SKRIPSI
PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA WARUNG AYAM PENYET KAK TARI RINGROAD
OLEH
RINALDI SYAHPUTRA 150502025
PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK
PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA WARUNG AYAM PENYET KAK TARI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, harga, lokasi dan promosi terhadap keputusan pembelian pada Warung ayam penyet kak Tari. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan yang pernah berkunjung dan membeli di Warung ayam penyet kak Tari. Sampel dalam penelitian ini adalah 99 orang pelanggan yang pernah berkunjung dan membeli di Warung Ayam Penyet Kak Tari dengan frekuensi pembelian 2 (dua) kali atau lebih dari 2 (dua) kali. Teknik pengambilan sampel adalah dengan purpossive sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner, wawancara, observasi dan studi pustaka. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda yang diolah dengan software SPSS 23.00. Berdasarkan uji F (serempak) menunjukkan bahwa kualitas produk, harga, lokasi, promosi secara bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil uji-t (parsial), variabel kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, variabel harga berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian, variabel lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dan variabel promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan besar nilai Adjusted R-square dapat diketahui variabel kualitas produk, harga, lokasi dan promosi berpengaruh sevara simultan terhadap keputusan pembelian sebesar 0,780 atau 78% sedangkan sisanya sebesar 59,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel yang diteliti oleh peneliti.
Kata Kunci: Kualitas Produk, Harga, Lokasi, Promosi, dan Keputusan Pembelian
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF PRODUCT QUALITY, PRICE, LOCATION, AND PROMOTION ON PURCHASE DECISION AT WARUNG AYAM PENYET KAK TARI
The purpose of this study was determine the influence of product quality, price, location and promotion on purchase decision at Warung ayam penyet kak Tari. This type of research is associative research. The population in this study were all customers who had visited and purchased at the Warung ayam penyet kak Tari. The sample in this study were 89 customers who had visited and purchased at Warung ayam penyet kak Tari with a frequency of purchases of 2 (two) times or more than 2 (two) times. The sampling technique is purposive sampling. Data collection methods in this study are questionnaires, interviews, observation and literature. The analytical method used in this study is descriptive analysis method and multiple linear regression analysis which is processed with SPSS 23.00 software. Based on the F test (simultaneously) shows that product quality, price, location and promotion togother or simultaneously have a significant influence on purchasing decisions. The result of the t-test (partial), product quality variables have a positive and significant influence on purchasing decisions, price variables decisions. The results of the t-test (partial), product quality variables have a positive and significant effect on purchasing decisions, price variables have a have a positive and significant effect on purchasing decisions, location variables have a positive and significant effect on purchasing decisions, and promotion variables have a positive and significant effect on purchasing decisions. According to the amount of Adjusted R-square value, it is found that the variable of product quality, price, location and promotion simultaneously influence the purchase decision at Warung ayam penyet kak Tari in the amount of 0,780 or 78%, while the other influenced by the other variables that are not being 59,2% are influenced by other variables that are not being examined in this study.
Keywords: Product Quality, Price, Location, Promotion and Purchase Decision
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’la atas segala nikmat dan rahmat yang telah diberikan-Nya. Dengan izin dan kuasa-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh
Kualitas Produk, Harga, Lokasi dan Promosi Terhadap Keputusan
Pembelian Pada Warung Ayam Penyet Kak Tari” sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
Peneliti telah banyak menerima dukungan, doa, nasihat, dan saran dari berbagai pihak. Terutama pada kedua orang tua terkasih, Ayah Sulaiman
Efendidan Ibu Suriawati Siregarskripsi ini peneliti persembahkan sebagai bahan pertanggungjawaban peneliti atas segala kepercayaan dan kasih sayang serta dukungan dan doa yang selalu diberikan kepada peneliti selama menjalankan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Peneliti juga menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Amlys Syahputra Silalahi, SE, M.Si, dan Bapak Doli Muhammad
Jafar Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Liasta Ginting, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah
membimbing serta memberikan waktu, motivasi, saran dan masukan kepada
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.
4. Bapak Dr. Fadli, SE, M.Si, dan Ibu Dr. Endang Sulistya Rini selaku Dosen
Penguji I dan Penguji II yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran
dalam penelitian skripsi ini.
5. Seluruh Dosen dan Pegawai atau staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara atas segala jasa-jasanya selama masa studi
perkuliahan peneliti.
6. Kepada Ibu Lestari selaku pemilik Warung ayam Penyet Kak Tari serta
seluruh karyawan yang telah membantu peneliti dalam pengerjaan skripsi ini.
7. Kepada Adik tercinta Nadia Salsabila, Feri Gusnaldy, dan Raju Iskandar dan
sepupu Ayu Sabilla Tanjung, Bisa Manunggal Tanjung dan Basa Nagogo
Tanjung yang telah banyak memberikan doa dan dukungan kepada peneliti.
8. Kepada Kakek Alm. Khairuddin Siregar dan Nenek Suminem tersayang yang
telah memberikan dukungan, doa, dan semangat dalam penyusunan skripsi ini
9. Kepada teman terkasih, Nursahara Siregar SPd yang telah memberikan
dukungan, doa, dan semangat dalam penyusunan skripsi ini.
10. Kepada Ibu angkat Arbaiyah dan Om Sarifuddin Tanjung yang telah banyak
membantu dan memberikan semangat dalam menyelesaikan penelitian
skripsi ini.
11. Kepada sahabat Power Ranger Squad, Cicilia Marcelia K. SE, M.Iqbal SE,
Bastian Tantober SE, M. Zailani, Ryan Habibi, M.Adlin, Ronny, Diyo Hadi,
Evelien, Satria Bagus dan teman satu asrama Ridho Trisakti SE dan Andre
Fadilla yang telah memberikan dukungan, doa, dan semangat dalam
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
penyusunan skripsi ini
12. Kepada sahabat Hamba Allah Squad, M.Irwan, Rinny Setia, Leli Nst SPd,
Safnasari Hsb S.Ked, Laily Purnamasari, dan Khairunnisa. yang telah
memberikan dukungan, doa, dan semangat dalam penyusunan skripsi ini.
13. Kepada Sahabat sekampung halaman, Suriady, Andre, Mamad, Arif, Junaidi,
Gani, Lili Hasibuan dan Alumni XII IPA 3 yang telah memberikan dukungan,
doa, dan semangat dalam penyusunan skripsi ini.
14. Teman-teman seperjuangan Jurusan Manajemen angkatan 2015 yang telah
banyak membantu dan memberikan dorongan dan bantuan moril dalam
penyelesaian penelitian skripsi ini.
15. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.
Peneliti menyadari dalam penelitian ini banyak terdapat kesalahan pada penelitian skripsi ini sehingga peneliti mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan sebagai bahan masukan bagi penelitian – penelitian selanjutnya.
Medan, Juli 2019 Peneliti,
Rinaldi Syahputra 150502025
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK ...... i ABSTRACT ...... ii KATA PENGANTAR ...... iii DAFTAR ISI ...... vi DAFTAR TABEL...... viii DAFTAR GAMBAR ...... ix DAFTAR LAMPIRAN ...... x BAB I PENDAHULUAN ...... 1 1.1 Latar Belakang ...... 1 1.2 Rumusan Masalah ...... 8 1.3 Tujuan Penelitian ...... 9 1.4 Manfaat Penelitian ...... 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...... 11 2.1 Tinjauan Pustaka ...... 11 2.1.1 Pemasaran ...... 11 2.2. Manajemen Pemasaran ...... 13 2.3 Bauran Pemasaran...... 14 2.3.1 Unsur-Unsur Bauran Pemasaran ...... 14 2.4 Produk ...... 15 2.4.1 Pengertian Produk ...... 15 2.4.2 Klasifikasi Produk ...... 17 2.4.3 Hirarki Produk ...... 17 2.4.4 Kualitas Produk ...... 18 2.4.5 Indikator Kualitas Produk ...... 19 2.5 Harga ...... 21 2.5.1 Pengertian Harga ...... 21 2.5.2 Tujuan Penetapan Harga ...... 22 2.5.3 Peranan Harga ...... 23 2.5.4 Indikator Harga ...... 24 2.6 Lokasi...... 25 2.6.1 Pengertian Lokasi...... 25 2.6.2 Faktor Lokasi ...... 26 2.6.3 Indikator Lokasi ...... 27 2.7 Promosi ...... 28 2.7.1 Pengertian Promosi ...... 28 2.7.2 Tujuan Promosi ...... 29 2.7.3 Jenis Promosi ...... 30 2.7.4 Indikator Promosi...... 31 2.8 Keputusan Pembelian ...... 32 2.8.1 Pengertian Keputusan Pembelian ...... 32 2.8.2 Proses Pengampilan Keputusan ...... 33 2.9 Penelitian Terdahulu ...... 34
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.10 Kerangka Konspetual ...... 39 2.11 Hipotesis Penelitian ...... 41 BAB III METODE PENELITIAN ...... 43 3.1 Jenis Penelitian ...... 43 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ...... 43 3.3 Batasan Operasional ...... 43 3.4 Definisi Operasional ...... 43 3.5 Skala Pengukuran Variabel ...... 46 3.6 Populasi dan Sampel ...... 47 3.6.1 Populasi ...... 47 3.6.2 Sampel...... 48 3.7 Jenis Data Penelitian ...... 49 3.8 Teknik Pengumpulan Data...... 47 3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ...... 50 3.9.1 Uji Validitas ...... 50 3.9.2 Uji Reliabilitas ...... 51 3.10 Teknik Analisis Data ...... 52 3.10.1 Analisis Deskriptif ...... 52 3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda ...... 52 3.11 Uji Asumsi Klasik ...... 53 3.11.1 Uji Normalitas ...... 53 3.11.2 Uji Heteroskedastisitas...... 54 3.11.3 Uji Multikolinearitas ...... 54 3.12 Uji Hipotesis ...... 55 3.12.1 Uji F (Uji Serempak) ...... 55 3.12.2 Uji t (Uji Parsial) ...... 55 3.12.3 Koefisien Determinasi (R2) ...... 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...... 57 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ...... 57 4.1.1 Profil Singkat Warung Ayam Penyet Kak Tari . 57 4.1.2 Menu Makanan dan Minuman di Warung Ayam Penyet Kak Tari...... 58 4.2 Analisis Statistik Deskriptif ...... 59 4.2.1 Analisis Deskriptif Responden ...... 60 4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel ...... 61 4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda ...... 74 4.3 Uji Asumsi Klasik ...... 75 4.3.1 Uji Normalitas ...... 75 4.3.2 Uji Multikolinearitas ...... 77 4.3.3 Uji Heteroskedastisitas...... 78 4.4 Pengujian Hipotesis ...... 78 4.4.1 Uji F (Serempak)...... 78 4.4.2 Uji T (Parsial) ...... 79 4.4.3 Uji Koefisiensi Determinasi ...... 80 4.5 Pembahasan ...... 81
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.5.1 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Terhadap Keputusan Pembelian Pada Warung Ayam Penyet Kak Tari Bunga Asoka ...... 81 4.5.2 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Warung Ayam Penyet Kak Tari Bunga Asoka 83 4.5.3 Pengaruh Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Warung Ayam Penyet Kak Tari Bunga Asoka 85 4.5.4 Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Warung Ayam Penyet Kak Tari Bunga Asok 86 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...... 89 5.1 Kesimpulan ...... 89 5.2 Saran ...... 89 DAFTAR PUSTAKA ...... 91 DAFTAR LAMPIRAN ...... 93
viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman 1.1 Data Penjualan Warung Ayam Penyet Kak Tari Bulan Januari – Desember 2018 ...... 4 2.1 Penelitian Terdahulu ...... 38 3.1 Operasionalisasi Variabel ...... 45 3.2 Instrumen Skala Likert ...... 46 3.3 Range Score ...... 47 3.4 Jumlah Pengunjung Warung Ayam Penyet Kak Tari Bunga Asoka Periode Bulan Januari – Desember 2018 ...... 47 3.5 Uji Validitas ...... 51 3.6 Uji Reliabilitas ...... 52 4.1 Menu Makanan Dan Harga Di Warung Ayam Penyet Kak Tari 58 4.2 Menu Minuman Dan Harga Di Warung Ayam Penyet Kak Tari 59 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ...... 60 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...... 62 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kualitas Produk (X1) ...... 63 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Harga (X2) ...... 65 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Lokasi (X3) ...... 67 4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Promosi (X4) ...... 69 4.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keputusan Pembelian (Y) . 72 4.10 Regresi Linear Berganda ...... 74 4.11 Uji Normalitas ...... 77 4.12 Uji Multtikolinearitas ...... 77 4.13 Uji Glejser ...... 78 4.14 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ...... 79 4.15 Uji Signifikan Parsial (Uji t) ...... 79 4.16 Koefisien Determinasi (R2) ...... 81
ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman 2.1 Marketing Mix ...... 15 2.2 Proses Pengambilan Keputusan ...... 33 2.3 Kerangka Konseptual ...... 41 4.1 Warung Ayam Penyet Kak Tari ...... 57 4.2 Uji Histogram ...... 75 4.3 Uji P-Plot ...... 76
x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman 1. Kuesioner Penelitian ...... 88 2. Distribusi Jawaban Responden Pra Survey ...... 90 3. Uji Validitas dan Realibitas ...... 91 4. Distribusi Jawaban Responden ...... 92 5. Karakteristik Berdasarkan Anggaran ...... 93 6. Karakteristik Berdasarkan Jurusan ...... 94 7. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X1) .. 94 8. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Produk (X2) ...... 94 9. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Citra Merek (X2) 95 10. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y) ...... 95 11. Analisis Regresi Linear Berganda ...... 95 12. Uji Normalitas dengan Histogram ...... 96 13. Hasil Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot of Regression Standarized ...... 96
xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan kegiatan usaha dewasa ini bergerak dengan pesat. Salah satu dampak dari pesatnya dunia usaha saat ini adalah pelaku usaha saling bersaing untuk mendapatkan pasar. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha menyadari suatu kebutuhan untuk mengeksploitasi sepenuhnya aset-aset mereka demi memaksimalkan kinerja perusahaan dan mengembangkan keuntungan kompetitif. Secara umum dapat dikatakan bahwa pemasaran sebagai pola pikir yang menyadari bahwa suatu perusahaan tidak dapat bertahan tanpa adanya transaksi pembelian. Suatu barang atau jasa yang diproduksi perusahaan kepada konsumen dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain, ketika perusahaan dapat memasarkan barang atau jasa tersebut dan konsumen dapat memutuskan untuk membeli barang atau jasanya.
Bisnis di bidang kuliner akhir-akhir ini telah menunjukkan perkembangan yang cukup pesat. Hal tersebut ditandai dengan berdirinya berbagai jenis warung makan. Perkembangan di bidang ini dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah situasi ekonomi Indonesia yang semakin membaik telah mendorong orang untuk memulai usaha baru. Syarat yang harus dipenuhi oleh para pelaku usaha agar dapat mencapai keunggulan bersaing adalah setiap pelaku usaha harus berupaya menciptakan dan mempertahankan barang dan jasa yang diinginkan konsumen.
Para pengusaha harus mampu mengenali secara dini apa yang menjadi kebutuhan dan harapan konsumen saat ini maupun masa yang akan datang. Seorang pengusaha
1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2 harus mempunyai pengetahuan yang seksama tentang perilaku konsumen agar dapat memberikan definisi pasar yang baik untuk mengikuti perubahan yang terus- menerus ini, serta untuk merancang bauran pemasaran yang tepat.
Perilaku konsumen berperan penting dalam memahami bagaimana konsumen secara aktual mengambil keputusan pembelian. Kotler & Armstrong
(2012) mendefinisikan keputusan pembelian sebagai sebuah proses dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya yang kemudian mengarah kepada keputusan pembelian.
Apabila suatu produk baik di mata konsumen, maka konsumen akan melakukan pembelian terhadap produk tersebut.
Produk yang diinginkan konsumen tentu produk yang memiliki kualitas yang baik. Menurut Kotler & Keller (2016), kualitas produk adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan. Apabila kinerja dari suatu produk yang diterima atau dirasakan sesuai dengan harapan konsumen, maka konsumen akan melakukan pembelian ulang terhadap produk tersebut.
Sejalan dengan itu, harga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Menurut Kotler & Armstrong (2012) harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen untuk sejumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa. Pengaruh harga suatu produk juga penting, jika harga rendah maka permintaan produk yang ditawarkan akan meningkat dan jika harga produk tinggi maka permintaan produk akan rendah. Penetapan harga
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3 yang tepat akan mendapatkan perhatian yang besar dari konsumen, jika harga yang ditetapkan oleh perusahaaan tepat dan sesuai dengan daya beli konsumen maka pemilihan suatu produk akan dipusatkan kepada produk tersebut.
Komponen yang juga tak kalah penting sebagai faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah lokasi. Tjiptono (2014) menyatakan, lokasi merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial. Selain itu Tjiptono & Chandra (2008) menyatakan bahwa mood dan respon pelanggan di pengaruhi secara signifikan oleh lokasi, desain dan tata letak. Lokasi yang nyaman, aman, luas, bersih, ramai, dan mudah dijangkau merupakan kriteria yang dapat menjadi tolak ukur pelanggan untuk melakukan keputusan pembelian.
Kemudian pertimbangan konsumen untuk melakukan pembelian juga terkait dengan promosi. Promosi merupakan kegiatan perusahaan dalam mengenalkan, menginformasikan dan menonjolkan kelebihan produknya dengan membujuk konsumen untuk membeli. Laksana (2008) mengungkapkan promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi- informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi membeli dan tetap mengingat produk tersebut.
Dalam perkembangannya saat ini, kebutuhan makanan dengan berbagai bentuk dan rasa telah dijadikan sebagai sarana usaha untuk mencari penghasilan.
Oleh karena itu, berbagai jenis bentuk dan rasa makanan telah banyak ditawarkan oleh para pelaku ekonomi yang bergerak dalam industri makanan dan minuman.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4
Salah satu usaha kuliner yang cukup populer di kota Medan adalah Warung Ayam
Penyet Kak Tari.
