Antrean Membludak, Kbri Super Sibuk

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Antrean Membludak, Kbri Super Sibuk MARET, 2016 1 EDISI 82/16 GRATIS (TIDAK DIJUAL) KDN: PP17256/04/2013(032330) MARET, 2016 DIPLOMASI DUBES HERMAN EFEK SAMPING RIO HARYANTO SAMPAIKAN PENGGUNAAN SIAP LAKUKAN NASI GORENG DEBUTNYA DI A LA KULIAH LENSA FORMULA 1 UMUM DI KONTAK DUBES HERMAN UPI >05 >07 >11 >15 ANTREAN MEMBLUDAK, KBRI SUPER SIBUK Ratusan warga negara Indonesia mengantre di gedung KBRI Kuala Lumpur, yang sebagian besar merupakan pemohon perpanjangan paspor. Foto KBRI KL/Fandhyta. BAGI para staf Kedutaan Besar Republik nikah, menguruskan dokumen-dokumen yang mendatangi KBRI Kuala Lumpur untuk yang ingin memperpanjang masa berlaku Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, antrean lainnya yang terkait dengan bisnis maupun berbagai keperluan meningkat tajam, bahkan paspornya, terutama mereka yang pernah ratusan warga Indonesia yang ingin berbagai keperluan lainnya. antrean sudah mulai terlihat sejak pagi hari. mengikuti program pemutihan (6P) lima tahun mendapatkan pelayanan dan perlindungan Tidak sedikit juga, WNI yang datang Berdasarkan keterangan KBRI Kuala lalu. di kantor perwakilan itu sudah menjadi ke KBRI KL untuk meminta perlindungan Lumpur, terjadi peningkatan jumlah pemohon “Antrean ini hanyalah siklus lima tahun pemandangan biasa sehari-hari. dan bantuan, terutama para pekerja yang yang sebelumnya 350 orang menjadi sekitar akibat penerbitan paspor program 6P pada Setiap hari rata-rata sekitar 300 sampai mengalami permasalahan seperti gaji tidak 500 hingga 600 pemohon setiap harinya. tahun 2011 yang lalu,” demikian Ikram M 350 orang yang datang ke KBRI untuk berbagai dibayar, korban tindak kriminal, penipuan para Taha PBU Atase Imgirasi menjelaskan ketika macam keperluan seperti pengurusan agen dan majikan serta penanganan masalah Membludak ditanya tentang membludaknya pemohon perpanjangan paspor, mengurus SPLP, asuransi tenaga kerja dan lainnya. Kali ini, membludaknya antrean WNI di perpanjangan paspor. mengurus kontrak kerja, pengesahan surat Belakangan ini, jumlah warga Indonesia KBRI terutama disebabkan banyaknya warga SAMBUNG DI HALAMAN >>04 MARET, 2016 0 2 LAPORAN UTAMA : ANTREAN MEMBLUDAK PESAN DUBES HERMAN PRAYITNO HARUS SABAR DAN YAKIN DAPAT PELAYANAN TERBAIK PELAYANAN dan perlindungan kepada warga negara biometrik, pemohon akan diinformasikan tentang kedatangan Indonesia di Malaysia tentu diberikan sesuai dengan ketiga dimana pemohon harus datang lagi untuk mengambil kemampuan dan ketentuan yang berlaku. paspor yang telah selesai dicetak. Keinginan masyarakat mendapatkan pelayanan dari KBRI Namun, tidak seluruh pemohon akan serta merta menerima Kuala Lumpur senantiasa diberikan secara maksimal. paspor, karena biasanya akan ada pemohon yang datanya tidak Namun demikian, para pemohon diharapkan mempersiapkan sesuai dengan data yang dimiliki Imigrasi Jakarta. kelengkapan yang diperlukan dalam mendapatkan pelayanan Perbedaan data tersebut bisa saja dikarenakan perbedaan tersebut. nama, lokasi, alamat, umur yang tertera di data Imigrasi Jakarta DUBES Herman Prayitno. (Dok. KBRI KL/Fandhyta) Seperti halnya, untuk pengurusan perpanjangan paspor, dengan data yang diberikan pemohon di kantor Imigrasi KBRI SPLP ataupun urusan lainnya akan terlayani dengan baik. Kuala Lumpur. Indonesia. Bahkan sosialisasinya juga dilakukan melalui media Untuk pelayanan keimigrasian saat ini memang terdapat Saya selaku Duta Besar Indonesia di Malaysia mengingatkan cetak Caraka, siaran radio Kabar Merah Putih maupun dalam perubahan sistem. agar para WNI mempersiapkan sebaik-baiknya apa yang menjadi diskusi yang diselenggarakan KBRI Kuala Lumpur ataupun Pemohon perpanjangan paspor harus datang ke KBRI persyaratan dalam pengurusan di KBRI Kuala Lumpur. kelompok masyarakat Indonesia di negara ini. sebanyak tiga kali untuk mendapatkan paspor