BATOBOH Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Available online at:https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Batoboh
MELESTARIKAN SENI TRADISI MELALUI PEMBINAAN RANDAI DI NAGARI SUNGAI LANDIA
Desi Susanti Wenhendri
Prodi Seni Teater –Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Padang Panjang Jl. Bahder Johan. Padang Panjang. Sumatera Barat [email protected]
ABSTRAK
Dewasa ini ditemui ada beberapa kesenian tradisi Minangkabau yang bisa hidup dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, namun dilain pihak juga ditemui beberapa kesenian tradisi yang sudah tidak ada lagi masyarakat pendukungnya dan dikhawatirkan suatu kesenian itu akan hilang begitu saja ditelan masa. Hal yang sama juga terjadi di Nagari Sungai Landia, Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Nagari atau desa ini berada di jalur Padang Lua-Maninjau atau jalan yang menghubungkan antara Bukittinggi dan Maninjau. Pembinaan dan pelatihanan randai sebagai upaya melestarikan seni tradisi kepada generasi muda di Nagari Sungai Landia dengan tujuan untuk mendekatkan seni tradisi Minangkabau kepada generasi muda atau generasi milenial, agar kekayaan seni khas minangkabau ini tetap terawat diantara perkembangan global yang kian kuat menjauhkan generasi muda pada lingkungannya. Pembinaan dan pelatihan randai ini menggunakan metode ceramah dan praktek, dengan demikian setelah pelatihan berakhir, masyarakat atau generasi muda diharapkan mampu menguasai teknik bermain randai yang baik sehingga bisa bersaing di tingkat daerah. Kata Kunci: Pembinaan Randai, Sungai Landai.
Copyright © 2019, Jurnal Batoboh, ISSN 2548-5458 (print), ISSN 2599-1906 (online)
Jurnal Batoboh, Vol 4 , No 2, Oktober 2019 Desi Susanti, Wenhendri
PENDAHULUAN identitas zamannya (Victor Ganap,
Dewasa ini ditemui ada 1995). beberapa kesenian tradisi Minangkabau Melihat kondisi seperti tersebut yang bisa hidup dan berkembang di atas, maka pada masa globalisasi ini, sesuai dengan perkembangan zaman, pelatihan dalam upaya melestarikan namun dilain pihak juga ditemui kesenian tradisi perlu mendapat beberapa kesenian tradisi yang sudah perhatian khusus, terutama oleh ISI tidak ada lagi masyarakat Padangpanjang sebagai salah satu pendukungnya dan dikhawatirkan Perguruan Tinggi Kesenian yang suatu kesenian itu akan hilang begitu mengemban tugas menggali, membina, saja ditelan masa dan mengembangkan kesenian
Hilangnya suatu kebudayaan tradisional. masyarakat di Indonesia tidak hanya Sebagaimana yang tertuang dirasakan oleh masyarakat dalam Tri-Dharma Perguruan Tinggi pendukungnya, tetapi juga dirasakan yaitu; 1) Perguruan Tinggi berfungsi oleh masyarakat Indonesia dan dunia, sebagai pusat pendidikan; 2) Perguruan terutama bagi mereka yang Tinggi berfungsi sebagai pusat berkecimpung dibidang kebudayaan penelitian; 3) Perguruan Tinggi
(Ashley, 1993). Meskipun kekuatiran berfungsi sosial melaksanakan kita terhadap kemungkinan kesenian pengabdian pada masyarakat. Dalam rakyat ini menjadi terpinggirkan dan hal ini pengabdian pada masyarakat mengalami kepunahan dalam era merupakan dharma ketiga dari Tri- globalisasi, namun kita tetap Dharma Perguruan Tinggi dan memandang keberadaan merupakan salah satu tugas Perguruan music/kesenian rakyat sebagai salah Tinggi dalam hubungan tanggung satu atribut budaya yang menjadi jawabnya terhadap perkembangan dan kemajuan kelompok-kelompok
Copyright © 2019, Jurnal Batoboh, ISSN 2548-5458 (print), ISSN 2599-1906 (online)
Jurnal Batoboh, Vol 4 , No 2, Oktober 2019 Desi Susanti, Wenhendri
masyarakat. Kegiatan pengabdian menjajah, yang dikenal dengan dilakukan dalam bentuk pelatihan belasting. dalam upaya pelestarian seni tradisi.
