LAPORAN TAHUNAN 2020

PROFIL PIMPINAN

Ir. ZULFIKRI, M.Sc, DEA Direktur Jenderal Perkeretaapian

Riwayat Jabatan

Direktur Jenderal Perkeretaapian (November 2017 - Sekarang)

Direktur Prasarana Perkeretaapian (Mei 2017 - November 2017)

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api (Mei 2016 - Mei 2017)

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Multimoda (Februari 2014 - Mei 2016)

Kepala Bagian Perencanaan, Sekretariat Badan Litbang Perhubungan (Januari 2011 - Februari 2014)

Riwayat Pendidikan

Ekonomi Transportasi, Program Pasca Sarjana Universitas LYON II ENTERQ, Perancis (1997)

Magister Sistem dan Tehnik Jalan Raya Program Pasca Sarjana ITB, Bandung (1990)

Sarjana Teknik Sipil dan Perencanaan ITB Bandung (1987)

DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN | iii

2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

RANGKUMAN EKSEKUTIF

Direktorat Jenderal Perkeretaapian melaksanakan tugas dan fungsi sebagai regulator penyelenggaraan perkeretaapian diantaranya melalui kegiatan pengaturan, pengendalian dan pengawasan termasuk pelaksanaan pembangunan prasarana perkeretaapian sebagai upaya peningkatan konektivitas, keselamatan dan pelayanan perkeretaapian dalam rangka mendukung perekonomian nasional. Pada tahun 2020, Direktorat Jenderal Perkeretaapian telah melakukan pembangunan jalur kereta api sepanjang 104,22 km’sp dan peningkatan/rehabilitasi/perawatan jalur kereta api sepanjang 607,79 km’sp. Pembangunan prasarana perkeretaapian yang dilaksanakan pada tahun 2020 meliputi Proyek Strategis Nasional (PSN), program prioritas Kementerian Perhubungan maupun program pembangunan lainnya, diantaranya sebagai berikut: 1. Pembangunan jalur kereta api lintas Besitang – Langsa segmen Besitang – Sei Liput sepanjang 35,4 km’sp dimulai tahun 2017 dan sampai dengan tahun 2020 mencapai progres fisik sebesar 98,41% serta ditargetkan selesai pada tahun 2021. 2. Pembangunan jalur kereta api lintas Rantauprapat - Kota Pinang segmen Rantauprapat – Pondok S5 sepanjang 33 km’sp dimulai tahun 2017 dan sampai dengan tahun 2020 mencapai progres fisik sebesar 100%. Pada tahun 2021 akan dilakukan pengujian jalur kereta api dan selanjutnya pengoperasian jalur kereta api pada segmen tersebut. 3. Peningkatan jalur kereta api lintas Medan – Binjai sepanjang 21 km’sp telah selesai dan beroperasi pada tahun 2020 dengan progres fisik 100%. 4. Peningkatan jalur kereta api lintas Araskabu – Tebing Tinggi – Siantar sepanjang 106 km’sp dimulai tahun 2019 dan sampai dengan tahun 2020 mencapai progres fisik sebesar 91,20% serta ditargetkan selesai pada tahun 2021. 5. Peningkatan jalur kereta api antara Padang – Pariaman sepanjang 53,5 km’sp dimulai tahun 2019 dan sampai dengan tahun 2020 mencapai progres fisik sebesar sebesar 75,13% serta ditargetkan selesai pada tahun 2022. 6. Peningkatan jalur kereta api lintas Lahat – Bungamas - Lubuklinggau sepanjang 115,29 km’sp terbagi dalam 2 segmen yaitu Lahat - Bungamas sepanjang 25,83 km’sp yang telah selesai 100% pada tahun 2020 dan segmen Bungamas – Lubuklinggau sepanjang 89,46 km’sp dengan progres fisik sebesar 42,57% pada tahun 2020 dan ditargetkan selesai pada tahun 2021. 7. Pembangunan Double – Double Track (DDT) Paket A antara Manggarai – Jatinegara terdiri dari tahap I (kontrak tahun jamak 2014-2021) dengan progres fisik

