Jurnal Ilmiah Komunikasi MAKNA Vol. 4 no. 1, Februari - Juli 2013 ISSN : 2087-2461 Citra Feminin Dalam Video Musik Teen Top (Studi Semiotika mengenai citra feminin pada video PENANGGUNG JAWAB musik Teen Top berjudul “No More Perfume on You”) Dekan FIKOM Zein Mufarrih Muktaf Evie Sofati MI, M.I.Kom [email protected] 1 - 14 Sekretaris Dekan Dian Marhaeni K, M.Si Pengaruh Sosialisai Bela Negara Terhadap Sikap Bela Negara Guru Sekolah Dasar Di Ketua Penyunting (Studi Eksplanatori Di Direktorat Bela Negara Made Dwi Adnjani, M.Si Kementrian Pertahanan Republik ) Aska Leonardi Sekretaris [email protected] 15-35 Mubarok, M.Si Konstruksi Komentar Pada Media Detik.Com Bendahara Terhadap Pencitraan Jokowi Parwati, SH Mariko Rizkiansyah [email protected] Dewan Penyunting Ica Wulansari Trimanah, M.Si [email protected] 36-49 Edi Ismoyo, M.Si Suharyoso, S.Sos Personal Branding Dalam Peningkatan Elektabilitas (Studi Kekuatan Foto Ganjar Pranowo Pada Pemilihan Seksi Usaha Gubernur Jawa Tengah 2013) Endang Winarsih, S.Sos Soetomo [email protected] 50-70 Sirkulasi dan Distribusi Novi, S.Sos Kesenjangan Akses Informasi Di Era Globalisasi Alamat Redaksi (Sebuah Kajian Etika Media) Fakultas Ilmu Komunikasi Anita Septiani Rosana, S.Sos Universitas Islam [email protected] 71-79 Sultan Agung Semarang Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Riset Audiens Sebagai Dasar Strategi Branding Po. Box 1054/SM Konservasi Universitas Negeri Semarang Semarang 50112 Riki Arswendi Telp. (024) 6583584 [email protected] 80-93 ext. 448/ 449 Fax. (024) 6582455 Pengaruh Terpaan Kampanye Sosial Dan Role Model email : [email protected] Pendidikan Karakter Terhadap Perilaku Akademik Mahasiswa Mahasiswi IKIP PGRI Semarang Teddy Dyatmika [email protected] 94-107

Fakultas Ilmu Komunikasi UNISSULA Semarang Mariko Rizkiansyah Konstruksi Komentar Pada Media Detik.Com Ica Wulansari Terhadap Pencitraan Jokowi KONSTRUKSI KOMENTAR PADA MEDIA DETIK.COM TERHADAP PENCITRAAN JOKOWI

Oleh : Mariko Rizkiansyah, M.I.Kom. [email protected] Ica Wulansari, M.Si. [email protected] Fikom Universitas Budi Luhur Jakarta

Abstract The era of internet based communication is used by all the mass media. In Indonesia, detik.com is the frst mass media based on internet to spread the news. However, detik.com has modifed two way of communication which accommodate audiences` comments prior the news. This paper is aimed at analyzing comments related with Jokowi`s image in detik.com. This paper used descriptive study method and content analysis technique. This research uses the number of comments related with the news on Jokowi`s image in detik.com ranging from June 24, 2012 to March 8, 2013. Keywords: Jokowi, Detik.com, News, Comments and Image.

Abstrak Era komunikasi berbasis internet digunakan oleh semua media massa. Di Indonesia, detik.com adalah media massa pertama berdasarkan internet untuk menyebarkan berita. Namun, detik. com telah diubah dua cara komunikasi yang mengakomodasi penonton `komentar sebelum berita. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis komentar terkait dengan citra Jokowi `s di detik.com. Makalah ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan teknik analisis isi. Penelitian ini menggunakan jumlah komentar terkait dengan berita pada gambar Jokowi `s di detik.com mulai dari 24 Juni 2012 sampai 8 Maret 2013. Kata kunci: Jokowi, Detik.com, Berita, Komentar dan Image.

Pendahuluan tinggi tingkatannya (Sparks, 2002: 202-204). Perkembangan arus informasi saat ini Era komunikasi saat ini berbasis berkembang pesat seiring dengan munculnya internet digunakan oleh hampir seluruh media perkembangan teknologi informasi. Maka massa baik cetak maupun elektronik. Selain informasi melalui media online dengan cepat maraknya portal internet yang berbasis media dapat menyebar ke seluruh penjuru dunia. cetak dan media elektronik, portal atau situs Prediksi Marshal McLuhan mengenai konsep berita pun bermunculan. Berkembangnya Global Village tidak terbantahkan, bahwa internet juga membuat media massa mulai saat ini dunia bagaikan desa global dalam era berusaha mengimbangi dengan melakukan komunikasi berteknologi tinggi. McLuhan inovasi untuk menyatukan diri agar tidak menyatakan akan terjadi peralihan dari era punah ke dalam bentuk dunia maya. Pada media cetak yang berubah dengan basis tahun 1978, New York Times, Washington komunikasi elektronik. Setelah mengalami Post, Associated Press dan US News & World era komunikasi eletronik, manusia akan Report telah melakukan pengembangan usaha mengalami evolusi komunikasi yang lebih dari media cetak merambah ke dalam database

