Al-MUBARAK Jurnal Kajian Al-Quran & Tafsir Volume 4, No
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Al-MUBARAK Jurnal Kajian Al-Quran & Tafsir Volume 4, No. 2, 2019 P-ISSN: 2548-7248 E-ISSN: 2715-5692 Homepage : http://journal.iaimsinjai.ac.id/indeks.php/al-mubarak EKSISTENSI ANGKA DALAM AL-QUR’AN Siar Ni’mah 1 Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai E-mail: [email protected], Tlp:+6285342827447 Abstrak Angka merupakan satu dari banyak elemen yang turut hadir dalam al-Qur`an. Kehadirannya tentu saja bukan tanpa makna. Penelitian ini mencoba untuk mengungkap eksistensi tersebut, yakni pesan di balik sebuah angka. Namun, perlu untuk dikemukakan bahwa penelitian ini bukan perihal mengungkap sisi kemukjizatannya yang lazim disebut dengan i’jâz ‘adadî, tetapi lebih condong kepada keingintahuan tentang pesan apa yang hadir melalui eksistensinya. Metode kajian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kajian tematik dengan menetapkan angka sebagai tema. Sebagai sebuah kajian tematik, maka untuk mendapatkan pemaknaan yang jelas, pengumpulan datanya dilakukan dengan menelusuri ayat-ayat yang terdapat angka di dalamnya. Setelahnya, mengemukakan pendapat mufassir juga dilakukan guna melengkapi data yang ada agar menghasilkan sebuah kesimpulan yang valid. Akhirnya, penelitian ini memberikan sebuah kesimpulan bahwa angka di dalam al-Qur`an meliputi bilangan pokok, genap, maupun pecahan. Ketiga model ini memberikan pesan tentang ketauhidan, hari akhir, hukum, juga tentang masa dan lainnya. Kata Kunci: Eksistensi Angka, Al-Qur’an 1. Pendahuluan Mustahil untuk diingkari bahwa al-Qur`an adalah sebuah teks suci nan sakral yang komprehensif, mencakup segala unsur dalam kehidupan. Kandungannya yang komprehensif tersebut terus memicu para pegiat al-Qur`an untuk terus menemukan ilmu-ilmu baru yang belum terungkap. Mutakhir ini, kajian terhadap al-Qur`an mengalami perkembangan yang cukup pesat. Jika sebelumnya, para mufassir dalam menjelaskan ayat al-Qur`an mengacu pada tertib mushâfi, artinya bahwa penafsiran dilakukan sesuai dengan urutan ayat al-Qur`an dimulai dari surah al-fatihah berakhir pada surah an-nas, maka ulama tafsir kini melakukan penafsiran dengan menggunakan sistem tematik. Dengan menggunakan cara tematik ini diyakini dan diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap problem kekinian, sebutlah misalnya hoax perspektif al-Qur`an. Dilihat dari judulnya, sangat jelas pembahasan ini mengacu pada tema hoax yang kini sedang naik daun. Demikian ijtihad yang dilakukan 1 AL-MUBARAK Jurnal Kajian Al-Quran & Tafsir Al-MUBARAK Jurnal Kajian Al-Quran & Tafsir Volume 4, No. 2, 2019 P-ISSN: 2548-7248 E-ISSN: 2715-5692 Homepage : http://journal.iaimsinjai.ac.id/indeks.php/al-mubarak oleh pegiat al-Qur`an sebagai sebuah tanggung jawab akademik, sosial dan tentu moral. Kajian terhadap tema ini, tidak melulu harus menjawab problema yang beredar di masyarakat, meski ini tentu lebih baik, tetapi dalam hal mengungkap, memperjelas, dan mempertegas makna untuk mendapatkan keilmuan baru juga termasuk di dalamnya. Salah satu contoh misalnya kehadiran angka yang Allah sebutkan dalam al-Qur`an. Dalam banyak ayat, seringkali ditemukan kata angka, baik satuan, puluhan, ratusan, bahkan hingga ribuan. Sebagai pembaca al-Qur`an, tentu kehadiran angka menjadi sebuah hal yang memicu rasa keingintahuan kita terhadapnya. Berangkat dari keingintahuan yang besar itulah, penelitian ini mencoba untuk menjawab makna eksistensi angka dalam al-Qur`an. 2. Metode Penelitian ini menggunakan jenis penilitian kepustakaan (library research), yang menjadikan al-Qur‟an sebagai objek kajian. Sebagai objek kajian, maka salah satu metode yang lazim digunakan dalam kajian al-Qur‟an dan tafsir adalah metode tematik sebagaimana dalam penelitian ini. Metode tematik ini menjadikan angka sebagai tema sentral, sehingga pengumpulan datanya adalah dengan menelusuri ayat-ayat al-Qur‟an yang berkenaan dengan angka, demikian juga menelusuri interpretasinya melalui kitab-kitab tafsir baik klasik maupun kontemporer. Adapun teknik analisis datanya adalah dengan menggunakan teknik analisis tematik dengan langkah singkat berikut ini. Pertama, menetapkan angka sebagai tema pokok. Kedua, mengumpulkan ayat-ayat al-Qur‟an yang berkenaan dengan angka. Ketiga, menelaah pemaknaan ayat-ayat angka yang telah dikumpulkan dengan meninjau kitab-kitab tafsir baik klasik maupun kontemporer. Dalam hal ini, perlu juga meninjau segi munasabah ayatnya, asbab nuzulnya jika ada, serta perbandingan antara satu penafsiran dengan penafsiran lainnya. Keempat, memberikan analisa serta kesimpulan dari interpretasi ulama tafsir. 