Foreign Case Study 2018 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta DAMNOEN SAUDAK FLOATING MARKET SEBAGAI OBYEK WISATA POPULER DI

Raden Roro Rahayu S. 1702763

Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta

Abstract : Makalah ini merupakan hasil laporan Foreign Case Study untuk syarat publikasi ilmiah di Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta dengan Judul Damnoen Saudak Floating Market Sebagai Obyek Wisata Populer di Bangkok Thailand.

1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan suatu aktivitas perjalanan seseorang atau banyak, gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah, tuan rumah, serta masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan serta para pengunjung lainnya. Dan juga proses yang ditimbulkan oleh arus lalu lintas wisatawan yang datang dan pergi ke dan dari suatu tempat, daerah atau negara, dan segala sesuatunya yang ada sangkut pautnya dengan proses tersebut. Dewasa ini pariwisata sudah menjadi suatu kebutuhan primer bagi masyarakat di sejumlah negara. Keberadaan pariwisata terus mengalami perkembangan dan kini menjadi sektor industri terpenting dalam meningkatkan perekonomian bagi suatu negara. Di sejumlah negara, pariwisata telah menjadi sektor yang diprioritaskan. Thailand merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang menjadikan sektor pariwisata sebagai sektor andalan dalam penerimaan pendapatan negara. Thailand menjadikan potensi sumber daya pariwisata yang dimiliki sebagai peluang besar untuk ke depannya dalam memajukan negara nya. Thailand sudah sejak lama di kenal di dunia sebagai kawasan pariwisata yang menjual barang- barang dengan harga yang murah, serta memiliki berbagai potensi wisata yang beraneka ragam. Jika dibandingkan dengan Indonesia, pariwisata yang ada di Thailand jauh lebih baik. Pengelolaan pariwisata di Thailand sudah terorganisir secara matang, masyarakat disana menyadari pentingnya kegiatan pariwisata dengan menjaga lingkungan. Buktinya saja Kota Bangkok sebagai Ibu Kota di Thailand dengan kepariwisataan yang maju dapat mengungguli 132 kota besar lainnya sebagai kota wisata populer di dunia. Kota Bangkok sebagai kota dengan julukan “City of Angels” atau kota bidadari memiliki berbagai macam destinasi tujuan wisata populer seperti Pho, , China Town, Chatuchak Weekend Market, , Damnoen Saudak Floating Market. MBK, Platinum dsb. Memiliki akses yang mudah serta harga barang- barang yang murah dan masih memiliki keaslian budaya yang tetap terjaga hingga saat ini , membuat Bangkok menjadi kota yang ramai di kunjungi oleh wisatawan, data kunjungan wisatawan yang datang ke Bangkok pada tahun 2016 mencapai 21,9 juta wisatawan. Di balik kesuskesan Negara Bangkok mendatangkan wisatawan ke Negaranya, Bangkok masih memiliki masalah mengenai pencemaran lingkungan udara akibat dari emisi kendaraan. Namun demikian wisatawan tetap datang dan mengunjungi Bangkok.

1 Di Bangkok terdapat Floating Market tertua yaitu Damnoen Saudak Floating Market, dimana kegiatan jual beli yang ada disana masih tetap berjalan seperti biasa walaupun saat ini sudah ramai oleh pengunjung dari asing. Floating Market ini berada sekitar 110 km dari Kota Bangkok dengan waktu tempuh sekitar 2 jam perjalanan. Untuk mengetahui bagaimana keadaan pariwisata serta kehidupan masyarakat yang ada di Thailand, penulis melakukan kunjungan ke Thailand selama 5 hari mulai dari tanggal 11 November 2017 – 15 November 2017. Kegiatan ini dalam rangka kunjungan Foreign Case Study, yang diwajibkan bagi mahasiswa S1 hospitality, dan penulis saat ini berada di semester VIII. Kegiatan ini di maksudkan untuk melengkapi data dalam penyusunan jurnal yang berjudul “DAMNOEN SAUDAK FLOATING MARKET SEBAGAI OBYEK WISATA POPULER DI BANGKOK THAILAND” [1]. Tujuan dari penulisan jurnal ini agar penulis dapat menjawab poin penting dalam kegiatan Foreign Case Study mengenai Regulation, Culture , Behaviour, Lifestyle yang ada di Thailand. Penulisan jurnal ini juga dimaksudkan agar bergaris lurus dengan jurnal Domestic Case Study dan Artikel Ilmiah yang mengangkat tema destinasi wisata minat khusus/buatan.

2. PEMBAHASAN Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah [2]. Pariwisata adalah keseluruhan kegiatan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mengatur, mengurus dan melayani kebutuhan wisatawan [3]. Pariwisata merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia baik secara perorangan maupun kelompok di dalam wilayah negara lain. Kegiatan tersebut menggunakan kemudahan, jasa dan faktor penunjang lainnya yang diadakan oleh pemerintah dan atau masyarakat, agar dapat mewujudkan keinginan wisatawan [4]. Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi [5]. Diawali dari kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal abad ke-20, kini telah menjadi bagian dari hak azasi manusia. Hal ini terjadi tidak hanya di negara maju tetapi mulai dirasakan pula di negara berkembang. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang dalam tahap pembangunannya, berusaha membangun industri pariwisata sebagai salah satu cara untuk mencapai neraca perdagangan luar negeri yang berimbang. Melalui industri ini diharapkan pemasukan devisa dapat bertambah [6]. Pada hakikatnya berwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya [7]. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun lainnya seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman baru [8]. Besarnya kegiatan pariwisata, terutama tingkat internasional, ditambah dengan situasi di mana batas antar negara semakin hilang, telah menjadikan pariwisata sebagai suatu kegiatan penting yang turut mempengaruhi hubungan internasional [9]. Banyak negara di dunia sekarang ini yang menganggap pariwisata sebagai sebuah aspek penting dari strategi pengembangan negara. Berikut merupakan pengertian pariwisata menurut beberapa ahli : 1. Pariwisata berasal dari bahasa sansekerta “pari” yang berarti banyak atau berkeliling dan “wisata” yang berarti pergi atau bepergian. Jadi pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan secara berulang – ulang dan berpindah – pindah. 2. Gejala – gejala yang disebabkan oleh perjalanan dan pendiaman orang – orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktifitas yang bersifat sementara itu. Sektor pariwisata memberikan keuntungan ekonomi terhadap negara yang bersangkutan [10].

