PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DEPARTEMEN PAINTING PT. PROSPECT MOTOR KARAWANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Ujian Untuk Melengkapi Gelar Sarjana Ekonomi (SE)

Oleh :

ANGGA SETYA PRABOWO NIM : 111310019

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA BANGSA BEKASI - 2017

MOTTO :

KUPERSEMBAHKAN KARYA ILMIAH INI KEPADA SEMUA KELUARGA BESARKU DAN ADIK-ADIKU YANG AKU SAYANGI.

Pendidikan bukanlah sesuatu yang diperoleh seseorang tetapi pendidikan adalah sebuah proses seumur hidup (Gloria Steinem)

Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya Yang boleh direbut oleh manusia ialah menundukan diri sendiri. (Ibu Kartini)

SURAT PERNYATAAN

Bersama-ini saya, Nama : Angga Setya Prabowo NIM : 111310019 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya ajukan ini adalah hasil karya sendiri yang belum pernah disampaikan untuk mendapatkan gelar pada Program Sarjana ini ataupun pada program lain. Karya ini adalah milik saya, karena itu pertanggung jawabannya berada di pundak Saya. Apabila di kemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia untuk ditinjau dan menerima sanksi sebagaimana mestinya.

Bekasi, 20 September 2017

ANGGA SETYA PRABOWO NIM: 111310019

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI PROGRAM STUDI MANAJEMEN STIE PELITA BANGSA

Nama : Angga Setya Prabowo NIM : 111310019 Angkatan / Kelas : 2013 / B.1 Konsentrasi : Manajemen (SDM) Judul Skripsi : Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Departemen Painting PT. Honda Prospect Motor Karawang.

Bekasi, 20 September 2017 Dosen pembimbing,

ERINA RULIANTI.,SIP.,MM NIDN. 0418066803

PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DEPARTEMEN PAINTING PT. HONDA PROSPECT MOTOR KARAWANG

ANGGA SETYA PRABOWO

NIM : 111310019

Telah dipertahankan didepan dewan penguji pada hari…tanggal…bulan… tahun 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai Skripsi Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pelita Bangsa.

Ketua Tim Penguji Tanda Tangan

Nama :

NIDN : ......

Anggota Penguji Tanda Tangan

Nama :

NIDN : ......

Anggota Penguji Tanda Tangan

Nama :

NIDN : ......

Menyetujui,

Ketua Program Ketua STIE,

Hj. Surya Bintarti, S.E, M.M Ir. H. Moch. Mardiana.,MM

NIDN: 0423107203 NIDN: 0402086602

ABSTRAK Oleh Angga Setya Prabowo NIM: 111310019

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada departemen painting PT. Honda Prospect Motor Karawang. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 80 responden dan pengumpulan data menggunakan metode kuesioner dan diuji dengan metode analisis data secara komputerisasi SPSS. Hasil penelitian ini terbukti deengan pengujian hipotesis yaitu: Uji T untuk menguji dengan membandingkan t hitung dengan t tabel atau dengan melihat kolom signifikan pada masing-masing t hitung. Sedangkan Uji F untuk menguji apabila variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak signifikan dengan variabel terikat.

Uji T untuk variabel pelatihan (X1) diperoleh t hitung = 2.380 dengan nilai signifikan sebesar (2.380 > 1.991) dan untuk variabel motivasi (X2) diperoleh t hitung = 7.234 dengan nilai signifikan sebesar (7.234 > 1.991) maka Ho ditolak sehingga Ha yang berpengaruh signifikan pelatihan dan motivasi terhadap kinerja karyawan diterima. Uji F pengujian hipotesis secara simultan diperoleh F hitung = 28.614 dengan nilai signifikan sebesar (28.614 > 3.115) maka Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa variabel pelatihan (X1) dan motivasi (X2) secara bersama- sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja (Y).

Kata Kunci : Pelatihan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

ABSTRACT By Angga Setya Prabowo NIM: 111310019

This study aims to determine the effect of training and work motivation on employee performance in painting department of PT. Honda Prospect Motor Karawang. This study used a sample of 80 respondents and data collection using questionnaire method and tested by computerized data analysis method SPSS. The results of this study proved by testing the hypothesis that is: T test to test by comparing t arithmetic with t table or by looking at significant columns on each t arithmetic. While the F test to test if the independent variables simultaneously have a significant or insignificant effect with the dependent variable.

T test for training variable (X1) obtained t arithmetic = 2.380 with significant value of (2.380 > 1.991) and for the variable of motivation (X2) obtained t arithmetic = 7.234 with significant value of (7.234 > 1.991) then Ho is rejected so that Ha which significantly influence training and motivation against Employee performance is accepted. Test F hypothesis testing simultaneously obtained F count = 28.614 with significant value of (28.614 > 3.115) then Ho is rejected. It can be concluded that the training variables (X1) and motivation (X2) together significantly influence the performance variable (Y).

Keywords: Training and Work Motivation on Performance

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, penulis ucapkan puji syukur atas rahmat dan karunia-nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Departemen Painting PT.Honda Prospect Motor Karawang”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi sebagian syarat ujian untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi (SE) pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pelita Bangsa Bekasi.

Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Erina Rulianti.,SIP.,MM. selaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan bimbingan dalam menyusun skripsi.

2. Bapak Ir.Moch.Mardiana.,MM selaku ketua yayasan STIE Pelita Bangsa.

3. Ibu Hj. Surya Bintarti.,SE.,MM selaku ketua Prodi Manajemen STIE Pelita Bangsa.

4. Pimpinan & Karyawan PT. Honda Prospect Motor Karawang.

5. Civitas Akademika STIE Pelita Bangsa.

6. Rekan-rekan mahasiswa program Manajemen STIE Pelita Bangsa.

7. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dukungan dan dorongan semangat.

Penulis menyadari masih banyak keterbatasan pada susunan skripsi sehinga kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan penulisan penelitian dikemudian hari.

Cikarang, 20 September 2017

Angga Setya Prabowo

DAFTAR ISI

Halaman Judul ...... i Lembar Persembahan ...... ii Halaman Orisinalitas/Pernyataan ...... iii Halaman Persetejuan Dosen Pembimbing...... iv Halaman Pengesahan Skripsi ...... v Abstrak ...... vi Abstract ...... vii Kata Pengantar ...... viii Daftar Isi ...... ix Daftar Tabel ...... xii Daftar Gambar ...... xiii Daftar Lampiran ...... xiv

BAB I PENDAHULUAN ...... 1 1.1 Latar Belakang Masalah ...... 1 1.2 Perumusan Masalah ...... 4 1.3 Batasan Penelitian ...... 5 1.4 Tujuan Penelitian ...... 5 1.5 Manfaat/ Kegunaan Penelitian ...... 6 1.6 Sistem Penulisan ...... 7

BAB II KAJIAN TINJAUAN PUSTAKA ...... 9 2.1 Landasan Teori ...... 9 2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia ...... 9 2.1.1.1 Pengertian Pelatihan ...... 10 2.1.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelatihan ...... 11

2.1.1.3 Tujuan Pelatihan ...... 11 2.1.1.4 Indikator Pelatihan ...... 13 2.1.1.5 Pengertian Motivasi ...... 14 2.1.1.6 Tujuan Motivasi ...... 16 2.1.1.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi ...... 16 2.1.1.8 Indikator Motivasi ...... 17 2.1.1.9 Pengertian Kinerja ...... 18 2.1.1.10 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ...... 19 2.1.1.11 Tujuan Kinerja ...... 21 2.1.1.12 Indikator Kinerja ...... 21 2.2 Penelitian Terdahulu Yang Relevan ...... 23 2.3 Hipotesis ...... 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...... 26 3.1 Jenis Penelitian ...... 26 3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian ...... 26 3.3 Kerangka Konsep...... 27 3.3.1 Desain Penelitian ...... 27 3.3.2 Deskripsi Opersional Variabel Penelitian ...... 29 3.4 Populasi Dan Sampel ...... 31 3.5 Metode Pengumpulan Data...... 33 3.6 Metode Analisa Data ...... 33

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ...... 41 4.1 Sejarah Objek Penelitian...... 41 4.2 Visi Misi Obyek Penelitian ...... 43 4.3 Struktur Organisai Objek Penelitan ...... 44 4.4 Pencapaian Obyek Penelitan...... 49

BAB V HASIL PENELITIAN ...... 51 5.1 Analisis Data Penelitian ...... 51 5.2 Interpretasi Data Penelitian...... 54 5.3 Pembahasan Hasil Penelitian ...... 68 BAB VI PENUTUP ...... 70 6.1 Kesimpulan ...... 70 6.2 Saran ...... 72 Daftar Pustaka ...... 73 Daftar Lampiran ...... 76 Daftar Riwayat Hidup ...... 94

DAFTAR TABEL

Tabel : 2.1 Penelitian Terdahulu ...... 23 Tabel : 3.1 Jadwal Kegiatan Pembuatan Skripsi ...... 27 Tabel : 3.2 Variabel Deskripsi dan Instrumen ...... 29 Tabel : 5.1 Klasifikasi Responden ...... 51 Tabel : 5.2 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...... 52 Tabel : 5.3 Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia ...... 52 Tabel : 5.4 Klasifikasi Responden Berdasarkan Masa Kerja ...... 53 Tabel : 5.5 Hasil Uji Validitas Pelatihan ...... 54 Tabel : 5.6 Hasil Uji Validitas Motivasi ...... 55 Tabel : 5.7 Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan ...... 56 Tabel : 5.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pelatihan ...... 57 Tabel : 5.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Motivasi ...... 58 Tabel : 5.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan ...... 58 Tabel : 5.11 Persamaan Regresi ...... 59 Tabel : 5.12 Analisis Koefisien Determinasi ...... 60 Tabel : 5.13 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji T) ...... 61 Tabel : 5.14 Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)...... 64 Tabel : 5.15 Hasil Pengujian Multikolinearitas...... 67 Tabel : 5.16 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas ...... 68

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Hubungan Antara Variabel...... 28 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Obyek Penelitian ...... 45 Gambar 5.1 Histogram ...... 65 Gambar 5.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual ...... 66

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner ...... 77 Lampiran 2. Distribusi Jawaban Responden ...... 80 Lampiran 3. Data Validitas Korelasi Variabel Pelatihan ...... 87 Lampiran 4. Data Validitas Korelasi Variabel Motivasi ...... 88 Lampiran 5. Data Validitas Korelasi Variabel Kinerja ...... 89 Lampiran 6. Data Reliabilitas Pelatihan...... 90 Lampiran 7. Data Reliabilitas Motivasi ...... 91 Lampiran 8. Data Reliabilitas Kinerja ...... 92 Lampiran 9. Data Regresi Linear ...... 93

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada perkembangan globalisasi, banyak perusahaan yang dituntut

untuk dapat memaksimalkan kinerja karyawan yang lebih baik karena di

jaman globalisasi perusahaan-perusahaan di terus mengalami

persaingan yang sangat begitu ketat sehingga perusahaan harus lebih

meningkatkan perusahaannya terutama dibagian SDM (sumber daya manusia)

untuk menghadapi persaingan yang sangat ketat. Masalah sumber daya

manusia menjadi perhatian yang sangat penting bagi perusahaan untuk tetap

dapat bertahan. Perusahaan dituntut untuk memperoleh, mengembangkan dan

mempertahankan SDM (sumber daya manusia) yang berkualitas.

Sumber Daya Manusia merupakan faktor yang sangat penting,

terutama bagi suatu organisasi atau perusahaan, baik yang bergerak dalam

bidang produksi barang maupun dalam bidang pelayanan jasa. Setiap

organisasi pemerintah maupun swasta dituntut bekerja lebih cepat, efektif dan

efisien. Oleh karena itu ketertiban tenaga kerja dalam aktifitas perlu

dilengkapi kemampuan dalam hal pengetahuan maupun keterampilan. Untuk

itu, faktor Sumber Daya Manusia perlu mendapat prioritas utama dalam

pengelolaannya agar pemanfaatan sesuai dengan diharapkan oleh organisasi

atau perusahaan tersebut dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, maka perusahaan harus berusaha menjamin agar faktor–faktor yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan harus terpenuhi secara maksimal. Secara tidak langsung ketika berbagai faktor telah terpenuhi maka kinerja karyawan akan meningkat dengan sendirinya. Pelatihan dan motivasi kerja merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Uzma Hafeez, (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Impact of

Training on Employees Performance” menghasilkan penelitian yang

menunjukan bahwa pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan.

Irum Shahzadi, Ayesha Javed, Syed Shahzaib Puzada, Shagufta

Nasreen, and Farida Khanam, (2014) dalam penelitiannya yang berjudul

“Impact of Employee Motivation on Employee Performance” menghasilkan

penelitian yang menunjukan bahwa pelatihan berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan.

