perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ALIH FUNGSI

( Studi Deskriptif Kualitatif tentang Alih Fungsi Situs

Microblogging Twitter pada Pengguna Twitter )

SKRIPSI

Oleh :

NANA ROHANAWATI D1209059

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

commit to user

i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul :

ALIH FUNGSI TWITTER

( Studi Deskriptif Kualitatif tentang Alih Fungsi Situs Microblogging Twitter

pada Pengguna Twitter )

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Skripsi

Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pembimbing,

Drs. Alexius Ibnu M, M.Si Dra. Sri Urip Haryati, M.Si

NIP. 19510717 198303 1 001 NIP. 19570821 198303 2 001

commit to user

ii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PENGESAHAN

Telah Diuji dan Disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi

Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Hari : Rabu

Tanggal : 11 Januari 2012

Susunan Panitia Penguji

1. Ketua : Drs. Mursito BM, SU (...... ) NIP. 195307271980031001

2. Sekretaris : Chatarina Heny DS, S.Sos, M.Si (...... ) NIP. 179612222002122002

3. Penguji I : Drs. Alexius Ibnu M, M.Si (...... ) NIP. 195107171983031001

4. Penguji II : Dra. Sri Urip Haryati, M.Si (...... ) NIP. 195708211983032001

commit to user

iii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO

“ There is a will there is a way “

commit to user

iv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSEMBAHAN

Tuhanku “Allah SWT”

Ayah dan Ibu, thanks for the best.

Keluarga N tercinta

Twitter

commit to user

v perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah SWT semesta

alam, sholawat beserta salam kepada Nabi dan Rasul Muhammad

SAW atas kelancaran yang hamba peroleh dan nikmat yang selalu

diberikan tanpa alpa hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi dengan judul ALIH FUNGSI TWITTER

(Studi Deskriptif Kualitatif tentang Alih Fungsi Situs

Microblogging Twitter pada Pengguna Twitter) ini dimaksudkan

untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Ilmu Komunikasi Jurusan Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis

menyadari sepenuhnya keberhasilan penulis tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya

kepada:

1. Prof. Drs. Pawito. Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret.

2. Bapak Drs. Alexius Ibnu M, M.Si dan Ibu Dra. Sri Urip Haryati,

M.Si, selaku dosen pembimbing.

3. Ibu Dra. Prahastiwi Utari, M.Si, Ph.D selaku pembimbing

akademik yang telah membimbing penulis selama menempuh masa

studi.

commit to user

vi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4. Bapak Drs. Mursito BM, SU dan Ibu Chatarina Heny DS, S.Sos,

M.Si selaku dosen penguji.

5. Semua narasumber (pengguna situs Twitter) dan teman-teman

yang telah bersedia untuk berbagi pengalamannya untuk

kelengkapan data skripsi.

Surakarta, 11 Januari 2012

Penulis,

Nana Rohanawati

commit to user

vii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ...... i

PERSETUJUAN ...... ii

PENGESAHAN ...... iii

MOTTO ...... iv

PERSEMBAHAN ...... v

KATA PENGANTAR ...... vi

DAFTAR ISI ...... viii

DAFTAR GAMBAR ...... xi

DAFTAR TABEL ...... xii

ABSTRAK ...... xiii

ABSTRACT ...... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ...... 1

A. Latar Belakang ………………………………… ...... 1

B. Rumusan Masalah………………………………………… .. 7

C. Tujuan Penelitian…………………………………………… 7

D. Batasan Masalah ...... 7

E. Manfaat Penelitian………………………………………… . 7

F. Landasan Teori...... 8

1. Penggunaan Media ...... 8

2. Komunikasi Massa ...... 11

commit to user

viii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3. Teknologi Komunikasi dan Informasi ...... 15

4. Media Baru ...... 17

5. Informasi ...... 29

6. Situs Jejaring Sosial ...... 38

G. Kerangka Konsep ...... 42

H. Definisi Konseptual ……………………………………… .. 43

I. Metodologi Penelitian...... 45

1. Jenis Penelitian ...... 45

2. Objek Penelitian ...... 46

3. Sumber Data ...... 47

4. Teknik Pengumpulan Data ...... 48

5. Teknik Pengambilan Sampel ...... 49

6. Validitas Data ...... 51

7. Teknik Analisis Data ...... 52

8. Keterbatasan Penelitian ...... 54

BAB II. DESKRIPSI OBYEK ...... 56

A. Sejarah dan Perkembangan Situs Microblogging Twitter….. .. 56

B. Logo Situs Microblogging Twitter ...... 59

C. Tentang Situs Microblogging Twitter ...... 60

D. Keanggotaan Situs Microblogging Twitter ...... 64

E. Account Twitter Peneliti ...... 66

BAB III. PENYAJIAN DATA ...... 69

A. Identitas Informan ...... 69

commit to user

ix perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

B. Data Wawancara ...... 79

1. Arti Twitter Bagi Pengguna ...... 84

2. Fungsi Twitter Bagi Pengguna ...... 85

3. Contoh Tweet ...... 88

BAB IV. ANALISIS DATA ...... 92

A. Pemahaman Tentang Situs Twitter ...... 92

1. Arti Twitter Bagi Penggunanya ...... 92

2. Twitter sebagai Information Network Bukan Social Network

...... 94

3. Twitter sebagai Information Network ...... 99

B. Alih Fungsi Twitter ...... 103

1. Cognitive Needs ...... 103

2. Affective Needs ...... 105

3. Personal Integration Needs ...... 106

4. Social Integration Needs ...... 107

5. Tention and Relax Needs ...... 108

BAB V. PENUTUP ...... 115

A. Kesimpulan………………………………………………… ... 115

B. Saran ...... 116

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

commit to user

x perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Bagan Kerangka Konsep ...... 42

Gambar 2 Logo Twitter Burung ...... 59

Gambar 3 Logo Twitter Ikan Paus ...... 60

Gambar 4 Lima Besar Negara Pengguna Twitter Teraktif ...... 65

Gambar 5 Bagan Statistik Pengguna Twitter di Kota-kota di Indonesia ...... 66

Gambar 6 Tampilan Timeline Twitter Peneliti pada Fitur Home ...... 67

Gambar 7 Tampilan Timeline Twitter Peneliti pada Fitur Profile ...... 67

Gambar 8 Tampilan Timeline Twitter Peneliti pada Fitur Following ...... 68

Gambar 9 Tampilan Timeline Twitter Peneliti pada Fitur Followers ...... 68

Gambar 10 Contoh-contoh Tweet ...... 88

Gambar 11 Tampilan Kolom Tweet pada Timeline Twitter ...... 99

Gambar 12 Tweet dari @fajarjasmin ...... 100

Gambar 13 Contoh-contoh Tweet Informatif ...... 101

Gambar 14 Contoh-contoh Tweet yang tidak Informatif ...... 102

commit to user

xi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Data Identitas Informan ...... 82

commit to user

xii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK

Nana Rohana Wati. D1209059. ALIH FUNGSI TWITTER (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Alih Fungsi Situs Microblogging Twitter pada Pengguna

Twitter). SKRIPSI. Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Januari 2012.

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi melahirkan berbagai jenis aplikasi media baru yang melipatgandakan kemampuan manusia untuk

menerima, memproses, dan menyiarkan informasi. Internet disebut-sebut sebagai era media baru yang memungkinkan manusia dapat saling berhubungan dan memenuhi kebutuhan informasi dan komunikasi tanpa batas. Situs Twitter merupakan salah satu situs yang memfasilitasi para penggunanya untuk saling berbagi dan meng-update informasi. Tetapi seiring dengan perkembangannya, pemanfaatan situs microblogging tersebut justru beralih fungsi ke aspek sosial. Sangat kontras dengan pernyataan pihak Twitter Inc. (perusahaan pemilik Twitter) yang menyatakan bahwa situs Twitter bukanlah sebagai situs jejaring sosial. Penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah telah terjadi alih fungsi dalam penggunaan media situs microblogging Twitter dan masih berlakukah fungsi utama Twitter sebagai tempat berbagi informasi bagi para penggunanya. Penelitian didasarkan pada teori tingkatan kebutuhan penggunaan media yang disampaikan oleh Elihu Katz. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purpossive sampling yaitu para pengguna Twitter yang aktif mengakses situs Twitter dengan frekuensi pemakaian secara berkesinambungan. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menyebutkan bahwa hampir seluruh pengguna Twitter menyatakan bahwa situs Twitter sebagai salah satu bentuk dari jejaring sosial seperti halnya situs Facebook. Fungsi sosial (pergaulan) cenderung mendominasi

melebihi fungsi utamanya. Meskipun memang para pengguna Twitter tidak

mengabaikan fungsi utama situs Twitter yaitu sebagai sumber informasi dan berita (an information network).

Alih fungsi media yang terjadi didasarkan pada tingkatan kebutuhan penggunaan media yaitu cognitive needs, affective needs, personal integration needs, social integration needs, dan tention and relax needs. Dengan adanya

tingkatan kebutuhan tersebut memaksa khalayak pengguna untuk dapat mengoptimalkan fungsi dari media yang digunakannya. Sehingga secara otomatis menyebabkan pola penggunaan dan pemanfaatan pengguna terhadap situs Twitter

ikut pula berkembang dan mengubah fungsi Twitter menjadi jejaring sosial.

Keyword : media baru, microblogging, alih fungsi Twitter

commit to user

xiii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRACT

Nana Rohana Wati. D1209059. THE TWITTER’S FUNCTION CHANGES (Qualitative Descriptive Study about Microblogging Site Twitter’s Function

Changes on It’s User). SKRIPSI. Department of Communication, Faculty of Social and Political Science Sebelas Maret University Surakarta. Januari 2012.

The development of information and communication technologies giving

birth to the various types of new media forms. Internet technology is called as the new media era that gave rise to a wide range of applications that can make information easily and quickly circulated. Twitter is one site that facilitates its users to share and update information. But along with its development, utilization of the microblogging site is actually converted to the social aspect. Infact, contrast with the statement of Twitter Inc. (company owners of Twitter) which states that their site is not as a social networking site. This research was conducted with the goal is to find out that is it there is a change of Twitter’s function and is it still stands to be an information network as it’s main function. The study is based on the theory of levels of need for the use of media delivered by Elihu Katz. The sampling technique is done by purpossive sampling that is the active Twitter users who access the site with the frequency of use on an ongoing basis. This study uses data collection techniques through interviews, observation and documentation. The results of this study indicate that almost all of the Twitter’s user states that Twitter site as one form of social networking sites like Facebook. It’s function relationships and interactions tend to dominate over its main function. Although the user does not ignore Twitter site's main function is as an information network. Over the functions of the media that occurred based on the level of need for the use of media that is cognitive needs, affective needs, personal needs

integration, social integration needs, and tention and relax needs.With this level of

audience demand forced the user to be able to optimize the function of the media it uses. So that automatically causes the pattern of usage and utilization of Twitter

users on the site were also growing and change Twitter’function into social network.

Keyword : new media, microblogging, Twitter’s function changes

commit to user

xiv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berkembangnya teknologi

komunikasi dan informasi yang melahirkan berbagai jenis aplikasi media

baru. Teknologi komunikasi dan informasi telah melipatgandakan

kemampuan manusia untuk menerima, memproses, dan menyiarkan

informasi. Teknologi komunikasi memungkinkan manusia dapat saling

berhubungan dan memenuhi kebutuhan akan informasi dan komunikasi

tanpa batas.

Ada satu kebutuhan masyarakat yang semula dirasa kurang penting

kini menjadi kebutuhan primer, yaitu kebutuhan informasi. Sebagian besar

masyarakat mempunyai posisi sebagai konsumen dan sebagian yang lain

menjadi produsen dan kreator informasi. Sehingga muncullah bentuk

masyarakat baru dengan sebutan masyarakat informasi.1

Kemunculan media baru telah memberikan dampak yang besar

terhadap kehidupan manusia. Secara singkat media baru dapat diartikan

sebagai media yang terbentuk dari kegiatan interaksi antara manusia

1 Mursito BM, Memahami Institusi Media (Surakarta : Lindu Pustaka dan SPIKOM

Surakarta,2006) hlm.138

commit to user

1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dengan komputer khususnya internet. Media baru secara langsung telah

merubah pola kehidupan masyarakat, budaya, cara berfikir, dan hampir

segala aspek dalam kehidupan manusia. Teknologi internet disebut-sebut

sebagai era media baru yang memunculkan berbagai macam aplikasi yang

dapat membuat informasi dan komunikasi beredar dengan mudah dan

cepat.

Menurut Laquey (1997) asal-usul internet berasal dari jaringan

komputer yang disebut dengan Arpanet. Internet diciptakan pada tahun

1969 oleh Kementerian Pertahanan Amerika Serikat yang bernama

Department of Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA).

Misi awalnya sederhana, yaitu mencoba menggali teknologi sumber

jaringan yang dapat menghubungkan para peneliti dengan berbagai sumber

daya yang jauh seperti sistem komputer dan pangkalan data yang besar.

Arpanet berhasil membantu membudidayakan sejumlah jaringan lainnya,

yang kemudian saling berhubungan. Dua puluh lima tahun kemudian

sistem ini berevolusi menjadi suatu organisme yang semakin luas

perkembangannya, yang mencakup puluhan juta orang dan ribuan

2 jaringan.

Di dunia, jaringan internet sebenarnya sudah lama berkembang,

tentunya lebih maju daripada di Indonesia. Meskipun demikian, internet di

Indonesia berkembang dengan pesat. Dalam perkembangannya selain

2 Elvinaro Ardianto dkk, Komunikasi Massa (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2007)

hlm.151

commit to user

2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

sebagai sumber informasi, internet juga berkembang sebagai media

komunikasi dalam masyarakat. Perkembangan teknologi komunikasi dan

informasi memungkinkan para penggunanya untuk berkomunikasi dengan

banyak pilihan cara. Diantaranya email, forum, milis/group, situs jejaring

sosial, blog, microblogging, dan masih banyak lagi bentuk-bentuk aplikasi

lainnya dalam media internet.

Salah satu situs yang belakangan menjadi terkenal di kalangan

masyarakat adalah situs microblogging Twitter. Situs yang berformat

sebagai jaringan informasi ini berbentuk microblogging yang dapat

memungkinkan penggunanya untuk berbagi informasi ke dalam bentuk

140 karakter tulisan. Sehingga karena hanya memiliki 140 karakter,

Twitter juga sering disebut dengan istilah “sms internet”.

Twitter is a real-time information network that connects you to the latest information about what you find interesting. Simply find the public streams you find most compelling and follow the conversations. At Twitter, we believe that the open exchange of information can have a positive global impact. Every day we are

inspired by stories of people using Twitter to help make the world a better place in unexpected ways.3

Situs Twitter merupakan sebuah jaringan informasi yang menghubungkan antar para penggunanya dengan informasi-

informasi terbaru tentang hal-hal yang menarik minat mereka. Twitter merupakan cara yang sederhana untuk berdiskusi dengan sesama para penggunanya. Pihak Twitter percaya bahwa pertukaran

informasi yang sifatnya terbuka tersebut dapat memberikan dampak yang positif. Setiap harinya mereka terinspirasi oleh cerita- cerita dari orang-orang yang mengunakan Twitter untuk membantu

membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dengan cara-cara yang tidak terduga.

3 Twitter.Com,“About Twitter”, http://twitter.com/about 15/07/2011/13.45

commit to user

3

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Situs Twitter muncul tidak lama setelah situs jejaring sosial

Facebook muncul dan menjadi terkenal di masyarakat. Situs Twitter

termasuk ke dalam daftar 10 situs yang paling sering dikunjungi. Di

Indonesia, jumlah penggunanya terus mengalami kenaikan yang pesat

dalam satu tahun belakangan. Pada tahun 2010 diperkirakan jumlahnya

hanya 500 ribuan pengguna, tetapi pada tahun 2011 mencapai lebih dari 5

juta pengguna. Dengan jumlah pemakai sebesar itu, Indonesia menduduki

peringkat kedua negara dengan pemakai Twitter terbanyak di Asia.4

Faktanya, seiring dengan perkembangan situs tersebut masyarakat

menganggap bahwa situs Twitter adalah situs jejaring sosial. Namun pada

kenyataannya perusahaan pemilik Twitter menekankan bahwa Twitter

sebenarnya bukanlah sebagai situs jejaring sosial atau social network.

Kevin Thau, VP Business and Corporate Development Twitter pada saat

presentasi Nokia World 2010 di UK mengatakan,

“Twitter is for news. Twitter is for content. Twitter is for

information. Twitter is changing the very nature of news today. Journalists are sending their stories to Twitter and some are even

publishing directly to Twitter. It’s also allowing everyday users to become journalists themselves by providing them with a simple 5 mechanism to break news.”

4 SalingSilang.Com, “Indonesia Social Media Landscape, 3rd SalingSilang.com Report”

http://www.slideshare.net/salingsilang/indonesia-social-media-landscape-h1-2011-3rd- salingsilangcom-report 15/07/2011/11.05

5 ReadWriteWeb.Com, “Twitter is Not a Social Network, Says Twitter Exec.” http://www.readwriteweb.com/archives/twitter_is_not_a_social_network_says_twitter_exec.php

7/01/2011/09.31

commit to user

4

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kevin Thau memproklamirkan bahwa fokus utama Twitter

bukanlah pada aspek sosial, melainkan mekanisme pengiriman berita.

Namun publik saat ini memiliki pemahaman yang berbeda sehingga pola

penggunaan mereka pun ikut pula berubah.6 Demikian pula dengan Evan

Williams, co-founder Twitter Inc. dalam KTT Web 2.0 yang diadakan di

San Fransisco pada 20-22 Oktober 2009, mengatakan :

“What we have to do is deliver to people the best and freshest most

relevant information possible. We think of Twitter as it’s not a

social network, but it’s an information network. It tells people what

they care about as it is happening in the world.”7

Evan Williams menekankan bahwa Twitter bukanlah social

network atau situs jejaring sosial. Menurutnya, Twitter adalah situs

microblogging yang memuat konten, sumber berita, dan informasi. Twitter

memberitahukan kepada publik apa yang sedang terjadi di seluruh penjuru

dunia. Demikian pula pada penelitian yang dilakukan oleh Haewoon

Kwak, Changhyun Lee, Hosung Park, dan Sue Moon dari Department of

Computer Science, KAIST, Korea dengan judul What is Twitter, a Social

Media or News Media?, menyebutkan bahwa :

6 Inilah.Com, “Twitter Bukan Situs Jejaring Sosial” http://www.inilah.com/read/detail/821601/twitter-bukan-situs-jejaring-sosial/ 5/01/2011/09.00

7 Youtube.Com, “Web 2.0 Summit 2010 : Evan Williams, A Conversation with Evan Williams” Wawancara John Battele dari Tim O’Reilly dengan Evan Williams, co-founder Twitter Inc. pada KTT Web 2.0 (San Fransisco, 20 Oktober 2009) http://www.youtube.com/watch?v=c4xZtTYhCDA 5/01/2011/14.35

commit to user

5

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

“Twitter shows a low level of reciprocity; 77.9% of user pairs with

any link between them are connected one-way, and only 22.1% have reciprocal relationship between them... We collected CNN Headline News of our Twitter data collection period and conducted

preliminary analysis. From a subset of trending topics that we have matched against CNN Headline News more than half the time CNN was ahead in reporting. However, some news broke out on Twitter

before CNN and they are of live broadcasting nature (e.g., sports matches and accidents). Our preliminary results confirms the role of Twitter as a media for breaking news in a manner close to 8 omnipresent CCTV for collective intelligence.” Dalam penelitian yang dipresentasikan pada Konferensi

Internasional World Wide Web ke-19 itu disebutkan bahwa hubungan

reaksi timbal balik pada Twitter cukup rendah, 77,9% dari penggunanya

hanya menunjukkan reaksi yang bersifat satu arah sedangkan hanya 22,1%

saja yang menunjukkan hubungan timbal balik antar sesama penggunanya.

