Menggali Akar Ideologis Integrasi Keilmuan Dan Keislaman Di Universitas Islam Indonesia

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Menggali Akar Ideologis Integrasi Keilmuan Dan Keislaman Di Universitas Islam Indonesia ABHATS: Jurnal Islam Ulil Albab 18 Vol. 1, No. 1, Maret 2020, 18-40 Menggali Akar Ideologis Integrasi Keilmuan dan Keislaman di Universitas Islam Indonesia Suyanto Thohari Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Indonesia [email protected] INFO ARTIKEL ABSTRAK Diterima 30 Desember 2019 Integrasi keilmuan dan keislaman menjadi isu terus menguat dari Direvisi 3 Februari 2020 waktu ke waktu dalam perjalanan Universitas Islam Indonesia (UII). Dipublikasi 22 Maret 2020 Tema ini terus menjadi perbincangan, pada level konseptual filosofis maupun manajemen praktis. Kebijakan-kebijakan yang diterapkan di Kata kunci: akar ideologis, integrasi keilmuan dan UII terwarnai oleh konsep integrasi keilmuan dan keislaman ini. keislaman, historis Bahkan, isu ini bukan hanya milik UII, tetapi tampaknya juga perguruan tinggi Islam lain, baik yang berupa sekolah tinggi, institute, maupun universitas Islam. Ambil contoh misalnya, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, dikenal public mencoba menerapkan konsep integrasi-interkoneksi antar keilmuan. Bahkan konsep integrasi-interkoneksi yang ide dasarnya dari Amin Abdullah, secara simbolik diujudkan dalam konsep artisitektural bangunan kampus yang saling terhubung dan tersambung antara bangunan fakultas satu dengan fakultas yang lain. Konsep integrasi keilmuan dan keislaman menjadi ide klasik yang terus mencari momen penguatan setiap waktu bahkan tampaknya sampai seterusnya. Di UII, ide dasar integrasi keilmuan seringkali merujuk pada pernyataan Muhammad Hatta, salah satu founding fathers UII, yang menyatakan bahwa di STI (cikal bakal UII) akan “bertemu agama dan ilmu dalam suatu kerja bersama”. Pernyataan ini terus menjadi narasi yang diulang, sehingga tertanam kuat pada setiap stakaholders UII. Pertanyaan yang muncul, bagaimana sesungguhnya akar ideologis integrasi keilmuan dan keislaman di UII? Tulisan ini mencoba melacak secara historis akar ideologis integrasi keilmuan dan keislaman di UII. Dengan pendekatan historis ditemukan bahwa, watak integratif dan eklektif dari UII sudah sejak awal ditemukan, jauh sebelum STI berdiri. Berdirinya UII juga merupakan kelanjutan dari proyek modernisasi Islam di Indonesia, termasuk di dalamnya pembaharuan Islam dan kelanjutan system pendidikan madrasah. Dalam bahasa lain, akar ideologis integrasi keilmuan dan keislaman ditemukan sejak munculnya konsep pendidikan madrasah, sebagai model integrasi system pendidikan Islam dan barat. Pada level perguruan tinggi, lahirnya UII dapat dikatakan sebagai kelanjutan dari system pendidikan madrasah Pendahuluan universitas juga menyertakan isu ini menjadi Wacana integrasi keilmuan dan keislaman di salah satu isu sentral strategi pengelolaan perguruan tinggi Islam menjadi isu yang tidak perguruan tinggi. Bahkan, semangat pernah selesai untuk dibahas. Metamorphose menjadikan IAIN menjadi UIN antara lain beberapa perguruan tinggi Islam menjadi adalah untuk mewujudkan integrasi keilmuan DOI:xxxxx.xxx W : http://abhats.org E : [email protected] ABHATS: Jurnal Islam Ulil Albab 19 Vol. 1, No. 1, Maret 2020, 18-40 di satu sisi dan keislaman di sisi yang lain. Koran, berita harian, majalah yang terbit dan Basis filosofis digali hingga strategi relevan dengan waktu seputar lahirnya UII. implementasi. Antara lain Soeara MIAI, Soeara Muslimin Melacak akar ideologis integrasi Indonesia, Majalah Kanpo, Harian keilmuan dan keislaman di Universitas Islam Kedaoelatan Rakjat, 10 Tahun University Indonesia, sebagai universitas islam tertua, Islam