perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ALIH FUNGSI TWITTER
( Studi Deskriptif Kualitatif tentang Alih Fungsi Situs
Microblogging Twitter pada Pengguna Twitter )
SKRIPSI
Oleh :
NANA ROHANAWATI D1209059
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
commit to user
i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul :
ALIH FUNGSI TWITTER
( Studi Deskriptif Kualitatif tentang Alih Fungsi Situs Microblogging Twitter
pada Pengguna Twitter )
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Skripsi
Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Pembimbing,
Drs. Alexius Ibnu M, M.Si Dra. Sri Urip Haryati, M.Si
NIP. 19510717 198303 1 001 NIP. 19570821 198303 2 001
commit to user
ii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Telah Diuji dan Disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi
Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Hari : Rabu
Tanggal : 11 Januari 2012
Susunan Panitia Penguji
1. Ketua : Drs. Mursito BM, SU (...... ) NIP. 195307271980031001
2. Sekretaris : Chatarina Heny DS, S.Sos, M.Si (...... ) NIP. 179612222002122002
3. Penguji I : Drs. Alexius Ibnu M, M.Si (...... ) NIP. 195107171983031001
4. Penguji II : Dra. Sri Urip Haryati, M.Si (...... ) NIP. 195708211983032001
commit to user
iii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
“ There is a will there is a way “
commit to user
iv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Tuhanku “Allah SWT”
Ayah dan Ibu, thanks for the best.
Keluarga N tercinta
commit to user
v perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah SWT semesta
alam, sholawat beserta salam kepada Nabi dan Rasul Muhammad
SAW atas kelancaran yang hamba peroleh dan nikmat yang selalu
diberikan tanpa alpa hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulisan skripsi dengan judul ALIH FUNGSI TWITTER
(Studi Deskriptif Kualitatif tentang Alih Fungsi Situs
Microblogging Twitter pada Pengguna Twitter) ini dimaksudkan
untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Ilmu Komunikasi Jurusan Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis
menyadari sepenuhnya keberhasilan penulis tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada:
1. Prof. Drs. Pawito. Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret.
2. Bapak Drs. Alexius Ibnu M, M.Si dan Ibu Dra. Sri Urip Haryati,
M.Si, selaku dosen pembimbing.
3. Ibu Dra. Prahastiwi Utari, M.Si, Ph.D selaku pembimbing
akademik yang telah membimbing penulis selama menempuh masa
studi.
commit to user
vi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4. Bapak Drs. Mursito BM, SU dan Ibu Chatarina Heny DS, S.Sos,
M.Si selaku dosen penguji.
5. Semua narasumber (pengguna situs Twitter) dan teman-teman
yang telah bersedia untuk berbagi pengalamannya untuk
kelengkapan data skripsi.
Surakarta, 11 Januari 2012
Penulis,
Nana Rohanawati
commit to user
vii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ...... i
PERSETUJUAN ...... ii
PENGESAHAN ...... iii
MOTTO ...... iv
PERSEMBAHAN ...... v
KATA PENGANTAR ...... vi
DAFTAR ISI ...... viii
DAFTAR GAMBAR ...... xi
DAFTAR TABEL ...... xii
ABSTRAK ...... xiii
ABSTRACT ...... xiv
BAB I. PENDAHULUAN ...... 1
A. Latar Belakang ………………………………… ...... 1
B. Rumusan Masalah………………………………………… .. 7
C. Tujuan Penelitian…………………………………………… 7
D. Batasan Masalah ...... 7
E. Manfaat Penelitian………………………………………… . 7
F. Landasan Teori...... 8
1. Penggunaan Media ...... 8
2. Komunikasi Massa ...... 11
commit to user
viii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Teknologi Komunikasi dan Informasi ...... 15
4. Media Baru ...... 17
5. Informasi ...... 29
6. Situs Jejaring Sosial ...... 38
G. Kerangka Konsep ...... 42
H. Definisi Konseptual ……………………………………… .. 43
I. Metodologi Penelitian...... 45
1. Jenis Penelitian ...... 45
2. Objek Penelitian ...... 46
3. Sumber Data ...... 47
4. Teknik Pengumpulan Data ...... 48
5. Teknik Pengambilan Sampel ...... 49
6. Validitas Data ...... 51
7. Teknik Analisis Data ...... 52
8. Keterbatasan Penelitian ...... 54
BAB II. DESKRIPSI OBYEK ...... 56
A. Sejarah dan Perkembangan Situs Microblogging Twitter….. .. 56
B. Logo Situs Microblogging Twitter ...... 59
C. Tentang Situs Microblogging Twitter ...... 60
D. Keanggotaan Situs Microblogging Twitter ...... 64
E. Account Twitter Peneliti ...... 66
BAB III. PENYAJIAN DATA ...... 69
A. Identitas Informan ...... 69
commit to user
ix perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Data Wawancara ...... 79
1. Arti Twitter Bagi Pengguna ...... 84
2. Fungsi Twitter Bagi Pengguna ...... 85
3. Contoh Tweet ...... 88
BAB IV. ANALISIS DATA ...... 92
A. Pemahaman Tentang Situs Twitter ...... 92
1. Arti Twitter Bagi Penggunanya ...... 92
2. Twitter sebagai Information Network Bukan Social Network
...... 94
3. Twitter sebagai Information Network ...... 99
B. Alih Fungsi Twitter ...... 103
1. Cognitive Needs ...... 103
2. Affective Needs ...... 105
3. Personal Integration Needs ...... 106
4. Social Integration Needs ...... 107
5. Tention and Relax Needs ...... 108
BAB V. PENUTUP ...... 115
A. Kesimpulan………………………………………………… ... 115
B. Saran ...... 116
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
commit to user
x perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Bagan Kerangka Konsep ...... 42
Gambar 2 Logo Twitter Burung ...... 59
Gambar 3 Logo Twitter Ikan Paus ...... 60
Gambar 4 Lima Besar Negara Pengguna Twitter Teraktif ...... 65
Gambar 5 Bagan Statistik Pengguna Twitter di Kota-kota di Indonesia ...... 66
Gambar 6 Tampilan Timeline Twitter Peneliti pada Fitur Home ...... 67
Gambar 7 Tampilan Timeline Twitter Peneliti pada Fitur Profile ...... 67
Gambar 8 Tampilan Timeline Twitter Peneliti pada Fitur Following ...... 68
Gambar 9 Tampilan Timeline Twitter Peneliti pada Fitur Followers ...... 68
Gambar 10 Contoh-contoh Tweet ...... 88
Gambar 11 Tampilan Kolom Tweet pada Timeline Twitter ...... 99
Gambar 12 Tweet dari @fajarjasmin ...... 100
Gambar 13 Contoh-contoh Tweet Informatif ...... 101
Gambar 14 Contoh-contoh Tweet yang tidak Informatif ...... 102
commit to user
xi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Data Identitas Informan ...... 82
commit to user
xii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Nana Rohana Wati. D1209059. ALIH FUNGSI TWITTER (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Alih Fungsi Situs Microblogging Twitter pada Pengguna
Twitter). SKRIPSI. Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Januari 2012.
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi melahirkan berbagai jenis aplikasi media baru yang melipatgandakan kemampuan manusia untuk
menerima, memproses, dan menyiarkan informasi. Internet disebut-sebut sebagai era media baru yang memungkinkan manusia dapat saling berhubungan dan memenuhi kebutuhan informasi dan komunikasi tanpa batas. Situs Twitter merupakan salah satu situs yang memfasilitasi para penggunanya untuk saling berbagi dan meng-update informasi. Tetapi seiring dengan perkembangannya, pemanfaatan situs microblogging tersebut justru beralih fungsi ke aspek sosial. Sangat kontras dengan pernyataan pihak Twitter Inc. (perusahaan pemilik Twitter) yang menyatakan bahwa situs Twitter bukanlah sebagai situs jejaring sosial. Penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah telah terjadi alih fungsi dalam penggunaan media situs microblogging Twitter dan masih berlakukah fungsi utama Twitter sebagai tempat berbagi informasi bagi para penggunanya. Penelitian didasarkan pada teori tingkatan kebutuhan penggunaan media yang disampaikan oleh Elihu Katz. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purpossive sampling yaitu para pengguna Twitter yang aktif mengakses situs Twitter dengan frekuensi pemakaian secara berkesinambungan. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menyebutkan bahwa hampir seluruh pengguna Twitter menyatakan bahwa situs Twitter sebagai salah satu bentuk dari jejaring sosial seperti halnya situs Facebook. Fungsi sosial (pergaulan) cenderung mendominasi
melebihi fungsi utamanya. Meskipun memang para pengguna Twitter tidak
mengabaikan fungsi utama situs Twitter yaitu sebagai sumber informasi dan berita (an information network).
Alih fungsi media yang terjadi didasarkan pada tingkatan kebutuhan penggunaan media yaitu cognitive needs, affective needs, personal integration needs, social integration needs, dan tention and relax needs. Dengan adanya
tingkatan kebutuhan tersebut memaksa khalayak pengguna untuk dapat mengoptimalkan fungsi dari media yang digunakannya. Sehingga secara otomatis menyebabkan pola penggunaan dan pemanfaatan pengguna terhadap situs Twitter
ikut pula berkembang dan mengubah fungsi Twitter menjadi jejaring sosial.
Keyword : media baru, microblogging, alih fungsi Twitter
commit to user
xiii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Nana Rohana Wati. D1209059. THE TWITTER’S FUNCTION CHANGES (Qualitative Descriptive Study about Microblogging Site Twitter’s Function
Changes on It’s User). SKRIPSI. Department of Communication, Faculty of Social and Political Science Sebelas Maret University Surakarta. Januari 2012.
The development of information and communication technologies giving
birth to the various types of new media forms. Internet technology is called as the new media era that gave rise to a wide range of applications that can make information easily and quickly circulated. Twitter is one site that facilitates its users to share and update information. But along with its development, utilization of the microblogging site is actually converted to the social aspect. Infact, contrast with the statement of Twitter Inc. (company owners of Twitter) which states that their site is not as a social networking site. This research was conducted with the goal is to find out that is it there is a change of Twitter’s function and is it still stands to be an information network as it’s main function. The study is based on the theory of levels of need for the use of media delivered by Elihu Katz. The sampling technique is done by purpossive sampling that is the active Twitter users who access the site with the frequency of use on an ongoing basis. This study uses data collection techniques through interviews, observation and documentation. The results of this study indicate that almost all of the Twitter’s user states that Twitter site as one form of social networking sites like Facebook. It’s function relationships and interactions tend to dominate over its main function. Although the user does not ignore Twitter site's main function is as an information network. Over the functions of the media that occurred based on the level of need for the use of media that is cognitive needs, affective needs, personal needs
integration, social integration needs, and tention and relax needs.With this level of
audience demand forced the user to be able to optimize the function of the media it uses. So that automatically causes the pattern of usage and utilization of Twitter
users on the site were also growing and change Twitter’function into social network.
Keyword : new media, microblogging, Twitter’s function changes
commit to user
xiv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berkembangnya teknologi
komunikasi dan informasi yang melahirkan berbagai jenis aplikasi media
baru. Teknologi komunikasi dan informasi telah melipatgandakan
kemampuan manusia untuk menerima, memproses, dan menyiarkan
informasi. Teknologi komunikasi memungkinkan manusia dapat saling
berhubungan dan memenuhi kebutuhan akan informasi dan komunikasi
tanpa batas.
Ada satu kebutuhan masyarakat yang semula dirasa kurang penting
kini menjadi kebutuhan primer, yaitu kebutuhan informasi. Sebagian besar
masyarakat mempunyai posisi sebagai konsumen dan sebagian yang lain
menjadi produsen dan kreator informasi. Sehingga muncullah bentuk
masyarakat baru dengan sebutan masyarakat informasi.1
Kemunculan media baru telah memberikan dampak yang besar
terhadap kehidupan manusia. Secara singkat media baru dapat diartikan
sebagai media yang terbentuk dari kegiatan interaksi antara manusia
1 Mursito BM, Memahami Institusi Media (Surakarta : Lindu Pustaka dan SPIKOM
Surakarta,2006) hlm.138
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dengan komputer khususnya internet. Media baru secara langsung telah
merubah pola kehidupan masyarakat, budaya, cara berfikir, dan hampir
segala aspek dalam kehidupan manusia. Teknologi internet disebut-sebut
sebagai era media baru yang memunculkan berbagai macam aplikasi yang
dapat membuat informasi dan komunikasi beredar dengan mudah dan
cepat.
Menurut Laquey (1997) asal-usul internet berasal dari jaringan
komputer yang disebut dengan Arpanet. Internet diciptakan pada tahun
1969 oleh Kementerian Pertahanan Amerika Serikat yang bernama
Department of Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA).
Misi awalnya sederhana, yaitu mencoba menggali teknologi sumber
jaringan yang dapat menghubungkan para peneliti dengan berbagai sumber
daya yang jauh seperti sistem komputer dan pangkalan data yang besar.
Arpanet berhasil membantu membudidayakan sejumlah jaringan lainnya,
yang kemudian saling berhubungan. Dua puluh lima tahun kemudian
sistem ini berevolusi menjadi suatu organisme yang semakin luas
perkembangannya, yang mencakup puluhan juta orang dan ribuan
2 jaringan.
Di dunia, jaringan internet sebenarnya sudah lama berkembang,
tentunya lebih maju daripada di Indonesia. Meskipun demikian, internet di
Indonesia berkembang dengan pesat. Dalam perkembangannya selain
2 Elvinaro Ardianto dkk, Komunikasi Massa (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2007)
hlm.151
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sebagai sumber informasi, internet juga berkembang sebagai media
komunikasi dalam masyarakat. Perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi memungkinkan para penggunanya untuk berkomunikasi dengan
banyak pilihan cara. Diantaranya email, forum, milis/group, situs jejaring
sosial, blog, microblogging, dan masih banyak lagi bentuk-bentuk aplikasi
lainnya dalam media internet.
Salah satu situs yang belakangan menjadi terkenal di kalangan
masyarakat adalah situs microblogging Twitter. Situs yang berformat
sebagai jaringan informasi ini berbentuk microblogging yang dapat
memungkinkan penggunanya untuk berbagi informasi ke dalam bentuk
140 karakter tulisan. Sehingga karena hanya memiliki 140 karakter,
Twitter juga sering disebut dengan istilah “sms internet”.
Twitter is a real-time information network that connects you to the latest information about what you find interesting. Simply find the public streams you find most compelling and follow the conversations. At Twitter, we believe that the open exchange of information can have a positive global impact. Every day we are
inspired by stories of people using Twitter to help make the world a better place in unexpected ways.3
Situs Twitter merupakan sebuah jaringan informasi yang menghubungkan antar para penggunanya dengan informasi-
informasi terbaru tentang hal-hal yang menarik minat mereka. Twitter merupakan cara yang sederhana untuk berdiskusi dengan sesama para penggunanya. Pihak Twitter percaya bahwa pertukaran
informasi yang sifatnya terbuka tersebut dapat memberikan dampak yang positif. Setiap harinya mereka terinspirasi oleh cerita- cerita dari orang-orang yang mengunakan Twitter untuk membantu
membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dengan cara-cara yang tidak terduga.
3 Twitter.Com,“About Twitter”, http://twitter.com/about 15/07/2011/13.45
commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Situs Twitter muncul tidak lama setelah situs jejaring sosial
Facebook muncul dan menjadi terkenal di masyarakat. Situs Twitter
termasuk ke dalam daftar 10 situs yang paling sering dikunjungi. Di
Indonesia, jumlah penggunanya terus mengalami kenaikan yang pesat
dalam satu tahun belakangan. Pada tahun 2010 diperkirakan jumlahnya
hanya 500 ribuan pengguna, tetapi pada tahun 2011 mencapai lebih dari 5
juta pengguna. Dengan jumlah pemakai sebesar itu, Indonesia menduduki
peringkat kedua negara dengan pemakai Twitter terbanyak di Asia.4
Faktanya, seiring dengan perkembangan situs tersebut masyarakat
menganggap bahwa situs Twitter adalah situs jejaring sosial. Namun pada
kenyataannya perusahaan pemilik Twitter menekankan bahwa Twitter
sebenarnya bukanlah sebagai situs jejaring sosial atau social network.
Kevin Thau, VP Business and Corporate Development Twitter pada saat
presentasi Nokia World 2010 di UK mengatakan,
“Twitter is for news. Twitter is for content. Twitter is for
information. Twitter is changing the very nature of news today. Journalists are sending their stories to Twitter and some are even
publishing directly to Twitter. It’s also allowing everyday users to become journalists themselves by providing them with a simple 5 mechanism to break news.”
4 SalingSilang.Com, “Indonesia Social Media Landscape, 3rd SalingSilang.com Report”
http://www.slideshare.net/salingsilang/indonesia-social-media-landscape-h1-2011-3rd- salingsilangcom-report 15/07/2011/11.05
5 ReadWriteWeb.Com, “Twitter is Not a Social Network, Says Twitter Exec.” http://www.readwriteweb.com/archives/twitter_is_not_a_social_network_says_twitter_exec.php
7/01/2011/09.31
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kevin Thau memproklamirkan bahwa fokus utama Twitter
bukanlah pada aspek sosial, melainkan mekanisme pengiriman berita.
Namun publik saat ini memiliki pemahaman yang berbeda sehingga pola
penggunaan mereka pun ikut pula berubah.6 Demikian pula dengan Evan
Williams, co-founder Twitter Inc. dalam KTT Web 2.0 yang diadakan di
San Fransisco pada 20-22 Oktober 2009, mengatakan :
“What we have to do is deliver to people the best and freshest most
relevant information possible. We think of Twitter as it’s not a
social network, but it’s an information network. It tells people what
they care about as it is happening in the world.”7
Evan Williams menekankan bahwa Twitter bukanlah social
network atau situs jejaring sosial. Menurutnya, Twitter adalah situs
microblogging yang memuat konten, sumber berita, dan informasi. Twitter
memberitahukan kepada publik apa yang sedang terjadi di seluruh penjuru
dunia. Demikian pula pada penelitian yang dilakukan oleh Haewoon
Kwak, Changhyun Lee, Hosung Park, dan Sue Moon dari Department of
Computer Science, KAIST, Korea dengan judul What is Twitter, a Social
Media or News Media?, menyebutkan bahwa :
6 Inilah.Com, “Twitter Bukan Situs Jejaring Sosial” http://www.inilah.com/read/detail/821601/twitter-bukan-situs-jejaring-sosial/ 5/01/2011/09.00
7 Youtube.Com, “Web 2.0 Summit 2010 : Evan Williams, A Conversation with Evan Williams” Wawancara John Battele dari Tim O’Reilly dengan Evan Williams, co-founder Twitter Inc. pada KTT Web 2.0 (San Fransisco, 20 Oktober 2009) http://www.youtube.com/watch?v=c4xZtTYhCDA 5/01/2011/14.35
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
“Twitter shows a low level of reciprocity; 77.9% of user pairs with
any link between them are connected one-way, and only 22.1% have reciprocal relationship between them... We collected CNN Headline News of our Twitter data collection period and conducted
preliminary analysis. From a subset of trending topics that we have matched against CNN Headline News more than half the time CNN was ahead in reporting. However, some news broke out on Twitter
before CNN and they are of live broadcasting nature (e.g., sports matches and accidents). Our preliminary results confirms the role of Twitter as a media for breaking news in a manner close to 8 omnipresent CCTV for collective intelligence.” Dalam penelitian yang dipresentasikan pada Konferensi
Internasional World Wide Web ke-19 itu disebutkan bahwa hubungan
reaksi timbal balik pada Twitter cukup rendah, 77,9% dari penggunanya
hanya menunjukkan reaksi yang bersifat satu arah sedangkan hanya 22,1%
saja yang menunjukkan hubungan timbal balik antar sesama penggunanya.
