STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM TRANSPORTASI JALAN

LAPORAN AKHIR

KERJASAMA

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN DARAT DAN PERKERETAAPIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN PT MITRA FITRAH ALAM 2012

LAPORAN AKHIR Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan KATA PENGANTAR

Laporan ini merupakan Laporan Akhir (Final Report) berdasarkan kontrak kerjasama ” Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan” antara Pusat Penelitan dan Pengembangan Perhubungan Darat dan Perkeretaapian Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan dengan Konsultan. Laporan Akhir ini disusun berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan hasil kajian dari beberapa ahli dan narasumber.

Laporan Akhir ini terdiri dari 7 (tujuh) BAB, yaitu : BAB 1 : Pendahuluan, BAB 2 : Tinjauan Pustaka, BAB 3 : Pendekatan dan Metodelogi, BAB 4 : Hasil Pengumpulan Data, BAB 5 Rencana Analisis dan Penyusunan Kompetensi, BAB 6 Konsep Berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan dan Konsep Penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Bidang Transportasi Jalan dan BAB VII Kesimpulan dan Saran.

Atas kerjasamanya dan masukan dari berbagai pihak yang telah dibangun selama ini sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya, kami mengucapkan terima kasih.

PT. MITRA FITRAH ALAM

DJABIR HASAN Direktur Utama

LAPORAN AKHIR Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM TRANSPORTASI JALAN (LAPORAN AKHIR)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan masalah C. Maksud, Tujuan Kajian, Penelitian dan Studi D. Ruang Lingkup Batasan Penelitian E. Kegunaan Penelitian F. Hasil yang di Harapkan G. Sistimatika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. SDM Bidang Transportasi Jalan Berdasarkan Sistem Transportasi Nasional B. SDM Bidang Transportasi Jalan Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 51 Tahun 2012 Tentang Sumber Daya Manuisia Di Bidang Transportasi Kementerian Perhubungan C. Pembagian Wewenang Bidang Urusan Jalan Berdasarkan UU 22 Tahun 2009 D. Pembinaan SDM Berdasarkan Sertifikasi Kompetensi Sesuai Peraturan Presiden No 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia E. Kebijakan Pengembangan SDM Transportasi Jalan F. Manajemen Sumber Daya Manusia G. Konsep Penilaian Kebutuhan Diklat Berbasis Kompetensi (Competency – Based Training Needs Assesment)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan B. Metode Pengumpulan Data C. Instrumen Penelitian D. Metoda Pengolahan Data

LAPORAN AKHIR Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan E. Metode Analisis Data F. Metode Pelaksanaan

BAB IV HASIL PENGUMPULAN DATA A. Gambaran Umum Perda Bidang Transportasi B. Perda Bidang Transportasi Dari Daerah Penelitian C. Permasalahan Penyelenggaraan Perda Bidang Transportasi D. Pembatalan Perda Bidang Transportasi

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Arah Pengembangan SDM Transportasi Jalan B. Analisis Kompetensi SDM Transportasi Jalan C. Penyusunan Standar Kompetensi Kerja SDM Bidang Transportasi Jalan

BAB VI KONSEP STANDAR KOMPETENSI DI BIDANG SDM TRANSPORTASI JALAN DAN STANDAR AKREDITASI BADAN HUKUM/LEMBAGA YANG MELAKUKAN UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR. A. Konsep Berdasarkan Peraturan Perundang- Undangan B. Konsep Penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang Transportasi Jalan

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan B. Saran .

DAFTAR PUSTAKA Lampiran : - DAFTAR TABEL - DAFTAR GAMBAR - FORMAT SKKNI

LAPORAN AKHIR Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan DAFTAR PUSTAKA

A. LITERATUR Damin Sudarwan, Pengantar Stud Penelitian Kebijakan (Jakarta : PT Bumi Aksara 2005) Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : Alfabeta 2009) Kementerian Perhubungan, Studi Kebutuhan Diklat Teknis di Departemen Perhubungan, Dishub Provinsi, dan Dishub Kabupaten/Kota. Jakarta ; Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan 2008 Kementerian Perhubungan, Studi Profesionalisme Sumber Daya Manusia Departemen Perhubungan dalam Rangka Reformasi Birokrasi, Jakarta ; Badan Puslitbang Perhubungan 2011 Kementerian Perhubungan, Perhubungan Darat dalam Angka, Jakarta ; 2010 Kementerian Perhubungan, , Studi Penyusunan Jabatan Fungsional Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Jakarta ; Direktorat Jenderal Perhubungan Darat; 1993 Kementerian Perhubungan, , Studi Kebutuhan Spesifikasi Pendidikan dan Pelatihan Ideal Berbasis Kompetensi sesuai Perkembambangan Pemerintahan, Jakarta ; Pusat Litbang Perhubungan Darat 2007

LAPORAN AKHIR Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan B. DOKUMEN Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Jakarta ; Kementerian Perhubungan 2010 Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan, Jakarta ; Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi ; 2004 Nomor 43 tahun 1999 tentang Perubahan UU no 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, Jakarta ; Badan Kepegawaian Negara tahun 2000 Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1993 tentang Angkutan Jalan, Jakarta, Kementerian Perhubungan 1993 Nomor 51 tahun 2012 tentang Sumber Daya Manusia di Bidang Transportasi ; Jakarta, Sekretariat Negara. 2012

LAPORAN AKHIR Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan Nomor 55 tahun 2012 tentang Kendaraan ; Jakarta, Sekretariat Negara. 2012 Nomor 44 tahun 1993 tentang Kendaraan Bermotor dan Pengemudi, Jakarta ; Kementerian Perhubungan 1993 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 8 tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, Jakarta, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi ; 2012 Nomor 5 tahun 2012, tentang Sistem Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, Jakarta, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi ; 2012 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 7 tahun 2010 tentang Rncana Strategis Kementerian Perhubungan tahun 2010 - 2014 Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK 1076 / KP. 108 / DRJD / 2005

LAPORAN AKHIR Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan tentang Kompetensi Penguji Kendaraan Bermotor Nomor SK 727/AJ 307/DRJD/2004 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Umum di jalan, Jakarta : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat tahun 2004 Nomor SK 725/AJ 302/DRJD/2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di jalan, jakarta ; Dirjen Perhubungan Darat 2004.

LAPORAN AKHIR Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan BAB I Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Transportasi jalan merupakan moda transportasi utama yang berperan penting dalam pendukung pembangunan nasional serta mempunyai kontribusi terbesar dalam pangsa angkutan dibandingkan moda lain. Oleh karena itu, visi transportasi jalan adalah sebagai penunjang, penggerak dan pendorong pembangunan nasional serta berperan sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, politik, social budaya dan pertahanan keamanan. Misi transportasi jalan adalah untuk mewujudkan system transportasi jalan yang andal, berkemampuan tinggi dalam pembangunan serta meningkatkan mobilitas manusia dan barang, guna mendukung pengembangan wilayah untuk mewujudkan wawasan nusantara.

Dalam rangka peningkatan penyelenggaraan transportasi jalan, maka yang terlebih dahulu dibenahi adalah kompetensi dan keahlian dari SDM transportasi jalan, karena SDM menjadi ujung tombak dalam penyelenggaraan transportasi jalan. Saat ini berbagai tantangan dan kendala masih dihadapi dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), di antaranya dukungan pembiayaan yang masih terbatas, rendahnya kesadaran SDM untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab, jujur dan adil, serta kurang optimalnya pengimplementasian peraturan perundang- undangan di lapangan dan tidak optimalnya penempatan SDM pada instansi terkait berdasarkan disiplin ilmu yang seharusnya dipenuhi.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB I - 1 BAB I Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan transportasi, baik oleh pemerintah selaku regulator maupun pengusaha angkutan selaku penyelenggara kegiatan angkutan dan operator angkutan maka pengembangan SDM transportasi yang lebih berkualitas dan professional dalam melaksanakan tugasnya sangat diperlukan.

Melalui metode kebijakan, strategi dan upaya yang diformulasikan untuk pengembangan SDM pada moda transportasi jalan, yaitu SDM pemerintah (PNS), SDM operator angkutan (pengemudi), dan SDM pengusaha angkutan, perlu dibina untuk dilaksanakan secara optimal sehingga dapat menghasilkan SDM yang melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, berkepribadian baik, jujur dan adil yang berpedoman pada Lima Citra Manusia Perhubungan.

Untuk melakukan studi tersebut, mengaucu pada Peraturan Perundang- undangan sebagai berikut : • UU no 43 tahun 1999 tentang perubahan undang-undang no 48 tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian. • UU no 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen • UU no. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan • UU no.13 tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan • UU no. 38 tahun 2004 tentang Jalan • PP no. 102 tahun 2000 tentang Standarisasi Nasional • PP no. 41 tahun 1993 tentang Angkutan Jalan • PP no 55 tahun 2012 tentang kendaraan

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB I - 2 BAB I Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

• PP no 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia • PP 51 tahun 2012 tentang Sumber Daya Manusia di Bidang Transportasi Kementerian Perhubungan • PP no 23 tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi • KM no 7 tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Perhubungan tahun 2010-2014

B. RUANG LINGKUP Uraian kegiatan/Ruang lingkup dari studi ini sebagai berikut: a) Inventarisasi kebijakan mengenai SDM transportasi jalan. b) Inventarisasi kebijakan pengembangan SDM transportasi jalan. c) Inventarisasi jumlah SDM bidang transportasi jalan. d) Inventarisasi jumlah SDM bidang transportasi jalan yang memilki kompetensi dan profesional e) Menganalisis dan mengevaluasi kuantitas dan kualitas SDM Transportasi Jalan. f) Merumuskan 10 naskah akademis konsep standar di bidang SDM transportasi jalan yang meliputi: 1). Standar kompetensi tenaga penguji uji berkala kendaraan bermotor. 2). Standar kompetensi tenaga pemeliharaan peralatan uji berkala kendaraan bermotor. 3) Standar kompetensi tenaga kalibrasi peralatan uji berkala kendaraan bermotor. 4) Standar kompetensi PPNS yang melakukan penyidikan pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. PT. MITRA FITRAH ALAM BAB I - 3 BAB I Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

5). Standar kompetensi pengemudi angkutan umum. 6). Standar kompetensi pengelola terminal penumpang. 7). Standar kompetensi pengelola terminal barang. 8). Standar kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang berbahaya dan beracun. 9). Standar kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus. 10). Standar akreditasi badan hukum/lembaga yang melakukan uji berkala kendaraan bermotor. g) Lokasi obyek studi ini dilaksanakan di Jakarta, Surabaya, Banjarmasin, dan .

Batasan Kegiatan Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan adalah berupa penyusunan konsep standar SDM transportasi jalan yang professional dan memiliki kompetensi.

C. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud Kegiatan Maksud kegiatan adalah melakukan Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan.

b. Tujuan Kegiatan Tujuan kegiatan adalah tersusunnya konsep rumusan standar di Bidang SDM Transportasi Jalan.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB I - 4 BAB I Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

D. HASIL YANG DIHARAPKAN

Keluaran (output) dari kegiatan studi ini adalah tersusunnya 4 (empat) laporan studi yaitu laporan pendahuluan, laporan interim, rancangan laporan akhir dan laporan akhir. Laporan akhir terdiri dari laporan Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan dan 10 (sepuluh) Konsep Kajian Akademis Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan.

E. SISTEMATIKA PENULISAN Laporan ini disusun menjadi 7 (tujuh) BAB dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan Mambahas latar belakang masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan, hasil yang diharapkan, dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka Membahas mengenai SDM Bidang Transportasi Jalan Berdasarkan Sistem Transportasi Nasional, SDM Bidang Transportasi Jalan Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 51 Tahun 2012 Tentang Sumber Daya Manuisia di Bidang Transportasi Kementerian Perhubungan, Pembagian Wewenang Bidang Urusan Jalan Berdasarkan UU 22 Tahun 2009, Pembinaan SDM Berdasarkan Sertifikasi Kompetensi Sesuai Peraturan Presiden No 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, Kebijakan Pengembangan SDM Transportasi Jalan, Manajemen Sumber Daya Manusia, dan Konsep

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB I - 5 BAB I Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Penilaian Kebutuhan Diklat Berbasis Kompetensi (Competency – Based Training Needs Assesment).

BAB III Metodologi Membahas mengenai pendekatan, metode pengumpulan data, lokasi, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, metode pengolahan data dan analisis data, metode pelaksanaan.

BAB IV Hasil Pengumpulan Data Membahas mengenai Pengumpulan Data Sekunder dan Pengumpulan Data Primer dari lokasi survey dan Konsep Kompetensi. BAB V Analisis dan Pembahasan

Membahas mengenai Arah Pengembangan SDM Transportasi Jalan, Analisis Kompetensi SDM Transportasi Jalan, dan Penyusunan Standar Kompetensi Kerja SDM Bidang Transportasi Jalan. . BAB VI Konsep Standar Kompetensi di Bidang SDM Transportasi Jalan dan Standar Akreditasi Badan Hukum/Lembaga yang Melakukan Uji Berkala Kendaraan Bermotor. Membahas mengenai Konsep Berdasarkan Peraturan Perundang- Undangan Mengenai Standar kompetensi tenaga penguji uji berkala kendaraan bermotor, Standar kompetensi tenaga pemeliharaan peralatan uji berkala kendaraan bermotor, Standar kompetensi tenaga kalibrasi peralatan uji berkala kendaraan bermotor, Standar kompetensi PPNS yang melakukan penyidikan pelanggaran ketentuan pidana

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB I - 6 BAB I Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Undang-Undang LLAJ, Standar kompetensi pengemudi angkutan umum, Standar kompetensi pengelola terminal penumpang, Standar kompetensi pengelola terminal barang, Standar kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang berbahaya dan beracun, Standar kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus, dan Standar akreditasi badan hukum/lembaga yang melakukan uji berkala kendaraan bermotor dan Konsep Penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia SDM di Bidang Transportasi Jalan antara lain, Pemetaan di Bidang SDM Transportasi Jalan (LLAJ), Kerangka Kualifikasi Nasional, Penetapan Kerangka Kualifikasi, Pemaketan Skkni, Format Standar Kompetensi Kerja Indonesia

BAB VII Kesimpulan dan Saran

Membahas mengenai Kesimpulan dan Saran mengenai Penyusunan Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB I - 7 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. SDM BIDANG TRANSPORTASI JALAN BERDASARKAN SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL 1. Sistem Transportasi Nasional Tatanan Transportasi Yang Terorganisasi Secara Kesisteman Terdiri Dari Transportasi Jalan, Transportasi Kereta Api, Transportasi Sungai Dan Danau, Transportasi Penyeberangan, Transportasi Laut, Transportasi Udara Serta Tansportasi Pipa Yang Masing-Masing Terdiri Dari Sarana Dan Prasarana, Kecuali Pipa, Yang Saling Berinteraksi Dengan Dukungan Perangkat Lunak Dan Perangkat Pikir Membentuk Suatu Sistem Pelayanan Jasa Transportasi Yang Efektif Dan Efisien Yang Berfungsi Melayani Perpindahan Orang Dan Atau Barang, Yang Terus Berkembang Secara Dinamis 2. Tujuan Sistranas Terwujudnya Transportasi Yang Efektif Dan Efisien Dalam Menunjang Dan Sekaligus Menggerakkan Dinamika Pembangunan; Meningkatkan Mobilitas Manusia, Barang Dan Jasa; Membantu Terciptanya Pola Distribusi Nasional Yang Mantap Dan Dinamis; Serta Mendukung Pengembangan Wilayah Dan Lebih Memantapkan Perkembangan Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara Dalam Rangka Perwujudan Wawasan Nusantara Dan Peningkatan Hubungan Internasional. 3. Kebijakan

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 1 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

a. Meningkatnya Pelayanan Transportasi Nasional b. Meningkatnya Keselamatan dan Keamanan transportasi c. Meningkatnya Pembinaan Pengusahaan Transportasi d. Meningkatnya Kualitas SDM dan Iptek e. Meningkatnya Pemeliharaan dan Kualitas lingkungan Hidup Serta Penghematan Penggunaan energy f. Meningkatnya Penyediaan Dana Pembangunan Transportasi g. Meningkatnya Kualitas Administrasi Negara disektor Transportasi

B. SDM BIDANG TRANSPORTASI JALAN BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO 51 TAHUN 2012 TENTANG SUMBER DAYA MANUISIA DI BIDANG TRANSPORTASI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN Untuk mewujudkan sumber daya manusia di bidang transportasi yang prima, profesional, dan beretika sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Sumber Daya Manusia di Bidang Transportasi.

 Sumber daya manusia di bidang transportasi, meliputi: a. sumber daya manusia di bidang lalu lintas dan angkutan jalan; b. sumber daya manusia di bidang perkeretaapian; c. sumber daya manusia di bidang pelayaran; d. sumber daya manusia di bidang penerbangan; dan e. sumber daya manusia di bidang multimoda transportasi.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 2 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

 Sumber daya manusia mencakup yang menjalankan fungsi sebagai regulator, Penyedia Jasa transportasi, dan tenaga kerja di bidang transportasi. Bidang lalu lintas dan angkutan jalan terdiri atas subbidang: a. lalu lintas jalan; b. angkutan umum; c. kendaraan; d. prasarana lalu lintas jalan; dan e. keselamatan lalu lintas jalan.

C. PEMBAGIAN WEWENANG BIDANG URUSAN JALAN BERDASARKAN UU 22 TAHUN 2009 Pembinaan SDM Berdasarkan Undang – Undang RI No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya memajukan kesejahteraan umum sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagai bagian dari sistem transportasi nasional harus dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas dan Angkutan Jalan dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi dan pengembangan wilayah.  BAB I: Ketentuan Umum , pada pasal 1 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan: (1). Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas Lalu Lintas, Angkutan Jalan, Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Prasarana Lalu

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 3 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Lintas dan Angkutan Jalan, Kendaraan, Pengemudi, Pengguna Jalan, serta pengelolaannya.(2). Lalu Lintas adalah gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas Jalan. (3 ). Angkutan adalah perpindahan orang dan atau barang dari satu tempat ke empat lain dengan menggunakan Kendaraan di Ruang Lalu Lintas Jalan. (4). Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah serangkaian Simpul dan atau ruang kegiatan yang saling terhubungkan untuk penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. (5) Simpul adalah tempat yang diperuntukkan bagi pergantian antarmoda dan intermoda yang, berupa Terminal, stasiun kereta api, pelabuhan laut, pelabuhan sungai dan danau, dan latau bandar udara. (6). Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan adalah Ruang Lalu Lintas, Terminal, dan Perlengkapan Jalan yang meliputi marka, rambu, Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, alat pengendali dan pengamanPengguna Jalan, alat pengawasan dan pengamanan Jalan, serta fasilitas pendukung.  Pasal 3 menjelaskan bahwa Lalu Lintas dan Angkutan Jalan diselenggarakan dengan tujuan: (a). terwujudnya pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang aman, selamat, tertib, lancar, dan terpadu dengan moda angkutan lain untuk mendorong perekonomian nasional, memajukan kesejahteraan umum, memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, serta mampu menjunjung tinggi martabat bangsa;(b). terwujudnya etika berlalu lintas dan budaya bangsa; dan (c). terwujudnya penegakan hukum dan kepastian hukum bagi masyarakat.  BAB IV, PEMBINAAN ; pada Pasal 5 menyebutkan bahwa (1) Negara bertanggung jawab atas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 4 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

dan pembinaannya dilaksanakan oleh Pemerintah. (2) Pembinaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. perencanaan; b. pengaturan; c. pengendalian; dan d. pengawasan. (3) Pembinaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan oleh instansi pembina sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang meliputi: a urusan pemerintahan di bidang Jalan, Kementerian Negara yang bertanggung jawab di bidang Jalan; b. urusan pemerintahan di bidang sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, oleh Kementerian Negara yang bertanggung jawab di bidang sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; c. urusan pemerintahan di bidang pengembangan industri Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, oleh Kementerian Negara yang bertanggung jawab di bidang industri; d. urusan pemerintahan di bidang pengembangan teknologi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, oleh Kementerian Negara yang bertanggung jawab di bidang pengembangan teknologi; dan e. urusan pemerintahan di bidang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor dan Pengemudi, Penegakan Hukum, Operasional Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas, serta pendidikan berlalu lintas, oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia. Pada Pasal 6 menyebutkan bahwa : (l) Pembinaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang dilakukan oleh instansi pembina sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) meliputi: a. penetapan sasaran dan arah kebijakan pengembangan sistem Lalu Lintas dan Angkutan Jalan nasional; b. penetapan norma, standar, pedoman, kriteria, dan prosedur penyelenggaraan Lalu Lintas dan

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 5 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Angkutan Jalan yang berlaku secara nasional; c. penetapan kompetensi pejabat yang melaksanakan fungsi di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan secara nasional; d. pemberian bimbingan, pelatihan, sertifikasi,pemberian izin, dan bantuan teknis kepada Pemerintah Provinsi Dan Pemerintah Kabupaten/Kota; dan e. pengawasan terhadap pelaksanaan norma, standar, pedoman, kriteria, dan prosedur yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah.

D. PEMBINAAN SDM BERDASARKAN SERTIFIKASI KOMPETENSI SESUAI PERATURAN PRESIDEN NO 8 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

Sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, Standar Internasional, dan/atau Standar Khusus.

Sertifikat kompetensi kerja adalah bukti tertulis yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi profesi terakreditasi yang menerangkan bahwa

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 6 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

seseorang telah menguasai kompetensi kerja tertentu sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.

 KKNI terdiri atas 9 (sembilan) jenjang kualifikasi, dimulai dari jenjang 1 (satu) sebagai jenjang terendah sampai dengan jenjang 9 (sembilan) sebagai jenjang tertinggi.  Jenjang kualifikasi KKNI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. jenjang 1 sampai dengan jenjang 3 dikelompokkan dalam jabatan operator; b. jenjang 4 sampai dengan jenjang 6 dikelompokkan dalam jabatan teknisi atau analis; c. jenjang 7 sampai dengan jenjang 9 dikelompokkan dalam jabatan ahli.  Setiap jenjang kualifikasi pada KKNI mencakup nilai-nilai sesuai deskripsi umum sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Presiden ini.

Setiap jenjang kualifikasi pada KKNI memiliki kesetaraan dengan capaian pembelajaran yang dihasilkan melalui pendidikan, pelatihan kerja atau pengalaman kerja.

Penyetaraan capaian pembelajaran yang dihasilkan melalui pendidikan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI terdiri atas: 1) lulusan pendidikan dasar setara dengan jenjang 1; 2) lulusan pendidikan menengah paling rendah setara dengan jenjang 2;

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 7 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

3) lulusan Diploma 1 paling rendah setara dengan jenjang 3; 4) lulusan Diploma 2 paling rendah setara dengan jenjang 4; 5) lulusan Diploma 3 paling rendah setara dengan jenjang 5; 6) lulusan Diploma 4 atau Sarjana Terapan dan Sarjana paling rendah setara dengan jenjang 6; 7) lulusan Magister Terapan dan Magister paling rendah setara dengan jenjang 8; 8) lulusan Doktor Terapan dan Doktor setara dengan jenjang 9; 9) lulusan pendidikan profesi setara dengan jenjang 7 atau 8; 10) lulusan pendidikan spesialis setara dengan jenjang 8 atau 9.

Penyetaraan capaian pembelajaran yang dihasilkan melalui pelatihan kerja dengan jenjang kualifikasi pada KKNI terdiri atas: 1) lulusan pelatihan kerja tingkat operator setara dengan jenjang 1, 2, dan 3; 2) lulusan pelatihan kerja tingkat teknisi/analis setara dengan jenjang 4, 5, dan 6; 3) lulusan pelatihan kerja tingkat ahli setara dengan jenjang 7, 8, dan 9.

Penyetaraan capaian pembelajaran yang dihasilkan melalui pelatihan kerja dengan jenjang kualifikasi pada KKNI dilakukan dengan sertifikasi kompetensi.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 8 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

E. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SDM TRANSPORTASI JALAN 1. Undang-undang no 38 tahun 2004 tentang Jalan

Pembinaan jalan adalah kegiatan penyusunan pedoman dan standar teknis, pelayanan, pemberdayaan sumber daya manusia, serta penelitian dan pengembangan jalan;

Penyelenggaraan jalan berdasarkan pada asas kemanfaatan, keamanan dan keselamatan, keserasian, keselarasan dan keseimbangan, keadilan, transparansi dan akuntabilitas, keberdayagunaan dan keberhasilgunaan, serta kebersamaan dan kemitraan. o Pengaturan penyelenggaraan jalan bertujuan untuk: a. mewujudkan ketertiban dan kepastian hukum dalam penyelenggaraan jalan; b. mewujudkan peran masyarakat dalam penyelenggaraan jalan; c. mewujudkan peran penyelenggara jalan secara optimal dalam pemberian layanan kepada masyarakat; d. mewujudkan pelayanan jalan yang andal dan prima serta berpihak pada kepentingan masyarakat; e. mewujudkan sistem jaringan jalan yang berdaya guna dan berhasil guna untuk mendukung terselenggaranya sistem transportasi yang terpadu; dan f. mewujudkan pengusahaan jalan tol yang transparan dan terbuka.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 9 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

o Lingkup pengaturan dalam Undang-Undang ini mencakup penyelenggaraan: a. jalan umum yang meliputi pengaturan, pembinaan, pembangunan, dan pengawasan; b. jalan tol yang meliputi pengaturan, pembinaan, pengusahaan, dan pengawasan; dan c. jalan khusus.

2. Pembinaan SDM Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 7 Tahun 2010 Tentang Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2010- 2014 Rencana Strategis Kementerian Perhubungan wajib digunakan sebagai pedoman oleh setiap unit kerja di lingkungan Kementerian Perhubungan. Sasaran pembangunan transportasi nasional Tahun 2010-2014 adalah meningkatnya keselamatan, keamanan, dan pelayanan sarana dan prasarana transportasi sesuai Standar Pelayanan Minimal; meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan sarana dan prasarana transportasi guna mendorong pengembangan konektivitas antar wilayah; meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana transportasi untuk mengurangi backlog dan bottleneck kapasitas infrastruktur transportasi; peningkatan kualitas SDM dan melanjutkan restrukturisasi kelembagaan serta reformasi regulasi; terwujudnya pengembangan teknologi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan sebagai antisipasi terhadap perubahan iklim.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 10 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Permasalahan dan tantangan yang dilalui selama kurun waktu Renstra 2005-2009 Kementerian Perhubungan, di bidang Transportasi Darat Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan. Transportasi jalan merupakan moda transportasi utama yang berperan penting dalam mendukung pembangunan nasional serta mempunyai kontribusi terbesar dalam pangsa angkutan dibandingkan moda lain. Oleh karena itu, visi transportasi jalan adalah sebagai penunjang, penggerak dan pendorong pembangunan nasional serta berperan sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, politik, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Misi transportasi jalan adalah untuk mewujudkan sistem transportasi jalan yang handal, berkemampuan tinggi dalam pembangunan serta meningkatkan mobilitas manusia dan barang, guna mendukung pengembangan wilayah untuk mewujudkan wawasan nusantara. Namun dalam pelaksanaan untuk mencapai dan menciptakan visi dan misi transportasi jalan yang sesuai harapan masih sangat sulit dikarenakan banyaknya permasalahan yang terjadi. Adapun permasalahan yang terjadi, diantaranya: (1) Rendahnya kondisi pelayanan prasarana jalan akibat kerusakan di jalan; belum terpadunya pembangunan prasarana jalan dengan sistem jaringan transportasi jalan, penataan kelas jalan dan terminal serta pola pelayanan distribusi angkutan jalan, antar kota, perkotaan dan perdesaan. (2) Masih tingginya kerusakan jalan akibat pelanggaran muatan lebih di jalan yang dapat mengakibatkan kerugian ekonomi akibat dari : a) Pengawasan melalui jembatan timbang belum optimal karena keterbatasan fisik/peralatan, SDM dan sistem manajemen; b)

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 11 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Terdapat pergeseran fungsi jembatan timbang yang cenderung untuk menambah PAD (pendapatan asli daerah) bukan sebagai alat pengawasan muatan lebih; (3) Masih tingginya jumlah dan fatalitas kecelakaan akibat: disiplin pengguna jalan, rendahnya tingkat kelaikan armada; rambu dan fasilitas keselamatan di jalan; law enforcement peraturan lalu lintas dan pendidikan berlalu lintas. ( 4 ) Masih terbatasnya pengembangan SDM di bidang LlAJ baik di tingkat regulator maupun operator, pembinaan usaha angkutan serta pengembangan teknologi sarana dan prasarana LlAJ yang lebih efisien dan ramah lingkungan.  Visi, Kementerian Perhubungan adalah "Terwujudnya pelayanan transportasi yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah."Pelayanan transportasi yang handal, diindikasikan oleh penyelenggaraan transportasi yang aman (security), selamat (safety), nyaman (comfortable), tepat waktu (punctuality), terpelihara, mencukupi kebutuhan, menjangkau seluruh pelosok tanah air serta mampu mendukung pembangunan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).  MISI, Untuk mencapai visi tersebut, dirumuskan misi , diantaranya : Melanjutkan konsolidasi melalui restrukturisasi dan reformasi di bidang peraturan, kelembagaan, sumber daya manusia (SDM), dan penegakan hokum secara konsisten. Sesuai dengan prinsip good governance melalui penerbitan 4 (empat) paket undang-undang di sektor transportasi telah dilaksanakan restrukturisasi dan reformasi dalam penyelenggaraan transportasi dengan pemisahan yang jelas antara peran pemerintah, swasta dan masyarakat. Restrukturisasi

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 12 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

di bidang kelembagaan, menempatkan posisi Kementerian Perhubungan sebagai regulator dan melimpahkan sebagian kewenangan di bidang perhubungan kepada daerah dalam bentuk dekonsentrasi, desentralisasi dan tugas pembantuan. Reformasi di bidang regulasi (regulatory reform) diarahkan kepada penghilangan restriksi yang memungkinkan swasta berperan secara penuh dalam penyelenggaraan jasa transportasi. Penegakan hukum dilakukan secara konsisten dengan melibatkan peranserta masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan penyelenggaraan jasa transportasi. Restrukturisasi dan reformasi di bidang SDM diarahkan kepada pembentukan kompetensi dan profesionalisme insan perhubungan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memiliki wawasan global dengan tetap mempertahankan jatidirinya sebagai manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.  Tujuan, Mewujudkan penyelenggaraan transportasi yang efektif dan efisien yang didukung SDM transportasi yang berkompeten guna mendukung perwujudan Indonesia yang lebih sejahtera, sejalan dengan perwujudan Indonesia yang aman dan damai serta adil dan demokratis. Penyelenggaraan kegiatan transportasi yang efektif berkaitan dengan ketersediaan aksesibilitas, optimalisasi kapasitas, maksimalisasi kualitas serta keterjangkauan dalam pelayanan, sedangkan penyelenggaraan transportasi yang efisien berkaitan dengan kemampuan pengembangan dan penerapan teknologi transportasi serta peningkatan kualitas SDM transportasi yang berdampak kepada

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 13 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

maksimalisasi dayaguna dan minimasi biaya yang menjadi beban masyarakat.  Sasaran, Sasaran pembangunan transportasi nasional Tahun 2010-2014 adalah: (1). Meningkatnya keselamatan, keamanan, dan pelayanan sarana dan prasarana transportasi sesuai Standar Pelayanan Minimal; (2). Meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan sarana dan prasarana transportasi guna mendorong pengembangan konektivitas antar wilayah; (3). Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana transportasi untuk mengurangi backlog dan bottleneck kapasitas infrastruktur transportasi; (4). Peningkatan kualitas SDM dan melanjutkan restrukturisasi kelembagaan dan reformasi regulasi; (5). Meningkatkan pengembangan teknologi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan sebagai antisipasi terhadap perubahan iklim. Sasaran pembangunan transportasi diwujudkan dalam sasaran sub sektor perhubungan sebagai berikut:

Transportasi Darat; Bidang Transportasi Jalan 1) Meningkatnya kondisi prasarana LLAJ terutama menurunnya jumlah pelanggaran lalu lintas dan muatan lebih di jalan sehingga dapat menurunkan kerugian ekonomi yang diakibatkannya. 2) Peningkatan kelaikan dan jumlah sarana LLAJ. 3) Menurunnya tingkat kecelakaan dan fatalitas kecelakaan lalu lintas di jalan serta meningkatnya kualitas pelayanan angkutan dalam hal ketertiban, keamanan dan kenyaman transportasi jalan, terutama angkutan umum di perkotaan, pedesaan dan antarkota. 4)

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 14 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Meningkatnya keterpaduan antarmoda dan efisiensi dalam mendukung mobilitas manusia, barang dan jasa, mendukung perwuju dan sistem transportasi nasional dan wilayah (Iokal), terciptanya pola distribusi nasional. 5) Meningkatnya keterjangkauan pelayanan transportasi umum bagi masyarakat luas di perkotaan dan pedesaan serta dukungan pelayanan transportasi jalan perintis di wilayah terpencil untuk mendukung pengembangan wilayah. 6) Meningkatnya efektivitas regulasi dan kelembagaan transportasi jalan.

3. Peraturan Pemerintah no 55 tahun 2012 tentang Kendaraan Untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Kendaraan ; Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: a. Kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri atas Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Tidak Bermotor. b. Kendaraan Bermotor adalah setiap Kendaraan yang digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain Kendaraan yang berjalan di atas rel. c. Kendaraan Tidak Bermotor adalah setiap Kendaraan yang digerakkan oleh tenaga manusia dan/atau hewan. d. Sepeda Motor adalah Kendaraan Bermotor beroda 2 (dua) dengan atau tanpa rumah-rumah dan dengan 1 / 92 atau tanpa kereta samping, atau Kendaraan Bermotor beroda tiga tanpa rumah-rumah.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 15 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

e. Mobil Penumpang adalah Kendaraan Bermotor angkutan orang yang memiliki tempat duduk maksimal 8 (delapan) orang, termasuk untuk pengemudi atau yang beratnya tidak lebih dari 3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram. f. Mobil Bus adalah Kendaraan Bermotor angkutan orang yang memiliki tempat duduk lebih dari 8 (delapan) orang, termasuk untuk pengemudi atau yang beratnya lebih dari 3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram. g. Mobil Barang adalah Kendaraan Bermotor yang dirancang sebagian atau seluruhnya untuk mengangkut barang. h. Rumah-rumah adalah bagian dari Kendaraan Bermotor jenis Mobil Penumpang, Mobil Bus, Mobil Barang, atau Sepeda Motor yang berada pada landasan berbentuk ruang muatan, baik untuk orang maupun barang. i. Pengujian Kendaraan Bermotor adalah serangkaian kegiatan menguji dan/atau memeriksa bagian atau komponen Kendaraan Bermotor, Kereta Gandengan, dan Kereta Tempelan dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan laik jalan. j. Uji Tipe Kendaraan Bermotor adalah pengujian yang dilakukan terhadap fisik Kendaraan Bermotor atau penelitian terhadap rancang bangun dan rekayasa Kendaraan Bermotor, Kereta Gandengan atau Kereta Tempelan sebelum Kendaraan Bermotor dibuat dan/atau dirakit dan/atau diimpor secara massal serta Kendaraan Bermotor yang dimodifikasi.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 16 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

k. Uji Berkala adalah Pengujian Kendaraan Bermotor yang dilakukan secara berkala terhadap setiap Kendaraan Bermotor, Kereta Gandengan, dan Kereta Tempelan, yang dioperasikan di jalan. l. Modifikasi Kendaraan Bermotor adalah perubahan terhadap spesifikasi teknis dimensi, mesin, dan/atau kemampuan daya angkut Kendaraan Bermotor. m. Uji Sampel adalah pengujian kesesuaian spesifikasi teknis seri produksi terhadap sertifikat Uji Tipe. n. Kereta Gandengan adalah sarana untuk mengangkut barang yang seluruh bebannya ditumpu oleh sarana itu sendiri dan dirancang untuk ditarik oleh Kendaraan Bermotor. o. Kereta Tempelan adalah sarana untuk mengangkut barang yang dirancang untuk ditarik dan sebagian bebannya ditumpu oleh Kendaraan Bermotor penariknya. p. Jumlah Berat Yang Diperbolehkan yang selanjutnya disebut JBB adalah berat maksimum Kendaraan Bermotor berikut muatannya yang diperbolehkan menurut rancangannya. q. Jumlah Berat Kombinasi Yang Diperbolehkan yang selanjutnya disebut JBKB adalah berat maksimum rangkaian Kendaraan Bermotor berikut muatannya yang diperbolehkan menurut rancangannya. r. Jumlah Berat Yang Diizinkan yang selanjutnya disebut JBI adalah berat maksimum Kendaraan Bermotor berikut muatannya yang diizinkan berdasarkan kelas jalan yang dilalui.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 17 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

s. Jumlah Berat Kombinasi Yang Diizinkan yang selanjutnya disebut JBKI adalah berat maksimum rangkaian Kendaraan Bermotor berikut muatannya yang diizinkan berdasarkan kelas jalan yang dilalui.

4. Peraturan Pemerintah no 41 tahun 1993 tentang Angkutan Jalan Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: a. Angkutan adalah pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan; b. Kendaraan adalah suatu alat yang dapat bergerak di jalan, terdiri dari kendaraan bermotor atau kendaraan tidak bermotor; c. Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik yang berada pada kendaraan itu; d. Kendaraan umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran; e. Sepeda motor adalah kendaraan bermotor beroda 2 (dua) atau 3 (tiga) tanpa rumah-rumah, baik dengan atau tanpa kereta samping; f. Mobil penumpang adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi sebanyak-banyaknya 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi; g. Mobil bus adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk empat

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 18 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi; h. Mobil barang adalah setiap kendaraan bermotor selain sepeda motor, mobil penumpang, mobil bus dan kendaraan khusus; i. Taksi adalah kendaraan umum dengan jenis mobil penumpang yang diberi tanda khusus dan dilengkapi dengan argometer; j. Perusahaan angkutan umum adalah perusahaan yang menyediakan jasa angkutan orang dan/atau barang dengan kendaraan umum di jalan; k. Terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan menurunkan orang dan/atau barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi; l. Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa angkutan orang dengan mobil bus, yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak berjadwal; m. Jaringan trayek adalah kumpulan dari trayek-trayek yang menjadi satu kesatuan jaringan pelayanan angkutan orang; n. Trayek tetap dan teratur adalah pelayanan angkutan yang dilakukan dalam jaringan trayek secara tetap dan teratur, dengan jadwal tetap atau tidak berjadwal; o. Menteri adalah menteri yangbertanggung jawab di bidang lalu lintas dan angkutan jalan.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 19 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

F. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Edwin B. Flippo yang dikutip oleh Malayu S.P.Hasibuan dalam bukunya Manajemen Sumber Daya manusia ( 2002: 11 ) : "Personnel management is the planning, organizing, directing and controlling of the procurement, development, compensation, maintenance, and separation of human resources to the end that individual, organizational and societal objectives are accomplished.”

(Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dalam pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi pemeliharaan, pemberhentian karyawan dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu, karyawan dan masyarakat.) Definisi di atas menjelaskan tentang fungsi-fungsi yang saling terkait antara fungsi menajemen dengan fungsi operasional dalam mencapai sasaran perorangan, masyarakat dan organisasi.

Selain dari itu Dessler Gary (1993:459) memberikan definisi sebagai berikut: "Bahwa karena manusia merupakan unsur terpenting dalam setiap dan semua organisasi, keberhasilan organisasi mencapai tujuan dan berbagai sasarannya serta kemampuan menghadapi berbagai tantangan baik yang bersifat eksternal maupun internal,

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 20 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

sangat ditentukan oleh kemampuan mengelola sember daya rnanusia setepat-tepatnya."

Manjemen sumber daya manusia adalah bagian dari manajemen oleh karena itu teori manajemen umum menjadi dasar pembahasannya mengenai pengaturan-pengaturan manusia dalam mewujudkan tujuan yang optimal, yang mengatur tenaga kerja manusia sedemikian rupa sehingga terwujud tujuan organisasi, kepuasan pegawai dan masyarakat.

Sedangkan menurut. Malayu S.P. Hasibuan dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia adalah (2002;10): "Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat”

2. Manajemen SDM Bidang Transportasi

Pada saat ini tuntutan masyarakat atau pengguna jasa terhadap kualitas layanan jasa transportasi terus meningkat. Pemberi jasa dituntut untuk dapat bersaing secara sehat dan memberikan layanan profesional. Sebagai konsekuensi logis dari tuntutan tersebut, regulator dihadapkan kepada tantangan untuk membuat dan mengimplementasikan regulasi secara efektif, bersikap independen dalam menegakkan peraturan, dan menetapkan persyaratan yang jelas dalam lisensi/perizinan atau sertifikat.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 21 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Kementerian Perhubungan di dalam menghadapi tantangan tersebut dihadapkan secara langsung pada kompetisi yang sangat ketat baik secara nasional maupun internasional dalam hal meningkatkan kualitas produk pelayanan dan jasa perhubungan yang pada akhirnya mempunyai implikasi terhadap kesiapan SDM Aparatur Perhubungan. Berdasarkan kajian dan evaluasi pelayanan jasa perhubungan, dapat dikatakan bahwa pelayanan publik di bidang jasa perhubungan pada saat ini belum sepenuhnya memenuhi harapan masyarakat yang dikarenakan berbagai keterbatasan prasarana dan sarana perhubungan maupun kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki.