Indonesia, buku 5 Windu UII, buku menjadi menarik, karena justru dari sana akan Setengah Abad UII, buku Sejarah dan ditemukan secara genuine bagaimana konsep Dinamika UII, dan buku UII Way: Menjadi integrasi keilmuan dan keislaman itu secara Islami, Indonesiawi dan Mondial. Selain implementatif diterapkan di perguruan tinggi. buku-buku tersebut, dipergunakan laporan Mengapa integrasi keilmuan dan keislaman Tahunan Rektor, Laporan Akhir Masa Jabatan ini menjadi salah satu pilihan pada awal Pengurus Yayasan, Statuta UII, dan Anggaran universitas ini didirikan, sehingga dapat Dasar UII. dimaknai bahwa melalui konsep integrasi Akar ideologis integrasi keilmuan dan keilmuan dan keislaman akan melahirkan cara keislaman di UII dapat ditemukan antara lain: pandang beragama sekaligus jawaban atas Pertama, UII lahir sebagai kelanjutan sistem ketertinggalan umat Islam. Berdirinya pendidikan madrasah yang ada di Indonesia, Universitas Islam Indonesia dipandang sebagai bentuk modernisasi pendidikan Islam, sebagai salah satu gerakan modernisasi Islam dari sebelumnya berbentuk pesantren. Kedua, di Indonesia dan pilihan konsep integrasi UII lahir sebagai sebuah gerakan kultural dan keilmuan dan keislaman menjadi nafas mobilitas sosial umat Islam untuk melahirkan pergerakannya yang diharapkan melahirkan pemimpin bangsa. Ketiga, UII lahir sebagai sosok insan kamil. Oleh karenanya, melacak bagian dari gerakan modernisasi Islam di akar ideologis integrasi keilmuan dan Indonesia. keislaman di UII menjadi menarik. Akar ideologis yang dimaksud dalam tulisan ini adalah pemahaman yang mendasari lahirnya UII, Madrasah, dan Pembaharuan pilihan integrasi keilmuan dan keislaman Pendidikan Islam di Indonesia: Semangat menjadi salah satu proyek besar yang diusung Keterpaduan Ilmu dan Agama. oleh UII. Menurut hemat penulis, ada keterkaitan Tulisan ini menggunakan pendekatan antara UII dan pertumbuhan madrasah di dan metodologi sejarah, dengan sumber- Indonesia sebagai gerakan pembaharuan sumber data utama dari buku-buku sejarah pendidikan Islam. UII dapat dikatakan sebagai UII, berita seputar kelahiran UII dan sejarah kelanjutan dari pertumbuhan madrasah yang umat Islam sebelum lahirnya UII. Untuk merupakan gerakan pembaharuan pendidikan melacak data tentang UII dari masa awal Islam tersebut. pendirian ditelusuri dengan menggali data dari ISSN: xxxx-xxxx; E-ISSN: xxxx-xxxx Suyanto (Menggali Akar Ideologis) 20 ABHATS: Jurnal Islam Ulil Albab Vol. 1, No. 1, Maret 2020, 18-40 Mengikuti alur perkembangan “madrasah” oleh Makdisi serupa dengan pendidikan Islam di Indonesia yang bentuk pesantren yang ada di Indonesia. digambarkan Karel A. Steenbrink, Madrasah yang dimaksud Makdisi adalah pertumbuhan pendidikan di Indonesia berawal kasus Madrasah Nidzamiyah di Baghdad yang dari pendidikan agama yang sangat sederhana, berdiri tahun 459 H/1067 M. berupa pengajaran Al-Qur’an, khususnya Al- Institusi pendidikan yang lahir pada Fatihah dan Juz ‘Amma (Juz 30 dari Al- masa kolonial setelah pesantren adalah Quran), tata cara shalat dan ibadah-ibadah sekolah-sekolah yang diselenggarakan dasar kemudian berkembang menjadi Gubernemen Kolonial Belanda. Semula pesantren. Pendidikan lebih lanjut adalah apa terbatas sekelompok kecil masyarakat yang disebut Steenbrink sebagai pengajian Indonesia (terutama kelompok berada), kitab yang dilaksanakan di pesantren.1 kemudian sejak 1870 mulai tersebar Metamorphose pendidikan Islam dari pendidikan rakyat, yang berarti juga untuk pengajaran agama sederhana menjadi umat Islam. Meskipun sebagaimana ditulis pesantren tersebut sepertinya mirip dengan Steenbrink, jenis pendidikan ini baru mulai perkembangan pendidikan Islam di Timur merata pada permulaan abad 20 setelah Tengah (khususnya di Baghdad) sebagaimana pemberlakuan politik etis (etische politiek).3 dilaporkan George Makdisi. Makdisi Seiring dengan kontak tokoh Islam di menyebutkan bahwa lembaga pendidikan Indonesia dengan jaringan ulama di Timur Islam dari kegiatan pendidikan berbasis Tengah dan Mesir,4 khususnya akhir abad ke- masjid, bertransformasi menjadi masjid khon 19 dengan tokoh sentral Timur Tengah (masjid yang didampingi pemondokan), Muhammad Abduh, mulai muncul madrasah. berikutnya menjadi madrasah, satu komplek Meskipun tokoh Muhammad Abduh banyak yang semua kebutuhan hidup dan disebut sebagai pemberi pengaruh besar pembelajaran siswa dipenuhi di dalamnya dalam pembaharuan itu, tetapi tentu saja tidak (makan, tempat tidur, ruang belajar, ruang tunggal.5 Keberadaan madrasah tersebut ibadah dan sebagainya).2 Apa yang disebut dibaca sebagai alternatif pembaharuan 1 Laporan Steenbrink ini didasarkan pada 4 Istilah jaringan ulama ini menjadi populer catatan Snounck Hurgronje, Verspreide sejak Azyumardi Azra meneliti jaringan ulama Geschriften, De Atjehers I, Brumund, Het nusantara dengan ulama Timur Tengah abad XVII Volksonderwijs, Achmad Djajadiningrat, dan XVIII, yang menjadi akar pembaharuan Islam Herinneringen, Muhammad Radjab, Semasa Ketjil di Indonesia. Lihat Azyumardi Azra, Jaringan di Kampung, Hamka, Kenang-kenangan hidup, Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Mahmud Junus, Sedjarah, Aboebakar Atjeh, dan Abad XVII dan XVIII (Jakarta: Kencana, 2013), sebagainya. Lihat Karel A. Steenbrink, Pesantren xxvi – xxvii. Madrasah Sekolah…, 8-11. 5 Muhammad Murtadho menyebut bahwa 2 George Makdisi, The Rise of College: salah satu inspirator dan pelopor pembaharuan Institutions of Learning in Islam and the West pendidikan Islam (madrasah) Syekh Ahmad (Texas: Edinburg University Press, 1981), 27 – 32. Khotib al-Minangkabawi (1860 – 1916), yang 3 Karel A. Steenbrink, Pesantren Madrasah menjadi Imam Haramain dan Maha Guru ulama- Sekolah…, 23 – 24 ulama nusantara. Murid-murid beliau, seperti Tahir Jalaludin al-Azhari mendirikan Madrasah Suyanto (Menggali Akar Ideologis) ISSN: xxxx-xxxx; E-ISSN: xxxx-xxxx ABHATS: Jurnal Islam Ulil Albab 21 Vol. 1, No. 1, Maret 2020, 18-40 pendidikan Islam sekaligus sebagai jalan pertama di Yogyakarta yang mengajarkan tengah dari sistem pendidikan pesantren dan pelajaran umum
Recommended publications
  • Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Dan Budi Pekerti
    KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi Pekerti Jaya Damanik SMP KELAS VII Hak Cipta pada Kementerian Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang. Disclaimer: Buku ini disiapkan oleh Pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan buku pendidikan yang bermutu, murah, dan merata sesuai dengan amanat dalam UU No. 3 Tahun 2017. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Buku ini merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis atau melalui alamat surel [email protected] diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VII Penulis Jaya Damanik Penelaah Deni Darmawan Kuswijoyo Mulyo Penyelia Pusat Kurikulum dan Perbukuan Ilustrator Indiria Maharsi Penata Letak (Desainer) Anggrinsan Hutajulu Penyunting Ruhut Gultom Penerbit Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Jalan Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta Pusat Cetakan pertama, 2021 978-602-244-334-6 (no.jil.lengkap) 978-602-244-335-3 (jil.1) Isi buku ini menggunakan huruf Linux Libertine 12/16 pt. GPL/OFL. xxviii, 196 hlm.: 25 cm. Kata Pengantar Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mempunyai tugas penyiapan kebijakan teknis, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pengembangan kurikulum serta pengembangan, pembinaan, dan pengawasan sistem perbukuan.