36 Jurnal Ilmiah Komunikasi |MAKNA Vol. 4 No. 1, Februari-Juli 2013 Mariko Rizkiansyah Konstruksi Komentar Pada Media Detik.Com Ica Wulansari Terhadap Pencitraan Jokowi online pertama atau yang sekarang dikenal Dalam era demokratisasi, keterbukaan media dengan nama media online. (Vivian, 2008 ; massa dapat pula memberitakan secara 262 ) transparan sepak terjang seorang tokoh politik. Keterbukaan pers seiring dengan Sementara dari Indonesia, portal detik. era demokrasi di Indonesia. Sebelumnya com menjadi pelopor pertama media massa Indonesia pernah mengalami masa otoriter yang konsisten menggunakan dunia maya dengan indikator tidak adanya kebebasan pers. sebagai alat penyebaran pesannya. Pada Indonesia memasuki masa transisi demokrasi awalnya pembaca hanya bisa membaca berita di daerah berarti masa peralihan dari kondisi yang disebarkan oleh detik.com. Namun pada pemerintahan daerah yang kurang demokratis perkembangan detik.com selanjutnya adalah (otoriter, totaliter) menuju pemerintahan yang membuat media tersebut bisa melakukan lebih demokratis (Marijan, 2011: 175). komunikasi two way (komunikasi interaktif) dalam bentuk komentar di akhir setiap Penguatan demokratisasi di Indonesia beritanya. Komentar dari para pembaca dengan diberlakukannya pemilihan tersebut bukan hanya bisa dijadikan sebagai kepala daerah (pemilukada). Penguatan alat ukur detik.com untuk menyimak seberapa parlemen ternyata tidak serta merta mampu banyak pembaca yang membaca berita pada mempercepat proses demokratisasi di daerah, halaman detik.com, namun lebih jauh lagi dimunculkanlah kerangka kelembagaan baru halaman komentar tersebut bisa dijadikan yakni pemilihan kepala daerah (pilkada) sebagai kampanye partai partai atau calon secara langsung. Pilkada secara langsung pemimpin untuk membentuk citra dalam diharapkan bisa menghasilkan kepala daerah pemilu. yang memiliki akuntabilitas yang lebih tinggi kepada rakyat. Pilkada secara langsung Tulisan ini menyoroti sosok Gubernur dimulai sejak 1 Juni 2005. Untuk pencalonan Jakarta, yang memiliki panggilan diri sebagai kepala daerah/ wakil kepala akrab Jokowi. Citra Jokowi mulai terangkat daerah harus melalui pintu partai politik. UU sejak menjadi Walikota Surakarta dengan No. 32 Tahun 2004 dan PP No. 6 Tahun 2005 segala prestasi dan citra baik yang melekat yang mengatur pelaksanaan Pilkada secara pada dirinya. Pada tahun 2010, Majalah Tempo langsung mensyaratkan bahwa ketika hendak menobatkan Jokowi sebagai Walikota terbaik. memasuki arena, kontestasi semua pasangan Selain itu, Jokowi mendapatkan sorotan media calon (calon Gubernur/ Wakil Gubernur, calon karena mendukung dan memperjuangkan Bupati/ Wakil Bupati, dan calon Wali Kota/ mobil Esemka yang merupakan mobil rakitan Wakil Wali Kota) harus diberangkatkan oleh siswa-siswa SMK di Surakarta untuk menjadi partai politik tertentu (Marijan, 2011: 184). mobil nasional. Jokowi menjadi sosok yang fenomenal ketika memulai kampanye menjadi Terdapat syarat khusus bagi yang calon Gubernur Jakarta. Dengan berkampanye mengajukan calon. Partai politik atau menggunakan kemeja kotak-kotak, Jokowi kumpulan partai politik itu minimal harus telah membangun citra sebagai pribadi yang memiliki kursi 15 persen di DPRD atau tidak kaku. Selain itu, setelah terpilih menjadi 15 persen perolehan suara dari total suara Gubernur, Jokowi pun mendapatkan sorotan sah di dalam pemili legislatif. Tiga modal media karena program kerja ‘blusukan’ yang utama yang dimiliki para calon yang hendak dipilihnya sebagai cara yang cepat untuk mengikuti pilkada yaitu modal politik, modal menangkap aspirasi warga dan memantau sosial, dan modal ekonomi. Pasangan calon secara langsung kondisi di lapangan. kepala daerah memiliki peluang besar terpilih manakala memiliki akumulasi lebih dari Adapun citra Jokowi terbentuk satu modal (Marijan, 2011: 184). Contoh dari pemberitaan di media massa. Saat ini, kasus, Jokowi telah dua kali memenangkan media massa memiliki pengaruh yang sangat pilkada di Surakarta yang menempatkan besar dalam pembentukan citra seseorang.

