Bunyi Merdeka Edisi Pertama, Ebook, Juli 2017, 122 Hlm, 14,8 X 21 Cm

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Bunyi Merdeka Edisi Pertama, Ebook, Juli 2017, 122 Hlm, 14,8 X 21 Cm SejarahBunyi Sosial dan Merdeka Tinjauan Musikologi Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Dirdho Adithyo dan I Gusti Agung Anom Astika Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Direktorat Kesenian 2017 Bunyi Merdeka Edisi Pertama, ebook, Juli 2017, 122 hlm, 14,8 x 21 cm Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Direktorat Kesenian Komp. Kemdikbud Gedung E Lt. 9 Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, 10270, 021 5725578 – 021 5725035 - 021 5725572 Penanggung Jawab Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid Pengarah Direktur Kesenian Restu Gunawan Panitia Pelaksana Edi Irawan Ibnu Sutowo Farida Berliana S. Oktavia Yulliea Susanto Penulis Dirdho Adithyo & I Gusti Agung Anom Astika Editor M. Fauzi Penata Letak dan Perancang Sampul Alit Ambara Daftar Isi Sambutan Direktur Jenderal Kebudayaan vii I Overture 1 1.1. Prelude untuk Sumpah Pemuda 1 1.2. Tala Nada Politik Hukum Indonesia Raya 26 1.3. Kemerdekaan Sebagai Bunyi 32 II Musik Sebelum Indonesia Raya 39 2.1. Etude Syailendra 41 2.2. Musik Barat di Hindia Belanda 51 2.3. Musik Modern, Nyanyian Perjuangan, dan Indonesia Raya 54 III Indonesia Raya dan Kemerdekaan Dalam Bunyi 62 3.1. Detik-detik Kelahiran Indonesia Raya 62 3.2. Aransemen Musikal Indonesia Raya 69 3.3. Mengeja dan Menala Lagu Indonesia Raya 87 IV Sesudah Indonesia Raya 98 4.1. Indonesia Raya Sebagai Musik Anti-Kolonial 102 4.2. Crescendo Lagu-lagu Perjuangan 103 4.3. Decrescendo Lagu-lagu Perjuangan 109 V Coda Kebangsaan 117 5.1. Keaslian dan Kebangsaan 117 5.2. Titi Nada Kebangsaan 120 vi BUNYI MERDEKA Sambutan Direktur Jenderal Kebudayaan Seorang perwira intelejen kolonial mencatat dalam laporannya pada bu- lan Desember 1928 mengenai Kongres Pemuda Kedua: “28 Oktober 1928 diterima dengan antusiasme luar biasa. Setelah penutupan kongres itu, bahkan sampai sekarang, pada pertemuan para pribumi masih terdengar siulan melodi lagu ini, khususnya di kalangan pramuka.” Sang perwira te- ngah berbicara tentang lagu Indonesia Raya yang dikumandangkan untuk pertama kali dalam Kongres itu. Lagu yang diciptakan W.R. Supratman untuk menggambarkan semangat dan cita-cita kaum pergerakan kebangsaan itu menerbitkan kegelisahan di mata kolonialisme. Melodinya disiulkan dari bibir ke bibir kaum terjajah hingga membentuk imajinasi bersama yang menghimpun mereka semua sebagai suatu bangsa. Di situ nampak bagaimana musik bisa punya andil dalam kelahiran sebuah bangsa dan merawat jiwanya menghadapi segala rintangan penjajahan. Peran lagu kebangsaan Indonesia Raya sebagai pengejawantahan jiwa bang- sa pun masih terekam dengan baik dalam Peraturan Pemerintah No. 44 Ta- hun 1958 yang menyatakan bahwa lagu Indonesia Raya dinyanyikan sebagai “pernyataan perasaan nasional”. Semangat ini dilandasi oleh visi tentang bangsa sebagai suatu usaha poli- tik bersama, yakni suatu usaha bantu-binantu bersama untuk mewujudkan kebudayaan nasional sendiri, suatu kebudayaan yang mau mengakhiri se- gala bentuk penjajahan dan melahirkan manusia baru. Inilah usaha besar kebangsaan kita: menegaskan kedaulatan politik, mewujudkan kemandi- rian ekonomi dan mengambil sikap kebudayaan yang berpribadi. Itulah imajinasi kebangsaan kita. Kendati begitu, perikehidupan kebangsaan memang tak bisa dipisahkan vii dari upacara, prosedur dan protokol. Hal itu dapat saja membiakkan rutini- tas yang punya risiko memadamkan semangat pemerdekaan yang semula mengiringi terbentuknya bangsa Indonesia. Api kebangsaan harus dijaga nyalanya dengan pemaknaan-pemaknaan baru atas praktik kebangsaan dan kenegaraan kita. Untuk merawat api kebangsaan itulah Direktorat Jenderal Kebudayaan menyelenggarakan kegiatan perekaman ulang lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam versi tiga stanza yang asli. Usaha ini dilandasi oleh keyakinan bahwa setiap warga negara memiliki hak untuk terlibat dalam imajinasi kebangsaan bersama, hak untuk memetik buahnya kebudayaan nasional. Dengan menghadirkan Indonesia Raya versi tiga stanza yang selama ini cenderung terlupakan kepada seluruh warga bangsa, Direktorat Jenderal Kebudayaan mau membuka akses seluas-luasnya pada salah satu sumber imajinasi kebangsaan kita. Dalam rangka itulah, buku ini diterbitkan. Buku Bunyi Merdeka ini akan menjadi panduan yang membantu kita semua mengakses pandangan hi- dup yang tertuang dalam lagu kebangsaan Indonesia Raya versi tiga stanza. Lewat pemaparan sejarah sosial dan tinjauan musikologi, buku ini dapat mengantarkan kita pada rahasia bunyi yang membawa kita pada ke- merdekaan. Semoga buku ini dapat berperan memperkuat rasa kebangsaan kita dan memelihara komitmen bersama kita sebagai bangsa merdeka. Hilmar Farid Direktur Jenderal Kebudayaan viii I Overture Indonesia Raya, sebagai sebuah lagu kebangsaan negara Republik Indonesia sebenarnya memiliki sulur-sulur akar sejarah yang panjang. Indonesia Raya lahir di tengah bara sekam perlawanan rakyat bumiputera yang tak hangus ditindas oleh kolonialisme Belanda. Pun ia tumbuh sebagai bentuk perju- angan yang baru, refleksi dari perjuangan-perjuangan di periode abad ke-19. Karena itu penting kemudian untuk menempatkan lagu Indonesia Raya dalam konteks sejarah politik dan kebudayaan bangsa Indonesia. 1.1. Prelude untuk Sumpah Pemuda 1.1.1. Suita Tetabuhan Nusantara Sampai dengan akhir abad ke-19, nama Indonesia belum menjadi. Ia baru se- rupa kawasan yang sedang dalam proses penaklukan yang sepenuh-penuh- nya oleh kolonialisme Belanda. Negeri Hindia Timur sebutan awalnya, lalu berubah menjadi Hindia Belanda kemudian. Sebuah kawasan seluas 1.905 juta km2 yang terdiri dari belasan ribu pulau tempat beragam suku, bangsa, dan bahasa, yang saling berinteraksi, dan bermukim sejak periode awal Masehi. Narasi sejarah tentangnya merangkum berbagai kisah tentang peradaban yang bergerak maju, yang berjaya di sepanjang Samudra Hindia dan Laut Cina Selatan sampai saat pedagang-pedagang besar Eropa tiba di abad ke-17. Setelah itu, sejarah tentang kawasan yang kemudian dikenal sebagai Nu- santara ini lebih banyak bercerita tentang monopoli perdagangan rempah, penaklukan bandar perdagangan dan kerajaan, peperangan dan kekerasan. Peradaban bergerak mundur seiring dengan kekalahan raja-raja Nusantara yang berulang kali diperdaya dan ditundukkan oleh yang kemudian disebut sebagai kolonialisme. Massa rakyat pun dilanda ketakutan dan pemiskinan, oleh karena raja-raja mereka tak lagi menjadi pimpinan mereka. Malah seba- liknya, raja-raja itu menjadi boneka kolonial untuk memeras rakyat. Hingga sepertinya tak ada jalan keluar lain kecuali bangkit melawan kolonialisme. Karenanya, menjelang abad ke-20 adalah sebuah masa yang penuh dengan pergolakan melawan panji suci gemilang kolonialisme. Di sepanjang garis pantai barat dan timur belahan utara Pulau Sumatra, derap juang rakyat Aceh bertahan dari siram desing mesiu pasukan marsose Belanda. Kenda- ti satu demi satu pimpinan perjuangan rakyat Aceh gugur di medan laga, gerak berlawan tak henti. Setelah Tjoet Njak Dhien ditangkap pada 1904, perlawanan rakyat Aceh bergerak ke selatan, sebagian bergabung dengan pasukan Sisingamangaraja di wilayah Sumatra Utara. Mereka terus berla- wan hingga 1907. Sementara, di sisi selatan Nusantara golak-golak keresahan kaum tani di Jawa akibat pemberlakuan pajak tanah yang tinggi oleh kolonial memba- wa kobar-kobar api pemberontakan di lahan-lahan perkebunan. Ciomas, di tahun 1886 sekelompok rakyat yang dipimpin oleh Muhamad Idris menyerang sebuah acara pesta tahunan yang dihadiri oleh para pegawai tuan tanah. Puluhan tahun sebelumnya, di Pekalongan, Jawa Tengah, Haji Ahmad Rifai menuliskan