    [Show full text]
  • Adat As a Means of Unification and Its Contestation. the Case of North Halmahera
    Brigitta Hauser-Schäublin (dir.) Adat and Indigeneity in Indonesia Culture and Entitlements between Heteronomy and Self-Ascription Göttingen University Press Adat as a Means of Unification and its Contestation. The Case of North Halmahera Serena Müller Publisher: Göttingen University Press Place of publication: Göttingen University Press Year of publication: 2013 Published on OpenEdition Books: 12 April 2017 Serie: Göttingen Studies in Cultural Property Electronic ISBN: 9782821875487 http://books.openedition.org Electronic reference MÜLLER, Serena. Adat as a Means of Unification and its Contestation. The Case of North Halmahera In: Adat and Indigeneity in Indonesia: Culture and Entitlements between Heteronomy and Self-Ascription [online]. Göttingen: Göttingen University Press, 2013 (generated 10 septembre 2020). Available on the Internet: <http://books.openedition.org/gup/181>. ISBN: 9782821875487. Becoming Aristocrats: Keraton in the Politics of Adat Fadjar I. Thufail Introduction An incident in West Jakarta District involving a group of thugs unravels the fraught relationship between the royal families of Javanese keratons and the public,1 exposing contentious issues over cultural property, political connection and symbolic status. The incident discloses an overlooked connection between the aristocracy and economy and sheds light on the challenges the aristocrats confront to rethink how noble culture and adat encounter the encroachment of capital and the state into the palace realm. In other words, the incident with the thugs depicts the predicament that the keraton and its noblemen must negotiate in order to sustain and assert the cultural sovereignty of the palace despite the continuous pressures from the state and capital to curtail the political role of the keraton.
    [Show full text]
  • Appendix Appendix
    APPENDIX APPENDIX DYNASTIC LISTS, WITH GOVERNORS AND GOVERNORS-GENERAL Burma and Arakan: A. Rulers of Pagan before 1044 B. The Pagan dynasty, 1044-1287 C. Myinsaing and Pinya, 1298-1364 D. Sagaing, 1315-64 E. Ava, 1364-1555 F. The Toungoo dynasty, 1486-1752 G. The Alaungpaya or Konbaung dynasty, 1752- 1885 H. Mon rulers of Hanthawaddy (Pegu) I. Arakan Cambodia: A. Funan B. Chenla C. The Angkor monarchy D. The post-Angkor period Champa: A. Linyi B. Champa Indonesia and Malaya: A. Java, Pre-Muslim period B. Java, Muslim period C. Malacca D. Acheh (Achin) E. Governors-General of the Netherlands East Indies Tai Dynasties: A. Sukhot'ai B. Ayut'ia C. Bangkok D. Muong Swa E. Lang Chang F. Vien Chang (Vientiane) G. Luang Prabang 954 APPENDIX 955 Vietnam: A. The Hong-Bang, 2879-258 B.c. B. The Thuc, 257-208 B.C. C. The Trieu, 207-I I I B.C. D. The Earlier Li, A.D. 544-602 E. The Ngo, 939-54 F. The Dinh, 968-79 G. The Earlier Le, 980-I009 H. The Later Li, I009-I225 I. The Tran, 1225-I400 J. The Ho, I400-I407 K. The restored Tran, I407-I8 L. The Later Le, I4I8-I8o4 M. The Mac, I527-I677 N. The Trinh, I539-I787 0. The Tay-Son, I778-I8o2 P. The Nguyen Q. Governors and governors-general of French Indo­ China APPENDIX DYNASTIC LISTS BURMA AND ARAKAN A. RULERS OF PAGAN BEFORE IOH (According to the Burmese chronicles) dat~ of accusion 1. Pyusawti 167 2. Timinyi, son of I 242 3· Yimminpaik, son of 2 299 4· Paikthili, son of 3 .
    [Show full text]
  • Penulis Drs. Artono, M.Hum Drs. Agus Tri Laksana, M.Hum
    Penulis Drs. Artono, M.Hum Drs. Agus Tri Laksana, M.Hum Penerbit Unesa University Press i Drs. Artono, M.Hum Drs. Agus Tri Laksana, M.Hum GEOHISTORY MASA KOLONIAL DI INDONESIA Diterbitkan Oleh UNESA UNIVERSITY PRESS Anggota IKAPI No. 060/JTI/97 Anggota APPTI No. 133/KTA/APPTI/X/2015 Kampus Unesa Ketintang Gedung C-15 Surabaya Telp. 031 – 8288598; 8280009 ext. 109 Fax. 031 – 8288598 Email : [email protected] [email protected] vi,104 hal., Illus, 15,5 x 23 ISBN : 978-602-449-481-0 copyright © 2020 Unesa University Pres All right reserved Hak cipta dilindungi oleh undang-undang dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apapun baik cetak, fotoprint, microfilm, dan sebagainya, tanpa izin tertulis dari penerbit ii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan kajian geohistory masa kolonial dengan baik. Telah ditulis tentang kajian sejarah nasional Indonesia, baik oleh sejarawan dalam maupun luar negeri, dimana membawa pandangan masing-masing mengenai peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia. Perkembangan nasional yang tengah dan selalu diupayakan membuat kita tidak boleh luput dan melupakan sejarah pembentukan bangsa. Hal ini penting sebagia bahan tolakan agar tidak melakukan sesuatu yang menimbulkan dampak negatif bagi Indonesia seperti yang pernah dialami pada masa lampau. Penulis berharap kajian ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan mengenai situs-situs peninggalan masa kolonial dan hubungannya dengan aspek geografis terkait.Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada asisten laboratorium rumah sejarah dan semua mahasiswa peserta mata kuliah sejarah kolonial serta ilmu bantu sejarah yang telah memberi sumbangan dalam tulisan ini.
