PENGARUH INOVASI PRODUK DAN KINERJA PEMASARAN TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING (Studi Kasus Rumah Makan Pallubasa Serigala)
SKRIPSI
OLEH KARMILA 105721122716
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2020
PENGARUH INOVASI PRODUK DAN KINERJA PEMASARAN TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING (Studi Kasus Rumah Makan Pallubasa Serigala)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Jurusan Manajemen
Disusun Dan Diajukan Oleh:
KARMILA NIM 105721122716
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2020
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
PERSEMBAHAN
Dengan penuh kerendahan hati dan rasa syukur
kepada Allah SWT yang tiada henti,
skripsi ini kupersembahkan
untuk
Kedua Orang Tuaku Tercinta
Dan
Orang-orang Tersayang
MOTTO HIDUP “Ilmu Adalah Harta Yang Tak Akan Pernah Habis”
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
vii
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Inovasi Dan Kinerja Pemasaran
Terhadap Keunggulan Bersaing (Rumah Makan Pallubasa Serigala)”
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Shalawat serta salam penulis haturkan kepada baginda Rasulullah
Muhammad SAW, kepada keluarga serta sahabat-sahabat beliau yang telah menerbakan permadani-permadani kebenaran dan memerangi benih-benih kebatilan hingga kita dapat merasakan ketentraman hidup saat ini.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua penulis Bapak Muhammad Dahir dan Ibu Juniati yang selalu mendoakan penulis dalam setiap langkahnya, yang selalu memberi dukungan, memberi motivasi dan berkorban demi masa depan penulis dan juga kepada saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendoakan, membantu dan memberi dorongan kepada penulis selama ini. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dan berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan berterimakasih banyak. Dalam
viii
penulisan skripsi ini, penulis banyak menemui kesulitan dan hambatan dalam penulisan dan penyusutan, namun berkat do’a, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, dari lubuk hati yang paling dalam mengucapkan terimakasih :
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulung, SE.,MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE., M.SI selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Moh. Aris Pasigai,SE.,M.M, selaku pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Bapak Samsul Rizal, SE.,MM, selaku pembimbing II yang telah berkenan
membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah menuangkan ilmunya kepada
penulis selama mengikuti perkuliahan.
7. Kepada seluruh staf (tata usaha) yang telah memberikan pelayanan yang baik
selama ini.
8. Kepada teman-teman seperjuangan Manajemen 16.F yang telah memberikan
begitu banyak sumbangan pemikiran, selalu memotivasi dan memberikan
nasihat ketika penulis berpikir untuk menyerah.
ix
9. Kepada kakak-kakak khususnya di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang juga selalu
mendoakan dan memberikan dukungan kepada penulis.
10. Terima kasih untuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu
yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya
sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.
Akhirnya, sungguh penulis menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Allah SWT dan kekurangan tidak lepas dari kodrat kita sebagai manusia biasa. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.
Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater kampus Biru Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Makassar, Agustus 2020
KARMILA
x
ABSTRAK
KARMILA, 2020. Pengaruh Inovasi Produk dan Kinerja pemasaran Terhadap Keunggulan Bersaing (Studi kasus rumah makan Pallubasa Serigala). Dibimbing oleh Pembimbing I Moh. Aris Pasigai dan Pembimbing II Samsul Rizal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh inovasi produk terhadap keunggulan bersaing rumah makan Pallubasa Serigala, (2) pengaruh kinerja pemasaran terhadap keunggulan bersaing rumah makan Pallubasa serigala. Penelitian ini merupakan penelitian bersifat asosiatif dan explantori. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan pada rumah makan Pallubasa Serigala. Teknik penentuan sampel menggunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel sebanyak 42 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner yang telah diuji validitas dan realibilitasnya dan menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif signifikan antara inovasi produk terhadap keunggulan bersaing pada rumah makan Pallubasa Serigala dari hasil pengujian t hitung 2977 > t tabel 1,681, (2) tidak terdapat pengaruh positif signifikan antara kinerja pemasaran terhadap keunggulan bersaing rumah makan Pallubasa serigala dari hasil pengujian t hitung -475 < t tabel 1,681.
Kata Kunci :Inovasi produk, Kinerja Pemasaran, Keunggulan Bersaing
xi
ABSTRACT
KARMILA, 2020. The Effect of Inovation and marketing performance on competitive advantage (case study on the restaurant Pallubasa Serigala). Supervised by Supervisor I Moh. Aris Pasigai and Supervisor II Samsul Rizal
This study aims to determine: (1) the effect of product innovation on the competitive advantage of the Pallubasa Serigala restaurant, (2) the effect of marketing performance on the competitive advantage of the Pallubasa Wolf restaurant. This research is an associative and exploratory research. The population in this study were all employees at the Pallubasa Serigala restaurant. The sampling technique used the Slovin formula with a total sample size of 42 people. The data collection technique uses a questionnaire that has been tested for validity and reliability and uses multiple linear regression analysis techniques. The results of this study indicate that: (1) there is a significant positive effect between product innovation on competitive advantage at the Pallubasa Serigala restaurant from the test results t count 2977> t table 1.681, (2) there is no significant positive effect between marketing performance on the competitive advantage of restaurants. Pallubasa wolves from the test results t count -475 Keywords: product innovation; marketing performance; competitive advantage xii DAFTAR ISI SAMPUL ...... i HALAMAN JUDUL ...... ii HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO ...... iii HALAMAN PERSETUJUAN ...... iv HALAMAN PENGESAHAN ...... v HALAMAN PERNYATAAN ...... vi KATA PENGANTAR ...... vii ABSTRAK ...... x ABSTRACT ...... xi DAFTAR ISI ...... xii DAFTAR TABEL ...... xiv DAFTAR GAMBAR ...... xv DAFTAR LAMPIRAN ...... xvi BAB I PENDAHULUAN ...... 1 A. Latar Belakang ...... 1 B. Perumusan Masalah ...... 3 C. Tujuan Penelitian ...... 3 D. Manfaat Penelitian ...... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...... 6 A. Pengertian Pemasaran ...... 6 B. Inovasi Produk ...... 7 C. Kinerja Pemasaran ...... 10 D. Keunggulan Bersaing ...... 12 E. Tinjauan Empiris ...... 14 xiii F. Kerangka Konsep ...... 16 G. Hipotesis ...... 18 BAB III METODE PENELITIAN ...... 19 A. Jenis Penelitian ...... 19 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...... 19 C. Definisi Operasional Variabel ...... 19 D. Populasi dan Sampel ...... 21 E. Teknik Pengumpulan Data ...... 23 F. Metode Analisis Data ...... 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...... 28 A. Gambaran Umum Perusahaan ...... 28 B. Deskripsi Responden Penelitian ...... 30 C. Deskripsi Variabel Penelitian ...... 32 D. Analisis Data Hasil Penelitian ...... 37 E. Pembahasan Dan Hasil Penelitian ...... 42 BAB V PENUTUP ...... 45 A. Kesimpulan ...... 45 B. Saran ...... 45 DAFTAR PUSTAKA ...... 46 xiv DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tinjauan Empiris ...... 14 Table 2.2 Indikator Dan Skala Pengukuran ...... 21 Table 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...... 31 Table 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ...... 31 Table 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ...... 32 Table 4.4 Frekuensi Item Variabel Inovasi produk ...... 33 Table 4.5 Frekuensi Item Variabel Kinerja Pemasaran ...... 34 Table 4.6 Frekuensi Item Variabel Keunggulan Bersaing ...... 36 Table 4.7 Uji Validitas ...... 37 Table 4.8 Uji Realibilitas ...... 38 Table 4.9 Uji Normalitas ...... 39 Table 4.10 Uji Multikolinearitas ...... 39 Table 4.11 Uji Heterokedastisitas ...... 40 Table 4.12 Uji T ...... 41 xv DAFTAR GAMBAR Gambar.1 Kerangka Pemikiran ...... 17 xvi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Data Tabulasi Inovasi produk ...... 49 Lampiran 2 : Data Tabulasi Kinerja Pemasaran ...... 50 Lampiran 3 : Data Tabulasi Keunggulan Bersaing ...... 51 Lampiran 4 : Uji Validitas Inovasi produk ...... 52 Lampiran 5 : Uji Validitas Kinerja Pemasaran ...... 53 Lampiran 6 : Uji Validitas Keunggulan Bersaing ...... 54 Lampiran 7 : Uji Realibilitas Inovasi produk ...... 55 Lampiran 8 : Uji Realibilitas Kinerja Pemasaran ...... 55 Lampiran 9 : Uji Realibilitas Keunggulan Bersaing ...... 55 Lampiran 10 : Uji Normalitas ...... 56 Lampiran 11 : Uji Heterokedasisitas ...... 57 Lampiran 12 : Uji Multikolinearitas ...... 57 Lampiran 13 : Uji Regresi Linear Berganda ...... 58 Lampiran 14 : Kuesioner Penelitian ...... 60 Lampiran 15 : Foto Dokumentasi ...... 64 xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai Negara kepulauan sangat kaya akan keanekaragaman budaya, suku bangsa, ras dan agama serta dianugerahi kekayaan yang sangat luar biasa. Salah satu kekekayaan yang terdapat di dalamnya adalah kekayaan mengenai keanekaragaman jenis-jenis makanan yang sangat kaya akan rasa dan rempah disetiap kota di seluruh Indonesia. Pada proses modernisasi yang ditandai dengan tumbuh pesatnya perkembangan yang terjadi saat ini telah menyebabkan terjadi perubahan di berbagai bidang kehidupan, seperti ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi dan keadaan ekonomi yang semakin membaik menyebabkan perubahan pada pola konsumsi masyarakat yang juga mengharuskan perusahaan untuk menciptakan produk sesuai keinginan dan kebutuhan masyarakat. Akhriandi: 2017, berpendapat bahwa produk merupakan sesuatu yang ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan dari perusahaan, melalui kebutuhan dan keinginan konsumen. Meningkatnya pertumbuhan UKM di Indonesia ternyata cukup didominasi oleh industri makanan dan minuman. Perkembangan ini menjadi peluang usaha bagi pelaku usaha untuk mengembangkan usaha dibidang pelayanan penyedia makanan, antara lain dengan cara membuka restoran, rumah makan, dan kafe. 1 2 Kota Makasssar sebagai ibu kota provinsi Sulawesi selatan merupakan kota yang memiliki wisata kuliner yang sangat luar biasa. Terbukti dari rumah makan, restoran, cafe,toko kue dll. Yang selalu memanjakan mata disepanjang jalan kota Makassar dengan berbagai macam konsep yang bertujuan untuk memberikan kepuasan dan kenyamanan pada setiap pengunjung dan pelanggannya. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan dituntut untuk memilih dan menetapkan strategi yang dapat digunakan untuk menghadapi persaingan. Inovasi merupakan kunci keberhasilan bagi sebuah usaha. Perubahan pasar yang sangat cepat dan persaingan kompleks menuntut inovasi secara terus-menerus. Aktivitas inovasi yang kreatif baik itu inovasi proses maupun produk akan meningkatkan kemampuan perusahaan menciptakan produk yang berkualitas, selanjutnya diharapkan akan mampu meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan yang pada akhirnya berdampak pada kinerja perusahaan. (Ekawati: 2016) dalam (Made Caesar, dkk: 2017). Inovasi merupakan proses teknologis, manajerial dan sosia, yang mana gagasan atau konsep baru pertama kali diperkenalkan untuk dipraktekkan dalam suatu kultur (Hartini, dkk: 2013) dalam (Made Caesar, dkk, 2017). Semakin menjamurnya bisnis kuliner dan makanan baik itu yang berkonsep restoran, rumah makan, atau café membuat masyarakat diberi begitu banyak pilihan variasi makanan dan kuliner. Rumah makan Pallubasa Serigala adalah salah satu rumah makan khas Makassar yang memiliki ciri khas dalam rasa dan penyajiannya sehingga menjadikan 3 rumah makan tersebut banyak diminati, bukan hanya oleh masyarakat Makassar saja melainkan juga oleh wisatawan-wisatawan baik domestic maupun mancanegara. Dan dengan mengamati semakin banyaknya perubahan dari setiap gaya hidup konsumen juga berbagai sikap yang mempengaruhi pembelian serta dengan adanya penelitian dari Gozali, et.,all (2015) dalam Victor Ringhard Pattipeilohy (2018), menyatakan bahwa semakin baik kinerja pemasaran akan semakin meningkatkan keunggulan bersaing dari perusahaan. Dengan ini penulis terdorong untuk mengkaji lebih lanjut mengenai “Pengaruh Inovasi Produk Dan Kinerja Pemasaran Terhadap Keunggulan Bersaing pada Rumah Makan Pallubasa Serigala”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah inovasi produk berpengaruh positif signifikan terhadap keunggulan bersaing? 2) Apakah kinerja pemasaran berpengaruh positif signifikan terhadap keunggulan bersaing? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan dari rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh inovasi produk terhadap keunggulan bersaing. 4 2) Untuk mengetahui pengaruh kinerja pemasaran terhadap keunggulan bersaing. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat oleh beberapa pihak, antara lain: 3) Manfaat Teoritis a. Bagi Penulis Bagi penulis agar dapat meningkatkan pemahaman penulis tentang pengaruh inovasi produk dan kineja pemasaran terhadap keunggulan bersaing pada rumah makan Pallubasa Serigala. b. Bagi Pembaca Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penambahan informasi, referensi, serta dapat dijadikan sebagai perbandingan bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian dengan obyek penelitian ataupun judul yang sama. Penelitian ini juga dapat dijadikan bahan untuk melakukan kajian dan diskusi mengenai manajemen pemasaran yang berkaitan dengan inovasi dan kinerja pemasaran terhadap keunggulan bersaing. 4) Manfaat Praktis a. Bagi pihak perusahaan Dari hasil penelitian ini perusahaan diharapkan dapat memanfaatkan sebagai bahan informasi untuk meningkatkan penjualan 5 b. Bagi Pihak Akademis Penelitian ini diharapkan menjadi bahan perbandingan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian sejenis, ataupun penelitian yang lebih luas terutama yang berkaitan dengan inovasi produk, kinerja pemasaran dan keunggulan bersaing. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan proses sosial dimana priibadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan. tidak langsung pasar merupakan tempat untuk mewujudkan pertukaran nilai dengan yang lain yang menguntungkan. Dalam arti sempit pemasaran sering diartikan sebagai kegiatan menyalurkan atau mendistrbusikan barang atau jasa kepada konsumen. Akhriandi (2017), Konsep pemasaran beranggapan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada pesaing dalam menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang lebih baik kepada pasar sasaran yang dipilih. Menurut Kotler dan Armstrong (2015:29) dalam (Fingky Verawati F.dkk:2018), pemasaran sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan dengan pelanggan yang kuat untuk menangkap nilai dari konsumen sebagai imbalan. Didefinisikan secara luas, pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain (Siti Nurma Rosmitha:2017). Dalam konteks bisinis lebih sempit, pemasaran mencakup menciptakan hubungan pertukaran muatan nilai dengan pelanggan yang 6 7 menguntungkan (Siti Nurma Rosmitha:2017), Karena itu pemasaran sebaiknya tidak hanya mengerti apa yang diinginkan oleh konsumen saja tetapi juga kebutuhan konsumen. Fungsi utama mengapa kegiatan pemasaran dilakukan adalh untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan, untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen, dan untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang. Untuk menunjang kesuksesan pemasar, perusahaan dapat menggunakan sejumlah alat untuk mendapatkan tanggapan dari konsumen. Dalam pemasaran terdapat salah satu strategi yang disebut bauran pemasaran atau marketing mix. Bauran pemasaran memiliki peran penting dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Pemasaran mengandung dua faktor yang terpisah berhubungan erat, yakni: pasar sasaran dan bauran pemasaran. Siti Nurma Rosmitha (2017Strategi) Tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk yang dijual akan cocok ssuai dengan keinginan pelanggan, sehingga produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang harus difikirkan selanjutnya adalah bagaimana membuat produk tersebut tersedia. B. Inovasi Produk 1. Pengertian Inovasi Produk Perkembangan yang semakin pesat menghadirkan tantangan bagi setiap perusahaan agar mampu berinovasi secara 8 berkesinambungan dalam rangka menciptakan sesuatu yang menarik dan berguna. Wiratmo (2011) dalam Ita Musliha (2014). Dengan berinovasi perusahaan akan lebih berhasil merespon lingkungannya dan mengembangkan kemampuan yang dapat menghasilkan keunggulan bersaing. Inovasi sering digunakan untuk merujuk pada perubahan yang dirasakan sebagai hal yang baru oleh masyarakat yang mengalami perubahan. Namun demikian dalam konteks pemasaran dan konteks perilaku konsumen inovasi dikaitkan dengan produk atau jasa yang sifatnya baru. Baru untuk merujuk pada produk yang memang benar-benar belum pernah ada sebelumnya di pasar dan baru dalam arti ada hal yang berbeda yang merupakan penyempurnaan atau perbaikan dari produk sebelumnya yang pernah ditemui konsumen di pasar. Sesuatu hal yang inovatif bukan hanya melahirkan sesuatu yang baru namun haruslah bermanfaat bagi sang inovator atau orang lain juga, artinya sesuatu yang inovatif tersebut dapat berguna bagi inovator contohnya dapat lebih menghemat, lebih efisien dalam pembuatan produk, dapat menghasilkan keuntungan yang banyak, dan bermanfaat bagi orang lain. Suatu inovasi dapat bersifat baru bagi individu atau perusahaan, baru bagi pasar, bagi negara atau daerah dan bagi dunia Farisi (2013) dalam Ita Musliha (2014). Kunci utama untuk mememnangkan persaingan adalah dengan menciptakan inovasi. Karena inovasi adalah salah satu sumber pertumbuhan perusahaan. Inovasi akan meningkatkan nilai 9 tambah suatu produk, inovasi akan menciptakan suatu produk baru yang memberikan solusi yang lebih baik bagi pemecahan masalah yang dihadapi konsumen. (Masda, 2012) dalam (Victor Ringhard Pattipeilohy:2018) Kata inovasi dapat diartikan sebagai “proses” atau “hasil” pengembangan dan atau pemanfaatan atau mobilisasi pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk, proses, yang dapat memberikan nilai yang lebih berarti. Inovasi adalah transformasi pengetahuan kepada produk, proses dan jasa baru, tindakan menggunakan sesuatu yang baru. Sutarno (2012). (Menurut Myers & Marquis) dalam (Imas Fatimah, dkk:2018), Inovasi produk merupakan hasil dari berbagai macam proses yang digabungkan dan saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain. (Menurut Johne) dalam (Destriani Widianti:2016) membedakan tiga jenis inovasi yaitu inovasi produk, inovasi proses dan inovasi pasar. 1) Inovasi produk memiliki makna paling jelas yaitu menghasilkan pendapatan 2) Inovasi proses menyediakan sarana untuk menjaga dan meningkatkan kualitas dan untuk menghemat biaya 3) Inovasi pasar memperhatikan peningkatan target pasar campuran (mixed of target marketing) dan bagaimana pasar yang terbaik dilayani. Inovasi perusahaan baik inovasi proses dan inovasi produk akan meningkatkan kualitas produk. Dengan inovasi produk dan 10 inovasi proses akan menciptakan berbagai desain produk sehingga meningkatkan alternatif pilihan, meningkatkan manfaat atau nilai yang diterima pelanggan. C. Kinerja Pemasaran 1. Pengertian kinerja pemasaran Setiap perusahaan perlu meningkatkan kinerja perusahaannya untuk menciptakan kondisi perusahaan yang baik serta melakukan tindakan efisien dan efektivitas dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Kinerja merupakan indikator-indikator keberhasilan kerja atau prestasi kerja sesungguhnya yang dicapai seseorang atau organisasi karena melaksanakan tugasnya dengan baik. Kinerja pemasaran selalu dipandang sebagai hasil dari dijalankannya sebuah peran stratejik tertentu. Kinerja pemasran adalah sesuatu yang digunakan untuk mengukur keberhasilan strategi yang digunakan dalam memasarkan produknya di pasar (Sugyarti, dkk:2017) dalam (Aris Mardiyono:2018) Kinerja pemasaran merupakan faktor yang seringkali digunakan untuk mengukur dampak dari strategi yang diterapkan perusahaan. Strategi perusahaan selalu diarahkan untuk menghasilkan kinerja pemasaran (seperti volume penjualan dan tingkat pertumbuhan penjualan) yang baik dan juga kinerja keuangan yang baik. (Pramesti,2012) dalam (Aris Styo Putro:2017) Selanjutnya Pramesti (2012), juga menyatakan bahwa kinerja pemasaran yang baik dinyatakan dalam tiga besaran utama nilai yaitu 11 volume penjualan, pertumbuhan penjualan, dan porsi pasar. Pertumbuhan penjualan akan bergantung pada berapa jumlah pelanggan yang telah diketahui tingkat konsumsi rata-ratanya yang bersifat tetap. Nilai penjualan menunjukkan berapa rupiah atau berapa unit produk yang berhasil dijual oleh perusahaan kepada konsumen atau pelanggan. Semakin tinggi nilai penjualan mengindikasikan semakin banyak produk yang berhasil dijual oleh perusahaan sedangkan porsi pasar menunjukkan seberapa besar kontribusi produk yang ditangani dapat menguasai pasar untuk produk sejenis dibandingkan para competitor (Purwasari, 2014) dalam ((Aris Styo Putro:2017). Keberhasilan kinerja pemasaran ditentukan strategi apa yang digunakan perusahaan dalam bersaing dengan pesaingnya. Kinerja pemasaran berhasil jika data penjualan merupakan jumlah penjualan produk meningkat, jumlah pelanggan meningkat, pendapatan meningkat, pasar semakin luas, dan produk semakin dikenal oleh konsumen atau masyarakat. Nilai penjualan menunjukkan rupiah ataupun unit produk yang terjual, sedangkan pertumbuhan penjualan menunjukkan seberapa besar kenaikan penjualan produk yang sama dibandingkan satuan waktu tertentu, serta porsi pasar menunjukkan seberapa besar kontribusi produk menguasai pasar produk sejenis dibanding competitor. Sugyarti, dkk:(2017) dalam Aris Mardiyono(2018), penelitian baru-baru ini menggaris bawahi bahwa penilaian keuangan manajerial dan kinerja pemasaran adalah konsisten dengan pengukuran- 12 pengukuran kinerja atau pencapaian yang obyektif. Menurut Permadi dalam penelitian Anik Rachmatullina’iya(2017), Kinerja pemasran merupakan konsep untuk mengukur prestasi pemasaran suatu produk. Menurut Song dan Parry dalam (Gita Sugiyarti:2014) variabel kinerja pemasaran dibentuk oleh tiga indikator yaitu pertumbuhan penjualan, pertumbuhan pelanggan dan volume penjualan. D. Keunggulan Bersaing 1. Pengertian Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage) Keunggulan bersaing adalah perkembangan dari nilai yang mampu diciptakan perusahaan untuk pembelinya. Keunggulan bersaing adalah sesuatu yang memungkinkan sebuah perusahaan memperoleh keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata- rata keunggulan yang diperoleh pesaing dalam industri. Keunggulan bersaing sangat penting bagi perusahaan. Menurut Satyagraha dalam (Imas Fatimah:2018),), keunggulan bersaing adalah kemampuan dalam memberikan nilai lebih terhadap produknya yang dapat menciptakan manfaat bagi konsumen dibandingkan dengan pesaing lainnya. Keunggulan bersaing pada dasarnya tumbuh dari nilai atau manfaat yang dapat diciptakan perusahaan bagi para pembelinya. Keunggulan bersaing dapat dilihat dari posisi perusahaan dalam persaingan yang dianalisis dengan melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan tersebut bila dibandingkan dengan para pesaingnya. Keunggulan bersaing 13 bersumber dari kemampuan perusahaaan tersebut mempertahankan superioritas daya dan kemampuannya. Saiman (2014:128) dalam (Chntya,dkk:2014), keunggulan bersaing diharapkan mampu mencapai laba sesuai rencana, meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan kepuasan pelanggan, serta melanjutkan kelangsungan hidup suatu usaha. Menurut Sunyoto (2015:1) dalam Imas Fatimah (2018), keunggulan bersaing dapat dicapai dengan mengembangkan produk secara spesial dan lebih menguntungkan dibandingkan dengan para pesaing. Menurut Sunyoto (2015:3) dalam Imas Fatimah (2018), terdapat lima dimensi yang dapat digunakan untuk menentukan keunggulan bersaing. Kelima dimensi tersebut adalah : 1. Harga 2. Kualitas 3. Pengiriman yang dapat diandalkan 4. Inovasi produk, dan 5. Time to market. Keunggulan bersaing dapat diwujudkan melalui penciptaan keunikan yang dilakukan pada desain produk maupun kemasan, kualitas proses produksi yang lebih baik, pemasaran yang lebih menarik, pelayanan penjualan yang lebih memuaskan konsumen, dan lain sebagainya. (Hartanty dan Ratnawati, 2013) dalam (Victor Ringhard Pattipeilohy:2018) Keunggulan bersaing merupakan jantung kinerja perusahaan dalam pasar bersaing. Keunggulan bersaing pada dasarnya tumbuh 14 dari nilai atau manfaat yang dapat diciptakan perusahaan bagi para pembelinya (Gozali dan Nugroho, 2015) dalam (Victor Ringhard Pattipeilohy:2018) Akhriandi (2018) beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur keunggulan bersaing adalah keunikan produk, kualitas produk dan harga yang bersaing. E. Tinjauan Empiris Penelitian terdahulu menjadi acuan dan pedoman bagi penulis untuk penelitian skripsi selanjutnya adalah sebagai berikut: Tabel 2.1. TINJAUAN EMPIRIS No Nama/Tahun Judul Variable Hasil Penelitian Penelitian Penelitian 1 Imas Fatimah Analisis Inovasi Produk dan dengan Hasnatika dan Pengaruh sebagai variabel Berdasarkan uji Ida Nurnida Inovasi Produk independen hipotesis, hasil (2018) Terhadap sedangkan uji t variabel Keunggulan Keunggulan inovasi produk Bersaing Pada Bersaing (x) memiliki UKM “Duren sebagai variabel pengaruh Kamu Pasti dependen signifikan Kembali” di secara parsial Kota Serang terhadap variabel keunggulan bersaing (y) dengan nilai t hitung >t tabel sebesar 4,226>1,739 nilai signifikan 0,001<0,05. Hasil uji koefisien determinasi ((r²) yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh 15 inovasi produk terhadap keunggulan bersaing memiliki presentasi sebesar 77,8%. 2 Imam Gozali & Analisis Kinerja Dari hasil Chasta Kinerja Pemasaran penelitian dan Nugraha Pemasaran sebagai variabel pengujian (2015) untuk independent hipotesis yang mencapai dan Keunggulan dikemukakan, keunggulan Bersaing maka ditarik bersaing (Studi sebagai variabel kesimpulan pada Central dependent bahwa Industri Kreativitas Pakaian Batik berpengaruh di Pekalongan signifikan terhadap kinerja pemasaran Dan Inovasi berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing serta Kinerja Pemasaran berpengaruh secara signifikan terhadap keunggulan bersaing pada Central industri pakaian Batik Di Pekalongan. 3 Welly Mulyadi, Pengaruh Inovasi, Dari hasil Riswan Inovasi, Kreativitas dan penelitian E.Tarigan & Kreativitas, Kepuasan tersebut dapat Andre dan Kepuasan Konsumen ditarik E.Widjaja Konsumen sebagai variabel kesimpulan (2016) Terhadap independent bahwa Keunggulan dan Keunggulan pengaruh Kompetitif Kompetetif inovasi, Sebuah Studi sebagai variabel kreativitas dan Kasus devendent kepuasan konsumen terhadap keungguglan 16 kompetitif, dimana hasilnya berpengaruh secara persial maupun simultan berdasarkan berpengaruh secara signifikan. 4 Dyah Try Pengaruh Orientasi pasar Variabel inovasi Widarti (2011) Orientasi dan inovasi dan orientasi Pasar dan produk sebagai pasar secara Inovasi Produk variabel simultan Terhadap independen dan berpengaruh Kinerja kinerja terhadap kinerja Pemasaran pemasaran pemasaran, jika sebagai variabel orientasi pasar dependen dan inovasi produk baik maka kinerja pemasaran akan meningkat 5 Aris Mardiyono Analisis Kinerja Berdasarkan (2018) Kinerja pemasaran hasil penelitian Pemasaran sebagai variabel dapat Usaha Kecil independen, disimpulkan Mnengah Di orientasi pasar bahwa ada Kota dan orientasi pengaruh Semarang kewirausahaan signifikan antara sebgai variabel orientasi dependent kewirausahaan terhadap kinerja pemasaran. F. Kerangka Konsep Keunggulan bersaing yang berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk bertahan dalam dunia persaingan. Dalam melakukan suatu inovasi produk, perusahaan dituntut untuk mampu menciptakan produk yang unik yang memberikan keuntungan di atas rata-rata sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Dengan begitu perusahaan akan mendapatkan tingkat 17 pengembalian pasar dengan peningkatan penjualan yang berpengaruh positif terhadap keuntungan perusahaan. Untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan meningkatkan keunggulan bersaing maka perusahaan perlu melakukan inovasi produk perusahaan dengan kapasitas yang besar akan lebih berhasil dalam merespon lingkungan dan mengembangkan kemampuan baru bagi keunggulan bersaing. Hubungan yang terjadi antara Inovasi produk, Kinerja pemasaran dan keunggulan bersaing akan disajikan dalam kerangka pemikiran. Gambar 1. Kerangka Pemikiran Inovasi Produk (X1) 1. Inovasi Produk 2. Inovasi Proses 3. Inovasi Pasar Johne dalam (Destriani Widianti: Keunggulan Bersaing (Y) 2018) 1. Keunikan Produk 2. Kualitas Produk Kinerja Pemasaran (X2) 3. Harga yang Bersaing 1. Pertumbuhan Pendapatan 2. Pertumbuhan Pelanggan (Akhriandi:2018) 3. Volume Penjualan Song dan Parry dalam( Gita Sugiyarti:2016) 18 G. Hipotesis Hipotesis adalah pernyataan sementara yang menghubungkan dua variabel atau lebih. Berdasarkan pada permasalahan yang telah diuraikan terdahulu, maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai jawaban sementara, yaitu: a. (H1) : terdapat pengaruh positif signifikan antara Inovasi Produk dengan Keunggulan Bersaing b. (H2) : terdapat pengaruh positif signifikan antara Kinerja Pemasaran dengan Keunggulan Bersaing BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut Sani dan Vivin (2013:180) dalam Maktsalina Khuddami (20115), Penelitian bersifat associatif dan Explanatori (explanatory research) adalah penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan antara variabel dan menguji hipotesis hubungan antara variabel yang dihipotesiskan. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen yaitu Inovasi dan Kinerja Pemasaran sedangkan variabel dependennya yaitu Keunggulan Bersaing. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Rumah Makan Pallubasa Serigala di Jl. Serigala XIV, Mamajang Dalam, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90132. dan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan September 2020. C. Definisi Operasional Variabel Operasional Variabel adalah penjelasan mengenai cara-cara tertentu yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur (mengoperasionalkan) construsct menjadi variabel yang dituju. Sehingga memungkinkan peneliti yang lain untuk melakukan replikasi (pengulangan) pengukuran dengan cara yang sama, atau mencoba 19 20 mengembangkan cara pengukur construct yang lebih baik. Definisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka digunakan batasan-batasan definisi operasional yang akan digunakan sebagai acuan. Varibel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah: a. Variabel bebas 1. Inovasi produk (X1) Inovasi produk merupakan hasil dari berbagai macam proses yang digabungkan dan saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain. (Menurut Myers & Marquis) dalam (Imas Fatimah, dkk:2018). Variabel independen yang pertama (Inovasi produk) akan ditelusuri dengan menggunakan tiga indikator yaitu inovasi produk, inovasi proses, dan inovasi pasar. 2. Kinerja pemasaran (X2) Kinerja pemasran adalah sesuatu yang digunakan untuk mengukur keberhasilan strategi yang digunakan dalam memasarkan produknya di pasar (Sugyarti, dkk:2017) dalam (Aris Mardiyono:2018). Variabel independen yang kedua ( Kinerja pemasran) akan akan ditelusuri dengan menggunakan tiga indikator, yaitu pertumbuhan penjualan, pertumbuhan pelanggan dan volume penjualan. 21 b. Variabel terikat 1. Keunggulan bersaing (Y) Keunggulan bersaing adalah perkembangan dari nilai yang mampu diciptakan perusahaan untuk pembelinya. Keunggulan bersaing adalah sesuatu yang memungkinkan sebuah perusahaan memperoleh keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata keunggulan yang diperoleh pesaing dalam industri. Variabel dependent yang pertama (Keunggulan bersaing) akan ditelusuri melalui tiga indikator yaitu keunikan produk, kualitas produk dan harga yang bersaing. Tabel. 2.2 Indikator Dan Skala Pengukuran No. Variabel Indikator Pengukuran 1. Inovasi Produk (X1) 1. Inovasi Produk Skala Likert 2. Inovasi Proses 3. Inovasi Pasar 2. Kinerja Pemasaran (X2) 1. Pertumbuhan Skala Likert Penjualan 2. Pertumbuhan Pelanggan 3. Volume Penjualan 3. Keunggulan Bersaing (Y) 1. Keunikan Produk Skala Likert 2. Kualitas Produk 3. Harga yang Bersaing D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek/obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik 22 tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2011:80). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang merupakan sumber informasi data mengenai data yang ada hubungannya dengan penelitian dan dapat diharapkan menjadi keterangan dari apa yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi seluruh karyawan yang bekerja di Rumah Makan Pallubasa Serigala sebanyak 73 orang. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagin dari populasi yang di ambil sebagai sumber dan dapat mewakili seluruh populasi. Sugiyono (2011). Untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus dari Slovin, yakni: ( ) Keterangan: n = Ukuran Sampel 23 N = Populasi e = Presentase kelonggaran ketidak terikatan karena kesalahan pengambilan sampel yang masih diinginkan (0,1). Berdasarkan perhitungan tersebut, maka ukuran sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 42 karyawan di Rumah makan Pallubasa Serigala E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan tiga metode sebagai berikut: 1. Observasi, yakni teknik pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung dengan cara terjun langsung pada bagian kegiatan yang dihadapi dan pencatatan sehingga diperoleh data. 2. Penyebaran kuesioner yaitu pengumpulan data dengan cara menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. F. Metode Analisis Data Metode analisis data merupakan salah satu kegiatan penelitian berupa proses penyusunan dan pengelolaan data guna menafsirkan data yang diperoleh diantaranya: 24 1. Uji Validitas Uji Validitas adalah satu instrument akan mengambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang digunakan untu mengungkapkan suatu yang menjadi sarana pokok pengukuran. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui alat ukur yang telah disusun dan dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat. Dengan demikian, permasalahan validitas instrument (kuisioner) akan menunjuk mampu tidaknya instrumen (kuesioner) yang akan diukur. Metode uji validatas ini dengan cara mengkorelerasikan masing-masing skor item dengan skor total item. Skor total item dengan penjumlahan dari keseluruhan item. Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan SPSS Statistik dengan kriteria berikut: Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. 2. Uji Realibilitas Uji Reliabilitas adalah kesesuaian alat ukur dengan yang diukur, sehinga alat ukur dapat dipercaya atau dapat dihandalkan. Perlu dilakukan pengujian diawal sewaktu analisa 25 sebelum dilakukan pengujian-pengujian. Hal ini bertujuan uji reliabilitas akan dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban- jawaban responden terhadap pertanyaan kuesioner yang diajukan atau dapat juga dikatakan adanya kesamaan jawaban (yang selanjutnya menjadi data) dalam waktu yang berbeda. Uji reliabilitas ini menjadi salah satu syarat penting yang perlu dilakukan pada metode penyebaran kuesioner. Pengujian yang dilakuakan dengan menggunakan SPSS Statisik. Butir pertanyaan sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut : Jika r alpha > r tabel, maka pertanyaan reliabel Jika r alpha < r tabel, maka pertanyaan tidak reliable 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data yang nantinya hal ini menjadi penting diketahui karena berkaitan dengan uji statistic yang tepat digunakan Saeful dan Baharuddin (2014:113). Dalam penelitin ini peneliti menggunakan metode Kolmogrov Smirnov yaitu pengujian normalitas yang banyak dipakai. Uji Kolmogrov Smirnov dengan membandingkan nilai signifikansi > 0,05 maka distribusi dapat dikatakan normal, tetapi sebalik jika signifikasi < 0,05 maka distribusi datanya tidak normal. Adapun kelebihan 26 dalam metode ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamatan dengan pengaatan yang lain. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui adanya linear yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau beberapa variabel yang menjelaskan model regresi. Syarat berlakunya model regresi ganda adalah antar variabel bebasnya tidak memiliki hubungan sempurna atau mengandung multikolinearitas. Deteksi adanya multikolinearitas adalah dengan melihat besaran Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance melalui SPSS dan koefisien korelasi antar variabel bebas. Jika VIF > 10 maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel lainny. Sedangkan apabila model regresi diperoleh VIF < 5 dan torelance di atas 0,1 maka dalam model tersebut tidak terjadi multikolinearitas Ghozali (2005:92). c. Uji Heterokedastisitas Menurut Husein Umar (2011:178), uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas sedangkan untuk varians yang berbeda 27 disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas menggunakan metode uji glejser hal ini bertujuan agar memperkuat hasil yang di dapat dalam uji tersebut. Variabel independen secara signifikan dan secara statistik tidak mempengaruhi variable dependen maka tidak terdapat indikasi heterokedastisitas. Dapat dilihat apabila dari probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5% Imam Ghozali (2011:143). 4. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh beberapa variabel independen (x) terhadap variabel (Y), Analisis linear berganda dilakukan dengan uji t a. Uji Persial (uji t) Uji Statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi dependen. Rumus yang digunakan sebagai berikut: Ho:bi = 0 HA:bi ≠ 0 28 1. Pengaruh Inovasi Produk (X1) terhadap Keunggulan Bersaing (Y) Ho1 : b1 <0, tidak terdapat pengaruh positif X1 Terhadap Y Ha1 : b1 >0, terdapat pengaruh positif X1 terhadap Y 2. Pengaruh kinerja pemasaran (X2) terhadap keunggulan bersaing (Y) Ho2 : b2 < 0, tidak terdapat pengaruh positif X2 terhadap Y Ha2 : b2 > 0, terdapat pengaruh positif X2 terhadap Y Ketentuan dalam pengujian daalah sebagai berikut: a. Jika tingkat signifikan < 5% Ho ditolak dan Ha diterima b. Jika tingkat signifikassi > 5% Ho diterima dan Ha ditolak. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah perusahaan Bagaimana haji Haeruddin (alm) merintis usaha pal lubasa serigala hingga bisa menjadi besar dan punya 3 cabang di Makassar? Itu dimulai pada tahun 1986 silam. Saat itu, haji Haeruddin memulai peruntungannya dengan membuka warung pallubasa. Bermodalkan tenda, bangku dan meja-meja yang sederhana, pria asal Takalar ini merintis usahanya di Pertigaan Jalan AP Pettarani Jalan Rumah Sakit Faisal Makassar. Dahulu kala, sajian yang dikenal murah meriah ini lahir dari kreativitas para tukang pemotong daging (pappolong) yang mendapat sisa-sisa bagian badan sapi yang dipotong. Bagian yang tidak diambil oleh sipemilik Sapi itu, seperti jeroan, usus, hati, dan jantung, limpah, lidah. Setelah diolah menjadi hidangan yang lezat dengan kuah yang khas, Pallubasa kemudian menjadi masakan rakyat yang digemari hingga saat ini. Tidak semua orang yang bisa mengolah Pallubasa menjadi enak dan pas dilidah. Haeruddin adalah satu di antara warga sulsel 28 29 yang diwarisi kemampuan untuk meracik dan menciptakan cita rasa Pallubasa yang nikmat itu. Kemampuan meracik Pallubasa yang diajarkan dari orng tuanya itu menjadi bekal bagi Haji Haeruddin untuk membuka warung Pallubasa sederhana di Jalan AP Pettarani 33 tahun silam. Hanya saja, usahanya Pallubasa itu Cuma berjalan kurang lebih seminggu. Usaha Pallubasa dengan modal tenda dan bangku itu tidak bisa bertahan lama. Tahun 1986, banjir melanda Makassar, bahkan merendam warung Haji Heruddin. Putra Haji Heruddin menceritakan, banjir yang besar di Makassar membuat sang ayahharus memutuskan untuk memindahkan warungnya ketempat lain. Selain banjir, waktu itu pemerintah juga melarang jualan di jalan itu. Jadi mungkin Cuma sekitar seminggu bapak saya jualan di sana, cerita Haji Alkadri Haeruddin. Usahanya sempat kandas, Haeruddin tak tidak patah semangat. Diapun memilih membuka usaha Pallubasa di sekitar rumahnya, di Jalan Serigala. Modalnya juga sama yakni menggunakan tenda dan bangku-bangku. Meskipun tempat juaannya bukan di jalan besar, dia tetap optimis dapat banyak pelanggan. Ada satu prinsip yang dia pegang. 30 Usaha rumah makan itu pada intinya harus punya pelayanan bagus, kualitas rasa dan kebersihan. Tiga ji itu, ujar Alkadri menungkapkan prinsip penting yang diwariskan mendiang ayahnya. Dari usaha yang cuma berbekal tenda dan kursi-kursi, Pallubasa Serigala Haeruddin mulai berkembang perlahan-lahan. Pada awalnya memulai usaha, Haeruddin Cuma menghasilkan hingga sekitar 5 kilogram daging setiap hari. Lalu, berkembang menjadi 10 kilogram, 20 kilogram, hingga 50 kilogram. Sekarang biasa sampai 100 kilogram daging yang habis. Cerita Alkadri. B. Deskripsi Responden Penelitian Gambaran umum responden ini bertujuan untuk mengetahui identitas dari Konsumen yang telah terpilih menjadi responden. Penggolongan responden didasarkan pada jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di Rumah makan Pallubasa Serigala terhadap 60 responden melalui penyebaran kuesioner, maka identitas responden dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin secara umum dapat memberikan perbedaan pada perilaku seseorang. Dalam suatu bidang kerja jenis kelamin seringkali dapat menjadi pembeda aktivitas yang dilakukan oleh 31 individu. Penyajian data responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut ini: Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Presentase 1. Laki-laki 33 79% 2. Perempuan 9 21% Jumlah 42 100% (sumber: Hasil olah kuesioner 2020) Dari tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa pada penelitian ini responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 79%, dan jumah responden berjenis kelamin perempuan sebesar 21%. Hal ini menunjukkan bahwa responden laki-laki menempati posisi terbanyak sebagai proporsi yang lebih dibandingkan dengan perempuan yang bekerja di Rumah makan Pallubasa Serigala. 2. Identitas Responden Berdasarkan Usia Table 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur No Umur Jumlah Presentase 1. 18-30 25 60% 2. 31-45 17 40% 3. 46-55 - 0% Jumlah 42 100% (sumber: Hasil olah kuesioner 2020) Berdasarkan tabel 4.2 diatas, usia responden pada penelitian ini didominasi oleh responden dengan umur 18-30 dengan jumlah persentase terbanyak 60%. Hal ini menunjukkan 32 bahwa karyawan yang bekerja di Rumah makan Pallubasa Serigala di dominasi oleh kalangan yang masih usia 18-30 tahun. 3. Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Table 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan NO. Pendidikan Terakhir Jumlah Presentase 1. SMP 6 14% 2. SMA 36 86% 3. S1 0 0% TOTAL 42 100% (sumber: Hasil olah kuesioner 2020) Berdasarkan pada tabel 4.3 menunjukkan data bahwa dalam penelitian ini didominasi oleh responden dengan pendidikan terakhir SMA dengan persentase sebesar 86% C. Deskripsi Variabel Penelitian Berikut ini dijelaskan tentang item-item yang terdiri dari variabel Inovasi Produk (X1), Kinerja Pemasaran (X2), serta item-item variabel Keunggulan Bersaing (y1). 1. Variabel Independen a. Variabel Inovasi Produk Variabel Inovasi Produk pada penelitian ini diukur melalui 4 butir pertanyaan yang mempersentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Pengembangan variasi rasa Pallubasa Serigala berbeda dari paluubasa yang lain (X1p1), Rumah 33 makan pallubasa serigala selalu mengembangkan proses produksi dengan cara yang lebih efektif dan efisien (X1p2), Rumah makan pallubasa serigala selalu meningkatkan kualitas pada setiap psoses produksi (X1p3), Rumah makan pallubasa serigala memberikan pelayanan untuk mengantarkan produk yang telah dibeli atau dipesan oleh konsumen (X1p4). Hasil tanggapan terhadap kompetensi dapat dijelaskan pada tabel 4.5 berikut: Table 4.4 Frekuensi item variabel Inovasi Produk Item STS TS KS S SS TOTAL (1) (2) (3) (4) (5) F F F F F Nilai Rata2 X1.1 - - 1 24 17 184 4,38 X1.2 - - - 23 19 42 4,45 X1.3 1 22 19 42 4,42 X1.4 - - - 23 19 42 4,45 Total 4,42 (Sumber : Hasil Olah Kuesioner 2020) Table tersebut menunjukkan bahwa responden yang memberikan penilaian terhadap inovasi produk kategori X1p1 rata-rata 4,38 yang berarti berada diantara setuju dengan sangat setuju, responden yang memberikan penilaian terhadap inovasi produk kategori X1p2 rata-rata 4,45 yang berarti berada diantara setuju dengan sangat setuju, responden yang 34 memberikan penilaian terhadap inovasi produk kategori X1p3 rata-rata 4,42, yang berarti berada diantara setuju dengan sangat setuju, meskipun terdapat 1 responden yang memilih kurang setuju, dan responden yang memberikan penilaian terhadap inovasi produk kategori X1p4 rata-rata 4,45 yang berarti berada diantara setuju dengan sangat setuju. Dari empat pertanyaan yang berkaitan dengan variable inovasi produk diperoleh rata-rata jawaban sebesar 4,425 yang berarti berada diantara setuju dengan sangat setuju. b. Kinerja Pemasaran Variabel kinerja pemasaran dalam penelitian ini diukur melalui 3 butir pertanyaan. Jumlah penjualan kami mengalami kenaikan dari tahun ketahun (X2p1), Pelanggan kami mengalami penambahan dari tahun ketahun (X2p2), Hasil penjualan kami mampu memberikan laba bersih kepada perusahaan kami (X2p3). Table 4.5 Frekuensi item variabel Kinerja Pemasaran STS TS KS S SS Total Item (1) (2) (3) (4) (5) F F F F F F Rata-rata X2.1 - - 1 24 17 42 4,38 X2.2 - - - 21 21 42 4,5 X2.3 - - - 22 19 42 4,35 Total 4,41 (Sumber : Hasil Olah Kuesioner 2020) 35 Table tersebut menunjukkan bahwa responden yang memberikan penilaian terhadap kinerja pemasaran kategori pertanyaan kategori X2p1 rata-rata 4,38 yang berarti berada diantara setuju dengan sangat setuju, meskipun terdapat 1 responden yang memilih alternative jawaban kurang setuju, responden yang memberikan penilaian terhadap kinerja pemasaran kategori X2p2 rata-rata 4,5 yang berarti berada diantara setuju dengan sangat setuju, responden yang memberikan penilaian terhadap kinerja pemasaran kategori X2p3 rata-rata 4,35 yang berarti berada diantara setuju dengan sangat setuju. Dari ketiga pertanyaan yang berkaitan dengan variable kinerja pemasaran diperoleh rata-rata jawaban sebesar 4,41 yang berarti berada diantara setuju dengan sangat setuju. 2. Variabel Dependen a. Keunggulan Bersaing Variabel keunggulan bersaing dalam penelitian ini diukur melalui 3 butir pertanyaan . Pallubasa serigala memiliki keunikan tersendiri dibandingkan pesaingnya (memiliki ciri khas sendiri) (Yp1), Pallubasa serigala memiliki keunikan rasa yang jarang ditemui di tempat yang lain (Yp2), Pallubasa serigala memiliki harga yang bersaing dengan produk serupa lainnya (Yp3). 36 Table 4.6 Frekuensi item variabel Keunggulan Bersaing STS TS KS S SS Total Item (1) (2) (3) (4) (5) F F F F F F % Y.1 - - 1 24 17 42 4,38 Y.2 - - - 23 19 42 4,45 Y.3 - - 1 22 19 42 4,42 Total 4,41 (Sumber : Hasil Olah Kuesioner 2020) Table tersebut menunjukkan bahwa responden yang memberikan penilaian terhadap keunggulan bersaing kategori Y1p1 rata-rata 4,38 yang berarti berada diantara setuju dengan sangat setuju meskipun terdapat 1 responden yang memilih kurang setuju, responden yang memberikan penilaian terhadap keunggulan bersaing kategori Y1p2 rata-rata 4,45 yang berarti berada diantara setuju dengan sangat setuju, responden yang memberikan penilaian terhadap keunggulan bersaing kategori Y1p3 rata-rata 4,42 yang berarti berada diantara setuju dengan sangat setuju meskipun terdapat 1 orang responden yang memilih alternative jawaban kurang setuju. Dari ketiga pertanyaan yang berkaitan dengan keunggulan bersaing diperoleh rata-rata jawaban sebesar 4,41 yang berarti berada diantara setuju dengan sangat setuju. 37 D. Analisis Data Hasil Penelitian 1. Uji Validitas Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur (dalam hal ini kuesioner) melakukan fungsi ukurnya. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik product moment yaitu skor tiap item di korelasikan dengan skor total. Jika nilai r hitung > r tabel berarti item pernyataan dinyatakan valid. Sedangkan jika nilai r hitung< r tabel berarti dinyatakan tidak valid. Berikut adalah hasil uji validitas dengan program IBM SPSS Statistik 23. Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas No. Variabel Item r-hitung r-tabel Keterangan 1. Inovasi Produk(X1) X1.1 0,914 0,3044 Valid X1.2 0,893 0,3044 Valid X1.3 0,840 0,3044 Valid X1.4 0,813 0,3044 Valid 2. Kinerja Pemasaran (X2) X2.1 0,905 0,3044 Valid X2.2 0,766 0,3044 Valid X2.3 0,871 0,3044 Valid 3. Kunggulan Bersaing (Y) Y1 0,942 0,3044 Valid Y2 0,880 0,3044 Valid Y3 0,880 0,3044 Valid (Sumber: Output SPSS 2020) 38 Berdasarkan tabel 4.7 diatas, menunjukkan bahwa hasil uji validitas variable inovasi produk, kinerja pemasaran dan keunggulan bersaing diketahui bahwa semua item pernyataan menghasilkan nilai r hitung > r tabel 0,3044. Hal ini berarti indikator-indikator yang digunakan dalam variabel penelitian ini layak atau valid digunakan dalam pengolahan data selanjutnya. 2. Uji Realibilitas Uji realibilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan dan tetap konsisten jika dilakukan dua kali atau lebih pada kelompok yang sama. Pengujian realibilitas dengan menggunakan uji statistic Cronbach Alpha suatu variabel dinyatakan realiabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Hasil uji realibilitas secara singkat ditujukan pada tabel Tabel 4.8 Hasil Uji Realibilitas No. Variabel Cronbach Alpha Keterangan 1. Inovasi Produk 0,887 Reliable 2. Kienrja Pemasaran 0,806 Reliable 3. Keunggulan Bersaing 0,883 Reliable (Sumber: Output SPSS 2020) Dari data di atas, dapat diketahui bahwa seluruh item pernyataan dari masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah realibel. Hal ini ditunjukkan oleh nilai conrobach alpha dari masing-masing variabel bernilai lebih dari 0,60 39 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik yang berdistribusi normal tabel sebagai berikut: Tabel 4.9 Uji Normalitas Kolmogrov Smirnov Keterangan Asymp. Sig. (2-tailed) Keterangan Kolmogrov-smirnov 0,13 Normal (Sumber: Output SPSS 2020) Berdasarkan tabel 4.9 diperoleh nilai signifikan 0,13 > 0,05 yang artinya data tersebut signifiksn normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui adanya linear yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan model regresi. Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Toleransi dan Variance Inflation Factor (VIF). Antar variabel independen tidak terjadi multikolinearitas jika nilai toleransi lebih besar daro 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 (Constant) X1 .991 1.009 X2 .991 1.009 (Sumber: Output SPSS 2020) 40 Berdasarkan table 4.10 di atas diperoleh nilai Variance Inflation Factor (VIF) untuk variabel Inovasi dan Kinerja Pemasaran sebesar 1,009 atau lebih kecil dari 10, nilai torelance sebesar 0,991 atau lebih besar dari 0,1. Dengan demikian kedua variabel bebas tersebut tidak terjadi multikolinearitas. c. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui model regresi yang di teliti apakah terdapat ketidak samaan varians dari rasidual variabel yang di amati. Model regresi baik jika tidak terjadi heterokedastisitas. Penelitian ini menggunakan uji statistik dengan metode Glejser untuk mengetahui terjadi atau tidaknya heterokedastisitas di jelaskan pada tabel 4.11 sebagai berikut: Tabel 4.11 Uji Heterokedasitas Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) .518 .515 1.004 .321 X1 .005 .020 .043 .275 .785 X2 -.032 .026 -.194 -1.229 .227 (Sumber: Output SPSS 2020) Dari hasil uji heterokedastisitas diatas, dapat diketahui bahwa nilai signifikasi lebih besar dari 5%, dengan demikian variabel yang di ajukan dalam penelitian ini tidak terjadi heterokedastisitas. 41 4. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh beberapa variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). pengujian hipotesis asosiatif dilakukan dengan uji T dan uji koefisien determinasi. a. Hasil Uji T Tabel 4.12 Hasil Uji T Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) -.209 .683 -.305 .762 X1 .773 .026 .977 29.777 .000 X2 -.016 .035 -.015 -.472 .640 (Sumber: Output SPSS 2020) 1. Variabel Inovasi Produk Berdasarkan table 4.12 di atas diketahui nilai sig untuk pengaruh X1 terhadap Y adaah sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung 0,2977 > t tabel 1,681 sehingga dapat disimpulkan bahwa Inovasi Produk(X1) berpengaruh terhadap Keunngulan Bersaing (Y). hal ini berarti H1 diterima, artinya Inovasi Produk berpengaruh positif signifikan terhadap Keunggulan Bersaing. 2. Variabel Kinerja Pemasaran Berdasarkan table 4.12 di atas diketahui nilai sig untuk pengaruh X2 terhadap Y adalah sebesar 0,640>0,05 dan nilai t hitung -472<1,681 sehingga dapat disimpulkan bahwa Kinerja 42 Pemasaran (X2) tidak berpengaruh terhadap Keunggulan Bersaingl (Y). hal ini berarti H2 tidak diterima, artinya Kinerja Pemasaran tidak berpengaruh positif signifikan terhadap Keunggulan Bersaing. E. Pembahasan dan Hasil Penelitian Seperti yang telah diuraikan dalam Bab 1 bahwa penelitian ini bertujuan untuk menguji inovasi dan kinerja pemasaran terhadap keunggulan bersaing. Apakah terdapat pengaruh positif signifikan anatara variabel dependent dan variabel independen. Hasil penelitian ini berhasil menemukan bahwa inovasi dapat mempengaruhi keunggulan bersaing secara signifikan. Temuan ini menunjukkan bahwa rumah makan atau restoran sebaiknya menciptakan produk-produk yang memang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Berdasarkan hasil pengujian secara statistic dapat dilihat bahwa inovasi berpengaruh positif signifikan terhadap keunggulaan bersaing dan kinerja pemasaran tidak berpengaruh secara positif signifikan terhadap keunggulan bersaing. Hal ini juga sesuai dengan penelitian sebelumnya Penjelasan dari masing-masing pengaruh variabel dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengaruh Inovasi Produk terhadap Keunggulan Bersaing Rumah Makan Pallubasa Serigala Variabel Inovasi Produk (X1) memiliki t hitung = 2977 > t tabel 1,681 dan tingkat signifikan 0,000 < 0,5 karena t hitung > t 43 tabel dan nilai signifikan < maka variabel Inovasi Produk (X1) mempengaruhi keunggulan bersaing motor merek honda, Penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara Inovasi Produk terhadap keunggulan bersaing. Besarnya kontribusi variabel inovasi produk tersebut menunjukkan responden sangat menginginkan inovasi produk sehingga cenderung menilai inovasi produk termasuk dalam kategori sangat baik. Karena pengusaha merasa perlu untuk mengembangkan atau memperluas produknya untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan tetap memperhatikan selera atau keinginan konsumen, sehingga produk yang sudah berkembang dan laku dipasaran mampu meningkatkan pangsa pasar. Variabel inovasi produk memegang peran yang sangat penting dalam peningkatan keunggulan bersaing. Inovasi yang berkelanjutan dalam perusahaan merupakan kebutuhan mendasar yang pada gilirannya akan mampu menciptakan keunggulan kompetitif. Dengan demkian akan menentukan suatu kinerja bisnis yang superior. Inovasi akan mampu mendorong pasar dan meningkatkan keunggulan bersaing. Dengan berinovasi perusahaan akan lebih berhasil merespon lingkungannya dan mengembangkan kemampuan baru dimana hal ini dapat menghasilkan keunggulan kompetitif. Sehingga inovasi produk menjadi semakin bertambah penting sebagai salah satu alat untuk 44 kelangsungan hidup, bukan hanya pertumbuhan tetapi juga dalam persaingan. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Imas Fatimah Hasnatika pada tahun 2018 yang menemukan bahwa inovasi Produk berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keunggulan bersaing. 2. Pengaruh Kinerja Pemasaran terhadap Keunggulan Bersaing Rumah Makan Pallubasa Serigala Variabel Kinerja Pemasaran (X2) memiliki t hitung = -475 < t tabel 1,681 dan tingkat signifikan 0,640 > 0,5 karena t hitung < t tabel dan nilai signifikan > maka variabel Kinerja Pemasaran (X2) tidak berpengaruh positif signifikan terhadap keung gulan bersaing pada rumah makan Pallubasa Serigala, Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan positif yang signifikan antara Kinerja Pemasaran terhadap keunggulan bersain g. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Anik Rachmatullina’iya (2016) yang menemukan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial Kinerja Pemasaran (X2) tidak berpengaruh positif terhadap keunggulan bersaing (Y) BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan terkait pengaruh Inovasi Produk dan Kinerja Pemasaran terhadap Keunggulan Bersaing maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Inovasi produk (X1) berpengaruh positif signifikan terhadap keunggulan bersaing (Y) pada rumah makan Pallubasa Serigala. 2. Kinerja Pemasaran (X2) tidak berpengaruh positif signifikan terhadap keunggulan bersaing (Y) pada rumah makan Pallubasa Serigala. B. Saran Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan penelitian diatas maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable kinerja pemasaran dengan rata-rata pertanyaan terkecil yaitu sebesar 4,35, yaitu item hasil penjualan mampu memberikan laba bersih kepada perusahaan (X21p). Oleh karena itu diharapkan untuk perusahaan perusahaan untuk meningkatkan penjualan agar mampu mampu memberikan laba bersih kepada perusahaan. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable keunggulan bersaing dengan rata-rata item pertanyaan terkecil yaitu sebesar 4,38, yaitu item Pallubasa serigala memiliki keunikan tersendiri dibandingkan pesaingnya (memiliki ciri khas tersendiri) (Y1p3). Oleh karena itu diharapkan untuk perusahaan agar lebih mampu menciptakan ciri khasnya tersendiri. 45 46 DAFTAR PUSTAKA Akhriandi. (2017). Pengaruh Orientasi Pasar Dan Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing Motor Merek Honda. Aris Mardiyono. (2018). Analis Kinerja Pemasaran Usaha Kecil Menengah Di Kota Semarang. Vol.7, No.1. Jurnal Ilmiah UNTAGSemarang. Aris Styo Putro. (2017). Anilisis Pengaruh Orientasi Pasar dan Inovasi Produk Untuk Meningkatkan Kinerja Pemasaran Pada Kampung Batik Laweyan Solo. Destriani Widianti. (2018). Pengaruh Dimensi Strategi Inovasi Dan Pengungkapan Sustainability Report Terhadap Nilai Suatu Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Tobin's Q Ekawati, M. C. (2017). Pengaruh Inovasi Produk, Harga, Citra Merk Dan Kualitas Terhadap Loyalitas Pelanggan Sepeda Motor Vespa. Vol.6, No.3. E-Jurnal Manajemen Unud. Fingky Verawati Fajrin dan Sampurno Wibowo SE, M. (2018). Pengaruh Event Marketing Terhadap Brand Image Pada PT. Pikiran Rakyat Bandung. Jurnal Manajemen Pemasaran. Gita Sugiyarti (2016). Analisis Kinerja Pemasaran Usaha Kecil Menengah Batik Di Provinsi Jawa Tengah Imam Gozali dan Chasta Nugraha. (2015). Analisis Kinerja Pemasaran untuk mencapai keunggulan bersaing (Studi pada Central Industri Pakaian Batik di Pekalongan. Imas Fatimah Hasnatika dan Ida Nurnida. (2018). Analisis Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing Pada UKM “Duren Kamu Pasti Kembali” di Kota Serang. Vol. 4, No. 3. Jurnal Riset Bisnis dan Investasi. Ita Musliha. (2014). Pengaruh Kreativitas dan Inovasi Terhadap Kinerja Pemasaran Agroindustri Kecil Keripik Di Sentra Industri Keripik Bandar Lampung. Kurniasari, R. D. (2018). Pengaruh Inovasi Produk, Kreativitas Produk, dan Kualitas Produk terhadap Keunggulan Bersaing ( Studi Kasus Produk Kerajinan Enceng Gondok “AKAR”). Maktsalina Khuddami (2015). Pengaruh Budaya Kekeluargaan Terhadap Kinerja Karyawan di BMT Maslahah Sidogiri Pasuruan Pattipeilohy, Victor Ringhard. (2018). Inovasi Produk Dan Keunggulan Bersaing Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pemasaran (Studi Pada 47 Usaha Nasi Kuning Di Kelurahan Batu Meja Kota Ambon). VOL 7, NO. 1. Jurnal Maneksi . Rosmitha, S. N. (2017). Pengaruh Harga promosi, Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Pket Internet Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&d. Bandung:AFABETA, CV. Tawas, C. V. (2014). Pegaruh Orientasi Kewirausahaan, Inovasi Produk, dan Keunggulan Bersaing Terhadap Kinerja Pemasaran Usaha Nasi Kuning Di Kota Manado. Vol.2 No.3. Jurnal EMBA. Umar, H. (2011). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 11 Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada . Welly Mulyadi, R. E. (2016). Pengaruh Inovasi, Kreativitas, dan Kepuasan Konsumen Terhadap Keunggulan Kompetitif Sebuah Studi Kasus. Widarti, D. T. (2011). Pengaruh Orientasi Pasar dan Inovasi Produk Terhadap Kinerja Pemasaran. 48 LAMPIRAN 49 LAMPIRAN 1 : Data tabulasi Inovasi X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 Jumlah 1 4 4 4 4 16 2 5 5 5 5 20 3 4 4 4 4 16 4 5 5 4 5 19 5 4 4 4 4 16 6 4 4 4 4 16 7 4 4 4 4 16 8 5 5 5 5 20 9 4 4 4 4 16 10 4 4 4 4 16 11 5 5 5 5 20 12 5 5 5 5 20 13 5 5 5 4 19 14 4 5 4 5 18 15 4 4 4 4 16 16 4 5 4 5 18 17 4 4 4 4 16 18 5 5 5 5 20 19 4 4 5 4 17 20 4 4 4 4 16 21 4 4 5 4 17 22 3 4 3 4 14 23 4 4 5 5 18 24 5 5 5 5 20 25 4 4 4 4 16 26 5 5 5 5 20 27 5 5 5 5 20 28 5 5 5 4 19 29 5 5 5 5 20 30 5 4 4 5 18 31 4 4 5 5 18 32 4 5 4 5 18 33 4 4 4 4 16 34 4 4 4 4 16 35 4 4 4 4 16 36 5 5 5 4 19 37 5 5 5 5 20 38 4 4 4 4 16 39 4 4 4 4 16 40 4 4 4 4 16 41 5 5 5 5 20 42 5 5 5 5 20 50 LAMPIRAN 2: Data Tabulasi Kinerja Pemasaran X2.1 X2.2 X2.3 Jumlah 1 4 4 4 12 2 5 5 4 14 3 4 4 4 12 4 4 5 4 13 5 4 4 4 12 6 5 5 5 15 7 4 4 4 12 8 4 4 4 12 9 5 5 5 15 10 5 5 5 15 11 5 4 5 14 12 4 5 4 13 13 4 4 4 12 14 4 5 4 13 15 4 4 4 12 16 5 5 5 15 17 4 4 5 13 18 4 4 4 12 19 4 5 5 14 20 3 4 3 10 21 4 4 5 13 22 5 5 5 15 23 4 4 4 12 24 5 5 5 15 25 5 4 5 14 26 5 5 5 15 27 5 5 5 15 28 5 4 4 13 29 4 4 5 13 30 4 5 4 13 31 4 4 4 12 32 4 4 4 12 33 4 5 4 13 34 5 5 5 15 35 5 5 5 15 36 4 4 4 12 37 4 4 4 12 38 4 5 4 13 39 5 5 5 15 40 5 5 5 15 41 5 5 5 15 42 4 4 4 12 51 LAMPIRAN 3: Data Tabulasi Keunggulan Bersaing SAM/Y 1 2 3 Y 1 4 4 4 12 2 5 5 5 15 3 4 4 4 12 4 5 5 4 14 5 4 4 4 12 6 4 4 4 12 7 4 4 4 12 8 5 5 5 15 9 4 4 4 12 10 4 4 4 12 11 5 5 5 15 12 5 5 5 15 13 5 5 5 15 14 4 5 4 13 15 4 4 4 12 16 4 5 4 13 17 4 4 4 12 18 5 5 5 15 19 4 4 5 13 20 4 4 4 12 21 4 4 5 13 22 3 4 3 10 23 4 4 5 13 24 5 5 5 15 25 4 4 4 12 26 5 5 5 15 27 5 5 5 15 28 5 5 5 15 29 5 5 5 15 30 5 4 4 13 31 4 4 5 13 32 4 5 4 13 33 4 4 4 12 34 4 4 4 12 35 4 4 4 12 36 5 5 5 15 37 5 5 5 15 38 4 4 4 12 39 4 4 4 12 40 4 4 4 12 41 5 5 5 15 42 5 5 5 15 52 LAMPIRAN 4: Uji Validitas Inovasi Correlations X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1 X1.1 Pearson Correlation 1 .787** .756** .608** .914** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 42 42 42 42 42 X1.2 Pearson Correlation .787** 1 .606** .712** .893** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 42 42 42 42 42 X1.3 Pearson Correlation .756** .606** 1 .518** .840** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 42 42 42 42 42 X1.4 Pearson Correlation .608** .712** .518** 1 .813** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 42 42 42 42 42 X1 Pearson Correlation .914** .893** .840** .813** 1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 42 42 42 42 42 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 53 LAMPIRAN 5: Uji Validitas Kinerja Pemasran Correlations X2.1 X2.2 X2.3 X2 X2.1 Pearson Correlation 1 .537** .756** .905** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 42 42 42 42 X2.2 Pearson Correlation .537** 1 .440** .766** Sig. (2-tailed) .000 .004 .000 N 42 42 42 42 X2.3 Pearson Correlation .756** .440** 1 .871** Sig. (2-tailed) .000 .004 .000 N 42 42 42 42 X2 Pearson Correlation .905** .766** .871** 1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 42 42 42 42 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 54 LAMPIRAN 6: Uji Validitas Keunggulan Bersaing Correlations Y1 Y2 Y3 Y Y1 Pearson Correlation 1 .787** .756** .942** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 42 42 42 42 Y2 Pearson Correlation .787** 1 .606** .880** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 42 42 42 42 Y3 Pearson Correlation .756** .606** 1 .880** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 42 42 42 42 Y Pearson Correlation .942** .880** .880** 1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 42 42 42 42 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 55 LAMPIRAN 7: Uji Realibilitas Inovasi Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .887 4 LAMPIRAN 8: Uji Realibilitas Kinerja Pemasaran Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .806 3 LAMPIRAN 9: Uji Realibilitas Keunggulan Bersaing Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .883 3 56 LAMPIRAN 10: Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 42 a,b Normal Parameters Mean -.0208495 Std. Deviation .27892815 Most Extreme Differences Absolute .254 Positive .242 Negative -.254 Test Statistic .254 Asymp. Sig. (2-tailed) .000c Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .011d 99% Confidence Interval Lower Bound .008 Upper Bound .013 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 92208573. 57 LAMPIRAN 11: Uji Heterokedastisitas Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) .518 .515 1.004 .321 X1 .005 .020 .043 .275 .785 X2 -.032 .026 -.194 -1.229 .227 a. Dependent Variable: RES2 LAMPIRAN 12 : Uji Multikolinearitas Coefficientsa Standardize Unstandardized d Collinearity Coefficients Coefficients Statistics Toleranc Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF 1 (Constant -.209 .683 -.305 .762 ) X1 .773 .026 .977 29.777 .000 .991 1.009 X2 -.016 .035 -.015 -.472 .640 .991 1.009 a. Dependent Variable: Y 58 LAMPIRAN 13 : Uji Analisis Regresi Linear Berganda Variables Entered/Removeda Model Variables Entered Variables Removed Method 1 X2, X1b . Enter a. Dependent Variable: Y b. All requested variables entered. Model Summary Std. Error of the Model R R Square Adjusted R Square Estimate 1 .979a .958 .956 .29976 a. Predictors: (Constant), X2, X1 59 Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) -.209 .683 -.305 .762 X1 .773 .026 .977 29.777 .000 X2 -.016 .035 -.015 -.472 .640 a. Dependent Variable: Y 60 61 Lampiran 14: KUESIONER PENELITIAN Perihal : Permohonan Pengisian Kuisioner Lampiran : 1 Berkas Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Di Tempat Bapak/Ibu/Saudara/i dalam rangka menyelesaikan karya ilmiah (skripsi) Fakultas Ekonomi dan Bisnis maka saya: Nama : Karmila Nim : 105721122716 Judul : Pengaruh Inovasi Produk Dan Kinerja Pemasaran Terhadap Keunggulan Bersaing (Studi Kasus Rumah Makan Pallubasa Serigala). Untuk membantu kelancaran dalam penelitian ini, saya mohon dengan hormat kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuisioner ini. Peran serta Bapak/Ibu/Saudara/i akan sangat bermanfaat bagi keberhasilan yang dilaksanakan. Atas ketersediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjawab pertanyaan- pertayaan pada kuisioner ini saya ucapkan terimakasih. Hormat saya Peneliti Karmila 62 KUISIONER PENELITIAN A. Identitas Responden Nama : …………………………………… …..(Diisi Penulis) Jenis Kelamin : Pria wanita Umur (Tahun) : 18-35 36-45 45- 60 Pendidikan Terakhir : SMP SMA S1 B. Petunjuk Pengisian 1. Mohon memberikan tanda (√) pada jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara pada jawaban yang paling sesuai 2. Setiap pertanyaan hanya membutuhkan satu jawaban saja 3. Jawaban dari kuisioner tidak berhubungan dengan benar atau salah 4. Ada lima alternative jawaban yaitu: Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 Tidak Setuju (TS) = 2 Kurang Setuju (KS) = 3 Setuju (S) = 4 Sangat Setuju (SS) = 5 5. Mohon setiap pertanyaan/pernyataan dapat diisi seluruhnya 63 1. Variabel Inovasi (X1) No Alternatif Jawaban Pernyataan STS TS KS S SS 1. Pengembangan variasi rasa Pallubasa Seigala berbeda dari paluubasa yang lain 2. Rumah makan pallubasa serigala selalu mengembangkan proses produksi dengan cara yang lebih efektif dan efisien 3. Rumah makan pallubasa serigala selalu meningkatkan kualitas pada setiap psoses produksi 4. Rumah makan pallubasa serigala memberikan pelayanan untuk mengantarkan produk yang telah dibeli atau dipesan oleh konsumen. 2. Variabel Kierja Pemasaran (X2) No. Alternatif Jawaban Pernyataan STS TS KS S SS 1. Jumlah penjualan kami mengalami kenaikan dari tahun ketahun 2. Pelanggan kami mengalami penambahan dari tahun ketahun 3. Hasil penjualan kami mampu memberikan laba bersih kepada perusahaan kami 64 3. Variabel Keunggulan Bersaing (Y) No. Alternatif Jawaban Pernyataan STS TS KS S SS 1. Pallubasa serigala memiliki keunikan tersendiri dibandingkan pesaingnya (memiliki ciri khas sendiri 2. Pallubasa serigala memiliki keunikan rasa yang jarang ditemui di tempat yang lain 3. Pallubasa serigala memiliki harga yang bersaing dengan produk serupa lainnya 65 Lampiran 15: Dokumentasi Pembagian Kuisioner dengan Responde 66 RIWAYAT HIDUP KARMILA, Lahir di Bu’nea pada tanggal 06 Juni 1998, anak pertama dari 3 bersaudara, buah kasih pasangan dari Ayahanda “Muhammad Dahir” dan Ibunda “Juniati”. Penulis pertama kali menempuh pendidikan tepat pada umur 7 tahun di Sekolah Dasar (SD) di SDN 10 Kampung Baru Tondong Tallasa tahun 2004 dan selesai pada tahun 2010, Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 3 Satap Tondong Tallasa dan selesai pada tahun 2013, dan pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di SMK Negeri 1 Bungorodengan Jurusan Akuntansidan selesai pada tahun 2016. Pada tahun 2016 penulis pada salah satu perguruan Tinggi Swasta Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar, dan Alhamdulillah selesai pada tahun 2020. Berkat petunjuk dan pertolongan Allah SWT, Usaha dan disertai doa kedua orang tua dalam menjalani aktivitas akademik di Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar. Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan skripsi yang berjudul “Pengaruh Inovasi Produk Dan Kinerja Pemasaran Terhadap Keunggulan Bersaing (Studi Kasus Rumah Makan Pallubasa Serigala)”