ANALISIS WACANA PROGRAM TALKSHOW MATA NAJWA EPISODE “NYALA PAPUA” DI TRANS 7

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi persyaratan

mencapai derajat Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi

Konsentrasi: Penyiaran

Disusun Oleh:

Hermawida

07031181520023

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2020 i

ii

iii

iv

MOTTO “Yakin Semua Orang Punya Kesempatan Untuk Mencapai Tujuan”

v

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul “Analisis Wacana Program Talkshow Mata Najwa Episode “Nyala Papua” di Trans 7”. Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya. Skripsi ini dalam proses penyusunannya penulis tidak terlepas dari bimbingan, bantuan serta petunjuk- petunjuk dari berbagai pihak yang telah memberikan konstribusi yang besar dalam penulisan skripsi ini, serta pula waktu yang dilalui selama penulis menuntut ilmu program Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya. Oleh karena itu dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaf, MSCE, selaku Rektor Universitas Sriwijaya. 2. Bapak Prof. Dr. Kiagus Muhammad Sobri, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya. 3. Bapak Dr. Andries Lionardo, SIP., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya. 4. Ibu Dr. Retna Mahriani, M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Hoirun Nisyak, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing II, yang telah bersedia membimbing, dan memberikan masukan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. 5. Bapak Dr. Andries Lionardo, SIP., M.Si dan Bapak Krisna Murti, S.I.Kom., MA selaku Tim Penguji Skripsi yang telah memberikan masukan untuk kebaikan skripsi ini. 6. Ibu Dwi Mirani, S.IP., M.Si sebagai dosen pembimbing Akademik telah membimbing penulis selama perkuliahan. vi

7. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya yang memberikan ilmu dan pelajaran secara teori dan pelajaran secara terhadap penulis selama masa perkuliahan. 8. Seluruh staf dan tata usaha Program Strata 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya. 9. Bapak Herfriady , S.Sos., MA selaku Expert Jugement dalam penelitian ini 10. Keluarga saya, Ayah (Zulyaden), Ibu (Evi Herawati), Kakak (Beni Bastian dan Ismi Fitri), Adik (Ahmad Bayumi Boston). 11. Teman-teman Teamwork yang teridiri dari Pla, Liva, Dini, Meiliza dan Yala telah memberikan bantuan serta suport 12. Teman-teman HMC Production yang menemani dari awal perkuliahan hingga sekarang. 13. Deo Wahyu Pradana yang telah memberikan dukungan moril selama menyelesaikan skripsi 14. Teman-teman Jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2015. 15. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih sebesar-besarnya saya ucapkan, semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dengan balasan terbaik-Nya. Aamiin.

Kayuagung, 9 Januari 2019 Penulis,

Hermawida NIM. 07031181520023 vii

viii

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ...... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ...... iii

