KONSEP SOSIALISME ISLAM H.O.S TJOKROAMINOTO

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh: Jaenal Abidin (1113033100036)

PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

ABSTRAK

Konsep Sosialisme Islam H.O.S Tjkroaminoto Oleh: Jaenal Abidin

Permasalahan Klasik dari sebuah negara adalah tentang kesenjangan sosial. Dimana keadaan masyarakat terbagi menjadi dua status sosial yaitu, kelas kaya dan kelas miskin. Hal ini tidaklah bisa terus dibiarkan untuk lebih lama lagi, karena akan mengakibatkan rusaknya tatanan sosial dalam masyarakat dan negara. Oleh karena itu negara wajib menjadi penengah antara kedua kelas sosial tersebut, agar dua pihak bisa menikmati sesuatu yang sama. H.O.S Tjokroaminoto berpendapat bahwa Konsep-konsep dewasa ini yang telah berkembang di Abad 21 tidak bisa menghapus kesenjangan sosial, karena mereka hanya mengejar materi dan meninggalkan nilai-nilai agama. Oleh karena itu untuk menghapus kesenjangan sosial H.O.S Tjokroaminoto menawarkan sebuah konsep dimana Sosialisme Islam yang tidak hanya mengejar materi tapi juga menghidupkan kembali nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari yang bersandarkan agama Islam dimana mempunyai dasar Al-Qur’an dan As-Sunnah.. Penelitian ini bertujuan untuk menghetahui konsep Sosialisme Islam Menurut H.O.S Tjokroaminoto yang tertuang dalam karya tulisnya “Islam dan Sosialisme” pada tahun 1924. adapun Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan merujuk kepada referensi yang dapat dipertanggung jawabkan. Melalui penelitian yang penulis lakukan, diketahui Sosialisme Islam yang dituliskan oleh HOS Tjokroaminoto bahwasanya merupakan konsep yang berlandaskan ajaran Islam, tidak ada campur tanganya dengan Sosialisme Barat. Dimana dasar landasan Sosialisme Islam adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah yang tidak hanya berorentasikan materi dunia saja namun juga keselamatan dalam akirat dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari. Agar bisa tercapainya cita-cita Sosialisme Islam, ada tiga elemen yang wajib dipenuhi nyaitu, Kemerdekaan, pesatuaan dan persaudaraan. Sosialisme Islam memandang antara manusia satu dengan manusia lainya mempunyai derajat yag sama baik sesama umat islam atau pemeluk agama lain. Oleh karena itu tidak ada perbedaan diantara manusia, karena yang membedakanya hanyalah ketakwaan kepada Tuhannya. Sehingga dalam sosialisme Islam tidak mengenal sistem perwakilan seperti Parlemen dan DPR seperti di , walaupun ada hanya sebuah simbol saja untuk menandakan bahwa dialah yang mengurus tentang urusan yang diamanatkan oleh Khalifah. Untuk peraturanya sendiri merupakan peraturan yang di buat oleh Tuhan yang sudah di tuangkan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, apa bila ada sebuah peraturan Ambigu/belum ada maka harus dibuat secara Musyawarah dimana menggunakan referendum (menanyakan kepada semua masyarakat), yang tidak berpihak dalam salah satu golongan.

Kata kunci: H.O.S Tjokroaminoto, Sosialisme Islam, Agama, Filsafat Islam

v

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Ilahi Robbi yang telah menciptakaan langit dan bumi dalam enam masa serta memelihara keduanya, karena pertolongan-Nya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam terhaturkan kepada insan mulia, suri tauladan terbaik, Nabi Muhammad Shalallah ‘Alaihi wa Sallam dan segolongan kita senantiasa istiqomah mengikuti ajaran-ajarannya dan termasuk golongan yang beruntung di hari akir.

Skripsi dengan judul “Konsep Sosialisme Islam HOS Tjokroaminoto” adalah dibuat untuk diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai Sarjana

Agama (S.Ag) di Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya penulis skripsi ini, diantaranya:

1. Dra. Tien Rohmatin, M.A., selaku Ketua Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam

berserta jajaranya yang telah dengan setia melayani penulis dalam mengurus

segala keperluan untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Kusen, Phd. selaku dosen pembimbing, yang telah dengan baik hati dan tulus

ikhlas membimbing dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Segenap Bapak dan Ibu Dosen, Khususnya Program Studi Aqidah dan Filsafat

Islam, Staff Perpustakaan Fakultas Ushuluddin, beserta Civitas Akademik,

yang telah setia melayani Penulis dalam segala keperluan untuk menyelesaikan

penulisan skripsi.

vi

4. Terimakasih banyak untuk kelurga besar tercinta dan tersayang saya yang telah

mendukung baik dalam segi moral ataupun materi. Ayah Komaruddin, ibu

Utiyah, Ang Ida, Ang Endon, Ang Isa, Ang Usan dan Ang Anah. Kaka Ipar,

Ang Ruslan, Ang Maroh, Ang Yadi, Ang Muna,Ang Fikri. Ponakan, Tiya,

Almarhum Bisma, Habibi, Dayat, Daus, Fildan, Riyan, Angga, Azmi, Sani,

Fahmi dan Azka

5. Alfiani Rahmani, sosok yang telah memberikan secercah cahaya kepada

penulis dengan caranya tersendiri, sehingga bisa melanjutkan dan

menyelesaikan skripsi ini.

6. Yela Yulianda Sari, seseorang yang pernah berjuang bersama dalam menemani

perjalanan pembuatan skripsi ini, walau akhirnya memilih jalan masing-

masing.

7. Keluarga Sohibul Mahabbah, yang telah menemani penulis selama masa

perkuliah 8 semester dalam duka dan cita. Mereka adalah sahabat terbaik yang

saya miliki semoga langgeng sampai dunia dan akhirat. Kholik Khoirudin,

Roby Muhammad, Faisal Fath Junaidi dan Ainul Husna Heruditya.

8. Sapto Aji Al-amin, sahabat yang luar biasa yang tak bisa saya ucapkan dalam

tulisan ini, karena tulisan tidak bisa menggambarkan tentang persahabatan

kami. Dan semoga persahabatan kami langgeng sampai dunia dan akirat.

9. Keluarga besar organisasi Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah Ciputat dan

kawan-kawan seperjungan dalam organisasi penulis, yang pernah berjuang

untuk berlajar tentang kehidupan.

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING...... ii LEMBAR PENGESAHAN ...... iii LEMBAR PERNYATAAN ...... iv ABSTRAK ...... v KATA PENGANTAR ...... vi DAFTAR ISI ...... ix PEDOMAN TRANSLITERASI ...... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...... 1 B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ...... 9 C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitan ...... 10 D. Tinjauan Pustaka ...... 10 E. Metode Penelitian ...... 11 F. Sistematika Penelitian ...... 13

BAB II GAMBARAN UMUM SOSIALISME

A. Definisi Sosialisme ...... 15 B. Sejarah Sosialisme ...... 16 C. Tokoh-Tokoh dan Pemikirannya ...... 24

BAB III BIOGRAFI HOS TJOKROAMINOTO

A. Riwayat Hidup ...... 38 B. Latar Belakang Intelektual dan Karirnya ...... 39 C. Karya-Karya ...... 43 D. Pokok-Pokok Pemikiranya ...... 45

BAB IV KONSEP SOSIALISME ISLAM H.O.S TJOKROAMINOTO

A. Latar belakang Lahirnya Konsep Sosialisme Islam...... 47 B. Konsep Sosialisme Islam H.O.S Tjokroaminoto ...... 52

ix

BAB V PENUTUPAN

A. Kesimpulan ...... 61 B. Saran-Saran ...... 62

DAFTAR PUSTAKA ...... 64

x

PEDOMAN TRANSLITERASI

Padanan Aksara

Huruf Arab Huruf Latin Keterangan

Tidak dilambangkan ا

b Be ب

t Te ت

ts tedanes ث

j Je ج

ẖ h dengan garis bawah ح

kh ka dan ha خ

d De د

dz de danzet ذ

r Er ر

z Zet ز

s Es س

sy esdan ye ش

s Es dengan garis di bawah ص

ḏ de dengan garis di bawah ض

ṯ Te dengan garis di bawah ط

ẕ Zet dengan garis dibawah ظ

Koma terbalik di atas hadap kanan ʹ ع

gh Ge dan ha غ

xii

f Ef ف

q ki ق

k ka ك

l el ل

m em م

n en ن

w we و

h wa ھ

A postrof ء

y ye ي

Vokal Tunggal

TandaVokal Arab TandaVokal Latin Keterangan

A fatẖ ah ﹷ

I kasrah ﹷ

U ḏ ammah ﹷ

VokalRangkap

TandaVokal Arab TandaVokal Latin Keterangan

Ai a dan i ﹷ ي

Au a dan u ﹷ و

xiii

Vokal Panjang

TandaVokal Arab TandaVokal Latin Keterangan

 a dengan topi di atas آ

Î Idengan topi di atas إى

Û u dengan topi di atas أو

Kata Sandang

Kata sandang, yang dalam system aksara arab dilambangkan dengan

dialihak sarakan menjadi huruf /l/, baik di ikuti huruf ,الhuruf, yaitu

syamsiyyah maupun huruf qomariyyah. Contoh: al-rijâl bukan ar-rijâl, al-

dîwân bukan ad-dîwân.

Syaddah(Tasydȋ d)

Syaddah atau tasdȋ d yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan

,dalam alihak sara ini dilambangkan dengan huruf ,(ﹷ) dengan sebuah tanda

yaitu dengan menggandakan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Akan tetapi,

hal ini tidak berlaku jika huruf yang menerima tanda syaddah itu terletak

setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyyah. Misalnya, kata

.tidak dituli saḏ -darûrah melainkan al-darûrah الضرورۃ

Ta Marbûṯ ah

Berkaitan dengan alih aksara ini, jika huruf ta marbûṯ ah terdapat pada

kata yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf

/h/ (lihatcontoh 1). Hal yang sama juga berlaku jika ta

marbûṯ ahtersebutdiikutioleh kata sifat (naʹ t) (lihat contoh 2). Namun, jika

xiv huruf ta marbûṯ ah tersebut di ikuti kata benda (ism), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /t/ (lihat contoh 3).

No Kata Arab AlihAksara

ṯ arîqah طريقة 1

al-jâmi’ah al-islâmiyyah الجامعة اإلسالمية 2

waẖ dat al-wujûd وحدۃالوجود 3

xv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu persoalan klasik manusia ialah kesenjangan sosial dimana tidak merataanya distribusi kekayaan yang mengakibatkan terciptanya status sosial dalam masyarakat. Status sosial ini digolongkan menjadi dua kelas, kelas kaya dan kelas miskin. Hal ini tidak boleh dibiarkan terus-menerus karena akan menimbulkan ketidakstabilan dalam kehidupan bermasyarakat.

Dua status sosial ini bila di biarkan saja akan menimbulkan kecemburuan sosial, bila kecemburuan sosial telah lahir maka akan terjadi perlawanan dari kelas sosial miskin yang cemburu terhadap kelas status sosial kaya sehingga akan menjadi konflik berdarah antara satu sama lain.

Sebagai upaya untuk memaknai kesenjangan sosial, maka muncul beragam teori ekonomi seperti teori markantilisme dimana perdagangan dilakukan dengan negara lain. Sumber kekayaan negara akan diperoleh melalui laba lebih perdagangan luar negeri yang diterima dalam bentuk emas atau perak, sehingga kebijakan wakru itu adalah mendorong ekspor dan membatasi impor. Adanya teori markatilisme mendorong hubungan saling membutuhkan antara negara dan para pedagang dimana keamanan, pajak dan subsidi diberikan pemerintah kepada para pengusaha dalam negeri.1

1Firmansyah, Buku Ajar Mata Kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi, (Semarang: Departemen Pendidikan Nasional, 2007), h. 12-13.

1

2

Kaum fisiokrat mengkritik teori markantilisme yang hanya memperhatikan kalangan industri saja, sehingga melupakan para petani pemilik lahan yang menjadi tumbal kemajuan industri. Kaum fisiokrat lebih lanjut mengatakan bahwa

Sumber pemasukan negara seharusnya berasal dari sumber daya alam bukan dari hasil laba ekspor industri. Oleh karena itu kaum fisiokrat menawarkan teori dimana perekonomian seharusnya seperti sistem alam yang perlu keselarasan dan keharmonisan. Dengan demikian setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan masing-masing akan selaras dengan kemakmuran masyarakat banyak. Pemerintah tidak perlu campur tangan lagi, karena alam akan mengatur semuanya.

Adam Smith merupakan tokoh ekonomi klasik mengkritik dua teori sebelumnya seperti teori perekonomian markantilisme dalam bukunya “The

Wealth of Nation” bahwa merkantilisme kurang mendukung ekonomi masyarakat. karena teori ini cenderung di monopoli dalam distribusi kekayaan sehigga hanya dinikmati oleh kaum politik elit kecil dari masyarakat yang ada dipemerintah, baik dibedakan menurut kekayaan, keluarga dan militer. Sedangkan untuk para pemikir psiokrat Adam Smith mengkritik tentang anggapan tanah adalah suatu yang penting dalam pola produksi. Produksi seharusnya bergerak sesuai konsep MCM

(Modal-Commodity-Money), rangkaian transaksi yanga kan terus belanjut. Dalam ekonomi uang rupakan hal yang sangat penting, karena uang akan beralih menjadi modal lagi dan akan berputar lagi bila diinvestasikan.2

2Mansur Fakih, Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi, ( Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2001), h. 45.

3

David Ricardo menambahkan bahwa dengan menggunakan teori keunggulan komparatif, bahwa sebuah negara harus memusatkan kegiatan perekonomiannya pada industri-industri yang menjadi keunggulannya dan paling kompetitif secara internasional, serta melakukan kegiatan perdagangan dengan negara lain untuk memperoleh barang-barang yang tidak diproduksi secara nasional. Pada intinya, Ricardo memperkenalkan pemikiran spesialisasi industri ekstrem oleh suatu negara dan pendayagunaan industri nasional yang menguntungkan dan berdaya saing.

Teori kaum klasik kapitalisme mempunyai ciri yang khas. Seperti, kebebasan individul untuk meniliki hak pribadi untuk memiliki usaha persuwastaan dan perdangan Internasional. Teori ini mengklaim akan membawa kesejahteraan negara, memang pada awalnya sangat membantu masyarakat. karena seorang bisa mendapatkan pengasilan tambahan dan penjualan produk mencakup lebih luas karena adanya perdagangan internasional, Namun ternyata semua itu membawa efek yang lebih buruk, timbulnya daya persaingan antar individu lokal maupun individu antar internasional dan memakan satu sama lain sehingga yang kuat dia yang menang, serta bagi kaum yang memulai usahanya akan kalah saing. Sehingga yang bisa menikmati hanya segelintir masyarakat dan para birokrat negara saja.

Meletusnya revolusi Inggris dan Prancis pada awal abad 18 M.3 Membawa babak baru dimana teori kaum klasik Kapitalisme, melahirkan teori kapital moderen. Dimana ditandai dengan perubahan pekerjaan yang pada awalnya

3Harry Prabowo, Perspektif Marxisme : Teori dan Praktek menuju Republik, (Yogyakarta : Penerbit Jendela, 2002), h. 94.

4

menggunkan alat tradisional berubah menggunakan mesin-mesin. Sehingga produktifitas dilakukan secara masal Dimana terlahirnya kaum Kapital. tentu saja dengan menggunakan mesin maka akan menghemat waktu, tenaga dan biasa produksi sehingga hasil produk semakin melimpah dan mengasilkan laba yang banyak. Denagan teori ini seharusnya bisa mensejahterakan masyarakat, namun hal itu berkebalikan dalam kenyataan. Karena yang bisa menikmati laba yang besar hanya oleh kaum kapital dan para elit politik negara.

Hal ini wajar karena kaum kapital yang mengendalikan pasar, industri dan alat-alat produksi. Mengklaim bahwa mereka yang mempunyai hak milik atas alat-alat produksi. Sehingga merekalah yang membuat peraturan dalam pekerjaan, sayangnya peraturan dibuat tidak untuk kesejahteraan masyarakat melainkan untuk keuntungan individu. Peraturan tersebut seperti, pekerjaan pabrik bisa dikerjakan dari anak kecil sampai orang dewasa, memberikan upah sangat rendah, tidak adanya kontrak kerja dan jam kerja sangat panjang. Akibat dari peraturan tersebut keadaan kaum pekerja sangat memperhatikan seperti hidup di rumah yang kumuh, pakain kumuh, kekurangan gizi dan tidak berpendidikan. Sedangkan kaum pemodal hidup dalam gemilang harta yang tak habis-habis tampa harus bekerja.4

Dua event historis tersebut (Revolusi Perancis dan Revolusi Industri di

Inggris), memicu timbulnya gerakan ekonomi sosialis yang menolak terhadap etika kapitalisme terhadap perkembangan masyarakat industri. Gerakan sosialis pertama kali muncul di Perancis setelah revolusi yang dipimpin oleh Francois

4G. V. Plekhanov, Sosialisme Utopian Abad XIX, (Jakarta: Edi Cahyono’ s Experience, 2005), h. 17-21.