2 A. Profil Negara Thailand Thailand merupakan sebuah negara Monarki Konstitusional yang terletak di Asia Tenggara. Dengan sistem pemerintahan Monarki Konstitusional tersebut, Kepala negara Thailand adalah seorang Raja dan Kepala Pemerintahannya adalah seorang Perdana Menteri. Luas wilayah Thailand adalah sebesar 513.120 km² dengan jumlah penduduknya adalah sebanyak 68.200.824 jiwa. Mayoritas penduduk Thailand adalah etnis Thai dan beragama Buddha.Secara astronomis, Thailand terletak di antara 5°- 21° LU dan 97°- 106° BT. Thailand dibagi atas 76 Provinsi dan 1 wilayah administrasi khusus. 1. Asal Usul Nama Thailand Kerajaan Thai (nama resmi bahasa Thai: ราชอาณาจักรไทย Ratcha Anachak Thai; atau Prathēt Thai), yang lebih sering disebut Thailand dalam bahasa Inggris, atau dalam bahasa aslinya Mueang Thai (dibaca: "meng-thai", sama dengan versi Inggrisnya, berarti "Negeri Thai"), adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang berbatasan dengan Laos dan Kamboja di timur, Malaysia dan Teluk Siam di selatan, dan Myanmar dan Laut Andaman di barat. Kata "Thai" (ไทย) berarti "kebebasan" dalam bahasa Thai, namun juga dapat merujuk kepada suku Thai, sehingga menyebabkan nama Siam masih digunakan di kalangan warga negara Thai terutama kaum minoritas Tionghoa dan Amerika. Sampai tanggal 23 Juni 1939, negara ini bernama resmi Siam (bahasa Thai: สยาม (dibaca: Sayam) dan kemudian diganti menjadi Thailand. Sempat dirubah kembali menjadi Siam dari tahun 1945 sampai 11 Mei 1949, dan setelah itu kembali ke Thailand. Kata Siam teridentifikasi dengan bahasa Sansekerta Śyâma (�याम, artinya “gelap” atau “coklat”). Kata Thai (ไทย) dipercaya berasal dari kata Tai (ไท) yang berarti “kemerdekaan” dalam bahasa Thai. Cendekiawan terkenal dari Thailand memberikan pendapat bahwa Tai (ไท) berarti “orang” sejak penelitiannya bahwa kata “Tai” berdasarkan dari kata “kon” dalam bahasa Thai yang artinya “orang”. Jadi, Thailand berarti “tanah kebebasan” untuk menunjukkan bahwa Thailand adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah bangsa Eropa. Kata Mueang Thai (Thai: เมืองไทย) berasal dari kata mueang (Thai: เมือง) yang berarti bangsa tetapi umumnya merujuk kepada “kota”. Ratcha Anachak Thai (Thai: ราชอาณาจักรไทย) berarti “Kerajaan Thailand”. Secara etimologi, kata Ratcha Anachak Thai berasal dari: -Ratcha- (dari bahasa Sansekerta: raja yang berarti “raja”); -ana- (dari bahasa Sansekerta: ājñā yang berarti “otoritas, komando, kekuatan”); –chak (dari bahasa Sansekerta: cakra atau cakram yang berarti “roda” yang merupakan simbol dari kekuatan). 2. Sejarah Negara Thailand Asal mula Kerajaan Thai secara tradisional dikaitkan dengan sebuah kerajaan yang berumur pendek, Kerajaan Sukhothai yang didirikan pada tahun 1238. Kerajaan ini kemudian diteruskan Kerajaan Ayutthaya yang didirikan pada pertengahan abad ke-14 dan berukuran lebih besar dibandingkan Sukhothai. Kebudayaan Kerajaan Thai dipengaruhi dengan kuat oleh Tiongkok dan India. Hubungan dengan beberapa negara besar Eropa dimulai pada abad ke- 16 namun meskipun mengalami tekanan yang kuat, Kerajaan Thai tetap bertahan sebagai satu- satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh negara Eropa , namun pernah diduduki oleh tentara Jepang sebagai Teritori Imperial. Oleh karena mendapat pengaruh dan tekanan bangsa Barat yang mengakibatkan berbagai perubahan pada abad ke-19 maka diberikan banyak kelonggaran bagi pedagang-pedagang Britania di Thailand. Sebuah revolusi tak berdarah pada tahun 1932 menyebabkan dimulainya monarki konstitusional. Sebelumnya dikenal dengan nama Siam, negara ini mengganti nama internasionalnya menjadi "Thailand" pada tahun 1939 dan untuk seterusnya, setelah pernah sekali mengganti kembali ke nama lamanya pasca-Perang Dunia II. Pada perang tersebut, Kerajaan Thai bersekutu dengan Jepang; tetapi saat Perang Dunia II berakhir, Kerajaan Thai menjadi sekutu Amerika Serikat. Beberapa kudeta terjadi dalam tahun-tahun setelah berakhirnya perang, namun Kerajaan Thai mulai bergerak ke arah demokrasi sejak tahun 1980- an.

3 Kalender Kerajaan Thai didasarkan pada Tahun Buddha, yang lebih cepat 543 tahun dibandingkan kalender Barat. Tahun 2000 Masehi sama dengan tahun 2543 dalam kalender Kerajaan Thai. Pada tanggal 26 Desember 2004, pesisir barat Kerajaan Thai diterjang tsunami setinggi 10 meter setelah terjadinya gempa bumi Samudra Hindia 2004, menewaskan 5.000 orang di Kerajaan Thai, dan setengahnya merupakan wisatawan. Tahun 2004, Thailand disebut Negeri 1001 Tai karena namanya. Pada awal 2005 terjadi sebuah tragedi di Kerajaan Thai Selatan yang mempunyai populasi dengan mayoritas Muslim. Sekitar 70 orang terbunuh akibat kekerasan yang dilakukan oleh rezim Shinawatra. Banyak negara yang mengecam keras tragedi ini. Namun dalam pemilihan kepala pemerintahan, Thaksin Shinawatra kembali memerintah negara ini untuk empat tahun berikutnya. B. Fokus Kegiatan Foreign Case Study Adapun kegiatan Foreign Case Study yang dilakukan di Thailand pada tanggal 11 November 2017 – 15 November 2017 untuk mengetahui poin-poin yang diuraikan sebagai berikut : 1. Regulation Regulasi merupakan suatu peraturan yang dibuat untuk mengendalikan masyarakat dengan aturan tertentu. Dalam melakukan perjalanan ke luar negeri, suatu negara memberikan suatu peraturan kepada seseorang agar terlebih dahulu untuk memenuhi persyaratan dokumen perijinan. Untuk memenuhi persyaratan dokumen perijinan tersebut seseorang harus membuat passport. Passport sendiri merupakan dokumen resmi, yang dikeluarkan oeh pejabat berwenang dari suatu negara yang berisi identitas pemegangnya harus dimiliki seseorang ketika melakukan perjalanan ke luar negeri. Untuk membuat paspor ada persyaratan dokumen yang harus dilengkapi dan diserahkan pada bagian kantor Imigrasi (penulis melakukan pembuatan passport di Kantor Imigrasi Kelas 1 Yogyakarta), adapun dokumen persyaratan pembuatan paspor tersebut adalah : a. E-KTP (Kartu Tanda Penduduk) Asli dan Fotokopi b. KK (Kartu Keluarga) Asli dan Fotokopi c. Akta Kelahiran Asli dan Fotokopi d. Surat Rekomendasi dari Lembaga atau Institusi (Kampus STIPRAM) e. Formulir Pendaftaran dan materai Setelah dokumen tersebut terpenuhi dan lengkap masih ada beberapa tahapan berikutnya yang harus dilakukan untuk pembuatan paspor, lagkah-langkah pembuatan paspor adalah sebagai berikut : a. Dengan kemajuan teknologi seperti saat ini, dalam pembuatan passport sudah tidak perlu mengantri secara manual, pemohon hanya cukup mengunduh aplikasi Antrian Paspor Online di playstore. b. Setelah terunduh, Pemohon harus mendaftarkan diri dengan mengisi identitas lengkap sesuai yang tertera dalam aplikasi Antrian Paspor. Setelah terdaftar, akun pemohon akan diverifikasi melalui email. c. Login kembali setelah akun terverifikasi d. Kemudian pilih kantor Imigrasi terdekat dengan tempat tinggal. e. Lengkapi data permohonan antri paspor. Data tersebut meliputi tanggal rencana pengurusan paspor f.Cek kembali jadwal antri yang di ajukan apakah sudah disetujui atau belum. g. Jika sudah disetujui langkah berikutnya adalah datang ke kantor imigrasi sesuai jadwal. Tunjukan barcode saat datang ke sana untuk mendapatkan bukti cetak nomor urut panggilan. h. Tunggu hingga mendapatkan panggilan, lalu serahkan berkas kepengurusan paspor (akan diambil foto serta wawancara) i.Kemudian melakukan pembayaran sesuai dengan bank yang dituju oleh pihak imigrasi. Untuk paspor 48 lembar biaya nya adalah Rp 355.000,00 . j.Paspor bisa diambil setelah melakukan pembayaran dan diambil setelah 5 hari kerja. Kemudian tahapan selanjutnya setelah memiliki paspor dalam tata cara melakukan perjalanan ke luar negri adalah melakukan pemesanan tiket pesawat ke negara destinasi tujuan. Setelah

