Jumlah Pulau-Pulau Kecil (Ppk) Berdasarkan Luasannya
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
NOVASI PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL DAN TERLUAR DALAM MENDUKUNG INOVASI PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL INOVASI PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL DAN TERLUAR DALAM MENDUKUNG TRANSFORMASI EKONOMI SEKTOR KELAUTAN " Oleh: Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulu-Pulau Kecil Pulau Ivan, Kepulauan Anambas 19 November 2020 DIREKTORT PENDAYAGUNAAN PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT JUMLAH PULAU-PULAU DI INDONESIA 1.766 P. Sipadan P. Kambing (10,59 %) & P. Ligitan & P. Yako berpenduduk 2 milik 2 milik Malaysia Timles 4 Berpenduduk 16.671 2 14.905 PPKT (89,41 %) 111 Kepres 6/2017 Tidak berpenduduk Pulau Bernama 6 Tidak hasil Toponimi dan 17.508 Berpenduduk 9 Telah di Penjelasan UU No. Depositkan di PBB 6/1996 Ttg Perairan s.d. 2019 Indonesia Pulau Besar Luas > 2.000 KM2 17.491 34 820 + 3 Pulau dimiliki bersama dgn Sudah diverifikasi negara lain. namun belum Pulau hasil toponim didepositkan ke Hingga 2020 PBB P. Papua, P. Kalimantan, P. Timor JUMLAH PULAU-PULAU KECIL (PPK) BERDASARKAN LUASANNYA Jumlah Pulau-pulau Kecil berdasarkan kategori luasnya 10000 8837 9000 8000 7000 6000 5000 3583 4000 2829 3000 2000 1165 1000 438 133 0 0-1 Ha 1-5 Ha 5-100 Ha 100 - 1000 Ha 1.000 - 10.000 100 - 2000 Km2 Ha Jumlah Pulau Sangat Kecil dengan Luas < 100 km2 adalah 16.852 (96,27%) dengan Total Luas 18.965,99 km2 LUAS INI HANYA 0,98% DARI TOTAL LUAS DARATAN INDONESIA Isu strategis Internasional Tentang Pulau Kecil ➢Small islands, big challenges ➢Small islands, big problems ➢Small Island, big issues ➢Small islands, big agendas APAKAH ISU TERSEBUT RELEVAN BAGI INDONESIA? 4 ISU DAN PERMASALAHAN UMUM DALAM PEMANFAATAN PPK 1. Ketidakjelasan status penguasaan, penggunaan, dan kepemilikan lahan pulau; 2. Perizinan pemanfaatan pulau kecil (sebelum Kepmen 8/2019 tidak ada kekhususan); 3. Penjualan pulau-pulau kecil kepada WN Asing; (masuk iklan www.privateislandsonline.com) 4. Penguasaan dan penutupan akses pulau kecil secara berlebihan oleh WNA/Korporasi PMA (private island); 5. Penggunaan Nominee dalam penguasaan/pembelian tanah dan investasi; 6. Isu okupasi kepemilikan pulau oleh asing; 7. Kerusakan lingkungan akibat pertambangan dan pencemaran di PPK; (P. Bangka - Minahasa Utara, P. Romang, Kab. MBD, P. Wawonii-Konawe Kep. ) 8. Konflik pemanfaatan ruang/lahan dan alih fungsi hutan antara investor dan masyarakat (P. Pari – Kep. Seribu, P. Jemaja – Kep Anambas, P. Wawonii- Konawe, Sultra) 9. Aktivitas ilegal di PPK dan perairan sekitarnya; penyelundupan, perbudakan, illegal fishing, illegal logging, narkoba, dll. (Kasus Benjina - Kab. Kep Aru, penyelundupan narkoba di Selat Philips). Dokumentasi Permasalahan di PPK Pulau Manis, Pulau Bangka, Konflik di Pulau Jemaja, Batam Minahasa Utara Anambas Pulau Pari, DKI Jakarta Dasar Hukum Pemanfaatan Pulau-pulau Kecil dan Terluar 1. UU No. 1 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU No. 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil; 2. PP No. 62 Tahun 2010 Tentang Pemanfaatan Pulau-pulau Kecil Terluar; 3. PERPRES No. 78 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Pulau-pulau Kecil Terluar; 4. KEPMEN KP No. 39 Tahun 2004 Tentang Pedoman Umum Investasi Pulau-pulau Kecil; 5. PERMEN ATR/BPN No. 17 Tahun 2016 tentang Penataan Pertanahan di Wilayah Pesisir, Pulau-pulau Kecil dan Wilayah Tertentu; 6. KEPRES No. 6 Tahun 2017 Tentang Penetapan (111) Pulau-pulau Kecil Terluar; 7. PP No. 24 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (OSS) 8. Peraturan Menteri KP No. 8 Tahun 2019 Tentang Penatausahaan Izin Pemanfaatan PPK dalam rangka PMA dan Rekomendasi Pemanfaatan PPK dengan Luas kurang dari 100 km2 (seratus kilometer persegi) sebagaimana telah diubah menjadi Permen KP No. 53 Tahun 2020. 9. Peraturan Presiden No. 39 Tentang Pengalihan Saham Dan Luasan Lahan dalam pemanfaatan Pulau-pulaukecil Dan Pemanfaatan perairan Di Sekitarnya Dalam Rangka penanaman modal Asing INOVASI PROGRAM & KEGIATAN DI PPK/T DALAM MENDUKUNG TRANSFORAMSI EKONOMI SEKTOR KELAUTAN Percepatan Sertifikasi Tanah di Pulau-pulau Keil Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Percepatan Investasi Pariwisata Bahari di Pulau-pulau Kecil Khususnya di PPK Tidak Berpenduduk Percepatan Pembanguan PPK/T Berpenduduk (1.732 Pulau) Fasilitasi Perizinan/Rekomendasi Investasi Pemanfaatan Pulau- pulau Kecil Fasilitasi Perlindungan Masyarakat Adat dan Lokal 1. PERCEPATAN SERTIFIKASI TANAH DI PULAU-PULAU KEIL SKENARIO PEMANFAATAN PPK Memetakan Pemanfaatan Pulau-pulau Kecil < 100 Km2 dan Pulau-pulau Kecil Terluar Potensial disetiap provinsi Lahan pulau sudah Pulau yang dikelola Pulau tidak berpenduduk/ disertipikatkan Masyarakat belum dimanfaatkan Dekelola sesuai Fasilitasi sertipikasi untuk Disertipikatkan peruntukan masyarakat yang berhak atas nama Negara mengelola Berkoordinasi dengan BPN, PPKT dan PPK di Kawasan Strategis KEMKEU, KLHK & Pemda untuk Pulau-pulau Kecil atas nama Nasional atas nama KKP proses Sertifikasi Pemerintah C.Q. Pemda/KKP TUJUAN PENATAAN PEMANFAATAN MELALUI SERTIPIKASI DI PPK/T 1. Menjaga Kedaulatan Negara 2. Melakukan Penataan Pertanahan di PPK/T karena PPK/T merupakan Aset Negara 3. Meningkatkan Pendapatan Negara (PNBP) dalam pemanfaatan Pulau-pulau Kecil/Terluar. 4. Mempertahankan budaya masyarakat adat dan lokal di Pulau- pulau Kecil/Terluar. 5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Pulau-pulau Kecil dan Terluar Pensertipikatan Hak Atas Tanah di PPK/T 1. Kegiatan dimulai sejak Tahun 2017 2. Sejak tahun 2017 sampai dengan Oktober 2020, Sertipikat tanah telah terbit di 35 PPKT atas Nama KKP; 3. KKP mengharapkan Dukungan Kemen ATR/BPN untuk Percepatan Proses Sertipikasi di PPK/T Surat Permohonan Dukungan dari Dirjen PRL KKP ke Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kemen ATR/BPN CONTOH PEMANFAATAN PPKT YANG TELAH DISERTIPIKASI DAN TELAH DIKERJASAMAKAN PEMANFAATANNYA DENGAN PIHAK SWASTA Konsep Pertahanan Berbasis Ekonomi di Pulau Nipa-Kota Batam Tanah KEMHAN 15 Ha Tanah KKP 29 Ha Nilai Investasi Pembangunan Oil Storage dan Sarana Prasarana sebesar Rp. 5, 1 Triliyun oleh pihak ke tiga dan Manfaat yang diperoleh Pemerintah (KKP) : 1. Kontribusi tetap untuk KKP sebesar Rp. 1 Milyar /tahun & mengalami kenaikan sebesar 7%/tahun 2. Nilai profit sharing sebesar Rp. 1 Triliyun selama 30 Tahun 3. Setelah 30 Tahun semua aset yang dibangun investor menjadi milik Pemerintah (KKP) 2. SENTRA KELAUTAN DAN PERIKANAN TERPADU (SKPT) TUJUAN Membangun dan mengintregasikan proses bisnis kelautan dan perikanan berbasis masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan Penumbuhan sistem bisnis Pertumbuhan ekonomi lokal SASARAN perikanan dan pendapatan masyarakat Pemenuhan konsumsi ikan Peningkatan ekspor hasil untuk ketahanan pangan perikanan STRATEGI 1. Pembangunan dan pengembangan sarpras kelautan dan perikanan secara terintegrasi; 2. Penguatan SDM dan kelembagaan agar kapasitas dan kompetensi menjadi lebih baik; 3. Pengembangan kemitraan untuk mendukung dan memperkuat pelaksanaan rantai produksi dari bisnis kelautan dan perikanan; dan 4. Pendampingan untuk memberikan pembinaan, asistensi dan supervisi pelaksanaan bisnis kelautan dan perikanan rakyat di pulau-pulau kecil dan perbatasan. 14 CONTOH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI SENTRA KELAUTAN DAN PERIKANAN (SKPT) MOROTAI Jalan kawasan Kios nelayan (2 Bangunan) Tangki Air Fiber Reinforced Plastics Fasilitas Pendukung ICS 200 Ton SPDN (Kapasitas 10 KL) Sistem Pengolahan Limbah Cair Tempat Pelelangan Ikan Fasilitas Tambat Labuh BANTUAN SARANA PENANGKAPAN IKAN SKPT MOROTAI PENGELOLAAN INTEGRATED COLD STORAGE 200 TON SKPT MOROTAI Tuna Loin Processing 8 KUNJUNGAN MENKOPOLHUKAM KE SKPT MOROTAI Direktorat Pendayagunaan Pesisir Dan Pulau-pulau Kecil Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kunjungan Dubes AS di SKPT Morotai Direktorat Pendayagunaan Pesisir Dan Pulau-pulau Kecil Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KOPERASI NELAYAN TUNA PASIFIK Alamat : Desa Sangowo Timur, Morotai Timur NIK : 82002020002 Badan Hukum : 1476/BH/M.KUKM.2/VI/2016 Akta Notaris : 391 tertanggal 30 Mei 2016 Jumlah Pengurus : 8 orang Jumlah Karyawan : 19 orang Jumlah Nelayan : 92 nelayan aktif Jumlah Unit Binaan : 5 unit/kelompok binaan Sebelum SKPT Kapal Fiber Ukuran 3 GT mesin 15 PK – 4 unit Kapal Ketinting mesin 15 PK – 27 unit Mesin Ice Flake 1,5 ton (bantuan PDS TA 2016) Setelah SKPT Kapal Tangkap Fiber 3 GT – 40 unit – Mesin 15 PK Kapal Tangkap Fiber 5 GT – 1 unit Hasil Tangkapan Sebelum SKPT Mesin Produksi Ice Flake 5 ton (bantuan PRL TA 2018) Rata-rata 2 – 4 Ton per bulan Kantor dan Bangunan Proses Penanganan Ikan Hasil Tangkapan Sesudah SKPT Mobil Pick Up Daihatsu Grand Max – 1 unit Rata-rata 8 – 15 Ton per bulan Dana BLU KKP Tahun 2018 sebesar Rp. 1 Milyar Mencapai 20 – 30 ton pd saat musim puncak (Maret – Mei) 3 . Percepatan Investasi Pariwisata Bahari di Pulau-pulau Kecil ✓ Pembentukan Tim Akselerasi Imvestasi PPK di Tngkat Pusat (Lintas KL dan Praktisi) dan tingkat Daerah (Forkpimda dan SKPD Terkait) ✓ Mendorong Percepatan Pensertifikatkan PPK sesuai dengan penguasaan lahan di PPK secara defakto (penguassan fisik) dan yang belum dikuasi secara defakto atas nama Pemerintah (KKP & Pemda) ✓ Menyusun konsep pengembangan pariwisata bahari pada PPK yang telah disertifikatkan ✓ Melakukukan fasilitasi Investasi/mengundang investor untuk bekerja sama dan berinvestasi terhadap PPK yang sudah disetifikatkan ✓ Menfasilitasi Percepatan Perizinan ✓ Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah meyiapkan infrastruktur dasar bagi ppk yang pariwsatanya dikembangkan berbasis masyarakat Lokasi Destinasi Unggulan Wisata Bahari Di Wilayah Kepulauan/Pulau-pulau