Warung Ayam Penyet Kak Tari terletak di Jl. Bunga Asoka No.18B Pasar
6 Ringroad, Kota Medan, Sumatera Utara. Warung ini pertama kali didirikan pada tahun 2009 oleh Lestari atau yang sering disebut kak tari. Menu utama dari outlet ini adalah penyetan. Makanan penyetan sangat digemari di Indonesia, yang juga populer di kota Medan. Bahkan di kota Medan diminati sebagai makanan yang menarik, unik, dan lezat. Menu yang ditawarkan warung ayam penyet kak Tari pun terus bertambah, dan kini ada puluhan macam varian makanan yang disajikan di warungnya. Ciri khas dari ayam penyet kak Tari ini yaitu sambal hijaunya yang pedas dan mantap. Bagi orang pecinta rasa pedas, citra rasa sambalnya sangat cocok di lidah. Hal inilah yang menyebabkan warung ini masih bertahan dan bersaing dengan bisnis kuliner sejenis lainnya, seperti ayam penyet Jakarta, ayam penyet Surabaya, dan lain sebagainya. Warung ini mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam beberapa tahun, hal ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel 1.1 Data Penjualan Warung Ayam Penyet Kak Tari Bulan Januari 2018 – Desember 2018
Omset Penjualan Kenaikan/Penurunan Bulan per-bulan (Rp) Penjualan (Rp)
Januari 90.400.300 - Februari 93.030.500 +2.630.200 Maret 89.500.400 -3.530.100 April 87.350.000 -2.150.400 Mei 90.200.400 +2.850.400 Juni 80.000.500 -10.199.900 Juli 93.000.400 +12.999.900 Agustus 90.900.000 -2.100.400 September 88.854.600 -2.045.400
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 5
Oktober 90.223.500 +1.368.900 November 87.450.000 -2.773.500 Desember 120.900.000 +33.450.000 Sumber : Warung Ayam Penyet Kak Tari 2018
Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa ada terjadinya fluktuasi penjualan dari bulan Januari 2018 sampai dengan bulan Desember 2018. Permasalahan ini terjadi karena ada timbulnya situasi dimana pada bulan-bulan tertentu terjadi pembelian yang cukup besar. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa presentase kenaikan penjualan terbesar terjadi pada bulan Desember, sedangkan presentase penurunan penjualan yang terendah terjadi pada bulan Juni. Banyak faktor yang menyebabkan Warung Ayam Penyet Kak Tari kurang populer di kota Medan, diantaranya dari segi kualitas produk, harga, lokasi dan promosi yang masih kalah bersaing dengan bisnis kuliner di kota Medan lainnya.
Dalam penelitian ini, subjek yang diteliti adalah pelanggan yang sedang berkunjung ke Warung Ayam Penyet Kak Tari, Berdasarkan hasil pra-survei yang dilakukan oleh peneliti di Warung Ayam Penyet Kak Tari pada beberapa pelanggan yang pernah melakukan pembelian di warung ayam penyet kak Tari
Bunga Asoka Medan, diperoleh hasil bahwa tidak semua respon pelanggan positif. Salah satunya dalam hal kualitas produk makanan yang ditawarkan di
Warung Ayam Penyet Kak Tari Bunga Asoka Medan. Pelanggan mengatakan bahwa porsi makanan di warung ayam penyet kak Tari sedikit, tidak sesuai dengan harga dan ada juga yang mengatakan tekstur nasi di warung ini terlalu lembek. Hal ini menyebabkan konsumen kurang tertarik untuk melakukan pembelian ulang di warung ayam penyet kak Tari. Atas peristiwa tersebut dapat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 6 disimpulkan bahwa warung ayam penyet kak Tari masih bermasalah dalam hal kualitas produk.
Sejalan dengan itu, harga merupakan salah satu faktor penting dalam penjualan. Banyak perusahaan bangkrut karena mematok harga yang tidak cocok.
Harga yang ditetapkan harus sesuai dengan perekonomian pelanggan dan kualitas produk, agar pelanggan dapat membeli produk tersebut. Peneliti juga mendapatkan keluhan pelanggan terkait dengan harga yang ditawarkan di warung ayam penyet kak Tari Ringroad Medan. Pelanggan mengatakan bahwa harga ayam penyet di warung kak Tari kurang bersaing dengan warung penyet lainnya.
Di warung ayam penyet kak Tari, satu porsi ayam penyet dengan nasi dijual seharga Rp.20.000 dan dengan porsi yang sedikit. Sedangkan di warung penyet lainnya satu porsi ayam penyet dengan nasi dijual seharga Rp.10.000 – Rp.15.000 dengan porsi yang sama. Selain itu, harga yang ditawarkan di warung ayam penyet kak Tari juga kurang sesuai untuk kalangan mahasiswa. Hal ini menyebabkan pelanggan mempertimbangkan kembali untuk melakukan pembelian ulang di warung ayam penyet kak Tari. Atas peristiwa tersebut, harga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.
Perusahaan yang bergerak di bidang jasa atau dagang juga harus pandai dalam memilih lokasi sebagai tempat perusahaan tersebut melakukan seluruh kegiatannya, karena dengan lokasi yang strategis dan nyaman akan lebih menguntungkan perusahaan. Memilih lokasi yang terletak dikeramaian atau mudah dijangkau oleh calon konsumen dapat dijadikan sebagai salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh pemilik usaha. Komponen yang menyangkut lokasi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 7 meliputi: pemilihan lokasi yang strategis (mudah dijangkau), di daerah sekitar pusat perbelanjaan, dekat pemukiman penduduk, aman dan nyaman bagi pelanggan, adanya fasilitas yang mendukung, seperti adanya lahan parkir, serta faktor-faktor yang lainnya. Lokasi yang baik menjamin tersedianya akses yang cepat, dapat menarik sejumlah besar pelanggan dan cukup kuat untuk mengubah pola pembelian pelanggan. Peneliti juga mendapatkan keluhan pelanggan terkait dengan lokasi warung ayam penyet kak Tari Bunga Asoka Medan. Pelanggan mengatakan bahwa lokasi tempat berdirinya warung tersebut sangat kurang terhadap sarana tempat parkir. Ketika warung tersebut sudah ramai pengunjung, maka pelanggan yang baru datang ingin makan sulit untuk mendapatkan tempat parkir, bahkan karena lahan parkir di warung tersebut sudah penuh, maka pelanggan yang baru datang memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan lintas yang mengakibatkan kemacetan. Selain itu, lokasi yang dimiliki terlalu dekat dengan jalan lintas, tentu saja ini dapat membuat ketidaknyamanan pelanggan terhadap polusi suara dan udara yang ditimbulkan, dan lokasi yang kurang efektif apabila pelanggan membawa anak kecil dikarenakan lokasi ini sangat dekat dengan jalan lintas. Hal ini menyebabkan pelanggan mempertimbangkan kembali untuk melakukan pembelian di warung ayam penyet kak Tari Bunga Asoka
Medan. Atas peristiwa tersebut, lokasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan keputusan pembelian yaitu dengan adanya kegiatan promosi. Melalui kegiatan promosi perusahaan dapat berkomunikasi dengan konsumen, orang yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 8 sebelumnya tidak tertarik untuk membeli suatu produk akan menjadi tertarik dan mencoba produk sehingga konsumen melakukan pembelian. Warung ayam penyet kak Tari Bunga Asoka Medan kurang menerapkan kegiatan promosi. Hal ini terlihat dari tidak adanya akun media sosial khusus untuk warung ini, seperti instagram, facebook, dan lain sebagainya. Hal ini menyebabkan warung ayam penyet kak Tari kurang populer dibandingkan tempat wisata kuliner lainnya, seperti warung kudeta, warung everyday, dan sebagainya.
Berdasarkan isu dan fenomena di atas peneliti melihat adanya pengaruh
Kualitas Produk, Harga, Lokasi dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Kualitas Produk, Harga, Lokasi dan Promosi Terhadap Keputusan
Pembelian Ayam Penyet Kak Tari Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah Kualitas Produk, Harga, Lokasi dan Promosi secara simultan
berpengaruh terhadap keputusan pembelian Ayam Penyet Kak Tari pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara?
2. Apakah Kualitas Produk secara parsial berpengaruh terhadap keputusan
pembelian Ayam Penyet Kak Tari pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara?
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 9
3. Apakah Harga secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian
Ayam Penyet Kak Tari pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara?
4. Apakah Lokasi secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian
Ayam Penyet Kak Tari pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara?
5. Apakah Promosi secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian
Ayam Penyet Kak Tari pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor Kualitas Produk, Harga,
Lokasi, dan Promosi terhadap keputusan pembelian Ayam Penyet Kak Tari
pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor Kualitas Produk terhadap
keputusan pembelian Ayam Penyet Kak Tari pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor Harga terhadap keputusan
pembelian Ayam Penyet Kak Tari pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
4. Mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor Lokasi terhadap keputusan
pembelian Ayam Penyet Kak Tari pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 10
5. Mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor Promosi terhadap keputusan
pembelian Ayam Penyet Kak Tari pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak seperti :
1. Bagi pemilik usaha
Sebagai bahan masukan pada Warung Ayam Penyet Kak Tari dan
memberikan perhatian dalam hal Kualitas Produk, Harga, Lokasi, dan
Promosi sehingga akan berdampak pada Pembelian yang optimal.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan
peneliti terkait dengan disiplin ilmu yang dipelajari sehingga dapat diterapkan
dengan baik ke depannya.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi
dalam melakukan penelitian untuk permasalahan yang sama.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kunci kesuksesan suatu bisnis dengan memperhatikan keinginan dan kebutuhan konsumen untuk tercapainya target penjualan yang telah ditetapkan. Banyak masyarakat yang mengartikan pemasaran sebagai proses penjualan barang dan jasa, tetapi apabila lebih diperhatikan lebih spesifik pengertian pemasaran mempunyai aspek yang lebih luas daripada pengertian tersebut.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
Menurut Kotler & Armstrong (2014) menyatakan “Marketing isThe process by which companies create value for customers and build strong customer relationships in order to capture value from customers in return”. Definisi tersebut mengartikan bahwa, pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai
11
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 12 bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.
Pemasaran adalah proses mengidentifikasi, menciptakan dan mengkomunikasikan nilai, serta memelihara hubungan yang memuaskan pelanggan untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan. (Hasan, 2013).
Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) yang dikutip oleh Grewal & Levy (2014) bahwasanya“Marketing is the activity, set of institutions, and processes for creating, capturing, communicating, delivering, and exchanging offerings that have value for customers, client, partners, and society at large” yang artinya “Pemasaran adalah kegiatan, mengatur lembaga, proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan bertukar persembahan yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien, dan masyarakat pada umumnya”.
Pemasaran merupakan sebuah proses yang terdiri dari dua tahap, yaitu pemasaran secara sosial dan pemasaran secara manajerial. Pemasaran secara sosial menunjukan peran seorang pemasar didalam masyarakat, sedangkan pemasaran manajerial digambarkan sebagai seni menjual produk. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemasaran :
1. Lingkungan Eksternal
Lingkungan ini tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, misalnya kesiapan
masyarakat dalam menerima atau menolak suatu produk, politik, tingkat
perekonomian, peraturan pemerintahan, serta munculnya pesaing.
2. Lingkungan Internal
Lingkungan ini dapat dikendalikan oleh perusahaan, terdiri dari dua
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 13
kelompok, yaitu sumber non pemasaran seperti kemampuan produksi,
keuangan dan personal serta komponen pemasaran yaitu produk, harga,
distribusi dan promosi.
2.2 Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran menurut Kotler & Keller (2012), mengemukakan bahwa:“Marketing management taste art and science of choosing target markets and getting, keeping, and growing customers throught creating, delivering, and communicating superior customer value”. Arti dari definisi tersebut yaitu manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, mempertahankan, serta menimgkatkan jumlah pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.
Sedangkan definisi manajemen pemasaran menurut Tjiptono (2011), manajemen pemasaran merupakan sistem total aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga, dan mendistribusikan produk, jasa dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasional.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran merupakan ilmu yang dapat diaplikasikan dalam suatu organisasi atau perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan melalui proses merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan program yang melibatkan konsep pemasaran.
Sasaran dari semua aktivitas pemasaran adalah memfasilitasi pertukaran yang saling memuaskan di antara pihak-pihak yang terlibat. Aktivitas pemasaran
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 14 meliputi penyusunan konsep, penentuan harga, promosi, dan distribusi atas sejumlah ide, produk, dan jasa.
2.3 Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan bagian penting dalam pemasaran. Dalam melaksanakan kegiatan pemasaran, semua anggota perusahaan harus ikut serta dan aktif dalam mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Kotler & Armstrong
(2014) mendefinisikan bauran pemasaran sebagai berikut, “Marketing mix is the set of tactical marketing tools that the firm blends to produce the response it wants in the target market”. Definisi tersebut menyatakan bahwa“Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran taktis diperusahaan memadukan dua menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran. adalah penawaran produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.”
Sedangkan pengertian bauran pemasaran menurut Alma (2012), Bauran pemasaran merupakan strategi mencampuri kegiatan-kegiatan pemasaran, agar dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil yang memuaskan.
Marketing mix terdiri atas empat komponen atau disebut 4P yaitu product, price, place, promotion.
Menurut Kotler & Keller (2012) bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.
2.3.1 Unsur-Unsur Bauran Pemasaran
Unsur-unsur bauran pemasaran dapat digolongkan dalam empat kelompok
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 15 pengertian dari masing-masing variabel bauran pemasaran didefinisikan oleh
Kotler & Armstrong (2014) sebagai berikut :
1. Produk adalah kombinasi antara barang dan jasa perusahaan menawarkan dua
target pasar.
2. Harga adalah jumlah pelanggan harus dibayar untuk memperoleh produk.
3. Tempat/Lokasi adalah mencakup perusahaan produk tersedia untuk
menargetkan pelanggan.
4. Promosi adalah mengacu pada kegiatan berkomunikasi kebaikan produk dan
membujuk pelanggan sasaran.
Sumber : Kotler & Keller (2016) Gambar 2.1 Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
2.4 Produk
2.4.1 Pengertian Produk
Menurut Tjiptono (2008), Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 16
Menurut Kotler & Keller (2009) yang dialih bahasakan oleh Bob Sabran, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide.
Sedangkan menurut Alma (2011) menyatakan bahwa “produk ialah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya warna, harga, nama baik produk, nama baik pengecer, dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer yang diterima oleh pembeli guna memuaskan kebutuhan dan keinginannya.”
Tjiptono (2008) menyatakan ada lima hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan penawaran atau mengembangkan produk. Kelima hal tersebut antara lain adalah:
1. Produk inti (Core Benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan
akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.
2. Produk Generik (Basic Produk), yaitu produk dasar yang mampu memahami
fungsi produk minimal agar dapat berfungsi.
3. Produk harapan (Expected Prodcut), yaitu produk formal yang ditawarkan
dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal (layak) diharapkan dan
disepakati untuk dibeli.
4. Produk pelangkap (Augmented Prodcut), yaitu berbagai atribut pokok yang
dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat
dibedakan dengan produk pesaing.
5. Produk potensial (Potential Product), yaitu segala macam tambahan dan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 17
perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk dimasa yang
akan datang.
Perusahaan harus memiliki keunggulan tersendiri dan nilai tambah atas produknya agar produk yang ditawarkan memiliki keunikan dibandingkan dengan perusahaan lain. Sehingga konsumen akan tetap memilih produk perusahaan tersebut dibandingkan produk dari pesaing lain.
2.4.2 Klasifikasi Produk
Kotler (2005), mengatakan bahwa menurut daya tahan dan wujudnya produk dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu:
1. Barang tidak tahan lama (Nondurable Goods) adalah barang berwujud yang
biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan, seperti
sabun, sampo dan pasta gigi.
2. Barang tahan lama (Durable Goods) adalah barang berwujud yang tetap
bertahan walaupun sudah lama digunakan berkali-kali seperti lemari es
dan pakaian.
3. Jasa (Services) adalah produk-produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan
dan mudah habis akibatnya produk ini biasanya memerlukan pengendalian
mutu, kredibilitas pemasok dan kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi.
2.4.3 Hirarki Produk
Setiap produk berkaitan secara hirarki dengan produk-produk tertentu lainnya. Hirarki produk ini dimulai dari kebutuhan dasar sampai item tertentu
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 18 yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut. Menurut Kotler & Keller (2016), hirarki produk terdiri atas enam tingkatan, yaitu :
1. Kelompok kebutuhan (Need Family), yaitu kebutuhan dasar yang mendasari
keberadaan kelompok produk (Product Family).
2. Kelompok produk (Product Family), yaitu sekumpulan produk yang dapat
memenuhi kebutuhan dasar dengan efektivitas yang wajar.
3. Kelas produk (Product Class), yaitu sekumpulan produk dalam kelompok
produk yang diakui memiliki kesamaan fungsi tertentu.
4. Lini produk (Product Line), yaitu sekumpulan produk dalam kelas produk
yang sangat terkait karena produk tersebut memiliki fungsi yang sama, dijual
kepada kelompok yang sama, dipasarkan dengan seluruh saluran distribusi
yang sama atau memiliki rentang harga yang sama.
5. Jenis Produk (Product Type), yaitu sekelompok item atau hal dalam produk
yang memiliki kesamaan dari sekian bentuk produk.
6. Item (Disebut juga stockkeeping unit atau product variant), yaitu unit yang
unik dalam merek atau lini produk yang dapat dibedakan dari besarnya harga,
tampilan, atau sifat lainnya.
2.4.4 Kualitas Produk
Menurut Tjiptono (2010) kualitas produk adalah kualitas meliputi usaha atau melebihi harapan pelanggan yang mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan. Kualitas produk juga merupakan kondisi yang selalu berubah, seperti apa yang dianggap kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa yang akan datang.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 19
Kotler & Armstrong (2012) menyatakan bahwa kualitas produk merupakan
“the ability of a product to perform its functions, it includes the product’s overall durability, reliability, precision, ease of operation and repair, and other valued attributes”.Artinya kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.
Kualitas produk meruapakan hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan apabila menginginkan produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar.
Saat ini, tingkat pendidikan masyarakat dan kemampuan ekonomi masyarakat yang meningkat, menyebabkan masyarakat semakin kritis dalam mengkonsumsi suatu produk. Konsumen selalu ingin mendapatkan produk yang berkualitas sesuai dengan harga yang dibayar.Adanya hubungan timbal balik antara perusahaan dengan konsumen akan memberikan peluang untuk mengetahui dan memahami apa yang menjadi kebutuhan dan harapan yang ada pada persepsi konsumen. Maka perusahaan dapat memberikan kinerja yang baik untuk mencapai kepuasan konsumen melalui cara memaksimalkan pengalaman yang menyenangkan dan meminimalisir pengalaman yang kurang menyenangkan konsumen dalam mengkonsumsi produk. Apabila kinerja suatu produk yang diterima atau dirasakan sesuai dengan harapan konsumen, maka kualitas produk yang diterima atau dirasakan sesuai dengan harapan konsumen.
2.4.5 Indikator Kualitas Produk
Dalam kaitannya dengan produk, Tjiptono (2010) kualitas produk memiliki delapan dimensi yaitu sebagai berikut :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 20
1. Kinerja (Performance)
Merupakan karakteristik dasar dari suatu produk. Misalnya kebersihan
makanan di restoran, ketajaman gambar dan warna televisi, kecepatan
pengiriman paket titipan kilat untuk jasa pengiriman.
2. Fitur (Feature)
Karakteristik pelengkap khusus yang dapat menambah pengalaman
pemakaian produk. Seperti keragaman produk atau variasi menu di restoran
dan koleksi tambahan aneka nada panggil pada telepon genggam.
3. Keandalan (Realibility)
Probabilitas terjadinya kegagalan atau kerusakan produk dalam periode waktu
tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadi kerusakan maka semakin andal
produk yang bersangkutan.
4. Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to Spesification)
Tingkat kesesuaian produk dengan standar yang telah ditetapkan. Misalnya
ketepatan waktu keberangkatan, kesesuaian antara ukuran bola dengan
standar yang berlaku.
5. Ketahanan (Durability)
Jumlah pemakaian produk sebelum produk bersangkutan harus diganti.
Semakin besar frekuensi pemakaian normal yang dimungkinkan, semakin
besar pula daya tahan produk.
6. Serviceability
Kecepatan dan kemudahan untuk direparasi, serta kompetensi dan keramahan
staf pelayanan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 21
7. Estetika (Esthetica)
Menyangkut penampilan produk yang dapat dinilai dengan panca idera (rasa,
aroma, suara dan seterusnya).
8. Kualitas yang dipersepsikan (Perceived Quality)
Yaitu kualitas yang dinilai berdasarkan reputasi penjual. Biasanya karena
kurangnya pengetahuan pembeli akan atribut atau ciri-ciri produk yang akan
dibeli, maka pembeli mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, iklan,
reputasi perusahaan, maupun negara pembuatnya
2.5 Harga
2.5.1 Pengertian Harga
Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pendapatan bagi organisasi. Kotler &Armstrong (2016) mendefinisikan “Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan untuk memperoleh suatu produk atau jasa”.
Harga dalam bauran pemasaran berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktikal, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang pelanggan untuk memperoleh suatu jasa dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh pelanggan.
Menurut Tjiptono (2014) dalam konteks pemasaran jasa, harga merupakan jumlah uang (satuan moneter) dan aspek lain (non-moneter) yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu jasa. Utilitas merupakan atribut atau faktor yang berpotensi memuaskan kebutuhan dan keinginan tertentu. Ada lima jenis pokok utilitas, yaitu:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 22
1. Utilitas bentuk (Form Utility), berhubungan dengan proses
produksi/konversi, yaitu perubahan fisik atau kimiawi yang membuat suatu
produk menjadi lebih bernilai.
2. Utilitas Tempat (Place Utility), terbentuk jika produk tersedia di lokasi-lokasi
tempat konsumen ingin membelinya.
3. Utilitas Waktu (Time Utility), tercipta apabila suatu produk tersedia saat
dibutuhkan oleh para pelanggan potensial.
4. Utilitas Informasi (Information Utility), tercipta dengan jalan
menginformasikan calon pembeli mengenai keberadaan atau ketersediaan
suatu produk.
5. Utilitas Kepemilikan (Possessionalownership Utility), tercipta jika terjadi
atau transfer kepemilikan hak milik atas suatu produk dari produsen
ke konsumen.
2.5.2 Tujuan Penetapan Harga
Tujuan penetapan harga yang realistis memerlukan pengawasan secara periodik ntuk menentukan efektivitas dari strategi perusahaan yang bersangkutan.
Tujuan penetapan harga menurut Tjiptono(2014) pada dasarnya terdapat tiga jenistujuan penetapan harga,yaitu:
1. Tujuan berorientasi pada pendapatan
Asumsi teori ekonomi menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih
harga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi, tujuan ini dikenal dengan
istilah maksimisasi laba.
2. Tujuan berorientasi pada volume
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 23
Selain tujuan berorientasi pada laba ada pula perusahaan yang menetapkan
harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu yang
bisa dikenal dengan istilah volume pricing objectives.
3. Tujuan berorientasi pada citra
Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan
harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau
mempertahankan citra prestisius.
4. Tujuan stabilitas harga
Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga bila suatu
perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan
harga mereka.
5. Tujuan-tujuan lainnya
Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing.
Mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau
menghindari campur tangan pemerintah.
Tujuan-tujuan penetapan harga di atas memiliki implikasi penting terhadap strategi bersaing perusahaan tujuan yang ditetapkan harus konsisten dengan cara yang ditempuh perusahaan dalam menempatkan posisi relatifnya dalam persaingan.
2.5.3 Peranan Harga
Harga mempunyai peranan penting secara makro (bagi perekonomian secara umum) dan secara mikro (bagi konsumen dan perusahaan) menurut
Tjiptono (2014).
1. Bagi perekonomian, harga produk mempunyai pengaruh tingkat upah, sewa,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 24
bunga dan laba. Harga merupakan regulator dasar dalam sistem perekonomian,
karena harga berpengaruh terhadap alokasi faktor- faktor produksi seperti
tenaga kerja, tanah, modal, waktu dan kewirausahaan. Sebagai alokator sumber
daya, harga menetukan apa yang diproduksi (penawaran) dan siapa yang akan
membeli barang dan jasa yang dihasilkan(permintaan).
2. Bagi konsumen, dalam penjualan ritel ada segmen pembeli yang sangat
sensitif terhadap faktor harga (menjadikan harga sebagai satu-satunya
pertimbangan membeli produk) dan ada pula yang tidak. Mayoritas
konsumen agak sensitif terhadap harga, namun mempertimbangkan faktor
lain seperti citra merek, lokasi, toko, layanan, nilai, fitur produk dan kualitas.
Bagi perusahaan, jika dibandingkan dengan bauran pemasaran lainnya
(produksi, distribusi dan promosi) yang membutuhkan pengeluaran dana
dalam jumlah besar, harga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran
yang mendatangkan pendapatan.
2.5.4 Indikator Harga
Menurut Kotler & Amstrong (2016), terdapat empat indikator yang mencirikan harga:
1. Keterjangkauan harga
Keterjangkauan harga adalah aspek penetapan harga yang dilakukan oleh
produsen atau penjual yang sesuai dengan kemampuan beli konsumen
2. Kesesuaian harga dengan kualitasproduk
Aspek penetapan harga yang dilakukan oleh produsen atau penjual yang
sesuai dengan kualitas produk yang dapat diperoleh konsumen
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 25
3. Daya saingharga
Penawaran harga yang diberikan oleh produsen atau penjual berbeda dan
bersaing dengan yang di berikan oleh produsen lain, pada satu jenis produk
yang sama
4. Kesesuaian harga dengan manfaatproduk
Aspek penetapan harga yang dilakukan oleh produsen atau penjual yang sesuai
dengan manfaat yang dapat di peroleh konsumen dari produk yang di beli.
2.6 Lokasi
2.6.1 Pengertian Lokasi
Lokasi merupakan salah satu faktor penting yang akan mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian. Pengambilan lokasi yang baik dan strategis ialah berada di pusat kegiatan masyarakat. Lokasi yang dipilih haruslah mampu mengalami pertumbuhan ekonomi sehingga usahanya dapat bertahan.
Menurut Kotler (2008), “salah satu kunci menuju kesuksesan adalah lokasi, lokasi dimulai dengan memilih komunitas.” Keputusan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomis dan stabilitas, persaingan, iklim politik, dan sebaginya. Sedangkan lokasi menurut Lupiyaodi & Hamdani (2011)
“lokasi adalah keputusan yang dibuat perusahaan atau instansi pendidikan berkaitan dengan di mana operasi dan stafnya akan ditempatkan”.
Lokasi menurut Tjiptono (2015) Lokasi mengacu pada berbagai aktivitas pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian atau penyaluran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. Kotler & Amstrong
(2014) mengartikan lokasi sebagai sarana aktivitas perusahaan agar produk mudah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 26 didapatkan oleh konsumen sasarannya.
Faktor-faktor dalam pemilihan lokasi perlu dipertimbangkan oleh pelaku usaha dalam menentukan lokasi usahanya, karena lokasi usaha tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu strategi bisnis. Keputusan lokasi bisnis merupakan salah satu keputusan bisnis yang harus dibuat secara hati-hati. Istilah lokasi mengacu pada komunitas lokal dimana bisnis berada. Meskipun kesuksesan tidak hanya tergantung pada lokasi bisnis, namun faktor lokasi akan mempengaruhi kesuksesan sebuah bisnis.
2.6.2 Faktor Lokasi
Menurut Render & Heizer (2006) terdapat 6 faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi perusahaan, yaitu:
1. Lingkungan Masyarakat
Kesediaan masyarakat suatu daerah menerima segala konsukuensi baik
konsekuensi positif maupun negatif terhadap didirikannya suatu
perusahaan di daerah tersebut merupakan suatu syarat penting. Perusahaan
perlu memperhatikan nilai – nilai lingkungan dan ekologi dimana
perusahaan akan berlokasi.
2. Kedekatan dengan pasar
Dekat dengan pasar akan membuat perusahaan dapat memberikan pelayanan
lebih baik kepada para konsumen dan sering mengurangi biaya distribusi.
3. Tenaga kerja
Dimanapun lokasi perusahaan tentu harus mempunyai tenaga kerja, karena
cukup tersedianya tenaga kerja merupakan hal yang mendasar bagi perusahaan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 27
4. Kedekatan dengan bahan mentah dan supplier
Apabila bahan mentah dan susut cukup besar dalam proses produksi, maka
perusahaan lebih baik berlokasi dekat dengan bahan mentah. Tetapi apabila
produk jadi lebih berat, besar dan bernilai lebih rendah maka pilih lokasi
sebaliknya. Lebih dekat dengan bahan mentah dan supplier memungkinkan
suatu perusahaan mendapat pelayanan supplier yang lebih baik.
5. Fasilitas dan biaya transportasi
Tersedianya fasilitas transportasi baik lewat darat, udara, dan air akan
memperlancar pengadaan faktor-faktor produksi dan penyaluran produk
perusahaan. Pentingnya pertimbangan baiaya transportasi tergantung
sumbangannya terhadap total biaya. Lokasi dekat dengan pasar akan
menaikkan biaya pengangkutan bahan mentah.
6. Sumber daya-sumber daya alam lainnya
Hampir setiap industri memerlukan tenaga yang dibangkitkan dari aliran
listrik, disel, air, angin dan lian-lain. Oleh sebab itu perlu diperhatikan
tersedianya sumber daya-sumber daya dengan murah dan mencukupi.
2.6.3 Indikator Lokasi
Indikator lokasi menurut Tjiptono (2004) yaitu sebagai berikut :
1. Akses, yaitu lokasi yang sering dilalui atau mudah dijangkau sarana
transportasi.
2. Visibilitas yaitu kemudahan lokasi untuk dilihat dengan jelas dan jarak
pandang normal.
3. Lalu lintas. Ada 2 hal yang perlu diperhatikan, yang pertama ialah banyaknya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 28
orang yang lalu lalang dapat memberikan peluang yang besar terjadinya
impuls buying dan yang kedua ialah kepadatan serta kemacetan dapat juga
menjadi peluang.
4. Tempat parkir yang luas dan aman.
5. Ekspansi yaitu tersedia tempat yang luas untuk perluasan di kemudian hari.
6. Lingkungan yaitu daerah sekitar yang mendukung produk yang ditawarkan.
7. Persaingan yaitu lokasi dengan pesaing sejenis.
8. Peraturan pemerintah. Misalnya ketentuan yang melarang rumah makan
berlokasi terlalu berdekatan dengan pemukiman penduduk atau tempat ibadah.
2.7 Promosi
2.7.1 Pengertian Promosi
Kegiatan promosi dalam perusahaan merupakan bagian terpenting disamping variabel lainnya yaitu produk, harga, dan lokasi perusahaan. Suatu produk tidak akan berguna selama produk tersebut tidak sampai ke tangan konsumen yang membutuhkan dan tentunya konsumen tidak akan mengetahui akan keberadaan produk jika tanpa adanya kegiatan promosi. Maka dari itu promosi dapat diartikan sebagai komunikasi awal antara perusahaan dan konsumen serta sebagai salah satu media untuk memperkenalkan produk kepada konsumen agar mengetahui akan keberadaan produk perusahaan tersebut.
Menurut Kotler & Armstrong (2012)“promotion means activities that communicate the merits of the product and persuade target customers to buy it”.
Artinya promosi merupakan kegiatan yang mengkomunikasikan manfaat dari sebuah produk dan membujuk target konsumen untuk membeli produk tersebut.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 29
Sedangkan menurut Hermawan (2013) Promosi adalah salah satu komponen prioritas dari kegiatan pemasaran yang memberitahukan kepada konsumen bahwa perusahaan meluncurkan produk baru yang menggoda konsumen untuk melakukan kegiatan pembelian.
Fungsi utama dari suatu strategi promosi para pemasar adalah untuk meyakinkan target pelanggan bahwa barang dan jasa yang ditawarkan tersebut memiliki keunggulan yang berbeda dibandingkan pesaing. Keunggulan diferensiasi meruapakan suatu kumpulan dari fitur yang unik dari suatu perusahaan dan produknya yang diterima oleh target pasar sebagai sesuatu yang penting dan unggul dibanding pesaing. Fitur tersebut dapat meliputi produk berkualtitas tinggi, pengiriman yang cepat, harga yang murah, pelayanan yang baik, atau fitur lain yang tidak ditawarkan oleh pesaing. Dengan demikian promosi merupakan bagian penting dari bauran pemasaran, menginformasikan para konsumen atas manfaat produk dan kemudian memposisikan produk dalam pasar.
2.7.2 Tujuan Promosi
Menurut Tjiptono (2008), tujuan dari kegiatan promosi sebagai berikut :
1. Menginformasikan
Menginformasikan dapat berupa :
a. Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk
b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk
c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar
d. Menjealaskan caar kerja suatu produk
e. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 30
f. Meluruskan kesan yang keliru
2. Membujuk
a. Membujuk dapat berupa :
b. Membentuk pilihan merek
c. Mengalihkan pilihan ke merek tertentu
d. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk
e. Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga
3. Mengingatkan
Mengingatkan dapat berupa :
a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan
dalam waktu dekat
b. Mengingatkan pembeli akan tempat – tempat yang menjual produk
perusahaan
c. Mengingatkan pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan
d. Menjaga agar ingatan pembeli tetap pada produk perusahaan
2.7.3 Jenis Promosi
Menurut Tjiptono (2008), terdapat beberapa jenis promosi yang sering digunakan, yaitu :
1. Periklanan (Advertising)
Segala biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan presentasi dan promosi
non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa dengan mempromosikan
pada iklan di televisi dan media massa.
2. Penjualan Personal (Personal Selling)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 31
Presentasi probadi olah para wiraniaga perusahaan dalam rangka
mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.
3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu
produk atau jasa.
4. Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Membangun hubungan yang baik dengan publik terkait untuk memperoleh
dukungan, membangun “citra perusahaan” yang baik dan menangani atau
menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan.
5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Komunikasi langsung dengan pelanggan yang diincar secara khusus untuk
memperoleh tanggapan langsung dengan memberi informasi dan
membujuk pelanggan.
2.7.4 Indikator Promosi
Kotler & Keller (2007), mengungkapkan terdapat beberapa indikator promosi, yaitu :
1. Frekuensi promosi adalah jumlah promosi penjualan yang dilakukan dalam
suatu waktu melalui media promosi penjualan.
2. Kualitas promosi adalah tolak ukur seberapa baik promosi penjualan
dilakukan.
3. Kuantitas promosi adalah nilai atau jumlah promosi penjualan yang diberikan
konsumen.
4. Waktu promosi adalah lamanya promosi yang dilakukan oleh perusahaan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 32
5. Ketepatan atau kesesuaian sasaran promosi merupakan faktor yang
diperlukan untuk mencapai target yang diinginkan perusahaan.
2.8 Keputusan Pembelian
2.8.1 Pengertian Keputusan Pembelian
Kotler & Armstrong (2008) mendefinisikan keputusan pembelian sebagai sebuah proses dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing- masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya yang kemudian mengarah kepada keputusan pembelian.
Dalam keputusan pembelian, umumnya ada lima macam peranan yang dapat dilakukan seseorang. Kelima peran tersebut meliputi (Kotler & Amstrong, 2008):
1. Pemprakarsa (Initiator)
Orang yang pertama kali menyadari adanya keinginan atau kebutuhan yang belum
terpenuhi dan mengusulkan ide untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.
2. Pemberi pengaruh (Influencer)
Orang yang memberi pandangan, nasihat, atau pendapat sehingga dapat
membantu keputusan pembelian.
3. Pengambil keputusan (Decider)
Orang yang menentukan keputusan pembelian, apakah jadi membeli, apa
yang dibeli, bagaimana cara membeli, atau dimana membelinya.
4. Pembeli (Buyer)
Orang yang melakukan pembelian secara aktual.
5. Pemakai (User)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 33
Orang yang mengkonsumsi atau menggunakan barang atau jasa yang telah dibeli.
2.8.2 Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Setiadi (2003) proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian sebagai berikut: pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.
Mengenali Pencarian Evaluasi Keputusan kebutuhan Informasi Alternatif Pembelian
Sumber : Kotler&Keller (2013) Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pengenalan masalah
Proses dimulai saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli
menyadari adanya perbedaan antara kondisi yang sesungguhnya dengan
kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat berasal dari rangsangan
internal ataupun rangsangan eksternal.
2. Pencarian informasi
Seseorang yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari
informasi lebih banyak. Pencarian informasi dapat dibedakan atas dua
tingkatan yaitu keadaan tingkat pencarian informasi yang biasa–biasa saja
yang disebut perhatian yang meningkat. Proses pencarian informasi aktif
dimana ia akan mencari bahan-bahan bacaan, menelepon teman-temannya,
dan melakukan kegiatan untuk mempelajari yang lain.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 34
3. Evaluasi alternatif
Bagaimana konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk
membuat keputusan akhir. Ada beberapa proses evaluasi keputusan.
Kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif
4. Keputusan pembelian
Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek
yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk
tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. Konsumen membentuk
tujuan pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti: pendapatan keluarga yang
diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan.
2.9 Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai pengaruh pengaruh produk, harga, lokasi dan promosi terhadap keputusan pembelian telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Tabel 2.1 menunjukkan hasil-hasil penelitian terdahulu mengenai kinerja karyawan sebuah perusahaan.
