KONTROVERSI PEMIMPIN NON-MUSLIM MENJELANG PILKADA DKI JAKARTA TAHUN 2017 (Analisis Wacana Terhadap Pemberitaan Media Online Republika.Co.Id Dan Kompas.Com)

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

KONTROVERSI PEMIMPIN NON-MUSLIM MENJELANG PILKADA DKI JAKARTA TAHUN 2017 (Analisis Wacana Terhadap Pemberitaan Media Online Republika.Co.Id Dan Kompas.Com) KONTROVERSI PEMIMPIN NON-MUSLIM MENJELANG PILKADA DKI JAKARTA TAHUN 2017 (Analisis Wacana terhadap Pemberitaan Media Online Republika.co.id dan Kompas.com) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun Oleh: TRIHONO NIM. 10540077 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2017 MOTTO Apakah kau berpikir kau bisa atau tidak, kau benar. (Henry Ford) Yang patah tumbuh, yang hilang berganti (Banda Neira) v PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk: Ayahanda dan ibunda tercinta, atas berhasilnya penyelesaian skripsi ini, tersimpan banyak doamu disana. Dan juga teruntuk kakakku Nur Salim dan adikku Abdul Hadi yang tiada lelah memotivasi dalam penyelesain skripsi ini. Kalian semua lebih harum dari apapun yang mengharumkan. vi ABSTRAK Perdebatan tentang boleh tidaknya seorang non-muslim menjadi pemimpin di negara dengan penduduk mayoritas muslim, mengemuka di Pilkada DKI Jakarta 2017. Penggunaan isu agama berkaitan dengan kepemimpinan dianggap efektif untuk mempengaruhi masyarakat dalam menentukan pilihannya. Berbagai pemberitaan media online pun ikut merespon berkaitan dengan kontroversi pemimpin non-muslim jika harus memimpin mayoritas muslim. Berbagai pandang dan tafsir teologis serta aksi mewarnai Pilkada DKI Jakarta 2017. Terkait dengan kontroversi pemimpin non- muslim, media ikut terlibat dengan menawarkan berbagai sudut pandang, adapun media tersebut antara lain: Republika.co.id dan Kompas.com. Penelitian ini dilakukan untuk menguraikan perbedaan pandangan dan argumen terkait kontroversi pemimpin non-muslim menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analitis. Data diperoleh melalui sumber data utama dari kumpulan berita online dengan tema pemimpin non-muslim yang ada pada Republika.co.id dan Kompas.com. Selanjutnya data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan metode analisis wacana framing Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki dalam perspektif teori konflik Coser pada dua media tersebut, bahwa konflik merupakan benturan kepentingan untuk mendapatkan kekuasaan. Hasil Penelitian ini ialah, pemberitaan media online Republika.co.id cenderung menyandarkan rujukan pemberitaannya dari hasil Mukatamar NU ke - 30, yang tidak memberi toleransi pemimpin non-muslim untuk memimpin mayoritas muslim, kecuali saat kondisi darurat. Argumen lain Republika.co.id juga berasal dari para tokoh agama yang menganjurkan untuk memilih pemimpin dari muslim. Adapun media online Kompas.com melihat isu kontroversi pemimpin non-muslim dianggap bentuk kampanye SARA. Dalam beritanya Kompas.com mengajak pembaca untuk tidak terjebak isu SARA dan berpikir rasional, dengan mempertimbangkan integritas dan kinerja kepemimpinan yang sudah terbukti. Dalam beritanya Republika.co.id cenderung pro terhadap Anies- Sandi sedangkan Kompas.com cenderung meng-counter berita yang menyerang Ahok dengan menegaskan memilih pemimpin non-muslim dibolehkan dan tidak bertentangan dengan agama. Konflik opini yang terjadi di media berangkat dari dilibatkannya unsur agama berupa surat Al Maidah 51 yang dianggap ayat larangan untuk mengangkat pemimpin non-muslim, yang kemudian ayat tersebut dipolitisasi untuk mendiskreditkan calon non-muslim. Meskipun pemaknaan surat Al Maidah ayat 51 masih debatable dan belum final. Tetapi dalam strategi politik melibatkan unsur agama yang sakral menjadi cara ampuh untuk mempengaruhi massa secara psikis dan emosional untuk tidak memilih calon pemimpin non- muslim. Oleh karena itu kontroversi mengemuka, karena munculnya pandangan pro dan kontra memilih pemimpin