Leonando Agusta dan Eddy Madiono Sutanto, (2013) dalam

penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan CV Haragon Surabaya” menghasilkan penelitian

yang menunjukan bahwa pelatihan dan motivasi berpengaruh positif

signifikan terhadap kinerja karyawan pada CV Haragon Surabaya.

Untuk mencapai tujuan organisasi dalam hal ini perusahaan harus menciptakan situasi dan kondisi yang mendorong dan memungkinkan

karyawan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan secara optimal, khususnya dalam hal kinerja.

SDM merupakan peranan penting bagi suatu organisasi yang mengalami kegagalan dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu SDM perlu mendapatkan pelatihan dan motivasi untuk dapat bekerja dengan lebih baik sehingga tercapai kinerja yang baik pula. Selain itu tinggi rendahnya pengetahuan, keterampilan dan motivasi kerja karyawan PT. Honda Prospect

Motor Karawang dalam meningkatkan kinerjanya dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam meningkatkan produktivitas. Pengetahuan, keterampilan dan motivasi ini merupakan nilai-nilai yang harus diberitahukan kepada seluruh karyawan agar karyawan menyadari bahwa mereka adalah tenaga-tenaga kerja terampil yang dibutuhkan untuk kemajuan perusahaan.

Penelitian ini dibuat untuk meneliti kedua hal tersebut, yaitu pelatihan dan motivasi kerja karyawan.

PT. Honda Prospect Motor Karawang telah mengembangkan sistem sumber daya manusia dengan memberikan imbalan jasa berupa pengembangan karier berbasis kinerja. PT. Honda Prospect Motor Karawang juga memacu karyawannya untuk terus bekerja keras, punya semangat tinggi dan mereka memiliki komitmen yang kuat untuk menghasilkan produk unggulan.

PT. Honda Prospect Motor Karawang memiliki pola dan struktur organisasi yang mengacu pada pedoman setiap fungsi dalam melaksanakan

kegiatan. Perusahaan ini memiliki 6.986 orang karyawan yang terbagi dalam

beberava devisi.

Kondisi tersebut mengharuskan PT. Honda Prospect Motor Karawang

dapat menerapkan strategi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

dengan cara memaksimalkan kinerja para karyawan. Penerapan sistem

pemberian pelatihan dan motivasi kerja yang baik akan menyebabkan

perusahaan dapat memaksimalkan sumber daya manusia yang unggul,

sehingga perusahaan mampu meningkatkan kinerja karyawannya serta tujuan

perusahaan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Berkaitan dengan latar

belakang yang telah diuraikan, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul. “Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan Pada Departement Painting PT. Honda

Prospect Motor Karawang”

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang dirumuskan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah pelatihan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Honda

Prospect Motor Karawang ?

2. Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Honda

Prospect Motor Karawang ?

3. Bagaimana pelatihan dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja

karyawan PT. Honda Prospect Motor Karawang ?

1.3. Batasan Penelitian

Untuk membatasi ruang lingkup penelitian, maka penulis menyusun

batasan penelitian agar peneliti ini menjadi berfokus, terarah dan tidak jauh

dari inti permasalahan, disini diberikan batasan-batasan masalah sebagai

berikut :

1. Pengaruh pelatihan kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

meliputi pengetahuan, sikap dan kecakapan karyawan PT. Honda Prospect

Motor Karawang.

2. Pengaruh motivasi kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

meliputi dorongan mencapai tujuan, semangat kerja dan rasa tanggung

jawab karyawan PT. Honda Prospect Motor Karawang.

3. Pengaruh kinerja karyawan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

meliputi kualitas kerja, kuantitas kerja, dan kerja sama karyawan PT.

Honda Prospect Motor Karawang.

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan PT.

Honda Prospect Motor Karawang.

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan PT.

Honda Prospect Motor Karawang.

3. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap kinerja

karyawan PT. Honda Prospect Motor Karawang.

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil dari dilakukannya penelitian ini diharapkan mampu memberikan

manfaat, yaitu :

1. Manfaat Teoritis

a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bukti

empiris dari penelitian serupa, sehingga dapat digunakan sebagai

rekomendasi bagi penelitian sejenis yang akan dilakukan di masa

yang akan datang.

b) Sebagai bahan untuk melakukan kajian dan diskusi mengenai

pelatihan dan motivasi terhadap kinerja karyawan dalam kaitannya

dengan persepsi lingkungan kerja.

2. Manfaat Praktis

a) Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi PT. Honda

Prospect Motor Karawang sebagai bahan pertimbangan dalam

pengelolaan sumber daya manusia khususnya bagian pelatihan dan

motivasi terhadap kinerja karyawan.

b) Peneliti Lain

Dapat dijadikan sebagai wacana atau referensi dalam melakukan

penelitian selanjutnya, dengan variabel yang sama atau dengan

variabel yang lainnya.

1.6. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan

BAB II : KAJIAN/TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terdiri dari landasan teori, penelitian terdahulu

yang relevan, hipotesis.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini terdiri dari jenis penelitian, tempat dan waktu

kerangka konsep, populasi dan sampel, metode

pengumpulan data, metode analisis data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

Bab ini terdiri dari sejarah obyek penelitian, struktur

organisasi obyek penelitian, kegiatan operasional obyek

penelitian.

BAB V : HASIL PENELITIAN

Bab ini terdiri dari analisis data penelitian, interprestasi

data.

BAB VI : PENUTUP

Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Manajemen Sumberdaya Manusia

Manajemen sumberdaya manusia merupakan bagian dari ilmu

manajemen yang membahas tentang pengaturan tentang peran sumberdaya

manusia dalam pengelolaan organisasi agar dapat mencapai tujuan.

Diantara fungsi manajemen, manajemen sumberdaya manusia memiliki

cakupan permasalahan yang sangat kompleks, karena menentukan

pelaksanaan fungsi dan kegiatan organisasi secara keseluruhan.

Manajemen sumberdaya manusia adalah kebijakan dan praktik yang

dibutuhkan seorang manajer untuk menjalankan sumberdaya manusia dari

posisi seorang manajemen, meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan,

pengimbalan dan penlilaian. Menurut Handoko (dalam Wahibur

Rokhman, 2011) manajemen sumberdaya manusia merupakan proses

penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan

sumberdaya manusia dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi

secara efektif dan efisien.

Pemanfaatan sumber daya yang maksimum tidaklah terjadi secara

kebetulan, efisiensi yang optimal hanya dapat dicapai setelah adanya

tujuan organisasi yang jelas, perencanaan yang cermat, langkah dan

tindakan yang konsisten, oleh karenanya organisasi menggunakan

perencanaan sumber daya manusia untuk meningkatkan efisiensi dan

produktifitas dalam jangka panjang.

2.1.1.1. Pengertian Pelatihan

Ivancevich dalam Marwansyah (2010:154), pelatihan adalah proses

sistematis untuk mengubah perilaku karyawan, yang diarahkan untuk

mencapai tujuan-tujuan organisasi. Pelatihan terkait dengan keterampilan

dan kemampuan pekerjaan saat ini. Orientasinya adalah saat ini membantu

karyawan mengawasi keterampilan dan kemampuan spesifik agar berhasil

dalam pekerjaan.

Dalam pelatihan diciptakan suatu lingkungan dimana para

karyawan dapat memperoleh atau mempelajari sikap, kemampuan

keahlian pengetahuan dan perilaku yang spesifik yang berhubungan

dengan pekerjaan. Dari definisi diatas pelatihan merupakan suatu kegiatan

untuk memperbaiki kemampuan kerja karyawan dalam kaitannya dengan

aktivitas ekonomi yang dapat membantu karyawan dalam memahami

suatu pengetahuan praktis dan penerapannya guna meningkatkan

keterampilan, kecakapan dan sikap yang diperlukan organisasi dalam

mencapai tujuan yang juga disesuaikan dengan tuntutan pekerjaan yang

akan diemban oleh seorang karyawan.

2.1.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelatihan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pelatihan menurut Marwansyah

(2014:156) antara lain :

1. Dukungan manajemen puncak

2. Komitmen para spesialis dan generalis dalam pengelolaan SDM

3. Perkembangan teknologi

4. Kompleksitas teknologi

5. Gaya belajar

6. Kinerja fungsi-fungsi SDM lainnya.

2.1.1.3. Tujuan Pelatihan

Sasaran pelatihan dan pengembangan SDM menurut Edy Sutrisno

(2009:69) adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan produktivitas

Pelatihan dapat meningkatkan performance kerja pada

posisi jabatan yang sekarang. Jika level of performance-nya naik /

meningkat, maka berakibat peningkatan pada produktivitas.

2. Meningkatkan mutu kerja

Peningkatan baik kualitas maupun kuantitas. Tenaga kerja

yang berpengetahuan jelas akan lebih baik dan akan lebih sedikit

berbuat kesalahan dalam organisasi

3. Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan SDM

Pelatihan yang baik bisa mempersiapkan tenaga kerja untuk

keperluan dimasa yang akan datang. Apabila ada lowongan-

lowongan, maka akan diisi oleh tenaga-tenaga dari dalam

perusahaan.

4. Meningkatkan moral kerja

Apabila perusahaan menyelenggarakan program pelatihan

yang tepat, maka iklim dan suasana organisasi pada umumnya akan

menjadi lebih baik. Dengan iklim kerja yang sehat, maka moral

kerja juga akan meningkat.

5. Menjaga kesehatan dan keselamatan

Suatu pelatihan yang tepat dapat membantu menghindari

timbulnya kecelakaan-kecelakaan akibat kerja. Selain dari pada itu

lingkungan kerja akan menjadi lebih aman dan tentram.

6. Menunjang pertumbuhan pribadi

Dimaksudkan bahwa program pelatihan yang tepat

sebenarnya memberi keuntungan kedua belah pihak yaitu

perusahaan dan tenaga kerja itu sendiri.

2.1.1.4. Indikator Pelatihan

Siagian (2014) berpendapat bahwa pelaksanaan pelatihan kerja

dimaksudkan untuk mendapatkan tenaga kerja yang memiliki

pengetahuan, keterampilan yang baik, kemampuan dan sikap yang baik

untuk mengisi jabatan pekerjaan yang tersedia dengan produktivitas kerja

yang tinggi, yang mampu menghasilkan hasil kerja yang baik. Kebutuhan

untuk setiap pekerja sangat beragam, untuk itu pelatihan kerja perlu

dipersiapkan dan dilaksanakan sesuai dengan bidang pekerjaannya, dengan

demikian pekerjan yang dihadapi akan dapat dikerjakan dengan lancar

sesuai dengan prosedur yang benar.

1. Pengetahuan

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris

yaitu knowledge. Dalam encyclopedia of philosophy dijelaskan bahwa

definisi pengetahuan adalah kepercayaan yang benar (knowledgement

is justified true beliefed). Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi

pikiran. Dengan demikian, pengetahuan merupakan hasil proses dari

usaha manusia. Dalam kamus filsafat, dijelaskan bahwa pengetahuan

(knowledge) adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara

langsung dari kesadarannya sendiri. Dalam peristiwa ini yang

mengetahui (subjek) memilliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya

sendiri sedemikian aktif sehingga yang mengetahui itu menyusun yang

diketehui pada dirinya sendiri dalam kesatuan aktif. Sehingga dengan

adanya pengetahuan yang cukup akan membantu pekerjaan yang

dilakukan cepat selesai dan dengan hasil yang baik.

2. Sikap

Sikap (attitude) adalah sebagai pernyataan evaluatif, baik yang

menyenangkan maupun tidak menyenangkan terhadap objek, individu,

atau peristiwa. Hal ini mencerminkan bagaimana perasaan seseorang

tentang sesuatu. Mendefinisikan sikap sebagai kecenderungan

merespon sesuatu secara konsisten untuk mendukung atau tidak

mendukung dengan memperhatikan objek tertentu. Sikap yang baik

dalam menghadapi suatu masalah akan sangat membantu dalam

kelancaran pekerjaan yang dilakukan.

3. Kecakapan

Kecakapan adalah suatu keterampilan yang memungkinkan seseorang

untuk mendapatkan pekerjaan atau untuk dapat tetap bekerja, meliputi

personal skills, interpersonal skills, attitudes, habits dan behaviors.

Kecakapan yang dimiliki seorang karyawan dalam melaksankan

tugasnya akan berpengaruh pada hasil yang didapatnya nanti.