4 tiket dipesan, cek kembali tiket tersebut apakah nama yang tertera sudah sesuai dengan paspor atau belum, pastikan semua sudah benar dan tidak ada kesalahan. Selain menyiapkan persyaratan serta kelengkapan dokumen perijinan, dalam melakukan perjalanan ke luar negeri ada persyaratan mengenai barang bawaan yang akan di bawa. Berhubung penulis menuju Thailand menggunakan Maskapai Air Asia, ada ketentuan mengenai jumlah minimal barang bawaan yang boleh dibawa di kabin. Koper yang dibawa ke kabin pesawat harus memiliki ukuran 56cm x 36cm x 23cm dan barang bawaan yang ada di dalam koper ataupun tas tidak boleh lebih dari 7 kg dan tidak lebih dari 2 tas atau koper. Selain itu barang cair yang dapat dibawa tidak lebih dari 100 ml. Setelah segala sesuatu nya lengkap mulai dari barang bawaan serta dokumen perijinan. Penulis melakukan langkah berikutnya, yaitu datang ke Bandara Adi Sucipto Yogyakarta Indonesia, 2 jam sebelum keberangkatan pada tanggal 11 November 2017, kemudian melakukan cek bagasi serta cek keamanan. Saat sebelum memasuki pesawat harus melakukan check in serta pengecekan paspor di bagian Imigrasi, karena akan keluar negeri paspor akan di cap dengan tanda keluar oleh pihak imigrasi. Penulis beserta rombongan tidak langsung sampai di Bandara Don Mueang Thailand, tetapi terlebih dahulu transit di Bandara Klia2 Kuala Lumpur Malaysia. Saat tiba di bandara Klia, penulis melakukan pengecekan kembali barang bawaan serta cek keamanan, kemudian melakukan cek imigrasi serta pengecekan paspor kembali dan di cap masuk ke negara Malaysia. Saat keluar dari Negara Malaysia juga dilakukan seperti saat kedatangan dengan di cek imigrasi dan paspor. Ketika sudah tiba di Don Mueang Thailand ada proses imigrasi yang berbeda, di Thailand pendatang harus mengisi form/kartu ke imigrasian (kedatangan dan keberangkatan), yang merupakan kartu tanda keluar dan masuk dari Negara Thailand. Kartu ini terdiri dari dua bagian yang dapat di sobek yaitu di sisi atas adalah arrival card dan sisi bawah adalah departure card. Kartu tersebut wajib diisi secara lengkap, dan diserahkan kepada petugas imigrasi saat berada di konter imigrasi. Kartu tersebut akan di sobek oleh petugas imigrasi, dimana kartu kedatangan (arrival card) akan di bawa oleh petugas dan kartu keberangkatan (departure card) akan diserahkan kembali kepada kita. Kartu keberangkatan ini harus disimpan dengan baik, karena saat meninggalkan Thailand, kita harus menyerahkan kartu tersebut kembali kepada petugas imigrasi Thailand. Disaat perjalanan kembali ke Indonesia dari luar negeri , petugas pramugari dari maskapai Air Asia akan memberikan penumpang Customs Declaration yang merupakan lembaran dari Bea Cukai di Bandara Adi Sucipto yang berisi mengenai barang bawaan yang kita miliki. Lembaran tersebut harus diisi sesuai dengan apa yang kita bawa, karena akan di cek saat pemeriksaan barang bawaan. Keberadaan regulasi di suatu negara, terutama di bandara yang merupakan tempat keluar masuknya barang serta orang dari berbagai macam negara merupakan suatu hal yang penting untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan, dan supaya penumpang merasa aman dan nyaman. Sebagai penumpang kita juga harus menghargai dan mematuhi serta menaati setiap peraturan yang ada. 2. Culture Thailand merupakan negara yang kaya akan tradisi dan budaya. Budaya Thailand menggabungkan antara kepercayaan budaya dan karakteristik asli daerah yang dikenal sebagai Thailand Modern ditambah dengan banyak pengaruh dari India kuno, Cina, Kamboja, bersama dengan tetangga pra-sejarah budaya Asia Tenggara. Hal ini dipengaruhi terutama oleh Aninisme, Hindu, Budha, serta oleh migrasi kemudian dari cina, dan selatan India. Kepercayaan atau agama yang dimiliki oleh orang Thailand hampir 95% Buddhis Theravada (yang mencakup Tradisi Hutan Thai dan Nikaya Dhammayuttika dan Santi Asoke sekte,) dengan minoritas Muslim di Thailand (4,6%), Kristen di Thailand (0,7%), Buddha Mahayana, dan agama-agama lain. Thailand Buddhisme Theravada didukung dan diawasi oleh pemerintah, dengan para bhikkhu menerima sejumlah tunjangan pemerintah, seperti bebas menggunakan infrastruktur transportasi publik. Buddhisme di Thailand sangat dipengaruhi oleh kepercayaan

5 tradisional tentang roh-roh leluhur dan alam, yang telah dimasukkan ke dalam kosmologi Buddhis. Kebanyakan orang Thailand membuat rumah kayu miniatur di mana mereka percaya roh rumah tangga hidup. Mereka menyajikan persembahan makanan dan minuman untuk roh- roh untuk membuat mereka senang. Jika roh-roh yang tidak senang, diyakini bahwa mereka akan menghuni rumah yang lebih besar dari Thailand, dan menyebabkan kekacauan. Ucapan penyambutan yang umum di Kerajaan Thai adalah isyarat bernama wai, yang gerakannya mirip dengan gerakan sembahyang. Hal-hal yang tabu dilakukan di antaranya menyentuh kepala seseorang dan menunjuk dengan kaki, karena kepala dan kaki masing-masing merupakan bagian tubuh yang paling atas dan bawah. Budaya Upacara Pernikahan di Thailand antara umat Buddha secara umum dibagi menjadi dua bagian, yaitu : komponen Buddha, yang mencakup pembacaan doa dan persembahan makanan dan hadiah lain untuk para biksu dan gambar Sang Buddha, dan komponen non-Buddhis berakar pada tradisi rakyat, yang berpusat pada keluarga pasangan. Sistem Mahar Thai dikenal sebagai 'Sin Sodt'. Secara tradisional, pengantin pria akan diharapkan untuk membayar sejumlah uang untuk keluarga, untuk mengimbangi mereka dan untuk menunjukkan bahwa pengantin pria secara finansial mampu merawat putri mereka. Terkadang, jumlah ini adalah murni simbolis, dan akan kembali ke pengantin setelah pernikahan telah terjadi. Komponen keagamaan upacara pernikahan antara Muslim Thailand sangat berbeda dari yang dijelaskan di atas. Imam masjid lokal, pengantin pria, ayah pengantin perempuan, laki-laki dalam keluarga dekat dan laki-laki penting dalam masyarakat duduk dalam lingkaran selama upacara, yang dilakukan oleh Imam. Semua perempuan, termasuk pengantin wanita, duduk di ruang yang terpisah dan tidak memiliki partisipasi langsung dalam upacara tersebut. Komponen sekuler upacara, bagaimanapun, sering hampir identik dengan bagian sekuler dari upacara pernikahan Thailand Buddha. Satu-satunya perbedaan penting di sini adalah jenis daging yang disajikan untuk tamu (kambing dan / atau daging sapi daripada daging babi). Thai Muslim terkadang juga mengikuti konvensi dari sistem mas kawin Thailand. Di dalam budaya pemakaman orang thailand, seseorang tidak diperbolehkan untuk menangis. agar ruh almarhum tidak merasa sedih. Maka dari itu banyak kegiatan di sekitar pemakaman yang dimaksudkan untuk membuat manfaat bagi almarhum. Salinan kitab suci agama Buddha dapat dicetak dan didistribusikan dalam nama almarhum, dan hadiah-hadiah yang biasanya diberikan ke kuil setempat. Para bhikkhu diundang untuk menyanyikan doa-doa yang dimaksudkan untuk memberikan manfaat untuk orang yang meninggal, serta memberikan perlindungan terhadap kemungkinan relatif mati kembali sebagai roh jahat. Sebuah gambar dari almarhum dari / nya hari terbaik akan sering ditampilkan di sebelah peti mati. Seringkali, benang terhubung ke mayat atau peti mati yang dipegang oleh para biarawan nyanyian selama bacaan mereka, benang ini dimaksudkan untuk mentransfer kebaikan bacaan para biarawan kepada almarhum. Mayat ini dikremasi, dan guci dengan abu biasanya disimpan dalam sebuah cawan di kuil lokal. Namun minoritas Tionghoa menguburkan orang yang sudah meninggal. 3. Behaviour Kebiasaan tradisional orang Thailand dikumpulkan dan dijelaskan oleh Phya Anuman Rajadhon di abad 20, pada saat modernitas mengubah wajah Thailand dan sejumlah besar tradisi menghilang atau menjadi disesuaikan dengan kehidupan modern. Namun, perselisihan ke arah perbaikan, yang berakar dalam budaya Siam kuno, yang terdiri dalam mempromosikan apa yang halus dan menghindari kekasaran adalah penekanan utama dalam kehidupan sehari-hari semua orang Thailand teratas dalam skala nilai mereka. Salah satu yang paling khas. Menampilkan ucapan, perpisahan, atau pengakuan, ia datang dalam beberapa bentuk yang mencerminkan status relatif dari mereka yang terlibat. Umumnya salam melibatkan gerakan doa seperti dengan tangan, mirip dengan mudra Anjali dari anak benua India, dan juga mungkin termasuk membungkuk sedikit kepala. Salam ini sering disertai dengan senyum tenang melambangkan sebuah disposisi ramah dan sikap yang menyenangkan. Thailand sering disebut sebagai “Tanah Senyuman” dalam brosur wisata. Senyuman menunjukkan dan menampilkan kasih sayang di depan umum dalam masyarakat tradisional Thailand, khususnya antara kekasih. Teman dapat dilihat berjalan bersama