2 AL-MUBARAK Jurnal Kajian Al-Quran & Tafsir Al-MUBARAK Jurnal Kajian Al-Quran & Tafsir Volume 4, No. 2, 2019 P-ISSN: 2548-7248 E-ISSN: 2715-5692 Homepage : http://journal.iaimsinjai.ac.id/indeks.php/al-mubarak 3. Pembahasan 3.1 Definisi Angka Dalam terminologi Arab, kata angka atau bilangan lazim disebut dengan al- ‘adad. Kata al-‘adad sendiri merupakan ism dari bentuk fi’il ‘adda yang bermakna al-ihshâ’, berarti menghitung (Louis Ma‟luf, 2002: 490). Demikian itu sejalan dengan pengertian yang dikemukakan oleh Ibnu Manzhur, yakni ‘adada berarti menghitung sesuatu, sementara ‘adad sendiri adalah ukuran (miqdâr dan mablakh) dari sesuatu yang dihitung (Ibnu Manzhur, t.th.: 281-282). Jadi secara bahasa, pengertian al-‘adad berkaitan dengan angka dan hitungan. Berikut contohnya sebagaimana QS. al-hijr/15: 44. Terjemahnya: “Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka”. Kata sab’ah di atas menunjukkan sebuah angka atau bilangan (‘adad) yang diikuti dengan kata abwâb yang berposisi sebagai sesuatu yang dihitung (ma’dud). 3.2 Identifikasi Ayat-ayat Angka dalam al-Qur`an Al-Qur`an diturunkan untuk manusia yang menggunakan bahasa dan bilangan. Dapat dikatakan bahwa al-Qur`an sangat familiar dengan bilangan atau angka karena banyak ditemukan angka di dalamnya, dan hal ini termasuk dalam bahasa al-Qur`an. Al-Qur`an telah menyebutkan berbagai macam angka, sebagaimana telah nampak tersurat dalam susunan teks al-Qur`an. Fenomena ini turut menjadi landasan atau isyarat terhadap upaya pembuktian kemukjizatan dalam al-Qur`an. Berbagai bilangan angka disebutkan dalam al-Qur`an, baik bilangan asli atau pokok, bilangan bertingkat, maupun bilangan pecahan. a. Bilangan Asli atau Pokok Terdapat tiga puluh macam bilangan asli yang digunakan dalam al-Qur`an, dari angka paling kecil (satu) hingga angka paling besar (seratus ribu) (M. Darwis Hudey, 2002: 381). Di antara contohnya adalah: 3 AL-MUBARAK Jurnal Kajian Al-Quran & Tafsir Al-MUBARAK Jurnal Kajian Al-Quran & Tafsir Volume 4, No. 2, 2019 P-ISSN: 2548-7248 E-ISSN: 2715-5692 Homepage : http://journal.iaimsinjai.ac.id/indeks.php/al-mubarak 1. QS. al-An’âm/6: 19 Terjemahnya: “Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan yang Maha Esa dan Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)”. 2. QS. an-Nahl/16: 51 Terjemahnya: “Allah berfirman: "Janganlah kamu menyembah dua Tuhan; Sesungguhnya Dialah Tuhan yang Maha Esa, Maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut”. 3. QS. at-Taubah/9: 2 Terjemahnya: “Maka berjalanlah kamu (kaum musyrikin) di muka bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa Sesungguhnya kamu tidak akan dapat melemahkan Allah, dan Sesungguhnya Allah menghinakan orang-orang kafir”. 4. QS. al-Hijr/15: 44 Terjemahnya: “Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka”. 5. QS. Yusuf/12: 4 . Terjemahnya: “(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, Sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku". 6. QS. al-Baqarah/2: 259 . . 4 AL-MUBARAK Jurnal Kajian Al-Quran & Tafsir Al-MUBARAK Jurnal Kajian Al-Quran & Tafsir Volume 4, No. 2, 2019 P-ISSN: 2548-7248 E-ISSN: 2715-5692 Homepage : http://journal.iaimsinjai.ac.id/indeks.php/al-mubarak Terjemahnya: “Atau Apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: "Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali”. 7. QS. al-Hajj/22: 47 Terjemahnya: “Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, Padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu”. Penyebutan bilangan asli umumnya terdiri dari ‘adad dan ma’dudnya, yakni bilangan atau angka beserta sesuatu yang dihitung seperti contoh sab’u samâwât, ahada ‘asyaro kaukab, mi’atu habbah. Akan tetapi ada dua ayat yang menyebutkan bilangan tanpa sesuatu yang dibilang yaitu dalam QS. Al-Hâqqah [69]: 17 terkait angka delapan dan QS. Al-Muddatsir [74]: 30 terkait angka sembilan belas. b. Bilangan Bertingkat 1. QS. al-An’âm/6: 14 Terjemahnya: “Katakanlah: "Apakah akan aku jadikan pelindung selain dari Allah yang menjadikan langit dan bumi, Padahal Dia memberi Makan dan tidak memberi makan?" Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintah supaya aku menjadi orang yang pertama kali menyerah diri (kepada Allah), dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan orang musyrik". 2. QS. Yâsîn/36: 14 Terjemahnya: