PERUBAHAN MASYARAKAT PETANI MENJADI NELAYAN (STUDI KASUS DI KECAMATAN AYAH KEBUMEN)

Romadi Jurusan Sejarah FIS Unnes

Abstract

Kebumen geographically can be distinguished into three areas. They are the mountain area in north, the beach area in south, and the middle area. Ayah sub district has two different areas geographically. The south and west areas are lowland (beaches), while the north and middle areas are upland. Ayah sub district consists of 18 villages, which are 5 of them be contiguous with sea, so they are called beaches areas. Among the beaches in Ayah Sub district, Logending beach, Pedalen beach, and Pasir beach are the FHQWHURI¿VKHUPHQDFWLYLWLHV/RJHQGLQJEHDFKOD\VLQZHVWDUHDERUGHURQ-HWLVEHDFKLQ&LODFDSUHJHQF\ Pasir beach lays in east area, near Karangbolong, and Pedalen beach lays between Logending beach and 3DVLUEHDFK7KHJURZWKRI¿VKHUPHQFRPPXQLW\LQ.HEXPHQVRXWKEHDFKLVXQFRPPRQEHFDXVHRILWV JHRJUDSKLFIDFWRU7KLVLVVXHPDNHVDQLQWHUHVWLQJVWXG\LQWKLVDUWLFOH7KHGDWDWRVWXG\WKH¿VKHUPHQ OLIHDUHJDLQHGWKURXJKGRFXPHQWDWLRQOLEUDU\LQWHUYLHZDQG¿HOGREVHUYDWLRQVWXGLHV7KHQDOORIWKRVH information are processed and presented descriptively, so they can be understood easily.

Key words: )DUPHU¿VKHUPHQ$\DKVXEGLVWULFW

PENDAHULUAN Rowokele, Sempor, Sadang, Karanggayam, Karangsambung, Padureso, Aliyan dan Kebumen merupakan salah satu Pejagoan. Sedangkan Kec. Gombong, Kabupaten di Jawa Tengah yang terletak Karanganyar, Adimulyo, Kuwarasan, di pantai Selatan. Bagian Barat berbatasan Sruweng, Kebumen, Kutowingangun, dengan Kabupaten Banyumas dan Cilacap, Prembun, Poncowarno dan Bonorowo sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten merupakan daerah dataran rendah tetapi tidak Wonosobo, Banjarnegara dan Purbalingga, berbatasan dengan laut. sedangkan sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kebumen terdiri dari 452 desa/ Kabupaten Purworejo. Sementara batas kelurahan dengan 105 desa di pegunungan, Selatan adalah Samudera Hindia. 178 desa daerah pantai dan 169 daerah tengah. 6HFDUDJHRJUD¿VGDHUDK.HEXPHQGDSDW Daerah pantai mempunyai ketinggian daerah dibedakan menjadi tiga kawasan yaitu 0-25 m dpl, daerah tengah sekitar 25-100 m kawasan pegunungan di Utara, pantai dpl dan daerah pegunungan antara 100-500 di Selatan dan daerah Tengah. Wilayah m dpl. Mayoritas daerah Kebumen Dengan yang terletak di pantai meliputi Kec. demikian mayoritas merupakan dataran Ayah, Buayan, Puring, Petanahan, Klirong, rendah yaitu 16 kecamatan atau 347 desa, Buluspesantren, Ambal dan Mirit, sedangkan 30 desa diantaranya berbatasan langsung wilayah pegunungan terdiri dari Kec. dengan laut. Penulis akan mengambil lokasi

144 Forum Ilmu Sosial, Vol. 35 No. 2 Desember 2008 Kecamatan Ayah dalam penelitian ini sebagai lebih besar, (2) Pantai berpasir yaitu pantai suatu wilayah yang langsung berbatasan yang sering dipakai untuk tempat rekreasi dengan Kabupaten Cilacap. biasanya sering terdapat hewan air yang Kecamatan Ayah mempunyai dua mengubur dirinya ke dalam pasir. Ukuran NDZDVDQ\DQJEHUEHGDVHFDUDJHRJUD¿VGL pasir antara pantai satu dengan lainnya bagian Selatan dan Barat terdiri dari dataran berlainan, (3) Pantai berlumpur yaitu pantai rendah (pantai), sedangkan di Utara dan yang dianggap tidak menarik, di mana Tengah merupakan daerah yang lebih tinggi. daerahnya dimanfaatkan untuk tambak Kecamatan Ayah secara administrasi terdiri (daerah budi daya) ikan dan udang. Pantai dari 18 desa, 5 desa di antaranya langsung berlumpur sering ditumbuhi hutan bakau berbatasan dengan laut sehingga di sebut (PDQJURYH ). desa pantai. Tanudijaya memberi pengertian antara Istilah pantai seringkali dikacaukan istilah pantai dan pesisir. Istilah pantai dengan istilah pesisir. Pesisir adalah lokasi seringkali dikacaukan dengan istilah pesisir. pertemuan daratan dengan lautan yang Pesisir adalah lokasi pertemuan daratan dimulai dari batas permukaan air laut pada dengan lautan, mulai dari batas permukaan air waktu pasang surut terendah menuju ke arah laut pada waktu pasang surut terendah menuju darat sampai batas tertinggi dan mendapat ke arah darat sampai batas tertinggi yang pengaruh gelombang pada waktu badai. mendapat pengaruh gelombang pada waktu Adapun pengertian pantai adalah daerah yang badai. Sedangkan pantai adalah daerah yang meliputi pesisir sampai daerah yang lebih jauh meliputi pesisir sampai daerah yang lebih jauh ke arah daratan, tetapi batasnya kurang jelas ke arah daratan, tetapi batasnya kurang jelas maka masyarakat pantai tidak hanya tinggal Pantai mempunyai dua bentuk yaitu pantai di pesisir atau berbatasan langsung dengan curam dan landai (Tanudijaya, 1996: 50). laut, tetapi juga desa-desa lain di sekitarnya. Masalah kelautan merupakan bidang baru (Tanudijaya, 1996: 50), yang belum banyak mendapat perhatian baik Kecamatan Ayah Kebumen merupakan oleh masyarakat maupun pemerintah. Untuk daerah pantai. Bambang Triatmojo (1999) membantu masyarakat dalam memahami mengatakan bahwa pantai adalah kawasan bidang kelautan maka sudah sewajarnya yang berbatasan dengan laut, meskipun banyak kajian yang berorientasi ke masalah- umumnya landai, bentuk pantai sangat masalah kemaritiman, apalagi untuk bervariasi, tergantung pada geologi dan masyarakat daerah pantai. Dengan adanya geomorfologi daratan setempat serta kajian semacam ini maka persepsi generasi perubahan permukaan laut. Jenis-jenis pantai muda terhadap hal-hal yang berkaitan menurut Bambang Triatmojo dalam buku dengan lautan semakin baik. Selama ini 7HNQLN3DQWDL terdiri dari tiga yaitu (1) Pantai orientasi pengetahuan dan pembangunan berbatu yaitu pantai yang memiliki ragam yang dilakukan selalu ke masalah pertanian jenis organisme, kisaran pasang surutnya (darat) walaupun masyarakat yang hidup di