    [Show full text]
  • Perpustakaan.Uns.Ac.Id Digilib.Uns.Ac.Id
    perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERAN PAKU BUWONO X DALAM PERGERAKAN NASIONAL Skripsi Oleh : INDRI RETNO SUTOPO X 4406008 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit2010 to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERAN PAKU BUWONO X DALAM PERGERAKAN NASIONAL Oleh : INDRI RETNO SUTOPO X 4406008 Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit2010 to user ii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta, 30 Juli 2010 Pembimbing I Pembimbing II Dr. Hermanu. J, M.Pd Drs. Djono, M.Pd NIP. 195603031986031001 NIP. 196307021990031005 commit to user iii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Hari : Jumat Tanggal : 30 Juli 2010 Tim Penguji Skripsi Nama Terang Tanda Tangan Ketua : Dra. Sri Wahyuni, M.Pd ……………… Sekretaris : Drs. Tri Yuniyanto, M.Hum ........................ Anggota I : Dr. Hermanu. J, M.Pd ……………… Anggota II : Drs. Djono, M.Pd …………….... Disahkan oleh Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan, Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd. commit to user NIP. 19600727 198702 1 001 iv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ABSTRAK Indri Retno Sutopo. PERAN PAKU BUWONO X DALAN PERGERAKAN NASIONAL.
    [Show full text]
  • Strategi Politik Hos Cokroaminoto Dalam Surat Kabar Djawi Hisworo (1918)
    Journal of Islamic History Vol. 1, No. 1, Juni 2021: h. 78-100. DOI: xxxxxx/jih.v1i1.{} https://journal.nurscienceinstitute.id/index.php/jih Politisasi Isu Agama di Media Massa: Strategi Politik Hos Cokroaminoto dalam Surat Kabar Djawi Hisworo (1918) Ahmad Fajar, IAIN Salatiga [email protected] Submited: Revision Required: Published: 13 April 2021 19 Mei 2021 15 Juni 2021 ABSTRACT Hos Cokroaminoto is a politician as well as the leader of Sarekat Islam movement at the beginning of the 20th century. He was an active figure in the early world of the movement in the Hindia Belanda. In its political activity in 1918, he politicized the polemic of blasphemy in the newspapers of Djawi Hisworo to strengthen his political standing and attack his enemies. Through this politicization, Cokrominoto managed to attract many followers and mobilize the masses consisting of muslim. In this study, the author uses historical research methods wich include soirce criticism, interpretation, and historical writing.This writing is written with analitycal descriptive type. Research resource, among others: (1) Cokroaminoto politicized by attracting modernist Muslims to revive the branches of Sarekat Islam wich at the time were neglecte. (2) He also succeeded in estabilishing the Tentara Kandjeng Nabi Muhammad for the media movement. (3) He also managed to raise funds from Muslim merchants so many. Cokroaminoto then expelled enemies in the Communist-leaning Sarekat Islam which at the time became an obstacle for him to carry out his political activities. 78 Journal of Islamic History Vol. 1, No. 1, Juni 2021: h. 78-101. DOI: xxxxxx/jih.v1i1.{} Keywords: cokroaminoto, djawi hisworo, politization ABSTRAK HOS Cokroaminoto merupakan seorang politikus sekaligus pemimpin pergerakan Sarekat Islam pada awal abad ke 20.