MOTTO ...... iv

KATA PENGANTAR ...... v

ABSTRAK ...... vii

ABSTRACT ...... viii

DAFTAR ISI ...... ix

DAFTAR DIAGRAM ...... xiii

DAFTAR TABEL ...... xiv

DAFTAR GAMBAR ...... xv

BAB I ...... 1

PENDAHULUAN ...... 1

1.1 Latar Belakang ...... 1

1.2 Rumusan Masalah ...... 9

1.3 Tujuan Penelitian ...... 9

1.4 Manfaat Penelitian ...... 9

1.4.1 Manfaat Akademis ...... 9

1.4.2 Manfaat Praktis ...... 10

BAB II ...... 11

TINJAUAN PUSTAKA ...... 11 x

2.1 Landasan Teori ...... 11

2.1.1 Komunikasi Massa ...... 11

2.1.2 Televisi ...... 14

2.1.3 Program Talkshow ...... 16

2.1.4 Wacana ...... 17

2.1.5 Jenis-jenis Wacana ...... 19

2.1.6 Analisis Wacana ...... 20

2.1.7 Paradigma Kritis ...... 21

2.2 Teori Analisis Wacana Sara Mills ...... 22

2.3 Teori Analisis Wacana Teun A. Van Dijk ...... 22

2.4 Teori yang digunakan ...... 26

2.5 Kerangka Pemikiran ...... 26

2.6 Alur Pikir ...... 27

2.7 Penelitian Terdahulu...... 27

BAB III...... 30

METODE PENELITIAN ...... 30

3.1 Metode Penelitian ...... 30

3.2 Fokus Penelitian ...... 30

3.3 Unit Analisis ...... 32

3.4 Data dan Sumber Data ...... 32

3.4.1 Data ...... 32

3.4.2 Sumber Data ...... 32 xi

3.5 Teknik Pengumpulan Data ...... 32

3.5.1 Observasi ...... 33

3.5.2 Dokumentasi...... 33

3.6 Teknik Analisis Data ...... 33

3.7 Teknik Keabsahan Data...... 34

BAB IV ...... 36

GAMBARAN UMUM ...... 36

4.1 Sejarah Trans 7 ...... 36

4.2 Logo dan Arti Logo Trans 7 ...... 37

4.3 Visi, Misi dan Budaya Perusahaan ...... 38

4.3.1 Visi Perusahaan ...... 38

4.3.2 Misi Perusahaan ...... 38

4.3.3 Budaya Perusahaan ...... 38

4.4 Manajemen Perusahaan ...... 40

4.5 Biodata Perusahaan ...... 41

4.6 Profil Mata Najwa ...... 42

BAB V ...... 43

PEMBAHASAN ...... 43

5.1 Struktur Makro ...... 51

5.1.1 Tematik...... 51

5.2 Superstruktur ...... 54

5.2.2 Skematik ...... 55 xii

5.3 Struktur Mikro ...... 71

5.3.1 Semantik ...... 71

5.3.2 Sintakis ...... 75

5.3.3 Stilistik ...... 77

5.3.4 Retoris ...... 79

BAB VI ...... 81

PENUTUP...... 81

6.1 Kesimpulan ...... 81

6.2 Saran ...... 82

DAFTAR PUSTAKA ...... 83

Lampiran

xiii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1.1 ...... 6 xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Indeks Kualitas Program Talkshow ...... 5 Tabel 1.2 Penghargaan dan nominasi program Mata Najwa di Trans 7 ...... 7 Tabel 2.1 Fungsi Komunikasi Massa ...... 13 Tabel 2.2 Unsur Teks Wacana ...... 19 Tabel 2.3 Model Analisis Van Dijk ...... 23 Tabel 2.4 Struktur Teks ...... 24 Tabel 2.5 Elemen Wacana Van Dijk ...... 25 Tabel 3.1 Fokus Penelitian...... 31 Tabel 5.1 Temuan Data ...... 44 Tabel 5.1.1 Struktur Makro...... 54 Tabel 5.2 Skema Superstruktur ...... 55 Tabel 5.3 Skematik Wacana ...... 70 xv

DAFTRA GAMBAR

Gambar 1.1 Program Mata Najwa di Trans 7 ...... 4 Gambar 4.1 Logo Trans 7 ...... 37 Gambar 5.1 Episode Mata Najwa ...... 51

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Teknologi semakin berkembang pesat dengan ditandai muncul nya beragam media dikalangan masyarakat. Tuntutan pemenuhan informasi yang membuat media memiliki peran penting dikalangan masyarakat sehingga dapat memberikan informasi secara cepat dan akurat. Munculnya beragam macam media memudahkan masyarkat mendapatkan dan mencari informasi, salah satu media yang digunakan adalah media massa yang berhubungan dengan komunikasi massa. Komunikasi massa merupakan proses pemyampaian pesan atau informasi yang dilakukan oleh komunikan melalui media massa kepada komunikator yang bersifat massa (khalayak). Bentuk dari media massa terdiri dari media cetak (surat kabar, majalah, dan tabloid), media elektronik (televisi dan radio), buku dan film (Nurudin, 2007: 20). Media massa semakin mudah dijangkau dan didapatkan oleh masyarakat luas, informasi yang didapatkanpun beragam baik dari segi politik, sosial, ekonomi, budaya dan lain-lain. Media massa dapat diartikan pula sebagai alat-alat dalam komunikasi yang menyebarkan pesan secara serempak dan cepat kepada audience yang luas dan heterogen (Nurudin, 2011: 9). Dapat diartikan media massa merupakan sarana yang efektif untuk menyampaikan informasi yang dikemas dalam bentuk wacana kehadapan publik, kelompok maupun pemerintah. Wacana sendiri merupakan wujud komunikasi verbal dimana setiap percakapan atau dialog yang dilakukan penutur dan lawan tutur untuk menyampaikan informasi disebut waacana. Menurut Mohammad A.S Hikam dalam buku Eriyanto (2001:5) Setiap pernyataan pada dasarnya adalah tindakan penciptaan makna yakni tindakan pembentukan diri serta pengungkapan jati diri dari sang pembicara (komunikator). Dapat diartikan wacana digunakan upaya untuk pengungkapan maksud tersembunyi dari sang penutur (komunikator) yang mengemukakan suatu pernyataan. Wacana dapat dikemas dengan berbagai maksud oleh penutur dan lawan tutur dimana wacana memiliki keleluasaan menyampaikan berbagai macam 2