Hal yang sama juga terjadi di 1. Masalah yang Dapat Identifikasi
Nagari Sungai Landia, Kecamatan IV Sehubungan dengan pelatihan
Koto Kabupaten Agam, Sumatera randai dalam upaya pelestarian seni
Barat. Nagari atau desa ini berada di tradisi kepada generasi muda di Nagari jalur Padang Lua-Maninjau atau jalan Sungai Landia yang menjadi sasaran yang menghubungkan antara dalam kegiatan ini, maka beberapa
Bukittinggi dan Maninjau. Pembinaan masalah yang dapat diidentifikasi dan pelatihanan randai sebagai upaya sebagai berikut: melestarikan seni tradisi kepada 1. kurangnya minat generasi muda generasi muda di Nagari Sungai Landia terhadap kesenian tradisional dengan tujuan untuk mendekatkan seni khususnya randai di Nagari tradisi Minangkabau kepada generasi Sungai Landia? muda atau generasi milenial, agar 2. Menarik minat perhatian kekayaan seni khas minangkabau ini masyarakat khususnya generasi tetap terawat diantara perkembangan muda untuk mencintai kesenian global yang kian kuat menjauhkan tradisional (randai)? generasi muda pada lingkungannya. 3. Membutuhkan tenaga yang
Adapun naskah yang dipilih profesional dalam bidang dalam pembinaan dan pelatihan randai sandiwara maupun teater tradisi di Nagari Sungai Landia ini berjudul (randai)
Parang Kamang, yang bercerita tentang 4. Perhatian pemerintah daerah pemungutan pajak yang semena-mena yang belum menyeluruh pada dilakukan oleh Belanda ketika kesenian disetiap desa
Copyright © 2019, Jurnal Batoboh, ISSN 2548-5458 (print), ISSN 2599-1906 (online)
Jurnal Batoboh, Vol 4 , No 2, Oktober 2019 Desi Susanti, Wenhendri
Untuk itu perlu melakukan METODE PELAKSANAAN pengabdian serta pembinaan dan A. Pendekataan yang ditawarkan pelatihan pada masyarakat khususnya Melibatkan partisipasi generasi muda Nagari Sungai Landia pemerintahan kabupaten Agam, agar kesenian-kesenian dapat tumbuh Kecamatan IV Koto terutama merata pada setiap desa-desa di Walinagari dan generasi muda Nagari kecamatan IV Koto Nagari Sungai Sungai Landia, dimulai dari
Landia, dalam hal ini dapat perencanaan, pelaksanaan dan disimpulkan hal-hal yang perlu melanjutkan kegiatan ini sesuai dibenahi pada Nagari Sungai Landia, kesepakatan yang dirancang secara diantaranya: bersama-sama. Pembinaan dan
1. Mengajak generasi muda pelatihan randai dalam upaya
disekitar Nagari Sungai Landia melestarikan seni tradisi kepada
untuk mengenal seni tradisi generasi muda di Nagari Sungai Landia
khususnya randai dalam pengabdian pada masyarakat
2. Melatih para generasi muda ini. Membentuk kerjasama/kemitraan
untuk bermain randai dengan ISI Padang Panjang sebagai
3. Memberikan pemahaman perguruan tinggi seni yang terletak di
kepada masyarakat sekitar kota Padang Panjang dan
Nagari Sungai Landia agar menjembatani pertemuan dengan
mendukung kelompo-kelompok pihak pemerintah dan terkait dalam
seni tradisi sebagai kekayaan program pengabdian ini.