5

Bebeuf, Filippo Buonarrotti dan Louis Auguste Blanqui pemikir sosialisme lainya, seperti Comte de Saint-Simon, Charles Fourier, bersama Ftienne Cabet di

Prancis dan Robert Owen bersama William Thompson di Inggris, menyakini akan kemungkinan perdamaian dan tranformasi gradual menuju masyarakat sosial dengan mendirikan komunitas eksperimental, akan tetapi para pemikir sosialis berikutnya menyebutnya dengan label utopis.5

Pertengahan abad ke-19, teori-teori sosialisme berkembang pesat. sampai datangnya pemikir sosialisme berpengaruh berasal dari Jerman, Karl Marx mengembangkan sebuah gagasan baru sosialisme ilmiah atau juga di kenal dengan istilah “Marxisme”. untuk respon dan mengkritik para pemikir sosialisme utopis yang lebih mendasarkan pertimbangan-pertimbangan moral. karena Marx menemukan metode ilmiah seperti yang dijelaskan oleh sahabatnya Hegel pada pidato di pemakaman Marx: ”sebagaimana darwin menemukan hukum perkembangan alam organik, Marx menemukan hukum perkembangan sejarah manusia”.6 Nyaitu, tentang historis materialisme dan konsep tentang rahasia produk sistem kapitalisme yang berdasarkan nilai lebih.

Marx berpendapat dalam historis materialisme merupakan sejarah pertentangan kelas. Di sana terdapat sekelompok manusia yang berkuasa dan kelompok tertindas. Kelompok penguasa memiliki segala faktor Produksi yang dicirikan oleh model produksi kapitalis moderen dengan mendirikan industri- industri serta mengembangkan perdagangan bebas. Kecendungan itu pada tahap

5Eko Supriyadi, Sosialisme Islam Pemikiran Ali Syariati, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), h. 6-7. 6Frans Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionis., h. 227-228.

6

berikutnya menimbulkan pertentangan yang terus belanjut pada tahap kronis dan akan munculnya karakter revolusioner pada pihak tertindas.7

Lebih lanjut, Marx berpendapat bahwa untuk mendapatkan keuntungan para kapitalisme mengekspoitasi dan menjeruskan pekerja dalam perbudakan.

Pemerintah dan organ-organ eksekutif merupakan bagian dari kelas kapitalis.

Marx yakin bahwa kapitalisme akirnya akan tumbang akibat beberapa paktor, seperi berkurangya profi, meningkatnya kesadaran akan kelas sehingga memaksa kelas pekerja untuk mengambil alih sistem yang sudah mapan dengan digantikan oleh kekuasaan proletar. Kekuasaan tersebut kemudia akan terwujudkan dalam sistem sosialisme, di mana kepimilikan pribadi dihapus dan setiap orang dihargai sesuai dengan kerjanya.8

Sosialisme pada tahap berikutnya diidealisasikan menjadi komunisme, sebuah masyarakat yang besar yang dikatagorikan oleh nihinya keberadaan negara, kelas sosial, politik, hukum dan segala bentuk tekanan. Dibawah kondisi ini, barang-barang akan didistribusukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat komunis.9

Tarik ulurnya dua kekuatan baik dari segi politik dan ekonomi menimbukan pembagian negara-negara menjadi tiga golongan, golongan pertama yang diisi oleh negara-negara NATO, golongan kedua di isi oleh Blok Komunis, dan golongan ketiga negara yang terjajah/sekutunya. Di dunia ketika perkembangan sosialisme sangatlah signifikan, diamana banyak negara ketiga yang memakai sosialisme sebagai arternatif untuk mengubah nasib yang lebih

7Eko Supriyadi, Sosialisme Islam Pemikiran Ali Syariati,h. 8. 8Eko Supriyadi, Sosialisme Islam Pemikiran Ali Syariati,h. 8-9.. 9Eko Supriyadi, Sosialisme Islam Pemikiran Ali Syariati,h. 9.

7

baik. Adapun gerakan sosialisme dalam dunia ketiga terutama di Indonesia gerakanya banyak terwujud dalam bentuk gerakan yang dikombinasi dengan dokrin lokal, seperti dokrin nasionalisme.

Indonesia yang masuk dalam golongan ke tiga atau dunia ketiga, mengalami penjajahan oleh beberapa negara seprti Portugis, Prancis, Inggris,

Belanda dan Jepang. Mengalai eksploitasi kepanjangan dimana negara penjajah menjadi tuan dan masyrakat setempat adalah budak, sehingga seorang tuan mempunyai hak absolut terhadap apa yang dimilikinya sedangkan budak tidak miliki hak. Dengan kehilangan kemerdekaanya, persamaan dan persaudaraan mereka hanyalah di pandang sebagai sapi perah yang hanya bertugas sebagai pengasil laba untuk negara Kapital-Imperealisme.

Kesenjangan sosial yang jauh antara tuan dan budak terlihat sangat jelas di lakukan oleh Belanda. hal ini Menuai kritik baik dari dalam negeri Belanda dan

Dunia atas kekejaman yang dilakukan terhadap negara jajahan (Indonesia). Atas kritik tersebut Kapital-Imperalisme Belanda merespon baik dengan Merubah strategi kolonial dengan melakukan kegiatan Politik Ethis. Di mana Belanda masih menguasai Indonesia namun masyarakat Indonesia diberikan hak-hak tertentu oleh Belanda Seperti, mendirikan sekolah, mengirimkan pribumi untuk sekolah keluar negeri, memberi upah untuk para pekerja dan memperkerjakan pribumi di kantor pemerintahan.

Politik balas budi yang diberikan oleh Belanda tidak terlalu banyak mengubah kehidupan masyarakat Indonesia untuk lebih baik baik dilihat dari segi

Ekonomi karena tidak menargetkan semua golongan masyarakat untuk menikmati

8

kesempatan itu, namun hanya segelintir elit saja yang bisa menikmatinya seperti kaum bangsawan, pemilik tanah, dan tokoh masyarakat.

Kaum intelektual yang sudah mendapatkan pendidikan mulai mengambil kesempatan untuk memperbaiki nasib bangsa. Seperti H.O.S Tjokroaminoto yang mulai berfikir untuk bagaimana menyadarkan masyarakat yang selama ini masih terbelenggu oleh kebodohan karena penjajahan yang dilakukan oleh Belanda.

Lebih lanjut H.O.S Tjokroaminoto mengatakan untuk untuk menghilangkan kebodohan dalam masyarakat haruslah memiliki trilogi ialah semurni-murni tauhid, setinggi-tinggi ilmu dan sepintar-pintar siasat. Bila masyarakat sudah mempunyai tiga trilogi itu maka dengan sendirinya bangsa indonesia akan merdeka, karena masyarakat mulai tersadar dan bergerak untuk mendapatkan kermerdekaan dengan menggunakan kapasitas ilmunya.

Ketika masyarakat telah terbebas dari kebodohan maka langkah selanjutnya adalah merebur kemerdekaan dari tanggan penjajah dan mendirikan negara sendiri. Untuk itu bagi H.O.S Tjokroaminoto sangatlah penting untuk memikirkan kosnsep apa yang di gunakan kelak untuk menjalankan roda pemerintahan kelak. Oleh karena itu H.O.S Tjokroaminoto menawarkan sebuah konsep yang dimana tidak adanya kesenjangan sosial yang dialami oleh semua masyarakat, yaitu menggunakan konsep sosialisme islam.

Sosialisme islam yang ditawarkan oleh H.O.S Tjokroaminoto bukanlah sosialisme barat atau gabungan antara Sosialisme Barat dan Sosialisme Islam, namun sosialis islam yang bersandarkan nilai-nilai agama di mana di dasarkan

9

kepada Al-Qur’an dan Ad-Sunnah dan sudah pernah direalisasikan pada masa

Nabi Muhammad SAW.

Hal ini sangatlah menarik untuk dikaji dan diteliti secara ilmiah, bukan saja dari segi pemikiranya saja namun juga ia merupakan guru dari bapak pendiri

Republik Indonesia, Seperti Semaoen, Muso dan yang berhaluan

Sosialisme-Komunis. Soekaron yang berhaluan Nasionalisme, Kartosuwirjo berhaluaan Islam.10 dan Tan Mala Yang pernah bertemu dan berbincang dengan

H.O.S Tjokroaminoto.

Maka, Dalam kontek ini saya bermaksud mengeksprolasi lebiah jauh pemikiran HOS Tjokroaminoto, Maka dari pada itu penulis akan menulis skripsi dari tokoh tersebut dengan judul “Konsep Sosialisme Islam H.O.S

Tjokroaminoto”

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

Dari pemaparan latar belakang, maka penulis akan membatasi suatu penelitian. Hal ini dimaksudkan agar penelitian yang dilakukan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan kaidah yang berlaku dengan hanya meneliti tentanng

Sosialisme dan Sosialisme Islam Menurut dan HOS. Tjokroaminoto.

Adapun rumusan masalah yang didapati dari pembatasan masalah adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah Konsep Sosialisme Islam H.O.S Tjokroaminoto?

10Ahmad Sahroji, “Kisah Tjokroaminoto, Guru Enan Tokoh Besar”, Berita ini di akses pada tanggal 4 Desember 2018 dari https://news.okezone.com .

10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan Konsep Sosialisme Islam H.O.S Tjokroaminoto

Manfaat dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui tentang Konsep Sosialisme Islam H.O.S Tjokroaminoto

D. Tinjauan Pustaka

Tinjaun Pustaka merupkan suatu pencarian tentang apa yang akan kita teliti apakah sudah di teliti oleh peneliti lain atauk belum. Oleh karena itu saya sebagai peneliti melakukan tinjauan pustaka terutama yang ada di dalam

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti tidak menemukan suatu pembahasan yang mirip atau sama baik dari segi subyek dan obyeknya dengan penelitian judul “Konsep Sosialisme Islam H.O.S.

Tjokroaminoto”.

Penulis menemukan skripsi yang di tulis oleh Darussalam pada tahun 2013 dengan judul “Sosialisme Islam (Tela’ah Pemikiran H.O.S Tjokroaminoto)”.

Diterbitkan di Yogyakarta oleh Fakultas Ushuluddin, Strudi Agama dan

Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yang banyak menjelaskan tentang landasan berfikir H.O.S Tjokroaminoto, Masyarakat Modern dan

Sosialisme, Dasar Sosialisme Islam, Islam sebagai Agama Aksi dan juga mengkritik Sosialisem Islam H.O.S Tjokroaminoto.

Dan, Skripsi yang di tulis oleh Siti Bainatun pada tahun 2017 dengan judul

“Islam dan Sosialisme Dalam Perspektif H.O.S. Tjokroaminoto dan Mohammad

Hatta”. Diterbitkan di Lampung oleh Fakultas Ushuluddin, Studi Pemikiran

11

Politik Islam UIN Raden Intan Lampung. Yang menelaskan tentang landasan berfikir tentang, islam dan sosialisme dan Relevansi Islam dan sosiailsme dalam kontek keindonesiaan.

Dari tinjauan keputakaan sebagimana tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa belum ditemukan kajian secara khusus dan mendalam mengenai “Konsep

Sosialisme Islam H.O.S. Tjokroaminoto”.

E. Metode Penelitian

Metode adalah cara atau prosedur yang dipergunakan untuk memecahkan masalah penelitian.11 Dalam Penelitian ini akan akan menggunakan metode kualitatif, Pengertian metode kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang mengasilkan data deskriptif berupa kata-kata, catatan-catatan yang berhubungan dengan makna, nilai serta pengertian, yang tidak terbatasi dengan variabel, populasi, semple serta hipotesis. Karena motede kualitatif relevan sama studi

Humaniora.12 Adapun Langkah-langkah yang akan peniliti lakukan adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan studi pustaka. Studi pustaka yaitu dengan cara mengumpulkan data dengan mempergunakan bahan-bahan tertulis sebagai dokumen dan bentuk lainya

11Nawawi dan Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2005), h. 67. 12Kaelan, Metode Penelitian kualitatif bidang filsafat, (Yogyakarta: Paradigma, 2005), h. 5-6.

12

seperti buku-buku, koran, majalah dan sejenisnya.13 Adapun pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Data primer adalah sumber utama yang di gunakan penulis dalam penelitian ini. Adapun sumber utama yang digunakan oleh penulis adalah buku karya HOS. Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme (: Sega Arsy, 2010).

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber tambahan yang digunakan oleh penulis untuk mendukung dan menguatkan sumber utama. Sumber tambahan ini berupa buku, jurnal dan skripsi yang sesuai dengan pembahasan dalam penelitian, diantaranya: F. Budi Hardiman, Filsafat Modern dari Machiavelli sampai

Nietzsche, (Jakarata: PT Gramedia Pustaka Utama. 2007). Ohan Sudjana, Liku liku Perjuangan Syariat Islam PSII-1905, (Jakarta: DPP PSII-1905, 1999). G. V.

Plekhanov, Sosialisme Utopian Abad XIX, (Jakarta: Edi Cahyono’s Experience:

2005). Franz Magnis-Suseno, Pemikiran Karl Marx: Dari Sosialisme Utopis ke

Perselisihan Revisionesmee, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999),

Mohammad Hatta, Beberapa Pokok Pikiran, (Jakarta: UI Press, 1992). Harry

Prabowo, Perspektif Marxisme Tan Malaka : Teori dan Praktek menuju Republik,

(Yogyakarta: Penerbit Jendela, 2002), dan Takasih Shiraishi, Zaman Bergerak

(Radikalisme rakyat di Jawa 1912-1926).

13Nawawi dan Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial,h. 69.

13

2. Analisa Data

Dalam pengolahan data kepustakaan menggunakan metode analisis.

Analisis data mererupakan kegiatan pengkatagorian sesuai dengan obyek formal penelitian yang kemudian ditafsirkan untuk mencari dan menemukan makna yang terkandung dalam obyek pormal penelitian. yang kemudian hasilnya akan di deskripsikan secara sistematis dan obyektif.

3. Teknik Penulisan

Sedangkan untuk teknik penulisan dan transliterasi skripsi ini berpedoman pada buku Pedoman Akademik Program Stratra I 2016/2017 yang dikeluarkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2013.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan alur penelitian yang di susun secara berurutan atau sistematis. Dalam skripsi ini penulis membagai manjadi V bab, yaitu:

Bab I adalah pendahuluan, yang dimana dalam pembahasan bab ini berisikan tentang latar belakang masalah. Merupakan pandangan umum tentang peneliti mengambil penalitian ini. Pembatasan dan rumusan masalah yang dimana peneliti membatasi tentang pembahasan yang akan dikaji dan menetukan rumusan masalahnya. Tujuan dan manfaat penelitian yang dimana peneliti dalam penelitian ini mempunyai tujuan dan manfaatnya mengapa harus melakukan penelitian.

Tinjauan pustaka yang dimana peneliti melakukan tinjauan terhadapan pustaka yang ada, apakah penelitian yang dilakukan peneliti sudah dilakukan oleh peneliti yang lainya. Metode penelitian yang dimana peneliti menentukan cara meneliti

14

yang cocok dengan pembahasan penelitian. Dan sistematika pembahasan yang dimana pementaan terhadapan apa yang akan di bahasa.

Bab II adalah biografi, yang dimana peneliti menuliskan perjalanan hidup tentang tokoh yang diambil untuk penelitian ini yaitu biografi dan karya-karya.

Bab III adalah gambaran umum tentang sosialisme dan Islam, yang dimana pembahasannya meliputi definisi sosialisme dan Islam, dan pandangan konsep sosialisme dan Islam menurut para tokoh.

Bab IV adalah hasil dari kajian penelitian, bagaian ini berisi analisis secara menyeluruh terhadap teks.

Bab V adalah penutup, merupakan simpulan atas jawaban dalam pemasalahan tulisan. Bagian ini bertujuan untuk memberikan indikasi keberhasilan atau ketidak berhasilan peneliti dalam menjawab rumusan masalah

BAB II

GAMBARAN UMUM SOSIALISME

A. Definisi Sosialisme

Sosialisme pada hakekatnya berpangkal pada kepercayaan diri manusia yang melahirkan kepercayaan bahwa kesenjangan sosial dilenyapkan.

Kesenjangan sosial sendiri timbul akibat pembajakan politik dan ekonomi oleh penguasa dan pengusaha dengan semangat liberal dan kapital, memiliki kekuatan penuh untuk mengatur masyarakat dengan segala keserakahan yang didasarkan individualisme. Oleh karena itu sebagaian orang mencoba untuk mencari jalan lain untuk memecahkan persoalan kesenjangan sosial.

Mengenai asal-usulnya, Term “Sosialis” pertama digunakan untuk mengacu kepada pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di Prancis, digunakan untuk mengacu pada pengikut doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 dan kemudian oleh Pierre Leroux dan J. sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda oleh berbagai kelompok, namun hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 dan ke-20, yang berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian, yang dengan sistem ekonomi, menurut mereka, dapat melayani masyarakat banyak, ketimbang hanya segelintir elite.1

Sosialisme bisa juga disebut ideologi, yaitu sebuah kepercayaan komprehensif tentang sebuah masyarakat dan negara sesuai dengan cita-cita penggagas bagi gerakannya. Sosialis mendasarkan idenya pada klaim-klaim

1Nur Sayyid Santoso Kristeva, Sejarah Ideologi Dunia: Kapitalisme, Sosialisme, Komunisme, Fasisme, Anarkisme, Anarkisme dan Marxisme, Konservatisme, (Yogyakarta: Eye on The Revolution Press INPHOSOS, 2010), h. 31-32.

15

16

perjuangan terhadap nilai persamaan, keadilan sosial, kerja sama, kemajuan, kebebasan individu, nihilnya kepemilikan privat, dan konterol negara atas barang- barang produksi. Sosialisme memiliki idealisme hendak mewujudkan nilai-nilai tersebut dengan melenyapkan kapitalisme diganti dengan kepimilikan bersama, sebuah sistem sosial dimana negara mengontrol produksi dan distribusi.2

Dari pengertian di atas bisa disimpulkan bahwa sosialisme merupakan paham, ajaran dan gerakan, Untuk mencapai keadilan sosial melalui pengapusan hak milik pribadi atas alat-alat produksi. Dengan syarat suatu masyarkat tersebut telah di hapus hak milik pribadi.3

B. Sejarah Sosialisme

Pembahasan tentang sejarah sosialisme,4 merupakan hal yang tidak mudah. karena sosialisme itu sudah ada sejak lama, ini merujuk kepada sifat alamiah manusia yang menginginkan untuk hidup bahagia, damai sejahtera, penuh rasa persaudaraan dan kebersamaan dalam pergaulan hidup.5

Menurut H.O.S Tjokroaminoto dan penganut Islam Kiri menganggap bahwa Cita-cita sosialisme itu sudah ada dari 13 abad yang lalu dan di bawakan oleh Nabi Muhammad SAW. Tanpa adanya campur tangan dari dunia barat dan azas-azas yang di lakukan lebih banyak dan lebih gampang dari pada di dunia

2Eko Supriyadi, Sosialisme Islam Pemikiran Ali Syari’ati (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017), h. 59. 3Frans Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionis, ( Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2017), h. 273. 4Kata “Sosialisme” diklaim oleh Pierre lerous adalah salah satu penganut Saint- Simonisme, bawah ialah yang membentuk kata “socialism”, namun di kalangan Owen pun kata “socialism” sudah muncul pada tahun 1827. Keterangan ini bisa dilihat dalam catatan kaki Frans Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionis., h. 19. 5Ibnu Parna, Undang Berfikir Rakyat Berdjoang,( Jakarta: Widjaya, 1950), h. 15-18.

17

barat.6 Seperti H.O.S. Tjokroaminoto dalam pembahasan tentang sosialisme

Islam secara spesifik menyebut bahwa sosialisme yang dimaksudnya adalah sosialisme yang bersandar kepada agama (Islam) yang wajib dilakukan oleh umatnya sepanjang hal tersebut merupakan perintah agama Islam. Sosialisme sebagaimana dimaksud adalah sosialisme yang telah berkembang kurang lebih selama tiga belas abad serta telah dipraktikkan sejak zaman Rasulullah

Muhammad S.A.W. dan Bukanlah Sosialisme yang lahir dari pengaruh bangsa

Eropa. 7 Sosialisme Islam adalah pergerakan sosialisme yang dikontrol oleh identitas keislaman untuk mencapai kesempurnaan hidup di dunia maupun akherat.8

Pandangan Tjokroaminoto dengan demikian menunjukkan bahwa sosialisme Islam bukanlah sosialisme yang lahir atau mendapatkan pengaruh dari sosialisme Barat, namun sosialisme yang didasarkan pada ajaran agama Islam.

Praktik sosialisme Islam tersebut juga telah berkembang jauh sebelum sosialisme

Barat berkembang di masyarakat Eropa pada abad ke-19, karena sosialisme Islam telah diterapkan sejak periode kepemimpinan Rasulullah S.A.W.

Salah satu contoh praktik sosialisme Islam yang diterapkan oleh Nabi

Muhammad menurut Tjokroaminoto adalah ketika Rasulullah S.A.W. mengangkat derajat budak belian menjadi orang merdeka. Budak-budak belian diberikan hak yang dulu tidak dimiliki dengan menjadikan mereka sebagai teman

6H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme, (Bandung: Saga arsy, 2010), h. 15. 7H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme., h. 22. 8Nasihin, Mencari Ideologi 1924-1945, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), h. 150-151.

18

kerja, kepala prajurit atau pemimpin berbagai jenis pekerjaan, dan dalam beberapa hal mengangkat para budak belian menjadi anggota dalam keluarga.9

Dan Khalifah Umar bin Khatab. menerapkan Sistem pemerintahan secara tegas menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan persamaan (dalam hal apapun) di antara sesama manusia tanpa kecuali.10 Sosialisme Islam menentang kapitalisme, karena Islam melarang (mengharamkan) riba. Hal-hal yang terkait dengan tindakan eksploitasi, seperti memakan hasil pekerjaan orang lain, tidak memberikan bagian keuntungan yang seharusnya menjadi bagian dari orang yang bekerja dan berkontribusi terhadap keuntungan tersebut, dilarang oleh Islam karena termasuk ke dalam perbuatan memakan riba.11

Sedangkan menurut kebanyakan para ahli bahwa lahirnya ideologi sosialisme modern secara esensial merupakan produk gabungan dari pristiwa

Revolusi Perancis 1789 dan Revolusi Industri Inggris. Namun, jauh sebelum itu embrio sosialisme sudah ada sejak zaman Plato dari buku Republik. Bahwa, penguasa tidaklah boleh memiliki harta peribadi kecuali kebutuhan pokok untuk hidup. Sementara pada keterangan lain sosialisme ada pada abad 5 M oleh

Euhemeros dan Jambulos mendeskripsikan sebuah “negara matahari”12. Era Stoa sampai Abad pertengah sebuah kehidupan kepemilikan bersama merupakan hal yang alamiah dan termasuk dalam hukum kodrat, sedangkan milik dan kekayaan pribadi merupakan kemerosatan purba manusia. Sedangkan Pandangan abad

9H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme., h. 27-28. 10Nasihin, Sarekat Islam Mencari Ideologi 1924-1945., h. 163. 11H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme., h. 22 12Yang dimaksud dengan “Negara Matahari” dimana segala-galanya di miliki bersama termasuk para istri. Dilihat di Frans Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionis., h. 15.

19

pertengah berdasarkan motif-motif ajaran keagamaan yang menyatakan untuk menyambut kerjaan Allah manusia harus bebas terhadap keterikatan. Dilihat dari kitab perjanjian baru. bahwa umat Kristen pertama yang berada di Yerusalem

“memiliki segala-galanya bersama”. Dimasa masa Zaman pencerahaan yang merubah sebuah kultrul pemikiran dimana pada abad pertengahan bahwa cita-cita sosialisme berdasarkan ajaran religius, mulai berpindah pandangan bersifat sosial dimana lahirnya sebuah kesenjangan sosial yang di alami oleh kelas-kelas bahwa di akibatkan hak milik pribadi. Pandangan pada zaman pencerahan tentang sosialisme dan pengangkatan kelas-kelas bahwa kurang berkemabang, karena para tokoh sosialisme pada zaman ini di motori oleh kaum borjius dan lebih berfokuskan kepada kesaman politis dan kesaman dalam hukum, bukanya berfokus kepada masalah ekonomi.13

Lahirnya teori sosialisme modern di tandai dengan meletusnya dua revolusi yang kedepanya akan merubah tatanan dunia, Revolusi Prancis dan

Revolusi Inggris. Revolusi Prancis di tuntuk kesamaan antara atas bendera etikanya. terkenal triloginya yaitu, Liberty, Egality dan Fraternity, dengan semangat kebebasanya. Bebas bagi semua orang untuk berusaha mengurus dirinya sendiri. Dan revolusi industri menciptakan Proletariat industri. Membawa kebijakan tentang pembebasan hak milik, pekerja dan penghidupanya.

Memperlihatkan bahwa masyarakat tidaklah sama namun terpecah belah anatar miskin dan kaya.14

13Frans Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionis., h. 15-19. 14Frans Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionis., h. 18.

20

Sementara itu, gerakan sosialisme pertama kali muncul di Prancis setelah revolusi yang dipimpin oleh Francois Bebeuf, Filippo Buonarrotti dan Louis

Auguste Blanqui. Pemikir sosialis lainya seperti Comte de Saint-Simon, Charles

Fourier, bersama Ftienne Cabet di Prancis dan Robert Owen bersama William

Thompson di Inggris, menyakini akan kemungkinan perdamaian dan transformasi gradual menuju sebuah masyarakat sosial dengan mendirikan komunitas eksprimental, akan tetapi kemudia hari pemikir sosialisme selanjutnya mereka menyebutnya dengan label utopia.15

Utopian merupakan sebuah konsepsi tentang masyarakat ideal di mana segala bentuk kejahatan ekonomi, politik dan sosial dapat dilenyapkan dan fungsi negara adalah menciptakan kemakmuran untuk seluruh masyarakat. Pemakaian trem utopia sendiri berarti “tidak ada tempat” dalam bahasa Yunani.16

Pada pertengahan abad ke 19, teori-teori sosialisme sangat berkembang dan semakin dielaborasi. Pemikir sosialisme berpengharu pada waktu itu, Karl

Marx mengembangkan sebuah gagasan baru, nyaitu sosialisme Ilmiah.17 Dengan teori Revolusi Proletran, membeberkan dua penemuan baru. nyaitu, tentang historis materialisme dan konsep tentang rahasia produk sistem kapitalisme yang berdasarkan nilai lebih.18

Paham karl Marx di jadikan sebuah acuan oleh pemikir sosialisme seterusnya, mereka mengklemsasi bahwa pemikiran ini kepanjangan paham Marx.

15Eko Supriyadi, Sosialisme Islam Pemikiran Ali Syari’ati, h. 6. 16Eko Supriyadi, Sosialisme Islam Pemikiran Ali Syari’ati, h. 6-7. 17Menurut Marx sosialisme itu bersifat ilmiah karena berdasarkan penghetahuan tentang hukum-hukum obyektif perkembangan Masyarakat. Dilihat di Frans Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionis., h. 144. 18F. Budi Hardiman, Filsafat Modern: Dari Machiavelli sanpai Nietzsche, (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2007), h 232, 242.

21

Setelah kematian Marx, pemikiran Marx diteruskan oleh sahabat nya Friedrich

Engels (1820-1895) dan oleh tokoh teori Marxis Karl Kautsky (1854-1938).

Sumabangan nyata yang di berikan oleh mereka adalah membekukan pemikiran

Marx menjadi ajaran resmi yang di namakan “Marxisme”. Dalam pembakuan ini, ajaran Marx yang sebenarnya sering ruwet dan sulit dimengerti di sederhanakan.

Agar cocok untuk perjuangan kaum Ploretar. Pembakuan ini sampai puncaknya menjadi sebuah dogma ketika Partai Komunis di Rusia dibawah oleh Wladimir

Ilyic Ulyanow, alias Lenin sejak revolusi Oktober 1917 Mengkonstatir

“Markisme-leninisme” sebagai ideologi resmi Partai Internasional.19

Bergabungnya Orang-orang Islam dalam terbentuknya perjungan kelas dan nasionalisme. dan yang merupakan Revolusi Oktober 1917 Lenin mendirikan Uni Soviet dan Keberhasilan dalam melawan kaum kapital, menjadi buah bibir sendiri. Orang-orang islam ini di sebut dengan nama “Gerakan Wasi”.

Gerakan Wasi merupakan kelompok islam yang di bentuk oleh Bahawetdin

Waisev yang beorentasi kepada gerakan keagamaan, sosial dan politik di

Tatarstan dan bagaian lainya yang dihuni penduduk Tatar di Rusia yang terjadi pada akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20.

Dalam perkembanganya, sosialisme mengalami ekspansi sehingga merambah kenegara dunia ketiga. Sosialisme-Marxisme menjadi suatu pilihan alternatif di negara ketiga untuk mewakili harapan masyarakat dunia ketiga untuk mengantarakan cita-cita masyarakatnya. Hal ini sangatlah logis, mengingat karaktristik negara-negara dunia ketiga merupakan kebanyakan korban

19Listiyono Santoso, dkk. Epistemologi Kiri, (Yogyakarta: AR-Ruzz Media,2015), h. 35- 36.

22

Imprealisme negara-negara maju, masih berkembangya feodalisme dan umumnya dipimpin oleh pemerintahan otokratik.20

Para dunia ketiga, sosialisme yang masuk dalam dunia Islam Membawa sebuah Pro dan Kontra antara para pemikir Muslim untuk menerima atau menolak sosialisme. Sebagian menyatakan kesepahamanya terhadap peluang simbiosis anatara islam dengan Marxisme, tapi sebagaian kalangan yang lainya menolaknya, tanpa rujukan. Kemudian diantara keduanya terhadap kelompok yang berada di tengah-tengah, menerimanya secara selektif, atau menerima sosialisme tetapi menolak Marxisme dan Komunisme.21

Penolakan terhadap penggunaan terminologi Sosialisme dalam Khasanah

Islam. Bahwa tidak dikenalnya istilah sosialisme dalam landasan ontentik Islam

Baik Qur’an dan Sunnah Nabi. Meskipun disadari hal ini lebih mengarah pada perdebatan terminologis tentang penggunaan istilah sosialisme. Islam, dalam perspektif ini, diakui sebagai idiologi yang berbeda dengan Sosialisme ataupun

Kapitalisme.22

Sisi lain dari pandangan yang menolak Sosialisme adalah kelompok yang lebih membuka jalan untuk hubungan dialogis antara Sosialisme dan Islam.

Bahwa sosialisme merupakan ideologi yang dekat dengan Islam, Islam dan

Sosialisme bersatu dalam keseimbangan antara kepentingan individu dan kelompok, pengendalian terhadap negara dan pemerataan kemakmuran. Maka

20Eko Supriyadi, Sosialisme Islam Pemikiran Ali Syari’ati, h. 9-10. 21Eko Supriyadi, Sosialisme Islam Pemikiran Ali Syari’ati, h. 295. 22Eko Supriyadi, Sosialisme Islam Pemikiran Ali Syari’ati, h. 261.

23

keduanya tidak aneh jika dikatakan sebagai dua idiologi yang saling koheren antara satu sama lain.23

Indonesia yang masuk dalam katagori Dunia Ketiga, bahwa paham sosialisme dibawa oleh Hank Sneevliet. Yang awalnya mendirikan Partai ISDV

(Indische Sociaal Democratische Vereeninging),24 untuk mengkritik pemerintahan

Hindia di Indonesia. Pada tanggal 23 Mei 1920 berganti nama menjadi PKI“Partai

Komunisme Indonesia”. Melalui kongres VII ISDV 23 Mei 1920 di Gedung SI

(Serikat Islam) Semarang. Dengan tetap menggunakan statuten lama ISDV.”

Semaoen terpilih sebagai Ketua, Darsono Wakil Ketua, Piet Bergsma sebagai

Sekretaris, dan H.W. Dekker sebagai Bendahara. Adolf Baars, J. Stam, Dengah,

C. Kraan, dan Soegono menjadi komisaris partai.25

Paham sosialisme yang masuk dalam Serikat Islam di bawa oleh Samoen dan Darsono, membawa warna sendiri dalam pergulatan idiologi dalam tubuh

Serikat Islam. namun, hal itu tidak di permasalahan oleh ketua SI, HOS

Tjokroaminoto. Karena Bagi HOS Tjokroaminito mereka sama-sama memperjuangkan nasib rakyat Indonesia yang telah terisolasi karena penjajahan dan juga memperjuangkan kemerdekan rakyat indonesia untuk menjadi sebuah negara mandiri.

23Eko Supriyadi, Sosialisme Islam Pemikiran Ali Syari’ati, h. 262-263. 24Pada awalnya partai ISDV berisikan orang-orang Belanda yang mendiskusikan tentang sosialisme. Kemudian karena kurang perkembanganya, dikarenakan tidak berakar dari bumiputra bangsa Indonesia, kemudian masuklah orang-orang lokal. Seperti, Saemun dan Darsono. Dilihat di Petrik Matanasi, “Henk Sneevliet: Mahaguru Pendiri PKI”, Berita ini akses pada 13 Oktober 2018 dari https://tirto.id. 25Petrik Matanasi, “Henk Sneevliet: Mahaguru Pendiri PKI”, Berita ini akses pada 13 Oktober 2018 di https://tirto.id.

24

Demikianlah sekilas gambaran umum sejarah sosialisme , tetapi kita tidak dapat memahami sepenuhnya dari cita-ciata dan jiwa sosialisme bila kita tidak menguasai beberapa fakta dalam perkembangan sejarahnya. Kita harus melihatnya dari hubungan kontek sejarah sosialisme.26 Bawasanya bila kita menginginkan sebuah penghetahuan yang sebenarnya maka kita harus menghetahui proses sejarah nyaitu, dengan tahapan yang sistematis.

C. Tokoh-Tokoh Sosialisme Dan Pemikiranya.

Pembahasan-pembahasan tokoh-tokoh sosialisme akan bermuara dari meletusnya Revolusi Prancis dan Revoludsi Industri di Inggri. Yang dikenal dengan tokoh Sosialisme Utopis27. Revolusi Industri di Inggris pada awalnya membawa kesan positif, namun lama-kelamaan membawa kesan negatif. Karena membawa kesenjangan luar biasa pada Masyarakat.28

Seperti Dr. Charles Hall hidup tahun 1745-1825 M. Atas penelitianya mengungkapkan bahwa revolusi industri membawa efek-efek yang tidak baik.

Hadirnya hak milik individual membawa kesewengangn pemilik perusahaan terhadap kaum pekerja. Sehingga kepentingan-kepentinganya dari kedua kelas bertentangan. Setiap orang kaya di pandang sebagai pembeli dan setiap orang miskin penjual, dari kerja. Menjadilah kepentingan orang kaya untuk mendapkan sebanyak mungkin dari kerja orang miskin dan membeli kepadanya harga sedikit

26Ruslan Abdulgani, Sosialisme Indonesia., (Jakarta:Prapanca, 196), h. 106. 27Utopis atau utopia berasal dari bahasa (etimologi) yunani yaitu, dari potongan kata “ou” yang berarti tidak dan “Topos” yang berarti tempat. Maka yang dimaksudkan utopis atau utopia adalah tempat yang adanya di angan-anagan. Para penganut sosialisme utopis berpendapat bahwa hancurnya tata nilai dalam masyarakat berakarkan dari kaum kapitalis, terutama dalam pemilikan pribadi. Dilihat dari Dewan Raharjo, Pragmatisme Dan Utopia Corak Nasionalisme Ekonomi Indonesia, (Jakarta: LP3ES, 1992), h. 18. 28G. V. Plekhanov, penerjemah Edi Cahyono, Sosialisme Utopian Abad XIX., h. 12.

25

mungkin. Sedangkan si miskin harus memproduksi sebanyak mungkin suatu produk. Ia memberi suatu masukan terhadap masalah untuk menghilangkan ketidak adilan dalan kepemilikan. nyaitu, melakukan reformasi yang berhati-hati dilakukan oleh orang yang tidak mempunyai kepentingan dan terseret oleh nafsu.

Adapun orang yang harus melakukan refomasi tersebut merupakan dari golongan orang kaya sehingga tidak menimbulkan pergesekan yang luar biasa.29

Rober Owen, Senada dengan Hall, adanya pertentangan kedua anatar kedua kelas. Oleh karena itu Owen mencoba untuk mendamaikan pertentangan itu. Ini dilihat dari perjuanganya ketika mewarisi pabrik pemintalan besar di New

Lanark, Skotlandia, ia mulai merubah sistem pekerjaan perindustrian dengan memperbaiki kondisi-kondisi kaum pekerja seperti mengurangi jam kerja, tidak memecat pekerja ketika pabrik mengalami kemacetan dalam penjualan dan tetap membayar penuh gaji para pekerja, dan mendirikan taman kanak-kanak pertama kali di Inggris. setelah ia melihat paradok perindustrian ke seluruh penjuru Inggris lebih berhasrat untuk melebarkan sayap sosialisnya keseluruh penjuru dunia.

Salah satunya dengan membantu membentuk serikat kerja, meyuarakan kebaikan koprasi dan pergerakan kaum buruh.30

Tetangga sebelah Inggris, yaitu Prancis yang sedang melakukan revolusi dengan tututan kesamaan antara atas bendera etikanya. terkenal triloginya yaitu,

Liberty, Egality dan Fraternity, dengan semangat kebebasanya. Bebas bagi semua orang untuk berusaha mengurus dirinya sendiri.31 Dalam kenyatanya Hanya

29G. V. Plekhanov, penerjemah Edi Cahyono, “Sosialisme Utopian Abad XIX”., h. 14-17. 30G. V. Plekhanov, penerjemah Edi Cahyono, Sosialisme Utopian Abad XIX., h. 17, 18, 28, 29. 31Ruslan Abdulgani, Sosialisme Indonesia, h. 116.

26

mendukung kepentingan kaum pemodal. Bagi Gracchus Babeuf,32 Revolusi tersebut belumlah berakir karena masih menyisakan cerita dimana masih ada pertentangan kelas kaya dan miskin, maka revolusi itu belumlah selesai samapai terjadi masyrakat tanpa kelas. Untuk mencapai hal itu maka menurut ia harus dengan jalan radikal. Nyaitu, pemberontakan oleh kaum proletran, Dikenal dengan persengkokolan yang bernama la conjuration des egaux (sebuah prolog pada prolog).33

Saint Simon34, yang meneruskan perjuangan kaum ideologi golongan ketiga adab 18, tidak berbicara tentang eksplotasi Kelas Bourjius ke kelas

Proletran. Karena mereka sama-sama menjalani eksploitasi oleh kelas iseng.

Nyaitu kaum bangsawan dan birokrasi. Oleh karena itu Simon mebagi kelas sosial menjadi dua, dengan tolak ukur adalah kerja atau industri. Pertama, kelas produktif, nyaitu para pekerja atau industri, dan yang kedua kelas non produktif, tidak mengasilkan sesuatu demi terbentuknya masyarakat industri, terdiri dari raja, para pemimpin agama, dan birokrat. Jika dua kelas ini ialah kelas produktif dan non produktik bersinergi dengan baik maka akan saling menguntungkan

32Francois Nole Babeuf, lebih dikenal dsebagai Gracchus Babeuf lahir di Saint-Quentin, Prancis pada tahun 23 Novenber 1760 M dan meninggal dalam kedaan di pegal oleh pemerintah Prancis pada tahun 27 Mai 1797 atas perjuangan dalam Konspirasi Persamaan. Ia merupakan anggota Klub kaum Yakobid, fraksi radikal dalam revolusi Prancis dan berkerja sebagai agitator politik dan jurnalis Prancis pada masa periode revolusi Prancis, surat kabarnya, le tribun du peuple (tribun rakyat). Dilihat di Frans Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionis., h. 20. 33G. V. Plekhanov, penerjemah Edi Cahyono, “Sosialisme Utopian Abad XIX”, h. 36,37. 34Comte Henri de Saint Simon yang yang terkenal dengan nama Saint Simon lahir pada 17 Oktober 1760 di Francis dan meninggal pada tahun 19 Mei 1825. Terlahir dari keluarga bangsawan feodal dan sistem militer,34 Ayahnya adalah putra kedua Louis-Francis de St Simon atau Marcuiest de Sundricour yang merupakan seorang tentara di bawah pimpinan Raja Louis XIV. Putra kedua dari sembilan bersaudara, ia di didik secara privat oleh para tutor pribadi diantaranya seorang Ensiklopedis d’ Alembert, serta mempelajarinya secara otodidak dari penghetahuan ensiklopedi. Pada usia 17 tahun ikut pendidikan militer kemudian bertugas di koloni Francis di Amerika, sebagai kapten artileri di Yorktown tahun 1781. Dilihat di George Ritzer dan Douglas J. Goodman, Teori Sosialogi Modern, (Jakarta: Pranada Media, 2004), h. 15-17.

27

terhadap individu tertentu maka akan terjadi kemakmuran di negara tersebut. Oleh karena itu agar bisa diwujudkan maka Simon berpendapat bahwa kelas non produksi harus di isi dengan para ahli dan teknis Dikarenakan keutamaan dalam suatu negara merupakan organisasi ekonomi rasional yang akan membawa kemakmuran.35

Charles Fourier, Fourier menyaksikan kenyataan yang terjadi dalam dunia nya, ketika menjadi juru tulis di lyons ia melihat bahwa banyaknya kekurangan dan ketidakadilan individualisme dan persangian, bagi ia bahwa sifat manusia itu sempurna melalui permainan bebas dari nafsu-nafsu, dan menegaskan bahwa kesengsaraan muncul dari pembatasaan yang dikenal oleh masyarakat.

Sebenarnya semua kebutuhan dan hasrat manusia dapat di sesuaikan satu sama lain tanpa adanya konfilik, asal diorganisasikan denga tepat. Baginya untuk merubah kesenjangan yang terjadi tidaklah harus dengan gagasan revolusioner, tapi menggunakan cara teknokratis.36

Untuk mengatasi permasalahan sosial terjadi Fourier berpendapat bahwa tatanan sosial ilmiah ada sesuai dengan urutan Newton alam semesta fisik dan keduanya berkembang dalam delapan priode naik. Dalam keharmonisan, tahap tertinggi, emosi manusia akan diekspresikan secara bebas. Tahap itu bisa di ciptakan, ia berpendapat dengan membagi masyarakat dengan Falansterium. Atau

35G. V. Plekhanov, penerjemah Edi Cahyono, Sosialisme Utopian Abad XIX., h. 14. 36Frans Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionis., h. 28-30.

28

bisa di sebut teori sosial rekontruksi masyarakat berdasalkan asosiasi komunal produsen. Yang kemudian di kenal sebagai Fourierism. 37

Kosep fourierism (Falansterium) adalah menjadikan pemukiman- pemukiman agraris kecil mandiri yang memproduksi kebutuhan mereka sendiri untuk kesejahteraan individu, ditandai dengan pergeseran peren yang terus- menerus diantara para anggotanya. Hal ini akan membawa keadilan dalam mendistribusikan kekayaan. Individu yang bekompeten harus di beri penghargaan atas produktifitas dari Falansterium. Setiap phalansterium terdiri dari 1600 jiwa dan mengusai 2000 hektar tanah. Adapun sistem kehidupan di dalam falanstrium, semua anggota tinggal di satu rumah besar, memasak dan makan bersama. Dalam pekerjaannya di rancang dan di bagi sesuai dengan bakat dan kemampuan masing- masing, dan juga setiap orang bisa berganti-ganti pekerjaan nya sesuai dengan aturan yang berlaku. adapun perkerjaan yang kotor di lakukan oleh anak-anak yang senang bermain kotor-kotor. Hal ini dikarenakan sifat anak-anak yang suka berbain dengan hal-hal yg kotor. Sehingga tidak ada paksaan dalam bekerja, karena semua pekerjaan harus berdasarkan kesenangan. Sedangkan kedudukan dalam posisi wanita dan laki-laki sama dalam semua segi. Anak-anak di didik secara bersama dengan biaya komunitas dalam kehidupan seksualitas di bebaskan.

Hak untuk warisan tetap di pertahankan, begitu pula orang untuk menarik modal

37William Morris dan E. Belfort Bax,”The Utopists: Owen, Sanint Simon, and Fourier”, Artikel di akses pada 28 September 2018 dari https://www.marxists.org.

29

dan menarik bunga dari padanya. Dan sistem pembagian hasil adalah dengan prinsip “asosiasi” atau “prestasi”.38

Etienne Cabet,39 pemikirannya yang tertuang dalam buku “Voyage en learie“ (Perjalanan di Ikaria), berisikan tentang cerita perjalanan ke negara komunis ideal. Di mana sebuah kondisi negara yang dipimpin oleh diktaktor baik hati, dengan kondisi masyarakat tentram dan damai. Hilangya hak peribadi dan menjunjung kesamaan gender. Setiap tahunya negara akan merencanakan sebuah hal yang mengasilkan produk dan akan membagikan perkerjaan nya ke kelompok- kelompok untuk mengelolanya, kemudia hasilnya kan di berikan kembali ke negara. Kemudian negara menditribusikan kembali untuk masyarkat dengan adil dan merata. Ikaria juga merupkan sebuah “Demokrasi Rakyat”, ada hak pilih umum, bebes berpendapat di dalam pertemuan-pertemuan, namum tidak ada kebebasan dalam pers. Koran dan buku hanya boleh di terbitkan oleh negara untuk menghindari pengaruh-pengaruh negatif. Hal unik dari ikaria adalah kesamaan dalam semua segi kehidupan seperti kota-kota, tempat tinggal, makanan dan kendaraan sama bentuknya. Dan masih di pertahankanya hak keluarga di mana kepala kelurga adalah ayah.40

38Frans Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionis., h. 30-31. 39Etienne Cabet merupakan anak bungsu dari pasangan Claude Cabet dan Francoise Berthier, yang lahir di Dijon (Prancis) pada tahun 1 Januari 1788. Pada tahun 1839 menikah dengan Delphine Lasage di Marylebone (Inggris), selama pengasinganya di Inggris dan mempunya seorang Anak. dan meninggal pada 8 November 1856 di St. Louis, Mo (Amerika Serikat). ia merupakan seorang pengacara, menjadi anggota La Charbonnerie, sebuah serikat revolusioner rahasia. Dilihat di Frans Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionis., Cet. VII , h. 31. 40Frans Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionis., Cet. VII , h. 31-32.

30

Louis Auguste Blanqui, baginya Untuk mencapai jalan menuju sosialisme ia memandang bahwa hanya dengan pemberontakan-pemberontakan kecil secara radikalisme untuk mengambil ahli kekuasaan maka setelah kekuasaan di tangan akan terjadi keseluruhan yang di ikuti oleh kaum proetarian. Tahap awal adalah menjadi kekuasaan diktator yang mengambil semua propeti kaum bourjius dan gereja untuk di nasionalisasikan. Dan tahap selanjutnya membangun asosiasi produksi indudtri dan pertanian dan mengembangkan pendidikan sehingga membuat orang-orang mampu menatur ekonomi untuk keuntungan masyarakat.41

Wilhelm Weitling, Pada tahun 1837 ia beremigrasi ke paris, untuk ikut terlibat dalam dunia perpolitikan radikal dan Bergabung menjadi anggota League of the Just (serikat kaum adil). Ia berpendapat bahwa dasar dari kesenjangan sosial merupakan tidak adanya keadilan pembagian kekasaan, kewajiban dan hawa nafsu kemewahan kaum borjius. Oleh karena itu Dengan dokrin campuran yang sangat emosional dari komunisme Babouvist, Kristianitas chiliastic, dan

Populisme Milenarian. Yang tertuang dalam karyanya berjudul Die Menschheit, wie sie ist und wie sie sein sollte” (Umat manusia, bagaimana keadaanya dan bagaimana seharusnya keadaanya). Dalam gagasanya kaum Proteran seharusaan memberontak untuk melawan kaum tiran. hal ini bisa di lihat dari setiap apa yang di bicarakanya pasti mengutif kata-kata dari kitab injil yang kemudian di gambarkan bahwa dari kita injil itulah menyuruh untuk memberontak terhadp kaum tiran.42

41Frans Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionis., h. 33-34. 42Frans Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionis., h. 35-36.

31

Pierre Joseph Proudhon,43 Baginya Manusia pada mulanya adalah makluk individu yang bebes dan mempunyai hak asasi tertentu. Dalam interaksinya dengan individu yang lain, individu-individu ini membentuk suatu masyarakat

“alami” yang kemudian memiliki hak asasi dalam dirinya. Bahwah hak individu yang sudah terbentuk oleh sistem ekonomi kapitalisme pemilik modal besar yang tidak bekerja.

Untuk mengatasi hal ini ia memilih jalan damai bukanya bentuk pemogokan dan pemberontakan. Dia khawatir bahwa segala macam bentuk kekerasan dapat menimbulkan kediktatoran dan semakin mempertajam pertentangan kelas. Dia juga menolak perjuangan kaum pekerja melalui parlemen.

Proudhon lebih menyukai perjuangan kaum pekerja lewat dirinya sendiri, yaitu buruh harus membantu dirinya sendiri. Proudhon menganjurkan pembentukan koperasi-koperasi pekerja dan bank-bank rakyat yang lebih berorientasi pada pekerja. Koperasi dan bank rakyat dipercayainya akan mengubah sistem kapitalis dari dalam, dan dengan demikian akan tercipta masyarakat yang harmonis sehingga kekuasaan negara tidak diperlukan lagi dan diganti dengan federasi komunitas-komunitas.44

43Pierre Joseph Proudhon lahir pada tanggal 15 Januari 1809 di Besancon negara Prancis dan meninggal pada tahun 19 Jannuari 1865 di Kota Paris (Prancis), ia putra dari seorang petani anggur, Dalam ruang lingkup kehidupan keluarga miskin, pada usia 9 tahun ia bekerja sebagai pengembala sapi di pegunungan Jura. Dalam masa pendidikanya ia belajar secara otodidak, karena dengan kecerdasan intelektualnya ia mendapatkan beasiswa untuk studi filsafat dan ekonomi di Akademi Besancon. Dilihat di George Woodcok, “Pierre Joseph Proudhon”, artikel diakses pada 6 Mai 2018 dari https://www.britannica.com 44Frans Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionis., h. 35-36

32

Louis Blanc,45 melihat segalanya sesuatu sangat lebih jernih, karena ia melihat segala sesuatu sagat jernih, karena ia melihat kontradiksi sosial yang kita pertimbangkan disini sebagai pertentangan anatara borjius dan proletran. Ia terkenal dengan gagasan mendirikan tentang kontor pekerja “lokakarya sosial”, semacam gabungan masyarakat koperasi dan serikat pekerja, di mana setiap pekerja di setiap perdagangan harus menyatukan upaya untuk keuntungan bersama. Sehingga terjalinnya kepetingan peribadi untuk bersama dan pembagian upah yang merata. Untuk menuju hal itu ia lebih memilih untuk jalan damai dengan masuk parlemen (masuk jajaran pemerintahan). Baginya ini adalah jalan untuk menyelesaikan dari artibut kejahatan yang menimpa masyarakat dengan tekanan persaingan, dimana yang lebih lemah di tekan oleh yang kuat. Untuk mendirikan lokakarya sosial ia maka perlu peran dari parlemen membantu untuk mendirikanya sampai para buruh bisa mengendalikanya secara mandiri.46

Moses Hess, Ketika berada di jerman ia harus berhadapan dengan kenyataan bahwa negara yang di tinggalinya rawan dan berbahaya juga terdpat kaum kaya dan miskin, ia mencita-citakan masyarakat yang adil dan sejahtera bagi semua. Untuk jalan menuju kesitu ialah, dengan jalan revolusi sosial maka akan tercipta perdamaian abadi umat manusia, masyarakat orang sama dan bebas.

Hak pribadi dan sosial manusia akan di hapuskan, begitu pula hak waris. Dan juga

45Louis Blanc dengan nama lengkap Jean Joseph Charles-Louis Blanc. Lahir di Madrid (Spanyol) pada tanggal 29 oktober 1811 M dan meninggal di Cannes (prancis) pada tanggal 6 Desember 1882. Ia lahir ketika ayahnya melayani sebagai inspektur jenderal keuangan di rezim spanyol Joseph Bonaparte, keyika rezim itu jatuh ia kembali ke Prancis dan bersekolah di Rodez dan Paris. Dilihat di Jean Vidalenc,”Louis Blanc”, Artikel di akses pada 1 Oktober 2018 dari https://www.britannica.com. 46Frans Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionis., h. 40-42

33

generasi muda harus di didik dengan paham sosialisme. Sebagai tindakan praktis ia menyerukan pembentukan-pembentukan koperasi mandiri.47

Karl Marx,48 melahirkan sosialisme ilmiah,49 merupakan atas respon dan kritik terhadap para pemikir sosialisme utopis yang lebih mendasarkan pertimbangan-pertimbangan moral. karena Marx menemukan metode ilmiah seperti yang dijelaskan oleh sahabatnya Hegel pada pidato di pemakaman Marx:

”sebagaimana darwin menemukan hukum perkembangan alam organik, Marx menemukan hukum perkembangan sejarah manusia”.50 Nyaitu, tentang historis materialisme dan konsep tentang rahasia produk sistem kapitalisme yang berdasarkan nilai lebih.

Untuk menjelaskan tentang historis materialisme, Marx mengambil Teori

Hegel “Dialektika”. Dalam teori Hegel cukup kritis dalam melukiskan kenyataan

47Frans Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionis., h. 42-44. 48Karl Marx dengan nama panjang Karl Henrich Marx lahir di Trier, Pursia yang pada saat itu di bawah kekuasaan Prancis sekarang menjadi wilayah Jerman pada tanggal 5 Mei 1818 dan meninggal di London (Inggris) pada tanggal 14 Maret 1883.48 Ia di lahirkan dari keluarga progresif Yahudi. Ayahnya bernama Herschel, keturunan para rabi, yang kemudian berganti agama Protestan. Dalam pendidkanya ia menjalani les Privat sampai usia 13 tahun, setelah lulus dari Gymnasium Trier, melanjutkan pendidikan di Universitas Bonn jurusan hukum pada tahun 1835, kemudian pindah ke universitas Friedrich Wilhelms Universitas di Berlin. Marx mendapat gelar doktor pada tahun 1841 dengan tesis berjudul “The Difference Between the Democritean and Epicurean Philosophy of Nature” namun, ia harus menyerahkan disertasi ke Universitas Jena karena Marx menyadari bahwa statusnya sebagai kelompok Hegelian muda radikal akan diterima dengan kesan buruk di Berlin. Di Berlin, minat Marx beralih ke filsafat, dan bergabung ke lingkaran mahasiswa dan dosen muda yang dikenal sebagai Pemuda Hegelian. Sebagian dari mereka, yang disebur juga sebagai kelompok Hegelian kiri, menggunakan metode dialetika Hegel, yang dipisahkan dari isi teologinya, sebagai alat yang ampuh untuk melakukan kritik politik dan agama mapan saat itu, pada tahun 1981 Marx memperoleh gelar doktor filsafatnya dari Universitas Berlin, sekolah yang dulu sangat dipengaruhi Hegel dan para Hegelian muda, yang suportif namun kritis terhadap guru mereka. Dilihat di F. Budi Hardiman, Filsafat Modern: Dari Machiavelli Sampai Nietzsche,(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007), h. 232-233 49Term sosialisme ilmiah sendiri merupakan penyebutan yang di buat oleh Friedrich Engels, untuk menjelaskan teori sosial-politik-ekonomi yang dipelopiri oleh Karl Marx. Alasan utama mengapa bentuk sosialismenya "sosialisme ilmiah" (berkebalikan dengan "sosialisme utopis"). Dilihat di Frans Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionis., h. 227 50Frans Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionis., h. 227-228.

34

sejarah yang bergerak dalam kontadiksi-kontradisi antara tesis dan antitesis. Akan tetapi hegel menganggap terjadi sintesis yang berarti “mendamaikan” kontadiksi- kontradiksi itu. Bahwan sistesis menjadi final dalam Roh Absolut. Dalam pandangan Marx sintesis itu hanya dalam pandangan Hegel saja. Dalam kenyataan indrawi yang kongkrit, konflik-konflik sosial dalam masyarakat industri pada zaman Marx itu tetap berlangsung. Oleh karena itu Marx tidak percaya terhadap sintesis final, hal ini Marx mengambil teori Carles Darwin tentang “sejarah perkembangan organisme”, bahwa alam memperlihatkan kenyataan seluruh dunia. Apa yang ada baik tumbuhan, hewan maupun manusia sebenarnya adalah hasil evolusi dan hukum alam yang melekat pada alam itu.

Evolusi akan mendorong organisme yang selalu setingkat lebih tinggi dari sebelumnya.51

Menurut Marx terjadinya perkembangan masyarakat akan terus berubah atas kontadiksi-kontradiksi akan terus berlangsung langsung, ketika tesis bertemu dengan antitesis maka kan terlahir sintesis, bagi Marx sistesis bukanlah akir namun akan mengalami berubahan menjadi tesis dan bertemu lagi dengan antitesis maka akan menjadi sintesis, Hal itu akan terus berulang seperti teori darwin.52 Marx dalam teori darwin hanya mengambil bahwa tujuan akir adalah materi yang hidup. Oleh karena itu marx yang menganut asumsi-asumsi filsafat

Hegel bahwa sejarah mansuia menuju ke arah sebuah telos (tujuan) tertentu. bagi

Marx tujuan itu ialah Masyarakat Komunis.

51Ruslan Abdulgani, Sosialisme Indonesia., h. 206. 52Harry Hamersma, Tokoh-tokoh Filsafat Barat Modern,(Jakarta: Gramedia, 1986), h. 40.

35

Marx yang juga menganut tentang alienasi (keterasingan) Feuerbach, bahwa manusia telah mengasingkan diri kedalam agama, Marx memperkembangkan kembali alienasi Feuerbach bahwa sebab manusia mengasingkan diri ke agama adalah kondisi-kondisi matrial tertentu. Bagi Marx manusia mengasingkan diri karena proses-prose produksi. Manusia yang terasing dalam proses-proses produksi, tidak bisa lagi mengenal dirinya sendiri. Hal ini disebabkan hilangya kebebasan manusia dalam kerja, melalui kerja manusia mengenal dirinya sendiri,lewat kerja manusia juga menyatakaan kebebasanya dari tuan atas alam dengan mengubah alam sesuai dengan keinginanya. Semua itu sudah lenyap dalam masyarakat industri, dalam kerja upahan buruh menjual tenaganya. Hasil kerjanya itu milik perusahaan sehingga ia teralienasi oleh produknya sendiri, pekerjaan nya juga teralienasi karena di atur oleh perusahaan.

Marx lebih lanjut mengatakan bahwa akibat terjadinya alienasi adalah adanya hak peribadi, yakni hak milik atas alat-alat produksi, oleh karena itu Alienasi akan hilang dan diakiri melalui pengapusan hak milik itu sendiri.53

Menunjukan bahwa keadaan sulit manusia mengandung unsur etis,

Pshikologis dan ekonomis. Sosialisme ilmiah merupakan pengapusan yang pasti atas hak pribadi, aliansi diri manusia dan karena itu merupakan pemberian yang nyata dari hakekat kemanusiaan oleh dan untuk manusia. Karena itu, berubahnya manusia menjadi mahluk sosial, mahluk yang benar-benar manusiawi merupakan

53F. Budi Hardiman, Filsafat Modern: Dari Machiavelli Sampai Nietzsche.,h. 235-239.

36

perhalian sempurna dan sadar yang mengasimilasikan semua kekayaan dari perkembangan sebelumnya.54

Tentang nilai lebih produksi, Marx Menganalisis tentang “fetisisme

Komoditas”. Nyaitu, kegaiban komoditas dimana barang-barang berlainan dapat di nilai dengan harga yang sama. Nilai gaib dari komuditas itu menurut Marx, berasal dari waktu kerja yang diperlukan untuk mengasilkan barang-barang itu.

Dengan kata lain, jumlah kerja berubah menjadi nilai tukar produksi. Harga produksi itu ialah “endapan kerja”. Nilai lebih muncul dari harga barang baku + harga tenaga kerja = harga komuditas. Kaum pemodal mengambil keuntungan dengan pekerja melampoi waktu kerja yang wajar. Karena waktu lebih bekerja berarti bekerja tampah upah pada abad ke 20.55

Ali Syari’ati merupakan salah satu tokoh Muslim, yang mempelajati tentang sosialisme Marx, dan mencoba untuk menerapkanya dalam peraktek dalam bernegara walau tidak semuanya di masukan begitu sajah. Ia setujuh dengan paham Marx tentang paradigma yang membagi pengusaan bagian-bagian masyarakat atas alat-alat produksi. Dan juga menerima paradigma pembentukan masyarakat atas dasar suprastruktur yang bersifat politis-idiologis. Karena itu, ia menempatkan agama dalam katagori suprastruktur politis-idiologis, sebab dalam prakteknya, para penguasa apakah politik maupun keagamaan sering menjadikan tidak lebih dari pada “penenang” massa tertidak dengan menjanjikan kebahagiaan di akirat kelak. Kemudian bahwa sejarah manusia adalah sejarah pertarungan antara kelas, ia tidak menerima institusionalisasi dan birokratisasi perjuangan itu

54Ebestein, Edwin, Jemadu, Isme-Isme Dewasa Ini, (Jakarta: Erlangga, 1990), h. 12. 55F. Budi Hardiman, Filsafat Modern: Dari Machiavelli Sampai Nietzsche., h. 242-243.

37

melalui parta komunis. Alasanya, karena akan hilanya paradigma perjuangan revosioner, yang mengakibatkan akan terus tunduk pada “ hukum besi” birokrasi.56

Tokoh muslim Di Indonesia yang mempelajari dan menganut sosialisme.

Ialah, Muhammad Hatta keadilan sosial haruslah di dapatkan oleh semua masyarakat dengan pesamaan yang berlaku sama rata dan asama rasa dan bebas dalam segala petentangan. Oleh karena itu sistem pemetintahan haruslah berdasarkan dimana suatu masyrakat harus dilaukan oleh orang banyak untuk orang banyak, yang dibawah pimpinan badan-badan masyarakat, Agar bisa tercapai perikemanusiaan dan prikeadilan dalam segala bidang.57

Dan merupakan salah satu tokoh sosialisme indonesia. Untuk mencapai keadilan sosial yang mensejahterakan masyarakat luas haruslah berlandaskan kepada perekonomian berdasarkan kepemilikan bersama. Karena kepemilikan bersama dapat mendistribusikan pendapatan yang merata unruk masyarakat sehingga pendapatan tidak terkonsentrasi ke pada para pemodal.58

56Eko Supriyadi, Sosialisme Islam Pemikiran Ali Syari’ati, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), h. 135. 57Sri Edi Swaasono, System Ekonomi dan Demokrasi Ekonomi, (Jakarta: UI Pers, 1987), h. 13. 58Sutan Sjahrir, Sosialisme Indonesia Pembangunan,(Jakarta: LEPPERNAS, 1986), h. 297.

BAB III BIOGRAFI H.O.S TJOKROAMINOTO

A. Riwayat Hidup

Raden,1 Hadji .2 lahir di Desa Bungkur,3

Madiun, Jawa Timur, Indonesia pada tanggal 16 Agustus 1882. Ia dilahirkan dari kelurga terhormat, karena di tinjau dari garis keturuananya yang mengalir darah bangsawan dan ulama. Buyutnya Kyai Bagus Kasan Besari merupakan ulama karismatik pemilik dan pengasuh persantren Tegal Sari di Ponogoro. Dan di jodohkan oleh anak dari susuhan Paku Buwono III, pernikahan ini menjadikan

Kyai Bagus Kasan Besari sebagai bagian dari kelurga Keraton Surakarta.

Kakeknya yang bernama Tjokronegoro merupakan Bupati Ponorogo. Sedangkan ayahnya Tjokroaminoto adalah seorang raden yang bekreja sebagai Pangre Praja dengan pangkat Wedana di daerah Kleco, Madiun.

H.O.S Tjokroaminoto Menpunyai istri bernama Raden Ajeng Soeharsikin, anak dari Raden Mangoensoemo. Diberkati lima anak bernama Siti Oetari,

Oetaryo Anwar Tjokroaminoto, Harsono Tjokroaminoto, Siti Islamiyah dan

Ahmad Suyud. Ia meninggal di Yogyakarta, Indonesia, 17 Desember 1934 pada umur 52 tahun, setelah jatuh sakit mengikuti Kongres SI di Banjarmasin, dan dimakamkan di TMP Pekuncen, Yogyakarta.

1Nama ”Raden Mas” merupakan gelar yang di berikan kepada keturunan bangsawan. Dilihat dari Tim Museum Kebangkitan Nasional, Djoko Marihandono, Harto Juwono, Yudha B. Tangkilisan, H.O.S. Tjokroaminoto : Penyemai Pergerakan Kebangsaan dan Kemerdekaan, (Jakarta: Museum Kebangkitan Nasional, 2015), h. 78. 2Beliao lebih memilih dalam penyebutan dirinya dengan nama H.O.S Cokroaminoto. Dilihat dari Mansur, Sejarah Sarikat Islam Dan Pendidikan Bangsa, (Jakarta: Pustaka Pelajar, 2004), h. 13. 3Merdeka, “Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto”, diakses pada tanggal 12 Oktober 2018 dari https://www.merdeka.com.