syair-syair protes baik terhadap pemerintah ko- lonial, maupun kepada aparat birokrasi feodal yang dianggapnya kaki ta- ngan kolonial. Seperti syair berikut, yang meresahkan penguasa kolonial, hingga membuang beliau ke Ambon pada 1860: Bahasa Jawa Tanbihun, tinemu negara Jawi rajane kufur Iku amar naha ora gugur Saben mukalaf ghalib ana kuasa milahur Uga bisa ghalib derajate luwih luhur Bahasa Indonesia Ingatlah! Sekarang didapati penjajah sudah menguasai negara Jawa Berjuang mencegah selalu diharapkan Tiap-tiap rakyat dewasa kalau mampu melaksanakan Kalau memang benar-benar mampu mencegahnya akan memperoleh kemuliaan Tiga minggu pemberontakan petani di Cilegon yang dipimpin oleh Haji Tubagus Ismail pada 1888, berlanjut kemudian pemberontakan Ciomas di belah barat Pulau Jawa; lalu syair Haji Rifai, dan gerakan tolak bayar pajak a la Samin di sekitaran Jawa Tengah, semuanya adalah ekspresi perlawanan 2 BUNYI MERDEKA terhadap kolonialisme. Lepas pantai utara dan timur dari Pulau Jawa, perlawanan terhadap kolo- nialisme berkembang di wilayah Pulau Kalimantan dan Bali. Oleh karena persengketaan hak tawan karang antara pemerintah kolonial dan raja-ra- ja di Bali, Benteng Jagaraga Buleleng sepanjang tahun 1846-1849 berha- dap-hadapan dengan pasukan kolonial Belanda. Perselisihan ini kembali muncul di tahun 1906 yang berujung pada peristiwa Puputan Badung. De- mikian juga dengan perlawanan rakyat Kalimantan di sepanjang periode 1859-1906, yang menolak intervensi Belanda dalam suksesi kerajaan. Se- muanya merupakan reaksi terhadap upaya kolonialisme di dalam men- cengkeram lebih jauh lembaga-lembaga adat masyarakat setempat. Semua paparan di muka menyimpulkan, kolonialisme Belanda tak pernah seu- tuhnya menundukkan bangsa-bangsa Nusantara. 1.1.2. Elegi Tanam Paksa Bagi kolonialisme yang maju dan beradab adalah yang taat pada hukum kolonial dan gerak industri. Para penguasa tradisional, sebagai akibat dari perang-perang penaklukkan, kehilangan tanah-tanah luas nan subur mi- liknya. Tanah-tanah itu diambil
Recommended publications
  • PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
    View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Sebelas Maret Institutional Repository i LAPORAN KHUSUS PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Oleh: Ratna Dewi Ayuningtyas NIM. R0006066 PROGRAM D-III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009 ii PENGESAHAN Laporan khusus dengan judul: PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Diteliti oleh: Ratna Dewi Ayuningtyas NIM. R0006066 Telah diuji dan disahkan pada tanggal: Pembimbing I Pembimbing II dr. Harninto,MS. Sp.Ok Drs. Hisyam, SW. MS NIP. 130 543 962 NIP. 130 354 829 ii iii PENGESAHAN Laporan umum dengan judul : PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Disusun oleh: Ratna Dewi Ayuningtyas NIM. R0006066 Laporan ini telah diajukan dan disahkan pada tanggal: Pembimbing Lapangan Kepala Instalasi Sanitasi Sudirman, SKM Endah Kusumaningsih, ST NIP. 140 192 847 NIP. 140 336 991 iii iv ABSTRAK Ratna Dewi Ayuningtyas, 2006. PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR di RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA. PROGRAM D-III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNS. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui proses pengolahan limbah cair pada IPAL di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Kerangka pemikiran dari penelitian adalah menggambarkan bahwa rumah sakit dalam melakukan kegiatannya menghasilkan limbah cair yang bersifat fisik,kimia dan biologis. Pelaksanaan pengolahan limbah cair meliputi bak penangkap lemak, bak penampung air limbah (pengumpul 1), bak penampung air limbah (pengumpul 2), bak penyaring, bak floatasi, bak sedimentasi, bak equalisasi, bak biodetok FBK 10, bak biodetok FBK 20, bak desinfeksi (kaporit), bak kontak desinfeksi, bak uji hayati, bak pengering lumpur.