seni pertunjukan. Prosedur kerja yang akan
4. Memotivasi pemerintah agar dilaksanakan dalam Pengabdian Pada
turut serta dalam mendukung Masyarakat ini adalah:
program ini 1. Sosialisasi kegiatan
Copyright © 2019, Jurnal Batoboh, ISSN 2548-5458 (print), ISSN 2599-1906 (online)
Jurnal Batoboh, Vol 4 , No 2, Oktober 2019 Desi Susanti, Wenhendri
Menjelaskan tentang randai masyarakat atau generasi muda sebagai salah satu seni tradisi di didata yang kemudian disusun
Miangkabau dan khususnya tentang sebagai pedoman untuk skedul cerita Randai Parang Kamang serta pertemuan-pertemuan kegiatan. menumbuhkan dan membangkitkan semangat generasi 3. Pelatihan muda dalam melestarikan seni Pelatihan dalam progam tradisi ditengah era globalisasi pengabdian pada masyarakat ini sekarang ini. Setelah informasi tentunya tidak bisa dilaksanakan sampai pada masyarakat atau setiap hari karena harus generasi muda selanjutnya menyesuaikan dengan jadwal dan menjelaskan motivasi dari jenis pekerjaan masyarakat di pengabdian pada masyarakat ini Nagari Sungai Landia yang sehingga tecapai kesepakatan menjadi peserta kegiatan ini dan bersama. Membentuk kelompok jadwal kuliah tim pengabdian yang terdiri dari 10 - 15 orang. Dan masyarakat, untuk itu seluruh kelompok inilah yang menjadi mitra kegiatan ini dibuatkan jadwal nantinya untuk kerjasama. pelatihan yang mengacu pada
musyawarah dan mufakat. Dalam
2. Persiapan hal ini latihan hanya bisa
Sebelum pembinaan dan dilakukam 1 kali seminggu selama pelatihan randai dimulai, rentang waktu 6 bulan pengabdian dibutuhkan persiapan yang matang pada masyarakat. Adapun Metode agar segala proses kegiatan yang yang digunakan dalam pelatihan sudah direncanakan dapat terukur. ada 2 yaitu metode ceramah dan
Untuk itu beberapa masukan dan metode praktek. kebutuhan yang diharapkan
Copyright © 2019, Jurnal Batoboh, ISSN 2548-5458 (print), ISSN 2599-1906 (online)
Jurnal Batoboh, Vol 4 , No 2, Oktober 2019 Desi Susanti, Wenhendri
4. Penampilan sebagai tanggung jawab penulis
Setelah proses pertemuan dalam melakukan kegiatan. latihan dianggap maksimal Pelaporan tidak saja dalam bentuk dibutuhkan try out ataupun tertulis namun juga dalam bentuk penampilan hasil latihan agar apa dokumentasi kegiatan. yang disampaikan dapat terlihat manfaatnya. Penampilan ini juga 7. Keberlanjutan bertujuan untuk memotivasi Program pengabdian pada masyarakat lainnya sekitar Nagari masyarakat yang dijalankan ini
Sungai Landia untuk melakukan tentunya memiliki banyak hal yang sama. kelemahan-kelemahan sebagai
sebuah awal kegiatan untuk itu
penulis memerlukan keberlanjutan
5. Seminar Internal pada program ini.
Seminar Internal dilakukan sebagai ruang evaluasi dalam B. Materi upaya mencari masukan-masukan Tim pelaksana dalam kegiatan dan evaluasi terhadap kerja ini adalah Dosen dan Mahasiswa Prodi program pengabdian pada Seni Teater, Fakultas Seni Pertunjukan masyarakat ini bertempat di kantor yang tergabung dalam lembaga
LPPMPP ISI Padangpanjang Penelitian dan Pengabdian Pada dengan tim reviewer. Masyarakat (LPPM) ISI Padangpanjang
yang konsen pada bidang seni dan
6. Pelaporan budaya dan telah melakukan beberapa
Setelah rangkaian kegiatan penelitian, Karya Seni dan Pengabdian pengabdian pada masyarakat ini Pada Masyarakat. Pengabdian pada berakhir penulis menyusun laporan masyarakat ini tidak terlepas dari
Copyright © 2019, Jurnal Batoboh, ISSN 2548-5458 (print), ISSN 2599-1906 (online)
Jurnal Batoboh, Vol 4 , No 2, Oktober 2019 Desi Susanti, Wenhendri
peranan terkait, baik secara sesama Sesuai dengan masalah yang dosen pemangku mata kuliah maupun telah diidentifikasi maka dapat mahasiswa yang dianggap mampu dilakukan kegiatan pengabdian sebagai dalam bidangnya yang secara bersama- berikut: sama melakukan pengabdian ketengah masyarakat.
No MATERI KEGIATAN REALISASI
1 Memberi penjelasan tentang Meningkatkan apresiasi para
pentingnya pemeliharaan dan peserta terhadap kesenian
penghargaan terhadap kesenian tradisi khususnya randai Parang
tradisi sebagai salah satu budaya Kamang 1908. Disamping itu
bangsa, khususnya randai Parang para peserta dapat melakukan
kamang 1908 di Nagari Sungai pengembangan (inovatif) dan
Landia. pelestarian terhadap randai
tersebut.
2 Memberi penjelasan tentang Secara konseptual, para peserta
naskah randai yang terdiri dari 2 telah memiliki pengetahuan dan
adegan. Selanjutnya juga pemahaman tentang naskah
menjelaskan tentang makna dan randai, makna dan pesan yang
pesan yang terkandung dalam terkandung dalam naskah
naskah randai, tokoh yang randai dan struktur penyajian
terlibat dalam naskah randai. randai. Di samping itu para
Disamping itu juga menjelaskan peserta dapat menjiwai isi pesan
tentang struktur penyajian randai yang terkandung dalam naskah.
yang terdiri dari gurindam,
Copyright © 2019, Jurnal Batoboh, ISSN 2548-5458 (print), ISSN 2599-1906 (online)
Jurnal Batoboh, Vol 4 , No 2, Oktober 2019 Desi Susanti, Wenhendri
dialog, gerak galombang dan
tapuak galambuak yang diatur
oleh tukang goreh.
3 Melatihkan teknik atau cara Peserta pelatihan dapat
menyanyikan gurindam randai, memahami dan menjiwai
gerak galombang dan tapuak naskah dengan baik. Peserta
galambuak serta tukang goreh, pelatihan dapat menyanyikan
melatihkan teknik dialog yang gurindam randai dengan baik
terdiri dari 6 tokoh yaitu dan dapat memainkan gerak
Westerneck, Dt. Rajo Pagulu, Siti galombang randai serta tapuak
Asiah, Intiak Lareh, H. Jamiak, galambuak yang salah seorang
Kari Mudo di antara peserta dapat
mengatur gerak galombang
(sebagai tukang goreh).
berhubungan dengan randai yang
C. Metode akan dilatih. Dalam hal ini
Sehubungan hal di atas, untuk penyuluhan dilakukan dengan cara mencapai tujuan dari kegiatan ini, sebagai berikut: kelompok pengabdian tentunya Memberi penjelasan tentang menggunakan metode ceramah, diskusi pentingnya mempelajari dan Tanya jawab serta praktek dalam kesenian tradisi randai. pelatihan ini. Berikut ini dapat dilihat Menjelaskan bahwa naskah metode tersebut: randai Parang Kamang a. Metode ceramah dilakukan oleh mengandung makna dan
seluruh para peserta pelatihan, pesan moral, etika.
dengan harapan agar semua peserta Menjelaskan tentang unsur-
dapat memahami hal-hal yang unsur yang terdapat dalam
Copyright © 2019, Jurnal Batoboh, ISSN 2548-5458 (print), ISSN 2599-1906 (online)
Jurnal Batoboh, Vol 4 , No 2, Oktober 2019 Desi Susanti, Wenhendri
randai yaitu, cerita, dialog, gelombang randai; (2) Kelompok tokoh
gurindam, gerak galombang, atau Pemeran; (3) kelompok gurindam
musik, sastra. randai dan pemusik. Setelah b. Pelatihan/praktek melakukan latihan secara terpisah,
Praktek pelatihan randai dilanjutkan dengan latihan gabungan
dilakukan dengan menggunakan sehingga semua peserta merasakan
metode: bahwa setiap bagian tersebut
Metode demonstrasi yaitu merupakan satu kesatuan yang tidak
dengan mempraktekkan dapat dipisahkan untuk satu
gerak-gerak galombang randai pertunjukan randai.
dan tapuak galambuak serta Metode-metode yang digunakan
tukang goreh, gurindam, dalam kegiatan pembinaan dan
dialog untuk dapat pelatihan randai Parang Kamang
dipahami dan ditiru oleh sebagaimana tersebut di atas,
para peserta. diharapkan dapat membantu
Metode Drill; yaitu suatu tercapainya keterampilan yang baik,
metode yang diberikan yaitu keterampilan praktek yang
kepada anggota/peserta agar disertai kesadaran dan pemahaman
materi yang sudah diajarkan terhadap bagian-bagian randai yang
diulang di rumah, sehingga saling terkait satu sama lainnya.
anggota/peserta menguasai Disamping itu, metode tersebut
penampilan randai Parang diharapkan dapat membantu kelompok
Kamang yang telah diajarkan pengabdian dalam proses pelatihan
secara baik dan benar. sehingga para peserta pelatihan merasa
Pelatihan ini dilakukan dengan termotivasi, tidak bosan untuk belajar membagi para peserta menjadi tiga secara serius dan tertarik terhadap kelompok yaitu (1) Kelompok pemain materi yang diajarkan. Dengan
Copyright © 2019, Jurnal Batoboh, ISSN 2548-5458 (print), ISSN 2599-1906 (online)
Jurnal Batoboh, Vol 4 , No 2, Oktober 2019 Desi Susanti, Wenhendri
demikian para peserta bersemangat kegiatan yang telah direncanakan, latihan baik secara individu maupun sebagaimana tercantum dalam jadwal berkelompok walaupun tanpa kegiatan berikut ini: bimbingan langsung atau diluar jadwal
NO HARI/TANGGAL MATERI 1 13 Juli 2019 Pertemuan dengan ketua kelompok kesenian (KIEK) sungai landia mufakat untuk pelatihan randai yang akan dilakukan dan menjelaskan cerita randai yang akan dimainkan yaitu Parang Kamang 1908 serta jumlah generasi muda yang terlibat dalam pelatihan ini. 2 21 Juli 2019 Mengajarkan dasar-dasar gerak dan tapuak galombang Mengajarkan dendang pembuka Dayang Daini
3 28 Juli 2019 Mengajarkan gerak galombang berupa perintah pada seluruh pemain untuk masuk ke arena. Mengajarkan Dendang simarantang 4 4 Agustus 2019 Mengajarkan gerak : mengulang gerakan galombang dan tapuak galamuak dari awal Mengajarkan gurindam : mengulang gurindam dari awal
