50 Tahun PB Djarum Kisah King Adalah Kisah Awal Berdirinya PB Djarum, Yang Hanyalah Permulaan

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

50 Tahun PB Djarum Kisah King Adalah Kisah Awal Berdirinya PB Djarum, Yang Hanyalah Permulaan H content embaca budiman, dengan kepala kambing Pak Sukirman di terrace penuh rasa syukur kepada Sleman, Yogyakarta. Kemudian TERRACE Tuhan Yang Maha Esa, kami juga kunjungan ke rumah repetisi 2 Psajikan kembali Majalah Padmanews Dr Sumbo Tinarbuko M.Sn di Jl edisi terbaru. Padmanews 29 Sonopakis Lor No 15, Bantul, CONTENT menurunkan laporan utama tentang Yogyakarta. 3 PB Djarum. Liputan lain adalah tentang Perkumpulan bulutangkis yang komunitas penggemar skuter, baik SUPER EVENT sudah berusia 50 tahun ini Vespa maupun Lambretta. Serta 50th PB Djarum mencatatkan sejarah prestasi grup musik asli Semarang, Congrock Ingin Terus Eksis yang panjang. Sumbangsihnya 17, yang memiliki ciri khusus Seratus Tahun Lagi mengharumkan nama Indonesia beraliran keroncong rock. 4 di kancah internasional. Banyak Semoga berbagai informasi yang pebulutangkis andal dilahirkan dan HISTORY kami sajikan bisa memberikan menjadi juara di banyak kejuaraan Perjalanan Panjang PB Djarum manfaat kepada seluruh pembaca dunia. 10 Padmanews. Sebut saja nama Liem Swie King, INSIDE Christian Hadinata, Hastomo Arbi, Lingkungan Aman Hariyanto Arbi, Alan Budikusuma, Z. Hendra Setyadji Penghuni Nyaman Sigit Budiarto, Tontowi Ahmad, Pemimpin Umum 18 Liliyana Natsir, dan masih banyak lagi. TIPS 50 Tahun Kami tentu juga tak lupa untuk Tips Memilih CCTV memberikan sajian liputan lain, di 22 PB Djarum antaranya adalah kuliner bacem EVENT Open House Graha Padma Ajak Konsumen Pesta Bubur 24 FOOD STORY Menikmati Bacem Kepala Kambing pemimpin umum administrasi & keuangan Z. Hendra Setyadji Meike Diah Kusumaningrum RS H. Slamet Yuli Hartono 28 penanggungjawab Chandra Nugroho Hendarto Sirkulasi FIGURE Lie Sanders Deckcrealy Kurniawan Anthony Hocktong Tjio pemimpin redaksi 32 Nurwindhia Buntario artistik AngGrafis redaktur pelaksana LIFESTYLE Tarsisius Wintoro fotografi Keakraban Komunitas Pecinta Anggara Skuter Semarang redaktur senior Enrikus Yuli 34 Bagas Pratomo Oxi Yondi Luci HOME sekretaris redaksi media consultant Ruang Publik di Rumah Setyana Edyorini Pancanaka Communications Sumbo Tinarbuka editor alamat redaksi 38 Dian Ivera Perumahan Graha Padma Jl. Taman Anyelir L1 No.1 TIPS reporter SemarangTelp.(024) 7620222 Pizza ala Mamakiya Dewi Meirina e-mail : [email protected] 43 Aldi Chandra Wijaya penanggungjawab iklan ART Setyana Edyorini CongRock 17 Bagas Syawaladika P Ingin Menjadi Virus 44 FILM Angel Has Fallen 48 4 5 Super Event Super Event eorang remaja berusia 15 tahun menangis di anak Kisah kesedihan dan kebanggaan ini tangga pojokan gedung olahraga. Ia menangis mengemuka dalam acara puncak perayaan karena baru saja kalah bertanding bulutangkis. Itu Perjalanan Emas Bulutangkis – HUT Ke- Sterjadi tahun 1970an. Adalah Robert Budi Hartono yang 50 PB Djarum di GOR Djarum Jati, Kudus kemudian memberi nasehat remaja tadi agar tidak putus baru-baru ini. Ratusan atlet, legenda asa. Bahkan Budi Hartono juga menawarinya untuk ikut bulutangkis Indonesia, dan alumni PB bergabung dan berlatih di PB Djarum. Dan kemudian Djarum hadir. Beberapa di antaranya dunia menyaksikan remaja yang berlinangan air mata itu adalah Christian Hadinata, Hastomo Arbi, tumbuh menjadi legenda bulutangkis Indonesia dengan Hariyanto Arbi, Alan Budikusuma, Sigit prestasi kaliber dunia. Dialah Liem Swie King. Budiarto, Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir, Hendrawan, Susi Susanti, dan lainnya. Swie King sendiri mengenang seperti dikutip dalam buku Mereka saling berbagi kisah perjalanan Setengah Abad PB Djarum, Dari Kudus Menuju Prestasi bersama PB Djarum dan karir bulutangkis Dunia, Budi Hartono, pemilik Djarum merupakan pribadi mereka. yang menyenangkan dan layak jadi panutan. “Pak Budi sebenarnya tidak begitu jago main bulutangkis, tetapi selalu memiliki pandangan jauh tentang gaya permainan kita, di mana kurangnya dan bagaimana memperbaikinya. Hanya Permulaan Pak Budi Hartono berjiwa besar dan selalu berpikir positif, termasuk bila kita kalah. Akhirnya kita terbawa Di hadapan para legenda dan alumni berpikir positif, terus berlatih meningkatkan prestasi,” PB Djarum ini, President Director kata Swie King. Djarum Foundation Victor R Hartono menyebutkan usia 50 tahun PB Djarum Kisah King adalah kisah awal berdirinya PB Djarum, yang hanyalah permulaan. Victor berharap dimulai pada tahun 1969. Banyak air mata kesedihan kiprah PB Djarum bisa melampaui 100 maupun kebahagiaan tertumpah mewarnai kiprah klub tahun atau bahkan lebih, sehingga bisa bulutangkis yang berawal di Kudus, Jawa Tengah ini. Kini semakin mengharumkan nama Indonesia PB Djarum telah menggapai usia 50 tahun dan sepanjang di mata dunia. lima dekade itu, air mata kesedihan telah bertransformasi menjadi air mata prestasi PB Djarum bagi bulutangkis ‘’PB Djarum akan tetap eksis selama Indonesia. kita yakin dan bertekad kuat untuk menyatukan Indonesia. Ini sesuai dengan Aksi tarian dari para atlet muda PB Djarum 6 7 Super Event Super Event Apresiasi PB Djarum kepada atlet para badminton. u p Christian Hadinata, Thomas Budi Santoso, Victor Hartono, Hastomo Arbi Tontowi Ahmad bernyanyi saat perayaan HUT ke 50 PB Djarum Interview media dengan Liliyana Natsir memberikan Liliyana tanda tangan di buku Butet Natsir usai Sang Legenda Sejati saat p Peluncuran peluncuran buku. Buku. q Fans Bulutangkis berforto bersama di Hall of u Fame PB Djarum iktikad besar PB Djarum membantu kejayaan Beasiswa Bulutangkis. Ajang ini telah melahirkan sport untuk persatuan Indonesia. Kita tidak bisa putera berbakat, Kevin Sanjaya Sukamuljo yang saat bersatu dalam kesengsaraan sport, tetapi kita ini menjadi ganda putera peringkat satu dunia. bisa bersatu dalam kejayaan sport,’’ ujar Victor. Selain itu, untuk menciptakan iklim berkompetisi Sejak tahun 1969 hingga sekarang, komitmen PB yang berkualitas, Djarum juga menggelar berbagai Djarum tidak pernah berhenti untuk melahirkan kejuaraan bulutangkis untuk berbagai kelompok bibit-bibit baru berbakat di cabang olahraga usia, baik skala nasional maupun internasional. Di bulutangkis. Perkumpulan yang semula hanya antaranya adalah Djarum Superliga Junior, Djarum dimaksudkan untuk kebutuhan olahraga para Sirkuit Nasional, dan Djarum Superliga Badminton. karyawan Djarum ini terus melakukan inovasi “Dengan demikian Indonesia selalu memiliki stok demi prestasi bulutangkis Indonesia. pebulutangkis berkualitas yang mampu meraih kejayaan di panggung bulutangkis dunia”. Salah satunya adalah dengan menyelenggarakan | program pencarian bakat Audisi Umum Djarum Penghargaan berupa liontin emas kepada tokoh-tokoh dan 28 legenda PB Djarum salah satunya adalah untuk Alm. Goei Po Thay. 8 9 Super Event Super Event Pengharagaan tokoh yang Harumkan Indonesia berjasa kepada PB Djarum. q Pendiri PB Djarum Budi Hartono menegaskan keinginannya untuk terus memperjuangkan eksistensi bulutangkis nasional. Sejak awal mendirikan PB Djarum, Budi Hartono sudah melihat bahwa Indonesia paling menonjol di cabang olahraga bulutangkis. ‘’Saya pikir mengapa tidak, kalau kita bisa menyumbangkan sesuatu untuk Indonesia melalui bulutangkis, kebanggaan nasional, menggalang persatuan,” katanya. “Mari kita terus dukung bulutangkis nasional, karena bulutangkis memang layak kita banggakan sekaligus kita perjuangkan eksistensinya. Kita sudah sama-sama melihat p bagaimana bulutangkis mampu mempersatukan Indonesia, dan mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia,’’ tambahnya. Penampilan Seni Tari para atlet muda Semangat meraih kejayaan ini disebarkan dari Kudus ke seluruh PB Djarum. penjuru dunia melalui jejaring alumni dan legenda PB Djarum. u Banyak alumni PB Djarum yang telah gantung raket kemudian Sammy berdiaspora ke berbagai daerah hingga mancanegara. Contohnya Simorangkir adalah Fung Permadi, yang sekarang menjadi Manajer Tim PB Penampilan menutup Sigit Budiarto rangkaian Djarum. Ia pernah didapuk sebagai pelatih nasional Taiwan dalam acara HUT ke bermain 50 tahun PB hingga 2006, sebelum akhirnya kembali ke Tanah Air. drum. Djarum. t. q Surprise Liliyana Natsir saat Kemudian ada pula Minarti Timur, peraih medali perak Tontowi bernyanyi. Olimpiade Sydney tahun 2000 yang pernah menjadi pelatih Timnas Filipina. Juga ada peraih perak Olimpiade Barcelona 1992, Ardy B Wiranata, yang menjadi pelatih Kanada. Kesuksesan legenda PB Djarum juga merambah ke aspek- aspek lain di dunia bulutangkis. Misalnya Hariyanto Arbi yang kini menggeluti bisnis yang tak jauh dari dunia bulutangkis. Dengan bendera bisnisnya, pemilik julukan “smash 100 watt” ini memproduksi berbagai apparel bulutangkis. t. Terpisah Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Victor R. Hartono Yoppy Rosimin menyebutkan, ke depan PB Djarum ingin memberikan sambutan dalam perayaan HUT ke 50 memperbaiki ekosistem bulutangkis Indonesia. “Kami akan PB Djarum. terus memperbaiki ekosistem bulutangkis, mulai pelatih, atlet dan pihak terkait lain supaya prestasi bisa tumbuh subur,” Indonesia, Bulutangkis Mempersatukan Indonesia, Dukungan juga diberikan kepada atlet difabel katanya kepada awak media. dan Dulu Berjaya, Sekarang Tetap Berjaya. yang akan berlaga di cabang para badminton di level internasional, Suryo Nugroho dan Leani Ia menandaskan atlet-atlet Indonesia secara teknik luar biasa. Puncak acara HUT Ke-50 PB Djarum diisi dengan Ratri Oktila berupa voucher blibli.com dan tiket. Namun demikian mental dan karakter harus lebih dididik. pemberian penghargaan berupa liontin emas com sebesar total Rp 100 juta. Perayaan juga Jangan sampai gangguan dalam hal mental dan karakter ini kepada tokoh-tokoh dan 28 legenda PB Djarum diramaikan oleh penampilan kesenian para atlet mengganggu karier ke depan. p yang telah berjasa
Recommended publications
  • Two Is Better Than One
    Two is Better Than One A non-member may now be brought to the Club as a guest TWO TIMES in a week! Don’t miss out on showing your friends around the best club in Singapore! The Premier Family Club where the People make the Difference PRESIDENT’S MESSAGE OLD ADVERSARIES MET, NEW FRIENDS MADE For the first time, Singapore Swimming Club played host to the Foo Kok Keong International Cup tournament. Over three days from 7 to 9 July, the badminton competition gathered internationally renowned stars of yesteryear from nine surrounding countries to pit their skills against one another and allowed our members to enjoy watching the superb skills at close quarters. Among the players were Hariyanto Arbi, two-time All-England champion, crowd favourite Boonsak Ponsana, Razif Sidek, Yap Kim Hock and Ong Ewe Hock, and former world number one Foo Kok Keong himself. This tournament was held outside Malaysia for the first time since its inception in 2012. We are indeed proud to be given this vote of confidence by the Cup founders to host the games. Kudos to the Organising Committee and Club staff who have done us proud with the very successful conclusion of this tournament. President playing an exhibition match at On 28 July, it was time for the Club to show appreciation to all outgoing Singapore Swimming Club–Foo Kok Keong members of the 2016/2017 Sub-Committees and Ad-Hoc Committees and International Cup 2017. welcome incoming ones with a “Thank You and Welcome” Dinner. To all involved, a big thank you for having volunteered your services to lend your expertise and experience in ensuring that the Club’s machinery functions well.
    [Show full text]
  • Register of Indonesian Badminton Fans
    i REGISTER OF INDONESIAN BADMINTON FANS A THESIS In Partial Fulfillment of the Requirements for the Sarjana Degree Majoring in Linguistics in English Department Faculty of Humanities Diponegoro University Submitted by: Deviana Kurniawati NIM: 13020113130052 FACULTY OF HUMANITIES DIPONEGORO UNIVERSITY SEMARANG 2017 ii PRONOUNCEMENT I, as the researcher, honestly confirm that I wrote this thesis by myself without taking any results from other researchers in S-1, S-2, and S-3 and in diploma degree of any university. In addition, I verify that I did not quote any material from other publication or someone’s work except for the references mentioned. Semarang, January 2018 Deviana Kurniawati iii MOTTO AND DEDICATION And if whatever trees upon the earth were pens and the sea [was ink], replenished thereafter by seven [more] seas, the words of Allah would not be exhausted. Indeed, Allah is exalted in Might and Wise. —The Quran, Luqman:27 Ngilmu kang nyata karya reseping ati (The true knowledge establishes peace of mind) —Javanese Philosophy In the end we will win, we will win so naturally that no one see us coming. —Bangtan Sonyeondan This thesis is dedicated to my dearest family, and to everyone who loves badminton at heart iv APPROVAL REGISTER OF INDONESIAN BADMINTON FANS Written by Deviana Kuriawati NIM 13020113130052 is approved by thesis advisor, on January 16th, 2018 Thesis Advisor, Dra. Wiwik Sundari, M.Hum NIP. 19590607 199003 2 001 Head of English Department Dr. Agus Subiyanto, M.A. NIP. 19640814 199001 1 001 v VALIDATION Approved by Strata 1 Thesis Examination Committee Faculty of Humanities Diponegoro University On, 12thMarch 2018 Chair Person First Member Dr.
    [Show full text]
  • List of Entries
    List of Entries 1. Aik Htun 3 34. Chan Wai Chang, Rose 82 2. Aing Khun 5 35. Chao Tzee Cheng 83 3. Alim, Markus 7 36. Charoen Siriwatthanaphakdi 4. Amphon Bulaphakdi 9 85 5. Ang Kiukok 11 37. Châu Traàn Taïo 87 6. Ang Peng Siong 14 38. Châu Vaên Xöông 90 7. Ang, Samuel Dee 16 39. Cheah Fook Ling, Jeffrey 92 8. Ang-See, Teresita 18 40. Chee Soon Juan 95 9. Aquino, Corazon Cojuangco 21 41. Chee Swee Lee 97 10. Aung Twin 24 42. Chen Chong Swee 99 11. Aw Boon Haw 26 43. Chen, David 101 12. Bai Yao 28 44. Chen, Georgette 103 13. Bangayan, Teofilo Tan 30 45. Chen Huiming 105 14. Banharn Silpa-archa 33 46. Chen Lieh Fu 107 15. Benedicto, Francisco 35 47. Chen Su Lan 109 16. Botan 38 48. Chen Wen Hsi 111 17. Budianta, Melani 40 49. Cheng Ching Chuan, Johnny 18. Budiman, Arief 43 113 19. Bunchu Rotchanasathian 45 50. Cheng Heng Jem, William 116 20. Cabangon Chua, Antonio 49 51. Cheong Soo Pieng 119 21. Cao Hoàng Laõnh 51 52. Chia Boon Leong 121 22. Cao Trieàu Phát 54 53. Chiam See Tong 123 23. Cham Tao Soon 57 54. Chiang See Ngoh, Claire 126 24. Chamlong Srimuang 59 55. Chien Ho 128 25. Chan Ah Kow 62 56. Chiew Chee Phoong 130 26. Chan, Carlos 64 57. Chin Fung Kee 132 27. Chan Choy Siong 67 58. Chin Peng 135 28. Chan Heng Chee 69 59. Chin Poy Wu, Henry 138 29. Chan, Jose Mari 71 60.
    [Show full text]
  • Framin G Berita Media Online Tentang Dugaan Eksploitasi Anak Pada Calon Atlet Bulu Tangkis Pb Djarum
    Jurnal VoxPop Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Jawa Timur Volume 2, Nomor 1, September 2020 FRAMIN G BERITA MEDIA ONLINE TENTANG DUGAAN EKSPLOITASI ANAK PADA CALON ATLET BULU TANGKIS PB DJARUM Cintia Maryanih1, Indah Suryawati2 1 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur Jakarta 2 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur Jakarta [email protected]. Abstrak. Kasus ekploitasi anak bukan merupakan hal baru di Indonesia. Tahun 2019, media Indonesia memberitakan kasus dugaan eksploitasi anak pada calon atlet PB Djarum yang terjadi pada kegiatan audisi beasiswa bulu tangkis PB Djarum. Pemberitaan ini mengejutkan banyak pihak, karena PB Djarum selama ini memiliki citra yang baik di masyarakat sebagai lembaga yang menghasilkan atlet bulu tangkis berbakat dan berprestasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan framing berita media online tentang dugaan eksploitasi anak pada calon atlet bulu tangkis PB Djarum. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis framing Robert M. Entman, dengan objek penelitiannya adalah berita dugaan eksploitasi anak pada calon atlet PB Djarum di Tribunnews.com dan Detik.com. Hasil penelitian menunjukkan, kedua media online tersebut menggiring isu dugaan eksploitasi anak pada calon atlet PB Djarum ke dalam ranah moral. Tribunnews.com dan Detik.com juga menunjukkan sisi positif PB Djarum. Perbedaan framing terlihat pada pemilihan narasumber, penggunaan gambar dan rekomendasi yang disarankan. Tribunnews.com merekomendasikan agar PB Djarum menghentikan audisi bulu tangkis pada tahun berikutnya, sedangkan Detik.coin sebaliknya. Kata kunci: Analisis Framing, Berita, Eksploitasi Anak, Media Online Abstract. The case of child exploitation is not new in Indonesia. In 2019, the Indonesian media reported on a case of suspected child exploitation of the PB Djarum athlete candidate that occurred at the PB Djarum badminton scholarship audition.
    [Show full text]
  • The Transition and Transformation of Badminton Into a Globalized Game
    Title The transition and transformation of badminton into a globalized game, 1893-2012: A study of the trials and tribulations of Malaysian badminton players competing for Thomas Cup and Olympic gold medals Author(s) Lim Peng Han Source 8th International Malaysian Studies Conference (MSC8), Selangor, Malaysia, 9 - 11 July 2012 Organised by Malaysian Social Science Association © 2012 Malaysian Social Science Association Citation: Lim, P. H. (2012). The transition and transformation of badminton into a globalized game: A study of the trials and tribulations of Malaysian badminton players competing for Thomas Cup and Olympic gold medals. In Mohd Hazim Shah & Saliha Hassan (Eds.), MSC8 proceedings: Selected full papers (pp. 172 - 187). Kajang, Selangor: Malaysian Social Science Association. Archived with permission from the copyright owner. 4 The Transition and Transformation of Badminton into a Globalised Game, 1893-2012: A Study on the Trials and Tribulations of Malaysian Badminton Players Competing for Thomas Cup and the Olympic Gold Medals Lim Peng Han Department of Information Science Loughborough University Introduction Badminton was transformed as a globalised game in four phases. The first phase began with the founding of the International Badminton Federation in 1934 and 17 badminton associations before the Second World War. The second phase began after the War with the first Thomas Cup contest won by Malaya in 1949. From 1946 to 1979, Malaysia won the Cup 4 times and Indonesia, 7 times. In 1979 twenty-six countries competed for the Cup. The third phase began with China's membership into the IBF in 1981. From 1982 to 2010 China won the Thomas Cup 8 times, Indonesia won 6 times and Malaysia, only once.