Forum Ilmu Sosial, Vol. 35 No. 2 Desember 2008 145 pantai. Oleh karena itu pandangan ini perlu penguasa pantai selatan Nyai Roro Kidul, diperbaiki agar laut dengan segala potensinya yang menjadikan kawasan pantai selatan dapat dikembangkan. semakin tidak bersahabat. Hal yang menarik Kajian terhadap kelautan menjadi semakin untuk dikaji adalah tentang kondisi kehidupan penting dengan adanya perkembangan konsep nelayan Kecamatan Ayah, termasuk dampak kelautan berkaitan dengan otonomi daerah. Tsunami terhadap kehidupannya. Laut adalah daerah yang bisa dikelola oleh Pantai Ayah merupakan salah satu pantai suatu daerah tertentu. Pengaplingan wilayah di bagian Selatan Kebumen yang langsung laut ini dapat dilakukan dengan dalih untuk menghadap Samudera dengan kepentingan pariwisata, taman nasional laut, bentuk pantainya tidak terlalu landai. blok tambang laut, pembudidayaan rumput Daerahnya berpasir tanpa lumpur. Lautnya laut, jaringan nelayan, jaringan pelayaran, dalam artinya sejak dari pesisir langsung jaringan perdagangan dan sebagainya. dalam bahkan berbukit-bukit pasir di tengah Sebagian besar masyarakat pantai di lautan dengan arus laut deras bergelombang Kecamatan Ayah mempunyai usaha perikanan besar. Di sekitar Pantai Ayah tidak ada Teluk laut sebagai nelayan. Mata pencaharian yang dalam, pantainya relatif lurus dari Barat masyarakat Ayah pada awalnya sebagai ke Timur. Kondisi alam yang demikian itu petani, namun tahap berikutnya mata merupakan tantangan bagi para nelayan pencaharian sebagai nelayan menunjukkan perahu untuk berlabuh maupun berangkat perkembangan yang penting. Oleh karena itu melaut. sekarang masyarakat mulai tergantung kepada Tulisan ini diharapkan memperkaya potensi laut untuk mencukupi kebutuhan khasanah penulisan dengan tema kemaritiman hidup. di Indonesia yang berkembang pesat akhir- Tumbuhnya masyarakat nelayan di pantai akhir ini. Disamping itu diharapkan dapat Selatan , khususnya di daerah Kebumen menggugah minat para peneliti atau calon merupakan sesuatu yang menarik dan tidak peneliti lainnya untuk mengarahkan begitu lazim. Hal ini karena sejak jaman kajiannya terhadap kemaritiman dengan kerajaan-kerajaan maupun masa kolonial, fokus kehidupan nelayan, juga sangat penting pantai selatan tidak dikembangkan sebagai adalah upaya membangkitkan minat generasi daerah nelayan. Komoditas perdagangan muda untuk mencintai laut sebagai bagian antar pulau umumnya dikirim melalui pantai tak terpisahkan dari daratan. Potensi laut utara Jawa, sehingga perdagangan antar dengan demikian dapat dimanfaatkan sebesar- pulau atau negara di pantai Selatan tidak besarnya untuk kemakmuran rakyat dalam EHUNHPEDQJ.RQGLVLJHRJUD¿VSDQWDL6HODWDQ pembangunan bangsa. Sumber daya alam dengan karakteristik lautnya juga kurang merupakan modal dasar pembangunan dalam menunjang pengembangan kawasan ini rencana strategi pembangunan nasional, sebagai daerah nelayan. Tantangan alam ini salah satu diantaranya alam adalah potensi semakin sulit dengan adanya mitos tentang kekayaan laut.

146 Forum Ilmu Sosial, Vol. 35 No. 2 Desember 2008 METODE PENELITIAN Ayah, Kalipoh, Argopeni, Karangduwur, Srati, Jintung, Banjarharjo dan Pasir. Desa Peneliti memecahkan masalah dengan lain yang termasuk dataran rendah tetapi menempuh langkah-langkah tertentu. Peneliti terletak di bagian dalam adalah Kedungweru, dalam pengumpulan data menempuh studi Demangsari, Jatijajar, Bulurejo, Manguweni pustaka, wawancara, dan observasi lapangan. dan Candirenggo. Terdapat empat desa yang Studi pustaka dilakukan berdasarkan hampir seluruh wilayahnya merupakan dokumentasi yang berkaitan dengan dataran tinggi (antara 100 - 500 m dpl) yaitu kehidupan nelayan baik itu berupa arsip Tlogosari, Kalibangkang, Watukelir dan maupun gambar serta berita di Koran. Argosari. Kecamatan Ayah merupakan satu- Wawancara dan observasi merupakan satu satunyan wilayah di Kebumen bagian Selatan kesatuan yang dilaksanakan secara bersama yang wilayahnya merupakan dataran tinggi dalam satu kegiatan sekaligus. Perpaduan dari dan rendah, sedangkan kecamatan lainnya di berbagai teknik tersebut, maka akan diperoleh Kebumen Selatan merupakan dataran rendah. data yang cukup berarti untuk mengungkap Selama ini Kecamatan Ayah telah kehidupan nelayan Pantai Ayah. Hasil dari banyak dikenal masyarakat karena beberapa pengolahan data disajikan dalam bentuk obyek wisatanya. Goa Jatijajar dan Goa tulisan yang bersifat deskriptif. Petruk merupakan dua obyek wisata yang terkenal. Goa Jatijajar terkenal dengan kisah HASIL DAN PEMBAHASAN .DPDQGDND, sedangkan Goa Petruk terkenal Kondisi Umum Kecamatan Ayah karena keindahan batu-batu VWDODJPLW dan Kebumen stalagtit nya. Kedua obyek wisata ini selalu Kecamatan Ayah merupakan salah satu ramai dikunjungi wisatawan setiap saat, kecamatan di Kabupaten Kebumen yang terlebih pada hari-hari libur. Obyek wisata mempunyai wilayah laut, selain wilayah lainnya adalah obyek wisata air berupa pantai pegunungan. Sebelah Timur berbatasan yaitu Pantai Logending dan Pantai Pasir. dengan Kecamatan Buayan, sebelah Utara Kedua kawasan pantai ini telah dikelola berbatasan dengan Kecamatan Rowokele, secara baik oleh Pemerintah Kabupaten sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kebumen melalui Dinas Pariswisata dan Cilacap dan Banyumas, sedangkan batas Budaya. Kedua pantai ini beserta pantai- sebelah Selatan adalah Samudera Indonesia. pantai lainnya di Kebumen pernah mengalami Kecamatan Ayah terdiri dari 18 desa yaitu kerusakan ketika terjadi Gempa dan Tsunami Kedungweru, Demangsari, Bulurejo, Jatijajar, di Pantai Pengandaran, akibatnya kehdupan Mangunweni, Candirenggo, Tlogosari, nelayan pun sempat terganggu. Kalibangkang, Watukelir, Ayah, Argosari, Kecamatan Ayah di kawasan pedalaman Kalipoh, Argopeni, Karangduwur, Srati, dan pegunungan bermata pencaharian Jintung, Banjarharjo dan Pasir. Desa yang petani, sedangkan di kawasan rendah pantai termasuk dataran rendah pantai yaitu desa bermata pencaharian sebagai nelayan atas

Forum Ilmu Sosial, Vol. 35 No. 2 Desember 2008 147 GDVDUJHRJUD¿VZLOD\DKQ\D1HOD\DQWLGDN Perubahan mata pencaharian bagi hanya berasal dari masyarakat pantai dalam masyarakat merupakan sesuai yang sulit, perkembangan akhir-akhir ini, melainkan mengingat mata pencaharian merupakan menyebar dari seluruh desa-desa yang ada budaya yang sudah dijalankan sejak lama. di Kecamatan Ayah maupun kecamatan- Perubahan itu sendiri tidak mungkin dihindari kecamatan lainnya. Lahan pertanian tidak ketika tuntutan hidup dan faktor pendorong bertambah luas sementara jumlah penduduk perubahan begitu kuat, demikian juga yang bertambah banyak menyebabkan kepemilikan terjadi pada masyarakat petani di pantai tanah pertanian untuk setiap petani semakin Selatan Kecamatan Ayah. Faktor pendorong terbatas, hal ini tidak bisa dipungkiri karena perubahan itu berupa kebijakan politik luas lahan pertanian semakin sempit, karena nasional maupun faktor yang berkaitan adanya waris turun temurun. Pada gilirannya dengan realitas kehidupan masyarakat hasil pertanian tidak mampu untuk mencukupi sekarang. kebutuhan hidup keluaragnya, salah satu Perubahan perkembangan ekonomi alternatifnya adalah menjadi nelayan. Oleh nasional sejak Orde Baru mempengaruhi sebab itu pantai-pantai di Kecamatan Ayah perkembangan ekonomi masyarakat menjadi pusat kegiatan nelayan, terutama Kecamatan Ayah. Sejak Orde Baru Pantai Logending dan Pantai Pasir. pertumbuhan ekonomi telah dapat Pantai Logending terletak persis ditingkatkan, dari rata-rata 3 % setahun berbatasan dengan Kabupaten Cilacap selama tahun 1960-1968, menjadi rata-rata 7 tepatnya di Teluk Penyu bagian Timur. Di % selama Repelita I, II dan III (GBHN Tap II/ pantai ini bermuara sebuah sungai sehingga MPR/1983). Pertumbuhan ekonomi terbesar pantai ini sangat tepat sebagai tempat masih disumbangkan oleh sektor pertanian pendaratan perahu nelayan. Ombak laut dan migas, sedangkan sektor kemaritiman selatan sangat besar menyebabkan tidak belum mempunyai peran yang berarti. Dalam setiap pantai dapat dijadikan tempat mendarat Repelita IV (1984-1989) sektor kemaritiman perahu dengan baik. Pantai Pasir terletak di bahkan tidak tercantum langsung dalam sebuah teluk kecil yaitu Teluk Karangbolong, GBHN sebagai sektor yang mendapat karena letaknya di teluk maka dapat dijadikan prioritas pembangunan untuk meningkatkan tempat yang aman untuk pendaratan perahu ekonomi masyarakat. nelayan. Sementara itu Pantai Pedalen terletak Dalam GBHN 1988 bidang ekonomi di Teluk Pedalen yang diapit dua bukit hutan sektor pembangunan yang diprioritaskan jati. Teluk Pedalen tidak begitu luas hanya dalam bidang ekonomi adalah (1) Pertanian, sekitar luas lapangan bola, namun karena di (2) Industri, (3) Pertambangan, (4) Energi, sisi Barat dan Timur diapit dua bukit yang (5) Perhubungan, (6) Pariwisata, (7) tinggi maka teluk tersebut sangat baik sebagai Perdagangan, (8) Koperasi, (9) Dunia sarana pendaratan perahu-perahu nelayan. Usaha Nasional dan usaha ekonomi lemah, Faktor Pendorong Perubahan Petani Men- (10) Tenaga Kerja, (11) Transmigrasi, (12) jadi Nelayan