pengganti paspor Dengan sistem biometrik memang ada konsekuensinya Untuk itu, saya berpesan kepada seluruh masyarakat lama yang telah habis masa berlaku. yang sebelumnya hanya satu hari selesai, kini menjadi tiga kali Indonesia yang ingin mendapatkan pelayanan dan perlindungan Kedatangan pertama adalah untuk pemeriksaan dokumen kehadiran. dari KBRI KL harus mempersiapkan dokumen yang lengkap dan pengambilan nomor. Setelah petugas menyatakan dokumen Perubahan ini janganlah membuat warga menjadi resah sesuai dengan persyaratan. lengkap dan siap diproses pemohon akan diberikan nomor karena memang sudah menjadi keharusan dan di banyak Para pemohon agar menguruskannya sendiri, jangan melalui antrian yang menunjukkan tanggal. Tanggal ini adalah waktu/ negara juga telah menerapkan sistem ini. calo ataupun pihak ketiga yang tidak bertanggung jawab. hari dimana pemohon harus kembali ke KBRI untuk proses Tapi saya percaya, warga Indonesia di negara ini bisa Dan yang terpenting juga adalah masyarakat harus sabar dan pengambilan data biometrik, seperti foto dan sidik jari. memahaminya, apalagi kita juga telah sering kali melakukan yakin pihak KBRI Kuala Lumpur dapat memberikan pelayanan Di kedatangan kedua, saat setelah selesai pengambilan data sosialisasi ke banyak tempat di mana banyak terdapat warga terbaik sesuai dengan ketentuan. (AB) IKRAM: GUNAKAN DOKUMEN SAH UNTUK URUS PASPOR undang (UU). Salah satu UU yang dihasilkan membantu tugas-tugas Atase Imigrasi, yaitu hingga 30 kasus. Terutama kasus ini terjadi adalah “Peraturan Pemerintah No. 13 menangani fungsi pelayanan visa, paspor, dan pada pemohon paspor 6P atau pemutihan yang Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan SPLP, serta mengawasi warga negara Indonesia dilakukan pada tahun 2011 lalu, di mana para Undang-undang No.6 tahun 2011 tentang dan warga negara asing, “Mengantisipasi pemohon paspor 6P banyak menggunakan Keimigrasian”. Lalu pada akhir tahun 2014, pemohon paspor jangan sampai ada pemohon paspor palsu. Untuk para pemohon paspor Ikram dimutasikan sebagai Sub Seksi Lintas yang tidak layak mendapatkan paspor, yang mempunyai kasus duplikasi data, maka Batas Keimigrasian di Halim Perdana Kusuma, karena syarat untuk memiliki paspor yang Ikram akan mewawancarai pemohon tersebut Jakarta Timur. pertama adalah memiliki paspor lama dan ijin terlebih dahulu, sehingga ke depan hal ini tidak Pengalaman yang menarik pada saat tinggalnya, kedua jangan sampai pemohon akan terjadi lagi. bertugas adalah ketika Konferensi Tingkat paspor yang ada di dalam daftar cekal dapat Ketika ditanyakan mengenai Program Tinggi Asia Afrika (KTT AA) ke-60 pada April memiliki paspor, dan jangan sampai ada orang Penempatan dan Penggajian Semula PATI (Re- 2015. Ikram menangani paspor para delegasi asing juga mendapatkan SPLP”. hiring Program) yang telah diluncurkan pada dan Kepala Negara. Pada awal bulan Februari 2015, fungsi pertengahan Februari 2016, Ikram menyambut “Ada salah satu Kepala Negara yang Imigrasi KBRI Kuala Lumpur telah menerapkan baik hal tersebut. datang tanpa menggunakan paspor, padahal sistem SIMKim (Sistem Informasi Manajemen “Saya pasti dukung dengan adanya LANTAI bawah KBRI Kuala Lumpur sudah peraturan Keimigrasian, paspor merupakan Keimigrasian). Pelayanan paspor memang tiga program re-hiring, selama program tersebut sesak dipenuhi para pemohon paspor yang syarat wajib untuk memasuki suatu negara, hari lebih lama dibandingkan sebelumnya. mendapatkan legalisasi dari kedua negara”. sudah datang sejak pagi. Dengan sabar mereka antara menegakkan aturan dan kebijakan Tetapi hal ini merupakan bagian dari pelayanan Untuk menyukseskan program re-hiring ini, menunggu giliran untuk mendapat pelayanan. negara untuk menangani Kepala Negara publik dan upaya standardisasi pelayanan. Di fungsi Imigrasi KBRI Kuala Lumpur telah Pengalaman tersebut merupakan fenomena lain. Tetapi setelah berkoordinasi