Perjuangan Bangsa Indonesia Merebut Irian Barat Indikator 1

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Perjuangan Bangsa Indonesia Merebut Irian Barat Indikator 1 Standar Kompetensi : 6. Memahami usaha mempertahankan Republik Indonesia Kompetensi Dasar 6.1 Mendeskripsikan perjuangan bangsa Indonesia merebut Irian Barat Indikator 1. Menguraikan latar belakang terjadinya perjuangan mengembalikan Irian Barat 2. Mengidentifikasi perjuangan diplomasi dalam upaya mengembalikan Irian Barat 3. Mengidentifikasi perjuangan dengan konfrontasi politik dan ekonomi dalam upaya mengembalikan Irian Barat 4. Mengeidentifikasi pelaksanaan Trikora untuk merebut Irian Barat 5. Mengidentifikasi persetujuan New York dan pengaruhnya dalam penyelesaian Masalah Irian Barat 6. Menjelaskan arti penting penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) Ringkasan Materi Pelajaran Salah satu hasil Konferensi Meja Bundar ( KMB ) adalah bahwa Kedudukan Irian Barat akan ditentukan selambat- lambatnya satu tahun setelah pengakuan kedaulatan. Namun dalam kenyataannya Belanda tidak memiliki iktikad baik untuk menyelesaikan masalah Irian Barat dengan pihak RI. Berbagai upaya telah ditempuh oleh pemerintah RI dalam penyelesaian masalah Irian Barat diantaranya adalah : A. Perjuangan Melalui Jalur Diplomasi Sejak masa demokrasi liberal, setiap cabinet mencantumkan program kerjanya mengenai pembebasan Irian Barat mulai dari kabinet Natsir hingga kabinet Djuanda. Beberapa jalur diplomasi yang ditempuh oleh pemerintah RI dalam memperjuangan pengembalian Irian Barat diantaranya adalah : 1. Konferensi Tingkat Menteri dalam rangka Uni Indonesia – Belanda Konferensi ini diadakan di Jakarta pada tanggal 24 Maret 1950 dengan keputusan membentuk sebuah komisi yang anggota-anggotanya terdiri atas wakil-wakil pemerintah Indonesia dan Belanda guna menyelidiki masalah Irian Barat Hasil kerja komisi dilaporkan kepada Konferensi Tingkat Menteri kedua di Den Haag pada bulan Desember 1950. Namun upaya ini belum membuahkan hasil yang berarti dalam peyelesaian Irian Barat. 2. Konferensi Asia – Afrika di Bandung KAA diadakan di Bandung pada tanggal 18 – 24 April 1955, dihadiri oleh 29 negara dari Asia dan Afrika. Pada kesempatan itu Indonesia memanfaatkan moment KAA sebagai wahana untuk mencari dukungan dalam rangka membebaskan Irian Barat. 3. Pembatalan Perundingan KMB Pada tanggal 3 Mei 1956, Indonesia secara sepihak membatalkan hubungan dengan Belanda berdasarkan perundingan KMB dengan UU No. 13 Tahun 1956. Dalam Undang-Undang itu ditetapkan bahwa hubungan antara Indonesia dan Belanda adalah hubungan yang lazim antara Negara yang berdaulat penuh berdasarkan hokum Internasional. Dengan Undang-Undang itu bisa ditafsirkan bahwa Indonesia membubarkan Uni Indonesia – Belanda secara sepihak. 4. Diplomasi melalui PBB Pres. Soekarno, Pembatalan KMB Untuk pertama kalinya Indonesia mengajukan masalah Irian Barat dalam siding Umum PBB pada tahun 1954. Usulan itu berisi agar PBB sebagai badan internasional yang menggalang persatuan bangsa-bangsa di dunia dapat 38 membantu menyelesaikan masalah Indonesia – Belanda tentang Irian Barat. Namun usulan dari Indonesia tidak mendapatkan dukungan yang berarti dari Negara-negara lain anggota PBB. Akhirnya bangsa Indonesia berkesimpulan PBB tidak mampu membantu menyelesaikan masalah Irian Barat dan memutuskan untuk mencari jalan lain yaitu lewat jalur konfrontasi. B. Perjuangan Melalui Konfrontasi Akibat upaya penyelesaian damai masalah Irian Barat tidak berhasil, maka pemerintah Indonesia dan rakyat Indonesia menempuh jalan konfrontasi dengan Belanda dalam upaya penyelesaian Irian Barat baik melalui kekuatan militer maupun ekonomi. Bentuk-bentuk konfrontasi itu diantaranya adalah : 1. Aksi mogok para buruh Pemogokan total oleh para yang bekerja pada perusahaan Belanda terjadi pada tanggal 2 Desember 1957. Pemogokan buruh diikuti dengan munculnya pelarangan pemerintah RI tentang peredaran semua terbitan dan cetakan yang menggunakan bahasa Belanda serta larangan penerbangan KLM untuk mendarat dan terbang di wilayah Indonesia. 2. Pemutusan hubungan konsulat Pada tanggal 5 Desember 1957 semua kegiatan perwakilan konsuler Belanda di Indonesia diminta oleh pemerintah untuk dihentikan. 3. Nasionalisasi perusahaan milik Belanda di Indonesia Aksi pengambilalihan perusahaan-perusahaan milik Belanda di Indonesia dilakukan secara spontan oleh rakyat Indonesia dan para buruh Indonesia yang bekerja pada perusahaan milik Belanda sejalan dengan semakin buruknya hubungan Belanda – Indonesia. Untuk menjaga ketertiban pengambilalihan perusahaan Belanda di Indonesia, pemerintah RI mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1958. Adapun perusahaan yang dinasionalisasi antara lain : a. Nederlandsche Handel Maatschappij N.V. yang diganti menjadi Bank Dagang Negara pada tahun 1957 b. Bank Escompto milik Belanda di Jakarta pada tanggal 9 Desember 1957 c. Perusahaan Philips dan KLM yang dilakukan di Jakarta pada bulan Desember 1957. Nasionalisasi Bank NHM 4. Pembentukan pemerintahan sementara Irian Barat Pembentukan pemerintahan sementara Irian Barat di Sao Siu pada tanggal 17 Agustus 1956 merupakan program kerja cabinet Ali Sastroamijoyo II. Sebagai gubernur pertama ditunjuk Sultan Tidore yaitu Zaenal Abidin Syah, yang pelantikannya dilakukan pada tanggal 23 September 1956. Pertimbangan pengangkatan Sultan Zaenal Abidin Syah sebagai gubernur Irian Barat adalah bahwa sampai dengan akhir abad ke-19 Irian Barat berada dibawah kekuasaan Sultan Tidore. Propinsi Irian Barat meliputi wilayah Irian Barat yang masih diduduki Belanda ditambah dengan daerah Tidore, Oba, Weda, Patani, dan Wasile di Maluku Utara. 5. Pemutusan hubungan diplomatik Dalam pidatonya yang berjudul “ Jalannya Revolusi Kita Bagaikan Malaikat Turun Dari Langit ( Jarek ) “ pada peringatan hari kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1960, Presiden Soekarno mengumumkan pemutusan hubungan diplomatic dengan Belanda sebagai tanggapan atas sikap Belanda yang dianggap tidak menghendaki penyelesaian damai masalah Irian Barat. Reaksi Belanda dengan tindakan dari pemerintah RI diantaranya adalah : a. Membentuk Dewan Papua yang bertugas menyelenggarakan “ Penentuan Nasib Sendiri “ bagi rakyat Irian Barat. b. Menyampaikan usulan dalam Sidang Umum PBB tahun 1961, yang intinya Belanda bersedia menyerahkan Irian Barat kepada PBB yang selanjutnya dalam tempo 16 tahun Belanda diminta PBB untuk memerdekaan Negara Papua. c. Belanda tanpa persetujuan PBB membentuk “ Negara Boneka Papua “. 6. Perjuangan melalui TRIKORA Lahirnya TRIKORA atau Tri Komando Rakyat adalah melalui proses Pembentukan Dewan Pertahanan Nasional tanggal 11 Desember 1961 yang dalam sidangnya pada tanggal 14 Desember 1961 merumuskan TRIKORA. Selanjutnya pada rapat raksasa di Yogyakarta tanggal 19 Desember 1961 Presiden Soekarno mengeluarkan komando yang dikenal dengan nama Tri komando Rakyat ( Trikora ). Pertimbangan dipilihnya kota Yogya dan tanggal 19 Desember sebagai tempat dan waktu penyampaian Trikora adalah usulan Moh. Yamin 39 dengan pertimbangan bahwa pada tanggal 19 Desember 1948 di kota Yogyakarta terjadi Aksi Militer Belanda II di samping mengenang usaha pengusiran Belanda dari Jakarta oleh Sultan Agung tahun 1628 dan 1629. Dengan pertimbangan tersebut diharapkan dapat menjiwai perjuangan pembebasan Irian Barat. a. Isi Trikora Isi Trikora adalah sebagai berikut : 1) Gagalkan pembentukan Negara boneka Papua buatan Belanda Kolonial 2) Kibarkanlah Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia 3) Bersiaplah untuk mobilisasi umum mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa. b. Sambutan Atas Trikora 1) Sambutan dari luar negeri Dunia internasional menyerukan agar Trikora dihentikan, karena dunia merasa cemas apabila Belanda dan Indonesia terlibat perang. Presiden Soekarno, mengumumkan Trikora 2) Sambutan dari dalam negeri Dalam rapat raksasa di alun-alun Yogyakarta Rakyat Indonesia merasa puas atas perumusan Trikora. c. Langkah Pelaksanaan Trikora Untuk melaksanakan Trikora telah diambil langkah-langkah antara lain dengan membentuk Komando Mandala Pembebasan Irian Barat pada tanggal 2 Januari 1962 dengan Panglima Komando adalah Mayor Jenderal Soeharto. Tugas adalah sebagai berikut : 1) Merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi-operasi militer dengan tujuan mengembalikan wilayah propinsi Irian Barat ke dalam kekuasaan wilayah RI 2) Mengembalikan situasi militer di wilayah propinsi Irian Barat sesuai dengan taraf-taraf perjuangan di bidang diplomasi. Berusaha supaya dalam waktu sesingkat-singkatnya di wilayah propinsi Irian Barat dapat secara de facto diciptakan daerah-daerah yang bebas atau diduduki unsure-unsur kekuasaan / pemerintahan RI. Komando mandala merencanakan operasi-operasi pembebasan Irian Barat dalam tiga fase yaitu : 1) Fase Infiltrasi ( sampai akhir 1962 ), memasukkan 10 kiompi ke sekitar sasaran tertentu untuk menciptakan daerah bebas de facto. 2) Fase Eksploitasi ( mulai awal 1963 ), mengadakan serangan terbuka terhadap induk militer lawan dan menduduki semua pos pertahanan musuh yang penting. 3) Fase Konsolidasin ( awal 1964 ), menegakkan kekuasaan RI secara mutlak di seluruh Irian Barat. Dalam rangka pembebasan Irian Barat, disusun suatu rencana serangan terbuka sebagai suatu operasi penentuan yang diberi nama Operasi Jayawijaya. Pada tanggal 12 Januari 1962, tiga buiah motor torpedo boat ( MTB ) yang tergabung dalam kesatuan patroli cepat, yaitu KRI Macan Tutul, KRI Harimau, dan KRI Macan Kumbang mengadakan patroli rutin di sekitar laut Arafura. Pada tanggal 15 Januari 1962, kapal-kapal MTB yang sedang mengadakan patroli di laut Aru mendapat serangan dari laut maupun udara. Dalam serangan tersebut KRI Macan Tutul tenggelam bersama Komodor Yos Sudarso dan Kapten Wiratno.