148 Forum Ilmu Sosial, Vol. 35 No. 2 Desember 2008 Pembangunan Daerah dan (13) Sumber (Pramono, 2005: 15). Alam dan Lingkungan Hidup (GBHN Tap II/ Pemberlakukan otonomi daerah secara MPR/1988). Sektor kemaritiman juga menjadi ekstrim apalagi di bidang kelautan bukan perhatian pemerintah, namun sebagai bagian hanya merugikan ekonomi nasional secara dari pembangunan bidang pertanian. makro, melainkan dalam jangka panjang Perubahan orientasi hidup masyarakat akan menjadi “bumerang” bagi perekonomian juga menyebabkan terjadi perubahan dari daerah itu sendiri. Oleh karena itu diperlukan petani menjadi nelayan, selain perkembangan studi-studi untuk memahami keadaan lokal ekonomi nasional. Adanya tuntutan untuk dan persepsi masyarakat setempat, supaya memenuhi kebutuhan yang bersifat tidak terjadi konflik-konflik kepentingan konsumtif menyebabkan masyarakat baik antar nelayan maupun antara pemerintah berusaha mendapatkan uang. Masalah pangan pusat dan daerah. Kita tidak boleh melupakan dan papan tidak menjadi masalah dalam kearifan tradisional yang mengatakan bahwa masyarakat agraris, tetapi mereka jarang “air tidak dapat dibelah-belah” (Lapian, mempunyai uang untuk membeli berbagai GDODP Widodo, 2005: xiii). kebutuhan lainnya. Itu sebabnya masyarakat Kecamatan Ayah mempunyai wilayah luas mulai berpikir bagaimana mendapatkan uang yang langsung berbatasan dengan Samudera dengan memanfaatkan potensi kelautan yang Indonesia sehingga mempunyai potensi ada di daerah sekitarnya. kelautan yang cukup besar. Kemampuan Kebijakan politik nasional berupa mengelola laut dan sumber daya yang Otonomi Daerah juga ikut mendorong terkandung di dalamnya sebagai modal untuk perubahan petani menjadi nelayan. Kebijakan mewujudkan berbagai kepentingan bangsa yang dikemas dengan UU No. 22/1999 dan negara pada dasarnya dapat dilakukan tentang Pemerintahan Daerah terutama bila ada political will dari segenap komponen menyangkut kemaritiman dimaksudkan bangsa dan pemimpinnya (Pramono, 2005: 7). juga menjadi salah satu upaya untuk lebih Perjuangan Indonesia untuk mewujudkan memberdayakan kemampuan daerah dalam komitmennya terhadap pentingnya kelautan meingkatkan kesejahteraan rakyatnya. sudah dimulai sejak awal kemerdekaan. Berdasarkan UU No. 22/1999 pemerintah Komitmen ini terutama sejak Deklarasi daerah dapat melakukan eksplorasi dan Juanda 13 Desember 1957. Deklarasi ini telah eksploitasi sumber daya kelautan yang menggariskan tentang konsepsi Wawasan menjadi wilayah kewenangannya. Daerah Nusantara untuk mempersatukan daratan propinsi (dengan wilayah kewenangan dan lautan menjadi satu kesatuan yang tak maksimal 12 mil laut) dan kabupaten kota terpisahkan. Selanjutnya pada 17 Januari (dengan wilayah kewenangan 1/3 dari 1969 Indonesia mengumumkan Deklarasi kewenangan propinsi) dapat mengembangkan Landas Kontinen yang disusul dengan kemitraan baik secara lokal maupun regional perjanjian-perjanjian dengan negara tetangga dalam mengelola sumber daya kelautan berkaitan dengan batas kelautan dan daratan

Forum Ilmu Sosial, Vol. 35 No. 2 Desember 2008 149 yang ada di bawahnya. bangsa Indonesia. Untuk mewujudkan misi Langkah semakin besar diambil ketika itu, DKP mengembangkan berbagai program Indonesia mengklaim Zone Ekonomi Ekslusif untuk meningkatkan minat masyarakat (ZEE) seluas 200 mil sebagai perairan laut terutama generasi muda untuk mencintai laut yang kekayaannya milik Indonesia. Akhirnya dan menjadikannya sebagai harapan masa berbagai klaim Indonesia diakui dalam depan kehidupannya. Salah satu program 8QLWHG1DWLRQ&RQYHQWLRQRQWKH/DZRIWKH yang dilaksanakan adalah sosialisasi dan 6HD 81&/26  \DQJWHODKGLUDWL¿NDVL komunikasi dalam berbagai bentuk terutama Indonesia dan berlaku sejak 16 Nopember dengan generasi muda lewat kegiatan 1984. Untuk melaksanakan hasil UNCLOS penyuluhan, training, kampanye lewat media tersebut Indonesia mengeluarkan UU No. massa dan elektronik dan usaha-usaha lainnya 17/1985 ,dengan demikan Indonesia dapat (Alimuddin, 2004: xvii). memanfaatkan potensi kekayaan bahari yang Komitmen pemerintah juga dicantumkan strategis (Pramono, 2005: 1). dalam UU No. 22/1999 tentang Pemerintahan Presiden BJ. Habibie pada tahun 1998 Daerah terutama menyangkut kemaritiman mendeklarasikan visi pembangunan kelautan dimaksudkan juga menjadi salah satu upaya Indonesia dalam sebuah “Deklarasi Bunaken”. untuk lebih memberdayakan kemampuan Inti deklarasi tersebut adalah pemahaman daerah dalam meingkatkan kesejahteraan bahwa laut merupakan peluang, tantangan rakyatnya. Berdasarkan UU No. 22/1999 dan harapan untuk masa depan persatuan, pemerintah daerah dapat melakukan eksplorasi kesatuan dan pembangunan bangsa Indonesia. dan eksploitasi sumber daya kelautan yang Perkembangan budaya bahari menjadi wilayah kewenangannya nusantara selanjutnya terjadi pada tahun Dari uraian di atas pemerintah menunjukan 1999, ditandai dengan pernyataan Presiden bahwa pemerintah mempunyai kebijakan KH. Abdurakhman Wahid akan komitmennya yang cukup mendukung atas perkembangan terhadap pembangunan kelautan di Indonesia. usaha-usaha untuk mengoptimalkan potensi Komitmen pembangunan kelautan makin kelautan. Namun political will tersebut belum nampak cerah dengan dibentuknya optimal dirasakan sebagai sebuah komitmen Departemen Kelautan dan Eksplorasi Laut nyata yang manfaatnya dirasakan oleh dan dikembangkannya Dewan Kelautan masyarakat luas terutama nelayan. Nasional (DKN) menjadi Dewan Maritim Perkembangan lainnya yang cukup Indonesia (DMI) (Pramono, 2005: 8). memberi harapan bagi perkembangan Departemen Kelautan dan Eksplorasi Laut kehidupan nelayan Ayah adalah munculnya selanjutnya menjadi Departemen Kelautan nelayan-nelayan baru. Nelayan ini bukan hasil dan Perikanan (DKP). pendidikan formal ataupun kaderisasi dari Misi Departemen Kelautan dan Perikanan nelayan setempat. Mereka perantau yang telah menjadikan laut sebagai alat pemersatu bekerja sebagai nelayan di berbagai daerah bangsa dan meningkatkan budaya bahari lain seperti Cilacap, , Jakarta bahkan