    [Show full text]
  • Universitas Indonesia Strategi Corporate Social
    UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY BERDASARKAN RESOURCES BASED THEORY STUDI KASUS : DJARUM FOUNDATION TESIS THERESIA JUWITA E. 10 06 794 394 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN JAKARTA DESEMBER 2011 Strategi corporate..., Theresia Juwita E, FE UI, 2012 UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY BERDASARKAN RESOURCES BASED THEORY STUDI KASUS : DJARUM FOUNDATION TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Manajemen THERESIA JUWITA E. 10 06 794 394 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN JAKARTA DESEMBER 2011 Strategi corporate..., Theresia Juwita E, FE UI, 2012 HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS Tesis ini adalah hasil karya saya sendiri. Semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Theresia Juwita Ekawati NPM : 1006794394 Tanda tangan : Tanggal : 30 Januari 2012 ii Strategi corporate..., Theresia Juwita E, FE UI, 2012 HALAMAN PENGESAHAN Tesis ini diajukan oleh : Nama : Theresia Juwita Ekawati NPM : 1006794394 Program Studi : Magister Manajemen Judul Tesis : Strategi Corporate Social Responsibility Berdasarkan Resources Based Theory. Studi Kasus: Djarum Foundation. Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Manajemen pada Program Studi Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. DEWAN PENGUJI Pembimbing : Dr. Albert Widjaja Penguji : Dr. Tengku Ezni Balqiah Penguji : Dr. M. Gunawan Alif Ditetapkan di : Jakarta Tanggal : 30 Januari 2012 iii Strategi corporate..., Theresia Juwita E, FE UI, 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus karena dengan berkat dan kasihNya saya dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis ini ditujukan sebagai salah satu syarat kelulusan dari Fakultas Ekonomi Program Studi Magister Manajemen Universitas Indonesia. Saya mendapat banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai dalam menyelesaikan tesis ini.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konteks Komunikasi
    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konteks komunikasi dapat dibagi beberapa cara. Jika dikategorikan berdasarkan jumlah manusia yang terlibat didalamnya, komunikasi dapat terjadi dalam bentuk komunikasi terhadap diri sendiri atau terhadap batin komunikator yang dapat disebut komunikasi intrapersonal. Jenis komunikasi lainnya, yakni komunikasi dengan orang lain (dua atau tiga orang) yang setiap hari dilakukan, bercakap-cakap atau sederhananya mengobrol, serta taraf selanjutnya adalah komunikasi dalam kelompok kecil hingga besar yang terdiri lebih dari tiga orang, sampai level komunikasi di dalam organisasi yang bersifat formal maupun informal, dan yang paling lebih luas adalah komunikasi yang melibatkan massa yang lebih besar lagi yakni komunikasi massa dan komunikasi publik (Vardiansyah, 2004). Berbicara mengenai komunikasi yang dilakukan oleh satu orang (komunikator) terhadap orang lain (komunikan) ada beberapa penyebutan istilah, mulai dari komunikasi antarpersonal, komunikasi antarmanusia, lalu ada juga yang menyebut dengan percakapan, dan yang paling umum adalah komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal ini selain identik dengan bertatap-muka (face to face) secara dekat antara komunikator dengan komunikannya, ciri yang paling kentara adalah komunikasi berlangsung dimana kedudukan komunikator maupun komunikan setara. 1 Diatas tataran komunikasi interpersonal ini terdapat tingkatan-tingkatan komunikasi yang lebih luas, mulai dari komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa, serta komunikasi publik. Dalam empat
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga
    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga bulutangkis di Indonesia sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat Indonesia bahkan mancanegara. Hal ini ditandai dengan munculnya pemain- pemain Indonesia dalam kejuaraan-kejuaraan tingkat dunia, baik dalam nomor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Menurut Wikipedia, kejayaan Indonesia diawali dengan munculnya juara-juara dunia pada multi event olympiade, diawali oleh Alan Budikusuma dan Susi Susanti (Tahun 1992), Rexy Mainaky dan Ricky Subagja (Tahun 1996), Toni Gunawan dan Candra Wijaya (Tahun 2000), Taufik Hidayat (Tahun 2004), dan terakhir Markis Kido dan Hendra Setiawan (Tahun 2008). Sejak saat itulah pemain-pemain Indonesia sangat disegani oleh pemain- pemain dari luar negeri sehingga olahraga bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang mampu membawa nama harum bangsa Indonesia di kancah dunia, karena prestasi olahraga bulutangkis yang mendunia, maka prestasi yang diraih tersebut harus terus dipertahankan dan dikembangkan oleh bangsa Indonesia untuk masa sekarang dan masa yang akan datang. Tetapi pada kenyataannya, peraih medali emas multi event olympiade khususnya dalam nomor tunggal putri semakin menurun dan sampai saat ini tidak pernah ada pemain nomor tunggal putri Indonesia yang menyumbangkan medali emas pada kejuaraan tersebut, terkecuali Susi Susanti pada multi event olympiade Barcelona di Spanyol tahun 1992. Pada masa ini dan di masa yang akan datang akan terjadi persaingan yang sangat ketat antar pemain dan munculnya juara-juara baru yang menggeser juara- juara lama. Persaingan tersebut terjadi dikarenakan adanya keinginan untuk mendapatkan pengakuan dari negara-negara lain. Dalam persaingan yang sangat ketat ini maka pelatih dituntut untuk bekerja keras membina pemainnya dengan tujuan akhir tercipta seorang pemain dunia yang berprestasi dalam cabang olahraga yang dibinanya.
    [Show full text]
  • History of Badminton
    Facts and Records History of Badminton In 1873, the Duke of Beaufort held a lawn party at his country house in the village of Badminton, Gloucestershire. A game of Poona was played on that day and became popular among British society’s elite. The new party sport became known as “the Badminton game”. In 1877, the Bath Badminton Club was formed and developed the first official set of rules. The Badminton Association was formed at a meeting in Southsea on 13th September 1893. It was the first National Association in the world and framed the rules for the Association and for the game. The popularity of the sport increased rapidly with 300 clubs being introduced by the 1920’s. Rising to 9,000 shortly after World War Π. The International Badminton Federation (IBF) was formed in 1934 with nine founding members: England, Ireland, Scotland, Wales, Denmark, Holland, Canada, New Zealand and France and as a consequence the Badminton Association became the Badminton Association of England. From nine founding members, the IBF, now called the Badminton World Federation (BWF), has over 160 member countries. The future of Badminton looks bright. Badminton was officially granted Olympic status in the 1992 Barcelona Games. Indonesia was the dominant force in that first Olympic tournament, winning two golds, a silver and a bronze; the country’s first Olympic medals in its history. More than 1.1 billion people watched the 1992 Olympic Badminton competition on television. Eight years later, and more than a century after introducing Badminton to the world, Britain claimed their first medal in the Olympics when Simon Archer and Jo Goode achieved Mixed Doubles Bronze in Sydney.
    [Show full text]
  • ABONNEMENT PÅ »BADMINTON« 50.000 Kroner Til »Oprykker-Træ F«
    Det skarpe hjørne Thom as Cup uden Peter Rasmussen, Peter Gade, Poul-Erik Pløyer og Fasttømret enhed? Thomas Stuer-Lauridsen? Og VM 199 i Danmark uden de fire spil­ lere fra top-10 på verdensranglisten. Hvorfor kan DBF ikke fremstå som en fasttømret enhed Formand Plans Henrik Fløe tonede frem i TV-sporten med denne udadtil? Så forskellige interesserer kan man da ikke have. »mulighed« som yderste konsekvens af Peter Rasmussen aktuelle Hvorfor ikke forsøge at få lavet den lov om idrætsudøveres planer om at vælge »skattely« i London fra februar og Peter Gades ' og andre med en begrænset periode som aktiv - fritagelse mulige planer om ligeledes at flytte udenlands. for skat, eller i det mindste skattenedsættelse, og dermed Udtalelsen satte alle badminton-folk i chok-tilstan d, for deres skæres hårdt i indslagene på TV, så Fløes forsigtige tilføjelse om, at støtte vores topspillere? Der er da ikke noget, de heller ville noget sådant kun ville være på tale i yderste konsekvens nåede end at være herhjemme, men med de nuværende skatte­ aldrig ud. Men pludselig var der i hvert fald en sag, for Team Dan- regler er det tvunget til at tænke på deres fremtid, og dermed mark chefkonsulenten flytte ud. M en indtil man finder en løsning, må vi altså bare Niels Chr. Plolmstrøm yente, og så ellers finde os i, at dansk badminton igen profi­ havde ligeledes været le r sig mindre heldigt. Synd for spillerne, synd fo r Fløe og I 0 I ude med meldinger om, synd for alle de andre medlemmer af DBF.
    [Show full text]
  • 4,98 G) Telekort Fås Til 30, 50 Eller Loo Kroner I Udvalgte Kiosker, Telebutikker, På Posthuse Og DS B-Stationer
    Brug Telekort - det er meget lettere (4,98 g) Telekort fås til 30, 50 eller lOO kroner i udvalgte kiosker, Telebutikker, på posthuse og DS B-stationer. DANMARK Forside: Copenhagen M asters blev igen en overdådig succes i BADMINTON 11996 en totalt udsolgt Cirkusbyg- ning. (Foto: Preben B. A f M orten Buckhøj Søborg) redaktør ADMINTON udkommer fæ rre gange i 1996 end hidtil. Det skrev vi ganske kort i seneste nummer af bladet, og mange Bhar spurgt hvorfor. Fo rklaringe n e r simpe l: De t e r ret d yrt at lave et kvalite tsblad som BADMINTON, og så endda et aktuelt blad, der kom mer hver 14. dag. Da det har vist sig svæ rt at få flere abonnenter - hvorfor egentlig? - har oplaget ikke nået en størrelse, der e r rigtig attraktiv for annoncørerne, og derfor har vi solgt fæ rre anno ncer end vi skul­ le bruge for at få “butikken til at løbe rundt". DBF har be slutte t, at Copenhagen Masters..................................................... 4 -7 BADMINTON skal hvile i sig selv økonomisk, der er såle de s ikke Bredde: afsat et be lø b til bladdrift. Pensionisternes jule b a l..................................................... 8 Underskud hver gang vi udkommer er jo en ufarbar ve j at be træ ­ Hong Ta Shan C u p ........................................................... 9 de, derfor har FU besluttet at udkomme seks gange i foråret i ste­ Småt & Nyt ............................................................. 10-11 det for de planlagte 11. Ærgeligt? Ja, bestemt, men der er også Ungdom: fordele. Vi kan forhåbentlig få pusterum til at lave et endnu bedre og SM - Europas største turnering ........................................12 mere kreativt blad end hidtil, og vi sparer nogle penge, hvilket jo et DM-optakt: Svendborg sikre på overskud ......................................14-15 sted i sidste ende kommer klubberne til gavn.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bulutangkis Adalah Salah
    PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BULUTANGKIS USIA DINI DI SEMARANG TUGAS AKHIR PERIODE 127/49 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bulutangkis adalah salah satu cabang olahraga menggunakan raket yang dimainkan oleh dua orang (tunggal) atau dua pasangan (ganda) yang berlawanan (wikipedia). Bulutangkis merupakan cabang olahraga yang terkenal di seluruh dunia dan sangat populer di negara-negara kawasan Asia termasuk Indonesia. Di era tahun 80 hingga 90-an, Indonesia menjadi salah satu negara yang sering menorehkan tinta emas di gelaran turnamen Bulutangkis tingkat Internasional seperti kejuaraan dunia dan olimpiade. Nama- nama seperti Liem Swie King, Christian Hadinata, Hastomo Arbi, Rudy Hartono, Alan Budi Kusuma, Ardy B. Wiranata, Ricky Subagja, Rexy Mainaki, Candra Wijaya dari sektor putra, dan Ivana Lie, Susi Susanti, Yuni Kartika, Minarti Timur, Ellen Angelin adalah sederet nama atlet yang berjaya di era 80 hingga 90-an. Nama terakhir yang berprestasi di awal tahun 2000-an adalah Taufik Hidayat yang meraih olimpiade pada tahun 2004. Sepeninggal Taufik Hidayat, Indonesia seakan tidak memiliki penerus yang mampu berbicara banyak di level Internasional. Hal ini menjadikan PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia), selaku badan organisasi bulutangkis Indonesia harus berpikir keras untuk tetap mampu bersaing dengan negara-negara lain di level Internasional. Dalam satu dekade ke belakang PBSI tengah giat untuk melakukan regenerasi atlit profesional untuk membangkitkan kembali supremasi dan kebesaran nama Indonesia di level Internasional. Yang menjadi pekerjaan rumah bagi PBSI adalah mencetak calon atlet yang siap berkompetisi di level Internasional dengan melakukan pembinaan usia muda. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas pembinaan dan pelatihan bulutangkis dengan cara melakukan seleksi calon-calon atlet muda berkualitas yang dilakukan di setiap daerah.
    [Show full text]