2.1.1.5. Pengertian Motivasi

Motivasi sering diartikan sebagai faktor pendorong perilaku

seseorang, dan faktor pendorong tersebut tak lain adalah sebuah kebutuhan

serta keinginan dari seseorang untuk melakukan suatu aktivitas. Jika

seseorang menginginkan sesuatu maka ia akan terdorong untuk melakukan

aktivitas tertentu untuk memperoleh apa yang dibutuhkannya. Dalam suatu

perusahaan motivasi sangatlah diperlukan, baik motivasi dari atasan maupun motivasi yang bangkit dari diri sendiri. Untuk bekerja sama bagi kepentingan perusahaan tanpa adanya motivasi maka tujuan yang ditetapkan tidak akan tercpai karena motivasi untuk bekerja ini sangat berpengaruh bagi tinggi rendahnya produktivitas perusahaan.

Menurut Robert Kreitner dan Angelo Kinicki (2001:205) dalam

Wibowo (2013:378) menyatakan bahwa : motivasi merupakan proses psikologis yang membangkitkan dan mengarahkan perilaku pada pencapaian tujuan atau goal-directed behavior.

Pengertian motivasi ini banyak sekali yang diartikan oleh para penulis walaupun banyak namun arti dan maksudnya yaitu : Motivasi adalah pemberian daya perangsang atau kegairahan kerja kepada pegawai, agar bekerja dengan daya dan upayanya.

Motivasi berarti bahwa pimpinan organisasi berada ditengah- tengah para bawahan, selanjutnya akan memberikan bimbingan intruksi, nasehat dan koreksi bila diperlukan.

Pemahaman yang baik mengenai motivasi dapat menjadi suatu alat yang berharga untuk memahami munculnya perilaku tertentu dalam organisasi, memprediksi efek dari setiap tindakan dari manajerial dan mengarahkan perilaku agar sasaran organisasi dan individu dapat tercapai.

Motivasi memberikan energi yang menggerakan untuk memuaskan kebutuhan manusia akan prestasi, cinta, rasa aman, pengakuan dari orang

lain, mendapatkan pengalaman baru, harga diri dan kemampuan untuk

meraih cita-cita.

2.1.1.6. Tujuan Motivasi

Menurut Hasibuan (2008:146) mengemukakan bahwa tujuan

motivasi antara lain :

1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan

2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan

3. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan

4. Meningkatkan kedisiplinan karyawan

5. Mengefektifkan pengadaan karyawan

6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik

7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi karyawan

8. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan

9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-

tugasnya

10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

2.1.1.7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi menurut Edy Sutrisno

(2009:116) adalah sebagai berikut :

1. Faktor intern yang terdiri dari :

a. Keinginan untuk dapat hidup

b. Keinginan untuk dapat memiliki

c. Keinginan untuk dapat memperoleh penghargaan

d. Keinginan untuk memperoleh pengakuan

e. Keinginan untuk berkuasa

2. Faktor ekstern, yang terdiri dari :

a. Kondisi lingkungan kerja

b. Kompensasi memadai

c. Supervise yang baik

d. Adanya jaminan pekerjaan

e. Status dan tanggung jawab

f. Peraturan yang fleksibel

2.1.1.8. Indikator Motivasi

Indikator-indikator untuk mengukur motivasi kerja menurut Syahyuti

(2010) :

1. Dorongan mencapai tujuan

Seseorang yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi maka dalam

dirinya mempunyai dorongan yang kuat untuk mencapai kinerja yang

maksimal, yang nantinya akan berpengaruh terhadap tujuan dari suatu

perusahaan atau instansi.

2. Semangat kerja

Semangat kerja sebagai keadaan psikologis yang baik apabila

semangat kerja tersebut menimbulkan kesenangan yang mendorong

seseorang untuk bekerja lebih giat dan lebih baik serta konsekuen

dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan atau instansi.

3. Rasa tanggung jawab

Sikap individu pegawai yang mempunyai motivasi kerja yang baik

harus mempunyai rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan yang

mereka lakukan sehingga pekerjaan tersebut mampu diselesaikan

secara tepat waktu.

2.1.1.9. Pengertian Kinerja Karyawan

Mangkunegara (2012:9) kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah

hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang

karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab

yang diberikan kepadanya.

Dalam rangka menjalankan roda perusahaan maka pihak

manajemen sebagai motor penggeraknya harus aktif dan berani merubah

kebiasaan yang tidak produktif menjadi lebih produktif. Keadaan ini perlu

diketengahkan karena dalam era transformasi ini pergerakan yang terjadi

biasanya lambat dan itu sangat manusiawi sehingga kesan tidak produktif

akan muncul, dalam kaitan ini maka penulis membatasi hanya pada

sumber daya manusia yang berhubungan dengan kinerja. Hal ini

didasarkan pada pemikiran bahwa organisasi tidak akan berjalan dengan

benar jika sumber daya manusia pendukungnya yang menggerakan

jalannya roda organisasi tidak memiliki kemampuan atau kualitas untuk

menunjukan kinerja dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya.

Dalam hal ini pula diperlukan suatu pembekalan pembinaan yang

berkelanjutan dengan didukung sarana dan prasarana serta tingkat

kesejahteraan yang memadai.

Kemampuan pegawai akan memperkuat dalam menghasilkan

rencana yang baik. Seseorang akan mampu melakukan suatu tindakan

apabila memang ada kekuasan untuk mengerahkan dan menggerakan

kemampuannya.

Dari pengertian di atas, kinerja dapat diartikan sebagai bentuk hasil

kerja dan prestasi kerja yang di capai oleh seorang karyawan berdasarkan

kewajiban yang ditentukan sebelumnya oleh perusahaan. Prestasi kerja di

nilai dari hasil kerja karyawan pada perusahaan.

2.1.1.10. Faktor-Faktor Kinerja

Pada prinsipnya penilaian kinerja adalah merupakan cara

pengukuran kontribusi-kontribusi dari individu dalam instansi yang

dilakukan terhadap organisasi. Sulistiyani dan Rosidah (2003), dalam

Riniwati (2011:53), menyatakan bahwa nilai penting dalam penilaian

kinerja menyangkut penentuan tingkat kontribusi individu atau kinerja

yang diekspresikan dalam penyelesaian tugas-tugas yang menjadi

tanggung jawabnya. Sehingga penilaian kinerja berguna untuk mengukur

seberapa produktif seorang pegawai dan apakah ia berkinerja yang baik

atau akan lebih efektif dan efisien dimasa yang akan datang sehingga pegawai dan lingkungan social sekitar mendapat manfaat.

George and Jones (2002), dalam Harsuko Riniwati (2011:54), menyatakan bahwa kinerja dapat dinilai dari kuantitas, kualitas kerja yang dihasilkan dari sumber daya manusia. Kualitas kerja merupakan jumlah pekerjaan yang terselesaikan, sedangkan kualitas kerja yang dimaksud adalah mutu dari pekerjaan.

Dessler (2006), dalam Harsuko Riniwati (2011:55), menyatakan bahwa penilaian kinerja adalah memberikan umpan balik kepada pegawai dengan tujuan memotivasi pegawai, untuk menghilangkan kemerosotan kinerja atau agar berkinerja lebih baik lagi. Pegawai menginginkan dan memerlukan umpan balik berkenaan dengan prestasi kerja mereka, dan penilaian menyediakan kesempatan untuk memberikan umpan balik kepada mereka. Jika kinerja tidak sesuai dengan standar, maka penilaian dapat memberikan kesempatan untuk meninjau kemajuan pegawai, serta menyusun rencana peningkatan kinerja.

Usaha (effort) merupakan hasil dari motivasi yang berarti pada jumlah energy fisik maupun mental dari individu yang digunakan dalam melaksanakan tugasnya. Kemampuan (abilities) adalah karakteristik pribadi yang digunakan dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Role perception berarti arah atau acuan dimana karyawan percaya bahwa mereka seharusnya menyalurkan seluruh usahanya untuk melaksanakan

pekerjaannya dengan baik. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi

kinerja, dapat disimpulkan bahwa kinerja seseorang dapat dipengaruhi

oleh faktor-faktor individual, psikologis, atau situasional dan juga

organisasional seperti kondisi lingkungan kerja.

2.1.1.11. Tujuan Kinerja

Tujuan dari kinerja menurut Mangkunegara (2014:10-11) adalah

sebagai berikut :

a. Meningkatkan saling pengertian antara karyawan tentang persyaratan

kinerja.

b. Mencatat dan mengakui hasil kerja seorang karyawan, sehingga

mereka termotivasi untuk berbuat yang lebih baik, atau sekurang-

kurangnya berprestasi sama dengan prestasi yang terdahulu.

c. Memberikan peluang kepada karyawan untuk mendiskusikan

keinginan dan aspirasinya dan meningkatkan kepedulian terhadap

terhadap karir atau terhadap pekerjaan yang diemban sekarang.

d. Mendefinisikan atau merumuskan kembali sasaran masa depan,

sehingga karyawan termotivasi untuk berprestasi sesuai dengan

potensinya.

2.1.1.12. Indikator Kinerja Karyawan

Bangun (2012:233), menyatakan bahwa untuk memudahkan

penilaian kinerja karyawan, standar pekerjaan harus dapat diukur dan

dipahami secara jelas. Suatu pekerjaan dapat diukur melalui 3 dimensi, yaitu :

1. Kuantitas pekerjaan

Hal ini menunjukan jumlah pekerjaan yang dihasilkan individu atau

kelompok sebagai persyaratan yang menjadi standar pekerjaan.

a) Melakukan pekerjaan sesuai dengan target output yang harus

dihasilkan perorang per jam kerja.

2. Kualitas pekerjaan

Setiap karyawan dalam perusahaan harus memenuhi persyaratan

tertentu untuk dapat menghasilkan pekerjaan sesuai kualitas yang

dituntut suatu pekerjaan tertentu.

a) Melakukan pekerjaan sesuai dengan operation manual

b) Melakukan pekerjaan sesuai dengan inspection manual.

3. Kerja sama

Tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan oleh satu karyawan saja,

untuk jenis pekerjaan tertentu mungkin harus diselesaikan oleh dua

orang karyawan atau lebih. Kinerja karyawan dapat dinilai dari

kemampuannya bekerja sama dengan rekan sekerja lainnya.

a) Membantu atasan dengan memberikan saran untuk peningkatan

produktivitas perusahaan

b) Menghargai rekan kerja satu sama lain

c) Bekerja sama dengan rekan kerja secara baik.

2.2. Penelitian Terdahulu

Tabel : 2.1

Penelitian Terdahulu

Nama, Th, Tempat / Institusi Jurnal NO. Judul Variabel Kesimpulan Peneliti Publikasi

1 Uzma Hafeez, Impact of Training Training has Business

2015, MS Training on (X1) a significant Management Scholar, Employees effect on and Strategy Employee Mohammad Performance Employee Vol.6 No.1, Performance Ali Jinnah Performance (2015) (Y) University, Karachi

2 Irum Impact of Motivation Motivation European

Shahzadi, Employee (X2) has a Journal of Ayesha Javed, Motivation significant Business and Employee Syed on Employee effect on Management Performance Shahzaib Performance Employee Vol.6 No.23, (Y) Puzada, Performance (2014) Shagufta Nasreen, and Farida Khanam, 2014, University of Bahawalpur, Pakistan

3 Leonando Pengaruh Pelatihan Pelatihan dan AGORA Vol.1

Agusta dan Pelatihan dan (X1) Motivasi No.3, (2013) Eddy Motivasi berpengaruh

Madiono Kerja Motivasi positif dan

Sutanto, 2013, Terhadap (X2) signifikan Universitas Kinerja terhadap Kinerja Kristen Petra Karyawan Kinerja karyawan CV Haragon Karyawan (Y) Surabaya

2.3. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan sementara yang akan diuji

kebenarannya dalam suatu organisasi atau perusahaan. Apabila karyawan

telah dilatih maka mereka akan memiliki kemampuan dan keterampilan

lebih baik, sehingga mereka mampu bekerja lebih efektif dan efisien dan

akhirnya karyawan tersebut mendapat penilaian kerja yang baik pula.

Pelatihan adalah suatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan kerja

karyawan dalam memahami suatu pengetahuan praktis dan penerapannya

guna meningkatkan keterampilan, kecakapan, dan sikap yang diperlukan

organisasi dalam mencapai tujuan yang juga disesuaikan dengan tuntutan

pekerjaan yang akan diemban oleh seorang karyawan.

Jadi pelatihan dan kinerja mempunyai hubungan yang sangat erat

karena untuk dapat mencapai kinerja yang tinggi sangat ditentukan oleh

adanya kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan karyawan yang

tinggi pula dari hasil pelatihan. Pelaksanaan kerja dalam arti kinerja tidak

hanya menilai fisik yang telah dihasilkan oleh seorang karyawan.

Pelaksanaan pekerjaan disini dalam artian secara keseluruhan, sehingga

dalam penilaian kinerja ditunjukan pada berbagai bidang seperti kemampuan kerja, kerajinan, hubungan kerja, prakarsa, kepemimpinan atau hal-hal khusus sesuai dengan bidang dan level pekerjaan yang dijabatnya.