dengan mana pelayanan dengan menggunakan sistem mempersiapkan sumber daya manusia serta luar biasa bagi Pembantu Atase Imigrasi baru, Kementerian Luar Negeri RI, akhirnya Kepala biometrik dapat mempermudah pengawasan perlengkapan sistem keimigrasian. Ikram Amin Taha, yang mulai bertugas di KBRI Negara tersebut diizinkan masuk,” ujar pria kepada warga negara Indonesia yang tinggal di Ikram mengimbau kepada para WNI Kuala Lumpur sejak Agustus 2015. yang gemar bermain musik dan bermain catur luar negeri. khususnya TKI di Malaysia agar tetap Pria kelahiran Ampana, Sulawesi Tengah ini. Contoh kasus-kasus pemohon paspor mematuhi peraturan keimigrasian. “Untuk ini memulai karir sebagai Pegawai Negeri Sipil Karena prestasinya sebagai perancang yang datang ke KBRI Kuala Lumpur adalah memperpanjang paspor di Kedutaan harus di Direktorat Jenderal Balai Pemasyarakatan undang-undang, akhirnya Ikram bisa menjadi kasus pemalsuan paspor, penggunaan paspor menggunakan dokumen yang benar dan di Gorontalo pada tahun 2003. Ayah dari tiga Pembantu Atase Imigrasi KBRI Kuala Lumpur menggunakan paspor orang lain, dan yang sah, jangan sampai ada pemohon paspor orang anak ini, lulus dari Fakultas Hukum di usia mudanya yang ke-30. “Memperoleh paling sering adalah kasus duplikasi data yang memalsukan usia atau mengganti-ganti Universitas Gorontalo pada tahun 2010, lalu kepuasan dalam bekerja dan sukses dalam kependudukan. Hal ini disebabkan karena nama, karena secara ketentuan itu melanggar menjalani Pendidikan Teknis Keimigrasian karir, serta melaksanakan pekerjaan dengan sistem kependudukan di Indonesia kurang hukum, selain itu kepada pemohon paspor angkatan ke-32 pada tahun 2011. sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang baik. agar memperpanjang paspor sudah dari jauh Awal tahun 2012, ia ditempatkan di Dirjen berlaku,” lanjut Ikram. Menurut Ikram, kasus duplikasi yang terjadi hari sebelumnya untuk menghindari overstay Imigrasi Jakarta,
Recommended publications
  • Indoconnect0003.Pdf
    CHRIS MERRY DIDIET JOHN RIANA MAULANA Undefeated Women’s Full Fashionably Champion Potential Traditional 10 18 32 IndoCONNECTING INDONESIANSConnect IN SINGAPORE // MARCH 2013 Youth Ambassadors For Indonesian Arts & Culture New Look! SHOPPING SPLASHING ISGC 2013: FUN: GLOBAL FOR SOLID MARINE SPlusTUDENT FURNITURE, LIFE PARK POWER NATURALLY LOOKING FOR 30%-200% YIELD ON YOUR INVESTMENT? SINGAPORE A Great Place to INVEST in REAL ESTATE Today we are living in uncertain times. While businesses and stock markets around the world remain unpredictable, real estate remains a safe and rewarding option, especially in Singapore where land is scarce. Considered by many as the ‘Little Red Dot’ of Asia’, Singapore is as an ideal place to invest. This peaceful, cosmopolitan city with its continual increase in population, political stability, well-regulated commercial environment and excellent infrastructure has been giving good returns to countless investors for decades. However, being a foreigner who stay overseas or a busy entrepreneur who constantly travel, looking for a trustworthy partner to provide profitable investment opportunities as well as to help manage your asset securely till liquidation can be a challenge. Don’t let your busy schedule delay you from investing in this booming ‘Lion City’. At Hong Lee Property Investments Pte Ltd, we have professionals with more then 20 years experience to open golden doors for you to play in our local lucrative property fields. Fully committed to integrity and client service, we assist our investors in the Sales and Lease of Realty, Property Development & Project Management, Consultancy & Research. Depending on our investors’ financial goals, *capital outlay and desired time frame, we constantly seek out strategic investments that have the highest potential returns to offer our investors at a secured and transparent level.