6 bergandengan tangan, namun pasangan jarang melakukannya kecuali di wilayah kebarat- baratan. Sebuah norma sosial terkemuka menyatakan bahwa seseorang menyentuh di kepala dapat dianggap kasar. Hal ini juga dianggap tidak sopan untuk menempatkan kaki di atas kepala orang lain, terutama jika orang itu adalah berstrata sosial yang lebih tinggi. Hal ini karena rakyat Thailand menganggap kaki menjadi bagian yang paling kotor dan paling rendah dari tubuh, dan kepala bagian yang paling dihormati dan tertinggi tubuh. Ini juga mempengaruhi bagaimana Thailand duduk saat di tanah-kaki mereka selalu menunjuk jauh dari orang lain, terselip ke samping atau di belakang mereka. Menunjuk atau menyentuh sesuatu dengan kaki juga dianggap kasar. Seperti banyak budaya Asia, gagasan wajah sangat penting. Untuk alasan ini, pengunjung harus berhati-hati untuk tidak menciptakan konflik, untuk menampilkan kemarahan atau menyebabkan seseorang Thailand kehilangan muka. Perbedaan pendapat atau perselisihan harus ditangani dengan tersenyum dan tidak ada usaha harus dilakukan untuk menyalahkan yang lain. Dalam kehidupan sehari-hari di Thailand, ada penekanan kuat pada konsep ‘sanuk, gagasan bahwa hidup harus menyenangkan. Karena itu, Thailand bisa sangat menyenangkan di tempat kerja dan selama hari-hari kegiatan. Menampilkan emosi positif dalam interaksi sosial juga penting dalam budaya Thailand. Seringkali, Thailand akan menangani perselisihan, kesalahan kecil atau kemalangan dengan menggunakan frase “pena mai rai”, diterjemahkan sebagai “tidak masalah”. Penggunaan frase ini di mana-mana di Thailand mencerminkan disposisi meminimalkan konflik, perbedaan pendapat atau keluhan. Senyum dan kalimat “pena mai rai” menunjukkan bahwa insiden itu tidak penting dan oleh karena itu tidak ada konflik atau rasa malu terlibat. menghormati yang lebih muda terhadap generasi tua adalah nilai landasan di Thailand. Sebuah keluarga selama upacara Buddhis untuk pria muda yang akan dihabiskan sebagai biarawan Ada sejumlah kebiasaan Thailand berkaitan dengan status khusus biksu dalam masyarakat Thailand. Karena disiplin keagamaan, para bhikkhu Thailand dilarang kontak fisik dengan perempuan. Oleh karena itu perempuan diharapkan untuk membuat jalan untuk melewati para bhikkhu untuk memastikan bahwa kontak tidak disengaja tidak terjadi. Berbagai metode yang digunakan untuk memastikan bahwa tidak ada kontak insidental (atau kontak seperti penampilan) antara perempuan dan biksu terjadi. Wanita membuat persembahan kepada para bhikkhu tempat donasi mereka di kaki bhikkhu itu, atau pada kain diletakkan di atas tanah atau meja. Bubuk atau unguents dimaksudkan untuk membawa berkat diterapkan untuk perempuan Thailand oleh para biarawan menggunakan ujung atau batang lilin. Lay orang diharapkan untuk duduk atau berdiri dengan kepala mereka pada tingkat yang lebih rendah daripada seorang bhikkhu. Dalam kuil, biarawan mungkin duduk di sebuah panggung selama upacara untuk membuat ini lebih mudah untuk dicapai. Orang Thailand biasanya memiliki satu atau kadang-kadang lebih, nama panggilan pendek (Thailand: ชึ่ อ เล่น) yang mereka gunakan dengan teman dan keluarga. Seringkali pertama yang diberikan oleh teman atau anggota keluarga yang lebih tua, julukan ini biasanya satu suku kata (atau aus turun dari dua suku kata ke satu). Meskipun mereka mungkin hanya dipersingkat versi nama lengkap, mereka cukup sering tidak ada hubungannya dengan nama lengkap Thailand dan kata-kata sering lucu dan / atau omong kosong. Secara tradisional nama panggilan-akan setelah hal-hal dengan nilai rendah, ‘kotoran’ misalnya, yang meyakinkan roh jahat bersembunyi di sekitarnya bahwa anak itu tidak layak perhatian mereka. Beberapa nama panggilan umum akan menerjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai kecil, lemak, babi katak,, sedikit satu, pisang, hijau, atau perempuan / laki-laki. Meskipun jarang, kadang-kadang anak-anak Thailand diberi julukan setelah urutan mereka lahir ke dalam keluarga (yaitu satu, dua, tiga, dll). Julukan berguna karena nama resmi Thailand sering panjang, khususnya di kalangan warga Thailand keturunan Tionghoa, yang berasal dari nama panjang upaya untuk menerjemahkan nama-nama Cina ke Thailand setara, atau di antara Thailand dengan panjang sama yang diturunkan Sansekerta.

7 4. Lifestyle Thailand merupakan negara yang menjadi surga bagi para pecinta sesama jenis serta transgender. Di Negara Thailand melegalkan adanya pernikahan sesama jenis. Hal ini bentuk wujud dari bentuk kehidupan barat yang memiliki kebiasaan. Namun hal ini bukan menjadi masalah atau memunculkan konflik karena setiap masyarakat ini memiliki toleran yang tinggi maka tidak ada masalah yang muncul dengan adanya gaya hidup ini. Thailand memiliki olahraga Tinju tradisional Thailand (Thai boxing) adalah salah satu olahraga favorit. Muay Thai adalah sejenis seni bela diri kickboxing ala Kerajaan Thai dan merupakan seni beladiri setempat. Popularitasnya memuncak di seluruh dunia pada tahun 1990- an. Ada pula seni beladiri yang mirip dengan muay Thai di negara-negara lain di Asia Tenggara. Olahraga Favorit lain adalah takraw, persilangan antara sepak bola dan voli. Olahraga Barat seperti basket dan tenis juga menjadi populer. Jika dibandingkan dengan gaya hidup di Indonesia, masyarakat Thiland tidak jauh berbeda dengan masyarakat di Ibu kota Jakarta. Hanya saja yang membedakan adalah mengenai legalitas keberadaan transgender serta pecinta sesama jenis yang ada di Thailand, karena Indonesia masih menganut faham ke timuran.