Recommended publications
  • CHAPTER FOUR FINDING and ANALYSIS A. Academic Freedom: from the Ancient Greek Civilization to the End of World War II the Pionee
    CHAPTER FOUR FINDING AND ANALYSIS A. Academic Freedom: From the Ancient Greek Civilization to the End of World War II The pioneer of academic freedom is believed to occur at time of the Trial of Socrates. It was pioneered by the principle to seek and to reveal the truth to the public during Socrates’ life and after his death by Plato.1 Through the centuries, Frederick I Barbarossa established Authentica Habita as the source of legal protection for scholars in 1155 AD, where roads were unsafe, and dangers were everywhere threating everyone.2 Nearly eight centuries later, during the World War II, Franklin Delano Roosevelt3 introduced Four Freedoms in 1941 namely Freedom of Speech, Freedom of Religion, Freedom from Fear, and Freedom from Want4 which was declared as the Universal Declaration of Human Rights by the UN in 1948. From the Declaration, bore many legislations in respect with freedom of academic and its enforcement through decades.5 1 Waterfield, Robin, 2009, Why Socrates Died: Dispelling the Myths, New York, W. W. Norton and Company, p. 14 2 Moraw, Peter, Op.Cit. 3 Franklin Delano Roosevelt served as the 32nd President of the United States of America from 1933 until his death in 1945. He was a statesman and political leader of Democrat Party. 4 These Four Freedoms were introduced by Franklin Delano Roosevelt on his speech at the 1941 State of the Union Address “The Four Freedoms” in 6th of January 1941. See further his speech text at http://voicesofdemocracy.umd.edu/fdr-the-four-freedoms-speech-text/, accessed on 24th of December 2018 at 12:15 am 5 Hannum, Hurst, “The Universal Declaration of Human Rights in National and International Law”, Health and Human Rights, Volume 3(2), 1998, Boston, Harvard University Press, p.
    [Show full text]
  • National Heroes in Indonesian History Text Book
    Paramita:Paramita: Historical Historical Studies Studies Journal, Journal, 29(2) 29(2) 2019: 2019 119 -129 ISSN: 0854-0039, E-ISSN: 2407-5825 DOI: http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v29i2.16217 NATIONAL HEROES IN INDONESIAN HISTORY TEXT BOOK Suwito Eko Pramono, Tsabit Azinar Ahmad, Putri Agus Wijayati Department of History, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Semarang ABSTRACT ABSTRAK History education has an essential role in Pendidikan sejarah memiliki peran penting building the character of society. One of the dalam membangun karakter masyarakat. Sa- advantages of learning history in terms of val- lah satu keuntungan dari belajar sejarah dalam ue inculcation is the existence of a hero who is hal penanaman nilai adalah keberadaan pahla- made a role model. Historical figures become wan yang dijadikan panutan. Tokoh sejarah best practices in the internalization of values. menjadi praktik terbaik dalam internalisasi However, the study of heroism and efforts to nilai. Namun, studi tentang kepahlawanan instill it in history learning has not been done dan upaya menanamkannya dalam pembelaja- much. Therefore, researchers are interested in ran sejarah belum banyak dilakukan. Oleh reviewing the values of bravery and internali- karena itu, peneliti tertarik untuk meninjau zation in education. Through textbook studies nilai-nilai keberanian dan internalisasi dalam and curriculum analysis, researchers can col- pendidikan. Melalui studi buku teks dan ana- lect data about national heroes in the context lisis kurikulum, peneliti dapat mengumpulkan of learning. The results showed that not all data tentang pahlawan nasional dalam national heroes were included in textbooks. konteks pembelajaran. Hasil penelitian Besides, not all the heroes mentioned in the menunjukkan bahwa tidak semua pahlawan book are specifically reviewed.
