Bab I Pendahuluan

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia terkenal sebagai negara yang menyediakan beragam destinasi wisata yang luar biasa. Menteri Pariwisata Indonesia, Arief Yahya mengungkapkan bahwa sektor pariwisata nasional tumbuh sangat baik dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan ASEAN. Branding ‘Wonderful Indonesia’ telah menempati peringkat ke-47 dunia. Tidak hanya sekedar destinasi wisata Indonesia yang dapat diunggulkan, Indonesia juga cukup terkenal dengan kulinernya yang nikmat dan beragam. Beragam kuliner khas dari tiap daerah di Indonesia telah mendatangkan banyak wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri. Esthy Reko Astuti, Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara (DP3N), Kementrian Pariwisata menyatakan bahwa dari beberapa data, wisatawan yang datang ke suatu daerah hampir 50% mengeluarkan dana untuk kuliner. Dari masa sebelum penjajahan masyarakat Indonesia hidup dengan pangan yang berkecukupan. Dengan kesuburan alam yang menghasilkan beraneka ragam rempah-rempah yang tersebar di penjuru Nusantara, seperti pala, cengkeh dan kenari di kepulauan Maluku serta lada di Aceh. Dipadu dengan eterampilan masyarakat Indonesia mengolah rempah-rempah tersebut kemudian menghasilkan kuliner berkualitas yang didominasi oleh rasa dan bumbu yang kuat. Hal ini menjadikan kuliner khas Nusantara salah satu elemen identitas Indonesia sebagai sebuah bangsa dan menjadikannya potensi pariwisata terbesar di Indonesia. Salah satu daerah yang identik dengan kuliner khas dan sedang menuju pengembangan wisata, khususnya sektor kuliner ialah kota Makassar. 1 Secara historis, kuliner Makassar dimulai dengan perdagangan maritim. Perdagangan orang Bugis-Makassar diperkenalkan dengan bumbu-bumbu baru seperti cabai dan tomat yang dibawa orang Portugis dan Spanyol awal abad ke-17. Menurut Penny Van Esterik dalam Food Culture in Southeast Asia (2008), saat itu cabai diperkenalkan ke Asia Tenggara dengan tujuan menggantikan rasa pedas merica yang ketika itu harganya sangat mahal. Ternyata, tanaman asal Amerika Tengah itu tumbuh subur di Asia Tenggara. Cabai pun dengan cepat menggantikan merica sebagai sumber rasa pedas. Pada akhirnya, cita rasa pedas cabai dan asam dari jeruk nipis menjadi dasar mayoritas makanan Bugis – Makassar yang umumnya dimasak dengan teknik sederhana yakni dibakar, dipanggang, digoreng, dan direbus bersama bumbu. Begitulah latar belakang sederhana tradisi kuliner Makassar yang terbentuk oleh pertemuan sawah dan laut yang diperantarai sungai, serta “bumbu” dari perdagangan maritim. Berada di wilayah pesisir menjadikan kota Makassar melimpah dengan hasil laut, terutama ikan. Pasar ikan yang menyediakan hasil laut segar tidak hanya di daerah pantai, namun bertebaran di seluruh penjuru kota. Begitupun dengan rumah makan yang menyediakan masakan ikan. Namun yang mendominasi dalam 10 Ikon Kuliner Makassar justru panganan yang berbahan dasar daging sapi, seperti coto, konro dan pallubasa. Padahal, sampai awal abad ke-20, daging adalah bahan makanan yang hanya disantap di pesta-pesta besar bangsawan. Bahkan hingga abad ke-15, sapi belum dikenal oleh masyarakat Sulawesi Selatan. Peternakan sapi baru berkembang pada abad ke-20 dengan bibit yang berasal dari Bali (Reid, 2011). Hal ini diduga karena makanan olahan daging sapi (coto, konro dan pallubasa) memiliki cita rasa yang lebih kuat dan kaya akan bumbu rempah-rempah, sehingga cocok dengan lidah masyarakat Indonesia. (Kompas : Jelajah Kuliner Nusantara, 2013) Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Makassar, Rusmayani Majid juga menyatakan bahwa 10 kuliner ini dimaksudkan untuk 2 menyalaraskan filosofis, sejarah, budaya, kandungan gizi, dan standar resep, terhadap kuliner kota Makassar. Selain