Kinerja SDM Aparatur Perhubungan yang belum optimal akan mempengaruhi produktivitas dan keberhasilan pelaksanaan tugas di bidang perhubungan. Hal ini antara lain disebabkan belum tersusunnya perencanaan SDM Aparatur Perhubungan (Man Power Planning) yang baik, belum ditetapkannya kompetensi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas yang mengakibatkan penyelenggaraan diklat belum berjalan - sesuai harapan, kebutuhan akan sarana dan prasarana yang kurang mendukung, pola karier yang belum tersusun dengan baik dan terencana, budaya kerja yang kurang kondusif, kondisi fisik, akhlak, mental, etika kerja, disiplin dan motivasi kerja yang menurun, perawatan dan kesejahteraan pegawai yang belum terpenuhi, kurangnya keteladanan pimpinan, serta lemahnya pengawasan melekat.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 22 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Rendahnya kinerja SDM Aparatur Perhubungan diatas disebabkan Sistem manajemen SDM yang diterapkan saat ini belum terintegrasi. Bahkan secara mendasar dapat dikatakan bahwa akar .permasalahan pada setiap organisasi Kementerian Perhubungan adalah permasalahan di seputar sumber daya rnanusia. Hal ini dapat diilustrasikan seperti Model Permasalahan Organisasi pada gambar dibawah ini :

Gambar 2.1 Model Permasalahan Organisasi

3. Konsep Sistem SDM Berbasis Kompetensi (Competencies Based Human Resources Sistem)

Sistem SDM berbasis kompetensi merupakan sistem pengelolaan SDM yang berfokus pada kompetensi. Dalam sistem ini, fungsi- fungsi pengelolaan SDM seperti seleksi, pendidikan dan pelatihan, perencanaan karir, remunerasi dan promosi dan sebagainya dikaitkan dengan kompetensi. Upaya penerapan

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 23 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

sistem sumber daya manusia berbasis kompetensi dimaksudkan untuk memperbaiki produktivitas dan menciptakan iklim yang kondusif dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Gambar berikut ini mengilustrasikan model sistem sumber daya manusia berbasis kompetensi:

Gambar 2.2 Sistem SDM Berbasis Kompetensi

Berbagai subststern aktivitas sumber daya dapat dibangun ke dalam sebuah system terintegrasi dengan menghubungkan masing-masing aktivitas pada sejumlah dlmensi/kompetensi kerja yang terdefinisikan. Meskipun aktivitas sumber daya manusia dapat dibangun di sekitar dimensi/kompetensi, sedikit organisasi yang melakukannya. Berikut ini adalah alasan penerapan sistem sumber daya manusia berbasis kompetensi:  Kompetensi merupakan link umum di antara mayoritas subsistem sumber daya manusia.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 24 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

 Subsistem sumber daya manusia, seperti seleksi, pelatihan dan pengembangan, dan manajemen kinerja, terkait dengan perilaku kerja merupakan hal yang paling sering ditemukan berguna dalam tujuan di antara unit-unit dalam organisasi.  Keterkaitan kerja dari susistem SDM berhubungan dengan pengukuran dimensi/kompetensi (seperti seleksi, promosi dan tinjauan kinerja berorientasi pada perilaku) merupakan hal yang diperhatikan oleh institusi di luar negeri (pemerintah AS).

Gambara berikut ini mengilustrasikan pendekatan sistem terintegrasi pada aktivitas SDM :

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 25 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Perencanaan Penggunaan

 Analisis Pekerjaan  Perencanaan Karir  Evaluasi Pekerjaan  Perluasan  Desain Pekerjaan Pekerjaan  Uraian Pekerjaan  Pemekarya  Spesifikasi Pekerjaan Pekerjaan  pemberhentian

Tujuan  Produktivitas  Kualitas  Kehidupan kerja  Pelayanan

Pengadaan Pemeliharaan

 Penarikan Karyawan  Konpensasi  Seleksi  Kesehatan,  Pengangkatan keamanan dan Keselamatan Kerja  Penempatan  Hubungan Industrial  Orientasi

 Penilaian Prestasi Kerja  Pendidikan dan Pelatihan  Penugasan, Mutasi dan Promosi  Motivasi dan Disiplin

Gambar 2.3 Aktivitas dan Fungsi SDM Terintegrasi

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 26 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Implementasi sistem SDM berbasis kompetensi dimulai dengan proses pendefinisian kompetensi bagi organisasi. Definisi kompetensi yang diperoleh sebaiknya didiskusikan dengan melibatkan partisipasi pekerja, dan kemudian diterapkan pada proses seleksi, penentuan kebutuhan Diklat, penilaian untuk kerja, dan remunisasi serta promosi personil.

Berdasarkan pengalaman, penetapan kompetensl yang terbaik didasarkan pada penerapan pendekatan sikap pada kompetensi pekerja, menurut kompetensi yang ditunjukkan oleh pekerja terbaik dan kemudian diambil sebagai referensi sebagai kinerja terbaik.

Sistem sumber daya manusia berbasis kompetensi memiliki karakteristik sebagai berikut :  Fokus pada organisasi : satu dari fitur utama pengalaman penetapan kompetensi ini adalah menempatkan perhatian pada suatu problem pada suatu unit organisasi sebagai masalah organisasi; problem demikian dianggap terjadi pada level organisasi. Premis tersebut memfasilitasi metodologi yang diturunkan dari pertimbangan bahwa kompetensi dari satu unit organisasi mungkin berbeda pada unit organisasi yang lain. Dalam kasus ini, masing-masing unit organisasi perlu menemukan kompetensi kunci sehingga unit organisasi tersebut dapat mencapai hasil yang diharapkan.  Struktur Organisasi Pembinaan SDM Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dapat diperikasa dalam struktur organisasi sebagai berikut.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 27 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Gambar 2.4 Organisasi Pembina LLAJ

DIT. LLAJ PEMERINTAH DIRJEN PUSAT PERHUBUNGAN DARAT DIT. BINA SISTEM TRANSPORTASI PERKOTAAN PEMERINTAH DISHUB PROVINSI PROVINSI DIT. KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT PEMERINTAH DISHUB KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA

 Ambil performansi terbaik sebagai referensi : model sistem surnber daya manusia berbasis kompetensi mengidentifikasi pekerja terbaik, untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Selanjutnya, dari sana profil kompetensi tersebut diturunkan, berdasarkan asumsi bahwa jika kinerja terbaik menjadi standar, maka keseluruhan organisasi akan memperbaiki produktivitasnya.  Kompetensi yang didesain, beberapa kompetensi yang diperlukan oleh organisasl tidak dapat diperoleh melalui pekerja konsultansi. Organisasi perlu mendefinisikan tipe kompetensi yang diharapkan dari unit-unit organisasi untuk mencapai tujuannya dan kompetensi tersebut tercakup dalam standar sedemikian hingga untuk memfasilitasi pengetahuan dan diklat. Dengan ide ini, pekerja bukan hanya element untuk mendefinisikan kompetensi; definisi konpetensi perlu untuk dikonsultasikan namun tidak cukup hanya dengan konsultasi.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 28 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Definisi kompetensi kunci yang berorientasi pada slkap dalam sistem sumber daya manusia berbasis kompetensi cenderung berkonsentrasi pada faktor keberhasilan dari kinerja. Banyak pihak telah menyumbangkah definisi kompetensi kunci dalam sistem sumber daya manusia berbasis kompetensi. Definisi-definisi tersebut umumnya berfokus pada karakteristik pribadi yang menggambarkan performansi tinggi dan dihubungkan dengan pendapat Mc Clellands. Mc Clelland menyatakan bahwa . dalam setiap jabatan beberapa orang menunjukkan kinerja yang lebih efisien dibanding lainnya karena mereka menggunakan cara dan sikap yang berbeda dalam melakukannya. Karena itu, cara terbaik untuk mengidentifikasikan kompetensi yang menuntun pada kinerja tinggi adalah mengobservas! pekerja yang berhasil.

Dalam mendefinisikan model kompetensi bagi organisasi, penting untuk menemukan perilaku-perilaku yang memberikan kontribusi terbaik pada pencapaian tujuan organisasi. Langkah-iangkah yang biasanya diikuti dalam menetapkan model kompetensi adalah: ~ Mempertimbangkan tujuan strategis dari organisasi; ~ Menganalisis kapasitas dari organisasi dan sumber daya yang dimiliki; ~ Mempelajari kelayakan ekonomi dan finansial dari model; ~ Mengadopsi prinsip dan struktur manajemen bakat manusia; ~ Merancang model kompetensi; ~ Menerapkan profil kompetensi dalam tahap-tahap berbeda dari manajemen bakat manusia.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 29 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Hal yang menarik dalam mengimplementasikan model kompetensi terletak pada ketepatan dalam identifikasi dan definisi. Beberapa pakar mengusulkan agar kompetensi sebaiknya didefinisikan oleh institusi dalam organisasi. Sedangkan pakar lain berpendapat bahwa dalam merumuskan kompetensi berbasis pada kinerja terbaik dengan kompetensi yang didasarkan pada pendekatan berbasis fungsi pekerja dan hasil, dua konsep dapat dibahas; pertama yang berfokus pada kompetensi dan kualitas darii personil, kedua yang berfokus pada persyaratan dari jabatan. Sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa kompetensi sebaiknya dibangun berdasarkan pada dua kelompok: kompetensi individu yang terkait dengan sikap dan perilaku dan di sisi lain, kompetensi teknis yang terkait dengan penqetahuan, kemampuan dan ketrampilan yang terlibat dalam kinerja individu.

Dari sudut pandang analisis global, terdapat beberapa perbedaan penting antara pendekatan pada diklat dan pendekatan menggunakan manajemen sumber daya manusia berbasis kompetensi. Pada dasarnya, diklat berbasis kompetensi memperhitungkan hasil dan penerapan pengetahuan, ketrampilan dan sikap untuk mencapainya. Bagi penganut pendekatan perilaku pengetahuan dan perilaku nampaknya cukup untuk mencapai kinerja tingkat tinggi.

Sistem berbasis kompetensi pada manajemen sumber daya manusia memfasilitasi pelaksanaan fungsi terkait pada manajemen bakat (talent managemenf), termasuk di antaranya seleksi. Secara umum, proses diawali dengan identifikasi kompetensi dan berlanjut dengan penilaian kandidat terhadap kompetensi tersebut. Dalam hal ini, kompetensi

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 30 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

untuk menduduki jabatan tersebut dapat ditetapkan. Jadi, proses selaksi dibangun dalam kompetensi yang didifinisikan oleh organisasi, apakah melalui penerapan kompetensi standar yang ditetapkan analis fungsional atau melalui definisi kompetensi kunci yang diisyaratkan.

Kompetensi memfasilitasi penciptaan kerangka kriteria yang mungkin diperhitungkan dalam melakukan proses seleksi, tetapi mungkin menqenalkan beberapa variasi pada karakteristik tradisional dari proses. Variasi kompetensi ini mungkin dapat diringkaskan dalam: perubahan penekanan dalam pencarian untuk kandidat bagi suatu posisi, kandidat bagi organisasi; pertimbangan mengenai perbedaan antara kompetensi personal dan kompetensi teknis; pengenalan simulasi pengujian untuk mendeteksi apakah kandidat mempunyai kompetensi atau tidak.

Banyak organisasi menciptakan model kompetensi sendiri, dan dengan itu sebagai referensi, mereka memilih pihak yang diajak kerja sama. Biasanya, model kompetensi mencapai definisi dari level yang diharapkan dan perilaku dalam kelompok tidak lebih dari 6 atau 7 kompetensi. Kelompok kompetensi ini juga meliputi uraian dari perilaku yang terkait, selain level kompetensi yang dicapai oleh masing-masing perilaku. Kelompok kompetensi ini dipecah menjadi kelompok yang lebih kecil dan speslfik, yang disebut subkompetensi. Pada poin ini, subkompetensi sering diungkapkan pada level yang berbeda, yang berhubungan dengan indikator perilaku. Gambar berikut ini

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 31 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

menjelaskan contoh dari struktur model kompetensi pada level organlsasi:

Competency 1 Level 1 : Level 2 : Competency 2 Level 3 : Level 4 :

Competency 3

Gambar 2.5. Tipe Struktur Model Kompetensi Level Organisasi Beberapa indikator perilaku dapat dihubungkan dengan kompetensi seperti "bekerja denqan informasi". Beberapa contoh dari perilaku tersebut adalah:

 Identifikasi dan penggunaan semua sumber informasi yang sesuai;  Identifikasi secara tepat tipe dan bentuk informasi yang diperlukan;  Memperoleh informasi yang relevan dan menjada format yang sesuai;

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 32 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

G. KONSEP PENILAIAN KEBUTUHAN DIKLAT BERBASIS KOMPETENSI (COMPETENCY – BASED TRAINING NEEDS ASSESMENT) Penilaian kebutuhan diklat merupakan aktivitas penting dalam fungsi pengembangan sumber daya manusia pada organisasi. Keefektivan diklat sangat tergantung pada proses yang digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan. Kebanyakan organisasi memformalkan proses diklat dengan menyediakan anggaran dan sumber daya untuk diklat, namun hal ini tidak menjamin keberhasilan pelaksanaan diklat.

Penilaian kebutuhan diklat berbasis kompetensi, sesuai dengan namanya, didefinisikan sebagai proses untuk mengidentifikasi gap (kesenjangan) antara kompetensi standar dengan kompetensi nyata. Informasi berupa penilaian mengenai adanya kesenjangan ini merupakan masukan untuk pengambilan keputusan apakah kesenjangan diatasi melalui diklat. Kompetensi pada prinsipnya adalah sesuatu yang terkait dengan jabatan, bukan individu, meskipun biasanya kompetensi dikaitkan dengan kinerja orqanlsasl maupun kinerja individu. Kompetensi merupakan persyaratan untuk jabatan yang harus didefinisikan sebelumnya. Definisi ini berlaku untuk suatu kelompok jabatan atau seluruh rentang jabatan. Sebagai contoh, Nakoda Kapal, tanpa melihat jenis kapal apa yang digunakan atau pelayaran yang menaunginya, memiliki pengetahuan terkait jabatan yang mirip satu sama lainya. Contoh lain yang berleblhan mungkin adalah analisis yang menentukan bahwa seorang Nakoda tidak boleh buta warna. Oleh karena itu, tidak ada pelamar calon nakoda yang buta

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 33 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

warna dapat diterima. Gambar berikut ini mengilustrasikan model penilaian kebutuhan diklat:

Kompetensi Kompetensi Standar Nyata Persyaratan Gap (Performansi)

Possible Training Nead

Gambar 2.6 Ilustrasi Model Penilaian Kebutuhan Diklat

Secara sederhana, dari gambar di atas dapat dikatakan bahwa penllalan kebutuhan diklat merupakan informasi awal yang digunakan untuk menentukan jenis diklat yang akan diambil. Ini berarti bahwa tujuan utama dart penilaian kebutuhan diklat adalah memastikan bahwa terdapat kebutuhan untuk diklat dan mengidentifikasi bentuk dari program diklatnya.

Penilaian kebutuhan diklat memberikan informasi yang diperlukan untuk mengembangkan rencana diklat yang didasarkan pada kebutuhan belajar dari peserta diklat. Dalam melakukan penllaian kebutuhan

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 34 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

diklat, keterlibatan dari peserta akan meningkatkan relevansi dari diklat dan komitmen peserta, karena mereka terlibat dalam persiapan perancangan diklat -yang mencerminkan ungkapan kebutuhan mereka. Jadi, penilaian kebutuhan diklat mengusulkan rapet antara fasilitator dengan peserta. Fasilitator dapat mengumpulkan pengetahuan dasar yang menjadi kelebihan dan kekurangan peserta dan peserta dapat menjadi patner dalam menganalisis kebutuhan belajarnya.

Salah satu model yang paling sering digunakan dalam melakukan pengembangan kebutuhan diklat adalah ADDlE model. Model ini menggunakan 5 tahap atau langkah pengembangan yakni :  Analysis (analisa)  Design (disain j perancangan)  Development (pengembangan)  Implementation (implementasijeksekusi)  Evaluation (evaluasi/ umpan balik)

Kebanyakan model instruksional yang lain, merupakan turunan atau variasi dari ADDlE model, seperti Dick & Carey dan Kemp Model. Meskipun demikian, model ADDlE paling sering digunakan, dan dengan menggunakan 5 langkah proses diatas, sudah mencakup keseluruhan proses pengembangan pelatihan. Yakni mulai dari pertanyaan "Apa yang harus perlu dan butuh dipelajari" sampai dengan pertanyaan " apakah mereka sudah mendapat dari apa yang mereka butuhkan"

Dengan adanya model instruksional berdasarkan ADDlE ini, jelas

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 35 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

sangat membantu pengembangan material dan program pelatihan yang tepat sasaran, efektif, maupun dinamis. Aplikasi teori SDM maupun perilaku seperti social learning, pembelajaran aktif (active learning), pembelajaran jarak jauh (distance learning), paham konstruktif (constructivism), atlran strength based (positive-based management), aliran perilaku manusia (behaviourism), maupun paham kognitif (cognitivism) akan sangat membantu pengembangan material pelatihan bagi instruktur maupun training spedallst.

Model lnstruksional dalam Pelatihan – Training Assesment adalah tahap awal dari ADDlE model. Dalam tahap penilaian pelatihan (training assesment), problem instruksional dijelaskan, tujuan instruksional dan obyektif dari training dikemukakan. Termasuk juga didalamnya lingkungan pelatihan dan kondisi pengetahuan, ketrampilan pembelajar sudah teridentifikasi.

Dengan kata lain, 3 hal penting yang mesti dianalisa adalah : • Sasaran bisnis yang hendak dicapai • Material yang hendak diajarkan atau dilatih • Kondisi sekarang dari pembelajar

Tahap analisa adalah tahap penting dan memberikan peranan vital dalam ADDlE model, untuk menjamin kualitas dari training itu sendiri agar sesuai dengan harapan. Jika tahap analisis dan model instruksional pelatihan ini diabaikan, maka yang akan terjadi beberapa hal seperti berikut ini:  Fokus tidak tepat - isi darl program training tidak mencerminkan kebutuhan bisnis.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 36 BAB II Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

 Terialu mudah atau terlalu sulit - Program pelatihan bisa membosankan atau membuat frustasi pembelajar.  Tidak komplit, berlebihan atau tidak akurat - Program pelatihan tidak memberikan materi yang tepat.  Peserta tidak akan merasakan hal diatas, sampai program training sudah dijalankan. Pada saat itu, mendisain - ulang program pe!atihan akan sangat

mahal harganya. Sehinggai bisa dikatakan, tahap analisa program training sangat penting untuk dijalankan.

Secara konseptual, proses pengembangan diklat dengan model ADDlE sebagaimana penjelasan di atas dapat diilustrasikan dalam gambar berikut ini:

Analyze Design

Develop Implement

Evaluate

Gambar 2.7. Model ADDIE Untuk Pengembangan Diklat

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB II - 37 BAB III Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. PENDEKATAN Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada Bab 1 dan hasil penelitian pemahaman konsultan terhadap pekerjaan sejenis, maka dirumuskan pendekatan dan metodologi guna mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan. Pendekatan dan metodologi ini meliputi pendekatan dan metodologi pelaksanaan penelitian. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif- kualitatif dan kuantitatif.

Pada dasarnya penyusunan Penelitian Studi Penyusunan Konsep Standar di bidang SDM Transportasi Jalan didasarkan pada dua pendekatan yaitu induksi dan deduksi dengan melihat persoalan di SDM Transportasi Jalan dan pengendaliannya serta penelitian berbagai literatur seperti penelitian pustaka, peraturan perundangan, standar maupun pedoman yang dapat dijadikan acuan.

Penjabaran dua pendekatan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pendekatan Induksi, Pendekatan Induksi yaitu : hasil temuan yang berupa fakta yang selanjutnya di analisis secara general. Pendekatan ini digunakan untuk mengeksplorasi atau menjelaskan berbagai persoalan implementasi SDM Transportasi Jalan dan kaitannya dengan peraturan lain di lapangan.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 1 BAB III Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

2. Pendekatan Deduksi, Pendekatan Deduksi yaitu : berdasarkan teori untuk menjastifikasi pada sebuah kejadian yang akan dicari pembuktian dilapangan. Pendekatan ini dilakukan melalui upaya-upaya penelitian sebagai berikut : a.Penelitian literatur mengenai prosedur dan hirarkinya yang terkait dengan kebijakan SDM Transportasi Jalan. b. Penelitian literatur mengenai kelembagaan, kewenangan, proses dan prosedur dalam Penelitian Studi Penyusunan Konsep Standar Kompetensi di Bidang SDM Transportasi Jalan baik secara konseptual maupun empiris. c. Penelitian terhadap standar, ketentuan teknis, Standard Operating Procedures (SOP) / pedoman dan peraturan perundangan yang berlaku tentang Kompetensi SDM Transportasi Jalan.

Kedua pendekatan ini akan menghasilkan keluaran utama sebagai dasar bagi profil kompetensi SDM di Bidang Transportasi Jalan Kementerian Perhubungan, yaitu : 1. Kondisi pelaksanaan, permasalahan dan hambatan kegiatan transportasi jalan di wilayah penelitian. 2. Aspek yang perlu dipertimbangkan dan komponen yang terkait dalam penelitian ini.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 2 BAB III Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Perumusan Penelitian Studi Penyusunan Konsep Standar di bidang SDM Transportasi Jalan ini dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut : 1. Identifikasi kondisi pelaksana SDM Transportasi Jalan. 2. Identifikasi kondisi permasalahan SDM Transportasi Jalan. 3. Identifikasi kesesuaian dasar peraturan yang mengatur SDM Transportasi Jalan dengan pelaksanaannya. 4. Penelitian literatur mengenai kelembagaan, kewenangan, proses dan prosedur dalam penyusunan kebijakan SDM Transportasi Jalan . 5. Perumusan substansi (aspek yang perlu dipertimbangkan dan komponen yang perlu diatur) baik aspek legal, teknis, pembiayaan maupun dalam penyempurnaan kebijakan SDM Transportasi Jalan . 6. Penelitian kebijakan/ ketentuan maupun standar-standar/SOP yang berkaitan dengan SDM Transportasi Jalan beserta ketentuan rujukan lainnya. 7. Penelitian Undang- undang/ Kebijakan/ peraturan terkait yang menghambat atau mendukung pelaksanaan SDM Transportasi Jalan di lapangan. 8. Perumusan rekomendasi bagi penyempurnaan kebijakan SDM Transportasi Jalan .

Penetapan pendekatan metoda perencanaan di dalam pekerjaan Penelitian Studi Penyusunan Konsep Standar di bidang SDM Transportasi Jalan ini bertujuan agar proses penelitian tersebut dapat di susun, di atur, dilaksanakan, dan dikendalikan secara etis,

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 3 BAB III Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

terstruktur, efektif, dan efisien, sehingga dapat diperoleh hasil akhir pekerjaan sesuai dengan kompetensi yang ditentukan.

Dengan maksud dapat memantau dan mengendalikan kemajuan pekerjaan, maka Penelitian Studi Penyusunan Konsep Standar kompetensi di bidang SDM Transportasi Jalan ini menerapkan metode pentahapan pekerjaan yang disusun secara berkesinambungan.

Secara garis besar kelompok tahapan pekerjaan dibagi menjadi : 1) Tahap pra-penelitian; 2) Tahap penelitian; 3) Tahap penyusunan laporan penelitian. Setiap tahap pekerjaan mengalokasikan kelompok runtutan pekerjaan. Ciri dari setiap tahap ditunjukan oleh tiga karasteristik, yaitu : cara pengolahan data, tahap pelaksanaan pekerjaan, dan hasil (output) yang dicapai dari tahap pekerjaan tersebut. Tujuan penelitian SDM Transportasi Jalan ini adalah untuk membantu Kementerian Perhubungan RI dalam menetapkan standar kompetensi SDM Transportasi Jalan dengan mempertimbangkan berbagai permasalahan dan hambatan pelaksanaanya. Untuk mencapai tujuan ini dalam pelaksanaannya peneliti selain melaksanakan pendekatan di atas, juga akan melakukan kegiatan dengan 2 (dua) pendekatan lain yaitu (1) Pendekatan wilayah penelitian dan (2) Pendekatan materi.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 4 BAB III Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

1. Pendekatan Wilayah Penelitian Wilayah Penelitian Studi Penyusunan Konsep Standar di bidang SDM Transportasi Jalan ini dibatasi pada wilayah secara nasional sebagaimana telah ditetapkan pada Kerangka Acuan Kerja (KAK). Namun untuk mengkaji pelaksanaan dan berbagai permasalahan dan hambatan SDM Transportasi Jalan, maka penelitian dibatasi pada wilayah sampel yaitu Jakarta, Surabaya, Denpasar dan Banjarmasin. Daerah ini di pilih dengan harapan dapat mewakili berbagai kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi pola pelaksanaan SDM Transportasi Jalan di lapangan.

2. Pendekatan Materi Ditinjau dari materi penelitian studi penyusunan konsep standar SDM Transportasi Jalan ini selengkapnya dapat dijelaskan sesuai dengan bagan alir pola berpikir (pendekatan) dalam penelitian ini, seperti di sajikan pada gambar 3.1. di bawah ini.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 5 BAB III Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

UU RI No 22 tahun Identifikasi 2009 dan Peraturan permasalahan dan Pelaksanaannya Sistem Transportasi Jalan

Identifikasi Persoalan- Pola Pelaksanaan Persoalan Dalam Sistem Transportasi Kebijakan Sistem Jalan Transportasi Jalan Rekomendasi Standar SDM Transportasi Jalan Kementerian Penelitian Mengenai Aspek Yang Perlu Perhubungan kelembagaan, legal, dipertimbangkan Proses dan Prosedur, dalam Komponen yang Standar SDM Perlu diatur dalam Transportasi Jalan Perumusan kebijakan Standar SDM Transportasi Jalan

Penelitian Literatur dan Penelitian Literatur Standar, ketentuan, Penelitian peraturan Standar SDM Teknis, pedoman, perundangan yang Transportasi Jalan , Standar SDM terkait dengan Standar Pelaksanaan dan Transportasi Jalan, SDM Transportasi pengendalian dan aspek legal Jalan Kelembagaan /Peraturan Perundangan

Gambar 3.1.Pendekatan Penelitian Penyusunan Standar SDM di Bidang Transportasi Jalan

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 6 BAB III Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Selanjutnya disusun kerangka penelitian sebagai berikut :

Gambar 3.2. Kerangka Penelitian INSTRUMENTALINSTRUMENTAL INPUT INPUT - UU no- 22UU th 2009no 22 tentang th 2009 LLAJ tentang LLAJ - UU no- 38UU th 2004no 38 tentang th 2004 jalan tentang jalan - UU no- 32UU th 2004no 32 tentang th 2004 pemerintahan tentang pemerintahan daerah - UU no 43 th 1999daerah tentang kepegawaian - UU no- 13UU th 2003no 43 tentang th 1999 ketenagakerjaan tentang kepegawaian - PP no 44- UU th 1993 no tentang 13 kendaraan th dan2003 pengemudi tentang - KM no 30 th ketenagakerjaan2002 tentang penyelenggaraan angkutan barang - SK Dirjen- PP Hubdat no 44 noth 1993727/AJ.307/DRJD/2004 tentang kendaraan tentang dan pedoman teknis penyelenggaraan angkutan barang umum di jalan - SK Dirjen Hubdatpengemudi no 538/AJ.306/DRJD/2005 tentang petunjuk pelaksanaan- KM angkutan no peti 30 kemas th di j 2002alan tentang penyelenggaraan angkutan barang - SK Dirjen Hubdat no 727/AJ.307/DRJD

OBJEK SUBYEK Objek METODE 2. Standar kompetensi tenaga 1.REGULATOR (PEMERINTAH) penguji uji berkala kendaraan bermotor. 2.OPERATOR (SWASTA) 3. Standar kompetensi tenaga - Pemerintah pemeliharaan peralatan uji - Analisis 3.PENGGUNA (MASYARAKAT) - Pemda berkala kendaraan bermotor. kebijakan 4. Standar kompetensi tenaga Operator kalibrasi peralatan uji berkala - Analisis INPUT - OUTPU (pengusaha kendaraan bermotor. data hasil SDM 5. Standar kompetensi PPNS T angkutan) yang melakukan penyidikan penelitian Transport pelanggaran ketentuan pidana Tersusunnya Pengguna Undang-Undang LLAJ. dibanding asi Jalan - 10 kajian jasa angkutan 6. Standar kompetensi kan saat ini pengemudi angkutan umum. Akademik barang dan 7. Standar kompetensi pengelola kebijakan terminal penumpang. Kompetensi peti kemas 8. Standar kompetensi pengelola terkiat SDM Bid terminal barang - Analisis 9. Standar kompetensi Trans Jalan pengemudi dan pembantu Diskriftif pengemudi angkutan barang berbahaya dan beracun. 10. Standar kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus. 11. Standar akreditasi badan hokum / lembaga yang melakukan uji berkala kendaraan bermotor. ENVIROMENTAL INPUT OUTCOM 1. PERKEMBANGAN IPTEK E 2. ERA iNDUSTRIALISASI Tersususnnya 3. OTONOMI DAERAH Transportasi yang 4. PELUANG DAN KENDALA didukung 5. SDM Trans Jalan yg kompeten sesuai Tupoksi FEED PT. MITRA FITRAH ALAM BACK

BAB III - 7 BAB III Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

B. LOKASI, POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN Penelitian Studi Penyusunan Konsep Standar di bidang SDM Transportasi Jalan akan dilaksanakan di Jakarta, Surabaya, Denpasar, dan Banjarmasin dan Negara Singapura sebagai rujukan acuan. Adapun penelitian di lokasi tersebut karena peneliti berkepentingan dalam rangka Studi Penyusunan Konsep Standar kompetensi di bidang SDM Transportasi Jalan, dan lokasi tersebut diharapkan dapat memberikan deskripsi tentang kompetensi dan keahlian SDM transportasi jalan yang menjadi ujung tombak dalam penyelenggaraan transportasi jalan. Populasi dalam penelitian ini adalah sumber daya manusia di sektor pemerintahan selaku regulator dan pengusaha angkutan selaku penyelenggara kegiatan angkutan dan operator angkutan jalan, yang tersebar di lima kota, yaitu: Jakarta, Surabaya, Denpasar dan Banjarmasin , serta kota Singapura sebagai acuan rujukan.

Pemilihan anggota sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sample dari unit populasi, dengan kriteria yang ditetapkan meliputi : karakteristik yang menyangkut pada perilaku kerja sebagai tenaga penguji tipe kendaraan bermotor, tenaga pemeliharaan peralatan uji tipe kendaraan bermotor, tenaga kalibarasi pengujian kendaraan bermotor, PPNS yang melakukan penyidikan pelanggaran ketentuan pidana Undang-undang LLAJ, pengemudi angkutan umum, pengelola terminal penumpang, pengelola terminal barang, pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang berbahaya dan beracun, pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat berat dan barang khusus, SDM pada lembaga yang mengeluarkan sertifikasi tenaga

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 8 BAB III Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

pengujian kendaraan bermotor. Selain itu, juga karena berbagai keterbatasan (baik waktu, tenaga, dana, dan sebagainya).

Keseluruhan unit sampel dengan para anggota sampel tersebut dianggap dapat mencerminkan usaha penelaahan permasalahan dalam penelitian ini. Mengingat unit dan anggota sampel tersebar di beberapa kota di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang secara struktural berada di bawah aturan-aturan atau kebijakan yang sama. Oleh karena itu, pengambilan unit dan anggota sampel sebanyak yang disebutkan di atas dianggap cukup representatif, karena dianggap dapat menggambarkan sifat-sifat populasi. Secara rinci, kota yang terpilih menjadi sampel dapat adalah sebagai berikut:

1. Jakarta : 2. Surabaya : 3. Denpasar : 4. Banjarmasin :

C. METODE PENGUMPULAN DATA 1. Pengumpulan Data Primer  Wawancara

Wawancara secara mendalam (indepth) dilakukan untuk menggali berbagai informasi yang mengarah pada tujuan penelitian kondisi penerapan sistem rujukan, baik yang berasal dari Pejabat Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah terkait, maupun pejabat di luar pemerintahan di wilayah penelitian

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 9 BAB III Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

(instrumen wawancara mendalam terlampir). Wawancara tersebut ditujukan kepada :

Tabel 3.1.

NO JENIS PEKERJAAN KETUA TEAM KETERANGA N 1 Tenaga penguji uji berkala kendaraan Drs. SURIPNO. MsTr bermotor 2 Tenaga pemeliharaan peralatan uji berkala Drs. SURIPNO. MsTr kendaraan bermotor 3 Tenaga kalibarasi peralatan uji berkala Drs. SURIPNO. MsTr kendaraan bermotor 4 PPNS yang melakukan penyidikan Drs. SURIPNO. MsTr pelanggaran ketentuan pidana Undang- undang LLAJ 5 Pengemudi angkutan umum, Drs.Amin Suwarto, Msi 6 Pengelola terminal penumpang Hery Nuryadin, SE 7 Pengelola terminal barang Hery Nuryadin, SE 8 Pengemudi dan pembantu pengemudi Drs.Amin Suwarto, Msi angkutan barang berbahaya dan beracun 9 Pengemudi dan pembantu pengemudi DR. Iman Setyabudi angkutan barang peti kemas, alat berat dan barang khusus 10 SDM pada lembaga yang mengeluarkan DR. Roro R.MH sertifikasi tenaga pengujian kendaraan bermotor 11. Pengusaha kendaraan umum

 Observasi dan Survei Lapangan Disamping dilakukan wawancara, juga dilakukan observasi dan survei lapangan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran faktual (existing condition) berkenaan penerapan kebijakan SDM transfortasi jalan di wilayah penelitian.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 10 BAB III Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

2. Pengumpulan Data Sekunder Metode yang digunakan dalam pengumpulan data informasi ini, yaitu suatu kegiatan mencatat, mempelajari dan menyimpulkan keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang berhubungan dengan masing-masing pekerjaan secara sistematis dan teratur dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: a. Menyebarkan kuisioner (daftar pertanyaan/angket) kepada para responden, yaitu Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran daftar pertanyaan kepada semua pekerja untuk di isi. Dalam pengumpulan informasi data ini akan menggunakan dengan dua cara, yaitu pertanyaan bersifat "terbuka" (Open ended) artinya, penjawab harus memberikan jawaban menurut kehendaknya sendiri dengan caranya sendiri, tidak dibatasi, dan pertanyaan yang bersifat "tertutup" (Closed), maka pertanyaan sudah dibuat sedemikian rupa sehingga penjawab tinggal menjawab ya/tidak, atau benar/salah. b. Melakukan pengamatan sistem pelaksanaan pekerjaan atau mempelajari buku catatan harian pekerjaan, bagaimana tugas pekerjaan dilaksanakan dan mencatatnya untuk diolah menjadi informasi. Telaah dokumen ini dapat mengungkapkan hal-hal yang tidak dapat diuraikan secara tertulis seperti kondisi kerja, arus kerja, proses, keterampilan yang dibutuhkan dan peralatan yang digunakan.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 11 BAB III Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Data informasi yang akan diperoleh, yaitu:  Apa yang dilakukan pekerja pada pekerjaan tersebut  Apa wewenang dan tanggung jawabnya  Mengapa pekerjaan tersebut harus dilakukan  Persyaratan jabatan  Bagaimana cara melakukannya  Alat-alat dan bahan-bahan apa yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaannya  Berapa lama jam bekerja  Pendidikan, pengalaman dan latihan yang dibutuhkan  Keterampilan, sikap dan kemampuan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut  Dan lain-lain Informasi tersebut di atas bisa diperoleh dari beberapa sumber yaitu : 1. buku catatan harian 2. Orang yang pernah melaksanakan pekerjaan itu 3. Atasan langsung dari pekerja yang bersangkutan Informasi yang diperoleh dari Analisa Jabatan ini dapat digolongkan dalam beberapa butir berikut: 1. Nama jabatan, lokasi kerja 2. Hubungan kerja dan posisi dalam organisasi 3. Tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab yang dibebankan pada pekerja 4. Peralatan dan bahan yang digunakan 5. Kondisi lingkungan tempat kerja dan resiko kerja

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 12 BAB III Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

6. Persyaratan fisik, mental, pengetahuan, pendidikan 7. Persyaratan uji kompetensi sesuai jabatan terkait 8. dan lain-lain

 Penelitian Literatur Literatur yang dikaji difokuskan kepada beberapa dokumen baik yang berasal dari pemerintah, maupun publikasi dan buku-buku yang berkaitan dengan tujuan penelitian, terutama yang berkaitan dengan kondisi penerapan kebijakan standar SDM Transportasi Jalan dan lain-lain.

Selain itu, juga melakukan telaah terhadap laporan – laporan dan hasil analisis laporan pelaksanaan di lapangan, serta instrumen lainnya, berupa Kebijakan, SOP, dan aturan-aturan yang dikeluarkan pemerintah dan instansi terkait.

 Penelitian Studi Penyusunan Konsep Standar kompetensi di bidang SDM Transportasi Jalan Kebijakan yang dikaji meliputi berbagai kebijakan SDM Transportasi Jalan yang bersumber dari Dinas instansi terkait.

Secara skematis kerangka pemikiran pelaksanaan pekerjaan masukan Teknis Penyusunan Penelitian Studi Penyusunan Konsep Standar kompetensi di Bidang SDM Transportasi Jalan ini digambarkan pada gambar 3.1.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 13 BAB III Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari Kementerian Perhubungan atau Instansi terkait serta dari pustaka yang relevan dengan penelitian. Data sekunder diperoleh dari lembaga-lembaga/ Instansi yang terkait yaitu Dinas Perhubungan, dan Organda serta dinas lain yang terkait.

C. INSTRUMEN PENELITIAN  Jenis Instrumen 1) Daftar Pertanyaan atau kuesioner, sebagai alat pengumpulan data di masing-masing kota lokasi penelitian. 2) Observasi lapangan dengan menggunakan chek list

 Kalibrasi Instrumen

Kalibrasi intrumen dilakukan uji coba kepada para pejabat setingkat Kepala Dinas Perhubungan dan petugas terkait di Jakarta. Adapun tujuan dari kalibrasi tersebut untuk mmenguji kesahihan butir- butir yang digunakan dalam kajian, dan untuk pertanyaan yang dianggap kurang sahih telah didrop. Selain itu, telah dilakukan penilaian panelis terhadap instrumen untuk dilakukan kalibrasi secara empiris oleh para ahli di bidangnya.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 14 BAB III Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

D. METODE ANALISIS DATA Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui kajian lapangan terhadap standar kompetensi SDM dari 10 ( sepuluh ) jenis tenaga, kemudian data diolah melalui kompilasi data dari masing- masing jenis tenaga per daerah penelitian dan kemudian dibandingkan hasil pengolahan data antar daerah, yang selanjutnya dianalisis dengan membandingkan hasil kajian lapangan dengan kebijakan dan perundang- undangan yang berlaku dan literatur terkait, Analisis deskriptif, yaitu menguraikan deskripsi masing-masing temuan sehingga mampu menjawab tujuan yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini, variabel yang akan di deskripsikan adalah masing-masing aspek pekerjaan individu. Untuk mengevaluasi kualitatif efektifitas keberhasilan kebijakan SDM Transportasi Jalan secara komprehensif, maka dilakukan analisis dengan menganalisis proses pelaksanaan di lapangan maupun keberhasilan (outcomes) dengan membandingkan hasil penelitian dengan peraturan yang seharusnya atau literatur terkait. Selanjutnya dirumuskan standar kompetensi SDM Transfortasi Jalan untuk direkomendasikan menjadi ketetapan / kebijakan.