Sementara itu Trending Topic (TT), yang menjadi topik perbincangan
hangat di Twitter hampir tidak ada bedanya dengan headline berita yang
disiarkan di CNN, bahkan sebelum CNN memberitakannya, berita tersebut
sudah terlebih dahulu menyebar di Twitter. Hal tersebut secara tidak
langsung mengindikasikan bahwa situs Twitter lebih tepat disebut sebagai
“information network” daripada “social network”.
8 Haewoon Kwak et.all, What is Twitter, a Social Network or a News Media? (Korea, Department
of Computer Science KAIST, 2010) hlm.6
commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah
Apakah telah terjadi alih fungsi situs microblogging Twitter dan
masih berlakukah fungsi utama Twitter yaitu sebagai tempat berbagi
informasi bagi para penggunanya?
C. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah telah
terjadi alih fungsi situs microblogging Twitter dan masih berlakukah
fungsi utama Twitter sebagai tempat berbagi informasi bagi para
penggunanya.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat secara teoritis adalah hasil penelitian ini diharapkan sebagai
rangka pengembangan ilmu teknologi informasi dan komunikasi serta
dapat menjadi sumbangan pemikiran dalam melakukan penelitian-
penelitian di masa yang akan datang terutama yang berkaitan dengan
komunikasi dengan menggunakan media internet.
2. Manfaat secara praktis adalah sebagai gambaran pengetahuan untuk
mengetahui situs microblogging Twitter lebih dalam dan sebagai
pemahaman khalayak pengguna.
commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
E. Landasan Teori
1. Penggunaan Media
Penggunaan media adalah cara khalayak dalam
mengkonsumsi atau menggunakan suatu media, indikatornya antara
lain:
a. Frekwensi, yakni tingkat keseringan menggunakan media.
b. Intensitas, yakni tingkat kedalaman pemakaian terhadap isi
media.
c. Durasi, yakni lamanya menyaksikan acara.9
Dikutip dalam buku Media Effects and Beyond, Rosengren
menjelaskan aspek-aspek dan faktor-faktor penentu penggunaan
media.
Regardless of the medium chosen, any student of individual
media use must distinguish between at least four aspects of that use:
a. Amount of use (in terms of units of time spent or units of
media content used).
b. Type or genre of media content used and preferred (news, editorials, soap operas, etc).
c. Type of relation established with the content used (identification, para-social interaction, etc).
d. Type of context of media use (alone or with somebody else, 10 media use being primary or secondary activity, etc).
9 Karl Erik Rosengren, Media Effects and Beyond: Culture, Socialization, and Lifestyles (New
York : Routledge, 2000) hlm.49
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Berdasarkan penjelasan di atas, terlepas dari media yang
dipilih, setiap orang menggunakan setiap media dengan membedakan
antara sedikitnya empat aspek penggunaannya, yaitu:
a. Jumlah penggunaan (dalam hal ini adalah waktu yang
dihabiskan atau konten apa saja yang dikonsumsi pada media
yang digunakan).
b. Jenis atau genre konten media yang digunakan dan disukai
(berita, editorial, opera sabun, dan lain-lain).
c. Tipe hubungan muncul sesuai dengan isi yang digunakan
(identifikasi, interaksi parasosial, dan lain-lain).
d. Jenis konteks menggunakan media (sendiri atau dengan orang
lain, menggunakan media kegiatan utama atau sekunder
sedang, dan lain-lain).
Sementara itu menurut Elizabeth Paton (2011) yang dikutip
dalam Jurnal Internasional menyebutkan,
“Focusing on Australian fiction writers, this research found
that media use was an important (but not the sole) component
10 Ibid. hlm.51
commit to user
9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
in developing their interest in writing, learning their craft, and
11 generating and testing ideas.”
“Berfokus pada penulis fiksi Australia, penelitian ini
menemukan bahwa penggunaan media adalah komponen yang
sangat penting (tapi bukan satu-satunya) dalam
mengembangkan minat masyarakat dalam menulis, belajar,
dan menghasilkan ide-ide.”
Rosengren memiliki pendapat bahwa adanya hubungan
antara basic needs (kebutuhan dasar) dengan motif penggunaan media
dan dengan karakteristik individu dan lingkungan sosial dimana ia
berada. Tingkatan kebutuhan yang dimaksud dapat dilihat pada apa
yang disampaikan oleh Elihu Katz yaitu :
1. Cognitive Needs (memperoleh informasi, pengetahuan, dan pengertian) 2. Affective Needs (pemenuhan kebutuhan emosi dan estetika)
3. Personal Integration Needs (kredibilitas, konfiden, status,
dan stabilitas)
4. Social Integration Needs (kontak dengan famili, kawan, dan penerimaan oleh lingkungan)
5. Tention and Relax Needs (kebutuhan untuk melepas kejenuhan, rileks, hiburan, sesuatu yang berubah/berbeda dari 12 rutinitas)
11 Elizabeth Paton, Communication and Creativity : How does Media Usage Influence Those Who Create Media Text (International Journal of Communication, Vol.5, 2011) hlm.101
12 Werner Severin and James Tankard, Communication Theories : Origin Methods and Uses in
The Mass Media (New York : Longman Publiseher Group, 1992) hlm.333
commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sementara itu, Perse and Courtright mengidentifikasikan 11
jenis Needs (kebutuhan) baik dalam komunikasi massa maupun
komunikasi antar personal, yaitu:
1. To relax (rileks)
2. To be entertained (terhibur)
3. To forget work or other things (melupakan pekerjaan atau hal-hal lainnya) 4. To have to do with friends (bisa dilakukan bersama teman- teman) 5. To pass the time away (membunuh waktu) 6. To feel excited (merasa gembira) 7. To feel less lonely (mengusir kesepian) 8. To satisfy a habit (memuaskan kebiasaan) 9. To learn things about myself and others (belajar hal-hal tentang diri sendiri dan yang lain) 10. To let others know I care about their feelings (membiarkan orang tahu bahwa saya peduli dengan perasaannya) 11. To get someones to do something for me (agar seseorang melakukan sesuatu untuk saya)13
2. Komunikasi Massa
Salah satu pengertian paling mudah dari komunikasi massa
adalah komunikasi melalui media massa. Tentu saja pengertian
semacam ini sama sekali tidak memadai. Diperlukan penjelasan
13 Ibid. hlm.334
commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
mengenai karakter-karakter khusus yang konkret untuk mengenali dan
melakukan analisa atas komunikasi massa.
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana
dikemukakan oleh Bittner yaitu, “Komunikasi massa adalah pesan
yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar
orang (mass communication is messages communicated through a
mass medium to a large number of people)”.14 Dari definisi tersebut
dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan
media massa. Jadi sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada
khalayak yang banyak apabila tidak menggunakan media massa maka
hal tersebut tidak dapat dikatakan sebagai komunikasi massa.
Definisi komunikasi massa yang lain yang lebih terperinci
dikemukakan oleh Gerbner. Menurut Gerbner (1967),“Mass
communication is the technologically and institusionally based
production and distribution of the most broadly shared continous flow
of messages in industrial societies”.15
Dari definisi Gerbner di atas digambarkan bahwa komunikasi
massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi.
Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas
secara terus-menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya harian,
14 Elvinaro Ardianto dkk. Op. Cit. hlm.3
15 Ibid.
commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
mingguan, atau bulanan. Proses memproduksi pesan tidak dapat
dilakukan oleh perorangan, melainkan harus oleh lembaga dan
membutuhkan suatu teknologi tertentu, sehingga komunikasi masaa
akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri.
Para pakar mengemukakan tentang sejumlah fungsi
komunikasi massa kendati dalam setiap itemnya terdapat kesamaan
dan perbedaan. Fungsi komunikasi menurut Dominick (2001) terdiri
dari surveillance (pengawasan), interpretation (penafsiran), linkage
(keterkaitan), transmission of values (penyebaran nilai), dan
entertainment (hiburan).16 Sementara itu Effendy (1993)
mengemukakan fungsi komunikasi massa secara umum adalah :
a. Fungsi informasi
b. Fungsi pendidikan
c. Fungsi mempengaruhi17
Sebagai sebuah institusi sosial, media massa selalu dilanda
perubahan. Perubahan itu terutama berkaitan dengan perkembangan
teknologi komunikasi. Sejumlah ahli termasuk Marshal McLuhan telah
mencoba membagi berbagai masa di dalam kehidupan manusia dalam
kaitannya dengan teknologi komunikasi.
16 Elvinaro Ardianto dkk. Op. Cit. hlm.14
17 Ibid. hlm.18
commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1. Masa pertama adalah apa yang disebut McLuhan sebagai
tribal epoch, yakni masa ketika komunikasi antarmanusia dilakukan melalui lisan.
2. Pada masa selanjutnya, literate epoch, manusia mulai
menggunakan konvensi alfabetik alam menyampaikan pesan. Pada masa komunikasi tulis ini, proses komunikasi bersandar pada sistem simbol yang memungkinkan manusia
tidak harus bertatap muka tatkala berkomunikasi.
3. Masa selanjutnya adalah print epoch atau masa cetak. Masa ini ditandai dengan komunikasi melalui barang cetakan. Meksipun di masa sebelumnya proses menulis telah ada, namun mode berkomunikasi dengan tulisan tercetak masih belum muncul. Ketika Johannes Guttenberg menemukan mesin cetak, dimulailah sebuah model komunikasi dengan menyandarkan diri pada tulisan yang dicetak secara luas. 4. Setelah itu manusia memasuki masa electronic epoch, yakni ketika mulai muncul telegraf. Pada masa ini, dominasi tulisan cetak sebagai alat komunikasi usai sudah. Masa elektronik ini makin berkembang tatkala radio dan televisi ditemukan.18
Tentu saja McLuhan belum sampai pada prediksi mengenai
sebuah teknologi komunikasi massa baru setelah masa elektronik.
Mengikuti pola pikir yang dibangun oleh McLuhan, maka kita juga
bisa menyebut telah hadir era baru dalam berkomunikasi ketika
internet muncul. Berkait dengan kemunculan internet sebagai
teknologi komunikasi baru, menarik untuk melihat pandangan Roger
Fidler mengenai transformasi dari media massa lama menuju media
komunikasi baru. Fidler mengungkapkan, ada sejumlah prinsip yang
bisa memandu kita untuk memahami transformasi tahap lanjut dari
18 Julia T. Wood, Communication Mosaics : A New Introduction to The Field of Communication
(Belmont, California : Wadsworth, 1998) hlm.433
commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
media arus utama dan juga kemunculan komunikasi melalui media
komputer. Kehadiran internet merupakan sesuatu yang terelakkan.
Sebagai bagian dari mediamorfosis, internet tidak muncul secara tiba-
tiba. Jejak historisnya cukup panjang untuk dilacak ke belakang.19
3. Teknologi Komunikasi dan Informasi
Teknologi informasi dan komunikasi merupakan gabungan
dari teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi
informasi meliputi cara-cara dan peralatan untuk memperoleh,
mengolah, dan menghasilkan informasi, sedangkan teknologi
komunikasi meliputi cara-cara dan peralatan untuk melakukan
komunikasi.20
Penyebaran informasi dalam masyarakat modern biasanya
menggunakan teknologi, khususnya teknologi komunikasi. Pada
umumnya teknologi diberi pengertian sebagai penerapan ilmiah dan
sistematik pada kegiatan-kegiatan praktis. Jika ilmu pengetahuan dan
sains diartikan sebagai sarana untuk memahami lingkungan alam,
maka teknologi adalah sarana untuk mengendalikan dan
memanfaatkannya. Keduanya sangat penting, bukan hanya dalam
19 Roger Fidler, Mediamorfosis: Memahami Media Baru, penterjemah Hartono Hadikusumo (Yogyakarta : Bentang, 2003) hlm.44
20 Juharis Rasul, Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 (Bogor : Yudhistira Ghalia Indonesia,
2010) hlm.14
commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
proses peningkatan produksi tetapi juga untuk mempertahankan dan
21 melipatgandakan peningkatan itu.
Pada sisi lain teknologi juga dipandang sebagai instrumen.
Meskipun sebagai instrumen tetapi kehadirannya tidak pasif.
Teknologi hadir tidak atas kemauannya sendiri. Ia dihadirkan dan
diinginkan oleh manusia, yang mencipta dan memakainya. Pada waktu
ia tercipta maka ia akan berubah menjadi fungsi.22 Oleh karena
teknologi merupakan fungsi, maka pilihan jenis teknologi juga
bergantung dari manfaat apa yang hendak diambil dari pemakaian
teknologi tersebut. Jika pemakaian teknologi dimaksudkan untuk
meningkatkan dan melipatgandakan peningkatan produksi, maka
pilihan akan jatuh pada teknologi jenis “Hi-Tech” atau “Hard-Tech”
(teknologi tinggi dan teknologi keras). Jika pemakaian teknologi hanya
untuk memenuhi kebutuhan dasar saja maka yang dipilih adalah “Lo-
Tech” atau “Soft-Tech” (teknologi madya). Masing-masing jenis
teknologi ini mempunyai karakter sendiri-sendiri.23
Teknologi komunikasi menurut Rogers adalah perangkat keras,
struktur-struktur organisasional, dan nilai-nilai sosial dengan mana
individu mengumpulkan, mengolah, dan saling bertukar informasi
dengan individu lain. Sedang teknologi informasi mencakup sistem-
21 Mas’oed dan Nasikun dalam Mursito BM. Op. Cit. hlm.135
22 Wignsoebroto dalam Mursito BM. Op. Cit. hlm.136
23 Ibid.
commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sistem komunikasi seperti satelit siaran langsung, kabel interaktif dua
arah, penyiaran bertenaga rendah (low power broadcasting), komputer
(termasuk personal-computer dan komputer genggam), dan televisi
(termasuk video disk dan video cassette).24
Maknanya adalah teknologi komunikasi dan informasi telah
melipatgandakan kemampuan kita untuk menerima, memproses, dan
menyiarkan informasi. Teknologi komunikasi memungkinkan manusia
dapat saling berhubungan dan memenuhi kebutuhan akan informasi
dan komunikasi hampir tanpa batas. Jarak dan waktu tidak lagi
merupakan kendala serius dalam berkomunikasi. Dalam kerangka
peningkatan kapasitas dan jumlah informasi akibat kepesatan
perkembangan teknologi komunikasi, orang menyebutnya sebagai
revolusi komunikasi. Timbul bentuk masyarakat baru dengan berbagai
sebutan yaitu post-capitalism, post-ideological, post-modernism, atau
seperti Daniel Bell menyebutnya sebagai post-industrial. Namun dari
sekian banyak sebutan itu yang paling populer adalah dari pendapat
Toffler yang menyebutnya sebagai masyarakat informasi.25
4. Media Baru (New Media)
Secara singkat media baru dapat diartikan sebagai media
yang terbentuk dari kegiatan interaksi antara manusia dengan
24 Ibid. hlm.137
25 Ibid. hlm.138
commit to user
17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
komputer khususnya internet. Media baru merupakan istilah yang
dimaksudkan untuk melingkupi kemunculan digital, komputer, atau
jaringan teknologi informasi dan komunikasi pada sekitar akhir abad
ke-20.
“So while a person using the term ‘new media’ may have one
thing in mind (the Internet), others may mean something else
(digital TV, new ways of imaging the body, a virtual
environment, a computer game or a blog).” 26
Yang termasuk dalam media baru adalah internet beserta
aplikasi-aplikasi di dalamnya seperti website, blog, online social
network, online forum, multimedia komputer, komputer games, TV
digital atau aplikasi lain yang menggunakan komputer sebagai
medianya.
Menurut Jan Van Dijk dalam bukunya The Network Society
menyebutkan “new media are media which are both integrated and
interactive and also use digital code at the turn of the 20th and 21st
centuries.” Dengan kata lain, media baru adalah media yang memiliki
27 tiga karakteristik utama, yaitu integrasi, interaktif, dan digital.
26 Martin Lister et.all, New Media: a Critical Introduction 2nd Edition (New York : Routledge, 2009) hlm.12
27 Jan Van Dijk, The Network Society: Social Aspects of New Media (London : SAGE Publications
Ltd, 2006) hlm.6
commit to user
18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Media baru menurut Feldman memiliki lima karakteritik
yang dapat dilihat, yaitu :
1) Media baru bersifat manipulable. Media baru bisa diadaptasikan
dengan berbagai kreativitas, bisa disimpan dalam jangka waktu
yang lama, bisa disampaikan dan digunakan sewaktu-waktu sesuai
kebutuhan. Tidak jarang hal ini seringkali mendapat tanggapan
negatif dan menjadi perdebatan, karena media baru memungkinkan
setiap orang untuk memanipulasi dan merubah berbagai data dan
informasi dengan bebas.
2) Media baru bersifat networkable. Artinya, konten-konten yang
terdapat dalam media baru dapat dengan mudah di-share dan
dipertukarkan antar pengguna lewat jaringan internet yang tersedia.
Karakteristik ini dapat disebut sebagai kelebihan, karena media
baru membuat setiap orang dapat terkoneksi dengan cepat dan
memberi solusi terhadap kendala jarak dan waktu antar pengguna.
3) Media baru bersifat compressible. Konten-konten yang ada dalam
media baru dapat diperkecil ukurannya sehingga kapasitasnya
dapat dikurangi. Hal ini memberi kemudahan untuk menyimpan
konten-konten tersebut dan men-share kepada orang lain.
4) Media baru sifatnya padat (dense). Dimana kita hanya
membutuhkan space yang kecil untuk menyimpan berbagai konten
yang ada dalam media baru. Sebagai contoh, kita hanya
commit to user
19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
memerlukan satu PC yang terkoneksi dengan jaringan internet
untuk dapat menyimpan berbagai informasi dari berbagai penjuru
dunia dalam PC tersebut.