bentuk opini pendapat, ataupun ideologinya. Menurut Sudaryat (2009:106) aktivitas penutur bersifat produktif, ekspresif dan kreatif dalam pemilihan bahasa atau kata membawa makna ideologi terntu umumnya berusha menunjukkan dukungan publik, karena pemilihan kata tertentu menyebabkan makna tertentu. Dalam kemasan wacana, wacana bukan ditempatkan seperti ruang tertutup dan internal tetapi secara terbuka yang dikemas untuk publik, karena wacana dipandang sebagai sesuatu yang bertujuan untuk mempengaruhi, mendebat, membujuk, menyangga, bereaksi, mengiring opini dan sebagainya (Eriyanto, 2001:8). Dapat diartikan wacana sebagai ruang publik bagi penutur untuk membentuk opini sekaligus menggiringnya sesuai dengan kebutuhannya. Sasaran dalam olahan wacana biasanya untuk orang banyak, massa atau publik oleh karena itu media massa merupakan serana yang mampu dalam menyampaikan informasi yang dikemas dalam bentuk wacana. Salah satu media massa yang kehadirannya tidak lagi dapat dipisahkan dengan masyarakat adalah televisi. Menurut Haryatmoko (2007:19) alasan mendasar televisi masih menjadi daya tarik khalayak adalah karena televisi merupakan sarana utama untuk menyampaikan dan mendapatkan informasi yang tepat menjadi sarana pendidikan, hiburan maupun berita yang efektif. Dapat diartikan televisi merupakan tempat yang strategis bagi berbagai kelompok sosial, politik, maupun pemerintahan untuk tampil dengan olahan bahasa yang dikembangkan serta memungkinkan bagi kelompok tertentu dalam menampilkan situasi, peristiwa atau realitas versi mereka sendiri. Media Televisi memiliki banyak konten atau program yang bisa dijadikan sebagai sarana khalayak umum untuk mendapatkan informasi. Dalam buku Morissan (2008: 209-214) membahas mengenai ragam program dimana terdapat tiga jenis program yang diproduksi oleh televisi yakni sebagai berikut. 1. Hard News : Jenis yang satu ini merupakan jenis berita yang segala informasi penting maupun menarik yang bersifat segera. Artinya informasi tersebut harus disiarkan secara segera agar dapat diketahui khalayak dengan cepat. Contoh dari Hard News ini seperti Feature, Infotaiment maupun Straight News. 3

2. Soft News : Jenis ini merupakan informasi yang disampaikan atau disiarkan secara mendalam atau rinci kepada khalayak. Contoh dari Soft News ini seperti Talkshow, Documenter, Magazine maupun Current Affair. 3. Hiburan : jenis yang satu ini termasuk siaran yang memiliki tujuan untuk menghibur khalayak dalam berbagai bentuk seperti lagu, cerita, musik maupun games. Contoh dari siaran hiburan ini yaitu Variety Show, Sinetron, Musik dan lain sebagainya. Media televisi memiliki berbagai macam program salah satunya adalah program Talk Show atau gelar wicara. Program Talk Show termasuk kedalam konten informasi yang berisikan kegiatan interaksi atau diskusi antara pemandu acara dengan narasumber mengenai suatu topik yang telah ditentukan sebelumnya, baik itu disiarkan secara langsung maupun tidak langsung di televisi. Program Talk Show ada disetiap stasiun televisi karena merupakan Soft News dari stasiun televisi itu sendiri hanya saja disetiap Talk Show nya memiliki konsep yang berbeda-beda. Program Talk Show biasanya berisikan tentang informasi mengenai suatu hal yang dibahas bersama narasumber yang bersangkutan. Program talkshow merupakan program yang paling menarik dan paling banyak menghiasi stasiun televisi terbukti disetiap stasiun televisi memiliki program talkshow dengan karakteristik dari masing-masing stasiun televisi. Program talkshow dikemas semenarik mungkin untuk mendapat perhatian khalayak atau mempengaruhi khalayak. Salah satu program talkshow favorit yang memberikan informasi adalah program Mata Najwa yang disiarkan oleh Stasiun Televisi Trans 7.