RANGKUMAN EKSEKUTIF v 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

97,95% dan tahap II (kontrak tahun jamak 2019-2022)dengan progres fisik sebesar 44,28%. Secara keseluruhan ditargetkan selesai pada tahun 2022. 8. Pembangunan Double – Double Track (DDT) Paket B meliputi pembangunan fasilitas perkeretaapian antara Bekasi – Cikarang dimulai tahun 2019 dan sampai tahun 2021 mencapai progres fisik 72,72% serta ditargetkan selesai pada tahun 2021. 9. Peningkatan jalur kereta api antara Rangkasbitung – Serang sepanjang 33 km’sp telah selesai pekerjaanya pada tahun 2020 dengan progres fisik mencapai 100%. 10. Peningkatan jalur kereta api antara Serang – Merak sepanjang 34 km’sp dimulai tahun 2020 dengan skema kontrak tahun jamak 2020 – 2021 dan progres fisik mencapai 0,24%. 11. Pembangunan jalur ganda kereta api lintas Bogor – Sukabumi segmen Bogor – Cicurug (kontrak tahun jamak 2019-2022) yang merupakan bagian dari pembangunan jalur ganda lintas Selatan Jawa terbagi atas 6 segmen yaitu Bogor/Paledang – Batutulis sepanjang 4,4 km’sp dengan progres fisik 34,28%, Batutulis – Ciomas sepanjang 4,9 km’sp dengan progress fisik 27,98%, Ciomas – Maseng sepanjang 4,8 km’sp dengan progress fisik 89,48%, Maseng – Cigombong sepanjang 5,5 km’sp dengan progress fisik 96,56% dan Cigombong - Cicurug sepanjang 7,5 km’sp dengan progress fisik 100%. Selain itu juga terdapat pekerjaan sistem persinyalan elektrik dengan progres fisik 77,05%. Keseluruhan pekerjaan segmen Bogor – Cicurug ditargetkan selesai pada tahun 2022. 12. Penggantian sistem persinyalan dan telekomunikasi lintas Bandung – Ciroyom dimulai tahun 2020 dengan progres fisik mencapai 20,68% dan ditargetkan selesai pada tahun 2021. 13. Pembangunan jalur ganda kereta api antara Kiaracondong – Cicalengka Tahap 1 Segmen Gedebage – Haurpugur sepanjang 6 km’sp dimulai pada tahun 2020 dengan target penyelesaian pada tahun 2022. Progress sampai dengan akhir tahun 2020 adalah sebesar 15,57%. 14. Pembangunan akses jalur kereta api menuju Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) sepanjang 6 km’sp dimulai pada tahun 2019 dan sampai tahun 2020 mencapai progres fisik sebesar 83,84% serta ditargetkan selesai pada tahun 2021. 15. Pembangunan jalur ganda kereta api lintas Kroya - Kutoarjo sepanjang 76 km’sp. yang merupakan bagian dari pembangunan jalur ganda lintas Selatan Jawa dimulai tahun 2017 dan telah selesai serta beroperasi pada tahun 2020 dengan progress fisik 100%.

vi RANGKUMAN EKSEKUTIF 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

16. Elektrifikasi Jalur Kereta Api Lintas Yogyakarta – Solo dimulai pada tahun 2019 dengan rencana pengoperasian pada tahun 2021. Progress fisik pada tahun 2020 sebesar 91,24%. 17. Pembangunan jalur ganda kereta api lintas Jombang – Mojokerto sepanjang 24 km’sp dimulai tahun 2019 dan telah selesai serta beroperasi pada tahun 2020 dengan progres fisik 100%. 18. Peningkatan jalur kereta api segmen Bangil – Probolinggo sepanjang 35 km’sp dan Malang – Sumberpucung sepanjang 10 km’sp telah selesai serta beroperasi pada tahun 2020 dengan progres fisik 100%. 19. Pembangunan jalur kereta api Makassar – Parepare segmen Barru – Pangkep – Maros sepanjang 59 km’sp telah mulai konstruksi pada tahun 2018 dan sampai dengan tahun 2020 terdapat progress fisik untuk segmen Pangkep – Barru sebesar 67,56% dan Maros – Pangkep sebesar 48,02%. 20. Pembangunan MRT North – South fase 2 sepanjang 11,8 km’sp dari Bundaran HI – Kota – Ancol Barat. MRT Jakarta Fase 2A segmen Bundaran HI - Harmoni – Kota sepanjang 5,8 km’sp sudah mulai dilaksanakan konstruksi pada bulan Juni 2020 yaitu paket CP 201 dengan progres sampai dengan Desember 2020 sebesar 9% (overall fase 2A sebesar 2%), sedangkan paket pekerjaan lainnya masih dalam proses lelang internasional. Untuk Fase 2B segmen Kota – Ancol Barat sepanjang 6 km’sp, saat ini reviu studi kelayakan dan penetapan lokasi dari Gubernur DKI Jakarta telah selesai, selanjutnya proses perijinan lingkungan.