5) Media baru bersifat imparsial. Konten-konten yang ada dalam
media baru tidak berpihak pada siapapun dan tidak dikuasai oleh
segelintir orang saja. Karena itulah media baru seringkali disebut
sebagai media yang sangat demokratis, karena kapitalisasi media
tidak berlaku lagi. Setiap orang dapat menjadi produsen dan
konsumen secara bersamaan dan setiap pengguna dapat berlaku
aktif disana.28
Dalam media baru interactivity semakin terlihat nyata.
Masyarakat dituntut untuk mampu menyeleksi pesan dari sebegitu
banyak pilihan informasi yang bukan lagi dalam hitungan hari
disediakan oleh media namun dalam hitungan detik media dapat
memberikan banyak pilihan informasi. Dalam pandangan
kontemporer, proses dimana sumber informasi dan penerima informasi
saling memberikan kontribusi dalam penciptaan makna lebih
ditekankan. Karena memang beberapa hal yang fundamental dalam
fungsi media telah mengalami perubahan pada era media baru ini. New
media adalah media yang berbasis teknologi komputer, kemajuan
teknologinya baik dari segi hardware dan software membuat internet
28 Terry Flew, New Media : an Introduction 2nd Edition (UK : Oxford University Press, 2005)
commit to user
20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
semakin mutakhir saja. Para peneliti komunikasi dan media mulai
tertarik dengan penelitian-penelitian mengenai perbedaan antara old
media dan new media. Daya tarik new media dirasa sangat hebat,
tawaran-tawaran seperti kecepatan, interaktifitas, jaringan luas dan
akses yang lebih bersifat pribadi membuatnya dapat berkembang
dengan cepat. Perbandingan antara new media dapat dilihat dari
menurunnya angka data-data survey beberapa negara tentang
penggunaan atau penjualan old media.29
Internet
Saat internet muncul pada penghujung abad 21, pengguna
internet dan masyarakat luas masih mengidentifikasikan internet
sebagai perkembangan teknologi komputer semata atau “internet is
tools not medium”. Anggapan ini tidak hilang ketika fasilitas dan fitur
internet (e-mail, chatting dan browser atau web) digunakan oleh
banyak orang untuk berkomunikasi. Internet jika dapat digambarkan
dengan mudah, yakni dimana komputer dengan komputer yang lain
dapat terhubung melewati sebuah jaringan, yang mengijinkan mereka
untuk berkomunikasi, berinteraksi, bertukar data dan lain-lain. New
media berawal dari bentuk komunikasi bermedia komputer atau
computer-mediated communication (CMC). Kemudian menjadi sebuah
29 Ayu Astria, “Makalah Akhir Mata Kuliah Media, Budaya, dan Masyarakat”, http://www.scribd.com/doc/32323593/Media-Baru-Masyarakat-Sosial-Baru-dan-Budaya-Baru
9/01/2012/10.22. hlm.1
commit to user
21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bentuk baru media, bentuk baru dari komunikasi, yang disebut sebagai
30 media baru.
Menurut Laquey, internet merupakan jaringan longgar dari
ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi
awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk
mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer
yang mahal. Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi
ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif, sehingga telah
menyimpang jauh dari misi awalnya. Dewasa ini, internet telah
tumbuh menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi
dan komunikasi yang tak dapat diabaikan.31 Dalam Jurnal
Internasional Jordan menyebutkan,
The Internet, created in 1969 by the Department of Defense Advanced Researh Projects Agency, was designed to offer file transfer service. Taking advantage of openly published rules of operation and freely distributed software, many research and educational institutions attached their computers to the
Internet during the 1970s. The network has largely blossomed, however, due to the introductions of personal computers
during the 1980s and the development of the World Wide in the 1990s. In the U.S., approximately 58% of households have
Internet access. The Internet is now in the process of transitioning toward an architecture that can more efficiently support real-time applications such as voice and video.32
30 Ibid.
31 Elvinaro Ardianto. Op. Cit. hlm.150-151
32 Scott Jordan, A Layered Network Approach to Net Neutrally (International Journal of
Communication, 2007) hlm.431
commit to user
22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Asal mula internet tercipta oleh suatu ledakan tak terduga pada
tahun 1969, yaitu dengan lahirnya Arpanet, suatu proyek eksperimen
Kementerian Pertahanan Amerika Serikat bernama DARPA
(Department of Defense Advanced Research Projects Agency). Misi
awalnya sederhana yaitu mencoba menggali teknologi jaringan yang
dapat menghubungkan para peneliti dengan berbagai sumber daya
yang jauh seperti sistem komputer dan pangkalan data yang besar.
Arpanet berhasil membantu membudidayakan sejumlah jaringan
lainnya, yang kemudian saling berhubungan. Dua puluh lima tahun
kemudian sistem ini berevolusi menjadi suatu organisme yang semakin
luas perkembangannya, yang mencakup puluhan juta orang dan ribuan
jaringan. Bahkan sekarang aplikasi berupa suara dan video pun dapat
ditransfer dengan mudahnya antar para penggunanya.
Internet dihuni oleh jutaan orang non teknik yang
menggunakannya setiap hari untuk berkomunikasi dan mencari
informasi. Pada sekitar tahun 1992 di Amerika Serikat, populasi
internet sebagian besar adalah para peneliti dan pendidik, dan belum
banyak aplikasi serta kelompok minat yang relevan bagi masyarakat
umum. Dua tahun kemudian, berbagai layanan utama mendominasi
penggunaan internet tersebut. Sebagai akibatnya internet dibanjiri
commit to user
23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
berbagai sumber daya bermanfaat dan semakin banyak
33 penumpangnya.
Berkembang dari inovasi teknologi militer yang hanya
digunakan oleh segelintir orang, pengguna internet pada awal 1990-an
melonjak dari puluhan ribu menjadi hampir satu milyar dalam satu
dekade berikutnya. Dan membuatnya menjadi inovasi teknologi yang
mungkin berdifusi paling cepat dalam sejarah manusia modern. Tahun
2007 ada sekitar 1,173 milyar pengguna Internet di seluruh dunia
(sekitar 17,8% penduduk bumi) dan angka ini mencapai 1,966 milyar
(sekitar 28,7% penduduk bumi) pada tahun 2010.34
Melonjaknya pengguna ini tentu berkaitan erat dengan makin
banyaknya hal yang dapat dilakukan melalui internet, mulai dari
membaca berita hingga transaksi keuangan, mulai dari mengirim email
hingga menghadiri kuliah jarak jauh. Dalam kurang dari dua dekade
terakhir, internet berkembang menjadi apa yang disebut dengan istilah
multiplatform. Menurut O’Reilly perkembangan terbesar adalah Web
2.0, yaitu transformasi (dari teknologi Web 1.0) yang memungkinkan
pengguna internet mempunyai kontrol sendiri terhadap data apapun
yang akan diunggah. Bukan hanya itu saja tetapi dengan transformasi
33 Elvinaro Ardianto, Op. Cit. hlm.151
34 Yanuar Nugroho, Ebook Linimassa: Internet, Media Sosial, dan Masyarakat Sipil Indonesia
(Jakarta : ICT Watch, 2011) hlm.109
commit to user
24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tersebut Web 2.0 mampu melayani sejumlah besar pengguna sekaligus
35 dan secara teknis dapat memudahkan transfer data antar aplikasi.
Kaplan dan Haenlein mengemukakan bahwa berbagai aplikasi
Web 2.0 tersebut dirancang dengan dua feature utama: yang pertama,
kemampuan berjejaring dan berinteraksi bagi para penggunanya, dan
yang kedua memungkinkan para penggunanya untuk mengisi sendiri
aplikasi tersebut. Sejak munculnya fasilitas blog, Wiki, Flickr,
Youtube, hingga Facebook dan Twitter, para pengguna atau users lah
yang aktif yang menentukan sendiri apa yang ingin disampaikannya
dan ditempatkan sebagai bagian dari sebuah jejaring besar.36
Di negara Indonesia, dari sisi pengguna (users dan
subscribers), Indonesia sebenarnya tertinggal dibandingkan negara lain
dengan hanya kurang dari 5% populasi (total sekarang 240 juta) yang
menggunakan Internet. Namun prosentase yang kecil ini, sebenarnya
cukup besar secara nominal. Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia (APJJI) pengguna Internet terus bertambah secara
signifikan, melonjak lebih dari 770% selama periode 1998-2002, dari
0,5 juta menjadi 4,5 juta. Pada tahun 2005 angka ini menjadi 16 juta,
20 juta pada 2007, dan melampaui 30 juta pada 2010. Dari perhitungan
35 Ibid.
36 Ibid.
commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kasar, saat ini diperkirakan ada lebih dari 45 juta pengguna Internet di
37 tanah air.
Internet termasuk dalam media baru yang di dalamnya terdapat
aplikasi-aplikasi dan fitur-fitur yang dapat memudahkan kehidupan
manusia dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Aplikasi-aplikasi
tersebut seperti misalnya antara lain,
a. Website
Website atau situs merupakan kumpulan halaman yang
menampilkan informasi data, teks, gambar, data animasi, suara,
dan gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun
dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling
terkait dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Kumpulan
dari halaman-halaman situs/link biasanya terangkum dalam sebuah
domain atau subdomain yang tempatnya berada di dalam World
38 Wide Web (WWW) di internet.
b. Blog
Blog atau web log adalah salah satu bentuk aplikasi internet yang
memuat catatan informasi dengan susunan berdasarkan urutan
waktu (kronologis) yang dapat di update secara berkala. Isi dan
37 Ibid. hlm.110
38 AnneAhira.Com, ”Mengenal Pengertian Website”, http://www.anneahira.com/pengertian-
website.htm 9/01/2012/11.28
commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tema catatan dalam blog bisa apa saja tergantung dari tujuan si
pembuat blog. Blog dapat dirangkum sebagai kumpulan website
pribadi yang memungkinkan para pembuatnya menampilkan
berbagai jenis isi pada web dengan mudah, seperti karya tulis,
kumpulan link internet, dokumen-dokumen (file-file
39 Word,PDF,dll), gambar ataupun multimedia.
c. Microblogging
Microblogging merupakan blog multimedia yang memungkinkan
penggunanya untuk mengirimkan teks singkat, foto, atau audio
agar dipublikasikan kepada khalayak umum atau terbatas pada
sesama anggota. Teks yang dipublikasikan relatif singkat,
biasanya berisi sebaris kalimat mengenai keaadaan, mood,
komentar singkat tentang sesuatu, atau status singkat yang
menjelaskan apa yang sedang dilakukan sang pengguna. Contoh
microblogging yang populer saat ini adalah Twitter dan Plurk.
Pada Twitter, jenis microblogging ini hanya memuat sebatas 140
karakter saja.40 Disebut micro karena dalam microblogging anda
hanya bisa memuat dalam karakter yang terbatas, sementara di
39 Blog.BukuKita.Com, “Apa itu Blog?”, http://blog.bukukita.com/?nav=helpArtiBlog 9/01/2012/11.34
40 SmitDev.Com, “Daftar Istilah Komputer, IT, Glossary, Definisi TIK”,
http://www.smitdev.com/posts/micro-blogging334.php?g=86 9/01/2012/11.41
commit to user
27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
blog anda bisa memuat sebanyak mungkin karakter yang
diinginkan.
d. Social network (jejaring sosial)
Social network atau jejaring sosial merupakan layanan berbasis
web yang memungkinkan individu diantaranya dapat membuat dan
men-share profil/identitas pemakainya, mengartikulasikan daftar
pengguna lain dengan siapa saja yang mereka kehendaki, dan juga
memungkinkan penggunanya untuk melintasi koneksi jaringan
dalam sebuah sistem.41
e. Chatting
Chatting adalah suatu aplikasi dalam internet untuk berkomunikasi
langsung sesama pemakai internet yang sedang online (yang
sedang sama-sama menggunakan internet). Komunikasi bisa
berupa teks (text chat) atau suara (voice chat). Anda mengirim
pesan dengan teks atau suara kepada orang lain yang sedang
online, kemudian orang yang dituju membalas pesan anda dengan
teks atau suara, demikian seterusnya.42
f. Email
41 Danah M. Boyd and Nicole B. Ellison, Social Network Sites: Definition, History, and Scholarship (Journal of Computer Mediated Communication, 2007)
42 “Pengertian dan Etika Chatting”, http://adnanhabsi.blogspot.com/2009/10/pengertian-dan-etika-
chatting.html 9/01/2012/12.18
commit to user
28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Email atau electronic mail diartikan sebagai cara pengiriman data,
file teks, foto digital, atau file-file audio dan video dari satu
komputer ke komputer lainnya dalam suatu jaringan komputer
(internet).43 Atau dalam istilah praktisnya adalah sarana surat
menyurat secara elektronis.
Selain yang telah disebutkan di atas masih banyak lagi aplikasi-
aplikasi internet lainnya. Dalam buku yang berjudul Media Now,
Straubhar and LaRose (2008) menyebutkan beberapa aplikasi atau
fasilitas yang terdapat dalam internet yakni elektronic publishing
(penerbitan elektronik), entertainment (hiburan), communities
(komunitas), blog, search engine, dan beragam aplikasi lainnya
termasuk download dan upload data.44
5. Informasi
Buletin UNIDO, United Nations, New York (1986) memuat
artikel yang menyatakan bahwa: Thinking and Communication are
Information. Hal ini dapat diartikan bahwa proses berfikir dan
komunikasi adalah informasi. Proses berpikir merupakan proses yang
kita kenal sebagai proses komunikasi intra-pribadi (intrapersonal
43 AnneAhira.Com, “Pengertian Email”, http://www.anneahira.com/pengertian-email.htm 9/01/2012/12.27
44 Ayu Astria. Op. Cit. hlm.2
commit to user
29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
communication). Di dalam proses berpikir dan proses komunikasi akan
45 menghasilkan informasi.
Sementara itu, Claude E. Shannon dan Warren Weaver
(1949) mendefinisikan informasi sebagai berikut: What is information?
Patterner matter-energy that affects the probabilities of alternatives
available to an individual making decision. (Informasi adalah energi
yang terpolakan, yang mempengaruhi individu dalam mengambil
keputusan dari kemungkinan pilihan-pilihan yang ada).46
Secara umum definisi informasi adalah data yang telah diolah
menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat
dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Informasi dapat
mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran
komunikasi, dan sebagainya. Informasi memperkaya penyajian,
mempunyai nilai kejutan, atau mengungkap sesuatu yang penerimanya
tidak tahu atau tidak menyangka. Informasi mengurangi
ketidakpastian. la mengubah kemungkinan-kemungkinan hasil yang di
harapkan dalam sebuah situasi keputusan dan karena itu mempunyai
47 nilai dalam proses keputusan.
45 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta : PT Grasindo, 2004) hlm.29
46 Ibid.
47 Elearning Gunadarma, “Pengantar Sistem Informasi”, https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:70V_D6VYQXMJ:elearning.gunadarma.ac.id/doc
modul/pengantar_sistem_informasi/bab6-konsep_informasi.pdf 30/12/2011/12.42, hlm.143
commit to user
30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Ketika seseorang membaca surat kabar yang memberitakan
bahwa mulai bulan depan tarif listrik naik, atau dalam kehidupan
sehari-hari seorang teman memberitahukan tentang rencana pesta
pernikahannya tahun ini. Dua contoh tersebut bisa dikatakan sebagai
informasi yang informatif. Suatu pernyataan atau suatu observasi
adalah informatif jika ia memberikan kepada kita sesuatu yang belum
kita ketahui. Informasi mengubah seseorang dari tidak mengetahui
menjadi mengetahui. Tidak semua informasi bersifat informatif.
Muatan informasi bukan hanya terletak pada isi tetapi juga
menyangkut bagaimana informasi tersebut disampaikan, tujuan, serta
maksud dibalik dinyatakannya informasi tersebut.48
Menurut Darmawan (2008) sebagai pemahaman terhadap
informasi berikut ada beberapa definisi informasi, diantaranya :
• Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut dapat
menjadi informasi.
• Informasi merupakan data yang telah mengalami
pengolahan.
• Informasi memberikan makna
• Informasi berguna atau bermanfaat 49 • Informasi merupakan bahan pembuat keputusan
48 Mursito BM. Op. Cit. hlm.130
49 Deni Darmawan, “Mengenal Teknologi Informasi”, http://e-majalah.com/deni0608.html
27/12/2011/13.00
commit to user
31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dalam artikelnya yang berjudul Mengenal Teknologi
Informasi, Deni Darmawan, dosen di Universitas Pendidikan Indonesia
(UPI) Bandung ini menjelaskan ciri-ciri dan karakteristik informasi
yang bisa memberikan makna bagi pengguna, diantaranya:
1) Amount of Information (kuantitas informasi), dalam arti bahwa
informasi yang diolah oleh suatu prosedur pengolahan
informasi mampu memenuhi kebutuhan banyaknya informasi.
2) Quality of Information (kualitas informasi), dalam arti bahwa
informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu
memenuhi kebutuhan kualitas informasi.
3) Recency of Information (informasi aktual), dalam arti bahwa
informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu
memenuhi kebutuhan informasi baru.
4) Relevance of Information (informasi yang relevan atau sesuai),
dalam arti bahwa informasi yang oleh sistem pengolahan
tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi secara relevan.
5) Accuracy of Information (ketepatan informasi), dalam arti
bahwa informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu mampu
memenuhi kebutuhan informasi sedara akurat.
commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6) Autehnticity of Information (kebenaran informasi), dalam arti
bahwa informasi yang dikelola oleh sistem pengolahan tertentu
50 mampu memenuhi kebutuhan informasi yang benar.
Dalam artikelnya, Darmawan juga menyebutkan 6 komponen
informasi. Sebuah informasi bisa bermanfaat dan bisa memberikan
pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut
memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya.
Komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut.
a. Root of Information, yaitu komponen akar bagian dari informasi
yang berada pada tahap awal keluaran sebuah proses pengolahan
data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah
informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.
b. Bar of Information, merupakan komponen batangnya dalam suatu
informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan
informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi
bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam
sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya
harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari
informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh.
c. Branch of Information, yaitu komponen informasi yang bisa
dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai
50 Ibid.
commit to user
33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang
telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti
Matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah
penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, biasanya
disebut dengan hasil perhitungan. Adapun dalam bidang sosial,
misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau
melakukan sesuatu.
d. Stick of Information, yaitu komponen informasi yang lebih
sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan
informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat
pelengkap (suplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi
yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil
kebijakan/keputusan untuk menyelesaikan suatu proses kegiatan,
maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-
informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki
tersebut.
e. Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi
micro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yang
akan datang, dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini
akan berkembang dan dicari serta ditunggu oleh pengguna
informasi sesuai kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam
komponen ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya
commit to user
34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bakat dan minat, cikal bakal prestasi seseorang, harapan-harapan
yang positif dari seseorang dan lingkungan.
f. Leaf of Information, yaitu komponen informasi yang merupakan
informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan
situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini
berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok,
informasi yang menjelaskan cuaca, musim, yang mana
kehadirannya sudah pasti muncul.51
Mursito menyebutkan di samping informasi yang tidak
informatif, ada pula informasi yang berlimpah. Informasi bisa tidak
lengkap (atau kabur, memiliki struktur yang kurang jelas) atau bisa
lengkap, tetapi bisa pula lebih dari lengkap atau lebih tepatnya
berlimpah-limpah. Suatu bentuk informasi yang tidak lengkap bisa
karena kekurangan bahan tetapi bisa pula karena disengaja. Pengertian
informasi yang berlimpah berbeda pengertian dengan banjir informasi
seperti yang populer dikenal masyarakat. Banjir informasi
berhubungan dengan berkelebihannya volume dan frekuensi jenis
informasi yang diterima publik. Hal ini berhubungan dengan banyak
dan bervariasinya saluran/media, baik media konvensional seperti
media massa, maupun media interaktif internet.