    [Show full text]
  • Tokoh Pada Film “Cinderella” Versi Live Action Tahun
    Sense Vol 1 | No 1 | Mei 2018 KOMPARASI KOSTUM DAN TATA RIAS DALAM MEMBANGUN 3 DIMENSI TOKOH – TOKOH PADA FILM “CINDERELLA” VERSI LIVE ACTION TAHUN 2015 DENGAN FILM VERSI ANIMASI TAHUN 1950 Elzha Noer Oktaviani Nanang Rakhmad Hidayat Agnes Widyasmoro Jurusan Film & Televisi, Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia Yogyakarta Jl. Parangtritis km. 6.5 Yogyakarta Telp. (0274) 381047 ABSTRAK Kostum dan tata rias menjadi alat komunikasi terhadap kepribadian tokoh pada film melalui peradaban kehidupan dan budaya manusia untuk memberikan ciri khas pada masing- masing tokoh. Keberadaan kostum dan tata rias dalam membangun 3 dimensi tokoh pada industri perfilman melalui genre bertajuk film fantasi menggunakan fenomena kultural sebagai inspirasi dalam menghasilkan prestasi dan apresiasi di tingkat Internasional. Salah satu keberhasilan tersebut terlihat pada Film “Cinderella” versi live action tahun 2015 yang diproduksi oleh Walt Disney. Film “Cinderella” versi live action tahun 2015 merupakan hasil remake film versi animasi pada tahun 1950 yang sama-sama diproduksi oleh Walt Disney, sebagai film adaptasi dari dongeng “Cinderella” karya penulis terkenal dari Perancis bernama Charles Perrault. Film “Cinderella” versi live action tahun 2015 dengan film versi animasi tahun 1950 mampu memberikan gambaran secara umum terhadap setting (waktu dan tempat) sebagai dunia imajinasi dan rekaan terinspirasi melalui tren gaya masyarakat Eropa. Penelitian ini merupakan penelitian komparatif menggunakan metode kualitatif dengan pemaparan secara deskriptif.
    [Show full text]
  • Umum – Juara II – Dasasila Bandung #3
    Perkembangan Pola Pikir dan Kepribadian Wanita Asia-Afrika dalam Mewujudkan Kesetaraan melalui Ajang Miss Universe Oleh: Ulfah Mawaddah - Kategori Umum Berdasarkan Tema: Dasasila Bandung dan Relevansinya dengan Kehidupan Masa Kini Subtema: Mengakui persamaan derajat semua ras serta persamaan derajat semua negara besar dan kecil Pada 18 April 1955 Konferensi Asia Afrika (KAA) dibuka Presiden Soekarno di Gedung Merdeka, Bandung. Kini, Asia Afrika sudah memasuki 65 tahun. Pengalaman yang menimbulkan perasaan senasib dan sepenanggungan itu akhirnya melahirkan persatuan tindakan, yang berhasil mewujudkan solidaritas rakyat Asia dan Afrika yang lahir 65 tahun silam. Berdasarkan catatan sejarah Kementerian Luar Negeri RI, dikutip republika.co.id, Sabtu (18/4), diadakannya KAA tidak lain karena dilandasi oleh gagasan dari lima negara yakni Burma (Myanmar), India, Indonesia, Pakistan, dan Ceylon (Sri Lanka). Pertemuan ini melibatkan 24 negara lainnya dari Asia dan Afrika yang berlangsung selama sepekan (18-24 April 1955). Yang paling membanggakan, kini, setelah Arsip VOC, puisi kuno La Galigo, kitab Negarakertagama, dan Babad Diponegoro, kini giliran Arsip Konferensi Asia Afrika ditetapkan sebagai Warisan Ingatan Dunia (Memory of World). Berbicara mengenai Dasasila Bandung yang merupakan hasil kesepakatan dari dilangsungkannya Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955 tersebut, tentu tidak akan terlepas begitu saja dari isu-isu seputar kesetaraan gender yang bahkan masih diperjuangkan hingga sekarang. Tidak sedikit pula wanita di Indonesia, bahkan di Asia dan Afrika sekalipun, yang belum mendapatkan hak mereka yang seutuhnya. Sebagian dari mereka masih terjebak dalam pusaran human trafficking, 1 rasisme, peperangan tak berkesudahan, dan masih banyak lagi hambatan dalam mencapai title sebagai manusia merdeka. Puluhan tahun berselang sejak diselenggarakannya KAA, persoalan pelik semacam itu masih belum dapat terselesaikan secara holistik.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Popularitas Kontes