non-muslim. Kontoversi itu terus mengemuka, lantaran perbedaan pandangan dan secara sosiologis masyarakat yang beragama akan menganggap teks yang ada dalam Alquran merupakan sesuatu yang sakral dan harus ditaati. Kata kunci: Kontroversi, pemimpin, non-muslim, analis wacana, framing vii KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh. Puja dan puji syukur atas kehadirat Allah yang telah melimpahkan kasih serta rahmat-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini bisa selesai, serta sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Suatu keniscayaan dan sebuah realitas objektif, bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati, penulis pribadi dengan terbuka membuka ruang dan wilayah saran dan kritik bagi segenap pembaca. Secara optimis skripsi ini tidak akan mencapai harapan ideal dan sempurna, sehingga dengan menjunjung tinggi kebenaran Al-Quran, penulis mengucapkan syukur dan terima kasih kepada berbagai pihak yang berjasa atas lahirnya skripsi ini, antara lain: 1. Bapak Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi. Ph. D, selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2. Bapak Dr. Alim Ruswantoro M. Ag, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 3. Ibu Dr. Hj Adib Sofia, S.S., M. Hum selaku ketua Prodi Sosiologi Agama sekaligus sebagai pembimbing skripsi penulis. 4. Bapak Dr. Al Makin, M.A. Selaku dosen Pengampu akademik penulis 5. Seluruh dosen Fakultas Ushuluddin yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat. viii 6. Segenap staf TU terutama Ibu Sulami yang dengan sabar memberikan pelayanan terbaik demi kelancaran segala urusan penulisan skripsi ini. 7. Kedua orang tua saya, serta kakak dan adik saya yang telah memberikan cinta dan suport yang sangat luar biasa. 8. Teman-teman Sosiologi Agama, satu angkatan dan satu perjuangan (Mustofa, Alif, Korean, Farid, Yanuar, Ilyas, Udin, Jeni, Ghofar, Habib, Priyo, Resta, Riska, Devi, Ana, Helmi, Dilla, dan semua temen-temen yang tidak bisa disebutakan satu persatu di sini) terimakasih atas semua yang telah kalian berikan. Semoga persahabatan kita selalu diridhai Allah. 9. Keluarga besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Korp. Perjuangan Rayon Pembebasan Fakultas Ushuluddin. Terimakasih telah memberikan ilmu dan pengelaman yang insyaallah bermanfaat kelak ketika sudah mengabdi di masyarakat. 10. Teman-teman Forum Silaturahmi Mahasiswa Batang Yogyakarta (FORSIMBA). Samsul, Imam, Faiz, Putih, Gatot, Cupank, Gunawan, Dian, Isti, dll. Terimakasih atas semua ilmu dan pengalaman yang kalian bagikan di forum. Ayo kita sama-sama memajukan Batang tercinta. 11. Sahabat saya Hani Amaria, terimakasih atas loyalitasnya sebagai sahabat yang tidak henti-hentinya memotivasi penyelesaian skripsi ini. 12. Wanita yang seharusnya aku tuliskan namanya di sini, berbahagialah selalu. Terima kasih telah mengajarkan banyak hal, termasuk mengikhlaskanmu. ix 13. Seluruh pihak-pihak yang membantu penulis, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Alhamdulillah tugas akhir ini telah selesai, penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menginspirasi untuk penelitian selanjutnya. Amin. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Yogyakarta, 12 Mei 2017 Yang bertanda tangan TRIHONO NIM. 10540077 x DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................i SURAT PERNYATAAN KEASLIAN...................................................................ii SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI.......................................................................iii SURAT PENGESAHAN........................................................................................iv HALAMAN MOTTO..............................................................................................v HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................vi ABSTRAK.............................................................................................................vii KATA PENGANTAR..........................................................................................viii DAFTAR ISI............................................................................................................x DAFTAR TABEL...................................................................................................xi BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1 B. Rumusan Masalah....................................................................................... 