21. Pembangunan prasarana LRT Jabodebek tahap I sepanjang 44,43 km’sp telah dimulai tahun 2015 dan sampai dengan tahun 2020 mencapai progress fisik sebesar 81,72% dengan rincian Cawang – Cibubur sebesar 98,98%, Cawang – Dukuh Atas sebesar 79,53%, Cawang-Bekasi Timur sebesar 89,48% dan Depo Jatimulya 35,46%. Adapun target operasi LRT Jabodebek tahap I adalah pada Juni tahun 2022.

22. Pembangunan kereta cepat lintas Jakarta – Bandung sepanjang 142,3 km’sp dimulai tahun 2015 dan pada tahun 2020 progres fisik mencapai 65,70%, sedangkan penyiapan lahan telah selesai sebesar 99,97%. Adapun target operasi kereta cepat Jakarta – Bandung tersebut adalah pada tahun 2022.

Kegiatan strategis pembangunan sarana perkeretaapian tahun 2020 terdiri dari pengadaan sarana milik negara berupa revitalisasi Kereta Rel Listrik (KRL) KfW sebanyak 10 trainset (@4 unit) dengan rencana awal kontrak tahun jamak 2018-2020. Namun dengan adanya penghematan anggaran tahun 2020 dalam rangka percepatan penanganan pandemi COVID-19 maka penyelesaian revitalisasi diperpanjang sampai

RANGKUMAN EKSEKUTIF vii 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN tahun 2021. Adapun sampai tahun 2020 progres telah selesai revitalisasi sebanyak 12 unit yang akan digunakan untuk KRL Yogyakarta – Solo dari target semula 40 unit Kereta Rel Listrik KfW, selanjutnya sisa penyelesaiannya direncanakan pada tahun 2021.

Dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kewajiban pelayanan umum/Public Service Obligation (PSO) berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian, memberikan penugasan kepada PT KAI (Persero) sebagai penyedia jasa angkutan kereta api ekonomi. Besaran Subsidi yang diberikan kepada pengguna jasa transportasi kereta api kelas ekonomi dihitung berdasarkan selisih tarif yang ditetapkan Pemerintah dengan besaran tarif yang dihitung penyelenggara sarana perkeretaapian dalam hal ini PT. KAI (Persero). Pada tahun 2020 realisasi jumlah penumpang PSO adalah sebesar 175.991.213 penumpang (mengalami penurunan 53,90% dibandingkan tahun 2019), serta realisasi anggaran PSO mencapai Rp2.519.15 miliar.

Direktorat Jenderal Perkeretaapian juga melaksanakan penyelenggaraan angkutan kereta api perintis yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat dan mendorong percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi. Direktorat Jenderal Perkeretaapian pada tahun 2020 telah menyelenggarakan 5 lintas pelayanan angkutan kereta api keperintisan di Jawa dan Sumatera. Secara umum angkutan kereta api keperintisan mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19 dimana beberapa kereta api keperintisan hanya beroperasi sampai dengan pertengahan tahun 2020. Penyelenggaraan angkutan kereta api perintis tahun 2020 sebagai berikut:

1. Perintis Cut Mutia: Realisasi jumlah penumpang kereta api mengalami penurunan sebanyak 41% dibanding tahun 2019 dengan jumlah penumpang pada tahun 2020 sebanyak 24.156 orang dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 41.284 penumpang. 2. KA Perintis Lembah Anai: Realisasi jumlah penumpang kereta api mengalami penurunan sebanyak 66% dibanding tahun 2019 dengan jumlah penumpang pada tahun 2020 sebanyak 22.422 orang dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 66.232 orang. 3. KA Perintis Minangkabau Ekspress: Realisasi jumlah penumpang kereta api pada tahun 2020 sebanyak 58.851 orang dimana mengalami penurunan 70% dibanding tahun 2019 sebanyak 194.729 orang. 4. KA Perintis Bathara Kresna: Realisasi pencapaian jumlah penumpang kereta api mengalami penurunan sebanyak 72% dibanding tahun 2019 dengan jumlah