Jurnal Ilmiah Komunikasi |MAKNA Vol. 4 No. 1, Februari-Juli 2013 37 Mariko Rizkiansyah Konstruksi Komentar Pada Media Detik.Com Ica Wulansari Terhadap Pencitraan Jokowi Jokowi sebagai walikota. Belum tuntas masa pengaruh terhadap perubahan sosial jabatannya sebagai walikota, Jokowi dengan (Schlesinger, 2003:ix). Internet sebagai alat dukungan PDIP (Partai Demokrasi Indonesia komunikasi non komersial dan pertukaran data Perjuangan, melakukan pencalonan sebagai di antara profesional, tetapi perkembangan Gubernur Jakarta. Jokowi sebagai kader selanjutnya adalah internet sebagai penyedia PDIP patuh dengan pencalonannya dan barang dan berbagai jasa, dan sebagai alternatif terpilih menjadi gubernur Jakarta. Adapun bagi alat komunikasi pribadi dan antarpribadi. keberhasilan Jokowi turut didukung dengan Internet sebagai media memiliki ciri-ciri pemberitaan positif dirinya di media massa. sebagai berikut (McQuail, 2011:44-45): Dalam tulisan ini, mengangkat • Teknologi berbasis computer mengenai konstruksi komentar pada media • Potensi interaktif detik.com terhadap pencitraan Jokowi. Penulis menghimpun komentar dengan rentang waktu • Fungsi publik dan privat 24 Juni 2012 hingga 5 Maret 2013. Tulisan ini • Peraturan tidak ketat berupaya mengkaji komunikasi media online dan opini publik. • Kesalingterhubungan • Dapat diakses individu sebagai komunikator Media Baru • Media komunikasi massa dan pribadi Istilah media baru telah digunakan sejak tahun 1960-an dan telah mencakup Nunung Prajarto dalam tulisannya seperangkat teknologi komunikasi terapan ‘New Media dan Demokrasi: Menimbang yang semakin berkembang dan beragam. Peluang’ menyatakan kekuatan dari new Perubahan awal komunikasi massa adanya dua media dalam mengisi celah alam demokrasi kekuatan utama yaitu komunikasi satelit dan diantaranya terletak pada weblogs atau pemanfaatan komputer. Kunci untuk kekuatan blogosphere atau blogs yang dipandang komputer yang besar sebagai sebuah mesin sebagai websites pendapat atau websites berita. komunikasi terletak pada proses digitalisasi Terlepas dari disparitas tentang keberadaannya yang memungkinkan segala bentuk informasi ada yang memandang berguna, tidak berguna, dibawa dengan efsien dan saling berbaur. merugikan atau akan mati sendiri-weblogs (McQuail, 2011:42-43). Istilah media online tertentu dalam kenyataannya mampu diartikan sebagai sebuah informasi yang dapat ‘memaksa’ orang untuk memperhatikan posisi diakses di mana dan kapan saja selama ada dan pesan-pesannya. Media massa dituntut jaringan internet. Unsur online merupakan secara demokratis memberikan liputannya satu-satunya kelebihan yang tidak dimiliki sebagai representasi opini khalayak yang media massa konvensional. Karena itu, media beragam. Berbagai aspirasi yang diekspresikan online tidak dikategorikan ke dalam media secara verbal oleh masyarakat, kendati belum massa cetak maupun elektronik, melainkan melibatkan eskalasi kekuatan yang besar, disebut sebagai media massa baru. Keunggulan harus juga diberi tempat. Masyarakat memiliki media online adalah mampu menyajikan hak untuk mengekspresikan opininya di media informasi lebih cepat dibandingkan dengan massa, sehingga kesempatan yang sama untuk media massa lainnya sehingga informasinya melakukan komunikasi politik. (Subiakto& senantiasa up to date (terbaru). (Suryawati, Ida, 2012: 51) 2011: 113-1140). Internet berkembang cepat sebagai Opini Publik dan Pencitraan sarana yang berpengaruh terhadap cara Citra politik terbentuk berdasarkan manusia saat ini belajar, berkomunikasi dan informasi yang diterima, baik langsung maupun menjalankan bisnisnya. Internet memiliki melalui media politik, termasuk media sosial 38 Jurnal Ilmiah Komunikasi |MAKNA Vol. 4 No. 1, Februari-Juli 2013 Mariko Rizkiansyah Konstruksi Komentar Pada Media Detik.Com Ica Wulansari Terhadap Pencitraan Jokowi dan media massa yang bekerja menyampaikan media menjadi watchdog dalam jalannya pesan politik yang umum dan aktual. Citra pemerintaan yang dilaksanakan lembaga politik juga berkaitan dengan pembentukan eksekutif, legislatif dan yudikatif. Maka opini opini publik karena pada dasarnya opini publik publik merupakan output persepsi masyarakat politik terbangun melalui citra politik. Citra setelah media melakukan proses penjabaran dapat didefnisikan sebagai konstruksi atas informasinya. Opini publik terangkat karena representasi dan persepsi khalayak terhadap media memberikan sarana bagi masyarakat individu, kelompok atau lembaga yang untuk menyampaikan aspirasi, pendapat dan terkait dengan kiprahnya dalam masyarakat. keluhannya. Pencitraan merupakan proses pembentukan Anwar Arfn menyatakan bahwa opini citra melalui informasi yang diterima oleh publik adalah pendapat rata-rata individu khalayak secara langsung atau melalui media dalam masyarakat sebagai hasil diskusi tidak sosial atau media massa (Arifn, 2011:177- langsung yang dilakukan untuk memecahkan 178) persoalan sosial, terutama yang dioperkan Strategi pencitraan melalui oleh media massa. Oleh sebab itu opini komunikasi politik, tidak dapat dilakukan publik hanya akan terbentuk jika ada isu yang secara instan, melainkan memerlukan waktu dikembangkan oleh media massa (pers, radio, yang lama, karena khalayak, publik atau dan televisi). (Arifn, 2011:193). Sementara rakyat ingin mengetahui kesesuaian dirinya Bernard Berelson menyatakan bahwa opini dengan ideologi, visi, dan misi serta kinerja publik adalah tanggapan orang-orang (yaitu dan reputasi suatu partai politik dan tokoh- pernyataan setuju, tidak setuju atau tidak tokohnya. Citra yang melekat di benak peduli) terhadap masalah-masalah politik dan individu-individu itu akan tersimpan dalam sosial yang mengandung pertentangan dan kesadaran kolektif rakyat (Arifn, 2011:180). meminta perhatian umum, seperti hubungan Citra baik Jokowi terekam dalam ingatan internasional, kebijakan pemerintah dalam masyarakat akibat pemberitaan media terkait urusan dalam negeri, pemilihan umum dan kinerja Jokowi. Masyarakat mengenal Jokowi hubungan anta etnis. (Arifn, 2011:193-194). cukup lama semenjak Jokowi menjadi walikota Surakarta. Tidak hanya mengenai kinerja Jokowi sebagai pejabat publik, media Metode penelitian kerapkali mengangkat sikap Jokowi ketika Penelitian ini menggunakan pendekat- menghadapi cercaan dari Gubernur Jawa an kualitatif yang bermaksud mendeskripsikan Tengah terhadap Jokowi. Bibit Waluyo, hasil penelitian dan berusaha menemukan Gubernur Jawa Tengah pernah menyebut gambaran menyeluruh mengenai suatu Jokowi sebagai pribadi bodoh karena melawan keadaan. Menurut Creswell (dalam Heru Gubernur dalam pembangunan. Namun, Basuki, 2006), penelitian kualitatif adalah Jokowi menanggapi pernyataan itu dengan suatu proses penelitian untuk memahami santai dan tidak menimbulkan polemik. masalah-masalah manusia atau sosial dengan Citra politik itu dapat berkembang menciptakan gambaran menyeluruh dan melalui proses pembelajaran politik atau kompleks yang disajikan dengan kata-kata, sosialisasi politik yang terus menerus, melalui melaporkan pandangan terinci yang diperoleh komunikasi politik, baik yang berlangsung dari para sumber informasi, serta dilakukan secara antarpersona, maupun yang berlangsung dalam latar (setting) yang alamiah. Penelitian melalui media massa (pers, radio, flm dan pendekatan kualitatif bisa dimaksudkan televisi) dan media sosial (internet). (Arifn, sebagai penelitian yang terbatas pada usaha- 2011:183). Citra politik yang terbentuk akibat usaha mengungkapkan suatu masalah atau pemberitaan media akan menimbulkan opini keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya publik. Dalam tatanan politik yang demokratis, sehingga bersifat sekedar mengungkapkan

Jurnal Ilmiah Komunikasi |MAKNA Vol. 4 No. 1, Februari-Juli 2013 39 Mariko Rizkiansyah Konstruksi Komentar Pada Media Detik.Com Ica Wulansari Terhadap Pencitraan Jokowi fakta (fact fnding). Hasil penelitian ini adanya pada saat penelitian ini dilakukan ( ditekankan untuk membentuk gambaran secara Arikunto, 2009 ; 234). Penelitian deskriptif objektif tentang keadaan yang sebenarnya dari tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis objek yang diteliti. (Hadari Nawawi, 1998 : tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa 31). Pendekatan deskriptif dapat diartikan juga adanya tentang suatu variabel, tindakan atau sebagai prosedur pemecahan masalah yang gejala. Dalam setiap pemberitaan di media diselidiki dilakukan dengan menggambarkan online Detik.com, terdapat forum yang keadaan atau objek penelitian (seseorang, disediakan oleh redaksi sebagai tempat bagi lembaga, masyarakat, dll) pada saat sekarang para pembaca untuk memberikan komentar. berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau Dari komentar tersebut terkesan ada upaya sebagaimana adanya (Hadari Nawawi, 1998 : untuk mengkonstruksi opini para pembaca 63). sehingga peneliti perlu melihat kebenaran gejala konstruksi opini tersebut. Dalam penelitian kualitatif akan dilakukan penggalian data secara mendalam dan Teknik penelitian analisa isi menganalisis secara intensif interaksi faktor– merupakan salah satu teknik penelitian yang faktor yang terlibat didalamnya. Adapun kerap dipakai. Analisis isi merupakan suatu ciri–ciri penelitian kualitatif menurut Muluk teknik penelitian yang dilakukan secara (dalam Heru Basuki, 2006), adalah sebagai objektif, sistematis dan deskripsi kuantitaif berikut: dari isi komunikasi yang tampak ( manifest) ( Barelson, 1952:18). Sementara Reffe, Lacy 1. Penelitian kualitatif merupakan penelitian dan Fico memberikan defnisi analisis isi dengan konteks dan setting apa adanya atau sebagai pengujian yang sistematis dan dapat alamiah (naturalistic), bukan melakukan direplikasi dari simbol – simbol komunikasi, eksperimen yang dikontrol secara ketat dimana simbol ini diberikan nilai numerik atau memanipulasi variabel. berdasarkan pengukuran yang valid, dan 2. Penelitian kualitatif bertujuan untuk analisis menggunakan metode statistik untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam menggambarkan isi komunikasi, menarik tentang masalah-masalah manusia atau kesimpulan dan memberikan konteks, baik social dengan menginterpretasikan produksi maupun konsumsi ( Eriyanto, 2011 bagaimana subjek memperoleh makna : 15). Adapun fokus analisis isi adalah sebagai dari lingkungan sekeliling dan bagaimana berikut : makna tersebut mempengaruhi perilaku 1. Menggambarkan karakteristik pesan. mereka, bukan mendeskripsikan bagian permukaan dari suatu realitas seperti 2. Menarik kesimpulan penyebab dari suatu yang dilakukan peneliti kualitatif dengan pesan. positivismenya. 3. Menggambarkan pesan pada waktu yang 3. Agar peneliti bisa mendapatkan berbeda pemahaman mendalam bagaimana subjek 4. Menggambarkan pesan pada situasi yang memaknai realitas dan bagaimana makna berbeda tersebut mempengaruhi perilaku subjek, peneliti perlu melakukan hubungan yang 5. Menggambark pesan pada khalayak yang erat dengan subjek yang diteliti. berbeda Jenis penelitian ini adalah penelitian 6. Menggambarkan pesan dari komunikator deskriptif dengan menggunakan teknik analisa yang berbeda.( Eriyanto, 2011 ; 33) isi. Penelitian deskriptif merupakan penelitian Analisa isi sering digunakan untuk yang dimaksudkan untuk mengumpulkan mengkaji pesan-pesan media. Metode ini informasi mengenai status suatu gejala merupakan suatu cara untuk menguji isi yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa secara kuantitatif, keyakinan-keyakinan