9 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitaian................................................................9 D. Tinjauan Pustaka ........................................................................................10 E. Kerangka Teori...........................................................................................12 F. Metode Penelitian.......................................................................................16 1. Jenis Penelitian......................................................................................16 2. Jenis Data...............................................................................................16 3. Teknik Pengumpulan Data....................................................................17 4. Analisis Data..........................................................................................18 G. Sistematika Pembahasan............................................................................24 BAB II. MEDIA ONLINE REPUBLIKA.CO.ID DAN KOMPAS. COM. SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF A. Profil Republika online (ROL) 1. Sejarah dan Posisi Republika.co.id................................................28
Recommended publications
  • Beberapa Tahun Belakangan, Konstelasi Politik DKI Jakarta Memanas. Tahun 2007 Merupakan Tahun Dimulainya Pemilihan Gubernur
    Jurnal PolGov Vol. I No. 1, 2019 35 Gubernur DKI Jakarta Dipilih Presiden: Sebuah Wacana yang Patut Dipertimbangkan Agung Wicaksono1 Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk mempertimbangkan wacana pemilihan gubernur DKI Jakarta oleh presiden. Wacana ini bisa dianggap sebagai jalan keluar dari kegaduhan politik yang ditimbulkan akibat pemilihan gubernur (pilgub) DKI Jakarta. Pilgub DKI Jakarta bermuara pada iklim politik yang tidak sehat. Polarisasi masyarakat semakin menguat dan itu tidak hanya terjadi di DKI Jakarta tetapi seluruh pelosok negeri. Masyarakat yang secara politik tidak terkait dengan DKI Jakarta pun turut ambil bagian dalam memanaskan situasi politik. Instabilitas politik di DKI Jakarta bisa berdampak pada instabilitas ekonomi. Tulisan ini berusaha menelaah wacana pemilihan gubernur DKI Jakarta oleh presiden dengan menggunakan konsep desentralisasi asimetris. Ada dua mekanisme yang bisa digunakan, yakni mekanisme “minimum demokrasi prosedural” dan “zero demokrasi prosedural”. Studi literatur digunakan untuk menyintesiskan data-data dan argumentasi yang dibangun oleh penulis. Harapannya, tulisan ini bisa memberikan pemikiran dan alternatif baru dalam khazanah ilmu politik, khususnya dalam kajian mengenai pemilihan kepala daerah. Kata Kunci: DKI Jakarta; Pilkada; Desentralisasi Asimetris Pendahuluan Beberapa tahun belakangan, konstelasi politik DKI Jakarta memanas. Tahun 2007 merupakan tahun dimulainya pemilihan gubernur (pilgub) DKI Jakarta secara langsung oleh rakyat.2 Kemudian, 1 Penulis adalah dosen pada Program Studi Ilmu Pemerintahan, Universitas Islam Riau 2 Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2007 Jakarta hanya diikuti oleh dua pasangan, yakni Fauzi Bowo-Prijanto dan Adang Daradjatun-Dani Anwar. Dari tiga pilgub yang telah terjadi di Jakarta pasca dipilih langsung oleh rakyat (2007, 2012, dan 2016), pilgub ini tergolong lebih minim gejolak. Pilgub ini dimenangkan oleh Fauzi Bowo-Prijanto dengan mendapat suara sebesar 57,87%.