itu, Walikota Makassar juga telah mencanangkan proyek bangunan fisik yang saat ini sedang dikerjakan dari tahun 2016 dan ditargerkan selesai pada tahun 2017. Adapun proyek yang di maksud adalah pembangunan kawasan kuliner di titik strategis di Makassar. Pemkot telah menetapkan tahun 2017 sebagai tahun pariwisata, dengan kawasan kuliner yang menjadi obyek suguhan untuk wisatawan. Pakar kuliner, William Wongso (2014) menyatakan bahwa tak ada yang bernama makanan Indonesia, yang ada hanyalah masakan atau makanan daerah. Ini menunjukkan bahwa setiap makanan yang berasal dari wilayah Indonesia merupakan “makanan Indonesia.” Kuliner Makassar salah satunya, berpotensi untuk mengenalkan kualitas dan ciri khas “makanan Indonesia” yang merupakan salah satu dari kekayaan kuliner nusantara. Kisah sejarah yang melatar belakangi profil tiap makanan, proses memasak yang panjang, serta orang-orang di balik sepiring kenikmatan yang memberi sumbangan dengan penuh dedikasi inilah yang juga perlu diekspos dibanding tampilan ‘hasil jadi’ makanan yang dipotret secara artistik dan diunggah ke media sosial untuk ketenaran semata. Berdasarkan fenomena-fenomena di atas, penulis tertarik untuk membuat buku fotografi sebagai media promosi untuk 10 Ikon Kuliner Makassar. Buku sebagai identitas fisik memiliki kelebihan dimana ia dapat bertahan lebih lama sehingga dapat menjadi bahan koleksi, dibanding media online yang lebih gampang hilang dan dilupakan oleh masa. Buku juga bersifat lebih terpadu, pembaca dapat dengan langsung memperoleh informasi yang lengkap dan kredibel mengenai suatu topik karena penulis telah melakukan studi pustaka saat menyusun buku. Buku mengenai kuliner Makassar pun sampai saat ini hanya terbatas pada resep-resep masakan. Bahkan produksi dan distribusinya pun dapat dikatakan terbatas karena sulitnya mencari buku-buku tersebut. 3 Dalam perancangan buku ini, penulis akan menggunakan pendekatan visual storytelling berbasis fotografi. Visual storytelling terdiri dari dua kata, yaitu visual yang artinya dapat dilihat oleh alat indera mata manusia, sedangkan storytelling adalah kegiatan menyampaikan sebuah narasi, alur atau cerita. Dapat diambil kesimpulan bahwa visual storytelling adalah cerita yang diterjemahkan melalui gambar, dalam hal ini menggunakan foto. Dengan buku fotografi ini diharapkan dapat membuat masyarakat Indonesia bertambah wawasannya mengenai kuliner khas Makassar serta cerita-cerita yang bersangkutan, serta membuat mereka makin tertarik untuk berkunjung dan menjelajahi Kota Makassar. Selain itu, diharapkan buku fotografi ini dapat menjadi media promosi dari kuliner khas Makassar, serta menjadi aspek intro/pengenalan mengenai kuliner khas yang akan mengikat calon wisatawan. 1.2 Permasalahan 1.2.1 Identifikasi Masalah Dari latar belakang di atas, dapat disimpulkan beberapa identifikasi masalah yang akan dibahas, di antaranya: • Kurangnya wawasan masyarakat Indonesia mengenai kuliner khas Makassar. • Kurangnya wawasan masyarakat lokal Makassar mengenai nilai dan kultur dari makanan khas daerahnya sendiri. • Buku kuliner Makassar yang masih terbatas dalam hal konten dan distribusi. 1.2.2 Rumusan Masalah Bagaimana perancangan buku fotografi yang baik untuk promosi dan publikasi 10 Ikon Kuliner Makassar? 1.3 Ruang Lingkup - Apa? Perancangan Buku Fotografi 10 Ikon Kuliner Makassar. 4 - Dimana? Kota Makassar. - Kapan? (jadwal proses pengerjaan laporan tugas akhir) - Siapa? Target audience dengan segmen: a. Demografis Pria dan wanita dengan usia 20-40 tahun, SES B-A (kelas menengah-atas) b. Psikografis Orang yang hobi berwisata, senang mengeksplor hal baru, tertarik dengan kuliner nusantara, serta penggila makanan (foodie) c. Geografis Masyarakat Indonesia, namun tidak menutup kemungkinan dapat menarik turis mancanegara. - Mengapa? Untuk perihal publikasi lebih lanjut tentang kuliner khas Makassar, disertai dengan penambahan nilai agar tidak hanya berfungsi sebagai promosi wisata untuk para turis (baik lokal maupun mancanegara), namun juga bersifat edukatif dengan informasi tambahan di dalamya. - Bagaimana? Melakukan perancangan buku fotografi 10 Ikon Kuliner Makassar. 1.4 Tujuan Perancangan Berdasarkan permasalahan dan fenomena di atas, tujuan dari perancangan buku fotografi ini ialah: 1) Membantu Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar untuk menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara 5 2) Memberikan informasi mengenai kuliner khas Makassar dengan pendekatan visual story telling agar dapat mengikat masyarakat Indonesia selaku calon wisatawan, serta bersifat edukatif dan meningkatkan wawasan mengenai kekayaan kultur kuliner khas Makassar baik untuk wisatawan maupun masyarakat lokal. 1.5 Cara Pengumpulan Data & Analisis Dalam melakukan pengumpulan data dan penelitian untuk mendesain media informasi ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan cara sebagai berikut: 1) Studi Pustaka “Studi kepustakaan adalah kajian teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti. Selain itu, studi kepustakaan sangat penting dalam melakukan penelitian, hal ini dikarenakan penelitian tidak akan lepas dari literatur-literatur ilmiah.” Sugiyono (2012:291) Dalam hal ini penulis melakukan studi pustaka untuk mendapatkan informasi yang kredibel mengenai sejarah kuliner nusantara, sejarah Kota Makassar dan kulinernya, seperti buku Antropologi Kuliner Nusantara, Jejak Rasa Nusantara, serta buku pemberian dari Dinas Pariwisata Kota Makassar mengenai 10 ikon kuliner. Selain itu penulis juga menjadikan buku-buku fotografi kuliner sebagai referensi dalam hal teknis foto dan perancangan tata letak buku. 2) Observasi “Observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.” Riduwan
Recommended publications
  • HBP Invitation Letter
    No : 033/SK/UKM-DBI-UNHAS/A/III/2014 Attachment : 4thHBP 2014 Registration Method and Form Subject : Invitation Dear Sir or Madam, After we successfully conducted the largest English Debate Championship in Eastern Indonesia last year, we are proud to inform you that Unit Kegiatan Mahasiswa Debat Bahasa Inggris Universitas Hasanuddin will continue the tradition and host the 4th Hasanuddin British Parliamentary Open Debate Championship 2014 (4th HBP2014). This prestigious and competitive event aims to promote debating in all over Eastern Indonesia through debating competition that is aimed to expose high level debating in Eastern Indonesia. The competition is planned to take place on: Date : 5th – 8thJune 2014 Venue: Jalan Perintis Kemerdekaan KM. 10, Hasanuddin University, Makassar 90245, South Sulawesi. The spirit of HBP aims to provide the best media for all levels of society including varsity, high school and vocational students to improve their critical thinking in responding to everyday issues in our lives through British Parliamentary debating format. This event will provide a great challenge through debating championship and serves a wide range of debating topics as well as provide the best media for debaters to gain more knowledge and experience. Therefore, we are very pleased to invite your Institution to this event. Further information regarding registration method and form is attached with this letter. Makassar, 10 Mei 2014 President of UKM DBI UH Project Oficer, Muhammad Kharji Muhajir Ardi Riyanto Rum Nim. E131 12 260 NIM. E131 13 016 RULES AND REGULATIONS 4thHASANUDDIN BRITISH PARLIAMENTARY DEBATE OPEN CHAMPIONSHIP 2014 ELIGIBILITY • This is an open debate tournament. Anyone representing any team is allowed to participate in this tournament.
    [Show full text]
  • Graduation Assignment
    Vidyadhana, S. (2017, January 22). Kenapa Sih Anak Muda Indonesia Bersedia Terbebani Resepsi Pernikahan Mahal? Retrieved June 5, 2017, from VICE: https://www.vice.com/id_id/article/kenapa-sih-anak-muda-indonesia-bersedia-terbebani- resepsi-pernikahan-mahal Wahyuni, T. (2015, March 7). Makanan yang Paling Diincar Tamu di Pesta Pernikahan. Retrieved from CNN Indoneisa : http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150307100907-262- 37404/makanan-yang-paling-diincar-tamu-di-pesta-pernikahan/ Wisnu, K. (2017, April 27). Mr. (B. Kusuma, Interviewer) 12. Appendices Appendix I: Products of Karunia Catering Buffet Packages Buffet Package A @ IDR 55,000 Soup Salad Vegetables Red Soup Caesar Salad Seafood Stir Fry Asparagus Soup Red Bean Salad Sukiyaki Beef Stir Fry Asparagus Corn Soup Marina Salad Crab with Broccoli Sauce Corn Soup Mix Vegetables Salad Szechuan Green Bean Waru Flower Soup Special Fruit Salad Squid and Broccoli Stir Fry Fish Meatball Soup Avocado Salad Sapo Seafood Mango Salad Broccoli and Squid Spicy Food Fish / Chicken Bistik Tongue Balado Special Kuluyuk Chicken Beef Rolade Meat Beef Balado Sweet and Sour Shrimps Beef Tongue Tongue Black Pepper Shrimp with Bread Crumb Betutu Chicken Beef Black Pepper Floured Fried Shrimp Roasted Chicken Roll Tongue Asem-asem Mayonnaise Shrimp Chicken Satay Tongue with Cheese Drum Stick Shrimp Meat Kalio Fish with Padang Sauce Lungs with Coconut Sour Salad Fish Fish with Bread Crumb 45 Bistik Dish served with sliced vegetables except for roasted chicken and satay Drink: Tea, soft drink / lemon tea
    [Show full text]
  • THE SPICE ISLANDS COOKBOOK: Indonesian Cuisine Revealed
    THE SPICE ISLANDS COOKBOOK: Indonesian Cuisine Revealed __________________________________________Copyri !" #y Ta"ie Sri $ulandari %&'% 1 ________________________________________________________________ ((()tas"y*indonesian*+ood),o- THE SPICE ISLANDS COOKBOOK: Indonesian Cuisine Revealed __________________________________________Copyri !" #y Ta"ie Sri $ulandari %&'% TABLE OF CONTENTS The Author.................................................................................................................................7 PREFACE....................................................................................................................................8 Indonesian Food Main Ingredients.......................................................................................16 Indonesian Main Kitchen TOOL............................................................................................19 Important spices (The ROOTS, LEAVES, SEEDS and FLOWERS).......................................21 THE ROOTS..............................................................................................................................21 THE LEAVES............................................................................................................................22 THE SEEDS...............................................................................................................................25 THE FLOWERS and LEAVES.................................................................................................28 VEGETABLES in
    [Show full text]
  • 1 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekembangan Zaman
    BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekembangan zaman akibat laju pesat globalisasi berjalan lurus dengan perubahan pola hidup manusia terutama pada kebutuhan primer seperti pangan. Disisi lain, jumlah penduduk Indonesia yang setiap tahunnya terus mengalami peningkatan dapat mengakibatkan kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap pangan juga semakin meningkat. Peningkatan inilah yang tentunya menjadi peluang bisnis masyarakat Indonesia di bidang kuliner (Laeliyah, 2017). Menurut Kurniawati et.al (2014) bisnis kuliner saat ini sedang marak menawarkan produknya dengan kualitas yang baik demi mengambil hati para konsumen, karena mayoritas masyarakat Indonesia adalah penggemar kuliner. Fenomena tersebut membuat para pelaku bisnis kuliner harus memutar otak demi meningkatkan kualitas produk dan memenangkan persaingan dagang. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:283), kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya. Kualitas memiliki dampak langsung pada kinerja produk atau jasa. Kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. Dengan adanya kualitas produk makanan yang baik serta kualitas pelayanan yang prima tentu akan menimbulkan kepuasan tersendiri di benak konsumen yang secara langsung maupun tidak langsung juga akan berdampak terhadap minat konsumen untuk membeli ulang produk yang ditawarkan. Berikut data perkembangan bisnis kuliner di Indonesia Tahun 2016 – 2019: Tabel 1.1 Data perkembangan bisnis kuliner di Indonesia 2016 – 2019 No Tahun Total Consumer Foodservice 1 2016 36.814.800 2 2017 39.906.400 3 2018 43.310.800 4 2019 56.290.700 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2020 Berdasarkan data perkembangan bisnis kuliner di Indonesia Tahun 2016 – 2019 menunjukkan kenaikan yang stabil. Kenaikan perkembangan bisnis kuliner di Indonesia yang tertinggi terjadi pada tahun 2019. Hal ini disebabkan adanya perkembangan kuliner kekinian misalnya makanan dan minuman kekinian.