Oleh karena itulah penilaian kinerja secara rutin perlu dilakukan agar diketahui peranan aktif para karyawan dalam mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H01= Tidak terdapat pengaruh antara pelatihan kerja terhadap kinerja

karyawan di PT.Honda Prospect Motor Karawang.

Ha1= Terdapat pengaruh antara pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan

di PT.Honda Prospect Motor Karawang.

H02= Tidak terdapat pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja

karyawan di PT.Honda Prospect Motor Karawang.

Ha2= Terdapat pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

di PT.Honda Prospect Motor Karawang.

H03= Tidak terdapat pengaruh antara pelatihan kerja dan motivasi

terhadap kinerja karyawan di PT.Honda Prospect Motor Karawang.

Ha3= Terdapat pengaruh antara pelatihan kerja dan motivasi terhadap

kinerja karyawan di PT.Honda Prospect Motor Karawang.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian yang menggunakan

metode kuantitatif. Menurut Sugiyono (2008), metode kuantitatif adalah

pendekatan ilmiah yang memandang suatu realitas itu dapat diklasifikasikan

konkrit, teramati dan terukur, hubungan variabelnya bersifat sebab akibat

dimana data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya

menggunakan statistik.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di PT. HONDA PROSPECT

MOTOR. Yang beralamat di Jl. Mitra Utara II, Kawasan Industri

Mitrakarawang. Telp. (0267) 440 777 – Fax. (0267) 440 563.

Waktu penelitian dilaksanakan bulan Maret sampai dengan Agustus 2017.

Tabel : 3.1

Jadwal Kegiatan Pembuatan Skripsi

No. Uraian Kegiatan Periode Bulan Maret s/d Agustus 2017

Maret April Mei Juni Juli Agustus

1 Observasi ////

2 Penyusunan Proposal //// ////

3 Bimbingan Proposal //// //// ////

4 Pengumpulan Data //// //// ////

5 Penelitian //// //// ////

6 Bimbingan Skripsi //// //// ////

7 Pembuatan Skripsi //// ////

8 Sidang Skripsi ////

Sumber : Rencana Kegiatan Penulis

3.3. Kerangka Konsep

3.3.1. Desain Penelitian

Kerangka pemikiran akan mengarahkan proses penelitian sesuai

tujuan yang ingin dicapai dan akan menjadi alur pemikiran penelitian.

Gambar 3.1

Hubungan antara variabel.

Pengetahuan

Pelatihan (X1) Sikap Siagian (2014) Ha1 Kecakapan Kuantitas kerja

Kinerja (Y) Ha3 Kualitas Bangun (2012) Kerja Dorongan Kerjasama mencapai tujuan Ha2 Semangat Motivasi (X2) kerja Syahyuti (2010)

Rasa tanggung jawab

Indikator diatas didukung oleh beberapa jurnal, diantaranya :

1. Ha1 : didukung oleh jurnal yang berjudul Impact of Training on

Employees Performance.

Sumber : Business Management and Strategy tahun 2015.

2. Ha2 : didukung oleh jurnal yang berjudul Impact of Employee

Motivation on Employee Performance.

Sumber : European Journal of Business and Management tahun 2014.

3. Ha3 : didukung oleh jurnal yang berjudul Pengaruh Pelatihan dan

Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan CV Haragon

Surabaya.

Sumber : AGORA tahun 2013

3.3.2. Deskripsi Operasional Variabel Penelitian

Tabel : 3.2

Variabel Deskripsi Dan Instrumen

Variabel Definisi Indikator Keterangan

Pelatihan Menurut Simamora Pengetahuan a. Pengetahuan merupakan hasil

(X1) dan Henry proses dari usaha manusia.

(2014:274) pelatihan Sikap a. Sikap (attitude) adalah sebagai

merupakan proses pernyataan evaluatif, baik yang

yang mencoba untuk menyenangkan maupun tidak

menyediakan bagi menyenangkan terhadap objek,

seorang karyawan individu, atau peristiwa.

informasi,keahlian Kecakapan a. Kecakapan adalah suatu

dan pemahaman atas keterampilan yang memungkinkan

organisasi seseorang untuk mendapatkan

pekerjaan atau untuk dapat tetap

bekerja, meliputi personal skills,

interpersonal skills, attitudes,

habits dan behaviors.

Motivasi Usmara (2016:014) Dorongan a. Seseorang yang mempunyai

(X2) motivasi adalah mencapai motivasi kerja yang tinggi maka

suatu kumpulan tujuan dalam dirinya mempunyai

kekuatan tenaga dorongan yang kuat untuk

yang berasal dari mencapai kinerja yang maksimal,

dalam maupun luar yang nantinya akan berpengaruh

individu yang terhadap tujuan dari suatu

memulai sikap dan perusahaan atau instansi.

menetapkan bentuk, Semangat a. Semangat kerja sebagai keadaan

arah, serta kerja psikologis yang baik apabila

intensitasnya semangat kerja tersebut

menimbulkan kesenangan yang

mendorong seseorang untuk

bekerja lebih giat dan lebih baik

serta konsekuen dalam mencapai

tujuan

Rasa a. Sikap individu pegawai yang

tanggung mempunyai motivasi kerja yang

jawab baik harus mempunyai rasa

tanggung jawab terhadap

pekerjaan yang mereka lakukan

sehingga pekerjaan tersebut

mampu diselesaikan secar tepat

waktu.

Kinerja Mohammad Faisal Kuantitas a. Melakukan pekerjaan sesuai

Karyawan Amir (2015:005) kerja dengan target output yang harus

(Y) kinerja adalah suatu dihasilkan perorang per jam kerja.

yang ditampilkan Kualitas a. Melakukan pekerjaan sesuai

oleh seorang atau kerja dengan operation manual.

proses yang b. Melakukan pekerjaan sesuai

berkaitan dengan dengan inspection manual.

tugas kerja yang Kemampuan a. Sikap atau usaha di dalam sebuah

ditetapkan. kerjasama tim dalam mencapai suatu tujuan

dari perusahaan.

Sumber : Penelitian Terdahulu.

3.4. Populasi dan Sampel

3.4.1. Populasi

Menurut Sugiyono (2010:117) “Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang memiliki kuantitas dan

karakteristik yang tertentu dan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

ditarik kesimpulannya”. Pada penelitian ini terdapat 100 karyawan yang

bekerja pada departemen painting PT. Honda Prospect Motor Karawang.

3.4.2. Sampel

Menurut Sugiyono (2009:62), Sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Ataupun bagian

kecil dari anggota populasi yang di ambil menurut prosedur tertentu

sehingga dapat mewakili populasinya.

Dalam menentukan jumlah sampel dihitung berdasarkan rumus

slovin, sebagai berikut :

n = Ν

N.d2 + 1

Keterangan :

n = ukuran sample

N= ukuran populasi

d = galat pendugaan, digunakan 5% (0,05)

Berdasarkan rumus slovin diatas, maka dalam penelitian ini sample yang diambil sebanyak 80 responden.

Penjelasan :

n = 100

(100.0,052 ) + 1

= 100

(100.0,0025) + 1

= 100

1,25

= 80

Berdasarkan rumus di atas Sampel yang dapat diambil dari populasi 100 karyawan PT. Honda Prospect Motor Karawang, departemen Painting dengan tingkat kesalahan 5%, dan perbedaan antara rata-rata sampel dengan populasi 0,05. Maka jumlah sampel yang dibutuhkan sebanyak 80 responden

3.5. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa

cara yaitu :

1. Observasi

Teknik Observasi dimana kami akan mendapatkan data berupa

data dilapangan, untuk menyerap berbagai informasi yang ada

dilapangan, melihat aktual kondisi dilapangan dan mengamati

proses-proses atau kegiatan yang ada pada pada obyek penelitian.

Penelitian Kepustakaan (library research) yaitu segala usaha yang

dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan

dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti.

Penelitian Lapangan (field research) yaitu merupakan penelitian

kualitatif di mana peneliti mengamati dan berpartisipasi secara

langsung dalam penelitian skala sosial kecil dan mengamati

keadaan setempat.

2. Kuesioner

Penulis menggunakan bentuk kuesioner terbuka yang memberi

kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimat

sendiri.

3.6. Metode Analisa Data

Data yang diperoleh dari penyebaran dengan cara (Random

Sampling) kuesioner tersebut akan dianalisis sedemikian rupa agar dapat

memberi manfaat dan dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan

dalam pengambilan keputusan. Dalam penelitian kuantitatif, analisis data

setelah data seluruh responden terkumpul. Kegiatan analisis data dalam

penelitian ini adalah :

1. Menyusun Data

Kegiatan ini dilakukan untuk mengecek kelengkapan identitas

responden, kelengkapan data dan pengisian data sesuai dengan tujuan

dari penelitian.

2. Menyeleksi Data

Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan kebenaran dan

kesempurnaan data yang telah tekumpul.

3. Tabulasi Data

a. Memberikan skor pada setiap item

b. Menjumlahkan skor pada system

3.6.1. Uji validitas

Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh

mana alat ukur yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur.

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut.

3.6.2. Uji reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel. Reliabilitas diterjemahkan dari kata

reliability yang berarti hal yang dapat dipercaya (tahan uji). Sebuah tes

dikatakan mempunyai reliabilitas yang tinggi jika tes terebut memberikan

data hasil yang tetap walaupun diberikan pada waktu yang berbeda kepada

responden yang sama. Hasil tes yang tetap atau seandainya berubah maka

perubahan itu tidak signifikan maka tes tersebut dikatakan reliabel. Oleh

karena itu reliabilitas sering disebut dengan keterpercayaan, keterandalan,

keajegan, konsistensi, kestabilan, dan sebagainya. Reliabilitas menyangkut

masalah ketepatan alat ukur. Ketepatan ini dapat dinilai dengan analisa

statistik untuk mengetahui kesalahan ukur.

3.6.3. Analisis regresi linier berganda

Adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel

independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini

untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen apakah masing-masing variabel independen

berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel

dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau

penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.

Adapun persamaan umum regresi linier berganda adalah sebagai berikut :

Rumus regresi linier berganda

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan :

Y : indeks skor kinerja karyawan

α : konstanta

X1 : pelatihan

X2 : motivasi

e : error

b1, b2 : Koefisien regresi, merupakan besarnya perubahan variabel

terikat akibat perubahan tiap-tiap unit variabel bebas.

3.6.4. Koefisien Korelasi dan Determinasi

Adalah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antara dua

variabel. Besarnya koefesien korelasi berkisar antara +1 s/d -1. Koefesien

korelasi menunjukkan kekuatan (strength) hubungan linear dan arah

hubungan dua variabel acak .Jika koefesien korelasi positif, maka kedua

variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi,

maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefesien korelasi

negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika

nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah (dan

sebaliknya). Untuk memudahkan melakukan interpretasi mengenai

kekuatan hubungan antara dua variabel penulis memberikan kriteria

sebagai berikut (Sugiyono, 2009):

0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel

>0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah

>0,25 – 0,5 : Korelasi cukup

>0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

>0,75 – 0,99 : Korelasi sangat kuat

1 : Korelasi sempurna

3.6.5. Uji Hipotesis

a. Uji t (uji parsial)

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh secara individual dari

variabel pelatihan (X1) dan motivasi kerja (X2) terhadap kinerja

karyawan (Y).

Uji t dapat di hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

t = nilai uji t

r = koefisien korelasi

r2 = koefisien determinasi

n-2= derajat kebebasan distribusi student

b. Uji F (uji simultan)

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh secara bersama-sama dari

pelatihan (X1) dan motivasi kerja (X2) terhadap kinerja karyawan.

Uji F dapat di hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

푅2/푘 퐹 = (1 − 푅2)/(푛 − 푘 − 1)

Keterangan :

F = Fhitung Yang Selanjutnya Dibandingkan Dengan Ftabel

R2 = Koefisien Korelasi Yang Telah Ditentukan

k = Jumlah Variabel Independen

n = Jumlah Sampel

3.6.6. Uji Asumsi Klasik

3.6.6.1. Uji Normalitas

“Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal”. Model regresi

yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.

(Ghozali, 2011 : 160). Dasar pengambilan keputusan :

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan pola distribusi

normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali,

2011 : 163).

3.6.6.2. Uji MultiKolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent.

(Ghozali, 2011 : 105). Cara mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam

model regresi adalah :

a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris

sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.

b. Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika antar

variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90),

maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas.

c. Multikolinearitas dapat juga dibuat dari nilai tolerance dan lawannya

variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF <

10 , maka dapat diartikan bahwa terdapat gangguan multikolinearitas

pada penelitian tersebut (Ghozali, 2011 : 105-106).

3.6.6.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain (Ghozali, 2011 : 139). Jika varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain berbeda disebut heteroskedastisitas.