E. METODE PELAKSANAAN

Pada dasarnya tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi beberapa kegiatan antara lain, kegiatan persiapan, kegiatan lapangan (survey), kegiatan kompilasi dan pengolahan data, serta kegiatan penyusunan laporan dan konsultasi (diskusi). Secara garis besar, bagan alir tahapan pelaksanaan kegiatan terdapat pada Gambar 3.3.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 15 BAB III Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

INPUT PROSES OUTPUT

 KonsultasiKonsultasi PersiapanPersiapan DOKUMEN I LiteraturLitera Laporan Pendahuluan tur

SurvaiDOKUMEN Lapangan I Proposaldan Instansional PRP-UM KonsultasiKonsu Wawancara dan danltasi Diskusi FGD  Litera tur KompilasiKonsulta dan DOKUMEN II I Analisissi Data LaporanProposal Kemajuan PRP-UM  Literatur

PenyusunanKonsultasi Draft LokakaryaPersiapan DOKUMENDesiminasi I LaporanLiteratur Akhir DraftProposal Laporan PRP Akhir-UM

PerDOKUMENbaikan Draft I DOKUMEN III I ProposalLaporan PRP Akhir-UM ProposalLaporan PRP Akhir-UM

Gambar 3.2. Bagan Alir Tahapan Kegiatan Penelitian Penyusunan Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB III - 16 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir BAB IV HASIL PENGUMPULAN DATA

A. PENGUMPULAN DATA SEKUNDER Dalam kegiatan ini, pengambilan data dilakukan dibeberapa kota di Indonesia. Gambaran umum kota dimaksud adalah sebagaimana tercantum di bawah ini. 1) JAKARTA Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta, Jakarta Raya) adalah ibu kota negara Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527), Jayakarta (1527- 1619), Batavia/Batauia, atau Jaccatra (1619-1942), danDjakarta (1942- 1972).

Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan penduduk berjumlah 9.607.787 jiwa (2010). Wilayah metropolitan Jakarta (Jabotabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa, merupakan metropolitan terbesar di Indonesia atau urutan keenam dunia.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 1 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Gambar 4.1

Peta DKI Jakarta tanpa Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu

Dasar hukum bagi DKI Jakarta adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2007, tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia. UU ini menggantikan UU Nomor 34 Tahun 1999

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 2 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Negara Republik Indonesia Jakarta serta UU Nomor 11 Tahun 1990 tentang Susunan Pemerintahan Daerah Khusus Ibu kota Negara Republik Indonesia Jakarta yang keduanya tidak berlaku lagi.

Jakarta berstatus setingkat provinsi dan dipimpin oleh seorang gubernur. Berbeda dengan provinsi lainnya, Jakarta hanya memiliki pembagian di bawahnya berupa kota administratif dan kabupaten administratif, yang berarti tidak memiliki perwakilan rakyat tersendiri. DKI Jakarta memiliki status khusus sebagai Daerah Khusus Ibukota. DKI Jakarta ini dibagi kepada lima kota dan satu kabupaten, yaitu :

No. Kabupaten/Kota administrasi Walikota

1 Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Pulau Pramuka

2 Kota Administrasi Jakarta Barat Kembangan

3 Kota Administrasi Jakarta Pusat Menteng

4 Kota Administrasi Jakarta Selatan Kebayoran Baru

5 Kota Administrasi Jakarta Timur Jatinegara

6 Kota Administrasi Jakarta Utara Koja

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 3 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

1. Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor. TABEL 4.1 Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor. NO KOMPETENSI PENGUJI JUMLAH KETERANGAN

1 Pelaksana Pemula 22

2 Pelaksana 136

3 Pelaksana Lanjutan -

4 Penyelia 5

Sumber : Dishu Prov DKI Jakarta

2. Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor. Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor Provinsi DKI Jakarta dikelola di : a. Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Khusus Pulo Gadung; Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Khusus Pulogadung mempunyai tugas : 1. melaksanakan pengujian pertama kendaraan bermotor; 2. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor jenis mobil bus sedang, mobil bus besar dan kendaraan angkutan umum jenis IV; 3. melaksanakan pengujian berkala pertama kendaraan bermotor rubah bentuk, peremajaan dan mutasi dari luar daerah;

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 4 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

4. melaksanakan pengujian kendaraan bermotor di ternpatAouring; 5. melaksanakan penetapan teknis laik jalan dan pengesahan hasil uji; 6. melaksanakan administrasi dan sistem pelaporan pengujian kendaraan bermotor. b. Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Kendaraan Khusus Cilincing; 1. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor jenis kendaraan khusus meliputi Tractor Head, Truck yang dilengkapi dengan fasilitas alat penggandeng, Kereta Tempelan, Kereta Gandengan, Tangki, Mixer, Derek dan Truk Tandum CBU atas 8 ton; 2. melaksanakan pengujian kendaraan bermotor berkala kendaraan angkutan khusus; 3. melaksanakan pengujian kendaraan bermotor di tempatAouring; 4. melaksanakan penetapan teknis laik jalan dan pengesahan hasil uji; 5. melaksanakan administrasi dan sistem pelaporan pengujian kendaraan bermotor c. Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Wilayah I Ujung Menteng; 1. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor jenis mobil penumpang umum, mobil bus kecil, mobil barang yang dornisili kepernilikannya di Wilayah Kotamadya Jakarta Timur; .

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 5 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

2. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor jenis mobil barang yang mempunyai GVW (Gross Vehicle Weight) diatas 7 ton, domisili kepemilikannya di wilayah Kotamadya Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat; 3. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor jenis mobil barang yang mempunyai GVW (Gross Vehicle Weight) diatas 8 ton, domisili kepemilikannya di Wilayah Kotamadya Jakarta Barat dan Jakarta Utara; 4. melaksanakan teknis pengujian kendaraan bermotor di tempatAouring; 5. melaksanakan penetapan teknis laik jalan dan pengesahan hasil uji; 6. melaksanakan administrasi dan sistem pelaporan pengujian kendaraan bermotor. d. Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Wilayah 11 Jagakarsa; 1. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor jenis mobil penumpang umum, mobil bus kecil, mobil barang yang domisili kepemilikannya di wilayah Kotamadya Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat; 2. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor jenis mobil barang yang mempunyai GVW (Gross Vehicle Weight) maksimum 7 ton, domisili kepemilikannya diwilayah Kotamadya Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat; 3. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor di tempatAouring;

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 6 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

4. melaksanakan penetapan teknis laik jalan dan pengesahan hasil uji; 5. melaksanakan administrasi dan sistem pelaporan pengujian kendaraan bermotor. e. Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Wilayah III Kedaung Angke; 1. melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor jenis mobil penumpang umum, mobil bus kecil, mobil barang yang domisili kepemilikannya di wilayah Kotamadya Jakarta Barat dan Jakarta Utara; 2) melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor jenis mobil barang yang mempunyai GVW (Gross Vehicle Weight) maksimum 8 ton, domisili kepemilikannya di wilayah Kotamadya Jakarta Barat dan Jakarta Utara; 3) melaksanakan pengujian berkala kenclaraan bermotor di tempatAouring; 4) melaksanakan penetapan laik jalan dan pengesahan hasil uji; 5) melaksanakan administrasi dan sistem pelaporan pengujian kendaraan bermotor.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 7 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

TABEL 4.2. Tenaga Penguji Kendaraan Bermotor di DKI Jakarta

N Wilayah Tenaga Penguji Jumla o PKB h Pelaksan Pelaksan Pelaksan Penyeli a Pemula a a a Lanjutan

1 Pulo - 8 21 - 29 Gadung

2 Cilincing - 5 24 - 29

3 Ujung 2 11 21 1 35 Menteng

4 Jagakars - 4 3 - 7 a

5 Kedaung 2 5 27 1 35 Angke

6 Seksi - 1 - - 1 Fasilitas, Sarana dan Prasaran a

Total 4 34 96 2 136

Sumber ; Dinas Perhubungan DKI Jakarta 2010

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 8 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

3. Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor. Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor di DKI Jakarta maupun Dinas Perhubungan Provinsi tidak memiliki Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor dimana tenaga tersebut berada di Pusat (Kementerian).

4. PPNS Yang Melakukan Penyidikan Pelanggaran Ketentuan Pidana Undang-Undang LLAJ. Jumlah PPNS Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta terdiri dari 117 orang.

STRUKTUR ORGANISASI DISHUB DKI JAKARTA

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 9 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

5. Pengemudi Angkutan Umum. Menurut data dari Dinas Perhubungan DKI, tercatat 46 kawasan dengan 100 titik simpang rawan macet di Jakarta. Definisi rawan macet adalah arus tidak stabil, kecepatan rendah serta antrean panjang. Selain oleh warga Jakarta, kemacetan juga diperparah oleh para pelaju dari kota-kota di sekitar Jakarta seperti Depok, Bekasi, Tangerang, dan Bogor yang bekerja di Jakarta. Untuk di dalam kota, kemacetan dapat dilihat di Jalan Sudirman, Jalan Thamrin, Jalan Rasuna Said, Jalan Satrio, dan Jalan Gatot Subroto. Kemacetan sering terjadi pada pagi dan sore hari, yakni di saat jam pergi dan pulang kantor.

Untuk melayani mobilitas penduduk Jakarta, pemerintah menyediakan sarana bus PPD. Selain itu terdapat pula bus kota yang dikelola oleh pihak swasta, seperti Mayasari Bhakti, Metro Mini, , dan Bianglala. Bus-bus ini melayani rute yang menghubungkan terminal- terminal dalam kota, antara lain Pulogadung, Kampung Rambutan, Blok M, Kalideres, Grogol, Tanjung Priok, Lebak Bulus, Rawamangun, dan Kampung Melayu.

Untuk angkutan lingkungan, terdapat angkutan kota seperti Mikrolet dan KWK, dengan rute dari terminal ke lingkungan sekitar terminal. Selain itu ada pula ojek, bajaj, dan bemo untuk angkutan jarak pendek. Tidak seperti wilayah lainnya di Jakarta yang menggunakan sepeda motor, di kawasan Tanjung Priok dan Jakarta Kota, pengendara ojek menggunakan sepeda ontel. Angkutan becak masih banyak dijumpai di wilayah pinggiran Jakarta seperti di Bekasi, Tangerang, dan Depok.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 10 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

 AKAP Angkutan Antar Kota Antar Propinsi adalah angkutan dari satu kota ke kota lain yang melalui antar daerah Kabupaten/Kota yang melalui lebih dari satu daerah Propinsi dengan menggunakan mobil bus umum yang terikat dalam trayek. Untuk ke kota-kota di Pulau Jawa, bisa dicapai dari Jakarta dengan jaringan jalan dan beberapa ruas jalan tol. Jalan tol terbaru adalah Jalan Tol Cipularang yang mempersingkat waktu tempuh Jakarta- Bandung menjadi sekitar 2 - 3 jam. Selain itu juga tersedia layanan kereta api yang berangkat dari enam stasiun pemberangkatan di Jakarta. Untuk ke Pulau Sumatera, tersedia ruas jalan tol Jakarta- Merak yang kemudian dilanjutkan dengan layanan penyeberangan dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni. Untuk ke luar pulau dan luar negeri, Jakarta memiliki satu pelabuhan laut di Tanjung Priok dan dua bandar udara yaitu:

 Angkutan Parawisata Angkutan Pariwisata adalah angkutan dengan menggunakan mobil bus umum yang dilengkapi dengan tanda-tanda khusus untuk keperluan pariwisata atau keperluan lain diluar pelayanan angkutan dalam trayek, seperti untuk keperluan keluarga dan sosial lainnya. Untuk memenuhi kepuasan akan kebutuhan transportasi yang nyaman, aman dan berkualitas di Kota Jakarta menyediakan angkutan parawisata yang berupa minibus, medium, big hingga luxury bus yang dilengkapi fasilitas yang nyaman. Didukung dengan layanan selama 24

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 11 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

jam yang profesional dan handal, kami siap memenuhi kebutuhan Anda akan jasa layanan bus charter, antar jemput dan antar kota yang aman dan nyaman.

 Taksi Angkutan Taksi adalah angkutan dengan menggunakan mobil penumpang umum yang diberi tanda khusus dan dilengkapi dengan argometer yang melayani angkutan dari pintu ke pintu dalam wilayah operasi terbatas. Jumlah taksi di Jakarta,kini sudah mencapai angka ribuan. Padahal dulu jumlahnya hanya puluhan dan dahulu hanya dikonsumsi oleh kalangan berduit saja tetapi sekarang sudah merupakan kebutuhan masyarakat dalam menggunakan sarana transportasi yang aman dan nyaman.

 Angkutan Masal

Bus Transjakarta (Busway).

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 12 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Sejak tahun 2004, Pemerintah Daerah DKI Jakarta telah menghadirkan layanan transportasi umum yang dikenal denganTransJakarta. Layanan ini menggunakan bus AC dan halte yang berada di jalur khusus. Saat ini ada sebelas koridor Transjakarta yang telah beroperasi, yaitu : . Koridor 1 Blok M - Stasiun Kota . Koridor 2 Pulogadung - Harmoni . Koridor 3 Kalideres - Harmoni . Koridor 4 Pulogadung - Dukuh Atas . Koridor 5 Kampung Melayu - Ancol . Koridor 6 Ragunan - Latuharhary - Dukuh Atas . Koridor 7 Kampung Rambutan - Kampung Melayu . Koridor 8 Lebak Bulus - Harmoni . Koridor 9 Pinang Ranti - Pluit . Koridor 10 Cililitan - Tanjung Priok Koridor 11 Kampung Melayu - Pulo Gebang

Tabel 4.3 Angkutan Umum yang adadi Kota Jakarta NO ARMADA JUMLAH Jumlah Unit Jumlah PO Supir

1 AKAP 92 23.500 4.800

2 PARAWISATA 19 18.000 3.800

3 TAKSI 43 20.620 4.062

4 ANGKUTAN MASAL 1 5.240 1.000

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 13 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

6. Pengelola Terminal Penumpang.

Tabel 4.4. Terminal di Kota Jakarta

DATA TERMINAL ANGKUTAN JALAN DI WILAYAH PROPINSI DKI JAKARTA

TAHUN 2008

A. Terminal Penumpang

Diresmikan No. Nama Terminal Tipe Lokasi Luas (m2) Tahun

1 Pulo Gadung AK A Jl. Raya Bekasi 35,196.00 1976 2 Pulo Gadung DK A Jl. Raya Bekasi

3 Kampung Rambutan AK A Jl. TB. Simatupang 141,000.00 1992 4 Kampung Rambutan DK A Jl. TB. Simatupang

5 Kali Deres AK A Jl. Daan Mogot 35,344.50 1984 6 Kali Deres DK A Jl. Daan Mogot

7 Lebak Bulus AK A Jl. Lebak Bulus 27,000.00 1990 8 Lebak Bulus DK A Jl. Lebak Bulus

9 Blok M DK B Jl. Hasanudin 8,952.88 1968

10 Grogol DK B Jl. Kyai Tapa 14,282.75 1970

11 Senen DK B Jl. Senen Raya 3,675.12 1974

12 Kota DK B Jl. Kali Besar Barat 3,832.25 1972

13 Pinang Ranti DK B Jl. Pd. Gede Raya 23,731.00

14 Tanjung Priok DK B Jl. Enggano 10,963.25 1969

15 Klender DK B Jl. Bunga Rampai 3,675.12 1981

16 Rawamangun DK B Jl. Perserikatan 11,957.50 1972

17 Manggarai DK B Jl. Minangkabau 3,967.62 1971

18 Pasar Minggu DK B Jl. Ps. Minggu 6,460.00 1988

19 Muara Angke DK B Jl. Pluit 1,226.00

20 Cililitan DK B Jl. Letjen Sutoyo 20,791.00

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 14 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

21 Taman Mini DK C Jl. Raya Pondok Gede 25,000.00 1995

22 Ragunan DK C Jl. Margasatwa 500.00

23 Kampung Melayu DK C Jl. Jatinegara Barat 5,373.25 1968

24 Rawa Buaya Belum Berfungsi Jl. Rawa Buaya 97,541.00

25 Joglo Belum Berfungsi 5,000.00

26 Pulo Gebang Rencana

Sumber Dishub DKI Jakarta 2011

7. Pengelola Terminal Barang. Terminal Barang yang ada di Provinsi DKI Jakarta terletak di Tanah Merdeka, Cilincing Jakarta Utara dengan luas 50.227 M2 dan terminal Barang yang ada di Pulo Gebang belum berfungsi.

8. Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun. Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun di Provinsi DKI Jakarta terlokalisasi di masing-masing pool kendaraan dimana perusahaan itu berada. Bahan yang diangkut limbah B3 oli bekas dan Limbah B3 berupa pelumas bekas, minyak kotor, filter oil dan grease.

9. Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Peti Kemas, Alat Berat, dan Barang Khusus. Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat Berat dan Barang Khusus di Provinsi DKI Jakarta sama halnya dengan

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 15 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

poin 8 diatas yang mana terletak di masing-masing pool kendaraan dimana perusahaan itu berada.

2) SURABAYA

Kota Surabaya adalah ibukota Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Dengan jumlah penduduk metropolisnya yang mencapai 3 juta jiwa, Surabaya merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di kawasan Indonesia timur. Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. Kata Surabaya konon berasal dari cerita mitos pertempuran antara sura (ikan hiu) dan baya (buaya).

Meskipun Jawa adalah suku mayoritas (83,68%), tetapi Surabaya juga menjadi tempat tinggal berbagai suku bangsa di Indonesia, termasuk suku Madura (7,5%), Tionghoa (7,25%), Arab (2,04%), dan sisanya merupakan suku bangsa lain atau warga asing. Surabaya terletak di tepi pantai utara provinsi Jawa Timur. Wilayahnya berbatasan dengan Selat Madura di Utara dan Timur, Kabupaten Sidoarjo di Selatan, serta Kabupaten Gresik di Barat. Surabaya berada pada dataran rendah,ketinggian antara 3 - 6 m di atas permukaan laut kecuali di bagian Selatan terdapat 2 bukit landai yaitu di daerah Lidah dan Gayungan ketinggiannya antara 25 - 50 m diatas permukaan laut dan di bagian barat sedikit bergelombang. Surabaya terdapat muara

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 16 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Kali Mas, yakni satu dari dua pecahan Sungai Brantas.luas wilayah kota surabaya adalah 374,36 km2.

Kota Surabaya terdiri atas 31 kecamatan. Sebagai kota metropolitan, Surabaya menjadi pusat kegiatan perekonomian di daerah Jawa Timur dan sekitarnya. Sebagian besar penduduknya bergerak dalam bidang jasa, industri, dan perdagangan. Banyak perusahaan besar yang berkantor pusat di Surabaya, seperti PT Sampoerna Tbk, Maspion, Wing's Group, Unilever, dan PT PAL. Kawasan industri di Surabaya diantaranya Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) dan Margomulyo.

Dewasa ini terdapat belasan mal-mal besar dan puluhan supermarket besar. Pusat perbelanjaan modern ternama diantaranya: Tunjungan Plaza, Pakuwon Trade Center dan Supermall Pakuwon Indah (satu gedung), Mal Galaxy, Golden City Mall, Bubutan Junction (BG Junction), Royal Plaza, City of Tomorrow (CiTo), Surabaya Town Square (Sutos), Hi Tech Mall, Maspion Square, MEX Building, Pasar Atum Mall, ITC Surabaya, Plaza Marina (dahulu Sinar Fontana), dan Plasa Surabaya yang oleh masyarakat Surabaya lebih dikenal dengan Delta Plaza serta yang paling baru saat ini adalah Empire Palace, yang sekaligus merupakan wedding mal pertama di Indonesia. Sedangkan pusat perbelanjaan tradisional ternama diantaranya Pasar Turi, Pasar Atom, dan Darmo Trade Center (DTC) yang dahulunya adalah Pasar Wonokromo.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 17 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Gambar 4.2 Surabaya merupakan pusat transportasi, transportasi darat di bagian timur Pulau Jawa, yakni pertemuan dari sejumlah jalan raya yang menghubungkan Surabaya dengan kota-kota lainnya. Jalan tol termasuk ruas Surabaya-Gresik, Surabaya-Waru-Gempol, dan Waru- Bandara Juanda. Saat ini telah dikaji rencana pembangunan jalan tol dalam kota Lintas Tengah dan Lintas Timur untuk mengurangi kemacetan. Jalan tol yang akan segera dibangun adalah Surabaya- Mojokerto-Kertosono.

Untuk menghubungkan Surabaya dengan pulau Madura, terdapat Jembatan Suramadu yang merupakan jembatan terpanjang di Indonesia.

Hubungan bus antarkota (AKAP) dilayani oleh dua terminal bus besar, yaitu Terminal Bus Purabaya (Bungurasih) dan Terminal Bus Tambak (Osowilangun).

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 18 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Terminal Bus Purabaya atau lebih populer dengan nama Terminal Bungurasih, merupakan terminal bus tersibuk di Indonesia (dengan jumlah penumpang hingga 120.000 per hari), dan terminal bus terbesar di Asia Tenggara. Terminal ini berada di luar perbatasan Kota Surabaya dengan Kecamatan Waru, Sidoarjo. Terminal ini melayani rute jarak dekat, menengah, dan jauh (AKAP).

Terminal Bus Tambak (Osowilangun) melayani angkutan jarak dekat dan menengah lintas utara hingga ke Semarang.

Kota Surabaya dihubungkan dengan sejumlah kota-kota di Pulau Jawa melalui jalur kereta api. Surabaya memiliki 4 stasiun kereta api besar: Wonokromo, Gubeng, Surabaya Kota, Surabaya Pasar Turi. Jalur kereta api termasuk jurusan Surabaya-Malang-Blitar (Penataran), Surabaya-Kertosono-Blitar (Doho), Surabaya-Bojonegoro-Cepu (KRD), Surabaya Gubeng-Jember-Banyuwangi(Mutiara Timur}, Jember-Surabaya-Yogyakarta-Purwokerto(Logawa}, Banyuwangi- Yogyakarta (Sritanjung), Surabaya Gubeng-Kiaracondong (Pasundan),Surabaya-Lempuyangan-Jakarta (GBMS), Surabaya- Semarang Poncol-JAKK (Kertajaya} dan kereta rel diesel SAKK- Porong (Komuter). Nama-nama kereta tersebut merupakan kereta kelas ekonomi. Surabaya tidak memiliki Bandara di wilayah kota ini. Bandara Internasional Juanda yang terletak di sebelah selatan kota Surabaya (wilayah Kabupaten Sidoarjo) melayani kebutuhan transportasi udara kota ini.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 19 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Angkutan dalam kota dilayani oleh taksi, bus kota (AC/Non AC), angkutan kota (lebih dikenal dengan sebutan Bemo), angguna (seperti taksi namun tanpa AC, dan memiliki bentuk khas), dan becak (meski kini semakin dibatasi penggunaannya). Surabaya memiliki sejumlah terminal dalam kota, antara lain Joyoboyo, Bratang, dan Jembatan Merah.

Untuk angkutan skala regional, terdapat Kereta Komuter yang menghubungkan Surabaya-Sidoarjo-Porong, Surabaya-Gresik- Lamongan, dan saat ini juga dikembangkan kereta komuter jurusan Surabaya-Mojokerto-Jombang.

Dan juga akan direncanakan pembangunan monorel seperti yang sedang dikembangkan di Jakarta. Pembangunan monorel Surabaya akan mengikuti jalur Ujung (Perak)-Bundaran Waru. Gambaran Terminal Purabaya/ Bungurasih :

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 20 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

1. Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor. UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Dishub Kabupaten/ Kota Surabaya

Tabel 4.5. Jumlah Tenaga Penguji Dishub Kabupaten/ Kota Surabaya

NO KUALIFIKASI PENGUJI JUMLAH KETERANGAN

1 PelaksanaPemula 3

2 Pelaksana 4

3 PelaksanaLanjutan -

4 Penyelia 1

Sumber : Dishub Kota Surabaya

2. Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor. Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor Kota Surabaya diserahkan ke mekanik yang berada dilingkungan kota Surabaya, kota Surabaya maupun Dinas Perhubungan Provinsi tidak memiliki Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor.

3. Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor. Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor di Kota Surabaya maupun Dinas Perhubungan Provinsi tidak

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 21 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

memiliki Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor dimana tenaga tersebut berada di Pusat (Kementerian).

4. PPNS Yang Melakukan Penyidikan Pelanggaran Ketentuan Pidana Undang-Undang LLAJ. Jumlah PPNS Dinas Perhubungan, Provinsi Jawa Timur terdiri dari 432 Orang PPNS.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 22 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Sumber : Dishub Kota Surabaya

5. Pengemudi Angkutan Umum. Tabel 4.5. Jumlah Perusahaan, Armada dan Pengemudi Kabupaten/ Kota Surabaya

No Golongan Jumlah Jumlah Jumlah Perusahaan Yang supir Beroperasi 1 PO 33 1.175 553

2 Bus Parawisata 20 855 550

3 Taksi 17 3.974 1.523

Sumber : Dishub Kota Surabaya

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 23 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

6. Pengelola Terminal Penumpang. Di kota Surabaya terdapat 2 (dua) terminal tipe A yaitu :

a. Terminal Purabaya

Meskipun lokasi Terminal Purabaya berada di Bungurasih Kabupaten Sidoarjo, namun pengelolaannya oleh Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Dalam skala kota Surabaya, letak terminal Purabaya berada di sisi Selatan kota Surabaya. Terminal Purabaya merupakan terminal tipe A dengan luas lahan 120.000 m2 , melayani angkutan Antar Kota Antar Propinsi (AKAP), Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP), dan Angkutan Kota. Jaringan trayek angkutan kota yang dilayani Terminal Purabaya adalah bus kota.

STRUKTUR ORGANISASI Terminal Purbaya

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 24 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

SDM

No. Jabatan PNS Honda H.Lokal T.Kontrak Jumlah

1 Ka. UPTD 1 1

2 Ka.Sub Bag. TU 1 1

3 Ka. Sub. Unit 3 3

4 Koordinat Unit 9 9

5 Staff TU 19 2 7 9 37

6 Staff Unit Pendapatan 52 8 4 9 73

7 Staff Unit Tata Terminal 35 6 2 43

8 Staff Unit Kamtib 25 5 4 34

9 Lain – lain / PP.31 1 1

J U M L A H 22 17 18 202 Sumber : Dishub Kota Surabaya

b. Terminal Tambak Oso Wilangun Lokasi terminal ini terletak di sebelah Barat Laut Surabaya, berada dekat dengan perbatasan Kabupaten Gresik. Terminal Tambak Oso Wilangun merupakan terminal tipe A, dengan luas lahan 50.000 m2 . Jaringan trayek angkutan kota yang dilayani Terminal Tambak Oso Wilangun adalah bus kota dan angkutan.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 25 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

7. Pengelola Terminal Barang. Provinsi Jawa Timur maupun Kota Surabaya tidak memiliki Terminal Barang, adapun barang yang akan dikirim atau diterima terdapat di lokasi Pelabuhan.

8. Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun. Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun di Provinsi Jawa Timur atau di Kota Surabaya terlokalisasi di masing-masing Poll Perusahaan tersebut berada.

9. Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Peti Kemas, Alat Berat, dan Barang Khusus. Pengemudidan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat Berat dan Barang Khusus di Provinsi Jawa Timur atau di Kota Surabaya terlokalisasi di dekat Pelabuhan Tanjung Perak.

3) BANJARMASIN

Kota Banjarmasin adalah salah satu kota sekaligus merupakan ibukota dari provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Kota yang cukup padat ini termasuk salah satu kota besar di Indonesia, walau luasnya yang terkecil di Kalimantan, yakni luasnya lebih kecil daripada Jakarta Barat.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 26 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Kota yang dijuluki kota seribu sungai ini merupakan sebuah kota delta atau kota kepulauan sebab terdiri dari sedikitnya 25 buah pulau kecil (delta) yang merupakan bagian-bagian kota yang dipisahkan oleh sungai-sungai diantaranya pulau Tatas, pulau Kelayan, pulau Rantauan Keliling, pulau Insan dan lain-lain. Sejak zaman dulu hingga sekarang Banjarmasin masih menjadi kota niaga dan bandar pelabuhan terpenting di pulau Kalimantan.Pelabuhan kota Banjarmasin adalah pelabuhan Trisakti yang terletak 12,5 mil dari muara sungai Barito.Pelabuhan Trisakti memiliki Terminal Petikemas Banjarmasin (TPKB) yang termasuk 10 besar terminal petikemas di Indonesia.

Kota Banjarmasin terletak pada 3°15' sampai 3°22' Lintang Selatan dan 114°32' Bujur Timur, ketinggian tanah asli berada pada 0,16 m di bawah permukaan laut dan hampir seluruh wilayah digenangi air pada saat pasang. Kota Banjarmasin berlokasi daerah kuala sungai Martapura yang bermuara pada sisi timur Sungai Barito. Letak Kota Banjarmasin nyaris di tengah-tengah Indonesia.

Kota ini terletak di tepian timur sungai Barito dan dibelah oleh Sungai Martapura yang berhulu di Pegunungan Meratus. Kota Banjarmasin dipengaruhi oleh pasang surut air laut Jawa, sehingga berpengaruh kepada drainase kota dan memberikan ciri khas tersendiri terhadapkehidupan masyarakat, terutama pemanfaatan sungai sebagai salah satu prasarana transportasi air, pariwisata, perikanan danperdagangan.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 27 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Menurut data statistik 2001 dari seluruh luas wilayah Kota Banjarmasin yang kurang lebih 98,46 km² ini dapat dipersentasikan bahwa peruntukan tanah saat sekarang adalah lahan tanah pertanian 3.111,9 ha, perindustrian 278,6 ha, jasa 443,4 ha, pemukiman adalah 3.029,3 ha dan lahan perusahaan seluas 336,8 ha. Perubahan dan perkembangan wilayah terus terjadi seiring dengan pertambahan kepadatan penduduk dan kemajuan tingkat pendidikan serta penguasaan ilmu pengetahuan teknologi.

Batas-batas wilayah Kota Banjarmasin adalah sebagai berikut:

Sungai Alalak (seberangnya kecamatan Alalak, Kabupaten Utara Barito Kuala)

Selatan Kabupaten Banjar (kecamatan Tatah Makmur)

Sungai Barito (seberangnya kecamatan Tamban, Kabupaten Barat Barito Kuala)

Kabupaten Banjar (kecamatan Sungai Tabuk dan Kertak Timur Hanyar)

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 28 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Gambar 4.3 PETA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

1) Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor. UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Dishub Kabupaten/ Kota Banjarmasin Tabel 4.6. Jumlah Tenaga Penguji NO KUALIFIKASI PENGUJI JUMLAH KETERANGAN

1 PelaksanaPemula 3

2 Pelaksana 4

3 PelaksanaLanjutan -

4 Penyelia 1

Sumber : Dishub Kota Banjarmasin

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 29 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

2) Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor. Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor Kota Banjarmasin diserahkan ke mekanik yang berada dilingkungan kota Banjarmasin, kota Banjarmasin maupun Dinas Perhubungan Provinsi tidak memiliki Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor.

3) Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor. Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor Kota Banjarmasin maupun Dinas Perhubungan Provinsi tidak memiliki Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor dimana tenaga tersebut berada di Pusat (Kementerian).

4) PPNS Yang Melakukan Penyidikan Pelanggaran Ketentuan Pidana Undang-Undang LLAJ.  Jumlah PPNS Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Selatanterdiri dari 2 Orang PPNS.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 30 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

STRUKTUR ORGANISASI DISHUB KOTA BANJARMASIN

Gambar 4.4.STRUKTUR ORGANISASI DISHUB PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Tabel 4.7. Daftar Penguji Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika Provinsi Kalimantan Selatan

No Gol./Ruang Jumlah Keterangan 1 Pelaksana Pemula 17 2 Pelaksana 8 3 Pelaksana Lanjutan 8 4 Penyelia 10 5 Struktural 8 Sumber : Dishub Prov Kalimantan Selatan

Tabel 4.8.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 31 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

DAFTAR ANGKUTAN UMUM DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN No Golongan Jumlah Yang Beroprasi 1 PO 33 155 2 Bus Parawisata 12 70 3 Taksi 3 199 Sumber : Dishub Prov Kalimantan Selatan  Jumlah PPNS Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika kota Banjarmasin terdiri dari 8 Orang Tabel 4.9. Daftar PNS Dishub -Kominfo Kota Banjarmasin Berdasarkan Pangkat/ Gol/ Ruang dan Honorer No Gol/Ruang Jumlah Ket 1 IV/b 5 2 IV/a 2 3 III/d 15 4 III/c 4 5 III/b 40 6 III/a 11 7 II/d 6 8 II/c 12 9 II/b 13 10 II/a 16 11 I/a 1 Jumlah 125 Tenaga Honorer 22 Jumlah keseluruhan 147 Sumber : Dishub Kota Banjarmasin

Tabel 4.10. Daftar Pegawai Dinas Pehubungan, Komunikasi Dan Informatika Kota Banjarmasin Berdasarkan Tingkat Pendidikan

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 32 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

No Pegawai SD SMP SMA DIII DIV S1 S2 Jumlah . 1 PNS 7 5 83 4 1 19 6 125 2 Honorer - 1 16 2 1 2 - 22 Jumlah 6 6 88 5 1 18 5 147

Sumber : Dishub Kota Banjarmasin

Tabel 4.11. Daftar Pegawai Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika Kota BanjarmasinBerdasarkan Kualifikasi

No. Gol./Ruang Jumlah Keterangan 1 Diklat Struktural - Diklatpim Tk. II (Spamen) 1 - Diklatpim Tk. III (Spama) 7 - Diklatpim Tk. IV (Adum) 19 2 Diklat Teknis - KMP 4 - PPNS 4 - Bendaharawan 4 - PKB 11 - Syahbandar 6 - Orientasi LLAJ 2 - Manajemen Terminal 2

Sumber : Dishub Kota Banjarmasin

5) Pengemudi Angkutan Umum. PengemudiAngkutanUmum (Perusahaan AngkutanPenumpang)

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 33 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Tabel 4.12 .Daftar Angkutan Umum Kota Banjarmasin

NO ARMADA JUMLAH PENGEMUDI JUMLAH UNIT

1 AKAP 33 155 155

2 PARAWISATA 12 70 70

3 TAKSI 3 199 199

4 ANGKUTAN X X X MASAL

Sumber : Dishub Kota Surabaya

Bus AKAP Kota Banjarmasin

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 34 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Bus Parawisata Kota Banjarmasin

6) Pengelola Terminal Penumpang. Pengelola Terminal Penumpang di Kota Banjarmasin khususnya di Terminal KM 6 terdiri dari : a) Kepala Terminal : 1 Orang b) Wakil Kepala Terminal : 1 Orang c) Pengatur Kedatangan : 6 Orang d) Pengatur Keberangkatan : 6 Orang

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 35 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

DATA UMUM TERMINAL BIS/NON BIS PER KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2009

NO KAB./KOTA NAMA TERMINAL JARAK LUAS DAYA TAMPUNG STATUS

(KM) (M2) Bus Non Orang Bus

1. BANJARMASIN 1. Induk Km. 6 6 25.419 20 400 1.500 TK, TAKDP, TAKAP

2. Sentra 1 10.000 - 180 500 TK Antasari 2. BANJAR 1. Martapura 48 6.452 10 150 2500 TK, TAKAP, TAKDP 3. TAPIN 1. Jl. By. Pass 130 1.000 30 40 100 TK, AKAP, AKDP 2. Pasar 113 - - - - TAKDP, TAP Rantau 3. Binuang 83 400 - 20 40 TAP 4. Margasari 143 - 30 40 100 TAP 4. HSS 1 Kandangan 136 5.475 - 130 500 T. AKDP 2 Antaludin 133 3.000 20 - 500 TAKAP, TAKDP 5. HST 1. Barabai 165 6.760 5 150 325 TAKAP, TAKDP 2. P. - 1.900 23 255 2500 TAKDP, TAP Hambawang 6. HSU 1. Pelampitan 190 2.565 - 38 304 TAKAP, TAKDP 2. Banua Lima - - - - - TAP 3. Hulu Pasar - - - - - TAP 4. Kuripan - - - - - TAP 7. TABALONG 1. Mabu'un 242 3.500 60 125 3480 TAKAP, TAKDP, TK 2. Kelua 209 8. TANAH LAUT 1. Pelaihari 65 8.000 25 100 800 AKDP, TAP 9. KOTABARU 1. Kotabaru 311 43.684 35 50 1000 AKDP, TAP 10. TANAH 1. Kersik Putih 257 33.169 300 60 2000 AKDP, TAP BUMBU 2. Pagatan 242 4.800 - 100 100 AKDP, TAP 3. S. Danau 165 7.144 20 40 100 AKDP, TAP 4. Tungkakaran - 10.000 - 200 150 P 11. BALANGAN 1. Paringin 200 6.240 45 40 1100 AKDP, TAP

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 36 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

12. BARITO 1. Handil Bakti - 4.400 63 60 900 AKAP, TAP KUALA 2. Marabahan - 1.000 - 15 215 3. Tabukan - 800 - 10 140 4. Anjir Pasar - 800 - 15 210 13 BANJARBARU 1. Halte 34 1.303 - 10 25 TK, TAKDP 2. Idaman 36 1.080 50 288 AKDP, TAP Simp. 4 Kota Bjb Sumber : Data Bidang LLAJ Keterangan STATUS 1 TK = Terminal Kota, TAP = Angk. Pedesaan 2 TAKAP = Term. Antar Kota Antar Provinsi 3 TAKDP = Term. Antar Kota Dalam Provinsi

7) Pengelola Terminal Barang. Provinsi Kalimantan Selatan maupun Kota Banjarmasin tidak memiliki Terminal Barang, adapun barang yang akan dikirim atau diterima terdapat di Terminal Peti Kemas yang terletak di Pelabuhan Trisakti.

8) Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun. Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun di Provinsi Kalimantan Selatan atau di Kota Banjarmasi terlokalisasi di daerah Pelabuhan Trisakti.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 37 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun di Kota Banjarmasin Bahan yang diangkut limbah B3 oli bekas dan Limbah B3 berupa pelumasbekas ,minyak kotor,filter oildan grease.

9) Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Peti Kemas, Alat Berat, dan Barang Khusus. Pengemudidan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat Berat dan Barang Khusus di Provinsi Kalimantan Selatan atau di Kota Banjarmasin sama halnya dengan poin 8 diatas yang mana terletak di Pelabuhan Trisakti.

Angkutan Alat Berat di Kota Banjarmasin

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 38 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Angkutan Barang Khusus (truck pengangkut Batu bara) di Kota Banjarmasin 4) DENPASAR

Denpasar adalah ibu kotaprovinsiBali, Indonesia. Kota ini merupakan pusat ekonomi pulau , di sini terjadi pertemuan antara budaya tradisional Bali dengan budaya barat. Dahulu kota ini terkenal dengan nama Badung. Pada tahun 1906 terjadi di kota ini perang puputan. Dahulu banyak para pedagang dari negara Arab dan Tiongkok yang datang ke sini untuk berdagang. Nama Denpasar berarti pula pasar baru. Di selatan kota ini terletak Bandar Udara Ngurah Rai.

Denpasar pada mulanya merupakan pusat Kerajaan Badung,akhirnya pula tetap menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II Badung dan bahkan mulai tahun 1958 Denpasar dijadikan pula pusat pemerintahan bagi Propinsi Daerah Tingkat I Bali. Dengan Denpasar dijadikan pusat pemerintahan bagi Tingkat II Badung maupun Tingkat I Bali mengalami pertumbuhan yang sangat cepat baik dalam artian fisik, ekonomi, maupun sosial budaya. Keadaan fisik Kota Denpasar

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 39 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

dan sekitarnya telah sedemikian maju serta pula kehidupan masyarakatnya telah banyak menunjukkan ciri-ciri dan sifat perkotaan.

Denpasar menjadi pusat pemerintahan, pusat perdagangan, pusat pendidikan, pusat industri dan pusat pariwisata yang terdiri dari 3 Kecamatan, yaitu Kecamatan Denpasar Barat, Denpasar Timur dan Denpasar Selatan. Melihat perkembangan Kota Administratif Denpasar ini dari berbagai sektor sangat pesat, maka tidak mungkin hanya ditangani oleh Pemerintah yang berstatus Kota Administratif. Oleh karena itu sudah waktunya dibentuk pemerintahan kota yang mempunyai wewenang otonomi untuk mengatur dan mengurus daerah perkotaan sehingga permasalahan kota dapat ditangani lebih cepat dan tepat serta pelayanan pada masyarakat perkotaan semakin cepat.

Seperti halnya dengan kota-kota lainnya di Indonesia, Kota Denpasar merupakan Ibukota Propinsi mengalami pertumbuhan dan perkembangan penduduk serta lajunya pembangunan di segala bidang terus meningkat, memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kota itu sendiri. Demikian pula dengan Kota Denpasar yang merupakan Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Badung dan sekaligus juga merupakan Ibukota Propinsi Daerah Tingkat I Bali mengalami pertumbuhan demikian pesatnya.

Pertumbuhan penduduknya rata-rata 4,05% per tahun dan dibarengi pula lajunya pertumbuhan pembangunan di berbagai sektor, sehingga memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap Kota Denpasar,

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 40 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

yang akhirnya menimbulkan berbagai permasalahan perkotaan yang harus diselesaikan dan diatasi oleh Pemerintah Kota Administratif, baik dalam memenuhi kebutuhan maupun tuntutan masyarakat perkotaan yang demikian terus meningkat. Berdasarkan kondisi obyektif dan berbagai pertimbangan antara Tingkat I dan Tingkat II Badung telah dicapai kesepakatan untuk meningkatkan status Kota Administratif Denpasar menjadi Kota Denpasar.

Dan akhirnya pada tanggal 15 Januari 1992, Undang-undang Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kota Denpasar lahir dan telah diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 27 Februari 1992 sehingga merupakan babak baru bagi penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah Tingkat I Bali, Kabupaten Daerah Tingkat II Badung dan juga bagi Kota Denpasar. Bagi Propinsi Daerah Tingkat I Bali adalah merupakan pengembangan yang dulunya 8 Daerah Tingkat II sekarang menjadi 9 Daerah Tingkat II. Sedangkan bagi Kabupaten Badung kehilangan sebagian wilayah serta potensi yang terkandung didalamnya. Bagi Kota Denpasar yang merupakan babak baru dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang walaupun merupakan Daerah Tingkat II yang terbungsu di wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Bali.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 41 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Gambar 4.5. Kota Denpasar Bali

Kota Denpasar mempunyai luas 123,98 km² dan mempunyai jumlah penduduk 600.000 jiwa. Pertumbuhan angkutan umum di Bali sangat memprihatinkan. Jumlah angkutan umum di Bali, seperti angkot, AKDP, hingga taksi yang tercatat 3.400 unit, hanya 40 persennya yang beroperasi akibat penumpang sepi.

1) Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor. UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kota Denpasar, adalah sebagai berikut:

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 42 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Tabel 4.13. Daftar PKB Dishub Kota Denpasar NO KUALIFIKASI PENGUJI JUMLAH KETERANGAN

1 PelaksanaPemula 2 PNS 2 Pelaksana 8 PNS 3 PelaksanaLanjutan - - 4 PemeliharaPeralatanUji - - 5 PetugasKalibrasiPeralatanUji - - 6 Penyelia 8 PNS 7. Diploma II PKB 4 Magang Sumber : Dishub Kota Denpasar

Uji Berkala Drive Thru PKB Denpasar Uji Berkala PKB Denpasar

2) Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor. Dinas Perhubungan Kota Denpasar tidak memiliki Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor sehingga

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 43 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

nampak bahwa banyak peralatan-peralatan uji kendaraan bermotor yang rusak dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

3) Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor. Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor Kota Denpasar maupun Dinas Perhubungan Provinsi tidak memiliki Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor dimana tenaga tersebut berada di Pusat (Kementerian).

4) PPNS Yang Melakukan Penyidikan Pelanggaran Ketentuan Pidana Undang-Undang LLAJ.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 44 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Kepala Dinas

Sekretaris Dinas

Subag Subag Umum Subag Keuangan

Bid Lalu Lintas Bid Angkutan Bid Dal Ops Bid Sarana & Prasarana

Seksi Manajemen Seksi Angkutan Seksi Gakum & Seksi Perbengkelan Lalu Lintas Darat Penyidik

Seksi Rekayasa Seksi Angkutan Seksi Patwas Seksi Angkutan Sarana Lalu Lintas Laut & Penybrg & Prasarana

Seksi Pembinaan Seksi Pelabuhan Seksi Pengamanan Seksi Kelaikan Jalan Keselamatan & Pelabuhan Laka Lantas

UPT Terminal Penumpang UPT Terminal Barang UPT Pengjian

Subag Tata Usaha Subag Tata Usaha Subag Tata Usaha

Kelompok Jabatan Kelompok Jabatan Kelompok Jabatan Fungsional Fungsional Fungsional

Dalam pelaksanaan tugas-tugas dan pelayanan bagi masyarakat, Dinas Perhubungan Kota Denpasar pada tahun 2011 diperkuat sumber Daya Manusia sebanyak 361 orang dengan perincian sebagai berikut: a. PNS : 182 orang b. SPK : 176 orang c. THL : 3 orang

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 45 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

5) Standar Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum. Pengemudi Angkutan Umum (Perusahaan Angkutan Penumpang)

Tabel 4.14. Daftar Angkutan Umu Kota Denpasar NO ARMADA JUMLAH PENGEMUDI UNIT

1 AKAP 66 155

2 PARAWISATA 43 70

3 TAKSI 2118 5890

4 ANGKUTAN MASAL 30 X Trans SARBAGITA

(2011 & 2012 Baru dibuka Koridor I & II)

Sumber : Dishub Kota Denpasar

Busway Trans SARBAGITA

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 46 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

6) Pengelola Terminal Penumpang. Pengelola Terminal Penumpang penyelenggara angkutan penumpang di Kota Denpasar, sebanyak 58 orang terdiri dari : a. PNS : 39 orang b. THL : 1 orang c. SPK : 18 orang Berdasarkan Golongan: a. Golongan III : 7 orang b. Golongan II : 22 orang c. Golongan I : 10 orang Berdasarkan lokasi terminal, terdiri sebagai berikut: a. Terminal Ubung : 51 orang (PNS : 33 org; THL : 1 orang; SPK : 17 orang) b. Terminal Kreneng : 3 orang (PNS : 2 orang; SPK : 1 orang) c. Terminal Tegal : 4 orang (PNS)

Struktur Organisasi UPTD Terminal Penumpang

KEPALA UPTD

KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL FUNGSIONAL

KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR TERM G. AGUNG TERMINAL TEGAL TERMINL UBUNG TERM. WANGAYA TERM KRENENG

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 47 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Terminal Ubung

7) Pengelola Terminal Barang. Terminal Barang di Kota Denpasar yang terletak di Jln. Gunung Galunggung dikelola dengan kekuatan personil yang terdiri dari : a. Kepala Terminal : 1 Orang b. PengaturKedatangan : 6 Orang c. PengaturKeberangkatan : 6 Orang Terminal Barang di Kota Denpasar mengatur masuknya barang- barang komediti seperti Sembako, Palen, Paket, Kendaraan Bermotor, dan Bahan Bangunan.

8) Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun. Provinsi Bali maupun Kota Denpasar tidak memiliki Terminal Barang Berbahaya dan Beracun. Adapun Barang Berbahaya dan Beracun hanya bersifat melintas dan mendapat pengawasan dari Dinas Perhubungan.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 48 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

9) Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Peti Kemas, Alat Berat, dan Barang Khusus. Provinsi Bali maupun Kota Denpasar tidak memiliki Terminal Angkutan Barang Peti Kemas, Alat Berat, dan Barang Khusus. Adapun Barang Peti Kemas, Alat Berat, dan Barang Khusus hanya bersifat melintas dan mendapat pengawasan dari Dinas Perhubungan.

TABEL 4.15. LOKASI PENEMPATAN CONTAINER DI KOTA DENPASAR NO TEMPAT JUMLAH 1. Jln. Salya 1 buah 2. Pasar Sanglah 1 buah 3. Jln. Tukad Nyali 2 buah 4. Jln Pralina 3 buah 5. Kantor Gubernur 2 buah 6. Jln. Flamboyan 1 buah 7. Jln. Sepiori 1 buah 8. Terminal Tegal 1 buah 9. Jln. Gunung Batur (Kuburan Badung) 3 buah Sumber : Dishub Kota Denpasar

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 49 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Tabel 4.16. Rekapitulasi Tenaga Penguji di Lokasi Survey NO KUALIFIKASI TENAGA LOKASI SURVEY JUMLAH PENGUJI JAKARTA SURABAYA BANJARMASIN DENPASAR 1 Pelaksana 4 3 20 2 Pemula 29 2 Pelaksana 34 4 12 8 58 3 Pelaksan 96 - 8 - Lanjutan 104 4 Penyelia 2 1 11 8 22 5 Petugas - - - - Pemeliharaan Peralatan Uji 0 6 Petugas - - - - Kalibrasi Peralatn Uji 0 Jumlah 136 8 41 18 203 % 66,995 3,941 20,197 8,867 100,000

Sumber : Hasil Pengolahan Data Berdasarkan tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa : a. Jakarta mempunyai tenaga penguji paling banyak yaitu 66,995 %, Surabaya 3,941 %, Banjarmasin 20,197 % dan Denpasar 8,867 %. b. Dari ke empat lokasi survey tersebut tidak ada UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor yang memiliki Petugas Pemelihara Peralatan Uji Berkala dan Petugas Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor. Berdasarkan informasi bahwa kegiatan Pemelihara Uji Berkala dan Kalibrasi Uji Berkala Kendaraan Bermotor di kontrakan kepada pihak ketiga.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 50 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

B. PENGUMPULAN DATA PRIMER TENTANG KOMPETENSI SDM 1) Tenaga penguji uji berkala kendaraan bermotor Jumlah responden sebanyak 16 orang dari Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Tabel berikut menampilkan bahwa responden penguji uji berkala kendaraan bermotor pada lokasi survey sebagai berikut .

Tabel 4.17. Distribusi Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor Berdasarkan Pendidikan, Diklat, Penglaman Kerja dan Kompetensi Jabatan di Empat Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin, Surabaya, Denpasar ) tahun 2012

LOKASI SURVEY NO KOMPONEN JAKARTA SURABAYA BANJAR DENPA TOTAL % MASIN SAR 1 Pendidikan a. Diploma II/Diploma III 0 1 4 0 5 31,25 b. S1 3 2 0 3 8 50 c. S2/MAGISTER 1 1 0 1 3 18,75 2. Kursus/ Diklat 4 4 1 4 13 81,25 Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor 3 Memiliki SIM B1 4 4 0 4 12 75 4 Masa Kerja sebagai Penguji : a. 0 - 5 th 0 4 4 4 12 75 b. 6 - 10 th 0 0 0 0 0 0 c. 11 – 15 th 4 0 0 0 4 25

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 51 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

d. >16 th 0 0 0 0 0 0 5. Tugas Pokok Menguji dan/atau memeriksa bagian-bagian kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan dan kendaraan bermotor khusus dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan laik jalan.

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Dari Tabel 4.17. di atas diketahui bahwa sebanyak 16 responden penguji uji berkala kendaraan bermotor di lokasi survey 5 orang yang berpendidikan D II/D III, 8 orang S1, 3 orang S2/magister, 13 orang yang sudah pernah mengikuti kursus/Diklat PKB, 12 orang memiliki SIM B1, 12 masa kerja 0 – 5 tahun, dan 4 orang masa kerja 11 – 15 tahun. Berdasarkan hasil wawancara didapat gambaran tentang tugas pokok responden sebagai SDM penguji uji berkala kendaraan bermotor, yaitu : Menguji dan/atau memeriksa bagian-bagian kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan dan kendaraan bermotor khusus dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan laik jalan.

2) Tenaga Penilai pemeliharaan peralatan uji berkala kendaraan bermotor Jumlah Responden berjumlah 4 orang dari Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Tabel berikut menampilkan jumlah responden pemeliharaan peralatan uji berkala kendaraan bermotor pada lokasi survey.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 52 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Tabel 4.18. Distribusi Tenaga Pemelihara Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor Berdasarkan Pendidikan, Diklat, Pengalaman Kerja dan Kompetensi Jabatan di Empat Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin, Surabaya, Denpasar ) tahun 2012

LOKASI SURVEY NO KOMPONEN JAKARTA SURABAYA BANJARMA DENPASAR TOTAL % SIN 1 Pendidikan a. SMK Jurusan Mesin / Otomotif 2 0 0 0 2 50 b. SMK Jurusan Listrik/SMU Paspal 1 0 0 0 1 25 c. S1 1 0 0 0 1 25 2 Kursus/Diklat Pemeliharaan Perawatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor 2 0 0 0 2 50 3 Masa Kerja sebagai Pemelihara a. 0 - 5 th 0 0 0 0 0 0 b. 6 - 10 th 0 0 0 0 0 0 c. 11 – 15 th 4 0 0 0 4 100 d. >16 th 0 0 0 0 0 0 4. Tugas Pokok : a. Melakukan perawatan sesuai dengan rencana pemeliharaan pencegahan; b. Melakukan perbaikan terhadap peralatan yang mengalami kerusakan. c. Melakukan pengendalian persediaan suku cadang peralatan uji.

Sumber : Hasil Pengolahan Data

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 53 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Dari Tabel 4.18. di atas diketahui bahwa sebanyak 4 responden pemeliharaan peralatan uji berkala kendaraan bermotor di lokasi survey ada 2 orang berpendidikan SMK Jurusan Mesin/ Otomotif, 1 orang SMK Jurusan Listrik/SMA Paspal, 1 orang S1, 2 orang yang telah mengikuti kursus/diklat pemeliharaan peralatan uji dan 4 orang keseluruhannya dengan masa kerja 11-15 tahun. Berdasarkan hasil kajian tentang kompetensi SDM pemeliharaan perawatan uji kendaraan bermotor meliputi : melakukan perawatan sesuai dengan rencana pemeliharaan pencegahan; Melakukan perbaikan terhadap peralatan yang mengalami kerusakan dan Melakukan pengendalian persediaan suku cadang peralatan uji.

3) Tenaga Penyidik PNS Responden Tenaga Penyidik berjumlah 16 orang dari Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Tabel berikut menampilkan jumlah Distribusi responden PPNS pada lokasi survey. Tabel 4.19. Distribusi Tenaga Penyidik PNS Berdasarkan Pendidikan, Diklat, Pengalaman Kerja dan Kompetensi Jabatan di Empat Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin, Surabaya, Denpasar ) tahun 2012

LOKASI SURVEY NO KOMPONEN JAKARTA SURABAYA BANJAR DENPASAR TOTAL % MASIN 1 Pendidikan a. SLTA 0 2 2 2 6 37,5 b. D3/Akademi 0 0 0 1 1 6,25 c. S1/D IV 3 1 1 1 6 37,5

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 54 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

d. S2/Magister 1 1 1 0 3 18,75 e. Lain-lain 0 0 0 0 0 0 2 Diklat PPNS a. Diklat untuk diangkat sebagai PPNS 4 4 4 4 16 100 b. Diklat Penyidik 4 4 4 4 16 100 c. Pengalaman kerja 4 4 4 4 16 100 Status sudah 3. diangkat PPNS 4 4 4 4 16 100 4. Tugas Pokok : a. memeriksa daya angkut dan/atau cara pengangkutan barang; dan/atau b. Mengecek izin penyelenggaraan angkutan.. c. Melakukan Penindakan Pelanggaran Lalu lintas dan Angkutan Jalan d. Melakukan Penggolongan tata acara penindakan e. Melakukan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang dilaksanakan oleh PPNS Sumber : Hasil Pengolahan Data

Dari Tabel 4.19. di atas menunjukan bahwa sebanyak 16 responden PPNS di daerah survey 6 orang yang berpendidikan SLTA, 1 orang S1D3/Akademi, 6 orang S1, 3 orang S2//magister, 16 orang yang sudah mengikuti Diklat sebagai PPNS, 16 orang Diklat Penyidik, 16 pengalaman kerja, 16 orang yang sudah diangkat sebagai PPNS. jika ditinjau kompetensi SDM PPNS, berdasarkan hasil wawancara menggambarkan bahwa tugas pokok PPNS meliputi : memeriksa daya angkut dan/atau cara pengangkutan barang; dan/atau; Mengecek izin penyelenggaraan angkutan ; Melakukan

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 55 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Penindakan Pelanggaran Lalu lintas dan Angkutan Jalan; Melakukan Penggolongan tata acara penindakan; Melakukan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang dilaksanakan oleh PPNS

4) Tenaga Pengemudi Angkutan Umum Responden tenaga pengemudi angkutan umum berjumlah 64 orang dari Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Tabel berikut menampilkan jawaban responden pengemudi angkutan umum pada lokasi survey.

Tabel 4.20. Distribusi Tenaga Pengemudi Angkutan Umum Berdasarkan Pendidikan, Diklat, Pengalaman Kerja dan Kompetensi Jabatan di Empat Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin, Surabaya, Denpasar ) tahun 2012

LOKASI SURVEY NO KOMPETENSI JAKARTA SURABAYA BANJAR DENPA TOTAL % MASIN SAR 1 Pendidikan : a. SLTA 12 15 16 14 57 89.06 b. D3/Akademi 4 1 0 2 7 10,94 c. S1/D IV 0 0 0 0 0 0,00 d. Lain-lain 0 0 0 0 0 0,00 2 Pelatihan 0 0 0 0 0 0,00 Mengemudi Angkutan Umum 3 Memiliki SIM A Umum (untuk Taksi) 4 4 4 4 16 25,00 4 Memiliki SIM B1 0 0 0 0,00

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 56 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Memiliki SIM B2 12 12 12 12 48 75,00 (AKAP- 5 PARAWISATA- MASSAL) 6. Tugas Pokok : a. Mempersiapkan Operasi Bus/Taksi b. Mengendarai Bus/Taksi c. Melakukan manuver d. Mengatur penekanan pedal gas e. Mengatur penekanan pedal rem f. Mengatur penekanan pedal kopling dan memindah tuas transmisi

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Dari Tabel 4.20. di atas menunjukan bahwa sebanyak 64 responden pengemudi angkutan umum di daerah survey 57 orang yang berpendidikan SLTA, 7 orang D3, 16 orang memiliki SIM A Umum untuk pengemudi Taksi, 48 orang memiliki SIM B2 untuk pengemudi AKAP, Parawisata dan Angkutan Massal, sudah memenuhi syarat tetapi untuk pengemudi angkutan parawisata sebaiknya mempunyai tambahan kemampuan berbicara dalam bahasa asing (Inggris). Hasil wawancara tentang kompetensi SDM pengemudi angkutan umum menggambarkan sebagai berikut : Mempersiapkan Operasi Bus/Taksi ; Mengendarai Bus/Taksi ;Melakukan manuver ;Mengatur penekanan pedal gas ; Mengatur penekanan pedal rem ;Mengatur penekanan pedal kopling dan memindah tuas transmisi.

5) Tenaga Pengelola Terminal Penumpang Jumlah responden pengelola terminal penumpang 8 orang dari Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten/Kota.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 57 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Tabel berikut menampilkan jumlah responden dalam pengelola terminal penumpang pada lokasi survey.

Tabel 4.21. Distribusi Tenaga Pengelola Terminal Penumpang Berdasarkan Pendidikan, Diklat, Pengalaman Kerja dan Kompetensi Jabatan di Empat Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin, Surabaya, Denpasar ) tahun 2012

LOKASI SURVEY NO KOMPONEN JAKARTA SURABAYA BANJAR DENPASAR TOTAL % MASIN 1 Pendidikan a. SLTA 0 1 1 1 3 37,5 b. D3/Akademi 0 0 0 0 0 0 c. S1/D IV 2 1 0 1 4 50 d. S2/Magister 0 0 1 0 1 12,5 e. Lain-lain 0 0 0 0 0 0 2 Persyaratan Pengelola Terminal Penumpang a. Mengikuti Diklat 2 2 2 2 8 100 Pengelola Terminal Penumpang 3. Tugas Pokok : a. Membuat laporan secara periodik ke atasan/kadishub b. Mengkoordinasikan dengan instansi yang terkait dengan penyelenggaraan terminal, seperti kepolisian, tokoh masyarakat/tokoh agama di lingkungan terminal Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan Tabel 4.21. di atas menunjukan bahwa sebanyak 8 responden pengelola terminal penumpang di lokasi survey 3 orang yang berpendidikan SLTA, 4 orang S1/D IV, 1 orang S2/magister, 8 orang yang sudah mengikuti

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 58 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Diklat sebagai pengelola terminal penumpang. Tugas pokok pengelola terminal berdasarkan hasil wawancara meliputi : Membuat laporan secara periodik ke atasan/kadishub ; Mengkoordinasikan dengan instansi yang terkait dengan penyelenggaraan terminal, seperti kepolisian, tokoh masyarakat/tokoh agama di lingkungan terminal

6) Tenaga Pengelola Terminal Barang Jumlah Responden tenaga pengelola terminal barang 8 orang dari Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Tabel berikut menampilkan jawaban responden dalam pengelola terminal barang pada lokasi survey.

Tabel 4.22 Distribusi Tenaga Pengelola Terminal Barang Berdasarkan Pendidikan, Diklat, Pengalaman Kerja dan Kompetensi Jabatan di Empat Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin, Surabaya, Denpasar ) tahun 2012

LOKASI SURVEY TOTA NO KOMPONEN % JAKARTA SURABA BANJAR DENPA L YA MASIN SAR 1 Pendidikan : a. SLTA 0 0 0 1 1 25 b. D3/Akademi 0 0 0 0 0 0 c. S1/D IV 2 0 0 1 3 75 d. S2/Magister 0 0 0 0 0 0 e. Lain-lain 0 0 0 0 0 0 2 Persyaratan Pengelola Terminal Barang :

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 59 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Mengikuti Diklat 2 0 0 1 3 75 untuk diangkat sebagai Pengelola Terminal Barang 3. Tugas Pokok : a. Mengkoordinasikan tugas dan tanggung jawab ke masing-masing bawahan sesuai jabatannya b. Membuat laporan secara periodik ke atasan/ kadishub

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Dari Tabel 4.22. di atas menunjukan bahwa sebanyak 8 responden pengelola terminal barang di lokasi survey hanya 1 orang yang berpendidikan SLTA, 3 orang S1/D IV, dan 3 orang yang sudah mengikuti Diklat sebagai pengelola terminal barang. Selain itu berasarkan hasil wawancara menggambarkan bahwa tugas pokok pengelola terminal barang yaitu : Mengkoordinasikan tugas dan tanggung jawab ke masing-masing bawahan sesuai jabatannya ; Membuat laporan secara periodik ke atasan/ kadishub

7) Tenaga Pengemudi dan Pembantu pengemudi angkutan B3 Responden Tenaga Pengemudi dan Pembantu Pengemudi angkutan B3 berjumlah 64 orang dari Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Tabel berikut menampilkan jumlah responden dalam pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan B3 pada lokasi survey.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 60 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Tabel 4.23. Distribusi Tenaga Pengemudi dan Pembantu Pegemudi angkutan B3 Berdasarkan Pendidikan, Diklat, Pengalaman Kerja dan Kompetensi Jabatan di Empat Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin, Surabaya, Denpasar ) tahun 2012

NO. LOKASI PERSYARATAN Jum SURVEY lah Pendidikan Pernah Pembantu Memili Memili Memi mengikuti pengemu ki SIM ki SIM liki SLTA D3/Aka S1/ Lain- kursus di yang A demi D IV lain B1 SIM latihan Tidak B2 Mengemud memiliki i Angkutan SIM B3 1 JAKARTA 12 0 0 4 0 4 4 0 8 16 2 SURABAYA 10 0 0 6 0 4 4 0 8 16 3 BANJAR 8 MASIN 0 0 8 0 7 1 0 8 16 4 DENPASAR 10 0 0 6 1 8 0 0 8 16 TOTAL 40 0 0 24 1 23 9 0 32 64 5. Tugas Pokok : Mengendalikan Mobil Barang Berbahaya dan Beracun

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Dari Tabel 4.23. di atas menunjukan bahwa sebanyak 64 responden pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan B3 di lokasi survey, sebanyak 40 orang berpendidikan SLTA, 24 orang SD/SLTP. Hanya 1 orang yang sudah mengikuti kursus latihan mengemudi angkutan B3, sedangkan pembantu pengemudi sebanyak 23 orang tidak memiliki SIM. 9 orang pengemudi memiliki SIM A, dan 32 orang memiliki SIM B2 Umum. Berdasarkan hasil wawancara bahwa tugas pokok pengemudi dan pembantu pengemudi B 3 adalah mengendalikan Mobil barang berbahaya dan beracun.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 61 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

8) Tenaga pengemudi dan pembantu pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat Berat, Barang Khusus Responden Pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan Peti kemas, alat berat, barang khsusu berjumlah 96 orang dari 4 (empat) lokasi survey. Tabel berikut menampilkan jumlah responden pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan Peti Kemas, Alat Berat, Barang Khusus pada lokasi survey. Tabel 4.24. Distribusi Tenaga Pengemudi dan Pembantu Pengemudi angkutan Peti Kemas, Alat Berat, Barang Khusus berdasarkan Pendidikan, Diklat, Pengalaman Kerja dan Kompetensi Jabatan di Empat Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin, Surabaya, Denpasar ) tahun 2012

NO. LOKASI PERSYARATAN SURVEY Pendidikan mengikuti Memiliki Memili Memi kursus latihan Pembantu SIM A ki SIM liki Jum SLTA D3/ S1/ Lain- Mengemudi pengemu lah Aka D IV lain B1 SIM Angkutan Peti di yang demi B2 Kemas, Alat Tidak Berat, Barang memiliki Khusus SIM

1 JAKARTA 14 8 0 2 0 4 8 0 12 24 2 SURABAYA 20 0 0 4 0 8 4 0 12 24 3 BANJARMA 20 SIN 0 0 4 0 11 1 0 12 24 4 DENPASAR 20 2 0 2 1 6 6 0 12 24 TOTAL 74 10 0 12 1 29 19 0 48 96 Persentase 10,4 77,08 2 0,00 12,50 1,04 30,21 19,79 0,00 50,00 100 5. Tugas Pokok . a. Mempersiapkan Pengoperasian Kendaraan barang Khusus – Alat Berat – Barang Umum. b. Mengendalikan Mobil Barang Khusus – Alat Berat – Barang Umum.

Sumber : Hasil Pengolahan Data

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 62 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Dari Tabel 4.24. di atas menunjukkan bahwa sebanyak 96 responden pengemudi dan pembantu pengemudi peti kemas, alat berat dan barang khusus di lokasi survey 74 orang ( 77,8%) yang berpendidikan SLTA, 10 orang ( 10,43 %) berpendidikan S1/D3/akademi, 12 orang lain-lain (SD dan SLTP), hanya 1 orang ( 1,04%) yang sudah mengikuti kursus latihan mengemudi angkutan peti kemas, alat berat dan barang khusus. sebanyak 29 orang tidak memiliki SIM (pembantu pengemudi), 19 orang memilki SIM A (pembatu pengemudi, 48 orang memliki SIM B2. Sedangkan tugas pokok pengemudi dan pembantu pengemudi peti kemas, alat berat dan barang khusus meliputi : Mempersiapkan Pengoperasian Kendaraan barang Khusus – Alat Berat – Barang Umum; Mengendalikan Mobil Barang Khusus – Alat Berat – Barang Umum.

9). Standar Akreditasi Badan Hukum/Lembaga Sertifikasi Sertifikasi Kompetensi untuk tenaga penguji uji berkala kendaraan bermotor, tenaga pemeliharaan peralatan uji berkala kendaraan bermotor, tenaga kalibrasi peralatan uji berkala kendaraan bermotor, PPNS yang melakukan penyidikan pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ, pengelola terminal penumpang, dan pengelola terminal barang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.

Akreditasi dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (UU 22 tahun 2009 pasal 78)

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 63 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Sedangkan Sertifikasi Kompetensi untuk pengemudi angkutan umum, pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang berbahaya dan beracun, pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus, dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah di Akreditasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan yang bekerjasama dengan Badan Nasional Standarisasi Profesi (BNSP), selaku Badan Sertifikasi Nasional.

C. KONSEP KOMPETENSI Direktorat Jenderal Perhubungan Darat telah menyusun Konsep Kompetensi Khusus SDM Bidang Transportasi Jalan, sebagai berikut : 1) Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor. Berdasarkan Peraturan DirJen Perhubungan Darat No. SK.1076/KP108DRJD 2005 adalah sebagai berikut ; a. Penguji Kendaraan Bermotor adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan tugas pengujian kendaraan bermotor. b. Pengujian Kendaraan Bermotor adalah serangkaian kegiatan menguji dan/atau memeriksa bagian-bagian kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan dan kendaraan bermotor khusus dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan laik jalan. c. Surat Keputusan Kompetensi adalah keputusan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat yang

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 64 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

diberikan kepada pegawai negeri sipil yang akan menjadi penguji kendaraan bermotor yang telah memenuhi persyaratan sesuai dengan keahlian, wewenang dan tanggung jawab dibidang pengujian kendaraan bermotor. d. Sertifikat Kompetensi adalah legitimasi kompetensi dalam bidang penguji kendaraan bermotor, yang diberikan kepada penguji yang telah memenuhi persyaratan sesuai dengan keahlian, wewenang dan tanggung jawab penguji secara berjenjang, yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat. e. Tanda Kualifikasi Kompetensi adalah tanda kualifikasi kompetensi penguji yang menunjukkan klasifikasi penguji kendaraan bermotor, yang diberikan kepada setiap penguji kendaraan bermotor yang telah dinyatakan memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum di dalam sertifikat kompetensi penguji kendaraan bermotor, berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. f. Persyaratan sebagai Penguji uji berkala kendaraan bermotor (sesuai KM 71 tahun 1993) : 1. PNS dengan golongan minimum II/b 2. SLTA/SMU Jurusan teknik mesin 3. Usia minimum 21 tahun 4. Sehat jasmani dan rohani 5. Memiliki SIM B 6. Lulus Diklat Pengujian Kendaraan Bermotor atau yang disamakan

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 65 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

2) Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor. Tenaga Pemeliharaan uji tipe mempunyai tugas : a. Melaksanakan pemeriksanaan berkala terhadap semua peralatan uji tipe ; b. Menyusun rencana pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) c. Melakukan perawatan sesuai dengan rencana pemeliharaan pencegahan; d. Melakukan perbaikan terhadap peralatan yang mengalami kerusakan. e. Melakukan pengendalian persediaan sukucadang peralatan uji. f. Melakukan evaluasi terhadap efektifitas peralatan uji

3) Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor. Tugas dari Tenaga Kalibrasi Perlatan Uji Tipe adalah sebagai berikut : a. Secara berkala melakukan kalibrasi terhadap seluruh peralatan uji agar memenuhi presisi standar yang ditentukan. b. Melaporkan hasil kalibrasi kepada Direktur Jenderal Perhubungan Darat melalui Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 66 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

4) PPNS Yang Melakukan Penyidikan Pelanggaran Ketentuan Pidana Undang-Undang LLAJ. Tugas dari PPNS adalah sebagai berikut : a. Pemeriksanaan Kendaraan Bermotor di Jalan 1. tanda bukti lulus uji bagi kendaraan wajib uji; 2. fisik Kendaraan Bermotor; 3. daya angkut dan/atau cara pengangkutan barang; dan/atau 4. izin penyelenggaraan angkutan.. b. Penindakan Pelanggaran Lalu lintas dan Angkutan Jalan 1. Penggolongan tata acara penindakan 2. Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang dilaksanakan oleh PPNS dilaksanalkan dengan berdasarkan tata acara pemeriksaan cepat, 5) Pengemudi Angkutan Umum. a. Melakukan Identifikasi kelengkapan Administrasi dan perlengkapan Bus/Taksi b. Melakukan Identifikasi dan Pemeliharaan Ringan c. Melakukan prosedur keamanan dan keselamatan sebelum menjalankan Bus/Taksi d. Mempersiapkan Operasi Bus/Taksi e. Mengendarai Bus/Taksi f. Melakukan manuver g. Mengatur penekanan pedal gas h. Mengatur penekanan pedal rem

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 67 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

i. Mengatur penekanan pedal kopling dan memindah tuas transmisi j. Melaksanakan standar keamanan dan keselamatan dalam mengemudi k. Mengikuti petunjuk tata cara berlalu lintas l. Merespon kondisi lalu lintas

6) Pengelola Terminal Penumpang. a. Kepala Pengelola Terminal 1. Mampu membina kerjasama dalam tim 2. Mampu melakukan kegiatan perencanaan operasional terminal 3. Mampu mengkoordinasikan tugas dan tanggung jawab ke masing-masing bawahan sesuai jabatannya 4. Mampu membuat laporan secara periodik ke atasan/kadishub 5. Mampu untuk mengkoordinasikan dengan instansi yang terkait dengan penyelenggaraan terminal, seperti kepolisian, tokoh masyarakat/tokoh agama di lingkungan terminal Standar Pendidikan : a) D3 LLAJ b) S1

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 68 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

b. Petugas Pengelola Terminal 1. mampu mengemudikan kendaraan yang dibuktikan dengan mempunyai SIM A/B 2. mampu dan paham peraturan lalu lintas 3. mampu mengatur dan mengamankan lalu lintas di sekitar pintu masuk dan keluar 4. mampu untuk mengarahkan kendaraan masuk terminal dengan posisi yang benar dan mengarahkan ke jalur yang telah ditentukan 5. mampu mengatur penumpang yang turun 6. mampu untuk mengarahkan kendaraan yang telah menurunkan penumpang yang turun 7. mampu mengatur parkir kendaraan umum 8. mampu melakukan pemerikasaan pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan 9. mempunyai pengetahuan tentang persyratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor 10. mempunyai pengetahuan dan mampu melakukan pemeriksaan terhadap kartu pengawasan, kelengkapam dan keabsahan seluruh dokumen perjalanan 11. memastiklan setiap pengemudi dalam kondisi fisik yang baik untuk mengemudi dan memeriksa kelengkapan tugas pengemudi 12. mampu mengatur pemberangkatan kendaraan sesuai jadwal

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 69 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

13. mampu memberikan jaminan keamanan, keselamatan dan pengayoman kepada penumpang 14. mampu memberikan jaminan keamanan, keselamatan dan pengayoman kepada penumpang 15. mampu menjaga ketertiban umum di terminal 16. menjaga kebersihan seluruh fasilitas terminal 17. merawat, memelihara dan memperbaiki fasilitas terminal serta perlengkapan jalan agar selalu dalam kondisi baik 18. mengawasi kelancaran dan sirlukasi kendaraan dan penumpang pada seluruh daerah lingkungan kerja terminal. Standar Pendidikan : a) D3

c. Petugas Administrasi Terminal 1. Mampu dan menguasai ketrampilan komputer (MS Office) 2. Mampu melakukan pencatatan dan pembukuan kegiatan terminal meliputi rekap kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum, identitas kendaraan, identitas pengemudi pelanggaran administrasi dan operasional(jika ada), pemasukan retribusi(jika ada) 3. Mampu melakukan pengelolaan kepegawaian, surat menyurat dan ATK

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 70 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

4. Mampu menyusun dan mengatur jadwa; tugas petugas terminal 5. Mampu bekerja dengan tekun dan teliti 6. Mampu memfilling dokumen dengan rapi Standar Pendidikan : a) D3 b) SMU/SMK

7) Pengelola Terminal Barang. a. Kepala Pengelola Terminal Barang 1. Mampu membina kerjasama dalam tim 2. Mampu melakukan kegiatan perencanaan operasional terminal barang 3. Mampu mengkoordinasikan tugas dan tanggung jawab ke masing-masing bawahan sesuai jabatannya 4. Mampu membuat laporan secara periodik ke atasan/kadishub 5. Mampu untuk mengkoordinasikan dengan instansi yang terkait dengan penyelenggaraan terminal, seperti kepolisian, tokoh masyarakat/tokoh agama di lingkungan terminal barang. Standar Pendidikan : a) D3 LLAJ b) S1

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 71 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

b. Petugas Pengelola Terminal Barang 1. mampu mengemudikan kendaraan yang dibuktikan dengan mempunyai SIM A/B 2. mampu dan paham peraturan lalu lintas 3. mampu mengatur dan mengamankan lalu lintas di sekitar pintu masuk dan keluar 4. mampu untuk mengarahkan kendaraan masuk terminal dengan posisi yang benar dan mengarahkan ke jalur yang telah ditentukan 5. mampu mengatur barang yang turun dan naik 6. mampu untuk mengarahkan kendaraan yang telah menurunkan barang yang turun 7. mampu mengatur parkir kendaraan 8. mampu melakukan pemerikasaan pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan 9. mempunyai pengetahuan tentang persyratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor 10. mempunyai pengetahuan dan mampu melakukan pemeriksaan terhadap kartu pengawasan, kelengkapam dan keabsahan seluruh dokumen perjalanan 11. memastikan setiap pengemudi dalam kondisi fisik yang baik untuk mengemudi dan memeriksa kelengkapan tugas pengemudi 12. mampu mengatur pemberangkatan kendaraan sesuai jadwal

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 72 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

13. mampu memberikan jaminan keamanan, dan keselamatan barang 14. mampu menjaga ketertiban umum di terminal 15. menjaga kebersihan seluruh fasilitas terminal 16. merawat, memelihara dan memperbaiki fasilitas terminal serta perlengkapan jalan agar selalu dalam kondisi baik 17. mengawasi kelancaran dan sirlukasi kendaraan pada seluruh daerah lingkungan kerja terminal Standar Pendidikan : a. D3 c. Petugas Administrasi Terminal 1. Mampu dan menguasai ketrampilan komputer (MS Office) 2. Mampu melakukan pencatatan dan pembukuan kegiatan terminal meliputi rekap kedatangan dan pemberangkatan kendaraan barang, identitas kendaraan, identitas pengemudi pelanggaran administrasi dan operasional(jika ada), pemasukan retribusi(jika ada) 3. Mampu melakukan pengelolaan kepegawaian, surat menyurat dan ATK 4. Mampu menyusun dan mengatur jadwa; tugas petugas terminal 5. Mampu bekerja dengan tekun dan teliti 6. Mampu memfilling dokumen dengan rapi Standar Pendidikan :

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 73 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

a. D3 b. SMU/SMK

8) Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya Dan Beracun. Persyaratan : a. Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Barang Berbahaya dan Beracun b. Mengendalikan Mobil Barang Berbahaya dan Beracun c. Mematuhi Peraturan, Keamanan dan Keselamatan Berlalu Lintas d. Mengetahui Jenis dan Sifat Barang Berbahaya dan Beracun.

9) Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Peti Kemas, Alat Berat, Dan Barang Khusus. Persyaratan : a. Mengetahui Jenis dan Sifat Barang Khusus – Alat Berat – Barang Umum. b. Mematuhi Peraturan, Keamanan dan Keselamatan Berlalu Lintas c. Mengendalikan Kendaraan Khusus – Alat Berat – Barang Umum. d. Mempersiapkan Pengoperasian Kendaraan Khusus – Alat Berat – Barang Umum. e. Mengendalikan Mobil Barang Khusus – Alat Berat – Barang Umum.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 74 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

f. Mempersiapkan Pengoperasian Mobil Barang Khusus – Alat Berat – Barang Umum. g. Mengendarai Mobil Barang Umum – Alat Berat – Barang Umum.

10). Standar Akreditasi Badan Hukum/Lembaga Sertifikasi Kompetensi Sertifikasi Kompetensi untuk tenaga penguji uji berkala kendaraan bermotor, tenaga pemeliharaan peralatan uji berkala kendaraan bermotor, tenaga kalibrasi peralatan uji berkala kendaraan bermotor, PPNS yang melakukan penyidikan pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ, pengelola terminal penumpang, dan pengelola terminal barang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. (UU 22 tahun 2009 pasal 78 dan PP no 55 tahun 2012 pasal 169)

Sedangkan Sertifikasi Kompetensi untuk pengemudi angkutan umum, pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang berbahaya dan beracun, pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus, dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah di Akreditasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan yang bekerjasama dengan Badan Nasional Standarisasi Profesi (BNSP), selaku Badan Sertifikasi Nasional.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 75 BAB IV Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Untuk Akreditasi Badan Hukum/Lembaga Sertifikasi Kompetensi dikeluarkan oleh Pemerintah dengan membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah di tetapkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan yang bekerjasama dengan Badan Nasional Standarisasi Profesi (BNSP), selaku Badan Sertifikasi Nasional.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB IV 76 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir BAB V ANALISIS DAN PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI KERJA

A. ARAH PENGEMBANGAN SDM DI BIDANG TRANSPORTASI JALAN Sumber daya manusia merupakan unsur yang sangat penting dalam penyelenggaraan transportasi untuk dapat menjalankan peran transportasi dalam kehidupan bangsa dan negara yaitu sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial budaya, politik dan pertahanan keamanan. Terwujudnya pelayanan transportasi yang andal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah, sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas sumber daya manusia sebagai pelaksananya.

Mengacu pada Rencana strategik Kemenhub 2010- 2014 di bidang Sumber Daya Manusia, digambarkan tentang permasalahan/tantangan, diantaranya : 1. Jumlah (kuantitas) dan kualitas profesionalisme sumber daya manusia yang belum memadai; 2. Terbatasnya alokasi anggaran menyebabkan tertundanya pembangunan sarana dan prasarana; 3. Belum keseluruhan unit kerja yang mengusulkan anggaran dapat melengkapi data dukung berupa kelengkapan dokumen perencanaan; 4. Masih belum adanya sanksi terhadap kinerja pelayanan operator yang kurang optimal meskipun secara rutin operator terus mengajukan kenaikan tarif;

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 1 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

5. Belum tersusunnya Rencana Umum Pengembangan SDM Aparatur Kementerian Perhubungan; 6. Peningkatan Kualitas SDM Aparatur Kementerian Perhubungan sesuai dengan perkembangan sektor transportasi.