Penelitian yang dilakukanWidayanti (2015) yang bertujuan untuk mengetahui Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga dan Lokasi terhadap
Keputusan Pembelian di Kedai CS Warung Kopi Mendungan Kartasura. Populasi dari penelitian ini adalah konsumen yang melakukan pembelian di Kedai CS
Warung Kopi Mendungan Kartasura. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Lokasi tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 35
Penelitian yang dilakukan oleh Akbar (2013) bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan Pengaruh Harga dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen pada Produk Minuman Coca-Cola. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Dan promosi juga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
Penelitian yang dilakukan Yunianto (2016) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Promosi terhadap
Keputusan Pembelian di Rumah Makan Spesial Sambal Gonian. Banyak responden dalam penelitiannya adalah 100 orang. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas produk, harga dan promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
Samosir &K (2015) meneliti terkait Pengaruh Harga dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk Enervon-C. Populasi dalam penelitian ini adalah 100 responden yang melakukan pembelian Enervon-C di
Supermarket Tip Top Ciputat. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah dengan menggunakan kuesioner. Hasil dari penelitian ini secara parsial menyimpulkan bahwa variabel harga dan promosi berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Karnawati (2010) penelitian mengenai Pengaruh Variabel Produk, Harga,
Lokasi dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian pada Rumah Makan Padang
Sederhana di Kota Malang. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang melakukan pembelian dan makan di rumah makan padang sederhana di kota
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 36 malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel produk, harga, lokasi dan promosi berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian di rumah makan padang sederhana malang. Variabel lokasi adalah variabel yang paling dominan dalam proses pengambilan keputusan pada penelitian ini.
Penelitian yang dilakukan Tobing (2015) mengenai Pengaruh Produk,
Lokasi dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian pada Cafe Roemah
Kopi Dolok Tebing Tinggi jumlah responden sebanyak 97 responden. Hasil penelitian menunjukkan secara parsial variabel produk dan kualitas pelayanan mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan secara serempak variabel produk, lokasi dan kualiatas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Penelitian Fawzeya (2017) penelitian yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan Pengaruh Harga, Kualitas Pelayanan dan
Lokasi terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Rumah Makan Dutarasa 26
Banjarbaru). Sampel yang digunakan menggunakan metode convinience sampling.
Diperoleh sampel sebanyak 100 responden dari pelanggan rumah makan dutarasa
26. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah kuisioner (angket). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lokasi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian rumah makan dutarasa 26, sedangkan harga dan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian rumah makan dutarasa 26.
Penelitian yang dilakukan oleh Syahrizal (2015) penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui Analisis Pengaruh Produk, Harga, Promosi dan
Lokasi terhadap Keputusan Pembelian pada UD. Aneka Karya Glass di Surakarta.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 37
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang membeli di Aneka
Karya Glass Surakarta, sedangkan sampel yang digunakan sebanyak 50 responden. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa variabel produk, harga dan lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, artinya semakin tinggi persepsi konsumen terhadap produk, harga dan lokasi, maka akan semakin kuat dorongan konsumen untuk melakukan keputusan pembelian. Sedangkan variabel promosi tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian, artinya semakin rendah persepsi konsumen terhadap promosi, maka akan semakin lemah dorongan konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.
Penelitian yang dilakukan Tantia (2017) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, Promosi dan Kualiats Produk terhadap Keputusan Pembelian pada Makanan Cepat Saji KFC Coffee Kedaton
Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah orang-orang yang pernah membeli di KFC coffee, kedaton bandar lampung dan sampel 96 responden dengan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian variabel kualitas pelayanan, harga, promosi dan kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Walukow, Mannake &Sepang (2014) penelitian mengenai Pengaruh
Produk, Harga, Promosi dan Lokasi terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di
Bentenan Center Sonder Minahasa. Populasi penelitian adalah pengguna kain di bentenan center dengan jumlah responden sebanyak 90 responden. Hasil
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 38 penelitian menunjukkan bahwa produk, harga, lokasi dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti Metode No Judul Penelitian Hasil Penelitiaan (Tahun) Analisis Analisis Pengaruh Metode Hasil penelitian Kualitas Pelayanan, kuantitatif menunjukkan bahwa Harga dan Lokasi dengan kualitas pelayanan dan terhadap Keputusan menyertakan harga berpengaruh positif Widayanti Pembelian di Kedai CS analisis dan signifikan terhadap 1. (2015) Warung Kopi regresi linear Mendungan Kartasura berganda. keputusan pembelian.
Lokasi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Pengaruh Harga dan Teknik Hasil penelitian Promosi terhadap analisis yang menunjukkan bahwa harga Keputusan Pembelian digunakan berpengaruh positif dan Konsumen pada adalah Ichwanul signifikan terhadap Produk Minuman Coca- regresi linear Akbar 2. Cola berganda. keputusan pembelian. (2013) Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Analisis Pengaruh Teknik Hasil penelitian Kualitas Produk, Harga, analisis yang menunjukkan bahwa dan Promosi terhadap digunakan kualitas produk, harga, dan Yunianto Keputusan Pembelian adalah 3. promosi mempunyai (2016) di Rumah Makan regresi linear Spesial Sambal Gonian berganda. pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Pengaruh Harga dan Teknik Hasil penelitian Promosi terhadap analisis yang menunjukkan bahwa Samosir Keputusan Pembelian digunakan secara parsial harga dan 4. Konsumen Produk adalah &K(2015) promosi berpengaruh dan Enervon-C regresi linear berganda. signifikan terhadap keputusan pembelian. Pengaruh Variabel Metode uji Hasil penelitian Produk, Harga, Lokasi asumsi menunjukkan bahwa dan Promosi terhadap klasik dan produk, harga, lokasi dan Keputusan Pembelian regresi linear promosi berpengaruh positif Karnawati pada Rumah Makan berganda. dan signifikan secara 5. (2010) Padang Sederhana di parsial terhadap keputusan Kota Malang pembelian. Variabel lokasi adalah variabel yang paling dominan dalm proses pengambilan keputusan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 39
Lanjutan Tabel 2.2
Peneliti Metode No Judul Penelitian Hasil Penelitiaan (Tahun) Analisis 6. Tobing Pengaruh Produk, Teknik Hasil penelitian (2015) Lokasi dan Kualitas analisis yang menunjukkan bahwa Pelayanan terhadap digunakan secara serempak produk, Keputusan Pembelian adalah lokasi dan kualitas pada Cafe Roemah regresi linear Kopi Dolok Tebing berganda. pelayanan berpengaruh Tinggi positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. 7. Fawzeya Pengaruh Harga, Teknik Hasil penelitian (2017) Kualitas Pelayanan dan analisis yang menunjukkan bahwa harga Lokasi terhadap digunakan dan kualitas pelayanan Keputusan Pembelian adalah berpengaruh positif dan (Studi Kasus Rumah regresi linear Makan Dutarasa 26 berganda. signifikan terhadap Banjarbaru) keputusan pembelian. Lokasi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. 8. Syahrizal Analisis Pengaruh Teknik Hasil penelitian (2015) Produk, Harga, analisis yang menunjukkan bahwa Promosi dan Lokasi digunakan produk, harga dan promosi terhadap Keputusan adalah berpengaruh positif dan Pembelian pada UD. regresi linear Aneka Karya Glass di berganda. signifikan terhadap Surakarta keputusan pembelian. Promosi tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. 9. Tantia Pengaruh Kualitas Teknik Hasil penelitian (2017) Pelayanan, Harga, analisis yang menunjukkan bahwa Promosi dan Kualiats digunakan kualitas pelayanan, harga, Produk terhadap adalah promosi dan kualitas Keputusan Pembelian regresi linear produk berpengaruh positif pada Makanan Cepat berganda dan signifikan terhadap Saji KFC Coffee dan analisis keputusan pembelian. Kedaton Bandar regresi Lampung. multiple. 10. Walukow, Pengaruh Produk, Teknik Hasil penelitian Mannake Harga, Promosi dan analisis yang menunjukkan bahwa &Sepang Lokasi terhadap digunakan produk, harga, promosi (2014) Keputusan Pembelian adalah dan promosi berpengaruh Konsumen di Bentenan regresi linear positif dan signifikan Center Sonder berganda. terhadap keputusan Minahasa pembelian.
2.10 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis hubungan antara variabel yang diteliti yaitu, kualitas produk, harga, lokasi dan promosi yang merupakan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 40 variabel independen dan keputusan pembelian yang merupakan variabel dependen.
Kualitas produk adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan
(Kotler & Keller, 2016). Kualitas produk akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian apabila produk tersebut memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan keingian dan kebutuhan konsumen.
Kotler &Armstrong (2012) mendefinisikan harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen untuk sejumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa. Harga akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian apabila harga yang ditetapkan oleh perusahaaan tepat dan sesuai dengan daya beli konsumen.
Tjiptono (2014) menyatakan lokasi merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial.
Lokasi akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian apabila lokasi tersebut nyaman, aman, luas, bersih, ramai, dan mudah dijangkau.
Laksana (2008) mengungkapkan promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi-informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi membeli dan tetap mengingat produk tersebut. Promosi akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian apabila perusahaan mampu memperkenalkan, menginformasikan dan menonjolkan kelebihan produknya dengan membujuk konsumen untuk membeli.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat digambarkan kerangka konseptual
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 41 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Kualitas Produk
Harga
Keputusan Pembelian
Lokasi
Promosi
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual
2.11 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori (Sugiyono, 2013).
Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Kualitas Produk, Harga, Lokasi dan Promosi secara simultan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Ayam Penyet Kak Tari pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Kualitas Produk secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Keputusan Pembelian Ayam Penyet Kak Tari pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 42
3. Harga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan
Pembelian Ayam Penyet Kak Tari pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
4. Lokasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan
Pembelian Ayam Penyet Kak Tari pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
5. Promosi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan
Pembelian Ayam Penyet Kak Tari pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
Pendekatan yang digunakan, pendekatan kuantitatif. yaitu pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, analisis data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya menggunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus dan kepastian data numerik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
Kualitas Produk, Harga, Lokasi dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Ayam
Penyet Kak Tari pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3.2 Tempat dan Jadwal Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara. Adapun waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Mei 2019 sampai dengan selesai.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Independen (X), terdiri dari : kualitas produk (X1), harga (X2), lokasi
(X3), dan promosi (X4).
2. Variabel Dependen (Y) adalah keputusan pembelian (Y).
3.4 Definisi Operasional
Definisi operasional variabel digunakan untuk memahami variabel-
43
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 44 variabel dan memberikan gambaran yang jelas dalam pelaksanaan penelitian.
Definisi operasional dari variabel yang di teliti adalah :
1. Variabel independen adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada
variabel lain, dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah :
a. Kualitas Produk (X1)
Menurut Kotler dan Keller (2016) Kualitas produk adalah kemampuan
suatu barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan
melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan.
b. Harga (X2)
Menurut Kotler &Armstrong (2012) harga adalah sejumlah nilai yang
ditukarkan konsumen untuk sejumlah manfaat dengan memiliki atau
menggunakan suatu barang atau jasa.
c. Lokasi (X3)
Lokasi menurut Tjiptono (2015) mengacu pada berbagai aktivitas
pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian
atau penyaluran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.
d. Promosi
Laksana (2008) mengungkapkan promosi adalah suatu komunikasi dari
penjual dan pembeli yang berasal dari informasi-informasi yang tepat
yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang
tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi membeli
dan tetap mengingat produk tersebut.
2. Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 45
karena adanya variabel independen, dalam penelitian ini variabel dependen
yang digunakan adalah Keputusan Pembelian (Y). Menurut Kotler & Keller
(2008), Keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah
untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi kegiatan dan
kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan masalah, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perliaku pascapembelian.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Definisi Skala Variabel Dimensi Indikator Operasionalisasi Ukur Makanan dan 1. Kinerja 1. Kebersihan minuman yang 2. Fitur produk Kualitas ditawarkan oleh 3. Estetika 2. Keragaman Produk 4. Kualitas yang Produk Warung Ayam Likert (X1) Penyet Kak Tari dipersepsikan 3. Penampilan sesuai dengan Produk keinginankonsumen. 4. Reputasi Produk Sejumlah uang yang 1. Keterjangka 1. Harga yang dibebankan dan uan harga terjangkau dibayar atas makanan 2. Kesesuaian 2. Harga sesuai Harga dan minuman yang harga kualitas Likert (X2) ditawarkan oleh dengan produk Warung Ayam Penyet kualitas 3. Perbandingan Kak Tari pada 3. Daya saing harga konsumen. harga Sarana aktivitas 1. Accesbility 1. Lokasi Warung Ayam Penyet 2. Visibility mudah Lokasi Kak Tari untuk 3. Parking dijangkau (X3) menawarkan 2. Lokasi Likert makanan dan mudah dilihat minuman pada 3. Tempat konsumen. parkir Segala sesuatu yang 1. Frekuensi dikomunikasikan oleh promosi Warung Ayam Penyet 2. Kualitas Kak Tari untuk promosi Promosi menginformasikan dan 3. Kuantitas (X4) mengingatkan calon informasi Likert konsumen maupun 4. Waktu pelanggan lama promosi mengenai makanan 5. Ketepatan dan minuman yang sasaran mereka tawarkan. promosi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 46
Lanjutan Tabel 3.1 Definisi Skala Variabel Dimensi Indikator Operasionalisasi Ukur Serangkaian 1. Pengenalan 1. Kebutuhan proses yang masalah 2. Informasi dilewati 2. Pencarian 3. Mengevaluasi Keputusan mahasiswa dalam informasi 4. Melakukan Pembelian (Y) mengambil suatu 3. Evaluasi Likert pembelian keputusan untuk alternative membeli di 4. Keputusan warung ayam pembelian penyet kak Tari
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Sistem pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
(Sugiyono, 2013).
Dalam menjawab skala likert ini, responden cukup memberi tanda, misalnya checklist atau tanda silang pada jawaban yang dipilih sesuai pernyataan.
Kuesioner yang telah diisi responden perlu dilakukan penyekoran. Berikut ini bobot penilaian pada skala Likert.
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
No. Skala Skor 1. Sangat Setuju 5 2. Setuju 4 3. Kurang Setuju 3 4. Tidak Setuju 2 5. Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Situmorang dan Lufti (2014)
Setiap jawaban responden memiliki skor. Nantinya akan diperoleh nilai rata- rata dari skor tersebut. Nilai rata-rata yang diperoleh akan disesuaikan dengan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 47 rangescore yang telah dihitung untuk mengetahui keterangan dari butir pernyataan.
Range score yang telah dihitung dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut :
Tabel 3.3 Range Score
No Range Keterangan 1 1 - 1,8 Sangat Buruk 2 1,81 - 2,6 Buruk 3 2,61 - 3,4 Sedang 4 3,41 - 4,2 Baik 5 4,21 - 5,0 Sangat Baik
3.6 Populasi Dan Sampel 3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Populasi pada penelitian ini orang-orang yang pernah berkunjung dan membeli di Warung Ayam
Penyet kak Tari Bunga Asoka.
Tabel 3.4 Jumlah Pengunjung pada Warung Ayam Penyet kak Tari Bunga Asoka Periode bulan Januari 2018 – Desember 2018
Bulan Jumlah Pengunjung
Januari 768 Februari 838 Maret 813 April 783 Mei 1.113 Juni 903 Juli 848 Agustus 816 September 823
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 48
Lanjutan Tabel 3.1
Bulan Jumlah Pengunjung Oktober 778 November 741 Desember 808 Total 9.972 Rata-Rata 831 Sumber : Warung Ayam Penyet Kak Tari Bunga Asoka
Total pengunjung yang datang selama periode bulan Januari 2018 –
Desember 2018 yaitu 9.972 orang. Jumlah rata-rata pengunjung perbulannya yaitu
831 orang. Sehingga jumlah populasi yang akan diteliti yaitu sebanyak 831 orang.
3.6.2 Sampel
Sujarweni (2015) menyatakan, sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi, digunakan untuk penelitian. Pengambilan sampel yang digunakan adalah menggunkan metode non probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Untuk menentukan jumlah sampel, dapat dilakukan dengan menggunakan rumus slovin:
Keterangan : n = Ukuran sampel
N = Populasi e = Presentasi kelonggaran ketidaktertarikan karena kesalahan pengambilan sampel yang masih diinginkan
Jumlah populasi yang akan diteliti telah ditentukan dengan jumlah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 49 sebanyak 831 orang dengan taraf kesalahan (e) sebesar 10%, maka besarnya pengambilan sampel adalah sebagai berikut:
n = 99
Jadi diketahui perhitungan untuk sampel dengan tingkat kesalahan 10% adalah sebanyak 99 responden. Dalam penelitian ini, sampel diambil dengan teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012). Pertimbangan dalam penelitian ini yaitu sudah melakukan pembelian sebanyak dua kali atau lebih dari dua kali.
3.7 Jenis Data Penelitian
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada
lokasi penelitian. Pada penelitian ini data primer dikumpulkan dengan metode
survey menggunakan kuesioner yang terstruktur yang diberikan langsung
kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU yang pernah
melakukan pembelian di warung Ayam Penyet kak Tari.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
melalui studi dokumen baik dari buku, jurnal, majalah, dan situs internet
untuk mendukung penelitian.
3.8 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 50
1. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara memberikan daftar
pertanyaan atau pernyataan yang tertulis kepada responden terpilih untuk
dijawabnya.
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara
meninjau,membaca, dan mempelajari berbagai macam buku, jurnal, majalah,
daninformasi dari internet yang berhubungan dengan penelitian.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.9.1 Uji Validitas
Menurut Sujarweni (2015) Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner untuk dijadikan instrumen penelitian. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut, untuk melihat validitas maka nilai Corrected Item-Total Correlation dibandingkan dengan tabel r, misalkan untuk jumlah sampel 30, maka nilai r tabel sebesar 0,361. Jika nilai Corrected
Item-Total Correlation lebih besar dari 0,361, maka butir dinyatakan valid. Begitu juga sebaliknya (Situmorang & Lufti, 2012). Uji Validitas dilakukan pada 30 orang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara diluar sampel yang sudah ditentukan. Perhitungan ini akan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical Package for Social Science). Untuk menentukan nomor-nomor item yang valid dan yang gugur, perlu dikonsultasikan dengan tabel r product moment. Kriteria penilaian uji validitas, adalah:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 51
1. Apabila rhitung > rtabel (pada taraf signifikansi 5%), maka dapat dikatakan item
kuesioner tersebut valid.
2. Apabila rhitung < rtabel (pada taraf signifikansi 5%), maka dapat dikatakan item
kuesioner tersebut tidak valid.
Tabel 3.5 Uji Validitas
Corrected Item- Cronbach's Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted VAR00001 76.2333 51.151 .661 .917 VAR00002 76.0333 53.413 .533 .920 VAR00003 76.0000 53.172 .552 .919 VAR00004 76.1667 50.764 .659 .917 VAR00005 76.2000 51.407 .606 .918 VAR00006 75.9667 50.861 .625 .917 VAR00007 76.1667 53.109 .396 .923 VAR00008 76.0333 50.171 .723 .915 VAR00009 76.2000 51.407 .606 .918 VAR00010 76.0667 52.961 .467 .921 VAR00011 76.0333 50.171 .723 .915 VAR00012 76.2000 51.407 .606 .918 VAR00013 76.0667 52.961 .467 .921 VAR00014 76.3333 52.161 .460 .922 VAR00015 76.1333 51.085 .604 .918 VAR00016 76.0667 51.375 .753 .915 VAR00017 76.0000 52.414 .510 .920 VAR00018 76.2000 48.855 .720 .915 VAR00019 75.9000 51.886 .706 .916 Sumber : Lampiran 2
3.9.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Sujarweni, 2015). Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama. Uji Reliabilitas dilakukan pada
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 52
30 orang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara diluar sampel yang sudah ditentukan. Pernyataan yang telah dinyatkan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika r α (alpha) positif atau ≥ dari rtabel, Maka butir pernyataan reliable.
2. Jika r α (alpha) negatif atau < dari rtabel, Maka butir pernyataan tidak reliable.
Metode yang digunakan dalam pengujian reliabilitas ini adalah menggunakan metode Alpha Croncbach’s yang dimana satu kuesioner dianggap reliable apabila Cronbach’s Alpha > 0,600 (dalam Kuncoro,2013).
Tabel 3.6 Uji Reliabilitas
Cronbach's Alpha N of Items .922 19 Sumber : Lampiran 3
3.10 Teknik Analisis Data
3.10.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif yaitu suatu metode analisis dimana data-data yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dianalisis, dan diintepretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang akan dibahas.
3.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen yaitu: gaya hidup (X1), kualitas produk (X2), dan harga (X3) terhadap variabel dependennya yaitu keputusan pembelian (Y). Maka persamaan regresi linear berganda dengan model persamaan sebagai berikut:
Y = β0 + β1X1 + β 2X2 + β3X3 + ε
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 53
Dimana:
Y = Keputusan Pembelian
β0 = Konstanta
β1-3 = Nilai Koefisien Regresi Linear Berganda
X1 = Kualitas Produk
X2 = Harga
X3 = Promosi
ε = Disturbance Error
3.11 Uji Asumsi Klasik
3.11.1 Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2012), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Model regresi yang baik adalah model yang memliki residual normal. Jika residual normal maka hasil penelitian bisa di generalisasikan. Ada dua acara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak digunakan uji Kolmogorov-Smirnov test.
Apabila nilai Kolmogorov-Smirnov Z mendekati 1 dengan signifikansi asimetris lebih besar dari 0,05 berarti data terdistribusi normal dan sebaliknya apabila nilai
Kolmogorov-Smirnov Z mendekati 0 dengan signifikansi asimetris lebih kecil dari
0,05 berarti distribusi data tidak normal.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 54
3.11.2 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2012), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen). Selain itu dapat juga digunakan uji Glejser, dengan meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen di atas tingkat kepercayaan 5%, maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
3.11.3 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2012). Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas diantara variabel independen dapat dilihat dari
Tolerance dan nilai VIF.
Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 55
Tolerancemengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/Tolerance). Model regresi yang bebas dari multikolinearitas adalah model yang memiliki nilai Tolerance ≥ 0,1 atau nilai VIF ≤ 10. Sebaliknya, jika nilai Tolerance< 0,1 atau nilai VIF > 10, maka ada multikolinearitas di antara variabel independen.
3.12 Uji Hipotesis
3.12.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik-F)
Pengujian ini pada dasarnya untuk melihat apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama (simultan) terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah:
H0: β1 = β2 = β3 = 0, artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Ha: Minimal satu βi ≠ 0, artinya secara serempak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
1. H0 diterima jika F-hitung ≤ F-tabel pada α = 5% atau Sig F ≥ α
2. Ha diterima jika F-hitung > F-tabel pada α = 5% atau Sig F < α
3.12.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik-t)
Pengujian ini pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 56 variabel dependen. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah:
H0: βi ≤ 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Ha: βi> 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
1. H0 diterima jika t-hitung ≤ t-tabel pada α = 5% atau Sig. t ≥ α
2. Ha diterima jika t-hitung> t-tabel pada α = 5% atau Sig. t < α
3.12.3 Koefisien Determinasi ( )
Menurut Ghozali (2012), uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil menunjukkan bahwa kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Kelemahan dari koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap pembahasan variabel independen maka R2 pasti akan meningkat tanpa memperdulikan apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, digunakanlah model
Adjusted R2. Model ini dapat naik atau turun apabila ada suatu variabel independen yang ditambahkan kedalam model.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Profil Singkat Warung Ayam Penyet Kak Tari
Gambar 4.1 Outlet Warung Ayam Penyet Kak Tari Bunga Asoka
Warung Ayam Penyet Kak Tari terletak di Jl. Bunga Asoka No.18B Pasar
6 Ringroad, Kota Medan, Sumatera Utara. Warung ini pertama kali didirikan pada tahun 2009 oleh Lestari atau yang sering disebut kak tari. Menu utama dari outlet ini adalah penyetan. Makanan penyetan sangat digemari di Indonesia, yang juga populer di kota Medan. Bahkan di kota Medan diminati sebagai makanan yang menarik, unik, dan lezat.
Menu yang ditawarkan warung ayam penyet kak Tari pun terus bertambah, dan kini ada puluhan macam varian makanan yang disajikan di warungnya. Ciri khas dari ayam penyet kak Tari ini yaitu sambal hijaunya yang pedas dan mantap.
Bagi orang pecinta rasa pedas, citra rasa sambalnya sangat cocok di lidah. Hal inilah yang menyebabkan warung ini masih bertahan dan bersaing dengan bisnis
57
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 58 kuliner sejenis lainnya, seperti ayam penyet Jakarta, ayam penyet Surabaya, dan lain sebagainya. Ada dua outlet Warung Ayam Penyet Kak Tari antara lain yaitu, outlet Komplek Tasbih dan outlet Bunga Asoka.
4.1.2 Menu Makanan dan Minuman di Warung Ayam Penyet Kak Tari
Warung Ayam Penyet Kak Tari menyediakan berbagai varian menu mulai dari nasi, mie, ikan, ayam, dan sayur. Selain itu Warung Ayam Penyet Kak Tari juga meyediakan berbagai macam minuman seperti jus, es kelapa dan minuman ringan lainnya. Saat ini, Warung Ayam Penyet Kak Tari menyediakan 27 menu makanan dan 16 jenis minuman.Menu makanan dan daftar harga yang ada di
Warung Ayam Penyet Kak Tari ditampilkan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 4.1 Menu Makanan dan Harga di Warung Ayam Penyet Kak Tari
No. Makanan Harga 1. Ikan Mujair + Nasi Rp. 25.000 2. Ikan Mujair Rp. 20.000 3. Ikan Gembung Penyet + Nasi Rp. 23.000 4. Ikan Gembung Penyet Rp. 18.000 5. Ayam Penyet Cabe Hijau + Nasi Rp. 20.000 6. Ayam Penyet Rp.15.000 7. Lele Penyet Cabe Hijau + Nasi Rp. 20.000 8. Lele Penyet Rp. 15.000 9 Nasi Goreng Rp. 12.000 10. Kentang Goreng Tepung Rp. 15.000 11. Cumi Goreng Tepung Rp. 15.000 12. Jamur Goreng Tepung Rp. 14.000 13. Terong Goreng Tepung Rp. 14.000 14. Kol Goreng Rp. 14.000 15. Capcay Rp. 15.000 16. Toge Tumis Terasi Rp. 15.000 17. Toge Tumis Bawang Putih Rp. 13.000 18. Kangkung Tumis Terasi Rp. 15.000 19. Kangkung Tumis Bawang Putih Rp. 13.000 20. Tahu Goreng Rp. 10.000
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 59
Lanjutan Tabel 4.1
No. Makanan Harga
21. Tempe Goreng Rp. 10.000 22. Ifumie Rp. 10.000 23. Indomie Kuah Rp. 10.000 24. Indomie Goreng Rp. 10.000 25. Nasi Tambah Rp. 5.000 26. Cabe Hijau Tambah Rp. 1.000 27. Sambal Belacan Tambah Rp. 1.000 Sumber : Warung Ayam Penyet Kak Tari 2018
Jenis minuman dan daftar harga yang ada di Warung Ayam Penyet Kak
Tari disajikan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 4.2 Menu Minuman dan Harga di Warung Ayam Penyet Kak Tari
No. Minuman Harga 1. Teh Manis Dingin/Panas Rp. 6.000 2. Teh Pahit Dingin/Panas Rp. 6.000 3. Teh Tarik Dingin/Panas Rp. 10.000 4. Nutri Sari Dingin/Panas Rp. 6.000 5. Lemon Tea Dingin/Panas Rp. 6.000 6. Cappucino DIngin/Panas Rp. 10.000 7. Milo Dingin/Panas Rp. 10.000 8. Kopi Hitam Dingin/Panas Rp. 8.000 9. Kopi Susu Dingin/Panas Rp. 10.000 10. Sirup Kurnia Rp. 6.000 11. Teh Botol Sosro Rp. 6.000 12. Fruitea Rp. 6.000 13. Tebs Rp. 6.000 14. Air Mineral Rp. 5.000 15. Es Kosong Rp. 1.000 16. Aneka Juice Rp. 14.000 Sumber : Warung Ayam Penyet Kak Tari
4.2 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis Deskriptif dalam penelitian adalah untuk merumuskan dan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 60 menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan deskriptif variabel. Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuesioner yang dibagikan ke 99 responden, dimana responden yang menjawab kuesioner ini adalah pelanggan yang berkunjung ke warung ayam penyet kak Tari Bunga
Asoka. Kuesioner ini berisikan 19 butir pernyataan yang terdiri dari 4 butir pernyataan untuk variabel bebas X1 (kualitas produk), 3 butir untuk variabel bebas X2 (harga), 3 butir untuk variabel bebas X3 (lokasi), 5 butir pernyataan untuk variabel bebas X4 (Promosi) dan 4 butir pernyataan untuk variabel terikat Y
(keputusan pembelian).
4.2.1 Analisis Deskriptif Responden
Responden dalam penelitian ini adalah orang-orang yang pernah berkunjung
dan membeli di Warung Ayam Penyet Kak Tari sebanyak 2 kali atau > 2 kali yang
disebarkan kepada 99 orang responden. Data karakteristik responden dalam
penelitian ini meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan dan frekuensi berkunjung
hasilnya dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini :
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Valid Frequency Percent Percent <20 tahun 9 9.0 9.1 20-25 tahun 21 21.0 21.2 Valid 26-30 tahun 34 34.0 34.3 >30 tahun 36 36.0 35.4 Total 99 100.0 100.0 Lampiran :
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa dari 99 responden, sebanyak 9 (9%) orang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 61 merupakan pelanggan yang memiliki usia <20 tahun, dimana pelanggan pada usia tersebut adalah pelanggan yang baru saja memasuki usia remaja, kebanyakan usia remaja menghabiskan waktu berbelanja di tempat yang lebih besar seperti mall, kemudian menonton bioskop, makan di cafe terkenal dan lain sebagainya, mereka memilih tempat yang lebih besar agar dikatakan tidak ketinggalan zaman, dan terlihat lebih hebat oleh teman sebayanya, hal ini tentu saja membuat Warung Ayam Penyet kak Tari mendapatkan pelanggan yang sedikit di usia 17-20 tahun, sebanyak 21 (21%) orang merupakan pelanggan yang memiliki usia 20-25 tahun, pelanggan pada usia tersebut adalah kebanyakan pelanggan yang berstatus sebagai mahasiswa dan pekerja, dimana mereka membeli produk di Warung Ayam Penyet kak Tari hanya sekedarnya saja, karena pada usia tersebut lebih banyak menghabiskan waktu untuk belajar dan mengembangkan diri bagi mahasiswa, dan menghabiskan waktu untuk bekerja bagi para pekerja, sebanyak 34 (34%) orang merupakan pelanggan yang memiliki usia 26-30 tahun, pada usia tersebut adalah usia yang paling banyak berbelanja, usia tersebut didominasi oleh ibu rumah tangga, dimana ibu rumah tangga membeli di Warung Ayam
Penyet kak Tari untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, dan sebanyak 36
(36%) orang merupakan pelanggan yang memiliki usia lebih dari 30 tahun, usia tersebut juga usia yang dimiliki oleh ibu rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, namun kebanyakan usia 40 tahun ke atas, misalnya memasuki usia 50 atau 60 adalah usia yang dimiliki oleh orang tua atau lanjut usia, dimana mereka menghabiskan waktunya untuk beraktifitas di
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 62
lingkungan tempat mereka tinggal, dan hanya beberapa orang tua yang
beraktifitas di luar lingkungan tempat tinggal. Dapat disimpulkan bahwa
pelanggan yang paling banyak berkunjung di Warung Ayam Penyet kak Tari
adalah usia lebih dari 30 tahun sebanyak 36 (36,0%) orang yang didominasi
oleh ibu rumah tangga.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Valid Laki-laki 43 43.4 43.4 Perempuan 56 56.6 56.6 Total 99 100.0 100.0 Sumber : Lampiran 5
Berdasarkan Tabel 4.4 karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
terlihat bahwa responden dengan jenis kelamin laki – laki sebanyak 43
responden (43,4%) dan sebanyak 56 responden (56, 6%) berjenis kelamin
perempuan. Berdasarkan presentase tersebut, perempuan lebih banyak
melakukan pembelian pada Warung Ayam Penyet Kak Tari dibandingkan
laki – laki. Hal ini dikarenakan perempuan memiliki hobi kuliner yang lebih
besar dibandingkan dengan laki-laki.
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel
Responden dalam penelitian ini adalah orang-orang yang pernnah berkunjung dan membeli di Warung Ayam Penyet Kak Tari sebanyak 2 kali atau > 2 kali.
Adapun penelitian ini memiliki 19 pernyataan yang terdiri dari 4 butir pertanyaan variabel kualitas produk (X1), 3 butir pertanyaan variabel harga (X2), 3 butir
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 63
pertanyaan variabel lokasi (X3), 5 butir pertanyaan variabel promosi (X4), dan 4 butir pertanyaan variabel keputusan pembelian (Y). Kuesioner disebarkan kepada 99 orang responden. Berikut distribusi jawaban responden terhadap variabel X dan Y.
1. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Produk (X1)
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kualitas Produk
STS TS KS S SS Item Mean Ket f % f % f % F % f % Kebersihan produk 0 0 5 5,1 20 20,2 57 57,6 17 17,2 3,8 S Menu yang beragam 0 0 10 10,1 23 23,2 53 53,5 13 13,1 3,7 S Tampilan menarik 0 0 4 4,0 13 13,1 63 63,6 19 19,2 4 S Kualitas nakanan 0 0 1 1,0 18 18,2 64 64,6 16 16,2 4 S sesuai ekspetasi Sumber : Lampiran 6
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa :
a. Untuk pernyataan ke-1 (Warung Ayam Penyet Kak Tari Ringroad
menyajikan makanan dan minuman dengan bersih), terdapat 5 (5.1%)
responden menjawab TS, responden menjawab KS sebanyak 20 (20,2%),
responden menjawab S sebanyak 57 (57,6%) dan responden menjawab
SS sebanyak 17 (17,2%). Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa
responden yang menyatakan setuju sebesar 57 (57,6%) bahwa Warung
Ayam Penyet Kak Tari Ringroad menyajikan makanan dan minuman
dengan bersih. Namun ada juga beberapa responden yang kurang setuju
dengan pernyataan tersebut. Mereka mengatakan bahwa Warung Ayam
Penyet Kak Tari kurang menjaga kebersihan di sekitar warung, baik
lantai maupun meja makanan. Hal ini dapat dijadikan masukan kepada
pemilik warung agar lebih menjaga kebersihan makanan maupun
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 64
lingkungan sekitar warung tersebut. b. Untuk pernyataan ke-2 (Warung Ayam Penyet kak Tari menyediakan
menu yang beragam), terdapat 10 (10,1%) responden menjawab TS,
responden menjawab KS sebanyak 23 (23,2%), responden menjawab S
sebanyak 53 (53,5%) dan responden menjawab SS sebanyak 13 (13,1%).
Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa responden yang
menyatakan setuju sebesar 53 (53,5%) bahwa Warung Ayam Penyet kak
Tari menyediakan menu yang beragam. Mereka mengatakan bahwa
daftar menu yang ditawarkan sering kosong, sehingga membuat
konsumen kecewa. Hal ini bisa dijadikan masukan kepada pemilik
warung agar dapat melengkapi menu makanan dan minuman yang
ditawarkan sehingga sesuai dengan keinginan konsumen. c. Untuk pernyataan ke-3 (Tampilan makanan di warung ayam penyet kak
Tari menarik bagi pelanggan), terdapat 2 (4,0%) responden menjawab
TS, responden menjawab KS sebanyak 13 (13,1%), responden menjawab
Ssebanyak 63 (63,6%) dan responden menjawab SS sebanyak 19
(19,2%). Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa responden yang
menyatakan setuju sebesar 63 (63,6%) bahwa tampilan makanan di
warung ayam penyet kak Tari menarik bagi pelanggan. Namun ada juga
beberapa responden yang kurang setuju dengan pernyataan
tersebut.Mereka mengatakan, bahwa tampilan makanan di warung ayam
penyet kak Tari kurang sesuai dengan harga yang ditawarkan, takaran
nasi yang diberikan terlalu sedikit. Hal ini bisa dijadikan masukan kepada
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 65
pemilik warung agar lebih menyesuaikan harga dengan tampilan,
sehingga konsumen merasa puas.
d. Untuk pernyataan ke-4 (Kualitas makanan di warung ayam penyet kak
Tari sesuai dengan ekspetasi pelanggan), terdapat 1 (1,0%) responden
menjawab TS, responden menjawab KS sebanyak 18 (18,2%), responden
menjawab S sebanyak 64 (64,6%) dan responden menjawab SS sebanyak
16 (16,2%).Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa responden
yang menyatakan setuju sebesar 64 (64,6%) bahwa kualitas makanan di
warung ayam penyet kak Tari sesuai dengan ekspetasi pelanggan. Namun
ada juga beberapa responden yang kurang setuju dengan pernyataan
tersebut.Mereka mengatakan, bahwakualitas makanan di warung ayam
penyet kak Tari tidak jauh berbeda dengan ayam penyet yang dijual di
warung penyet lain yang harganya juga lebih murah. Hal ini bisa
dijadikan masukan kepada pemilik warung agar dapat meningkatkan
kualitas makanan sehingga konsumen tertarik untuk melakukan
pembelian ulang di warung ayam penyet kak Tari.
2. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X2)
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Harga
STS TS KS S SS Item Mean Ket F % F % f % f % f % Harga yang 0 0 5 5,1 24 24,2 51 51,5 19 19,2 3,8 S terjangkau Harga sesuai dengan 0 0 5 5,1 20 20,2 50 50,5 24 24,2 3,9 S kualitas produk Harga Bersaing 0 0 9 9,1 35 35,4 44 44,4 11 11,1 3,5 S Sumber : Lampiran 6
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 66 a. Untuk pernyataan ke-1 (Harga makanan dan minuman yang ditawarkan
Warung Ayam Penyet Kak Tari Ringroad terjangkau), terdapat 5 (5,1%)
responden menjawab TS, responden menjawab KS sebanyak 24 (24,2%),
responden menjawab S sebanyak 51 (51,5%) dan responden menjawab SS
sebanyak 19 (19,2%).Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa
responden yang menyatakan setuju sebesar 51 (51,%) bahwa harga makanan
dan minuman yang ditawarkan Warung Ayam Penyet Kak Tari terjangkau.
Namun ada juga beberapa responden yang kurang setuju dengan pernyataan
tersebut.Mereka mengatakan, bahwa harga yang ditawarkan di warung
ayam penyet kak Tari lebih mahal dibandingkan warung ayam penyet
lainnya, sehingga kurang terjangkau untuk kalangan mahasiswa. Hal ini bisa
dijadikan saran kepada pemilik warung agar dapat membuat harga yang
lebih terjangkau sehingga konsumen tertarik melakukan pembelian. b. Untuk pernyataan ke-2 (Harga makanan dan minuman di Warung Ayam
Penyet Kak Tari Ringroad sesuai dengan kualitasnya), terdapat 5 (5,1%)
responden menjawab TS, responden menjawab KS sebanyak 20 (20,2%),
responden menjawab S sebanyak 50 (50,5%) dan responden menjawab
SS sebanyak 24 (24,2%).Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa
responden yang menyatakan setuju sebesar 50 (50,5%) bahwa harga
makanan dan minuman di Warung Ayam Penyet Kak Tari sesuai dengan
kualitasnya. Namun ada juga beberapa responden yang kurang setuju
dengan pernyataan tersebut.Mereka mengatakan, bahwa kualitas
makanan di warung ayam penyet kak Tari tidak jauh berbeda dengan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 67
warung penyet lainnya yang dijual dengan harga yang lebih murah. Hal
ini bisa dijadikan masukan kepada pemilik warung agar dapat
meningkatkan kualitas makanannya, sehingga konsumen lebih tertarik
untuk melakukan pembelian ulang.
c. Untuk perrnyataan ke-3 (Harga makanan dan minuman di Warung Ayam
Penyet Kak Tari Ringroadbersaing dengan warung ayam penyet lainnya),
terdapat 9 (9,1%) responden menjawab TS, menjawab KS sebanyak 35
(35,4%), responden menjawab S sebanyak 44 (44,4%) dan responden
menjawab SS sebanyak 11 (11,1%). Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat
bahwa 44 (44,4%) menyatakan bahwa harga makanan dan minuman di
Warung Ayam Penyet Kak Tari Ringroadbersaing dengan warung ayam
penyet lainnya. Namun ada juga beberapa responden yang kurang setuju
terhadap pernyataan tersebut. Mereka mengatakan bahwa harga makanan
dan minuman yang dijual di warung ayam penyet kak Tari lebih mahal
dibandingkan warung ayam penyet lainnya, seperti ayam penyet Jakarta. Hal
ini bisa dijadikan masukan kepada pemilik warung agar membuat harga
yang kompetitif dibandingkan pesaingnya.
3. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lokasi (X3)
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Lokasi
STS TS KS S SS Item Mean Ket F % F % F % f % f % Mudah dijangkau 0 0 7 7,1 26 26,3 44 44,4 22 22,2 3,8 S Mudah dilihat 0 0 7 7,1 28 28,3 49 49,5 15 15,2 3,7 S Area parkir yang 0 0 6 6,1 21 21,2 51 51,5 21 21,2 3,8 KS luas Sumber : Lampiran 6
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 68
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa : a. Untuk pernyataan ke-1 (Saya merasa lokasi warung ayam penyet kak
Tari Ringroad dilalui oleh banyak kendaraan sehingga mudah
dijangkau.), terdapat 7 (7,1%) responden menjawab TS, responden
menjawab KS sebanyak 26 (26,3%), responden menjawab S sebanyak 44
(44,4%) dan responden menjawab SS sebanyak 22 (22,2%).Berdasarkan
hasil tersebut dapat dilihat bahwa 44 (44,4%) menyatakan bahwa
konsumen merasa lokasi warung ayam penyet kak Tari Ringroad dilalui
oleh banyak kendaraan sehingga mudah dijangkau. Namun ada juga
beberapa responden yang kurang setuju dengan pernyataan tersebut.
mereka mengatakan bahwa lokasi tempat warung ayam penyet kak Tari
Bunga Asoka jarang dilalui oleh angkutan umum, sehingga sulit
dijangkau oleh konsumen yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Hal ini
bisa dijadikan masukan kepada pemilik warung agar lebih memilih
lokasi yang lebih mudah untuk diakses. b. Untuk pernyataan ke-2 (Saya merasa lokasi warung ayam penyet kak
Tari Ringroadmudah dilihat), terdapat 7 (7,1%) responden menjawab TS,
responden menjawab KS sebanyak 28 (28,3%), responden menjawab S
sebanyak 49 (49,5%) dan responden menjawab SS sebanyak 15
(15,2%).Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa 49 (49,5)
menyatakan bahwa konsumen merasa lokasi warung ayam penyet kak
Tari Ringroadmudah dilihat. Namun ada juga beberapa responden yang
kurang setuju terhadap pernyataan tersebut. mereka mengatakan bahwa
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 69
bangunan warung ayam penyet kak Tari tertutupi oleh tembok pagar
yang lebih tinggi, sehingga tidak terlihat dari jarak jauh. Hal ini dapat
dijadikan masukan kepada pemilik warung agar dapat mendesain
bangunan yang lebih kreatif sehingga mudah dilihat.
c. Untuk pernyataan ke-3 (Warung Ayam Penyet Kak Tari Ringroad
memiliki lokasi parkir yang luas.), terdapat 6 (6,1%) responden menjawab
TS, responden menjawab KS sebanyak 21 (21,2%), responden menjawab S
sebanyak 51 (51,5%) dan responden menjawab SS sebanyak 21
(21,2%).Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa 51 (51,5%)
menyatakan bahwa warung ayam penyet Kak Tari Ringroad memiliki
lokasi parkir yang luas. Namun ada juga beberapa responden yang
kurang setuju terhadap pernyataan tersebut. mereka mengatakan bahwa
tempat parkir di warung ayam penyet kak Tari Ringroad kurang luas
untuk kendaraan roda empat. Hal ini dapat dijadikan masukan kepada
pemilik warung agar lebih memperluas akses parkir bagi setiap
kendaraan konsumen.
4. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Promosi (X4)
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Promosi
STS TS KS S SS Item Mean Ket f % F % F % F % f % Sering promosi 0 0 7 7,1 26 26,3 43 43,4 23 23,2 3,8 S Kualitas promosi 0 0 7 7,1 26 26,3 51 51,5 15 15,2 3,8 S Promosi melalui 0 0 6 6,1 21 21,2 52 52,5 20 20,2 3,7 S media Waktu promosi 0 0 6 6,1 21 21,2 52 52,5 20 20,2 3,8 S Ketepatan promosi 0 0 3 3,0 30 30,3 54 54,5 12 12,1 3,7 S Sumber : Lampiran 6
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 70
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa : a. Untuk pernyataan ke-1 (Warung ayam penyet kak Tari sering
memberikan promosi melalui radio atau koran), terdapat responden
menjawab TS sebanyak 7 (7,1%), responden menjawab KS sebanyak 26
(26,3%), responden menjawab S sebanyak 43 (43,4%) dan responden
menjawab SS sebanyak 23 (23,2%).Berdasarkan hasil tersebut dapat
dilihat bahwa 43 (43,4%) menyatakan bahwa warung ayam penyet kak
Tari sering memberikan promosi melalui radio atau koran. Namun ada
juga beberapa responden yang kurang setuju terhadap pernyataan
tersebut. Mereka mengatakan bahwa promosi yang dilakukan warung
ayam penyet kak Tari masih kurang, sehingga masih banyak konsumen
yang belum mengetahui tentang Warung Ayam Penyet Kak Tari. Hal ini
dapat dijadikan masukan kepada pemilik warung agar lebih
meningkatkan kegiatan promosi agar dapat meningkatkan penjualan. b. Untuk pernyataan ke-2 (Promosi yang dilakukan oleh warung ayam penyet
kak Tari sangat informatif, aktual dan jelas), terdapat responden menjawab
TS sebanyak 7 (7,1%), menjawab KS sebanyak 26 (26,3%), menjawab S
sebanyak 51 (51,5%) dan responden menjawab SS sebanyak 15
(15,2%).Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa 51 (51,5%)
menyatakan bahwa promosi yang dilakukan oleh warung ayam penyet kak
Tari sangat informatif, aktual dan jelas. Namun ada juga beberapa
responden yang kurang setuju terhadap pernyataan tersebut. Mereka
mengatakan bahwa warung ayam penyet kak Tari jarang sekali melakukan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 71
kegiatan promosi, sehingga konsumen tidak mendapatkan informasi secara
aktual. Hal ini dapat dijadikan masukan kepada pemilik warung agar lebih
meningkatkan aktifitas promosi sehingga konsumen mendapatkan
informasi mengenai warung ayam penyet kak Tari secara aktual. c. Untuk pernyataan ke-3 (Setiap hari warung ayam penyet kak Tari
melakukan promosi baik melalui radio maupun media cetak), terdapat 6
(6,1%) responden menjawab TS, responden menjawab KS sebanyak 21
(21,2%), responden menjawab S sebanyak 52 (52,5%) dan responden
menjawab SS sebanyak 20 (20,2%).Berdasarkan hasil tersebut dapat
dilihat bahwa 52 (52,5%) menyatakan bahwa setiap hari warung ayam
penyet kak Tari melakukan promosi baik melalui radio maupun media
cetak. Namun ada juga beberapa responden yang kurang setuju terhadap
pernyataan tersebut. Mereka mengatakan bahwa warung ayam penyet
kak Tari jarang sekali melakukan kegiatan promosi baik melalui media
elektronik, cetak, maupun media sosial. Hal ini dapat dijadikan masukan
kepada pemilik warung agar dapat meningkatkan kegiatan promosi agar
meningkatkan penjualan. d. Untuk pernyataan ke-4 (Waktu Promosi yang dilakukan warung ayam
penyet kak Tari cukup baik.), terdapat 6 (6,1%) responden menjawab TS,
responden menjawab KS sebanyak 21 (21,2%), responden menjawab S
sebanyak 52 (52,5%) dan responden menjawab SS sebanyak 20 (20,2%). e. Untuk pernyataan ke-5 (Promosi yang dilakukan oleh warung ayam
penyet kak Tari menyasar ke pelanggan) terdapat 3(3,0%) responden
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 72
menjawab TS, responden menjawab KS sebanyak 30 (30,3%), responden
menjawab S sebanyak 54 (54,5%) dan responden menjawab SS sebanyak
12 (12,1%).Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa 54 (54,5%)
menyatakan bahwa promosi yang dilakukan oleh warung ayam penyet
kak Tari menyasar ke pelanggan. Namun ada juga beberapa responden
yang kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Mereka mengatakan
bahwa warung ayam penyet kak Tari jarang sekali melakukan kegiatan
promosi, sehingga konsumen tidak mendapatkan informasi secara aktual.
Hal ini dapat dijadikan masukan kepada pemilik warung agar lebih
meningkatkan aktifitas promosi sehingga konsumen mendapatkan
informasi mengenai warung ayam penyet kak Tari secara aktual.
5. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keputusan Pembelian
STS TS KS S SS Item Mean Ket F % F % F % f % f % Keinginan untuk 0 0 5 5,1 25 25,3 56 56,6 13 13,1 3,7 S menggunakan produk Mencari informasi 0 0 3 3,0 36 36,4 42 42,4 18 18,2 3,7 S produk dari orang lain Melakukan evaluasi 0 0 13 13,1 30 30,3 44 44,4 12 12,1 3,5 S produk Memutuskan untuk 0 0 4 4,0 27 27,3 51 51,5 17 17,2 3,8 S membeli produk Sumber : Lampiran 6
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa :
a. Untuk pernyataan ke-1 (Saya membeli di Warung Ayam Penyet Kak Tari
Bunga Asoka karena menginginkan masakanayam penyet), terdapat 5
(5,1%) responden menjawab TS, responden menjawab KS sebanyak 25
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 73
(25,3%), responden menjawab S sebanyak 56 (56,5%) dan responden
menjawab SS sebanyak 13 (13,1%).Berdasarkan hasil tersebut dapat
dilihat bahwa 56 (56,5%) menyatakan bahwa mereka membeli di
Warung Ayam Penyet Kak Tari Bunga Asoka karena menginginkan
masakanayam penyet. b. Untuk pernyataan ke-2 (Sebelum saya membeli di warung ayam penyet
kak Tari Ringroad, saya sudah mencari informasi tempat yang menjual
ayam penyet lezat), terdapat 3 (3,0%) responden menjawab TS, responden
menjawab KS sebanyak 36 (36,4%), responden menjawab S sebanyak 42
(42,4%) dan responden menjawab SS sebanyak 18 (18,2%).Berdasarkan
hasil tersebut dapat dilihat bahwa 42 (42,4%) menyatakan bahwa sebelum
mereka membeli di warung ayam penyet kak Tari Ringroad, saya sudah
mencari informasi tempat yang menjual ayam penyet lezat. c. Untuk pernyataan ke-3 (Saya melakukan evaluasi dengan
membandingkan makanan dan minuman yang ada di Warung Ayam
Penyet Kak Tari dengan rumah makan pesaing), responden menjawab TS
sebanyak 13 (13,1%), responden menjawab KS sebanyak 30 (30,3%),
responden menjawab S sebanyak 44 (44,4%) dan responden menjawab SS
sebanyak 12 (12,1%).Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa 44
(44,4%) menyatakan bahwa mereka melakukan evaluasi dengan
membandingkan makanan dan minuman yang ada di Warung Ayam
Penyet Kak Tari dengan rumah makan pesaing.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 74
d. Untuk pernyataan ke-4 (Saya merasa mantap membeli di Warung Ayam
Penyet Kak Tari Bunga Asoka), terdapat 4 (4,0%) responden menjawab
TS,responden menjawab KS sebanyak 27 (27,3%) responden menjawab S
sebanyak 51 (51,5%) dan responden menjawab SS sebanyak 17
(17,2%).Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa 51 (51,5%)
menyatakan bahwa mereka merasa mantap membeli di Warung Ayam
Penyet Kak Tari Bunga Asoka.
4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 4.10 Analisis Regeresi Linear Berganda
Standardized Unstandardized Coefficients Model Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -1.138 1.386 -.821 .414 Kualitas Produk .267 .088 .232 3.027 .003 Harga .437 .130 .300 3.354 .001 Lokasi .148 .073 .176 2.032 .045 Promosi .219 .093 .254 2.342 .021 Sumber : Lampiran 7
Berdasarkan Tabel 4.10, diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut.
Y = - 1.138 + 0,267 X1 + 0,437 X2 + 0,148 X3 + 0,219 X4
Berdasarkan persamaan tersebut dapat diinterpretasi sebagai berikut:
1. Konstanta (β0) adalah -1.138. Nilai tersebut dapat diartikan apabila nilai
variabel kualitas produk (X1), harga (X2), lokasi (X3) dan promosi (X4)
bernilai 0, maka nilai variabel dependen yakni variabel keputusan pembelian
(Y) adalah -1.138.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 75
2. Koefisien (β1) adalah 0,267. Nilai tersebut dapat diartikan ketika variabel
kualitas produk (X1) naik sebesar satu satuan, maka variabel keputusan
pembelian (Y) meningkat sebesar 0,267.
3. Koefisien(β2) adalah 0,437. Nilai tersebut dapat diartikan ketika variabel
harga (X2) naik sebesar satu satuan, maka variabel keputusan pembelian (Y)
naik sebesar 0,437.
4. Koefisien(β3) adalah 0,148. Nilai tersebut dapat diartikan ketika variabel
lokasi (X3) naik sebesar satu satuan, maka variabel keputusan pembelian (Y)
naik sebesar 0,148.
5. Koefisien(β4) adalah 0,219. Nilai tersebut dapat diartikan ketika variabel
promosi (X4) naik sebesar satu satuan, maka variabel keputusan pembelian
(Y) naik sebesar 0,219.
4.3 Uji Asumsi Klasik
4.3.1 Uji Normalitas
1. Uji Normalitas Pendekatan Histogram
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 76
Sumber : Lampiran 8 Gambar 4.2 Uji Normalitas Histogram
Pada Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini
dapat dilihat dari grafik histogram membentuk kurva yang seimbang dan
tidak melenceng ke kiri atau melenceng ke kanan.
2. Uji Normalitas Pendekatan Grafik P Plot
Sumber : Lampiran 8 Gambar 4.3 Uji Normalitas Normal Probability Plot
Pada Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa data memiliki distribusi atau
penyebaran normal, hal ini dapat dilihat dari penyebaran titik – titik yang
mengikuti data sepanjang garis diagonal.
3. Uji Kolmogrov-Smirnov
Berdasarkan Tabel 4.11, dapat diketahui bahwa nilai probabilitas atau
Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,187. Karena nilai probabilitas , yakni 0,187,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 77
lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti data
berdistribusi normal.