Cara untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dalam suatu

model regresi adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi

variabel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID).

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

4.1. Sejarah Obyek Penelitian

PT. Honda Prospect Motor merupakan perusahaan perdagangan

yang menjadi foreign capital investment dari Honda Motor Co,Ltd yang

bergerak sebagai sole distributor untuk kendaraan bermotor merk

HONDA. PT. Prospect Motor berdiri tahun 1973 sebagai sole agent dari

Honda. Lalu pada maret 1997 PT. Imora Motor diluncurkan dan pada juli

1978 mereka melakukan produksi untuk pertama kali. Lalu pada maret

1999 PT. Honda Prospect Motor berdiri dengan Yukihiro Aoshima sebagai

President Director yang berkantor pusat di Jl. Gaya Motor I (Sunter II),

Jakarta dan mempunyai pabrik yang berlokasi di Jl. Mitra Utara II,

Kawasan Industri Mitrakarawang yang secara resmi dibuka pada 25

september 2003 oleh (President dan CEO dari Honda Motor,

Co, Ltd), Adi Budiman (President Director dari PT. Prospect Motor) dan

Rini M. Sumarno Soewardi (Menteri Perindustrian dan Perdagangan). PT.

Honda Prospect Motor merupakan gabungan dari PT. Imora Motor,

PT. Honda Prospect Engine Manufacturing dan PT. Prospect Motor, diikuti dengan penanaman modal oleh Honda Motor Co, Ltd (51%) dan

PT. Prospect Motor (49%)

PT. Honda Prospect Motor (HPM) merupakan suatu perusahaan

Penanam Modal Asing (PMA) antara Indonesia dengan Jepang yang berada di bawah otoritas Honda Motor Jepang yang bergerak dalam bidang perakitan mobil dan suku cadang (Sparepart) merk mobil Honda.

PT. Honda Prospect Motor telah sering melakukan kegiatan export ke berbagai Negara, antara lain Thailand, India, Philippines, Taiwan, dan

China. PT. Honda Prospect Motor juga mendapatkan sertifikat yang bertaraf internasional sebagai perusahaan yang mempunyai standard international sebagai perusahaan yang mempunyai manajemen yang paling berhasil pada tahun 1994 dan tahun 2000.

PT Honda Prospect Motor telah menjalankan operasinya di

Indonesia selama 37 tahun. Pada tahun 1999, PT Honda Prospect Motor didirikan untuk memenuhi permintaan atas produk Honda di pasar lokal

(Indonesia). Sejak saat itu, investasi Honda terus tumbuh, seiring dengan ekspansi bisnis Honda di Indonesia. Pabrik kedua Honda mulai beroperasi pada tahun 2014 dengan total investasi 3,1 triliun rupiah. Pada pabrik kedua tersebut, Honda telah meningkatkan kapasitas produksi dari 80.000 menjadi 200.000 unit per tahun, serta jumlah karyawan dari sekitar 3.000 hingga 7.500 orang. Sampai saat ini, produk Honda telah terjual lebih dari

739.000 unit di Indonesia dan mengekspor kendaraan tersebut ke negara-

negara ASEAN.

Tentunya, ekspansi bisnis Honda tidak dapat dicapai tanpa

dukungan dari BKPM, yang telah berperan penting memberi semua

fasilitas yang diperlukan dan jaminan prosedural untuk pertumbuhan

investasi Honda. Di masa depan, Honda akan terus mengembangkan

usahanya, seiring dengan komitmen untuk meningkatkan produksi dengan

cepat, berkualitas dan terjangkau untuk menjamin kepuasan pelanggan di

Indonesia.

Pada perusahaan PT. Honda Prospect Motor Karawang mempunyai

suatu komitmen yang berhubungan dengan kebijakan mutu yang berisi

seluruh karyawan senantiasa bekerja dengan semangat yang tinggi untuk

memenuhi kepuasan pelanggan yaitu dengan bekerja seefisien mungkin,

menghasilkan produk yang bermutu dan pengiriman yang tepat waktu,

dengan berpedoman pada menerima, membuat dan mengirim produk yang

baik. Sehingga dengan adanya kebijakan mutu tersebut maka diharapkan

dapat bersaing untuk memenuhi pasar otomotif di Indonesia dari aspek

pengiriman, kualitas dan harga yang terjangkau bagi masyarakat.

4.2. Visi Misi Obyek Penelitian

Dalam menjalankan segala aktivitasnya, suatu perusahaan perlu

adanya suatu philosophi dan prinsip perusahaan sebagai pedoman dan

dasar bagi perusahaan, sehingga perusahaan mempunyai arah dan tujuan

yang jelas.

Adapun philosophi dari PT. Honda Prospect Motor adalah sebagai

berikut :

a. Menghargai hak-hak individu.

b. Tiga kesenangan : kesenangan menerima, kesenangan membuat, dan

kesenangan mengirimkan produk yang baik.

Sedangkan prinsip perusahaan yang sekaligus menjadi visi dan

misi dari PT. Honda Prospect Motor Karawang adalah sebagai berikut :

“Untuk memelihara sudut pandang internasional kita didedikasikan

untuk menghasilkan produk dengan kualitas tertinggi dan harga yang

reasonable untuk mencapai kepuasan pelanggan di seluruh dunia”.

4.3. Struktur Organisasi Obyek Penelitian

Struktur organisasi PT. Honda Prospect Motor Karawang terbagi

atas beberapa Departemen. Tiap-tiap Departemen tersebut dipimpin oleh

seorang manager.

Gambar 4.1.

Struktur Organisasi PT. Honda Prospect Motor

President

Senior Vice President

Vice President Vice President

Human Marketing & Finance & Resource After Sales Accounting Quality Director Service Director Control Director Personal Production Procurement & Director Director G.Affair GM C.E.Q

Body Facility New Model EXIM & Material Purchasing & Paint & Control & Spec Service AGM Part Quality GM Engine GM Control GM GM

Service GM Parts AGM Marketing GM

Sumber : PT. Honda Prospect Motor Karawang, 2017.

Fungsi masing-masing jabatan dari struktur organisasi :

1. President

Merupakan penanggung jawab tertinggi dalam mengelola seluruh aktivitas

kegiatan perusahaan. Dalam melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung

jawab ini, president dibantu oleh Senior vice president dan para director.

2. Senior Vice President

Bertanggung jawab terhadap seluruh pengelolaan aktivitas kegiatan

perusahaan. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab ini, senior

vice President dibantu oleh dua vice president.

3. Vice President I

Bertugas untuk membantu senior vice president terhadap pengelolaan

aktivitas kegiatan perusahaan. Dalam melaksanakan tugas vice pressident I

dibantu oleh finance and accounting director, marketing and after sales

service general manager, service general manager , parts general

manager, dan marketing general manager.

4. Vice President II

Bertugas untuk membantu senior vice president terhadap pengelolaan

aktivitas kegiatan perusahaan. Dalam melaksanakan tugas vice pressident

II dibantu oleh beberapa general manager dan para director.

5. Human Resoruce Director

Bertanggung jawab dalam menjalankan aktivitas personal dan general

affair baik secara langsung maupun tidak langsung.

6. Personal and General Affair

Bertanggung jawab dalam menjalankan aktivitas general affair dan

personalia

7. Procurement Director

Bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan purchasing, part logistic dan

warehouse.

8. Purchasing and Part Quality General Manager

Bertanggung jawab pembelian bahan baku material.

9. EXIM and Material Service General Manager

Bertanggung jawab atas export dan import produk.

10. Production Director

Bertanggung jawab dalam mengontrol jalannya produksi dengan dibantu

oleh body paint and engine general manager, facility control general

manager, new model dan spec control general manager.

11. New Model and Spec Control General Manager

Bertanggung jawab terhadap persiapan new model, yang meliputi

specification control, preparation, drawing control, cost, schedule dan

change notice control.

12. Facility Control General Manager

Bertanggung jawab untuk memelihara fasilitas produksi yang terdapat di

perusahaan, baik statis maupun yang dinamis

.

13. Body Paint and Engine General Manager

Bertanggung jawab dalam pengecatan body dan quality pada body dan

mesin secara keseluruhan.

14. Quality Control Division Head

Bertanggung jawab terhadap mutu part, material dan hasil produksi pada

engine plant secara keseluruhan

15. Finance and Accounting Director

Bertanggung jawab dalam bidang keuangan perusahaan

16. Marketing and After Sales Service Director

Bertanggung jawab dalam bidang pemasaran dan pelayanan setelah

pembelian produk yang telah dijual.

17. Marketing General Manager

Bertanggung jawab dalam segala aktivitas pemasaran dan mengontrol

penjualan secara optimal.

18. Parts General Manager

Bertanggung jawab terhadap kelancaran ketersediaan untuk produk yang

telah di jual.

19. Service General Manager

Bertanggung jawab dalam bidang pelayanan terhadap konsumen.

4.4. Pencapaian Obyek Penelitian

PT. Honda Prospect Motor (HPM) semakin menegaskan

komitmennya untuk memenuhi permintaan konsumen di Indonesia yang

merupakan pangsa pasar produk Honda tertinggi ke-4 di dunia. Hal ini

dibuktikan dari penjualan yang berhasil mencapai angka satu juta unit

(27/3/2017).

Pencapaian ini juga merupakan hasil dari semakin berkembangnya fasilitas

produksi PT. Honda Prospect Motor. Saat pabrik mulai beroperasi pada

2003, penjualan tercatat sebanyak 21.650 unit dengan investasi saat itu

senilai Rp 700 miliar.

Tahun 2012, HPM mendirikan pabrik kedua dan mulai beroperasi pada

Januari 2014 dan berhasil meningkatkan kapasitas produksi hingga

maksimal 200.000 unit per tahun.

Penambahan fasilitas terus berlanjut dengan dibukanya pabrik Stamping

pada Mei 2016 yang memproduksi panel samping, atap, lantai, dan

sebagainya. Kemudian pada September 2016 juga beroperasi pabrik Crank

Shaft yang memiliki kapasitas produksi hingga 240.000 unit per tahun.

Dalam rangka pencapaian satu juta produksi ini, PT Honda Prospect

Motor mengadakan acara seremonial di pabrik Karawang. Seiji Kuraishi,

Executive Vice President Honda Motor Co. Ltd menyatakan terima

kasihnya kepada Indonesia atas kepercayaannya selama ini dengan produk

Honda.

“Indonesia merupakan salah satu pasar terpenting yang mempunyai potensi besar saat ini. Perluasan bisnis Honda di Indonesia merupakan perwujudan komitmen Honda untuk memenuhi permintaan konsumen sekaligus memaksimalkan potensi sumber daya lokal. Hal ini sesuai dengan arahan Honda untuk menjadi perusahaan yang keberadaannya selalu diiginkan oleh masyarakat lokal”.

Pencapaian ini menunjukkan tingginya penerimaan konsumen dan akan terus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Indonesia dan industri otomotif.

“Pencapaian satu juta unit ini menunjukkan tingginya penerimaan konsumen terhadap Honda, sekaligus komitmen untuk pengembangan bisnis Honda di Indonesia.

Kegiatan produksi yang dioperasikan di pabrik Honda di Karawang ini tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik saja tetapi juga meningkatkan aktivitas ekspor komponen ke berbagai negara. Sepanjang

2016, jumlah ekspor mencapai lebih dari 7.700 kontainer dibandingkan sebelumnya sekitar 5.600 kontainer.

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1. Analisis Data Penelitian

Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah karyawan

PT. Honda Prospect Motor Karawang yang berjumlah 100 orang.

Pemilihan sampel untuk penelitian ini dilakukan secara acak sehingga

diperoleh sampel 80 responden. Data responden yang diperoleh berdasarkan

jenis kelamin, usia, dan masa kerja sesuai tabel berikut :

Tabel 5.1

Klasifikasi Responden

Statistics

Responden Jenis Kelamin Usia Masa Kerja

N Valid 80 80 80 80

Missing 0 0 0 0

5.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat

dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel 5.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Laki-laki 80 100.0 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukan bahwa 100% responden berjenis kelamin

laki-laki. Kondisi tersebut dikarenakan seluruh karyawan PT. Honda

Prospect Motor Karawang, pada bagian painting mayoritas berjenis kelamin

laki-laki.

5.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat

dari tabel berikut ini :

Tabel 5.3 Responden Berdasarkan Usia

Usia

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 18-25 68 85.0 85.0 85.0

26-33 8 10.0 10.0 95.0

34-41 4 5.0 5.0 100.0

Total 80 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa responden yang berusia 18-25

tahun sebanyak 68 orang atau sebesar 85%, responden berusia 26-33 tahun

sebanyak 8 orang atau sebesar 10%, dan responden berusia 34-41 tahun

sebanyak 4 orang atau sebesar 5%. Dari data tersebut dapat disimpulkan

bahwa mayoritas karyawan memiliki usia produktif.