    [Show full text]
  • Dari Perbendaharaan Lama
    Koleksi KANG ZUSI DARI PERBENDAHARAAN LAMA Oleh Prof. Dr. HAMKA Diterbitkan oleh Penerbit PUSTAKA PANJIMAS, Jakarta, 1982 Hak Cipta DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG All rights reserved Rencana sampul: Ipe Ma'ruf Cetakan I 1963, Cetakan ll: 1982 Dicetak oleh Percetakan Mampang, Offset, Jakarta Koleksi KANG ZUSI DAFTAR ISI - Pengantar dari Penerbit - Pengantar dari Pengarang BAGIAN I 1.Pengembara Arab yang pertama ke Indonesia 2.Giri pusat agama yang pertama di Jawa 3.Islam dan Majapahit 4.Islam di Madura 5.Agama Kesatuan ,,,, 6.Syekh Yusuf Tajul Khalwati 7.Hasanuddin - Aru Palaka BAGIAN II 1.Selebar daerah pertemuan 2.Pengaruh Kadhi 3.Kesedihan Bantam yang pertama 4.Sebab-sebab penyerangan Palembang 5.Mangkubumi Ranamenggala 6.Sultan Agung Tirtayasa (1651-1692) 7.Nama dan gelar Sultan Bantam 8.Dari runtuhan Bantam lama 9.Pemberontakan di Cilegon a. Pemberontakan di Cilegon b. Peristiwa sebelum pemberontakan Cilegon BAGIAN III 1.Tuanku Imam Bonjol 2.Basya Sentot di Minangkabau 3.Said Sulaiman Al Jufri 4.Nan Tongga Megat Jebang 5.Tuanku Laras 6.Bulan Tabut 7.Lambang Rasa Kecewa 8.Sultan Alam Bagagar Syah Yang Dipertuan Minangkabau 9.Pandangan Tentang Sejarah Riau BAGIAN IV 1.Dekat Malaka Akan Jatuh 2.Kota Malaka 3.Usaha Pertama Merebut Malaka 4.Usaha Keduakali Merebut Malaka 5.Negeri Naning 6.Burung terlepas dari tangan 7.Tun Jana Khatib BAGIAN V 1Kebangsaan dengan dasar Islam 2Dongeng kaum Tasawuf mendewakan Raja (I) Koleksi KANG ZUSI Dongeng kaum Tasawuf mendewakan Raja (II) Dongeng kaum Tasawuf mendewakan Raja (III) Dongeng kaum Tasawuf mendewakan
    [Show full text]
  • Wayang Kulit Craftsmanship in Central Java, Indonesia A
    CARVING OUT A NEW FUTURE: WAYANG KULIT CRAFTSMANSHIP IN CENTRAL JAVA, INDONESIA A DISSERTATION SUBMITTED TO THE GRADUATE DIVISION OF THE UNIVERSITY OF HAWAI‘I AT MĀNOA IN PARTIAL FULFILLMENT OF THE REQUIREMENTS FOR THE DEGREE OF DOCTOR OF PHILOSOPHY IN ASIAN THEATRE MAY 2018 By Kristina L. Tannenbaum Dissertation Committee: Kirstin Pauka, chairperson Julie Iezzi Markus Wessendorf Elizabeth Wichmann-Walczak Barbara Andaya Keywords: wayang kulit, theatre, puppetry, craftsmanship, Indonesia, tourism Copyright 2018 Kristina L. Tannenbaum ii Dedicated to: my parents Joni and Kenneth Tannenbaum who are wonderful parents and have always supported my dreams my sister Laura Tannenbaum who is the best person I know and always inspires me to be better my best gal pals Nadine Whaley, Cayley Watson, and Kimi Lung for the endless hours of support and laughter that helped me get through this and Catriona Martin and Devika Wasson whose lives were cut short but whose memories continue to inspire us all. iii ACKNOWLEDGEMENTS There are several people I must thank for their support throughout my career in theatre and especially over the past few years. First and foremost, I need to thank my amazing family. My wonderful parents and sister have given me endless support from my first play as a child and through my doctorate degree program. Even if given a thousand years I’m not sure I could fully express my gratitude to Ken, Joni, and Laura Tannenbaum for the love and encouragement they’ve given me. To Kristen Rice-Biba and Michelle Rice, thank you for being adorable sheep in that production of Joseph and the Technicolor Dream Coat and inspiring me to join the theatre when I was nine.
