Partai Politik, Ideologi, Dan Kekuasaan Partai Politik, Ideologi, Dan Kekuasaan
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
partai politik, ideologi, dan kekuasaan partai politik, ideologi, dan kekuasaan Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum. partai politik, ideologi, dan kekuasaan Cetakan I Juli 2017 x+269 hlm.; 14,5 cm x 20,5 cm ISBN: 978-602-1083-73-4 Penulis: Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum. Desain Cover: Husni. M Layout: Eko Taufiq Penerbit: CV. ABSOLUTE MEDIA Krapyak Kulon RT 03 No. 100, Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta Email: [email protected] Telp: 087839515741 / 082227208293 Website: www.penerbitabsolutemedia.com KATA PENGANTAR Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan taufik, rahmad, dan inayahNya sehingga buku yang hadir di hadapan pembaca ini dapat diselesaikan. Buku ini hendak mengupas tentang Partai Politik secara mendalam, mulai dari ikhwal sistem kepartaian hingga kajian yang bersifat kasuistis berbagai macam negara di dunia ini. Dengan membaca buku ini pembaca sekalian dapat mengetahui bagaimana sebuah hubungan partai politik dengan sistem pemerintahan, hegemoni partai politik, pemilu kompetitif, pengaruh dan ideologi partai politik, serta hubungan partai politik dan demokrasi konstitusional. Mengingat materi dan uraian yang mengkaji tentang Partai Politik, maka buku ini sangat disarankan untuk dibaca dan dipahami oleh para mahasiswa, akademisi, praktisi, maupun politisi untuk pembangunan Partai Politik yang lebih baik yang bersendikan pada platform ideologis masing-masing Partai Politik dengan perbandingan berbagai macam negara. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada sejumlah pihak yang telah memberikan bantuan hingga terbitnya buku ini. Tiada hal yang sempurna di dunia ini, Penulis senantiasa menunggu masukan dan saran dari pembaca sekalian demi sempurnanya buku ini pada edisi berikutnya. Selamat membaca ! Penulis, Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum. v DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................... v DAFTAR ISI ........................................................................ vii BAB I: PARTAI POLITIK, DEMOKRASI, DAN SISTEM PEMERINTAHAN .............................................................. 1 A. PENGANTAR ........................................................... 1 B. Ikhwal Sistem Kepartaian ............................................ 17 1. Penyesuaian Lingkungan: Kasus Partai Sosialis Italia ....................................................... 31 2. Penyesuaian Lingkungan: Kasus Partai Sosialis Prancis ............................................................... 39 3. Penyesuaian Lingkungan: Kasus Amerika Latin 47 4. Partai dan Resolusi Pasca Konflik ....................... 52 C. Partai Politik dan Sistem Pemerintahan ....................... 58 1. Sistem Presidensial ............................................. 58 2. Sistem Parlementer ............................................. 67 D. Sistem Kepartaian dan Pemilu ..................................... 88 E. Partai Politik dan Pengaruh Sosial Ekonomi ................ 97 BAB II: SISTEM KEPARTAIAN HEGEMONIK DAN PERUBAHAN SISTEM KEPARTAIAN .............................. 99 A. PENGANTAR ........................................................... 99 B. Hagemoni Partai Politik .............................................. 104 C. Durasi Kekuasaan ........................................................ 117 vii BAB III: MEKSIKO DAN PERUBAHAN HEGEMONI PARTAI POLITIK ............................................................... 121 A. PENGANTAR ........................................................... 121 B. Pemilu yang Kompetitif .............................................. 123 C. Pengaruh Ideologi dan Strategi .................................... 128 1. PAN ................................................................... 129 2. PRD................................................................... 134 BAB IV: PARTAI POLITIK DOMINAN DAN KONSTITUSIONALISME: PELAJARAN DARI AFRIKA . 139 A. Pengantar .................................................................... 139 B. Konsolidasi Demokrasi di Afrika ................................. 143 C. Mempertanyakan Konstitusi ....................................... 146 D. Partai Politik dan Sistem Kepartaian ........................... 158 1. Kenya, Zambia, dan Republik Kongo ................ 160 2. Faktor Etnik ....................................................... 162 E. Partai Politik dan Demokrasi Konstitusional ............... 172 F. Kasus Uganda: Multipartai di Tengah Otoritarian ....... 180 BAB V: PARTAI RADIKAL KANAN POPULIS DI EROPA 187 A. PENGANTAR ........................................................... 187 B. Partai Radikal Kanan ................................................... 