A. RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Uraian Ringkas Kondisi Setjen KPU Saat Ini Sejalan Dengan Program Reformasi Birokrasi Yang Dicanangkan
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
A. RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Uraian Ringkas Kondisi Setjen KPU saat ini Sejalan dengan Program Reformasi Birokrasi yang dicanangkan oleh Pemerintah, maka sejak Tahun 2013 Setjen KPU telah menetapkan program reformasi menjadi bagian dari program dan kegiatan prioritas lembaga. Berkenaan dengan kondisi organisasi birokrasi, Setjen KPU telah melakukan evaluasi organisasi untuk menilai kondisi organisasi birokrasi Setjen KPU. Hasil dari penilaian kinerja organisasi tersebut menunjukkan gambaran kondisi organisasi Setjen KPU saat ini. Dari 5 (Lima) aspek yang dinilai yaitu pada aspek : struktur organisasi, manajemen SDM, Tata kerja, Sarana dan Prasarana, komunikasi dan kordinasi organisasi. Hal yang kurang sesuai didapatkan pada aspek Sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana. Sedangkan pada aspek lainnya, walaupun sudah dianggap baik, masih perlu untuk ditingkatkan lagi pencapaian nya. Sejak tahun 2012, Setjen KPU telah mempersiapkan pelaksanaan program Reformasi Birokrasi. Perencanaan Reformasi Birokrasi di Setjen KPU antaralain dimulai dengan menyusun dan melaksanakan kegiatan Analisis Jabatan (Anjab), Analisa Beban Kerja (ABK), Evaluasi Jabatan, terkait kegiatan terkait Manajemen Perubahan dan pengembangan E-Gov dalam mendukung tahapan Pemilu 2014. Pada proses Reformasi Birokrasi, telah dilakukan evaluasi kinerja organisasi Setjen KPU, evaluasi kelembagaanself assessment Setjen KPU, dan evaluasi kondisi kerja pegawai Setjen KPU dengan cara kaji diri ( ) untuk menilai kondisi birokrasi di Setjen KPU. Hasil evaluasi kinerja organisasi Setjen KPU dapat dilihat pada Tabel dibawah ini : Sekretariat Jenderal KPU: Jln. Imam Bonjol No.29, Jakarta Pusat halaman 1 Tabel 1. Hasil Evaluasi Kinerja Organisasi Setjen KPU Hasil Survei NO ASPEK Sesuai Tidak Sesuai Struktur Organisasi 1. a. Struktur Organisasi 62,96% 37,04 % Sumberb. Tugas Daya dan ManusiaFungsi 61,11% 38,89 % 2. a. a. Jumlah pesonel 22,22% 77,78 % b. b. Kompetensi 53,70% 46,30 % c. Tatac. Penghargaan Kerja terhadap prestasi 62,96% 3. a. Tumpang tindih tanggungjawab 77,78% 22.22% b. Tugas belum tertampung struktur 50% 50 % organisasi Saranac. Hambatan dan Prasarana dalam melaksanakan tugas 38,89% 61,11% 4. a. Sarana utama 51,85% 48,15% b. Sarana pendukung b.1. meja, kursi, lemari, komputer, telepon 38,89% 61,11% Komunikasib.2 saranadan transportasi kordinasi organisasi 29,63% 70,37% 5. a. Hubungan antara KPU dengan instansi 92,13% 7,87% terkait b. Hubungan kerja Sekretariat KPU dengan 81,48% 18,52% Komisioner KPU c. Hal-hal lain yang berhubungan dengan KPU 77,16% 22,84% Sekretariat Jenderal KPU: Jln. Imam Bonjol No.29, Jakarta Pusat halaman 2 Hasil evaluasi tersebut di atas menjadi acuan dalam memetakan permasalahan kritis di Setjen KPU yang dikelompokkan dalam 8 (delapan) area perubahan, meliputi organisasi, tata laksana, peraturan perundang-undangan, SDM aparatur, pengawasan, akuntabilitas, pelayanan publik serta pola pikir dan budaya kerja. 2. Uraian ringkas Program Reformasi Birokrasi Setjen KPU Dalam mengatasi permasalahan masing-masing area perubahan di atas, SetjenQuick KPUWins mengagendakan 9 (Sembilan) Program Reformasi Birokrasi dan 1 (Satu) , yaitu : Program Manajemen Perubahan, Program Penataan Peraturan Perundang- undangan, Program Penataan dan Penguatan Organisasi, Program Penataan Tata Laksana, Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, Program Penguatan Pengawasan, Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Program Peningkatan Kualitas PelayananQuick Wins Publik, Program Monitoring, EvaluasiGov dan Pelaporan, serta 1 (satu) Program berupa Pengembangan layanan e- yang ditekankan pada layanan hitung cepat data hasil Pemilu. Kondisi Instansi saat ini dalam sudut 8 (delapan) area perubahan: a. Manajemen Perubahan Saat ini Setjen KPU belum memiliki suatu sistem Manajemen Perubahan yang terencana dengan baik. Hal tersebut berimplikasi kepada kurang optimalnya beberapa aspek yang mendukung pencapaian kinerja organisasi yang berkualitas. Aspek dimaksud meliputi struktur organisasi, manajemen SDM, Tata kerja, Sarana dan Prasarana, komunikasi dan koordinasi organisasi sehingga perlu dirumuskan strategi Manajemen Perubahan di lingkungan KPU. b. Penataan peraturan Perundang – undangan Dalam rangka menjalankan program penataan Peraturan Perundang-Undangan, dilakukan identifikasi terhadap Peraturan Perundang-Undangan Setjen KPU yang tumpang tindih dan terdapat disharmonisasi, sehingga hasilnya dapat dijadikan dasar untuk melakukan regulasi dan deregulasi agar lebih tertib dan kondusif serta harmonis untuk Peraturan