Khususnya dalam bidang Pendidikan dan Pelatihan , ditemukan permasalahan yang dihadapi Badan Diklat Perhubungan antara lain : 1. Kuantitas dan kualitas tenaga pengajar (dosen, instruktur, widyaiswara) perlu ditingkatkan; 2. Sarana dan prasarana Diklat terbatas dan sebagian sudah out of date; 3. Kurikulum dan Silabi Program Diklat perlu penyesuaian; 4. Manajemen penyelenggaraan diklat perlu disempurnakan; 5. Kelembagaan yang perlu disempurnakan menghadapi UU 20 Tahun 2003, perkembangan teknologi/ilmu pengetahuan dan otonomi daerah;

Adapun Tantangan yang dihadapi Badan Diklat Perhubungan antara lain : 1. Meningkatnya tuntutan masyarakat (dalam negeri dan internasional) terhadap kualitas layanan jasa transportasi; 2. Pertumbuhan angkutan penumpang udara dan angkutan barang laut yangrelatif tinggi, serta peningkatan volume kendaraan transportasi jalan yang tinggi; 3. Terbatasnya jumlah SDM transportasi yang berkualitas sesuai dengan kompetensinya;

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 2 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

4. Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas SDM pengatur dan pengawas penyelenggaraan transportasi baik di pusat maupun di daerah; 5. Perkembangan teknologi sarana dan prasarana transportasi; 6. Human error, merupakan faktor dominan penyebab terjadinya kecelakaan transportasi; 7. Berlakunya UU Transportasi (LLAJ, Perkeretaapian, Pelayaran dan Penerbangan).

Berdasarkan Permasalahan dan tangtangan tersebut di atas maka arah kebijakan pembangunan kementerian Perhubungan tahun 2010-2014 , tergambar melalui Visi Kementerian Perhubungan , yaitu : “Terwujudnya pelayanan transportasi yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah.”

Pelayanan transportasi yang handal, diindikasikan oleh penyelenggaraan transportasi yang aman (security), selamat (safety), nyaman (comfortable), tepat waktu (punctuality), terpelihara, mencukupi kebutuhan, menjangkau seluruh pelosok tanah air serta mampu mendukung pembangunan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pelayanan transportasi yang berdaya saing diindikasikan oleh penyelenggaraan transportasi yang efisien, dengan harga terjangkau (affordability) oleh semua lapisan masyarakat, ramah lingkungan, berkelanjutan, dilayani oleh SDM yang profesional, mandiri dan produktif. Dalam mencapai Visi di atas, salah satu misinya adalah melanjutkan konsolidasi melalui restrukturisasi dan reformasi di bidang peraturan,

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 3 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

kelembagaan, sumber daya manusia (SDM), dan penegakan hukum secara konsisten sesuai dengan prinsip good governance.

Restrukturisasi dan reformasi di bidang SDM diarahkan kepada pembentukan kompetensi dan profesionalisme insan perhubungan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memiliki wawasan global dengan tetap mempertahankan jatidirinya sebagai manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sedangkan tujuan yang akan dicapai diantaranya, adalah mewujudkan penyelenggaraan transportasi yang efektif dan efisien yang didukung SDM transportasi yang berkompeten guna mendukung perwujudan Indonesia yang lebih sejahtera, sejalan dengan perwujudan Indonesia yang aman dan damai serta adil dan demokratis. Penyelenggaraan kegiatan transportasi yang efektif berkaitan dengan ketersediaan aksesibilitas, optimalisasi kapasitas, maksimalisasi kualitas serta keterjangkauan dalam pelayanan, sedangkan penyelenggaraan transportasi yang efisien berkaitan dengan kemampuan pengembangan dan penerapan teknologi transportasi serta peningkatan kualitas SDM transportasi yang berdampak kepada maksimalisasi dayaguna dan minimasi biaya yang menjadi beban masyarakat. Dan salah satu sasaran adalah meningkatnya SDM profesional dalam perencanaan pembinaan dan penyelenggaraan LLAJ. Sedangkan arah kebijakan pembangunan adalah meningkatkan profesionalisme SDM (petugas, disiplin operator dan pengguna di jalan), meningkatkan kemampuan manajemen dan rekayasa lalu lintas, serta pembinaan teknis tentang pelayanan operasional transportasi.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 4 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Oleh karena itu, untuk meningkatkan profesionalisme SDM Ditjen Perhubungan Darat khususnya Bidang LLAJ, maka masing- masing jenis tenaga perlu mempunyai standar kompetensi yang jelas dan terukur, sehingga mampu menjadi daya ungkit peningkatan kualitas penyelenggaraan transportasi secara efektif dan efisien .

B. ANALISIS KOMPETENSI SDM DITJEN PERHUBUNGAN DARAT BAGI 9 ( sembilan) JENIS TENAGA. Berdasarkan hasil kajian lapangan pada Bab IV, maka selanjutnya dilaksanakan Analisis Deskrifit Kualitatif dengan membandingkan kompetensi tenaga berdasarkan hasil kajian lapangan dengan Kompetensi yang mengacu pada UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan. Sedangkan data sekunder akan dianalisis dengan menggunakan tabulasi, sebagai berikut :

1. Analisis Kompetensi Kerja Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor Tabel 5.1. di bawah ini menggambarkan analisis kompetensi Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor berdasarkan hasil kajian di lapangan dibandingkan dengan Kompetensi yang mengacu Peraturan DirJen Perhubungan Darat No. SK.1076/ KP108DRJD 2005, dan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan. Berdasarkan hasil kajian tersebut, ditemuan bahwa belum tergambar dengan jelas standar kompetensi tenaga penguji uji berkala kendaraan bermotor.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 5 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Tabel 5.1. Analisis Kompetensi Kerja Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor No. KOMPONEN Kompetensi Kerja Hasil Kompetensi Mengacu Kajian Lapangan Peraturan DirJen Perhubungan Darat No. SK.1076/ KP108DRJD 2005 1. Pengertian  Uji berkala diwajibkan untuk mobil penumpang umum, mobil bus, mobil barang, kereta gandengan, dan kereta tempelan yang dioperasikan di Jalan.  Penguji Kendaraan Bermotor adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan tugas pengujian kendaraan bermotor.  Pengujian Kendaraan Bermotor adalah serangkaian kegiatan menguji dan/atau memeriksa bagian-bagian kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan dan kendaraan bermotor khusus dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan laik jalan.  Pengujian berkala meliputi kegiatan: a. pemeriksaan dan pengujian fisik Kendaraan Bermotor; dan b. pengesahan hasil uji.  Kegiatan pemeriksaan dan pengujian fisik Kendaraan Bermotor dilaksanakan oleh: a. unit pelaksana pengujian pemerintah kabupaten/ kota; b. unit pelaksana agen tunggal pemegang merek yang mendapat izin dari Pemerintah; atau c. unit pelaksana pengujian swasta yang mendapatkan izin dari Pemerintah.  Pemeriksaan dan pengujian fisik mobil penumpang umum, mobil bus, mobil barang, kendaraan khusus, kereta gandengan, dan kereta tempelan meliputi pengujian terhadap persyaratan teknis dan laik jalan. o Pengujian terhadap persyaratan teknis meliputi: a. susunan; b. perlengkapan; PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 6 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

c. ukuran; d. karoseri; dan e. rancangan teknis Kendaraan Bermotor sesuai dengan peruntukannya. o Pengujian terhadap persyaratan laik jalan sekurang-kurangnya meliputi: a. emisi gas buang Kendaraan Bermotor; b. tingkat kebisingan; c. kemampuan rem utama; d. kemampuan rem parkir; e. kincup roda depan; f. kemampuan pancar dan arah sinar lampu utama; g. akurasi alat penunjuk kecepatan; dan h. kedalaman alur ban.  Pengujian terhadap persyaratan laik jalan kereta gandengan dan kereta tempelan meliputi uji kemampuan rem, kedalaman alur ban, dan uji sistem lampu.  Pengesahan hasil uji diberikan oleh: a. petugas yang memiliki kompetensi yang ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan atas usul gubernur untuk pengujian yang dilakukan oleh unit pelaksana pengujian pemerintah kabupaten/kota; dan b. petugas swasta yang memiliki kompetensi yang ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan untuk pengujian yang dilakukan oleh unit pelaksana pengujian agen tunggal pemegangmerek dan unit pelaksana pengujian swasta.  Kompetensi petugas penguji Uji berkala kendaraan bermotor dibuktikan dengan sertifikat tanda lulus pendidikan dan pelatihan. ( UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan). 2. Persyaratan Jabatan : a. Pendidikan  DII/ DIII (31%) SLTA/SMU Jurusan teknik  S1 (50%) mesin  STM Mesin/listrik PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 7 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

(19%) b. Umur - minimal 21 th c. Diklat Uji 81% lulus Diklat Uji Lulus Diklat Pengujian Berkala berkala Kendaraan Bermotor atau yang disamakan

d. Status PNS PNS PNS e. Golongan - Minimal Gol II b jabatan f. Pengalaman 0-5 th (75%) kerja g. Memiliki (75%) memiliki SIM B Memiliki SIM B SIM B h. Sertifikasi  Lulus Diklat pendidikan Lulus Diklat Pengujian lanjutan I untuk penguji Kendaraan Bermotor atau yang kendaraan bermotor disamakan  Lulus Diklat penguji lanjutan II untuk menjadi penguji penyelia

3. Kompetensi Kerja: Menguji dan/atau memeriksa a. Melaksanakan bagian-bagian kendaraan pemeriksanaan berkala bermotor, kereta gandengan, terhadap semua peralatan kereta tempelan dan uji tipe ; kendaraan bermotor khusus b. Menyusun rencana dalam rangka pemenuhan pemeliharaan terhadap persyaratan teknis pencegahan (preventive dan laik jalan. maintenance) c. Melakukan perawatan sesuai dengan rencana pemeliharaan pencegahan; d. Melakukan perbaikan terhadap peralatan yang mengalami kerusakan.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 8 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

e. Melakukan pengendalian persediaan sukucadang peralatan uji. f. Melakukan evaluasi terhadap efektifitas peralatan uji Sumber : Hasil Pengolahan Data

2. Analisis Kompetensi Kerja Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor

Tabel 5.2. di bawah ini menggambarkan analisis kompetensi Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor berdasarkan hasil kajian di lapangan dibandingkan dengan Peraturan Dirjen Perhubungan Darat No. SK.1076/ KP108DRJD 2005, dan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan. Berdasarkan kajian lapangan dan peraturan yang ada, belum tergambar rumusan standar kompetensi tenaga pemelihara peralatan uji berkala kendaraan bermotor.

Tabel 5.2. Analisis Kompetensi Kerja Tenaga Pemeliharaan Peralatan dan Kalibrasi Uji Berkala Kendaraan Bermotor

No. KOMPONEN Kompetensi Hasil Kajian Kompetensi Mengacu Lapangan Peraturan DirJen Perhubungan Darat No. SK.1076/ KP108DRJD 2005 1. Pengertian 2. Persyaratan Jabatan a. Pendidikan SMK Jurusan Mesin / SLTA/SMU Jurusan teknik Otomotif /listrik (75%) mesin

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 9 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

b. Umur - minimal 21 th c. Sehat jasmani sehat jasmani dan rohani sehat jasmani dan rohani dan rohani d. Diklat 100 % telah mengikuti Diklat Lulus Diklat Pemeliharaan Pemeliharaan Perawatan Uji Perawatan Berkala Kendaraan Bermotor Uji Berkala Kendaraan Bermotor e. Status PNS PNS PNS f. Golongan - Gol II b jabatan g. Pengalaman 11-15 tahun (100%) - kerja h. Memiliki (75% ) memiliki SIM B Memiliki SIM B SIM B i. Sertifikasi - lulus sertifikasi pemelihara peralatan kendaraan bermotor 3. Kompetensi 1. Melakukan perawatan a. Melaksanakan sesuai dengan rencana pemeriksanaan berkala pemeliharaan pencegahan; terhadap semua peralatan uji 2. Melakukan perbaikan tipe ; terhadap peralatan yang b. Menyusun rencana mengalami kerusakan. pemeliharaan pencegahan 3. Melakukan pengendalian (preventive maintenance) persediaan suku cadang c. Melakukan perawatan sesuai peralatan uji. dengan rencana pemeliharaan pencegahan; d. Melakukan perbaikan terhadap peralatan yang mengalami kerusakan. e. Melakukan pengendalian persediaan suku cadang peralatan uji. f. Melakukan evaluasi terhadap efektifitas peralatan uji Sumber : Hasil Pengolahan Data

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 10 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

3. Analisis Kompetensi Kerja Tenaga Penyidik PNS

Tabel 5.3. menggambarkan analisis kompetensi Tenaga Penyidik PNS berdasarkan hasil kajian di lapangan dibandingkan dengan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan. Mengacu pada hasil kajian tersebut di bawah ini, belum tergambar dengan jelas rumusan standar kompetensi tenaga penyidik PNS.

Tabel 5.3. Analisis Kompetensi Kerja Tenaga Penyidik PNS

No. KOMPONEN Kompetensi Kerja Kompetensi Mengacu Hasil Kajian - UU no 22 th 2009 Lapangan - PP no 58 th 2010

1. Pengertian  Penyidik adalah pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang untuk melakukan penyidikan ( UU No.22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan )  Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil : a. melakukan pemeriksaan atas pelanggaran persyaratan teknis dan laik jalan Kendaraan Bermotor yang pembuktiannya memerlukan keahlian dan peralatan khusus; b. melakukan pemeriksaan atas pelanggaran perizinanangkutan orang dan/atau barang dengan Kendaraan Bermotor Umum; c. melakukan pemeriksaan atas pelanggaran muatandan/atau dimensi Kendaraan Bermotor di tempat PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 11 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

penimbangan yang dipasang secara tetap; d. melarang atau menunda pengoperasian KendaraanBermotor yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan; e. meminta keterangan dari Pengemudi, pemilik Kendaraan Bermotor, atau Perusahaan Angkutan Umum atas pelanggaran persyaratan teknis dan laik jalan, pengujian Kendaraan Bermotor, dan perizinan; dan/atau melakukan penyitaan surat tanda lulus uji dan/atau surat izin penyelenggaraan angkutan umum atas pelanggaran sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c dengan membuat dan menandatangani berita acara pemeriksaan.  Kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil dimaksud dilaksanakan di Terminal dan/atau tempat alat penimbangan yang dipasang secara tetap.  Dalam hal kewenangan dimaksud dilaksanakan di Jalan, Penyidik Pegawai Negeri Sipil wajib berkoordinasi dengan dan harus didampingi oleh Petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia. 2. Persyaratan Jabatan : a. Pendidikan  Sarjana Hukum - b. Umur - - c. Diklat - Lulus Diklat Penyidik Penyidik PNS PNS d. Status PNS PNS PNS e. Golongan - jabatan f. Pengalaman -

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 12 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

kerja g. Sertifikasi Penyidik PNS lulus Diklat Penyidik PNS 3. Kompetensi 1. Mampu a. Pemeriksanaan memeriksa daya Kendaraan angkut dan/atau Bermotor di Jalan : cara pengangkutan 1) tanda bukti lulus barang; dan/atau uji bagi 2. Mampu mengecek kendaraan wajib izin uji; penyelenggaraan 2) fisik Kendaraan angkutan.. Bermotor; 3. Mampu 3) daya angkut melakukan dan/atau cara Penindakan pengangkutan Pelanggaran Lalu barang; dan/atau lintas dan 4) izin Angkutan Jalan penyelenggaraan 4. Mampu angkutan.. melakukan b. Penindakan Penggolongan tata Pelanggaran Lalu acara penindakan lintas dan Angkutan 5. Mampu Jalan: melakukan 1) Penggolongan tata Penindakan acara penindakan Pelanggaran Lalu 2) Penindakan Lintas dan Pelanggaran Lalu Angkutan Jalan Lintas dan yang dilaksanakan Angkutan Jalan oleh PPNS yang dilaksanakan oleh PPNS dilaksanakan dengan berdasar - kan tata acara pemeriksaan cepat, Sumber : Hasil Pengolahan Data

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 13 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

4. Analisis Kompetensi Kerja Pengemudi Angkutan Umum

Tabel 5.4. di bawah ini menggambarkan analisis kompetensi Pengemudi Angkutan Umum berdasarkan hasil kajian di lapangan dibandingkan dengan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan. Berdasarkan hasil analisis tersebut belum tergambar dengan jelas rumusan standar kompetensi pengemudi angkutan umum. Tabel 5.4. Analisis Kompetensi Kerja Pengemudi Angkutan Umum

No. KOMPONEN Kompetensi Hasil Kajian Kompetensi Mengacu Lapangan - UU no 22 th 2009 - PP no 44 th 1993 - KM 36 th 1994 1. Pengertian  Pengemudi adalah orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang telah memiliki Surat Izin Mengemudi ( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan)  Pendidikan dan pelatihan mengemudi diselenggarakan oleh lembaga yang mendapat izin dan terakreditasi dari Pemerintah.  Usia 20 ( dua puluh ) tahun SIM A Umum:  usia 22 (dua puluh) tahun SIM B I  usia 23 (dua puluh satu) SIM B 2 ( UU N0.22 th 2009)  Waktu kerja bagi Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 8 (delapan) jam sehari. 2. Persyaratan Jabatan : a. Pendidikan SLTA SLTA b. Umur - minimal 20 tahun c. Diklat - Lulus Diklat Pengemudi Angkutan Umum d. SIM SIM A(taksi)/ SIM B 1/ Tidak dijelaskan SIM B2 ( AKAP)

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 14 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

e. Pengalaman - Tidak dijelaskan kerja f. Sertifikasi - lulus Diklat pengemudi 3. Kompetensi : a. Mempersiapkan Operasi a. Melakukan Identifikasi Bus/Taksi kelengkapan Administrasi dan b. Mengendarai Bus/Taksi perlengkapan Bus/Taksi c. Melakukan manuver b. Melakukan Identifikasi dan d. Mengatur penekanan Pemeliharaan Ringan pedal gas c. Melakukan prosedur e. Mengatur penekanan keamanan dan keselamatan pedal rem sebelum menjalankan f. Mengatur penekanan Bus/Taksi pedal kopling dan d. Mempersiapkan Operasi memindah tuas transmisi Bus/Taksi e. Mengendarai Bus/Taksi f. Melakukan manuver g. Mengatur penekanan pedal gas h. Mengatur penekanan pedal rem i. Mengatur penekanan pedal kopling dan memindah tuas transmisi j. Melaksanakan standar keamanan dan keselamatan dalam mengemudi k. Mengikuti petunjuk tata cara berlalu lintas l. Merespon kondisi lalu lintas Sumber : Hasil Pengolahan Data

5. Analisis Kompetensi Pengelola Terminal Penumpang

Tabel 5.5. di bawah ini menggambarkan analisis kompetensi Pengelola Angkutan Penumpang berdasarkan hasil kajian di lapangan dibandingkan dengan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 15 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

angkutan Jalan. Hasil analisis menyimpulkan bahwa telah ada uraian jabatan pengelola terminal penumpang yang dikelompokan dalam kepala pengelola terminal, petugas pengelola terminal dan staf adminisrasi pengelola terminal, namun belum dirumuskan dengan jelas standar kompetensi pengelola terminal penumpang. Tabel 5.5. Analisis Kompetensi Kerja Pengelola Terminal Penumpang

No. KOMPONEN Kompetensi Kerja Hasil Kompetensi Mengacu pada Kajian Lapangan - UU no 22 th 2009 - PP no 51 th 2012 - PP no 55 th 2012 1. Pengertian  Terminal adalah pangkalan Kendaraan Bermotor Umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang, serta perpindahan moda angkutan ( UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan).  Terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan dalam tipe A, tipe B, dan tipe C ( UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan). 2. Persyaratan Jabatan : a. Pendidikan SLTA/S1  Kepala Pengelola terminal : D3 LLAJ/S1  Petugas Pengeola Terminal : D 3  Petugas administrasi Terminal : D3/SMU/SMK

b. Diklat Diklat Pengelola Terminal Lulus Diklat Pengelola Terminal Penumpang Penumpang

c. Pengalaman Tidak dijelaskan Tidak dijelaskan kerja 3. Kompetensi

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 16 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

a. Mampu membuat a. Kepala Pengelola laporan secara periodik Terminal : ke atasan/kadishub  Mampu membina kerjasama b. Mampu untuk dalam tim mengkoordinasikan  Mampu melakukan kegiatan dengan instansi yang perencanaan operasional terkait dengan terminal penyelenggaraan  Mampu mengkoordinasikan terminal, seperti tugas dan tanggung jawab ke kepolisian, tokoh masing-masing bawahan masyarakat/tokoh sesuai jabatannya agama di lingkungan  Mampu membuat laporan terminal secara periodik ke atasan/kadishub  Mampu untuk mengkoordinasikan dengan instansi yang terkait dengan penyelenggaraan terminal, seperti kepolisian, tokoh masyarakat/tokoh agama di lingkungan terminal

b. Petugas Pengelola Terminal:  mampu mengemudikan kendaraan yang dibuktikan dengan mempunyai SIM A/B  mampu dan paham peraturan lalu lintas  mampu mengatur dan mengamankan lalu lintas di sekitar pintu masuk dan keluar  mampu untuk mengarahkan kendaraan masuk terminal dengan posisi yang benar dan mengarahkan ke jalur yang telah ditentukan  mampu mengatur PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 17 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

penumpang yang turun  mampu untuk mengarahkan kendaraan yang telah menurunkan penumpang yang turun  mampu mengatur parkir kendaraan umum  mampu melakukan pemerikasaan pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan  mempunyai pengetahuan tentang persyratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor  mempunyai pengetahuan dan mampu melakukan pemeriksaan terhadap kartu pengawasan, kelengkapam dan keabsahan seluruh dokumen perjalanan  memastiklan setiap pengemudi dalam kondisi fisik yang baik untuk mengemudi dan memeriksa kelengkapan tugas pengemudi  mampu mengatur pemberangkatan kendaraan sesuai jadwal  mampu memberikan jaminan keamanan, keselamatan dan pengayoman kepada penumpang  mampu memberikan jaminan keamanan, keselamatan dan pengayoman kepada penumpang  mampu menjaga ketertiban PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 18 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

umum di terminal  menjaga kebersihan seluruh fasilitas terminal  merawat, memelihara dan memperbaiki fasilitas terminal serta perlengkapan jalan agar selalu dalam kondisi baik  mengawasi kelancaran dan sirlukasi kendaraan dan penumpang pada seluruh daerah lingkungan kerja terminal.

c. Petugas Administrasi Terminal  Mampu dan menguasai ketrampilan komputer (MS Office)  Mampu melakukan pencatatan dan pembukuan kegiatan terminal meliputi rekap kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum, identitas kendaraan, identitas pengemudi pelanggaran administrasi dan operasional (jika ada), pemasukan retribusi (jika ada)  Mampu melakukan pengelolaan kepegawaian, surat menyurat dan ATK  Mampu menyusun dan mengatur jadwa; tugas petugas terminal  Mampu bekerja dengan tekun dan teliti  Mampu memfilling

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 19 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

dokumen dengan rapi

Sumber : Hasil Pengolahan Data

6. Analisis Kompetensi Kerja Pengelola Terminal Barang

Tabel 5.6. di bawah ini menggambarkan analisis kompetensi Pengelola Terminal Barang berdasarkan hasil kajian di lapangan dibandingkan dengan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan. Hasil analisis menyimpulkan bahwa telah ada uraian jabatan pengelola terminal barang yang dikelompokan dalam kepala pengelola terminal barang, petugas pengelola terminal dan staf administrasi pengelola terminal, namun belum tergambar dengan jelas tentang rumusan standar kompetensi Pengelola Terminal Barang.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 20 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Tabel 5.6. Analisis Kompetensi Kerja Pengelola Terminal Barang

No. KOMPONEN Kompetensi Kerja Kompetensi Mengacu Hasil Kajian - UU no 22 th 2009 Lapangan - PP no 51 th 2012 - PP no 55 th 2012 1. Pengertian Terminal adalah pangkalan Kendaraan Bermotor Umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang, serta perpindahan moda angkutan ( UU No. 22 tahun 2009 tentang . 2. Persyaratan Jabatan : a. Pendidikan D IV/S1  Kepala Pengelola terminal : D3 LLAJ/S1  Petugas Pengeola Terminal : D 3  Petugas administrasi Terminal : D3/SMU/SMK b. Diklat Diklat Pengelola Lulus Diklat Pengelola Terminal barang Termainal barang

c. Umur - lebih 23 tahun d. Pengalaman - pernah mengemudikan kerja kendaraan umum ( SIM A dan B I) e. Sertifikasi - lulus Diklat Pengelola Termainal barang

3. Kompetensi :

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 21 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

a. Mampu a. Kepala Pengelola mengkoordinasi Terminal Barang kan tugas dan  Mampu membina tanggung jawab kerjasama dalam tim ke masing-  Mampu melakukan masing kegiatan perencanaan bawahan sesuai operasional terminal jabatannya barang b. Mampu  Mampu membuat mengkoordinasikan laporan secara tugas dan tanggung periodik ke jawab ke masing- atasan/ masing bawahan kadishub sesuai jabatannya  Mampu membuat laporan secara periodik ke atasan/kadishub  Mampu untuk mengkoordinasikan dengan instansi yang terkait dengan penyelenggaraan terminal, seperti kepolisian, tokoh masyarakat/tokoh agama di lingkungan terminal barang.

b. Petugas Pengelola Terminal Barang  mampu mengemudikan kendaraan yang dibuktikan dengan mempunyai SIM A/B  mampu dan paham peraturan lalu lintas  mampu mengatur dan mengamankan lalu

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 22 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

lintas di sekitar pintu masuk dan keluar  mampu untuk mengarahkan kendaraan masuk terminal dengan posisi yang benar dan mengarahkan ke jalur yang telah ditentukan  mampu mengatur barang yang turun dan naik  mampu untuk mengarahkan kendaraan yang telah menurunkan barang yang turun  mampu mengatur parkir kendaraan  mampu melakukan pemerikasaan pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan  mempunyai pengetahuan tentang persyratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor  mempunyai pengetahuan dan mampu melakukan pemeriksaan terhadap kartu pengawasan, kelengkapam dan keabsahan seluruh dokumen perjalanan  memastikan setiap pengemudi dalam kondisi fisik yang

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 23 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

baik untuk mengemudi dan memeriksa kelengkapan tugas pengemudi  mampu mengatur pemberangkatan kendaraan sesuai jadwal  mampu memberikan jaminan keamanan, dan keselamatan barang  mampu menjaga ketertiban umum di terminal  menjaga kebersihan seluruh fasilitas terminal  merawat, memelihara dan memperbaiki fasilitas terminal serta perlengkapan jalan agar selalu dalam kondisi baik  mengawasi kelancaran dan sirlukasi kendaraan pada seluruh daerah lingkungan kerja terminal

c. c. Petugas Administrasi Terminal  Mampu dan menguasai ketrampilan komputer (MS Office)  Mampu melakukan

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 24 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

pencatatan dan pembukuan kegiatan terminal meliputi rekap kedatangan dan pemberangkatan kendaraan barang, identitas kendaraan, identitas pengemudi pelanggaran administrasi dan operasional(jika ada), pemasukan retribusi(jika ada)  Mampu melakukan pengelolaan kepegawaian, surat menyurat dan ATK  Mampu menyusun dan mengatur jadwa; tugas petugas terminal  Mampu bekerja dengan tekun dan teliti  Mampu memfilling dokumen dengan rapi

Sumber : Hasil Pengolahan Data

7. Analisis Kompetensi Kerja Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan B3

Tabel 5.7. di bawah ini menggambarkan analisis kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan B3 berdasarkan hasil kajian di lapangan dibandingkan dengan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan. Hasil analisis menyimpulkan bahwa telah ada uraian jabatan, namun belum tergambar rumusan PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 25 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

standar kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi angkutan B3.

Tabel 5.7. Analisis Kompetensi Kerja Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan B3

No. KOMPONEN Kompetensi Kerja Kompetensi Hasil Kajian Mengacu Lapangan - UU no 22 th 2009 - PP no 51 th 2012 - PP no 55 th 2012 - KM 69 th 1993 - SK DJPD no 725 th 2004 1. Pengertian  Pengemudi adalah orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang telah memiliki Surat Izin Mengemudi ( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan)  Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan.  Pengemudi dan pembantu Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum yang mengangkut barang khusus wajib memiliki kompetensi tertentu sesuai dengan sifat dan bentuk barang khusus yang diangkut.  Waktu kerja bagi Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum paling lama 8 (delapan) jam sehari.  Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum setelah mengemudikan Kendaraan selama 4 (empat) jam berturut-turut wajib beristirahat paling singkat setengah

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 26 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

jam.  Pengemudi dapat dipekerjakan paling lama 12 (dua belas) jam sehari termasuk waktu istirahat selama 1 (satu) jam.  Angkutan adalah perpindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan Kendaraan di Ruang Lalu Lintas Jalan ( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan)  Pengangkutan bahan berbahaya diklasifikasikan menjadi pengangkutan bahan : a.mudah meledak; b.gas mampat, gas cair, gas terlarut pada tekanan atau pendinginan tertentu; c.cairan mudah menyala; d.padatan mudah menyala; e.oksidator, peroksida organik; f.racun dan bahan yang mudah menular; g.radioaktif; h.korosif; i.berbahaya lain.(PPN0.41 tahun 1993 tentang angkutan jalan ) 2. Persyaratan Jabatan : a. Pendidikan SLTA D3 LLAJ/ S1

b. Diklat Diklat Pengemudi  Lulus Diklat Barang angkutan B3 Pengemudi Barang angkutan B3  Mengetahui Jenis dan Sifat Barang Berbahaya dan Beracun  Mematuhi Peraturan, Keamanan dan Keselamatan Berlalu Lintas c. SIM SIM B 2 SIM B 2 d. Pengalaman - pernah mengemudikan kerja kendaraan umum ( PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 27 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

SIM A dan B I) e. Umur - lebih 23 tahun f. Sertifikasi - lulus Diklat Pengemudi Barang angkutan B3 3. Kompetensi : a. Mengendalikan a. Mempersiapkan Mobil Barang Pengoperasian Berbahaya dan Mobil Barang Beracun Berbahaya dan Beracun b. Mengendalikan Mobil Barang Berbahaya dan Beracun Sumber : Hasil Pengolahan Data

8. Analisis Kompetensi Kerja Pengemudi dan Pembantu Pengemudi angkutan Peti Kemas, Alat Berat, Barang Khusus Tabel 5.8. di bawah ini menggambarkan analisis kompetensi Analisis Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi angkutan Peti Kemas, Alat Berat, Barang Khusus berdasarkan hasil kajian di lapangan dibandingkan dengan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan. Hasil analisis menyimpulkan bahwa telah ada uraian jabatan dan belum tergambar rumusan standar kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi angkutan Peti Kemas, Alat Berat, Barang Khusus.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 28 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Tabel 5.8. Analisis Kompetensi Kerja Pengemudi dan Pembantu Pengemudi angkutan Peti Kemas, Alat Berat, Barang Khusus

No. KOMPONEN Kompetensi Kerja Kompetensi Mengacu Hasil Kajian - UU no 22 th 2009 Lapangan - PP no 51 th 2012 - PP no 55 th 2012 - KM 69 th 1993 - KM 14 th 1997 1. Pengertian  Pengemudi adalah orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang telah memiliki Surat Izin Mengemudi ( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan)  Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan.  Pengemudi dan pembantu Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum yang mengangkut barang khusus wajib memiliki kompetensi tertentu sesuai dengan sifat dan bentuk barang khusus yang diangkut.  Waktu kerja bagi Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum paling lama 8 (delapan) jam sehari.  Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum setelah mengemudikan Kendaraan selama 4 (empat) jam berturut-turut wajib beristirahat paling singkat setengah jam.  Pengemudi dapat dipekerjakan paling lama 12 (dua belas) jam sehari termasuk waktu istirahat selama 1 (satu) jam.  Angkutan adalah perpindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 29 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

tempat lain dengan menggunakan Kendaraan di Ruang Lalu Lintas Jalan ( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan)  Pengangkutan peti kemas dilakukan dengan menggunakan kendaraan bermotor khusus angkutan peti kemas. Pengangkutan petikemas harus : a.melalui lintas yang ditetapkan untuk angkutan peti kemas; b.memperhatikan persyaratan keselamatan muatan; c.parkir dan bongkar-muat pada tempat-tempat yang ditetapkan.  Pengangkutan barang khusus diklasifikasikan atas: a.pengangkutan barang curah; b.pengakutan barang cair; c.pengangkutan barang yang memerlukan fasilitas pendinginan; d.pengangkutan tumbuh-tumbuhan dan hewan hidup; e.pengangkutan barang khusus lainnya ( PP No. 41 tahun 1993 tentang angkutan jalan )  Pengangkutan alat berat diklasifikasikan atas : a.alat berat yang karena sifatnya tidak dapat dipecah- pecah sehingga beban melampaui muatan sumbu terberat; b.alat berat yang karena dimensinya melebihi ukuran maksimum yang telah ditetapkan( PP No. 41 tahun 1993 tentang angkutan jalan )

2. Persyaratan Jabatan : a. Pendidikan SLTA D3 LLAJ/S1

b. Diklat Diklat Pengemudi a. Lulus Diklat Barang angkutan Peti Pengemudi Barang Kemas, Alat Berat, angkutan Peti PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 30 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Barang Khusus Kemas, Alat Berat, Barang Khusus a. Mengetahui Jenis dan Sifat Barang Khusus – Alat Berat – Barang Umum. b. Mematuhi Peraturan, Keamanan dan Keselamatan Berlalu Lintas c. SIM B 2 SIM B 2 SIM B 2 d. Umur - lebih 23 tahun e. Pengalaman kerja f. Sertifikasi - lulus Diklat Pengemudi Barang angkutan Peti Kemas, Alat Berat, Barang Khusus 3. Kompetensi Kerja : a. Mempersiapkan c. Mengendalikan Pengoperasian Kendaraan Khusus Kendaraan barang – Alat Berat – Khusus – Alat Barang Umum. Berat – Barang d. Mempersiapkan Umum. Pengoperasian b. Mengendalikan Kendaraan Khusus Mobil Barang – Alat Berat – Khusus – Alat Barang Umum. Berat – Barang e. Mengendarai Umum. Mobil Barang Umum – Alat Berat – Barang Umum. Sumber : Hasil Pengolahan Data

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 31 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

9. Analisis Standar Akreditasi Badan Hukum/Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tenaga di bidang angkutan jalan.

Tabel 5.9. di bawah ini menggambarkan Analisis Standar Akreditasi Badan Hukum/Lembaga Sertifikasi Kompetensi SDM berdasarkan hasil kajian di lapangan dibandingkan dengan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan, ternyata sampai saat ini belum dirumuskan standar kompetensi tenaga di bidang angkutan jalan dan juga belum ada standar akreditasi badan hukum / lembaga sertifikasi kompetensi tenaga di bidang angkutan jalan.

Tabel 5.9. Analisis Standar Akreditasi Badan Hukum/Lembaga Sertifikasi Kompetensi Kerja SDM

No. KOMPONEN Kompetensi Kerja Hasil Kompetensi Mengacu Kajian Lapangan - UU no 22 th 2009 - PP no 51 th 2012 - PP no 55 th 2012 1. Pengertian Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seseorang berupa seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dihayati dan dikuasai untuk melaksanakan tugas keprofesionalannya.

2. Jenis tenaga : a. Penguji uji Berkala belum ada rumusan belum ada rumusan Kendaraan kompetensi , hanya uraian kompetensi , hanya uraian bermotor tugas tugas b. Pemelihara belum ada rumusan belum ada rumusan Peralatan uji kompetensi , hanya uraian kompetensi , hanya uraian berkala Kendaraan tugas tugas bermotor c. Penyidik PNS belum ada rumusan belum ada rumusan kompetensi , hanya uraian kompetensi , hanya uraian tugas tugas PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 32 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

d. pengemudi belum ada rumusan belum ada rumusan angkutan umum kompetensi , hanya uraian kompetensi , hanya uraian tugas tugas e. Pengelola terminal belum ada rumusan belum ada rumusan penumpang kompetensi , hanya uraian kompetensi , hanya uraian tugas tugas f. Pengelola terminal belum ada rumusan belum ada rumusan barang kompetensi , hanya uraian kompetensi , hanya uraian tugas tugas g. Pengemudi dan belum ada rumusan belum ada rumusan pembantu kompetensi , hanya uraian kompetensi , hanya uraian tuga pengemudi angkutan tugas barang berbahaya dan beracun h. pengemudi dan belum ada rumusan belum ada rumusan pembantu kompetensi , hanya uraian kompetensi , hanya uraian pengemudi tugas tugas angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus

i. akreditasi badan belum ada ketentuan badan belum ada ketentuan badan hukum/lembaga hukum sertifikasi tenaga hukum sertifikasi tenaga yang mengeluarkan sertifikasi tenaga pengujian kendaraan bermotor Sumber : Hasil Pengolahan Data

C. PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL DI BIDANG SDM TRANSPORTASI JALAN 1. Dasar hukum dalam menyusun Standar Kompetensi di Bidang SDM LLAJ , mempertimbangkan berbagai peraturan dan perundangan yang berlaku serta hasil analisis kajian lapangan :

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 33 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

a. Regulator (PNS) mengacu pada Undang-undang No. 43 tahun 1999 tentang Perubahan Undang-undang No. 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian dan Undang-undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta PP No 51 tahun 2012 tentang SDM BidangTransportasi. b. Operator mengacu pada undang-undang No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan serta Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan transmigrasi No. PER 21/MEN/X/2007 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. c. Hasil analisis kajian lapangan tentang 8 ( delapan ) jenis tenaga dan standar akreditasi badan hukum sertifikasi kom[etensi tenaga LLAJ 2. Pengertian Standar Kompetensi kerja: Standar Kompetensi Kerja disusun menggunakan format standar kompetensi kerja. Untuk menuangkan standar kompetensi kerja menggunakan urutan-urutan sebagaimana struktur SKKNI. Dalam SKKNI terdapat dafta unit kompetensi terdiri atas unit-unit kompetensi. Setiap unit kompetensi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari susunan daftar unit kompetensi sebagai berikut : a. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seseorang, berupa seperangkat pengetahuan,keterampilan, dan perilaku yang harus dihayati dan dikuasai untuk melaksanakan tugas keprofesionalannya. b. Pendidikan dan Pelatihan adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pembentukan sikap perilaku

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 34 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

sumber daya manusia yang diperlukan dalam penyelenggaraan transportasi. c. Sertifikat Kompetensi Tenaga LLAJ adalah tanda bukti telah memenuhi persyaratan kompetensi sebagai tenaga LLAJ. d. Kode Unit Kompetensi: Kode unit kompetensi mengacu kepada kodifikasi yang memuat sektor, sub sektor/bidang, kelompok unit kompetensi,terdiri dari : 1. Sektor/BidangLapangan Usaha Untuk sektor (1) mengacu sebagaimana dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), diisi dengan 3 huruf capital dari nama sektor/bidang lapangan usaha. 2. Sub Sektor/Sub Bidang Lapangan Usaha Untuk sub sektor (2) mengacu sebagaimana dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), disisi dengan 2 huruf capital dari nama Sub Sektor/Sub Bidang. 3. Kelompok Unit Kompetensi 4. Nomor urut unit kompetensi 5. Versi unit kompetensi e. Judul Unit Kompetensi Judul unit kompetensi, merupakan bentuk pernyataan terhadap tugas/pekerjaan yang akan dilakukan. Unit kompetensi adalah sebagai bagian dari keseluruhan unit kompetensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja. Judul unit kompetensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja. Judul unit kompetensi harus menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan kata kerja aktif yang terukur.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 35 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Kata kerja aktif yang digunakan dalam penulisan judul unit kompetensi diberikan contoh antara lain :memperbaiki, mengoperasikan, menggunakan, melayani, merawat, merencanakan, membuat dan lain-lain. f. Diskripsi Unit Kompetensi Diskripsi unit kompetensi merupakan bentuk kalimat yang menjelaskan secara singkat isi dari judul unit kompetensi yang mendiskripsikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan satu tugas pekerjaan yang dipersyaratkan dalam judul unit kompetensi. g. Elemen Kompetensi Elemen kompetensi adalah merupakan bagian kecil dari unit kompetensi yang mengidentifikasikan aktivitas yang harus dikerjakan untuk mencapai unit kompetensi tersebut. Elemen kompetensi ditulis menggunakan kalimat aktif dan jumlah elemen kompetensi untuk setiap unit kompetensi terdiri dari 2 sampai 5 elemen kompetensi. h. Kriteria Unjuk Kerja Kriteria unjuk kerja merupakan bentuk pernyataan yang menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan hasil kerja/karya pada setiap elemen kompetensi.Kriteria unjuk kerja harus Mencerminkan aktivitas yang dapat menggambarkan 3 aspek yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja.Untuk setiap elemen kompetensi dapat terdiri 2 s/d 5 kriteria unjuk kerja dan dirumuskan dalam kalimat terukur dengan bentuk pasif.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 36 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

i. BatasanVariabel Batasan variabel untuk unit kompetensi minimal dapat menjelaskan : a) Kontek variabel yang dapat mendukung atau menambah kejelasan tentang isi dari sejumlah elemen unit kompetensi pada satu unit kompetensi tertentu, dankondisi lainnya yang diperlukan dalam melaksanakan tugas. b) Perlengkapan yang diperlukan seperti peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang digunakan sesuai dengan persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi. c) Tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan unit kompetensi. d) Peraturan-peraturan yang diperlukan sebagai dasar atau acuan dalam melaksanakan tugas untuk memenuhi persyaratan kompetensi.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 37 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

D. FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI KERJA TENAGA DI BIDANG LLAJ 1. Standar Kompetensi Kerja Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor

Nama Jabatan : Tenaga Peguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor

1. Persyaratan Kompetensi Penguji Pemula : a. memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Mesin/Otomotif atau yang sederajat dalam bidang kendaraan bermotor atau untuk yang memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Listrik dan Sekolah Menengah Umum (SMU) Jurusan Paspal/IPA, dengan syarat wajib memiliki ijazah/sertifikat kursus otomotif; b. memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sekurang-kurangnya golongan B-1; c. telah mengikuti dan dinyatakan lulus pendidikan dan latihan dasar penguji kendaraan bermotor. d. sehat jasmani dan rohani. 2. Persyaratan Kompetensi Penguji Pelaksana: a. memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Mesin/Otomotif atau yang sederajat dalam bidang kendaraan bermotor atau untuk yang memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Listrik dan Sekolah Menengah Umum (SMU) Jurusan Paspal/IPA, dengan syarat wajib memiliki ijazah/sertifikat kursus otomotif atau memiliki ijazah D-II PKB; b. pernah menjadi penguji pemula pengalaman/masa kerja di bidang pengujian kendaraan bermotor sekurang- kurangnya 2 (dua) tahun kecuali memiliki ijazah D-II PKB; c. telah mengikuti dan dinyatakan lulus uji kompetensi penguji ; d. memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sekurang-kurangnya golongan B-1; e. sehat jasmani dan rohani. 3. Persyaratan Kompetensi Penguji Penyelia : a. memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Mesin/Otomotif atau yang sederajat dalam bidang kendaraan bermotor atau untuk yang memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Listrik dan Sekolah Menengah Umum (SMU) Jurusan Paspal/IPA, dengan syarat wajib memiliki ijazah/sertifikat kursus otomotif atau memiliki ijazah D-II PKB; b. pernah menjadi Penguji Pelaksana memiliki pengalaman/masa kerja di bidang pengujian kendaraan bermotor sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun ; atau memiliki ijazah D-III PKB; c. telah mengikuti dan dinyatakan lulus uji kompetensi Penguji Penyelia ;

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 38 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

d. memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sekurang-kurangnya golongan B-1; e. sehat jasmani dan rohani

FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI TENAGA PENGUJI UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR

SEKTOR SUB SEKTOR BIDANG SUB BIDANG UNIT KOMPETENSI ELEMEN PEKERJAAN PEKERJAAN KOMPETENSI

Transportasi Lalu Lintas SARANA PENGUJI UJI 1 memeriksa komponen 1 memeriksa Jalan Angkutan Jalan BERKALA bagian bawah rangka body (LLAJ) KENDARAAN dan chasis BERMOTOR

2 memeriksa lantai body

3 Memeriksa sumbu as kanan - kiri

2 memeriksa mesin dan 1 memeriksa gas buang mesin

2 memeriksa kepekatan gas buang 3 memeriksa dan meneliti gas buang kendaraan atau BBG

3 memeriksa sistem 1 memeriksa transmisi tongkat perseneling 2 memeriksa propeler 3 memeriksa pedal kopling

4 memeriksa pemindahan perseneling

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 39 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

4 memeriksa sistem 1 memeriksa kemudi kondoisi steering 2 memeriksa batang kemudi 3 memeriksa spelling kemudi

5 memeriksa sistem penerangan

6 memeriksa sistem 1 menguji gaya pengereman pengereman

2 menguji efesiensi rem utama 7 memeriksa alat petumjuk kecepatan 8 memeriksa sistem kelistrikan

9 memeriksa daya angkut

10 Memeriksa tngkat kebisingan

11 Memeriksa suara klakson 12 Memeriksa sistem bahan bakar

2. Standar kompetensi kerja tenaga pemeliharaan peralatan uji berkala kendaraan bermotor.

Nama Jabatan : Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor

Persyaratan Kompetensi Tenaga Pemelihara Peralatan Uji Berkala : a. memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Mesin/Otomotif atau yang sederajat dalam bidang kendaraan bermotor atau untuk yang memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Listrik dan Sekolah Menengah Umum (SMU) Jurusan Paspal/IPA, dengan syarat wajib memiliki ijazah/sertifikat kursus otomotif; b. memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sekurang-kurangnya golongan B-1; c. telah mengikuti dan dinyatakan lulus pendidikan dan latihan dasar penguji kendaraan bermotor.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 40 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

d. sehat jasmani dan rohani.

FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI TENAGA PEMELIHARAAN PERALATAN UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR

SEKTOR SUB SEKTOR BIDANG SUB BIDANG UNIT KOMPETENSI ELEMEN PEKERJAAN PEKERJAAN KOMPETENSI

Transportasi Lalu Lintas SARANA 1 merawat, 1 memeriksa Jalan Angkutan Jalan memeriksa dan dan (LLAJ) Pemeliharaan membersihkan alat membersihkan Peralatan Uji uji pengungkit mobil type dan Berkala kebocoran oli Kendaraan Bermotor 2 memeriksa kondisi dan jumlah oli dalam tangki 3 mengganti dan menambah oli dalam tangki

2 merawat, 1 memeriksa memeriksa dan pipa angin membersihkan alat uji rem

2 memerikasa oli pada geer box 3 mengganti lager 4 memberikan greese paga lager

3 merawat, 1 memeriksa memeriksa dan dan membersihkan alat membersihkan uji CO-HC analyser filter

2 memeriksa jarum indikator

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 41 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

4 merawat, 1 memeriksa memeriksa dan pipa udara membersihkan alat uji Speed tester

2 memeriksa lift memberi minyak komponen

5 merawat, 1 memeriksa air memeriksa dan radiator, air membersihkan accu, oli mesin generator Set dll

2 menggani filter oli

6 merawat, 1 membersihkan memeriksa dan torak hydraulic membersihkan alat uji Load Simulator

2 menggan oli hydraulic

7 merawat, memeriksa dan membersihkan alat uji Smoke tester

3. Standar kompetensi kerja tenaga kalibrasi peralatan uji berkala kendaraan bermotor. Nama Jabatan : Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor

Persyaratan Kompetensi Tenaga Kalibrasi Uji Berkala : a. memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Mesin/Otomotif atau yang sederajat dalam bidang kendaraan bermotor atau untuk yang memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Listrik dan Sekolah Menengah Umum (SMU) Jurusan Paspal/IPA, dengan syarat wajib memiliki ijazah/sertifikat kursus otomotif atau memiliki ijazah D-II PKB; b. pernah menjadi Penguji Pelaksana memiliki pengalaman/masa kerja di bidang pengujian kendaraan bermotor sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun ; atau memiliki ijazah D-III PKB;

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 42 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

c. telah mengikuti dan dinyatakan lulus uji kompetensi Penguji Penyelia ; d. memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sekurang-kurangnya golongan B-1; e. sehat jasmani dan rohani

FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI TENAGA KALIBRASI PERALATAN UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR

SEKTOR SUB SEKTOR BIDANG SUB BIDANG UNIT KOMPETENSI ELEMEN PEKERJAAN PEKERJAAN KOMPETENSI

Transportasi Lalu Lintas SARANA Tenaga Kalibrasi 1 mengevaluasi hasil 1 menerima Jalan Angkutan Jalan Uji Berkala pemeriksaan formulir hasil (LLAJ) Kendaraan pemeriksaan Bermotor

2 melakukan penilaian terhadap hasil pemeriksaan 3 membuat laporan jemlah kendaraan menurut jenis

2 menetapkan 1 menganalisa kelulusan pengujian hasil uji

2 menadatangani hasil uji 3 mencatat hasil uji 4 menetapkan pengujian berikutnya

3 merawat, memeriksa 1 memeriksa dan dan membersihkan membersihkan alat uji CO-HC filter analyser

2 memeriksa jarum indikator

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 43 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

4 melakukan 1 memeriksa pengawasan proses terhadap perawatan perawatan dan penggunaan peralatan pengujian

2 menandatangani laporan perawatan menyusun kebutuhan personil penguji dan kebutuhan peralatan alat uji

4. Standar kompetensi kerja PPNS yang melakukan penyidikan pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ.

Nama Jabatan : PPNS yang melakukan penyidikan pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ

Persyaratan Kompetensi PPNS : a. masa kerja sebagai pegawai negeri sipil paling singkat 2 (dua) tahun; b. berpangkat paling rendah Penata Muda/golongan III/a; c. berpendidikan paling rendah sarjana hukum atau sarjana lain yang setara; d. bertugas di bidang teknis operasional penegakan hukum; e. sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter pada rumah sakit pemerintah; f. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan pegawai negeri sipil paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan di bidang penyidikan. g. mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan dibidang penyidikan. FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI PPNS YANG MELAKUKAN PENYIDIKAN PELANGGARAN KETENTUAN PIDANA UNDANG-UNDANG LLAJ

SEKTOR SUB SEKTOR BIDANG SUB BIDANG UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI PEKERJAAN PEKERJAAN

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 44 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Transportasi Lalu Lintas SARANA PPNS 1. Pemeriksanaan a. Memeriksa tanda Jalan Angkutan Jalan kendaraan bermotor bukti lulus uji bagi (LLAJ) di jalan; kendaraan wajib uji b. Memeriksa fisik Kendaraan Bermotor c. Pemenuhan persyaratan laik jalan d. Pemeriksaan daya angkut dan/atau cara pengangkutan barang izin 2. Penindakan penyelenggaraan Pelanggaran Lalu angkutan lintas dan Angkutan Jalan melakukan penindakan terhadap pelanggaran

5. Standar kompetensi pengemudi angkutan umum.

Nama Jabatan : PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM Pengertian :  Pengemudi adalah orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang telah memiliki Surat Izin Mengemudi ( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan)  Pendidikan dan pelatihan mengemudi diselenggarakan oleh lembaga yang mendapat izin dan terakreditasi dari Pemerintah.  Waktu kerja bagi Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 8 (delapan) jam sehari. a) PERSYARATAN KOMPETENSI PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM Persyaratan untuk mendapat Sertifikat Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum meliputi : 1. pria atau wanita; 2. sehat jasmani dan rohani; 3. memiliki SIM B1 Umum untuk pengemudi AKAP dan Pengemudi Angkutan Parawisata dan Pengemudi Angkutan Massal. 4. memiliki SIM A Umum untuk Pengemudi Taksi 5. Surat keterangan berbadan sehat dari dokter 6. Surat penugasan dari perusahaan angkutan 7. lulus pendidikan tinggi minimal SLTA 8. lulus pendidikan latihan:

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 45 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Pendidikan dan Pelatihan dilaksanakan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan yang telah terakreditasi oleh Menteri; Ketentuan lebih lanjut mengenai akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan diatur dalam Peraturan Menteri tersendiri. b) PROSEDUR SERTIFIKASI TENAGA KOMPETENSI PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM (AKAP-ANGKUTAN PARAWISATA-TAKSI-ANGKUTAN MASSAL) 1. Permohonan untuk memperoleh Sertifikat Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum dapat diajukan oleh unit kerja tempat pemohon bekerja; 2. Permohonan Sertifikat Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum diajukan kepada Direktur Jenderal dengan melampirkan : 1. surat keterangan sehat dari dokter umum; 2. foto kopi Surat Tanda Tamat Belajar (STTB)/Ijazah yang dilegalisir; 3. foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku; 4. pas foto berwarna terbaru dengan latar belakang merah serta berukuran 2 cm x 3 cm sebanyak 1 (satu) lembar dan 3 cm x 4 cm sebanyak 2 (dua) lembar; 5. tanda bukti lulus mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang yang dimohon; dan 6. foto kopi Sertifikat yang dimiliki (untuk pemohon perpanjang dan peningkatan keahlian); atau 7. Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian (untuk penggantian yang hilang); atau 8. sertifikat yang rusak (untuk penggantian yang rusak). Sertifikat Keahlian berbentuk buku sertifikat keahlian dan tanda pengenal (smart card). c) KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT TENAGA KOMPETENSI PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM (AKAP- ANGKUTAN PARAWISATA-TAKSI-ANGKUTAN MASSAL) 1. Pemegang Kompetensi Tenaga Pengemudi Angkutan Umum dalam melaksanakan tugas wajib : a. membawa tanda pengenal (smart card) sebagai Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum 2. Untuk menjaga kompetensi, Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum harus : a. meningkatkan kemampuan sebagai Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum (dalam bentuk mengikuti pelatihan penyegaran, seminar atau lokakarya di bidang tugasnya minimal sekali dalam 2 tahun). b. Penyelenggara Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum wajib membantu pelaksanaan pengujian. d) FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM (AKAP-ANGKUTAN PARAWISATA-TAKSI-ANGKUTAN MASSAL)

SEKTOR SUB SEKTOR BIDANG SUB BIDANG UNIT KOMPETENSI ELEMEN PEKERJAAN PEKERJAAN KOMPETENSI

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 46 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Transportasi Lalu Lintas Sarana 1 Pengemudi 1 Mempersiapkan 1 Melakukan Jalan Angkutan Jalan Transportasi Angkutan Pengoperasian Bus pemeriksaan (LLAJ) Jalan Umum keadaan fisik AKAP kendaraan termasuk kelengkapan kendaraan dan peralatan 2 Melakukan pemeriksaan kelengkapan Administrasi : Berkaitan dengan pengujian berkala dan perizinan angkutan 3 Menyiapkan berita acara serah terima kendaraan 4 Melakukan Identifikasi dan Pemeliharaan 5 Ringan Melakukan prosedur keamanan dan keselamatan sebelum menjalankan Bus 2 Mengoprasikan 1 Mempersiapk Bus an Operasi Bus 2 Mengendarai Bus 3 Melakukan manuver

4 Mengatur penekanan pedal gas 5 Mengatur penekanan pedal rem 6 Mengatur penekanan pedal kopling dan memindah tuas transmisi

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 47 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

3 Mematuhi 1 Melaksanakan Peraturan, standar Keamanan dan keamanan dan Keselamatan keselamatan Berlalu Lintas dalam mengemudi 2 Mengikuti petunjuk tata cara berlalu lintas 3 Merespon kondisi lalu lintas 1 Pengemudi 1 Mempersiapkan 1 Melakukan Angkutan Pengoperasian Bus Identifikasi Umum kelengkapan Parawisata Administrasi dan perlengkapan Bus 2 Mempelajari karakteristik rute perjalanan

Mempelajari daerah tujuan wisata

Membuat rencana perjalanan 3 Melakukan Identifikasi dan Pemeliharaan Ringan 4 Melakukan prosedur keamanan dan keselamatan sebelum menjalankan Bus 2 Mengoprasikan 1 Mempersiapk Bus an Operasi Bus 2 Mengendarai Bus 3 Melakukan manuver 4 Mengatur penekanan

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 48 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

pedal gas

5 Mengatur penekanan pedal rem 6 Mengatur penekanan pedal kopling dan memindah tuas transmisi 3 Mematuhi 1 Melaksanakan Peraturan, standar Keamanan dan keamanan dan Keselamatan keselamatan Berlalu Lintas dalam mengemudi 2 Mengikuti petunjuk tata cara berlalu lintas 3 Merespon kondisi lalu lintas 3 Merespon kondisi lalu lintas

1 Pengemudi 1 Mempersiapkan 1 Melakukan Angkutan Pengoperasian Bus pemeriksaan Umum keadaan fisik Massal kendaraan termasuk kelengkapan kendaraan dan peralatan 2 Melakukan pemeriksaan kelengkapan Administrasi : Berkaitan dengan pengujian berkala dan 3 perizinan angkutan Menyiapkan 4 berita acara serah terima kendaraan Melakukan 5 Identifikasi dan PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 49 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Pemeliharaan Ringan Melakukan prosedur keamanan dan keselamatan sebelum menjalankan Bus 2 Mengoprasikan 1 Mempersiapk Bus an Operasi Bus 2 Mengendarai Bus 3 Melakukan manuver 4 Mengatur penekanan pedal gas 5 Mengatur penekanan pedal rem 6 Mengatur penekanan pedal kopling dan memindah tuas transmisi 3 Mematuhi 1 Melaksanakan Peraturan, standar Keamanan dan keamanan dan Keselamatan keselamatan Berlalu Lintas dalam mengemudi 2 Mengikuti petunjuk tata cara berlalu lintas 3 Merespon kondisi lalu lintas 4 Mengikuti aturan jalan pada jalur khusus 5 Mengangkut penumpang dari halte yang telah ditentukan

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 50 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

6 Mengangkut penumpang berkapasitas angkutan massal 1 Pengemudi 1 Mempersiapkan 1 Melakukan Angkutan Pengoperasian pemeriksaan Umum Taksi keadaan fisik Taksi kendaraan termasuk kelengkapan kendaraan dan peralatan 2 Melakukan pemeriksaan kelengkapan Administrasi : Berkaitan dengan pengujian berkala dan perizinan 3 Menyiapkan berita acara serah terima kendaraan 4 Melakukan Identifikasi dan Pemeliharaan 5 Ringan Melakukan prosedur keamanan dan keselamatan sebelum menjalankan kendaraan 2 Mengoprasikan 1 Mempersiapk taksi an Operasi kendaraan 2 Mengendarai taksi 3 Melakukan manuver 4 Mengatur penekanan pedal gas 5 Mengatur penekanan pedal rem 6 Mengatur penekanan PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 51 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

pedal kopling dan memindah tuas transmisi 3 Mematuhi 1 Melaksanakan Peraturan, standar Keamanan dan keamanan dan Keselamatan keselamatan Berlalu Lintas dalam mengemudi 2 Mengikuti petunjuk tata cara berlalu lintas 3 Merespon kondisi lalu lintas

6. Standar kompetensi pengelola terminal penumpang. Nama Jabatan : PENGELOLA TERMINAL PENUMPANG Pengertian :  Terminal adalah pangkalan Kendaraan Bermotor Umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang, serta perpindahan moda angkutan ( UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan). Terminal penumpang menurut pelayanannya dikelompokkan dalam tipe A, tipe B, dan tipe C ( UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan).

PERSYARATAN KOMPETENSI MENJADI PENGELOLA TERMINAL PENUMPANG : a. Pendidikan : D3 LLAJ/S1 b. Pelatihan : lulus Diklat Pengelola Terminal Penumpang c. Status : PNS / gol I - II b d. Umur : minimal 23 tahun e. Sex : pria atau perempuan f. Masa kerja : minimal 4 tahun di bidang ...... g. Sehat jasmani dan rohani : dalam keadaan sehat rohani dan jasmani dan tidak buta warna h. Lulus sertifikasi : lulus sertifikasi pengelola terminal penumpang i. PNS Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan Prov dan Kab/Kota. j. Menjabat sebagai pengelola terminal penumpang secara difinitif k. Penugasan dari atasan l. Persyaratan lain : memiliki SIM A/B m. Kewajiban tenaga yang memiliki sertifikasi : o Memakai tanda pengenal sertifikasi o Melakukan pengawasan terminal

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 52 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

o uji sertifikasi setiap 2 tahun

FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI PENGELOLA TERMINAL PENUMPANG SEKTOR SUB BIDANG PEKERJAAN SUB BIDANG UNIT KOMPETENSI ELEMEN SEKTOR PEKERJAAN KOMPETENSI

Transportasi Lalu Lintas PRASARANA Pengelola 1) Perencanaan a. Pemanfaatan Jalan Angkutan Terminal Terminal; fasilitas Jalan (LLAJ) Penumpang penumpang utama dan fasilitas penunjang; b. Pengaturan kedatangan dan pemberangk atan angkutan umum yang masuk terminal; c. Pengaturan lalu lintas di area terminal; d. Pengaturan 2) Pelaksanaan terminal parkir di area Penumpang, terminal; e. Pengaturan petugas terminal

a. Mencatat kedatangan kendaraan angkutan umum yang masuk terminal; b. Mengatur antrian tunggu dan keberangkat an; c. Mengatur lalu lintas kendaraan angkutan umum di lingkungan PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 53 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

kerja terminal d. Mengatur keberangkat an; e. pemberitahu an waktu pemberangk atan kendaraan umum kepada penumpang dan informasi lainnya; f. Memerintah kan keberangkat an setelah dipastikan 3) Pengawasan kendaraan operasional terminal memenuhi Penumpang persyaratan teknis dan laik jalan serta perijinan; g. Mencatat waktua keberangkatr an dan faktor muata setiap kendaraann h. Penyusunan laporan kinerja terminal, 4) pemungutan jasa pelayanan terminal penumpang

a. pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi kendaraan b. pemeriksaan fisik PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 54 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

kendaraan bermotor c. pemeriksaan awak kendaraan bermotor umum d. pengawasan ketertiban terminal Penumpang

7. Standar kompetensi pengelola terminal barang. Nama Jabatan : PENGELOLA TERMINAL BARANG Pengertian : Terminal adalah pangkalan Kendaraan Bermotor Umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang, serta perpindahan moda angkutan ( UU No. 22 tahun 2009 PERSYARATAN MENJADI PENGELOLA TERMINAL BARANG : a. Pendidikan : D3 LLAJ/S1 b. Pelatihan : lulus Diklat Pengelola Terminal Barang c. Status : PNS / gol I - II b d. Umur : minimal 23 tahun e. Sex : pria atau perempuan f. Masa kerja : minimal 4 tahun g. Sehat jasmani dan rohani : dalam keadaan sehat rohani dan jasmani dan tidak buta warna h. Lulus sertifikasi : lulus sertifikasi pengelola terminal barang i. PNS Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan Prov dan Kab/Kota. j. Menjabat sebagai pengelola terminal barang secara difinitif k. Penugasan dari atasan l. Persyaratan lain : memiliki SIM A/B m. Kewajiban tenaga yang memiliki sertifikasi : o Memakai tanda pengenal sertifikasi o Melakukan pengawasan terminal o uji sertifikasi setiap 2 tahun

FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI PENGELOLA TERMINAL BARANG

SEKTOR SUB BIDANG SUB BIDANG UNIT KOMPETENSI ELEMEN SEKTOR PEKERJAAN PEKERJAAN KOMPETENSI

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 55 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Transportasi Lalu Lintas PRASARANA 1 Pengelola 1 Perencanaan a. Pemanfaatan Jalan Angkutan Terminal Terminal; Barang fasilitas utama Jalan (LLAJ) Barang dan fasilitas penunjang; b. Pengaturan kedatangan dan pemberangkatan mobil barang yang masuk terminal barang; c. Pengaturan lalu lintas di area terminal; d. Pengaturan parkir di area terminal; e. Pengaturan Pelaksanaan petugas terminal Barang terminalbarang

2 a. Mencatat kedatangan mobil barang yang masuk terminal Barang; b. Mengatur antrian tunggu dan keberangkatan; c. Mengatur lalu lintas mobil barang di lingkungan kerja terminal d. Mengatur keberangkatan; e. Memerintahkan keberangkatan setelah dipastikan kendaraan memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan serta perijinan; f. Melakukan penimbangan mobil barang dan muatannya; g. Mencatat waktu keberangkatan , juenis dan jumlah PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 56 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Pengawasan muatan serta operasional tujuan terminal Barang perjalanan. h. Penyusunan laporan kinerja terminal i. pemungutan jasa pelayanan 3 terminal barang

a. pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi kendaraan b. pemeriksaan fisik kendaraan bermotor c. pengawasan ketertiban terminal barang

8. Standar kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang berbahaya dan beracun.

Nama Jabatan : PENGEMUDI DAN PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN BARANG BERBAHAYA DAN BERACUN Pengertian :  Pengemudi adalah orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang telah memiliki Surat Izin Mengemudi ( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan)  Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan.  Pengemudi dan pembantu Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum yang mengangkut barang khusus wajib memiliki kompetensi tertentu sesuai dengan sifat dan bentuk barang khusus yang diangkut.  Waktu kerja bagi Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum paling lama 8 (delapan) jam sehari.  Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum setelah mengemudikan Kendaraan selama 4 (empat) jam berturut-turut wajib beristirahat paling singkat setengah jam.  Pengemudi dapat dipekerjakan paling lama 12 (dua belas) jam sehari termasuk waktu istirahat selama 1 (satu) jam.  Angkutan adalah perpindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan Kendaraan di Ruang Lalu Lintas Jalan ( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan) Pengangkutan bahan berbahaya diklasifikasikan menjadi pengangkutan bahan : a.mudah meledak; b.gas mampat, gas cair, gas terlarut pada tekanan atau pendinginan tertentu; c.cairan mudah menyala; d.padatan mudah menyala; e.oksidator, peroksida organik; f.racun dan bahan yang mudah menular; g.radioaktif; h.korosif; i.berbahaya lain.(PPN0.41 tahun 1993 tentang angkutan jalan )

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 57 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

a) PERSYARATAN KOMPETENSI PENGEMUDI DAN PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN BARANG BERBAHAYA DAN BERACUN Persyaratan untuk mendapat Sertifikat Kompetensi Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya Dan Beracun meliputi : 1. pria atau wanita; 2. sehat jasmani dan rohani; 3. memiliki SIM B1 Umum 4. Surat keterangan berbadan sehat dari dokter 5. Surat penugasan dari perusahaan angkutan 6. lulus pendidikan tinggi minimal SLTA 7. lulus pendidikan latihan: Pendidikan dan Pelatihan dilaksanakan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan yang telah terakreditasi oleh Menteri; Ketentuan lebih lanjut mengenai akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan diatur dalam Peraturan Menteri tersendiri. b) PROSEDUR SERTIFIKASI PENGEMUDI DAN PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN BARANG BERBAHAYA DAN BERACUN 1. Permohonan untuk memperoleh Sertifikat Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya Dan Beracun dapat diajukan oleh unit kerja tempat pemohon bekerja; 2. Permohonan Sertifikat Tenaga Kompetensi Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya Dan Beracun diajukan kepada Direktur Jenderal dengan melampirkan : a. surat keterangan sehat dari dokter umum; b. foto kopi Surat Tanda Tamat Belajar (STTB)/Ijazah yang dilegalisir; c. foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku; d. pas foto berwarna terbaru dengan latar belakang merah serta berukuran 2 cm x 3 cm sebanyak 1 (satu) lembar dan 3 cm x 4 cm sebanyak 2 (dua) lembar; e. tanda bukti lulus mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang yang dimohon; dan f. foto kopi Sertifikat yang dimiliki (untuk pemohon perpanjang dan peningkatan keahlian); atau g. Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian (untuk penggantian yang hilang); atau h. sertifikat yang rusak (untuk penggantian yang rusak). Sertifikat Keahlian berbentuk buku sertifikat keahlian dan tanda pengenal (smart card). c) KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT PENGEMUDI DAN PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN BARANG BERBAHAYA DAN BERACUN 1. Pemegang Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya Dan Beracun dalam melaksanakan tugas wajib : membawa tanda pengenal (smart card) sebagai Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan B3. 2. Untuk menjaga kompetensi, Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya Dan Beracun harus :

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 58 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

a. meningkatkan kemampuan sebagai Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya Dan Beracun (dalam bentuk mengikuti pelatihan penyegaran, seminar atau lokakarya di bidang tugasnya minimal sekali dalam 2 tahun). b. Penyelenggara Tenaga Kompetensi Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya Dan Beracun wajib membantu pelaksanaan pengujian.

d) FORMAT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA UNTUK KOMPETENSI PENGEMUDI DAN PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN BARANG BERBAHAYA DAN BERACUN

SEKTOR SUB BIDANG SUB BIDANG UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI SEKTOR PEKERJAAN PEKERJAAN

Transport Lalu Lintas Sarana 1 Pengemudi 1 Mempersiapkan 1 Melakukan asi Jalan Angkutan Transportasi dan Pembantu Pengoperasian pemeriksaan Jalan (LLAJ) Jalan Pengemudi Kendaraan Mobil keadaan fisik Angkutan B3 Barang Berbahaya kendaraan dan Beracun 2 termasuk kelengkapan kendaraan dan peralatan Melakukan pemeriksaan 3 kelengkapan Administrasi : 4 Berkaitan dengan pengujian berkala dan perizinan 5 angkutan Menyiapkan berita acara serah terima kendaraan Melakukan Identifikasi dan Pemeliharaan Ringan Melakukan prosedur keamanan dan keselamatan sebelum menjalankan Kendaraan 2 Mengoprasikan 1 Mempersiapkan Kendaraan Operasi Mobil Barang Kendaraan Berbahaya dan Beracun 2 Mengendarai Kendaraan

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 59 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

3 Melakukan manuver 4 Mengatur penekanan pedal gas 5 Mengatur penekanan pedal rem 6 Mengatur penekanan pedal kopling dan memindah tuas transmisi 3 Mematuhi 1 Melaksanakan Peraturan, standar Keamanan dan keamanan dan Keselamatan keselamatan Berlalu Lintas dalam mengemudi 2 Mengikuti petunjuk tata cara berlalu lintas 3 Merespon kondisi lalu lintas 4 Mengoprasikan 1 Mempersiapkan Mobil Barang Pengoperasian Berbahaya dan Mobil Barang Beracun Berbahaya dan Beracun 2 Mengendalikan Mobil Barang Berbahaya dan Beracun 3 Mematuhi Peraturan, Keamanan dan Keselamatan Berlalu Lintas 4 Mengetahui Jenis dan Sifat Barang Berbahaya dan Beracun

9. Standar kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 60 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Nama Jabatan : PENGEMUDI DAN PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN BARANG PETI KEMAS, ALAT BERAT, DAN BARANG KHUSUS Pengertian :  Pengemudi adalah orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang telah memiliki Surat Izin Mengemudi ( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan)  Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan.  Pengemudi dan pembantu Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum yang mengangkut barang khusus wajib memiliki kompetensi tertentu sesuai dengan sifat dan bentuk barang khusus yang diangkut.  Waktu kerja bagi Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum paling lama 8 (delapan) jam sehari.  Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum setelah mengemudikan Kendaraan selama 4 (empat) jam berturut-turut wajib beristirahat paling singkat setengah jam.  Pengemudi dapat dipekerjakan paling lama 12 (dua belas) jam sehari termasuk waktu istirahat selama 1 (satu) jam.  Angkutan adalah perpindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan Kendaraan di Ruang Lalu Lintas Jalan ( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan)  Pengangkutan peti kemas dilakukan dengan menggunakan kendaraan bermotor khusus angkutan peti kemas. Pengangkutan petikemas harus : a.melalui lintas yang ditetapkan untuk angkutan peti kemas; b.memperhatikan persyaratan keselamatan muatan; c.parkir dan bongkar-muat pada tempat-tempat yang ditetapkan.  Pengangkutan barang khusus diklasifikasikan atas: a.pengangkutan barang curah; b.pengakutan barang cair; c.pengangkutan barang yang memerlukan fasilitas pendinginan; d.pengangkutan tumbuh-tumbuhan dan hewan hidup; e.pengangkutan barang khusus lainnya ( PP No. 41 tahun 1993 tentang angkutan jalan )  Pengangkutan alat berat diklasifikasikan atas : a.alat berat yang karena sifatnya tidak dapat dipecah- pecah sehingga beban melampaui muatan sumbu terberat; b.alat berat yang karena dimensinya melebihi ukuran maksimum yang telah ditetapkan( PP No. 41 tahun 1993 tentang angkutan jalan )  Pengemudi adalah orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang telah memiliki Surat Izin Mengemudi ( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan)  Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan.  Pengemudi dan pembantu Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum yang mengangkut barang khusus wajib memiliki kompetensi tertentu sesuai dengan sifat dan bentuk barang khusus yang diangkut.  Waktu kerja bagi Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum paling lama 8 (delapan) jam sehari.  Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum setelah mengemudikan Kendaraan selama 4 (empat) jam berturut-turut wajib beristirahat paling singkat setengah jam.  Pengemudi dapat dipekerjakan paling lama 12 (dua belas) jam sehari termasuk waktu istirahat selama 1 (satu) jam.  Angkutan adalah perpindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan Kendaraan di Ruang Lalu Lintas Jalan ( UU N0. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan Jalan)  Pengangkutan peti kemas dilakukan dengan menggunakan kendaraan bermotor khusus angkutan peti kemas. Pengangkutan petikemas harus : a.melalui lintas yang ditetapkan untuk angkutan peti kemas; b.memperhatikan persyaratan keselamatan muatan; c.parkir dan bongkar-muat pada tempat-tempat yang ditetapkan.  Pengangkutan barang khusus diklasifikasikan atas: a.pengangkutan barang curah; b.pengakutan barang cair; c.pengangkutan barang yang memerlukan fasilitas pendinginan; d.pengangkutan tumbuh-tumbuhan dan hewan hidup; e.pengangkutan barang khusus lainnya ( PP No. 41 tahun 1993 tentang angkutan jalan )  Pengangkutan alat berat diklasifikasikan atas : a.alat berat yang karena sifatnya tidak dapat dipecah- pecah sehingga beban melampaui muatan sumbu terberat; b.alat berat yang karena dimensinya melebihi ukuran maksimum yang telah ditetapkan( PP No. 41 tahun 1993 tentang angkutan jalan )

a) PERSYARATAN KOMPETENSI PENGEMUDI DAN PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN BARANG PETI

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 61 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

KEMAS, ALAT BERAT, DAN BARANG KHUSUS Persyaratan untuk mendapat Sertifikat Kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus meliputi : 1. pria atau wanita; 2. sehat jasmani dan rohani; 3. memiliki SIM B1 Umum 4. Surat keterangan berbadan sehat dari dokter 5. Surat penugasan dari perusahaan angkutan 6. lulus pendidikan tinggi minimal SLTA 7. lulus pendidikan latihan: Pendidikan dan Pelatihan dilaksanakan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan yang telah terakreditasi oleh Menteri; Ketentuan lebih lanjut mengenai akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan diatur dalam Peraturan Menteri tersendiri.

b) PROSEDUR SERTIFIKASI TENAGA KOMPETENSI PENGEMUDI DAN PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN BARANG PETI KEMAS, ALAT BERAT, DAN BARANG KHUSUS : 1. Permohonan untuk memperoleh Sertifikat pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus dapat diajukan oleh unit kerja tempat pemohon bekerja; 2. Permohonan Sertifikat Tenaga Kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus, diajukan kepada Direktur Jenderal dengan melampirkan : a. surat keterangan sehat dari dokter umum; b. foto kopi Surat Tanda Tamat Belajar (STTB)/Ijazah yang dilegalisir; c. foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku; d. pas foto berwarna terbaru dengan latar belakang merah serta berukuran 2 cm x 3 cm sebanyak 1 (satu) lembar dan 3 cm x 4 cm sebanyak 2 (dua) lembar; e. tanda bukti lulus mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang yang dimohon; dan f. foto kopi Sertifikat yang dimiliki (untuk pemohon perpanjang dan peningkatan keahlian); atau g. Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian (untuk penggantian yang hilang); atau h. sertifikat yang rusak (untuk penggantian yang rusak). Sertifikat Keahlian Tenaga pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus berbentuk buku sertifikat dan tanda pengenal (smart card).

c) KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT PENGEMUDI DAN PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN BARANG PETI KEMAS, ALAT BERAT, DAN BARANG KHUSUS 1. Pemegang pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus dalam

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 62 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

melaksanakan tugas wajib :  membawa tanda pengenal (smart card) sebagai Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum 2. Untuk menjaga kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus harus : a. meningkatkan kemampuan sebagai pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus (dalam bentuk mengikuti pelatihan penyegaran, seminar atau lokakarya di bidang tugasnya minimal sekali dalam 2 tahun). b. Penyelenggara Tenaga Kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus wajib membantu pelaksanaan pengujian.

d) Format Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Untuk Kompetensi Pengemudi Dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Peti Kemas, Alat Berat, Dan Barang Khusus

SEKTOR SUB BIDANG SUB BIDANG UNIT KOMPETENSI ELEMEN SEKTOR PEKERJAAN PEKERJAAN KOMPETENSI

Transportasi Lalu Lintas Sarana 1 Pengemudi 1 Mempersiapkan 1 Melakukan Jalan Angkutan Transportasi dan Pembantu Pengoperasian pemeriksaan Jalan (LLAJ) Jalan Pengemudi Angkutan Peti keadaan fisik Angkutan Peti Kemas kendaraan Kemas termasuk kelengkapan kendaraan dan 2 peralatan Melakukan pemeriksaan kelengkapan Administrasi : Berkaitan dengan pengujian 3 berkala dan perizinan angkutan 4 Menyiapkan berita acara serah terima kendaraan 5 Melakukan Identifikasi dan Pemeliharaan Ringan Melakukan prosedur keamanan dan keselamatan sebelum menjalankan PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 63 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Kendaraan

2 Mengoprasikan 1 Mempersiapkan Angkutan Peti Operasi Kemas Kendaraan

2 Mengendarai Kendaraan 3 Melakukan manuver 4 Mengatur penekanan pedal gas 5 Mengatur penekanan pedal rem

6 Mengatur penekanan pedal kopling dan memindah tuas transmisi 3 Mematuhi 1 Melaksanakan Peraturan, standar Keamanan dan keamanan dan Keselamatan keselamatan Berlalu Lintas dalam mengemudi 2 Mengikuti petunjuk tata cara berlalu lintas 3 Merespon kondisi lalu lintas 4 Mengoprasikan 1 Mempersiapkan Angkutan Peti Pengoperasian Kemas Angkutan Peti Kemas 2 Mengendalikan Angkutan Peti Kemas 3 Mematuhi Peraturan, Keamanan dan Keselamatan Berlalu Lintas

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 64 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

4 Mengetahui Jenis dan Sifat barang yang di angkut

2 Pengemudi 1 Mempersiapkan 1 Melakukan dan Pembantu Pengoperasian pemeriksaan Pengemudi Angkutan Alat keadaan fisik Alat Berat Berat kendaraan termasuk kelengkapan kendaraan dan 2 peralatan

Melakukan pemeriksaan kelengkapan Administrasi : Berkaitan dengan 3 pengujian berkala dan perizinan angkutan 4 Menyiapkan berita acara serah terima 5 kendaraan

Melakukan Identifikasi dan Pemeliharaan Ringan

Melakukan prosedur keamanan dan keselamatan sebelum menjalankan Kendaraan 2 Mengoprasikan 1 Mempersiapkan Angkutan Alat Operasi Berat Kendaraan 2 Mengendarai Kendaraan 3 Melakukan manuver 4 Mengatur penekanan pedal gas

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 65 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

5 Mengatur penekanan pedal rem 6 Mengatur penekanan pedal kopling dan memindah tuas transmisi 3 Mematuhi 1 Melaksanakan Peraturan, standar Keamanan dan keamanan dan Keselamatan keselamatan Berlalu Lintas dalam mengemudi 2 Mengikuti petunjuk tata cara berlalu lintas 3 Merespon kondisi lalu lintas 4 Mengoprasikan 1 Mempersiapkan Mobil Angkutan Pengoperasian Alat Berat Mobil Angkutan Alat Berat 2 Mengendalikan Mobil Angkutan Alat Berat 3 Mematuhi Peraturan, Keamanan dan Keselamatan Berlalu Lintas 4 Mengetahui Jenis dan Sifat barang yang di angkut

3 Pengemudi 1 Mempersiapkan 1 Melakukan dan Pembantu Pengoperasian pemeriksaan Pengemudi Angkutan Barang keadaan fisik Angkutan Khusus kendaraan Barang termasuk Khusus kelengkapan kendaraan dan 2 peralatan

Melakukan pemeriksaan kelengkapan Administrasi : Berkaitan PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 66 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

dengan 3 pengujian berkala dan perizinan angkutan 4 Menyiapkan berita acara serah terima 5 kendaraan

Melakukan Identifikasi dan Pemeliharaan Ringan

Melakukan prosedur keamanan dan keselamatan sebelum menjalankan Kendaraan 2 Mengoprasikan 1 Mempersiapkan Angkutan Barang Operasi Khusus Kendaraan 2 Mengendarai Kendaraan 3 Melakukan manuver 4 Mengatur penekanan pedal gas 5 Mengatur penekanan pedal rem 6 Mengatur penekanan pedal kopling dan memindah tuas transmisi 3 Mematuhi 1 Melaksanakan Peraturan, standar Keamanan dan keamanan dan Keselamatan keselamatan Berlalu Lintas dalam mengemudi 2 Mengikuti petunjuk tata cara berlalu lintas 3 Merespon kondisi lalu PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 67 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

lintas

4 Mengoprasikan 1 Mempersiapkan Kendaraan Pengoperasian Angkutan Barang Kendaraan Khusus Angkutan Barang Khusus 2 Mengendalikan Kendaraan Angkutan Barang Khusus 3 Mematuhi Peraturan, Keamanan dan Keselamatan Berlalu Lintas 4 Mengetahui Jenis dan Sifat Barang di angkut

10. Standar akreditasi badan hukum/lembaga yang melakukan uji berkala kendaraan bermotor. Berdasarkan ketentuan pasal 143 ,Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan , yang wajib dilakukan uji berkala adalah mobil penumpang umum, mobil bus, mobil barang, kereta tempelan dan kereta gandengan yang dioperasikan di jalan, yang dilaksanakan oleh : a. unit pelaksana pengujian milik pemerintah kabupaten/kota; b. unit pelaksana agen tunggal pemegang merek yang mendapat izin dari menteri yang bertanggungjawab dibidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan; atau c. unit pelaksana pengujian swasta yang mendapat izin dari menteri yang bertanggungjawab di bidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 68 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Berdasarkan ketentuan pasal 160 PP no 55 tahun 2012 tentang Kendaraan, Unit Pelaksana Uji Berkala tersebut diatas wajib : a. melaksanakan pengujian sesuai dengan akreditasi dan sertifikasi; b. mempertahankan mutu pengujian yang diselenggarakan; c. membuat rencana dan pelaporan secara berkala setiap penyelenggara pengujian kepada menteri yang bertanggung jawab di bidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan; d. menggunakan peralatan pengujian; dan e. mengikuti tata cara pengujian.

