Diksi Dalam Retorika Agus Harimurti Yudhoyono
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
IRFARIATI: DIKSI DALAM RETORIKA AGUS ... DIKSI DALAM RETORIKA AGUS HARIMURTI YUDHOYONO SEBAGAI CALON GUBERNUR DKI JAKARTA (DICTION IN AGUS HARIMURTI YUDHOYONO’S RHETORIC AS THE GOVERNOR CANDIDATE OF SPECIAL CAPITAL REGION OF JAKARTA) Irfariati Balai Bahasa Provinsi Riau Jalan Binawidya, Kompleks Universitas Riau, Panam, Pekanbaru 28293 Telepon: (0711) 316006 Pos-el: [email protected] Tanggal naskah masuk: 16 Desember 2016 Tanggal revisi akhir: 17 Mei 2017 Abstract AS a former TNI soldier then decided to participate in political battles for the election of Governor of DKI, Agus Harimurti Yudhoyono is clever at using rhetoric and having extensive vocabulary. Agus Harimurti Yudhoyono has a high ability to choose precisely which word is the most harmonious to represent his intentions or ideas, he is also able to use the word firmly, effectively, politely, and meaningful connotation. The purpose of this study is to describe the use of diction of Agus Harimurti Yudhoyono rhetoric when delivered a speech in the exposure of the vision, mission, and his outstanding programs as a candidate for Governor of Jakarta. This research used qualitative descriptive method by applying discourse analysis technique. This study showed that exposure speeches of vision, mission, and flagship programs of Agus Harimurti Yudhoyono as a candidate for Governor of Jakarta used connotation diction, denotation diction, scientific diction, popular diction, special diction, general diction, abstract diction, concrete diction, and jargon diction. Keywords: diction, rhetoric, Agus Harimurti Yudhoyono’s speech Abstrak SEBAGAI seorang mantan prajurit TNI yang memutuskan untuk ikut dalam pertarungan politik pemilihan Gubernur DKI ternyata Agus Harimurti Yudhoyono pandai beretorika dan luas kosakatanya. Agus Harimurti Yudhoyono memiliki kemampuan yang tinggi untuk memilih setepat-tepatnya kata mana yang paling harmonis untuk mewakili maksud atau gagasannya serta menggunakan kata-kata dengan tegas, efektif, santun, dan bermakna konotasi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan diksi dalam retorika Agus Harimurti Yudhoyono dalam menyampaikan pidato pemaparan visi misi serta program-program unggulan sebagai calon Gubernur DKI. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik analisis wacana. Penelitian ini menunjukkan bahwa pidato pemaparan visi misi serta program-program unggulan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon Gubernur DKI menggunakan diksi konotasi, denotasi, ilmiah, populer, khusus, umum, abstrak, diksi konkret, dan diksi jargon. Kata kunci: diksi, retorika, pidato Agus Harimurti Yudhoyono 41 Metalingua, Vol. 15 No. 1, Juni 2017: 41–52 1. Pendahuluan Pilihan kata menjadi syarat mutlak karena dapat menunjukkan kemampuan dan tingkat 1.1 Latar Belakang kecerdasan seseorang. Seorang pemimpin yang Proses komunikasi pada hakikatnya adalah luas kosakatanya akan memiliki kemampuan proses penyampaian pikiran atau perasaan yang tinggi untuk memilih setepat-tepatnya seseorang (komunikator) kepada orang lain kata mana yang paling harmonis untuk (komunikan). Pikiran bisa berupa gagasan, mewakili maksud atau gagasannya serta informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dalam menggunakan kata-kata yang efektif, santun, benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, dan bermakna konotasi sehingga pendengar kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, dapat mengartikan sendiri kalimat-kalimat kemarahan, keberanian, kegairahan, dan yang diberikan. Keterbatasan kosakata yang sebagainya yang timbul dari lubuk hatinya dimiliki seseorang dalam kehidupan sehari- (Uchjana, 1984:11). Dalam proses penyampaian hari dapat membuat ia mengalami kesulitan pikiran atau perasaan itu diperlukan lambang mengungkapkan maksudnya kepada orang atau simbol sebagai media. Lambang sebagai lain. Sebaliknya, jika seseorang terlalu media primer dalam proses komunikasi yang berlebihan dalam menggunakan kosakata, dapat paling sering digunakan adalah bahasa karena mempersulit diterima dan dipahaminya maksud mampu menerjemahkan dengan baik pikiran dari isi pesan yang hendak disampaikan. Oleh seseorang kepada orang lain. Dalam kehidupan karena itu, agar tidak terjadi hal demikian, sehari-hari sering dijumpai orang-orang yang seseorang harus mengetahui dan memahami sulit mengungkapkan maksudnya dan miskin bagaimana pemakaian kata dalam komunikasi. variasi bahasanya. Namun, ada juga orang- Salah satu yang harus dikuasai adalah diksi orang yang sangat boros dan mewah mengobral atau pilihan kata. Dengan penguasaan bahasa perbendaharaan katanya, tetapi tidak ada isi yang sempurna, termasuk pilihan kata yang yang tersirat di balik kata-kata itu (Goriys Keraf, tepat dalam beretorika, kepercayaan akan sosok 2006:23). Tidak semua orang pandai memilih