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Popularitas kontes kecantikan yang diawali di Eropa telah merambah ke banyak negara termasuk Indonesia. Sejumlah kontes kecantikan meramaikan industri pertelevisian, salah satunya adalah kontes kecantikan Puteri Indonesia yang sudah diselenggarakan sejak tahun 1992. Ajang Puteri Indonesia digagas oleh pendiri PT Mustika Ratu, yaitu Mooryati Soedibyo. Di tahun 2020, kompetisi Puteri Indonesia kembali digelar dan ditayangkan di stasiun televisi SCTV. Penyelenggaraan kontes, melibatkan 39 finalis yang berlomba menampilkan performa terbaik untuk memperebutkan gelar dan mahkota Puteri Indonesia. Pemilihan 39 finalis yang berkompetisi di panggung Puteri Indonesia melalui proses yang tidak mudah. Yayasan Puteri Indonesia (YPI) menjelaskan bahwa perempuan yang berhasil menjadi perwakilan provinsi dipilih melalui seleksi ketat. YPI membebankan syarat utama bagi calon peserta untuk memenuhi kriteria “Brain, Beauty, Behavior”. Secara spesifik YPI mematok kontestan harus memiliki tinggi minimal 170 cm, berpenampilan menarik, dan pernah atau sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Nantinya, apabila berhasil terpilih sebagai pemenang, maka 3 besar Puteri Indonesia akan mengikuti ajang kecantikan internasional yaitu, 1 2 Miss Universe, Miss International, dan Miss Supranational (www.puteri- indonesia.com, 2019). Konstruksi ideal “Brain, Beauty, Behavior” atau 3B telah melekat dengan kontes Puteri Indonesia, dan menjadi harapan bagi masyarakat untuk melihat figur perempuan ideal. Namun, penyelenggaraan kontes di tahun 2020 mendapat sorotan terkait dengan performa finalis saat malam final. Salah satu finalis yang menjadi perbincangan hangat adalah Kalista Iskandar, perwakilan dari Provinsi Sumatera Barat. Langkahnya terhenti di babak 6 besar setelah gagal menjawab pertanyaan terkait Pancasila. Kegagalannya dalam sesi tanya-jawab, menghiasi pemberitaan media massa hingga menjadi topik yang paling banyak dibicarakan (trending topic) di media sosial Twitter.
    [Show full text]
  • Faisal Basri Selaku Pengamat Ekonomi Untuk Mengkaji
    EMPOWERING ENTREPRENEUR Money&IVol. 80 OCT-NOV ’16 Interview Faisal Special Report Indonesia Basri Dimana, Mau Kemana? “Ini Ganjil, Negara Kita Tumbuh, Memetakan Posisi Tapi Penerimaan Perekonomian Pajaknya Turun? Indonesia Wiwin Gunawasika Konduktor Bisnis Event Organizer “Kalau sudah passion income, kita akan happy dan klien pun akan happy” Rp. 28.500 WWW.THE-MNI.COM MONTHLY MAGAZINE MONEY&I MAGAZINE ISSN: 2087-5975 Vol. 80 | Oct - Nov 2016 1 2 Vol. 80 | Oct - Nov 2016 Vol. 80 | Oct - Nov 2016 3 FROM THE EDITOR Arif Rahman @arif_journal Dari Gerakan Cinta Rupiah, sampai Tax Amnesty mapan babak belur, dan untuk pertama kalinya dalam sejarah, sistem kapitalisme mendapat cobaan dahsyat. Kondisi ini juga akhirnya ‘membangkrutkan’ sejumlah negara, dan puncak drama terjadi ketika Inggris keluar dari Uni Eropa, yang keren dalam pemberitaan dengan istilah Brexit. Di Indonesia sendiri, sejak tahun 2008 mengalami pertumbuhan yang signifikan, sekalipun belakangan melambat, namun masih jauh lebih baik dari sejumlah emerging market lainnya yang ekonominya terjun bebas. Belakangan, Indonesia membuat kebijakan Tax Amnesty. Program ini sudah kali sebelumnya dilakukan, namun gagal di program perdana ditahun 1964 karena peritiwa G30S PKI. Gagal kembali pada tahun 1984 karena pada saat itu booming batu bara dan kayu, yang ditenggarai wajib pajak malas untuk melapor. Dan jika kali ini agi kalangan akademisi, terlebih dibidang Tax Amnesty berhasil, maka akan menjadi sejarah sendiri yang ekonomi, maka sejumlah peristiwa di Indonesia bukan tidak mungkin akan membelokkan sejumlah strategi baru selama 20 tahun terakhir bak ladang ilmu yang dalam menggenjot perbaikan ekonomi tanah air. Bmengalir deras. Ada berbagai peristiwa ‘baru’ yang menambah khasanah keilmuan. Mulai dari krisis Semua ini menjadi potret Indonesia Baru yang masih punya moneter tahun 1998 yang merobohkan pondasi ekonomi peluang besar untuk lebih baik dari kondisi hari ini.
    [Show full text]
  • Lista Ofrecida Por Mashe De Forobeta. Visita Mi Blog Como Agradecimiento :P Y Pon E Me Gusta En Forobeta!