Sementara itu Trending Topic (TT), yang menjadi topik perbincangan

hangat di Twitter hampir tidak ada bedanya dengan headline berita yang

disiarkan di CNN, bahkan sebelum CNN memberitakannya, berita tersebut

sudah terlebih dahulu menyebar di Twitter. Hal tersebut secara tidak

langsung mengindikasikan bahwa situs Twitter lebih tepat disebut sebagai

“information network” daripada “social network”.

8 Haewoon Kwak et.all, What is Twitter, a Social Network or a News Media? (Korea, Department

of Computer Science KAIST, 2010) hlm.6

commit to user

6

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

B. Rumusan Masalah

Apakah telah terjadi alih fungsi situs microblogging Twitter dan

masih berlakukah fungsi utama Twitter yaitu sebagai tempat berbagi

informasi bagi para penggunanya?

C. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah telah

terjadi alih fungsi situs microblogging Twitter dan masih berlakukah

fungsi utama Twitter sebagai tempat berbagi informasi bagi para

penggunanya.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat secara teoritis adalah hasil penelitian ini diharapkan sebagai

rangka pengembangan ilmu teknologi informasi dan komunikasi serta

dapat menjadi sumbangan pemikiran dalam melakukan penelitian-

penelitian di masa yang akan datang terutama yang berkaitan dengan

komunikasi dengan menggunakan media internet.

2. Manfaat secara praktis adalah sebagai gambaran pengetahuan untuk

mengetahui situs microblogging Twitter lebih dalam dan sebagai

pemahaman khalayak pengguna.

commit to user

7

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

E. Landasan Teori

1. Penggunaan Media

Penggunaan media adalah cara khalayak dalam

mengkonsumsi atau menggunakan suatu media, indikatornya antara

lain:

a. Frekwensi, yakni tingkat keseringan menggunakan media.

b. Intensitas, yakni tingkat kedalaman pemakaian terhadap isi

media.

c. Durasi, yakni lamanya menyaksikan acara.9

Dikutip dalam buku Media Effects and Beyond, Rosengren

menjelaskan aspek-aspek dan faktor-faktor penentu penggunaan

media.

Regardless of the medium chosen, any student of individual

media use must distinguish between at least four aspects of that use:

a. Amount of use (in terms of units of time spent or units of

media content used).

b. Type or genre of media content used and preferred (news, editorials, soap operas, etc).

c. Type of relation established with the content used (identification, para-social interaction, etc).

d. Type of context of media use (alone or with somebody else, 10 media use being primary or secondary activity, etc).

9 Karl Erik Rosengren, Media Effects and Beyond: Culture, Socialization, and Lifestyles (New

York : Routledge, 2000) hlm.49

commit to user

8

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Berdasarkan penjelasan di atas, terlepas dari media yang

dipilih, setiap orang menggunakan setiap media dengan membedakan

antara sedikitnya empat aspek penggunaannya, yaitu:

a. Jumlah penggunaan (dalam hal ini adalah waktu yang

dihabiskan atau konten apa saja yang dikonsumsi pada media

yang digunakan).

b. Jenis atau genre konten media yang digunakan dan disukai

(berita, editorial, opera sabun, dan lain-lain).

c. Tipe hubungan muncul sesuai dengan isi yang digunakan

(identifikasi, interaksi parasosial, dan lain-lain).

d. Jenis konteks menggunakan media (sendiri atau dengan orang

lain, menggunakan media kegiatan utama atau sekunder

sedang, dan lain-lain).

Sementara itu menurut Elizabeth Paton (2011) yang dikutip

dalam Jurnal Internasional menyebutkan,

“Focusing on Australian fiction writers, this research found

that media use was an important (but not the sole) component

10 Ibid. hlm.51

commit to user

9

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

in developing their interest in writing, learning their craft, and

11 generating and testing ideas.”

“Berfokus pada penulis fiksi Australia, penelitian ini

menemukan bahwa penggunaan media adalah komponen yang

sangat penting (tapi bukan satu-satunya) dalam

mengembangkan minat masyarakat dalam menulis, belajar,

dan menghasilkan ide-ide.”

Rosengren memiliki pendapat bahwa adanya hubungan

antara basic needs (kebutuhan dasar) dengan motif penggunaan media

dan dengan karakteristik individu dan lingkungan sosial dimana ia

berada. Tingkatan kebutuhan yang dimaksud dapat dilihat pada apa

yang disampaikan oleh Elihu Katz yaitu :

1. Cognitive Needs (memperoleh informasi, pengetahuan, dan pengertian) 2. Affective Needs (pemenuhan kebutuhan emosi dan estetika)

3. Personal Integration Needs (kredibilitas, konfiden, status,

dan stabilitas)

4. Social Integration Needs (kontak dengan famili, kawan, dan penerimaan oleh lingkungan)

5. Tention and Relax Needs (kebutuhan untuk melepas kejenuhan, rileks, hiburan, sesuatu yang berubah/berbeda dari 12 rutinitas)

11 Elizabeth Paton, Communication and Creativity : How does Media Usage Influence Those Who Create Media Text (International Journal of Communication, Vol.5, 2011) hlm.101

12 Werner Severin and James Tankard, Communication Theories : Origin Methods and Uses in

The Mass Media (New York : Longman Publiseher Group, 1992) hlm.333

commit to user

10

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Sementara itu, Perse and Courtright mengidentifikasikan 11

jenis Needs (kebutuhan) baik dalam komunikasi massa maupun

komunikasi antar personal, yaitu:

1. To relax (rileks)

2. To be entertained (terhibur)

3. To forget work or other things (melupakan pekerjaan atau hal-hal lainnya) 4. To have to do with friends (bisa dilakukan bersama teman- teman) 5. To pass the time away (membunuh waktu) 6. To feel excited (merasa gembira) 7. To feel less lonely (mengusir kesepian) 8. To satisfy a habit (memuaskan kebiasaan) 9. To learn things about myself and others (belajar hal-hal tentang diri sendiri dan yang lain) 10. To let others know I care about their feelings (membiarkan orang tahu bahwa saya peduli dengan perasaannya) 11. To get someones to do something for me (agar seseorang melakukan sesuatu untuk saya)13

2. Komunikasi Massa

Salah satu pengertian paling mudah dari komunikasi massa

adalah komunikasi melalui media massa. Tentu saja pengertian

semacam ini sama sekali tidak memadai. Diperlukan penjelasan

13 Ibid. hlm.334

commit to user

11

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

mengenai karakter-karakter khusus yang konkret untuk mengenali dan

melakukan analisa atas komunikasi massa.

Definisi komunikasi massa yang paling sederhana

dikemukakan oleh Bittner yaitu, “Komunikasi massa adalah pesan

yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar

orang (mass communication is messages communicated through a

mass medium to a large number of people)”.14 Dari definisi tersebut

dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan

media massa. Jadi sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada

khalayak yang banyak apabila tidak menggunakan media massa maka

hal tersebut tidak dapat dikatakan sebagai komunikasi massa.

Definisi komunikasi massa yang lain yang lebih terperinci

dikemukakan oleh Gerbner. Menurut Gerbner (1967),“Mass

communication is the technologically and institusionally based

production and distribution of the most broadly shared continous flow

of messages in industrial societies”.15

Dari definisi Gerbner di atas digambarkan bahwa komunikasi

massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi.

Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas

secara terus-menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya harian,

14 Elvinaro Ardianto dkk. Op. Cit. hlm.3

15 Ibid.

commit to user

12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

mingguan, atau bulanan. Proses memproduksi pesan tidak dapat

dilakukan oleh perorangan, melainkan harus oleh lembaga dan

membutuhkan suatu teknologi tertentu, sehingga komunikasi masaa

akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri.

Para pakar mengemukakan tentang sejumlah fungsi

komunikasi massa kendati dalam setiap itemnya terdapat kesamaan

dan perbedaan. Fungsi komunikasi menurut Dominick (2001) terdiri

dari surveillance (pengawasan), interpretation (penafsiran), linkage

(keterkaitan), transmission of values (penyebaran nilai), dan

entertainment (hiburan).16 Sementara itu Effendy (1993)

mengemukakan fungsi komunikasi massa secara umum adalah :

a. Fungsi informasi

b. Fungsi pendidikan

c. Fungsi mempengaruhi17

Sebagai sebuah institusi sosial, media massa selalu dilanda

perubahan. Perubahan itu terutama berkaitan dengan perkembangan

teknologi komunikasi. Sejumlah ahli termasuk Marshal McLuhan telah

mencoba membagi berbagai masa di dalam kehidupan manusia dalam

kaitannya dengan teknologi komunikasi.

16 Elvinaro Ardianto dkk. Op. Cit. hlm.14

17 Ibid. hlm.18

commit to user

13

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1. Masa pertama adalah apa yang disebut McLuhan sebagai

tribal epoch, yakni masa ketika komunikasi antarmanusia dilakukan melalui lisan.

2. Pada masa selanjutnya, literate epoch, manusia mulai

menggunakan konvensi alfabetik alam menyampaikan pesan. Pada masa komunikasi tulis ini, proses komunikasi bersandar pada sistem simbol yang memungkinkan manusia

tidak harus bertatap muka tatkala berkomunikasi.

3. Masa selanjutnya adalah print epoch atau masa cetak. Masa ini ditandai dengan komunikasi melalui barang cetakan. Meksipun di masa sebelumnya proses menulis telah ada, namun mode berkomunikasi dengan tulisan tercetak masih belum muncul. Ketika Johannes Guttenberg menemukan mesin cetak, dimulailah sebuah model komunikasi dengan menyandarkan diri pada tulisan yang dicetak secara luas. 4. Setelah itu manusia memasuki masa electronic epoch, yakni ketika mulai muncul telegraf. Pada masa ini, dominasi tulisan cetak sebagai alat komunikasi usai sudah. Masa elektronik ini makin berkembang tatkala radio dan televisi ditemukan.18

Tentu saja McLuhan belum sampai pada prediksi mengenai

sebuah teknologi komunikasi massa baru setelah masa elektronik.

Mengikuti pola pikir yang dibangun oleh McLuhan, maka kita juga

bisa menyebut telah hadir era baru dalam berkomunikasi ketika

internet muncul. Berkait dengan kemunculan internet sebagai

teknologi komunikasi baru, menarik untuk melihat pandangan Roger

Fidler mengenai transformasi dari media massa lama menuju media

komunikasi baru. Fidler mengungkapkan, ada sejumlah prinsip yang

bisa memandu kita untuk memahami transformasi tahap lanjut dari

18 Julia T. Wood, Communication Mosaics : A New Introduction to The Field of Communication

(Belmont, : Wadsworth, 1998) hlm.433

commit to user

14

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

media arus utama dan juga kemunculan komunikasi melalui media

komputer. Kehadiran internet merupakan sesuatu yang terelakkan.

Sebagai bagian dari mediamorfosis, internet tidak muncul secara tiba-

tiba. Jejak historisnya cukup panjang untuk dilacak ke belakang.19

3. Teknologi Komunikasi dan Informasi

Teknologi informasi dan komunikasi merupakan gabungan

dari teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi

informasi meliputi cara-cara dan peralatan untuk memperoleh,

mengolah, dan menghasilkan informasi, sedangkan teknologi

komunikasi meliputi cara-cara dan peralatan untuk melakukan

komunikasi.20

Penyebaran informasi dalam masyarakat modern biasanya

menggunakan teknologi, khususnya teknologi komunikasi. Pada

umumnya teknologi diberi pengertian sebagai penerapan ilmiah dan

sistematik pada kegiatan-kegiatan praktis. Jika ilmu pengetahuan dan

sains diartikan sebagai sarana untuk memahami lingkungan alam,

maka teknologi adalah sarana untuk mengendalikan dan

memanfaatkannya. Keduanya sangat penting, bukan hanya dalam

19 Roger Fidler, Mediamorfosis: Memahami Media Baru, penterjemah Hartono Hadikusumo (Yogyakarta : Bentang, 2003) hlm.44

20 Juharis Rasul, Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 (Bogor : Yudhistira Ghalia Indonesia,

2010) hlm.14

commit to user

15

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

proses peningkatan produksi tetapi juga untuk mempertahankan dan

21 melipatgandakan peningkatan itu.

Pada sisi lain teknologi juga dipandang sebagai instrumen.

Meskipun sebagai instrumen tetapi kehadirannya tidak pasif.

Teknologi hadir tidak atas kemauannya sendiri. Ia dihadirkan dan

diinginkan oleh manusia, yang mencipta dan memakainya. Pada waktu

ia tercipta maka ia akan berubah menjadi fungsi.22 Oleh karena

teknologi merupakan fungsi, maka pilihan jenis teknologi juga

bergantung dari manfaat apa yang hendak diambil dari pemakaian

teknologi tersebut. Jika pemakaian teknologi dimaksudkan untuk

meningkatkan dan melipatgandakan peningkatan produksi, maka

pilihan akan jatuh pada teknologi jenis “Hi-Tech” atau “Hard-Tech”

(teknologi tinggi dan teknologi keras). Jika pemakaian teknologi hanya

untuk memenuhi kebutuhan dasar saja maka yang dipilih adalah “Lo-

Tech” atau “Soft-Tech” (teknologi madya). Masing-masing jenis

teknologi ini mempunyai karakter sendiri-sendiri.23

Teknologi komunikasi menurut Rogers adalah perangkat keras,

struktur-struktur organisasional, dan nilai-nilai sosial dengan mana

individu mengumpulkan, mengolah, dan saling bertukar informasi

dengan individu lain. Sedang teknologi informasi mencakup sistem-

21 Mas’oed dan Nasikun dalam Mursito BM. Op. Cit. hlm.135

22 Wignsoebroto dalam Mursito BM. Op. Cit. hlm.136

23 Ibid.

commit to user

16

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

sistem komunikasi seperti satelit siaran langsung, kabel interaktif dua

arah, penyiaran bertenaga rendah (low power broadcasting), komputer

(termasuk personal-computer dan komputer genggam), dan televisi

(termasuk video disk dan video cassette).24

Maknanya adalah teknologi komunikasi dan informasi telah

melipatgandakan kemampuan kita untuk menerima, memproses, dan

menyiarkan informasi. Teknologi komunikasi memungkinkan manusia

dapat saling berhubungan dan memenuhi kebutuhan akan informasi

dan komunikasi hampir tanpa batas. Jarak dan waktu tidak lagi

merupakan kendala serius dalam berkomunikasi. Dalam kerangka

peningkatan kapasitas dan jumlah informasi akibat kepesatan

perkembangan teknologi komunikasi, orang menyebutnya sebagai

revolusi komunikasi. Timbul bentuk masyarakat baru dengan berbagai

sebutan yaitu post-capitalism, post-ideological, post-modernism, atau

seperti Daniel Bell menyebutnya sebagai post-industrial. Namun dari

sekian banyak sebutan itu yang paling populer adalah dari pendapat

Toffler yang menyebutnya sebagai masyarakat informasi.25

4. Media Baru (New Media)

Secara singkat media baru dapat diartikan sebagai media

yang terbentuk dari kegiatan interaksi antara manusia dengan

24 Ibid. hlm.137

25 Ibid. hlm.138

commit to user

17

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

komputer khususnya internet. Media baru merupakan istilah yang

dimaksudkan untuk melingkupi kemunculan digital, komputer, atau

jaringan teknologi informasi dan komunikasi pada sekitar akhir abad

ke-20.

“So while a person using the term ‘new media’ may have one

thing in mind (the Internet), others may mean something else

(digital TV, new ways of imaging the body, a virtual

environment, a computer game or a blog).” 26

Yang termasuk dalam media baru adalah internet beserta

aplikasi-aplikasi di dalamnya seperti website, blog, online social

network, online forum, multimedia komputer, komputer games, TV

digital atau aplikasi lain yang menggunakan komputer sebagai

medianya.

Menurut Jan Van Dijk dalam bukunya The Network Society

menyebutkan “new media are media which are both integrated and

interactive and also use digital code at the turn of the 20th and 21st

centuries.” Dengan kata lain, media baru adalah media yang memiliki

27 tiga karakteristik utama, yaitu integrasi, interaktif, dan digital.

26 Martin Lister et.all, New Media: a Critical Introduction 2nd Edition (New York : Routledge, 2009) hlm.12

27 Jan Van Dijk, The Network Society: Social Aspects of New Media (London : SAGE Publications

Ltd, 2006) hlm.6

commit to user

18

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Media baru menurut Feldman memiliki lima karakteritik

yang dapat dilihat, yaitu :

1) Media baru bersifat manipulable. Media baru bisa diadaptasikan

dengan berbagai kreativitas, bisa disimpan dalam jangka waktu

yang lama, bisa disampaikan dan digunakan sewaktu-waktu sesuai

kebutuhan. Tidak jarang hal ini seringkali mendapat tanggapan

negatif dan menjadi perdebatan, karena media baru memungkinkan

setiap orang untuk memanipulasi dan merubah berbagai data dan

informasi dengan bebas.

2) Media baru bersifat networkable. Artinya, konten-konten yang

terdapat dalam media baru dapat dengan mudah di-share dan

dipertukarkan antar pengguna lewat jaringan internet yang tersedia.

Karakteristik ini dapat disebut sebagai kelebihan, karena media

baru membuat setiap orang dapat terkoneksi dengan cepat dan

memberi solusi terhadap kendala jarak dan waktu antar pengguna.

3) Media baru bersifat compressible. Konten-konten yang ada dalam

media baru dapat diperkecil ukurannya sehingga kapasitasnya

dapat dikurangi. Hal ini memberi kemudahan untuk menyimpan

konten-konten tersebut dan men-share kepada orang lain.

4) Media baru sifatnya padat (dense). Dimana kita hanya

membutuhkan space yang kecil untuk menyimpan berbagai konten

yang ada dalam media baru. Sebagai contoh, kita hanya

commit to user

19

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

memerlukan satu PC yang terkoneksi dengan jaringan internet

untuk dapat menyimpan berbagai informasi dari berbagai penjuru

dunia dalam PC tersebut.