Perundang-Undangan di bidang Pemilu. Disamping itu juga diharapkan dapat terjadi peningkatan efektifitas dalam pengelolaan Peraturan Perundang-Undangan di lingkungan Komisi Pemilihan Umum. Adapun yang menjadi target capaian dari penataan Peraturan Perundang-undangan ini adalah tersedianya dokumen dan peta terhadap peraturan perundang-undangan yang telah diterbitkan serta dokumentasi dan peta dari regulasi dan deregulasi peraturan Perundang- Undangan. Sekretariat Jenderal KPU: Jln. Imam Bonjol No.29, Jakarta Pusat halaman 3 c. Penataan dan Penguatan Organisasi : Kondisi saat ini, pelaksanaan strategi pencapaian tujuan belum sesuai dengan organisasi Setjen KPU. Organisasi Setjen KPU didasarkan pada Undang-Undang (UU) Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum, ketentuan Pasal 62 Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008. Dalam pelaksanaannya, masih ditemui berbagai kendala dan permasalahan, antara lain masih terdapatnya tumpang tindih tugas dan fungsi antar unit kerja, masih belum tegasnya pembagian kewenanganan antar unit kerja. Hal ini menyebabkan terjadinya tumpang tindih program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh unit kerja tersebut yang menyebabkan terjadinya pemborosan dan organisasi yang tidak efisien. d. Penataan tatalaksana Kondisi saat ini belum efektifnya penerapan Standard Operating Prosedur (SOP), ketersediaan Standar Pelayanan Publik Minimal, Manajemen Pemberiangovernment Layanan dan Pengaduan dan kurangnya pemahaman terhadap penerapan e- . e. Penataan Manajemen SDM Aparatur Dari sisi kuantitas, masalah yang timbul karena saat ini sudah terjadi piramida tua kuantitas pegawai. Dengan demikian suksesi SDM harus segera dipercepat, disampingchaos beban kerja yang harus dikelola dengan sangat baik supaya tidak terjadi . Secara umum, kebijakan nasional moratorium pegawai, sangat membahayakan bagi kesinambungan penyelenggaraan pemilu. Pada masanya, akan terjadi kekosongan pegawai dan atau jabatan yang harus disikapi dengan hati-hati. Dari sisi kualitas, disparitas kompetensi terjadi antara pusat daerah dan antara wilayah Barat dan Timur Indonesia. Meskipun SDM Sekjen KPU dikenal karena mempunyai kompetensi yang baik, namun tetap terjadi kesenjangan antara kompetensi yang saat ini dimiliki dengan kompetensi yang seharusnya untuk mengantisipasi perkembangan lingkungan strategis terutama terkait penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah. f. Penguatan Pengawasan : Kondisi Setjen KPU saat ini masih kurangnya SDM yang melaksanakan pengawasan dan belum didukungnya sistem pengawasan yang terintegrasi, sehingga diperlukan penguatan unit kerja pengawasan termasuk sistem yang menyertainya, yaitu sistem pengawasan yang saat ini sistem tersebut masih bersifat konvensional dan manual. Sekretariat Jenderal KPU: Jln. Imam Bonjol No.29, Jakarta Pusat halaman 4 g. Penguatan Akuntabilitas Kinerja Kondisi pelaksanaan akuntabilitas saat ini, Setjen KPU sudah melaksanakan perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja dan evaluasi kinerja, namun pelaksanaannya belum terintegrasi dalam suatu sistem. Sistem akuntabilitas kinerja tersebut diharapkan dapat menggambarkan manajemen kinerja organisasi. h. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Semakin dekat nya pelaksanaan Pemilihan Umum tahun 2014 memaksa KPU berbenah diri untuk menjalankan hajat besar demokrasi tersebut dengan sebaik – baiknya. Banyak sekali standar pelayanan terkait pemilihan umum yang belum disiapkan dan juga karena pemilihan umum ini bersifat nasional, diperlukan upaya untuk mengajak seluruh pengguna layanan untuk turut mensukseskan pemilu. 3. Uraian ringkas Kegiatan Reformasi Birokrasi setjen KPU Adapun kegiatan Reformasi Birokrasi yang dilakukan oleh Sekretariat Jenderal KPU adalah sebagai berikut : a. Manajememen Perubahan : 1) Penyusunan dokumen strategi manajemen perubahan 2) Penyusunan dokumen strategi komunikasi manajemen perubahan 3) Pelaksanaan kegiatan manajemen perubahan sesuai dengan strategi yang telah di susun b. Penataan peraturan perundang – undangan 1) Pemetaan peraturan perundang – undangan terkait penyelenggarakan pemilu 2) Evaluasi terhadap peraturan yang tumpang tindih 3) Melaksanakan harmonisasi peraturan terkain pemilu 4) Menyusun JDIH c. Penataan dan penguatan organisasi 1) Restrukturisasi organisasi Sekretariat Jendderal KPU 2) Penguatan unit kerja yang menangani organisasi, tatalaksana, kepegawaian dan diklat d. Penataan tatalaksana 1) Penyusunan dan penyempurnaan SOP Administrasi pada setiap unit kerja Sekretariat Jenderal KPU 2) Pengembangan E-Gov untuk setiap unit kerja Sekretariat Jenderal KPU untuk meng – efisienkan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal KPU: Jln. Imam Bonjol No.29, Jakarta Pusat halaman 5 e. Penataan Manajemen SDM Aparatur 1) Penyempurnaan Anjab 2) Penyusunan