4

Gambar 1.1 Program Mata Najwa di Trans 7

Sumber : www.trans7.co.id Program Mata Najwa di Trans7 merupakan gelar wicara yang memiliki bahasan seputar dunia politik mengenai fonomena-fenomena yang terjadi dengan menghadirkan narasumber yang ahli dalam bidangnya. Pembawa acara dalam program memiliki karakter lugas, kritis, berbicara cepat dan tajam dalam mengulik informasi pada narasumber. Program yang dikemas bentuk diskusi politik yang berat menjadi ringan untuk dibahas. Program Mata Najwa selalu mengangkat topik-topik yang menarik dengan narasumber kelas satu. Program talkshow ini pernah menghadirkan presiden Republik Indoneisa yang ketiga yaitu BJ Habbie pada episode Habbie hari ini, wakil presiden pada episode pemimpin bernyali dan Menteri BUMN Dahlan Iskan pada episode komandan koboi. Program ini pertama tayang di stasiun Metro Tv selama tiga bulan break Mata Najwa hadir pada stasiun Trans7 yang dirilis pada tanggal 10 Januari 2018 dan disiarkan setiap Rabu Pukul 20.00 WIB dengan episode perdana berjudul “ Rumah Kita”. Tayangan perdana itu mampu menaikan nama stasiun televisi tersebut.. Program Mata Najwa dikemas sesuai fenomena yang dibicaran oleh masyarakat memiliki tema yang sesuai dengan narasumber. Program ini memiliki pembawa acara yang ahli pada bidang jurnalistik yaitu Najwa Shihab.

Setiap program diawasi oleh badan pengawas yaitu Komisi Penyiaran Indonesia. Komisi Penyiaran Indonesia memiliki standar kualitas program yaitu 3%, jika suatu program mencapai angka yang sudah tetap atau lebih maka program tersebut berkualitas sesuai standar Komisi Penyiara Indoensia. Program 5

Talkshow di Trans7 ini memiliki indeks kualitas sesuai dengan rata-rata yang ada pada data KPI. Peneliti mendapatkan data dari situs KPI periode II tahun 2019, yakni sebagai berikut.

Tabel 1.1 Indeks Kualitas Program Talkshow

INDEKS INDIKATOR KUALITAS PROGRAM TALKSHOW BERDASARKAN LEMBAGA PENYIARAN

Sumber : www.kpi.co.id Periode II Tahun 2019 (dikelola penulis)

Berdasarkan tabel diatas, program talkshow di Trans7 menduduki posisi pertama pada survei yang dilakukan oleh KPI dengan indeks rata rata sebesar 3.64%, angka yang cukup untuk menyatakan bahwa program talkshow di Trans7 sesuai dengan standar yang telah di tetapkan oleh KPI. Komisi Penyiaran Indonesia menjadikan program Mata Najwa sebagai sampel pengamatannya hasil indeks rata-rata tersebut didapat berdasarkan dari beberapa aspek seperti kepentingan publik, kedalaman informasi, keberimbangan, mengasah penalaran dan kemampuan pembawa acara. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan Komisi Penyiaran Indonesia untuk aspek mengasah penalaran program talkshow di Trans7 mencapai angka tertinggi yaitu 3.85% karena dinilai mampu menggiring khalayak untuk bisa kritis. Termasuk program talkshow Mata Najwa karena Mata Najwa merupakan salah satu program talkshow di Trans7 dan sebagai sampel pengamatan yang dilakukan KPI.