40 Jurnal Ilmiah Komunikasi |MAKNA Vol. 4 No. 1, Februari-Juli 2013 Mariko Rizkiansyah Konstruksi Komentar Pada Media Detik.Com Ica Wulansari Terhadap Pencitraan Jokowi dan kepentingan-kepentingan para editor yang terdapat pada berita seputar Jokowi dari dan penerbit-penerbit, kecenderungan para tanggal 24 Juni 2012 – 8 maret 2013. Sample pembaca (berdasarkan asumsi bahwa bahan- penelitian ini adalah: bahan yang diterbitkan secara berhasil bagi 1. Komentar berita berjudul “Debat Cagub sesuatu golongan tertentu, mencerminkan DKI, Jokowi Janjikan Kartu Sehat & secara akurat kecenderungan golongan yang Kartu Pintar” pada tanggal 24 Juni 2012 bersangkutan). Pola-pola kebudayaan dari bangsa-bangsa seutuhnya bahkan, telah 2. Komentar berita berjudul “Pemprov DKI: dipelajari dengan menggunakan teknik Pernyataan Jokowi Soal Tak Ada APBD penelitian analisis isi (Siregar, 1952:27). untuk BKT Salah Besar” pada tanggal 24 Juni 2012 Penelitian ini bermaksud untuk menggambarkan bagaimana suatu realitas 3. Komentar berita berjudul “Dikritik lapangan dikonstruksi sedemikian rupa dan Soal Nopol Ganjil-Genap, Ini berusaha untuk menyajikan realitas yang Tanggapan Jokowi” pada tanggal 23 positif. Penelitian ini berusaha memberikan Desember 2012 gambaran keadaan dalam pesan berupa 4. Komentar berita berjudul “Jokowi: Jika komentar pembaca yang tersaji di media Stiker Ganjil-Genap Tak Efektif, Batalkan online detik.com untuk bisa melihat usaha Saja” pada tanggal 8 Maret 2013 konstruksi opini yang dilakukan oleh para pengirim komentar dalam media tersebut. Alasan peneliti memilih sampel berita tersebut adalah untuk mengetahui bagaimana Adapun yang menjadi objek dalam konstruksi pencitraan melalui komentar di penelitian ini adalah komentar – komentar berita media online baik dari berita positif yang terdapat dalam kolom komentar di maupun negatif tentang Jokowi. Adapun unit setiap berita seputar Jokowi. Alasan peneliti analisis dari penelitian ini adalah komentar- mengambil data tentang Jokowi karena komentar yang terdapat dalam setiap 4 sample Jokowi kerap menggunakan media sebagai berita tersebut dan dimuat dalam media wadah untuk memberitakan kinerjanya selama online detik.com dari masa kampanye Jokowi menjadi calon gubernur bahkan gubernur hingga Jokowi menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Selain itu, Jokowi mempunyai DKI Jakarta. Untuk melengkapi data – data tingkat kepopuleran yang sangat tinggi. Hal dari komentar detik.com yang menjadi data ini dibuktikan dari beberapa survey yang primer penelitian ini, peneliti juga mencari dilakukan oleh lembaga survey independen data sekunder yang di dapat dari studi pustaka, yang selalu menempatkan Jokowi dalam lima rujukan referensi buku dan data-data dari besar tokoh terpopuler di Indonesia. media online lainnya. Salah satu hal menakjubkan dalam Pengumpulan data dilakukan dengan penelitian ialah kenyataan bahwa kita dapat meneliti komentar berita-berita tentang Jokowi menduga sifat –sifat suatu kumpulan objek periode 24 juni 2012 hingga 8 Maret 2013. penelitian hanya dengan mengamati dan Peneliti melakukan analisis terhadap setiap mempelajari sebagian dari kumpulan itu. komentar berita yang ada dan memberikan Bagian yang diamati disebut dengan populasi, tanda terhadap berita yang mengandung sedangkan kumpulan objek penelitian disebut konstruksi opini terhadap berita jokowi. dengan populasi. Objek penelitian dapat berupa orang, organisasi, kelompok, lembaga, buku, Data yang diperoleh dalam penelitian kata – kata, surat kabar, media online dan lain ini dibuat ke dalam bentuk unit analisis terlebih – lain. Dalam penelitian, objek penelitian ini dahulu. Unit analisis merupakan indikator disebut satuan analisis (unit of analysis) atau yang ditetapkan sebagai konsep operasional unsur-unsur populasi (Jalaludin,2001;79). penelitian ini. Unit analisis ditentukan sesuai Penelitian ini menggunakan populasi komentar dengan apa yang diketahui oleh peneliti