    [Show full text]
  • Indonesia – the Presence of the Past
    lndonesia - The Presence of the Past A festschrift in honour of Ingrid Wessel Edited by Eva Streifeneder and Antje Missbach Adnan Buyung Nasution Antje Missbach Asvi Warman Adam Bernhard Dahm Bob Sugeng Hadiwinata Daniel S. Lev Doris Jedamski Eva Streifeneder Franz Magnis-Suseno SJ Frederik Holst Ingo wandelt Kees van Dijk Mary Somers Heidhues Nadja Jacubowski Robert Cribb Sri Kuhnt-Saptodewo Tilman Schiel Uta Gärtner Vedi R. Hadiz Vincent J. H. Houben Watch lndonesia! (Alex Flor, Marianne Klute, ....--.... Petra Stockmann) regioSPECTRA.___.... Indonesia — The Presence of the Past A festschrift in honour of Ingrid Wessel Edited by Eva Streifeneder and Antje Missbach Die Deutsche Bibliothek – CIP-Einheitsaufnahme Indonesia – The Presence of the Past. A festschrift in honour of Ingrid Wessel Eva Streifeneder and Antje Missbach (eds.) Berlin: regiospectra Verlag 2008 (2nd edition) ISBN 978-3-940-13202-4 Layout by regiospectra Cover design by Salomon Kronthaler Cover photograph by Florian Weiß Printed in Germany © regiospectra Verlag Berlin 2007 All rights reserved. No part of the contents of this book may be reproduced in any form or by any means without the prior written permission of the publisher. For further information: http://www.regiospectra.com. Contents In Appreciation of Ingrid Wessel 9 Adnan Buyung Nasution Traces 11 Uta Gärtner Introduction 13 Antje Missbach and Eva Streifeneder Acknowledgements 17 Part I: Indonesia’s Exposure to its Past Representations of Indonesian History 21 A Critical Reassessment Vincent J. H. Houben In Search of a Complex Past 33 On the Collapse of the Parliamentary Order and the Rise of Guided Democracy in Indonesia Daniel S.
    [Show full text]
  • Sejarah Dan Fiksi Dalam “Legenda Kampung Jagalan” Dan “Legenda Kampung Sewu” Surakarta
    SEJARAH DAN FIKSI DALAM “LEGENDA KAMPUNG JAGALAN” DAN “LEGENDA KAMPUNG SEWU” SURAKARTA HISTORY AND FICTION IN “KAMPUNG JAGALAN LEGEND” AND “KAMPUNG SEWU LEGEND” SURAKARTA Nugraheni Eko Wardani FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta Jalan Ir. Sutami 36A, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia Telepon (0271) 648939, Faksimile (0271) 648939 Pos-el: [email protected] Naskah diterima: 1 Maret 2019; direvisi: 31 Juli 2019; disetujui: 17 Desember 2019 Permalink/DOI: 10.29255/aksara.v31i2.371.207-222 Abstrak Penelitian ini bertujuan menjelaskan bentuk cerita rakyat “Legenda Kampung Jagalan” dan “Legenda Kampung Sewu” Surakarta, aspek sejarah dalam kedua cerita rakyat, unsur fiksi dalam kedua cerita rakyat, serta hubungan antara cerita rakyat dengan babad. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Data dalam penelitian ini buku Cerita Rakyat Surakarta dan Yogyakarta dan informan. Teknik pengumpulan data melalui analisis kedua legenda dan analisis catatan hasil wawancara informan. Analisis data menggunakan analisis model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk cerita rakyat Surakarta adalah legenda asal-usul nama Kampung Jagalan dan Kampung Sewu Surakarta. Cerita rakyat “Legenda Kampung Jagalan” berhubungan dengan tokoh sejarah Kanjeng Susuhunan Pakubuwono X dan “Legenda Kampung Sewu” berhubungan dengan tokoh Kanjeng Susuhunan Pakubuwono II. Fiksi dalam cerita rakyat berkaitan dengan penceritaan tokoh dari kalangan rakyat jelata, latar tempat yang menunjukkan kehidupan rakyat jelata, dan dialog-dialog
    [Show full text]
  • Indeks Biografi