150 Forum Ilmu Sosial, Vol. 35 No. 2 Desember 2008 luar Jawa. Mereka pulang ke daerah baik terutama Malaysia. Petani “menengok” secara permanen ataupun musiman. Mereka lautan dengan semakin sempitnya lahan mengembangkan kehidupan nelayan di pertanian artinya banyak petani miskin mulai daerahnya serta menularkan kemampuannya melirik laut sebagai harapan terakhir dalam kepada nelayan setempat. Nelayan asli mencari nafkah. Kondisi ini memberi harapan menjadi lebih berani untuk mengarungi berkembangnya usaha pemanfaatan potensi lautan menangkap ikan dengan bertambahnya kelautan, walaupun terpaksa pengetahuan dan pengalaman. 6HFDUDJHRJUD¿VDGDKDO\DQJGDSDWGLVHEXW Di sisi lain nelayan perantau secara sebagai faktor pendukung perkembangan ekonomi mempunyai kehidupan yang lebih nelayan Ayah. Pantai ini dekat dengan muara baik, mereka muncul sebagai kelas elit secara sungai Bengawan, sungai yang cukup besar ekonomi melebihi kelas elit petani. Hal sekaligus sebagai batas Kabupaten Kebumen ini mereka tunjukkan dengan membangun dan Cilacap. Arus air sungai yang masuk rumah yang bagus dan di tepi jalan besar, laut menuju timur hampir sepanjang musim. membeli tanah luas, perabotan rumah tangga Arah arus air sungai ini nampak dari air laut yang berkualitas, dan sebagainya. Pekerjaan yang seringkali berwarna kuning terutama sebagai nelayan yang mereka tekuni di kota pada saat sungai banjir. Atau juga nampak lain dengan mengikuti kapal-kapal besar dari banyaknya sisa-sisa sampah, pohon- menghasilkan pendapatan yang besar. Hal ini pohon yang terbawa air sungai. Dengan telah menimbulkan motivasi banyak orang demikian maka laut di sekitar pantai-pantai bahwa kehidupan sebagai nelayan tidak di Kecamatan Ayah banyak ikannya, karena selamanya memprihatinkan, apabila ditekuni sungai setiap saat membawa kotoran maupun dengan baik. Oleh karena itu muncullah sampah dan jazad renik masuk ke laut. Di suatu pendapat bahwa mata pencaharian laut jazad renik yang dibawa sungai dijadikan sebagai nelayan dapat sebagai andalan makanan ikan. Hal ini sesuai dengan yang menghidupi keluarga. Nelayan bukan lagi disampaikan oleh Sutrijat. mata pencaharian yang terpinggirkan ataupun Di Indonesia laut yang kaya akan ikan tanpa status dan prestise sosial. antara lain Laut Natuna, Laut Sulawesi Sementara kehidupaan nelayan semakin sampai Irian Jaya, laut di sebelah barat berkembang, kehidupan petani semakin Pulau Sumatera sampai sebelah selatan kesulitan. Kepemilikan tanah pertanian oleh Nusa Tenggara Timur. Karena kaya akan petani asli semakin sempit. Mereka kalah ikan laut cocok untuk kegiatan perikanan bersaing dalam mendapatkan tanah dengan (Sutrijat, 1999: 129). Menurut beberapa “elit baru” yang bermodal. Tanah-tanah sumber potensi ikan permukaan laut ( pelagic ) yang dijual baik sawah, tegalan maupun Indonesia mencapai 4.042.000 ton dan ikan pekarangan seringkali dibeli oleh “elit baru”. di kedalaman ( GHPHUVDO ) mencapai 1.305.700 Kelompok elit baru selain para nelayan ton. Ikan cakalang mencapai 275.000 ton, perantau juga para perantau di luar negeri,

Forum Ilmu Sosial, Vol. 35 No. 2 Desember 2008 151 ikan tuna 166.000 ton, udang 100.000 ton, Sejalan dengan yang dikatakan Kusnadi sedangkan moluska, teripang dan rumput laut bahwa desa yang berada di pesisir merupakan mencapai 148.800 ton (Boedhihartono GDODP desa nelayan, demikian pula nelayan Ayah. Edi Sedyawati, 2001: 41). Laut di selatan Tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi Pulau Jawa (Samudera Hindia) termasuk mereka pada umumnya rendah. Oleh laut yang mempunyai banyak potensi ikan. karenanya, taraf kesejahteraannya juga Hampir semua jenis ikan yang ada di sangat rendah. Nelayan Ayah banyak yang Indonesia terdapat di laut ini. hidup di bawah garis kemiskinan. Apalagi Kehidupan nelayan menjadi semakin dengan keadaan yang sulit seperti ini yaitu penting manakala kita menengok kembali dengan naiknya berbagai kebutuhan hidup, sejarah perikanan di Indonesia beberapa termasuk BBM membuat kehidupan nelayan tahun terakhir. Ketika krisis ekonomi melanda semakin tercekik. Pendapatan mereka tidak Indonesia secara hebat tahun 1997-an, sektor sebanding dengan biaya kebutuhan yang perikanan nasional tidak begitu terkena harus dikeluarkan pada saat melaut. dampaknya. Hal ini karena usaha perikanan Nelayan merupakan salah satu masyarakat yang selama ini dikembangkan berorientasi PDUJLQDO yang sering kali tersisih dari ekspor, sehingga munculnya krisis justru kebijakan dan perhatian pemerintah. Masalah berkah bagi masyarakat yang bergerak yang dihadapi masyarakat nelayan sangat dalam bidang perikanan laut. Namun sayang kompleks, mulai dari minimnya penghasilan, beberapa hal menyebabkan mereka tidak rendahnya pendidikan, terbatasnya akses dapat menikmati keuntungan dengan baik informasi dan teknologi sampai terjerat seperti kenaikan BBM dan kebutuhan hidup renternir. Seperti halnya masyarakat petani lainnya. dan buruh, nelayan pun tercekik jerat Nelayan Kecamatan Ayah kemiskinan yang menyerupai lingkaran setan. Dalam rentang 3 – 4 tahun terakhir, masa- Indonesia adalah negara maritim yang masa paceklik seakan berlangsung sepanjang terkenal di dunia internasional. Sebagian tahun. Cuaca tidak menentu, sehingga hasil besar penduduk yang tinggal di pesisir adalah tangkapan nelayan kecil menjadi menurun nelayan tradisional, dan sebagian besar adalah drastis. Bagi nelayan kecil yang hanya tergolong miskin. Kusnadi (2002) dalam buku beroperasi di sekitar wilayah pantai, gejala ³.RQÀLN6RVLDO1HOD\DQ´PHQJDWDNDQEDKZD RYHU¿VKLQJ dan kerusakan lingkungan laut Indonesia sebagai maritim yang memiliki akibat pemakaian alat tangkap yang tidak pantai terpanjang di dunia yaitu 81.000 km ramah lingkungan (seperti jaring trawl , PLQL garis pantai. Dari sekitar 67.439 desa di trawl , bius, dan bom ikan) mulai tampak Indonesia, sekitar 9.261 desa termasuk desa terasa. Dalam sehari melaut, nelayan kecil pesisir dan sebagian besar adalah kantong- seringkali pulang dengan tangan hampa tanpa kantong kemiskinan struktural fungsional hasil tangkapan. Kalaupun mendapatkan \DQJSRWHQVLDOWHUKDGDSUDZDQNRQÀLN tangkapan, hasilnya hanya cukup menutup