    Lista ofrecida por mashe de forobeta. Visita mi blog como agradecimiento :P Y pon e Me Gusta en Forobeta! http://mashet.com/ Seguime en Twitter si queres tambien y avisame que sos de Forobeta y voy a evalu ar si te sigo o no.. >>@mashet NO ABUSEN Y SIGAN LOS CONSEJOS DEL THREAD! http://blog.newsarama.com/2009/04/09/supernaturalcrimefightinghasanewname anditssolomonstone/ http://htmlgiant.com/?p=7408 http://mootools.net/blog/2009/04/01/anewnameformootools/ http://freemovement.wordpress.com/2009/02/11/rlctochangename/ http://www.mattheaton.com/?p=14 http://www.webhostingsearch.com/blog/noavailabledomainnames068 http://findportablesolarpower.com/updatesandnews/worldresponsesearthhour2009 / http://www.neuescurriculum.org/nc/?p=12 http://www.ybointeractive.com/blog/2008/09/18/thewrongwaytochooseadomain name/ http://www.marcozehe.de/2008/02/29/easyariatip1usingariarequired/ http://www.universetoday.com/2009/03/16/europesclimatesatellitefailstoleave pad/ http://blogs.sjr.com/editor/index.php/2009/03/27/touchinganerveresponsesto acolumn/ http://blog.privcom.gc.ca/index.php/2008/03/18/yourcreativejuicesrequired/ http://www.taiaiake.com/27 http://www.deadmilkmen.com/2007/08/24/leaveusaloan/ http://www.techgadgets.in/household/2007/06/roboamassagingchairresponsesto yourvoice/ http://blog.swishzone.com/?p=1095 http://www.lorenzogil.com/blog/2009/01/18/mappinginheritancetoardbmswithst ormandlazrdelegates/ http://www.venganza.org/about/openletter/responses/ http://www.middleclassforum.org/?p=405 http://flavio.castelli.name/qjson_qt_json_library http://www.razorit.com/designers_central/howtochooseadomainnameforapree
    [Show full text]
  • Volume Xi / No. 108 / September 2016
    VOLUME XI / NO. 108 / SEPTEMBER 2016 VOL. XI / NO. 108 / SEPTEMBER 2016 1 ISSN 1907-6320 Daftar Isi FIGUR 32 Pulang Kampung EKONOMI TERKINI 36 Belanja Dipangkas Demi Anggaran Berkualitas KOLOM EKONOM 40 Beras: Dulu, Sekarang, dan Yang Akan Datang GENERASI EMAS 44 Cinta Ataka pada Dunia Robotika OPINI 5 DARI LAPANGAN LAPORAN UTAMA 46 Mitigasi Risiko Foto Cover BANTENG 13 Membangun Negeri Amnesti Pajak Anas Nur Huda dengan Uang Kita 6 EKSPOSUR Sendiri REGULASI 16 Infografis 48 Ragam Investasi 10 LINTAS PERISTIWA 18 Amnesti untuk Negeri untuk Menampung 21 Kembali Untuk Dana Repatriasi Indonesia 23 Tak Ada yang Perlu INSPIRASI Diterbitkan oleh: Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan. Pelindung: Menteri Keuangan Ditakutkan 50 Kisah Peneliti Sri Mulyani Indrawati. Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo. Pengarah: Penanggung Jawab: Pecinta Kopi Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Hadiyanto. Pemimpin Umum: REPORTASE Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Neneng Euis Fatimah. Pemimpin Redaksi: Moh. Firdaus Rumbia. Redaktur Pelaksana: Dianita Suliastuti. Dewan Redaksi: Rizwan Pribhakti, 25 Indonesia Sukses RENUNGAN Rezha S. Amran, Hadi Siswanto,Titi Susanti, Budi Sulistyo, Yeti Wulandari, Pilar Wiratoma, Purwo Selenggarakan WIEF 52 Prioritas, Waktu, dan MEDIA KEUANGAN adalah majalah resmi Widiarto, Dendi Amrin, Sri Moeji S., Muhammad Hijrah, Adya Asmara Muda, Hadi Surono, Ali Ridho, ke-12 Masa Depan Kementerian Keuangan. Memberikan Agung Sudaryono, R. Mukiwihando. Tim Redaksi: Irma Kesuma Dewi, Iin Kurniati, Farida Rosadi, 26 Menkeu Buka Masa informasi terkini seputar kebijakan fiskal Pradany Hayyu, Dwinanda Ardhi, Bagus Wijaya, Eva Lisbeth, Danik Setyowati, Novita Asri, Amelia Safitri, Faisal Ismail, Krisna Pandu Pradana, Joko Triharyanto, Adik Tejo Waskito, Cahya Setiawan, Penawaran Sukuk BUKU didukung oleh narasumber penting dan Akbar Saputra, Arif Nur Rokhman, Panji Pradana Putra, Ferdian Jati Permana, Sugeng Wistriono, Tabungan Seri ST-001 53 Memilih untuk kredibel dibidangnya.