Berdasarkan ketentuan pasal 161, setiap Unit Pelaksana Uji Berkala harus diakreditasi oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang sarana dan prasarana LLAJ dalam hal ini adalah Menteri Perhubungan.

Sertifikasi Kompetensi untuk tenaga penguji uji berkala kendaraan bermotor, tenaga pemeliharaan peralatan uji berkala kendaraan bermotor, tenaga kalibrasi peralatan uji berkala kendaraan bermotor, PPNS yang melakukan penyidikan pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ, pengelola terminal penumpang, dan pengelola terminal barang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 69 BAB V Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Sedangkan Sertifikasi Kompetensi untuk pengemudi angkutan umum, pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang berbahaya dan beracun, pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus, diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang mendapat izin dan terakreditasi dari Pemerintah.

Izin penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan mengemudi yang diberikan oleh Pemerintah dan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah.

Izin penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan mengemudi yang diberikan oleh Pemerintah Daerah dilaksanakan berdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh Menteri yang membidangi sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan serta Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Untuk Akreditasi Badan Hukum/Lembaga Sertifikasi Kompetensi dikeluarkan oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (UU 22 tahun 2009 pasal 78) dengan membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah di tetapkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan yang bekerjasama dengan Badan Nasional Standarisasi Profesi (BNSP), selaku Badan Sertifikasi Nasional.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB V - 70 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir BAB VI KONSEP STANDAR KOMPETENSI DI BIDANG SDM TRANSPORTASI JALAN DAN STANDAR AKREDITASI BADAN HUKUM/LEMBAGA YANG MELAKUKAN UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR

A. KONSEP BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN 1. Standar Kompetensi Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor. a. Dasar Hukum Acuan pokok dasar hukum yang digunakan untuk menyusun standar kompentensi penguji Uji Berkala adalah Undang- undang Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan, sebagaimana terlampir.

b. Tugas Tugas Pokok Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan tersebut diatas, maka dapat dirumuskan tugas pokok yang harus dilaksanakan dalam pengujian berkala adalah sebagai berikut : 1) Pemeriksaan Persyaratan Teknis, terdiri dari : a) Pemeriksaan visual, paling sedikit meliputi : i) nomor dan kondisi rangka Kendaraan Bermotor;

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 1 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

ii) nomor dan tipe motor penggerak; iii) kondisi tangki bahan bakar, corong pengisi bahan bakar, pipa saluran bahan bakar; iv) kondisi sistem converter kit bagi Kendaraan Bermotor yang menggunakan bahan bakar tekanan tinggi; v) kondisi dan posisi pipa pembuangan; vi) ukuran roda dan ban serta kondisi ban; vii) kondisi sistem suspensi; viii) kondisi sistem rem utama; ix) kondisi penutup lampu dan alat pemantul cahaya; x) kondisi panel instrumen pada dashboard Kendaraan; xi) kondisi kaca spion; xii) kondisi spakbor; xiii) bentuk bumper; xiv) keberadaan dan kondisi perlengkapan kendaraan; xv) rancangan teknis Kendaraan sesuai peruntukannya; xvi) keberadaan dan kondisi fasilitas tanggap darurat khusus untuk mobil bus; dan xvii) kondisi badan Kendaraan, kaca, engsel, tempat duduk, perisai kolong, pengarah angin untuk mobil barang bak muatan tertutup. b) Pengecekan manual, paling sedikit meliputi :

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 2 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

i) kondisi penerus daya; ii) sudut bebas kemudi; iii) kondisi rem parkir; iv) fungsi lampu dan alat pemantul cahaya; v) fungsi penghapus kaca; vi) tingkat kegelapan kaca; vii) fungsi klakson; viii) kondisi dan fungsi sabuk keselamatan; ix) ukuran Kendaraan; x) ukuran tempat duduk, bagian dalam Kendaraan, dan akses keluar darurat khusus untuk mobil bus.

Khusus untuk pemeriksaan persyaratan teknis terhadap kereta gandengan /tempelan paling sedikit meliputi : a. pengukuran berat; b. pengukuran dimensi; dan c. pemeriksaan konstruksi.

2) Pengujian persyaratan laik Jalan, paling sedikit meliputi pengujian : a) gas buang; b) tingkat kebisingan; c) kemampuan rem utama; d) kemampuan rem parkir; e) kincup roda depan; f) kemampuan pancar dan arah sinar lampu utama;

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 3 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

g) akurasi alat penunjuk kecepatan; dan h) kedalaman alur ban.

Khusus untuk pengujian laik jalan terhadap kereta gandengan/tempelan paling sedikit meliputi : a. uji kemampuan rem; b. kedalaman alur ban; dan c. uji sistem lampu.

3) Pengesahan hasil uji Pengesahan hasil uji pengujian berkala , adalah sebagai berikut : a) Kendaraan wajib uji yang dinyatakan lulus uji diberi bukti lulus uji berkala berupa kartu uji berkala dan tanda uji. b) Bagi kendaraan wajib uji yang tidak lulus uji diberi Surat Keterangan Tidak Lulus uji, yang disampaikan secara tertulis kepada pemilik dengan mencantumkan : i) item yang tidak lulus uji; ii) alasan tidak lulus uji; iii) perbaikan yang harus dilakukan; dan iv) waktu dan tempat dilakukan pengujian ulang.

c. Standar Kompetensi Berdasarkan ketentuan pasal 169 Peraturan pemerintah nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan, bahwa kompetensi penguji

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 4 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

diberikan berdasarkan tingkat keahlian, wewenang, dan tanggung jawab secara berjenjang. Bertitik tolak dari ketentuan tersebut maka, berikut akan diuraikan jenjang penguji dan serta urain tugas dan wewenang dan persyaratan kompetensi pada masing-masing jenjang yaitu sebagai berikut : 1) Penguji Pemula (pembantu penguji) Peran : Penguji pemula ini pada dasarnya adalah seseorang yang telah mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk menguji pada tingkat dasar, yang fungsi utamanya adalah membantu penguji pelaksana.

Rincian tugas : Sesuai dengan peran tersebut diatas, maka dapat dirumuskan rincian tugas yang harus dilaksanakan oleh penguji pemula yaitu sebagai berikut : I. menyiapkan alat uji kendaraan bermotor dengan memeriksa, menghidupkan, dan memastikan unjuk kerja alat uji :  kebisingan (noise);  radius putar;  unjuk kerja genset;  kompresor;  unjuk kerja alat uji kepekatan asap (smoke tester);  emisi gas buang (CO-HC tester); speedometer;  side slip;

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 5 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

 rem (brake tester);  axle load meter;  suspensi;  joint play detektor;  lampu utama (head light tester);  ABS system;  performansi kendaraan bermotor;  wheel alignment tester; II. Membuat laporan hasil pemeriksaan dan kesiapan peralatan uji kepada penguji atasannya. III. memeriksa kelengkapan administrasi uji berkala jenis kendaraan bermotor untuk:  uji pertama;  uji reguler; IV. memeriksa identitas kendaraan bermotor ; V. melakukan verifikasi/validasi persyaratan administrasi terhadap identitas kendaraan bermotor konfirmasi hasil verifikasi/validasi; VI. Melaporkan hasil pemeriksaan kelengkapan administratif dan kesesuaian identitas kendaraan; Melakukan pemeriksaan visual kendaraan wajib uji , meliputi :  nomor dan kondisi rangka Kendaraan Bermotor;  nomor dan tipe motor penggerak;  kondisi tangki bahan bakar, corong pengisi bahan bakar, pipa saluran bahan bakar;

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 6 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

 kondisi sistem converter kit bagi Kendaraan Bermotor yang menggunakan bahan bakar tekanan tinggi;  kondisi dan posisi pipa pembuangan;  ukuran roda dan ban serta kondisi ban;  kondisi sistem suspensi;  kondisi sistem rem utama;  kondisi penutup lampu dan alat pemantul cahaya;  kondisi panel instrumen pada dashboard Kendaraan;  kondisi kaca spion;  kondisi spakbor;  bentuk bumper;  keberadaan dan kondisi perlengkapan kendaraan;  rancangan teknis Kendaraan sesuai peruntukannya;  keberadaan dan kondisi fasilitas tanggap darurat khusus untuk mobil bus; dan . kondisi badan Kendaraan, kaca, engsel, tempat duduk, perisai kolong, pengarah angin untuk mobil barang bak muatan tertutup. . Melakukan pemeriksaan manual kendaraan wajib uji, meliputi :  kondisi penerus daya;  sudut bebas kemudi;  kondisi rem parkir;  fungsi lampu dan alat pemantul cahaya; PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 7 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

 fungsi penghapus kaca;  tingkat kegelapan kaca;  fungsi klakson;  kondisi dan fungsi sabuk keselamatan; VI. memeriksa dimensi :  panjang kendaraan bermotor (overall length);  lebar kendaraan bermotor (over all width);  tinggi kendaraan bermotor (over all height);  jarak sumbu roda kendaraan bermotor (wheel base);  julur depan kendaraan bermotor (front over hang);  julur belakang kendaraan bermotor (rear over hang);  jarak bebas/ terendah kendaraan bermotor (ground clearance);  jarak tempat duduk;  lebar pintu;  jarak lantai keatap bagian dalam kendaraan bermotor;  lebar gang;  panjang, lebar dan tinggi bak muatan;  lebar dan panjang jendela terlebar;  lebar dan tinggi pintu Membawa dan mengoperasikan kendaraan wajib uji selama pengujian.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 8 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Melaporkan hasil pemeriksaan pemenuhan persaratan teknis dan laik jalan kepada Penguji Pelaksana.

Standar Kompetensi : Untuk dapat menjadi Penguji Pemula, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : I. memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Mesin/Otomotif atau yang sederajat dalam bidang kendaraan bermotor atau untuk yang memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Listrik dan Sekolah Menengah Umum (SMU) Jurusan Paspal/IPA, dengan syarat wajib memiliki ijazah/sertifikat kursus otomotif; II. memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sekurang- kurangnya golongan B-1; III. telah mengikuti dan dinyatakan lulus pendidikan dan latihan dasar penguji kendaraan bermotor. IV. sehat jasmani dan rohani.

2) Penguji Pelaksana Peran : Penguji pelaksana ini pada adalah adalah seseorang yang telah mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pemeriksaan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor. Penguji Pelaksana ini mempunyai wewenang untuk

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 9 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

menentukan hasil uji masing-masing komponen dan melaporkan hasilnya kepada Penguji Penyelia.

Rincian tugas : Sesuai dengan peran tersebut diatas, maka dapat dirumuskan rincian tugas yang harus dilaksanakan oleh Penguji Pelakasana yaitu sebagai berikut : I. Memeriksa laporan kesiapan alat uji II. Melakukan pemeriksaan kesiapan secara random terhadap alat uji ; III. Melakukan kalibrasi internal terhadap alat uji yang ada di wilayah kerjanya; IV. Melakukan evaluasiterhadap laporan hasil pengujian terhadap pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan yang dilaksanakan secara visual dan manual. V. Melakukan uji emisi gas buang, meliputi :  menguji kepekatan asap gas buang;  menguji emisi gas buang (CO-HC); VI. Melakukan uji tingkat kebisingan , meliputi :  Tingkat kebisingan alat pembuangan ;  Fungsi dan tingkat kebisingan klakson. VII. Melakukan uji kemampuan rem uatama, meliputi :  menguji fungsi rem kendaraan bermotor (brake);  menguji efisiensi rem utama kendaraan bermotor;

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 10 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

VIII. Melakukan uji kemapuan rem parkir;  menguji rem parkir arah maju kendaraan bermotor;  menguji rem parkir arah mundur kendaraan bermotor IX. Melakukan uji kincup roda depan, meliputi :  menguji kincup roda depan (side slip);  menguji radius putar (turning radius) kekanan;  menguji radius putar kiri;  menguji perhitungan radius putar;  menguji posisi roda depan (wheel alignment) X. Melakukan uji kemampuan pancar dan arah sinar lampu utama, meliputi :  menguji lampu utama kendaraan bermotor kekuatan pancar lampu utama;  menguji penyimpangan (deviasi) lampu utama;  menguji lampu utama jauh kendaraan bermotor;  menguji lampu utama dekat kendaraan bermotor XI. Melakukan uji akurasi alat penunjuk kecepatan, meliputi :  Melakukan uji fungsi alat penunjuk kecepatan;  Melakukan uji akurasi alat penunjuk kecepatan PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 11 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

XII. Melakukan pengukuran kedalaman alur ban; XIII. menguji bagian bawah kendaraan bermotor (under carried) dengan pit; XIV. menguji bagian bawah kendaraan bermotor (under carried) sistem kemudi dengan joint play detector; XV. Melaporkan hasil pemeriksaan pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan setiap kendaraan wajib uji;

Standar Kompetensi : Untuk dapat menjadi Penguji Pelaksana, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Mesin/Otomotif atau yang sederajat dalam bidang kendaraan bermotor atau untuk yang memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Listrik dan Sekolah Menengah Umum (SMU) Jurusan Paspal/IPA, dengan syarat wajib memiliki ijazah/sertifikat kursus otomotif atau memiliki ijazah D- II PKB; b. pernah menjadi penguji pemula pengalaman/masa kerja di bidang pengujian kendaraan bermotor sekurang- kurangnya 2 (dua) tahun kecuali memiliki ijazah D-II PKB; c. telah mengikuti dan dinyatakan lulus uji kompetensi penguji ;

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 12 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

d. memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sekurang- kurangnya golongan B-1; e. sehat jasmani dan rohani.

3) Penguji Penyelia Peran : Peran utama penyelia adalah mengesahkan hasil uji berkala dan melakukan supervisi terhdap pelaksanaan tugas Penguj i Pelaksana dan Penguji Pemula . Rincian tugas : Sesuai dengan peran tersebut diatas, maka dapat dirumuskan rincian tugas yang harus dilaksanakan oleh Penyelia adalah sebagai berikut : I. menghitung dan menetapkan :  jumlah berat yang diizinkan;  jumlah daya angkut orang dan barang;  jumlah, muatan sumbu terberat (MST); II. menghitung dan penilaian kondisi teknis kendaraan bermotor berdasarkan hasil pemeriksaan fisik kendaraan bermotor yang dilakukan; III. menguji prestasi kendaraan bermotor dengan :  menyesuaikan beban alat uji (inersia alat uji) dengan kendaraan bermotor;  mengamati, mencatat dan melakukan perhitungan hasil;  mengamati grafik performansi kendaraan bermotor berdasarkan data hasil uji;

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 13 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

IV. menghitung power weight ratio; V. menghitung dan menetapkan jumlah berat yang diijinkan; VI. menghitung dan menetapkan :  daya angkut orang dan barang;  muatan sumbu terberat (mst);  kelas jalan yang akan dilalui; VII. menetapkan :  kelas jalan yang akan dilalui;  masa berlaku uji berkala berikutnya; VIII. melakukan evaluasi komprehensif terhadap pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan jalan; IX. mengesahkan hasil uji dengan : mengisi dan menandatangani buku uji dan memberikan tanda uji bagi kendaraan wajib uji yang dinyatakan lulus uji memberikan Surat Keterangan Tidak Lulus uji, bagi kendaraan wajib uji yang tidak lulus uji ; X. melakukan kalibrasi peralatan uji :  pengujian diesel smoke tester;  pengujian brake tester;  peralatan pengujian head light tester;  peralatan pengujian chasis dynamo meter;  peralatan pengujian flat track tire;  peralatan pengujian road wheel tester;  peralatan pengujian suspension tester;

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 14 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

 peralatan pengujian dynamic wheel alignment tester;  peralatan pengujian static wheel alignment tester;

Standar Kompetensi : Untuk dapat menjadi Penguji Penyelia, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Mesin/Otomotif atau yang sederajat dalam bidang kendaraan bermotor atau untuk yang memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Listrik dan Sekolah Menengah Umum (SMU) Jurusan Paspal/IPA, dengan syarat wajib memiliki ijazah/sertifikat kursus otomotif atau memiliki ijazah D-II PKB; b. pernah menjadi Penguji Pelaksana memiliki pengalaman/masa kerja di bidang pengujian kendaraan bermotor sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun ; atau memiliki ijazah D-III PKB; c. telah mengikuti dan dinyatakan lulus uji kompetensi Penguji Penyelia ; d. memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sekurang- kurangnya golongan B-1; e. sehat jasmani dan rohani.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 15 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

2. Standar Kompetensi Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor a. Dasar Hukum Ketentuan mengenai tenaga pemeliharaan peralatan uji berkala atau tugas-tugasnya dalam ketentuan peraturan perundang- undangan mengenai pengujian kendaraan bermotor ada yang dinyatakan secara eksplisit.

b. Tugas-tugas Tugas-tugas dalam rangka pemeliharaan peralatan uji berkala saat ini dirangkap oleh petugas-petugas yang ada dalam Unit Pengujian Berkala, pada umumnya dirangkap oleh penguji. Dalam studi ini tugas pemeliharaan peralatan uji menjadi tugas penguji pemula.

c. Standar Kompetensi Karena tugas-tugas pemeliharaan peralatan uji merupakan tugas penguji pemula maka persyaratan kompetensi petugas pemelihara peralatan uji identik dengan persyaratan kompetensi penguji pemula.

3. Standar Kompetensi Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor a. Dasar Hukum

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 16 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Ketentuan mengenai kalibrasi terhadap peralatan uji berkala telah diatur dalam pada pasal 167 , Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan, yaitu sebagai berikut : 1) Untuk menjamin keakurasian peralatan uji, peralatan uji harus dikalibrasi secara berkala 1 (satu) tahun sekali. 2) Kalibrasi peralatan uji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh menteri yang bertanggung jawab di bidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan. 3) Unit pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor yang tidak melakukan kalibrasi peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), hasil Uji Berkala yang dilakukan dinyatakan tidak sah. 4) Biaya kalibrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan kepada unit Uji Berkala Kendaraan Bermotor yang bersangkutan.

b. Tugas-tugas Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa petugas yang melakukan kalibrasi adalah petugas yang mendapat limpahan kewenangan dari Menteri Perhubungan, sehingga petugas tersebut bertindak untuk dan atas nama Menteri. Sehingga apabila urusan ini dilaksanakan petugas Pemerintah Daerah adalah dalam rangka dekonsentrasi. Dengan demikian tugas ini adalah tugas Kementrian

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 17 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Perhubungan yang dilaksanakan oleh pejabat yang ditunjuk oleh Menteri.

Tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh petugas kalibrasi adalah sebagai berikut : 1) Menyusun rencana pelaksanaan kalibrasi pada Unit Pelaksana Uji Berkala yang menjadi tanggung jawabnya setiap tahun. 2) Menyiapkan peralatan kalibrasi dan memastikan peralatan tersebut berfungsi sebagaimana mestinya ; 3) Melaksanakan kalibrasi pada Unit Pelaksana Uji Berkala, meliputi kegiatan : a) Melakukan inventarisasi peralatan uji yang dimiliki oleh Unit Pelaksana Uji Berkala; b) Melakukan pemeriksaan terhadap kondisi peralatan uji yang ada; c) Melakukan kalibrasi terhadap peralatan uji yang masih berfungsi; 4) Membuat berita acara Pelaksanaan Kalibrasi; 5) Menyampaikan saran tindak perbaikan terhadap peralatan uji yang keakurasian tidak memenuhi standar; 6) Membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan kalibrasi untuk setiap Unit Pengujian Berkala

c. Standar Kompetensi Standar kompentensi petugas kalibrasi ini, adalah sebagai berikut :

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 18 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

1) Pegawai Negeri Sipil yang memiliki pangkat Penata, golongan ruang III/c atau Penata Tingkat I golongan ruang III/d; 2) memiliki pengalaman/masa kerja di bidang pengujian kendaraan bermotor sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun ; 3) mempunyai kualifikasi penguji penyelia; 4) setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan (DP-3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; 5) sehat jasmani dan rohani.

4. Standar Kompetensi PPNS yang Melakukan Penyidikan Pelanggaran Ketentuan Pidana Undang-Undang LLAJ a. Dasar Hukum Dasar hukum yang mengatur secara khusus wewenang PPNS dibidang LLAJ, diatur berdasarkan Pasal 262 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan , yaitu mempunyai wewenang : 1) melakukan pemeriksaan atas pelanggaran persyaratan teknis dan laik jalan Kendaraan Bermotor yang pembuktiannya memerlukan keahlian dan peralatan khusus; 2) melakukan pemeriksaan atas pelanggaran perizinan angkutan orang dan/atau barang dengan Kendaraan Bermotor Umum;

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 19 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

3) melakukan pemeriksaan atas pelanggaran muatan dan/atau dimensi Kendaraan Bermotor di tempat penimbangan yang dipasang secara tetap; 4) melarang atau menunda pengoperasian Kendaraan Bermotor yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan; 5) meminta keterangan dari Pengemudi, pemilik Kendaraan Bermotor, atau Perusahaan Angkutan Umum atas pelanggaran persyaratan teknis dan laik jalan, pengujian Kendaraan Bermotor, dan perizinan; dan/atau 6) melakukan penyitaan surat tanda lulus uji dan/atau surat izin penyelenggaraan angkutan umum atas pelanggaran sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c dengan membuat dan menandatangani berita acara pemeriksaan

Wewenang tersebut diatas dapat dilaksanakan sepenuhnya oleh PPNS tanpa didampingi petugas Kepolisian Negara R.I di terminal dan alat penimbangan yang dipasang secara tetap atau lazim disebut Jembatan Timbang.

Selanjutnya pengaturan persyaratan untuk dapat diangkat sebagai PPNS yang berlaku secara umum diatur dalam pasal 3A Peraturan pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, calon harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 20 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

1) masa kerja sebagai pegawai negeri sipil paling singkat 2 (dua) tahun; 2) berpangkat paling rendah Penata Muda/golongan III/a; 3) berpendidikan paling rendah sarjana hukum atau sarjana lain yang setara; 4) bertugas di bidang teknis operasional penegakan hukum; 5) sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter pada rumah sakit pemerintah; 6) setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan pegawai negeri sipil paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan di bidang penyidikan. 7) mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan dibidang penyidikan. b. Tugas Berdasarkan ketentuan pasal 264 sampai dengan pasal 269 pada dasarnya meliputi pemeriksanaan kendaraan bermotor di jalan dan penindakan pelanggaran di bidang lalu lintas dan angkutan jalan dapat diuraikan tugas-tugas PPNS yaitu sebagai berikut : 1) Dalam rangka pemeriksanaan kendaraan bermotor di jalan, tugas PPNS dapat diuraikan sebagai berikut :  Memeriksa tanda bukti lulus uji bagi kendaraan wajib uji, meliputi :  kepemilikan;

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 21 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

 kesesuaian tanda bukti lulus uji dengan identitas Kendaraan Bermotor;  masa berlaku; dan  keaslian.  Memeriksa fisik Kendaraan Bermotor;  Pemenuhan persyaratan teknis, meliputi pemeriksaan : (1) susunan, terdiri atas:  rangka landasan;  motor penggerak; (2) sistem pembuangan; (3) sistem penerus daya; (4) sistem roda-roda; (5) sistem suspensi; (6) sistem alat kemudi; (7) sistem rem; (8) sistem lampu dan alat pemantul cahaya, terdiri atas: (10) komponen pendukung, terdiri atas: (11) Perlengkapan kendaraan bermotor selain sepeda motor, terdiri atas: (12) ukuran kendaraan bermotor; (13) karoseri, yang ditujukan atas badan kendaraan; (14) rancangan teknis kendaraan sesuai dengan peruntukannya; (15) pemuatan, ditujukan atas tata cara memuat orang dan/atau barang; dan

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 22 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

(16) penggandengan dan/atau penempelan Kendaraan Bermotor, ditujukan atas ketersediaan alat perangkai dan/atau ketersediaan roda kelima yang dilengkapi alat pengunci.  Pemenuhan persyaratan laik jalan , meliputi pemeriksaan : (1) emisi gas buang; (2) kebisingan suara; (3) efisiensi sistem rem utama; (4) efisiensi sistem rem parkir; (5) kincup roda depan; (6) suara klakson; (7) daya pancar dan arah sinar lampu utama; (8) radius putar; (9) akurasi alat penunjuk kecepatan; (10) kesesuaian kinerja roda dan kondisi ban; dan/atau (11) kesesuaian daya mesin penggerak terhadap berat kendaraan.  daya angkut dan/atau cara pengangkutan barang; dan/atau Pemeriksaan daya angkut dan/atau cara pengangkutan barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf d meliputi: a) jumlah berat yang diizinkan atau jumlah berat kombinasi yang diizinkan pada setiap

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 23 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Kendaraan Bermotor, kereta gandengan, atau kereta tempelan; dan b) tata cara pengangkutan barang.  izin penyelenggaraan angkutan. Pemeriksaan dokumen perizinan penyelenggaraan angkutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf e meliputi pemeriksaan atas dokumen perizinan dan dokumen angkutan orang atau angkutan barang yang diwajibkan dalam izin. Pemeriksaan atas dokumen perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: 1) dokumen perizinan penyelenggaraan angkutan dalam trayek; 2) dokumen perizinan penyelenggaraan angkutan tidak dalam trayek; dan 3) dokumen perizinan penyelenggaraan angkutan barang khusus dan alat berat. Pemeriksaan atas dokumen angkutan orang yang diwajibkan dalam izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: 1) tiket penumpang umum; 2) tanda pengenal bagasi; dan 3) manifes. Pemeriksaan atas dokumen angkutan barang yang diwajibkan dalam izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: 1) surat perjanjian pengangkutan; dan

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 24 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

2) surat muatan barang. 2) Penindakan Pelanggaran Lalu lintas dan Angkutan Jalan  Dasar Penindakan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan didasarkan atas hasil: 1) temuan dalam proses Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan; 2) laporan; dan/atau 3) rekaman peralatan elektronik.  Penggolongan tata acara penindakan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang dilaksanakan oleh PPNS dilaksanalkan dengan berdasarkan tata acara pemeriksaan cepat, yang dapat dgolongkan menjadi : 1) Tata acara pemeriksaan tindak pidana ringan atas pelanggaran lalu lintas dan Angkutan Jalan dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2) Tata acara pemeriksaan tindak pidana pelanggaran tertentu terhadap Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dilaksanakan dengan menerbitkan Surat Tilang. Penerbitan Surat Tilang tersebut diatas dilakukan dengan pengisian dan penandatanganan Belangko Tilang yang paling sedikit berisi tentang :  identitas pelanggar dan Kendaraan Bermotor yang digunakan;

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 25 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

 ketentuan dan pasal yang dilanggar;  hari, tanggal, jam, dan tempat terjadinya pelanggaran;  barang bukti yang disita;  jumlah uang titipan denda ke bank;  tempat atau alamat dan/atau nomor telpon pelanggar;  pemberian kuasa;  penandatanganan oleh pelanggar dan Petugas Pemeriksa;  berita acara singkat penyerahan Surat Tilang kepada pengadilan;  hari, tanggal, jam, dan tempat untuk menghadiri sidang pengadilan; dan  catatan petugas penindak. Isi Belangko Tilang tersebut hanya dapat diisi bagi pelanggar lalu lintas dan angkutan jalan yang tidak menghadiri sidang.

c. Standar kompetensi Persyaratan untuk dapat diangkat sebagai PPNS yang berlaku secara umum diatur dalam pasal 3A Peraturan pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, calon harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 26 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

1) masa kerja sebagai pegawai negeri sipil paling singkat 2 (dua) tahun; 2) berpangkat paling rendah Penata Muda/golongan III/a; 3) berpendidikan paling rendah sarjana hukum atau sarjana lain yang setara; 4) bertugas di bidang teknis operasional penegakan hukum; 5) sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter pada rumah sakit pemerintah; 6) setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan pegawai negeri sipil paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan di bidang penyidikan. 7) mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan dibidang penyidikan.

Dengan memenuhi persyaratan dimaksud seorang calon secara administratif telah persyaratan , namun calon dimaksud belum menjamin kompetensi teknis dapat terpenuhi. Untuk keperluan tersebut maka pendidikan dan pelatihan di bidang penyidikan dimasukkan materi bidang teknis bidang LLAJ yang diperlukan bagi seorang penyidik, yaitu sebagai berikut : a. Persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor; b. Pengujian kendaraan bermotor; c. Pengawasan muatan d. Pengoperasian terminal; e. Perizinan angkutan umum;

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 27 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

5. Standar Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum a. Dasar Hukum 1) Berdasarkan undang-undang no 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi dan Kompetensi mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan termasuk dalam hal ini Pengemudi Angkutan Umum. 2) PP no 44 tahun 1993 tentang Kendaraan Bermotor dan Pengemudi.

b. Tugas Tugas Pokok Kewajiban Pemegang Sertifikat Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum 1) Pemegang Kompetensi Tenaga Pengemudi Angkutan Umum dalam melaksanakan tugas wajib membawa tanda pengenal (smart card) sebagai Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum 2) Untuk menjaga kompetensi, Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum harus : a) meningkatkan kemampuan sebagai Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum (dalam bentuk mengikuti pelatihan penyegaran, seminar atau lokakarya di bidang tugasnya minimal sekali dalam 2 tahun).

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 28 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

b) Penyelenggara Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum wajib membantu pelaksanaan pengujian calon pengemudi.

c) Standar Kompetensi 1) Persyaratan Kompetensi Pengemudi AKAP Persyaratan untuk mendapat Sertifikat Kompetensi Pengemudi AKAP meliputi : a) pria atau wanita; b) sehat jasmani dan rohani; c) memiliki SIM B1 Umum minimum usia 22 tahun ; d) Surat penugasan dari perusahaan angkutan e) pendidikan minimal SLTA f) lulus pendidikan latihan (tes mengemudikan kendaraan, kemampuan berbahasa asing dan kepribadian) g) mengajukan permohonan tertulis; h) dapat menulis dan membaca huruf latin; i) memiliki pengetahuan yang cukup mengenai peraturan lalu lintas jalan dan teknik dasar kendaraan bermotor; j) memiliki ketrampilan mengemudikan kendaraan bermotor; k) memiliki pengetahuan mengenai: pelayanan angkutan umum; jaringan jalan dan kelas jalan; pengujian kendaraan bermotor; tata cara mengangkut orang.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 29 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

2) Persyaratan Kompetensi Pengemudi Angkutan Parawisata : Persyaratan untuk mendapat Sertifikat Kompetensi Pengemudi Angkutan Parawisata meliputi : a) pria atau wanita; b) sehat jasmani dan rohani; c) memiliki SIM B1 Umum minimum usia 22 tahun untuk Pengemudi Angkutan Parawisata ;. d) Surat penugasan dari perusahaan angkutan e) pendidikan minimal SLTA f) lulus pendidikan latihan (tes mengemudikan kendaraan,kemampuan berbahasa asing dan kepribadian) g) mengajukan permohonan tertulis; h) dapat menulis dan membaca huruf latin; i) memiliki pengetahuan yang cukup mengenai peraturan lalu lintas jalan dan teknik dasar kendaraan bermotor; j) memiliki ketrampilan mengemudikan kendaraan bermotor; k) lulus ujian teori dan praktek; l) memiliki pengetahuan mengenai: pelayanan angkutan umum; jaringan jalan dan kelas jalan; pengujian kendaraan bermotor; tata cara mengangkut orang ; m) Mengetahui daerah-daerah Parawisata sebagai tujuan wisata.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 30 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

n) Memiliki engetahuan berbahasa asing (minimal bahasa Inggris) 3) Persyaratan Kompetensi Pengemudi Taksi Persyaratan untuk mendapat Sertifikat Kompetensi Pengemudi TAKSI meliputi : a) pria atau wanita; b) sehat jasmani dan rohani; c) memiliki SIM A Umum usia minimal 20 tahun ;. d) Surat penugasan dari perusahaan angkutan e) Pendidikan minimal SLTA f) lulus pendidikan latihan (tes mengemudikan kendaraan,kemampuan berbahasa asing dan kepribadian) g) mengajukan permohonan tertulis; h) dapat menulis dan membaca huruf latin; i) memiliki pengetahuan yang cukup mengenai peraturan lalu lintas jalan dan teknik dasar kendaraan bermotor; j) memiliki ketrampilan mengemudikan kendaraan bermotor; k) lulus ujian teori dan praktek; l) memiliki pengetahuan mengenai: pelayanan angkutan umum; jaringan jalan dan kelas jalan; pengujian kendaraan bermotor; tata cara mengangkut orang ; m) memiliki pengetahuan berbahasa asing (minimal bahasa Inggris)

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 31 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

4) Persyaratan Kompetensi Pengemudi Angkutan Massal Persyaratan untuk mendapat Sertifikat Kompetensi Pengemudi Angkutan Massal meliputi : a) pria atau wanita; b) sehat jasmani dan rohani; c) memiliki SIM B1 Umum minimum usia 22 tahun untuk Pengemudi Angkutan Massal. d) Surat penugasan dari perusahaan angkutan e) pendidikan minimal SLTA f) lulus pendidikan latihan (tes mengemudikan kendaraan,kemampuan berbahasa asing dan kepribadian) g) mengajukan permohonan tertulis; h) dapat menulis dan membaca huruf latin; i) memiliki pengetahuan yang cukup mengenai peraturan lalu lintas jalan dan teknik dasar kendaraan bermotor; j) memiliki ketrampilan mengemudikan kendaraan bermotor; k) lulus ujian teori dan praktek; l) memiliki pengetahuan mengenai: pelayanan angkutan umum; jaringan jalan dan kelas jalan; pengujian kendaraan bermotor; tata cara mengangkut orang ; m) Memiliki kemampuan berbahasa asing (minimal bahasa Inggris)

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 32 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

n) Mengtahui rute jalur-jalur khusus angkutan massal.

6. Standar Kompetensi Pengelola Terminal Penumpang a. Dasar Hukum Ketentuan yang dapat dijadikan landasan berpijak untuk menyusun standar kompetensi pengelola terminal penumpang dikembangkan dari ketentuan-ketentuan sebagai berikut : (1) UU no 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan pasal 33 ayat (1) ditegaskan bahwa untuk menunjang kelancaran perpindahan orang dan/atau barang serta keterpaduan antara intermoda dan antarmoda (2) Berdasarkan pasal 39 ; a) Lingkungan kerja Terminal merupakan daerah yang diperuntukkan bagi fasilitas Terminal. b) Lingkungan kerja Terminal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelola oleh penyelenggara Terminal dan digunakan untuk pelaksanaan pembangunan, pengembangan, dan pengoperasian fasilitas Terminal. c) Lingkungan kerja Terminal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan peraturan daerah kabupaten/kota, khusus Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 33 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Bertitik tolak dari ketentuan tersebut diatas berikut akan diuraikan dijadikan landasan berpijak untuk merumuskan tugas-tugas pengelola terminal.

b. Tugas-tugas Tugas pengelola terminal penumpang pada dasarnya adalah mengoperasikan terminal penumpang yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota, dan khusus untuk DKI Jakarta oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pengoperasian terminal dimaksud meliputi kegiatan : 1) Perencanaan,meliputi penyusunan rencana : a) Pemanfaatan fasilitas utama dan fasilitas penunjang; b) Pengaturan kedatangan dan pemberangkatan angkutan umum yang masuk terminal; c) Pengaturan lalu lintas di area terminal; d) Pengaturan parkir di area terminal; e) Pengaturan petugas terminal 2) Pelaksanaan, meliputi : a) Mencatat kedatangan kendaraan angkutan umum yang masuk terminal; b) Mengatur antrian tunggu dan keberangkatan; c) Mengatur lalu lintas kendaraan angkutan umum di lingkungan kerja terminal d) Mengatur keberangkatan; e) pemberitahuan waktu pemberangkatan kendaraan umum kepada penumpang dan informasi lainnya;

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 34 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

f) Memerintahkan keberangkatan setelah dipastikan kendaraan memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan serta perijinan; g) Mencatat waktu keberangkatan dan faktor muat setiap kendaraan h) Penyusunan laporan kinerja terminal, meliputi :  jumlah kendaraan dan penumpang yang datang dan berangkat, setiap trayek  pencatatan jumlah pelanggaran;  mutu pelayanan terminal, meliputi :  pelayanan keberangkatan dan keberangkatan;  pelayanan parkir;  pelayanan terhadap pengunjung;  pelayanan kepada penumpang.  pencatatan faktor muat i) pemungutan jasa pelayanan terminal penumpang; 3) Pengawasan operasional terminal, meliputi : a) pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi kendaraan, meliputi lain:  dokumen perizinan angkutan umum;  keabsahan kartu pengawasan;  masa berlaku dokumen perjalanan;  dokumen perizinan kendaraan yang digantikan jika kendaraan cadangan;  keabsahan dan masa berlaku buku uji. b) pemeriksaan fisik kendaraan bermotor, yang meliputi:  persyaratan teknis dan laik jalan; PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 35 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

 fasilitas tanggap darurat kendaraan bermotor umum;  fasilitas penyandang cacat, usia lanjut, anak-anak dan wanita hamil;  identitas kendaraan yang meliputi antara lain; nama perusahaan, papan trayek dan jenis pelayanan. c) pemeriksaan awak kendaraan bermotor umum yang meliputi antara lain:  pemeriksaan tanda pengenal dan seragam;  pemeriksaan kondisi kesehatan dan fisik. d) pengawasan ketertiban terminal yang meliputi :  pemanfaatan fasilitas utama terminal;  pemanfaatan fasilitas penunjang terminal;  ketertiban dan kebersihan fasilitas umum;  keamanan di dalam terminal.

c. Standar Kompetensi Pengoperasian terminal penumpang dilakukan oleh pengelola terminal yang terdiri dari : 1) Kepala Terminal, selaku pimpinan, dipersyaratkan memiliki kompetensi : a) manajemen pengelolaan terminal melalui pendidikan di bidang terminal; dan b) manajemen angkutan melalui pendidikan di bidang angkutan; c) berpangkat paling rendah Penata Muda Tingkat /golongan III/b;

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 36 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

d) pengalaman bertugas di bidang lalu lintas dan angkutan jalan paling sedikit 3 (tiga) tahun. 2) Petugas Administratif, selaku pembantu Kepala terminal, untuk menangani tugas-tugas adminitrasi terminal (termasuk memungut jasa terminal), dipersyaratkan memiliki kompetensi : a) manajemen perkantoran b) sistem informasi manajemen; c) berpangkat paling rendah Pengatur Muda Tingkat I /golongan II/b; 3) Petugas Operasional, selaku pembantu Kepala Terminal, untuk menangani tugas-tugas operasional di lapangan , dipersyaratkan meiliki kompetensi : a) manajemen pengelolaan terminal melalui pendidikan di bidang terminal; dan b) manajemen dan rekayasa lalu lintas melalui pendidikan di bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas c) berpangkat paling rendah Pe3ngatur Muda Tingkat I /golongan II/b; 4) PPNS dibidang LLAJ, selaku pembantu Kepala Terminal dan dibantu oleh PPNS dibidang LLAJ untuk menangani tugas penyidikan pelanggaran di bidang LLAJ dipersyaratkan memiliki komptensi selaku PPNS di bidang LLAJ.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 37 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

7. Standar Kompetensi Pengelola Terminal Barang a. Dasar Hukum Ketentuan yang dapat dijadikan landasan berpijak untuk menyusun standar kompetensi pengelola terminal barang juga dikembangkan dari ketentuan-ketentuan sebagai berikut : (1) Berdasarkan uu no 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan pasal 33 ayat (1) ditegaskan bahwa untuk menunjang kelancaran perpindahan orang dan/atau barang serta keterpaduan antara intermoda dan antarmoda (2) Berdasarkan pasal 39 ; a) Lingkungan kerja Terminal merupakan daerah yang diperuntukkan bagi fasilitas Terminal. b) Lingkungan kerja Terminal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelola oleh penyelenggara Terminal dan digunakan untuk pelaksanaan pembangunan, pengembangan, dan pengoperasian fasilitas Terminal. c) Lingkungan kerja Terminal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan peraturan daerah kabupaten/kota, khusus Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi. Bertitik tolak dari ketentuan tersebut diatas berikut akan diuraikan dijadikan landasan berpijak untuk merumuskan tugas-tugas pengelola terminal.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 38 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

b. Tugas-tugas Tugas pengelola terminal barang untuk umum pada dasarnya adalah mengoperasikan terminal barang untuk umum yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota, dan khusus untuk DKI Jakarta oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pengoperasian terminal dimaksud meliputi kegiatan : 1) Perencanaan,meliputi penyusunan rencana :  Pemanfaatan fasilitas utama dan fasilitas penunjang;  Pengaturan kedatangan dan pemberangkatan mobil barang yang masuk terminal;  Pengaturan lalu lintas di area terminal;  Pengaturan parkir di area terminal;  Pengaturan petugas terminal 2) Pelaksanaan, meliputi :  Mencatat kedatangan mobil barang yang masuk terminal;  Mengatur antrian tunggu dan keberangkatan;  Mengatur lalu lintas mobil barang di lingkungan kerja terminal  Mengatur keberangkatan;  Memerintahkan keberangkatan setelah dipastikan kendaraan memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan serta perijinan;  Melakukan penimbangan mobil barang dan muatannya;  Mencatat waktu keberangkatan , juenis dan jumlah muatan serta tujuan perjalanan. PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 39 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

 Penyusunan laporan kinerja terminal, meliputi :  jumlah kendaraan yang datang dan berangkat;  mencatat jenis, jumlah muatan , serta asal dan tujuan perjalanan;  pencatatan jumlah pelanggaran;  mutu pelayanan terminal, meliputi : I. pelayanan keberangkatan dan kedatangan; II. pelayanan parkir; III. pelayanan terhadap pengunjung;  pemungutan jasa pelayanan terminal barang; 3) Pengawasan operasional terminal, meliputi :  pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi kendaraan, meliputi lain:  surat muatan  keabsahan dan masa berlaku buku uji.  pemeriksaan fisik kendaraan bermotor, yang meliputi:  persyaratan teknis dan laik jalan;  identitas kendaraan yang meliputi antara lain; nama perusahaan, papan trayek dan jenis pelayanan.  pengawasan ketertiban terminal barang yang meliputi :  pemanfaatan fasilitas utama terminal;  pemanfaatan fasilitas penunjang terminal;  ketertiban dan kebersihan fasilitas umum;  keamanan di dalam terminal.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 40 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

c. Standar Kompetensi Pengoperasian terminal barang dilakukan oleh pengelola terminal yang terdiri dari : 1) Kepala Terminal, selaku pimpinan, dipersyaratkan memiliki kompetensi :  manajemen pengelolaan terminal barang melalui pendidikan di bidang terminal; dan  manajemen angkutan barang melalui pendidikan di bidang angkutan;  berpangkat paling rendah Penata Muda Tingkat I /golongan III/b;  pengalaman bertugas di bidang lalu lintas dan angkutan jalan paling sedikit 3 (tiga) tahun. 2) Petugas Administratif, selaku pembantu Kepala terminal, untuk menangani tugas-tugas adminitrasi terminal (termasuk memungut jasa terminal), dipersyaratkan memiliki kompetensi :  manajemen perkantoran  sistem informasi manajemen;  berpangkat paling rendah Pengatur Muda Tingkat I /golongan II/b; 3) Petugas Operasional, selaku pembantu Kepala Terminal, untuk menangani tugas-tugas operasional di lapangan , dipersyaratkan meiliki kompetensi :  manajemen pengelolaan terminal barang melalui pendidikan di bidang terminal; dan

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 41 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

 manajemen dan rekayasa lalu lintas melalui pendidikan di bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas  berpangkat paling rendah Penata Muda Tingkat I /golongan II/b; 4) PPNS dibidang LLAJ, selaku pembantu Kepala Terminal dan dibantu oleh PPNS dibidang LLAJ untuk menangani tugas penyidikan pelanggaran di bidang LLAJ dipersyaratkan memiliki komptensi selaku PPNS di bidang LLAJ.