152 Forum Ilmu Sosial, Vol. 35 No. 2 Desember 2008 biaya melaut selama sehari dengan sedikit sebagai nelayan, sebagian dari mereka sisa untuk memenuhi kebutuhan hidup. sambilan sebagai peternak, petani tadah Bahkan, kadangkala hasil tangkapan selama hujan, dan pembuat gula. Oleh Karena itu, sehari melaut tidak cukup untuk menutup sebagian keluarga nelayan tersebut selama biaya melaut, apalagi menutup kebutuhan ini telah diberi bantuan ternak sapi. Di kala hidup keluarganya. Keadaan ekonomi yang paceklik, para nelayan ada yang beralih semakin menghimpit dan terjangan bencana menjadi peternak dan mencari pakan ke alam semakin memperparah keadaan nelayan. hutan. Hasilnya memang tak bisa diambil Secara umum masyarakat nelayan sekejap. Namun, dalam beberapa tahun, Kecamatan Ayah dibagi menjadi 2 kelompok ternaknya bisa dijual dengan hasil yang besar yaitu nelayan pemilik peralatan ( MXUDJDQ ) tinggi. Mereka mendapat bantuan ternak dari dan nelayan yang tidak memiliki peralatan. Bupati pada tahun 2000, untuk dikembangkan Nelayan pemilik peralatan ( MXUDJDQ ) biasanya dengan sistem inseminasi buatan atau kawin menyewakan peralatannya kepada nelayan suntik. Sejak mendapat bantuan itu, mereka yang tidak memiliki peralatan. Sedangkan giat membuka lahan untuk peternakan. nelayan yang tidak memiliki peralatan Nelayan merupakan salah satu perhatian dari menyewa peralatan kepada juragan. Selain pemerintah Kabupaten Kebumen karena sebagai nelayan, jika tidak melaut banyak mereka di biayai oleh dana APBD, Propinsi, di antara mereka juga mempunyai mata dan APBN. Dana yang diperoleh oleh nelayan pencaharian seperti bertani, penderes kelapa, dipergunakan untuk perbaikan atau pembelian tukang batu dan kayu, ojek dan sebagianya. peralatan. Di samping itu para nelayan juga Nelayan Ayah menangkap berbagai jenis mengunakan dana swadaya yaitu dana sendiri tangkapan yaitu ikan, kepiting, rajungan, baik harta pribadi, pinjam di bank, atau dari keong dan masih banyak lagi. perkumpulan yaitu KUD Mina Parwuni di Menurut Kepala Dinas Peperla Kebumen Argopeni, KUD Karangduwur, KUD Rowo Dr. Jatmoko, ada kekhasan nelayan dan TPI Pasir. Tabel 1 menunjukkan data tradisional Kebumen. Sebab, selain menekuni jumlah nelayan dari masing-masing pusat

Tabel 1 Jumlah nelayan dari masing-masing pusat kegiatan nelayan di Kecamatan Ayah.

No TPI Nelayan Motor Tempel 1. Argopeni 532 226 2. Karangduwur 455 246 3. Rowo 270 128 4. Pasir 715 264 Sumber :Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kebumen