    [Show full text]
  • 1 Metonymy of the Word 'Indonesia' in Phrases
    ELTR Journal, e-ISSN 2579-8235, Vol. 3, No. 1, January 2019, pp. 1-19 English Language Teaching and Research Journal http://apspbi.or.id/eltr English Language Education Study Program Association, Indonesia METONYMY OF THE WORD ‘INDONESIA’ IN PHRASES ‘PROUD OF INDONESIA’ USED ON FACEBOOK Jennifer, Paulus Tri Nugroho Putro and Victory Cahya Adi Sanata Dharma University, Indonesia [email protected], [email protected], [email protected] DOI: doi.org/10.37147/eltr.2019.030101 received 26 September 2018; accepted 15 December 2018 Abstract Simply defined, metonymy is a phenomenon in which two things are associated, so that one thing stands for the other, i.e. the source stands for the target. (Evans and Green, 2006, p. 314; Barcelona, 2003) The example from Evans and Green (2006, p. 312) is “England beat Australia in the 2003 rugby World Cup final.” In that example, England and Australia stand for their own national football teams. The example is whole-for-part metonymy. Generally classified, the types of metonymy are whole for part and part for whole. (Barcelona, 2003, p. 239) What it means by “whole for part” is a general thing represents a specific thing. It goes the other way around for “part for whole”. As everyone uses metonymy very often, it is everyone’s awareness towards metonymy that should be increased. Metonymy is a powerful tool (Guan, 2009, p. 179). It is a “cognitive tool for people’s conceptualization of the world” (Guan, 2009, p. 179) and particularly “for guiding inferencing in the interpretation of spoken discourse” (Kriskovic & Tominac, 2009, p.
    [Show full text]
  • UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta Ii
    KOMPARASI KOSTUM DAN TATA RIAS DALAM MEMBANGUN 3 DIMENSI TOKOH – TOKOH PADA FILM “CINDERELLA” VERSI LIVE ACTION TAHUN 2015 DENGAN FILM VERSI ANIMASI TAHUN 1950 SKRIPSI PENGKAJIAN SENI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai Sarjana Strata 1 Program Studi Televisi dan Film Disusun oleh Elzha Noer Oktaviani NIM: 1310680032 PROGRAM STUDI TELEVISI DAN FILM JURUSAN TELEVISI FAKULTAS SENI MEDIA REKAM INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2018 UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta ii UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta iii UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta iv KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan berbagai rahmat dan hidayahNya, serta kemudahanNya, sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas akhir skripsi yang berjudul “Komparasi Kostum dan Tata Rias dalam Membangun 3 Dimensi Tokoh-tokoh Pada Film “Cinderella” Versi Live Action Tahun 2015 dengan Film Versi Animasi Tahun 1950” dengan lancar dan tepat waktu. Tugas akhir skripsi ini untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Strata 1 Program Studi Televisi. Selain itu, penelitian ini juga sebagai bentuk implementasi ilmu yang diperoleh selama masa studi. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapakan terimakasih kepada: 1. Kedua Orangtua yang telah memberikan dukungan dan doa selama ini. 2. Kedua saudara tercinta Putri Aidha Mulyani dan Feisal Rachmat Mulyadi yang selalu memberi motivasi kepada penulis. 3. Marsudi, S. Kar. M. Hum., Dekan Fakultas Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 4. Dosen Pembimbing 1 sekaligus selaku Dosen Wali, Pak Nanang Rakhmad Hidayat, S.Sn, M.Sn. 5. Dosen Pembimbing 2, Ibu Agnes Widyasmoro, S.Sn., MA., sekaligus Ketua Jurusan Televisi Fakultas Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 6. Endang Mulyaningsih, S.IP., M.Hum., selaku Penguji Ahli.
    [Show full text]
  • In Southeast Asian Nationalist Movements
    & Ting Blackburn NUS PRESS SINGAPORE Women Books on Southeast Asian nationalist movements make very little — if any — mention of women in their ranks. Biographical studies of politically active women in South- inSoutheastAsianNationalistMovements Women in Southeast Asian east Asia are also rare. Women in Southeast Asian Nationalist Movements makes a strong case for the signifi cance of women’s involvement in nationalist movements and for the diverse impacts of those movements on the lives of individual women Nationalist Movements activists. Susan Blackburn & Helen Ting, editors Some of the 12 women whose political activities are discussed in this volume are well known, while others are not. Some of them participated in armed struggles, while others pursued peaceful ways of achieving national independence. The authors show women negotiating their own subjectivity and agency at the confl uence of colonialism, patriarchal traditions, and modern ideals of national and personal emancipation. They also illustrate the constraints imposed on them by wider social and political structures, and show what it was like to live as a political activist in different times and places. Fully documented and drawing on wider scholarship, this book will be of interest to students of Southeast Asian history and politics as well as readers with a particular interest in women, nationalism and political activism. PUBLISHED WITH SUPPORT FROM THE NICHOLAS TARLING FUND Susan Blackburn is an associate professor in the School of Political and Social Inquiry at Monash University, where she teaches Southeast Asian Politics. Helen Ting is a research fellow at the Institute of Malaysian and International Studies of Universiti Kebangsaan Malaysia.