5.1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan masa kerja dapat

dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel 5.4 Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1-3 53 66.2 66.2 66.2

4-6 22 27.5 27.5 93.8

7-9 5 6.2 6.2 100.0

Total 80 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa karakteristik responden

berdasarkan masa kerja terbagi dalam tiga kelompok. Responden dengan

masa kerja 1-3 tahun sebanyak 53 orang atau sebesar 66,2%, responden

dengan masa kerja 4-6 tahun sebanyak 22 orang atau sebesar 27,5%, dan

responden dengan masa kerja 7-9 tahun sebanyak 5 orang atau sebesar

6,2%.

5.2. Interprestasi Data Penelitian

5.2.1. Analisa Uji Validitas

Uji valditas digunakan untuk mengetahui sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan pengaruh pelatihan dan

motivasi terhadap kinerja karyawan. Uji signifikansi dilakukan dengan

membandingkan nilai r hitung dengan r tabel, jika r hitung > r tabel dan

bernilai positif, maka variabel tersebut valid sedangkan r hitung < r tabel,

maka variabel tersebut tidak valid. Berdasarkan analisis yang telah

dilakukan, maka hasil pengujian validitas dapat ditunjukan pada tabel

seperti berikut :

Tabel 5.5

Hasil pengujian validitas untuk variabel pelatihan (X1)

Variabel/Indikator r hitung r tabel Keterangan

Item 1 0,428 0,220 Valid

Item 2 0,659 0,220 Valid

Item 3 0,658 0,220 Valid

Item 4 0,736 0,220 Valid

Item 5 0,629 0,220 Valid

Item 6 0,676 0,220 Valid

Penjelasan :

Item 1 sampai dengan item 6 merupakan pernyataan-pernyataan yang diberikan kepada 80 responden. r tabel diperoleh dari tabel korelasi product moment dengan sampel sebanyak 80, nilainya sebesar 0,220.

Dari hasil pengujian data diperoleh nilai r hitung > r tabel, maka semua item pernyataan bersifat valid dan dapat dipakai dalam bahan penelitian.

Tabel 5.6

Hasil pengujian validitas untuk variabel motivasi (X2)

Variabel/Indikator r hitung r tabel Keterangan

Item 1 0,460 0,220 Valid

Item 2 0,566 0,220 Valid

Item 3 0,609 0,220 Valid

Item 4 0,653 0,220 Valid

Item 5 0,637 0,220 Valid

Item 6 0,651 0,220 Valid

Penjelasan :

Item 1 sampai dengan item 6 merupakan pernyataan-pernyataan yang diberikan kepada 80 responden. r tabel diperoleh dari tabel korelasi product moment dengan sampel sebanyak 80, nilainya sebesar 0,220.

Dari hasil pengujian data diperoleh nilai r hitung > r tabel, maka semua item pernyataan bersifat valid dan dapat dipakai dalam bahan penelitian.

Tabel 5.7

Hasil pengujian validitas untuk variabel kinerja karyawan (Y)

Variabel/Indikator r hitung r tabel Keterangan

Item 1 0,333 0,220 Valid

Item 2 0,586 0,220 Valid

Item 3 0,756 0,220 Valid

Item 4 0,726 0,220 Valid

Item 5 0,671 0,220 Valid

Item 6 0,636 0,220 Valid

Penjelasan :

Item 1 sampai dengan item 6 merupakan pernyataan-pernyataan yang

diberikan kepada 80 responden. r tabel diperoleh dari tabel korelasi

product moment dengan sampel sebanyak 80, nilainya sebesar 0,220.

Dari hasil pengujian data diperoleh nilai r hitung > r tabel, maka semua

item pernyataan bersifat valid dan dapat dipakai dalam bahan penelitian.

5.2.2. Uji reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indicator dari variabel penelitian. Kuesioner dikatakan

reliable, jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu. Metode yang digunakan untuk uji

reliabilitas yaitu dengan cronbach’s alpha. Untuk menentukan indicator

bersifat reliable atau tidak, yaitu menggunakan bahasa tertentu seperti

0,6. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Uji reliabilitas indikator / variabel pelatihan (X1)

Tabel 5.8 Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.699 6

Dari hasil pengolahan data uji statistic reliabilitas dari 6 item

indikator diketahui nilai cronbach’s alpha sebesar 0,699. Maka

indikator dikatakan reliable dan dapat diterima.

2. Uji reliabilitas indikator / variabel motivasi (X2)

Tabel 5.9 Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.641 6

Dari hasil pengolahan data uji statistic reliabilitas dari 6 item

indikator diketahui nilai cronbach’s alpha sebesar 0,641. Maka

indikator dikatakan reliable dan dapat diterima.

3. Uji reliabilitas indikator dari variabel kinerja (Y)

Tabel 5.10 Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.688 6

Dari hasil pengolahan data uji statistic reliabilitas dari 6 item

indikator diketahui nilai cronbach’s alpha sebesar 0,688. Maka

indikator dikatakan reliable dan dapat diterima.

5.2.3. Analisis Regresi Linier Berganda

5.2.3.1. Persamaan Regresi

Tabel 5.11

Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 2.742 3.279 .836 .406

PELATIHAN .197 .083 .207 2.380 .020

MOTIVASI .706 .095 .643 7.399 .000

a. Dependent Variable: KINERJA

Hasil analisis regresi berganda pada tabel diatas dapat diperoleh koefisien

untuk variabel bebas pelatihan (X1) = 0,197 dan motivasi (X2) = 0.706

dengan konstanta sebesar 2.742. Sehingga model persamaan regresi linear

berganda yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2

Y = 2.742 + 0,197 X1 + 0,706 X2

Keterangan ;

Y = Variabel terikat (dependent)

X1,X2 = Variabel bebas (independent)

a = Nilai konstanta

b1,b2 = Koefisien regresi

Dari persamaan diatas dapat diambil penjelasan sebagai berikut :

1. Nilai konstanta sebesar 2.742 artinya apabila tidak terdapat pelatihan

atau X1 = 0, dan tidak terdapat motivasi X2 = 0, maka kinerja

karyawan bersifat tetap atau konstan sebesar 2.742.

2. Koefisien regresi pelatihan (X1) sebesar 0,197 artinya pelatihan

berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Sehingga apabila

pelatihan dinaikan 1% maka akan terjadi peningkatan kinerja (Y)

sebesar 0,197%.

3. Koefisien regresi motivasi (X2) sebesar 0,706 artinya motivasi

berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Sehingga apabila

motivasi dinaikan sebesar 1%, maka akan terjadi peningkatan kinerja

sebesar 0,706%.

5.2.3.2. Analisis Koefisien Determinasi

Tabel 5.12 Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate

1 .653a .426 .411 2.36614

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, PELATIHAN

b. Dependent Variable: KINERJA

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh angka adjusted R square

sebesar 0,411 atau (41,1%). Hal ini menunjukan bahwa persentase

sumbangan pengaruh variabel independent pelatihan dan motivasi

terhadap kinerja karyawan sebesar 41,1%. Atau variasi variabel bebas

yang digunakan dalam model mampu menjelaskan sebesar 41,1% variasi

variabel terikat. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang

tidak dimasukan dalam model penelitian ini.

5.2.4. Uji Hipotesis

5.2.4.1. Uji t ( Uji koefisien regresi secara parsial )

Uji t ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

variabel bebas dengan variabel terikat secara parsial atau sendiri-sendiri.

Pengujian ini untuk melihat berapa besar pengaruh secara terpisah dari

masing-masing variabel bebas (X1) dan (X2) terhadap variabel terikat (Y)

berdasarkan hasil regresi yang ada.

Tabel 5.13

Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1(Constant) 2.742 3.279 .836 .406

PELATIHAN .197 .083 .207 2.380 .020

MOTIVASI .706 .095 .643 7.399 .000

a. Dependent Variable: KINERJA

1. Pengujian koefisien regresi variabel pelatihan (X1)

Sebelumnya telah diketahui hipotesis sebagai berikut :

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pelatihan

terhadap kinerja karyawan.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pelatihan (X1)

terhadap kinerja karyawan (Y).

Dari tabel diatas diketahui t hitung untuk variabel pelatihan (X1)

adalah sebesar 0,197 untuk mengetahui apakah variabel bebas

berpengaruh terhadap variabel terikat maka dibutuhkan perbandingan

yaitu t tabel, dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% dengan derajat kebebasan

(df) n-k-l atau 80 – 2 – 1 = 77. (n adalah jumlah data dan k adalah

jumlah variabel bebas). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,05)

diperoleh t tabel sebesar 1.991, dapat dilihat pada lampiran.

Ho diterima jika – t tabel £ t hitung £ t tabel

Ho ditolak jika – t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel

Diketahui t hitung untuk variabel pelatihan (X1) sebesar 2.380. Karena

t hitung > t tabel (2.380 > 1.991) maka Ho ditolak. Dapat diartikan

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pelatihan (X1)

terhadap variabel kinerja (Y).

2. Pengujian koefisien regresi variabel motivasi (X2)

Sebelumnya telah diketahui hipotesis sebagai berikut :

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi

terhadap kinerja karyawan.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi (X2)

terhadap kinerja karyawan (Y).

Dari tabel diatas diketahui t hitung untuk variabel motivasi (X2) adalah

sebesar 7.399. Untuk mengetahui apakah variabel bebas berpengaruh

terhadap variabel terikat maka dibutuhkan perbandingan yaitu t tabel,

dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% dengan derajat kebebasan (df) n-k-l atau

80 – 2 – 1 = 77. (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel

bebas). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,05) diperoleh t tabel

sebesar 1.991, dapat dilihat pada lampiran.

Ho diterima jika – t tabel £ t hitung £ t tabel

Ho ditolak jika – t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel

Diketahui t hitung untuk variabel motivasi (X2) sebesar 7.399. Karena t

hitung > t tabel (7.399 > 1.991) maka Ho ditolak. Dapat diartikan

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi (X2)

terhadap variabel kinerja (Y).

5.2.4.2. Uji F ( Uji koefisien regresi secara simultan )

Uji F ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh

yang signifikan antara variabel pelatihan (X1) dan motivasi (X2) secara

bersama-sama terhadap variabel kinerja (Y).

Tabel 5.14

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1Regression 320.393 2 160.196 28.614 .000a

Residual 431.095 77 5.599

Total 751.488 79

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, PELATIHAN

b. Dependent Variable: KINERJA

Sebelumnya telah ditentukan hipotesis sebagai berikut :

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pelatihan (X1) dan

motivasi (X2) secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan (Y).

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara pelatihan (X1) dan

motivasi (X2) secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan (Y).

Berdasarkan tabel diatas diperoleh tabel F hitung sebesar 28.614, F tabel

yang dilihat pada lampiran F tabel statistic, dengan menggunakan tingkat

signifikansi 0.05, dengan df 1 (jumlah variabel – 1) atau 2 – 1 =1 dan df2

(n-k-1) atau 80 – 2 – 1 = 77. Diperoleh hasil untuk F tabel sebesar 3.115.

Ho diterima apabila F hitung < F tabel

Ho ditolak apabila F hitung > F tabel

Dari hasil pengolahan data diketahui nilai F hitung Sebesar 28.614. karena

F hitung > F tabel (28.614 > 3.115) maka Ho ditolak. Dapat disimpulkan

bahwa variabel pelatihan (X1) dan motivasi (X2) secara bersama-sama

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja (Y).

5.2.5. Uji Asumsi Klasik Regresi

5.2.5.1. Uji Normalitas

Terdapat dua cara untuk melakukan uji normalitas yaitu dengan

metode grafik Histogram dan Normal P-P Plot, dan menggunakan uji

Kolmogrov-Smirnov. Dalam penelitian ini hanya menggunakan metode

grafik Histogram dan Normal P-P Plot, hasilnya adalah sebagai berikut :

Gambar 5.1

Gambar 5.2

Berdasarkan grafik histogram diketahui bahwa grafik membentuk gunung

atau lonceng, dan berdasarkan grafik normal P-P Plot diketahui bahwa

titik-titik menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal, maka

dengan ini dapat disimpulkan bahwa residual berdistribusi secara normal.

5.2.5.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah untuk menguji model regresi

ditemukan ada atau tidaknya korelasi yang tinggi diantara variabel-

variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

yang tinggi diantara variabel bebas. Metode pengujian yang biasa

digunakan yaitu dengan melihat nilai inflation factor (VIF) dan tolerance

pada model regresi. Jika nilai VIF kurang dari 10 dan tolerance lebih dari

0,1 maka model regresi bebas dari multikolonearitas.