Forum Ilmu Sosial, Vol. 35 No. 2 Desember 2008 153 kegiatan nelayan di Kecamatan Ayah. rutin mendatangi petugas donor tiap Jum’at Dalam kondisi yang sulitpun, nelayan Kliwon. Bahkan sudah ada dua orang yang Ayah masih mempunyai tradisi mulia bagi memperoleh piagam dari Gubernur Jateng, hidup sesama, yaitu donor darah. Setiap karena telah menjadi pendonor lebih dari 50 Jum’at Kliwon atau sekitar dua setengah kali, keduanya adalah H. Rakhmad Samsudin bulan sekali, mereka serentak beramai- dan Sumartono. Tursino, pengurus KUD Mina ramai menyumbangkan darah atau menjadi Parwuni menuturkan, kepedulian warga desa pendonor darah di kantor PMI. Hebatnya yang muncul sejak beberapa tahun lalu. Puncaknya datang menyumbang darah kepada petugas pada 2000, sekitar 300 nelayan ikut donor unit transfusi darah (UTD) bukan hanya darah bersamaan larung sedekah laut di Pantai orang tua, melainkan juga anak muda. Lebih Pasir. (Suara Merdeka, 2006: 24) banyak justru ibu-ibu. Kebanyakan dari warga Dampak Tsunami dan Upaya Bangkit Argopeni kebetulan nelayan. Sebab, mereka Kembali memang tinggal di kawasan pantai selatan. Bencana tsunami 17 Juli 2006 telah Pada Jum’at Kliwon ada tradisi mereka mengubah kehidupan masyarakat yang libur melaut. Ada kepercayaan pada hari itu tinggal di pinggir pantai Kecamatan Ayah. diisi dengan laku prihatin menghormati sang Kapal dan alat penangkap ikan banyak yang penguasa laut atau sedekah ke laut. rusak. Beberapa hari setelah terjadi tsunami , Kegiatan donor darah telah dilakukan beberapa nelayan di Tempat Pelelangan Ikan sejak lima tahun terakhir.. Seperti ditulis (TPI) Pasir, Kecamatan Ayah, Kebumen, dalam Harian Suara Merdeka, 23 Pebruari hanya duduk-duduk memandangi laut 2006, pada Jum’at Kliwon kemarin, petugas lepas. Yang lain, membersihkan kapal UTD PMI yang menumpang bus khusus dan memperbaiki jaring atau mengobrol. dipimpin kepala UTD Dr. H. Hantoro Pendeknya, sekitar tujuh ratus nelayan meluncur ke Desa Argopeni. Setiba di KUD ditambah buruh dan bakul ikan, praktis Mina Parwuni, petugas langsung praktik menganggur. Ada banyak alasan para nelayan melakukan transfusi darah. itu enggan melaut. 3HUWDPD , mereka masih Bahkan tidak hanya bapak dan anak-anak trauma terhadap tsunami. Kedua , saat itu muda, ibu-ibu dengan membawa anak-anak ombak besar. Ketiga , mereka tak bisa melaut mereka juga berdatangan. Setelah mendaftar, karena kapal, mesin, dan alat tangkap banyak lalu mereka diambil darahnya. Sebagian ada yang rusak. yang sabar menyantap UDQVXP mie instan Pantai Pasir sebagai TPI terbesar di pantai dan telur, serta segelas susu. Namun banyak selatan Kebumen, biasanya tak pernah sepi pula yang meminta dua bungkus mi dibawa dari aktivitas jual beli ikan. Namun sampai pulang. Jumat, 28 Juli 2006 atau 12 hari setelah Menurut koordinator kegiatan donor, tsunami melanda, masih tetap lumpuh. Sarimin (40) anggota tetap paguyuban Maklumlah, 448 kapal nelayan yang sebagian donor itu sekitar 128 orang. Merela selalu besar terbuat dari fiberglass , berantakan.

154 Forum Ilmu Sosial, Vol. 35 No. 2 Desember 2008 Ada yang patah, hancur dan pecah akibat Logending, Pantai Pasir, Pantai Srati, dan hantaman ombak. Sebenarnya, menurut Pantai Karangduwur. Kerugian lain meliputi Parikin (48), seorang nelayan Desa Pasir, saat kerusakan perahu, mesin dan jaring, serta tsunami 17 Juli lalu, sebagian besar kapal rumah perahu, yang seluruhnya bernilai sudah merapat. sekitar Rp 10,8 miliar. Untuk kerusakan Namun justru karena hal itulah, warung di objek wisata dan tempat usaha ketika tsunami datang, kapal-kapal kecil pedagang mencapai Rp 515 juta, dan khusus berhamburan. Hanya ada satu dua kapal NHUXVDNDQ¿VLNREMHNZLVDWD5SPLOLDU yang utuh. Kapal yang ada di belakang atau Pemkab Kebumen menaksir kerugian akibat dekat bibir pantai yang selamat atau utuh. bencana tsunami Rp 27,6 miliar. Menurut Sedangkan kapal paling depan dan tengah, Bupati Dra Hj Rustriningsih Msi (Bupati saat pasti rusak parah. Parikin kapalnya pecah itu), kerugian terbesar adalah akibat kerusakan dan jaringnya tergulung ombak dan masuk perahu nelayan dan tempat pelelangan ikan laut. (TPI). Mengenai jumlah korban meninggal Berdasarkan data, Kebumen mendapatkan ada 10 orang, terbanyak di sekitar Pantai kerugian cukup banyak. Dinas Kelautan dan Karangbolong dan muara Kali Suwuk yang Perikanan setempat mencatat 55 perahu mencapai tujuh orang, di Pantai Logending hilang, 419 rusak berat, baik patah maupun satu orang, dan di Klirong dua orang. Jumlah hancur, dan 132 buah rusak ringan. Sementara warga yang hilang ada 16 orang. itu jumlah jaring yang tidak bisa digunakan Namun data lain dari Satkorlak Propinsi lagi mencapai 27.000 buah. Bangkai-bangkai Jawa Tengah, korban meninggal maupun perahu sopek yang terbuat hanya dari ¿EHU hilang di Kebumen lebih banyak. Hal ini masih memungkinkan untuk didaur ulang, karena data tersebut meliputi seluruh korban sementara yang terbuat dari kayu tak dapat dari semua pantai di Kabupaten Kebumen dimanfatkan lagi. Namun demikian, tsunami tidak Menurut Kabid Komunikasi dan menyurutkan semangat nelayan untuk terus Hubungan Media BIKDPE, Drs Adi bangkit. Laut bagi nelayan adalah tempat Nugroho, nilai kerugian TPI Rp 11,5 miliar. hidup, trauma hanya berlangsung sementara. Yang rusak antara lain bangunan di Pantai Jumlah nelayan di Kecamatan Ayah terus

Tabel 2. Data Korban Tsunami di Jawa Tengah

Lokasi Meninggal Luka Hilang Mengungsi (jiwa) (Jiwa) (jiwa) (jiwa) Cilacap 158 8*) 73 306 Kebumen 14 30 53 581 Banyumas 2 1 - Sumber : Satkorlak PBP Prov. Jawa Tengah

Forum Ilmu Sosial, Vol. 35 No. 2 Desember 2008 155 berkembang walaupun pada tahun 2006 2006, produksi ikan di TPI Pasir 515.826,80 diguncang oleh suatu kejadian yang dahsyat kg atau senilai Rp 5.672.502.000. TPI yaitu tsunami. Bencana gempa bumi dan Karangduwur 329.338 kg dengan KDVLOUDPDQ tsunami yang berpusat di sekitar Pantai atau nilai jual Rp 5.198.971.000, Pengandaran (Jawa Barat) ternyata membawa dan TPI Argopeni/Pedalen 225.046,65 kg akibat buruk bagi nelayan di kawasan lainnya senilai Rp 4.069.798.000. seperti Cilacap dan Kebumen. Tetapi, prioritas memajukan sektor Tetapi nelayan Kebumen cepat bangkit. kelautan masih harus diimbangi dengan Bahkan, saat pemerintah masih terus berhitung pemberdayaan nasib nelayan. Setahap demi dan mendata kerugian, pengusaha setempat tahap mereka perlu didorong supaya mandiri atau juragan nelayan lebih cekatan mencari dan tak selalu bergantung kepada tengkulak solusi. Satu-dua orang juragan ikan membeli atau pedagang ikan. Salah satu langkah yang peralatan perbaikan perahu seperti lem, ditempuh adalah dengan cara Pemerintah ¿EHUJODVV dan mendatangkan teknisi nelayan Kabupaten Kebumen memutuskan tidak akan untuk menyambung kapal-kapal yang pecah membagikan dana jaminan hidup seperti diterjang ombak. Mereka mendatangkan korban gempa Yogyakarta bagi warga korban delapan tenaga ahli dari Pelabuhan Perikanan tsunami di daerahnya. Namun, santunan Cilacap untuk membenahi peralatan nelayan akan diberikan kepada kelompok masyarakat di Desa Pasir, Ayah. Hasilnya, hanya dalam atau kelompok nelayan yang ada. Menurut beberapa hari, kapal-kapal nelayan yang Rustriningsih (Bupati Kebumen waktu itu), pecah dan patah di TPI Pasir bisa disambung jika menggunakan model dana bantuan hidup dan berfungsi kembali. harus ada pendataan dan verifikasi. “Itu Pemerintah Kabupaten Kebumen juga jelas butuh waktu lama,” katanya. Padahal tidak berdiam diri melihat bencana yang dia menargetkan kondisi Kebumen kembali terjadi pada sebagian masyarkatnya. Salah normal dalam satu bulan. Dia berharap satu yang dirintis adalah membangun stasiun para nelayan sudah bisa bekerja lagi (Suara pengisian bahan bakar umum (SPBU) untuk Merdeka, 2006: 1). nelayan. Sebab harga bensin di pantai selatan Mengantisipasi bencana tsunami dan mencapai Rp 5.000/liter. Dengan peralatan gempa bumi, Polres Kebumen segera mesin tempel berkekuatan 15 tenaga kuda memasang 16 papan petunjuk. Papan (PK), perahu nelayan menggunakan bensin peringatan tanda-tanda tsunami dan gempa campur seharga Rp 5.700/liter. Keberadaan itu berupa papan pengumunan berukuran SPBU diharapkan bisa menurunkan harga 2 meter kali 120 cm. Papan-papan tersebut BBM dan memudahkan nelayan. Pemerintah dipasang dengan prioritas pada obyek wisata daerah juga mendapat bantuan dari pengusaha yang banyak dikunjungi, seperti Pantai Jepang dalam sistem pendinginan dan Petanahan, Pantai Suwuk Puring, Pantai penyimpanan ikan. Hasil laut Kebumen Karangbolong dan Pantai Logending Ayah. memang menjanjikan. Hingga November Selain itu juga di pantai-pantai lainnya di

156 Forum Ilmu Sosial, Vol. 35 No. 2 Desember 2008 selatan Kebumen. Selain itu juga dibagikan petanian akibat VLVWHPZDULVWXUXQ , perubahan 20.000 selebaran pengumuman tanda-tanda pola konsumsi masyarakat maupun dorongan tsunami oleh anggota Babinkamtibmas di dari kebijakan pemerintah. Secara umum 22 polsek kepada masyarakat dan pamong kehidupan nelayan Pantai Ayah masih desa (Suara Merdeka, 2006: 5). Sedangkan terjerat dalam lingkaran kemiskinan seperti bantuan selain dari pemerintah juga datang pada umumnya nelayan tradisional lainnya dari harian Kompas, yaitu berupa 600 jaring di Indonesia. Hanya ada sekelompok kecil untuk nelayan di Kebumen Jawa Tengah nelayan yang secara ekonomi kehidupannya (Kompas, 2007: 28). mapan. Kesulitan hidup semakin terjadi ketika Untuk mengangkut bangkai kapal yang bencana gempa bumi dan tsunami di Pantai tenggelam, mereka mendapatkan bantuan Pengandaran ikut meluluhlantakkan Pantai crane (derek) dari PT Samudra Indonesia Ayah dan berbagai peralatan nelayan. Bantuan dan PT Pertamina. Dengan mengumpulkan memang mengalir dari berbagai kelompok bangkai-bangkai kapal tersebut, diharapkan dan pemerintah, tetapi tidak dengan cepat dapat didaur ulang kembali, sehingga kelak dapat mengembalikan kondisi yang normal. masih dapat dimanfaatkan untuk melaut. Upaya-upaya untuk merubah kehidupan Kebanyakan nelayan adalah pengguna perahu nelayan banyak dilakukan baik oleh nelayan VRSHN ¿EHU \DQJELDVDQ\DGLJXQDNDQ itu sendiri maupun pihak lain yng menaruh nelayan kecil, atau kapal-kapal kayu cukup perhatian kepada nelayan, walaupun usaha besar untuk 10-20 nelayan. ini belum berhasil optimal. Upaya nelayan untuk kembali bangkit Negara Indonesia merupakan negara mendapat dukungan dan bantuan dari maritim yang sebagian besar wilayahnya banyak pihak baik pemerintah maupun terdiri dari lautan. Oleh karena itu perlu swasta. Namun demikian yang mampu dibangkitkan kesadaran masyarakat Indonesia membangkitkan semangat adalah komunitas dari seluruh lapisan akan pentingnya potensi nelayan itu sendiri seperti nelayan laut, bakul ikan, juragan kapal dan sebagainya. Oleh karena itu tsunami tidak mematikan semangat nelayan Ayah untuk melaut, tetapi hanya menghentikan untuk sementara waktu.

SIMPULAN

Masyarakat Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen pada awalnya merupakan masyarakat agraris, namun dalam perkembangannya banyak yang beralih pekerjaan menjadi nelayan. Perubahan ini disebabkan semakin terbatasnya lahan

Forum Ilmu Sosial, Vol. 35 No. 2 Desember 2008 157