JUKMAS Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
JUKMAS Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 3, No. 2 Oktober 2019 Analisis Pengaruh Higiene Penjamah Dan Sanitasi Makanan Terhadap Kontaminasi E. Coli Pada Jajanan Sekolah Ratna Dwi Rahmayani , Meithyra Melviana Simatupang Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Respati Indonesia Email : [email protected] ABSTRAK Jajanan dapat berupa makanan atau minuman yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan atau di tempat-tempat umum yang ramai, umumnya langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan lebih lanjut. Higiene sanitasi makanan merupakan upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat, dan perlengkapannya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Jajanan di sekolah dasar, selain perlu diperhatikan aspek gizinya, juga perlu diperhatikan faktor higiene dan sanitasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh higiene penjamah dan sanitasi makanan terhadap adanya kontaminasi bakteri Escherichia coli pada jajanan di dua sekolah dasar. Studi cross sectional ini menggunakan teknik total sampling sejumlah 30 jajanan. Pengumpulan data higiene penjamah dan sanitasi makanan dilakukan dengan wawancara dan observasi sedangkan pemeriksaan E. coli pada jajanan menggunakan uji laboratorium. Hasil penelitian menunjukan bahwa higiene penjamah, penyimpanan bahan pengolahan dan penyajian makanan/minuman berhubungan signifikan (p<0,05) dengan adanya kontaminasi Escherichia coli pada jajanan. Pedagang jajanan disarankan untuk menjaga kebersihan diri, proses produksi jajanan mulai dari pemilihan sampai penyajian, serta menjaga kebersihan lingkungan di sekitar tempat pengolahan agar menghindari terjadinya kontaminasi bakteri. Pihak sekolah, bekerja sama dengan Puskesmas, disarankan untuk melakukan pembinaan dan pendataan pedagang yang berjualan di sekitar sekolah, sekaligus melakukan pemberdayaan dengan memberikan stimulan berupa kelengkapan sarana sanitasi. Kata kunci: Higiene, penjamah makanan, sanitasi, jajanan ABSTRACT Street food can be the form of foods or drinks prepared and sold on the streets or in crowded public places, generally directly eaten or consumed without further processing. Food hygiene and sanitation is an effort to control food factors, people, places, and equipment that can cause health problems. Street food in primary school, in addition to the aspects of nutrition, hygiene and sanitation factors has also to be considered. This study aimed to determine the influenced of food-handler hygiene and sanitation on the presence of Escherichia coli contamination in street food in two primary schools. This cross sectional study used total sampling technique of 30 foods and beverage. Data collection of food-handler hygiene and sanitation was done by interview and observation while of E. coli examinated by laboratory tests. The results showed that hygiene of food-handler, storage of processing materials, and food/beverage serving were significantly related (p <0.05) to the presence of Escherichia coli contamination. Street vendors are advised to maintain personal hygiene, production process of street food from selection to serving, and sanitation of the environment around the processing site to avoid bacterial contamination. The school, in collaboration with the health center http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas 164 JUKMAS : Jurnal Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), is advised to provide guidance then identified vendors around the school, as well as empowering by providing stimulants in the form of sanitation facilities. Keywords: Hygiene, foodhandler, sanitation, street food 165 http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas JUKMAS : Jurnal Kesehatan Masyarakat PENDAHULUAN disajikan sebagai makanan siap santap untuk Makanan merupakan salah satu kebutuhan dijual bagi umum selain yang disajikan jasa pokok manusia untuk dapat melangsungkan boga, rumah makan/restoran, dan hotel kehidupan selain kebutuhan sandang dan disebut sebagai makanan jajanan.(2) perumahan. Makanan selain mengandung Umumnya PKL berjualan makanan jajanan nilai gizi juga merupakan media untuk menggunakan gerobak, mobil, atau kalau berkembangbiaknya mikroba atau kuman pun menetap hanya menggunakan fasilitas yang dapat mengakibatkan gangguan pada seadanya. Termasuk fasilitas sanitasi seperti kesehatan manusia yang mengonsumsinya. penyediaan air bersih, pengolahan sampah Nutrisi adalah asupan makanan yang padat dan limbah cair yang tidak memenuhi dibutuhkan oleh tubuh. Nutrisi yang baik syarat kesehatan. Kondisi tersebut dapat harus cukup dan seimbang. Nutrisi yang menimbulkan adanya kontaminasi pada kurang dapat menyebabkan berkurangnya makanan atau minuman yang dijual. kekebalan, meningkatnya kerentanan Food borne disease (penyakit bawaan terhadap penyakit, gangguan perkembangan makanan) merupakan masalah kesehatan fisik dan mental, dan berkurangnya masyarakat yang berkembang di seluruh produktivitas.