    [Show full text]
  • Sudargo Gautama and the Development of Indonesian Public Order: a Study on the Application of Public Order Doctrine in a Pluralistic Legal System
    Sudargo Gautama and the Development of Indonesian Public Order: A Study on the Application of Public Order Doctrine in a Pluralistic Legal System Yu Un Oppusunggu A dissertation submitted in partial fulfillment of the requirements for the degree of Doctor of Philosophy University of Washington 2015 Reading Committee: John O. Haley, Chair Michael E. Townsend Beth E. Rivin Program Authorized to Offer Degree School of Law © Copyright 2015 Yu Un Oppusunggu ii University of Washington Abstract Sudargo Gautama and the Development of Indonesian Public Order: A Study on the Application of Public Order Doctrine in a Pluralistic Legal System Yu Un Oppusunggu Chair of the Supervisory Committee: Professor John O. Haley School of Law A sweeping proviso that protects basic or fundamental interests of a legal system is known in various names – ordre public, public policy, public order, government’s interest or Vorbehaltklausel. This study focuses on the concept of Indonesian public order in private international law. It argues that Indonesia has extraordinary layers of pluralism with respect to its people, statehood and law. Indonesian history is filled with the pursuit of nationhood while protecting diversity. The legal system has been the unifying instrument for the nation. However the selected cases on public order show that the legal system still lacks in coherence. Indonesian courts have treated public order argument inconsistently. A prima facie observation may find Indonesian public order unintelligible, and the courts have gained notoriety for it. This study proposes a different perspective. It sees public order in light of Indonesia’s legal pluralism and the stages of legal development.
    [Show full text]
  • Analisis Pengaruh Kredibilitas Dr. H. Susilo
    ANALISIS PENGARUH KREDIBILITAS DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO SEBAGAI CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH DAN LOYALITAS PEMILIH PARTAI DEMOKRAT DI KOTA MEDAN TESIS Oleh MARISI SUMANTRI PARLINDUNGAN SINAGA 077019085/IM O L K A E H S P A A S N C A A S R J A SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 Universitas Sumatera Utara ANALISIS PENGARUH KREDIBILITAS DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO SEBAGAI CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH DAN LOYALITAS PEMILIH PARTAI DEMOKRAT DI KOTA MEDAN TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Oleh MARISI SUMANTRI PARLINDUNGAN SINAGA 077019085/IM SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UATARA MEDAN 2010 Universitas Sumatera Utara Judul Tesis : ANALISIS PENGARUH KREDIBILITAS Dr.H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO SEBAGAI CELEBRITY ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH DAN LOYALITAS PARTAI DEMOKRAT DI KOTA MEDAN Nama Mahasiswa : Marisi Sumantri Parlindungan Sinaga Nomor Pokok : 077019085 Program Sudi : Ilmu Manajemen Menyetujui, Komisi Pembimbing (Prof. Dr. Amrin Fauzi) (Dr. Arlina Nurbaity Lubis, MBA) Ketua Anggota Ketua Program Studi, Direktur, (Prof. Dr. Rismayani, SE., M.S) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc) Tanggal lulus: 2 Juni 2010 Universitas Sumatera Utara Telah diuji pada Tanggal : 2 Juni 2010 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Prof. Dr. Amrin Fauzi Anggota : 1. Dr. Arlina Nurbaity Lubis, MBA 2. Prof. Dr. Rismayani, SE, MS 3. Dr. Endang Sulistya Rini, SE, MSi 4. Drs. Syahyunan, MSi Universitas Sumatera Utara PERNYATAAN Dengan ini menyatakan bahwa Tesis saya yang berjudul: “Analisis Pengaruh Kredibilitas Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Memilih dan Loyalitas Pemilih Partai Demokrat di Kota Medan” Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan oleh siapapun juga sebelumnya.