Jurnal Ilmiah Komunikasi |MAKNA Vol. 4 No. 1, Februari-Juli 2013 41 Mariko Rizkiansyah Konstruksi Komentar Pada Media Detik.Com Ica Wulansari Terhadap Pencitraan Jokowi terhadap isi pesan dalam proses komunikasi. bertarung dalam Pilkada Jakarta merupakan Menurut Rachmat Kriyantono (2006:233), tokoh yang memiliki pengalaman menjadi unit analisis adalah sesuatu yang akan kepala daerah, ketua MPR hingga pensiunan dianalisis. Dalam analisis isi, unit analisisnya aparat negara. Keenam kandidat tersebut adalah teks, pesan atau medianya sendiri. diantaranya yaitu: Unit analisis dalam penelitian ini 1. Fauzi Bowo dan (Foke) Nachrowi Ramli adalah komentar berita-berita Detik.com 2. Hendardji Supandji dan Ahmad Riza tentang Jokowi yang meliputi : 1) komentar Patria positif terhadap berita positif Jokowi; 2) komentar negatif terhadap berita positif 3. Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaya Jokowi; 3) komentar positif terhadap berita Purnama (Ahok) negatif Jokowi; 4) komentar negatif terhadap 4. Hidayat Nur Wahid dan Didik J. Rachbini berita negatif Jokowi; 5) penghinaan terhadap seseorang atau komentar lainnya 5. Faisal Basri dan Biem Benyamin yang menyetujui Jokowi; dan 6) penghinaan 6. Alex Noerdin-Nono Sampono terhadap seseorang atau komentar lainnya Pada kurun waktu 24 Juni hingga 7 Juli yang menolak Jokowi. 2012 merupakan masa kampanye para calon Dalam penelitian ini teknik analisis gubernur DKI dan wakil gubernur DKI. Maka yang digunakan adalah analisis isi. Adapun pada hari pertama kampanye para kandidat langkah-langkah yang dilakukan dalam memulai promosi visi dan misi sebagai kepala menganalisis data adalah : 1. Melakukan daerah. Konstruksi analisa komentar di detik. seleksi terhadap berita pada Detik.com com diawali dengan berita pada hari Minggu tentang Jokowi; 2. Menyusun indikator tanggal 24 Juni 2012 pukul 20:20 WIB. Konstruksi opini dalam komentar berita Pemilihan Berita ini tepat pada hari pertama yang kemudian dituangkan dalam cooding pelaksanaan kampanye pilkada DKI Jakarta. sheet; 3. Melakukan penelitian dengan cara Judul berita “Debat Cagub DKI, Jokowi mengumpulkan, mengkliping komentar Janjikan Kartu Sehat & Kartu Pintar“. Berita berita-berita Detik.com tentang Jokowi dan tersebut berisikan Janji Jokowi menggulirkan kemudian mengelompokkannya berdasarkan Kartu Sehat dan Kartu Pintar apabila terpilih lembar koding yang telah dibuat; 4. menjadi Gubernur Jakarta. Kartu Jakarta Melakukan analisis dan interpretasi data yang Sehat digunakan untuk pelayanan kesehatan. telah diperoleh dari penelitian; 5. Membuat Sedangkan Kartu Jakarta Pintar digunakan kesimpulan berdasarkan penghitungan sebagai pelayanan pendidikan. Jokowi pun statistik dari data yang telah didapatkan dari menuturkan sistem akan dibangun selama penelitian. satu tahun dan tahun berikutnya diagendakan untuk pengawasan. Total komentar terkait pemberitaan tersebut yang dianalisa sebanyak Konstruksi Komentar Media Detik.Com 43 item. Pilkada DKI Jakarta diikuti oleh enam kandidat. Sebagian besar kandidiat yang

Komentar mengenai berita “Debat Cagub DKI, Jokowi Janjikan Kartu Sehat & Kartu Pintar” pada tanggal 24 Juni 2012

No. Komentar Terhadap Berita Jokowi Jumlah Persentase 1. Komentar Positif Terhadap Berita Positif Jokowi 17 39 % 2. Komentar Negatif Terhadap Berita Positif Jokowi 8 18 %

42 Jurnal Ilmiah Komunikasi |MAKNA Vol. 4 No. 1, Februari-Juli 2013 Mariko Rizkiansyah Konstruksi Komentar Pada Media Detik.Com Ica Wulansari Terhadap Pencitraan Jokowi 3. Komentar Positif Terhadap Berita Negatif Jokowi - 4. Komentar Negatif Terhadap Berita Negatif Jokowi - Total Komentar Keseluruhan 43 1. Komentar Penghinaan Terhadap Jokowi 3 16 % 2. KomentarPenghinaan Terhadap Fauzi Bowo (Foke) 4 22 % 3. Komentar anti Golput 1 5 % Komentar Dukungan kepada calon no 6 (Alex Nurdin & 4. Nono Sampono) 1 5 % Komentar Dukungan kepada calon no 4 (Hidayat Nur 5. Wahid & Didik J. Rachbini) 1 5 % Komentar dukungan kepada calon no 5 (Faisal Basri & 6. Biem Benyamin) 1 5 % 7. Komentar bernada apatis 4 22 % Komentar mengenai gaya berbicara Jokowi dan Hidayat 8. Nur Wahid. Komentar tidak mendukung keduanya. 1 5 % Komentar penghinaan berbau SARA terkait etnis calon 9. wakil Gubernur Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) 1 5 % Komentar yang memberi komentar lain yang tidak sesuai 10. konteks 1 5 % TOTAL KOMENTAR 18

Dalam analisa menunjukkan komentar halaman. Komentar bernada penghinaan pun positif mendominasi pemberitaan positif ditujukan kepada Foke diantaranya komentar terkait Jokowi. Beberapa komentar positif Foke tidak berbobot, hinaan dengan sebutan menyatakan Jokowi merupakan pemimpin ‘si kumis’, dan Foke dianggap kampungan yang visioner dan dianggap berhasil dalam debat Cagub di sebuah stasiun televisi. membangun kota Solo. Komentar lainnya Sementara penghinaan terhadap Ahok terkait mengenai Jokowi yang merupakan satu di fsiknya sebagai keturunan Tionghoa. Selain antara 25 walikota terbaik di dunia, maka itu, komentar bernada apatis mengenai semua program yang dicanangkan dianggap sudah calon gubernur hanya menebar janji, janji teruji di Solo. Namun sebanyak 8 komentar para kandidat dinilai palsu, visi program negatif terhadap pemberitaan positif terkait yang digulirkan para kandidat dianggap tidak Jokowi. Komentar negatif yang menyangsikan mudah untuk dijalankan, dan komentar yang program yang digulirkan Jokowi yang tidak menyatakan semua kandidat bertarung hanya akan berhasil dan komentar yang menekankan demi uang saja. Jokowi hanya mengumbar janji dan tebar Sementara konstruksi komentar pada pesona. Kemudian komentar negatif terkait berita kedua yang dimuat detik.com pada hari kinerja Jokowi yang belum membangun Solo Minggu tanggal 24 Juni 2012 pukul 17:33, dengan baik hingga Jokowi hanya mampu yang masih bersamaan dengan hari pertama bermain kartu. kampanye pilkada DKI Jakarta. Berita Komentar bernada penghinaan yang berjudul “Pemprov DKI: Pernyataan Jokowi ditujukan kepada Jokowi sebanyak 3 item yang Soal Tak Ada APBD untuk BKT Salah Besar” menyoroti program Jokowi sebagai ‘kentut’. dengan analisa komentar sebanyak 74 item. Kemudian hinaan mengenai mandeknya Berita tersebut memuat visi misi Jokowi di perkembangan di Solo, sehingga komentar hadapan sidang paripurna DKI Jakarta. Jokowi terhadap Jokowi untuk kembali ke kampung menyebutkan ‘absennya’ anggaran dari APBD

Jurnal Ilmiah Komunikasi |MAKNA Vol. 4 No. 1, Februari-Juli 2013 43 Mariko Rizkiansyah Konstruksi Komentar Pada Media Detik.Com Ica Wulansari Terhadap Pencitraan Jokowi DKI Jakarta terhadap proyek Banjir Kanal Cucu mengatakan ada pembagian tugas dan Timur (BKT). Hal tersebut dibantah oleh tanggung jawab yang tegas antara pemerintah Kepala Humas Pemprov DKI Jakarta, Cucu pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum A. Kurnia. Menurut Cucu, dari total dana dengan Pemprov DKI Jakarta. Sementara pembangunan BKT Rp 4,9 triliun, 52% atau itu, Jokowi menekankan bahwa penataan tata sekitar Rp 2,6 triliun berasal dari APBD DKI, kelola anggaran sangat penting. sisanya dari APBN sebesar Rp 2,3 triliun.

Komentar Mengenai Berita “Pemprov DKI: Pernyataan Jokowi Soal Tak Ada APBD untuk BKT Salah Besar” pada tanggal 24 Juni 2012

No. Komentar Terhadap Berita Jokowi Jumlah Persentase 1. Komentar Positif Terhadap Berita Positif Jokowi - - 2. Komentar Negatif Terhadap Berita Positif Jokowi - - 3. Komentar Positif Terhadap Berita Negatif Jokowi 19 26 % 4. Komentar Negatif Terhadap Berita Negatif Jokowi 18 24 % Total Komentar Keseluruhan 74 1. Penghinaan Terhadap Jokowi 3 8 % 2. Penghinaan Terhadap Fauzi Bowo (Foke) 3 8 % 3. Penghinaan Terhadap Hidayat Nur Wahid 1 2 % Komentar penghinaan berbau SARA terkait etnis calon 4. wakil Gubernur Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) 1 2 % Komentar mengenai rendahnya kinerja pemerintahan 5. Jakarta 5 13 % 6. Komentar yang menuduh Foke melakukan korupsi 4 10 % Komentar mengenai ketidakberesan penggunaan APBD 7. Jakarta 2 5 % Komentar Dukungan kepada calon no 6 (Alex Nurdin & 8. Nono Sampono) 1 2 % 9. Komentar tidak sesuai konteks 11 29 % 10. Komentar yang bersifat netral 3 8 % Komentar Dukungan kepada calon no 4 (Hidayat Nur 11. Wahid & Didik J. Rachbini) 2 8 % 12. Komentar memilih pemimpin yang berjiwa Pancasila 1 2 % TOTAL KOMENTAR 37 Komentar positif dan negatif yang bahwa Jokowi dapat memimpin Jakarta dihimpun dalam pemberitaan negatif mengenai dengan lebih baik apabila terpilih. Komentar Jokowi pada berita ini hampir seimbang. bernada negatif yang menyatakan Jokowi Komentar positif menyatakan paparan Jokowi asal bicara, melakukan ftnah, dan komentar mengenai penataan anggaran yang belum tepat menyangsikan Jokowi yang dianggap salah dinilai cukup logis dan berdasar. Komentar bicara tidak sesuai fakta. Sebanyak 3 komentar lainnya yang bernada mendukung Jokowi, “Jokowi itu manusia dan bisa salah” tercantum selain itu Jokowi dianggap berani membuka dalam komentar pemberitaan ini. tabir anggaran dan komentar berisi harapan Komentar bernada penghinaan

44 Jurnal Ilmiah Komunikasi |MAKNA Vol. 4 No. 1, Februari-Juli 2013 Mariko Rizkiansyah Konstruksi Komentar Pada Media Detik.Com Ica Wulansari Terhadap Pencitraan Jokowi terhadap Jokowi yang menyebutkan ‘si berita mengenai Jokowi. Komentar netral pun Joko’ kelihatan belangnya, Jokowi ‘asal mewarnai komentar dalam pemberitaan ini bacot’ seperti anak SD, dan Jokowi ‘asbun’. yaitu memilih pemimpin tidak harus agamanya Komentar bernada penghinaan terhadap Foke yang mayoritas, semua calon ada sisi baik dan yaitu ‘jadi gubernur bukannya merapihkan sisi buruk, dan tindakan introspeksi diri dalam ibukota, malah merapihkan kumis’. Komentar menerima kritikan agar dapat membangun penghinaan lainnya Foke dianggap hanya bangsa ini. memelihara kumis saja. Komentar penghinaan Pilkada Jakarta putaran pertama terhadap kandiddat lainnya yaitu komentar berlangsung 11 Juli 2012, pasangan kandidat kepada Hidayat Nur Wahid yang menyatakan gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3 berwajah culas dan dengki. Selain itu, Joko Widodo-Basuki Tjahaya Purnama alias komentar penghinaan pun diterima oleh Jokowi-Ahok unggul di lima dari total enam Ahok terkait etnisitas. Beberapa komentar daerah administratif Ibukota. KPU Jakarta menilai rendahnya kinerja pemerintah kota dalam rapat pleno rekapitulasi penghitungan Jakarta, ketidakberesan penggunaan anggaran suara Pilkada DKI 2012 tingkat provinsi pada daerah hingga hingga komentar yang bernada 19 Juli 2012 menetapkan dua pasangan calon menuduh Foke melakukan korupsi. gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Terdapat 11 komentar yang tidak melaju ke putaran dua Pilkada DKI. Dalam sesuai konteks diantaranya seperti himbauan rapat itu diumumkan pasangan Jokowi-Ahok Jokowi tidak terlalu keras terhadap Foke menang dengan perolehan 1.847.157 suara. agar FBR tidak ‘ngamuk’. Komentar rakyat Sedangkan posisi kedua, pasangan calon Indonesia hanya bisa mencela, kemudian “incumbent” Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli komentar negatif mengenai Cucu sebanyak dengan memperoleh sebanyak 1.476.648 3 item hingga pernyataan yang tidak terkait suara. “Dikritik Sutiyoso Soal Nopol Ganjil Genap, Ini Tanggapan Jokowi “ Berita yang termuat dalam Detik.com pada Minggu, 23/12/2012 15:33 WIB No. Komentar Terhadap Berita Jokowi Jumlah Persen 1. Komentar Positif Terhadap Berita Positif Jokowi 0 0 2. Komentar Negatif Terhadap Berita Positif Jokowi 0 0 3. Komentar Positif Terhadap Berita Negatif Jokowi 106 53 % 4. Komentar Negatif Terhadap Berita Negatif Jokowi 79 40 % Komentar Lain (tidak sesuai konteks berita, pernyataan 5. mendukung selain Jokowi, himbauan agar tidak Golput, 12 7 % himbauan tidak focus ke SARA, mendukung Pancasila) Total komentar keseluruhan 197 1 Komentar penghinaan terhadap foke 5 12 % 2 Komentar penghinaan terhadap jokowi 6 14 % 3 Komentar menghujat sutiyoso 22 51 % Komentar penghinaan terhadap polda atau aparat 3 pemerintah 3 7 % Komentar penghinaan Terhadap Seseorang atau Komentar 4. Lainnya Yang Menyetujui Jokowi 1 14 % Komentar penghinaan Terhadap Seseorang Atau 5. Komentar LainnyaYang Menolak Jokowi 6 14 %\ Total komentar negatif 43

Jurnal Ilmiah Komunikasi |MAKNA Vol. 4 No. 1, Februari-Juli 2013 45 Mariko Rizkiansyah Konstruksi Komentar Pada Media Detik.Com Ica Wulansari Terhadap Pencitraan Jokowi Dalam berita yang termuat dalam Dari hasil peneltian ini juga ditemukan judul “ Dikritik Sutiyoso Soal Nopol Ganjil- bahwa terdapat komentar – komentar yang Genap, Ini Tanggapan Jokowi”, memunculkan bernada penghinaan kepada subjek ataupun hasil komentar berita yang mendukung objek dari berita tersebut. Sebanyak 22 Jokowi lebih besar dibandingkan dengan komentar atau 51 persen dari komentar komentar yang mendukung Sutiyoso atau bernada penghinaan mengkritik ataupun menolak Jokowi. Terdapat perbedaan yang menghina Sutiyoso. Sementara komentar tidak terlalu signifkan dimana komentar yang menghina Jokowi hanya 14 persen mendukung Jokowi muncul sebanyak 53 atau sebanyak 6 komentar. Selain itu juga persen atau 106 komentar dari pembaca yang ditemukan hasil komentar yang menghina mendukung Jokowi. Mayoritas komentar orang lain seperti mantan Gubernur DKI tersebut menyatakan dukungannya terhadap Jakarta, Fauzi Wibowo ( Foke) sebanyak program Jokowi meski mendapat kritikan 5 komentar atau 12 persen, komentar yang dari Sutiyoso. Sementara komentar yang tidak menghina Polda ataupun institusi pemerintah mendukung Jokowi sebanyak 79 komentar lainnya sebanyak 3 komentar atau 7 persen atau 47 persen dari komentar keseluruhan dari total komentar bernada negatif. Penelitian yang berjumlah 197. Isi komentar yang tidak pada komentar berita ini juga menemukan mendukung program Jokowi tersebut sebagian sebanyak 6 komentar atau 14 persen menghina mempertanyakan kebijakan Jokowi dan yang komentar lain yang mengkritisi kebijakan lainnya menolak kebijakan tersebut. Namun Jokowi sementara hanya 1 komentar yang tidak ada komentar-komentar pada berita menghina komentar lainnya saat kenyatakan tersebut yang mendukung Sutiyoso. dukungannya terhadap Jokowi.

“Jokowi: Jika Stiker Ganjil-Genap Tak Efektif, Batalkan Saja” Berita yang Termuat Dalam Detik.com pada Minggu, 24/06/2012 17:33 WIB

No. Komentar Terhadap Berita Jokowi Jumlah Persen 1. Komentar Positif Terhadap Berita Positif Jokowi 0 0 2. Komentar Negatif Terhadap Berita Positif Jokowi 0 0 3. Komentar Positif Terhadap Berita Negatif Jokowi 23 58 % 4. Komentar Negatif Terhadap Berita Negatif Jokowi 16 42 % Total komentar keseluruhan 39 1 Komentar penghinaan terhadap foke 1 14 % 2 Komentar penghinaan terhadap jokowi 2 28 % 3 Komentar penghinaan terhadap polda atau aparat 3 42 % Komentar penghinaan Terhadap Seseorang atau Komentar 4. Lainnya Yang Menyetujui Jokowi 0 Komentar penghinaan Terhadap Seseorang Atau 5. Komentar LainnyaYang Menolak Jokowi 1 14 % TOTAL KOMENTAR 7

Dalam berita yang termuat dalam judul atau menolak jokowi. Terdapat perbedaan “ Jika Stiker ganjil-genap tak efektif, batalkan yang tidak terlalu signifkan dimana komentar saja”, memunculkan hasil komentar berita yang mendukung Jokowi muncul sebanyak 58 mendukung jokowi lebih besar dibandingkan persen atau 23 komentar dari pembaca yang dengan komentar yang mendukung Sutiyoso mendukung Jokowi. Mayoritas komentar