191 C. Partai Radikal Kiri ....................................................... 195 1. Yunani................................................................ 198 2. Denmark ............................................................ 201 3. Finlandia ............................................................ 205 4. Islandia .............................................................. 212 viii 5. Norwegia ........................................................... 229 6. Swedia ................................................................ 241 DAFTAR PUSTAKA ............................................................ 249 BIOGRAFI PENULIS ......................................................... 269 ix BAB I PARTAI POLITIK, DEMOKRASI, DAN SISTEM PEMERINTAHAN A. PENGANTAR Sebagai salah satu pilar demokrasi, partai politik atau parpol merupakan wadah perjuangan bagi masyarakat untuk mewujudkan kehidupan politik yang lebih baik. Masyarakat semestinya dapat menyalurkan aspirasi dan kepentingannya melalui parpol. Namun kenyataannya, keberadaan parpol tidak berbanding lurus dengan fungsi yang diembannya. Parpol yang hadir masih dianggap sebagai masalah ketimbang solusi bagi demokratisasi. Dalam demokrasi, partai berada dan beroperasi dalam suatu sistem kepartaian tertentu. Setiap partai merupakan bagian dari sistem kepartaian yang diterapkan di suatu negara. Dalam suatu sistem tertentu, partai berinteraksi dengan sekurang-kurangnya satu partai lain atau lebih sesuai dengan konstruksi relasi regulasi yang diberlakukan. Sistem kepartaian memberikan gambaran tentang struktur persaingan di antara sesama partai politik dalam upaya meraih kekuasaan dalam pemerintahan. Sistem kepartaian yang melembaga cenderung meningkatkan stabilitas politik dan efektivitas pemerintahan.1 1Sabastian Salang, Potret Partai Politik di Indonesia, Asesmen Terhadap Kelembagaan, Kiprah, dan Sistem Kepartaian (Jakarta: Forum Politisi-Friedrich Naumann Stiftung, Oktober 2007), hlm. 3. 1 Jika demokrasi diandaikan sebagai proses dan alat kontrol masyarakat yang mengikat melalui keputusan kolektif dalam segenap persoalan publik, maka keterwakilan harus menjadi salah satu prasyaratnya. Sejauh mana institusi publik yang ada mampu mengakomodasi harapan dan kepentingan warga secara nyata ? Pemilu merupakan salah satu contoh mekanisme demokrasi yang diyakini dan diharapkan banyak pihak akan menjadi alat untuk mengagregasikan kepentingan warganegara secara damai. Partai politik (Parpol) sebagai institusi demokrasi karenanya menjadi penting sebagai lembaga representatif yang mewakili kepentingan konstituennya. Secara konstitusional keberadaan parpol mengungkapkan kesetiakawanan diri dan keterlibatan aktif dalam peningkatan keadilan dan kesejahteraan di kalangan rakyat jelata. Dalam ajang perpolitikan, parpol berperan sebagai radar yang menangkap, menyergap, serta mengerti aspirasi dan tuntutan rakyat. Seharusnya setiap parpol memiliki kuping yang panjang, tajam, dan bijaksana menelaah suara rakyat berlalu tanpa bekas. Adanya konstitusi yang mengartikulasikan nilai dan prinsip demokrasi tidak mencukupi untuk pembentukan sistem politik yang demokratis dalam praktik. Namun, sama benarnya bahwa sebuah konstitusi demokratis adalah sebuah kondisi yang mendahului pembangunan konstitusionalisme yang demokratis. Oleh karena itu, konstitusi perlu terus menerus dikaji ulang untuk memperkuat berbagai aspek demokrasi seperti partisipasi rakyat dalam proses politik, pertanggungjawaban negara terhadap masyarakat yang diaturnya, pemerintahan terbuka, dan the rule of law.2 2A.H.Y. Chen, “A Tale Of Two Islands: Comparative Reflections On Constitutionalism In Hong Kong And Taiwan”, Hong Kong Law Journal, Vol. 37, 2007, hlm. 647. 2 PARTAI POLITIK, IDEOLOGI, DAN KEKUASAAN Gelombang demokratisasi yang telah melanda negara-negara Afrika sejak tahun 1980-an misalnya, ditandai oleh pembentukan kembali politik multi partai. Hal ini sebagian besar terjadi di negara dengan sistem politik yang dalam jangka panjang secara de facto dan de jure membatasi kemampuan partai politik untuk berfungsi secara efektif. Sementara beberapa negara saat ini (contohnya termasuk Eritrea dan Swaziland) terus menyangkal prinsip dan legitimasi kemajemukan dan partai politik, sementara banyak partai politik di “negara-negara demokrasi baru” lainnya masih menghadapi hambatan dan ketentuan hukum serta administratif yang sangat membatasi kebebasan mereka. Menarik dicermati, kekuatan demokratis baru di negara- negara Eropa Tengah, yang diyakinkan akan kebutuhan untuk menciptakan sistem partai nyata, sampai batas tertentu, alergi terhadap istilah (pengertian) “partai”. Mereka mencoba menghindari deskripsi “partai”, karena memiliki konotasi negatif dari masa lalu. Nama yang berbeda digunakan dan yang paling populer adalah istilah “gerakan” (movement) atau “komite warga negara” (citizen committee). Pada awalnya,