viii RANGKUMAN EKSEKUTIF 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

penumpang pada tahun 2020 sebanyak 23.285 orang dibandingkan tahun 2019 sebanyak 83.012 orang. 5. KA Perintis LRT Provinsi Sumatera Selatan: Realisasi pencapaian jumlah penumpang kereta api sampai dengan akhir tahun 2020 sebanyak 1.053.492 orang dimana mengalami penurunan 60% dibanding tahun 2019 sebanyak 2.619.365 penumpang. Program peningkatan keselamatan perkeretaapian merupakan hal prioritas dan perlu ditunjang oleh semua aspek dalam penyelenggaraan perkeretaapian, yaitu aspek sarana, prasarana, operasional dan Sumber Daya Manusia (SDM). Realisasi rasio kejadian kecelakaan transportasi kereta api (rate of accident) pada tahun 2020 adalah sebesar 0,18 dengan jumlah kecelakaan 18 kejadian pada 95.582.730 km tempuh, hal tersebut lebih tinggi apabila dibandingkan rasio kejadian kecelakaan tahun 2019 yaitu sebesar 0,15 sehingga diperlukan upaya-upaya lebih intensif untuk peningkatan keselamatan perkeretaapian.

Selain itu juga dilaksanakan kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya meliputi kegiatan administrasi bidang perencanaan, keuangan, hukum, kepegawaian dan umum dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Perkeretaapian sebagai regulator penyelenggaraan perkeretaapian. Pada tahun 2020, beberapa capaian Direktorat Jenderal Perkeretaapian terkait dukungan manajemen antara lain capaian nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) sebesar 83,30 (predikat A), capaian realisasi keuangan meningkat secara signifikan menjadi 93,85% atau meningkat 10,10% dibanding tahun sebelumnya 83,75%, capaian tingkat maturitas Sistem Pengendalian Interen Pemerintah (SPIP) mencapai level 3 (terdefinisi), penghargaan dari Kementerian Keuangan terkait Satuan Kerja SBSN terbaik bidang perkeretaapian kepada Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara, penghargaan dari Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan terkait kepatuhan pelaporan kinerja melalui aplikasi e-Performance pada Semester 1 (peringkat II) dan Semester 2 (peringkat I) tahun 2020. Selain itu, diperoleh Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp433.882.767.145, dimana salah satu upaya untuk mendukung peningkatan PNBP adalah dengan pembentukan Badan Layanan Umum (BLU) dimana telah terealisasi Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan sebagai BLU pertama di Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Semoga Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Tahun 2020 ini dapat menjadi acuan dan referensi dalam rangka upaya meningkatkan kinerja Direktorat Jenderal Perkeretaapian di masa mendatang.

RANGKUMAN EKSEKUTIF ix

LAPORAN TAHUNAN 2020

DAFTAR ISI BAB III PROFIL PIMPINAN iii KATA PENGANTAR iv RINGKASAN EKSEKUTIF v DAFTAR ISI xi DAFTAR GAMBAR xv DAFTAR TABEL xxv PENGELOLAAN PRASARANA BAB I PERKERETAAPIAN 3.1 PEMBANGUNAN 3-1 PRASARANA PERKERETAAPIAN 3.2 PENGUJIAN DAN 3-37 SERTIFIKASI KELAIKAN PENDAHULUAN PRASARANA 1.1 LATAR BELAKANG 1-1 PERKERETAAPIAN 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN 1-2 3.3 PELAKSANAAN 3-42 1.3 RUANG LINGKUP 1-2 PERAWATAN DAN 1.4 TUGAS DAN FUNGSI 1-3 PENGOPERASIAN 1.5 STRUKTUR ORGANISASI 1-4 PRASARANA 1.6 SUMBER DAYA MANUSIA 1-15 PERKERETAAPIAN 1.7 SISTEMATIKA 1-21 PELAPORAN BAB IV BAB II