C. Profil Kota Bangkok Bangkok (bahasa Thailand: กรุงเทพฯ, กรุงเทพมหานคร, atau Krung Thep, Krung Thep Maha Nakhon) adalah ibu kota dan kota terbesar di Thailand. Kota ini terletak di tepi barat Sungai Chao Phraya, dekat Teluk Thailand. Bangkok menyugukan berbagai keindahan dari setiap sudut. Bangkok merupakan tujuan wisata terpopuler di dunia karena Kota Bangkok memiliki banyak situs-situs budaya yang masih dijaga kelestariannya. Bangkok adalah salah satu kota dengan perkembangan terpesat, dengan ekonomi yang dinamis dan kemasyarakatan yang progresif di Asia Tenggara. Kota ini sedang berkembang menjadi pusat regional yang dapat menyaingi Singapura dan Hong Kong, namun masih mempunyai masalah dalam sektor infrastruktur dan sosial sebagai akibat perkembangannya yang pesat. Bangkok telah lama menjadi pintu masuk bagi penanam modal asing yang ingin mencari pasar baru di Asia. Kota ini juga mencatat sebagai salah satu kota di dunia dengan laju penambahan konstruksi gedung pencakar langit tercepat. Kaya akan situs-situs budaya membuat Bangkok sebagai salah satu tujuan wisata terpopuler di dunia. Provinsi Bangkok berbatasan dengan enam provinsi lainnya: Nonthaburi, Pathum Thani, Chachoengsao, Samut Prakan, Samut Sakhon dan Nakhon Pathom. 1. Sejarah Kota Bangkok Kota Bangkok dahulu adalah sebuah pusat perdagangan kecil dan pelabuhan di tepi Barat sungai Chao Phraya melayani Kerajaan Ayuthhaya, perintis Thailand modern yang berjaya dari tahun 1350 hingga 1767. Ada kepercayaan bahwa nama Bangkok berasal dari Bang Makok, Bang sebutan dalam bahasa Thailand bagian Tengah untuk kota atau desa yang berlokasi di tepian sungai, dan Makok (มะกอก) adalah nama dalam bahasa Thailand untuk Spondias pinnata , Spondias mombinatau Elaeocarpus hygrophilus (tanaman yang menghasilkan buah seperti buah olive), atau Bang Koh, Koh berarti "pulau", merujuk kepada suatu wilayah yang terukir oleh sungai-sungai dan kanal-kanal. Setelah kejatuhan Ayutthaya terhadap Kerajaan Burma pada 1767, raja baru, Raja Taksin mendirikan ibu kota baru, , pada wilayah yang sekarang adalah bagian dari kota Bangkok. Ketika masa pemerintahan Taksin berakhir pada tahun 1782, Raja Buddha Yodfa Chulaloke membangun ulang ibu kota di sisi timur sungai dan memberikannya nama resmi upacara (ceremonial name) Krung Thep Mahanakhon Amon Rattanakosin Mahinthara Yuthaya Mahadilok Phop Noppharat Ratchathani Burirom Udomratchaniwet Mahasathan Amon Piman Awatan Sathit Sakkathattiya Witsanukam Prasit dan kemudian disingkat menjadi nama resmi sekarang, Krung Thep Maha Nakhon. Namun, kota baru tersebut juga ikut menerima nama Bangkok, yang terus digunakan oleh orang-orang asing untuk menunjuk kepada seluruh wilayah kota dan menjadi nama resmi dalam Bahasa Inggris, sedangkan dalam Bahasa Thailand nama Bangkok tetap hanya menunjukan kepada kota tua di tepi barat sungai. Kota tersebut sejak saat

8 itu telah dimodernkan secara luas dan mengalami banyak perubahan, termasuk pengenalan transportasi dan infrastruktur pada masa pemerintahan Raja Mongkut dan Raja Chulalongkorn, dan dengan cepat menjadi pusat perekonomian Thailand. 2. Nama Lengkap Kota Bangkok Nama lengkap sangat resmi Kota Bangkok (nama pemberian) yang diberikan oleh Raja Buddha Yodfa Chulaloke, dan kemudian diralat oleh Raja Mongkut, adalah Krung Thep Mahanakhon Amon Rattanakosin Mahinthara Yuthaya Mahadilok Phop Noppharat Ratchathani Burirom Udomratchaniwet Mahasathan Amon Piman Awatan Sathit Sakkathattiya Witsanukam Prasit (กรุงเทพมหานคร อมรรัตนโกสินทร์ มหินทรายุธยามหาดิลกภพ นพรัตน์ราชธานี บุรีรมย์อุดม ราชนิเวศน์มหาสถาน อมรพิมานอวตารสถิต สักกะทัตติยะวิษณุกรรมประสิทธิ).์ Nama ini terdiri atas kombinasi dua bahasa kuno India, Pali dan Sanskerta. Setelah peromanisasian bahasa ini, nama tersebut ternyata seharusnya ditulis sebagai Krung- dēvamahānagara amararatanakosindra mahindrayudhyā mahātilakabhava navaratanarājadhānī purīrāmasya utamarājanivēsana mahāsthāna amaravimāna avatārasthitya shakrasdattiya vishnukarmaprasiddhi, yang artinya "Kota malaikat, kota besar, kota intan abadi, kota Dewa Indra yang tidak tergoyahkan, ibu kota agung dunia yang dikaruniai sembilan batu permata berharga, kota kebahagiaan, penuh dengan Istana Kerajaan yang sangat besar yang menyerupai surga dimana pemerintahan adalah reinkarnasi dewa-dewa, sebuah kota yang diberikan oleh Indra dan dibangun oleh Wisnu". Sekolah-sekolah lokal mengajarkan anak-anak nama lengkap kota ini, meskipun hanya sedikit yang dapat menjelaskan artinya karena banyak dari kata-katanya yang kuno dan kini tidak dipakai lagi dalam bahasa lisan, juga tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Kebanyakan orang Thailand yang mengingat kembali nama lengkap kota ini akibat dari penggunaan nama tersebut dalam sebuah lagu pop populer Krung Thep Mahanakhon (1989) oleh Asanee-Wasan Chotikul dan sering disebutkan sambil menyanyikan lagu ini pada saat yang bersamaan, sama seperti penutur Bahasa Inggris yang mungkin menyanyikan lagu alfabet ketika mengulang huruf-huruf Bahasa Inggris. Nama lengkap Bangkok telah terdaftar di dalam Guinness Book of Records sebagai nama tempat terpanjang di dunia. 3. Geografi Daerah administratif khusus Bangkok meliputi wilayah seluas 1.586,7 km², membuatnya sebagai provinsi terbesar ke 68 di Thailand. Sebagian besar wilayah tersebut dianggap sebagai bagian dari kota Bangkok, sehingga menjadikan Bangkok sebagai salah satu kota terbesar di dunia. Sungai Chao Phraya, yang membentang sepanjang 372 km, adalah fitur geografis utama di Bangkok. Lembah Sungai Chao Phraya, wilayah-wilayah di sekitar Bangkok, dan provinsi- provinsi terdekat berdiri di atas lahan dataran rendah dan delta-delta sungai yang menuju ke arah Tanjung Bangkok sekitar 30 km di sebelah selatan pusat kota. Kondisi ini lah yang menyebabkan timbulnya sebutan “Venice dari Timur” atas kota Bangkok dikarenakan banyaknya kanal-kanal dan saluran-saluran air yang membagi wilayah kota Bangkok menjadi sebidang tanah kecil yang terpisah-pisah. Dahulu, kanal-kanal tersebut digunakan sebagai tapal batas antara distrik yang satu dengan distrik yang lainnya. Akan tetapi, seiring dengan pesatnya pertumbuhan kota pada pertengahan abad ke 20, pembagian daerah berdasarkan kanal-kanal tersebut ditinggalkan dan sistem tapal batas baru yang berbeda diterapkan. Bangkok terletak sekitar dua meter di atas permukaan air laut, yang menimbulkan masalah perlindungan kota terhadap banjir selama musim penghujan (monsoon). Sering kali setelah hujan deras, air sungai dan kanal-kanal meluap ke tepi sungai dan menyebabkan banjir besar. Pemerintahan Metropolitan Bangkok (BMA) belakangan ini telah memasang penghalang di sepanjang beberapa kanal untuk mencegah luapan air dari kanal-kanal tersebut. Disamping luasnya jaringan kanal-kanal di Bangkok, dikabarkan (rumoured) bahwa ketinggian tanah Bangkok turun kurang lebih dua inci setiap tahun akibat letak kota yang seluruhnya berada di daerah rawa-rawa.[3] Bahkan, beberapa laporan mengatakan bahwa ketinggian tanah Bangkok turun sebanyak empat inci setiap tahun, dan apabila digabungkan dengan kenaikan level air laut maka akan menyebabkan kota Bangkok tenggelam sedalam 50 hingga 100 cm pada tahun 2025.