    [Show full text]
  • Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: Hk.01.07/Menkes/44/2019 Tentang Tim Kesehatan Haji Indonesia Tahun 1440 H/2019 M
    KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: HK.01.07/MENKES/44/2019 TENTANG TIM KESEHATAN HAJI INDONESIA TAHUN 1440 H/2019 M DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan tugas pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kesehatan bagi jemaah haji di kelompok terbang (kloter), perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Penetapan Tim Kesehatan Haji Indonesia Tahun 1440 H/2019 M. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431); 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4845) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2009 tentang Penetapan Paraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Perubahan atas - 2 - Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5036); 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
    [Show full text]
  • Clinical Profile and Incidence of Infection in Systemic Lupus Erythematosus Patients at Medical Inpatient Installation, Department of Internal Medicine, Dr
    49 Majalah Biomorfologi Volume 31 Number 2, July 2021 p-ISSN: 0215-8833, e-ISSN: 2716-0920, DOI: 10.20473/mbiom.v31i2.2021.49-56 Clinical profile and incidence of infection in Systemic Lupus Erythematosus patients at Medical Inpatient Installation, Department of Internal Medicine, Dr. Soetomo General Academic Hospital, Surabaya, Indonesia in 2016 Desy Trilistyoati1, Betty Agustina2*, Awalia3 1Faculty of Medicine, Universitas Airlangga, Dr. Soetomo General Academic Hospital, Surabaya, Indonesia. 2Department of Clinical Pathology, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga; Dr. Soetomo General Academic Hospital, Surabaya, Indonesia. 3Department of Internal Medicine, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga; Dr. Soetomo General Academic Hospital; Siloam Hospital, Surabaya, Indonesia. Article Info ABSTRACT Article history: Background: Systemic Lupus Erythematosus (SLE) is an Received Sep 20, 2020 autoimmune disease with unknown aetiology. SLE attacks multiple Revised Mar 3, 2021 organs with diverse clinical manifestations. Most patients get immunosuppressant therapy that suppresses immune system, Accepted Mar 24, 2021 Published Jul 1, 2021 causing the body to be susceptible to infection. Objective: to describe clinical manifestations, laboratory abnormalities, and incidence of infections in SLE patients hospitalized at Dr. Soetomo General Academic Hospital, Surabaya, Indonesia in 2016. Keywords: Disease Materials and Methods: Cross-sectional descriptive observational Medicine study used medical records of 273 SLE patients hospitalized at Dr. Systemic Lupus Soetomo General Academic Hospital, Surabaya, Indonesia in 2016. Erythematosus Results: Clinical manifestations found in this study were malar rash Lupus nephritis 7.33%, discoid rash 2.93%, oral ulcer 8.42%, allopecia 16.48%, Infection arthritis 26.74%, serositis 13.19%, kidney 35.9%, neurology Autoimmune disease 24.91%, anemia 73.71%, leucopenia 32.67%, lymphopenia 76.89%, Immunosuppressant and thrombocytopenia 33.86%.
    [Show full text]
  • Words: Education; Opuses; Behind the Story of Merah-Putih; Si Tou Timou Tumou Tou
    STAINU Purworejo: Jurnal As Sibyan Vol 3 No 2, Desember 2020 Jurnal Kajian Kritis Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan Dasar Homepage: https://ejournal.stainupwr.ac.id/ Email: [email protected] E-ISSN: : 2599-2732 PENGENALAN PAHLAWAN SAM RATULANGI PADA SISWA MI/SD Hilda Zuhri Khairunnisa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Email: [email protected] Orcid Id: Anis Fuadah Z Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Email: [email protected] Orcid Id: 0000-0002-5935-030X Abstract (in English; 12 pt Cambria) This article moots about a struggle of a famous and an influenced figure ever in that time, coming from Minahasa, North Sulawesi. He fought for Indonesia in his own way and got his thoughts gone viral even until now. His name is Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi or usually called Sam Ratulangi. He also had the biggest role why Indonesia nowadays is called “Indonesia”. This article was made to 1) acquaint a biography of a patriot that is Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi to learners, especially in elementary school. 2) acquaint the values in Sam Ratulangi. 3) know how Sam Ratulangi fought for his beloved country and what was his role in defending Indonesia. 4) acquaint his thoughts that is going viral even in nowadays. All of the data are gotten from books, literature, and journals that are related to the topic. Keywords: education; opuses; behind the story of Merah-Putih; Si Tou Timou Tumou Tou. Abstrak Artikel ini membahas tentang perjuangan seorang pahlawan terkenal dan paling berpengaruh pada masanya dari Minahasa, Sulawesi Utara.