Dari hasil olah data statistic uji multikolinearitas di dapatkan hasil

sebagai berikut :

Tabel 5.15

Coefficientsa

Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) 2,742 3,279 ,836 ,406 PELATIHAN ,197 ,083 ,207 2,380 ,020 ,988 1,012 MOTIVASI ,706 ,095 ,643 7,399 ,000 ,988 1,012 a. Dependent Variable: KINERJA

Dari output diatas diketahui bahwa nilai VIF dari kedua variabel kurang

dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1. Maka dapat disimpulkan bahwa

model regresi tidak terdapat masalah multikolinearitas

5.2.5.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah

tidak terjadi heteroskedastisitas. Adapun hasil olah data statistic uji

heteroskedastisitas adalah sebagai berikut :

Tabel 5.16

Coefficientsa

Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 4,833 2,374 2,035 ,045

PELATIHAN -,039 ,060 -,074 -,650 ,518 ,988 1,012

MOTIVASI -,093 ,069 -,152 -1,342 ,183 ,988 1,012 a. Dependent Variable: ABS_RES

Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi uji t kedua

variabel bebas dengan ABS_RES lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa model tidak memiliki masalah heteroskedastisitas.

5.3. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengolahan data sebelumnya maka di dapatkan

jawaban sebagai berikut :

5.3.1. Pengaruh Pelatihan (X1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y) Pada

Departemen Painting PT. Honda Prospect Motor Karawang

Hasil pengolahan data pada uji t (koefisien regresi secara parsial)

di dapat nilai t hitung > t tabel (2.380 > 1.991). maka dapat diartikan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pelatihan terhadap kinerja

karyawan pada departemen painting PT. Honda Prospect Motor

Karawang. Sehingga kinerja akan mengalami peningkatan ketika pelatihan

lebih di tambahkan dan juga kinerja akan mengalami penurunan ketika

dikurangkannya pelatihan.

5.3.2. Pengaruh Motivasi Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan Pada

Departemen Painting PT. Honda Prospect Motor Karawang

Hasil pengolahan data pada uji t (koefisien regresi secara parsial)

di dapat nilai t hitung > t tabel (7.399 > 1.991) maka dapat diartikan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja

karyawan pada departemen painting PT. Honda Prospect Motor

Karawang. Sehingga kinerja akan mengalami peningkatan ketika motivasi

di naikan dan juga kinerja akan mengalami penurunan ketika motivasi

diturunkan.

5.3.3. Pengaruh Pelatihan (X1) Dan Motivasi Kerja (X2) Terhadap Kinerja

Karyawan Pada Departemen Painting PT. Honda Prospect Motor

Karawang

Hasil pengolahan data pada uji F (koefisien regresi secara

simultan) di dapat nilai F hitung > F tabel (28.614 > 3.115) maka dapat

diartikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pelatihan dan

motivasi terhadap kinerja karyawan pada departemen painting PT. Honda

Prospect Motor Karawang. Sehingga kinerja akan mengalami peningkatan

ketika pelatihan dan motivasi secara simultan di naikan dan juga kinerja

akan mengalami penurunan ketika pelatihan dan motivasi secara bersama-

sama diturunkan.

BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada

bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil uji hipotesis pertama menggunakan uji t, menujukan bahwa

terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pelatihan kerja terhadap

kinerja karyawan pada departemen painting PT. Honda Prospect Motor

Karawang. Hal itu ditunjukan pada uji t (koefisien secara parsial) bahwa t

hitung > t tabel (2,380 > 1,991). Jika pelatihan kerja lebih ditingkatkan

maka akan terjadi peningkatan terhadap kinerja karyawan pada

departemen painting PT. Honda Prospect Motor Karawang.

2. Dari hasil uji hipotesis kedua menggunakan uji t, menujukan bahwa

terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja terhadap

kinerja karyawan pada departemen painting PT. Honda Prospect Motor

Karawang. Hal itu ditunjukan pada uji t (koefisien secara parsial) bahwa t

hitung > t tabel (7,399 > 1,991). Jika motivasi kerja ditingkatkan maka

akan terjadi peningkatan terhadap kinerja karyawan pada departemen

painting PT. Honda Prospect Motor Karawang.

3. Dari hasil uji hipotesis ketiga dengan menggunakan uji F di peroleh F

hitung > F tabel ( 28,614 > 3,115), hal tersebut menunjukan bahwa

pelatihan dan motivasi kerja secara bersama-sama berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja karyawan pada departemen painting PT. Honda

Prospect Motor Karawang.

Jika perusahaan secara bersama-sama meningkatkan pelatihan dan

motivasi kerja maka akan meningkatkan pula kinerja karyawan pada

departemen painting PT. Honda Prospect Motor Karawang. Berdasarkan

penelitian ini pelatihan dan motivasi kerja dapat menjelaskan faktor-faktor

yang mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 41,1% dan sisanya sebesar

58,9% yang dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terdapat pada

penelitian ini.

6.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, maka

dapat diperoleh saran sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan

Dari hasil penelitian, bahwa karyawan memberi nilai yang rendah pada

kuisioner variabel pelatihan, itu artinya pelatihan yang diberikan

perusahaan belum sesuai dengan harapan karyawan, maka perusahaan

perlu meningkatkan pelatihan agar kinerja karyawan dapat lebih

meningkat secara signifikan.

2. Bagi penelti selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini, atau menguji

ulang penelitian ini sebagai pembanding, atau meneliti faktor lain yang

dapat memengaruhi kinerja karyawan karena faktor pelatihan kerja dan

motivasi kerja berpengaruh sebesar 41,1%, sehingga masih ada 58,9%

faktor lain yang memengaruhi kinerja karyawan yang belum diteliti.

DAFTAR PUSTAKA

A.A Anwar Prabu Mangkunegara (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

AA. Anwar Prabu Mangkunegara (2014), Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Agusta, L & Eddy Madiono Sutanto (2013). Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan CV Haragon Surabaya, Agora, 1(3), 1399-1408.

Amir,Muhammad Faisal. 2015. Memahami Evaluasi Kinerja Karyawan : Konsep dan Penelitian Kinerja di Perusahaan. : Mitra Wacana Media.

Bangun, Wilson. 2012. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: Erlangga.

Duwi Priyatno. 2016. “SPSS Hand Book”. Yogyakarta. Mediakom.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Harsuko, Riniwati. 2011. “Mendongkrak Motivasi dan Kinerja: Pendekatan Pemberdayaan SDM”. Malang. UB Press.

Hasibuan, Melayu S.P 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.

Henry Simamora. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ke-3. STIE YKPN.Yogyakarta.

Irum Syahzadi, Ayesha Javed, Syed Shahzaib Puzada, Shagufta Nasreen & Farida Khanam. (2014).”Impact of Employee Motivation on Employee Performance”. European Journal of Business and Management. 6(23).

Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, Alfabeta, Bandung.

Rivai, veithzal.;Ramly, M; 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktik. Depok : Raja Grafindo Persada.

Siagian, Sondang P. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media Grup. Jakarta.

Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.

Syahyuti. 2010. Defenisi, Variabel, Indikator dan Pengukuran dalam Ilmu Sosial, Bina Rena Pariwara, Jakarta.

Usmara, A.2016 Motivasi Kerja. Amara Books, Yogyakarta.

Uzma Hafeez. (2015). “Impact of Training on Employees Performance”. Jurnal Business Management and Strategy, 6(1).

Wahibur Rokhman. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Nora Media Enterprise, Kudus.

Wibowo. 2013. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers.

DAFTAR LAMPIRAN

KUESIONER

PENGARUH PELATIHAN DA

N MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DEPARTEMEN PAINTING PT. HONDA PROSPECT MOTOR KARAWANG

A. IDENTITAS RESPONDEN

Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan

Usia : 18 – 25 26 – 33 34 – 41

Masa kerja : 1 – 3 4 – 6 7 – 9

B. PETUNJUK PENGISIAN

1. Mohon memberikan tanda (√) pada jawaban anda.

2. Setiap pernyataan hanya membutuhkan satu jawaban saja. 3. Mohon memberikan jawaban yang sebenar-benarnya. 4. Pengukuran skala likert dengan ukuran sebagai berikut :

No. Jawaban Skor 1 Sangat Setuju (SS) 5 2 Setuju (S) 4 3 Kurang Setuju (KS) 3 4 Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

C. DAFTAR PERNYATAAN KUESIONER

A. PELATIHAN Jawaban NO. Keterangan SS S KS TS STS 1. Setelah mengikuti pelatihan saya bisa mengetahui cara menggunakan mesin. 2. Setelah mengikuti pelatihan, saya mengerti standar layak dan tidak layak pada proses painting. 3. Saya selalu bersikap baik dalam melaksanakan pekerjaan. 4. Saya selalu bersikap tenang saat menghadapi permasalahan dalam bekerja. 5. Saya sudah cakap dan handal dalam melaksanakan prosedur kerja. 6. Saya mencari cara lain ketika saya

mengalami kendala dalam bekerja.

B. MOTIVASI Jawaban NO. Keterangan SS S KS TS STS 1. Saya selalu bekerja penuh perhitungan agar pekerjaan selesai sesuai target. 2. Saya berusaha sekuat tenaga dan fokus dalam menyelesaikan pekerjaan agar hasil yang dicapai bisa optimal. 3. Saya selalu bersemangat dalam bekerja agar saya menjadi karyawan yang berprestasi. 4. Saya tidak mudah menyerah dalam mencapai target kerja yang telah ditentukan. 5. Saya selalu merapihkan area kerja saya sebelum jam pulang. 6. Saya memiliki tanggung jawab penuh atas pekerjaan yang diberikan oleh atasan.

C. KINERJA KARYAWAN Jawaban NO. Keterangan SS S KS TS STS 1. Saya mampu melaksanakan pekerjaan dengan baik. 2. Saya dapat menunjukan loyalitas yang tinggi kepada perusahaan. 3. Saya tidak pernah gagal dalam menggunakan mesin atau peralatan. 4. Saya mengerjakan suatu pekerjaan dengan

penuh perhitungan. 5. Saya dapat bekerja sama dengan unit kerja departemen painting dalam mencapai target yang telah ditentukan. 6. Saya dapat bekerja sama dengan semua karyawan yang berada di departemen painting.

LAMPIRAN 2 : DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN

INDIKATOR PELATIHAN KERJA NO 1 2 3 4 5 6 SKOR 1 4 5 4 5 4 5 27 2 4 4 5 4 4 5 26 3 4 4 4 4 5 5 26 4 5 4 5 4 4 5 27 5 4 5 5 5 4 5 28 6 4 5 4 4 5 4 26 7 4 4 4 3 5 5 25 8 4 4 4 5 4 4 25 9 5 4 4 4 4 4 25 10 5 5 5 5 5 5 30 11 5 5 4 4 4 4 26 12 5 5 5 5 5 5 30 13 5 4 4 2 3 4 22 14 4 5 5 5 5 5 29 15 5 3 3 3 3 3 20 16 4 5 5 5 5 5 29 17 5 4 4 4 4 4 25 18 5 4 4 4 4 4 25 19 4 4 4 4 4 4 24 20 4 4 5 4 5 5 27 21 3 3 3 3 3 3 18 22 2 2 2 2 2 2 12 23 4 4 4 5 5 5 27 24 4 4 4 4 5 3 24 25 4 4 4 4 4 4 24 26 3 3 3 4 4 3 20 27 5 5 4 5 4 5 28 28 4 4 4 4 4 4 24 29 4 4 5 5 4 5 27 30 5 5 4 4 4 5 27 31 4 5 5 5 3 4 26 32 2 5 4 4 4 5 24 33 4 5 5 5 4 4 27 34 2 4 3 3 3 4 19 35 5 5 4 4 3 4 25 36 3 4 4 5 5 4 25 37 4 3 3 3 4 2 19

38 5 4 2 3 4 3 21 39 4 2 4 5 4 4 23 40 3 3 3 4 4 5 22 41 5 5 5 5 5 5 30 42 4 4 4 4 5 5 26 43 4 5 4 4 4 5 26 44 4 4 5 4 5 5 27 45 4 4 4 4 3 5 24 46 4 4 5 4 5 4 26 47 4 5 5 4 5 5 28 48 4 5 5 4 5 5 28 49 5 5 5 3 3 3 24 50 4 5 5 5 4 4 27 51 4 5 5 5 4 4 27 52 4 4 5 5 3 3 24 53 5 4 5 4 3 3 24 54 3 5 5 4 3 3 23 55 4 4 5 5 2 3 23 56 4 3 4 4 3 3 21 57 3 3 2 4 4 5 21 58 4 3 5 3 4 4 23 59 3 4 5 4 3 3 22 60 4 5 3 3 3 5 23 61 3 3 3 3 3 4 19 62 4 5 4 4 4 3 24 63 3 3 4 4 5 2 21 64 3 5 4 3 3 2 20 65 3 3 4 3 3 3 19 66 4 5 5 4 3 4 25 67 5 4 3 3 4 3 22 68 3 3 5 4 4 4 23 69 4 5 4 3 3 4 23 70 4 4 5 3 4 3 23 71 5 4 3 2 2 3 19 72 4 4 2 4 5 5 24 73 5 4 2 3 3 3 20 74 5 5 5 3 3 2 23 75 3 5 4 3 4 4 23 76 4 5 5 4 3 3 24 77 2 3 4 3 5 5 22 78 3 4 5 3 3 4 22

79 4 3 2 3 3 3 18 80 5 5 5 3 3 2 23 JUMLAH 319 333 318 311 309 316 1918

INDIKATOR MOTIVASI NO 1 2 3 4 5 6 SKOR 1 5 5 5 5 5 5 30 2 4 4 4 4 5 5 26 3 4 5 4 4 4 5 26 4 4 4 5 4 5 5 27 5 4 4 4 4 3 5 24 6 4 4 5 4 5 4 26 7 4 5 5 4 5 5 28 8 4 5 5 4 5 5 28 9 5 5 5 3 3 3 24 10 4 5 5 5 4 4 27 11 4 5 5 5 4 4 27 12 4 4 5 5 3 3 24 13 5 4 5 4 3 3 24 14 3 5 5 4 3 3 23 15 4 4 5 5 2 3 23 16 4 3 4 4 3 3 21 17 3 3 2 4 4 5 21 18 4 3 5 3 4 4 23 19 3 4 5 4 3 3 22 20 4 5 3 3 3 5 23 21 3 3 3 3 3 4 19 22 4 5 4 4 4 3 24 23 3 3 4 4 5 2 21 24 3 5 4 3 3 2 20 25 3 3 4 3 3 3 19 26 4 5 5 4 3 4 25 27 5 4 3 3 4 3 22 28 3 3 5 4 4 4 23 29 4 5 4 3 3 4 23 30 4 4 5 3 4 3 23 31 5 4 3 2 2 3 19 32 4 4 2 4 5 5 24 33 5 4 2 3 3 3 20 34 5 5 5 3 3 2 23

35 3 5 4 3 4 4 23 36 4 5 5 4 3 3 24 37 2 3 4 3 5 5 22 38 3 4 5 3 3 4 22 39 4 3 2 3 3 3 18 40 5 5 5 3 3 2 23 41 3 3 4 5 4 3 22 42 3 3 4 5 3 5 23 43 4 5 5 4 4 4 26 44 4 5 5 5 4 4 27 45 4 5 5 5 4 4 27 46 4 4 4 5 4 5 26 47 4 5 5 4 5 5 28 48 4 4 4 4 4 4 24 49 5 5 5 5 5 5 30 50 4 4 5 5 5 5 28 51 5 4 4 5 3 4 25 52 5 4 4 5 4 5 27 53 5 5 5 4 4 4 27 54 4 4 5 5 4 4 26 55 5 4 5 5 4 5 28 56 4 5 5 5 4 5 28 57 5 4 5 5 4 4 27 58 4 5 5 5 5 5 29 59 5 5 5 4 5 5 29 60 4 4 5 5 4 5 27 61 4 4 5 5 4 4 26 62 5 4 5 5 4 4 27 63 5 5 5 4 4 5 28 64 4 5 5 4 4 4 26 65 4 5 5 4 4 4 26 66 4 4 4 4 5 5 26 67 5 5 5 5 4 4 28 68 4 4 5 4 5 5 27 69 5 5 5 4 5 5 29 70 4 5 4 5 4 5 27 71 4 4 5 4 4 5 26 72 4 4 4 4 5 5 26 73 5 4 5 4 4 5 27 74 4 5 5 5 4 5 28 75 4 5 4 4 5 4 26

76 4 4 4 3 5 5 25 77 4 4 4 5 4 4 25 78 5 4 4 4 4 4 25 79 5 5 5 5 5 5 30 80 5 5 4 4 4 4 26 JUMLAH 329 345 355 328 316 329 2002

INDIKATOR KINERJA NO 1 2 3 4 5 6 SKOR 1 5 5 5 5 5 5 30 2 4 4 4 4 5 5 26 3 4 5 4 4 4 5 26 4 4 4 5 4 5 5 27 5 4 4 4 4 3 5 24 6 4 4 5 4 5 4 26 7 4 5 5 4 5 5 28 8 4 5 5 4 5 5 28 9 5 5 5 3 3 3 24 10 4 5 5 5 4 4 27 11 3 3 4 5 5 5 25 12 4 4 2 3 4 4 21 13 3 3 3 5 5 4 23 14 4 3 5 5 5 5 27 15 4 3 3 3 2 4 19 16 4 5 5 5 3 3 25 17 4 4 4 4 4 4 24 18 3 4 5 5 3 4 24 19 4 5 3 3 4 4 23 20 5 2 3 3 4 5 22 21 2 3 3 4 5 5 22 22 3 5 5 4 4 4 25 23 4 4 3 5 5 4 25 24 4 3 3 4 3 3 20 25 4 4 3 3 3 5 22 26 5 3 5 4 3 5 25 27 4 4 5 5 5 4 27 28 2 2 2 2 2 2 12 29 4 4 4 5 4 4 25 30 5 2 5 4 5 4 25 31 5 4 3 2 2 3 19

32 4 4 2 4 5 5 24 33 5 4 2 3 3 3 20 34 5 5 5 3 3 2 23 35 3 5 4 3 4 4 23 36 4 5 5 4 3 3 24 37 2 3 4 3 5 5 22 38 3 4 5 3 3 4 22 39 4 3 2 3 3 3 18 40 5 5 5 3 3 2 23 41 4 4 5 5 5 5 28 42 5 4 4 5 3 4 25 43 5 4 4 5 4 5 27 44 5 5 5 4 4 4 27 45 4 4 5 5 4 4 26 46 5 4 5 5 4 5 28 47 4 5 5 5 4 5 28 48 5 4 5 5 4 4 27 49 4 5 5 5 5 5 29 50 5 5 5 4 5 5 29 51 4 4 5 5 4 5 27 52 4 4 5 5 4 4 26 53 5 4 5 5 4 4 27 54 5 5 5 4 4 5 28 55 4 5 5 4 4 4 26 56 4 5 5 4 4 4 26 57 4 4 4 4 5 5 26 58 5 5 5 5 4 4 28 59 4 4 5 4 5 5 27 60 5 5 5 4 5 5 29 61 4 5 4 5 4 5 27 62 4 4 5 4 4 5 26 63 4 4 4 4 5 5 26 64 5 4 5 4 4 5 27 65 4 5 5 5 4 5 28 66 4 5 4 4 5 4 26 67 4 4 4 3 5 5 25 68 4 4 4 5 4 4 25 69 5 4 4 4 4 4 25 70 5 5 5 5 5 5 30 71 5 5 4 4 4 4 26 72 5 5 5 5 5 5 30

73 5 4 4 2 3 4 22 74 4 5 5 5 5 5 29 75 5 3 3 3 3 3 20 76 4 5 5 5 5 5 29 77 5 4 4 4 4 4 25 78 5 4 4 4 4 4 25 79 4 4 4 4 4 4 24 80 4 4 5 4 5 5 27 JUMLAH 336 334 343 328 327 343 2011

LAMPIRAN 3 : DATA VALIDITAS KORELASI VARIABEL PELATIHAN

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 JUMLAH

P1 Pearson Correlation 1 .357** .159 .114 .035 .032 .428**

Sig. (2-tailed) .001 .159 .312 .758 .777 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

P2 Pearson Correlation .357** 1 .477** .320** .128 .259* .659**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .004 .259 .020 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

P3 Pearson Correlation .159 .477** 1 .468** .190 .183 .658**

Sig. (2-tailed) .159 .000 .000 .092 .104 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

P4 Pearson Correlation .114 .320** .468** 1 .442** .451** .736**

Sig. (2-tailed) .312 .004 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

P5 Pearson Correlation .035 .128 .190 .442** 1 .562** .629**

Sig. (2-tailed) .758 .259 .092 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

P6 Pearson Correlation .032 .259* .183 .451** .562** 1 .676**

Sig. (2-tailed) .777 .020 .104 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

JUMLAH Pearson Correlation .428** .659** .658** .736** .629** .676** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

LAMPIRAN 4 : DATA VALIDITAS KORELASI VARIABEL MOTIVASI

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 JUMLAH

P1 Pearson Correlation 1 .394** .159 .144 .033 .061 .460**

Sig. (2-tailed) .000 .158 .202 .769 .593 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

P2 Pearson Correlation .394** 1 .401** .128 .119 .104 .566**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .258 .294 .360 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

P3 Pearson Correlation .159 .401** 1 .395** .172 .071 .609**

Sig. (2-tailed) .158 .000 .000 .126 .534 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

P4 Pearson Correlation .144 .128 .395** 1 .276* .366** .653**

Sig. (2-tailed) .202 .258 .000 .013 .001 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

P5 Pearson Correlation .033 .119 .172 .276* 1 .593** .637**

Sig. (2-tailed) .769 .294 .126 .013 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

P6 Pearson Correlation .061 .104 .071 .366** .593** 1 .651**

Sig. (2-tailed) .593 .360 .534 .001 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

JUMLAH Pearson Correlation .460** .566** .609** .653** .637** .651** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

LAMPIRAN 5 : DATA VALIDITAS KORELASI VARIABEL KINERJA

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 JUMLAH

P1 Pearson Correlation 1 .243* .214 .049 -.110 -.056 .333**

Sig. (2-tailed) .030 .057 .664 .332 .622 .003

N 80 80 80 80 80 80 80

P2 Pearson Correlation .243* 1 .488** .241* .147 .080 .586**

Sig. (2-tailed) .030 .000 .031 .193 .483 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

P3 Pearson Correlation .214 .488** 1 .491** .294** .266* .756**

Sig. (2-tailed) .057 .000 .000 .008 .017 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

P4 Pearson Correlation .049 .241* .491** 1 .471** .411** .726**

Sig. (2-tailed) .664 .031 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

P5 Pearson Correlation -.110 .147 .294** .471** 1 .656** .671**

Sig. (2-tailed) .332 .193 .008 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

P6 Pearson Correlation -.056 .080 .266* .411** .656** 1 .636**

Sig. (2-tailed) .622 .483 .017 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

JUMLAH Pearson Correlation .333** .586** .756** .726** .671** .636** 1

Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

LAMPIRAN 6 : DATA RELIABILITAS PELATIHAN

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.699 6

Item-Total Statistics

Cronbach's Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

P1 19.99 8.899 .195 .726

P2 19.81 7.699 .480 .644

P3 19.85 7.446 .448 .653

P4 20.09 7.271 .583 .610

P5 20.11 7.772 .429 .659

P6 20.02 7.215 .460 .649

LAMPIRAN 7 : DATA RELIABILITAS MOTIVASI

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.641 6

Item-Total Statistics

Cronbach's Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

P1 20.91 6.562 .234 .643

P2 20.71 6.131 .357 .603

P3 20.59 5.764 .374 .596

P4 20.92 5.640 .445 .569

P5 21.08 5.665 .417 .580

P6 20.91 5.397 .398 .588

LAMPIRAN 8 : DATA RELIABILITAS KINERJA

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0

Excludeda 0 .0

Total 80 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.688 6

Item-Total Statistics

Cronbach's Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

P1 20.94 8.540 .100 .735

P2 20.96 7.277 .376 .660

P3 20.85 6.078 .574 .588

P4 21.04 6.467 .552 .600

P5 21.05 6.732 .472 .629

P6 20.85 7.015 .440 .640

LAMPIRAN 9 : DATA REGRESI LINEAR

Variables Entered/Removedb

Variables Variables Model Entered Removed Method

1 MOTIVASI, . Enter PELATIHANa a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: KINERJA

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate

1 .653a .426 .411 2.36614 a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, PELATIHAN

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 320.393 2 160.196 28.614 .000a

Residual 431.095 77 5.599

Total 751.488 79 a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, PELATIHAN b. Dependent Variable: KINERJA

Coefficientsa

Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 2.742 3.279 .836 .406

PELATIHAN .197 .083 .207 2.380 .020

MOTIVASI .706 .095 .643 7.399 .000 a. Dependent Variable: KINERJA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : ANGGA SETYA PRABOWO

NIM : 111310019

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat / Tanggal Lahir : Bekasi, 27 Februari 1996

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Kp. Patola Rt 005/009

Des.Pasirtanjung

Kec. Cikarang Pusat, Bekasi.

Nomor Telp/ Hp : 085693187438

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

1. 2007 : SDN PASIRTANJUNG 01 2. 2010 : SMPN 2 CIKARANG PUSAT 3. 2013 : SMK BINAMITRA 4. 2017 : (STIE) PELITA BANGSA