PENGELOLAAN SARANA PERKERETAAPIAN DUKUNGAN MANAJEMEN 4.1 PENGELOLAAN SARANA 4-1 2.1 BIDANG PERENCANAAN 2-1 PERKERETAAPIAN MILIK 2.2 BIDANG KEUANGAN 2-13 NEGARA 2.3 BIDANG HUKUM 2-18 4.2 PENGEMBANGAN DAN 4-6 DAN KERJASAMA LUAR PENGAWASAN SARANA NEGERI PERKERETAAPIAN 2.4 BIDANG KEPEGAWAIAN 2-25 4.3 KELAIKAN SARANA 4-8 DAN UMUM PERKERETAAPIAN

DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN | xi LAPORAN TAHUNAN 2020

4.4 PERAWATAN SARANA 4-11 BAB VI KPBU/ APBD/ BUMN/ PERKERETAAPIAN BUM/ SWASTA MILIK NEGARA 7.2 KEGIATAN PADAT KARYA 7-6 4.5 PENYUSUNAN 4-15 7.3 CAPAIAN LAINYA 7-8 NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA SARANA PERKERETAAPIAN PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN BAB V 6.1 KINERJA KESELAMATAN 6-1 PERKERETAAPIAN 6.2 PEMERIKSAAN, AUDIT 6-3 DAN INSPEKSI KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 6.3 PENGUJIAN DAN 6-8 PENGELOLAAN LALU LINTAS SERTIFIKASI DAN ANGKUTAN KERETA API KOMPETENSI SDM PERKERETAAPIAN 5.1 PENYELENGGARAAN 5-1 6.4 AKREDITASI LEMBAGA 6-10 PUBLIC SERVICE PERKERETAAPIAN OBLIGATION (PSO) 6.5 PENCEGAHAN DAN 6-12 5.2 PENYELENGGARAAN 5-4 PENEGAKAN HUKUM ANGKUTAN PERINTIS 6.6 PENANGANAN 6-14 KERETA API PERLINTASAN SEBIDANG 5.3 KEBIJAKAN ANGKUTAN 5-13 KERETA API PADA MASA PANDEMI COVID-19 BAB VII 5.4 PENGENDALIAN 5-16 ANGKUTAN KERETA API PADA MASA LEBARAN 5.5 PENYELENGGARAAN 5-21 ANGKUTAN KERETA API PADA NATAL DAN TAHUN BARU CAPAIAN STRATEGIS 5.6 PENATAAN DAN 5-28 LAINNYA PENGEMBANGAN 7.1 PELAKSANAAN 7-1 JARINGAN KERETA API PEMBANGUNAN 5.7 KERJASAMA DAN 5-32 PERKERETAAPIAN PENGEMBANGAN USAHA DENGAN SKEMA

xii | DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN LAPORAN TAHUNAN 2020