    [Show full text]
  • Menu a La Carte
    DELIVERY TO YOU MENU APPETIZER TAHU GEJROT CIREBON 68 Deep-fried tofu, spicy tamarind and brown sugar sauce RUJAK CINGUR SUROBOYO 88 Slow cooked Beef tongue served with bean cake, bean curd, water spinach, jicama, and pineapple and shrimp paste sauce SELADA PENGATIN BETAWI 68 Curly lettuce, potato, egg, peanut, emping crackers, peanut sauce, fried shallot ASINAN BUAH BOGOR 68 Assorted tropical young fruit in refreshing chilli vinegar sauce TAHU ISI 68 Fried bean curd stuffed with vegetables serve with sweet chilli sauce. TAHU WALIK KEDUNG DORO 68 Deep fried tofu stuffed with chicken served with petis sauce LUMPIA SEMARANG 68 Spring roll filled with chicken, bamboo shoot and egg CEMILAN DJAMAN DOELOE (MIX PLATER) 78 Tahu walik, lumpia Semarang, crispy banana fritters GADO GADO 68 Boiled of assorted vegetables, bean cake, bean curd, cracker, tangy peanut sauce TAHU TELOR 68 Fried egg, beansprout, cucumber, fried shallot, and shrimp paste sauce All price is subject to 21% service charge and government tax Chef signature SOUP SOTO BETAWI 88 Aromatic slow cooked beef cube in coconut and herbs with potato, tomato, emping cracker SOTO MIE BOGOR 78 Beef broth, spring roll glass noodle, yellow noodle, tomato, leek, celery, fried shallot SOP BUNTUT 148 Slow cooked oxtail soup with potato, carrot, tomato serve with sambal ijo, sweet soy, lime and emping cracker RAWON IGA 148 Slow cooked beef ribs in Kluwek broth, served with salted egg, fried bean cake, short beansprout MAIN COURSE seafood GURAME GORENG 108 BUMBU COBEK Fried Gurame fish with Sundanese
    [Show full text]
  • Synergity of the Historic Building to the Progress of Tourism in the City of Makassar, Indonesia
    International Journal of Social Science Studies Vol. 8, No. 1; January 2020 ISSN 2324-8033 E-ISSN 2324-8041 Published by Redfame Publishing URL: http://ijsss.redfame.com Synergity of the Historic Building to the Progress of Tourism in the City of Makassar, Indonesia Ahmad Husain MSi1 1University of Makassar Pepabri lecturer, Indonesia Correspondence: Dr. Ahmad Husain MSi, Lecturer at University of Makassar Pepabri, Indonesia. Received: July 2, 2019 Accepted: December 18, 2019 Available online: December 24, 2019 doi:10.11114/ijsss.v8i1.4664 URL: https://doi.org/10.11114/ijsss.v8i1.4664 Abstract The type of qualitative research through the phenomenological approach, the results showed that historical buildings have an appeal for domestic and foreign tourists, so it is necessary to preserve historical buildings Professional who supported some correct information and informant can understand the historical plot of the building, so that it can provide information to the tourism visitors in the city of Makassar. Keywords: preservation, tourism, synergy, historic, building 1. Background Makassar, which inhabited 1.7 million inhabitants and inhabited an area of 175.77 km2. Makassar has a coastline that is 35 km long, with 12 islands. Makassar's economic growth amounted to 7.82% in 2016 with USD 3,500 per capita income. The recognition of Makassar as one of the main tourist destinations in Indonesia is derived from the Ministry of Tourism which has established it as 1 of 10 cities branding overseas market destinations."As a tourist destination area. Tourism potentials that Makassar has to offer are very diverse. Ranging from historical, maritime, cultural, culinary, and educational tourism, "said Danny.Makassar tourism support facilities are also very promising.
    [Show full text]
  • Data Rumah Makan Kota Balikpapan
    DATA RUMAH MAKAN KOTA BALIKPAPAN NAMA BIDANG USAHA NO NAMA TEMPAT USAHA ALAMAT / NO TELP 1 2 3 1 RM Makan Baruna Jl.Kilo 4,5 Simpang 3 (0542) 861861 2 RM. Ayam Penyet Surya Jl.MT.Haryono Komplek Balikpapan Baru BB C/ 1c (0542)875739 3 RM. Bebek Goreng Jl. Jend.Sudirman 4 RM. Ibu Syarifah Jl. Jend.Sudirman(085250574980) 5 RM.Ampera Bunda Jl.Marsma Iswahyudi RT.005 No.04 (0542)7229512 6 RM.Armin( Mie Aceh) Jl.Ruhui Rahayu No.10 (0542)7124260 7 RM.Atomik Jl. APT.Pranoto 8 RM.Awak Juo Jl.MT.Haryono RT.60 No.75 9 RM.Awliya Pandan Barat 10 RM.Ayam Penyet Ria Jl. Jend.Sudirman Markoni (0542) 8060688 11 RM.Bakso Solo MT.Haryono Balikpapan Baru 12 RM.Batakan Line Jl.Mulawarman No.10 RT.05 (0542)770535 13 RM.Bayar Indah Jl.Letjen Soeprapto RT.7 No.10 14 RM.Blambangan Jl.Marsma Iswahyudi No.15 15 RM.Blitar Jl.Marsma Iswahyudi RT.005 No.04 (0542)762524 16 RM.Boyolali Jl. Jend.Sudirman 17 RM.Bubur Ayam Sawargi Jl.Marsma Iswahyudi (082157813425) 18 RM.Bukit Tinggi Jl.Mulawarman RT.39 (081350514602) 19 RM.Bunaken Balikpapan Baru AB-9 No.05(082158707529) 20 RM.Bunaken Indah Jl. Jend.Sudirman Markoni 21 RM.Bunga Surabaya Blok AA 1A No.06 22 RM.Cita Rasa Balikpapan Baru Blok D1 No.15 ( 0542 ) 872266 23 RM.CV.Artha Bhumi Jl.Marsma Iswahyudi RT.28 (0542) 7031111 24 RM.Dandito Jl.Marsma Iswahyudi 25 RM.Depot Fajar Balikpapan Baru B3 No.19 26 RM.Dimas Ruko Puri Blok 11 Balikpapan Baru 27 RM.Djakarta Pandan Barat RT.16 No.19 (0542)414890 28 RM.Hj.Utari Jl.Perum Graha Indah Blok S/RT.79 No.10 Telp.(0542) 860475 29 RM.Hour Gading Pandan Barat 30 RM.Ibu Ratna Jl.MT.Haryono Komplek Balikpapan Baru RT.84 Simpang 3 BDI 31 RM.Istimewa Balikpapan Baru Blok B1/16 (081347429828) 32 RM.Kairo I Komp.Balikpapan Baru Blok AB 9 No.26 33 RM.Kenari Jl.Marsma Iswahyudi 34 RM.Lembah Anai Jl.Marsma Iswahyudi (0542)771534 35 RM.Lumayan Jl.Kutilang III No.93 RT.23 Telp.081253017436 36 RM.Malinda Jl.Ruhui Rahayu No.7 RT.22 37 RM.Markoni Indah Jl.
    [Show full text]
  • Kampung Burasa’ : Basis Pemberdayaan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia Terhadap Kelompok Usaha Burasa’ Di Desa Je’Nemadinging Kabupaten Gowa 1
    KAMPUNG BURASA’ : BASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA TERHADAP KELOMPOK USAHA BURASA’ DI DESA JE’NEMADINGING KABUPATEN GOWA 1 Sitti Rabiah 2 Universitas Muslim Indonesia / Pelaksana IbM DIKTI 2015 ABSTRAK Kawasan Mamminasata merupakan konsep pengembangan kota metropolitan yang digagas oleh Gubernur Sulawesi Selatan bersama Pemerintah Pusat untuk melakukan penataan meliputi kota Makassar, kabupaten Maros, kota Sungguminasa (kabupaten Gowa), dan kabupaten Takalar. Kawasan ini mencakup 46 kecamatan termasuk lokasi pengabdian pelaksana yakni di Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa. Temuan lapangan menunjukkan di kecamatan tersebut terdapat Desa Je’nemadinging yang dihuni oleh puluhan penjual burasa’ yang meurpakan bagian dari masyarakat Kabupaten Gowa dan berada pada golongan ekonomi lemah. Uniknya penjual burasa’ ini menjual produknya di kota Makassar, namun harus menempuh jarak berpuluh kilometer bahkan melewati kabupaten Maros terlebih dahulu. Aktivitas ini dilakukan sehari-hari, sepulang menjual burasa’-nya di siang hari, mereka mulai mempersiapkan bahan-bahan baku yang akan diolah untuk malam hari. Dapat digambarkan bahwa pekerjaan yang berlangsung selama 12 jam dengan menempuh jarak yang cukup jauh tentu memberikan penghasilan yang memadai bagi mereka. Namun usaha mereka yang besar tidak disertai dengan penghasilan yang besar. Setiap harinya mereka hanya memperoleh Rp. 100.000 untuk semua dagangan yang dijualnya yang mencapai 100 ikat burasa’. Penghasilan tersebut bukanlah penghasilan bersih, namun mereka masih harus menyisihkan untuk modal membeli bahan baku keesokan harinya. Realitas inilah yang menggugah pelaksana untuk melakukan pengabdian masyarakat kepada kelompok usaha burasa’ yang berdomisili di Desa Je’nemadinging. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas mitra untuk lebih berdaya saing tinggi dengan produk-produk kuliner tradisional lainnya serta mendorong mitra untuk menerapkan manajemen usaha yang efektif dan efisien.
    [Show full text]
  • BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Indonesia Adalah Negara Yang
    BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Indonesia adalah negara yang memiliki berbagai macam budaya, termasuk kuliner khas. Cukup banyak jenis kuliner Indonesia yang populer tidak hanya di kalangan masyarakat lokal, melainkan juga di mancanegara. Salah satunya adalah soto, yang seringkali oleh orang Barat disebut mirip sup. Soto sendiri memiliki beragam varian yang tersebar di berbagai daerah di Nusantara, tiap ragamnya memiliki cerita dan ciri khas tersendiri didalamnya. Asal mula soto Nusantara memiliki alur cerita yang panjang, berawal dari diperkenalkannya oleh pedagang cina di wilayah pesisir utara jawa atau sekarang dikenal dengan kotasemarang hingga kini menyebar luas diberbagai daerah Indonesia. Persebaran ragam soto dipengaruhi oleh berbagai faktor geografis dan akulturasi budaya. Pengkaryaan ini dirancang dengan latar belakang masalah kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap asal usul soto serta ragamnya di Nusantara. Perancangan buku ilustrasi ini memberikan sajian visual menggunakan teknik ilustrasi digital menggunakan aplikasi Adobe Photoshop. Teknik pewarnaan pada buku ilustrasi ini menggunakan warna soft warm dengan dengan hasil akhir ilustrasi semi realis. Penggunaan teknik ilustrasi dalam buku-buku pengetahuan tentang kuliner di Indonesia masih sangat jarang, maka dari itu ilustrasi yang dibuat diharapkan dapat menarik perhatian target audiens terlebih dahulu. Penyampaian merupakan bentuk pendekatan yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan informasi. Dalam hal ini gaya bahasa, gaya visual ilustrasi, media dan bentuk penyampaiannya merupakan poin penting agar pesan yang disampaikan mampu menjadi informasi yang informatif, edukatif, menarik dan mudah dipahami. Data yang digunakan dalam perancangan ini berupa data pustaka hasil penelitian terdahuluu, internet, wawancara, serta observasi lapangan. Dalam perancangan ini salah satu kesulitan yang dihadapi ialah banyaknya informasi yang berbeda mengenai tiap resep dan cara penyajian ragam soto di Nusantara, sehingga perlu dipilah dari segi informasi yang paling umum.