51 Ibid.
commit to user
35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dengan membuka situs-situs di internet, seseorang akan
mendapatkan banyak informasi, hampir tanpa batas, dengan banyak
variasi dalam waktu singkat. Informasi berlimpah yang dimaksud di
sini lebih bersifat kualitatif . Misalnya pada pernyataan,”Saya baru saja
pulang dari Bali, sebuah pulau yang penduduknya kebanyakan
beragama Hindhu, memiliki keindahan alam, dan terkenal karena seni
tari dan patungnya”, pernyataan ini merupakan contoh informasi yang
berlimpah bagi kebanyakan masyarakat Indonesia. Jika seandainya
hanya diucapkan “Pulau Bali” saja, masyarakat sudah mengetahui
keterangan berikutnya tentang Pulau dewata tersebut. Dengan kata lain
informasi yang berlimpah sama sekali tidak menambahkan informasi
baru.52
Aubrey Fisher mengemukakan tiga konsep informasi yaitu :
1) Informasi menunjukkan data atau fakta yang diperoleh selama proses komunikasi. Informasi dikonseptualisasikan sebagai kuantitas fisik yang dapat
dipindahkan dari satu titik ke titik yang lain, individu satu kepada individu yang lain atau medium satu ke medium
yang lain. Semakin banyak memperoleh fakta atau data, secara kuantitas seseorang juga memiliki banyak
informasi.
2) Informasi menunjukkan makna data. Informasi merupakan arti, maksud atau makna yang terkandung
dalam data. Peranan seseorang sangat dominan di dalam memberikan makna data. Suatu data akan mempunyai nilai informasi bila bermakna bagi seseorang yang
menafsirkannya. Kemampuan seseorang untuk memberikan makna pada data akan menentukan
52 Mursito BM. Op. Cit. hlm.134
commit to user
36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kepemilikan informasi. Penafsiran terhadap data atau
stimulus yang diterima otak akan menentukan kualitas informasi. Sebagai produk sebuah “pabrik” (otak kita), kualitas informasi sangat ditentukan oleh berbagai unsur
yang digunakan untuk mengolah setiap stimulus yang masuk ke dalam diri seseorang melalui panca indera, kemudian diteruskan ke otak untuk diolah berdasarkan
pengetahuan (frame of reference), pengalaman (field of experience), selera (frame of interest), dan keimanan
(spiritual) seseorang. Semakin luas pengetahuan, pengalaman dan semakin baik selera dan moralitas, maka informasi yang dihasilkan akan semakin berkualitas. Proses di dalam otak kita tersebut dikenal sebagai proses intelektual (intelectual process). 3) Informasi sebagai jumlah ketidakpastian yang diukur dengan cara mereduksi sejumlah alternatif yang ada. Informasi berkaitan erat dengan situasi ketidakpastian. Keadaan yang semakin tidak menentu akan menimbulkan banyak alternatif informasi yang dapat digunakan untuk mereduksi ketidakpastian itu.53
Dalam masyarakat yang kehidupannya bergantung pada
informasi, yang sering disebut dengan istilah masyarakat informasi,
penguasaan terhadap format informasi sangat diperlukan. Jika kita
hendak berkarya, memproduk sebuah format informasi, maka akan
dimulai dengan tersedianya bahan, berupa kejadian atau fakta-fakta
lain, kemudian kita olah dalam proses persepsi-interpretasi-
simbolisasi, dan kita format dalam bahasa audio, visual, atau audio
visual.54
53 Wiryanto. Op. Cit. hlm.26
54 Mursito BM. Op. Cit. hlm.140
commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Menurut Rogers (1986) masyarakat informasi adalah suatu
bangsa yang mayoritas angkatan kerjanya sudah menjadi pekerja
55 informasi. Demikian pula seperti yang disebutkan oleh Straubhaar
dan LaRose,
In an information society, the exchange of information is the
predominant economic activity. Information workers produce, process or distribute information as their primary activity. Information workers include journalist, editors, computer programers, desktop publishing specialist, television producers, secretaries, public relations officer, advertising account executives, accounts and file clerks. (Di dalam masyarakat informasi pertukaran informasi merupakan aktifitas ekonomi yang utama. Pekerja informasi adalah orang-orang yang pekerjaan pokoknya memproduksi, memproses, atau mendistribusikan informasi. Para pekerja informasi meliputi jurnalis, editor, redaktur, programer komputer, desktop publishing specialist, produser televisi, sekretaris, staf humas, marketing iklan, akuntan dan klerk).56
6. Situs Jejaring Sosial (Social Network)
Menurut Barnes situs jejaring sosial adalah struktur sosial yang
terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi jejaring ini
menunjukkan jalan dimana masyarakat saling berhubungan karena
kesamaan sosialitas, mulai dari yang dikenal sehari-hari sampai
dengan keluarga.
55 Wiryanto. Op. Cit.
56 Ibid.
commit to user
38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
"Any website designed to allow multiple users to publish
content themselves. The information maybe on any subject and may be for consumption by (potential) friends, mates, employers, employees, etc. The sites typically allow users to
create a "profile" describing themselves and to exchange public or private messages and list other users or groups they are connected to in some way. There maybe editorial content
or the site may be entirely user-driven."
(Website yang didesign untuk para penggunanya yang
berfungsi untuk mem-publish konten-konten yang mereka buat. Informasi tersebut dapat dilihat oleh teman-teman, saudara, dan rekan kerja mereka, dll. Tipe website ini memungkinkan para penggunanya untuk membuat profil pribadi yang mendeskripsikan tentang biodata hidup mereka dan dapat saling bertukar pesan secara publik ataupun pribadi, serta dapat mendata grup atau komunitas yang mereka buat. Dalam website ini juga memungkinkan para penggunanya untuk saling berdiskusi tentang suatu topik yang sedang dibahas).57
Situs jejaring sosial merupakan suatu struktur sosial yang
dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau
organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi seperti nilai,
visi, ide, teman, keturunan, dll. Sementara menurut Boyd dan Ellison,
“We define social network sites as web-based services that allow individuals to: (1) construct a public or semi-public profile within a bounded system, (2) articulate a list of other
users with whom they share a connection, and (3) view and traverse their list of connections and those made by others within the system. The nature and nomenclature of these 58 connections may vary from site to site.”
57 Susan Barnes, “A Privacy Paradox: Social Networking in The United States”, http://www.firstmonday.org/issues/issue11_9/barnes/index.html 11/08/2011/19.30
58 Danah M. Boyd and Nicole B. Ellison, Social Network Sites: Definition, History, and
Scholarship (Journal of Computer Mediated Communication, 2007)
commit to user
39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari penjelasan tersebut Boyd dan Ellison mendefinisikan
bahwa situs jejaring sosial merupakan layanan berbasis web yang
memungkinkan individu diantaranya dapat membuat dan men-share
profil atau identitas pemakainya, mengartikulasikan daftar pengguna
lain dengan siapa saja yang mereka kehendaki, dan juga
memungkinkan penggunanya untuk melintasi koneksi jaringan dalam
sebuah sistem.
Sejak adanya internet, banyak upaya awal untuk mendukung
jejaring sosial melalui komunikasi antar komputer. Situs jejaring sosial
diawali oleh situs Classmates.com pada tahun 1995 yang berfokus
pada hubungan antar teman mantan sekolah dan SixDegrees.com pada
tahun 1997 yang mambuat ikatan tidak langsung. Dua model berbeda
dari jejaring sosial yang lahir sekitar tahun 1999 adalah berbasiskan
kepercayaan yang dikembangkan oleh Epionions.com, dan jejaring
sosial yang berbasiskan pertemanan seperti yang dikembangkan oleh
Uskup Jonathan yang kemudian dipakai pada beberapa situs UK
regional diantara tahun 1999 dan 2001. Inovasi tersebut meliputi tidak
hanya memperlihatkan siapa berteman dengan siapa, tetapi
memberikan penggunaan kontrol yang lebih akan isi dan hubungan.
Situs jejaring sosial mulai menjadi bagian dari strategi internet bisnis
commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sekitar tahun 2005. Diperkirakan ada 200 situs jejaring sosial yang
59 menggunakan model jejaring sosial ini.
Banyak layanan jejaring sosial berbasiskan web yang
menyediakan kumpulan cara yang beragam bagi pengguna untuk dapat
berinteraksi seperti chat, messaging, email, video, chat suara, share
file, blog, diskusi grup, dan lain-lain. Umumnya jejaring sosial
memberikan layanan untuk membuat biodata dirinya. Pengguna dapat
meng-upload foto dirinya dan dapat menjadi teman dengan pengguna
lainnya. Beberapa jejaring sosial memiliki fitur tambahan seperti
pembuatan grup untuk dapat saling sharing di dalamnya.
Menurut Mayfield terdapat tujuh bentuk media sosial, salah
satu diantaranya adalah jejaring sosial (social network) yang
memungkinkan penggunanya untuk membangun sendiri komunitas
dan jaringannya seperti teman, rekan kerja, partner bisnis, keluarga,
dan lain-lain. Situs jejaring sosial menduduki tempat cukup tinggi,
walaupun bukan yang tertinggi dalam anak tangga pemakaian internet
di Indonesia. Jumlah pengguna situs jejaring sosial terpopuler,
59 Muhammad Ridwan Nawawi dkk, “Analisis dan Perancangan Aplikasi Jejaring Sosial Penjualan Berbasis Web” http://pdmkebumen.blogspot.com/2011/02/jejaring-sosial-adalah.html 11/08.2011/19.17
commit to user
41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Facebook, di Indonesia mencapai 34,298 juta, membuatnya menjadi
60 nomor dua di dunia setelah Amerika Serikat.
F. Kerangka Konsep
Social Network
Information Teori Tingkatan Kebutuhan Twitter Network Penggunaan Media
Information Network
Gambar 1. Bagan Kerangka Konsep
Bagan di atas menunjukkan skema kerangka pemikiran yang
dihimpun oleh peneliti. Situs Twitter berangkat dari konsep sebagai
information network atau jaringan untuk berbagi informasi, dalam hal ini
tentunya informasi yang dimaksud adalah informasi yang bersifat
60 Yanuar Nugroho. Op. Cit. hlm.109-110
commit to user
42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
informatif. Namun seiring dengan perkembangannya dalam pola
penggunaannya di masyarakat situs ini berubah fungsi menjadi social
network atau jejaring sosial yang lebih menekankan pada aspek sosial dan
pergaulan antar para penggunanya. Alih fungsi media yang terjadi
didasarkan pada teori tingkatan kebutuhan penggunaan media yang
mencakup cognitive needs, affective needs, personal integration needs,
social integration needs, dan tention and relax needs. Tingkatan
kebutuhan tersebut memungkinkan khalayak untuk memaksimalkan
potensi dari media yang digunakannya.
Fokus utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah benar telah terjadi alih fungsi penggunaan media pada situs Twitter
dan masih berlakukah fungsi utama Twitter sebagai tempat untuk berbagi
informasi.
G. Definisi Konseptual
Konsep merupakan abstraksi fenomena yang dirumuskan dari
sejumlah karakteristik kejadian-kejadian, keadaan, dan kelompok individu
tertentu. Pada penelitian ini konsep-konsep yang muncul dapat
didefinisikan sebagai berikut :
1. Informasi
commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan
manfaat. Tidak semua hasil pengolahan data dapat menjadi informasi,
hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta
tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi
orang tersebut. Suatu pernyataan atau suatu observasi dikatakan
informatif jika ia memberikan kepada kita sesuatu yang belum kita
ketahui. Informasi mengubah seseorang dari tidak mengetahui menjadi
mengetahui dan juga mengurangi ketidakpastian. Tidak semua
informasi bersifat informatif.
2. Tingkatan Kebutuhan Penggunaan Media
Tingkatan kebutuhan yang dimaksud disampaikan oleh Elihu Katz yang
mendasari motivasi individu dalam menggunakan media, yaitu
cognitive needs, affective needs, personal integration needs, social
integration needs, dan tention and relax needs.
3. Situs Jejaring Sosial (Social Network)
Situs jejaring sosial merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang
memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat list
pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman untuk
bergabung dalam situs tersebut. Tampilan dasar situs jejaring sosial ini
menampilkan halaman profil pengguna, yang di dalamnya terdiri dari
identitas diri dan foto pengguna. Fitur-fitur yang tersedia antara lain
chat, messaging, email, video, chat suara, share file, blog, diskusi grup,
commit to user
44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dan lain-lain. Aspek utama dari jejaring sosial adalah aspek sosial yang
menghubungkan antara sesama penggunanya.
4. Microblogging
Microblogging merupakan blog multimedia yang memungkinkan
penggunanya untuk mengirimkan teks singkat, foto, audio, ataupun
video agar dipublikasikan kepada khalayak umum atau terbatas pada
sesama anggota. Disebut micro karena dalam microblogging pengguna
hanya bisa memuat dalam karakter yang terbatas, sementara di blog
dapat memuat sebanyak mungkin karakter yang diinginkan.
H. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian dengan
deskriptif kualitatif, yaitu penelitian dengan maksud hanya
memaparkan situasi atau peristiwa yang terjadi di lapangan. Deskripsi
yang dilakukan dimaksudkan untuk memungkinkan seseorang
membuat pengertian tentang berbagai hal di dunia yang dialaminya.
Seperti yang dinyatakan oleh Spielberg (1960), bahwa deskripsi
commit to user
45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
mempersyaratkan suatu usaha dengan keterbukaan pikir untuk
61 merumuskan obyek yang sedang dipelajari.
Format deskriptif bertujuan untuk menggambarkan,
meringkaskan berbagai kondisi, situasi, atau variabel yang timbul di
masyarakat yang menjadi suatu objek penelitian, kemudian menarik ke
permukaan sebagai suatu ciri atau gambaran tentang kondisi, situasi,
atau variabel tertentu. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami
fenomena-fenomena sosial dari sudut atau persfektif partisipan.
Partisipan adalah orang-orang yang diajak berwawancara, diobservasi,
diminta memberikan data, pendapat, pemikiran, persepsinya.
Penelitian kualitatif mengkaji perspektif participant dengan multi
strategi, strategi-strategi yang bersifat interaktif, seperti observasi
langsung, observasi partisipatif, wawancara mendalam, dokumen-
dokumen, teknik-teknik pelengkap seperti foto,rekaman, dan lain-
lain.62
2. Objek Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengkaji alih
fungsi penggunaan Twitter pada para penggunanya, maka peneliti
sengaja tidak membatasi tingkat usia, taraf pendidikan maupun
pekerjaan informan. Penelitian difokuskan pada account Twitter milik
61 HB. Sutopo, Metode Penelitian Kualitatif : Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian (Surakarta : Sebelas Maret University Press, 2002) hlm.74
62 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta : Prenada Media Group, 2007) hlm.48
commit to user
46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
personal/pribadi bukan pada account Twitter milik instansi seperti
perusahaan media, provider, dan jenis account-account Twitter yang
lainnya.
Pengguna Twitter saat ini sudah terlalu banyak dan beragam,
oleh karena itu karena keterbatasan waktu, tenaga, dan juga dana maka
peneliti sengaja membatasi objek penelitian pada daftar followers yang
terdapat pada account Twitter milik peneliti. Dalam penelitian ini
peneliti mengambil 20 informan sebagai sumber informasi untuk
diwawancarai. Informan yang diambil terdiri dari beragam latar
belakang dan juga usia. Mulai dari pelajar SMP, SMA, mahasiswa,
hingga beragam profesi seperti wartawan, web designer, dancer, guru
les, wiraswasta, copywriter, dan lain-lain.
3. Sumber Data
a. Data Primer
Sumber data utama dalam penelitian ini adalah pernyataan users
atau pengguna Twitter, khususnya para followers yang terdapat
pada account Twitter milik peneliti. Data tersebut diperoleh
peneliti melalui proses wawancara.
b. Data sekunder
Sumber data sekunder dalam penelitian diperoleh melalui studi
kepustakaan berupa referensi dari berbagai buku, artikel, jurnal
commit to user
47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang mendukung penelitian dan sumber lain dari seperti data dari
website.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya
langsung kepada responden. Wawancara dalam penelitian ini
dilakukan secara tidak terstruktur atau disebut sebagai wawancara
mendalam, sehingga diperoleh informasi yang jelas, wawancara
dilakukan dengan pihak-pihak terkait dan tahu tentang informasi
yang dibutuhkan oleh penelitian. 63 Sumber informasi (informan)
pada penelitian ini adalah pengguna Twitter yang ada dalam daftar
followers pada account Twitter peneliti. Informan yang
diwawancarai berjumlah 20 orang yang aktif dalam mengakses
situs Twitter. Wawancara dilakukan dengan cara bertemu
langsung, chatting via Yahoo Messenger, dan email.
b. Dokumentasi
Yaitu dilakukan dengan mencatat dan mengambil sumber-
sumber tertulis yang ada, baik berupa dokumen atau arsip.
Dokumen atau arsip merupakan bahan tertulis yang bergayutan
63 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai (Jakarta : LP3ES, 1995)
hlm.192
commit to user
48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu.64 Dokumen dan
arsip yang digunakan adalah berasal dari buku, jurnal, foto, video,
dan web.
c. Observasi
Sebagaimana halnya dengan wawancara, observasi
termasuk sebagai teknik pengumpulan data yang utama dalam
penelitian kualitatif. Teknik observasi digunakan untuk menggali
data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi,
dan benda, serta rekaman gambar.65 Dalam penelitian ini penulis
melakukan teknik observasi partisipatif (participant observation)
tersamar, yaitu dimana penulis juga ikut berpartisipasi dalam
lingkungan yang tengah diteliti tanpa menunjukkan identitas
sedang melakukan pengamatan. Dalam penelitian ini observasi
dilakukan dengan mengamati timeline Twitter pada account
Twitter milik peneliti. Tidak jarang peneliti juga ikut menulis
status (tweet) untuk mengetahui reaksi dari para user yang lain.
5. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah nonprobability / nonrandom sampling dengan menggunakan
tehnik purposive sampling. Sampel diambil secara sengaja sesuai
64 HB. Sutopo. Op. Cit. hlm.54
65 Ibid. hlm.64
commit to user
49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dengan maksud dan tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil
sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau
sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi
penelitiannya.
Dalam penelitian ini adapun yang menjadi informan adalah
para pengguna Twitter yang terdapat dalam daftar followers pada
account Twitter peneliti yang memakai Twitter secara
berkesinambungan. Dari 125 followers, di sini penulis hanya
mengambil informan dari account followers yang aktif saja. Kemudian
dari account-account yang aktif tersebut peneliti mengambil 20 orang
informan. Dengan pertimbangan diantaranya :
• Tidak semua account-account Twitter yang mem-follow
peneliti tersebut aktif dalam Twitter.
• Ada beberapa account yang peneliti tidak kenal, bahkan ada
beberapa diantaranya adalah orang dari luar negeri yang mem-
follow peneliti tanpa alasan yang jelas.
• Ada beberapa account-account instansi seperti
@Detikdotcomnet, @InfoJakarta, @JogjaFunQuiz,
@untungpakeesia, @LowonganKerjaID, @BeasiswaIndo, dan
masih banyak lagi jenis account-account lainnya.
• Karena keterbatasan penelitian maka penelitian difokuskan
hanya pada penggunaan account Twitter milik personal/pribadi
yang digunakan pengguna untuk kepentingan pribadi.
commit to user
50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dengan berbagai pertimbangan tersebut maka dipilihlah 20
orang informan. Selain aktif melakukan aktifitas via Twitter, ke-20
informan tersebut mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan
kepentingan peneliti. Diantaranya karena faktor sudah saling
mengenal sehingga dapat memudahkan proses wawancara. Selain itu,
peneliti mengganggap informasi yang didapat dari 20 informan
tersebut sudah cukup untuk melengkapi data yang peneliti butuhkan.
6. Validitas Data
Validitas data menunjukkan sejauh mana kualitas data dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya, untuk mendapatkan validitas
data dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah triangulasi.
Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau pembanding terhadap data itu.66 Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan triangulasi sumber data, dimana peneliti
mengumpulkan data yang sama dari beberapa sumber data yang
berbeda yaitu melalui wawancara, observasi, dan dokumen-dokumen
baik itu melalui buku, jurnal maupun web.
66 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2002)
hlm.178
commit to user
51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7. Teknik Analisis Data
Dalam proses analisis terdapat tiga alur kegiatan yang terjadi
secara bersamaan dan menentukan hasil akhir, tiga komponen tersebut
adalah :
a. Reduksi data
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang
tidak perlu, dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian
rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan
diverifikasikan.67 Proses ini berlangsung terus selama pelaksanaan
riset yang dimulai bahkan sebelum pengumpulan data dilakukan.
Reduksi dimulai sewaktu peneliti memutuskan kerangka
konseptual wilayah penelitian, permasalahan penelitian, dan
pendekatan pengumpulan data yang digunakan. Selama
pengumpulan data berlangsung, reduksi data dapat berupa
membuat ringkasan, mengkode, memusatkan tema, membuat batas
permasalahan dan menulis memo. Proses reduksi ini berlangsung
sampai penelitian berakhir.
b. Penyajian data
67 Matthew B. Miles dan Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif, penterjemah Tjetjep Rohidi
(Jakarta : UI-Press, 1992) hlm.16
commit to user
52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Merupakan sekumpulan informasi tersusun yang
memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
68 tindakan. Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi
terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga makin
mudah dipahami. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk
uraian naratif, bagan, hubungan antar kategori, diagram alur (flow
chart), dan lain sejenisnya. Penyajian data dalam bentuk-bentuk
tersebut akan memudahkan peneliti memahami apa yang terjadi
dan merencanakan kerja penelitian selanjutnya. Pada langkah ini,
peneliti berusaha menyusun data yang relevan sehingga menjadi
informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu.
Penyajian data yang lebih baik merupakan sesuatu cara yang utama
bagi analisis kualitatif yang valid.
c. Analisis Data
Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi
informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat
dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-
masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Proses analisis
dalam penelitian kualitatif, kegiatannya pada dasarnya dilakukan
secara bersamaan dengan proses pengumpulan data. Analisis
selama pegumpulan data memberikan kesempatan pada peneliti
68 Ibid. hlm.17
commit to user
53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lapangan untuk pulang balik antara memikirkan tentang data yang
ada dan menyusun strategi guna mengumpulkan data yang
seringkali kualitasnya lebih baik. Hal itu dapat menjadi suatu
koreksi yang sehat bagi hal terselubung yang tidak terlihat
sebelumnya dan membuat analisis sebagai suatu usaha yang terus
berjalan dan hidup, yang dikaitkan dengan pengaruh kuat dari
penelitian lapangan.69
8. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan ini tidak lepas dari banyak
keterbatasan dalam proses pengerjaannya, keterbatasan tersebut
diantaranya adalah,
a. Berdasarkan data yang dirilis oleh situs Twitter, tercatat terdapat
sekitar 175 juta pengguna yang terdaftar mempunyai account
70 Twitter dengan jumlah tweet sekitar 95 juta per hari. Sementara
menurut SalingSilang.Com menyebutkan bahwa negara Indonesia
menduduki peringkat ke-3 dengan pengguna Twitter terbanyak di
71 dunia. Dengan angka sebesar itu maka tidak mungkin jika
peneliti melakukan penelitian terhadap semua individu yang
69 Matthew B. Miles dan Michael Huberman. Op. Cit. hlm.73
70 Twitter.com. Op. Cit
71 SalingSilang.Com. Op. Cit
commit to user
54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
memiliki account Twitter. Hal tersebut dikarenakan tidak lain
karena faktor keterbatasan waktu, pikiran, tenaga, dan juga dana.
Oleh karena itu peneliti membatasi ruang lingkup penelitian ini
hanya pada account Twitter milik peneliti saja sedangkan informan
dipilih berdasarkan daftar followers peneliti.
b. Penelitian ini membatasi kajian tentang penggunaan Twitter pada
account Twitter milik personal yang digunakan untuk kepentingan
pribadi. Bukan pada account Twitter yang digunakan untuk
kepentingan bisnis/instansi, seperti misalnya perusahaan media,
provider, penerbit buku, dan jenis-jenis account Twitter lainnya.
c. Observasi dan wawancara yang dilakukan pada penelitian ini
hanya terbatas pada lingkup account Twitter milik peneliti saja,
oleh karena itu peneliti menyadari betul bahwa hasil dari penelitian
ini tidak dapat mewakili persepsi dan pendapat dari semua
pengguna situs Twitter, terutama pengguna Twitter yang berada di
luar daftar followers dan following Twitter peneliti. Penelitian ini
hanya bertujuan untuk mengangkat ke permukaan femonena yang
terjadi (khususnya pada lingkup pergaulan peneliti) untuk
dijadikan sebagai wacana bagi khalayak pengguna dan bahan
penelitian selanjutnya.
commit to user
55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
DESKRIPSI OBYEK
A. Sejarah dan Perkembangan Situs Microblogging Twitter
Ide Twitter berawal dari sebuah sesi brainstorming pada sebuah
rapat yang diselenggarakan oleh anggota dewan perusahaan Podcasting
Odeo dalam rangka menampilkan ide-ide kreatif untuk mengembangkan
produk-produk yang akan dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. Pada
pertemuan itu, Jack Dorsey memperkenalkan sebuah gagasan untuk
menggunakan layanan SMS berbasis kelompok yang dikembangkan oleh
TXTMob.
Pada awalnya , produk yang sedang dibuat ini memiliki kode nama
Twttr yang terinspirasi dari Flickr dan kode pendek dari SMS Amerika
yang hanya 5 karakter. Para pengembang awalnya bereksperimen dengab
“10.958” sebagai kode pendek, meski kemudian berubah ke “40.404”
untuk mudah digunakan dan mudah diingat. Dorsey mencoba untuk
mengirimkan pesan untuk pertama kalinya pada Twitter hanya dengan
kata-kata “Just Setting My Twttr”.
Prototype pertama Twitter diluncurkan hanya untuk layanan
internal para karyawan Odeo, kemudian diluncurkan untuk publik pada
bulan Juli 2006. Pada Oktober 2006, Biz Stone, Evan Williams, Jack
Dorsey dan anggota lain dari perusahaan Odeo membentuk Obvious
commit to user
56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Corporation dan memperoleh saham Odeo beserta seluruh asetnya,
termasuk Odeo.com dan Twitter.com dari para investor dan pemegang
saham Odeo Grup tetapi kemudian Twitter membentuk perusahaan sendiri
pada bulan April 2007.
Titik awal kepopuleran Twitter adalah ketika mengikuti South by
Southwest (SXSW) Festival pada tahun 2007. Sepanjang festival
berlangsung jumlah tweets yang terkirim berkembang dari 20.000 tweets
sampai 60.000 tweets per hari. Ribuan orang berkutat dalam festival itu
untuk saling mengirim tweets kepada relasi mereka atau teman yang baru
dikenal mereka melalui Twitter. Para panelis dan pembicara dalam festival
itu juga memuji kehadiran Twitter sebagai salah satu pendatang baru di
dunia maya yang mampu menarik minat para pengguna internet untuk
memakainya. Pada akhir festival, segenap staff dari Twitter menerima
penghargaan dalam kategori “Web Award”. Dalam sambutannya mereka
berkata, “We’d like to thank you in 140 characters or less. And we just
did”. Dan sampai pada tahun 2009, jumlah pengguna Twitter terus tumbuh
sampai 1382% per bulan, sebuah angka yang fantastis.
Secara total Twitter meraih keuntungan sekitar 57 juta US Dollar
dari bisnis yang telah mereka jalankan. Namun demikian angka tersebut
hanyalah sebuah perkiraan mengingat pihak Twitter sendiri tidak merilis
berapa jumlah pastinya. Pada tahun awal kemunculannya, Twitter
memperoleh keuntungan sekitar 1 sampai 5 juta US Dollar, pada tahun
kedua sekitar 22 juta US Dollar, dan sampai pertengahan tahun 2008
commit to user
57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
mencapai 35 juta US Dollar. Perusahaan yang mendanai Twitter adalah
Union Square Ventures, Digital Garage, Spark Capital, dan Bezos
72 Expeditions.
Twitter terus berkembang menjadi situs microblogging dan
menjadi media alternatif yang menarik di tengah hiruk pikuknya situs-situs
jejaring sosial, di era Internet Web 2.0. Pada tahun 2009, Twitter
menambahkan kolom pencari (search bar), popular topics yang kemudian
menjadi trending topics atau istilah mudahnya topik yang tengah hangat
diperbincangkan oleh para user-nya. Inovasi ini telah menempatkan
Twitter menjadi salah satu mesin pencari (search engine) yang khas dan
unik. Mencari sesuatu berdasarkan topik-topik yang menjadi tema tweet
para tweeps tersebut.
Di samping itu Twitter juga menambahkan fitur “Twitter List”
yang memungkinkan para user-nya mengikuti dan membalas daftar
authors, bukan hanya sekadar mem-follow author individu. Inovasi-
inovasi Twitter tersebut berbuah manis, pada awal tahun 2010, Google dan
Microsoft membayar puluhan juta dolar untuk memasukkan hasil
pencarian Twitter kedalam hasil pencarian search engine Google dan Bing
(milik Microsoft). Ini adalah bukti Twitter mulai memiliki model bisnis
yang potensial.73
72 Elcom, Twitter Best Social Networking (Yogyakarta : CV Andi Offset, 2010) hlm.2-4
73 Unikaja.Com, “Sejarah Twitter”
http://www.unikaja.com/2010/05/sejarah-twitter.html 7/01/2011/10.30
commit to user
58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Logo Situs Microblogging Twitter
Lambang burung pada homepage Twitter.com melambangkan
sesuatu yang kecil, lucu, menyenangkan bagi semua orang dan
menyiratkan komunikasi. Banyak orang berpendapat bahwa logo tersebut
sangat cocok untuk menjadi logo dengan grafis yang sempurna bagi
Twitter. Namun ternyata perusahaan hanya membayar perancang logo
tersebut dengan bayaran 6 Dollar Amerika dan itupun tanpa bayaran
atribusi. Pihak perusahaan hanya membeli logo tersebut pada situs
iStockphoto seharga 15 dollar. Sementara pihak si perancang logo hanya
mendapatkan 40 persen dari harga 15 dollar tersebut. Sebagai
perbandingan, Carolyn Davidson seorang perancang design logo Nike
menerima 35 dollar atas jerih payahnya mendesain produk apparel pakaian
tersebut.
Gambar 2. Logo Twitter Burung
Sumber : Twitter.com, 2011
Selain itu ciri khas Twitter lainnya terlihat pada logo ikan paus
yang sedang ditarik oleh sekumpulan burung. Logo ini hanya muncul saat
Twitter sedang mengalami error jaringan akibat banyaknya orang-orang
yang mengirim status mereka ke dalam Twitter. Logo tersebut didesign
commit to user
59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
oleh Yiying Lu, seorang designer grafis keturunan Cina. Saat muncul
gambar tersebut biasanya muncul pesan “Too many tweets! Please wait a
74 moment and try again”.
Gambar 3. Logo Twitter Ikan Paus
Sumber : Twitter.com, 2011
C. Tentang Situs Microblogging Twitter
Situs Twitter adalah sebuah aplikasi online yang merupakan
bagian dari blog, bagian ponsel/alat Instan Messaging (IM) yang dirancang
untuk memberitahu pengguna dalam menjawab pertanyaan “What’s
happening?” yang terdapat dalam timeline (tampilan layar) Twitter.
Pengguna atau user Twitter atau yang sering disebut dengan istilah
“tweeps” memiliki batasan sebanyak 140 karakter pada setiap postingan
74 Elcom. Op. Cit. hlm.8
commit to user
60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(tweet) untuk menuliskan apapun yang ada dalam pikirannya. Banyak
tweet menjawab pertanyaan dari apa yang pengguna lakukan, tetapi
banyak pengguna lain juga yang memberikan tanggapan atas tweet yang
dituliskan, menunjuk ke sumber berita online yang menarik pengguna,
perenungan, atau pertanyaan. Twitter dapat diakses dengan ponsel dan
SMS klien, sehingga dapat dengan mudah bagi pengguna untuk tetap
berkomunikasi kapan pun dan dimana pun mereka berada.
Meskipun situs Twitter diluncurkan pada bulan Maret 2006,
tetapi jumlah pengguna Twitter telah berkembang sangat pesat di separuh
pertama tahun 2007. Banyak orang membicarakan tentang kehadiran situs
microblogging ini dan banyak juga yang menggunakannya, termasuk
beberapa kandidat presiden, ahli teknologi tinggi, dan selebriti.75 Dalam
banyak kasus satu account Twitter bukan hanya seorang individu
melainkan dapat sekelompok orang, organisasi, instansi, atau sebuah
event. Seperti misalnya, Event Live Earth 2007 konser global untuk
meningkatkan kesadaran terhadap perubahan iklim memiliki, mereka
memiliki account Twitter yang fiturnya selalu diupdate ketika ada aktivitas
dan informasi terbaru seputar event mereka. Perusahaan seperti Dell juga
memiliki account Twitter yang mengiklankan promosi spesial suatu
produk, seperti hardware komputer, launching produk Dell terbaru, dan
yang lainnya. Opinion Jurnal, sebuah bagian dari Wall Street Journal juga
75 Hanif Fakhrurroja dan Aris Munandar, Twitter : Ngoceh Dapet Duit (Yogyakarta : Jogja Great
Publisher, 2009) hlm.15
commit to user
61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
memiliki account Twitter, demikian juga dengan kator berita Antara, yang
selalu memposting headline beritanya disertai link untuk memuat
keseluruhan berita yang diterbitkan.
Pengguna dapat mempersonalisasi halaman profil dan
memasukkan tweet yang akan ditulis ke dalam kotak teks. Tweet muncul
di halaman “public timeline” yang menampilkan semua publikasi tweets
dari account yang anda follow secara berurutan, seperti rangkaian
mikroblog. Layar akan menampilkan semua tweet dari account-account
yang anda follow. Anda juga dapat mengirim pesan pribadi (Direct
Message) kepada para followers anda, atau account-account yang telah
mem-follow anda. Follower adalah orang yang mengikuti anda, semua
tweet yang anda tulis akan muncul pada timeline follower anda. Sedangkan
following adalah account yang anda ikuti, semua tweet-tweet yang
dtuliskannya akan muncul pada timeline anda.
Berikut beberapa istilah yang sering digunakan dalam
penggunaan Twitter :
• Tweet : sesuatu yang ditulis di status Twitter
• Timeline : lembar kerja atau tampilan pada milik pengguna Twitter
• @ : penanda yang ditulis didepan nama pengguna lain agar tweet yang
dimasukkan diterima oleh pengguna tersebut.
• Reply : balasan
commit to user
62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
• Following : pengguna lain yang tweet-nya akan selalu diterima
• Follower : pengguna lain yang akan selalu menerima tweet
• ReTweet (RT) : membalas dengan cara mengulang tweet dari users
yang lain
• Direct Messages : pesan personal / pribadi
• Favorites : menyimpan tweet tertentu yang diinginkan
• Hash Tags (#) : penanda yang ditulis di depan topik tertentu agar
pengguna lain bisa mencari topik yang sejenis yang ditulis oleh orang
lain juga
• Trending Topics : topik yang sedang banyak dibicarakan banyak
pengguna dalam suatu waktu yang bersamaan.
• OverHeard (OH) : penulisan tweet milik orang lain pada status tanpa
ingin mencantumkan siapa yang menuliskannya, OH ditulis di depan
tweet yang ingin dimasukkan.
• HeardTrough (HT) : penulisan tweet berdasarkan sesuatu yang
didengar dalam kehidupan nyata, HT ditulis di depan tweet yang ingin
76 dimasukkan.
76 Elcom. Op. Cit. hlm.23
commit to user
63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
D. Keanggotaan Situs Microblogging Twitter
Situs microblogging Twitter terus berkembang menjadi situs
microblogging dan menjadi media alternatif yang menarik ditengah hiruk
pikuknya situs-situs jejaring sosial. Dalam penggunaan Twitter, sensus
yang dilakukan ComScore (dalam Nugroho, 2011:110) mencatat bahwa di
Indonesia sekitar 20,8% dari pengguna internet berusia 15 tahun
mempunyai account Twitter. Ini merupakan angka terbesar di dunia, yang
lalu disusul Brazil dengan 20,5% dan AS dengan 11,9%. Mudahnya akses
situs-situs media sosial lewat telepon seluler tentu mempengaruhi besarnya
angka-angka ini.“Twitter is still growing, too. Most of that growth (60%)
takes place outside the U.S., specifically in Japan, Indonesia and
Brazil”,kata Kevin Thau pada saat presentasi Nokia World 2010 di UK.77
Di bawah ini merupakan gambar yang menunjukkan peringkat
lima besar pengguna Twitter teraktif di dunia. Negara Indonesia
menduduki peringkat ketiga sebagai negara yang aktif menggunakan
Twitter setelah negara Amerika Serikat dan Brazil.