6

Rating merupakan jumlah orang menonton suatu program televisi terhadap populasi televisi yang dipersentasekan. Rating juga bisa dikatakan peminatan pemonton pada suatu program. Semua stasiun televisi berlomba-lomba untuk mendapatkan rating yang bagus, karena rating bisa menentukan suatu program pada stasiun televisi berlanjut atau berhenti. Semakin tinggi rating pada program maka semakin lama program tersebut akan bertahan. Salah satunya program Mata Najwa di trans7 yang memiliki Program ini memiliki cukup tinggi. Peneliti mendapatkan data dari situs Komisi Penyiaran Indonesia Periode III 2018, yakni sebagai berikut.

Diagram 1.1 Rating Program Mata Najwa PEMERINGKATAN MENONTON PROGRAM TALKSHOW

sumber:www.kpi.co.id Periode III Tahun 2018 (dikelola penulis)

Bekerjasama dengan 12 perguruan tinggi melibatkan 120 panelis ahli di 12 kota di Indonesia, Komisi Penyiara Indonesia (KPI) pusat penyelengarakan survey indeks kualitas program siaran tv periode III 2018. Program Mata najwa menduduki posisi teratas yang paling banyak ditonton berdasarkan survey indeks kualitas program yang dilakukan oleh Komisi penyiaran Indonesia (KPI) dengan perolehan 57% suara menonton dari 1200 responden dibandingkan dengan talkshow dibawahnya. Dilihat dari hasil survey diatas program Mata Najwa memiliki presentase jauh meninggalkan para pesaingnya karena tim Mata Najwa 7

terus berusaha menghadirkan nuansa yang baru pada penontonnya dan pembahasan-pembahasan yang hangat diperbincangkan. Dapat diartikan bahwa program Mata Najwa di Trans7 ini masih diminati, dinantikan dan dipercayai oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi seputar dunia sosial politik.

Program Mata Najwa di Trans7 merupakan program yang terbilang memiliki prestasi dimana beberapa kali masuk dalam beberapa nominasi di beberapa acara penghargaan dan bahkan pernah memenangkan piala penghargaan di salah satu acara. Peneliti mendapatkan data dari salah satu situs yang menyebutkan bahwa program Mata Najwa di Trans7 pernah masuk kedalam beberapa nominasi dan memenangkan salah satu penghargaan yakni sebagai berikut.

Tabel 1.2 Penghargaan dan Nominasi dari Program Mata Najwa di Trans7 Tahun Penghargaan Nominasi Hasil Indonesian Choice Awards 2018 TV Program Of The Year Menang 2018 Indonesian Television Program Inspiratif 2018 Menang Awards 2018 Terpopuler Komisi Penyiaran Indonesia Program Televisi Talkshow 2018 Menang Awards 2018 Berita Panasonic Gobel Awards 2018 Program Talkshow Berita Nominasi 2018 Panasonic Gobel Awards 2019 Program Talkshow Berita Menang 2019 Sumber : www.trans7.co.id (ola penulis)

Dari Tabel 1.2, dapat dilihat bahwa program Mata Najwa selama satu tahun di Trans7 memenangkan tiga sekaligus di beberapa acara penghargaan seperti Indonesian Choice Awards 2018, Indonesian Television Awards 2018, dan Komisi Penyiaran Indonesia Awards 2018. Progam “Mata Najwa” Trans7 juga 8