5) Media baru bersifat imparsial. Konten-konten yang ada dalam

media baru tidak berpihak pada siapapun dan tidak dikuasai oleh

segelintir orang saja. Karena itulah media baru seringkali disebut

sebagai media yang sangat demokratis, karena kapitalisasi media

tidak berlaku lagi. Setiap orang dapat menjadi produsen dan

konsumen secara bersamaan dan setiap pengguna dapat berlaku

aktif disana.28

Dalam media baru interactivity semakin terlihat nyata.

Masyarakat dituntut untuk mampu menyeleksi pesan dari sebegitu

banyak pilihan informasi yang bukan lagi dalam hitungan hari

disediakan oleh media namun dalam hitungan detik media dapat

memberikan banyak pilihan informasi. Dalam pandangan

kontemporer, proses dimana sumber informasi dan penerima informasi

saling memberikan kontribusi dalam penciptaan makna lebih

ditekankan. Karena memang beberapa hal yang fundamental dalam

fungsi media telah mengalami perubahan pada era media baru ini. New

media adalah media yang berbasis teknologi komputer, kemajuan

teknologinya baik dari segi hardware dan software membuat internet

28 Terry Flew, New Media : an Introduction 2nd Edition (UK : Oxford University Press, 2005)

commit to user

20

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

semakin mutakhir saja. Para peneliti komunikasi dan media mulai

tertarik dengan penelitian-penelitian mengenai perbedaan antara old

media dan new media. Daya tarik new media dirasa sangat hebat,

tawaran-tawaran seperti kecepatan, interaktifitas, jaringan luas dan

akses yang lebih bersifat pribadi membuatnya dapat berkembang

dengan cepat. Perbandingan antara new media dapat dilihat dari

menurunnya angka data-data survey beberapa negara tentang

penggunaan atau penjualan old media.29

Internet

Saat internet muncul pada penghujung abad 21, pengguna

internet dan masyarakat luas masih mengidentifikasikan internet

sebagai perkembangan teknologi komputer semata atau “internet is

tools not medium”. Anggapan ini tidak hilang ketika fasilitas dan fitur

internet (e-mail, chatting dan browser atau web) digunakan oleh

banyak orang untuk berkomunikasi. Internet jika dapat digambarkan

dengan mudah, yakni dimana komputer dengan komputer yang lain

dapat terhubung melewati sebuah jaringan, yang mengijinkan mereka

untuk berkomunikasi, berinteraksi, bertukar data dan lain-lain. New

media berawal dari bentuk komunikasi bermedia komputer atau

computer-mediated communication (CMC). Kemudian menjadi sebuah

29 Ayu Astria, “Makalah Akhir Mata Kuliah Media, Budaya, dan Masyarakat”, http://www.scribd.com/doc/32323593/Media-Baru-Masyarakat-Sosial-Baru-dan-Budaya-Baru

9/01/2012/10.22. hlm.1

commit to user

21

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

bentuk baru media, bentuk baru dari komunikasi, yang disebut sebagai

30 media baru.

Menurut Laquey, internet merupakan jaringan longgar dari

ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi

awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk

mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer

yang mahal. Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi

ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif, sehingga telah

menyimpang jauh dari misi awalnya. Dewasa ini, internet telah

tumbuh menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi

dan komunikasi yang tak dapat diabaikan.31 Dalam Jurnal

Internasional Jordan menyebutkan,

The Internet, created in 1969 by the Department of Defense Advanced Researh Projects Agency, was designed to offer file transfer service. Taking advantage of openly published rules of operation and freely distributed software, many research and educational institutions attached their computers to the

Internet during the 1970s. The network has largely blossomed, however, due to the introductions of personal computers

during the 1980s and the development of the World Wide in the 1990s. In the U.S., approximately 58% of households have

Internet access. The Internet is now in the process of transitioning toward an architecture that can more efficiently support real-time applications such as voice and video.32

30 Ibid.

31 Elvinaro Ardianto. Op. Cit. hlm.150-151

32 Scott Jordan, A Layered Network Approach to Net Neutrally (International Journal of

Communication, 2007) hlm.431

commit to user

22

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Asal mula internet tercipta oleh suatu ledakan tak terduga pada

tahun 1969, yaitu dengan lahirnya Arpanet, suatu proyek eksperimen

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat bernama DARPA

(Department of Defense Advanced Research Projects Agency). Misi

awalnya sederhana yaitu mencoba menggali teknologi jaringan yang

dapat menghubungkan para peneliti dengan berbagai sumber daya

yang jauh seperti sistem komputer dan pangkalan data yang besar.

Arpanet berhasil membantu membudidayakan sejumlah jaringan

lainnya, yang kemudian saling berhubungan. Dua puluh lima tahun

kemudian sistem ini berevolusi menjadi suatu organisme yang semakin

luas perkembangannya, yang mencakup puluhan juta orang dan ribuan

jaringan. Bahkan sekarang aplikasi berupa suara dan video pun dapat

ditransfer dengan mudahnya antar para penggunanya.

Internet dihuni oleh jutaan orang non teknik yang

menggunakannya setiap hari untuk berkomunikasi dan mencari

informasi. Pada sekitar tahun 1992 di Amerika Serikat, populasi

internet sebagian besar adalah para peneliti dan pendidik, dan belum

banyak aplikasi serta kelompok minat yang relevan bagi masyarakat

umum. Dua tahun kemudian, berbagai layanan utama mendominasi

penggunaan internet tersebut. Sebagai akibatnya internet dibanjiri

commit to user

23

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

berbagai sumber daya bermanfaat dan semakin banyak

33 penumpangnya.

Berkembang dari inovasi teknologi militer yang hanya

digunakan oleh segelintir orang, pengguna internet pada awal 1990-an

melonjak dari puluhan ribu menjadi hampir satu milyar dalam satu

dekade berikutnya. Dan membuatnya menjadi inovasi teknologi yang

mungkin berdifusi paling cepat dalam sejarah manusia modern. Tahun

2007 ada sekitar 1,173 milyar pengguna Internet di seluruh dunia

(sekitar 17,8% penduduk bumi) dan angka ini mencapai 1,966 milyar

(sekitar 28,7% penduduk bumi) pada tahun 2010.34

Melonjaknya pengguna ini tentu berkaitan erat dengan makin

banyaknya hal yang dapat dilakukan melalui internet, mulai dari

membaca berita hingga transaksi keuangan, mulai dari mengirim email

hingga menghadiri kuliah jarak jauh. Dalam kurang dari dua dekade

terakhir, internet berkembang menjadi apa yang disebut dengan istilah

multiplatform. Menurut O’Reilly perkembangan terbesar adalah Web

2.0, yaitu transformasi (dari teknologi Web 1.0) yang memungkinkan

pengguna internet mempunyai kontrol sendiri terhadap data apapun

yang akan diunggah. Bukan hanya itu saja tetapi dengan transformasi

33 Elvinaro Ardianto, Op. Cit. hlm.151

34 Yanuar Nugroho, Ebook Linimassa: Internet, Media Sosial, dan Masyarakat Sipil Indonesia

(Jakarta : ICT Watch, 2011) hlm.109

commit to user

24

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

tersebut Web 2.0 mampu melayani sejumlah besar pengguna sekaligus

35 dan secara teknis dapat memudahkan transfer data antar aplikasi.

Kaplan dan Haenlein mengemukakan bahwa berbagai aplikasi

Web 2.0 tersebut dirancang dengan dua feature utama: yang pertama,

kemampuan berjejaring dan berinteraksi bagi para penggunanya, dan

yang kedua memungkinkan para penggunanya untuk mengisi sendiri

aplikasi tersebut. Sejak munculnya fasilitas blog, Wiki, Flickr,

Youtube, hingga Facebook dan Twitter, para pengguna atau users lah

yang aktif yang menentukan sendiri apa yang ingin disampaikannya

dan ditempatkan sebagai bagian dari sebuah jejaring besar.36

Di negara Indonesia, dari sisi pengguna (users dan

subscribers), Indonesia sebenarnya tertinggal dibandingkan negara lain

dengan hanya kurang dari 5% populasi (total sekarang 240 juta) yang

menggunakan Internet. Namun prosentase yang kecil ini, sebenarnya

cukup besar secara nominal. Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa

Internet Indonesia (APJJI) pengguna Internet terus bertambah secara

signifikan, melonjak lebih dari 770% selama periode 1998-2002, dari

0,5 juta menjadi 4,5 juta. Pada tahun 2005 angka ini menjadi 16 juta,

20 juta pada 2007, dan melampaui 30 juta pada 2010. Dari perhitungan

35 Ibid.

36 Ibid.

commit to user

25

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kasar, saat ini diperkirakan ada lebih dari 45 juta pengguna Internet di

37 tanah air.

Internet termasuk dalam media baru yang di dalamnya terdapat

aplikasi-aplikasi dan fitur-fitur yang dapat memudahkan kehidupan

manusia dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Aplikasi-aplikasi

tersebut seperti misalnya antara lain,

a. Website

Website atau situs merupakan kumpulan halaman yang

menampilkan informasi data, teks, gambar, data animasi, suara,

dan gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun

dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling

terkait dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Kumpulan

dari halaman-halaman situs/link biasanya terangkum dalam sebuah

domain atau subdomain yang tempatnya berada di dalam World

38 Wide Web (WWW) di internet.

b. Blog

Blog atau web log adalah salah satu bentuk aplikasi internet yang

memuat catatan informasi dengan susunan berdasarkan urutan

waktu (kronologis) yang dapat di update secara berkala. Isi dan

37 Ibid. hlm.110

38 AnneAhira.Com, ”Mengenal Pengertian Website”, http://www.anneahira.com/pengertian-

website.htm 9/01/2012/11.28

commit to user

26

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

tema catatan dalam blog bisa apa saja tergantung dari tujuan si

pembuat blog. Blog dapat dirangkum sebagai kumpulan website

pribadi yang memungkinkan para pembuatnya menampilkan

berbagai jenis isi pada web dengan mudah, seperti karya tulis,

kumpulan link internet, dokumen-dokumen (file-file

39 Word,PDF,dll), gambar ataupun multimedia.

c. Microblogging

Microblogging merupakan blog multimedia yang memungkinkan

penggunanya untuk mengirimkan teks singkat, foto, atau audio

agar dipublikasikan kepada khalayak umum atau terbatas pada

sesama anggota. Teks yang dipublikasikan relatif singkat,

biasanya berisi sebaris kalimat mengenai keaadaan, mood,

komentar singkat tentang sesuatu, atau status singkat yang

menjelaskan apa yang sedang dilakukan sang pengguna. Contoh

microblogging yang populer saat ini adalah Twitter dan Plurk.

Pada Twitter, jenis microblogging ini hanya memuat sebatas 140

karakter saja.40 Disebut micro karena dalam microblogging anda

hanya bisa memuat dalam karakter yang terbatas, sementara di

39 Blog.BukuKita.Com, “Apa itu Blog?”, http://blog.bukukita.com/?nav=helpArtiBlog 9/01/2012/11.34

40 SmitDev.Com, “Daftar Istilah Komputer, IT, Glossary, Definisi TIK”,

http://www.smitdev.com/posts/micro-blogging334.php?g=86 9/01/2012/11.41

commit to user

27

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

blog anda bisa memuat sebanyak mungkin karakter yang

diinginkan.

d. Social network (jejaring sosial)

Social network atau jejaring sosial merupakan layanan berbasis

web yang memungkinkan individu diantaranya dapat membuat dan

men-share profil/identitas pemakainya, mengartikulasikan daftar

pengguna lain dengan siapa saja yang mereka kehendaki, dan juga

memungkinkan penggunanya untuk melintasi koneksi jaringan

dalam sebuah sistem.41

e. Chatting

Chatting adalah suatu aplikasi dalam internet untuk berkomunikasi

langsung sesama pemakai internet yang sedang online (yang

sedang sama-sama menggunakan internet). Komunikasi bisa

berupa teks (text chat) atau suara (voice chat). Anda mengirim

pesan dengan teks atau suara kepada orang lain yang sedang

online, kemudian orang yang dituju membalas pesan anda dengan

teks atau suara, demikian seterusnya.42

f. Email

41 Danah M. Boyd and Nicole B. Ellison, Social Network Sites: Definition, History, and Scholarship (Journal of Computer Mediated Communication, 2007)

42 “Pengertian dan Etika Chatting”, http://adnanhabsi.blogspot.com/2009/10/pengertian-dan-etika-

chatting.html 9/01/2012/12.18

commit to user

28

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Email atau electronic mail diartikan sebagai cara pengiriman data,

file teks, foto digital, atau file-file audio dan video dari satu

komputer ke komputer lainnya dalam suatu jaringan komputer

(internet).43 Atau dalam istilah praktisnya adalah sarana surat

menyurat secara elektronis.

Selain yang telah disebutkan di atas masih banyak lagi aplikasi-

aplikasi internet lainnya. Dalam buku yang berjudul Media Now,

Straubhar and LaRose (2008) menyebutkan beberapa aplikasi atau

fasilitas yang terdapat dalam internet yakni elektronic publishing

(penerbitan elektronik), entertainment (hiburan), communities

(komunitas), blog, search engine, dan beragam aplikasi lainnya

termasuk download dan upload data.44

5. Informasi

Buletin UNIDO, United Nations, New York (1986) memuat

artikel yang menyatakan bahwa: Thinking and Communication are

Information. Hal ini dapat diartikan bahwa proses berfikir dan

komunikasi adalah informasi. Proses berpikir merupakan proses yang

kita kenal sebagai proses komunikasi intra-pribadi (intrapersonal

43 AnneAhira.Com, “Pengertian Email”, http://www.anneahira.com/pengertian-email.htm 9/01/2012/12.27

44 Ayu Astria. Op. Cit. hlm.2

commit to user

29

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

communication). Di dalam proses berpikir dan proses komunikasi akan

45 menghasilkan informasi.

Sementara itu, Claude E. Shannon dan Warren Weaver

(1949) mendefinisikan informasi sebagai berikut: What is information?

Patterner matter-energy that affects the probabilities of alternatives

available to an individual making decision. (Informasi adalah energi

yang terpolakan, yang mempengaruhi individu dalam mengambil

keputusan dari kemungkinan pilihan-pilihan yang ada).46

Secara umum definisi informasi adalah data yang telah diolah

menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat

dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Informasi dapat

mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran

komunikasi, dan sebagainya. Informasi memperkaya penyajian,

mempunyai nilai kejutan, atau mengungkap sesuatu yang penerimanya

tidak tahu atau tidak menyangka. Informasi mengurangi

ketidakpastian. la mengubah kemungkinan-kemungkinan hasil yang di

harapkan dalam sebuah situasi keputusan dan karena itu mempunyai

47 nilai dalam proses keputusan.

45 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta : PT Grasindo, 2004) hlm.29

46 Ibid.

47 Elearning Gunadarma, “Pengantar Sistem Informasi”, https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:70V_D6VYQXMJ:elearning.gunadarma.ac.id/doc

modul/pengantar_sistem_informasi/bab6-konsep_informasi.pdf 30/12/2011/12.42, hlm.143

commit to user

30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Ketika seseorang membaca surat kabar yang memberitakan

bahwa mulai bulan depan tarif listrik naik, atau dalam kehidupan

sehari-hari seorang teman memberitahukan tentang rencana pesta

pernikahannya tahun ini. Dua contoh tersebut bisa dikatakan sebagai

informasi yang informatif. Suatu pernyataan atau suatu observasi

adalah informatif jika ia memberikan kepada kita sesuatu yang belum

kita ketahui. Informasi mengubah seseorang dari tidak mengetahui

menjadi mengetahui. Tidak semua informasi bersifat informatif.

Muatan informasi bukan hanya terletak pada isi tetapi juga

menyangkut bagaimana informasi tersebut disampaikan, tujuan, serta

maksud dibalik dinyatakannya informasi tersebut.48

Menurut Darmawan (2008) sebagai pemahaman terhadap

informasi berikut ada beberapa definisi informasi, diantaranya :

• Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut dapat

menjadi informasi.

• Informasi merupakan data yang telah mengalami

pengolahan.

• Informasi memberikan makna

• Informasi berguna atau bermanfaat 49 • Informasi merupakan bahan pembuat keputusan

48 Mursito BM. Op. Cit. hlm.130

49 Deni Darmawan, “Mengenal Teknologi Informasi”, http://e-majalah.com/deni0608.html

27/12/2011/13.00

commit to user

31

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dalam artikelnya yang berjudul Mengenal Teknologi

Informasi, Deni Darmawan, dosen di Universitas Pendidikan Indonesia

(UPI) Bandung ini menjelaskan ciri-ciri dan karakteristik informasi

yang bisa memberikan makna bagi pengguna, diantaranya:

1) Amount of Information (kuantitas informasi), dalam arti bahwa

informasi yang diolah oleh suatu prosedur pengolahan

informasi mampu memenuhi kebutuhan banyaknya informasi.

2) Quality of Information (kualitas informasi), dalam arti bahwa

informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu

memenuhi kebutuhan kualitas informasi.

3) Recency of Information (informasi aktual), dalam arti bahwa

informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu

memenuhi kebutuhan informasi baru.

4) Relevance of Information (informasi yang relevan atau sesuai),

dalam arti bahwa informasi yang oleh sistem pengolahan

tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi secara relevan.

5) Accuracy of Information (ketepatan informasi), dalam arti

bahwa informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu mampu

memenuhi kebutuhan informasi sedara akurat.

commit to user

32

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

6) Autehnticity of Information (kebenaran informasi), dalam arti

bahwa informasi yang dikelola oleh sistem pengolahan tertentu

50 mampu memenuhi kebutuhan informasi yang benar.

Dalam artikelnya, Darmawan juga menyebutkan 6 komponen

informasi. Sebuah informasi bisa bermanfaat dan bisa memberikan

pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut

memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya.

Komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut.

a. Root of Information, yaitu komponen akar bagian dari informasi

yang berada pada tahap awal keluaran sebuah proses pengolahan

data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah

informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.

b. Bar of Information, merupakan komponen batangnya dalam suatu

informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan

informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi

bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam

sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya

harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari

informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh.

c. Branch of Information, yaitu komponen informasi yang bisa

dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai

50 Ibid.

commit to user

33

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang

telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti

Matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah

penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, biasanya

disebut dengan hasil perhitungan. Adapun dalam bidang sosial,

misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau

melakukan sesuatu.

d. Stick of Information, yaitu komponen informasi yang lebih

sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan

informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat

pelengkap (suplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi

yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil

kebijakan/keputusan untuk menyelesaikan suatu proses kegiatan,

maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-

informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki

tersebut.

e. Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi

micro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yang

akan datang, dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini

akan berkembang dan dicari serta ditunggu oleh pengguna

informasi sesuai kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam

komponen ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya

commit to user

34

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

bakat dan minat, cikal bakal prestasi seseorang, harapan-harapan

yang positif dari seseorang dan lingkungan.

f. Leaf of Information, yaitu komponen informasi yang merupakan

informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan

situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini

berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok,

informasi yang menjelaskan cuaca, musim, yang mana

kehadirannya sudah pasti muncul.51

Mursito menyebutkan di samping informasi yang tidak

informatif, ada pula informasi yang berlimpah. Informasi bisa tidak

lengkap (atau kabur, memiliki struktur yang kurang jelas) atau bisa

lengkap, tetapi bisa pula lebih dari lengkap atau lebih tepatnya

berlimpah-limpah. Suatu bentuk informasi yang tidak lengkap bisa

karena kekurangan bahan tetapi bisa pula karena disengaja. Pengertian

informasi yang berlimpah berbeda pengertian dengan banjir informasi

seperti yang populer dikenal masyarakat. Banjir informasi

berhubungan dengan berkelebihannya volume dan frekuensi jenis

informasi yang diterima publik. Hal ini berhubungan dengan banyak

dan bervariasinya saluran/media, baik media konvensional seperti

media massa, maupun media interaktif internet.

51 Ibid.

commit to user

35

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dengan membuka situs-situs di internet, seseorang akan

mendapatkan banyak informasi, hampir tanpa batas, dengan banyak

variasi dalam waktu singkat. Informasi berlimpah yang dimaksud di

sini lebih bersifat kualitatif . Misalnya pada pernyataan,”Saya baru saja

pulang dari Bali, sebuah pulau yang penduduknya kebanyakan

beragama Hindhu, memiliki keindahan alam, dan terkenal karena seni

tari dan patungnya”, pernyataan ini merupakan contoh informasi yang

berlimpah bagi kebanyakan masyarakat Indonesia. Jika seandainya

hanya diucapkan “Pulau Bali” saja, masyarakat sudah mengetahui

keterangan berikutnya tentang Pulau dewata tersebut. Dengan kata lain

informasi yang berlimpah sama sekali tidak menambahkan informasi

baru.52

Aubrey Fisher mengemukakan tiga konsep informasi yaitu :

1) Informasi menunjukkan data atau fakta yang diperoleh selama proses komunikasi. Informasi dikonseptualisasikan sebagai kuantitas fisik yang dapat

dipindahkan dari satu titik ke titik yang lain, individu satu kepada individu yang lain atau medium satu ke medium

yang lain. Semakin banyak memperoleh fakta atau data, secara kuantitas seseorang juga memiliki banyak

informasi.

2) Informasi menunjukkan makna data. Informasi merupakan arti, maksud atau makna yang terkandung

dalam data. Peranan seseorang sangat dominan di dalam memberikan makna data. Suatu data akan mempunyai nilai informasi bila bermakna bagi seseorang yang

menafsirkannya. Kemampuan seseorang untuk memberikan makna pada data akan menentukan

52 Mursito BM. Op. Cit. hlm.134

commit to user

36

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kepemilikan informasi. Penafsiran terhadap data atau

stimulus yang diterima otak akan menentukan kualitas informasi. Sebagai produk sebuah “pabrik” (otak kita), kualitas informasi sangat ditentukan oleh berbagai unsur

yang digunakan untuk mengolah setiap stimulus yang masuk ke dalam diri seseorang melalui panca indera, kemudian diteruskan ke otak untuk diolah berdasarkan

pengetahuan (frame of reference), pengalaman (field of experience), selera (frame of interest), dan keimanan

(spiritual) seseorang. Semakin luas pengetahuan, pengalaman dan semakin baik selera dan moralitas, maka informasi yang dihasilkan akan semakin berkualitas. Proses di dalam otak kita tersebut dikenal sebagai proses intelektual (intelectual process). 3) Informasi sebagai jumlah ketidakpastian yang diukur dengan cara mereduksi sejumlah alternatif yang ada. Informasi berkaitan erat dengan situasi ketidakpastian. Keadaan yang semakin tidak menentu akan menimbulkan banyak alternatif informasi yang dapat digunakan untuk mereduksi ketidakpastian itu.53

Dalam masyarakat yang kehidupannya bergantung pada

informasi, yang sering disebut dengan istilah masyarakat informasi,

penguasaan terhadap format informasi sangat diperlukan. Jika kita

hendak berkarya, memproduk sebuah format informasi, maka akan

dimulai dengan tersedianya bahan, berupa kejadian atau fakta-fakta

lain, kemudian kita olah dalam proses persepsi-interpretasi-

simbolisasi, dan kita format dalam bahasa audio, visual, atau audio

visual.54

53 Wiryanto. Op. Cit. hlm.26

54 Mursito BM. Op. Cit. hlm.140

commit to user

37

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Menurut Rogers (1986) masyarakat informasi adalah suatu

bangsa yang mayoritas angkatan kerjanya sudah menjadi pekerja

55 informasi. Demikian pula seperti yang disebutkan oleh Straubhaar

dan LaRose,

In an information society, the exchange of information is the

predominant economic activity. Information workers produce, process or distribute information as their primary activity. Information workers include journalist, editors, computer programers, desktop publishing specialist, television producers, secretaries, public relations officer, advertising account executives, accounts and file clerks. (Di dalam masyarakat informasi pertukaran informasi merupakan aktifitas ekonomi yang utama. Pekerja informasi adalah orang-orang yang pekerjaan pokoknya memproduksi, memproses, atau mendistribusikan informasi. Para pekerja informasi meliputi jurnalis, editor, redaktur, programer komputer, desktop publishing specialist, produser televisi, sekretaris, staf humas, marketing iklan, akuntan dan klerk).56

6. Situs Jejaring Sosial (Social Network)

Menurut Barnes situs jejaring sosial adalah struktur sosial yang

terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi jejaring ini

menunjukkan jalan dimana masyarakat saling berhubungan karena

kesamaan sosialitas, mulai dari yang dikenal sehari-hari sampai

dengan keluarga.

55 Wiryanto. Op. Cit.

56 Ibid.

commit to user

38

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

"Any website designed to allow multiple users to publish

content themselves. The information maybe on any subject and may be for consumption by (potential) friends, mates, employers, employees, etc. The sites typically allow users to

create a "profile" describing themselves and to exchange public or private messages and list other users or groups they are connected to in some way. There maybe editorial content

or the site may be entirely user-driven."

(Website yang didesign untuk para penggunanya yang

berfungsi untuk mem-publish konten-konten yang mereka buat. Informasi tersebut dapat dilihat oleh teman-teman, saudara, dan rekan kerja mereka, dll. Tipe website ini memungkinkan para penggunanya untuk membuat profil pribadi yang mendeskripsikan tentang biodata hidup mereka dan dapat saling bertukar pesan secara publik ataupun pribadi, serta dapat mendata grup atau komunitas yang mereka buat. Dalam website ini juga memungkinkan para penggunanya untuk saling berdiskusi tentang suatu topik yang sedang dibahas).57

Situs jejaring sosial merupakan suatu struktur sosial yang

dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau

organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi seperti nilai,

visi, ide, teman, keturunan, dll. Sementara menurut Boyd dan Ellison,

“We define social network sites as web-based services that allow individuals to: (1) construct a public or semi-public profile within a bounded system, (2) articulate a list of other

users with whom they share a connection, and (3) view and traverse their list of connections and those made by others within the system. The nature and nomenclature of these 58 connections may vary from site to site.”

57 Susan Barnes, “A Privacy Paradox: Social Networking in The United States”, http://www.firstmonday.org/issues/issue11_9/barnes/index.html 11/08/2011/19.30

58 Danah M. Boyd and Nicole B. Ellison, Social Network Sites: Definition, History, and

Scholarship (Journal of Computer Mediated Communication, 2007)

commit to user

39

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dari penjelasan tersebut Boyd dan Ellison mendefinisikan

bahwa situs jejaring sosial merupakan layanan berbasis web yang

memungkinkan individu diantaranya dapat membuat dan men-share

profil atau identitas pemakainya, mengartikulasikan daftar pengguna

lain dengan siapa saja yang mereka kehendaki, dan juga

memungkinkan penggunanya untuk melintasi koneksi jaringan dalam

sebuah sistem.

Sejak adanya internet, banyak upaya awal untuk mendukung

jejaring sosial melalui komunikasi antar komputer. Situs jejaring sosial

diawali oleh situs Classmates.com pada tahun 1995 yang berfokus

pada hubungan antar teman mantan sekolah dan SixDegrees.com pada

tahun 1997 yang mambuat ikatan tidak langsung. Dua model berbeda

dari jejaring sosial yang lahir sekitar tahun 1999 adalah berbasiskan

kepercayaan yang dikembangkan oleh Epionions.com, dan jejaring

sosial yang berbasiskan pertemanan seperti yang dikembangkan oleh

Uskup Jonathan yang kemudian dipakai pada beberapa situs UK

regional diantara tahun 1999 dan 2001. Inovasi tersebut meliputi tidak

hanya memperlihatkan siapa berteman dengan siapa, tetapi

memberikan penggunaan kontrol yang lebih akan isi dan hubungan.

Situs jejaring sosial mulai menjadi bagian dari strategi internet bisnis

commit to user

40

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

sekitar tahun 2005. Diperkirakan ada 200 situs jejaring sosial yang

59 menggunakan model jejaring sosial ini.

Banyak layanan jejaring sosial berbasiskan web yang

menyediakan kumpulan cara yang beragam bagi pengguna untuk dapat

berinteraksi seperti chat, messaging, email, video, chat suara, share

file, blog, diskusi grup, dan lain-lain. Umumnya jejaring sosial

memberikan layanan untuk membuat biodata dirinya. Pengguna dapat

meng-upload foto dirinya dan dapat menjadi teman dengan pengguna

lainnya. Beberapa jejaring sosial memiliki fitur tambahan seperti

pembuatan grup untuk dapat saling sharing di dalamnya.

Menurut Mayfield terdapat tujuh bentuk media sosial, salah

satu diantaranya adalah jejaring sosial (social network) yang

memungkinkan penggunanya untuk membangun sendiri komunitas

dan jaringannya seperti teman, rekan kerja, partner bisnis, keluarga,

dan lain-lain. Situs jejaring sosial menduduki tempat cukup tinggi,

walaupun bukan yang tertinggi dalam anak tangga pemakaian internet

di Indonesia. Jumlah pengguna situs jejaring sosial terpopuler,

59 Muhammad Ridwan Nawawi dkk, “Analisis dan Perancangan Aplikasi Jejaring Sosial Penjualan Berbasis Web” http://pdmkebumen.blogspot.com/2011/02/jejaring-sosial-adalah.html 11/08.2011/19.17

commit to user

41

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Facebook, di Indonesia mencapai 34,298 juta, membuatnya menjadi

60 nomor dua di dunia setelah Amerika Serikat.

F. Kerangka Konsep

Social Network

Information Teori Tingkatan Kebutuhan Twitter Network Penggunaan Media

Information Network

Gambar 1. Bagan Kerangka Konsep

Bagan di atas menunjukkan skema kerangka pemikiran yang

dihimpun oleh peneliti. Situs Twitter berangkat dari konsep sebagai

information network atau jaringan untuk berbagi informasi, dalam hal ini

tentunya informasi yang dimaksud adalah informasi yang bersifat

60 Yanuar Nugroho. Op. Cit. hlm.109-110

commit to user

42

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

informatif. Namun seiring dengan perkembangannya dalam pola

penggunaannya di masyarakat situs ini berubah fungsi menjadi social

network atau jejaring sosial yang lebih menekankan pada aspek sosial dan

pergaulan antar para penggunanya. Alih fungsi media yang terjadi

didasarkan pada teori tingkatan kebutuhan penggunaan media yang

mencakup cognitive needs, affective needs, personal integration needs,

social integration needs, dan tention and relax needs. Tingkatan

kebutuhan tersebut memungkinkan khalayak untuk memaksimalkan

potensi dari media yang digunakannya.

Fokus utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

apakah benar telah terjadi alih fungsi penggunaan media pada situs Twitter

dan masih berlakukah fungsi utama Twitter sebagai tempat untuk berbagi

informasi.

G. Definisi Konseptual

Konsep merupakan abstraksi fenomena yang dirumuskan dari

sejumlah karakteristik kejadian-kejadian, keadaan, dan kelompok individu

tertentu. Pada penelitian ini konsep-konsep yang muncul dapat

didefinisikan sebagai berikut :

1. Informasi

commit to user

43

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan

manfaat. Tidak semua hasil pengolahan data dapat menjadi informasi,

hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta

tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi

orang tersebut. Suatu pernyataan atau suatu observasi dikatakan

informatif jika ia memberikan kepada kita sesuatu yang belum kita

ketahui. Informasi mengubah seseorang dari tidak mengetahui menjadi

mengetahui dan juga mengurangi ketidakpastian. Tidak semua

informasi bersifat informatif.

2. Tingkatan Kebutuhan Penggunaan Media

Tingkatan kebutuhan yang dimaksud disampaikan oleh Elihu Katz yang

mendasari motivasi individu dalam menggunakan media, yaitu

cognitive needs, affective needs, personal integration needs, social

integration needs, dan tention and relax needs.

3. Situs Jejaring Sosial (Social Network)

Situs jejaring sosial merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang

memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat list

pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman untuk

bergabung dalam situs tersebut. Tampilan dasar situs jejaring sosial ini

menampilkan halaman profil pengguna, yang di dalamnya terdiri dari

identitas diri dan foto pengguna. Fitur-fitur yang tersedia antara lain

chat, messaging, email, video, chat suara, share file, blog, diskusi grup,

commit to user

44

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dan lain-lain. Aspek utama dari jejaring sosial adalah aspek sosial yang

menghubungkan antara sesama penggunanya.

4. Microblogging

Microblogging merupakan blog multimedia yang memungkinkan

penggunanya untuk mengirimkan teks singkat, foto, audio, ataupun

video agar dipublikasikan kepada khalayak umum atau terbatas pada

sesama anggota. Disebut micro karena dalam microblogging pengguna

hanya bisa memuat dalam karakter yang terbatas, sementara di blog

dapat memuat sebanyak mungkin karakter yang diinginkan.

H. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian dengan

deskriptif kualitatif, yaitu penelitian dengan maksud hanya

memaparkan situasi atau peristiwa yang terjadi di lapangan. Deskripsi

yang dilakukan dimaksudkan untuk memungkinkan seseorang

membuat pengertian tentang berbagai hal di dunia yang dialaminya.

Seperti yang dinyatakan oleh Spielberg (1960), bahwa deskripsi

commit to user

45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

mempersyaratkan suatu usaha dengan keterbukaan pikir untuk

61 merumuskan obyek yang sedang dipelajari.

Format deskriptif bertujuan untuk menggambarkan,

meringkaskan berbagai kondisi, situasi, atau variabel yang timbul di

masyarakat yang menjadi suatu objek penelitian, kemudian menarik ke

permukaan sebagai suatu ciri atau gambaran tentang kondisi, situasi,

atau variabel tertentu. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami

fenomena-fenomena sosial dari sudut atau persfektif partisipan.

Partisipan adalah orang-orang yang diajak berwawancara, diobservasi,

diminta memberikan data, pendapat, pemikiran, persepsinya.

Penelitian kualitatif mengkaji perspektif participant dengan multi

strategi, strategi-strategi yang bersifat interaktif, seperti observasi

langsung, observasi partisipatif, wawancara mendalam, dokumen-

dokumen, teknik-teknik pelengkap seperti foto,rekaman, dan lain-

lain.62

2. Objek Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengkaji alih

fungsi penggunaan Twitter pada para penggunanya, maka peneliti

sengaja tidak membatasi tingkat usia, taraf pendidikan maupun

pekerjaan informan. Penelitian difokuskan pada account Twitter milik

61 HB. Sutopo, Metode Penelitian Kualitatif : Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian (Surakarta : Sebelas Maret University Press, 2002) hlm.74

62 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta : Prenada Media Group, 2007) hlm.48

commit to user

46

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

personal/pribadi bukan pada account Twitter milik instansi seperti

perusahaan media, provider, dan jenis account-account Twitter yang

lainnya.

Pengguna Twitter saat ini sudah terlalu banyak dan beragam,

oleh karena itu karena keterbatasan waktu, tenaga, dan juga dana maka

peneliti sengaja membatasi objek penelitian pada daftar followers yang

terdapat pada account Twitter milik peneliti. Dalam penelitian ini

peneliti mengambil 20 informan sebagai sumber informasi untuk

diwawancarai. Informan yang diambil terdiri dari beragam latar

belakang dan juga usia. Mulai dari pelajar SMP, SMA, mahasiswa,

hingga beragam profesi seperti wartawan, web designer, dancer, guru

les, wiraswasta, copywriter, dan lain-lain.

3. Sumber Data

a. Data Primer

Sumber data utama dalam penelitian ini adalah pernyataan users

atau pengguna Twitter, khususnya para followers yang terdapat

pada account Twitter milik peneliti. Data tersebut diperoleh

peneliti melalui proses wawancara.

b. Data sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian diperoleh melalui studi

kepustakaan berupa referensi dari berbagai buku, artikel, jurnal

commit to user

47

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

yang mendukung penelitian dan sumber lain dari seperti data dari

website.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya

langsung kepada responden. Wawancara dalam penelitian ini

dilakukan secara tidak terstruktur atau disebut sebagai wawancara

mendalam, sehingga diperoleh informasi yang jelas, wawancara

dilakukan dengan pihak-pihak terkait dan tahu tentang informasi

yang dibutuhkan oleh penelitian. 63 Sumber informasi (informan)

pada penelitian ini adalah pengguna Twitter yang ada dalam daftar

followers pada account Twitter peneliti. Informan yang

diwawancarai berjumlah 20 orang yang aktif dalam mengakses

situs Twitter. Wawancara dilakukan dengan cara bertemu

langsung, chatting via Yahoo Messenger, dan email.

b. Dokumentasi

Yaitu dilakukan dengan mencatat dan mengambil sumber-

sumber tertulis yang ada, baik berupa dokumen atau arsip.

Dokumen atau arsip merupakan bahan tertulis yang bergayutan

63 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai (Jakarta : LP3ES, 1995)

hlm.192

commit to user

48

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu.64 Dokumen dan

arsip yang digunakan adalah berasal dari buku, jurnal, foto, video,

dan web.

c. Observasi

Sebagaimana halnya dengan wawancara, observasi

termasuk sebagai teknik pengumpulan data yang utama dalam

penelitian kualitatif. Teknik observasi digunakan untuk menggali

data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi,

dan benda, serta rekaman gambar.65 Dalam penelitian ini penulis

melakukan teknik observasi partisipatif (participant observation)

tersamar, yaitu dimana penulis juga ikut berpartisipasi dalam

lingkungan yang tengah diteliti tanpa menunjukkan identitas

sedang melakukan pengamatan. Dalam penelitian ini observasi

dilakukan dengan mengamati timeline Twitter pada account

Twitter milik peneliti. Tidak jarang peneliti juga ikut menulis

status (tweet) untuk mengetahui reaksi dari para user yang lain.

5. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah nonprobability / nonrandom sampling dengan menggunakan

tehnik purposive sampling. Sampel diambil secara sengaja sesuai

64 HB. Sutopo. Op. Cit. hlm.54

65 Ibid. hlm.64

commit to user

49

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dengan maksud dan tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil

sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau

sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi

penelitiannya.

Dalam penelitian ini adapun yang menjadi informan adalah

para pengguna Twitter yang terdapat dalam daftar followers pada

account Twitter peneliti yang memakai Twitter secara

berkesinambungan. Dari 125 followers, di sini penulis hanya

mengambil informan dari account followers yang aktif saja. Kemudian

dari account-account yang aktif tersebut peneliti mengambil 20 orang

informan. Dengan pertimbangan diantaranya :

• Tidak semua account-account Twitter yang mem-follow

peneliti tersebut aktif dalam Twitter.

• Ada beberapa account yang peneliti tidak kenal, bahkan ada

beberapa diantaranya adalah orang dari luar negeri yang mem-

follow peneliti tanpa alasan yang jelas.

• Ada beberapa account-account instansi seperti

@Detikdotcomnet, @InfoJakarta, @JogjaFunQuiz,

@untungpakeesia, @LowonganKerjaID, @BeasiswaIndo, dan

masih banyak lagi jenis account-account lainnya.

• Karena keterbatasan penelitian maka penelitian difokuskan

hanya pada penggunaan account Twitter milik personal/pribadi

yang digunakan pengguna untuk kepentingan pribadi.

commit to user

50

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dengan berbagai pertimbangan tersebut maka dipilihlah 20

orang informan. Selain aktif melakukan aktifitas via Twitter, ke-20

informan tersebut mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan

kepentingan peneliti. Diantaranya karena faktor sudah saling

mengenal sehingga dapat memudahkan proses wawancara. Selain itu,

peneliti mengganggap informasi yang didapat dari 20 informan

tersebut sudah cukup untuk melengkapi data yang peneliti butuhkan.

6. Validitas Data

Validitas data menunjukkan sejauh mana kualitas data dapat

dipertanggung jawabkan kebenarannya, untuk mendapatkan validitas

data dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah triangulasi.

Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau pembanding terhadap data itu.66 Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan triangulasi sumber data, dimana peneliti

mengumpulkan data yang sama dari beberapa sumber data yang

berbeda yaitu melalui wawancara, observasi, dan dokumen-dokumen

baik itu melalui buku, jurnal maupun web.

66 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2002)

hlm.178

commit to user

51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

7. Teknik Analisis Data

Dalam proses analisis terdapat tiga alur kegiatan yang terjadi

secara bersamaan dan menentukan hasil akhir, tiga komponen tersebut

adalah :

a. Reduksi data

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang

menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang

tidak perlu, dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian

rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan

diverifikasikan.67 Proses ini berlangsung terus selama pelaksanaan

riset yang dimulai bahkan sebelum pengumpulan data dilakukan.

Reduksi dimulai sewaktu peneliti memutuskan kerangka

konseptual wilayah penelitian, permasalahan penelitian, dan

pendekatan pengumpulan data yang digunakan. Selama

pengumpulan data berlangsung, reduksi data dapat berupa

membuat ringkasan, mengkode, memusatkan tema, membuat batas

permasalahan dan menulis memo. Proses reduksi ini berlangsung

sampai penelitian berakhir.

b. Penyajian data

67 Matthew B. Miles dan Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif, penterjemah Tjetjep Rohidi

(Jakarta : UI-Press, 1992) hlm.16

commit to user

52

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Merupakan sekumpulan informasi tersusun yang

memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

68 tindakan. Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi

terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga makin

mudah dipahami. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk

uraian naratif, bagan, hubungan antar kategori, diagram alur (flow

chart), dan lain sejenisnya. Penyajian data dalam bentuk-bentuk

tersebut akan memudahkan peneliti memahami apa yang terjadi

dan merencanakan kerja penelitian selanjutnya. Pada langkah ini,

peneliti berusaha menyusun data yang relevan sehingga menjadi

informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu.

Penyajian data yang lebih baik merupakan sesuatu cara yang utama

bagi analisis kualitatif yang valid.

c. Analisis Data

Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi

informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat

dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-

masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Proses analisis

dalam penelitian kualitatif, kegiatannya pada dasarnya dilakukan

secara bersamaan dengan proses pengumpulan data. Analisis

selama pegumpulan data memberikan kesempatan pada peneliti

68 Ibid. hlm.17

commit to user

53

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

lapangan untuk pulang balik antara memikirkan tentang data yang

ada dan menyusun strategi guna mengumpulkan data yang

seringkali kualitasnya lebih baik. Hal itu dapat menjadi suatu

koreksi yang sehat bagi hal terselubung yang tidak terlihat

sebelumnya dan membuat analisis sebagai suatu usaha yang terus

berjalan dan hidup, yang dikaitkan dengan pengaruh kuat dari

penelitian lapangan.69

8. Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan ini tidak lepas dari banyak

keterbatasan dalam proses pengerjaannya, keterbatasan tersebut

diantaranya adalah,

a. Berdasarkan data yang dirilis oleh situs Twitter, tercatat terdapat

sekitar 175 juta pengguna yang terdaftar mempunyai account

70 Twitter dengan jumlah tweet sekitar 95 juta per hari. Sementara

menurut SalingSilang.Com menyebutkan bahwa negara Indonesia

menduduki peringkat ke-3 dengan pengguna Twitter terbanyak di

71 dunia. Dengan angka sebesar itu maka tidak mungkin jika

peneliti melakukan penelitian terhadap semua individu yang

69 Matthew B. Miles dan Michael Huberman. Op. Cit. hlm.73

70 Twitter.com. Op. Cit

71 SalingSilang.Com. Op. Cit

commit to user

54

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

memiliki account Twitter. Hal tersebut dikarenakan tidak lain

karena faktor keterbatasan waktu, pikiran, tenaga, dan juga dana.

Oleh karena itu peneliti membatasi ruang lingkup penelitian ini

hanya pada account Twitter milik peneliti saja sedangkan informan

dipilih berdasarkan daftar followers peneliti.

b. Penelitian ini membatasi kajian tentang penggunaan Twitter pada

account Twitter milik personal yang digunakan untuk kepentingan

pribadi. Bukan pada account Twitter yang digunakan untuk

kepentingan bisnis/instansi, seperti misalnya perusahaan media,

provider, penerbit buku, dan jenis-jenis account Twitter lainnya.

c. Observasi dan wawancara yang dilakukan pada penelitian ini

hanya terbatas pada lingkup account Twitter milik peneliti saja,

oleh karena itu peneliti menyadari betul bahwa hasil dari penelitian

ini tidak dapat mewakili persepsi dan pendapat dari semua

pengguna situs Twitter, terutama pengguna Twitter yang berada di

luar daftar followers dan following Twitter peneliti. Penelitian ini

hanya bertujuan untuk mengangkat ke permukaan femonena yang

terjadi (khususnya pada lingkup pergaulan peneliti) untuk

dijadikan sebagai wacana bagi khalayak pengguna dan bahan

penelitian selanjutnya.

commit to user

55

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II

DESKRIPSI OBYEK

A. Sejarah dan Perkembangan Situs Microblogging Twitter

Ide Twitter berawal dari sebuah sesi brainstorming pada sebuah

rapat yang diselenggarakan oleh anggota dewan perusahaan Podcasting

Odeo dalam rangka menampilkan ide-ide kreatif untuk mengembangkan

produk-produk yang akan dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. Pada

pertemuan itu, memperkenalkan sebuah gagasan untuk

menggunakan layanan SMS berbasis kelompok yang dikembangkan oleh

TXTMob.

Pada awalnya , produk yang sedang dibuat ini memiliki kode nama

Twttr yang terinspirasi dari Flickr dan kode pendek dari SMS Amerika

yang hanya 5 karakter. Para pengembang awalnya bereksperimen dengab

“10.958” sebagai kode pendek, meski kemudian berubah ke “40.404”

untuk mudah digunakan dan mudah diingat. Dorsey mencoba untuk

mengirimkan pesan untuk pertama kalinya pada Twitter hanya dengan

kata-kata “Just Setting My Twttr”.

Prototype pertama Twitter diluncurkan hanya untuk layanan

internal para karyawan Odeo, kemudian diluncurkan untuk publik pada

bulan Juli 2006. Pada Oktober 2006, Biz Stone, Evan Williams, Jack

Dorsey dan anggota lain dari perusahaan Odeo membentuk Obvious

commit to user

56

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Corporation dan memperoleh saham Odeo beserta seluruh asetnya,

termasuk Odeo.com dan Twitter.com dari para investor dan pemegang

saham Odeo Grup tetapi kemudian Twitter membentuk perusahaan sendiri

pada bulan April 2007.

Titik awal kepopuleran Twitter adalah ketika mengikuti South by

Southwest (SXSW) Festival pada tahun 2007. Sepanjang festival

berlangsung jumlah tweets yang terkirim berkembang dari 20.000 tweets

sampai 60.000 tweets per hari. Ribuan orang berkutat dalam festival itu

untuk saling mengirim tweets kepada relasi mereka atau teman yang baru

dikenal mereka melalui Twitter. Para panelis dan pembicara dalam festival

itu juga memuji kehadiran Twitter sebagai salah satu pendatang baru di

dunia maya yang mampu menarik minat para pengguna internet untuk

memakainya. Pada akhir festival, segenap staff dari Twitter menerima

penghargaan dalam kategori “Web Award”. Dalam sambutannya mereka

berkata, “We’d like to thank you in 140 characters or less. And we just

did”. Dan sampai pada tahun 2009, jumlah pengguna Twitter terus tumbuh

sampai 1382% per bulan, sebuah angka yang fantastis.

Secara total Twitter meraih keuntungan sekitar 57 juta US Dollar

dari bisnis yang telah mereka jalankan. Namun demikian angka tersebut

hanyalah sebuah perkiraan mengingat pihak Twitter sendiri tidak merilis

berapa jumlah pastinya. Pada tahun awal kemunculannya, Twitter

memperoleh keuntungan sekitar 1 sampai 5 juta US Dollar, pada tahun

kedua sekitar 22 juta US Dollar, dan sampai pertengahan tahun 2008

commit to user

57

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

mencapai 35 juta US Dollar. Perusahaan yang mendanai Twitter adalah

Union Square Ventures, Digital Garage, Spark Capital, dan Bezos

72 Expeditions.

Twitter terus berkembang menjadi situs microblogging dan

menjadi media alternatif yang menarik di tengah hiruk pikuknya situs-situs

jejaring sosial, di era Internet Web 2.0. Pada tahun 2009, Twitter

menambahkan kolom pencari (search bar), popular topics yang kemudian

menjadi trending topics atau istilah mudahnya topik yang tengah hangat

diperbincangkan oleh para user-nya. Inovasi ini telah menempatkan

Twitter menjadi salah satu mesin pencari (search engine) yang khas dan

unik. Mencari sesuatu berdasarkan topik-topik yang menjadi tema tweet

para tweeps tersebut.

Di samping itu Twitter juga menambahkan fitur “Twitter List”

yang memungkinkan para user-nya mengikuti dan membalas daftar

authors, bukan hanya sekadar mem-follow author individu. Inovasi-

inovasi Twitter tersebut berbuah manis, pada awal tahun 2010, Google dan

Microsoft membayar puluhan juta dolar untuk memasukkan hasil

pencarian Twitter kedalam hasil pencarian search engine Google dan Bing

(milik Microsoft). Ini adalah bukti Twitter mulai memiliki model bisnis

yang potensial.73

72 Elcom, Twitter Best Social Networking (Yogyakarta : CV Andi Offset, 2010) hlm.2-4

73 Unikaja.Com, “Sejarah Twitter”

http://www.unikaja.com/2010/05/sejarah-twitter.html 7/01/2011/10.30

commit to user

58

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

B. Logo Situs Microblogging Twitter

Lambang burung pada homepage Twitter.com melambangkan

sesuatu yang kecil, lucu, menyenangkan bagi semua orang dan

menyiratkan komunikasi. Banyak orang berpendapat bahwa logo tersebut

sangat cocok untuk menjadi logo dengan grafis yang sempurna bagi

Twitter. Namun ternyata perusahaan hanya membayar perancang logo

tersebut dengan bayaran 6 Dollar Amerika dan itupun tanpa bayaran

atribusi. Pihak perusahaan hanya membeli logo tersebut pada situs

iStockphoto seharga 15 dollar. Sementara pihak si perancang logo hanya

mendapatkan 40 persen dari harga 15 dollar tersebut. Sebagai

perbandingan, Carolyn Davidson seorang perancang design logo Nike

menerima 35 dollar atas jerih payahnya mendesain produk apparel pakaian

tersebut.

Gambar 2. Logo Twitter Burung

Sumber : Twitter.com, 2011

Selain itu ciri khas Twitter lainnya terlihat pada logo ikan paus

yang sedang ditarik oleh sekumpulan burung. Logo ini hanya muncul saat

Twitter sedang mengalami error jaringan akibat banyaknya orang-orang

yang mengirim status mereka ke dalam Twitter. Logo tersebut didesign

commit to user

59

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

oleh Yiying Lu, seorang designer grafis keturunan Cina. Saat muncul

gambar tersebut biasanya muncul pesan “Too many tweets! Please wait a

74 moment and try again”.

Gambar 3. Logo Twitter Ikan Paus

Sumber : Twitter.com, 2011

C. Tentang Situs Microblogging Twitter

Situs Twitter adalah sebuah aplikasi online yang merupakan

bagian dari blog, bagian ponsel/alat Instan Messaging (IM) yang dirancang

untuk memberitahu pengguna dalam menjawab pertanyaan “What’s

happening?” yang terdapat dalam timeline (tampilan layar) Twitter.

Pengguna atau user Twitter atau yang sering disebut dengan istilah

“tweeps” memiliki batasan sebanyak 140 karakter pada setiap postingan

74 Elcom. Op. Cit. hlm.8

commit to user

60

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(tweet) untuk menuliskan apapun yang ada dalam pikirannya. Banyak

tweet menjawab pertanyaan dari apa yang pengguna lakukan, tetapi

banyak pengguna lain juga yang memberikan tanggapan atas tweet yang

dituliskan, menunjuk ke sumber berita online yang menarik pengguna,

perenungan, atau pertanyaan. Twitter dapat diakses dengan ponsel dan

SMS klien, sehingga dapat dengan mudah bagi pengguna untuk tetap

berkomunikasi kapan pun dan dimana pun mereka berada.

Meskipun situs Twitter diluncurkan pada bulan Maret 2006,

tetapi jumlah pengguna Twitter telah berkembang sangat pesat di separuh

pertama tahun 2007. Banyak orang membicarakan tentang kehadiran situs

microblogging ini dan banyak juga yang menggunakannya, termasuk

beberapa kandidat presiden, ahli teknologi tinggi, dan selebriti.75 Dalam

banyak kasus satu account Twitter bukan hanya seorang individu

melainkan dapat sekelompok orang, organisasi, instansi, atau sebuah

event. Seperti misalnya, Event Live Earth 2007 konser global untuk

meningkatkan kesadaran terhadap perubahan iklim memiliki, mereka

memiliki account Twitter yang fiturnya selalu diupdate ketika ada aktivitas

dan informasi terbaru seputar event mereka. Perusahaan seperti Dell juga

memiliki account Twitter yang mengiklankan promosi spesial suatu

produk, seperti hardware komputer, launching produk Dell terbaru, dan

yang lainnya. Opinion Jurnal, sebuah bagian dari Wall Street Journal juga

75 Hanif Fakhrurroja dan Aris Munandar, Twitter : Ngoceh Dapet Duit (Yogyakarta : Jogja Great

Publisher, 2009) hlm.15

commit to user

61

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

memiliki account Twitter, demikian juga dengan kator berita Antara, yang

selalu memposting headline beritanya disertai link untuk memuat

keseluruhan berita yang diterbitkan.

Pengguna dapat mempersonalisasi halaman profil dan

memasukkan tweet yang akan ditulis ke dalam kotak teks. Tweet muncul

di halaman “public timeline” yang menampilkan semua publikasi tweets

dari account yang anda follow secara berurutan, seperti rangkaian

mikroblog. Layar akan menampilkan semua tweet dari account-account

yang anda follow. Anda juga dapat mengirim pesan pribadi (Direct

Message) kepada para followers anda, atau account-account yang telah

mem-follow anda. Follower adalah orang yang mengikuti anda, semua

tweet yang anda tulis akan muncul pada timeline follower anda. Sedangkan

following adalah account yang anda ikuti, semua tweet-tweet yang

dtuliskannya akan muncul pada timeline anda.

Berikut beberapa istilah yang sering digunakan dalam

penggunaan Twitter :

• Tweet : sesuatu yang ditulis di status Twitter

• Timeline : lembar kerja atau tampilan pada milik pengguna Twitter

• @ : penanda yang ditulis didepan nama pengguna lain agar tweet yang

dimasukkan diterima oleh pengguna tersebut.

• Reply : balasan

commit to user

62

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

• Following : pengguna lain yang tweet-nya akan selalu diterima

• Follower : pengguna lain yang akan selalu menerima tweet

• ReTweet (RT) : membalas dengan cara mengulang tweet dari users

yang lain

• Direct Messages : pesan personal / pribadi

• Favorites : menyimpan tweet tertentu yang diinginkan

• Hash Tags (#) : penanda yang ditulis di depan topik tertentu agar

pengguna lain bisa mencari topik yang sejenis yang ditulis oleh orang

lain juga

• Trending Topics : topik yang sedang banyak dibicarakan banyak

pengguna dalam suatu waktu yang bersamaan.

• OverHeard (OH) : penulisan tweet milik orang lain pada status tanpa

ingin mencantumkan siapa yang menuliskannya, OH ditulis di depan

tweet yang ingin dimasukkan.

• HeardTrough (HT) : penulisan tweet berdasarkan sesuatu yang

didengar dalam kehidupan nyata, HT ditulis di depan tweet yang ingin

76 dimasukkan.

76 Elcom. Op. Cit. hlm.23

commit to user

63

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

D. Keanggotaan Situs Microblogging Twitter

Situs microblogging Twitter terus berkembang menjadi situs

microblogging dan menjadi media alternatif yang menarik ditengah hiruk

pikuknya situs-situs jejaring sosial. Dalam penggunaan Twitter, sensus

yang dilakukan ComScore (dalam Nugroho, 2011:110) mencatat bahwa di

Indonesia sekitar 20,8% dari pengguna internet berusia 15 tahun

mempunyai account Twitter. Ini merupakan angka terbesar di dunia, yang

lalu disusul Brazil dengan 20,5% dan AS dengan 11,9%. Mudahnya akses

situs-situs media sosial lewat telepon seluler tentu mempengaruhi besarnya

angka-angka ini.“Twitter is still growing, too. Most of that growth (60%)

takes place outside the U.S., specifically in Japan, Indonesia and

Brazil”,kata Kevin Thau pada saat presentasi Nokia World 2010 di UK.77

Di bawah ini merupakan gambar yang menunjukkan peringkat

lima besar pengguna Twitter teraktif di dunia. Negara Indonesia

menduduki peringkat ketiga sebagai negara yang aktif menggunakan

Twitter setelah negara Amerika Serikat dan Brazil.

77 ReadWriteWeb.Com. Op. Cit.

commit to user

64

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 4. Lima Besar Negara Pengguna Twitter Teraktif

Sumber : SalingSilang.com, 2011

Sementara gambar di bawah ini menunjukkan bagan statistik

pengguna Twitter teraktif di kota-kota di Indonesia. Kota Jakarta

menempati peringkat pertama sebagai kota yang aktif men-tweet,

kemudian disusul oleh kota Yogyakarta.

commit to user

65

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 5. Bagan statistik pengguna Twitter di kota-kota di Indonesia

Sumber : SalingSilang.com, 2011

E. Account Twitter Peneliti

Dalam situs Twitter.com tercatat bahwa peneliti telah

menggunakan situs Twitter pada tanggal 10 September 2009 dengan nama

account @Reinkarnana. Selama kurang lebih dalam kurun waktu 2 tahun

tersebut, peneliti mempunyai 252 daftar following, 125 followers, dan

1.724 tweets. Data tersebut tercatat pada periode 15 November 2011 dan

data sewaktu-waktu dapat berubah. Sebagai gambaran, berikut merupakan

tampilan timeline account Twitter milik peneliti yang dilihat dari berbagai

fitur.

commit to user

66

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1) Home

Gambar 6. Tampilan timeline account Twitter peneliti pada fitur Home Sumber : Twitter.com, 2011

2) Profile

Gambar 7. Tampilan timeline account Twitter peneliti pada fitur Profile

Sumber : Twitter.com, 2011

commit to user

67

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3) Following

Gambar 8. Tampilan timeline account Twitter peneliti pada fitur Following Sumber : Twitter.com, 2011 4) Followers

Gambar 9. Tampilan timeline account Twitter peneliti pada fitur Followers

Sumber : Twitter.com, 2011

commit to user

68

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB III

PENYAJIAN DATA

A. Identitas Informan

Berikut ini adalah data identitas 20 orang informan pengguna

Twitter. Informan terdiri dari beragam profesi dan usia yang peneliti bagi

dalam 3 kategori berdasarkan usia, antara lain :

1. Umur 18 tahun kebawah, terdapat 3 informan

2. Umur 19 tahun – 24 tahun, terdapat 10 informan

3. Umur 25 tahun ke atas, terdapat 7 informan

Untuk lebih detailnya berikut penulis sajikan data ke-20 informan

tersebut. Yaitu :

a. Usia 18 tahun ke bawah

1. Nama Informan : Fadhilah Nur Salsabila

Umur : 14 tahun

Alamat Rumah : Gajahan, Solo

Pendidikan : Pelajar di SMP N 19 Surakarta kelas 2

Memakai Twitter sejak 29 November 2010

commit to user

69

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Nama Informan : Farah Nur Azizah

Umur : 15 tahun

Alamat Rumah : Gajahan, Solo

Pendidikan : Pelajar di SMA N 2 Surakarta kelas 1

Memakai Twitter sejak Februari 2009

3. Nama Informan : Annisa Masita Pangestika

Umur : 15 tahun

Alamat Rumah : Sumber, Solo

Pendidikan : SMA Batik 1 Surakarta kelas 1

Memakai Twitter sejak April 2010.

commit to user

70

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. Usia 19 tahun – 24 tahun

1. Nama Informan : Dwi Martini

Umur : 22 tahun

Alamat Rumah : Pasar Legi, Solo

Pendidikan : Mahasiswa Sastra Inggris UNS

Memakai Twitter sejak Agustus 2009

2. Nama Informan : Mona Cellyda Rista

Umur : 22 tahun

Alamat rumah : Solo

Pendidikan : Lulusan D3 Sastra Inggris UNS

Profesi : Freelance Liaison Officer, dancer

Memakai Twitter sejak Maret 2009

commit to user

71

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3. Nama Informan : Arifiani Dyah

Umur : 23 tahun

Alamat Rumah : Gentan, Sukoharjo

Pendidikan : Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNS

Profesi : Dancer Hip Hop

Memakai Twitter sejak Januari 2011

4. Nama Informan : Erika Defiana

Umur : 23 tahun

Alamat Rumah : Kawatan, Solo

Pendidikan : Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNS

Memakai Twitter sejak Desember 2010

commit to user

72

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5. Nama Informan : Arthur Garincha

Umur : 24 tahun

Alamat Rumah : Palur, Karanganyar

Pendidikan : Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNS

Profesi : founder gerakan #prayforindonesia dan

gerakan #sayabangga

Memakai Twitter sejak Juli 2011.

6. Nama Informan : Eki Rinaningputri

Umur : 24 tahun

Alamat Rumah : Solo Baru

Pendidikan : Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNS

Memakai Twitter sejak November 2009

commit to user

73

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

7. Nama Informan : Prima Canthy Pramita

Umur : 24 tahun

Alamat Rumah : Bantul, Jogja

Pendidikan : Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNS

Memakai Twitter sejak 2008

8. Nama Informan : Winda Anggraeni

Umur : 24 tahun

Alamat Rumah : Palembang

Pendidikan : Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNS

Profesi : Ibu rumah tangga, Owner Online Shop

“Wina Shop”

Memakai Twitter sejak 2009

commit to user

74

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

9. Nama : Yogi Rohim Aryani

Umur : 24 tahun

Alamat Rumah : Solo

Pendidikan : Lulusan Sastra Inggris UNS

Profesi : Liaison Officer, Guru les bahasa Inggris

Memakai Twitter sejak 2009

10. Nama Informan : Muhammad Nur Achirul Amrullah

Umur : 24 tahun

Alamat Rumah : Boyolali

Pendidikan : Lulusan SMA N 2 Surakarta

Profesi : Staf Administrasi di Warna Advertising

Memakai Twitter sejak September 2010

commit to user

75

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

c. Usia 25 tahun ke atas

1. Nama Informan : Hafzah Ayu Hagaspa

Umur : 25 tahun

Alamat Rumah : Bali

Pendidikan : Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNS

Profesi : Freelance Penulis

Memakai Twitter sejak Februari 2009

2. Nama Informan : Daniel Herdianto

Umur : 25 tahun

Alamat Rumah : Solo

Pendidikan : Lulusan D3 Periklanan UNS

Profesi : Freelance Design Gravis, Web Designer

Memakai Twitter sejak 2009

commit to user

76

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3. Nama Informan : Arefian Bayu

Umur : 26 tahun

Alamat Rumah : Solo Baru

Pendidikan : Lulusan D3 Periklanan UNS

Profesi : Design Grafis di Warna Advertising

Memakai Twitter sejak 2009

4. Nama Informan : Abiargo Adityarista

Umur : 28 tahun

Alamat Rumah : Jakarta

Pendidikan : Lulusan D3 Periklanan UGM

Profesi : Copywriter

Memakai Twitter sejak 2008

commit to user

77

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5. Nama Informan : Lia Kartikasari

Umur : 30 tahun

Alamat Rumah : Jakarta

Pendidikan : Lulusan S1 Teknologi Hasil Hutan IPB

Profesi : PNS Departemen Kehutanan

Memakai Twitter sejak Desember 2009

6. Nama Informan : Wibatsu Arisudewo

Umur : 32 tahun

Alamat Rumah : Wonogiri

Profesi : Wartawan di Radar Solo

Memakai Twitter sejak Januari 2010

commit to user

78

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

7. Nama Informan : Imam Subhcan

Umur : 37 tahun

Alamat Rumah : Bandung

Pendidikan : Lulusan S1 Akuntansi UII

Profesi : Wiraswasta, founder Akademi Berbagi

Solo

Memakai Twitter sejak Mei 2010 tapi baru mulai aktif sejak Juni

2011

B. Data Wawancara

Berdasarkan metodologi penelitian yang telah ditentukan maka

pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling. Sampel diambil

secara sengaja sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu karena dianggap

memiliki informasi yang diperlukan bagi kepentingan peneliti.

Informan dalampenelitian ini adalah para pengguna Twitter yang

terdapat dalam daftar followers pada account Twitter peneliti yang

memakai Twitter secara berkesinambungan. Dari 125 followers, di sini

penulis hanya mengambil informan dari account followers yang aktif saja

commit to user

79

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dengan frekuensi pemakaian mengakses Twitter intens dalam setiap

harinya. Kemudian dari account-account yang aktif tersebut peneliti

mengambil 20 orang informan. Dengan pertimbangan diantaranya:

a. Tidak semua account-account Twitter yang mem-follow

peneliti tersebut aktif dalam Twitter.

b. Ada beberapa account yang peneliti tidak kenal, bahkan ada

beberapa diantaranya adalah orang dari luar negeri yang mem-

follow peneliti tanpa alasan yang jelas.

c. Ada beberapa account-account instansi seperti

@Detikdotcomnet, @InfoJakarta, @JogjaFunQuiz,

@postingiklan, @untungpakeesia, @LowonganKerjaID,

@BeasiswaIndo, dan masih banyak lagi jenis account-account

Twitter lainnya.

d. Karena keterbatasan penelitian maka penelitian difokuskan

hanya pada penggunaan account Twitter milik personal/pribadi

yang digunakan pengguna untuk kepentingan pribadi.

Selain aktif melakukan aktifitas via Twitter, ke-20 informan ini

mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan kepentingan peneliti.

Diantaranya karena faktor sudah saling mengenal sehingga dapat

memudahkan proses wawancara. Selain itu, peneliti mengganggap

informasi yang didapat dari 20 informan tersebut dirasa sudah cukup untuk

melengkapi data yang peneliti butuhkan.

commit to user

80

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan terhadap 20 informan

yang berasal dari beragam profesi dan juga usia. Informan terdiri dari laki-

laki dan perempuan dengan kisaran usia antara 15 tahun hingga 37 tahun.

Untuk lebih detailnya berikut penulis sajikan tabel yang memuat informasi

informan meliputi nama informan, usia, periode aktif di Twitter, intensitas

mengakses Twitter dalam per harinya dan dengan teknologi apa mereka

mengakses Twitter.

commit to user

81

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Selain itu, menurut Karl Erik Rosengren dalam bukunya yang

berjudul Media Effects and Beyond menyebutkan salah satu aspek

penggunaan media adalah jenis atau genre konten media yang

digunakan dan disukai oleh penggunanya. Dari 20 informan pengguna

Twitter yang diwawancarai, sebagian besar pengguna mengaku

mengakses Twitter untuk berbagai macam kebutuhan. Diantaranya

seperti yang diungkapkan oleh Dwi Martini, mahasiswa Sastra Inggris

UNS,

“...kalo aku itungannya jarang nge-tweet, lebih suka ngliatin TL (timeline). Biasanya sih kalo buka Twitter tuh pas lagi bosen dan butuh hiburan. Aku suka mantengin tweet-tweet macem kaya pencerahan, kata-kata motivasi kaya Maria Teguh. Trus tweet-tweet yang suka ngebanyol, yang lucu-lucu kaya @RadioGalau, @Poconggg, @RadityaDika, ya macem kaya gitu-gitulah. Lumayan bisa ngilangin bosen kalo lagi nungguin orang, hehe...” (Kutipan wawancara dengan Dwi, lokasi di warung makan dekat kampus UNS, tanggal 3 November 2011)

Sementara itu Abiargo Adityarista, copywriter di sebuah agency iklan

di Jakarta mengatakan,

“...Twitter itu tempat dimana aku bisa dapet inspirasi dan sharing ke followers-ku link-link yang isinya menurut aku

keren, unik, dan lucu. Lewat Twitter aku sering dapet referensi tentang ide-ide iklan karna kan kerjaan aku ini mau gak mau harus up to date sama tren. Aku follow

beberapa link referensi iklan yang disitu sering banget nge-tweet iklan-iklan unik yang keren-keren. Selain itu suka juga mantengin tweet-tweet headline dari portal-

portal berita.” (Wawancara dengan Abi via chat Yahoo Messenger, tanggal 3 November 2011)

commit to user

83

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Berbeda dengan Fadhilah Nur Salsabila, siswi kelas 2 SMP ini

mengaku mengakses Twitter sebagian besar hanya untuk kegiatan

berkomunikasi dengan teman-teman dan kenalannya.

“...buat bergaul dan komunikasi sama temen-temen aku.

Followers aku ada 235 sebagian besar teman-teman sendiri tapi ada juga yang gak kenal. Hampir 90% tweet

aku isinya buat ngobrol, curhat, ato kalo gak nge-tweet aktifitas aku mbak. Dan semisal dari nge-tweet apa gitu trus nanti dikomen temen trus ak jawab trus dia jawab lagi dan bisa begitu terus sampe panjang..hehe...” (Kutipan wawancara dengan Fadhilah, lokasi di rumahnya di Gajahan, tanggal 12 November 2011)

1. Arti Twitter Bagi Pengguna

Situs Twitter mempunyai pemahaman yang berbeda-beda

bagi para penggunanya. Seperti pada pernyataan Annisa Masita

Pangesthika. Pelajar SMA kelas 1 yang akrab disapa Annisa ini

mengatakan,

“...Twitter itu ya kaya jejaring sosial buat curhat (curahan

hati), kalo curhat di Twitter itu rasanya lebih enak gitu. Bisa buat hiburan, seru-seruan sama teman-teman dan sama satu lagi, bisa buat nambah temen tuh.” (Kutipan

wawancara dengan Annisa yang dilakukan di rumahnya di Sumber, Solo, tanggal 9 November 2011)

Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Hafzah Ayu Hagaspa,

mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi UNS ini mengatakan,

“...Menurut aku Twitter adalah media sosial dan juga

informasi. Twitter itu ajang untuk mendekatkan kita sama teman-teman kita. Kita bisa tahu kegiatan teman-teman

kita. Dan kalo untuk berita pun aku lebih suka ngaksesnya via Twitter soalnya updatenya jauh lebih praktis dan cepat daripada harus buka situs satu-satu, kan repot..hehe”

commit to user

84

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(Kutipan wawancara dengan Hafzah, lokasi di Kampus

FISIP UNS, tanggal 1 November 2011)

Ada pula komentar yang diungkapkan oleh Arthur Garincha,

mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi UNS.

“...Twitter itu semacam jejaring sosial buat tempat nyari info. Banyak info-info di situ yang gak akan ditemuin di

media-media mainstream. Banyak fakta-fakta yang gak diungkap di TV ataupun koran ada di Twitter.” (Kutipan wawancara dengan Arthur, lokasi di warung makan dekat Kampus UNS, tanggal 4 November 2011)

2. Fungsi Twitter Bagi Pengguna

Menurut Kevin Thau, VP Business and Development Twitter,

fokus utama penggunaan Twitter adalah pada konten untuk berbagi

informasi dan berita. Karena menurutnya Twitter adalah jaringan

informasi (information network) bukan jejaring sosial. Namun seiring

dengan perkembangan zaman, Twitter mengalami banyak

perkembangan fungsi diantaranya seperti yang diungkapkan oleh

beberapa informan berikut ini :

a. Wawancara dengan Farah Nur Azizah, siswi kelas 1 SMA

“...Twitter tuh buat aku bisa buat bergaul dan komunikasi sama teman-temanku. Bisa ngobrol, becanda sama teman- teman. Buat seru-seruan lah pokoknya mbak. Kadang

sering bisa ketawa-ketawa sendiri kalo dapet jawaban yang lucu dari temen..hehehe. Kalo aku lebih suka Twitter soalnya sekarang Facebook isinya udah gak asik, liat aja

tuh mbak username-nya aja pada norak-norak trus sering dipake buat ngumpat juga. Aku gak suka. Kalo Twitter

masih jarang yang pake jadi lebih enak.” (Kutipan wawancara dengan Farah di rumahnya, Gading, tanggal 12 November 2011)

commit to user

85

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. Wawancara dengan Yogi Rohim Aryani, guru les bahasa Inggris

dan juga freelance Liaison Officer (LO).

“...Twitter itu social media untuk mengekspresikan diri jadi semacem kaya diary online gitu. Kita bisa juga latihan nulis di situ. Karena Twitter ini kan sifatnya miniblog ya,

kalo buat aku nulis di blog itu masih suatu hal yang berat. Jadi aku ngeliat Twitter ini bisa jadi salah satu solusi buat

latihan nulis. Selain itu juga sering ngobrol sama teman- teman lewat Twitter.” (Wawancara dengan Yogi, lokasi di warung makan dekat kampus UNS, tanggal 1 November 2011)

c. Wawancara dengan Lia Kartikasari, PNS di Departemen

Kehutanan.

“...Jujur dari Twitter aku ngerasain banyak manfaat dari info-info yang di-share, seperti acara-acara TV, off air, presale buku, sampe jualan kripik pun di-announce di Twitter. Apalagi pas meletusnya Merapi kemarin, Twitter menjadi sangat bermanfaat untuk berbagi info ataupun menggalang dana, seperti misalnya account @jalinmerapi. Aku juga sering ngamatin kultweet (kuliah tweet) dari orang-orang tertentu seperti misalnya Komarudin Hidayat, AA Gym, Dewi Lestari, atau GNFI (Good News from Indonesia) maupun climate change yang cukup bermanfaat. Kadang juga aku mendapat hiburan dari

tweet-tweet hiburan yang tweet- -nya sepele tapi lucu- lucu.hehe...” (Wawancara dengan Lia via chat Yahoo

Messenger, 15 November 2011)

d. Wawancara dengan Eki Rinaningputri, mahasiswi jurusan Ilmu

Komunikasi UNS.

“...Fungsi Twitter?haha..buat iseng-iseng aja sih. Twitter itu media di internet untuk menyampaikan info mengenai diri-sendiri. Mereka-mereka yang mau tahu tentang

kegiatan dan aku dan apa yang aku lakuin ya silahkan buat follow aku. Tapi kadang sih juga aku sering dapet info

yang bermanfaat dari Twitter. Semisal nih kalo mau cari apa gitu di Solo dan aku gak tahu tempatnya, tinggal nge- tweet aja eh tiba-tiba udah ada aja yang jawab. Amazing

commit to user

86

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

banget!hahaha...” (Kutipan wawancara dengan Eki, lokasi

di kampus FISIP UNS, tanggal 9 November 2011)

e. Wawancara dengan Imam Subchan, seorang wiraswasta,

penggagas gerakan Akademi Berbagi (Akber) Solo.

“...Saya punya account di Twitter udah sejak setahun yang lalu, tapi kalo aktif di Twitter baru sekitar 5 bulan yang

lalu sejak Akber Solo berdiri. Kenapa? Karena dari Twitter itu kita bisa nginformasiin dan juga ngiklanin kegiatan-kegiatan Akber. Dan semua peserta yang dateng ini rata-rata dan sebagian besar emang tahunya lewat Twitter. Jadi ya kalo aku bilang itu Twitter sangat bermanfaat buat ngumpulin massa ya. Tapi selain itu saya juga sering update berita lewat Twitter dari portal-portal berita atau juga tokoh-tokoh yang saya sukai. Nah saya ini kan suka sekali baca mbak, jadi tiap kali baca trus ada nemu kata atau quotation yang bagus atau saya terinspirasi dari situ ya sudah langsung aja saya tweet. Dan Twitter ini adalah sarana paling mudah dan murah buat iklan dan juga sharing pemikiran.” (Wawancara dengan Imam di rumahnya, Gremet, tanggal 19 November 2011)

f. Wawancara dengan Winda Anggraeni, seorang mahasiswa dan ibu

rumah tangga yang memiliki bisnis online shop.

“...Kebanyakan ngobrol sih kalo di Twitter sama teman- temen. Tapi sering ngiklan juga lewat Twitter, aku kan

punya macem kaya ol (online) shop gitu jadi sebagian besar kegiatan promosinya via online, biasanya ngiklan

lewat Facebook sama Twitter.” (Kutipan wawancara dengan Winda, lokasi di kampus FISIP UNS, tanggal 9 November 2011)

g. Wawancara dengan Arthur Garincha, mahasiswa jurusan Ilmu

Komunikasi UNS yang juga sebagai pendiri gerakan

#prayforindonesia dan gerakan #sayabangga.

“...Selain buat jalin interaksi juga buat update informasi

yang kadang sering infonya gak kita temuin di media- media mainstream, yang gak ke-blow up sama media TV

commit to user

87

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ataupun koran. Sama ada yang bilang juga sih Twitter itu

buat pencitraan,hahaha..Kenapa aku bilang gitu? Karna fenomena merebaknya social media kaya Facebook sama Twitter ini secara gak langsung akan melipatgandakan

kepopuleran kita. Apalagi lewat Twitter. Bahkan denger- denger nih ada agen yang jual followers juga lho, dan harganya ini gak murah tapi aku kurang tahu detailnya

seperti apa. Karena ada sebagian orang yang menganggap dengan semakin banyak followers maka keeksistensian dia

di dunia Twitter akan semakin diakui. Sering juga ada orang yang keliatannya asik di Twitter lewat tweet-tweet- nya yang lucu,spontan,pinter, trus idealis bisa membuat dia dikagumi dan menambah follower. Makanya kalo aku bilang Twitter itu bisa jadi kaya media pencitraan juga.” (Kutipan wawancara dengan Arthur, lokasi di warung makan dekat kampus UNS, tanggal 4 November 2011)

3. Contoh Tweet

a. Berita

b. Iklan produk

commit to user

88

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

c. Curahan hati

d. Sharing pemikiran

e. Info Event

commit to user

89

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

f. Info presale buku

g. Ngobrol

h. Kata-kata bijak

i. Berbagi link

commit to user

90

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

j. Tweet-tweet lucu

Gambar 10. Contoh-contoh tweet

Sumber : Twitter.com, 2011

commit to user

91

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Pemahaman tentang Situs Twitter

1. Arti Twitter bagi Penggunanya

Seperti yang telah dipaparkan pada Bab I, situs Twitter

merupakan situs microblogging yang memungkinkan para

penggunanya untuk saling berbagi dan menerima informasi (tweets) ke

dalam bentuk hingga 140 karakter tulisan. Seiring dengan

perkembangannya masyarakat awam mengganggap bahwa situs ini

merupakan salah satu bentuk dari situs jejaring sosial. Namun di luar

perkiraan, pada kenyataannya pihak Twitter sendiri menyangkal bahwa

Twitter bukanlah situs jejaring sosial. Twitter adalah konten yang

memuat berita dan informasi. Aspek utama Twitter bukanlah pada

aspek sosial seperti pada situs jejaring sosial pada umumnya.

Dari sinilah pemahaman masyarakat akan keberadaan situs

microblogging ini pun mulai disalah artikan. Dari 20 informan

pengguna Twitter yang telah diwawancarai, hampir semua informan

menganggap bahwa situs Twitter merupakan jejaring sosial. Meskipun

memang aspek utama Twitter yaitu sebagai jaringan informasi

(information network) tetap disadari dan digunakan oleh para

penggunanya.

commit to user

92

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dari beberapa kutipan wawancara yang disajikan dalam Bab

III setidaknya dapat memberikan gambaran kepada peneliti bahwa

sebagian besar masyarakat memang mengganggap keberadaan situs

Twitter sebagai situs jejaring sosial. Jejaring sosial menekankan pada

aspek sosial atau pergaulan, seperti yang diungkapkan pada kutipan

wawancara dengan Annisa dan Hafzah. Meskipun Hafzah paham

betul bahwa Twitter adalah tempat untuk berbagi informasi, namun

dia tetap memiliki pemahaman bahwa Twitter juga sebagai media

pergaulan, tempat untuk mendekatkan dia dengan teman-temannya.

“...Menurut aku Twitter adalah media sosial dan juga informasi. Twitter itu ajang untuk mendekatkan kita sama teman-teman kita. Kita bisa tahu kegiatan teman-teman kita. Dan kalo untuk berita pun aku lebih suka ngaksesnya via Twitter soalnya updatenya jauh lebih praktis dan cepat daripada harus buka situs satu-satu, kan repot..hehe” (Kutipan wawancara dengan Hafzah, lokasi di Kampus FISIP UNS, tanggal 1 November 2011)

Sementara itu Annisa Masita Pangesthika, pelajar SMA kelas 1 yang

akrab disapa Annisa ini mengatakan bahwa Twitter lebih cenderung

menjadi tempat curhat bagi dirinya.

“...Twitter itu ya kaya jejaring sosial buat curhat (curahan hati), kalo curhat di Twitter itu rasanya lebih enak gitu. Bisa buat hiburan, seru-seruan sama teman-teman dan

sama satu lagi, bisa buat nambah temen tuh.” (Kutipan wawancara dengan Annisa yang dilakukan di rumahnya di Sumber, Solo, tanggal 9 November 2011)

Di sisi lain pada pernyataan Arthur, Arthur memiliki

pemahaman bahwa situs Twitter merupakan tempat berbagi informasi,

bahkan dari Twitter dia bisa mendapatkan informasi-informasi yang

commit to user

93

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

jauh lebih beragam yang tidak dia dapatkan dari TV ataupun surat

kabar. Tetapi di sisi lain dia tetap tidak mengesampingkan penekanan

aspek jejaring sosial pada pengertian situs Twitter.

“...Twitter itu semacam jejaring sosial buat tempat nyari

info. Banyak info-info di situ yang gak akan ditemuin di media-media mainstream. Banyak fakta-fakta yang gak

diungkap di TV ataupun koran ada di Twitter.” (Kutipan wawancara dengan Arthur, lokasi di warung makan dekat Kampus UNS, tanggal 4 November 2011)

Berdasarkan hasil wawancara di atas, ditemukan fakta bahwa

para pengguna Twitter di sini memiliki pemahaman bahwa situs

Twitter merupakan situs jejaring sosial berbentuk microblogging yang

dapat memuat berbagai informasi dimana orang dapat saling berbagi

dan update berbagai info dan berita, baik itu info mengenai pribadi

(curahan hati ataupun update aktivitas pribadi) maupun informasi

secara umum. Selain itu para penggunanya dapat saling berhubungan

dengan pengguna Twitter yang lain, seperti teman, keluarga, saudara,

relasi kerja, dan lain-lain. Tidak jarang melalui situs ini mereka

mendapat kenalan dan relasi baru.

2. Twitter sebagai Information Network bukan Social Network

Dalam pemahaman pada situs Twitter disebutkan bahwa,

Twitter is an information network (Twitter merupakan jaringan

informasi). Hal ini dapat diasumsikan bahwa fungsi utama penggunaan

Twitter adalah sebagai tempat untuk saling berbagi informasi. Kevin

commit to user

94

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Thau, VP Business and Corporate Development Twitter

memplokamirkan bahwa fokus utama Twitter bukanlah pada aspek

sosial, melainkan ada pada konten untuk berbagi informasi dan juga

berita.

Hal tersebut dapat juga dilihat pada kolom tempat untuk

menulis status (tweet) pada Twitter. Di atas kolom tersebut terdapat

petunjuk tulisan “What’s happening?” bukan “What are you doing

now?” seperti pada kata petunjuk tampilan status pada Facebook

(sebelum tampilan Facebook berubah seperti sekarang). Hal tersebut

dapat diasumsikan bahwa kata “What’s happening?” sengaja di-design

untuk membuat penggunanya menginformasikan hal-hal apa saja yang

sedang terjadi di seluruh penjuru dunia. Bukan “apa yang sedang anda

lakukan” seperti yang ada pada tampilan Facebook.

Petunjuk Tulisan pada kolom Twitter

Gambar 11. Tampilan kolom tweet pada timeline Twitter

Sumber : Twitter.com, 2011

commit to user

95

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tampilan profil pada fitur Profile di Twitter pun cenderung

sangat singkat dan simple. Hanya berisi foto, nama account, lokasi

pengguna, dan deskripsi profil dari penggunanya yang hanya terdiri

dari beberapa karakter saja. Sehingga tidak memungkinkan pengguna

untuk menuliskan deskripsi kepribadiannya secara panjang-lebar.

Sedangkan pada situs-situs jejaring sosial seperti Facebook, MySpace,

Friendster, pada umumnya cenderung memiliki fitur yang

memungkinkan para penggunanya untuk menuliskan deskripsi

biodatanya secara lengkap. Seperti foto, nama lengkap, tanggal lahir,

pendidikan, pekerjaan, hobi, film favorit, musik favorit, moto hidup,

dan hal lain-lain yang memungkinkan pengguna yang lain untuk dapat

membaca deskripsi detail dari profil si pengguna tersebut. Karena

tujuan utama dari berbagai bentuk situs jejaring sosial ini adalah untuk

menjaring pertemanan. Hal tersebut sangat sesuai dengan pernyataan

Barnes yang mendeskripsikan jejaring sosial sebagai berikut,

"Any website designed to allow multiple users to publish

content themselves. The information maybe on any subject and may be for consumption by (potential) friends, mates,

employers, employees, etc. The sites typically allow users to create a "profile" describing themselves and to exchange public or private messages and list other users or groups they

are connected to in some way. There maybe editorial content or the site may be entirely user-driven."

(Website yang didesign untuk para penggunanya yang

berfungsi untuk mem-publish konten-konten yang mereka buat. Informasi tersebut dapat dilihat oleh teman-teman,

saudara, dan rekan kerja mereka, dll. Tipe website ini memungkinkan para penggunanya untuk membuat profil pribadi yang mendeskripsikan tentang biodata hidup mereka

dan dapat saling bertukar pesan secara publik ataupun pribadi, commit to user

96

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

serta dapat mendata grup atau komunitas yang mereka buat.

Dalam website ini juga memungkinkan para penggunanya untuk saling berdiskusi tentang suatu topik yang sedang dibahas)78

Karakter dari situs jejaring sosial dapat dikatakan sangat

berbeda dengan Twitter yang fokus utamanya adalah sebagai jaringan

informasi, oleh karena itu tidak perlu terlalu banyak menampilkan

deskripsi profil dari penggunanya. Pengguna sudah merasa cukup

mengetahui info singkat tentang siapa pemilik account tersebut dan

poin terpenting adalah informasi yang dia bagikan atau hal-hal yang

dia tweet.

Selain itu jika kita jeli kita akan menemukan pernyataan pada

petunjuk penggunaan situs Twitter yang dengan jelas menyatakan

bahwa situs Twitter adalah situs yang mengedepankan fungsi

informatif bagi para user-nya. Berikut pernyataan yang dikutip dari

Twitter.com :

"Twitter is a real-time information network that connects you

to the latest information about what you find interesting. Simply find the public streams you find most compelling and

follow the conversations. At Twitter, we believe that the open exchange of information can have a positive global impact. Every day we are inspired by stories of people using Twitter to

help make the world a better place in unexpected ways.”

“Situs Twitter merupakan sebuah jaringan informasi yang menghubungkan antar para penggunanya dengan informasi-

informasi terbaru tentang hal-hal yang menarik minat mereka. Twitter merupakan cara yang sederhana untuk berdiskusi

dengan sesama para penggunanya. Pihak Twitter percaya

78 Susan Barnes. Op. Cit.

commit to user

97

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

bahwa pertukaran informasi yang sifatnya terbuka tersebut

dapat memberikan dampak yang positif. Setiap harinya mereka terinspirasi oleh cerita-cerita dari orang-orang yang mengunakan Twitter untuk membantu membuat dunia menjadi 79 tempat yang lebih baik dengan cara-cara yang tidak terduga.”

Hal tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Haewoon Kwak, Changhyun Lee, Hosung Park, dan Sue Moon dari

Department of Computer Science,KAIST, Korea. Dalam penelitian

tersebut menyatakan bahwa,

“Twitter shows a low level of reciprocity; 77.9% of user pairs

with any link between them are connected one-way, and only

22.1% have reciprocal relationship between them.”80

Dalam penelitian yang dipresentasikan pada Konferensi

Internasional World Wide Web ke-19 tersebut menyatakan bahwa

hubungan reaksi timbal balik yang terjadi pada Twitter cukup rendah,

77,9% dari penggunanya hanya menunjukkan reaksi yang bersifat satu

arah sedangkan hanya 22,1% saja yang menunjukkan hubungan

timbal balik antar sesama penggunanya. Sementara itu dalam bukunya

yang berjudul “The Facebook Effect”, David Kirkpatrick mengatakan,

“Moreover, 67.6% of users are not followed by any of their followings in Twitter. We conjecture that for these users

Twitter is rather a source of information than a social

79 Twitter.Com. Op. Cit.

80 Haewoon Kwak et.all. Op. Cit

commit to user

98

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

networking site. Facebook ties are reciprocal and Twitter ties 81 are asymmetrical.”

Kirkpatrick mengatakan, dalam Twitter sekitar 67,6% pengguna tidak

di-follow balik oleh para followings mereka atau account yang mereka

follow. Hubungan pertalian antar pengguna Facebook adalah timbal

balik sedangkan pada Twitter tidak simetris. Dapat dikatakan bahwa

para pengguna Twitter di sini lebih tepat disebut sebagai sumber

informasi dan Twitter bukanlah situs jejaring sosial.

3. Twitter sebagai Information Network

Menurut Mursito informasi adalah sesuatu yang didapatkan

dari membaca, mendengar, atau dengan melihat langsung dunia di

sekitar.82 Suatu pernyataan atau suatu observasi adalah informatif jika

ia memberikan kepada kita sesuatu yang belum kita ketahui. Informasi

mengubah seseorang dari tidak mengetahui menjadi mengetahui.

Tetapi tidak semua informasi bersifat informatif. Informasi adalah data

yang memberikan makna, dapat berguna/bermanfaat, dan merupakan

bahan pembuat keputusan dari berbagai alternatif pilihan-pilihan yang

ada.

Situs Twitter merupakan situs yang digunakan untuk berbagi

informasi dan merupakan sumber informasi yang sifatnya terbuka bagi

81 David Kirkpatrick, The Facebook Effect: The Real Inside Story of Mark Zuckerberg and the World's Fastest Growing Company (New York : Virgin, 2011) hlm.233

82 Mursito BM. Op. Cit.

commit to user

99

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

siapa pun yang bisa mengaksesnya. Di Twitter berbagai macam

informasi beredar dengan sangat cepat dan mudah. Dari hal-hal kecil

seperti misalnya dimana tempat membeli produk sepatu dengan merk

tertentu, tempat les komputer yang berkualitas, info pre-sale buku

sampai pada kontroversi Pulau Komodo sebagai New Seven Wonders,

bahkan hal-hal politik yang sedang marak pun diperbincangkan

melalui Twitter. Bahkan tidak jarang isu-isu yang tengah hangat

dibicarakan melalui Twitter menjadi bahan berita yang kemudian

diangkat dan dipublikasikan oleh media-media jalur utama, seperti TV

dan surat kabar. Seperti misalnya pada kasus diskriminasi penyandang

ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) yang anaknya tidak jadi diterima

sekolah di SD Don Bosco Kelapa Gading, Jakarta, hanya karena ayah

dari anak tersebut mengidap HIV. Kasus tersebut berawal dari sebuah

tweet yang berasal dari account Twitter yang bernama @fajarjasmin

yang berisi,

Gambar 12. Tweet dari @fajarjasmin

Sumber : Twitter.com, 2011

Berawal dari tweet tersebut mendadak account Twitter

@fajarjasmin banyak mendapat simpati dari berbagai kalangan.

commit to user

100

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Informasi tersebut lantas menjadi topik perbincangan hangat di

Twitter dan dalam waktu yang singkat informasinya menyebar.

Beberapa hari kemudian informasi tersebut langsung muncul ke

permukaan dan diangkat oleh berbagai media massa seperti Kompas,

Media Indonesia, Detik.Com, dan media-media massa lainnya. Dan

masih banyak lagi contoh-contoh informasi lainnya yang beredar di

Twitter kemudian dipublikasikan oleh berbagai media massa menjadi

berita.

Berikut ini merupakan contoh-contoh tweet yang sifatnya

informatif, di antaranya :

Gambar 13. Contoh-contoh tweet informatif

Sumber : Twitter.com, 2011

commit to user

101

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tweet-tweet tersebut penulis kategorikan sebagai informasi

yang informatif karena di dalam tulisan tersebut mengandung makna

yang dapat berguna dan bermanfaat bagi orang lain. Informasi tersebut

membuat orang dari tidak mengetahui menjadi mengetahui.

Hal-hal yang di-tweet di Twitter tentu tidak semuanya bersifat

informatif dan bermanfaat bagi orang lain. Banyak juga tweet-tweet

yang ditulis oleh para pengguna Twitter hanya berisi hal-hal yang

bersifat personal seperti curhat (curahan hati) dan melakukan

percakapan-percakapan yang tidak terlalu penting dan cenderung tidak

bermanfaat bagi banyak orang. Tweet-tweet seperti ini biasanya sering

banyak bermunculan pada timeline Twitter, dan biasanya di-tweet

oleh account-account personal/pribadi, seperti misalnya :

Gambar 14. Contoh-contoh tweet yang tidak informatif

Sumber : Twitter.com, 2011 commit to user

102

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Contoh jenis tweet-tweet yang tidak informatif di atas

mengakibatkan adanya peralihan fungsi dari fungsi awal Twitter

sebagai information network menjadi social network, hal tersebut

dapat dilihat dari jenis tweet-nya seperti curahan hati dan juga

melakukan percakapan yang tidak terlalu penting di antara para

penggunanya pada timeline Twitter.

B. Alih Fungsi Twitter

Faktanya seiring dengan perkembangannya Twitter mengalami alih

fungsi media. Dari fungsi awalnya sebagai tempat untuk berbagi

informasi, kini fungsi penggunaannya pun semakin beragam. Alih fungsi

media yang terjadi didasarkan pada tingkatan kebutuhan penggunaan

media yang disampaikan oleh Elihu Katz83 yang meliputi:

1. Cognitive Needs

Dalam hal ini dapat diartikan kebutuhan manusia untuk

memperoleh informasi, pengetahuan, dan pengertian. Pada dasarnya

manusia membutuhkan informasi untuk berbagai macam kebutuhan.

Selain untuk pengetahuan bagi dirinya sendiri, informasi dari berbagai

media juga dapat menjadi bahan untuk bersosialisasi dengan orang

lain. Salah satunya informasi dari media Twitter. Dari Twitter orang

dapat mengakses berbagai macam informasi dengan cepat dan

83 Werner Severin and James Tankard. Op. Cit.

commit to user

103

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

praktis. Dari hal yang sifatnya remeh-temeh sampai hal yang serius

sekalipun ada di Twitter. Seperti yang diungkapkan oleh Lia

Kartikasari, Pegawai Negeri di Departemen Kehutanan ini

mengatakan :

“...Dari Twitter aku ngerasain banyak manfaat seperti info acara-acara

TV on&off air, presale buku, sampe jualan kripik pun di-announce di Twitter. Apalagi pas meletusnya Merapi kemarin, Twitter menjadi sangat bermanfaat untuk berbagi info ataupun menggalang dana. Aku juga sering ngamatin kultweet (kuliah tweet) dari orang-orang tertentu seperti misalnya Komarudin Hidayat, AA Gym, Dewi Lestari, atau GNFI (Good News from Indonesia) maupun climate change yang cukup bermanfaat. (Kutipan wawancara dengan Lia via chat Yahoo Messenger, 15 November 2011)

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Arthur Garincha, mahasiswa

dan juga pendiri gerakan #prayforindonesia ini mengatakan,

“...Di Twitter kita bisa update informasi yang kadang sering infonya gak kita temuin di media-media mainstream, yang gak ke-blow up sama media TV ataupun koran. Seperti misalnya tentang gerakan legalisasi ganja yang dipromotori sama Pandji, trus isu-isu tentang kontroversi Komodo yang kadang-kadang menarik buat jadi topik

perbincangan di Twitter dan disitu kita bahas rame-rame bahkan sama

orang yang gak kenal sekalipun.” (Kutipan wawancara dengan Arthur, lokasi di warung makan dekat kampus UNS, tanggal 4 November 2011)

Situs Twitter berperan sangat penting bagi para user-nya

baik itu untuk menambah informasi yang sifatnya berita maupun

pengetahuan. Peredaran informasi yang praktis dan cepat membuat

Twitter makin diminati oleh para penggunanya. Apalagi jika sifat

informasinya beraneka ragam, yang tidak bisa ditemukan pada media

massa seperti Televisi maupun media cetak. commit to user

104

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Affective Needs

Dalam hal ini dapat diartikan sebagai pemenuhan kebutuhan

manusia akan emosi dan estetika. Pada dasarnya manusia

membutuhkan tempat untuk menuangkan emosi dan curahan hatinya.

Salah satunya melalui media massa. Pemenuhan kebutuhan ini

membuat fungsi situs Twitter yang awalnya sebagai sumber informasi

kini berkembang menjadi media diary online, tempat orang dapat

menuangkan curahan hatinya dan segala aktifitas kesehariannya.

Seperti yang diungkapkan oleh Eki Rinaningputri, mahasiswa jurusan

Ilmu Komunikasi UNS ini mengatakan,

“...Twitter itu media di internet untuk menyampaikan info mengenai diri-sendiri. Mereka-mereka yang mau tahu tentang kegiatan aku dan apa yang aku lakuin ya silahkan buat follow aku. Begitu juga sebaliknya, aku kalo pengin tahu kegiatan teman-teman aku ya aku follow mereka...” (Kutipan wawancara dengan Eki, lokasi di kampus FISIP UNS, tanggal 9 November 2011)

Begitu pula dengan Annisa Masita Pangesthika, pelajar kelas 1 SMA

ini mengatakan,

“...Twitter itu ya kaya jejaring sosial yang fungsinya bisa buat curhat (curahan hati). kalo curhat di Twitter itu rasanya lebih enak gitu.

Dapet tanggapan dari teman trus kadang ada yang menghibur, kasih solusi.” (Kutipan wawancara dengan Annisa, lokasi di rumahnya di Sumber, Solo, tanggal 9 November 2011)

Sementara itu Yogi Rohim Aryani, seorang guru les bahasa Inggris ini

mengaku bahwa Twitter merupakan tempat yang tepat baginya untuk

commit to user

105

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

mengekspresikan diri. Dia menganggap Twitter sebagai diary online,

tempat dimana orang bisa menuangkan curahan hatinya, kegiatan

kesehariannya, dan dapat pula digunakan sebagai tempat berlatih

menulis. Karena sifat dari Twitter yang berupa miniblog sehingga

memungkinkan orang untuk memudahkan berlatih menulis.

3. Personal Integration Needs

Dapat diartikan sebagai bentuk kebutuhan manusia akan

kredibilitas, kepercayaan diri, status, dan stabilitas. Manusia

membutuhkan penguatan dan peneguhan atas identitas diri agar status

dan kredibilitasnya meningkat di mata masyarakat. Cara yang

dilakukan sangat beragam, diantaranya melalui media situs Twitter

ini. Kebutuhan manusia akan status dan kredibilitasnya membuat

fungsi situs Twitter yang awalnya sebagi media untuk berbagi

informasi kini berkembang menjadi personal branding atau pencitraan

diri. Seperti yang diungkapkan oleh Arthur Garincha, mahasiswa

jurusan Ilmu Komunikasi UNS ini mengatakan,

“...Twitter itu bisa buat pencitraan juga lho. Kenapa aku bilang gitu?

Fenomena merebaknya social media kaya Facebook sama Twitter ini secara gak langsung akan melipatgandakan kepopuleran kita. Apalagi lewat Twitter. Bahkan denger-denger nih ada agen yang jual followers

juga lho, dan harganya ini gak murah tapi aku kurang tahu detailnya seperti apa. Karena ada sebagian orang yang menganggap dengan semakin banyak followers maka keeksistensian dia di dunia Twitter

akan semakin diakui. Sering juga ada orang yang keliatannya asik di Twitter lewat tweet-tweet-nya yang lucu,spontan,pinter, trus idealis

bisa membuat dia dikagumi dan menambah follower. Makanya kalo aku bilang Twitter itu bisa jadi kaya media pencitraan juga.” (Kutipan

commit to user

106

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

wawancara dengan Arthur, lokasi di warung makan dekat kampus

UNS, tanggal 4 November 2011)

Pencitraan tersebut dibangun melalui karakter yang

seseorang tuliskan melalui tweet-tweet-nya. Semakin bermutu tweet-

tweet yang dia tulis akan semakin meningkatkan kredibilitasnya di

mata para followers-nya. Hal tersebut yang penulis asumsikan sebagai

personal branding (pencitraan diri) melalui media Twitter.

4. Social Integration Needs

Dapat diartikan sebagai kebutuhan untuk selalu

berhubungan dengan keluarga, kawan, relasi kerja agar dapat diterima

dalam suatu lingkungan. Sebagai makhluk sosial manusia

membutuhkan bersosialisasi dan berinteraksi dengan sesamanya,

bahkan dengan seseorang yang tidak ia kenal sekalipun. Berdasarkan

kebutuhan tersebut membuat fungsi situs Twitter kini berkembang dan

justru lebih mengarah pada aspek sosial. Tidak jarang dalam

perkembangannya penggunaan situs ini lebih banyak difungsikan

untuk berkomunikasi antar sesama user-nya. Seperti yang

diungkapkan oleh Farah Nur Azizah, pelajar kelas 1 SMA ini

mengatakan,

“...Twitter tuh buat aku bisa buat bergaul dan komunikasi sama

teman-temanku. Bisa ngobrol, becanda sama teman-teman. Buat seru- seruan lah pokoknya mbak. Kadang sering bisa ketawa-ketawa sendiri

kalo dapet jawaban yang lucu dari temen..hehehe...” (Kutipan

commit to user

107

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

wawancara dengan Farah di rumahnya, Gading, tanggal 12 November

2011)

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Hafzah Ayu Hagaspa,

mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi ini mengatakan,

“...Menurut aku Twitter adalah media sosial dan juga informasi. Twitter itu ajang untuk mendekatkan kita sama teman-teman kita. Kita bisa tahu kegiatan teman-teman kita. Karna temen-temen aku sekarang kan kebanyakan ada di luar kota jadi setidaknya aku bisa mantau kegiatan mereka dan komunikasi juga tetep bisa nyambung walo saling berjauhan.”(Kutipan wawancara dengan Hafzah, lokasi di Kampus FISIP UNS, tanggal 1 November 2011)

Fungsi interaksi dan pergaulan semakin mendominasi dalam

penggunaan situs Twitter. Bahkan dari seluruh informan yang

diwawancarai, mereka mengaku menggunakan Twitter untuk

berkomunikasi dan berinteraksi dengan users yang lain, kebanyakan

dengan teman-teman mereka. Meskipun memang fungsi informatif

masih tetap berlaku. Hanya saja tingkat keseringan antara informan

yang satu dengan yang lain berbeda-beda.

5. Tention and Relax Needs

Dalam hal ini dapat diartikan kebutuhan manusia untuk

melepas kejenuhan dari rutinitas sehari-hari. Media menjadi tempat

untuk menghibur diri dan melepas beban. Tidak jarang media

dijadikan sebagai alat untuk mengisi waktu dan mengusir rasa sepi.

Oleh karena itu manusia membutuhkan alat yang bisa menghibur diri

mereka. Berdasarkan asumsi itulah penggunaan media pada situs

commit to user

108

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Twitter yang awalnya sebagai tempat untuk berbagi informasi kini

juga telah berkembang menjadi media hiburan. Seperti yang

diungkapkan oleh Wibatsu Arisudewo, wartawan dari harian Radar

Solo. Menurutnya Twitter merupakan sebuah media yang

menyenangkan dan menghibur yang kadang mampu membuatnya

lepas dari rutinitas pekerjaannya. Sama halnya dengan Lia Kartikasari,

seorang pegawai negeri di Departemen Kehutanan ini

mengungkapkan,

“...Selain dapet info yang beragam macemnya kadang juga aku mendapat hiburan dari tweet-tweet sepele tapi lucu-lucu..semisal kaya account @Poconggg, @tebakangaring, @RadityaDika, @jokefisien, @RadioGalau...lumayan lah tweet-tweet-nya bisa menghibur..hehe” (Wawancara dengan Lia via chat Yahoo Messenger, 15 November 2011) Sama halnya dengan Dwi Martini, mahasiswa Sastra Inggris UNS ini

mengatakan,

“...Biasanya sih kalo buka Twitter tuh pas lagi bosen dan butuh hiburan. Aku suka mantengin tweet-tweet macem kaya pencerahan,

kata-kata motivasi kaya Maria Teguh. Trus tweet-tweet yang suka ngebanyol, yang lucu-lucu kaya @RadioGalau, @Poconggg, @RadityaDika, ya macem kaya gitu-gitulah. Lumayan bisa ngilangin

bosen kalo lagi nungguin orang, hehe...” (Kutipan wawancara dengan Dwi, lokasi di warung makan dekat kampus UNS, tanggal 3

November 2011)

Kebutuhan manusia akan 5 hal tersebut membuat munculnya

peralihan fungsi pada situs Twitter. Berbagai tingkatan kebutuhan itu

membuat manusia untuk dapat memaksimalkan kemampuan media

yang digunakannya. Salah satu dampaknya ada pada penggunaan

commit to user

109

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

media pada situs Twitter ini. Situs yang awalnya dibuat sebagai

tempat berbagi informasi, kini telah beralih fungsi dan berkembang ke

arah fungsi-fungsi yang lain. Dan selain fungsi yang telah disebutkan

di atas masih ada beberapa fungsi lainnya yaitu sebagai media

beriklan, baik itu iklan produk, jasa, lowongan kerja, maupun event

yang akan berlangsung. Seperti yang diungkapkan oleh Imam

Subchan, seorang wiraswasta, penggagas gerakan Akademi Berbagi

(Akber) Solo.

“...Saya punya account di Twitter udah sejak setahun yang lalu, tapi kalo aktif di Twitter baru sekitar 5 bulan yang lalu sejak Akber Solo berdiri. Dari Twitter itu kita bisa nginformasiin dan juga ngiklanin kegiatan-kegiatan Akber. Dan semua peserta yang dateng ini rata-rata dan sebagian besar emang tahunya lewat Twitter. Sama saya ini kan suka sekali baca ya mbak, jadi tiap kali baca trus ada nemu kata atau quotation yang bagus atau saya terinspirasi dari situ ya sudah langsung aja saya tweet. Dan Twitter ini adalah sarana paling mudah dan murah buat iklan dan juga sharing pemikiran.” (Wawancara dengan Imam di rumahnya, Gremet, tanggal 19 November 2011)

Sementara itu Winda Anggraeni, seorang mahasiswa dan ibu

rumah tangga yang memiliki bisnis online shop ini mengungkapkan

betapa bergunanya manfaat Twitter bagi dirinya.

“...Sering ngiklan juga lewat Twitter, aku kan punya macem kaya ol (online) shop jadi sebagian besar kegiatan promosinya via online, biasanya kalo ngiklan lewat Facebook sama Twitter. Kalo diiklanin

lewat Twitter biasanya lebih cepet nyebarnya trus nanti kalo ada yang mau liat detail barangnya baru dioper ke facebook gitu.” (Kutipan wawancara dengan Winda, lokasi di kampus FISIP UNS, tanggal 9

November 2011)

Secara umum dari seluruh hasil observasi dan wawancara yang

telah dilakukan, terdapat alih fungsi penggunaan media yang terjadi

commit to user

110

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

pada situs Twitter. Dari situs yang berifat information network kini

berubah fungsi menjadi social network atau jejaring sosial. Bentuk

dari jejaring sosial di antaranya dapat terlihat sebagai berikut :

1. Sebagai pergaulan

Dari hasil pengamatan penulis dapat dikatakan alih fungsi

inilah yang paling mendominasi dan hampir bisa dikatakan jika

dibiarkan begitu saja dapat menggeser keberadaan fungsi Twitter

sebagai tempat berbagi informasi. Dari hasil wawancara dan

pengamatan yang telah dilakukan, seluruh informan menyatakan

menggunakan situs Twitter sebagai tempat dimana mereka bisa

terhubung dengan teman, saudara, famili maupun relasi kerja mereka.

Dengan kata lain digunakan untuk melakukan percakapan atau dialog-

dialog yang dirasa kurang penting isi pembicaraannya. Meskipun

memang intensitas dari setiap informan berbeda-beda dalam men-

tweet percakapan tersebut. Berikut contoh-contoh tweet tersebut :

2. Sebagai diary online, seperti tempat curhat, update aktivitas pribadi,

tempat berlatih menulis.

commit to user

111

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3. Sebagai pencitraan diri (personal branding)

Personal branding bisa dibentuk dari beberapa poin

diantaranya, hal-hal yang sering dia tweet, profil picture (atau biasa

disebut dengan istilah avatar), maupun profil sekilas yang ditampilkan

dalam fitur Profile. Dari poin-poin tersebut dapat menunjukkan

karakter yang ingin dibangun dari setiap penggunanya. Sebagai

contoh pada informan Arthur Garincha yang memiliki account Twitter

dengan username @Arthur_Garincha. Arthur sering men-tweet hal-hal

yang sifatnya mengkritisi lingkungan sekitarnya, baik itu tentang

pergaulan anak muda, pemerintahan, dan hal-hal yang sedang tren dan

populer. Selain itu Arthur juga aktif menggalakkan gerakan

kepemudaan yang dinamainya dengan #prayforindonesia dan

#sayabangga. Profil picture yang dia tampilkan pun selalu terkesan

cool dan lucu. Hal tersebut seolah-olah mengindikasikan bahwa di

mata para followers-nya Arthur dikenal sebagai pribadi pemuda yang

aktif, bijak, pintar, dan kritis. Berikut tampilan account Arthur

Garincha beserta tweet-tweet yang dia tulis.

Profile :

commit to user

112

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tweet-tweet Arthur :

Selain itu masih banyak lagi karakter-karakter lainnya yang

bisa dibangun melalui situs Twitter tergantung dari user yang

menggunakannya. Hal tersebut yang penulis namakan sebagai

personal branding. Situs Twitter biasanya sering digunakan oleh para

public figure yang ingin melipatgandakan kepopulerannya seperti

artis, politikus, penulis, seniman, dan yang lainnya. Bahkan tidak

jarang dalam beberapa kasus ada banyak orang biasa yang menjadi

terkenal karena situs Twitter, seperti pada account @poconggg yang

mendadak menjadi populer karena tweet-tweet yang dia tulis selalu

berkesan lucu dan menghibur para followers-nya.

commit to user

113

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dari analisa data yang telah disajikan pada bab sebelumnya, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengguna situs Twitter memahami situs Twitter sebagai jejaring sosial,

dimana dengan situs tersebut orang dapat saling berbagi informasi dan

berita, baik itu mengenai informasi pribadi (seperti curahan hati atau

update aktivitas pribadi) maupun informasi secara umum. Di twitter

pengguna dapat saling berhubungan dengan teman, keluarga, saudara,

maupun rekan kerja mereka. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil

wawancara yang menyatakan hampir dari seluruh pengguna Twitter

memfungsikan situs Twitter sebagai tempat untuk berinteraksi dan

mendekatkan mereka dengan orang-orang yang mereka kenal. Bukan

khusus sebagai media tempat berbagi informasi yang sifatnya

informatif.

2. Secara umum dapat dikatakan bahwa telah terjadi alih fungsi pada

penggunaan media situs Twitter. Dari fungsi awalnya sebagai

information network kini berubah menjadi social network, yang lebih

mengedepankan aspek sosial (pergaulan) di antara para penggunanya.

Alih fungsi media yang terjadi didasarkan pada tingkatan kebutuhan

commit to user

114

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

pengunaan media yaitu cognitive needs, affective needs, personal

integration needs, social integration needs, dan tention and relax

needs.

B. Saran

Dari seluruh hasil pengamatan yang telah dilakukan terdapat

beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pemahaman

khalayak mengenai situs Twitter terutama bagi khalayak pengguna,

diantaranya :

1. Fungsi utama situs Twitter adalah sebagai media berbagi informasi dan

berita. Dimana khalayak pengguna yang berpartisipasi aktif di

dalamnya merasa sangat terbantu dengan adanya kemunculan situs

tersebut. Oleh karena itu alangkah baiknya jika dalam penggunaan

situs tersebut difungsikan sebagaimana fungsi awalnya. Dan tidak

lantas tergantikan oleh fungsi-fungsi lainnya hanya karena alasan

mengikuti trend dan perkembangan zaman.

2. Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai

sebuah inspirasi, acuan, dan sekaligus pengembangan bagi khalayak

awam baik itu khalayak pengguna situs Twitter maupun masyarakat

pengguna media pada umumnya.

commit to user

115