Tabel 4.11 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 99 Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.43636964 Most Extreme Differences Absolute .075 Positive .045 Negative -.075 Test Statistic .075 Asymp. Sig. (2-tailed) .187c a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. Sumber : Lampiran 8
4.3.2 Uji Multikolinearitas
Tabel 4.12 Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 (Constant) Kualitas Produk .711 1.406 Harga .522 1.916 Lokasi .553 1.809 Promosi .355 2.818 Sumber : Lampiran 9
Berdasarkan Tabel 4.12, dapat dilihat bahwa nilai Tolerance variabel kualitas produk adalah sebesar 0,711 dan nilai VIF variabel kualitas produk adalah sebesar 1,406, nilai Tolerance variabel harga adalah sebesar 0,522 dan nilai
VIFvariabel harga adalah sebesar 1,916, nilai Tolerance variabel lokasi adalah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 78 sebesar 0,553 dan nilai VIF variabel lokasi adalah sebesar 1,809, serta nilai
Tolerance variabel promosi adalah sebesar 0,355 dan nilai VIF variabel promosi adalah sebesar 2,818. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa nilai
Tolerance variabel kualitas produk, harga, lokasi dan promosi tidak kurang dari
0,1 dan untuk nilai VIF tidak lebih dari 10 sehingga dalam model regresi ini tidak mengandung gejala multikolinearitas di antara masing-masing variabel.
4.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4.13 Uji Glejser
Unstandardized Standardized Model Coefficients Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .651 .906 .719 .474 Kualitas Produk .001 .058 .002 .017 .987 Harga -.040 .085 -.066 -.465 .643 Lokasi .026 .047 .075 .542 .589 Promosi .020 .061 .056 .323 .747 Sumber : Lampiran 10
Berdasarkan Tabel 4.13, diketahui nilai Sig. Glejserdari kualitas produk adalah 0,987 > 0,05, nilai Sig. Glejser dari harga adalah 0,643 > 0,05, nilai Sig.
Glejser dari lokasi adalah 0,589 > 0,05 dan nilai Sig. Glejser dari promosi adalah
0,747 > 0,05. Diketahui bahwa seluruh nilai Sig. Glejser dari masing-masing variabel bebas lebih besar dari nilai signifikansi 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.4 Pengujian Hipotesis
4.4.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 79
Uji F bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama- sama atau simultan terhadap variabel tak bebas keputusan pembelian.
Tabel 4.14 Uji Signifikan Simultan (Uji- )
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 313.992 4 78.498 36.495 .000b Residual 202.189 94 2.151 Total 516.182 98 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian b. Predictors: (Constant), promosi, kualitas produk, lokasi, harga Sumber : Lampiran 11
Berdasarkan Tabel 4.14, diketahui nilai Fhitung 36,495 dan nilai Sig. adalah 0,000. Diketahui Fhitung 36,495> Ftabel 2,48 dan nilai Sig. 0,000 < 0,05, maka disimpulkan bahwa variabel kualitas produk, harga, lokasi, dan promosi secara serempak atau simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
4.4.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Tabel 4.15 Uji Signifikan Parsial (Uji- )
Unstandardized Standardized Model Coefficients Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -1.138 1.386 -.821 .414 Kualitas Produk .267 .088 .232 3.027 .003 Harga .437 .130 .300 3.354 .001 Lokasi .148 .073 .176 2.032 .045 Promosi .219 .093 .254 2.342 .021 Sumber : Lampiran 12
Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 4.15 diperoleh hasil:
1. Variabel Kualitas produk (X1)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 80
Diketahui nilai koefisien dari kualitas produk adalah 0,267, yakni bernilai
positif. Hal ini berarti kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian. Diketahui nilai statistik t (thitung) adalah |3,027| > ttabel |1,98|
dengan Sig dari variabel kualitas produk adalah 0,002< 0,05, maka kualitas
produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
2. Variabel Harga (X2)
Diketahui nilai koefisien dari harga adalah 0,437, yakni bernilai positif. Hal
ini berarti harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Diketahui
nilai statistik t (thitung) adalah |3,354| > ttabel |1,98| dengan Sig dari variabel
harga adalah 0,003< 0,05, maka harga berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian.
3. Variabel Lokasi (X3)
Diketahui nilai koefisien dari lokasi adalah 0,148, yakni bernilai positif. Hal
ini berarti lokasi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
Diketahui nilai statistik t (thitung) adalah |2,032| > ttabel |1,98| dengan Sig dari
variabel lokasi adalah 0,045 < 0,05, maka lokasi berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian.
4. Variabel Promosi (X4)
Diketahui nilai koefisien dari promosi adalah 0,219, yakni bernilai positif.
Hal ini berarti promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
Diketahui nilai statistik t (thitung) adalah |2,342| > ttabel |1,98| dengan Sig dari
variabel promosi adalah 0,021< 0,05, maka promosi berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 81
4.4.3 Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan Tabel 4.16, diketahui nilai Adjusted R Square adalah 0,592. Nilai tersebut dapat diartikan variabel kualitas produk, harga, lokasi, promosi mampu mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 59,2%, sisanya sebesar 40,8% dijelaskan oleh variabel atau faktor lainnya yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
Tabel 4.16 Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate 1 .780a .608 .592 1.46661 a. Predictors: (Constant), promosi, kualitas produk, lokasi, harga b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Lampiran 13
4.5 Pembahasan
4.5.1 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Warung Ayam Penyet Kak Tari Bunga Asoka
Diketahui nilai koefisien dari variabel kualitas produk adalah 0,267, yakni bernilai positif, yang berarti memiliki hubungan yang positif dengan keputusan pembelian. Jika variabel kualitas produk naik sebesar saru satuan, maka keputusan pembelian konsumen pada Warung Ayam Penyet Kak Tari akan meningkat sebesar 0,267. Dalam hal ini menunjukkan bahwa kualitas produk mampu meningkatkan keputusan pembelian.
Hasil uji-t (parsial) dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan melihat tabel uji statistik t. Pada tabel tersebut diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 yang mana lebih kecil dari 0,05. Kemudian diketahui nilai statistik t
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 82
(thitung) adalah |3,027| > ttabel |1,98| yang menunjukkan bahwa variabel kualitas produk memiliki hubungan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hal ini dapat dibuktikan sesuai dengan jawaban yang di dapat dari kuesioner yang telah disebar dimana memperlihatkan bahwa sebanyak 63 orang responden atau 63,6% responden menyetujui tentang pernyataan “Tampilan makanan di warung ayam penyet kak Tari menarik bagi pelanggan.” Artinya bahwa tampilan makanan dan minuman yang ditawarkan dan disajikan oleh
Warung Ayam Penyet Kak Tari menarik bagi pelanggan. Konsumen tentu akan membeli suatu produk apabila memiliki tampilan yang menarik. Karena salah satu faktor yang mempengaruhi selera makan seseorang itu ialah tampilan makanan. Maka solusi terbaik yang dilakukan oleh Warung Ayam Penyet Kak
Tari adalah dengan tetap mempertahankan tampilan makanan dan minuman yang mereka sajikan agar konsumen merasa tertarik untuk melakukan pembelian di Warung Ayam Penyet Kak Tari.
Kemudian juga ada respon pada pernyataan “Warung ayam penyet kak
Tari menyediakan menu yang beragam” memperlihatkan bahwa sebanyak 23 orang responden atau 23,2 % responden menyatakan kurang setuju. Artinya bahwa menu makanan dan minuman yang disediakan oleh Warung Ayam Penyet
Kak Tari kurang lengkap. Mereka mengatakan bahwa menu yang ditawarkan di daftar menu sering tidak tersedia atau kosong, maka solusi terbaik yang harus dilakukan oleh Warung Ayam Penyet Kak Tari adalah menyajikan menu yang lengkap, sesuai dengan daftar menu yang ditawarkan.
Menurut Kotler & Keller (2012) kualitas produk adalah kemampuan suatu
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 83 barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan. Ketika konsumen membeli suatu produk, mereka mengharapkan bahwa kulitas produk yang mereka inginkan sesuai dengan harapan mereka. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Widjaja &Jayanti (2017) dimana kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Kampoeng Sawah Kabupaten Bandung.
4.5.2 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian pada Warung Ayam Penyet Kak Tari Bunga Asoka
Harga merupakan salah satu variabel dalam melakukan keputusan pembelian pada Warung Ayam Penyet Kak Tari. Diketahui nilai koefisien dari harga adalah 0,437,yakni bernilai positif. Hal ini berarti harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Jika variabel harga naik sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian konsumen pada Warung Ayam Penyet Kak Tari akan meningkat sebesar 0,437.
Hasil uji-t (parsial) dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai statistik t (thitung) adalah |3,354| > ttabel |1,98| dengan Sig dari variabel harga adalah 0,001<
0,05, maka harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dalam hal ini menunjukkan bahwa harga memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian pada Warung Ayam Penyet Kak Tari Bunga Asoka.
Hal ini dapat dibuktikan sesuai dengan jawaban yang di dapat dari kuesioner yang telah disebar dimana memperlihatkan bahwa sebanyak 50 orang responden atau 50,5% responden menyetujui tentang pernyataan “Harga makanan dan minuman di Warung Ayam Penyet Kak Tari Ringroad sesuai dengan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 84 kualitasnya.”. Artinya bahwa makanan dan minuman yang ditawarkan oleh Warung
Ayam Penyet Kak Tari memiliki kualitas yang baik. Warung Ayam Penyet Kak
Tari dikenal dengan warung ayam penyet yang memiliki kualitas rasa makanan yang enak dan lezat. Mayoritas konsumen tidak mempermasalahkan harga apabila makanan yang disajikan padanya adalah makanan yang memiliki kualitas yang baik dengan rasa yang enak dan lezat, karena apabila konsumen puas dan senang dengan yang makanan dan minuman yang dipesannya tentu dia akan membayar sesuai apa yang telah dibelinya. Solusi untuk Warung Ayam Penyet Kak Tari adalah untuk tetap mempertahankan kualitas rasa dari makanan dan minuman yang disajikan. Dengan ayam penyet yang memilki cita rasa sambal hijau yang lezat, tentu akan terus diingat oleh benak konsumen, bahwa kualitas dan cita rasa makanan dan minuman yang disajikan oleh Warung Ayam Penyet Kak Tari.
Dimana dengan kualitas rasa yang baik tentu akan menarik konsumen untuk melakukan pembelian di Warung Ayam Penyet Kak Tari.
Kemudian juga ada respon pada pernyataan “Harga makanan dan minuman di Warung Ayam Penyet Kak Tari Ringroadbersaing dengan warung ayam penyet lainnya” memperlihatkan bahwa sebanyak 35 orang responden atau 35,4% responden menyatakan kurang setuju. Artinya bahwa harga yang ditawarkan oleh
Warung Ayam Penyet Kak Tari lebih mahal. Konsumen sangat sensitif dengan harga, apabila mereka menemukan bahwa harga di Warung Ayam Penyet Kak Tari lebih mahal dari rumah makan lain yang sejenis, maka kemungkinan besar konsumen akan beralih ke rumah makan lain. Solusi terbaik yang dilakukan oleh
Warung Ayam Penyet Kak Tari adalah dengan melakukan reestimasi harga agar
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 85 harga yang ditetapkan sesuai dengan harapan dan keinginan konsumen.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Iswayanti (2010), bawa harga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Soto Angkring Mas Boed di Semarang. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Kotler dan Keller dalam terjemahan Sabran
(2012) mengemukakan harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat- manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
4.5.3 Pengaruh Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Warung Ayam Penyet Kak Tari Bunga Asoka
Berdasarkan hasil penelitian datadiketahui nilai koefisien dari lokasi adalah 0,148, yakni bernilai positif. Hal ini berarti lokasi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Jika variabel lokasi naik sebesar satu satuan, makakeputusan pembelian konsumen pada Warung Ayam Penyet Kak Tari akan meningkat sebesar 0,148.
Hasil uji-t (parsial) dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai statistik t
(thitung) adalah |2,032| > ttabel |1,98| dengan Sig dari variabel lokasi adalah 0,045 < 0,05, maka lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Maka dapat disimpulkan bahwa lokasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Warung Ayam Penyet Kak TariBunga Asoka.
Hal ini dapat dibuktikan sesuai dengan jawaban yang di dapat dari kuesioner yang telah disebar dimana memperlihatkan bahwa sebanyak 51 orang responden atau 51,5% responden menyetujui tentang pernyataan “Warung Ayam
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 86
Penyet Kak Tari Ringroad memiliki lokasi parkir yang luas.”. Artinya bahwa lokasi Warung Ayam Penyet Kak Tarimemiliki lokasi parkir yang luas. Warung
Ayam Penyet Kak TariBunga Asoka memiliki lahan parkir yang luas untuk pengendara sepeda motor , sehingga tidak sulit tentunya bagi konsumen yang mengendarai sepeda motor untuk singgah dan berkunjung warung ini. Solusi yang dilakukan oleh Warung Ayam Penyet Kak Tari Bunga Asoka adalah dengan mempertahankan keamanan dan kenyamanan tempat parkir untuk konsumen yang membawa kendaraan pribadinya.
Kemudian juga ada respon pada pernyataan “Saya merasa lokasi warung ayam penyet kak Tari Bunga Asokamudah dilihat” memperlihatkan bahwa sebanyak 28 orang responden atau 28,3% responden menyatakan kurang setuju.
Artinya bahwa lokasi Warung Ayam Penyet Kak Tari Bunga Asoka sulit dilihat, hal ini dikarenakan lokasi bangunan Warung Ayam Penyet Kak Tari tertutupi oleh bangunan tembok yang lebih tinggi sehingga warung ini tidak terlihat dari kejauhan. Solusi yang dapat dilakukan oleh Warung Ayam Penyet Kak Tari adalah dengan mendesain kembali bangunan sehingga warung tersebut lebih mudah terlihat dan menambah pengunjung.
Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lubis (2015) dimana lokasi berpengaruh terhadap keputusan pemebelian Waroeng Steak and
Shake Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan. Penelitian ini sesuai dengan pendapat
Kotler & Amstrong (2014) mengartikan lokasi sebagai sarana aktivitas perusahaan agar produk mudah didapatkan oleh konsumen sasarannya.
4.5.4 Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Warung
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 87
Ayam Penyet Kak Tari Bunga Asoka
Seperti yang diketahui promosi merupakan salah satu faktor penting dalam melakukan keputusan pembelian. Diketahui nilai koefisien dari promosi adalah
0,219, yakni bernilai positif. Hal ini berarti promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Jika variabel promosi naik sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian konsumen pada Rumah Makan Pondok Mataram akan meningkat sebesar 0,219.
Hasil uji-t (parsial) dalam penelitian menunjukkan bahwa nilai statistik t
(thitung) adalah |2,342| > ttabel |1,98| dengan Sig dari variabel promosi adalah
0,021< 0,05, maka promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Maka dapat disimpulkan bahwa promosi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Warung Ayam Penyet Kak
Tari Bunga Asoka.
Hal ini dapat dibuktikan sesuai dengan jawaban yang di dapat dari kuesioner yang telah disebar dimana memperlihatkan bahwa sebanyak 52 orang responden atau 52,5% responden menyetujui tentang pernyataan “Setiap hari warung ayam penyet kak Tari melakukan promosi baik melalui radio maupun media cetak”. Meskipun mereka tidak melakukan promosi melalui media cetak dan elektronik, namun mereka sudah mengupayakan bahwa promosi yang mereka lakukan sampai kepada konsumen melalui media sosial yaitu instagram. Solusi yang dapat dilakukan oleh Warung Ayam Penyet Kak Tari adalah dengan melakukan promosi melalui media cetak dan elektronik, seperti koran dan radio.
Dengan melakukan promosi melalui media cetak dan elektronik, diharapkan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 88
Warung Ayam Penyet Kak Tari dapat meningkatkan penjualannya.
Kemudian juga ada respon atas pernyataan “Promosi yang dilakukan oleh warung ayam penyet kak Tari menyasar ke pelanggan” bahwa sebanyak 23 orang responden atau 23,2% responden menyatakan kurang setuju. Artinya bahwa promosi yang dilakukan oleh Warung Ayam Penyet Kak Taridi instagram masih kurang, hal ini dikarenakan akun media sosial dari warung ini jarang sekali aktif. Solusi yang dapat dilakukan oleh Warung Ayam Penyet Kak Tari adalah dengan lebih gencar melakukan promosi baik melalui media sosial, media elektronik dan cetak.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Karnawati (2010) dimana promosi berpengaruh terhadap keputusan pemeblian pada Rumah Makan
Padang Sederhana di Kota Malang. Dengan dilakukannya promosi diharapkan dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan keputusan pembelian pada produk yang ditawarkan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti dapat membuat beberapa kesimpulan mengenai “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Lokasi dan
Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Warung Ayam Penyet Kak Tari
Bunga Asoka sebagai berikut :
1. Kualitas Produk, Harga, Lokasi, Promosi secara serempak berpengaruh
signifikan terhadap Keputusan Pembelian Pada Warung Ayam Penyet Kak
Tari Bunga Asoka.
2. Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan
Pembelian Pada Warung Ayam Penyet Kak Tari Bunga Asoka.
3. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian
Pada Warung Ayam Penyet Kak Tari Bunga Asoka.
4. Lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian
Pada Warung Ayam Penyet Kak Tari Bunga Asoka.
5. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian
Pada Warung Ayam Penyet Kak Tari Bunga Asoka.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diambil, maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan agar Warung Ayam Penyet Kak Tari Bunga Asoka untuk
89
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 90
mempertahankan tampilan makanan dan minuman yang mereka sajikan agar
konsumen merasa tertarik untuk melakukan pembelian di Warung Ayam
Penyet Kak Tari serta Warung Ayam Penyet Kak Tari diharapkan dapat
menyajikan menu yang lengkap, sesuai dengan daftar menu yang ditawarkan.
2. Diharapkan agar Warung Ayam Penyet Kak Tari untuk tetap mempertahankan
kualitas rasa dari makanan dan minuman yang disajikan karena mayoritas
konsumen tidak mempermasalahkanharganya yang mahal apabila makanan dan
minuman yang dibelinya mempunyai kualitas yang baik serta diharapkan
Warung Ayam Penyet Kak Tari melakukan reestimasi harga agar harga yang
ditetapkan sesuai dengan harapan dan keinginan konsumen.
3. Diharapkan agar Warung Ayam Penyet Kak Tari untuk tetap mempertahankan
keamanan dan kenyamanan tempat parkir untuk konsumen yang membawa
kendaraan pribadinya serta mendesain kembali bangunan sehingga warung
tersebut lebih mudah terlihat dan menambah pengunjung.
4. Diharapkan agar Warung Ayam Penyet Kak Tari untuk melakukan promosi
melalui media elektronik dan cetak dengan harapan untuk meningkatkan
penjualanserta melakukan promosi yang lebih gencar melalui media sosial
seperti instagram.
5. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyarankan bagi peneliti
selanjutnya agar mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan
variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA
Abdurachman, U. (2004). Analisis Faktor-Faktor yang Menimbulkan Kecenderungan Minat Beli Konsumen Sarung (Studi Perilaku Konsumen Sarung di Jawa Timur). Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, 34 - 53. Alma, B. (2011). Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV. Alfabeta. Dhruv, G., & Levy, M. (2014). Marketing. New York: The McGraw - Hill. Fawzeya, N. (2017). Pengaruh Harga, Kualitas Pelayanan dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Rumah Makan Dutarasa 26 Banjarbaru). [Skripsi]. Surakarta (ID). : Universitas Muhammadiyah. Hasan, A. (2008). Marketing Dari Mulut Ke Mulut. Jakarta: Medpress. Heizer, J., & Render, B. (2006). Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat. Hermawan, A. (2013). Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Ichwanul, A. (2013). Pengaruh Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Produk Minuman Coca-Cola. [Skripsi]. Surakarta (ID): Universitas Sumatera Utara. Karnawati, T. A. (2010). Pengaruh Variabel Produk, Harga, Lokasi, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian pada Rumah Makan Padang Sederhana di Kota Malang. Jurnal Ilmiah Bisnis Dan Ekonomi ASIA Malang. Kotler, P. (2008). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Indeks. Kotler, P., & Amstrong, G. (2014). Principle Of Marketing. New Jersey: Pearson Pretice Hall. Kotler, P., & Amstrong, G. (2016). Prinsip - Prinsip Pemasaran. Erlangga: Jakarta. Kotler, P., & Amstrong, G. (2016). Prinsip - Prinsip Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kotler, P., & Keller, K. L. (2007). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Indeks. Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management. New Jearsey: Pearson Education. Laksana, F. (2008). Manajemen Pemasaran (Pendekatan Praktis). Yogyakarta: Graha Ilmu. Samosir, C. B., & K, A. B. (2015). Pengaruh Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk Enervon-C. [Skripsi]. Jakarta (ID): Universitas Mercu Buana. Setiadi, N. (2011). Perilaku Konsumen. Penerbit Kencana. Situmorang, S. H., & Lutfi, M. (2012). Analisis Data Untuk Risett Manajemen Dan Bisnis. Medan: USU Press.
91
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 92
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RND. Bandung: Alfabeta. Sujarweni, V. (2015). Metode Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Supramono, & Haryanto, J. O. (2006). Desain Proposal Penelitian Studi Pemasaran. Yogyakarta: Andi. Syafrizal, Y. A. (2015). Analisis Pengaruh Produk, Harga, Promosi dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Pada UD. Aneka Karya Glass di Surakarta. [Skripsi]. Surakarta (ID): Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tantia, D. R. (2017). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, Promosi dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Makanan Cepat Saji KFC Coffee Kedaton Bandar Lampung. [Skripsi]. Lampung (ID): Universitas Lampung. Tjiptono, F. (2011). Pemsaran Jasa. Malang: Bayumedia. Tjiptono, F. (2014). Pemasaran Jasa : Prinsip, Penerapan dan Penelitian. Yogyakarta: Andi. Tjiptono, F. (2015). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi. Tobing, R. F. (2015). Pengaruh Produk, Lokasi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Roemah Kopi Dolok Tebing Tinggi. [Skripsi]. Medan (ID): Universitas Sumatera Utara. Walukow, M., & Sepang. (2014). Pengaruh Produk, Harga, Promosi dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Bantenan Center Sonder Minahasa. [Skripsi]. Manado (ID): Universitas Sam Ratulangi Manado. Widayanti, A. (2015). Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian di Kedai CS Warung Kopi Mendungan Kartasura. [Skripsi]. Surakarta (ID): Universitas Muhammadiyah Surakarta. Yunianto, D. R. (2016). Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian di Rumah Makan Spesial Sambal Gonian. [Skripsi]. Surakarta (ID): Universitas Muhammadiyah.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Kuisioner Penelitian
PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI WARUNG AYAM PENYET KAK TARI BAGIAN PENDAHULUAN
Pernyataan dalam kuesioner ini untuk memenuhi data penelitian dalam penyususan skripsi dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Lokasi dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Ayam Penyet Kak Tari pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara” pada Program Studi Manajemen Universitas Sumatera Utara. Untuk mengetahui pengaruh dari kualitas produk, harga, lokasi dan promosi terhadap keputusan pembelian pada Warung Ayam Penyet Kak Tari, maka dibutuhkan pendapat dari responden untuk melengkapi penelitian ini. Oleh karena itu, saya mengharapkan kesediaan waktu anda untuk mengisi kuesioner ini dengan jawaban yang sebenar-benarnya sesuai dengan penilaian yang anda miliki untuk membantu penelitian ini. Atas kepercayaan dan kesediaan anda, saya ucapkan terimakasih.
I IDENTITAS RESPONDEN
Nama : Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan Jurusan : Stambuk :
II BAGIAN ISI
Petunjuk : Mohon saudara/i memberikan tanda cek list (√) pada jawaban atau kolom yang tersedia dibawah ini sesuai dengan pendapat saudara/i mengenai pertanyaan yang diberikan. Ada lima alternatif jawaban diantaranya sebagai berikut:
93
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 94
1. Sangat Setuju (SS) : skor 5 2. Setuju (S) : skor 4 3. Ragu-Ragu (RR) : skor 3 4. Tidak Setuju (TS) : skor 2 5. Sangat Tidak Setuju (STS) : skor 1
1. Variabel Kualitas Produk (X1)
STS TS RR S SS No. Pernyataan 1 2 3 4 5 Warung Ayam Penyet Kak Tari 1. Ringroad menyajikan makanan dan minuman dengan bersih Warung ayam penyet kak Tari 2 menyediakan menu yang beragam Tampilan makanan di warung ayam 3 penyet kak Tari menarik bagi pelanggan. Kualitas makanan di warung ayam 4 penyet kak Tari sesuai dengan ekspetasi pelanggan
2. Variabel Harga (X2)
STS TS RR S SS No. Pernyataan 1 2 3 4 5 Harga makanan dan minuman yang 1. ditawarkan Warung Ayam Penyet Kak Tari Ringroad terjangkau. Harga makanan dan minuman di 2. Warung Ayam Penyet Kak Tari Ringroad sesuai dengan kualitasnya. Harga makanan dan minuman di Warung Ayam Penyet Kak Tari 3. Ringroadbersaing dengan warung ayam penyet lainnya.
3. Variabel Lokasi (X3)
STS TS RR S SS No. Pernyataan 1 2 3 4 5 Saya merasa lokasi warung ayam penyet kak Tari Ringroad dilalui oleh 1. banyak kendaraan sehingga mudah dijangkau. Saya merasa lokasi warung ayam 2. penyet kak Tari Ringroadmudah dilihat Warung Ayam Penyet Kak Tari 3. Ringroad memiliki lokasi parkir yang luas.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 95
4. Variabel Promosi (X4)
STS TS RR S SS No. Pernyataan 1 2 3 4 5 Warung ayam penyet kak Tari sering 1. memberikan promosi melalui radio atau koran. Promosi yang dilakukan oleh warung 2. ayam penyet kak Tari sangat informatif, aktual dan jelas Setiap hari warung ayam penyet kak 3. Tari melakukan promosi baik melalui radio maupun media cetak Waktu Promosi yang dilakukan 4. warung ayam penyet kak Tari cukup baik. Promosi yang dilakukan oleh warung 5. ayam penyet kak Tari menyasar ke pelanggan
5. Variabel Keputusan Pembelian (Y)
STS TS RR S SS No. Pernyataan 1 2 3 4 5 Saya membeli di Warung Ayam Penyet 1. Kak Tari Ringroad karena menginginkan masakanayam penyet. Sebelum saya membeli di warung ayam penyet kak Tari Ringroad, saya 2. sudah mencari informasi tempat yang menjual ayam penyet lezat. Saya melakukan evaluasi dengan membandingkan makanan dan 3. minuman yang ada di Warung Ayam Penyet Kak Tari Ringroad dengan rumah makan pesaing Saya merasa mantap membeli di 4. Warung Ayam Penyet Kak Tari Ringroad
BAGIAN PENUTUP Atas bantuan saudara/i mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 96
Lampiran 2
Uji Validitas
Scale Mean if Item Scale Variance Corrected Item- Cronbach's Alpha
Deleted if Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
VAR00001 76.2333 51.151 .661 .917 VAR00002 76.0333 53.413 .533 .920 VAR00003 76.0000 53.172 .552 .919 VAR00004 76.1667 50.764 .659 .917 VAR00005 76.2000 51.407 .606 .918 VAR00006 75.9667 50.861 .625 .917 VAR00007 76.1667 53.109 .396 .923 VAR00008 76.0333 50.171 .723 .915 VAR00009 76.2000 51.407 .606 .918 VAR00010 76.0667 52.961 .467 .921 VAR00011 76.0333 50.171 .723 .915 VAR00012 76.2000 51.407 .606 .918 VAR00013 76.0667 52.961 .467 .921 VAR00014 76.3333 52.161 .460 .922 VAR00015 76.1333 51.085 .604 .918 VAR00016 76.0667 51.375 .753 .915 VAR00017 76.0000 52.414 .510 .920 VAR00018 76.2000 48.855 .720 .915 VAR00019 75.9000 51.886 .706 .916
Lampiran 3
Uji Reliabilitas
Cronbach's Alpha N of Items .922 19
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 97
Lampiran 4
Distribusi Jawaban Responden
X1 X2 X3 X4 Y No 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 5 3 4 5 5 5 4 5 5 4 5 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5 3 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 2 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 2 4 6 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 7 4 4 4 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 8 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 10 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 11 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 13 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 14 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 15 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 17 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 18 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 19 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 4 5 4 3 4 4 3 5 20 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 21 5 5 4 5 5 5 4 4 5 3 4 5 3 3 4 4 5 4 5 22 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 25 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 27 4 5 5 3 4 5 5 3 4 4 3 4 4 4 3 4 5 3 4 28 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 29 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 31 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 32 5 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 33 4 4 4 4 4 4 2 4 3 5 4 3 5 3 2 4 3 3 3 34 3 3 3 4 5 4 3 2 2 4 2 2 4 4 2 3 3 2 3 35 4 4 4 4 5 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 36 4 3 4 4 3 5 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 98
X1 X2 X3 X4 Y No 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 4 37 2 2 3 4 4 5 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 38 4 3 4 4 4 3 2 5 5 3 5 5 3 4 4 4 3 3 3 39 3 3 5 4 5 3 4 5 5 4 5 5 4 5 4 3 3 4 3 40 2 2 4 4 5 3 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 2 3 41 4 4 4 4 4 5 3 3 3 2 3 3 2 2 3 4 3 4 4 42 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 2 43 5 4 4 4 5 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 4 4 2 5 44 5 3 4 4 4 5 2 3 4 5 3 4 5 3 4 4 4 4 3 45 4 3 4 5 5 4 3 4 3 4 4 3 4 4 5 3 3 3 4 46 3 4 4 4 4 4 5 5 3 3 5 3 3 4 2 5 4 3 3 47 3 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 48 3 4 4 4 4 4 2 2 3 4 2 3 4 4 4 3 2 4 4 49 5 4 4 4 5 5 3 2 2 5 2 2 5 4 3 5 3 3 2 50 5 5 4 4 4 4 3 3 2 3 3 2 3 4 2 4 3 3 3 51 4 4 4 5 4 4 2 2 3 3 2 3 3 3 4 4 2 2 4 52 4 3 4 4 3 5 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 53 3 3 4 4 5 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 4 5 4 3 54 3 4 4 4 4 5 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 55 2 2 2 3 5 5 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 56 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 4 57 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 58 4 3 4 4 2 4 3 4 2 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 59 4 3 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 60 4 4 5 5 4 4 2 5 5 3 5 5 3 4 2 2 4 4 4 61 5 4 4 4 4 2 4 5 4 5 5 4 5 5 4 2 4 2 2 62 4 5 5 3 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 63 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 64 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 65 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 2 3 5 4 3 66 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 67 3 4 3 3 4 2 3 3 4 2 3 4 2 3 3 3 4 2 3 68 4 4 3 4 4 4 5 4 3 5 4 3 5 4 2 4 4 4 4 69 3 5 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 70 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 71 4 3 2 4 3 3 4 4 2 4 4 2 4 4 3 2 3 3 5 72 5 2 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 3 4 73 4 4 3 4 3 4 3 4 5 4 4 5 4 3 2 4 3 4 3 74 3 4 3 3 3 3 4 5 4 4 5 4 4 3 5 5 3 3 4 75 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 99
X1 X2 X3 X4 Y No 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 4 76 5 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 5 5 4 5 4 4 77 3 2 5 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 78 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 5 79 4 4 5 3 3 4 3 4 5 4 4 5 4 4 5 3 3 4 4 80 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 3 81 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 82 4 4 4 3 3 4 2 4 3 2 4 3 2 4 4 3 3 4 4 83 3 2 3 3 3 3 4 3 2 4 3 2 4 3 4 3 3 3 2 84 2 2 4 5 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 5 2 3 3 4 85 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 86 4 3 4 4 3 4 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 4 4 87 3 4 5 4 3 3 3 3 4 2 3 4 2 3 4 4 3 3 3 88 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 89 5 4 4 4 3 4 3 5 4 4 5 4 4 5 3 3 4 3 4 90 3 5 4 2 4 2 4 3 5 4 3 5 4 3 4 4 4 2 3 91 4 3 4 3 2 2 4 4 3 5 4 3 5 4 4 3 4 2 3 92 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 93 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 94 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 95 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 96 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 97 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 98 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 99 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3
Lampiran 5
Analisis Karakteristik Responden
1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia
Valid Frequency Percent Percent <20 tahun 9 9.0 9.1 20-25 tahun 21 21.0 21.2 Valid 26-30 tahun 34 34.0 34.3 >30 tahun 36 36.0 35.4 Total 99 100.0 100.0
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 100
2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Valid Laki-laki 43 43.4 43.4 Perempuan 56 56.6 56.6 Total 99 100.0 100.0
Lampiran 6
Analisis Deskriptif Variabel
1. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Produk (X1)
STS TS KS S SS Item Mean Ket f % f % f % F % f % Kebersihan produk 0 0 5 5,1 20 20,2 57 57,6 17 17,2 3,8 S Menu yang beragam 0 0 10 10,1 23 23,2 53 53,5 13 13,1 3,7 S Tampilan menarik 0 0 4 4,0 13 13,1 63 63,6 19 19,2 4 S Kualitas nakanan 0 0 1 1,0 18 18,2 64 64,6 16 16,2 4 S sesuai ekspetasi
2. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X2)
STS TS KS S SS Item Mean Ket F % F % f % f % f % Harga yang 0 0 5 5,1 24 24,2 51 51,5 19 19,2 3,8 S terjangkau Harga sesuai dengan 0 0 5 5,1 20 20,2 50 50,5 24 24,2 3,9 S kualitas produk Harga Bersaing 0 0 9 9,1 35 35,4 44 44,4 11 11,1 3,5 S
3. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lokasi (X3)
STS TS KS S SS Item Mean Ket F % F % F % f % f % Mudah dijangkau 0 0 7 7,1 26 26,3 44 44,4 22 22,2 3,8 S Mudah dilihat 0 0 7 7,1 28 28,3 49 49,5 15 15,2 3,7 S Area parkir yang 0 0 6 6,1 21 21,2 51 51,5 21 21,2 3,8 KS luas
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 101
4. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Promosi (X4)
STS TS KS S SS Item Mean Ket f % F % F % F % f % Sering promosi 0 0 7 7,1 26 26,3 43 43,4 23 23,2 3,8 S Kualitas promosi 0 0 7 7,1 26 26,3 51 51,5 15 15,2 3,8 S Promosi melalui 0 0 6 6,1 21 21,2 52 52,5 20 20,2 3,7 S media Waktu promosi 0 0 6 6,1 21 21,2 52 52,5 20 20,2 3,8 S Ketepatan promosi 0 0 3 3,0 30 30,3 54 54,5 12 12,1 3,7 S
5. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y)
STS TS KS S SS Item Mean Ket F % F % F % f % f % Keinginan untuk 0 0 5 5,1 25 25,3 56 56,6 13 13,1 3,7 S menggunakan produk Mencari informasi 0 0 3 3,0 36 36,4 42 42,4 18 18,2 3,7 S produk dari orang lain Melakukan evaluasi 0 0 13 13,1 30 30,3 44 44,4 12 12,1 3,5 S produk Memutuskan untuk 0 0 4 4,0 27 27,3 51 51,5 17 17,2 3,8 S membeli produk
Lampiran 7
Analisis Regresi Linear Berganda
Standardized Unstandardized Coefficients Model Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -1.138 1.386 -.821 .414 Kualitas Produk .267 .088 .232 3.027 .003 Harga .437 .130 .300 3.354 .001 Lokasi .148 .073 .176 2.032 .045 Promosi .219 .093 .254 2.342 .021
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 102
Lampiran 8
Uji Normalitas
1. Uji Normalitas dengan Histogram
2. Uji Normalitas dengan P-P Plot
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 103
3. Uji Kolmogorov – Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 99 Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.43636964 Most Extreme Differences Absolute .075 Positive .045 Negative -.075 Test Statistic .075 Asymp. Sig. (2-tailed) .187c a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction.
Lampiran 9
Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 (Constant) Kualitas Produk .711 1.406 Harga .522 1.916 Lokasi .553 1.809 Promosi .355 2.818
Lampiran 10
Uji Heteroskedastisitas
Unstandardized Standardized Model Coefficients Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .651 .906 .719 .474 Kualitas Produk .001 .058 .002 .017 .987 Harga -.040 .085 -.066 -.465 .643 Lokasi .026 .047 .075 .542 .589 Promosi .020 .061 .056 .323 .747
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 104
Lampiran 11
Uji Signifikan Simultan (Uji- )
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 313.992 4 78.498 36.495 .000b Residual 202.189 94 2.151 Total 516.182 98 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian b. Predictors: (Constant), promosi, kualitas produk, lokasi, harga
Lampiran 12
Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Unstandardized Standardized Model Coefficients Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -1.138 1.386 -.821 .414 Kualitas Produk .267 .088 .232 3.027 .003 Harga .437 .130 .300 3.354 .001 Lokasi .148 .073 .176 2.032 .045 Promosi .219 .093 .254 2.342 .021
Lampiran 13
Uji Koefesien Determinasi (R2)
Model Summaryb Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate 1 .780a .608 .592 1.46661 a. Predictors: (Constant), promosi, kualitas produk, lokasi, harga b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA