Identifikasi Bumbu Khas Tradisional Bali Pada Desa Bali Aga Di Kabupaten Buleleng
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Jurnal Bosaparis: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga p-ISSN : 2599-1434 Volume 12, Nomor 1, Maret 2021 e-ISSN : 2599-1442 IDENTIFIKASI BUMBU KHAS TRADISIONAL BALI PADA DESA BALI AGA DI KABUPATEN BULELENG Komang Mega Putri1), Luh Masdarini2), Risa Panti Ariani3) Program studi pendidikan kesejahteraan keluarga universitas pendidikan ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: [email protected], [email protected], [email protected] . Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrisikan bumbu tradisional Bali pada Desa Bali Aga di Kabupaten Buleleng bumbu-bumbu yang digunakan pada makanan khas dan makanan sehari-hari. Jenis penelitian ini yaitu deskriftif dan berlokasi pada Desa Bali Aga Di Kabupaten Buleleng. Teknik Pemilihin informan yaitu (1) Pusposive Sampling dan (2) Random Sampling. Teknik pengumpulan data dengan metode (1) observasi dan (2) wawancara, sedangkan instrument penelitian yang digunakan yaitu (1) lembar observasi dan (2) panduan wawancara. Analisis data menggunakan teknik deskriftif kualitatuf. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa bumbu tradisional pada Desa Bali Aga di Kabupaten Buleleng yaitu dari Base gede/wayah, base selem, base bawang jahe, base colok, base manis, sambal mba, sambal nyuh ,basan ketekan (wewalungan), basan ketekan (isin bet/alas), base pengenep, base uyah sere tabia, base sune cekuh , base pelalah, base kables, base plecing, base serosop, base kela, dan base nyangluh. Kata-kata kunci: identififkasi, Bumbu Tradisional, Bali Aga Abstract The purpose of this research was to describe the traditional Balinese seasoning in Bali Aga village in Buleleng regency. The seasoning used in Bali Aga village used in special foods and regular foods. The type of this research is descriptive and was carried out in Bali Aga village in Buleleng regency. The techniques used in selecting the informants are (1) Puspusive samples and (2) Random samples. The data collection techniques are used (1) observation and (2) interviews. The research instruments used are (1) observation sheets and (2) interview guides. In analyzing the data, this research was using qualitative descriptive techniques. The results showed that the traditional seasoning that used in Bali Aga village in Buleleng regency were Base gede/wayah, base selem, base bawang jahe, base colok, base manis, sambal mba, sambal nyuh, pasan ketekan (wewalungan), base tetekan (isinbet/alas), base pengenep, base uyah sereh tabia, base sune cekuh, base pelalah, base kables, base plecing, base serosop, base kela dan base nyengluh. Keywords: Identification, Traditional seasoning, Bali Aga 1. PENDAHULUAN Bali yang diartikan sebagai makanan yang diolah dan dibuat oleh masyarakat lokal Bali dikenal di mancanegara karena Bali secara turun temurun menggunakan kearifan lokal yang masih sangat terjaga perpaduan bahan pangan dan bumbu sampai saat ini dan alam yang sangat (basa) yang memiliki rasa,aroma, warna, indah. Salah satu hal yang masih dijaga dan tekstur yang spesifik yang tidak sebagai warisan leluhur dan terkenal dimiliki oleh daerah lainnya dipulau ini adalah tentang makanan Makanan tradisional Bali yang sangat tradisional. Kuliner tradisional Bali sebagai terkenal diantaranya ayam betutu, wisata kuliner (culinary tourism) yang serombotan, tipat santok, rujak bulung, berkaitan dengan makanan khas daerah sate lilit, sambal matah, dan juga blayag. doi: 10.23887/jppkk.v12i1.32577 17 Jurnal Bosaparis: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga p-ISSN : 2599-1434 Volume 12, Nomor 1, Maret 2021 e-ISSN : 2599-1442 Semua hidangan tersebut meggunakan bumbu khas dari Ubud), sate platter (sate bumbu-bumbu tradisional khas Bali. serapah bumbu Bali dengan daging babi), Semua hidangan tersebut meggunakan siap base kalas (ayam dengan bumbu bumbu-bumbu tradisional khas Bali. pedas dan bersantan), ayam pelalah Bumbu merupakan bagian dari (ayam suir dengan bumbu yang tajam pengolahan hidangan yang mampu yaitu cabai dan jeruk purut). Velyniawati, memberikan memberikan rasa aroma dan dkk. 2015) warna yang dapat menimbulkan selera. Makanan tradisional khas Bali Berbagi jenis bumbu di Bali disebut lakar menggunakan bumbu tradisional khas basa. atau untuk memudahkan disebut daerah. Bumbu tradisional khas Bali basa. Setiap daerah yang ada di Pulau disebut basa. Basa adalah bumbu yang Bali mempunyai hidangan khas yang membuat masakan menjadi lezat. Bahan- berbeda-beda sehingga bumbu yang bahannya terdiri dari bumbu pokok dan digunakan pun berbeda. Bahkan dalam bumbu pelengkap. Bumbu pokok terdiri satu kabupaten setiap kecamatan akan dari bawang merah, bawang putih, isen, memiliki ciri khas bumbu tersendiri kunyit, jahe, cekuh, dan pengolahannya meskipun nama bumbunya sama tetapi