    INDEKS BIOGRAFI A Fajar Arcana 240 Abdullah Harahap 181 Farid 190, 205, 242, 249 Agus Wiratama 240 Faruk 180, 181, 188, 190, 205, 325 Ahmad Sahal 190 Fiske 256, 268 Ahmad Tohari 183 Fitriana 313, 324 Alisyahbana 190 Amir Hamzah 190 G Anderson 189, 192, 195, 204, 205, 288, 289, 298 Gabriel Garćia Márquez 181 Angga Wijaya 240 Garvin 288, 298 Aprinus Salam ii, 190 Gembong Ismadi 240 Aravind Adiga 186 Goenawan Mangoenkoesoemo 192, 199 Arba’i 287, 288, 298 Gunarwan 289, 298 Arjuna 204 Gunawan 195, 196, 311, 312, 313, 315, 323, 324 Arvianti 312, 324 Asma Nadia 184, 249 H Asmaraman S. 181 Habiburrahman El Shirazy 184 Austin 313, 314, 315 Hadisaputra 287, 298 Ayu Chumani 240 Hajar 180, 188, 203 Ayu Utami 184, 187, 242 Hastuti 223, 224, 225, 238, 325 Hatta 190 B Herfanda 242, 249 Bambang Soemantri 194, 197 Hilmar Farid 190 Bastian Tito 181 Horace 218 Ben Anderson x, 189, 192, 194, 204 Hudan Hidayat 187 Bourdieu ix, 177, 179, 180, 181, 182, 183, 184, 188 Bung Karno 253, 268. Lihat juga Soekarno I Ibed Surgana Yuga 240 C Imam Barker 240 Cervantes 181 Imam Supardi 191 Cok Sawitri 240 J D Joebagio 213, 214, 218, 221 Daddy 194, 197, 199 Juli Sastrawan 240 Dad Murniah 190 June Jordan 242 Danandjaja 208, 209, 211, 221 Jupriono 253, 268 Danang Sutawijaya. Lihat juga Panembahan Senopati Dermawan 180, 188, 238 K Desi Nurani 240 Kadek Sonia Piscayanti 240 Devy Gita 240 Kahin x, 189, 192, 205 Dixon xvii, 299, 300, 303, 304, 309 Karl May 181 Djenar Maesa Ayu 184, 187 Karnanta 180, 188 Dostoyevsky 181 Kartini 192, 194, 197, 198, 199, 203 E Keith Foulcher 190 Eka Kurniawan 177, 178, 180, 181, 184, 187, 188 Kelana Djaja 194, 197 Emha Ainun Nadjib 180 Kemal Atatturk 204 Endraswara 226, 238 Ken Jenie 178 Enid Blyton 181 Kho Ping Hoo 181 Escarpit 192, 193, 205, 242, 249 Kim Al Ghozali 240 Kress 256, 268 F Kroeger xvii, 299, 300, 304 Fairclough 251, 252, 253, 254, 255, 257, 264, 267, Kuntjara 243, 249 268 Kuntowijoyo 183, 325 ISSN 0854-3283 (Print), ISSN 2580-0353 (Online) , Vol.
    [Show full text]
  • Daftar PAKASA; 7
    PUTUSAN Nomor 63/PUU-XI/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang mengadili perkara konstitusi pada tingkat pertama dan terakhir, menjatuhkan putusan dalam perkara Pengujian Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Djawa Tengah terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang diajukan oleh: [1.1] 1. Nama : G.R.Ay. Koes Isbandiyah Tempat,Tanggal Lahir : Surakarta, 24 Juli 1954 Alamat : Keraton Surakarta, RT 001/RW 001 Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah sebagai ----------------------------------------------------------------- Pemohon I; [1.2] 2. Nama : KP. Eddy S. Wirabhumi, S.H.,M.M. Tempat,Tanggal Lahir : Pacitan, 1 Desember 1963 Alamat : Keraton Surakarta, RT 001/RW 001 Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah sebagai ---------------------------------------------------------------- Pemohon II; Dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus bertanggal 21 Mei 2013 memberi kuasa kepada Dr. Abdul Jamil, S.H.,M.H., Dr. M. Arif Setiawan, S.H.,M.H., Zairin Harahap, S.H.,M.Si., dan Ahmad Khairun H.,S.H.,M.Hum. semuanya - 2 - SALINAN PUTUSAN MAHKAHMAH KONSTITUSI RI Diunduh dari laman : www.mahkamahkonstitusi.go.id adalah advokat/konsultan hukum pada Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (LKBH FH-UII), beralamat di Jalan Lawu Nomor 3, Kota Baru, Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, baik bersama-sama atau sendiri-sendiri bertindak untuk dan atas nama pemberi kuasa; Selanjutnya disebut sebagai ------------------------------------------------- para Pemohon; [1.3] Membaca permohonan para Pemohon; Mendengar keterangan para Pemohon; Mendengar keterangan Pemerintah; Mendengar dan membaca keterangan Dewan Perwakilan Rakyat; Mendengar dan membaca keterangan Pihak Terkait Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Mendengar dan membaca keterangan ahli dan saksi para Pemohon; Memeriksa bukti para Pemohon; Membaca kesimpulan para Pemohon; 2.
    [Show full text]