masuk dalam nominasi pada acara penghargaan seperti Panasonic Gobel Awards 2018. Acara penghargaan ini merupakan hasil survei dari masing-masing acara. Seperti acara penghargaan Indonesian Television Awards 2018 pihak acara survei langsung dilapangan untuk menentukan seluruh nominator dalam 13 kategori melalui tim Roy Morgan yang melibatkan 1700 responden di 22 kota dan di 17 provinsi Indonesia (www.wartakota.tribunnews.com diakses pada 2 mei 2019) . Jadi yang termasuk dalam nominasi penghargaan Indonesian Television Awards 2018 merupakan pilihan dari masyarakat atau yang menjadi unggulan oleh masyarakat. Selanjutnya penilaian terhadap masing-masing nominasi dilakukan dengan melibatkan seluruh masyarakat Indonesia untuk menentukan siapa yang berhak menerima penghargaan terpopuler dengan cara voting melalui sms sesuai dengan nominasi atau kategori yang ada. Program ini juga terpilih sebagai program yang paling direkomendasikan oleh majalah SWA dan mendapatkan penghargaan The World Of Mouth Marketing Award 2011, penghargaan tersebut diraih karena seetiap topik di episode Mata Najwa selalu mendapat trending topik diberbagai media sosial. Dapat disimpulkan acara penghargaan ini guna untuk menyalurkan masyarakat memberikan apresiasi serta program Mata Najwa ini berkualitas memberikan wawasan kepada masyarakat. Pada tanggal 21 Agustus 2019, program talkshow Mata Najwa mengangkat tema “Nyala Papua”. Papua merupakan salah satu provinsi Indonesia yang memiliki banyak kekayaan dan permasalahannya masih belum terpecahkan. Permasalahan yang sering terjadi menyangkut rasisme dan diskriminasi. Papua mendapatkan perkataan-perkataan rasis dan ujuran kebencian. Menurut KBBI Rasis merupakan Prasangka berdasarkan keturunan bangsa, perlakuan yang berat sebelah terhadap (suku) bangsa yang berbeda-beda, paham bahwa ras sendiri adalah ras yang paling unggul (kbbi.web.id diakses 22 Oktober 2019) Tindakan rasis ini terjadi dibergai negara termasuk Indonesia yang saat ini terjadi pada mahasiswa Papua di Surabaya. Sebelumnya masalah rasisme atau tindakan rasialisme pada Papua pernah terjadi di Yogyakarta para mahasiswa ditangkap paksa, asramanya dikepung masyarakat dan seorang mahasiswa nya di diskriminalisasi. Selain itu orang Papua sering mendapatkan tindakan yang kurang 9

enak padahal orang Papua juga bagian dari negera Indonesia yang layak mendapatkan perlakuan sama hal nya dengan provinsi-provinsi yang lain. Berbagai masalah ini sebelumnya hanya muncul dan hilang belum ada yang wawancara secara mendalam dalam permasalahan ini, pada kesempatan ini program Mata Najwa mengangkat isu sensitif untuk mencari solusi dan titik terang tentang permasalahan dan isu mengenai Papua dikupas dalam tayangan Mata Najwa mulai dari kronologis, kekerasan yang terjadi serta oknum yang melakukan tindakan rasis agar masalahnya tidak semakin membersar penyangkatan tema ini diharapkan memberikan solusi dan menjadi nilai yang dapat diterapkan dalam masyarakatnya menontonnya. Menariknya wacana dan gaya bicara yang disampaikan Najwa Shibab sebagai pembawa acara selalu tepat sasaran saat mewawancarai narasumber. Serta argumen-argumen dari narasumber memiliki makna yang dapat mengiring opini masyarakat yang menontonya dan juga ada perbedaan pendapat sehingga menampilkan perbedaan kronologi yang terjadi dan memberikan argumen tentang situasi atau peristiwa dengan olahan bahasa dan kata versi narasumber masing-masing. Melihat ini peneliti tertarik untuk menganalisis wacana yang dibangun dalam tayangan Mata Najwa Episode “Nyala Papua”. 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang, dengan ini peneliti mendapatakan satu rumusan masalah yakni “Bagaimana Analisis Wacana Program Talkshow Mata Najwa Episode “Nyala Papua” di Trans7?” 1.3 Tujuan Penelitian

Peneliti memiliki tujuan yang didapat berdasarkan masalah yang ada, yakni “Untuk mengetahui analisis wacana Program Talkshow Mata Najwa Episode “Nyala Papua” di Trans7”

1.4 Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan manfaat baik manfaat akademis maupun praktis, yakni sebagai berikut. 1. Manfaat Akademis 10

- Manfaat penelitian ini secara akademis yaitu dapat memperluas wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai analisis wacana pada televisi khususnya pada talkshow Mata Najwa Episode “Nyala Papua” di Trans7 - Hasil dari penelitian ini diharap dapat memberikan gambaran mengenai apa saja tolak ukur analisis wacana pada media televisi - Sebagai referensi bagi mahasiswa lain agar dapat menunjang pengetahuan mengenai Ilmu Komunikasi dan dapat dijadikan sebagai rujukan untuk penelitian kedepannya.