    [Show full text]
  • 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Sebagai Suatu
    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan tokoh besar dengan mendokumentasikan asal-usul kejadian, menganalisis geneologi, lalu membangun dan mempertahankan keistimewaan suatu peristiwa, memilih peristiwa yang dianggap spektakuler (seperti perang).1 Bagi sejarawan yang ingin memahami perjalanan sejarah Indonesia Modern, hal yang terkadang menimbulkan rasa frustrasi ialah justru karena kejadian yang paling misterius ternyata merupakan salah satu babak kejadian yang terpenting. Kebenaran sejarah terletak dalam kesediaan sejarawan untuk meneliti sumber sejarah secara tuntas, sehingga dapat diharapkan sejarawan akan mengungkapkan secara objektif.2 Perjalanan sejarah banyak meninggalkan kesan faktual betapa pemikiran seorang tokoh mempunyai peran penting dan kontribusi di jamannya. Negara Indonesia lahir dan diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Dwitunggal Soekarno-Hatta atas nama Bangsa Indonesia. Sejak pengakuan kedaulatan, nyaris tidak ada hari tanpa konflik yang menerpa Indonesia. Peritiwa sejarah Indonesia ketika menghadapi Agresi Militer 1 Rhoma Dwi Aria Y, Fiktif Sejarah, Sejarah Fiktif, Istoria, vol. 2 nomor 1, September 2006, hlm.121. 2 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Bentang Budaya, 1955, hlm.13. 1 2 Belanda II3, setelah itu perang-perang menyusul menghantam Republik Indonesia sampai Indonesia terseret dalam konfrontasi merebut Papua Barat yang kemudian diberi nama Irian Jaya. Usai konflik ini melanda lahir kembali konfrontasi menentang pembentukan Federasi Malaysia4 tahun 1963. Peristiwa-peristiwa tersebut sangat menguras energi nasional, kehidupan berbagai sektor tidak stabil. Namun bagi Angkatan Darat, keadaan ini membuka peluang untuk tampil sebagai benteng pertahanan Republik.5 Salah satu organ yang perlu dimiliki oleh Pemerintah suatu negara adalah Militer, yang merupakan satu kelompok orang-orang yang diorganisir dengan disiplin untuk melakukan pertempuran, yang diperbedakan dari orang-orang sipil.
    [Show full text]
  • 4.1.03 Urusan Wajib PU ATA 23-03-2015
    LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014 4.1.3 URUSAN WAJIB PEKERJAAN UMUM 4.1.3.1 KONDISI UMUM Urusan pekerjaan Umum dilaksanakan dalam penyelenggaraan pemerinatahan daerah karena berfungsi strategis sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi baik regional maupun lintas wilayah pemerintahan. Pekerjaan Umum erat kaitannya dengan pembangunan Infrstruktur baik menyediakan sistem transportasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik yang lain yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi (Grigg, 1988). Pelaksanaan urusan ini di Pemerintah Kota Semarang secara teknis dilakukan oleh Dinas Bina Marga Kota Semarang, Dinas PSDA & ESDM Kota Semarang dan Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame Kota Semarang. 4.1.3.2 KEBIJAKAN PROGRAM Pelaksanaan Kebijakan Program pada tahun ini masih mengacu pada pada perwujudan keseimbangan pertumbuhan dan pelayanan wilayah yang lebih diakselerasikan melalui (1) pembentukan struktur jaringan jalan sesuai dengan hirarki dan pelayanan jalan, interkoneksi antar bagian wilayah pengembangan dan antar pusat pelayanan transportasi dan pusat pelayanan perkotaan serta peningkatan kapasitas jalan; (2) pengendalian dan penanggulangan banjir dan rob terpadu dan sistemik ; (3) penyelesaian DAM jatibarang beserta komponennya, pembangunan sistem drainase wilayah dan kawasan, dan (4) penyempurnaan wajah kota (5) pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat serta menjaga kualitas dan kuantitas sumber daya air. Wujud pelaksanaan Urusan Pekerjaan Umum ini diimpelemntasikan dalam RKPD dan APBD Kota Semarang Tahun 2014 adalah sebagai berikut: Program-program penunjang, yang meliputi : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; 4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. hal | 103 LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014 Program-Program Spesifik sebagai Pelaksanaan Teknis Urusan Pekerjaan Umum, yang meliputi : 1.
    [Show full text]
  • Soeharto, Militer Dan G 30 S/Pki
    PERAN SOEHARTO DALAM PERISTIWA G 30 S/PKI Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh Abdul Ghofur 103033227773 PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA PERAN SOEHARTO DALAM PERISTIWA G 30 S/PKI Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh Abdul Ghofur 103033227773 Dibawah Bimbingan Dr. Nawiruddin, MA. NIP. 19720105 200112 1003 PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA i KATA PENGANTAR Puji serta rasa syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan dan menunjukan jalan kebenaran yakni Islam kepada umat manusia di seluruh alam semesta. Selanjutnya, dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mengalami hambatan dan pudarnya rasa semangat dalam menyelesaikan tugas akhir ini dalam rangka memperoleh gelar sarjana, namun berkat bantuan, dorongan dan semangat dari berbagai pihak, baik berupa moril dan materil, semua kesulitan tersebut dapat di atasi. Oleh karena itu, sudah sepantasnya pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada : 1. Ketua Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Bapak Prof. Dr. Bachtiar Effendi, MA. 2. Sekretaris Jurusan Ilmu Politik Bapak Zaki Mubarak, MA. 3. Dosen Pembimbing Skripsi, Bapak Dr. Nawirudin, MA. Terima kasih atas pengarahan dan kritikan kepada penulis sampai selesainya skripsi ini. Semoga Allah selalu memberikan keberkahan yang berlimpah, amin.