    [Show full text]
  • DECREE Number 46/PUU-XIV/2016 JUSTICE by THE
    COPY DECREE Number 46/PUU-XIV/2016 JUSTICE BY THE GRACE OF GOD ALMIGHTY CONSTITUTIONAL COURT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA [1.1] Who rule upon the constitution case in the first and last instance, rule down a ruling for the case of Commissioning of Law Number 1 Year 1946 concerning Criminal Regulation or Indonesian Criminal Code juncto Law Number 73 Year 1958 concerning Declaration of Enactment of Law Number 1 Year 1946 concerning Criminal Regulation for All Areas of the Republic of Indonesia and Amending the Indonesian Criminal Code to the Constitution of the Republic of Indonesia, which was proposed by: [Barcode] 1. Name : Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.S Occupation : Civil Servant Address : Jalan Bukit Asam nomor 29 From hereinafter shall be referred to as --------- ------------------------------------ Petitioner I; 2. Name : Rita Hendrawaty Soebagio, M.Si Occupation : Private Employee Address : Kencana Loka Block J-5/3 Sektor XII RT.004/RW.014, Rawabuntu Village, Serpong District, South Tangerang City; From hereinafter shall be referred to as --------- ----------------------------------- Petitioner II; 3. Name : Dr. Dinar Dewi Kania Occupation : Private Employee/Lecturer Address : Jalan Tanjung 15 Block E Number 5 RT.007/RW.002, West Tanjung Village, Jagakarsa District, South Jakarta City; From hereinafter shall be referred to as --------- ---------------------------------- Petitioner III; 4. Name : Dr. Sitaresmi Sulistyawati Soekanto Occupation : Housewife/Lecturer at University of Indonesia Address : Komplek Timah Block CC Number 30 RT.005/RW.012, Kelapa Dua Village, Cimanggis District, Depok City; From hereinafter shall be referred to as --------- ----------------------------------- Petitioner IV; 5. Name : Nurul Hidayati Kusumahastuti Ubaya, S.S., MBA Occupation : Housewife Address : Jalan Parkit RT.004/RW.001, Sawah Besar Village, Ciputat District, South Tangerang City; From hereinafter shall be referred to as --------- ------------------------------------ Petitioner V; 6.
    [Show full text]
  • The Politics of Law of the Civil Right Protection to Children Born out of Wedlock in Indonesian Legal System1
    The Politics of Law of the Civil Right Protection to Children Born Out of Wedlock in Indonesian Legal System1 By: B. Resti Nurhayati2 dan Enny Nurbaningsih3 Email: [email protected]; [email protected] ABSTRACT Child civil rights are the personal rights owned by a child to enjoy the right to alimony, the right to use family name, and inheritance rights. Civil rights are automatically owned by legitimate children, but the civil rights of children born out of wedlock are enjoyed when their fathers and/ or mothers conduct "child recognition" and ”child validation" to children born out of wedlock. The institution of child recognition and validation was derived from the Dutch Wetboek Burgelijk applied for Dutch people who lived in the Dutch East Indies. When Indonesia has been independent, Burgerlijk Wetboek is still applied to fill in the legal vacuum. When Indonesia enacted Law No. 1 of 1974 on Marriage, not all aspects set out in the Civil Code are embodied, including the institution of child recognition and validation. Meanwhile, in practice, there is a need for the protection to children born out of wedlock. The enactment of Law No. 24 of 2013, makes children born out of wedlock lose the right to get recognition from their biological fathers because according to Law No. 24 of 2013, the recognition of children born out of wedlock can only be conducted if the children’s parents are married religiously. This provision eliminates the rights of children born out of wedlock whose parents may not be religiously married to each other so that children born out of wedlock remains to potentially experience discrimination.