    [Show full text]
  • Women in Asia Conference
    Asian Studies Association of Australia Ninth International Women in Asia Conference Women in Asia: Transition and Interchange CONFERENCE HANDBOOK School of Languages and Comparative Cultural Studies The University of Queensland 29 September-1 October 2008 Ninth International Women in Asia Conference 29 September-1 October 2008 School of Languages and Comparative Cultural Studies The University of Queensland Women in Asia: Transition and Interchange Welcome from the convenors Welcome to the Ninth international Women in Asia Conference. The Women in Asia (WIA) Conferences have been held at regular intervals since 1981 and are supported by the Women’s Forum of the Asian Studies Association of Australia. The theme for the 2008 conference is Transition and Interchange, which we hope will stimulate discussion on temporal and geo-cultural changes and interactions that may be understood in many different ways and in many different contexts Participants in this year’s conference include academics and students; representatives of NGOs and other organisations involved in aid and development; artists and film makers. Over the next three days, we will enjoy film screenings, keynote addresses and over 80 individual panel presentations. The program is rich and varied, crossing and recrossing the borders between academic research and work and life in the Asian region. We are confident that the conference will provide opportunities to renew old friendships and to form new networks. No conference happens without those working tirelessly behind the scenes. Special thanks to the SAT team in the LCCS School Office and our band of postgraduates, Lara Vanderstaay, Annie Pohlman, Shirin Jamarani, Lucy Fraser and Shirley Wu Our web design wizard was Cathy Heales Helen Creese, Tomoko Aoyama and Rosemary Roberts Conference Convenors 2 Sponsors The conference has received generous support from a number of organisations.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Kontes
    BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Kontes kecantikan atau beauty pageant identik dengan perempuan tinggi, langsing, bermahkota dan lambaian tangannya yang khas. Unsur- unsur khas tersebut tercermin dari tayangan kontes kecantikan paling pertama se-dunia di Belgia bernama Concours de Beaute, demikian pula pada kontes ‘Miss America’ yang kemunculannya menjadi pemantik populernya kontes kecantikan. Seiring dengan berkembangnya kontes kecantikan, tayangan kontes kecantikan dengan skala internasional juga mulai bermunculan seperti, Miss World, Miss Universe, Miss International dan Miss Earth yang menjunjung tinggi nilai fisik. Hal-hal tersebut juga melekat dengan Puteri Indonesia, tayangan kontes kecantikan di Indonesia yang masih berjalan hingga saat ini. Puteri Indonesia merupakan kontes kecantikan paling pertama di Indonesia sejak tahun 1992. Pemenangnya pun menjadi perwakilan Indonesia di kontes kecantikan paling terkenal sedunia, yaitu Miss Universe. Setiap tahun tayangan Grand Final Puteri Indonesia selalu dinanti oleh masyarakat Indonesia, tahun 2019 ini mereka berhasil mencapai posisi ketiga rating tertinggi dengan poin rating 3,5 dan share 15,1 , mengalahkan sejumlah sinetron populer dan tayangan pertandingan Piala Presiden (Tim WowKeren, 2019). Kontes ini juga selalu mengundang tiga ratu dunia yaitu pemenang Miss Universe, Miss International, Miss Supranational, menggunakan pengisi acara senior seperti Darius Sinathrya, Judika, Rossa, Magenta 1 2 Orchestra, serta dibalut busana rancangan desainer Indonesia seperti Anne Avantie, Intan Avantie, Ferry Sunarto. Menurut Strinati (2003: 6), media massa dianggap sebagai penyebab masalah konstruksi yang tidak adil, tidak seimbang, dan eksploitatif pada konteks permasalahan ini. Berbagai syarat fisik ditampilkan berdasarkan standar yang diciptakan oleh kontes kecantikan ini sendiri. Kontestan dan terlebih pemenang Puteri Indonesia ditampilkan dari postur tubuhnya yang harus tinggi, kulitnya yang mulus, badan yang langsing, dan segalanya yang berhubungan dengan fisik.
    [Show full text]