dilakukan dengan cara melumatkan. Dan ada beberapa bahan yang di daerah satu bumbu pelengkap terdiri dari cabai, terasi, menggunakan di daerah lain tidak gamongan, bangle, tabia bun, jangan menggunakan salah satu bahan bumbu ulam (daun salam), jebug garum, kemiri, tersebut. Kabupaten Buleleng adalah dan gula Kabupaten yang terluas di Pulau Bali. Makanan tradisional khas Bali Pada kehidupan masyarakatnya dikenal menggunakan bumbu tradisional khas dengan istilah Bali Aga, yang mana daerah. Bumbu tradisional khas Bali penduduk Bali Aga ini mengakui diri disebut basa. Basa adalah bumbu yang mereka adalah penduduk asli pulau Bali, membuat masakan menjadi lezat. Bahan- jadi mereka sudah ada jauh sebelum bahannya terdiri dari bumbu pokok dan pengaruh atau invansi dari kerajaan bumbu pelengkap. Bumbu pokok terdiri Majapahit datang ke Bali. Sejumlah desa dari bawang merah, bawang putih, isen, yang tergolong Bali Aga di Kabupaten kunyit, jahe, cekuh, dan pengolahannya Buleleng yaitu di Kecamatan Banjar dilakukan dengan cara melumatkan. Dan seperti Desa Sidatapa, Desa Pedawa bumbu pelengkap terdiri dari cabai, terasi, Desa Cempaga , dan Desa Tigawasa. Di gamongan, bangle, tabia bun, jangan Kecamatan Tejakula seperti Desa ulam (daun salam), jebug garum, kemiri, Sembiran dan Desa Julah. Semua desa dan gula. Ada beberapa bahan yang unik Bali Aga memiliki tradisi yang unik. digunakan dalam pembuatan bumbu khas Keunikan Desa Bali Aga mempengaruhi Bali yang tidak dijumpai di daerah lain. wisata kuliner yang berkaitan dengan bumbu tradisional khas Bali pada setiap bumbu yang khas. Bumbu tersebut antara daerah ada perbedaan pada bahan dan daerah satu dengan yang laiinya dengan jumlah yang digunakan. Selain itu, bumbu nama bumbu yang sama memiliki yang sama dapat digunakan pada perbedaan. Setiap desa dalam satu makanan yang berbeda. Bumbu-bumbu wilayah kecamatan mempunyai kekhasan tersebut dalam pemilihan bahan baik hidangan masing-masing. Hal ini bisa penambahan bahan atau pengurangan dimungkinkan oleh faktor-faktor seperti bahan tertentu akan berbeda antara letak geografis desa, seperti desa yang daerah satu dengan yang lainnya bahkan berdekatan dengan pantai, maka bumbu-bumbu tersebut dengan bumbu hidangannya pun lebih banyak bersumber yang sama bisa digunakan pada makanan dari hasil-hasil laut. (Sukerti, Ni Wayan, yang berbeda sesuai dengan kebiasaan dkk. 2016) turun temurun di daerah tersebut. Maka Hidangan Bali yang beragam akan permasalahan diatas mendapatkan membedakan bumbu yang digunakan rumusan masalah yang di dapatkan yaitu. contohnya seperti betutu bebek (daging Bagaimana penggunaan bumbu khas bebek yang di oven tradisional dengan tradisional Bali pada Desa Bali Aga di doi: 10.23887/jppkk.v12i1.32577 18 Jurnal Bosaparis: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga p-ISSN : 2599-1434 Volume 12, Nomor 1, Maret 2021 e-ISSN : 2599-1442 Kabupaten Buleleng. Dari hal tersebut peneliti secara acak menghubungi peneliti mengangkat sebuah judul beberapa responden yang memenuhi “Identifikasi Bumbu Khas Tradisional Bali beberapa kriteria (qualified volunteer Pada Desa Bali Aga Di Kabupaten sample) dan kemudian meminta Buleleng”. responden bersangkutan untuk merekomendasikan teman, keluarga, atau 2. METODE PENELITIAN kenalan yang mereka ketahui memenuhi kriteria yang dijadikan responden. Jenis penelitian ini adalah Deskriftif yaitu Morissan (2014 : 120. Informan dalam suatu metode dalam meneliti status penelitian ini adalah orang-orang yang sekelompok manusia, suatu objek, suatu dianggap tahu tentang bumbu khas set kondisi, suatu sistem pemikiran tradisional Bali pada Desa Bali Aga di ataupun suatu kelas peristiwa pada masa Kabupaten Buleleng. Karakteristik sekarang (Nazir, 1988: 63).. informan yang menjadi pertimbangan antara lain: Penelitian ini dilaksanakan Lokasi 1. Tokoh masyarakat di wilayah sampling penelitian ini di Desa Bali Aga Kabupaten penelitian yang tahu seni kuliner Bali Buleleng, dipilih 2 Kecamatan yaitu 2. Ibu-ibu rumah tangga di wilayah Kecamatan Banjar dan Kecamatan sampling penelitian Tejakula dengan menggunakan purposive 3. Pengusaha rumah makan maupun sampling (sampel terpilih). Kemudian industri kecil yang bergerak di bidang sampel desa yang dipilih dari kecamatan makanan. tersebut dipilih berdasarkan random Metode dalam pengumpulan data sampling agar semua desa mendapat ini yaitu Metode observasi dan metode perlakuan yang sama.Lokasi dalam wawancara. Metode observasi merupakan penelitian ini dilakukan di 2 (dua) desa. pengamatan dan pencatatan secara yaitu Desa Pedawa dan Desa Sembiran. sistematik terhadap gejala yang terdapat Lokasi ini dipilih atas dasar pertimbangan pada objek penelitian (Margono, 2009 : (1) Desa yang terpilih sebagai tempat 158). Kemudian Metode wawancara penelitian adalah desa yang terkenal merupakan suatu bentuk dialog yang dengan makanan khas daerahnya dan dilakukan oleh pewawancara