    [Show full text]
  • Kelas3 Ips Danangendarto.Pdf
    Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang IPS Terpadu 3 Untuk SMP/MTs Kelas IX 300.7 ILM Ilmu Pengetahuan Sosial 3 : Untuk SMP/MTs Kelas ix / Danang Endarto…[et al] ; penyunting, Achmad Buchory, llustrator, Purwanto . — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009. xii, 286 hlm. : ilus. ; 25 cm. Bibliografi : hlm. 279-280 Indeks ISBN 978-979-068-675-5 (no.jilid lengkap) ISBN 978-979-068-681-6 1. Ilmu-ilmu Sosial-Studi dan Pengajaran I. Judul II. Achmad Buchory III. Purwanto Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional dari Penerbit CV. HaKa MJ Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009 Diperbanyak oleh ..... ii IPS Terpadu SMP dan MTs Kelas IX Kata Sambutan Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional. Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2007 tanggal 25 Juni 2007. Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/ penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia. Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (down load), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat.
    [Show full text]
  • Sejarah Pertentangan Soekarno-Hatta Dan Pengaruhnya Terhadap Kebijakan Politik Indonesia (1956-1965)
    SEJARAH PERTENTANGAN SOEKARNO-HATTA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEBIJAKAN POLITIK INDONESIA (1956-1965) SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sejarah pada Universitas Negeri Semarang Oleh : Hadi Hartanto NIM 3114990034 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN SEJARAH 2005 i PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Semarang, April 2005 Hadi Hartanto NIM 3114990034 ii MOTTO DAN PERSEMBAHAN Bismillah, Binasrillah, Wa Biquwatillah. Segalanya mengalir atas nama Allah, dengan pertolongan Allah, dan dengan kekuatan Allah semata. Skripsi ini dengan sepenuh eikhlasan kupersembahkan kepada : Kedua orang tua ku atas doa dan kasih sayang. Mereka adalah tauladan saya. Vita Vinia Ardisari atas motivasi dan dukungannya dalam penulisan skripsi ini. Keluarga besar Kopma, Hima, IMST, Joglo serta. Sahabatku Udin, Andi, Didik, atas inspirasinya. Anak-anak Sejarah “99. iii PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu syarat untuk mecapai gelar Sarjana Pendidikan Sejarah di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. Dalam menyusun skripsi ini, penulis memperoleh bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan kerendahan hati, penulis ucapkan terima kasih kepada : 1. Dr. H. Ari Tri Soegito, SH, MM selaku Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberi kesempatan penulis menimba ilmu dengan segala kebijakannya. 2. Drs. Sunardi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang yang dengan kebijaksanaannya penulis bisa menyelesaikan skripsi dan studi dengan baik.
    [Show full text]
  • Modul PJJ Mata Pelajaran IPS - Kelas IX Semester Genap
    i Modul PJJ Mata Pelajaran IPS - Kelas IX Semester Genap Hak Cipta © 2020 pada Direktorat Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN __________________________________________________________________ Pengarah: Drs. Mulyatsyah, MM (Direktur Sekolah Menengah Pertama) Penanggung jawab: Dra. Ninik Purwaning Setyorini, MA (Koordinator Bidang Penilaian) __________________________________________________________________ Modul 1 PERDAGANGAN INTERNASIONAL Penulis: Dr. Titik Sunarti Widyaningsih, M.Pd. (SMPN 1 Pandak, Bantul, DI Yogyakarta) Penelaah: I Dewa Putu Eskasasnanda, S.Ant., MA (Universitas Negeri Malang) Modul 2 EKONOMI KREATIF Penulis: Dr. Titik Sunarti Widyaningsih, M.Pd. (SMPN 1 Pandak, Bantul, DI Yogyakarta) Penelaah: I Dewa Putu Eskasasnanda, S.Ant., MA (Universitas Negeri Malang) Modul 3 PUSAT KEUNGGULAN EKONOMI Penulis: Dr. Titik Sunarti Widyaningsih, M.Pd. (SMPN 1 Pandak, Bantul, DI Yogyakarta) Modul PJJ Mata Pelajaran IPS - Kelas IX Semester Genap ii Penelaah: I Dewa Putu Eskasasnanda, S.Ant., MA (Universitas Negeri Malang) Modul 4 PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN TERBENTUKNYA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA Penulis: Moch. Jainuri, M.Pd. (SMPN 3 Bagor, Nganjuk, Jawa Timur) Penelaah: Dr. Supardi, M.Pd. (Universitas Negeri Yogyakarta) Modul 5 MASA DEMOKRASI PARLEMENTER DAN DEMOKRASI TERPIMPIN DI INDONESIA (1950 – 1965) Penulis: Moch. Jainuri, M.Pd. (SMPN 3 Bagor, Nganjuk, Jawa Timur) Penelaah: Dr. Supardi, M.Pd. (Universitas Negeri Yogyakarta) Modul 6 PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA ORDE BARU DAN REFORMASI Penulis: Moch. Jainuri, M.Pd. (SMPN 3 Bagor, Nganjuk, Jawa Timur) Penelaah: Dr. Supardi, M.Pd. (Universitas Negeri Yogyakarta) __________________________________________________________________ Editor: Elly Wismayanti (Direktorat Sekolah Menengah Pertama, Kemdikbud) Desain dan Tata Letak : 1.
    [Show full text]
  • Analisis Perbandingan Sikap Indonesia Dan Singapura Terhadap
    ANALISIS PERBANDINGAN SIKAP INDONESIA DAN SINGAPURA TERHADAP KEINGINAN TIMOR-LESTE MENJADI ANGGOTA ASEAN SKRIPSI Diajukan Oleh: Gharby Saidi 14323084 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2019 ANALISIS PERBANDINGAN SIKAP INDONESIA DAN SINGAPURA TERHADAP KEINGINAN TIMOR-LESTE MENJADI ANGGOTA ASEAN SKRIPSI Diajukan Kepada Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana S1 Hubungan Internasional Oleh: Gharby Saidi 14323084 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2019 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………...i HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………....ii PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK ............................. Error! Bookmark not defined. HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................... Error! Bookmark not defined. HALAMAN MOTTO…………………………………………………………………...iv KATA PENGANTAR ....................................................... Error! Bookmark not defined. DAFTAR SINGKATAN.................................................... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK……………………………………………………………………….……..xiii BAB I PENDAHULUAN………...……………………………………………………1 1.1 Latar Belakang ..................................................Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah .............................................Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian
    [Show full text]
  • PAKET 3 UN 2018/2019 Jumlah Soal : Durasi : Kelas 12 IPS 50 Butir 2 Jam RTO- QO08FA3
    K o d e S o a l PAKET 3 UN 2018/2019 Jumlah Soal : Durasi : Kelas 12 IPS 50 Butir 2 jam RTO- QO08FA3 1. Read the dialogue below carefully! Roy : “Sean! It’s so nice to see you here!” Sean : “Of course! I need to witness your legendary performance.” Roy : “Thanks for coming, Bro.” Sean : “Congratulations, friend! You’re so cool.” The underlined expression is the example of …. a. Expression of trust b. Expression of agreement c. Expression of congratulating d. Expression of reporting e. Expression of thanking 2. Read the text below carefully! Alex : I heard that Professor Andrew criticized Romeo and Juliet in the discussion yesterday. Tom : Yes, he did Alex : What was so wrong about it? Tom : he said that the love of Romeo and Juliet for one another, not only destroys their families, but also destroys them as well. Their love and devotion for one another causes them to rebel against the institution of family. Based on the dialogue, the story of Romeo and Juliet is criticized for …. a. Being very famous and expensive b. Its best quality of the story c. The popularity of the writer, Shakespeare d. Exposing destructive value e. The originality of the story 3. Read the text below carefully! Interviewer : Good morning. Nice to meet you. Are you ready for the interview? Interviewee: yes, Ma'am. Interviewer : You may start explaining yourself. Interviewee: My name is Prasetyo. I am 23 years old. I have graduated from Sentosa University in Bogor Kunci dan pembahasan dapat dilihat dari aplikasi Ruangguru dengan scan QR Code dan input Kode Soal di pojok kanan atas soal.