    [Show full text]
  • 23 Populasi MIGRATION, ETHNICITY and LOCAL
    Populasi Volume 24 Nomor 2 2016 Halaman 23-36 MIGRATION, ETHNICITY AND LOCAL POLITICS: THE CASE OF JAKARTA, INDONESIA Aulia Hadi and Riwanto Tirtosudarmo Research Center for Society and Culture, Indonesian Institute of Sciences Correspondence: Aulia Hadi (email: [email protected]) Abstract As the capital city of a country with the world’s fourth largest population, Jakarta, like many other big cities in the developing economies, for example, Mexico City or New Delhi, hosts migrants from all regions of the country. Without a doubt, Jakarta has increasingly become the major core of the agglomeration processes transforming it and its satellite cities into a Mega Urban Region (MUR). This paper traces historically the interactions between migration, ethnicities and local politics in Jakarta from the 1960s to the 2000s focusing on the latest development, in which the phenomenon ‘Ahok’, the nickname of Basuki Tjahaja Purnama, a Chinese-Christian from the small district of Belitung, has become an increasingly popular Governor of Jakarta. The paper argues that through the recent developments in Jakarta the politics have apparently been transformed into more civic, rather than ethnic politics. The nature of Jakarta as a proliferating migrant city transcends narrow cultural identities as well as conventional party politics into a more active citizenry through the widespread use of social media. Keywords: migration, ethnicity, local politics, new media Introduction had already started in the 17th century. Because of the low number of inhabitants, the Government of the Dutch East Indies The interconnection between migration, encouraged people to move to Batavia1 to ethnicity and politics has been thoroughly meet its labour needs.
    [Show full text]
  • Citra Feminin Dalam Video Musik Teen
    Jurnal Ilmiah Komunikasi MAKNA Vol. 4 no. 1, Februari - Juli 2013 ISSN : 2087-2461 Citra Feminin Dalam Video Musik Teen Top (Studi Semiotika mengenai citra feminin pada video PENANGGUNG JAWAB musik Teen Top berjudul “No More Perfume on You”) Dekan FIKOM Zein Mufarrih Muktaf Evie Sofati MI, M.I.Kom [email protected] 1 - 14 Sekretaris Dekan Dian Marhaeni K, M.Si Pengaruh Sosialisai Bela Negara Terhadap Sikap Bela Negara Guru Sekolah Dasar Di Jakarta Ketua Penyunting (Studi Eksplanatori Di Direktorat Bela Negara Made Dwi Adnjani, M.Si Kementrian Pertahanan Republik Indonesia) Aska Leonardi Sekretaris [email protected] 15-35 Mubarok, M.Si Konstruksi Komentar Pada Media Detik.Com Bendahara Terhadap Pencitraan Jokowi Parwati, SH Mariko Rizkiansyah [email protected] Dewan Penyunting Ica Wulansari Trimanah, M.Si [email protected] 36-49 Edi Ismoyo, M.Si Suharyoso, S.Sos Personal Branding Dalam Peningkatan Elektabilitas (Studi Kekuatan Foto Ganjar Pranowo Pada Pemilihan Seksi Usaha Gubernur Jawa Tengah 2013) Endang Winarsih, S.Sos Soetomo [email protected] 50-70 Sirkulasi dan Distribusi Novi, S.Sos Kesenjangan Akses Informasi Di Era Globalisasi Alamat Redaksi (Sebuah Kajian Etika Media) Fakultas Ilmu Komunikasi Anita Septiani Rosana, S.Sos Universitas Islam [email protected] 71-79 Sultan Agung Semarang Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Riset Audiens Sebagai Dasar Strategi Branding Po. Box 1054/SM Konservasi Universitas Negeri Semarang Semarang 50112 Riki Arswendi Telp. (024) 6583584 [email protected] 80-93 ext. 448/ 449 Fax. (024) 6582455 Pengaruh Terpaan Kampanye Sosial Dan Role Model email : [email protected] Pendidikan Karakter Terhadap Perilaku Akademik Mahasiswa Mahasiswi IKIP PGRI Semarang Teddy Dyatmika [email protected] 94-107 Fakultas Ilmu Komunikasi UNISSULA Semarang Mariko Rizkiansyah Konstruksi Komentar Pada Media Detik.Com Ica Wulansari Terhadap Pencitraan Jokowi KONSTRUKSI KOMENTAR PADA MEDIA DETIK.COM TERHADAP PENCITRAAN JOKOWI Oleh : Mariko Rizkiansyah, M.I.Kom.