(1) dunia. Gangguan kesehatan ini merupakan Seseorang dapat menyiapkan dan mengolah akibat dari mengonsumsi bahan makanan sendiri bahan makanan untuk memenuhi yang terkontaminasi mikroorganisme atau kebutuhan makanannya. Namun, untuk bahan kimia. Kontaminasi makanan dapat situasi dan kondisi tertentu kebutuhan terjadi pada setiap tahap proses produksi makanan didapat dengan membeli makanan makanan hingga makanan dikonsumsi. matang untuk langsung dikonsumsi. Kontaminasi dapat diakibatkan oleh Terdapat beberapa tempat yang menjual kontaminasi lingkungan, termasuk dan menyediakan makanan matang, mulai kontaminasi air, tanah atau udara. dari restoran, rumah makan, bahkan Manifestasi klinis paling umum dari pedagang kaki lima. Berbeda dengan foodborne disesase berupa gejala pengusaha restoran atau rumah makan yang gastrointestinal. Namun, penyakit tersebut menjual makanan di bangunan permanen, juga dapat memiliki gejala neurologis, Pedagang Kaki Lima (PKL) umumnya ginekologis, imunologis dan lainnya. berjualan di mana saja di keramaian, seperti Kegagalan multiorgan dan kanker bahkan di pinggir jalan, pasar, termasuk di sekolah. dapat terjadi akibat konsumsi bahan Makanan dan minuman yang diolah oleh makanan yang terkontaminasi, yang dapat penjamah makanan di lokasi berjualan atau 166 http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas JUKMAS : Jurnal Kesehatan Masyarakat menyebabkan kecacatan bahkan jajanan anak sekolah tidak memenuhi syarat kematian.(3) di tahun 2012 dan 2013 adalah kuantitas Kebersihan makanan diperlukan untuk atau jumlah bakteri (Angka Lempeng memastikan keamanan makanan mulai Total/ALT), siklamat (pemanis rendah produksi hingga dikonsumsi. Makanan dapat kalori), cemaran koliform dan kandungan terkontaminasi di titik mana pun selama pewarna tekstil. Sedangkan jenis pangan persiapan bahan baku, pengolahan, jajanan anak sekolah yang paling banyak penyimpanan, distribusi, transportasi, dan tidak memenuhi syarat yaitu produk penyajian. Kebersihan makanan yang kurang minuman es, minuman berwarna dan sirup, memadai dapat menyebabkan gangguan bakso, jelly atau agar-agar.(5) kesehatan bahkan kematian.(4) Upaya Salah satu bakteri yang sering dijadikan higiene sanitasi adalah upaya untuk indikator terjadinya pencemaran makanan mengendalikan faktor makanan, orang, adalah Esherichia coli. Bakteri ini lazim tempat dan perlengkapannya yang dapat terdapat dan hidup pada usus manusia dan atau mungkin dapat menimbulkan penyakit termasuk salah satu jenis bakteri koliform. atau gangguan kesehatan. (2) Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Makanan yang bergizi dan aman merupakan Nomor 1096/MENKES/PER/VI/2011 Tentang faktor penting untuk mendukung kebutuhan Higiene Sanitasi Jasaboga, kandungan nutrisi dan menyokong kehidupan dan kuman E.coli pada makanan/minuman harus kesehatan. Makanan yang tidak aman dapat 0/gr contoh makanan/minuman.(6) menimbulkan penyakit dan malnutrisi yang Makanan dan minuman jajanan di sekolah berbahaya bagi kesehatan dan berpotensi menimbulkan outbreak pada pertumbuhan, terutama untuk bayi, balita anak sekolah apabila tidak higienis. dan anak-anak. Pembentukan kualitas Terutama pada anak sekolah dasar yang sumber daya manusia penerus bangsa di masih rentan terhadap infeksi patogen. mulai sejak masa sekolah sampai mereka Maka, perlu dilakukan penelitian mengenai mencapai usia produktif. Oleh sebab itu, kontaminasi E. coli pada makanan dan peranan zat gizi dan keamanan makanan minuman yang dijajakan di sekolah dasar anak sekolah harus diperhatikan agar anak dan pengaruh higiene penjamah dan sanitasi tumbuh menjadi sumber daya manusia makanan terhadap terjadinya kontaminasi berkualitas dan produktif. tersebut. Tujuannya untuk merumuskan Berdasarkan data Badan Pengawas Obat dan intervensi yang efektif untuk mencegah Makanan (BPOM), empat agent yang paling kontaminasi. banyak ditemui sebagai penyebab pangan 167 http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas JUKMAS : Jurnal Kesehatan Masyarakat METODE kornet, burger, bakso tusuk kuah, bakso Penelitian ini merupakan studi analitik bakar, bakso cilok, bakso crispy, telur gulung dengan desain studi cross-sectional. sosis bakso, nyamnyam cokelat, roti bakar Penelitian ini dilakukan pada pedagang kaki dan takoyaki, sedangkan sampel minuman lima (PKL) penjual jajanan di lingkungan yang diambil adalah es teh manis, es doger, sekolah dasar. Populasi dalam penelitian ini es coklat sereal, es cappuccino cincau, es adalah PKL makanan dan minuman yang buah, es sari kacang hijau es susu coklat dan berjualan di sekitar 2 Sekolah Dasar di es sirup jelly. Hasil uji laboratorium Kelurahan Bintara Jaya Kota Bekasi selama menemukan bahwa jajanan yang kegiatan belajar berlangsung