    [Show full text]
  • Jaringan Rumah Sakit Rekanan PT Chubb Life Insurance Indonesia
    Jaringan Rumah Sakit Rekanan PT Chubb Life Insurance Indonesia Kode ADM/ Nama Rumah Sakit/ Penanggung Jawab/ Nomor Telepon/ Nomor Fax/ No Daerah/State Kota/City Alamat/Address Divisi/Division Email ADM CODE Medical Provider Name Contact Person Hospital Phone Number Hospital Fax Number 1 BALI BADUNG 3429 KF 0384 BERAWA JL.RAYA SEMAT,DS.TIBUBENENG,BADUNG, TIBUBENENG, KUTA UTARA, BADUNG- - 0361761834/082114696984 - [email protected] [email protected];[email protected]; 2 BALI BADUNG 4867 RS. BALI JIMBARAN JL. KAMPUS UNUD LING. PERARUDAN, JIMBARAN, KUTA SELATAN WIDYA WIDHIASTUTI MARKETING (0361) 4725123 / 082138977403 (0361) 4725122 [email protected]; [email protected] [email protected];[email protected];[email protected];kadekl 3 BALI BADUNG 5783 RS. KHUSUS BEDAH BIMC NUSA DUA BALIBLOK D KAWASAN BTDC NUSA DUA IBU SISKA MARKETING 0361-3000911 0361-3001150 [email protected] 4 BALI BADUNG 6761 KLINIK TAKENOKO JL. SUNSET ROAD NO.77A, KUTA DR. I KOMANG WIRAJAYA PIC 0361-4727288 0361-4727289 [email protected] 5 BALI BADUNG 6786 KLINIK PRATAMA SADA JIWA BR PASEKAN, SEMBUNG, MENGWI DR I GUSTI AYU PURI AYUNI MANAGER OPERASIONAL 0361-829225 / 829888 - [email protected] 6 BALI BADUNG 7013 KLINIK DWI KARYA USADHA JL. RAYA KEROBOKAN LINGKUNGAN BANJAR CAMPUAN KEL. KEROBOKAN KEC. KUTAEKA LEONIUTARA MULYA DEWI MARKETING 0361-9342142 - [email protected]; [email protected] 7 BALI BANGLI 4898 RS. BANGLI MEDIKA CANTI JL. TIRTA GIRI KUTRI LCSUBAK AYA BEBALANG, BANGLI, BALI SANG KOMPYANG - 0366-91555/93444 - [email protected]; [email protected]; [email protected] 8 BALI BULELENG 0870 RSU. KERTHA USADA JL. CENDRAWASIH, NO.5-7, SINGARAJA IBU ECHA MARKETING 0362-26277/8 0362-22741 [email protected]; [email protected] 9 BALI BULELENG 1451 RSU.
    [Show full text]
  • PT. AIA FINANCIAL (INDIVIDU) No State City Hospital Name Address
    PT. AIA FINANCIAL (INDIVIDU) No State City Hospital Name Address Tel Number Hospital Fax Number Hospital 1 JAWA TIMUR BANGIL RS. ISLAM MASYITHOH JL. A. YANI, NO.6 0343-741018| 0343-742425 2 JAWA TIMUR BANGKALAN RS. LUKAS JL. KH.MOH.KHOLIL 36A 031-3095148| 031-3061367 3 JAWA TIMUR BANYUWANGI RS. ISLAM FATIMAH BANYUWANGIJL. JEMBER, NO.25 0333-421451| 0333-423204/417929 4 JAWA TIMUR BANYUWANGI RSIA. PKU MUHAMMADIYAHJL. ROGOJAMPI PANGERAN DIPONEGORO0333-631149| NO. 20, ROGOJAMPI - 5 JAWA TIMUR BANYUWANGI RS. NAHDLATUL ULAMA BANYUWANGIJL. RAYA MANGIR NO. 090333-632965| KEC. ROGOJAMPI KAB. BANYUWANGI0333-632965 6 JAWA TIMUR BANYUWANGI RS. YASMIN BANYUWANGI JL. LETKOL ISTIQLAL NO.80-840333-424671| -0333-418219 7 JAWA TIMUR BANYUWANGI RS. BHAKTI HUSADA KRIKILANJL. KRIKILAN RT.03/RW.030333-821224| TEGALHARJO, GLENMORE - 8 JAWA TIMUR BANYUWANGI RS. GRAHA MEDIKA BANYUWANGIJL. RAYA YOSOMULYO GAMBIRAN0333-848999| DUSUN SIDOREJO WETAN0333-843120 9 JAWA TIMUR BANYUWANGI RS. AL-HUDA JL. DIPONEGORO, NO.65,0333-842033/844682/845248/842118| GENTENG 0333-842036/38 10 JAWA TIMUR BLITAR RS. KATOLIK BUDI RAHAYU JL.BLITAR JEND. A.YANI NO. 18 0342-801066/802316/807802|BLITAR 0342-806509/804284 11 JAWA TIMUR BLITAR RSIA TANJUNGSARI JL. MAHAKAM NO.147-1490342-4559741| TANJUNGSARI, SUKOREJO - 12 JAWA TIMUR BLITAR RS. UMUM AMINAH BLITAR JL. VETERAN NO. 39, KEPANJEN,0342-816304/816305| KIDUL 0342-816527 13 JAWA TIMUR BOJONEGORO RS. PKU MUHAMMADIYAH KALITIDUJL. RAYA KALITIDU, NO.266,0353-511731/512066-|- KALITIDU 0353-511678/512066 14 JAWA TIMUR BOJONEGORO RS. AISYIYAH BOJONEGOROJL. HASYIM ASHAARI, NO.170353-881748/885978| 0353-885978 15 JAWA TIMUR BONDOWOSO RS. MITRA MEDIKA BONDOWOSOJL.
    [Show full text]
  • Pengasingan Soekarno Di Ende Flores Tahun 1934-1938
    PENGASINGAN SOEKARNO DI ENDE FLORES TAHUN 1934-1938 SKRIPSI OLEH: AGNES ATIONY LOYS 12144400043 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2016 PENGASINGAN SOEKARNO DI ENDE FLORES TAHUN 1934-1938 SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas PGRI Yogyakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Oleh: AGNES ATIONY LOYS NPM. 12144400043 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2016 i ABSTRAK AGNES ATIONY LOYS. Pengasingan Soekarno di Ende Tahun 1934-1938. Program Studi Pendidikan Sejarah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta. 2016. Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan latar belakang kehidupan Soekarno dari kecil hingga dewasa, mendeskripsikan proses pendidikan Soekarno serta kegiatan politiknya, mendeskripsikan sebab-sebab Soekarno diasingkan di Ende tahun 1934-1938, dan mendeskripsikan eksistensi Soekarno selama berada di Ende tahun1934-1938. Penulisan skripsi ini disusun menggunakan metode penelitian sejarah, yakni yang pertama metode heuristik yang merupakan tahap lanjutan setelah judul dipilih. Penulis mengumpulkan sumber yang dianggap relevan dengan judul skripsi. Kedua, metode verivikasi merupakan tahap dalam mengkritik sumber atau penilaian terhadap sumber-sumber sejarah. Sumber ini adalah buku-buku yang relevan dengan judul skripsi. Ketiga, metode interpretasi yang merupakan tahap yang paling penting dalam penulisan atau penelitian. Keempat, metode historiografi merupakan tahap akhir dalam sebuah penelitian atau penulisan sejarah. Hasil penulisan skripsi ini menunjukan bahwa perjalanan hidup Soekarno dari kecil hingga dewasa sangat sederhana walaupun kedua orang tuanya memiliki keturunan bangsawan, ia dilahirkan di tengah-tengah kemiskinan dan dibesarkan dalam kemelaratan. Soekarno kecil sering mengalami sakit-sakitan, yang oleh cerita sejarah bahwa sakitnya Soekarno pada waktu kecil disebabkan oleh pemberian nama yang tidak sesuai.
    [Show full text]
  • Roadside Environmental Evaluation System for Road Network Planning
    The International Journal of Engineering and Science (IJES) || Volume || 7 || Issue || 7 Ver. I|| Pages || PP 19-27 || 2018 || ISSN (e): 2319 – 1813 ISSN (p): 23-19 – 1805 Roadside Environmental Evaluation System for Road Network Planning Freddy Jansen Department of Civil Engineering, Sam Ratulangi University, Manado, Indonesia Corresponding Author: Freddy Jansen -----------------------------------------------------------ABSTRACT--------------------------------------------------------- Air pollution and noise pollution from vehicles is a factor included in the assessment of the environmental impact of road. In order to carry out this assessment it is necessary to have a method to know the environmental condition of the road. In the relation to the roadside environmental problems, the planner should be know the environmental condition of each road section or road side, such as which roadside have bad environmental condition. This is very useful for planning and improving purpose. This paper describes the method of evaluating the environmental condition of road through the comparison of each roadside. To support this evaluating works, the preference analysis method were developed is used to find the designated output. Through this evaluation method, the ranking of roadside in relation to the environmental condition is proposed. The ranking is presented from the roadside with bad environmental condition this micro level presentation is then practicable and enormously useful for further inspire in roadside environmental evaluation. KEYWORDS
    [Show full text]