38

39

H.O.S Tjokroaminoto adalah anak ke dua dari dua belas saudara.4 lahir dan di besarkan dalam kelurga bangsawan karena itu ia berhak untuk menyandang gelar “Raden Mas” namun dalam pergaulan kehidupan di masarakat gelar bangsawanya sering di tinggalkan agar bisa berbaur dan berhubungan lebih akrab dengan masyarakat.

B. Latar Belakang Intelektual dan Karirnya

H.O.S Tjokroaminoto mempunyai kesan adalah pada saat mengikuti pendidikan di bangku sekolah. Sifat nakalnya yang masih suka muncul menjadikan ia harus pindah dari satu sekolah kesekolah lainya, walau di kenal dengan anak yang nakal, ia memiliki kecerdasan yang cukup tinggi. Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung dengan cepat dikuasainya. Sehingga guru-guru sering memujinya di depan kelas.5

Pada akirnya ia lulus pendidikan pertaman tahun 1897 di Sekolah Rakyat

Pemerintah Hindia. Atas permintaan orang tuanya H.O.S Tjokroaminoto setujuh untuk melanjutkan sekolah menengah OSVIA (Opleadings School

Voorlnlandsche Ambtenaren) atau Sekolah calon pegawai pemerintah bumi putera, di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Karena tradisi di kalangan pegawai pemerintahan atau Binnenlaand Bestuur (BB) biasa memasukan anak-anaknya ke

OSVIA. Orang tua berharap selesai mengikuti pendidikan di OSVIA anaknya bisa

4Nama-nama soadara H.O.S Tjokroaminoto , Raden Mas Oemar Djaman Tjokroprawiro, Raden Ayu Tjokrodisoerjo, Raden Mas Poerwadi Tjokrosoedirjo, Raden Mas Oemar Sabib, Tjokrosoeprodjo, Raden Ajeng Adiati, Raden Ayu Mamowinoto, Raden Mas AbikoesnoTjokrosoejoso, Raden Ajeng Istingatin, Raden Mas Poewoto, Raden Adjeng Istidja Tjokrosoedarmo, Raden Aju Istirah Mohammad Soebari. Dilihat di Tim Museum Kebangkitan Nasional, Djoko Marihandono, Harto Juwono, Yudha B. Tangkilisan, H.O.S. Tjokroaminoto : Penyemai Pergerakan Kebangsaan dan Kemerdekaan., h. 78. 5Amelz, H.O.S Tjokroaminoto Hidup dan Perjuangan Jilid I, (Jakarta: Bulan Bintang, 1952), h. 50.

40

menjadi pegawai pemerintahan, sehingga kesejahteraan hidup kelurganya akan terjamin. Selama ia bersekolah di OSVIA selalu menjadi pemimpin yang di segani.6 Ia lulus dari sekolah OSVIA pada tahun 1902.Kemudian pada tahun 1907 ia belajar kursus teknisi di Sekolah Burgerlijke Avond School.7

Setelah lulus dari OSVIA pada tahun 1902. Tiga tahun kemudian atas surat keputuhan pemerintah Hidia H.O.S Tjkroaminoto mendapat pekerjaan sebagi juru tulis patih di Ngawi, Jawa Timur. Bahkan sempat menjadi Patih,

Namun kemudai ia berhenti dikarena lingkungan pekerjaan yang tidak bersahabat, dimana ia merasa kebebasanya di rampas oleh orang Hindia dengan pengormatan yang berlebihan baik yang di bawah ataupun di atas jabatanya. Kemudian pergi ke

Semarang pada 1905, disini bekerja di Pelabuhan sebagi Kuli yang bertugas membokar dan menaikan barang. Setelah merasa cukup merasakan pekerjaan sebagi kuli pelabuhan, ia pergi ke untuk mencari pekerjaan sesuai dengan kemampuanya. Ialah, memilih untuk bekerja sebagai tenaga administrasi pada perusahaan dagang firma Kooy & Co. Setelah merasa cukup menguasai pekerjaan bidang administrasi.8

Ia pindah ke perusahaan gula Rogojampi di pinggir kota Surabaya,

Sebagai ahli kimia. Atas kesenjangan perlilaku anatara peribumi dan orang

Hindia, ia memutuskan untuk berhenti bekerja pada tahun 1911. Pada awal 1921

6Anhar Gonggong, H.O.S Tjokroaminoto, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985), h. 9. 7Tim Museum Kebangkitan Nasional, Djoko Marihandono, Harto Juwono, Yudha B. Tangkilisan, H.O.S. Tjokroaminoto : Penyemai Pergerakan Kebangsaan dan Kemerdekaan., h. 78, 80, 82, 90. 8Tim Museum Kebangkitan Nasional, Djoko Marihandono, Harto Juwono, Yudha B. Tangkilisan, H.O.S. Tjokroaminoto : Penyemai Pergerakan Kebangsaan dan Kemerdekaan., h. 82, 86, 89, 90, 91.

41

mulai bekerja kembali pada biro teknisi di Surabaya. Karena pengasilan di biro teknik tidak terlalu besar.9 Maka H.O.S Tjokroaminoto membukan rumahnya untuk dikoskan, untuk para pelajar di Jalan Panelah VII, yang diisi oleh tokoh- tokoh nasional yang kelak kemudian hari akan membawa warna dalam pergulatan menuju kemerdekaan negara Republik Indonesia.

Pelajar yang tinggal bersama dalam di rumah H.O.S Tjokroaminoto jumlahnya tidak lebih dua puluh orang. Mereka adalah siswa dari Meer

Uitgebreid lager Onderwijs (M.U.L.O) singkat sekolah menengah Pertama dan

Hollands Binnenlands School (H.B.S). anak-anak yang indekos adalah pelajar yang cukup cerdas.10

Tjokroaminoto merupakan guru sekaligus teman diskusi terhadap beberapa tokoh pergerakan nasional seperti Soekarno, Kartosoewiryo, Abikoesno,

Alimin dan Muso. Bahkan, Soekarno yang dikemudian hari menjadi Presiden

Republik Indonesia pertama, pernah menjadi menantu dari Tjokroaminoto. beberapa murid Tjokroaminoto memiliki pandangan politik yang berbeda dalam perkem-bangan pemikiran serta ideologi politik yang dianutnya. Soekarno sangat dipengaruhi dan kemudian mengembangkan ajaran nasionalisme, Kartosoewiryo menganut ajaran funda-mentalisme Islam, sementara Alimin dan Muso mengembangkan ajaran komunisme.11

H.O.S Tjokroaminoto bergabung dengan Serikat Dagang Islam di

Surabaya pada Mei 1912 karena keterbukaan pengurus SDI inilah yang membuat

9Ohan Sudjana, Liku-Liku Perjuangan Syariat IslaM, (Jakarta: PSII-1905, 1999), h. 5-6. 10Tim Museum Kebangkitan Nasional, Djoko Marihandono, Harto Juwono, Yudha B. Tangkilisan, H.O.S. Tjokroaminoto : Penyemai Pergerakan Kebangsaan dan Kemerdekaan., h. 92. 11Safrizal Rambe, Serikat Islam Pelopor Bangkitnya Nasionalisme Indonesia 1905-1942, (Jakarta: Kebangkitan Insan Cendekia, 2008), h. 75.

42

ia tertarik untuk bergabung. dan Menjadi ketua Cabang SDI Surabaya. Setelah mengadakan kongres SDI (Serikat Dagang Islam) di Surabaya pada tahun 1912.

Nama SDI dirubah menjadi SI (Serikat Islam). Dengan dirubah nama organisasi otomatis konsep ikut berubah menjadi sosial-politik. Lewat kongres tersebut

H.O.S Tjokroaminoto terpilih menjadi ketua Serikat Islam.12dan menjadi pemimpin PSI dan PSII hingga akhir hayatnya. Tjokroaminoto merupakan tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah Syarikat Islam.13

Besarnya pengaruh Tjokroaminoto dalam SI dapat terlihat dari bagaimana kader-kader partai tersebut memperlakukannya sebagai okoh kharismatis yang amat dihormati dan diidolakan kaum partai. Penghormatan terlihat dengan gelar yang digunakan dalam partainya yaitu ‘Yang Utama H.O.S. Tjokroaminoto’, dan juga diciptakan lagu khusus ‘Hymne H.O.S. Tjokroaminoto’ yang dinyanyikan pada acara-acara resmi partai.14 Bahkan di sebagian kalangan masyarakat

Tjokroaminoto dianggap sebagai ratu adil yang membawa kebenaran dan memimpin jalan ke surga .15

Pada tahun 1926, dalam perjalan ibadah haji. HOS Tjokroaminoto melakukan kunjungan ke Mukhtamar Alam Islami di Mekkah. Saat itu juga ia menggalang kerja sama umat Islam Internasional dengan mengadakan kongres-

12H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme, (Bandung: Sega Arsy, 2010), h. 10-11. 13Valina Singka Subekti, Partai Syarikat Islam Indonesia: Kontestasi Politik hingga Konflik Kekuasaan Elite, (Jakarta: Pustaka Obor Indonesia, 2014), h 23. 14Valina Singka Subekti, Partai Syarikat Islam Indonesia: Kontestasi Politik hingga Konflik Kekuasaan Elite., h. 133. 15Robert van Niel, Munculnya Elit Modern Indonesia, (Jakarta: Pustaka Jaya, 2009), h. 158.

43

kongres Al-Islami yang dihadiri oleh organisasi-organisasi nasional berasaskan

Islam.16

C. Karya-karya

Selain bekerja dan mengurus Serikat Islam, H.O.S Tjokroaminoto juga senang menulis. Tulisanya di salurkan ke media massa maupun dalam bentuk buku. diantaranya,17 seperti:

1. Islam dan Sosialisme

Buku Islam dan Sosialisme pada awalnya merupakan sbuah jurnal yang di tulis oleh H.O.S Tjokroaminoto pada tahun 1924. Untuk menangkal pemikiran

Partai Komunisme Indonesia yang dimana menyebarkan pahan negara Republik

Soviet Indonesia, dalam arti negara yang berlandakan seperti Uni Soviet. Oleh karena itu isi dalam bukunya juga menjelaskan tentang bagaimana terbentuknya sosialisme barat dan menangkalnya dengan prinsip sosialisme islam, dimana paham sosialisme sebenarnya sudah ada sejak Zaman Nabi Muhammad SAW.

Bawasanya sosialisme islam lebih menganut sistem kemasyarakatan yang sosial- relegius dengan susunan pemerintah yang berdasarkan demokrasi, dan musyawarah untuk mufakat.

2. Muslim National Onderwijs

Buku Muslim Nasional Onderwijs Ditulis pada tahun 1930 oleh HOS

Tjokroaminoto. Merupakan buku pedomana tentang kosep pendidikan modren naisoanal dan islam. dimana pada saat itu H.O.S Tjokroaminoto melihat sistem pendidikan yang terbagi menjadi dua dimana pendidikan nasioanal yang hnaya

16H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme., h. 14. 17H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme., h. 13.

44

berisikan tentang ilmu-ilmu dunia saja dan disisi lain pendidikan pondok yang hanya diisi dengan urusan akirat sajah. Oleh karena itu H.O.S Tjokroaminoto ingin menggabungkan sebuah pendidikan nasional yang berisikan tentang kehidupan dunia dan akirat. sehingga, pendidikan yang bertujuan untuk membentuk manusia berpribadi muslim. Melalui pelatihan otak, menanamkan semangat kemerdekaan dan keberanian yang patriotik, membiasakan berbuat baik dan hidup sederhana.18

3. Sejarah Nabi Muhammad

Buku ini ditulis pada tahun 1931 oleh H.O.S Tjokroaminoto, menjelaskan bahwa Al- Qur’an yang telah di turunkan oleh Allah 14 abad yang lalu sudah sempurna sebagai pedoman manusia. Berisikan tentang ajakan untuk menjalankan ajaran Islam sesuai dengan ajaran Nabi sesuai dengan Tafsiranya, dalam upaya menjawab dan mengatasi permasalah-permasalahan yang berkembang lewat pergerakan SI. Seperti, persatuan umat islam, penghidupan rakyat, sifat pemerintahan dan pendidikan.

4. Reglement Umum Umat Islam

Buku ini merupakan buku terakir yang di tulis oleh H.O.S Tjokroaminoto sebelum wafatnya, ditulis pada tahun1934. Buku ini dibicarakan dalam kongres SI ke XIX di Jakarta dan disahkan pada kongres SI di Banjarnegara pada 20-26 Mei

1934. Buku ini berisikan 69 halaman terdiri dari 20 Bab yang mencoba menjelaskan tentang kehidupan dan solusi yang di sandarkan kepada Al- Qur’an

18Ohan Sudjana, Liku-Liku Perjuangan Syariat Islam., h. 53.

45

dan Hadist untuk pedoman hidup umat Islam dalam bidang akhlak, akidah, ibadah, perkawinan dan amar makruf nahi munkar.

D. Pokok-Pokok Pemikiran

Sala satu pemikiran H.O.S Tjokroaminoto adalah tentang sistem pendidikan dimana pendidikan tidak hanya mengajarkan tentang akal tapi juga tentang menanamkan asas-asas Islam.19 seperti:

1. menanamkan benih kemerdekaan dan benih demokrasi.

2. menanamkan benih keberanian yang luhur, benih keikhlasan hati,

kesetiaan dan kecintaan kepada yang benar.

3. menanamkan benih peri kebatinan yang halus, benih keutamaan budi

dan kebaikan perangai.

4. menanamkan benih kehidupan yang salih dan sederhana.

Adapun sistem pendidikan H.O.S Tjokroaminoto. Dalam hal pengajaran dan pendidikan. Mendirikan sekolah secara mandiri dengan mengkombinasikan pelajaran ilmu agama dan dunia bertujuan untuk mementingkan perasaan kebangsaan dan mendirikan organisasi yang berlandas agama Islam kepada anak- anak dan para pemuda, baik didalam sekolah atau diluar sekolah. H.O.S

Tjokroaminoto mengajak untuk menolak dan Melawan pendidikan yang berlandaskan nafsu yang bertujuan untuk merendahkan umat manusia. Dalam tingkatan pendidikan terdapat tiga langkah, adalah sebagai berikut:20

1. Langkah pertama (Lager Onderwijs); yakni pengajaran yang ditempuh

19Amelz, H.O.S Tjokroaminoto, Hidup dan Perdjuangannja jilid I, h. 166-167. 20Wildan Rusli, “Sistem Pendidikan Islam Menurut H.O.S Cokroaminoto: Konsep Muslim Nasional Onderwijs, Historis dan Globalisasi”, Artikel ini diakses pada tanggal 19 Oktober 2018 dari http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id.

46

dalam jangka waktu 5, 6 atau 7 tahun.

2. Langkah kedua (Middelbaar Onderwijs); yakni pengajaran yang ditempuh

dalam waktu 4 atau 5 tahun.

3. Langkah universiteit (Hooger Onderwijs); yakni pengajaran pagi para

pemuda yang kurang lebih usia 20 atau 21 tahun.

BAB IV

KONSEP SOSIALISME ISLAM H.OS. TJOKROAMINOTO

A. Latar Belakang Lahirnya Konsep Sosialisme Islam

Cikal bakal lahirnya konsep Sosialisme Islam yang di buat oleh H.O.S

Tjokroaminoto bisa dilihat dari dua hal, ialah bagaimana penyebab kemunduran umat Islam menurut H.O.S Tjokroaminoto dan bagaimana solusi kemunduran umat Islam Menurut H.O.S Tjokroaminoto. Adapun penjelasanya sebagai berikut:

1. Penyebab Kemunduran Umat Islam Menurut H.O.S Tjokroaminoto

Menyelidiki suatu penyebab munduran suatu peradaban tidaklah mudah, karena banyaknya faktor-faktor yang antara satu dengan lainya saling berkaitan.

Namun, pada lazimnya kemunduran umat Islam pada periode abad ke10-20 M bisa dilihat dari masalah Ekonomi dan Politik, Baik yang terjadi di internasional dan nasional.

Rentetan kejadian kemunduran umat Islam dilihat dari keadaan internasional. Bangsa Barat yang mengalami masalah perekonomian dalam negaranya, mulai melakukan politik imperium dengan mengekspansi wilayah timur yang pada waktu itu memiliki tanah

yang subur, di kenal dengan nama perang salib antara tahun 1096-1270 M.