pemimpin yang diharapkan akan timbul dengan kata-kata yang tepat, lengkap, dan sesuai yang sendirinya walaupun apa yang disampaikan itu dapat mencerminkan pikiran dan perasaan yang hanya janji-janji tanpa ada kelanjutan untuk sesungguhnya. Selain itu, sebuah perkataan direalisasikan. belum tentu memiliki makna yang sama Berdasarkan hal yang telah diuraikan, bagi semua orang. Maka dalam komunikasi penulis akan membahas diksi dalam retorika diperlukan pilihan kata atau diksi yang tepat agar Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon pesan atau informasi yang ingin disampaikan Gubernur DKI periode 2017–2022. Cagub dapat diterima secara benar dan efektif. dengan nomor urut 1 ini melakukan pidato politik Menurut Enre (1988:101), diksi atau sebagai penanda dimulainya kampanye. Pidato pilihan kata adalah penggunaan kata-kata secara Agus Harimurti Yudhoyono ini sebenarnya tepat untuk mewakili pikiran dan perasaan yang merupakan pidato ketiga setelah memutuskan ingin dinyatakan dalam pola suatu kalimat. untuk mengikuti pemilihan calon Gubernur DKI. Pendapat lain dikemukakan oleh Widyamartaya Pidato pertama diucapkan ketika ia memutuskan (1990:45) yang menjelaskan bahwa diksi atau untuk berhenti sebagai prajurit TNI, kemudian pilihan kata adalah kemampuan seseorang pidato kedua diucapkan ketika pengambilan membedakan secara tepat nuansa-nuansa nomor urut pasangan calon di KPU. Pidato makna sesuai dengan gagasan yang ingin tanpa teks Agus Harimurti Yudhoyono dalam disampaikannya, dan kemampuan tersebut memaparkan visi-misi sekaligus program- hendaknya disesuaikan dengan situasi dan nilai program unggulan yang berapi-api membuat rasa yang dimiliki sekelompok masyarakat dan semangat pendukung yang hadir menggelora. pendengar atau pembaca. Diksi atau pilihan Penampilan Agus di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta kata selalu mengandung ketepatan makna dan Pusat, mampu membuat para pendukungnya kesesuaian situasi dan nilai rasa yang ada pada semakin jatuh hati. Mengenakan jas hitam trendi, pembaca atau pendengar. mantan Danyon 203/Arya Kemuning itu tampil 42 IRFARIATI: DIKSI DALAM RETORIKA AGUS ... elegan. Teriakan seribuan orang yang hadir tak dilakukan oleh Agustin (2008) Jurusan Sastra henti-hentinya berkumandang. Indonesia, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. 1.2 Masalah Berkenaan dengan latar belakang yang telah 2. Kerangka Teori dipaparkan, penulis dapat merumuskan masalah Keraf (2006:22–23) menyatakan bahwa pokok yang menjadi prioritas analisis dalam pilihan kata atau diksi jauh lebih luas dari apa tulisan ini, yaitu bagaimanakah penggunaan yang dipantulkan oleh jalinan kata-kata itu. diksi dalam retorika Agus Harimurti Yudhoyono Pilihan kata tidak hanya mengacu pada kata-kata sebagai calon Gubernur DKI? mana yang akan dipakai untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan, tetapi juga meliputi 1.3 Tujuan fraseologi, gaya bahasa, dan ungkapan. Selanjutnya, Keraf menurunkan tiga simpulan Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan utama mengenai diksi, yaitu sebagai berikut. penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan a. Pilihan kata atau diksi mencakup penggunaan diksi dalam retorika Agus Harimurti pengertian kata-kata mana yang dipakai Yudhoyono sebagai calon Gubernur DKI. Tulisan untuk menyampaikan gagasan, bagaimana ini diharapkan dapat memberikan informasi membentuk pengelompokan kata-kata yang yang lebih kompleks bagaimana penggunaan tepat. diksi dalam retorika Agus Harimurti Yudhoyono b. Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan sebagai calon Gubernur DKI. membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan 1.4 Metode dan kemampuan menemukan bentuk yang Penelitian ini dilakukan dari tanggal 1 sesuai atau cocok dengan situasi dan nilai November sampai dengan 1 Desember 2016 rasa yang dimiliki kelompok masyarakat di Balai Bahasa Riau, dengan menggunakan pendengar. metode penelitian deskriptif kualitatif. Sumber c. Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya data dalam penelitian ini adalah rekaman pidato dimungkinkan penguasaan sejumlah besar politik Agus Harimurti Yudhoyono di Ballroom kosakata atau perbendaharaan kata bahasa. Djakarta Theater, Jalan M.H. Thamrin, Adapun pembagian jenis-jenis diksi Jakarta Pusat, pada tanggal 30 Oktober 2016, menurut Keraf (2006:89–108) adalah sebagai yang diunggah melalui internet kemudian berikut. ditranskripsikan. Data tersebut dianalisis a. Denotasi adalah konsep dasar yang menggunakan teknik analisis wacana untuk didukung oleh suatu kata (makna itu pada memperoleh deskripsi tentang penggunaan konsep, referen, atau ide). Denotasi juga diksi dalam retorika Agus Harimurti Yudhoyono merupakan batasan kamus atau definisi dalam menyampaikan pidato politiknya sebagai utama suatu kata, sebagai lawan dari calon Gubernur DKI. konotasi atau makna yang ada kaitannya Penelitian tentang diksi