77 ReadWriteWeb.Com. Op. Cit.
commit to user
64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4. Lima Besar Negara Pengguna Twitter Teraktif
Sumber : SalingSilang.com, 2011
Sementara gambar di bawah ini menunjukkan bagan statistik
pengguna Twitter teraktif di kota-kota di Indonesia. Kota Jakarta
menempati peringkat pertama sebagai kota yang aktif men-tweet,
kemudian disusul oleh kota Yogyakarta.
commit to user
65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 5. Bagan statistik pengguna Twitter di kota-kota di Indonesia
Sumber : SalingSilang.com, 2011
E. Account Twitter Peneliti
Dalam situs Twitter.com tercatat bahwa peneliti telah
menggunakan situs Twitter pada tanggal 10 September 2009 dengan nama
account @Reinkarnana. Selama kurang lebih dalam kurun waktu 2 tahun
tersebut, peneliti mempunyai 252 daftar following, 125 followers, dan
1.724 tweets. Data tersebut tercatat pada periode 15 November 2011 dan
data sewaktu-waktu dapat berubah. Sebagai gambaran, berikut merupakan
tampilan timeline account Twitter milik peneliti yang dilihat dari berbagai
fitur.
commit to user
66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1) Home
Gambar 6. Tampilan timeline account Twitter peneliti pada fitur Home Sumber : Twitter.com, 2011
2) Profile
Gambar 7. Tampilan timeline account Twitter peneliti pada fitur Profile
Sumber : Twitter.com, 2011
commit to user
67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3) Following
Gambar 8. Tampilan timeline account Twitter peneliti pada fitur Following Sumber : Twitter.com, 2011 4) Followers
Gambar 9. Tampilan timeline account Twitter peneliti pada fitur Followers
Sumber : Twitter.com, 2011
commit to user
68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
PENYAJIAN DATA
A. Identitas Informan
Berikut ini adalah data identitas 20 orang informan pengguna
Twitter. Informan terdiri dari beragam profesi dan usia yang peneliti bagi
dalam 3 kategori berdasarkan usia, antara lain :
1. Umur 18 tahun kebawah, terdapat 3 informan
2. Umur 19 tahun – 24 tahun, terdapat 10 informan
3. Umur 25 tahun ke atas, terdapat 7 informan
Untuk lebih detailnya berikut penulis sajikan data ke-20 informan
tersebut. Yaitu :
a. Usia 18 tahun ke bawah
1. Nama Informan : Fadhilah Nur Salsabila
Umur : 14 tahun
Alamat Rumah : Gajahan, Solo
Pendidikan : Pelajar di SMP N 19 Surakarta kelas 2
Memakai Twitter sejak 29 November 2010
commit to user
69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Nama Informan : Farah Nur Azizah
Umur : 15 tahun
Alamat Rumah : Gajahan, Solo
Pendidikan : Pelajar di SMA N 2 Surakarta kelas 1
Memakai Twitter sejak Februari 2009
3. Nama Informan : Annisa Masita Pangestika
Umur : 15 tahun
Alamat Rumah : Sumber, Solo
Pendidikan : SMA Batik 1 Surakarta kelas 1
Memakai Twitter sejak April 2010.
commit to user
70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Usia 19 tahun – 24 tahun
1. Nama Informan : Dwi Martini
Umur : 22 tahun
Alamat Rumah : Pasar Legi, Solo
Pendidikan : Mahasiswa Sastra Inggris UNS
Memakai Twitter sejak Agustus 2009
2. Nama Informan : Mona Cellyda Rista
Umur : 22 tahun
Alamat rumah : Solo
Pendidikan : Lulusan D3 Sastra Inggris UNS
Profesi : Freelance Liaison Officer, dancer
Memakai Twitter sejak Maret 2009
commit to user
71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Nama Informan : Arifiani Dyah
Umur : 23 tahun
Alamat Rumah : Gentan, Sukoharjo
Pendidikan : Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNS
Profesi : Dancer Hip Hop
Memakai Twitter sejak Januari 2011
4. Nama Informan : Erika Defiana
Umur : 23 tahun
Alamat Rumah : Kawatan, Solo
Pendidikan : Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNS
Memakai Twitter sejak Desember 2010
commit to user
72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5. Nama Informan : Arthur Garincha
Umur : 24 tahun
Alamat Rumah : Palur, Karanganyar
Pendidikan : Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNS
Profesi : founder gerakan #prayforindonesia dan
gerakan #sayabangga
Memakai Twitter sejak Juli 2011.
6. Nama Informan : Eki Rinaningputri
Umur : 24 tahun
Alamat Rumah : Solo Baru
Pendidikan : Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNS
Memakai Twitter sejak November 2009
commit to user
73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7. Nama Informan : Prima Canthy Pramita
Umur : 24 tahun
Alamat Rumah : Bantul, Jogja
Pendidikan : Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNS
Memakai Twitter sejak 2008
8. Nama Informan : Winda Anggraeni
Umur : 24 tahun
Alamat Rumah : Palembang
Pendidikan : Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNS
Profesi : Ibu rumah tangga, Owner Online Shop
“Wina Shop”
Memakai Twitter sejak 2009
commit to user
74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9. Nama : Yogi Rohim Aryani
Umur : 24 tahun
Alamat Rumah : Solo
Pendidikan : Lulusan Sastra Inggris UNS
Profesi : Liaison Officer, Guru les bahasa Inggris
Memakai Twitter sejak 2009
10. Nama Informan : Muhammad Nur Achirul Amrullah
Umur : 24 tahun
Alamat Rumah : Boyolali
Pendidikan : Lulusan SMA N 2 Surakarta
Profesi : Staf Administrasi di Warna Advertising
Memakai Twitter sejak September 2010
commit to user
75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Usia 25 tahun ke atas
1. Nama Informan : Hafzah Ayu Hagaspa
Umur : 25 tahun
Alamat Rumah : Bali
Pendidikan : Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNS
Profesi : Freelance Penulis
Memakai Twitter sejak Februari 2009
2. Nama Informan : Daniel Herdianto
Umur : 25 tahun
Alamat Rumah : Solo
Pendidikan : Lulusan D3 Periklanan UNS
Profesi : Freelance Design Gravis, Web Designer
Memakai Twitter sejak 2009
commit to user
76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Nama Informan : Arefian Bayu
Umur : 26 tahun
Alamat Rumah : Solo Baru
Pendidikan : Lulusan D3 Periklanan UNS
Profesi : Design Grafis di Warna Advertising
Memakai Twitter sejak 2009
4. Nama Informan : Abiargo Adityarista
Umur : 28 tahun
Alamat Rumah : Jakarta
Pendidikan : Lulusan D3 Periklanan UGM
Profesi : Copywriter
Memakai Twitter sejak 2008
commit to user
77
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5. Nama Informan : Lia Kartikasari
Umur : 30 tahun
Alamat Rumah : Jakarta
Pendidikan : Lulusan S1 Teknologi Hasil Hutan IPB
Profesi : PNS Departemen Kehutanan
Memakai Twitter sejak Desember 2009
6. Nama Informan : Wibatsu Arisudewo
Umur : 32 tahun
Alamat Rumah : Wonogiri
Profesi : Wartawan di Radar Solo
Memakai Twitter sejak Januari 2010
commit to user
78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7. Nama Informan : Imam Subhcan
Umur : 37 tahun
Alamat Rumah : Bandung
Pendidikan : Lulusan S1 Akuntansi UII
Profesi : Wiraswasta, founder Akademi Berbagi
Solo
Memakai Twitter sejak Mei 2010 tapi baru mulai aktif sejak Juni
2011
B. Data Wawancara
Berdasarkan metodologi penelitian yang telah ditentukan maka
pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling. Sampel diambil
secara sengaja sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu karena dianggap
memiliki informasi yang diperlukan bagi kepentingan peneliti.
Informan dalampenelitian ini adalah para pengguna Twitter yang
terdapat dalam daftar followers pada account Twitter peneliti yang
memakai Twitter secara berkesinambungan. Dari 125 followers, di sini
penulis hanya mengambil informan dari account followers yang aktif saja
commit to user
79
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dengan frekuensi pemakaian mengakses Twitter intens dalam setiap
harinya. Kemudian dari account-account yang aktif tersebut peneliti
mengambil 20 orang informan. Dengan pertimbangan diantaranya:
a. Tidak semua account-account Twitter yang mem-follow
peneliti tersebut aktif dalam Twitter.
b. Ada beberapa account yang peneliti tidak kenal, bahkan ada
beberapa diantaranya adalah orang dari luar negeri yang mem-
follow peneliti tanpa alasan yang jelas.
c. Ada beberapa account-account instansi seperti
@Detikdotcomnet, @InfoJakarta, @JogjaFunQuiz,
@postingiklan, @untungpakeesia, @LowonganKerjaID,
@BeasiswaIndo, dan masih banyak lagi jenis account-account
Twitter lainnya.
d. Karena keterbatasan penelitian maka penelitian difokuskan
hanya pada penggunaan account Twitter milik personal/pribadi
yang digunakan pengguna untuk kepentingan pribadi.
Selain aktif melakukan aktifitas via Twitter, ke-20 informan ini
mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan kepentingan peneliti.
Diantaranya karena faktor sudah saling mengenal sehingga dapat
memudahkan proses wawancara. Selain itu, peneliti mengganggap
informasi yang didapat dari 20 informan tersebut dirasa sudah cukup untuk
melengkapi data yang peneliti butuhkan.
commit to user
80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan terhadap 20 informan
yang berasal dari beragam profesi dan juga usia. Informan terdiri dari laki-
laki dan perempuan dengan kisaran usia antara 15 tahun hingga 37 tahun.
Untuk lebih detailnya berikut penulis sajikan tabel yang memuat informasi
informan meliputi nama informan, usia, periode aktif di Twitter, intensitas
mengakses Twitter dalam per harinya dan dengan teknologi apa mereka
mengakses Twitter.
commit to user
81
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Selain itu, menurut Karl Erik Rosengren dalam bukunya yang
berjudul Media Effects and Beyond menyebutkan salah satu aspek
penggunaan media adalah jenis atau genre konten media yang
digunakan dan disukai oleh penggunanya. Dari 20 informan pengguna
Twitter yang diwawancarai, sebagian besar pengguna mengaku
mengakses Twitter untuk berbagai macam kebutuhan. Diantaranya
seperti yang diungkapkan oleh Dwi Martini, mahasiswa Sastra Inggris
UNS,
“...kalo aku itungannya jarang nge-tweet, lebih suka ngliatin TL (timeline). Biasanya sih kalo buka Twitter tuh pas lagi bosen dan butuh hiburan. Aku suka mantengin tweet-tweet macem kaya pencerahan, kata-kata motivasi kaya Maria Teguh. Trus tweet-tweet yang suka ngebanyol, yang lucu-lucu kaya @RadioGalau, @Poconggg, @RadityaDika, ya macem kaya gitu-gitulah. Lumayan bisa ngilangin bosen kalo lagi nungguin orang, hehe...” (Kutipan wawancara dengan Dwi, lokasi di warung makan dekat kampus UNS, tanggal 3 November 2011)
Sementara itu Abiargo Adityarista, copywriter di sebuah agency iklan
di Jakarta mengatakan,
“...Twitter itu tempat dimana aku bisa dapet inspirasi dan sharing ke followers-ku link-link yang isinya menurut aku
keren, unik, dan lucu. Lewat Twitter aku sering dapet referensi tentang ide-ide iklan karna kan kerjaan aku ini mau gak mau harus up to date sama tren. Aku follow
beberapa link referensi iklan yang disitu sering banget nge-tweet iklan-iklan unik yang keren-keren. Selain itu suka juga mantengin tweet-tweet headline dari portal-
portal berita.” (Wawancara dengan Abi via chat Yahoo Messenger, tanggal 3 November 2011)
commit to user
83
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Berbeda dengan Fadhilah Nur Salsabila, siswi kelas 2 SMP ini
mengaku mengakses Twitter sebagian besar hanya untuk kegiatan
berkomunikasi dengan teman-teman dan kenalannya.
“...buat bergaul dan komunikasi sama temen-temen aku.
Followers aku ada 235 sebagian besar teman-teman sendiri tapi ada juga yang gak kenal. Hampir 90% tweet
aku isinya buat ngobrol, curhat, ato kalo gak nge-tweet aktifitas aku mbak. Dan semisal dari nge-tweet apa gitu trus nanti dikomen temen trus ak jawab trus dia jawab lagi dan bisa begitu terus sampe panjang..hehe...” (Kutipan wawancara dengan Fadhilah, lokasi di rumahnya di Gajahan, tanggal 12 November 2011)
1. Arti Twitter Bagi Pengguna
Situs Twitter mempunyai pemahaman yang berbeda-beda
bagi para penggunanya. Seperti pada pernyataan Annisa Masita
Pangesthika. Pelajar SMA kelas 1 yang akrab disapa Annisa ini
mengatakan,
“...Twitter itu ya kaya jejaring sosial buat curhat (curahan
hati), kalo curhat di Twitter itu rasanya lebih enak gitu. Bisa buat hiburan, seru-seruan sama teman-teman dan sama satu lagi, bisa buat nambah temen tuh.” (Kutipan
wawancara dengan Annisa yang dilakukan di rumahnya di Sumber, Solo, tanggal 9 November 2011)
Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Hafzah Ayu Hagaspa,
mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi UNS ini mengatakan,
“...Menurut aku Twitter adalah media sosial dan juga
informasi. Twitter itu ajang untuk mendekatkan kita sama teman-teman kita. Kita bisa tahu kegiatan teman-teman
kita. Dan kalo untuk berita pun aku lebih suka ngaksesnya via Twitter soalnya updatenya jauh lebih praktis dan cepat daripada harus buka situs satu-satu, kan repot..hehe”
commit to user
84
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(Kutipan wawancara dengan Hafzah, lokasi di Kampus
FISIP UNS, tanggal 1 November 2011)
Ada pula komentar yang diungkapkan oleh Arthur Garincha,
mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi UNS.
“...Twitter itu semacam jejaring sosial buat tempat nyari info. Banyak info-info di situ yang gak akan ditemuin di
media-media mainstream. Banyak fakta-fakta yang gak diungkap di TV ataupun koran ada di Twitter.” (Kutipan wawancara dengan Arthur, lokasi di warung makan dekat Kampus UNS, tanggal 4 November 2011)
2. Fungsi Twitter Bagi Pengguna
Menurut Kevin Thau, VP Business and Development Twitter,
fokus utama penggunaan Twitter adalah pada konten untuk berbagi
informasi dan berita. Karena menurutnya Twitter adalah jaringan
informasi (information network) bukan jejaring sosial. Namun seiring
dengan perkembangan zaman, Twitter mengalami banyak
perkembangan fungsi diantaranya seperti yang diungkapkan oleh
beberapa informan berikut ini :
a. Wawancara dengan Farah Nur Azizah, siswi kelas 1 SMA
“...Twitter tuh buat aku bisa buat bergaul dan komunikasi sama teman-temanku. Bisa ngobrol, becanda sama teman- teman. Buat seru-seruan lah pokoknya mbak. Kadang
sering bisa ketawa-ketawa sendiri kalo dapet jawaban yang lucu dari temen..hehehe. Kalo aku lebih suka Twitter soalnya sekarang Facebook isinya udah gak asik, liat aja
tuh mbak username-nya aja pada norak-norak trus sering dipake buat ngumpat juga. Aku gak suka. Kalo Twitter
masih jarang yang pake jadi lebih enak.” (Kutipan wawancara dengan Farah di rumahnya, Gading, tanggal 12 November 2011)
commit to user
85
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Wawancara dengan Yogi Rohim Aryani, guru les bahasa Inggris
dan juga freelance Liaison Officer (LO).
“...Twitter itu social media untuk mengekspresikan diri jadi semacem kaya diary online gitu. Kita bisa juga latihan nulis di situ. Karena Twitter ini kan sifatnya miniblog ya,
kalo buat aku nulis di blog itu masih suatu hal yang berat. Jadi aku ngeliat Twitter ini bisa jadi salah satu solusi buat
latihan nulis. Selain itu juga sering ngobrol sama teman- teman lewat Twitter.” (Wawancara dengan Yogi, lokasi di warung makan dekat kampus UNS, tanggal 1 November 2011)
c. Wawancara dengan Lia Kartikasari, PNS di Departemen
Kehutanan.
“...Jujur dari Twitter aku ngerasain banyak manfaat dari info-info yang di-share, seperti acara-acara TV, off air, presale buku, sampe jualan kripik pun di-announce di Twitter. Apalagi pas meletusnya Merapi kemarin, Twitter menjadi sangat bermanfaat untuk berbagi info ataupun menggalang dana, seperti misalnya account @jalinmerapi. Aku juga sering ngamatin kultweet (kuliah tweet) dari orang-orang tertentu seperti misalnya Komarudin Hidayat, AA Gym, Dewi Lestari, atau GNFI (Good News from Indonesia) maupun climate change yang cukup bermanfaat. Kadang juga aku mendapat hiburan dari
tweet-tweet hiburan yang tweet- -nya sepele tapi lucu- lucu.hehe...” (Wawancara dengan Lia via chat Yahoo
Messenger, 15 November 2011)
d. Wawancara dengan Eki Rinaningputri, mahasiswi jurusan Ilmu
Komunikasi UNS.
“...Fungsi Twitter?haha..buat iseng-iseng aja sih. Twitter itu media di internet untuk menyampaikan info mengenai diri-sendiri. Mereka-mereka yang mau tahu tentang
kegiatan dan aku dan apa yang aku lakuin ya silahkan buat follow aku. Tapi kadang sih juga aku sering dapet info
yang bermanfaat dari Twitter. Semisal nih kalo mau cari apa gitu di Solo dan aku gak tahu tempatnya, tinggal nge- tweet aja eh tiba-tiba udah ada aja yang jawab. Amazing
commit to user
86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
banget!hahaha...” (Kutipan wawancara dengan Eki, lokasi
di kampus FISIP UNS, tanggal 9 November 2011)
e. Wawancara dengan Imam Subchan, seorang wiraswasta,
penggagas gerakan Akademi Berbagi (Akber) Solo.
“...Saya punya account di Twitter udah sejak setahun yang lalu, tapi kalo aktif di Twitter baru sekitar 5 bulan yang
lalu sejak Akber Solo berdiri. Kenapa? Karena dari Twitter itu kita bisa nginformasiin dan juga ngiklanin kegiatan-kegiatan Akber. Dan semua peserta yang dateng ini rata-rata dan sebagian besar emang tahunya lewat Twitter. Jadi ya kalo aku bilang itu Twitter sangat bermanfaat buat ngumpulin massa ya. Tapi selain itu saya juga sering update berita lewat Twitter dari portal-portal berita atau juga tokoh-tokoh yang saya sukai. Nah saya ini kan suka sekali baca mbak, jadi tiap kali baca trus ada nemu kata atau quotation yang bagus atau saya terinspirasi dari situ ya sudah langsung aja saya tweet. Dan Twitter ini adalah sarana paling mudah dan murah buat iklan dan juga sharing pemikiran.” (Wawancara dengan Imam di rumahnya, Gremet, tanggal 19 November 2011)
f. Wawancara dengan Winda Anggraeni, seorang mahasiswa dan ibu
rumah tangga yang memiliki bisnis online shop.