Akibat dari kejadian perang salib sangat menguntungkan bangsa barat, dalam wilayah intelektual. Karena, mereka saat mengusai wilayah islam mereka merampas dan mempelajari semua buku-buku ilmu penghetahuan dan membawanya ke negara barat, sedangkan umat islam walau bisa merebut

47

48

wilayahnya kembali, tidak ada yang bisa di pelajari dari bangsa barat dalam wilayah intelektual.

Kemudian disusul oleh serangan bangsa mongol yang ingin memperluas wilayah kekuasaan pada tahun 1220-1300 M, dengan menguasai wilayah Bahdad yang menandai runtuhnya kekhalifahan Abbasiyah.1 di tambah Lagi pada tahun

1453 Khalifah Ustmaniyah berhasil menguasai Konstatinopel yang di pimpin oleh

Sultan Muhammad II. sehingga jalur perdagangan antara Eropa dan Asia terputus, yang mengakibatkan bangsa Eropa mengalami kesulitan Perekonomian.

Embagro yang di dapatkan bangsa Eropa, membuat mereka mencari jalan lain untuk melakukan perdagangan, dengan motivasi pengalaman Marco Pollo yang telah melakukan perjalanan dengan mengarungi lautan dan menemukan pulau emas. Bangsa Eropa mencoba untuk berlayar, mengarungi samudra untuk mencari rute perdagangan baru di Asia Timur.2

Bangsa Eropa, pertama adalah negara Portugis berhasil mendarat di

Indonesia wilayah Gowa pada tahun 1509, yang kemudain di ikuti oleh negara

Spayol, Inggris dan Belanda. Keadaan Ekonomi Bangsa Indonesia yang subur akan rempah-rempah menarik hati mereka yang pada awalnya hanya melakukan perdagaan namun kemudian menguasainya untuk membawa kemakmuran di bangsa eropa.

Keberhasilan negara eropa dalam menanamkan politik Kapital-Impralisme di wilayah Asia Timur dan Amerika sehingga memakmurkan perekonomianya

1Hamid Fahmy Zarkasyi, “Faktor Kemunduran Peradaban Islam”, Berita di akses pada tanggal 6 Desember 2018 dari http://www.dakta.com. 2Surdiman AM dan Amurwani Dewi Lestariningsih, Buku Guru Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI, (Jakarta: Kemendikbud, 2017), h. 73.

49

dan kemajuan industrinya, menjadi kekuatan baru. Sedangkat dalam dunia Islam dalam keadaan Mundur dan statis, dengan keadaan kekuatan menurun, kekalahan dalam perang dan percehan politik.3 Mengakibatkan kekalahan kekhalifahan Turki

Usmani. Dengan runtunya dinasti turki Usmani otomatis negara-negara islam mengalami penjajahan oleh bangsa eropa.

Sedangakan keadaan Nasional ditandai kedatangan Portugis di Gowa pada tahun 1509. Membawa perubahan yang signifikan, bangsa eropa yang awalnya hanya mengurusi masalah perdagangan, mulai ikut campur urusan politik dengan memanfaatkan ketegangan yang terjadi anatara kerajaan di Indonesia, dengan menawarkan bantuan untuk berperang, dengan berbagai syarat salah satunya bila menang bisa menidirikan benteng dan menguasai pos-pos perdaganag (dengan sistem monopoli). Keberasilan negara eropa dalam propoganda memudahkan mereka untuk menguasai wilayah Indonesia. Lambat laun kerajaan yang di bawa kekuasaan Kapital-Imprealisme mulai dihilangkan dan di kuasai secara langsung.

Penguasaan yang silih berganti terhadap Hindia-Belanda di perebutkan oleh

Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda. Akirnya di menagkan oleh Belanda dengan berhasil mengusai seluruh wilayah kepulauan Nusantara pada abad 19 M.

Perkara-perkara yang telah terjadi di tengah dunia Islam, terutama di negeri-negeri diluar Hindia-Belanda dan pada umunya bangsa Timur, seletelah perang terakir Turki-Griekenland. Mengalami turun drajatnya dimata dunia yang kasar. Mereka dijadikan para pekerja bangsa penjaja dengan cara menghisap keringat para pekerja, memakan hasil pekerjaan orang lain, tidak memberikan

3Harun Nasution, Pembaruan Dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan, (Jakarta: Bulan Bintang, 2011), h. 8-11.

50

bagian keuntungan yang seharusnya menjadi bagiannya orang yang turut bekerja mengeluarkan keuntunganya.4

Bangsa yang telah di jajah dengan Hilangnya hak-hak Politik-Ekonomi secara independen untuk mengurusi diri sendiri dan negaranya. Karena perbudakan, pembodohan dan tekanan militer. wajar sajah bila kemudian hari melahirkan sikap pesimis yang mengakibatkan lambat laun semakin lemah dan tidak berdaya, mengakibatkan umat islam untuk melawan para penjajah, sehingga mereka hanya pasrah dengan nasib, untuk bisa memenuhi kebutuhan makanan dan pakaian sehingga bisa bertahan hidup saja sudah bersyukur.5

2. Solusi Kemunduran umat Islam Menurut H.O.S Tjokroaminoto

Menurut H.O.S Tjokroaminoto, segala bentuk yang mengakibatkan timbulnya kemiskinan , Seperti penjajahan yang dilakukan oleh bangsa Eropa yang menggunkan sistem Impreialisme-Kapitalisme haruslah diperangi sampai musnah sehingga masyarakat mendapatkan kemerdekaanya 100%. Sistem

Imperialisme-kapitalisme yang merenggut drajat dan hak Masyarakat haruslah diganti dengan teori Sosialisme Islam dimana pemerintahan berdasarkan kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan yang bersandarkan ajaran islam.6

Oleh karena itu H.O.S. Tjokroaminoto yang merupakan salah satu tokoh pergerakan, tokoh Islam dan pemikiran yang memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan Serikat Islam secara khusus dan terhadap pemikiran Islam

Indonesia secara umum adalah pemikir tentang sosialisme Islam. Dengan demikian ia merupakan tokoh pergerakan sekaligus tokoh muslim yang

4H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialism, (Bandung: Sega Arsy: 2010), h. 27. 5H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme., h. 10. 6H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme., h. 10-11.

51

meletakkan dasar pemikiran yang menghubungkan antara ajaran Islam dan pemikiran sosialisme di Indonesia.7

Pemikiran tentang sosialisme Islam yang dikemukakan oleh H.O.S.

Tjokroaminoto dibangun melalui asumsi yang berbeda. Dia tidak melihat sosialisme Islam sebagai penggabungan antara dua pemikiran yaitu ajaran sosialisme yang berasal dari Barat dan ajaran Islam. Sebagaimana dikemukakan oleh Tjokroaminoto dalam Islam dan Sosialisme, cita-cita sosialisme di dalam

Islam telah berkembang selama tiga belas abad dan tidak dapat dikatakan muncul dari pengaruh bangsa Eropa. Bahkan pada masa kepemimpinan Rasullullah

Muhhamad S.A.W asas-asas sosialisme telah diimplementasikan lebih banyak dan lebih mudah dibandingkan dengan sosialisme yang dikenal dalam pemikiran.

Sosialisme Islam yang dikemukakan oleh Tjokroaminoto dengan demikian diyakini olehnya tidak bersumber dan dipengaruhi oleh pemikiran politik yang berasal dari barat, melain-kan merupakan pemikiran yang secara inheren terkandung di dalam ajaran Islam.8

Teori Sosialisme Islam mempunyai maksud akan memperbaiki nasib golongan manusia yang termiskinkan dan terbanyak jumlahnya. Agar supaya mereka mendapat satu nasib yang sesuai dengan drajat manusia. Untuk mencapai teori sosialisme tersebut haruslah dengan jalan revolusi. Dimana revolusi tersebut tidaklah harus dihubungkan dengan mengunakan jalan paksaan dan kekerasaan.

7Firman Manan, “Sosialisme Islam: Perspektif Pemikiran Politik H.O.S Tjokroaminoto”, Jurnal ini di akses dari Wacana Politik - Jurnal Ilmiah Departemen Ilmu Politik. 8H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme., h. 22.

52

Namun, haruslah dengan menggunakan jalan Musyawarah. Dimana bila

Sosialisme Islam sudah diterapkan.9

B. Konsep Sosialisme Islam H.O.S Tjokroaminoto

Untuk mengetahui gagasan tentang Sosialisme Islam yang diracik oleh

H.O.S Tjokroaminoto secara utuh dan mendasar, maka dalam pembahasan akan di bagi menjadi tiga bagian, ialah pengertian Sosialisme Islam menurut H.O.

Tjokroaminoto, dasar pemikiran Sosialisme Islam menurut H.O. Tjokroaminoto, dan bentuk negara Sosialisme Islam menurut H.O. Tjokroaminoto. adapun penjelasanya sebagai berikut.

1. Pengertian Sosialisme Islam Menurut H.O. Tjokroaminoto

Sosialisme banyak macamnya, tapi yang di namai “Sosialisme Islam” di

Inodnesia adalah hasil pemikiran HOS Tjokroaminoto. Perkataan “Sosialisme”,10 awalnya berasal dari bahasa latin “Socius”, makna dalam bahasa Belanda

“maker”, bagasa Arab “asyrat”, bahasa Melayu “teman”, dan bahasa Jawa

“kita”.

Jadi di dalam paham “Sosialisme” berakar angan-angan yang nikmat, yaitu pemikiran untuk menjalin persahabatan, di mana sosialisme menghendaki cara hidup “Satu buat semua dan semua buat satu”, yaitu cara hidup yang hendak

9H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme., h. 16-17. 10Dikarenakan sosialisme sendiri berasal dari barat dimana di bawa oleh kaum sosialisme Utopis, kemudian oleh H.O.S Tjokroaminoto sendiri mengarikan bahwa akar dari sosialisme itu sendiri berakarkan dari dalam angan-angan nikmat yang ada di pikiran. Nyaitu, angan-angan bet kemeraadschappeliyke (kemeraadschap), dalam arti persahabatan. Dilihat di H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme., h. 15.

53

memperlihatkan kepada kita bahwa kita memikul tanggung jawab atas perbuatan kita satu sama lain.11

Sedangkan islam sendiri merupakan agama yang dibawakan oleh Nabi

Muhammad SAW yang di dalam nya terdapat aturan-aturan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari. Baik menyangkut tentang menggunakan sistem pemerintahan.12

2. Dasar Pemikiran Sosialisme Islam

Rumusan dasar Sosialisme Islam bersandarkan pada agama Islam. Dimana mempunyai dua sumber Hukum yang Pokok, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah.

H.O.S Tjokroaminoto sendiri mengabil dari Al-Qur’an Adalah:

Surat Al-Baqarah Ayat 213 sebagai berikut:

كَانَالّنَاسُأُّمَتًوَاحِدَةً

Artinya: “Bahwa sesungguhnya umat manusia itu bersaudara”.

Surat Al-Hujurat Ayat 13 sebegai berikut:

يَاأَيُهَاالّنَاسُئِنَاخَلَقّْنَاكُمْمِّنْرَكَسٍوَأُنْثَيٰىَجَعَلّْنَاكُمْشُعُىبًاوَقَبَائِلَلِتَعَازَفُىا

Artinya: “Yang telah dinyatakan bahwa kita telah dijadikan dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan bahwa Tuhan telah memisah-misahkan kita menjadi golongan-golongan dan suku-suku, agar supaya kita mengenal satu sama lain”.

Sedangkan dari As-Sunnah adalah:

“Nabi Muhammad SAW telah bersabdah bahwa Tuhan telah menghilangkan Kecongkakan dan kesombongan di atas asal turunan yang tinggi. Seorang Arab tidak lebih tinggi dan mulia dari seorang Asing,

11 H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme., h. 15. 12H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme., h. 15, 22, 23.

54

melainkan karena takut dan baktinya kepada Tuhan, Dan Bahwa Allah hanya satu, dan asalnya sekalian semua hanya satu, mereka mempunyai agama hanyalah satu pula.” 13

Disini, H.O.S Tjokroaminoto, menganalogikan bahwa sekalian anak Adam itu merupakan satu anggota badan yang beraturan (organisch lichaam), karena mereka dijadikan dari satu hal. Apabila salah satu anggotanya mendapat sakit, maka penyakit itu menjadikan kerusakan segenap badan (Organisme).14

Lebih lanjut, H.O.S Tjokroaminoto mengatakan bahwa untuk bisa mencapai Sosialisme Islam ada tiga elemen yang harus dipenuhi, yaitu kemerdekaan (Vrijheid-liberty), persamaan (Gelijkhied-equality), dan persaudaraan (Broederschap-fraternity). Karena hal ini terdapat dalam kandungan-kandungan peraturan agama Islam dan dijadikan oleh Nabi

Muhammad SAW, untuk persatuan hidup bersama. Adapun penjelasan tiga bagaian Sosialisme Islam adalah sebagai berikut:

a. Kemerdekaan

Bahwa manusia pada hakekatnya telah merdeka dan tidak harus takut dengan sesama manusia apapun pangkatnya. Bagi HOS Tjokroaminoto manusia mempunyai kewajiban hanya kepada Allah SWT. Seperti sabdah Nabi muhammad, ialah sebagai berikut

حَىْلَىَلَاقُىَةَاِلَابِاللهل ا

Artinya: ” Tidak ada pertolongan dan kekuatan, melainkan dari Allah belaka”

13H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme., h. 37-38. 14H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme., h. 38.

55

Dan Juga dalam suarat Al-Fatihah Ayat 5, sebagai beikut ini:

إِيَاكَّنَعْبُدُوَإِيَاكَّنَسْتَعِينُ

Artinya: “Hanya Tuhan sajalah yang kita sembah dan hanyalah Tuhan sendiri yang memintai pertolongan”.

Mereka itu merdeka seperti udara dan merasakan seluas-luasnya kemerdekaan yang orang dapat memikirkanya, hal ini seperti terkandung dalam Al-Qur’an pada Surat Fatir ialah sebagai berikur:15

“Kemurahan, yang Tuhan akan mengaruniakan sebanyak-banyaknya kepada manusia, tiadalah dapat ditegakan oleh siapapun juga, tiadalah dapat dikaruniakan kepada manusia kalau tidak dengan perantaraan Tuhan, dan Dialah yang kuasa dan berpenghetahuan.”

b. Persamaan

Persamaan merupakan kewajiban yang harus dilakukan, karena semunya adalah satu kesatuan. Tidak ada perbedaan dan kelas dan tidak boleh ada sebab yang mengakibatkan terjadinya perbedaan dan kelas dalam Sosialisme Islam. seperti cita-cita persamaan yang dinyatakan oleh Nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut:16

عُضْىٌ ّمِّنْهُ اشْتَكًَ إِذَا الْجَسَدِ ّمَثَلُ وَتَعَاطُفِهِمْ وَتَسَاحُمِهِمْ تَىَاّدِهِمْ فِي الْمُؤّْمِّنِينَ ّمَثَلُ

وَالْحُمًَ بِالسَهَسِ الْجَسَدِ سَائِسُ لَهُ تَدَاعًَ

Artinya: “Perumpamaan orang-orang beriman dalam cinta, kasih sayang, simpati mereka bagaikan satu jasad, jika salah satu anggota tubuhnya ada yang mengeluh, maka bagian yang lain juga mengikutinya, dengan rasa tidak bisa tidur dan demam.” (HR. Muslim No. 2586, Ahmad No. 18373)

15H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme., h. 46-47. 16H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme., h. 47, 50.

56

Dan juga pada sabdah Nabi Muhammad Saw, berikut ini:

إِنَالمُؤّْمِّنَلِلْمُؤّْمِّنِكَالْبُّنْيَانِيَشُدُبَعْضُهُبَعْضًا

Artinya: “Sesungguhnya orang mukmin yang satudenganmukmin yang lain itubagaikansatubangunan, yang salingmenguatkansatusama lain” (HR.

Bukhari no. 481 dan Muslim no. 2585).