9 Bangkok memiliki iklim monsoon tropis berdasarkan sistem klasifikasi iklim Koppen. Dikatakan bahwa Bangkok memiliki rata-rata suhu udara tertinggi di dunia. Suhu rata-rata di Bangkok adalah sekitar 2 °C lebih tinggi daripada yang disebutkan di Bandara Don Muang selama periode tahun 1960-1990. Suhu terpanas adalah 40.8 °C dan suhu terdingin adalah 9.9 °C. Suhu terdingin tercatat terjadi pada Januari 1924, Januari 1955, Januari 1974 dan Desember 1999. Pada Desember 1999, suhu pada tengah hari hanya mencapai 22.3 °C. Hujan badai (hailstorms) jarang terjadi di Bangkok, hanya tercatat terjadi sekali dalam 50 tahun terakhir. 4. Distrik- distrik Bangkok memiliki 50 distrik atau khet, yang menandakan subdivisi pemerintahan dibawah wewenang Pemerintahan Metropolitan Bangkok (BMA), tetapi wilayah distrik-distrik tersebut mungkin tidak menunjukan divisi lingkungan Bangkok yang sebenarnya. Dalam beberapa tahun, Bangkok tumbuh dari sebuah kota yang tersebar secara tidak merata di sepanjang sungai menjadi sebuah wilayah metro (Area Metropolitan Bangkok) yang membentang hingga ke enam provinsi tetangga. Distrik bisnis utama dan wilayah perumahan terus melebar. Masuknya orang- orang asing dari negara-negara Barat sekaligus imigran dari negara tetangga seperti Laos, Myanmar, Kamboja dan beberapa negara Asia Selatan seiring dengan tumbuhnya populasi warga Thai membuat semakin pesat pertumbuhan ratusan proyek-proyek perumahan di sekitar wilayah metro - membangun komunitas di daerah pinggiran kota. Dalam beberapa tahun, komunitas-komunitas ini kemudian menjadi bagian dari 'Bangkok raya' dan menjadi bagian lain dari hutan urban ini. Distrik-distrik bisnis terpenting di Bangkok termasuk Silom, Bangrak, Pinklao, Sathon, Phra Ram 2, Petchaburi, Phra Nakhon, dan Pathumwan. Dengan perluasan kota yang cenderung ke arah pinggiran, bagian dalam kota tidak mempunyai ruang tumbuh yang besar, akibatnya pembangunan secara vertikal menjadi semakin lazim. Bangkok tercatat memiliki 1.000 gedung pencakar langit dan sebuah gedung tertinggi ke 17 di dunia . Jumlah ini tidak termasuk ratusan gedung-gedung baru yang diperkirakan ikut andil dalam construction boom tahun 2007 atau beberapa tahun ke depan. Wilayah seperti Silom-Sathon dan Asok telah menjadi distrik bisnis utama Bangkok sejak beberapa dekade. Selama tahun 90an, Thailand mengalami tingkat pertumbuhan tertinggi di dunia dan melakukan transformasi ekonomi, oleh karena itu Bangkok mengalami perubahan- perubahan drastis. Wilayah Ratchadaphisek dahulu diubah menjadi distrik bisnis sepanjang 5km di sebelah utara sekaligus melalui distrik bisnis Asok. Wilayah Sukhumvit, memanjang sepanjang 15-20 km, yang perlahan-lahan berubah menjadi gabungan antara kawasan komersial dan residensial (perumahan). Wireless Road dan Chitlom adalah beberapa lokasi bangunan termahal yang tersedia di Bangkok. Bagian dari Kedutaan Besar Inggris di tikungan (corner) jalan Wireless dan Rama I, seluas kurang lebih 14.400 m², terjual seharga USD 92 juta atau THB 3.24 miliar, sekaligus menjadi sebuah lahan termahal yang pernah ada di Thailand. Distrik Phra Nakhon dan Dusit adalah wilayah dimana kebanyakan kantor agen-agen pemerintahan dan kementrian berlokasi. Banyak atraksi wisata bersejarah terkenal juga berada di kedua lokasi ini. Daerah ini adalah kawasan bebas gedung pencakar langit untuk menjaga kelestarian gedung-gedung yang usianya sama dengan usia Thailand sendiri. Gedung-gedung yang dimaksud , sekaligus atraksi turis terkenal dan terkemuka adalah , , dan , Victory Monument adalah tujuan bus terbesar di kota ini. Meskipun tidak secara resmi disebut terminal bus, lokasinya yang berada tepat di pusat kota menjadikannya sebagai yang terbesar dengan 20 ‘’bus lines’’ dan stasiun BTS Skytrain. Wilayah utara dan timur Bangkok utamanya adalah kawasan perumahan bagi kalangan kelas menengah. Sementara pusat kota sering menawarkan apartment-apartment kecil dan berlantai rendah bagi imigran-imgran miskin. Lad Prao dan Sri Nakarin menawarkan komplek-komplek perumahan dan townhouse. Kedua area tersebut meliputi wilayah seluas 100 km²-150 km² masing-masing, dan menjadi bagian kawasan perkembangan perumahan di timur dan utara Bangkok. Di Bangkok bagian Barat terdapat kawasan serupa bernama Thon Buri. Bandara

10 Internasional Suvarnabhumi sering dianggap sebagai batu loncatan bagi pembangunan kawasan di Bangkok Timur sementara Bandara Don Muang berada di Bangkok Utara. Ratchaprasong adalah kawasan perbelanjaan utama Bangkok. “Central World Plaza” yang baru direnovasi ditujukan sebagai lapangan terbuka (square) bagi warga Bangkok. Tidak jauh dari Central World Plaza adalah , sama seperti Shinjuku di Tokyo dan Oxford Street & Picadilly Circus di London. Sementara, kawasan lain, Sukhumvit umumnya dikunjungi oleh orang-orang asing. “Chatuchak Weekend Market” di sebelah utara Bangkok adalah tempat di mana orang-orang berdatangan untuk membeli barang-barang berkualitas dengan harga murah. Distrik-distrik termiskin di Bangkok tersebar di seluruh kota. Tetapi, kebanyakan terkosentrasi pada kawasan di sebelah utara Pelabuhan Bangkok dekat tikungan Sungai Chao Phraya. Seluas 10 km², distrik perumahan Khlong Toei adalah yang termiskin di Thailand. Ciri-cirinya adalah rumah-rumah setengah jadi dengan tinggi beberapa lantai. Lokasi tersebut umumnya dihuni oleh para imigran dan pekerja-pekrja dari provinsi Isan di sebelah timur laut Bangkok. 5. Transportasi a. Jalan Beberapa jalan layang, perempatan jalan yang baru diperbarui, jalan-jalan yang sebagian telah selesai dan proyek-proyek jalan kereta api mewarnai landscape kota Bangkok dan sekitarnya, tetapi sayangnya hanya berpengaruh sedikit pada kemacetan dikarenakan penggunaan kendaraan pribadi yang terus melampaui pembangunan infrastruktur. b. Bus Umumnya, seluruh kota dan provinsi di Thailand bisa ditempuh dengan mudah dari Bangkok dengan bus. Untuk tujuan di sebelah barat dan barat daya, bus berangkat dari terminal bus selatan di bagian barat kota di kawasan Thonburi. Untuk tujuan di sebelah tenggara, seperti Pattaya, Ko Samet dan Ko Chang, bus berangkat dari Terminal Bus Timur di Ekkamai. Untuk tujuan di sebelah utara dan timur laut, Terminal Bus Utara terletak di Mo Chit. Layanan bus jarak jauh sekarang menjadi lebih aman seiring dengan perubahan sopir-sopir bus dan jarang dari mereka yang masih mengonsumsi metamfetamin seperti “Ya Baa” agar tidak cepat ngantuk, yang sering kali menyebabkan mengendara dengan kecepatan tinggi dan menyalip kendaraan lain. Meskipun Bangkok umumnya terkoneksi dengan baik ke kota-kota lain, mencapai ke terminal-terminal sering kali memberikan tantangan tersendiri. c. Bandar Udara Bangkok adalah salah satu penghubung jalur udara terpenting di Asia. Pada tahun 2005, lebih dari sembilan puluh maskapai melayani Bandar Udara Internasional Don Mueang dan lebih dari 38.000.000 penumpang, 160.000 penerbangan and 700.000 ton kargo ditangani di bandara ini setiap tahunnya. Don Mueang adalah bandara tersibuk ke 18 di dunia, kedua tersibuk di Asia berdasarkan jumlah penumpang, ke 15 tersibuk di dunia dan ke 4 di Asia berdasarkan jumlah penumpang Internasional. Don Mueang juga secara konsisten diperingkatkan sebagai penerima lalu lintas kargo tersibuk ke 19 di dunia dan ketujuh di Asia Pasifik. Don Mueang dianggap sebagai salah satu bandara internasional tertua di dunia, pembukaannya pada Maret 1914 membuatnya hampir 20 tahun lebih tua daripada Bandar Udara Internasional London Heathrow. Bandara ini memiliki tiga terminal dan terletak sekitar 30 meter di Utara kota Bangkok. Pada 28 September 2006, Bandara Suvarnabhumi menjadi bandara internasional di Bangkok, menggantikan Don Meang. Bandara ini terletak di sebleah Tenggara Bangkok di distrik Bang Phli, Provinsi Samut Prakan. Don Mueang tetap digunakan sebagai pangkalan Angkatan Udara Kerajaan Thailand (Royal Thai Air Force). Thai Airways dan kebanyakan maskapai penerbangan berbiaya murah menggunakan Don Mueang untuk melayani penerbangan domestik, untuk mengurangi padatanya bandara Suvarnabhumi hingga terminal berikutnya dibuka. d. Kendaraan tradisional Tuktuk Kendaraan tradisional yang menyerupai bajaj ini banyak terdapat di kota Bangkok dan merupakan kendaraan alternatif yang sering digunakan untuk menghindari kemacetan. e. Perahu

11 Banyaknya sungai yang terdapat di kota ini dimanfaatkan sebagai salah satu lalulintas utama terutama untuk mengunjungi kuil kuil utama yang terdapat di pinggir sepanjang sungai Chao Praya seperti Wat Arun dan Wat Prakeow. 6. Pariwisata Thailand merupakan negara yang menjadi tujuan wisata populer si sepanjang tahun 2016, hal ini terungkap dari Otoritas Pariwisata Thailand yang menyatakan bahwa Negeri Gajah Putih ini menerima lebih dari 32,5 juta wisatawan pada tahun 2016. Tidak hanya itu, MasterCard Seventh Annual Global Destination juga menempatkan Bangkok sebagai salah satu kota wisata favorit dunia dan sekarang adalah yang teratas di Asia - ketiga di dunia . Bangkok adalah pintu masuk turis ke Thailand. Diperkirakan sekitar 15 juta wisatawan mancanegara datang ke Bangkok setiap tahunnya. Kota ini mengandalkan beberapa tempat-tempat bersejarah paling banyak dikunjungi di Thailand seperti Istana Raja, dan Wat Arun. Ada banyak proyek untuk menjaga lokasi-lokasi bersejarah Bangkok dalam wilayah sekaligus kawasan sungai Rattanakosin. Banyaknya obyek wisata yang ada di Bangkok menjadikan ibu kota negara Thailand ini mampu menarik wisatawan Asia maupun Mancanegara, bukan hanya mengandalkan wisata bersejarahnya saja, bangkok juga memiliki surga wisata belanja bagi para penggila shopping dengan harga yang murah, serta memiliki street food yang unik dan beraneka ragam. Berikut adalah tempat wisata yang dikunjungi oleh penulis selama berada di Bangkok : a. Wat Arun Wat Arun merupakan kuil Budha tertua yang ada di Bangkok. Kuil ini memiliki gaya arsitektur yang unik, hampir seluruh dinding dan menara wat arun di lapisi oleh porselen dan keramik yang berwarna – warni dari Tiongkok. Untuk memasuki kompleks wat arun, pengunjung dapat membayar tiket 50 Bath . dan untuk sampai ke kompleks kuil ini , pengunjung harus menyebrangi sungai Chao Phraya dengan kapal yang telah disediakan. Di kawasan kompleks wat arun, nbnyak terdapat pedagang yang menjual beraneka ragam souvenir khas Thailand, uniknya pedagang disana bisa berbahasa Indonesia dan menerima pembayaran dengan uang Rupiah. b. Wat Pho Wat Pho merupakan kuil Budha terbesar di Bangkok. Di dalam kuil ini terdapat patung Budha tidur atau Reclining Budha yang berukuran tinggi 15 meter dan panjang 46 meter. Patung Budha terpanjang di Thailand ini dilapisi oleh emas, sehingga membuatnya tampak megah. Biaya yang dikeluarkan pengunjung untuk memasuki kompleks wat pho adalah 100 bath. Dengan biaya tersebut pengunjung mendapatkan air mineral gratis dan diperbolehkan memasuki kuil dan berfoto dengan latar belakang patung Budha, namun pengunjung harus menggunakan pakaian yang sopan dan melepas alas kaki. c. Chatuchak Weekend Market Pasar ini hanya buka saat akhir pekan saja. Ada berbagai macam jenis barang yang di jual di pasar ini, mulai dari makanan, minuman, pakaian dan aksesoris, kerajinan tangan, dekorasi rumah, hingga bintanag peliharan. Seperti pasar kebanyakan, di pasar ini pengunjung juga dapat melakukan tawar menawar harga. d. Asiatique Asiatique The Riverfront merupakan kawasan belanja yang ada di Bangkok yang berada di tepi sungai Chao Phraya. Asiatique ini seperti pasar malam bila di Indonesia. Asiatique memiliki banyak toko yang menjual berbagai macam barang seperti yang ada di pasar Chatuchak. Untuk menuju Asiatique pengelola menyediakan kapal penyebrangan gratis yang mulai buka pada pukul 4 sore waktu setempat. D. Damnoen Saudak Floating Market (The Original Floating Market) Floating Market (Pasar Terapung ) adalah sebutan untuk sarana jual beli yang terletak di atas perairan, misalnya sungai atau danau. Para penjual dan pembeli masing-masing berada diatas perahu-perahu. Ada sejumlah pasar terapung yang aktif beroperasi selama bertahun-tahun di Asia, antara lain di Indonesia dan Thailand.

12 Di Thailand , pasar terapung (Thai: talātnām) di dukung dengan baik oleh masyarakat lokal dan memiliki fungsi utama sebagai tempat wisata. Salah satu tujuannya adalah membiarkan pengunjung domestik maupun mancanegara untuk mengalami pengalaman belanja di tepi sungai. Sejarah adanya pasar terapung di Thailand adalah karena dahulu nya area di sekitar sungai merupakan tempat tinggal bagi sebagian besar masyarakat di Thailand. Dengan demikian, sebagian besar kegiatan yang ada di sekitarnya dilakukan di tepi sungai. Saluran air berfungsi sebagai sarana transportasi dan pusat kegiatan ekonomi, terutama digunakan untuk perdagangan lokal dan regional, membawa barang dari produk yang dihasilkan untuk perdagangan dan barter. Cara hidup masyarakat di tepi sungai seperti itu, terutama di di tepi sungai Chao Phraya meningkatkan jumlah pasar terapung yang menjadi pusat kegiatan di dataran tengah Thailand selama berabad-abad. Pada periode Ayutthava (1350-1767), karena adanya beberapa kanal yang berdampingan dan cocok untuk perdagangan, masyarakat sekitar mendapat bantuan untuk mempopulerkan jenis pasar seperti ini. Pada awal periode Rattanakosin keraimaian yang terjadi masih di jenis pasar yang berada di sekitar rel. Meskipun begitu, segera setelah kawasan ini berkembang membuat pasar mengalami perkembangan dan jaringan semakin banyak mengakibatkan orang-orang memilih untuk melakukan perjalanan dengan tanah yang dibangun di tempat kanal. Pasar ini bukan dengan air. Oleh karena itu, beberapa yang berada di atas air dipaksa untuk pindah ke tanah, beberapa di renovasi dan di tutup. Di Thailand, khususnya di Kota Bangkok memiliki beberapa Pasar Terapung yang menjadi obyek wisata. Salah satu obyek wisata yang terpenting dan yang tertua adalah The Damnoen Saduak Floating Market (Thai: ตลาดน☳าด☳าเนินสะดวก). Pasar apung ini merupakan pasar apung terbesar dan terpopuler yang ada di Bangkok. The Damnoen Saduak Floating Market terletak di Provinsi Ratchaburi kabupaten Damnoen. Pasar Terapung ini berjarak sekitar 110 km sebelah barat daya kota Bangkok. Pasar ini buka dari sekitar 06.30 sampai 11.00, tetapi waktu terbaikk untuk mengunjungi pasar ini adalah saat pagi hari. Situasi yang ada di pasar benar-benar kacau dan semrawut, kanal kecil yang disebut khlongs dipenuhi perahu datar yang diisi penuh dengan tumpukan produk makanan segar, masing-masing berebut posisi. Perahu yang didayung oleh wanita siap untuk berhenti dan melakukan tawar-menawar pada saat itu juga. Penuh warna, berisik, amat menarik bagi turis, tapi sangat menyenangkan. Selama perahu berekor panjang berjalan ke pasar, pengunjung akan melewati kebun-kebun, rumah-rumah kayu jati tradisional dan masyarakat lokal yang berangkat demi penghidupan mereka. Dagangan yang di jual oleh para penjual sebagian besar di bawa dari kebun mereka sendiri yang ada di dekat kanal. Tempat ini merupakan tempat yang menarik bagi wisatawan untuk melihat gaya lama dan tata caratradisional menjual dan membeli barang. Sejarah Damnoen Saudak Floating Market berawal dari tahun 1866 – 1868, atas perintah Raja Rama IV, terusan Damnoen Saudak sepanjang 32km dibangun untuk menghubungkan sungai Mae Klong dan Tha Chin. Banyak pasar terapung yang muncul dari kanal, dan sekitar 200 kanal tambahan digali. pasar terapung utama yang disebut pasar Lad Plee yang berdampingan dengan kuil Budha dan terus beroperasi hingga tahun 1967, ketika pembangunan jalan menggantikan kebutuhan akan transportasi air. Pola tersebut terlihat dengan hilangnya pasar apung tua di pertengahan abad ke-20 karena perkembangan infrastruktur tanah modern. Pada tahun 1971, Otoritas Pariwisata Thailand membuat pasar Lad Plee menjadi obyek wisata bagi orang asing. Pasar memiliki sejumlah pemilik kapal dan penjual di sekitar kanal. Pada tahun 1981, sebuah jalan baru dibangun untuk kanal, dan pengusaha perseorangan mendirikan pasar terapung Damnoen Saduak yang modern di sepanjang kanal ini. Damnoen Saduak Floating Market terdiri dari labirin kanal yang sempit (Khlongs), dan dapat di susuri dengan perahu, pengunjung dapat menyewa perahu seharga 300 bath per orang dan mengelilingi kanal selama 1,5 jam, perahu yang disewakan dapat berisi hingga 6 penumpang dan saat ini perahu yang ada sudah menggunakan mesin. Para pedagang wanita disana sering kali menggunakan pakaian Mo Hom tradisional (baju petani biru) dengan topi jerami bertepi

13 lebar (ngob). Penjual disana sering menjual berbagai macam sayuran, buah- buahan, dan makanan. Pasar terapung ini terdiri dari tiga pasar kecil Ton Khem , Hia Kui, dan Khun Phitak. Ton Khem merupakan pasar yang paling besar yang ada di Klongs Damnoen Saudak. Hia Kui sejajar dengan Khlong Damnoen Saudak dan disana banyak penjual souvenir yang menjual barangnya untuk kelompok perjalanan wisata yang besar. Khun Phitak berjarak sekitar 2km dari selatan Hia Kui dan pasar ini merupakan pasar terkecil dan kurang ramai pengunjung. Pasar Apung penuh dengan turis dan dianggap sebagai jalur wisata. Dengan demikian barang- barang yang dijual disana cenderung mahal, meskipun harga souvenier dan makanan disana cukup umum, dan wistawan tetap dapat melakukan tawar- menawar dengan penjual. Pasar Apung juga dianggap kurang memiliki keaslian karena banyak nya turis yang datang karena ke populerannya. Pasar Apung Damnoen Saudak ini pernah ditampilkan dalam beberapa adegan film seperti The Man with the Golden Gun dengan pemain Roger Moore sebagai James Bond, dan pada tahun 2008 dalam film Bangkok Dangerous yang dibintangi oleh Nicolas Cage yang memperlihatkan adegan di pasar. Di kawasan pasar apung ini juga terdapat sebuah museum yang bernama The Original Floating Market. Berdasarkan hasil kunjungan penulis di dapatkan, bahwa setiap rumah yang ada di sekitar kanal memiliki satu hingga dua buah perahu sebagai alat transportasi, selain untuk disewakan kepada wisatawan. Banyaknya perahu motor wisatawan aliran sungai disepanjang kanal membentuk gelombang air yang besar. Aliran sungai yang adapaun bersih, tidak ada sampah sedikitpun, hanya ada tanaman eceng gondok liar, padahal kanal tersebut dijadikan sebuah pasar, masyarakat disana lebih menjaga lingkungan yang ada. Di Indonesia keberadaan Pasar Terapung belum begitu populer seperti yang ada di Thailand. Namun pemerintah terus berupaya mempromosikan pasar apung agar menjadi obyek wisata unggulan bagi kota-kota besar di Sumatra dan Kalimantan. Contoh kapal apung di Kalimantan adalah Pasar Apung Siring dan Pasar Apung Lok Baintan yang terletak di Kalimantan Selatan.

3. PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan data laporan jurnal ilmiah Foreign Case Study pada tanggal 11 November 2017 – 15 Novemeber 2017, Penulis dapat menyimpulkan bahwa keberadaan industri pariwisata merupakan suatu hal yang penting untuk saat ini. Kepariwisataan tidak dapat terlepas dari kehidupan masyarakat di berbagai negara di dunia. Pariwisata menjadi sektor unggulan pengembangan suatu negara. Bagi negara Thailand, pariwisata merupakan penyumbang devisa terbesar kedua Thailand. Thailand yang merupakan negara di Asia Tenggara, menjadi negara dengan kunjungan wisatawan terpopuler di Asia, dengan Kota Bangkok sebagai ujung tombak. Kota Bangkok yang merupakan Ibu Kota Thailand ini memiliki beraneka ragam budaya, adat istiadat yang masih terjaga keasliannya. Hal ini menarik wisatawan untuk berwisata di Bangkok. Bangkok memiliki berbagai macam destinasi tujuan wisata salah satunya adalah Damnoen Saduak Floating Market. Damnoen Saudak Floating Market merupakan kawasan pasar apung yang berada di Provinsi Ratchaburi kabupaten Damnoen. Pasar Apung ini merupakan pasar apung terbesar dan tertua yang ada di Bangkok. Dengan segala keaslian serta keunikan yang dimiliki pasar ini, membuat wisatawan tertarik untuk datang dan menjadikan pasar apung ini sebagai destinasi yang wajib dikunjungi ketika berada di Thailand. Hampir seluruh wisatawan yang datang ke Bangkok pasti akan datang ke pasar apung ini, karena pasar apung ini merupakan pasar apung yang terpopuler yang ada di Bangkok, Thailand dibandingkan dengan pasar apung yang lain yang ada di Bangkok. B. Saran Thailand yang merupakan negara yang kaya akan budaya serta adat istiadatnya harus mempertahankan keaslian yang dimiliki jangan sampai keaslian tersebut tergeser oleh kemajuan jaman seperti saat ini. Aset yang dimiliki tersebut harus dikembangkan secara optimal.

14 Bagi Indonesia yang sedang terus mengembangkan pariwisatanya, juga harus mampu mengoptimalkan wisata yang dimiliki dan terus mengembangkan pariwisata yang ada menjadi lebih baik dan harus memperhatikan lingkungan yang ada, jangan sampai Indonesia kalah dengan perkembangan pariwisata di Thailand.

References [1] Data FCS (Foreign Case Study) pada tanggal 11- 15 November 2017, Thailand, Bangkok, Damnoen Saudak Floating Market. [2] Suryadana., & Octavia, Vanny. 2015. Pengantar Pemasaran Pariwisata.Bandung: Alfabeta. [3] Haruna, K., Akmar Ismail, M., Suhendroyono, S., Damiasih, D., Pierewan, A. C., Chiroma, H., & Herawan, T. (2017). Context-Aware Recommender System: A Review of Recent Developmental Process and Future Research Direction. Applied Sciences, 7(12), 1211. [4] Isdarmanto, I. (2016). The advantage collaboration program of Tourism Education based on Entrepreneurship in Culinary Products both Thailand and Indonesian countries. International Journal of Tourism and Hospitality Study, 1(1). [5] Suwantoro, Gamal. (2009). Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi. [6] Henny, Ni Luh. (2014). Manajemen Pemasaran Pariwisata.Yogyakarta: Graha Ilmu. [7] Wisnumurti, A. (2013). THE PRIVILEDGES OF YOGYAKARTA SPECIAL REGION AND THE DEVELOPMENT OF THE LOCAL TOURISM POTENTIALS. Jurnal Kepariwisataan, 7(2), 75-85. [8] Isdarmanto, I. (2015). Structuring Malioboro Yogyakarta Environmentally Friendly Refers To The Tourism Behavior. Jurnal Kepariwisataan, 9(2), 89-97. [9] Wibisono, H. K. (2013). PARIWISATA DALAM PERSPEKTIF ILMU FILSAFAT (Sumbangannya bagi Pengembangan Ilmu Pariwisata di Indonesia) (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada). [10] Prabasmara, P. G., Subroto, Y. W., & Roychansyah, M. S. (2011). The Concept of Livability As a Base In Optimizing Public Space Case Study: Solo City Walk-Jalan Slamet Riyadi, Solo.

LAMPIRAN Gambar 1. Damnoen Saudak Floating Market

15 Gambar 3. Makanan yang di jual

16