    [Show full text]
  • Perancangan Buku Ilustrasi Pengenalan Pahlawan Nasional Sebagai Upaya Meningkatkan Rasa Nasionalis Pada Anak Usia 9 – 11 Tahun
    PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI PENGENALAN PAHLAWAN NASIONAL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN RASA NASIONALIS PADA ANAK USIA 9 – 11 TAHUN TUGAS AKHIR Program Studi. S1 Desain Komunikasi Visual. Oleh: . Lukman Hadi Widjoyo. 16420100048. FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA. UNIVERSITAS DINAMIKA. 2020. PERANCANGANBBUKU ILUSTRASI PENGENALAN PAHLAWAN NASIONAL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN RASA NASIONALIS PADA ANAK USIA 9 – 11 TAHUN .TUGAS AKHIR Diajukannsebagaiisalahhsatu.syarat untuk menyelesaikan.Program Sarjanaa Desain.Komunikasi Visuala Oleh: Nama : Lukman Hadi Widjoyo NIM : 16420100048 Program Studi :. S1 Desain.Komunikasi.Visual FAKULTAS.TEKNOLOGI.DAN.INFORMATIKA UNIVERSITAS DINAMIKA . .2020.. .Tugas.Akhir. aPERANCANGAN BUKU.ILUSTRASI PENGENALAN PAHLAWAN NASIONAL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN RASA NASIONALIS PADA ANAK USIA 9 – 11 TAHUN aDipersiapkan dan disusun.oleh Lukman.Hadi.Widjoyo NIM: .16420100048 Telah.diperiksa, dibahasadan disetujui oleh.Dewan.Pembahas Pada : 25 Agustus 2020 Susunan.Dewan Pembahas Pembimbing: I. Dhika Yuan Yurisma, M.Ds., ACA NIDN: . 0716127501 II. Siswo Martono, S.Kom., M.M. NIDN: . 0726027101 Pembahas: Darwin Yuwono Riyanto, S.T. M.Med. Kom., ACA. NIDN: . 0704068505 Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana .Dr. Jusak... .NIDN:0708017101. Dekan.Fakultas.Teknologi dan.Informatika UNIVERSITAS.DINAMIKA iii LEMBAR MOTTO “Semua yang menanam pasti akan menuai pada akhirnya” iv LEMBAR PERSEMBAHAN Sayaapersembahkan laporan.tugas akhir.ini kepada Orang Tua Saya.dan.orang-orang yang telah membantu Sehingga saya sampai di titik ini v SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI DAN KEASLIAN KARYA ILMIAH SebagailmahasiswalUniversitas.Dinamika, lSaya: Namal : Lukman Hadi Widjoyo NIM : 16420100048. Program Studil : S1.Desain.Komunikasi.Visuala Fakultasl : Fakultas Teknologi dan Informatika Jenis Karya : Laporan Tugas Akhir. Judul Karya : PERANCANGANaBUKUlILUSTRASI PENGENALAN PAHLAWAN NASIONAL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN RASA NASIONALIS PADA ANAK USIA 9 – 11 TAHUN Menyatakanldenganlsesungguhnya, lbahwa: 1.
    [Show full text]
  • Walikota Jambi Provinsi Jambi Peraturan Walikota Jambi Nomor 28 Tahun 2016 Tentang
    SALINAN WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI, Menimbang : a. bahwa penataan pedagang kaki lima perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi sosial dan tata ruang kota; b. bahwa aturan dan lokasi pedagang kaki lima dalam Peraturan Walikota Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 5 Tahun 2006 tentang Pedagang Kaki Lima sudah tidak sesuai lagi sehingga dipandang perlu melakukan perubahan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Walikota Jambi tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 12 Tahun 2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 12 Tahun 2016 tentang Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Besar Dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 20); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3502); 3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Rebuplik Indonesia Nomor 4725); 4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3726); 5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025); 6.
    [Show full text]