2. Manfaat Praktis - Memberikan informasi mengenai analisis wacana dalam program talkshow Mata Najwa Episode “Nyala Papua” di Trans7. - Manfaat Penelitian bagi penulis adalah menambah wawasan dan pemahaman penulis mengenai analisis wacana Program Talkshow Mata Najwa Episode “Nyala Papua” di Trans7.

83

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Ardianto, Elvinaro & Komala, Lukiati. 2005. Komunikasi Massa Suatu Pengantar.Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Ardianto, Komala, Siti Karlinah. 2007. Komunikasi Massa: suatu pengantar. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Bungin, Burhan. 2006. Analisis Data Penelitian Kualitatif. : Raja Grafindo Effendy, O. Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi dan Praktek. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Eriyanto. 2001. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: PT. LKis Printing cemerlang. Eriyanto. 2009. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: PT. LKis Printing cemerlang. Eriyanto. 2012. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: PT. LKis Printing cemerlang. Eriyanto. 2013. Analisis Naratif: Dasar-dasar dan Penerapannya dalam Analisis Teks Berita Media. Jakarta: Kencana. Fred Wibowo. 2009. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus Book Publisher. Griffths, Patrick. 2006. An Introduction to English Semantic and Pragmatics. Edinburgh University Press Ltd. Heryatmoko. 2007. Etika Komunikasi (manipulasi media, kekerasan dan pornografi). Yogyakarta: Kanisius. Jalaluddin Rakhmat. 2001. Psikologi Komunikasi Edisi revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Kartono, dkk. 2014. Bunga Rampai Penelitian Bahasa dan Sastra. Lampung: Kantor KBPL Bahasa Provinsi Lampung. Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: PT. Kencana Perdana. Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi: disertai contoh praktis riset media, public relation, komunikasi organisasi, komunikasi pemasaran. Jakarta: PT. Kencana Perdana. Lexy J. Moelong. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. 84

Miles, Matthew dan Huberman, A.M. 1992. Analisis Data Kualitatif. Penerjemah Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia-press. Morissan. 2008. Menejemen Media Penyiaran. Jakarta: Prenada Media Group. Morissan. 2009. Menejemen Media Penyiaran: Strategi Mengola Radio dan Televisi. Jakarta: Prenada Media Group. Mulyana, Deddy. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Nuridin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Nuridin, M.si. 2011. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Parera, Jos Daniel. 2004. Teori Semantik. Jakarta: Erlangga Pradopo, Rachmat Djoko. 2012. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Pres. Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Stilistika Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sobur, Alex. 2009. Analisis Teks Media (Suatu pengantar untuk analisis wacana, analisis semiotika, dan analisis framing). Bandung: Remaja Rosdakarya. Sudaryat, Yayat. 2009. Makna dalam Wacana. Bandung: CV Yrama Widya. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&d. Bandung: Alfabeta. Sumarlam. 2005. Teknik dan Praktik Analisis Wacana. Sukarta: Pustaka Cakra. Verhaar, J.W.M. 1999. Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Yoce, Aliah Darma. 2009. “Analisis Wacana Kritis”. Bandun: Yrama Widya. Skripsi dan Jurnal:

Ary Hunanda Kuswandari. 2017. Analisis Wacana Representasi Pendidikan Indonesia Pada Berita Online Detik.com. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Baiq Alya Insani. 2018. Analisis Wacana Program Indonesia Lawyers Club Episode “PKI HANTU ATAU NYATA?”. : UIN Alaudin. Payuyasa, I Nyoman. 2017. Analisis Wacana Kritis Model Van Djik Dalam Program Acara Mata Najwa di Metro TV. Jurnal Institut Seni Indonesia Denpasar. 85

Suciartini, Ni Nyoman Ayu. 2017. Analisis Wacana Kritis “Semua Karena Ahok”Program Mata Najwa di Metro TV. Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Bali.

Website: www.kpi.go.id www.trans7.co.id www.wartakota.tribunnews.com https://www.biografiku.com/biografi-najwa-shihab-profil-presenter-mata-najwa/