1 Indonesian Journal of Human Nutrition, Juni 2018, Vol. 5 No. 1, hlm. 1 - 10

OPEN ACCESS

Indonesian Journal of Human Nutrition P-ISSN 2442-6636 E-ISSN 2355-3987 www.ijhn.ub.ac.id Artikel Hasil Penelitian

Kadar Lemak Jajanan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Harun Al Rasyid1*, Sony Agung Santoso2, Mita Permatasari Araminta3 1 Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya 2 Departemen Biokimia-Biomolekuler Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya 3 Program Studi Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya *Alamat korespondensi: [email protected]

Diterima: Maret 2018 Direview: April 2018 Dimuat: Juni 2018

Abstrak Lemak banyak ditemukan dalam makanan sehari-hari termasuk jajanan. Mahasiswa termasuk kelompok yang sering mengonsumsi jajanan. Konsumsi jajanan dengan kadar lemak tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar lemak total pada jajanan yang sering dikonsumsi oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Penelitian potong lintang ini dilakukan dengan mengumpulkan 32 sampel jajanan yang dipilih dengan non random sampling. Sampel jajanan ini terdiri dari delapan kelompok yaitu kentang goreng, weci, , , taiwan street , bakar, batagor, dan jasuke. Kadar lemak total pada jajanan diukur menggunakan metode proksimat. Hasil uji one way ANOVA menunjukkan perbedaan yang bermakna pada delapan kelompok jajanan yang diteliti (p < 0,001). Rerata kadar lemak total tertinggi ditemukan pada kelompok kentang goreng (7,97 g dalam 100 g makanan) dan terendah pada cilok (0,27 g dalam 100 g makanan). Kadar lemak total pada kentang goreng tidak berbeda dengan batagor, weci, dan taiwan street snacks.

Kata kunci: lemak total, jajanan, mahasiswa

Abstract Fat is found in many everyday foods including snacks. University students include groups who often consume snacks. Consumption of snacks with high-fat content may increase the risk of non- communicable diseases such as hypertension. This study aims to determine the total fat content in snacks that are often consumed by students of the Faculty of Medicine Universitas Brawijaya. This cross-sectional study was conducted by collecting 32 samples of consisting of eight snack groups, namely fried potatoes, weci, batagor, siomay, taiwan street snacks, bread , batagor, cilok, and jasuke. Fat content in snacks is measured using proximate methods. One way ANOVA test results showed that there were significant differences in eight snack groups studied (p < 0.001). The highest mean fat content was found in the group of (7.97 g in 100 g of food) and the lowest in cilok (0.27 g in 100 g of food). Fat content in french fries is no different from batagor, weci, and taiwan street snacks.

Keywords: total fat, snack, university students

1

DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.1 2 Indonesian Journal of Human Nutrition, Juni 2018, Vol. 5 No. 1, hlm. 1 - 10

PENDAHULUAN kebutuhan mereka [6]. Selain itu, salah Makanan merupakan salah satu ke- satu alasan mahasiswa untuk konsumsi butuhan utama setiap manusia. Makanan jajanan ialah lebih hemat waktu. yang bergizi dan aman merupakan kunci Salah satu kandungan gizi jajanan penting untuk mendukung kehidupan dan adalah lemak. Lemak banyak dijumpai menyokong kesehatan yang baik. Salah dalam makanan sehari-hari baik nabati satu jenis makanan yang sering dikon- maupun hewani. Lemak merupakan sum- sumsi adalah jajanan. Konsumsi jajanan ber energi padat menghasilkan 9 kkal saat ini menjadi perhatian global karena untuk setiap gramnya. Nilai ini lebih dari identik dengan makanan yang tinggi dua kali lipat energi yang diperoleh dari lemak, gula dan garam sehingga dapat karbohidrat [8]. Penambahan lemak dalam menimbulkan masalah kesehatan jika di- makanan seperti dengan cara digoreng konsumsi berlebihan [1]. dapat menambah rasa lezat makanan dan Menurut Kementerian Kesehatan memperkuat rasa dari bahan makanan Republik [2] jajanan adalah lainnya [9]. makanan dan minuman yang diolah oleh Asupan jajanan yang berlebihan pengrajin makanan di tempat penjualan dapat menyebabkan terjadinya kelebihan atau disajikan sebagai makanan siap asupan energi. Jika asupan lemak pada santap untuk dijual bagi umum selain jajanan 20% atau lebih dari total asupan yang disajikan jasa boga, rumah makan lemak per hari maka risiko untuk terjadi atau restoran dan hotel. Jajanan juga di- obesitas menjadi 3,7 kali lebih besar [10]. definisikan sebagai makanan dan atau Asupan lemak yang berlebihan juga me- minuman yang dikonsumsi di antara nimbulkan peningkatan risiko hipertensi waktu makan makanan utama [3]. Jajanan [11]. biasanya dapat langsung dikonsumsi tanpa Di Indonesia masalah hipertensi dan proses pengolahan atau persiapan lebih obesitas masih tergolong tinggi. Data lanjut [4]. Riset kesehatan dasar tahun 2013 menun- Kebiasaan konsumsi jajanan ter- jukkan bahwa angka kejadian hipertensi di golong tinggi di kalangan mahasiswa Indonesia sebesar 26,5% [12]. Angka pre- [5,6]. Penelitian perilaku konsumsi jajan- valensi ini lebih rendah daripada tahun an mahasiswa di Indonesia masih sangat 2007 yang mencapai 31,7% [13]. Preva- terbatas jika dibandingkan dengan pene- lensi obesitas pada usia dewasa di litian pada anak sekolah yang lebih Indonesia pada tahun 2013 sebesar 15,4% banyak dilakukan. Penelitian yang meng- [12]. Angka ini lebih tinggi jika diban- ambil sampel mahasiswa berasal dari dingkan dengan prevalensi obesitas pada delapan negara ASEAN (Indonesia, Laos, tahun 2007 dan 2010. Myanmar, , , Filipina, Berdasarkan hasil survei pada 45 Thailand, dan Singapura) mendapatkan mahasiswa Fakultas Kedokteran Univer- bahwa kejadian obesitas pada mahasiswa sitas Brawijaya, terdapat 8 jajanan yang berhubungan dengan frekuensi konsumsi sering dikonsumsi mahasiswa yaitu jajanan [7]. Neslisah dan Emine [5] me- taiwan street snacks, kentang goreng, nyebutkan bahwa mahasiswa cenderung batagor, weci, siomay, cilok, , memiliki asupan gizi yang tidak sesuai dan jasuke (jagung susu keju). Hasil dengan kebutuhannya karena mempunyai survei perilaku mahasiswa tentang kon- kebiasaan mengganti konsumsi makanan sumsi jajanan akan dipublikasikan pada utama dengan jajanan. Hal yang menjadi artikel yang berbeda. Informasi kandung- permasalahan adalah mahasiswa belum an zat gizi jajanan yang sering dikonsumsi tentu dapat memilih jajanan yang dapat mahasiswa, khususnya kadar lemak, memberikan nilai gizi yang sesuai dengan masih terbatas. Jajanan tersebut biasa di-

DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.1 Harun, dkk., Kadar Lemak Jajanan Mahasiswa Fakultas ... 3

sajikan tanpa kemasan yang dilengkapi Kelompok jajanan yang diteliti dengan informasi kandungan gizi. Oleh dapat dideskripsikan sebagai berikut: karena itu, penelitian ini bertujuan untuk - 1 porsi kentang goreng berbentuk mengetahui kadar lemak total delapan batang yang disajikan dengan bubuk jajanan yang ditemukan di sekitar Univer- perasa BBQ dan saus mayonaise. sitas Brawijaya. Hasil dari penelitian ini - 1 porsi batagor ( ) diharapkan dapat memberi manfaat praktis dengan kacang tanpa telur rebus berupa rekomendasi kepada mahasiswa dan kentang. dapat lebih berhati-hati dalam me- - 1 porsi weci yang terdiri dari 1 biji milih dan mengonsumsi jajanan. weci (di daerah lain dikenal dengan istilah sayur, ote–ote atau METODE PENELITIAN bala–bala). Rancangan/desain Penelitian - 1 porsi taiwan street snacks yaitu fillet Penelitian ini dilakukan dengan pen- dada ayam berbalut tepung yang di- dekatan potong lintang (cross-sectional). goreng, disajikan dalam bentuk potong- Pada penelitian ini terdapat delapan (8) an kecil dengan bumbu perasa. kelompok jajanan yang diteliti. Penelitian - 1 porsi siomay yang terdiri dari 3 biji dilakukan pada bulan Agustus-September siomay dengan bumbu kacang tanpa 2017. kentang, tahu atau sayuran yang biasa- nya menjadi pelengkap. Sumber data - 1 porsi roti bakar yaitu 2 lapis roti Data yang digunakan dalam peneli- tawar yang diberi olesan margarin dan tian ini merupakan data primer yang di- meses coklat di bagian tengahnya peroleh dari hasil analisis laboratorium kemudian dipanggang. jajanan yang menjadi sampel penelitian. - 1 porsi jasuke yaitu jagung pipil kukus yang diberi susu kental manis dan Sasaran Penelitian (populasi/sampel/ serutan keju. subjek penelitian) - 1 porsi cilok seharga Rp 5.000,00 tanpa Metode pengambilan sampel jajanan saus apapun. dilakukan dengan cara convenience sampling (non-random). Delapan kelom- Pengembangan Instrumen dan Teknik pok jajanan yang diteliti adalah kentang Pengumpulan Data goreng, batagor, weci, taiwan street Seluruh sampel jajanan dikumpul- snacks, siomay, roti bakar, jasuke (jagung kan oleh peneliti dari para penjual jajanan. susu keju), dan cilok. Setiap kelompok Pembelian sampel makanan dilakukan jajanan terdiri dari 4 sampel makanan secara bertahap. Sampel makanan yang yang berasal dari 4 penjual jajanan ber- dibeli kemudian ditimbang dengan meng- beda sehingga jumlah total sampel se- gunakan timbangan makanan digital dan banyak 32 buah. Jajanan diperoleh dari dicatat beratnya. Sampel makanan yang penjual yang berlokasi di dalam kampus sudah ditimbang selanjutnya diblender Universitas Brawijaya seperti kantin dan disimpan dalam kontainer plastik Fakultas Kedokteran, kantin vokasi, dan yang sudah diberi label penanda. Sampel kantin koperasi mahasiswa UB. Selain itu, makanan dalam kontainer dikirim ke sampel jajanan juga diperoleh dari penjual laboratorium untuk dianalisis dalam waktu di luar kampus yang tidak lebih dari 700 kurang dari 6 jam sejak pembelian. Kadar meter dari gerbang utama kampus, seperti lemak total sampel makanan diukur food court pusat perbelanjaan dan penjual dengan menggunakan metode proksimat dengan gerobak. di Laboratorium Mutu dan Keamanan Pangan Fakultas Teknik Pertanian Univer-

DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.1

4 Indonesian Journal of Human Nutrition, Juni 2018, Vol. 5 No. 1, hlm. 1 - 10

sitas Brawijaya. Proses pengukuran meto- total jajanan yang diteliti homogen se- de kadar lemak total dilakukan oleh analis hingga memenuhi syarat untuk uji one laboratorium yang sudah berpengalaman. way ANOVA. Rerata kadar lemak total Analisis proksimat merupakan salah satu antar kelompok jajanan dinyatakan ber- metode yang digunakan untuk mengukur beda bermakna jika didapatkan nilai p < kadar makronutrien bahan pangan seperti 0,05. Uji one-way ANOVA hanya dapat kadar abu, lemak dan protein. Pengukuran menyimpulkan bahwa setidaknya ada satu kadar lemak menggunakan metode kelompok jajanan yang berbeda di- Soxhlet [14]. bandingkan kelompok lainnya. Oleh karena itu, selanjutnya dilakukan uji post- Teknik Analisis Data hoc (Tukey’s HSD) untuk mengidenti- Hasil pengukuran kadar lemak total fikasi kelompok jajanan yang memiliki dianalisis secara deskriptif untuk menda- nilai rerata yang berbeda jika diban- patkan nilai rerata dan simpang baku dingkan dengan kelompok lainnya. Ana- untuk masing-masing kelompok jajanan. lisis statistik pada penelitian ini meng- Analisis perbedaan rerata kadar lemak gunakan SPSS (Statistical Package for the total antar kelompok jajanan mengguna- Social Sciences) for Windows versi 20. kan uji one way ANOVA. Sebelum uji ini dilakukan terlebih dahulu dilakukan ana- HASIL PENELITIAN lisis distribusi data menggunakan uji Rerata kadar lemak berdasarkan Shapiro-Wilk dan menunjukkan hasil data jenis jajanan di lingkungan Universitas terdistribusi normal. Hasil Levene test Brawijaya dapat dilihat melalui Tabel 1. juga menunjukkan bahwa kadar lemak

Tabel 1. Rerata Kadar Lemak per 100 gram dan per Porsi Jajanan Mahasiswa Rerata Kadar Rerata Berat Kadar Lemak per Kelompok Jajanan Lemak Makanan per porsi porsi (g/porsi) (g/100 g makanan) (g) Kentang Goreng 7,97 ± 2,80 134,50 ± 23,70 11,04 ± 4,75 Batagor 7,86 ± 1,95 111,25 ± 8,06 8,78 ± 2,37 Weci 5,63 ± 1,97 69,88 ± 9,89 3,94 ± 1,53 Taiwan Street Snacks 4,50 ± 1,30 99,25 ± 4,43 4,47 ± 1,33 Siomay 3,08 ± 1,94 111,50 ± 7,68 3,32 ± 1,82 Roti Bakar 2,42 ± 1,17 70,75 ± 8,76 1,65 ± 0,66 Jasuke 1,73 ± 0,12 156,75 ± 8,69 2,70 ± 0,18 Cilok 0,27 ± 0,16 125,75 ± 53,13 0,38 ± 0,37

Berdasarkan analisis deskriptif dari terlebih dahulu. Hal ini berbeda dengan kedelapan kelompok jajanan dapat diketa- cilok yang proses pengolahan utamanya hui bahwa kelompok cilok memiliki rerata adalah dengan cara merebus adonan kadar lemak yang paling rendah diban- hingga matang. Berbeda dengan cilok, dingkan yang lain (0,27g per 100g makan- siomay diolah dengan cara dikukus, begitu an). Kelompok kentang goreng memiliki pula dengan jagung pipil yang digunakan rerata kadar lemak yang paling tinggi untuk jasuke. Roti bakar merupakan ke- (7,97g per 100g makanan). lompok jajanan yang proses pengolahan- Proses utama pengolahan kentang nya paling panjang sejak dari bahan goreng, batagor, weci dan Taiwan Street mentahnya, yaitu mulai dari proses Snacks adalah dengan menggoreng lang- pemanggangan dengan oven hingga jadi sung bahan-bahan yang telah disiapkan roti tawar dan kemudian dilakukan proses

DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.1

Harun, dkk., Kadar Lemak Jajanan Mahasiswa Fakultas ... 5

pemanggangan lagi menggunakan alat jajanan di lingkungan Universitas Brawi- toaster atau dibakar di atas wajan panas jaya yang memiliki kadar lemak yang dengan sedikit margarin sebelum di- berbeda signifikan (p < 0,001). Hasil sajikan. analisis uji post-hoc (Tukey’s HSD) dapat Hasil uji one way ANOVA menun- diketahui melalui Gambar 1. jukkan bahwa minimal ada dua kelompok

Notasi A, B , dan C menunjukkan pembagian kelompok jajanan yang memiliki persamaan rerata kadar lemak total (tidak berbeda bermakna) berdasarkan uji post hoc (Tukey HSD)

Gambar 1. Rerata Kadar Lemak Berdasarkan Kelompok Jajanan Mahasiswa (g/100g)

Hasil analisis di atas menginformasi- lemak tertinggi adalah kentang goreng kan bahwa kelompok jajanan kentang dengan nilai rerata sebesar 7,97 g dalam goreng memiliki rerata kadar lemak paling 100 g makanan. Tingginya kadar lemak tinggi dan berbeda signifikan dengan ke- pada kentang goreng diduga berasal lompok jajanan cilok, jasuke, roti bakar, minyak goreng yang dipakai saat meng- dan siomay. Namun tidak berbeda signi- goreng karena proses pemasakannya harus fikan dengan kelompok jajanan taiwan deep fry (terendam minyak). Kadar lemak street snacks, weci, dan batagor (notasi C dalam makanan berbanding lurus dengan dan BC), sedangkan kelompok jajanan lama penggorengan [9]. Lemak yang ter- cilok memiliki rerata kadar lemak yang serap oleh kentang saat digoreng lebih paling rendah dan berbeda signifikan tinggi jika dibandingkan yang diserap oleh dengan kelompok jajanan taiwan street daging ayam dengan waktu penggorengan snacks, weci, batagor, dan kentang goreng. yang sama. Selain itu, lemak pada kentang Namun tidak berbeda signifikan dengan goreng juga dapat berasal dari mayonaise kelompok jajanan jasuke, roti bakar, dan yang ditambahkan pada makanan saat di- siomay (notasi A dan AB). sajikan. Mayonaise memiliki kandungan lemak yang tinggi yaitu sebesar 70-80% PEMBAHASAN karena mayonaise merupakan emulsi Hasil penelitian ini menunjukkan minyak dalam air [15]. Berdasarkan hasil bahwa kelompok jajanan dengan kadar uji post-hoc kadar lemak kentang goreng

DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.1

6 6 Indonesian Indonesian Journal Journal of of Human Human Nutrition, Nutrition, Juni Juni 2018, 2018, Vol. Vol. 5 5No. No. 1, 1, hlm. hlm. 1 1- -10 10 tidak berbeda bermakna dengan kelompok Berdasarkan kandungan lemaknya jajanan batagor, weci dan taiwan street yang tergolong tinggi maka konsumsi snack. kentang goreng perlu menjadi perhatian. Minyak yang digunakan untuk meng- Jika seorang mahasiswa (kelompok umur goreng kemungkinan besar memberikan 19-29 tahun) mengonsumsi 1 porsi kentang kontribusi terbesar kandungan lemak dalam goreng berarti mahasiswa tersebut telah batagor. Pemakaian minyak tidak hanya mendapat asupan lemak sebesar 11 g dan saat digunakan untuk menggoreng batagor, telah memenuhi 12% dari anjuran asupan akan tetapi juga saat membuat saus kacang lemak menurut Angka Kecukupan Gizi di yang menjadi pelengkap sajian batagor. Indonesia [18]. Persentase tersebut nampak Biasanya kacang tanah harus digoreng masih rendah, namun perlu dipertimbang- terlebih dahulu sebelum diolah menjadi kan juga makanan lain yang juga saus kacang padahal secara alami kan- dikonsumsi pada hari tersebut. Jika maha- dungan lemak dalam kacang tanah sendiri siswa tersebut mengonsumsi kentang mencapai lebih dari 45% [16]. Tahu yang goreng dua porsi atau lebih dengan fre- juga merupakan olahan dari kacang kedelai kuensi sering maka dapat memberi dampak mengandung lemak sebesar 4,95 g per peningkatan risiko masalah kesehatan se- 100 g tahu [17]. Oleh karena itu, kadar perti obesitas. Apalagi jika tidak diimbangi lemak dalam batagor yang tinggi berasal dengan aktifitas fisik yang cukup [10]. dari bahan alami (kacang tanah dan kacang Veronese et al. [19] menyatakan bahwa kedelai) dan proses pengolahannya (minyak konsumsi kentang goreng > 2 kali/minggu goreng). pada orang dengan gaya hidup kurang Walaupun kadar lemak kelompok berolahraga dan beraktivitas fisik berhu- weci dan taiwan street snacks tidak berbeda bungan dengan peningkatan risiko kema- bermakna dengan kentang goreng dan tian akibat penyakit kronis lebih dari dua batagor (notasi C pada Gambar 1), kali lipat secara signifikan. Selain itu, Borgi kandungan lemak dua makanan ini tidak et al. [20] menyatakan bahwa konsumsi setinggi kentang goreng dan batagor. kentang goreng minimal satu porsi sehari Kandungan lemak pada dua kelompok menyebabkan peningkatan risiko terkena jajanan ini sebagian besar berasal dari hipertensi, dibandingkan dengan yang penggunaan minyak untuk menggoreng. mengonsumsi kentang goreng kurang dari Kelompok makanan yang proses satu porsi per bulan. Hal ini berarti juga pengolahannya direbus, dikukus dan di- dapat berlaku untuk konsumsi jajanan panggang seperti cilok, jasuke, siomay dan batagor karena rerata kadar lemaknya tidak roti bakar (notasi A pada Gambar 1) berbeda dengan kentang goreng. Oleh memiliki kadar lemak yang lebih rendah karena itu konsumsi kentang goreng dan daripada jajanan yang digoreng. Rerata batagor perlu dibatasi dibandingkan kelom- kadar lemak pada empat kelompok jajanan pok jajanan yang lain. ini tidak berbeda signifikan. Dari empat Anjuran konsumsi lemak per hari kelompok ini, siomay menunjukkan kadar adalah sebesar 20-25% dari kebutuhan lemak yang paling tinggi. Hal ini mungkin energi [21]. Dalam hidangan sehari-hari karena penyajiannya menggunakan saus cukup 2-4 jenis makanan yang berminyak kacang, seperti halnya pada batagor atau berlemak [22]. British Dietetic Asso- sehingga membuat kadar lemak pada ciation [23] menganjurkan konsumsi jajan- siomay lebih tinggi daripada cilok, jasuke an sehat dengan kandungan lemak ≤ 3 g per dan roti bakar. Jika siomay dikonsumsi 100 g. Jika menggunakan kriteria ini maka tanpa menggunakan saus kacang maka hanya roti bakar, jasuke dan cilok yang kemungkinan kadar lemaknya menurun memenuhi kriteria tersebut sebagai jajanan banyak dan lebih sehat untuk dikonsumsi. yang sehat berdasarkan kandungan lemak. Walaupun demikian, pemenuhan kebutuhan

DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.1

Harun,Harun, dkk.,dkk., KadarKadar LemakLemak JajananJajanan MahasiswaMahasiswa FakultasFakultas ...... 77 zat gizi lain seperti protein, karbohidrat, Implikasi penelitian vitamin dan mineral juga perlu diperhati- Mahasiswa menjadi lebih mudah kan, tidak hanya berfokus pada lemak. memilih makanan dan jajanan yang sehat Buah-buahan seperti apel, pisang, anggur jika terlebih dahulu mengetahui gizi yang tergolong jajanan sehat yang mampu mem- terkandung dalam jajanan tersebut. Ada berikan manfaat gizi yang besar dengan banyak faktor yang dapat memengaruhi kandungan lemak yang rendah. perilaku makan seorang mahasiswa antara Lemak memiliki fungsi sebagai lain faktor individu seperti pengetahuan cadangan energi tubuh. Namun konsumsi mahasiswa dan faktor lingkungan seperti lemak yang berlebihan dapat meningkatkan keberadaan jajanan yang tersedia dan risiko penyakit kronis seperti stroke, dan media informasi yang dapat diakses penyakit jantung [24]. Lemak yang tinggi mahasiswa [29]. Saat ini sudah banyak cara dalam darah akan meningkatkan kadar untuk mengetahui kandungan gizi jajanan kolesterol terutama kolesterol LDL dan antara lain dengan memanfaatkan aplikasi menimbun di dalam tubuh. Timbunan mobile yang dapat dipasang di smartphone lemak lama kelamaan akan membentuk seperti Fatsecret, MyFitnessPal dan Ayo plaque. Plaque dapat menyumbat aliran Cek Gizi Pangan Jajanan Anak Sekolah darah dan menyebabkan terjadinya ateros- (PJAS) yang dibuat oleh BPOM RI dan klerosis. Aterosklerosis akan menimbulkan memanfaatkan media sosial yang popular perubahan struktur pembuluh darah, se- di kalangan mahasiswa. hingga meningkatkan tekanan darah yang Dute et al. [30] menemukan bahwa jika terjadi terus menerus akan menye- penggunaan aplikasi mobile pada remaja babkan hipertensi [25]. Beberapa penelitian dan dewasa muda dapat meningkatkan ke- telah menunjukan hubungan signifikan sadaran dan motivasi untuk menjalankan antara tingginya konsumsi lemak dengan gaya hidup yang lebih sehat. Aplikasi hipertensi. Laguna-Camacho [26] menye- mobile dapat digunakan untuk membantu butkan bahwa konsumsi makanan atau membuat target dan melakukan pengawas- jajanan yang tinggi lemak dapat menim- an mandiri (self-monitoring), baik asupan bulkan perubahan di dinding pembuluh makanan maupun aktivitas fisik. darah dalam waktu beberapa minggu saja. Selain itu, mahasiswa juga dapat Hooper et al. [27] menyatakan modi- mengikuti informasi gizi dari lini masa fikasi jenis lemak yang dikonsumsi dapat akun-akun media sosial yang banyak ber- berpengaruh pada kesehatan jantung men- bagi informasi tentang gaya hidup sehat. jadi lebih baik dalam kurun waktu 2 tahun. Media sosial tidak hanya berfungsi mem- Menurut Jakobsen et al. [28], mengganti berikan informasi kesehatan tetapi juga lemak jenuh dengan lemak tak jenuh (mono dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi and poly-unsaturated fats) dapat menurun- dukungan sosial khususnya di kalangan kan risiko terkena penyakit kardiovaskular. sebaya (peers) supaya dapat berinteraksi Oleh karena itu, masyarakat, khususnya satu sama lain terkait dengan perilaku sehat mahasiswa, perlu memperhatikan kandung- seperti berbagi pengalaman pola makan an lemak pada makanan yang dikonsumsi, [31]. Dukungan sebaya terbukti memiliki termasuk jajanan. Mengurangi konsumsi peran penting dalam upaya pencegahan makanan yang mengandung lemak teruta- penyakit kronis karena membantu menjaga ma lemak jenuh dan memperbanyak kon- keberlangsungan (sustainability) dari upaya sumsi sayur-sayuran dan buah-buahan akan perubahan gaya hidup [32]. Interaksi sosial mencegah timbulnya penyakit-penyakit melalui media sosial dapat lebih efektif kronis. dalam membentuk perilaku remaja dan dewasa muda karena mereka dapat mela- kukan perbandingan sosial dan mendapat- kan dukungan sosial [30]. Upaya-upaya ini

DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.1

8 8 Indonesian Indonesian Journal Journal of of Human Human Nutrition, Nutrition, Juni Juni 2018, 2018, Vol. Vol. 5 5No. No. 1, 1, hlm. hlm. 1 1- -10 10 dapat meningkatkan pengetahuan maha- and physical health. Curr Top siswa tentang jajanan yang baik dikonsumsi Nutraceuticals Res [Serial online]. dan dapat membentuk perilaku makan yang 2011; 9 (1/2): 41–5. Available from: sehat. https://search.proquest.com/docview/9 19439043?accountid=25704 Keterbatasan penelitian 4. Iklima N. Gambaran pemilihan Keterbatasan pada penelitian ini ada- makanan jajanan pada anak usia lah kelompok jajanan yang diteliti hanya sekolah dasar. J Keperawatan BSI. kelompok jajanan yang dapat diakses oleh 2017; 5 (1): 8–17. mahasiswa Fakultas Kedokteran Univer- 5. Neslişah R, Emine AY. Energy and sitas Brawijaya sehingga belum tentu me- nutrient intake and food patterns wakili jajanan yang dikonsumsi mahasiswa among Turkish university students. pada umumnya. Selain itu penelitian ini Nutr Res Pract. 2011; 5 (2): 117–23. tidak melakukan analisis bahan sehingga 6. Ukegbu PO, Uwaegbute AC, Usonka tidak diketahui pasti kontribusi tiap bahan VA. Contribution of Snacks to Energy baku pembuat makanan pada kadar lemak and Nutrient Intake of Undergraduates di setiap sampel jajanan yang diteliti. in a Nigerian University. Malays J Nutr. 2015; 21 (1): 15–23. SIMPULAN 7. Peltzer K, Pengpid S. The association Penelitian ini memberikan simpulan of dietary behaviors and physical kelompok jajanan yang memiliki kadar activity levels with general and central lemak dari yang tertinggi hingga terendah obesity among ASEAN university berturut-turut adalah kentang goreng, students. AIMS Public Heal. 2017; 4 batagor, weci, taiwan street snacks, (3): 301–13. siomay, roti bakar, jasuke, dan cilok. 8. Tobias DK, Chen M, Manson JE, Mahasiswa diharapkan dapat lebih berhati- Ludwig DS. Effect of Low-Fat vs. hati dalam memilih jajanan yang akan Other Diet Interventions on Long- dikonsumsi. Konsumsi satu porsi jajanan Term Weight Change in Adults: A masih dalam batas aman menurut anjuran Systematic Review and Meta-Analysis. kebutuhan lemak sehari-hari, namun kon- Lancet Diabetes Endocrinol. 2015; 3 sumsi lebih dari dua porsi jajanan khusus- (12): 968–79. nya jajanan yang digoreng perlu di- 9. Ghidurus M, Turtoi M, Boskou G, waspadai karena dapat meningkatkan risiko Niculita P, Stan V. Nutritional and timbulnya penyakit kronis seperti hipertensi health aspects related to frying (I). maupun obesitas. Rom Biotechnol Lett. 2010; 15 (6): 5675–82. Daftar Pustaka 10. Dini NI, Pradigdo SF, Suyatno S. 1. Duffey KJ, Pereira RA, Popkin BM. Hubungan Konsumsi Makanan Jajanan Prevalence and Energy Intake from terhadap Status Gizi (Kadar Lemak Snacking in Brazil: Analysis of the Tubuh dan Imt/u) pada Siswa Sekolah First Nationwide Individual Survey. Dasar (Studi di Sekolah Dasar Negeri Eur J Clin Nutr. 2013; 67 (8): 868–74. 01 Sumurboto Kota Semarang). J 2. Kementerian Kesehatan Republik Kesehat Masy. 2017; 5 (1): 301–6. Indonesia. Keputusan Menteri 11. Mente A, Dehghan M, Rangarajan S, Kesehatan Republik Indonesia Nomor McQueen M, Dagenais G, Wielgosz A, 1098 tahun 2003 tentang Persyaratan et al. Association of dietary nutrients Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan with blood lipids and blood pressure in Restoran. 2003. 18 countries: a cross-sectional analysis 3. Chaplin KS, Smith AP. Snacking from the PURE study. Lancet Diabetes frequency, mental health, health beliefs Endocrinol. 2017; 5 (10): 774–87.

DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.1

Harun,Harun, dkk.,dkk., KadarKadar LemakLemak JajananJajanan MahasiswaMahasiswa FakultasFakultas ...... 99

12. Kementerian Kesehatan Republik 21. Prangdimurti E, Zakaria FR. Pengaruh Indonesia. Riset Kesehatan Dasar Minuman Diperkaya Cinnulin (Riskesdas) 2013. Badan Penelitian Terhadap MDA dan Senyawa dan Pengembangan Kesehatan. 2013. Inflamasi Plasma Penderita DMT2. J 13. Departemen Kesehatan RI. Laporan Teknol dan Ind Pangan. 2016; 27 (1): Hasil Riset Kesehatan Dasar 51–8. (RISKESDAS) Nasional 2007. : 22. Sari FPC. Perilaku Diet Sebagai Faktor Badan Litbangkes, Depkes RI. 2007. Risiko Terhadap Penyakit Tidak 14. Pratama RI, Rostini I, Liviawaty E. Menular Pada Mahasiswa Universitas Karakteristik Biskuit dengan Muhammadiyah Yogyakarta. FKIK Penambahan Tepung Tulang Ikan UMY; 2016. Jangilus (Istiophorus Sp.). J Akuatika. 23. Hinton F. Healthy Snacks [Internet]. 2014; 5 (1): 30–9. The British Dietetic Association; 2017 15. Nikzade V, Tehrani MM, Saadatmand- [Diunduh 2018 Feb 25]. Available Tarzjan M. Optimization of low- from: cholesterolelow-fat https://www.bda.uk.com/foodfacts/heal formulation: Effect of using thysnacks.pdf and some stabilizer by a mixture 24. Nettleton JA, Brouwer IA, Geleijnse design approach. Food Hydrocoll. JM, Hornstra G. Saturated fat 2012; 28 : 344–52. consumption and risk of coronary heart 16. Prameswari Y, Yuwono SS. Pengaruh disease and ischemic stroke: a science Jenis Petis dan Proporsi Kacang update. Ann Nutr Metab. 2017; 70 (1): Tanah: Petis Terhadap Sifat Fisik, 26–33. Kimia dan Organoleptik Pembuatan 25. Di Pietro N, Formoso G, Pandolfi A. Bumbu Tahu Tek Instan. J Pangan dan Physiology and pathophysiology of Agroindustri. 2015; 4 (1): 329–37. oxLDL uptake by vascular wall cells in 17. Fatsecret Indonesia. Kalori dalam Tahu atherosclerosis. Vascul Pharmacol. (100 gram) dan Fakta Gizi [Internet]. 2016; 84 : 1–7. [Diunduh 2018 Jun 4]. Available from: 26. Laguna-Camacho A. Influence on https://www.fatsecret.co.id/kalori- adiposity and atherogenic lipaemia of gizi/umum/tahu?portionid=6163165&p fatty meals and snacks in daily life. J ortionamount=100,000 Lipids. 2017; 2017 : 1–6. 18. Kementerian Kesehatan Republik 27. Hooper L, Summerbell CD, Thompson Indonesia. Peraturan Menteri R, Sills D, Roberts FG, Moore HJ, et Kesehatan Republik Indonesia No. 75 al. Reduced or modified dietary fat for tahun 2013 tentang Angka Kecukupan preventing cardiovascular disease. Sao Gizi yang Dianjurkan bagi Bangsa Paulo Med J. 2016; 134 (2): 182–3. Indonesia. Jakarta: Departemen 28. Jakobsen MU, O’Reilly EJ, Heitmann Kesehatan RI; 2013. BL, Pereira MA, Bälter K, Fraser GE, 19. Veronese N, Stubbs B, Noale M, Solmi et al. Major types of dietary fat and M, Vaona A, Demurtas J, et al. Fried risk of coronary heart disease: a pooled consumption is associated with analysis of 11 cohort studies–. Am J elevated mortality: an 8-y longitudinal Clin Nutr. 2009; 89 (5): 1425–32. cohort study. Am J Clin Nutr. 2017; 29. Deliens T, Clarys P, De Bourdeaudhuij 106 (1): 162–7. I, Deforche B. Determinants of eating 20. Borgi L, Rimm EB, Willett WC, behaviour in university students: a Forman JP. Potato intake and incidence qualitative study using focus group of hypertension: results from three discussions. BMC Public Health. 2014; prospective US cohort studies. bmj. 14 (1): 1–12. 2016; 353 : i2351. 30. Dute DJ, Bemelmans WJE, Breda J.

DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.1

1010 Indonesian Indonesian Journal Journal of of Human Human Nutrition, Nutrition, Juni Juni 2018, 2018, Vol. Vol. 5 5No. No. 1, 1 hlm., hlm. 1 1- -10 10

Using mobile apps to promote a Hero Experience. J Nutr Educ Behav. healthy lifestyle among adolescents 2014; 46 (2): 128–33. and students: a review of the 32. Fisher EB, Ballesteros J, Bhushan N, theoretical basis and lessons learned. Coufal MM, Kowitt SD, McDonough JMIR mHealth uHealth. 2016; 4 (2): AM, et al. Key Features Of Peer e39. Support In Chronic Disease Prevention 31. Tobey LN, Manore MM. Social Media And Management. Health Aff. 2015; and Nutrition Education: The Food 34 (9): 1523.

DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.1