“...Kebanyakan ngobrol sih kalo di Twitter sama teman- temen. Tapi sering ngiklan juga lewat Twitter, aku kan
punya macem kaya ol (online) shop gitu jadi sebagian besar kegiatan promosinya via online, biasanya ngiklan
lewat Facebook sama Twitter.” (Kutipan wawancara dengan Winda, lokasi di kampus FISIP UNS, tanggal 9 November 2011)
g. Wawancara dengan Arthur Garincha, mahasiswa jurusan Ilmu
Komunikasi UNS yang juga sebagai pendiri gerakan
#prayforindonesia dan gerakan #sayabangga.
“...Selain buat jalin interaksi juga buat update informasi
yang kadang sering infonya gak kita temuin di media- media mainstream, yang gak ke-blow up sama media TV
commit to user
87
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ataupun koran. Sama ada yang bilang juga sih Twitter itu
buat pencitraan,hahaha..Kenapa aku bilang gitu? Karna fenomena merebaknya social media kaya Facebook sama Twitter ini secara gak langsung akan melipatgandakan
kepopuleran kita. Apalagi lewat Twitter. Bahkan denger- denger nih ada agen yang jual followers juga lho, dan harganya ini gak murah tapi aku kurang tahu detailnya
seperti apa. Karena ada sebagian orang yang menganggap dengan semakin banyak followers maka keeksistensian dia
di dunia Twitter akan semakin diakui. Sering juga ada orang yang keliatannya asik di Twitter lewat tweet-tweet- nya yang lucu,spontan,pinter, trus idealis bisa membuat dia dikagumi dan menambah follower. Makanya kalo aku bilang Twitter itu bisa jadi kaya media pencitraan juga.” (Kutipan wawancara dengan Arthur, lokasi di warung makan dekat kampus UNS, tanggal 4 November 2011)
3. Contoh Tweet
a. Berita
b. Iklan produk
commit to user
88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Curahan hati
d. Sharing pemikiran
e. Info Event
commit to user
89
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
f. Info presale buku
g. Ngobrol
h. Kata-kata bijak
i. Berbagi link
commit to user
90
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
j. Tweet-tweet lucu
Gambar 10. Contoh-contoh tweet
Sumber : Twitter.com, 2011
commit to user
91
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Pemahaman tentang Situs Twitter
1. Arti Twitter bagi Penggunanya
Seperti yang telah dipaparkan pada Bab I, situs Twitter
merupakan situs microblogging yang memungkinkan para
penggunanya untuk saling berbagi dan menerima informasi (tweets) ke
dalam bentuk hingga 140 karakter tulisan. Seiring dengan
perkembangannya masyarakat awam mengganggap bahwa situs ini
merupakan salah satu bentuk dari situs jejaring sosial. Namun di luar
perkiraan, pada kenyataannya pihak Twitter sendiri menyangkal bahwa
Twitter bukanlah situs jejaring sosial. Twitter adalah konten yang
memuat berita dan informasi. Aspek utama Twitter bukanlah pada
aspek sosial seperti pada situs jejaring sosial pada umumnya.
Dari sinilah pemahaman masyarakat akan keberadaan situs
microblogging ini pun mulai disalah artikan. Dari 20 informan
pengguna Twitter yang telah diwawancarai, hampir semua informan
menganggap bahwa situs Twitter merupakan jejaring sosial. Meskipun
memang aspek utama Twitter yaitu sebagai jaringan informasi
(information network) tetap disadari dan digunakan oleh para
penggunanya.
commit to user
92
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari beberapa kutipan wawancara yang disajikan dalam Bab
III setidaknya dapat memberikan gambaran kepada peneliti bahwa
sebagian besar masyarakat memang mengganggap keberadaan situs
Twitter sebagai situs jejaring sosial. Jejaring sosial menekankan pada
aspek sosial atau pergaulan, seperti yang diungkapkan pada kutipan
wawancara dengan Annisa dan Hafzah. Meskipun Hafzah paham
betul bahwa Twitter adalah tempat untuk berbagi informasi, namun
dia tetap memiliki pemahaman bahwa Twitter juga sebagai media
pergaulan, tempat untuk mendekatkan dia dengan teman-temannya.
“...Menurut aku Twitter adalah media sosial dan juga informasi. Twitter itu ajang untuk mendekatkan kita sama teman-teman kita. Kita bisa tahu kegiatan teman-teman kita. Dan kalo untuk berita pun aku lebih suka ngaksesnya via Twitter soalnya updatenya jauh lebih praktis dan cepat daripada harus buka situs satu-satu, kan repot..hehe” (Kutipan wawancara dengan Hafzah, lokasi di Kampus FISIP UNS, tanggal 1 November 2011)
Sementara itu Annisa Masita Pangesthika, pelajar SMA kelas 1 yang
akrab disapa Annisa ini mengatakan bahwa Twitter lebih cenderung
menjadi tempat curhat bagi dirinya.
“...Twitter itu ya kaya jejaring sosial buat curhat (curahan hati), kalo curhat di Twitter itu rasanya lebih enak gitu. Bisa buat hiburan, seru-seruan sama teman-teman dan
sama satu lagi, bisa buat nambah temen tuh.” (Kutipan wawancara dengan Annisa yang dilakukan di rumahnya di Sumber, Solo, tanggal 9 November 2011)
Di sisi lain pada pernyataan Arthur, Arthur memiliki
pemahaman bahwa situs Twitter merupakan tempat berbagi informasi,
bahkan dari Twitter dia bisa mendapatkan informasi-informasi yang
commit to user
93
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
jauh lebih beragam yang tidak dia dapatkan dari TV ataupun surat
kabar. Tetapi di sisi lain dia tetap tidak mengesampingkan penekanan
aspek jejaring sosial pada pengertian situs Twitter.
“...Twitter itu semacam jejaring sosial buat tempat nyari
info. Banyak info-info di situ yang gak akan ditemuin di media-media mainstream. Banyak fakta-fakta yang gak
diungkap di TV ataupun koran ada di Twitter.” (Kutipan wawancara dengan Arthur, lokasi di warung makan dekat Kampus UNS, tanggal 4 November 2011)
Berdasarkan hasil wawancara di atas, ditemukan fakta bahwa
para pengguna Twitter di sini memiliki pemahaman bahwa situs
Twitter merupakan situs jejaring sosial berbentuk microblogging yang
dapat memuat berbagai informasi dimana orang dapat saling berbagi
dan update berbagai info dan berita, baik itu info mengenai pribadi
(curahan hati ataupun update aktivitas pribadi) maupun informasi
secara umum. Selain itu para penggunanya dapat saling berhubungan
dengan pengguna Twitter yang lain, seperti teman, keluarga, saudara,
relasi kerja, dan lain-lain. Tidak jarang melalui situs ini mereka
mendapat kenalan dan relasi baru.
2. Twitter sebagai Information Network bukan Social Network
Dalam pemahaman pada situs Twitter disebutkan bahwa,
Twitter is an information network (Twitter merupakan jaringan
informasi). Hal ini dapat diasumsikan bahwa fungsi utama penggunaan
Twitter adalah sebagai tempat untuk saling berbagi informasi. Kevin
commit to user
94
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Thau, VP Business and Corporate Development Twitter
memplokamirkan bahwa fokus utama Twitter bukanlah pada aspek
sosial, melainkan ada pada konten untuk berbagi informasi dan juga
berita.
Hal tersebut dapat juga dilihat pada kolom tempat untuk
menulis status (tweet) pada Twitter. Di atas kolom tersebut terdapat
petunjuk tulisan “What’s happening?” bukan “What are you doing
now?” seperti pada kata petunjuk tampilan status pada Facebook
(sebelum tampilan Facebook berubah seperti sekarang). Hal tersebut
dapat diasumsikan bahwa kata “What’s happening?” sengaja di-design
untuk membuat penggunanya menginformasikan hal-hal apa saja yang
sedang terjadi di seluruh penjuru dunia. Bukan “apa yang sedang anda
lakukan” seperti yang ada pada tampilan Facebook.
Petunjuk Tulisan pada kolom Twitter
Gambar 11. Tampilan kolom tweet pada timeline Twitter
Sumber : Twitter.com, 2011
commit to user
95
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tampilan profil pada fitur Profile di Twitter pun cenderung
sangat singkat dan simple. Hanya berisi foto, nama account, lokasi
pengguna, dan deskripsi profil dari penggunanya yang hanya terdiri
dari beberapa karakter saja. Sehingga tidak memungkinkan pengguna
untuk menuliskan deskripsi kepribadiannya secara panjang-lebar.
Sedangkan pada situs-situs jejaring sosial seperti Facebook, MySpace,
Friendster, pada umumnya cenderung memiliki fitur yang
memungkinkan para penggunanya untuk menuliskan deskripsi
biodatanya secara lengkap. Seperti foto, nama lengkap, tanggal lahir,
pendidikan, pekerjaan, hobi, film favorit, musik favorit, moto hidup,
dan hal lain-lain yang memungkinkan pengguna yang lain untuk dapat
membaca deskripsi detail dari profil si pengguna tersebut. Karena
tujuan utama dari berbagai bentuk situs jejaring sosial ini adalah untuk
menjaring pertemanan. Hal tersebut sangat sesuai dengan pernyataan
Barnes yang mendeskripsikan jejaring sosial sebagai berikut,
"Any website designed to allow multiple users to publish
content themselves. The information maybe on any subject and may be for consumption by (potential) friends, mates,
employers, employees, etc. The sites typically allow users to create a "profile" describing themselves and to exchange public or private messages and list other users or groups they
are connected to in some way. There maybe editorial content or the site may be entirely user-driven."
(Website yang didesign untuk para penggunanya yang
berfungsi untuk mem-publish konten-konten yang mereka buat. Informasi tersebut dapat dilihat oleh teman-teman,
saudara, dan rekan kerja mereka, dll. Tipe website ini memungkinkan para penggunanya untuk membuat profil pribadi yang mendeskripsikan tentang biodata hidup mereka
dan dapat saling bertukar pesan secara publik ataupun pribadi, commit to user
96
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
serta dapat mendata grup atau komunitas yang mereka buat.
Dalam website ini juga memungkinkan para penggunanya untuk saling berdiskusi tentang suatu topik yang sedang dibahas)78
Karakter dari situs jejaring sosial dapat dikatakan sangat
berbeda dengan Twitter yang fokus utamanya adalah sebagai jaringan
informasi, oleh karena itu tidak perlu terlalu banyak menampilkan
deskripsi profil dari penggunanya. Pengguna sudah merasa cukup
mengetahui info singkat tentang siapa pemilik account tersebut dan
poin terpenting adalah informasi yang dia bagikan atau hal-hal yang
dia tweet.
Selain itu jika kita jeli kita akan menemukan pernyataan pada
petunjuk penggunaan situs Twitter yang dengan jelas menyatakan
bahwa situs Twitter adalah situs yang mengedepankan fungsi
informatif bagi para user-nya. Berikut pernyataan yang dikutip dari
Twitter.com :
"Twitter is a real-time information network that connects you
to the latest information about what you find interesting. Simply find the public streams you find most compelling and
follow the conversations. At Twitter, we believe that the open exchange of information can have a positive global impact. Every day we are inspired by stories of people using Twitter to
help make the world a better place in unexpected ways.”
“Situs Twitter merupakan sebuah jaringan informasi yang menghubungkan antar para penggunanya dengan informasi-
informasi terbaru tentang hal-hal yang menarik minat mereka. Twitter merupakan cara yang sederhana untuk berdiskusi
dengan sesama para penggunanya. Pihak Twitter percaya
78 Susan Barnes. Op. Cit.
commit to user
97
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bahwa pertukaran informasi yang sifatnya terbuka tersebut
dapat memberikan dampak yang positif. Setiap harinya mereka terinspirasi oleh cerita-cerita dari orang-orang yang mengunakan Twitter untuk membantu membuat dunia menjadi 79 tempat yang lebih baik dengan cara-cara yang tidak terduga.”
Hal tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Haewoon Kwak, Changhyun Lee, Hosung Park, dan Sue Moon dari
Department of Computer Science,KAIST, Korea. Dalam penelitian
tersebut menyatakan bahwa,
“Twitter shows a low level of reciprocity; 77.9% of user pairs
with any link between them are connected one-way, and only
22.1% have reciprocal relationship between them.”80
Dalam penelitian yang dipresentasikan pada Konferensi
Internasional World Wide Web ke-19 tersebut menyatakan bahwa
hubungan reaksi timbal balik yang terjadi pada Twitter cukup rendah,
77,9% dari penggunanya hanya menunjukkan reaksi yang bersifat satu
arah sedangkan hanya 22,1% saja yang menunjukkan hubungan
timbal balik antar sesama penggunanya. Sementara itu dalam bukunya
yang berjudul “The Facebook Effect”, David Kirkpatrick mengatakan,
“Moreover, 67.6% of users are not followed by any of their followings in Twitter. We conjecture that for these users
Twitter is rather a source of information than a social
79 Twitter.Com. Op. Cit.
80 Haewoon Kwak et.all. Op. Cit
commit to user
98
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
networking site. Facebook ties are reciprocal and Twitter ties 81 are asymmetrical.”
Kirkpatrick mengatakan, dalam Twitter sekitar 67,6% pengguna tidak
di-follow balik oleh para followings mereka atau account yang mereka
follow. Hubungan pertalian antar pengguna Facebook adalah timbal
balik sedangkan pada Twitter tidak simetris. Dapat dikatakan bahwa
para pengguna Twitter di sini lebih tepat disebut sebagai sumber
informasi dan Twitter bukanlah situs jejaring sosial.
3. Twitter sebagai Information Network
Menurut Mursito informasi adalah sesuatu yang didapatkan
dari membaca, mendengar, atau dengan melihat langsung dunia di
sekitar.82 Suatu pernyataan atau suatu observasi adalah informatif jika
ia memberikan kepada kita sesuatu yang belum kita ketahui. Informasi
mengubah seseorang dari tidak mengetahui menjadi mengetahui.
Tetapi tidak semua informasi bersifat informatif. Informasi adalah data
yang memberikan makna, dapat berguna/bermanfaat, dan merupakan
bahan pembuat keputusan dari berbagai alternatif pilihan-pilihan yang
ada.
Situs Twitter merupakan situs yang digunakan untuk berbagi
informasi dan merupakan sumber informasi yang sifatnya terbuka bagi
81 David Kirkpatrick, The Facebook Effect: The Real Inside Story of Mark Zuckerberg and the World's Fastest Growing Company (New York : Virgin, 2011) hlm.233
82 Mursito BM. Op. Cit.
commit to user
99
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
siapa pun yang bisa mengaksesnya. Di Twitter berbagai macam
informasi beredar dengan sangat cepat dan mudah. Dari hal-hal kecil
seperti misalnya dimana tempat membeli produk sepatu dengan merk
tertentu, tempat les komputer yang berkualitas, info pre-sale buku
sampai pada kontroversi Pulau Komodo sebagai New Seven Wonders,
bahkan hal-hal politik yang sedang marak pun diperbincangkan
melalui Twitter. Bahkan tidak jarang isu-isu yang tengah hangat
dibicarakan melalui Twitter menjadi bahan berita yang kemudian
diangkat dan dipublikasikan oleh media-media jalur utama, seperti TV
dan surat kabar. Seperti misalnya pada kasus diskriminasi penyandang
ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) yang anaknya tidak jadi diterima
sekolah di SD Don Bosco Kelapa Gading, Jakarta, hanya karena ayah
dari anak tersebut mengidap HIV. Kasus tersebut berawal dari sebuah
tweet yang berasal dari account Twitter yang bernama @fajarjasmin
yang berisi,
Gambar 12. Tweet dari @fajarjasmin
Sumber : Twitter.com, 2011
Berawal dari tweet tersebut mendadak account Twitter
@fajarjasmin banyak mendapat simpati dari berbagai kalangan.
commit to user
100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Informasi tersebut lantas menjadi topik perbincangan hangat di
Twitter dan dalam waktu yang singkat informasinya menyebar.
Beberapa hari kemudian informasi tersebut langsung muncul ke
permukaan dan diangkat oleh berbagai media massa seperti Kompas,
Media Indonesia, Detik.Com, dan media-media massa lainnya. Dan
masih banyak lagi contoh-contoh informasi lainnya yang beredar di
Twitter kemudian dipublikasikan oleh berbagai media massa menjadi
berita.
Berikut ini merupakan contoh-contoh tweet yang sifatnya
informatif, di antaranya :
Gambar 13. Contoh-contoh tweet informatif
Sumber : Twitter.com, 2011
commit to user
101
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tweet-tweet tersebut penulis kategorikan sebagai informasi
yang informatif karena di dalam tulisan tersebut mengandung makna
yang dapat berguna dan bermanfaat bagi orang lain. Informasi tersebut
membuat orang dari tidak mengetahui menjadi mengetahui.
Hal-hal yang di-tweet di Twitter tentu tidak semuanya bersifat
informatif dan bermanfaat bagi orang lain. Banyak juga tweet-tweet
yang ditulis oleh para pengguna Twitter hanya berisi hal-hal yang
bersifat personal seperti curhat (curahan hati) dan melakukan
percakapan-percakapan yang tidak terlalu penting dan cenderung tidak
bermanfaat bagi banyak orang. Tweet-tweet seperti ini biasanya sering
banyak bermunculan pada timeline Twitter, dan biasanya di-tweet
oleh account-account personal/pribadi, seperti misalnya :
Gambar 14. Contoh-contoh tweet yang tidak informatif
Sumber : Twitter.com, 2011 commit to user
102
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Contoh jenis tweet-tweet yang tidak informatif di atas
mengakibatkan adanya peralihan fungsi dari fungsi awal Twitter
sebagai information network menjadi social network, hal tersebut
dapat dilihat dari jenis tweet-nya seperti curahan hati dan juga
melakukan percakapan yang tidak terlalu penting di antara para
penggunanya pada timeline Twitter.
B. Alih Fungsi Twitter
Faktanya seiring dengan perkembangannya Twitter mengalami alih
fungsi media. Dari fungsi awalnya sebagai tempat untuk berbagi
informasi, kini fungsi penggunaannya pun semakin beragam. Alih fungsi
media yang terjadi didasarkan pada tingkatan kebutuhan penggunaan
media yang disampaikan oleh Elihu Katz83 yang meliputi:
1. Cognitive Needs
Dalam hal ini dapat diartikan kebutuhan manusia untuk
memperoleh informasi, pengetahuan, dan pengertian. Pada dasarnya
manusia membutuhkan informasi untuk berbagai macam kebutuhan.