8. Standar Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun (B3) a. Dasar Hukum 1) Berdasarkan undang-undang no 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi dan Kompetensi mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan termasuk dalam hal ini Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan barang Berbahaya dan Beracun. 2) UU no 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 3) Kep Dirjen Perhubungan Darat no 725/AJ- 302/DRJD/2004

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 42 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

b. Tugas Pokok Kewajiban Pemegang Sertifikat Tenaga Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun : 1) Pemegang Kompetensi Tenaga Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun dalam melaksanakan tugas wajib membawa tanda pengenal (smart card) sebagai Tenaga Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun. 2) Untuk menjaga kompetensi, Tenaga yang memiliki Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun harus :  meningkatkan kemampuan sebagai Tenaga Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun (dalam bentuk mengikuti pelatihan penyegaran, seminar atau lokakarya di bidang tugasnya minimal sekali dalam 2 tahun).  Mengetahui dan mempelajari Jenis dan Sifat Barang Berbahaya dan Beracun yang akan diangkut/dibawa.  Penyelenggara Tenaga Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun wajib membantu pelaksanaan pengujiankompetensi.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 43 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

c. Standar Kompetensi Pengemudi kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun (B3) wajib memenuhi persyaratan umum dan persyaratan khusus. 1) Persyaratan umum meliputi :  memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan golongan dan kendaraan yang dikemudikannya;  memiliki pengetahuan mengenai jaringan jalan dan kelas jalan;  kelaikan kendaraan bermotor tata cara mengangkut barang B3 2) Persyaratan khusus meliputi :  memiliki pengetahuan mengenai bahan berbahaya yang diangkutnya, seperti klasifikasi, sifat dan karakteristik bahan berbahaya;  memiliki pengetahuan mengenai bagaimana mengatasi keadaan jika terjadi suatu kondisi darurat, seperti cara menanggulangi kecelakaan;  memiliki pengetahuan dan keterampilan mengenai tata carapengangkutan bahan berbahaya, seperti pengemudian secara aman, pemeriksaan kesiapan kendaraan, hubungan muatan dengan pengendalian kendaraan, persepsi keadaan bahaya /darurat;  memiliki pengetahuan mengenai ketentuan pengangkutan bahan berbahaya, seperti penggunaan plakat, label dan simbol bahan berbahaya;

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 44 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

 memiliki kemampuan psikologi yang lebih tinggi daripada pengangkut bahan / komoditi yang tidak berbahaya, seperti tidak mudah panik, sabar, bertanggung jawab, tidak mudah jenuh menghadapi pekerjaan dan situasi yang monoton;  memiliki fisik yang sehat dan tangguh. Pemenuhan persyaratan khusus dibuktikan dengan : Sertifikat, yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat untuk persyaratan khusus. butir 1, 2, 3 dan 4, Surat Keterangan Dokter, untuk persyaratan khusus butir 5 dan 6. Untuk mendapatkan sertifikat, pengemudi harus telah mengikuti pelatihan mengenai tata cara pengangkutan, pemuatan, pembongkaran, penggunaan alat-alat K3 dan penanggulangan dalam keadaan darurat yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat.. Pembantu pengemudi bertugas memberikan bantuan yang diperlukan kepada pengemudi agar pengangkutan B3 dapat dilaksanakan sesuai kaidah keselamatan, keamanan dan kesehatan kerja dan tidak diizinkan mengemudi kendaraan.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 45 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

 Pembantu pengemudi kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun (B3) wajib memenuhi persyaratan : a. memiliki pengetahuan mengenai bahan berbahaya yang diangkutnya, seperti klasifikasi, sifat dan karakteristik bahan berbahaya; b. memiliki pengetahuan mengenai bagaimana mengatasi keadaan jika terjadi suatu kondisi darurat, seperti cara menanggulangi kecelakaan; c. memiliki pengetahuan mengenai ketentuan pengangkutan bahan berbahaya, seperti penggunaan plakat, label dan simbol bahanberbahaya d. memiliki kemampuan psikologi yang lebih tinggi daripada pengangkut bahan / komoditi yang tidak berbahaya, seperti tidak mudah panik, sabar, bertanggung jawab, tidak mudah jenuh menghadapi pekerjaan dan situasi yang monoton. e. memiliki fisik yang sehat dan tangguh. Pemenuhan persyaratan diatas, dibuktikan dengan : Sertifikat, yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat untuk persyaratan khusus butir 1,2, dan 3. Surat Keterangan Dokter, untuk persyaratan khusus butir 4 dan 5 Untuk mendapatkan sertifikat, pembantu pengemudi harus telah mengikuti pelatihan mengenai tata cara pengangkutan, pemuatan, pembongkaran, penggunaan alat-alat K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan penanggulangan

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 46 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

dalam keadaan darurat yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal.

Untuk kesehatan dan keselamatan kerja, pengemudi dan pembantu pengemudi kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun (B3) wajib dilengkapi peralatan pelindung diri, meliputi :  Pelindung pernafasan / masker;  Pelindung anggota badan;  Helm;  Kacamata pengaman;  Sarung tangan, baik dengan bahan karet, kain ataupun kulit sesuaibahan berbahaya dan beracun (B3) yang ditangani;  Sepatu pengaman;  Pakaian kerja.

9. Standar Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat Berat, dan Barang Khusus a. Dasar Hukum 1) Berdasarkan undang-undang no 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi dan Kompetensi mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan termasuk didalamnya Pengemudi dan

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 47 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas, A;lat Berat, dan Barang Khusus. 2) Keputusan Menteri Perhubungan No KM 69 tahun 1993 tentang penyelenggaraan angkutan barang di jalan.

b. Tugas Tugas Pokok Kewajiban Pemegang Sertifikat Tenaga Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat Berat dan Barang Khusus. 1) Pemegang Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat Berat dan Barang Khusus dalam melaksanakan tugas wajib membawa tanda pengenal (smart card) sebagai Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum 2) Untuk menjaga kompetensi, Tenaga Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat Berat dan Barang Khusus harus :  meningkatkan kemampuan sebagai Tenaga yang memilki Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat Berat dan Barang Khusus (dalam bentuk mengikuti pelatihan penyegaran, seminar atau lokakarya di bidang tugasnya minimal sekali dalam 2 tahun).  Mengetahui dan mempelajari barang yang akan diangkut/dibawa.  Penyelenggara Tenaga Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 48 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Berat dan Barang Khusus wajib membantu pelaksanaan pengujian.

c. Standar Kompetensi Persyaratan Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat Berat dan Barang Khusus untuk mendapat Sertifikat Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum adalah : 1) pria atau wanita; 2) sehat jasmani dan rohani; 3) memiliki SIM B1 Umum untuk Pengemudi dan Angkutan Peti Kemas, Alat Berat dan Barang Khusus, usia minimal 22 tahun 4) memiliki SIM A Umum untuk Pembantu Pengemudi usia minimal 20 tahun. 5) Surat penugasan dari perusahaan. 6) Pendidikan minimal SLTA 7) lulus pendidikan latihan:

Untuk memperoleh buku Sertifikat Tenaga Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat Berat dan Barang Khusus dan tanda pengenal (smart card) dikenakan biaya sesuai dengan ketentuan perundang- undangan yang berlaku.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 49 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

10. Standar Akreditasi Badan Hukum/Lembaga yang Melakukan Uji Berkala Kendaraan Bermotor a. Lingkup Kegiatan dan Lembaga yang melaksanakan Uji Berkala Berdasarkan ketentuan pasal 143 ,Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan , yang wajib dilakukan uji berkala adalah mobil penumpang umum, mobil bus, mobil barang, kereta tempelan dan kereta gandengan yang dioperasikan di jalan, yang dilaksanakan oleh : 1) unit pelaksana pengujian milik pemerintah kabupaten/kota; 2) unit pelaksana agen tunggal pemegang merek yang mendapat izin dari menteri yang bertanggungjawab dibidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan; atau 3) unit pelaksana pengujian swasta yang mendapat izin dari menteri yang bertanggungjawab di bidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan.

b. Tugas dan kewajiban Berdasarkan ketentuan pasal 160 PP no 55 tahun 2012 tentang Kendaraan, Unit Pelaksana Uji Berkala tersebut diatas wajib : 1) melaksanakan pengujian sesuai dengan akreditasi dan sertifikasi; 2) mempertahankan mutu pengujian yang diselenggarakan; 3) membuat rencana dan pelaporan secara berkala setiap penyelenggara pengujian kepada menteri yang

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 50 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

bertanggung jawab di bidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan; 4) menggunakan peralatan pengujian; dan 5) mengikuti tata cara pengujian.

c. Standar Akreditasi Berdasarkan ketentuan pasal 161, setiap Unit Pelaksana Uji Berkala harus diakreditasi oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang sarana dan prasarana LLAJ dalam hal ini adalah menteri Perhubungan. Untuk memperoleh akreditasi, unit pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor harus memenuhi persyaratan standar sebagai berikut : 1) Lokasi Lokasi unit pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor paling sedikit harus memenuhi persyaratan:  terletak pada lokasi yang mudah dijangkau oleh pemilik Kendaraan Bermotor;  sesuai dengan rencana umum tata ruang daerah;  memenuhi hasil analisis dampak lalu lintas; dan  memiliki atau menguasai area tanah sesuai dengan kebutuhan. 2) Kompetensi penguji Kendaraan Bermotor; Sekurang-kurangnya memiliki :  Penyelia 1 (satu) orang;  Penguji Pelaksana 4 (empat) orang penguji pelaksana;

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 51 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

 Penguji Pemula 8 (delapan) orang penguji pemula. 3) Standar peralatan pengujian Setiap Unit Pengujian sekurang-kurangnya memiliki peralatan uji :  alat uji emisi gas buang;  alat uji kebisingan;  alat uji rem;  alat uji lampu;  alat uji kincup roda depan;  alat uji penunjuk kecepatan;  alat pengukur kedalaman alur ban;  alat pengukur berat;  alat pengukur dimensi;  alat uji daya tembus cahaya pada kaca;  kompresor udara;  generator set; dan  peralatan bantu. 4) Keakurasian peralatan pengujian Kendaraan Bermotor Telah dilakukan aklibrasi paling lam 6 bulan dan hasilnya sesuai dengan standar 5) Sistem dan tata cara pengujian; dan Sistem dan tatacara pengujian sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh menteri Perhubungan 6) Sistem informasi Uji Berkala Kendaraan Bermotor. Sistem informasi Uji Berkala Kendaraan Bermotor, yang wajib diselenggarakan di setiap Unit Pelaksana Uji Berkala adalah : PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 52 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

 Sistem informasi untuk Publik Sistem infomasi untuk publik terdiri dari :  Fasilitas publikasi dalam wujud phisik berupa papan informasi atau media informasi lainnya yang berisikan prosedur Uji Berkala Kendaraan Bermotor, yang ditempatkan pada tempat yang mudah terlihat dan dapat dibaca oleh pemohon pada kantor Unit Pelaksana Uji Berkala.  website yang dikelola oleh Unit Pelaksana Uji Berkala yang berisi informasi yang diperlukan oleh publik seperti kendaraan wajib uji yang habis masa berlakunya uji, biaya uji, pendaftaran, nomor antrian, dan jadwal uji serta dapat diakses oleh masyarakat.  Sistem Informasi Untuk Kepentingan Pelaksanaan Uji Berkala. Sistem informasi yang diselenggarakan untuk kepentingan pelaksanaan uji berkala sekurang- kurangnya :  harus terhubung dan terintegrasi dengan sistem informasi uji berkala pada kementerian perhubungan yang bertanggungjawab di bidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan ;  berbasis web;  piranti keras dan piranti lunak sesuai dengan standar yang ditetapkan Menteri Perhubungan

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 53 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

B. KONSEP PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA DI BIDANG SDM TRANSPORTASI JALAN 1. Pemetaan di Bidang SDM Transportasi Jalan (LLAJ) a. Lalu lintas jalan : (1) Regulator (perencana dan perumus kebijakan lalu lintas di ruas jalan); (2) Perekayasa dan analis sistim lalu lintas (perlengkapan jalan, ATCS, ITS, andalalin, evaluasi, perekayasaan, tindakan koreksi); (3) Pelaksana manajemen operasional; (4) Penyuluh / pendidik lalu lintas; (5) Pengemudi perorangan termasuk pengemudi angkutan B3 untuk kepentingan sendiri; (6) Instruktur calon pengemudi; (7) Penegak hukum LLAJ (PPNS bidang LLAJ dan POLRI). b. Angkutan Umum : (1) Perencana angkutan umum; (2) Pengendali angkutan umum (perijinan); (3) Pengawas angkutan orang dan barang (di terminal dan jembatan timbang). (4) Pengusaha / operator angkutan umum; (5) Pengemudi angkutan umum termasuk pengemudi angkutan orang (dalam trayek dan tidak dalam trayek), barang umum (general cargo), B3 untuk umum, peti kemas, alat berat, dan barang khusus;

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 54 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

(6) Instruktur calon pengemudi angkutan umum dan angkutan barang berbahaya. c. Kendaraan : (1) Peneliti kendaraan bermotor; (2) Penguji kendaraan bermotor; (3) Petugas Kalibrasi peralatan uji kendaraan bermotor; (4) Teknisi / montir kendaraan bermotor; (5) Registrator dan identifikator kendaraan bermotor; (6) Pemeriksa pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan. d. Prasarana lalu lintas dan angkutan jalan : (1) Perencana jaringan LLAJ; (2) Petugas terminal penumpang dan petugas terminal barang; (3) Petugas jembatan timbang. e. Keamanan dan Keselamatan LLAJ : (1) Pengumpul data kecelakaan (2) Pengolah dan analisis kecelakaan (3) Investigator kecelakaan lalu lintas (4) Peneliti Keselamatan LLAJ (5) Auditor bidang keamanan LLAJ; (6) Inspektur bidang keamanan LLAJ; (7) Auditor keselamatan LLAJ bidang sarana dan prasarana; (8) Inspektur keselamatan LLAJ bidang sarana dan prasarana; (9) Auditor keselamatan LLAJ bidang jalan; (10) Inspektur keselamatan LLAJ bidang jalan; (11) Auditor keselamatan LLAJ bidang tugas kepolisian; (12) Inspektur keselamatan LLAJ bidang tugas kepolisian.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 55 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Selanjutnya maka Peta SDM Bidang Transportasi Jalan dapat dilihat dalam gambar berikut :

2. Kerangka Kualifikasi Nasional Kerangka Kualifikasi pada dasarnya adalah penetapan terhadap tingkat/jenjang kuyalifikasi pada suatu bidang pekerjaan yang akan disusun Rancangan SKKNI nya.berdasarkan amanat PP No. 31 tahun 2006 tentang Sislatkernas pasal 5 ayat (2), bahwa Krerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) ditetapka sebanyak 9 (sembilan) jenjang yaitu jenjang terendah sertifikat 1 sampai dengan jenjang tertinggi sertifikat IX.

Penyusunan Standar Kompetensi berdasarkan pada peraturan Menteri tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia sebagai berikut :

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 56 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat SKKNI, adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Rancangan SKKNI yang akan ditetapkan sebagai SKKNI harus memenuhi prinsip: a. relevan dengan kebutuhan dunia usaha atau industri di masing-masing sektor atau lapangan usaha; b. valid terhadap acuan dan/atau pembanding yang sah; c. aseptabel oleh para pemangku kepentingan; d. fleksibel untuk diterapkan dan memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan; dan e. mampu telusur dan dapat dibandingkan dan/atau disetarakan dengan standar kompetensi lain, baik secara nasional maupun internasional.

Rancangan SKKNI yang akan ditetapkan sebagai SKKNI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 harus memenuhi ketentuan: a. berisi rumusan tentang kompetensi tugas, kompetensi manajemen tugas, kompetensi menghadapi keadaan darurat dan kompetensi menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja, termasuk tanggung jawab dan bekerja sama dengan orang lain;

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 57 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

b. mencerminkan pekerjaan yang realistik berlaku di tempat kerja secara umum di sektor atau lapangan usaha tertentu; c. dirumuskan dengan orientasi hasil kerja (outcomes); dan d. dirumuskan secara terukur dengan bahasa yang jelas, sederhana, dan mudah dipahami oleh pengguna SKKNI.

Penyusunan SKKNI di setiap sektor atau lapangan usaha mengacu pada peta kompetensi yang disusun dalam RIP SKKNI di sektor atau lapangan usaha yang bersangkutan. Penyusunan SKKNI dan pemetaan kompetensi mengacu pada RMCS. Pemetaan SKKNI disusun dalam susunan fungsi pekerjaan yang mencakupi: a. tujuan utama (main purpose); b. fungsi kunci (key function) dari tujuan utama (main purpose); c. fungsi utama (major function) dari fungsi kunci (key function); dan fungsi dasar (basic function) dari fungsi utama (major function),

3. Penetapan Kerangka Kualifikasi Penetapan Kerangka Kualifikasi pada RSKKNI pada sektor, sub sektor, bidang/su bidang pekerjaan berdasarkan jenjang kualifikasi atau jabatan dari yang terendah sampai yang tertinggi pada area pekerjaan/profesi tertentu., tidak harus sepenuhnya mengikuti jenjang 9 jenjang SKKNI, sebagaimana dimaksud pada PP 31 tahun 2006 pasal 5 ayat (2) tentang Sislatkernas. Untuk masing-masing sektor dalam menyusun RSKKNI yang diperlukan dapat menetapkan jenjang yang dianggap paling sesuai dengan kebutuhan

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 58 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

bidang pekerjaan/jabatan/profesi berdasarkan kesepakatan masing- masing sektor/sub sektor.

4. Pemaketan SKKNI a. Pemaketan SKKNI Pemaketan standar kompetensi sebaiknya disusun dengan mengacu pada peta KKNI, yang telah disepakati antara asosiasi profesi, pakar dan praktisi dengan para pemangku kepentingan (stakeholder). Agar pemaketan standar kompetensi dapat memenuhi kebutuhan lapangan usaha dan dunia industri secara hannonis dengan KKNI, perIu dipertimbangkan : 1) Kebutuhan "kualifikasi pekerjaan" yang diharapkan oleh lapangan usaha skala .kecil, menengah dan besar. 2) Relevansi dengan jenjang jabatan/pekerjaan atau keahlian yang sesuai dengan lapangan usaha dan dunia industri serta 'serasi dengan deskripsi KKNI. Pemaketan tersebut dapat dilakukan melalui: 1) Pemaketan standar kompetensi yang telah terstandar berdasarkan pekerjaan-pekeIjaan yang ada di tempat kerja, 2) Pemaketan standar kompetensi dengan pertimbangan KKNI pada sektor, sub sektor, bidang, sub bidang dan area pekeIjaan/jabatan/profesi tertentu. 3) Sektor dan/atau profesi tertentu yangtidak memiliki jenjang atau tidak memerlukan penjenjangan dapat memilih kualifikasi tertentu dengan menggunakan KKNI . b. Kodefikasi Pekerjaan/Profesi Pemberian kode pada suatu kualifikasi pekerjaan/berdasarkan basil kesepakatan dalam pemaketan sejumlah unit kompetensi,

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 59 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

diisi dan ditetapkan dengan mengacu dengan "Format Kodifikasi Pekerjaan/Jabatan"

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLUI merupakan dasifikasi baku kegiatan ekonomi yang terdapat di Indonesia KBLUI disusun untuk menyediakan satu set kerangka klasifikasi kegiatan ekonomi yang komprehensif di Indonesia agar dapat digunakan untuk penyeragaman pengumpulan, pengolahan, penyajian dan anaIisis data statistik menurut kegiatan ekonomi, serta untuk mempelajari keadaan atau perilaku ekonomi menurut kegiatan ekonomi. Dengan penyeragamanan tersebut, data statistik kegiatan ekonorni dapat dibandingkan dengan format yang standar pada tingkat internasional, nasionai, maupun regional.

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia Tahun 2009 yang diterbitkan dalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 tahun 2009 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia merupakan revisi dari KBLUI Tahun 2005. Revisi klasifikasi dilakukan karena terjadinya pergeseran lapangan usaha dan muneulnya beberapa lapangan usaha yang menyebabkan banyak kegiatan ekonomi belum ada klasifikasinya Revisi juga menghasilkan klasifikasi yang lebih rinei dan lebih lengkap dibandingkan versi sebelunmya untuk mengidentifikasi pergeseran lapangan usaha dan muneulnya kegiatan ekonomi baru. Dengan demikian data ekonomi ~apat dikumpulkan dan disaiikan dalam format yang didesain untuk

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 60 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

tujuan analisis, pengambilan keputusan, dan perencanaan kebijakan, yang dapat lebih merefleksikan fenomena perekonornian terkini.

Struktur dan pemberian kode KBLI adalah sebagai berikut : a. Kategori, menunjukkan garis pokok penggoJongan kegiatan ekonorni. Penggolongan ini diberi kode satu digit kode alfabet, Dalam KBLUI, seluruh kegiatan ekonomi di Indonesia digolongkan menjadi 21 kategori. Kategori-kategori tersebut diberi kode huruf dari A sampai dengan U. b. Golongan Pokok, merupakan uraian lebih lanjut dari kategori. Setiap kategori diuraikan menjadi satu atau beberapa golongan pokok (sebanyak-banyaknya lima golongan pokok, kecuali industri pengoJahan) menurut sifat masing-masing golongan pokok Setiap golongan pokok diberi kode dua digit angka. c. Golongan, merupakan uraian Jebih lanjut dari golongan pokok (butir b). Kode golongan terdiri dari tiga digit angka, yaitu dua digit angka pertama menunjukkan goJongan pokok yang berkaitan, dan satu digit angka terakhir menunjukkan kegiatan ekonorni dari setiap golongan yang bersangkutan.Setiap golongan pokok dapat diuraikan menjadi sebanyak- banyaknya'!'embilan golongan. d. Subgolongan, merupakan uraian lebih lanjut dari kegiatan ekonorni yang tercakup dalam suatu golongan (butir c). Kode Subgolongan terdiri dari empat digit, yaitu kode tiga digit angka pertama menunjukkan golongan yang berkaitan, dan

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 61 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

satu digit angka terakhir.

5. Format Standar Kompetensi Kerja Indonesia a. Kode Unit Berisi nomor kode unit kompetensi sesuai dengan kategori, golongan pokok, golongan dan fungsi utama pekerjaan. Kode unit kompetensi berjumlah 12 (dua belas) digit yang memuat kategori, Golongan Pokok, Golongan, sub golongan, kelompok lapangan usaha, penjabaran kelompok lapangan usaha (mengacu pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik), nomor urut unit kompetensi dan versi, yaitu sebagai berikut: X . 0 0 0 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0

(1) (2) (7) (8) (3) (4) (5) (6)

(1) = Kode Kategori (A, B, C ... dst), diisi 1 huruf sesuai kode huruf kategori pada KBLUI; (2) = Kode Golongan Pokok, terdiri dari 2 angka; (3) = Kode Golongan, terdiri dari 3 angka; (4) = Kode Sub Golongan, terdiri dari 4 angka; (5) = Kode Kelompok usaha, terdiri dari 5 angka; (6) = Kode Penjabaran Kelompok usaha, terdiri dari 6 angka, jika tidak ada penjabaran kelompok usaha angka terakhir diisi dengan angka 0; (7) = Nomor urut unit kompetensi dari SKKNI pada kelompok usaha atau penjabaran kelompok usaha, terdiri dari 3 digit angka, mulai dari angka 001, 002, 003 dan seterusnya; (8) = Versi penerbitan SKKNI sebagai akibat dari adanya perubahan, diisi dengan 2 digit angka, mulai dari angka 01, 02 dan seterusnya. Versi merupakan urutan penomoran terhadap urutan PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 62 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

penyusunan atau penetapan unit kompetensi dalam penyusunan standar kompetensi yang disepakati, apakah standar kompetensi tersebut disusun merupakan yang pertama kali, hasil revisi dan atau seterusnya.

b. Judul Unit Judul unit kompetensi, merupakan bentuk pernyataan terhadap tugas atau pekerjaan yang akan dilakukan. Judul unit kompetensi harus menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan kata kerja aktif atau performatif yang terukur. c. Deskripsi Unit Berisi deskripsi tentang lingkup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu secara kompeten, dalam kaitannya dengan unit kompetensi. Dalam deskripsi, dapat pula disebutkan keterkaitan unit kompetensi ini dengan unit kompetensi lain yang memiliki kaitan erat. d. Elemen Kompetensi Berisi deskripsi tentang langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan dalam melaksanakan unit kompetensi. Kegiatan dimaksud biasanya disusun dengan mengacu pada proses pelaksanaan unit kompetensi, yang dibuat dalam kata kerja aktif atau performatif. e. Kriteria Unjuk Kerja Berisi deskripsi tentang kriteria unjuk kerja yang menggambarkan kinerja yang harus dicapai pada setiap elemen kompetensi. Kriteria unjuk kerja dirumuskan secara kualitatif dan/atau kuantitatif, dalam rumusan hasil

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 63 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

pelaksanaan pekerjaan yang terukur, yang dibuat dalam kata kerja pasif. f. Batasan Variabel Berisi deskripsi tentang konteks pelaksanaan pekerjaan, yang berupa lingkungan kerja, peralatan dan perlengkapan kerja yang digunakan, norma dan standar, rentang pernyataan (range of statement) yang harus diacu, serta peraturan dan ketentuan terkait yang harus diikuti. Batasan variabel minimal dapat menjelaskan : 1) Kontek variabel Berisi penjelasan kontek unit kompetensi untuk dapat dilaksanakan pada kondisi lingkungan kerja yang diperlukan dalam melaksanakan tugas. 2) Peralatan dan perlengkapan Berisi peralatan yang diperlukan seperti alat, bahan atau fasilitas dan materi yang digunakan sesuai dengan persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi. 3) Peraturan yang diperlukan Peraturan atau regulasi yang harus diperhatikan dalam melaksanakan pekerjaan. 4) Norma dan standar Dasar atau acuan dalam melaksanakan pekerjaan untuk memenuhi persyaratan. g. Panduan Penilaian Berisi deskripsi tentang berbagai kondisi atau keadaan yang dapat dipergunakan sebagai panduan dalam asesmen kompetensi. Diantaranya deskripsi tentang konteks penilaian, PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 64 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

persyaratan kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya (bila diperlukan), pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai, sikap kerja yang harus ditampilkan, serta aspek kritis yang menentukan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Panduan penilaian ini digunakan untuk membantu penilai dalam melakukan penilaian atau pengujian pada unit kompetensi baik pada saat pelatihan maupun uji kompetensi, meliputi: 1) Konteks penilaian Memberikan penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan dalam penilaian dan kondisi yang berpengaruh atas tercapainya kompetensi kerja, serta dimana, apa dan bagaimana penilaian seharusnya dilakukan. 2) Persyaratan kompetensi Memberikan penjelasan tentang unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya (jika di perlukan) sebagai persyaratan awal yang diperlukan dalam melanjutkan penguasaan unit kompetensi. 3) Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan Merupakan informasi pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi. 4) Sikap kerja yang diperlukan Merupakan informasi sikap kerja yang harus ditampilkan untuk tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi.

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 65 BAB VI Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

5) Aspek kritis Memberikan penjelasan tentang aspek atau kondisi yang sangat mempengaruhi atau menentukan pelaksanaan pekerjaan.

Maka Penyusunan Standar Kompetensi SDM Bidang Transportasi Jalan berdasarkan pada peraturan Menteri tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, adalah sebagai berikut : (terlampir pada format SKKNI)

PT. MITRA FITRAH ALAM BAB VI - 66 BAB VII Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil pengumpulan data dari beberapa lokasi survey, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. KOMPETENSI PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR Penguji Kendaraan Bermotor jumlah Penguji Kendaraan bermotor yang ada di UPTD pengujian kendaraan bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota sangat terbatas dan belum dapat memenuhi standar kompetensi Penguji Kendaraan Bermotor sabagaimana ditetapkan dalam Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat no. 1076/KP.10/DRJD/2005.

2. KOMPETENSI PEMELIHARAAN PERALATAN UJI KENDARAAN BERMOTOR Pegawai yang memiliki Kompetensi Pemelihara Peralatan uji Kendaraan Bermotor juga tidak ada, segala kegiatan Perawatan Peralatan Uji Kendaraan Bermotor dikontrakan kepada Konsultan Teknis Perawatan Peralatan.

3. KOMPETENSI TENAGA KALIBRASI PERALATN UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR Kompetensi Tenaga Kalibrasi Peralatn Uji Berkala Kendaraan Bermotor di UPTD Penguji Kendaraan Bermotor juga tidak ada

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB VII - 1 BAB VII Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

untuk melakukan kalibrasi peralatan uji, juga dikontrakan ke konsultan teknis.

4. KOMPETENSI PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) Kompetensi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang bertugas Penyidikan Pelanggaran sesuai dengan ketentuan Pidana Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, masih belum mencukupi untuk bertugas di terminal dan lokasi penimbangan. Untuk diangkat menjadi PPNS, pegawai harus mengikuti Diklat sesuai Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia no M.MH.01.AN.09.01. tahun 2011 tentang Tata cara Pengangkatan PPNS dan PP no. 58 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kitab UU Hukum Acara Pidana yang diselenggarakan oleh POLRI dan mengikuti Diklat tentang UU no 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

5. KOMPETENSI PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum yang memerlukan Kompetensi antara lain : - Pengemudi Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) - Pengemudi Angkutan Parawisata - Pengemudi Angkutan Umum Massal - Pengemudi Angkutan Taksi Kompetensi ini diperlukan oleh perusahaan angkutan masing- masing untuk menjamin keamanan, keselamatan dan kenyamanan konsumen dalam memberi pelayanan.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB VII - 2 BAB VII Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

6. KOMPETENSI PENGELOLA TERMINAL PENUMPANG. Kompetensi yang dibutuhkan dalam Pengelolaan terminal Penumpang adalah : a. Kepala Terminal Angkutan Penumpang, selaku Pimpinan Pengelola Terminal Penumpang; b. Petugas Administratif, selaku Pembantu Kepala Terminal Penumpang; c. Petugas Operasional, selaku Pembantu Kepala Terminal Penumpang; d. PPNS dibidang LLAJ, selaku pembantu Kepala Terminal Penumpang untuk menangani tugas penyidikan pelanggaran di bidang LLAJ.

7. STANDAR KOMPETENSI PENGELOLA TERMINAL BARANG a) Kepala Terminal Angkutan Barang, selaku Pimpinan Pengelola Terminal Barang; b) Petugas Administratif, selaku Pembantu Kepala Terminal Barang; c) Petugas Operasional, selaku Pembantu Kepala Terminal Barang. d) PPNS dibidang LLAJ, selaku pembantu Kepala Terminal dan dibantu oleh PPNS dibidang LLAJ untuk menangani tugas penyidikan pelanggaran di bidang LLAJ dipersyaratkan memiliki komptensi selaku PPNS di bidang LLAJ.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB VII - 3 BAB VII Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

8. KOMPETENSI PENGEMUDI dan PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN B3 Pengemudi kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun (B3) wajib memenuhi persyaratan umum dan persyaratan khusus.

a) Persyaratan umum terkait Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dalam memperoleh Surat Izin Mengemudi (SIM); b) Persyaratan khusus yang terkait dengan Pengangkutan Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun (B3).

9. KOMPETENSI PENGEMUDI dan PEMBANTU PENGEMUDI ANGKUTAN PETI KEMAS, ALAT BERAT dan BARANG KHUSUS Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat Berat dan Barang Khusus, Kompetensi antara lain : a) Persyaratan Umum terkait dengan Perundang-undangan yang berlaku dalam memperoleh Surat Izin Mengemudi (SIM); b) Persyaratan khusus mengenai pengetahuan dan tata cara Pengangkutan Peti Kemas, Alat Berat dan Barang Khusus.

10. STANDAR AKREDITASI BADAN HUKUM/LEMBAGA YANG MELAKUKAN UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR Berdasarkan ketentuan pasal 161 UU no 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. setiap Unit Pelaksana

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB VII - 4 BAB VII Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Uji Berkala harus diakreditasi oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang sarana dan prasarana LLAJ dalam hal ini adalah menteri Perhubungan.

Untuk memperoleh akreditasi, unit pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor harus memenuhi persyaratan standar sebagai berikut : a. Lokasi; b. Memiliki Penguji Kendaraan Bermotor yang memenuhi kompetensi sesuai ketentuan yang berlaku; c. Untuk Standar Peralatan Pengujian Kelaikan Kendaraan Bermotor lengkap; d. Keakurasian peralatan pengujian Kendaraan Bermotor; e. Sistem dan tata cara pengujian; dan f. Sistem informasi Uji Berkala Kendaraan Bermotor.

B. SARAN 1. Untuk Standar Kompetensi Penguji Kendaraan Bermotor, konsultan mengusulkan 3 (tiga) kualifikasi sebagai berikut : a. Penguji Pemula ; Yang bertugas membantu penguji dalam mengoprasikan peralatan uji dan merawat peralatan uji serta membantu penguji dalam melaksanakan tugasnya. b. Penguji Pelaksana : Yang bertugas melakukan pengujian kelaikan kendaraan bermotor. c. Penguji penyelia ;

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB VII - 5 BAB VII Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Yang bertugas melakukan supervisi hasil kerja penguji pelaksana dan mengesahkan hasil uji.

2. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga penguji, perawatan peralatan uji dan kalibrasi peralatan ujisebaiknya Pemerintah (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan/BPSDM Perhubungan) harus dapat menyelenggarakan Diklat secara berkala guna memenuhi kebutuhan UPTD Penguji kabupaten/Kota.

3. Untuk meningkatkan jumlah dan kualitas PPNS, sebaiknya Kementerian Perhubungan bekerjasama dengan POLRI untuk menyelenggarkan Diklat PPNS Bidang Lalu Lintas da Angkutan Jalan (LLAJ) yang selanjutnya ditempatkan di Terminal dan Jembatan Penimbangan, guna membantu pengelola terminal dalam melakukan pengawasan dan peniudakan terhadap pelanggaran.

4. Untuk meningkatkan kompetensi pengemudi angkutan umum (Angkutan AKAP-Angkutan Parawisata-Angkutan Umum Massal dan Taksi), sebaiknya setiap pengusaha angkutan bekerjasama dengan Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat guna menyelenggarakan Diklat pengemudi secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali, seperti yang dilakukan oleh perusahaan Taksi Blue Bird.

5. Untuk meningkatkan kompetensi pengelola terminal penumpang dan terminal barang seyogyanya Kementerian Perhubungan c.q

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB VII - 6 BAB VII Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

Badan Pengembangan SDM Perhubungan dapat bekerjasama dengan Pemerintah Daerah guna penyelenggaraan Diklat pengelolaan terminal penumpang dan terminal barang.

6. Kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan bahan berbahaya dan beracun (B3) serta pengemudi dan pembantu pengemudi peti kemas, alat berat dan barang khusus ini sangat dibutuhkan oleh pengusaha angkutan. Sebaiknya STTD Bekasi yang akan ditujnjuk oleh BNSP sebagai lembaga sertifikasi profesi dapat melakukan kerjasama dengan pengusaha angkutan untuk dapat melakukan Diklat.

7. Standar Akreditasi Badan Hukum/Lembaga Yang Melakukan Uji Berkala Kendaraan Bermotor, yang saat ini ada di 4 (empat) Balai Akreditasi sebaiknya diperbanyak secara berkala, minimal setiap Provinsi ada 1 (satu) Balai. 8. Sebaiknya Kementerian Perhubungan membentuk Komite Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang bertugas menyusun Rencana Induk SKKNI, sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no 8 tahun 2012 tentang Tata cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, sebagaimana pada pasal 5 peraturan tersebut, yang meliputi : a. Komite Standar Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 memiliki peran dan fungsi di sektor atau lapangan usaha masing-masing, meliputi: 1) penyusunan RIP SKKNI ;

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB VII - 7 BAB VII Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan

Laporan Akhir

2) pembentukan Tim Perumus dan Tim Verifikasi SKKNI; 3) penilaian usulan penyusunan SKKNI; 4) pengembangan SKKNI; 5) penyelenggaraan Pra Konvensi dan Konvensi Rancangan SKKNI; dan 6) pemantauan dan kaji ulang SKKNI. b. Komite Standar Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk oleh Instansi Teknis dengan susunan organisasi dan keanggotaan sebagai berikut: 1) Pengarah; 2) Ketua merangkap anggota; 3) Sekretaris merangkap anggota; 4) Anggota, yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan yang merepresentasikan unsur Instansi Teknis yang bersangkutan, Instansi Teknis terkait, perusahaan atau asosiasi perusahaan, asosiasi profesi, lembaga atau asosiasi lembaga pendidikan dan pelatihan, Lembaga Sertifikasi Profesi, serikat pekerja dan/atau pakar kompetensi.

PT. MITRA FITRAH ALAM

BAB VII - 8