    [Show full text]
  • Perancangan Media Promosi Kuliner Sop Konro Di Kota Makassar
    Perancangan Media Promosi Kuliner Sop Konro Di Kota Makassar Dhiaz Maharani Santosa, Muh Saleh Husain, Sukarman Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar [email protected] [email protected] [email protected] ABSTRAK Perancangan ini bertujuan untuk membuat sebuah promosi yang berguna untuk menanamkan kesadaran merk (awareness) terhadap kuliner khas Sop Konro di Kota Makassar. Penelitian diawali dengan kegiatan observasi langsung ke salah satu warung Sop Konro di Kota Makassar kemudian dilanjutkan sesi wawancara dengan pemilik warung Sop Konro mengenai asal usul hingga promosi apa saja yang telah dilakukan kemudian melakukan pendokumentasian. Sehingga mendapatkan hasil perancangan berupa sebuah media promosi dalam bentuk video infografis yang informatif bagi para target audience. Kata Kunci: Promosi, Sop Konro, Infografis ABSTRACT This design aims to create a useful promotion to instill brand awareness (awareness) of the typical culinary Sop Konro in Makassar City. The research began with direct observation activities to one of the Sop Konro stalls in Makassar City then continued with an interview session with the owner of Sop Konro stalls about their origins until promotion of what was done then carried out documentation. So get the results of the design in the form of a promotional media in the form of infographic videos that are informative for the target audience. Keywords: Promotion, Sop Konro, Infographic 1. PENDAHULUAN Indonesia adalah suatu bangsa besar yang telah mengakar di masyarakat sebagai yang menempati wilayah sangat luas, kearifan lokal yang dapat memperluas rumah bagi 1.340 suku bangsa dan 300 konsumsi pangan. Keragaman kuliner di kelompok etnik yang masing-masing Indonesia, menyebabkan makanan mereka punya dapur khas sendiri-sendiri.
    [Show full text]
  • Skripsi Oleh Karmila 105721122716 Program Studi
    PENGARUH INOVASI PRODUK DAN KINERJA PEMASARAN TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING (Studi Kasus Rumah Makan Pallubasa Serigala) SKRIPSI OLEH KARMILA 105721122716 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2020 PENGARUH INOVASI PRODUK DAN KINERJA PEMASARAN TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING (Studi Kasus Rumah Makan Pallubasa Serigala) SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Jurusan Manajemen Disusun Dan Diajukan Oleh: KARMILA NIM 105721122716 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2020 ii MOTTO DAN PERSEMBAHAN PERSEMBAHAN Dengan penuh kerendahan hati dan rasa syukur kepada Allah SWT yang tiada henti, skripsi ini kupersembahkan untuk Kedua Orang Tuaku Tercinta Dan Orang-orang Tersayang MOTTO HIDUP “Ilmu Adalah Harta Yang Tak Akan Pernah Habis” iii iv v vi KATA PENGANTAR vii Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Inovasi Dan Kinerja Pemasaran Terhadap Keunggulan Bersaing (Rumah Makan Pallubasa Serigala)” Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, kepada keluarga serta sahabat-sahabat beliau yang telah menerbakan permadani-permadani kebenaran dan memerangi benih-benih kebatilan hingga kita dapat merasakan ketentraman hidup saat ini. Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua penulis Bapak Muhammad Dahir dan Ibu Juniati yang selalu mendoakan penulis dalam setiap langkahnya, yang selalu memberi dukungan, memberi motivasi dan berkorban demi masa depan penulis dan juga kepada saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendoakan, membantu dan memberi dorongan kepada penulis selama ini.
    [Show full text]
  • University of Southern Queensland Offal
    UNIVERSITY OF SOUTHERN QUEENSLAND OFFAL AND BEEF DEMAND IN INDONESIA AND AUSTRALIA’S TRADE PROSPECTS (A CASE STUDY FOR MAKASSAR CITY) A dissertation submitted by VIDYAHWATI TENRISANNA FOR THE AWARD OF DOCTOR OF PHILOSOPHY 2015 ABSTRACT Understanding meat demand and its characteristics are important in giving a more accurate evaluation of the factors that govern consumers’ willingness to pay for meat products, and in understanding the relationship and responsiveness between variables. Demand for meat, including beef and beef offal is continuously increasing in Indonesia, and studies in meat demand have been conducted extensively. However, most of those studies did not consider offal products. This study focuses only on the consumption of offal and beef, considering that domestic production has not met the domestic demand. In addition, some problems still appear as the beef self-sufficiency program has not yielded the maximum desired results. This study has five main purposes. Firstly, it provides up to date information about the determinants of social-demographic factors for offal and beef expenditures with probit model analysis. Secondly, it estimates the demand elasticities for offal and beef (local and imported) by using the linear approximate of almost ideal demand system (LA/AIDS) model with the inclusion of Inverse Mill Ratio (IMR). Thirdly, this study estimates the potential impact of socioeconomic and demographic factors, product attributes (quality and affordability) and market factor (availability) on the willingness to pay (WTP) for imported offal with the hedonic price model approach. Fourthly, this study examines the actual WTP for imported offal and calculates the marginal implicit price (marginal willingness to pay) by using the hedonic price model approach.
    [Show full text]