Hal ini berlaku juga bagi non-muslim, bahwa dalam islam tidak boleh membuat perbedaan-perbedaan antara orang dengan orang. Sebagai contoh ketika utusan dari krajaan datang kepada pemimpin Muslim, kemudia mereka orang kristen itu dengan budayanya menjongkok di hadapan para pemimpin Muslim, maka para pemimpin Muslim tidak memperbolehkan mereka untuk menjongkok, karena mereka sama-sama mahluk Tuhan belaka.17

c. Persaudaraan

Persaudaraan itu bagus, Rasa cinta anatara mereka seperti di anatara saudara-saudara yang sebenar-benarnya. Seprti yang ada dalam kandungan ayat

Al-Quran menurut H.O.S Tjokroamioto adalah sebagai berikut:

“Dan Tuhan menaruh kecintaan di dalam hati mereka itu. Meskipun kamu (Muhammad) telah memberikan segala apa yang ada di dalam dunia, tiadalah kamu akan dapat menjadikan kecintaan di dalam hati mereka. Tetapi Tuhan telah menjadikan kecintaan diantara mereka itu.”

Sedangkan As-Sunnah dalam Sabdah Nabi Muhammad SAW, tentang persaudaraan adalah sebagai berikut:

“Orang-orang Islam adalah saudara di dalam agama dan tidak boleh tindas-meninda satu sama lain, juga tidak boleh hina menghina satu sama lain”, “Barang siapa tidak cinta kepada mahluk Tuhan dan kepada nak- anaknya sendiri, Tuhan tidak akan mencintai dia”.

17H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme., h. 50.

57

Dan juga tentang sabdah Nabi Muhammad SAW, yang terkait persaudaraan berikut ini:

“Tidak seorang yang mempunyai kepercayaan yang sempurna, sebelum ia mengharapkan bagi saudaranya barang apa yang dia mengharap bagi dirinya sendiri.”

Cita-cita persaudaraan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW begitu luasnya, sehingga Nabi kita telah meminta kepada orang-orang yang mengikuti dia, hendaklah mereka memperlakukan orang lain sebagai saudaranya sendiri,

Dengan sebenar-benarnya persaudaraan. Persaudaraan di dalam Islam adalah sesempurna-sempurnaya persaudaraan, baik didunia maupun persaudaraan di akhirat.18

3. Bentuk negara Sosialisme Islam Menurut H.O.S Tjokroaminoto

H.O.S Tjokrominoto dalam Konsep Sosialisme Islam bertujuan untuk membuat dasar sebuah negara dimana bersandarkan agama Islam, Namun Untuk mencapai hal itu setiap individu masyarakat harus mempunyai trilogi (Tauhid semurni-murninya, Ilmu setinggi-tingginya, dan sepintar-pintarnya siyasat) dan juga sudah menjalankan tiga dasar konsep Sosialisme Islam (Kemerdekaan,

Persamaan, dan Persaudaraan) maka bila semua itu sudah dilaksanakan maka

Masyarakat Bisa menjalankan bentuk negara Sosialisme. H.O.S Tjokroaminoto sendiri dalam bentuk negara di bagi menjadi empat Bidang, ialah bidang ekonomi, pidang politik, bidang Militer, dan Bidang Kas Negara. Adapun Penjelasanya sebagai berikut:

d. Bidang Ekonomi

18H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme., h. 50-53.

58

Perekonomian Sosialisme Islam sendiri sudah mengenal ekonomi

Sosialisme, Adapun bentuk ekonomi sosialisme yang dikenal Islam ada dua.

Nyaitu, Staats-sosialisme, baik bekerja dengan kekuatan satu pusat

(gwcwntraliseerd), maupun bekerja dengan kekuatan gemeente-gemeente

(gedecentraliseerd). Dan Industri-sosialisme, dimana suatu pekerjaan yang bersifat masal harus diatur secara sosialis. Jadi, Dalam masalah perekonomian

Bentuk Sosialisme Islam yang akan di pakai dalam dalam pemerintahan adalah

Industri-sosialisme. Dimana sesuatu yang menjadi pokok dalam kehidupan bermasyrakat harus dimiliki oleh negara, sedangkan sesuatu hal yang bisa mengasilkan sesuatu harus disiapkan oleh negara kemudian diserakan kepada masyarakat. Disini, HOS Tjokroaminoto pada masa itu, suatu yang pokok adalah

Tanah sehingga tanah haruslah di miliki oleh negara, sedangkan alat-alat produksi yang bisa mengasilkan barang, diberikan negara kepada masyarakat.19

Hal ini seperti yang dilakukan olah Nabi Muhammad SAW. Ketika Nabi memegang kekuasaan negara, maka negara itu segera diatur secara sosialis, dan semua tanah dijadikanya milik negara. Politik seperti ini kemudian diteruskan sampai kekuasaan Islam meluas ke negeri-negri luar. Kemudian pada masa kerajaan moghal di Jindia (Hindustan) sekarang India, melakukan politik sosialis.20

b. Bidang Politik

Kemudian, Peraturan dalam sistem pemerintahan adalah peraturan yang berasal dari Tuhan, yaitu berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah, sehingga

19H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme., h. 22-23. 20H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme., h. 23.

59

peraturan tersebut tidak condong ke salah satu pihak, seperti buatan manusia. Bila suatu peraturan tersebut belum ada/ambigu maka peraturan tersebut harus dibuat dengan cara sosialis namun tidak boleh melanggar dasar peraturan. Dimana, suatu peraturan dibuat dengan cara Reperendum (tanya langsung kepada rakyat) tetapi pertanyaan itu harus diberikan kepada semua masyarakat baik, laki-laki dan perempuan dan Khalifah harus menuruti suara rakyat. Ketika peraturan tersebut sudah jadi. Khalifah harus menyerahkan kepada orang-orang yang mampu memberikan kebijaksanaan, untuk menjalankan peraturan tersebut. Disini, orang- orang yang telah diberi amanat oleh Khalifah diberi nama kepala-kepala muslimin, namun tidak mempunyai pangkat. Disini kepala-kepala muslim dianggap sama rata dengan masyarakat sehingga mereka tidak boleh diberi penghargaan apapun yang bersifat induvidual dan harus mementingkan kepentingan umum. Kepala-kepala Muslim tidak boleh lalai dalam perkara- perkara Kehidupan sehari-hari, baik perkara yang mengenai kehidupan sosialisme maupun perkara politik.21

4. Bidang Militer

Militer dalam sistem pemerintahan Sosialisme Islam adalah bersifat

Nasionalisme, dimana segenap rakyat wajib unruk menjaga kehormatan dan melindungi negaranya ketika dalam keadaan perang. Namun ketika bila keadaan aman maka yang bertugas menjadi militer adalah rakyat yang telah bergabung menjadi tentara negara. Seperti contoh ketika terjadi perang di Tripoli dan juga

21H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme., h. 24-25.

60

ketika perang Turki yang di Komandoi oleh Ghanzi Mustafa Kemal Pasya, maka balatentara rakyat wajib untuk berperang.22

Pada masa itu tentara-tentara yang berani dan Jendral mendapat balasan atas jasanya kepada negerinya, dan kalau mereka meninggalkan Janda dan anak- anak yang miskin, maka janda dan anak-anak miskin akan di bantu oleh negara.

Tetapi para tentara yang berkuasa mengelurkan belanja sendiri untuk makan dan kelengkapanya tidak mendapat bantuan dari negeri. Pendeknya, peraturan pemerintahan dan militer dalam negeri-negeri Islam dulu adalah bersifat sosialis dengan sempurna.23

5. Bidang Kas Negara

Untuk mensuplai pemasukan pemerintahan adalah dengan zakat dan pajak.

Zakat diwajibkan bagi orang Islam yang kaya dan pajak di wajibkan untuk orang yang bukan islam. Sehingga rakyat miskin dan pembangunan bisa di realiasasikan dengan mudah dan mengurangi kesenjangan sosial yang terjadi.24

22H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme., h. 26. 23H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme., h. 26. 24H.O.S Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme., h. 27.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bagi H.O.S Tjokrominoto, terjadinya kesenjangan sosial karena hilangnya

nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam bernegara. Banyak

konsep-konsep dalam bernegara terutama bangsa barat hanya mementingkan

tentang Materi dan meninggalkan nilai-nilai agama, hal ini sehingga terjadinya

penjajahan yang merenggut sebuah kemerdekaan. Oleh karena itu H.O.S

Tjokroaminoto berpendapat untuk menghilangkan kensejangan sosial adalah

dengan mengembalikan kembali nilai-nilai agama dalam kesidupan sehari-hari

sehingga tidak hanya membawa kemamuran didunia saja namun juga

keselamatan di akhirat.

Untuk bisa melakukan hal itu maka sebuah negara haruslah merdeka,

Setelah kemerdekaan didapatkan maka suatu pemerintahan haruslah memakai

sistem yang ada nilai-nilai agama. Oleh karena itu H.O.S Tjokroaminoto

menawarkan kosep Sosialisme Islam. konsep ini merupakan sistem yang orisinil

bersandarkan agam Islam mempunyai dasar dari Al-Quran dan AS-Sunnah tanpa

ada ikut campur dari Sosialisme Barat.

Adapun rangkaian ntuk menuju konsep Sosialisme Islam yang tawarkan oleh H.O.S Tjokroaminoto setiap individu masyarakat haruslah mempunyai trilogi, ialah tauhid semurni-murninya, ilmu setinggi-tingginya dan sepintar- pintarnya siasat. Bila hal itu sudah di penuhi maka langkah selanjutnya

61

62

masyarakat melaksanakan tiga elemen yaitu Kemerdekaan, Persamaan, dan persaudaraan.

Jika trilogi sudah dimiliki dan tiga elemen sudah dijalankan maka langkah selanjunya adalah menjalankan dasar sistem pemerintahan Sosialisme Islam yang mempunyai empat bidang, ialah bidang ekonomi, bidang politi, bidang militer dan bidang khas negara.

Rangkaian konsep Sosialisme Islam H.O.S Tjokroaminoto haruslah wajib dipenuhi bila ingin mencapainya cita-cita Sosialisme Islam yang akan menghilangkan kesenjangan sosial dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Sehingga terjalinya kehidupan yang adil, makmur, aman dan damai.

B. Saran-Saran

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis pribadi. Penulis menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun, untuk dapat menyempurnakan kepenulisan skripsi ini. Penulis mempunyai beberapa saran bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti di tema yang sama, yaitu:

1. HOS Tjokroaminoto karya tulis yang bertemakan konsep negara

Sosialisme Islam. yaitu, Islam dsn Sosialism. Untuk peneliti selanjutnya

dapat memyempurnakan skripsi ini dengan meneliti lebih dalam lagi

tentang Sosialisme Islam.

2. Selain HOS Tjokroaminoto banyak tokoh-tohok pergerakan kemerdekaan

di Indonesia yang sama-sama menulis tentang sebuah konsep negara yang

berdasakan sosialsme. Untuk peneliti selanyutnya dapan menyempurnakan

63

skripsi ini dengan mengombinasikan dengan pahan sosialisme dari tokoh- tokoh Sosialisme.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulgani, Ruslan. Sosialisme Indonesia. Jakarta: Prapanca, 1965.

Amelz. Tjokroaminoto Hidup dan Perjuangan Jilid I. Jakarta: Bulan Bintang,

1952.

Bruhat, Jean. https://www.britannica.com. ”Louis-Auguste Blanqui”. Artikel ini

di akses pada 30 September 2018.

Ebestein, Edwin, Jemadu. Isme-Isme Dewasa Ini. Jakarta: Erlangga, 1990.

Fakih, Mansur. Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2001.

Firmansyah. Buku Ajar Mata Kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi. Semarang: Departemen

Pendidikan Nasional, 2007.

Gonggong, Anhar. H.O.S Tjokroaminoto. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, 1985.

Hamersma, Harry. Tokoh-tokoh Filsafat Barat Modern Jakarta: Gramedia, 1986.

Hatta, Mohammad. Beberapa Pokok Pikiran. Jakarta: UI Press, 1992.

Hardiman, F Budi. Filsafat Modern: Dari Machiavelli sanpai Nietzsche. Jakarta:

Gramedia Pustaka, 2007.

Kaelan, Metode Penelitian kualitatif bidang filsafat. Yogyakarta: Paradigma,

2005.

Kattsof, Louis O. Pengantar Filsafat. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1992.

Kristeva, Nur Sayyid Santoso. Sejarah Ideologi Dunia: Kapitalisme, Sosialisme, Komunisme,

Fasisme, Anarkisme, Anarkisme dan Marxisme, Konservatisme. Yogyakarta: Eye on The

Revolution Press INPHOSOS, 2010.

64

65

Manan, Firman. “Sosialisme Islam: Perspektif Pemikiran Politik H.O.S

Tjokroaminoto”, Jurnal ini diakses dari Wacana Politik - Jurnal Ilmiah

Departemen Ilmu Politik.

Mansur, Sejarah Sarikat Islam Dan Pendidikan Bangsa. Jakarta: Pustaka Pelajar,

2004.

Matanasi, Petrik. https://tirto.id. “Henk Sneevliet: Mahaguru Pendiri PKI”, Berita

ini akses pada 13 Oktober 2018.

Morris, William. dan E. Belfort Bax. https://www.marxists.org. ”The Utopists:

Owen, Sanint Simon, and Fourier”, Artikel di akses pada 28 September

2018.

Merdeka. https://www.merdeka.com.“Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto”,

diakses pada tanggal 12 Oktober 2018 dari https://www.merdeka.com.

Niel, Robert van. Munculnya Elit Modern Indonesia. Jakarta: Pustaka Jaya, 2009.

Nasihin. Sarekat Islam Mencari Ideologi 1924-1945. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2012.

Nasution, Harun. Pembaruan Dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan,

Jakarta: Bulan Bintang, 2011.

Nawawi dan Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press,

2005.

Parna, Ibnu. Undang Berfikir Rakyat Berdjoang. Jakarta: Widjaya, 1950.

Plekhanov, G V. Sosialisme Utopian Abad XIX. Jakarta : Edi Cahyono’ s

Experience: 2005.

Prabowo, Harry. Perspektif Marxisme Tan Malaka : Teori dan Praktek menuju

Republik. Yogyakarta : Penerbit Jendela, 2002.

66

Raharjo, Dewan. Pragmatisme Dan Utopia Corak Nasionalisme Ekonomi

Indonesia. Jakarta: LP3ES, 1992.

Rambe, Safrizal. Serikat Islam Pelopor Bangkitnya Nasionalisme Indonesia 1905-

1942. Jakarta: Kebangkitan Insan Cendekia, 2008.

Ritzer, George dan Douglas J. Goodman. Teori Sosialogi Modern. Jakarta:

Pranada Media, 2004.

Rusli, Wildan. http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id. “Sistem Pendidikan Islam

Menurut H.O.S Cokroaminoto: Konsep Muslim Nasional Onderwijs,

Historis dan Globalisasi”, Artikel ini diakses pada tanggal 19 Oktober

2018.

Sahroji, Ahmad . https://news.okezone.com. “Kisah Tjokroaminoto, Guru Enan

Tokoh Besar”, Berita ini di akses pada tanggal 4 Desember 2018.

Sjahrir, Sutan. Sosialisme Indonesia Pembangunan. Jakarta: LEPPERNAS, 1986.

Santoso, Listiyono dkk. Epistemologi Kiri. Yogyakarta: AR-Ruzz Media, 2015.

Subekti, Valina Singka. Partai Syarikat Islam Indonesia: Kontestasi Politik

hingga Konflik Kekuasaan Elite. Jakarta: Pustaka Obor Indonesia, 2014.

Sudjana, Ohan. Liku-Liku Perjuangan Syariat IslaM. Jakarta: PSII-1905, 1999.

Supriyadi, Eko. Sosialisme Islam Pemikiran Ali Syari’ati. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2003.

Suseno, Frans Magnis. Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke

Perselisihan Revisionis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2017.

Surdiman AM dan Amurwani Dewi Lestariningsih. Buku Guru Sejarah Indonesia

SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Kemendikbud, 2017.

67

Sutrisno Ph. Kapita Selekta Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset, 1984.

Swaasono, Sri Edi. System Ekonomi dan Demokrasi Ekonomi. Jakarta: UI Pers,

1987.

Tim Museum Kebangkitan Nasional, Djoko Marihandono, Harto Juwono, Yudha

B. Tangkilisan. H.O.S. Tjokroaminoto : Penyemai Pergerakan

Kebangsaan dan Kemerdekaan. Jakarta: Museum Kebangkitan Nasional,

2015.

Tjokroaminoto, HOS. Islam dan Sosialisme. Bandung: Saga arsy, 2010.

Vidalenc, Jean. https://www.britannica.com. ”Louis Blanc”, Artikel di akses pada

1 Oktober 2018.

Woodcok, George. https://www.britannica.com.“Pierre Joseph Proudhon”, artikel

diakses pada 6 Mai 2018.

Zarkasyi, Hamid Fahmy. http://www.dakta.com. “Faktor Kemunduran

Peradaban Islam”, Berita di akses pada tanggal 6 Desember 2018.