5 18 Agustus 2019 Latihan Gabungan gerak dan gurindam 6 25 Agustus 2019 Mengajarkan gerak lanjutan legaran II dan tapuak galambuak Mengajarkan dendang lanjutan yaitu dendang Andammoi
7 1 September 2019 Mengulang gerak lanjutan legaran II dan tapuak galambuak Mengulang dendang lanjutan yaitu dendang Andam moi
8 8 September 2019 Mengajarkan gerak galombang baru untuk episode III dan tapuak galambuak Mengajarkan dendang Tambilang tanti batanti
Copyright © 2019, Jurnal Batoboh, ISSN 2548-5458 (print), ISSN 2599-1906 (online)
Jurnal Batoboh, Vol 4 , No 2, Oktober 2019 Desi Susanti, Wenhendri
9 15 September 2019 Mengulang gerakan galombang legaran III dan tapuak galambuak Mengulang dendang tambilang tanti batanti 10 22 September 2019 Latihan gabungan legaran 1 sampai dengan 2 Latihan gabungan dendang dan tapuak galambuak
11 29 September 2019 Latihan gabungan legaran 1, 2 dan 3 Latihan gabungan dendang dan tapuak galambuak 12 6 Oktober 2019 Latihan adegan 1 dan tapuak galambuak Latihan dendang Latihan tokoh dalam randai Adegan 1, adapun tokohnya: Inyiak lareh,Westerneck, Dt. Rajo Pangulu, H. Jamiak, Urang Banyak, Kari Mudo 13 13 Oktober 2019 Mengulang latihan Adegan 1 lengkap dengan galombang, dendang dan tokoh 14 20 Oktober 2019 Latihan Adegan 2 dan 3 serta tapuak galambuak Latihan dendang Latihan tokoh dalam randai adegan 2 : Dt. Rajo Pangulu, Siti Asiah Latihan tokoh dalam randai adegan 3 : Westerneck, Dt. Rajo Pangulu, Siti Asiah, 15 27 Oktober 2019 Latihan gabungan Adegan 1, 2 dan 3 Latihan dendang Latihan Tokoh dalam randai 16 3 November 2019 Latihan Akhir Pengulangan latihan adegan 1, 2 dan 3 serta tapuak galambuak Latihan dendang Latihan tokoh dalam randai adegan 1 sampai dengan 3
Copyright © 2019, Jurnal Batoboh, ISSN 2548-5458 (print), ISSN 2599-1906 (online)
Jurnal Batoboh, Vol 4, No1, Maret 2019 Desi Susanti, Wenhendri
HASIL DAN PEMBAHASAN
Beberapa dokumentasi kegiatan Hasil dari kegiatan pembinaan Pengabdian Kepada Masyarakat di dan pelatihan randai sebagai upaya Nagari Sungai Landia : melestarikan seni tradisi kepada generasi muda di Nagari Sungai
Landia, adapun yang telah dilakukan
pada kesempatan ini oleh kelompok
pengabdian masyarakat dapat adalah
mengajarkan tekhnik bermain randai,
Gambar 1. dengan naskah Parang Kamang 1908, Latihan Pembuka dalam Randai (Foto : Ventri, 2019) disusun oleh S. Dt. Junjuangan dan
ditulis ulang jembali oleh Wen Hendri
S.Sn., M.Sn. Naskah ini terdiri dari 3
adegan yang dimainkan secara utuh
yaitu galombang randai dengan tapuak
galambuak, gurindam/dendang serta
dialog tokoh randai. Tiga adegan Gambar 2. Latihan Tapuak Galambuak tersebut telah dapat dikuasai oleh para (Foto : Sukra Maulana, 2019) peserta pelatihan, mereka telah dapat
memainkan randai secara terstruktur
yang sesuai dengan karakter naskah
yang dibawakan.
Dengan telah berhasilnya para
peserta pelatihan randai naskah Parang
Gambar 3. Kamang 1908, para peserta secara Latihan Galombang dan dialog Tokoh (Foto : Sukra Maulana, 2019) kreatif juga sudah dapat memberi
variasi cerita dengan memasukkan
suatu adegan yang berhubungan
Copyright © 2019, Jurnal Batoboh, ISSN 2548-5458 (print), ISSN 2599-1906 (online)
Jurnal Batoboh, Vol 4, No1, Maret 2019 Desi Susanti, Wenhendri
dengan kebiasaan-kebiasaan yang pemeliharaan dan pembinaan kesenian terjadi dalam kehidupan masyarakat tradisional antara lain pentingnya daerah ini, sehingga penampilan randai kebersamaan masyarakat sebagai sub tersebut semakin menarik dan dapat etnik, Minangkabau menyadari nilai menyentuh perasaan masyarakat keseniannnya, perhatian yang serius setempat. Dengan demikian, berarti dari pimpinan adat dan pemerintah para peserta pelatihan sudah dapat setempat, adanya keinginan para memahami bahwa randai seniman tradisi dalam usaha re- sesungguhnya merupakan sosio drama generasi, kemasan kesenian yang yang dapat mengungkapkan tentang cukup sederhana sehingga mudah kondisi masyarakat baik untuk dipelajari oleh yang berminat pendidikan moral dalam masyarakat mempelajarinya. maupun untuk menyampaikan Di samping itu, perhatian program-program pemerintahan. masyarakat terhadap kegiatan ini juga
Sehubungan dengan hal di atas, cukup tinggi, hal ini dapat dibuktikan jelaslah bahwa pertunjukan randai dengan adanya tawaran masyarakat dapat digunakan dalam berbagai untuk menampilkan randai ini untuk kegiatan masyarakat seperti untuk memeriahkan berbagai kegiatan memeriahkan alek nagari, pesta masyarakat seperti pengangkatan perkawinan dan lain-lainnya penghulu, alek kawin, turun mandi dan sebagainya. sebagainya. Dengan demikian jelaslah
SIMPULAN bahwa dari hasil kegiatan pengabdian
Berdasarkan pengalaman selama masyarkat ini masyarakat nagari melakukan pembinaan dan pelatihan sungai landia dapat merasakan randai sebagai upaya melestarikan seni pentingnya keberadaan kesenian tradisi tradisi kepada generasi muda di Nagari khususnya Randai untuk memeriahkan
Sungai Landia, ada beberapa aspek berbagai upacara adat dan kegiatan yang sangat berperan dalam lainnya, karena ternyata randai mampu
Copyright © 2019, Jurnal Batoboh, ISSN 2548-5458 (print), ISSN 2599-1906 (online)
Jurnal Batoboh, Vol 4, No1, Maret 2019 Desi Susanti, Wenhendri
menarik perhatian dan meningkatkan khususnya randai yang ada semangat masyarakat. dapat berkembang dengan baik
Saran sesuai dengan etika dan moral
Berdasarkan kondisi yang adat dan agama. ditemui, dapat diajukan beberapa saran 4. Agar instansi terkait dapat agar kesenian tradisi khususnya randai memperhatikan kebutuhan- di Nagari Sungai Landia dapat terbina kebutuhan untuk pembinaan dan terpelihara dengan baik sebagai kesenian tradisi tersebut. berikut: .
1. Agar pemerintah setempat KEPUSTAKAAN
menaruh perhatian yang serius Ashley Turner, 1993, “Ekologi
terhadap pembinaan kesenian Kebudayaan Musik Masyarakat
tradisi, khususnya kesenian Melayu Petalangan di Riau:,
tradisi randai. dalam Seni Pertunjukan
2. Karena kondisi pakaian pemain Indonesia, Jakarta. Gramedia
randai tidak ada, diharapkan Widiasarana Indonesia.
pada pemerintahan dapat ------, 2003/2004, “Kisah Nan
mengadakan pakaian pemain Tongga Dalam Dondang”
randai, terutama celana Laporan Karya Seni, STSI
galembong untuk bermain Padangpanjang
randai. Ganap Victor, 1995,”Lagu Rakyat dan
3. Agar ninik mamak, pemuka Kebudayaan Global”. Makalah
masyarakat dan kaum cadiak disampaikan Pada Seminar
pandai melakukan usaha Tingkat nasional di ASKI
pembinaan kepada generasi Padangpanjang.
muda, agar kesenian tradisi
Copyright © 2019, Jurnal Batoboh, ISSN 2548-5458 (print), ISSN 2599-1906 (online)