Selain untuk pengetahuan bagi dirinya sendiri, informasi dari berbagai
media juga dapat menjadi bahan untuk bersosialisasi dengan orang
lain. Salah satunya informasi dari media Twitter. Dari Twitter orang
dapat mengakses berbagai macam informasi dengan cepat dan
83 Werner Severin and James Tankard. Op. Cit.
commit to user
103
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
praktis. Dari hal yang sifatnya remeh-temeh sampai hal yang serius
sekalipun ada di Twitter. Seperti yang diungkapkan oleh Lia
Kartikasari, Pegawai Negeri di Departemen Kehutanan ini
mengatakan :
“...Dari Twitter aku ngerasain banyak manfaat seperti info acara-acara
TV on&off air, presale buku, sampe jualan kripik pun di-announce di Twitter. Apalagi pas meletusnya Merapi kemarin, Twitter menjadi sangat bermanfaat untuk berbagi info ataupun menggalang dana. Aku juga sering ngamatin kultweet (kuliah tweet) dari orang-orang tertentu seperti misalnya Komarudin Hidayat, AA Gym, Dewi Lestari, atau GNFI (Good News from Indonesia) maupun climate change yang cukup bermanfaat. (Kutipan wawancara dengan Lia via chat Yahoo Messenger, 15 November 2011)
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Arthur Garincha, mahasiswa
dan juga pendiri gerakan #prayforindonesia ini mengatakan,
“...Di Twitter kita bisa update informasi yang kadang sering infonya gak kita temuin di media-media mainstream, yang gak ke-blow up sama media TV ataupun koran. Seperti misalnya tentang gerakan legalisasi ganja yang dipromotori sama Pandji, trus isu-isu tentang kontroversi Komodo yang kadang-kadang menarik buat jadi topik
perbincangan di Twitter dan disitu kita bahas rame-rame bahkan sama
orang yang gak kenal sekalipun.” (Kutipan wawancara dengan Arthur, lokasi di warung makan dekat kampus UNS, tanggal 4 November 2011)
Situs Twitter berperan sangat penting bagi para user-nya
baik itu untuk menambah informasi yang sifatnya berita maupun
pengetahuan. Peredaran informasi yang praktis dan cepat membuat
Twitter makin diminati oleh para penggunanya. Apalagi jika sifat
informasinya beraneka ragam, yang tidak bisa ditemukan pada media
massa seperti Televisi maupun media cetak. commit to user
104
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Affective Needs
Dalam hal ini dapat diartikan sebagai pemenuhan kebutuhan
manusia akan emosi dan estetika. Pada dasarnya manusia
membutuhkan tempat untuk menuangkan emosi dan curahan hatinya.
Salah satunya melalui media massa. Pemenuhan kebutuhan ini
membuat fungsi situs Twitter yang awalnya sebagai sumber informasi
kini berkembang menjadi media diary online, tempat orang dapat
menuangkan curahan hatinya dan segala aktifitas kesehariannya.
Seperti yang diungkapkan oleh Eki Rinaningputri, mahasiswa jurusan
Ilmu Komunikasi UNS ini mengatakan,
“...Twitter itu media di internet untuk menyampaikan info mengenai diri-sendiri. Mereka-mereka yang mau tahu tentang kegiatan aku dan apa yang aku lakuin ya silahkan buat follow aku. Begitu juga sebaliknya, aku kalo pengin tahu kegiatan teman-teman aku ya aku follow mereka...” (Kutipan wawancara dengan Eki, lokasi di kampus FISIP UNS, tanggal 9 November 2011)
Begitu pula dengan Annisa Masita Pangesthika, pelajar kelas 1 SMA
ini mengatakan,
“...Twitter itu ya kaya jejaring sosial yang fungsinya bisa buat curhat (curahan hati). kalo curhat di Twitter itu rasanya lebih enak gitu.
Dapet tanggapan dari teman trus kadang ada yang menghibur, kasih solusi.” (Kutipan wawancara dengan Annisa, lokasi di rumahnya di Sumber, Solo, tanggal 9 November 2011)
Sementara itu Yogi Rohim Aryani, seorang guru les bahasa Inggris ini
mengaku bahwa Twitter merupakan tempat yang tepat baginya untuk
commit to user
105
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
mengekspresikan diri. Dia menganggap Twitter sebagai diary online,
tempat dimana orang bisa menuangkan curahan hatinya, kegiatan
kesehariannya, dan dapat pula digunakan sebagai tempat berlatih
menulis. Karena sifat dari Twitter yang berupa miniblog sehingga
memungkinkan orang untuk memudahkan berlatih menulis.
3. Personal Integration Needs
Dapat diartikan sebagai bentuk kebutuhan manusia akan
kredibilitas, kepercayaan diri, status, dan stabilitas. Manusia
membutuhkan penguatan dan peneguhan atas identitas diri agar status
dan kredibilitasnya meningkat di mata masyarakat. Cara yang
dilakukan sangat beragam, diantaranya melalui media situs Twitter
ini. Kebutuhan manusia akan status dan kredibilitasnya membuat
fungsi situs Twitter yang awalnya sebagi media untuk berbagi
informasi kini berkembang menjadi personal branding atau pencitraan
diri. Seperti yang diungkapkan oleh Arthur Garincha, mahasiswa
jurusan Ilmu Komunikasi UNS ini mengatakan,
“...Twitter itu bisa buat pencitraan juga lho. Kenapa aku bilang gitu?
Fenomena merebaknya social media kaya Facebook sama Twitter ini secara gak langsung akan melipatgandakan kepopuleran kita. Apalagi lewat Twitter. Bahkan denger-denger nih ada agen yang jual followers
juga lho, dan harganya ini gak murah tapi aku kurang tahu detailnya seperti apa. Karena ada sebagian orang yang menganggap dengan semakin banyak followers maka keeksistensian dia di dunia Twitter
akan semakin diakui. Sering juga ada orang yang keliatannya asik di Twitter lewat tweet-tweet-nya yang lucu,spontan,pinter, trus idealis
bisa membuat dia dikagumi dan menambah follower. Makanya kalo aku bilang Twitter itu bisa jadi kaya media pencitraan juga.” (Kutipan
commit to user
106
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
wawancara dengan Arthur, lokasi di warung makan dekat kampus
UNS, tanggal 4 November 2011)
Pencitraan tersebut dibangun melalui karakter yang
seseorang tuliskan melalui tweet-tweet-nya. Semakin bermutu tweet-
tweet yang dia tulis akan semakin meningkatkan kredibilitasnya di
mata para followers-nya. Hal tersebut yang penulis asumsikan sebagai
personal branding (pencitraan diri) melalui media Twitter.
4. Social Integration Needs
Dapat diartikan sebagai kebutuhan untuk selalu
berhubungan dengan keluarga, kawan, relasi kerja agar dapat diterima
dalam suatu lingkungan. Sebagai makhluk sosial manusia
membutuhkan bersosialisasi dan berinteraksi dengan sesamanya,
bahkan dengan seseorang yang tidak ia kenal sekalipun. Berdasarkan
kebutuhan tersebut membuat fungsi situs Twitter kini berkembang dan
justru lebih mengarah pada aspek sosial. Tidak jarang dalam
perkembangannya penggunaan situs ini lebih banyak difungsikan
untuk berkomunikasi antar sesama user-nya. Seperti yang
diungkapkan oleh Farah Nur Azizah, pelajar kelas 1 SMA ini
mengatakan,
“...Twitter tuh buat aku bisa buat bergaul dan komunikasi sama
teman-temanku. Bisa ngobrol, becanda sama teman-teman. Buat seru- seruan lah pokoknya mbak. Kadang sering bisa ketawa-ketawa sendiri
kalo dapet jawaban yang lucu dari temen..hehehe...” (Kutipan
commit to user
107
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
wawancara dengan Farah di rumahnya, Gading, tanggal 12 November
2011)
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Hafzah Ayu Hagaspa,
mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi ini mengatakan,
“...Menurut aku Twitter adalah media sosial dan juga informasi. Twitter itu ajang untuk mendekatkan kita sama teman-teman kita. Kita bisa tahu kegiatan teman-teman kita. Karna temen-temen aku sekarang kan kebanyakan ada di luar kota jadi setidaknya aku bisa mantau kegiatan mereka dan komunikasi juga tetep bisa nyambung walo saling berjauhan.”(Kutipan wawancara dengan Hafzah, lokasi di Kampus FISIP UNS, tanggal 1 November 2011)
Fungsi interaksi dan pergaulan semakin mendominasi dalam
penggunaan situs Twitter. Bahkan dari seluruh informan yang
diwawancarai, mereka mengaku menggunakan Twitter untuk
berkomunikasi dan berinteraksi dengan users yang lain, kebanyakan
dengan teman-teman mereka. Meskipun memang fungsi informatif
masih tetap berlaku. Hanya saja tingkat keseringan antara informan
yang satu dengan yang lain berbeda-beda.
5. Tention and Relax Needs
Dalam hal ini dapat diartikan kebutuhan manusia untuk
melepas kejenuhan dari rutinitas sehari-hari. Media menjadi tempat
untuk menghibur diri dan melepas beban. Tidak jarang media
dijadikan sebagai alat untuk mengisi waktu dan mengusir rasa sepi.
Oleh karena itu manusia membutuhkan alat yang bisa menghibur diri
mereka. Berdasarkan asumsi itulah penggunaan media pada situs
commit to user
108
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Twitter yang awalnya sebagai tempat untuk berbagi informasi kini
juga telah berkembang menjadi media hiburan. Seperti yang
diungkapkan oleh Wibatsu Arisudewo, wartawan dari harian Radar
Solo. Menurutnya Twitter merupakan sebuah media yang
menyenangkan dan menghibur yang kadang mampu membuatnya
lepas dari rutinitas pekerjaannya. Sama halnya dengan Lia Kartikasari,
seorang pegawai negeri di Departemen Kehutanan ini
mengungkapkan,
“...Selain dapet info yang beragam macemnya kadang juga aku mendapat hiburan dari tweet-tweet sepele tapi lucu-lucu..semisal kaya account @Poconggg, @tebakangaring, @RadityaDika, @jokefisien, @RadioGalau...lumayan lah tweet-tweet-nya bisa menghibur..hehe” (Wawancara dengan Lia via chat Yahoo Messenger, 15 November 2011) Sama halnya dengan Dwi Martini, mahasiswa Sastra Inggris UNS ini
mengatakan,
“...Biasanya sih kalo buka Twitter tuh pas lagi bosen dan butuh hiburan. Aku suka mantengin tweet-tweet macem kaya pencerahan,
kata-kata motivasi kaya Maria Teguh. Trus tweet-tweet yang suka ngebanyol, yang lucu-lucu kaya @RadioGalau, @Poconggg, @RadityaDika, ya macem kaya gitu-gitulah. Lumayan bisa ngilangin
bosen kalo lagi nungguin orang, hehe...” (Kutipan wawancara dengan Dwi, lokasi di warung makan dekat kampus UNS, tanggal 3
November 2011)
Kebutuhan manusia akan 5 hal tersebut membuat munculnya
peralihan fungsi pada situs Twitter. Berbagai tingkatan kebutuhan itu
membuat manusia untuk dapat memaksimalkan kemampuan media
yang digunakannya. Salah satu dampaknya ada pada penggunaan
commit to user
109
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
media pada situs Twitter ini. Situs yang awalnya dibuat sebagai
tempat berbagi informasi, kini telah beralih fungsi dan berkembang ke
arah fungsi-fungsi yang lain. Dan selain fungsi yang telah disebutkan
di atas masih ada beberapa fungsi lainnya yaitu sebagai media
beriklan, baik itu iklan produk, jasa, lowongan kerja, maupun event
yang akan berlangsung. Seperti yang diungkapkan oleh Imam
Subchan, seorang wiraswasta, penggagas gerakan Akademi Berbagi
(Akber) Solo.
“...Saya punya account di Twitter udah sejak setahun yang lalu, tapi kalo aktif di Twitter baru sekitar 5 bulan yang lalu sejak Akber Solo berdiri. Dari Twitter itu kita bisa nginformasiin dan juga ngiklanin kegiatan-kegiatan Akber. Dan semua peserta yang dateng ini rata-rata dan sebagian besar emang tahunya lewat Twitter. Sama saya ini kan suka sekali baca ya mbak, jadi tiap kali baca trus ada nemu kata atau quotation yang bagus atau saya terinspirasi dari situ ya sudah langsung aja saya tweet. Dan Twitter ini adalah sarana paling mudah dan murah buat iklan dan juga sharing pemikiran.” (Wawancara dengan Imam di rumahnya, Gremet, tanggal 19 November 2011)
Sementara itu Winda Anggraeni, seorang mahasiswa dan ibu
rumah tangga yang memiliki bisnis online shop ini mengungkapkan
betapa bergunanya manfaat Twitter bagi dirinya.
“...Sering ngiklan juga lewat Twitter, aku kan punya macem kaya ol (online) shop jadi sebagian besar kegiatan promosinya via online, biasanya kalo ngiklan lewat Facebook sama Twitter. Kalo diiklanin
lewat Twitter biasanya lebih cepet nyebarnya trus nanti kalo ada yang mau liat detail barangnya baru dioper ke facebook gitu.” (Kutipan wawancara dengan Winda, lokasi di kampus FISIP UNS, tanggal 9
November 2011)
Secara umum dari seluruh hasil observasi dan wawancara yang
telah dilakukan, terdapat alih fungsi penggunaan media yang terjadi
commit to user
110
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pada situs Twitter. Dari situs yang berifat information network kini
berubah fungsi menjadi social network atau jejaring sosial. Bentuk
dari jejaring sosial di antaranya dapat terlihat sebagai berikut :
1. Sebagai pergaulan
Dari hasil pengamatan penulis dapat dikatakan alih fungsi
inilah yang paling mendominasi dan hampir bisa dikatakan jika
dibiarkan begitu saja dapat menggeser keberadaan fungsi Twitter
sebagai tempat berbagi informasi. Dari hasil wawancara dan
pengamatan yang telah dilakukan, seluruh informan menyatakan
menggunakan situs Twitter sebagai tempat dimana mereka bisa
terhubung dengan teman, saudara, famili maupun relasi kerja mereka.
Dengan kata lain digunakan untuk melakukan percakapan atau dialog-
dialog yang dirasa kurang penting isi pembicaraannya. Meskipun
memang intensitas dari setiap informan berbeda-beda dalam men-
tweet percakapan tersebut. Berikut contoh-contoh tweet tersebut :
2. Sebagai diary online, seperti tempat curhat, update aktivitas pribadi,
tempat berlatih menulis.
commit to user
111
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Sebagai pencitraan diri (personal branding)
Personal branding bisa dibentuk dari beberapa poin
diantaranya, hal-hal yang sering dia tweet, profil picture (atau biasa
disebut dengan istilah avatar), maupun profil sekilas yang ditampilkan
dalam fitur Profile. Dari poin-poin tersebut dapat menunjukkan
karakter yang ingin dibangun dari setiap penggunanya. Sebagai
contoh pada informan Arthur Garincha yang memiliki account Twitter
dengan username @Arthur_Garincha. Arthur sering men-tweet hal-hal
yang sifatnya mengkritisi lingkungan sekitarnya, baik itu tentang
pergaulan anak muda, pemerintahan, dan hal-hal yang sedang tren dan
populer. Selain itu Arthur juga aktif menggalakkan gerakan
kepemudaan yang dinamainya dengan #prayforindonesia dan
#sayabangga. Profil picture yang dia tampilkan pun selalu terkesan
cool dan lucu. Hal tersebut seolah-olah mengindikasikan bahwa di
mata para followers-nya Arthur dikenal sebagai pribadi pemuda yang
aktif, bijak, pintar, dan kritis. Berikut tampilan account Arthur
Garincha beserta tweet-tweet yang dia tulis.
Profile :
commit to user
112
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tweet-tweet Arthur :
Selain itu masih banyak lagi karakter-karakter lainnya yang
bisa dibangun melalui situs Twitter tergantung dari user yang
menggunakannya. Hal tersebut yang penulis namakan sebagai
personal branding. Situs Twitter biasanya sering digunakan oleh para
public figure yang ingin melipatgandakan kepopulerannya seperti
artis, politikus, penulis, seniman, dan yang lainnya. Bahkan tidak
jarang dalam beberapa kasus ada banyak orang biasa yang menjadi
terkenal karena situs Twitter, seperti pada account @poconggg yang
mendadak menjadi populer karena tweet-tweet yang dia tulis selalu
berkesan lucu dan menghibur para followers-nya.
commit to user
113
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari analisa data yang telah disajikan pada bab sebelumnya, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengguna situs Twitter memahami situs Twitter sebagai jejaring sosial,
dimana dengan situs tersebut orang dapat saling berbagi informasi dan
berita, baik itu mengenai informasi pribadi (seperti curahan hati atau
update aktivitas pribadi) maupun informasi secara umum. Di twitter
pengguna dapat saling berhubungan dengan teman, keluarga, saudara,
maupun rekan kerja mereka. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil
wawancara yang menyatakan hampir dari seluruh pengguna Twitter
memfungsikan situs Twitter sebagai tempat untuk berinteraksi dan
mendekatkan mereka dengan orang-orang yang mereka kenal. Bukan
khusus sebagai media tempat berbagi informasi yang sifatnya
informatif.
2. Secara umum dapat dikatakan bahwa telah terjadi alih fungsi pada
penggunaan media situs Twitter. Dari fungsi awalnya sebagai
information network kini berubah menjadi social network, yang lebih
mengedepankan aspek sosial (pergaulan) di antara para penggunanya.
Alih fungsi media yang terjadi didasarkan pada tingkatan kebutuhan
commit to user
114
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pengunaan media yaitu cognitive needs, affective needs, personal
integration needs, social integration needs, dan tention and relax
needs.
B. Saran
Dari seluruh hasil pengamatan yang telah dilakukan terdapat
beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pemahaman
khalayak mengenai situs Twitter terutama bagi khalayak pengguna,
diantaranya :
1. Fungsi utama situs Twitter adalah sebagai media berbagi informasi dan
berita. Dimana khalayak pengguna yang berpartisipasi aktif di
dalamnya merasa sangat terbantu dengan adanya kemunculan situs
tersebut. Oleh karena itu alangkah baiknya jika dalam penggunaan
situs tersebut difungsikan sebagaimana fungsi awalnya. Dan tidak
lantas tergantikan oleh fungsi-fungsi lainnya hanya karena alasan
mengikuti trend dan perkembangan zaman.
2. Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai
sebuah inspirasi, acuan, dan sekaligus pengembangan bagi khalayak
awam baik itu khalayak pengguna situs Twitter maupun masyarakat
pengguna media pada umumnya.
commit to user
115