    [Show full text]
  • The Two-Face of Anies Baswedan: the Inconsistency with Regards to Jakarta Reclamation
    Journal of Language and Literature ISSN: 1410-5691 (print); 2580-5878 (online) Jean Antunes Rudolf Zico Ma’u The Two-Face of Anies Baswedan: The Inconsistency with Regards to Jakarta Reclamation Jean Antunes Rudolf Zico Ma’u [email protected] Graduate Program in English Language Studies, Universitas Sanata Dharma, INDONESIA Abstract Homo homini lupus and the end justifies the means are two general adagios that have been applied in the political contestation. The main idea behind the two adagios is that one should benefit any means necessary at all cost in order to execute the vested political agenda. Such practice is almost found in any domain of political practice, especially in the general election for governor. One of the good examples that describes the case best is the governor election of DKI-1. During this election, one of the candidates, namely Anies Baswedan, has successfully manipulated the environmental issues, namely Jakarta Reclamation, into one of his political weapons by promising that he shall cease Jakarta Reclamation if he has been officially elected as the Governor of Jakarta Special Capitol. Indeed, he has won the election and thus he has kept his commitment by sealing the 932 buildings from Island D. However, several moments later he issued the building permit for a number of buildings in one of the reclamation islands and ever since then people, especially his supporters, have started questioning his commitment toward the cessation of Jakarta Reclamation. Departing from the case, the researcher is encouraged to conduct a study that might disclose the true characteristics of a political figure.
    [Show full text]
  • AGENDA REV 5 1.Indd
    DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA AGENDA KERJA DPD RI 2017 DATA PRIBADI Nama __________________________________________________________ No. Anggota ___________________________________________________ Alamat _________________________________________________________ _________________________________________________________________ Telepon/Fax ____________________________________________________ Nomor _________________________________________________________ KTP ____________________________________________________________ Paspor _________________________________________________________ Asuransi _______________________________________________________ Pajak Pendapatan ______________________________________________ SIM ____________________________________________________________ PBB ____________________________________________________________ Lain-lain _______________________________________________________ DATA BISNIS Kantor _________________________________________________________ Alamat _________________________________________________________ _________________________________________________________________ Telepon/Fax ____________________________________________________ Telex ___________________________________________________________ Lain-lain _______________________________________________________ NOMOR TELEPON PENTING Dokter/Dokter Gigi _____________________________________________ Biro Perjalanan _________________________________________________ Taksi ___________________________________________________________ Stasiun K.A
    [Show full text]
  • BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Provinsi DKI
    BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Provinsi DKI Jakarta memiliki kondisi geografis lautan yang lebih luas dari daratan sehingga memiliki potensi sumber daya laut yang cukup besar, yakni berupa sumber daya mineral dan hasil laut. Sumber daya mineral yang dihasilkan, tepatnya di Pulau Pabelokan, Kepulauan Seribu, berupa minyak bumi dan gas mulai dieksploitasi sejak tahun 2000 dengan rata-rata kapasitas produksi sekitar 4 juta barel per tahun. Kekayaan laut yang dapat dieksploitasi berupa ikan konsumsi dan ikan hias. Selama lima tahun terakhir, tiap tahunnya rata-rata produksi ikan konsumsi mencapai 123 ribu ton dan produksi ikan hias mencapai 59,86 juta ekor.1 Pantai Utara Jakarta atau yang biasa dikenal dengan Teluk Jakarta adalah sebuah kawasan perairan yang kaya berbagai macam hasil laut seperti laut-laut umumnya di Indonesia. Tidak bisa dipungkiri perairan teluk jakarta ini menjadi pemasok kebutuhan ikan bagi masyarakat Jakarta, selain itu banyak sekali masyarakat yang tinggal di pesisir Teluk Jakarta berprofesi sebagai nelayan yang menggantungkan hidupnya di Teluk Jakarta tersebut.2 Reklamasi Pantai Utara Jakarta tidak lepas dari adanya kontroversi yang telah menarik perhatian masyarakat secara luas. Pelaksanaan Pembangunan ekonomi masyarakat termasuk kegiatan reklamasi pantai tidak lepas dari peran serta kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah. 1https://jakarta.go.id/artikel/konten/79/sumber-kekayaan-alam-jakarta, diakses pada 12 januari 2019, pukul 19.00 wib. 2 https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4e40eb03edfa5/teluk-jakarta-layak-jadi-cagar-alam, diakses pada 12 januari 2019, pukul 19.10 42 Proyek reklamasi Teluk Jakarta sejak awal perencanaanya telah mendapati penolakan dari masyarakat dan nelayan karena dampaknya terhadap pemburukan lingkungan pesisir maupun penggusuran ruang hidup dan penghidupan nelayan di Teluk Jakarta.
    [Show full text]
  • Jakarta's 2017 Gubernatorial Elections
    This document is downloaded from DR‑NTU (https://dr.ntu.edu.sg) Nanyang Technological University, Singapore. Jakarta’s 2017 Gubernatorial Elections: More Than Just Politics Satrio Dwicahyo; Chen, Jonathan 2016 Chen, J., & Satrio Dwicahyo. (2016). Jakarta’s 2017 Gubernatorial Elections: More Than Just Politics. (RSIS Commentaries, No. 290). RSIS Commentaries. Singapore: Nanyang Technological University. https://hdl.handle.net/10356/88249 Nanyang Technological University Downloaded on 25 Sep 2021 07:51:40 SGT www.rsis.edu.sg No. 290 – 29 November 2016 RSIS Commentary is a platform to provide timely and, where appropriate, policy-relevant commentary and analysis of topical issues and contemporary developments. The views of the authors are their own and do not represent the official position of the S. Rajaratnam School of International Studies, NTU. These commentaries may be reproduced electronically or in print with prior permission from RSIS and due recognition to the author(s) and RSIS. Please email: [email protected] for feedback to the Editor RSIS Commentary, Yang Razali Kassim. Politics, Plurality and Inter-Group Relations Jakarta’s 2017 Gubernatorial Elections: More Than Just Politics By Jonathan Chen and Satrio Dwicahyo Synopsis Compared with 2012, the Jakarta Gubernatorial Elections in 2017 carry greater significance on the Indonesian national stage than ever before. One dimension is politics and plurality. Commentary AS THE Indonesian capital Jakarta swings into its gubernatorial elections set for early next year, it is timely to assess what this political contest means as a barometer for the culture of tolerance in Indonesian politics and society. A candidate from a “double-minority” community – a Christian and ethnic Chinese by the name of Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) – is competing for the governorship.
    [Show full text]
  • Efektivitas Koalisi Gemuk Parpol Pilkada DKI Jakarta 2012
    Efektivitas Koalisi Gemuk Parpol Pilkada DKI Jakarta 2012 Achmad Syarkowi Jazuli. Abstrak Pertarungan Jokowi-Ahok dan figur incumbent Fauzi Bowo-Nachrowi dalam pilkada DKI Jakarta tahun 2012 lalu dianggap sebagai toggak penting dalam pemilihan kepala daerah di Indonesia. Kekalahan koalisi gemuk Fauzi Bowo menjadi bukti bahwa oligarki partai dapat dikalahkan sosok Joko Widodo. Dengan menggunakan teori Arennd Ljiphart, dapat diketahui bahwa koalisi gemuk yang dibentuk Fauzi Bowo tidak sekuat koalisi yang diciptakan Joko Widodo. Mesin Partai dalam koalisi gemuk tidak berjalan karena sikap pragmatis partai yang berakiibat keputusan elit partai tidak diikuti kader dan simpatisan. Hasilnya Fauzi Bowo dengan koalisi gemuknya gagal meraup suara diputaran kedua. Kekalahan Fauzi Bowo dapat dilihat bahwa pemilih di Jakarta semakin cerdas karena pudarnya kekuatan partai dalam mempengaruhi pemilih dalam pilkada. Kata kunci : Pilkada, koalisi gemuk, partai politik, oligarki partai Abstract The previous election race between Jokowi-Ahok and the incumbent Fauzi Bowo-Nachrowi on Jakarta governor election on 2012 has made significant turning point on Indonesia’s local election. The failure of the big coalition of Fauzi Bowo has proven that party’s oligharcy system may not work against the the figure of Joko Widodo. Applying Arennd Ljiphard , it is shown that big coalition established by Fauzi Bowo were not as strong as Joko Widodo’s. The political machines within the coalition has not worked as expected due to pragmatic behaviour shown by party elites which in turn has not managed to draw many support among the party loyal followers. The result were the the lost of Fauzi Bowo to win voters on the second round of the election.
    [Show full text]
  • The Journal of Social Sciences Research ISSN(E): 2411-9458, ISSN(P): 2413-6670 Vol
    The Journal of Social Sciences Research ISSN(e): 2411-9458, ISSN(p): 2413-6670 Vol. 4, Issue. 12, pp: 834-840, 2018 Academic Research Publishing URL: https://arpgweb.com/journal/journal/7 Group DOI: https://doi.org/10.32861/jssr.412.834.840 Original Research Open Access The Development of Teun Van Dijk Model: A Discourse Analysis Towards News Report of Jakarta Regional Election on Media Indonesia.com Published from November Until December 2016 Ayub Dwi Anggoro* University Muhammadiyah of Ponorogo Aziz Amin University Sultan Zainal Abidin Abstract The direct regional election of 2017 is one of the democracy parties celebrated by the people of Special Capital Region of Jakarta. As the capital of the country, this regional election brings special meaning for the people, communities, and parties participating in this election to become the highest sovereign of this region. Philosophically, it will be easier to win the next national election when a certain party becomes the sovereign of this Special Capital Region of Jakarta. In this case, news media has a very important role in providing good and useful information to the people and the community. The independence of media is expected to provide balanced, neutral information because it may greatly determine the quality of the ongoing regional election. As the opposite, there is also a possibility in which media is used as a tool to build political power. That is why there is a new phenomenon in which many media owners are involved and even actively participated in politics in Indonesia. The dynamics of the current communication technology development is started to be taken seriously by the media owners.
    [Show full text]
  • Populism in the 2017 Jakarta Gubernatorial Election
    Journal of Governance Volume 4, Issue 1, June 2019 (1-15) (P-ISSN 2528-276X) (E-ISSN 2598-6465) http://dx.doi.org/10.31506/jog.v4i1.4874 POPULISM IN THE 2017 JAKARTA GUBERNATORIAL ELECTION Abdul Hamid Government Department, Faculty of Social and Political Sciences, University of Sultan Ageng Tirtayasa [email protected] Received: February 8 2019; Revised: March 13 2019; Accepted: March 31 2019 Abstract: The 2017 Jakarta Gubernatorial Election was one of the most competitive local elections in Indonesia. This election clearly used religious and ethnic populism strategy that divided Jakarta citizens into two groups: A Muslim Governor’s supporters Vs. Incumbent`s supporters. The root of the Muslim governor’s supporters was the rejection of some Islamic organizations against the rise of Chinese-Christian Incumbent Governor – Basuki Tjahaja Purnama or “Ahok”. This sentiment found a momentum when Ahok was accused of blasphemy against Islam that provoked Muslims furious. Moreover, Anies Baswedan became a successful candidate utilizing the sentiments and used mosques to echo the resistance against non- muslim Governor candidate. Keywords: Blasphemy, Democracy, Jakarta Gubernatorial election, Populism Introduction "In the past, we pribumi (a term that Sandiaga Uno were the victories of the could be loosely defined as “native Native Muslims against others. Indonesians”) were oppressed and It also confirmed the strategy of defeated; now we are independent, now Baswedan during the Jakarta Governor is the time for us to be masters in our own Election campaign. In a video circulating country.” (Anies Baswedan, Governor of at an internal meeting of Baswedan Jakarta Inauguration`s Speech, 16 October supporters, Fatah as his Political 2017).
    [Show full text]
  • POLITIK IDENTITAS DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH DKI JAKARTA (Studi Analisis Wacana Terhadap Pidato Basuki Tjahaja Purnama Di
    POLITIK IDENTITAS DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH DKI JAKARTA (Studi Analisis Wacana Terhadap Pidato Basuki Tjahaja Purnama di Kepulauan Seribu Pada Tanggal 27 September 2016) Disusun Oleh : Muammar Achmat Tahir 110906072 Dosen Pembimbing : Husnul Isa Harahap, S.Sos, M.Si DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018 Universitas Sumatera Utara UNIVERITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK MUAMMAR ACHMAT TAHIR (110906072) POLITIK IDENTITAS DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH DKI JAKARTA (Studi Analisis Wacana Terhadap Pidato Basuki Tjahaja Purnama di Kepulauan Seribu Pada Tanggal 27 September 2016) Rincian skripsi: 109 halaman, 21 buku, 8 majalah, 11 jurnal harian, 1 skripsi, 4 Undang-Undang, dan 19 situs internet. ABSTRAK Penelitian ini mencoba menguraikan makna dari penyebutan kata Al- Maidah Ayat 51 yang ada pada pidato Basuki Tjahaja Purnama tanggal 27 September 2016 di Kepulauan Seribu dilihat dari perspektif identitas Laclau dan Mouffe. Penelitan ini dilatarbelakangi oleh kontroversi pidato Basuki Tjahaja Purnama di Kepulauan Seribu yang berujung pada kasus hukum atas dugaan Penodaan Agama. Akhir dari proses persidangan atas kasus tersebut ialah dikeluarkannya Putusan Majelis Hakim PN Jakarta Utara yang menyatakan bahwa Basuki terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakan pidana penodaan agama, dan menjatukan pidana kepada Basuki dengan penjara selama dua tahun. Teori yang digunakan dalam menganalisis penelitian ini ialah teori analisis wacana Teun A. Van Dijk, untuk memahami makna dari pidato Basuki baik secara umum maupun secara khusus yaitu pada bagian penyebutan kata surat Al- Maidah Ayat 51. Teori Wacana Foucault digunakan untuk menjelaskan hubungan antara kekuasaan dan wacana. Terakhir, teori yang digunakan pada penelitian ini ialah teori wacana Laclau dan Mouffe, untuk melihat hubungan secara langsung antara politik dan wacana.
    [Show full text]
  • Intonasi Dan Ritme Dalam Pidato Pelantikan Presiden Joko
    INTONASI DAN RITME DALAM PIDATO PELANTIKAN PRESIDEN JOKO WIDODO PERIODE II 2019 - 2024 KAJIAN FONOLOGI OLEH : DAVID ANDREAS P. L NIM: 160701010 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020 Universitas Sumatera Utara A Universitas Sumatera Utara B Universitas Sumatera Utara PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : David Andreas Panahan Laut NIM : 160701010 Jurusan : Sastra Indonesia Fakultas : Ilmu Budaya USU Judul : “Intonasi Dan Ritme Dalam Pidato Pelantikan Presiden Joko Widodo Periode II 2019 – 2024 Kajian Fonologi” Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memeroleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan yang saya buat ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar kesarjanaan yang saya peroleh. Medan, 19 Oktober 2020 Penulis, David Andreas P. L i Universitas Sumatera Utara INTONASI DAN RITME DALAM PIDATO PELANTIKAN PRESIDEN JOKO WIDODO PERIODE II 2019 – 2024 KAJIAN FONOLOGI SKRIPSI OLEH DAVID ANDREAS PANAHAN LAUT NIM 160701010 ABSTRAK Skripsi ini mendeskripsikan : Intonasi dan ritme dalam pidato pelantikan presiden Joko Widodo Periode ke-2 tahun 2019 – 2024. Masalah yang diteliti adalah bagaimana intonasi yang terdapat dalam video pidato dengan menentukan pola variasi nada dalam intonasi kalimat dilambangkan dengan angka arab (1,2,3) atau garis dan bagaimana ritme yang terdapat dalam pidato pelantikan presiden Joko Widodo berdasarkan setiap struktur kalimat dasar. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode simak. Teknik yang digunakan adalah teknik dasar sadap dengan teknik lanjutan yaitu teknik simak libat bebas cakap (SLBC).
    [Show full text]