46 Jurnal Ilmiah Komunikasi |MAKNA Vol. 4 No. 1, Februari-Juli 2013 Mariko Rizkiansyah Konstruksi Komentar Pada Media Detik.Com Ica Wulansari Terhadap Pencitraan Jokowi tersebut menyatakan dukungannya terhadap kampanye melalui komentar media online kebijakan - kebijakan Jokowi meski Jokowi baru dilakukan oleh pendukung Jokowi meragukan rencana ide kebijakannya tersebut. dan Fauzi Bowo. Sebanyak 26 % komentar Sementara komentar yang tidak mendukung menganggap Foke dan Pemda DKI sebagai Jokowi sebanyak 16 komentar atau 42 persen antek Korupsi, melakukan kinerja buruk dan dari komentar keseluruhan yang berjumlah 39. tidak bisa memanfaatkan APBD. Isi komentar yang tidak mendukung program Begitu pula dalam pemberitaan yang berjudul jokowi tersebut sebagian mempertanyakan “Pemprov DKI: Pernyataan Jokowi Soal Tak kebijakan Jokowi dan menilai Jokowi tidak Ada APBD untuk BKT Salah Besar”. Meski konsisten saat mengeluarkan wacana ide Pemprov DKI menyatakan bahwa pernyataan ganjil-genap. Jokowi tersebut salah, namun ada upaya dari Dari hasil peneltian ini juga ditemukan pendukung untuk mendukung pernyataan bahwa terdapat komentar – komentar yang Jokowi sebesar 39 % sementara 18 % setuju bernada penghinaan kepada sumber dari dengan pernyataan dari Pemprov DKI. berita tersebut. Sebanyak 2 komentar atau Konstruksi opini semakin jelas ditemukan 28 persen dari komentar bernada penghinaan bila terdapat seseorang berusaha melakukan mengkritik ataupun menghina Jokowi. Selain kritik terhadap kebijakan Jokowi seperti itu juga ditemukan hasil komentar yang pada berita yang berjudul “Dikritik Sutiyoso menghina orang lain seperti mantan Gubernur Soal Nopol Ganjil-Genap, Ini Tanggapan DKI Jakarta Fauzi Wibowo ( Foke) sebanyak Jokowi”, sebanyak 53 persen komentar tetap 1 komentar atau 14 persen, komentar yang mendukung pernyataan dari Jokowi untuk menghina Polda ataupun institusi pemerintah mempertahankan kebijakan nopol ganjil lainnya sebanyak 3 komentar atau 14 persen genap sementara hanya 40 persen yang dari total komentar bernada negative. Penelitian menolak kebijakan Jokowi. Dari komentar pada komentar berita ini juga menemukan berita ini juga ditemukan adanya upaya untuk sebanyak 1 komentar atau 14 persen menghina menjatuhkan citra buruk bagi narasumber komentar lain yang mengkritisi kebijakan yang berlawanan dengan Jokowi. Sebanyak Jokowi sementara tidak ada komentar yang 22 persen komentar pada berita ini berisikan menghina komentar lainnya saat menyatakan tentang penghinaan terhadap Sutiyoso. Meski dukungannya terhadap Jokowi. Fauzi bowo tidak masuk sebagai narasumber namun 12 persen komentar turut menghina dan mengaitkannya dalam berita ini sementara Pembahasan Penelitian hanya 14 persen komentar yang menghina Dari data lapangan, maka dapat diketahui Jokowi. Selain itu juga muncul upaya untuk bagaimana konstruksi opini pada komentar di menjatuhkan citra komentar lain yang berusaha Detik.com pada setiap pemberitaan Jokowi. untuk mengkritik kebijakan Jokowi sebanyak Pada masa awal kampanye Gubernur DKI, 14 persen. Kontruksi opini untuk mengangkat berita yang berjudul “Debat Cagub DKI, citra Jokowi juga bisa terlihat ketika Jokowi Jokowi Janjikan Kartu Sehat & Kartu Pintar”, meralat rencana kebijakannya. Sebanyak 58 menghasilkan dominasi opini dari pendukung persen mendukung upaya Jokowi sementara Jokowi sebanyak 26 % dari total komentar hanya 42 persen yang meragukan kapabilitas yang muncul sementara kritik terhadap Jokowi dalam berita yang berjudul “Jokowi: Jokowi muncul sebanyak 24 %. Hal ini Jika Stiker Ganjil-Genap Tak Efektif, Batalkan menunjukkan pada masa kampanye pilgub Saja”. Untuk menampilkan citra yang baik DKI Jakarta, ada upaya dari para pendukung dari Jokowi, 56 persen komentar berusaha untuk mencoba menarik simpati masyarakat mengalihkan kesalahan kepada gubernur melalui kampanye di komentar-komentar sebelumnya atau aparat yang berwenang berita media online. Namun pemanfaatan sementara 28 persen komentar menyatakan keraguan rencana – rencana Jokowi. Jurnal Ilmiah Komunikasi |MAKNA Vol. 4 No. 1, Februari-Juli 2013 47 Mariko Rizkiansyah Konstruksi Komentar Pada Media Detik.Com Ica Wulansari Terhadap Pencitraan Jokowi Simpulan Kriyantono, Rachmat, 2006, Riset Komunikasi, Dari hasil penelitian tersebut terdapat Jakarta: Kencana Prenada Media. beberapa kesimpulan yang bisa dihasilkan Marijan, Kacung. 2011. Sistem Politik dari penelitian ini yaitu : Indonesia Konsolidasi Demokrasi 1. Bahwa ada upaya mekanisme yang Pasca-Orde Baru. Kencana. Jakarta. terencana untuk mengangkat citra Jokowi McQuail, Denis. 2011. Teori Komunikasi dari masa kampanye pilgub DKI Jakarta Massa. Salemba Humanika. Jakarta. hingga saat ia menjadi Gubernur DKI Jakarta dari komentar – komentar yang Nawawi Hadari. 1998. Metode Penelitian muncul pada pemberitaan Detik.com. Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada Unversity Press. 2. Upaya tersebut bisa terlihat dari persentase yang tinggi saat bagaimana Ngurah Putra, I Gusti (Editor). 2008. Media, pendukung Jokowi berusaha menyatakan Komunikasi, Dan Politik Sebuah simpati kesetujuannya terhadap segala Kajian Kritis. Penerbit Fisipol UGM. kebijakan Jokowi termasuk saat Jokowi Yogyakarta. membatalkan Keputusannya. Rakhmat, Jalaluddin. 2001, Metode penelitian 3. Selain itu terdapat upaya untuk komunikasi, Bandung; PT Remaja menjatuhkan pencitraan lawan dengan Rosdakarya. melakukan penghinaan bagi siapapun yang berusaha untuk memperburuk citra Schlesinger, Erica. 2003. Addressing the Jokowi. Baik dari seorang narasumber atau World. Rowman and Litlefeld komentar lain yang berlawanan dengan Publisher Inc. Maryland. pencitraan positif dari Jokowi. Sparks, G. Glenn. 2002. Media Effects Research 4. Opini publik dalam komentar yang A Basic Overview. Wadsworth Group. terangkum dalam pemberitaan di detik. Canada. com merupakan konstruksi pemahaman publik terhadap seorang tokoh. Konstruksi Subiakto, Henry & Rachmah Ida. Komunikasi itu timbul dari pengalaman individu Politik, Media, & Demokrasi. 2012. yang mengalami pengaruh media massa. Kencana. Jakarta. Walaupun tulisan ini tidak menjadi Suryawati, Indah. 2011. Jurnalistik Suatu perwakilan opini publik terhadap Jokowi, Pengantar Teori dan Praktik. Ghalia namun memberikan gambaran realitas Indonesia. Bogor. komentar mengenai Jokowi. Vivian, John. 2008, Teori Komunikasi Massa, Pearson Education. Daftar Pustaka Arifn, Anwar. 2010. Opini Publik. Gramata. Jakarta. Jurnal • Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Arifn, Anwar. 2011. Komunikasi Politik Budi Luhur Avant Garde Vol. 1 Nomor Filsafat –Paradigma-Teori-Tujuan- 1 Juli 2013 Hal 1-25. Indah Suryawati Strategi dan Komunikasi Politik & Ica Wulansari, Penerapan Jurnalisme Indonesia. Graha Ilmu. Yogyakarta. Damai Pada Media Online (Analisa Isi Basuki, A. M. H. (2006). Penelitian kualitatif: Republika.co.id dan Kompas.com Dalam untuk ilmu-ilmu kemanusiaan Pemberitaan Konfik Kelompok Islam dan Budaya. Jakarta: Universitas Syiah di Sampang) Gunadarma. 48 Jurnal Ilmiah Komunikasi |MAKNA Vol. 4 No. 1, Februari-Juli 2013 Mariko Rizkiansyah Konstruksi Komentar Pada Media Detik.Com Ica Wulansari Terhadap Pencitraan Jokowi Internet http://www.antaranews.com/berita/334253/ http://news.detik.com/read/2012/06/24/20 ini-peta-suara-jokowi-vs-foke-putaran- 2043/1949540/10/debat-cagub-dki-jokowi- pertama janjikan-kartu-sehat-kartu-pintar?9922022 http://news.detik.com/read/2013/03/05/132 http://news.detik.com/read/2012/06/24/173 936/2186085/10/jokowi-jika-stiker-ganjil- 311/1949494/10/pemprov-dki-pernyataan- genap-tak-efektif-batalkan-saja jokowi-soal-tak-ada-apbd-untuk-bkt-salah- http://news.detik.com/read/2012/12/17/1046 besar 57/2120203/10/dikritik-sutiyoso-soal-nopol- http://www.republika.co.id/berita/menuju- ganjil-genap-ini-tanggapan-jokowi jakarta-1/news/12/07/19/m7ev7i-ini-hasil- resmi-jumlah-suara-pilkada-dki-putaran-satu

Jurnal Ilmiah Komunikasi |MAKNA Vol. 4 No. 1, Februari-Juli 2013 49