KPBU/ APBD/ BUMN/ BUM/ SWASTA 7.2 KEGIATAN PADAT KARYA 7-6 7.3 CAPAIAN LAINYA 7-8

BAB VIII

PENUTUP

8.1 KESIMPULAN 8-1 8.2 REKOMENDASI 8-3

7.1 PELAKSANAAN 7-1 PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN DENGAN SKEMA

DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN | xiii

LAPORAN TAHUNAN 2020

Gambar 1.10 Gambar 2.7 Gambar 2.16 Gambar 2.27 Gambar 2.35 Gambar 3.10 DAFTAR GAMBAR Komposisi Pegawai Direktorat Portal Aplikasi Direktorat Jenderal Jumpa Pers Angkutan Motor Penyusunan Analisis Jabatan dan Ruang Kerja Baru Direktorat Progress Pekerjaan Peningkatan BAB I Sarana Perkeretaapian Perkeretaapian Gratis (Motis) Tahun 2020...... 2-23 Analisis Beban Kerja di Jenderal Perkeretaapian di Gambar 3.1 Jalur Kereta Api Padang – (portal.djka.dephub.go.id)...... 2-11 lingkungan Direktorat Jenderal Gedung Karya...... 2-34 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pariaman...... 3-9 Gambar 1.1 Berdasarkan (a) Gambar 2.17 Perkeretaapian...... 2-30 Jalur Kereta Api Lintas Langsa – Struktur Organisasi Direktorat Golongan/Kepangkatan (b) Gambar 2.8 Jumpa Pers Akhir Tahun 2020...... 2-23 Gambar 2.36 Gambar 3.11 Kegiatan Penyelenggaraan SPIP Gambar 2.28 Pelaksanaan Sosialisasi P4GN Besitang Segmen Sei Liput – Lokasi Peningkatan Jalur KA Jenderal Perkeretaapian...... 1-5 Tingkat Pendidikan...... 1-19 Gambar 2.18 di Lingkungan Direktorat Jenderal Kegiatan Pejabat Pengelola Pembahasan Penataan dan Pencegahan Penyebaran Besitang...... 3-1 Lintas Lahat – Bungamas – Gambar 1.2 Gambar 1.11 Organisasi Direktorat Jenderal Covid 19 di Lingkungan Kerja Gambar 3.2 Lubuklinggau...... 3-10 Struktur Organisasi Balai Teknik Komposisi Pegawai Direktorat Perkeretaapian...... 2-12 Informasi dan Dokumentasi (PPID)...... Perkeretaapian...... 2-30 Direktorat Jenderal Progres Pembangunan Jalur Kereta Perkeretaapian Kelas I...... 1-12 Keselamatan Perkeretaapian Gambar 2.9 2-24 Gambar 3.12 Rapat Evaluasi Pelaksanaan Gambar 2.29 Perkeretaapian Pada Era New Api Lintas Langsa – Besitang Hasil Peningkatan Jalur Kereta Gambar 1.3 Berdasarkan (a) Gambar 2.19 Pembahasan Usulan Normal...... 2-34 Segmen Sei Liput – Besitang...... 3-2 Api Segmen Lahat – Bungamas.... 3-11 Struktur Organisasi Balai Teknik Golongan/Kepangkatan (b) Anggaran Tahun 2020 dan Monitoring Kearsipan Balai Teknik Kegiatan Monitoring Progres Perkeretaapian Jawa Bagian Pembentukan Direktorat Teknis Gambar 3.3 Perkeretaapian Kelas II...... 1-12 Tingkat Pendidikan...... 1-20 Gambar 2.37 Gambar 3.13 Pembangunan Jalur Kereta Api Tengah...... 2-25 dan Balai Besar Perkeretaapian di Kegiatan Tes Swab PCR di Kantor Lokasi Pembangunan Jalur Kereta Progress Peningkatan Jalur Gambar 1.4 Jakarta (kiri) dan di Cirebon Pusat Direktorat Jenderal Api Lintas Rantauprapat – Kota Kereta Api Segmen Bungamas – Struktur Organisasi Balai Akses Bandara Yogyakarta Gambar 2.20 2-14 (kanan)...... 2-31 Perkeretaapian...... 2-34 Pinang Segmen Rantauprapat – Lubuklinggau...... 3-12 Perawatan Perkeretaapian...... 1-13 BAB II International Airport (YIA)...... Monitoring Kearsipan Balai Gambar 2.1 Pengujian Perkeretaapian...... 2-26 Gambar 2.30 Gambar 2.38 Pondok S5...... 3-3 Gambar 3.14 Gambar 1.5 Gambar 2.10 Dokumen Renstra Kementerian Pembahasan Balai Pengelola Kegiatan Tes Swab PCR di Kantor Gambar 3.4 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Struktur Organisasi Balai Koordinasi Pemutakhiran Data Gambar 2.21 Perhubungan Bidang Kereta Api Sulawesi Selatan di Balai Pengujian Direktorat Dokumentasi Pekerjaan DDT Paket A antara Manggarai – Pengujian Perkeretaapian...... 1-14 Inventarisasi dan Penilaian Tahun Kegiatan Penataan Arsip Inaktif di Perkeretaapian Tahun 2020-2024 2-3 2020...... 2-15 Kantor Arsip Kementerian Bogor...... 2-31 Jenderal Perkeretaapian...... 2-35 Pembangunan Jalur Kereta Api Jatinegara...... 3-13 Gambar 1.6 Gambar 2.2 Rantauprapat – Kota Pinang Struktur Organisasi Balai Gambar 2.11 Perhubungan...... 2-26 Gambar 2.31 Gambar 2.39 Gambar 3.15 Surat Pengesahan DIPA Tahun Review Usulan Jabatan Pelaksanaan Kegiatan Tes Rapid Segmen Rantauprapat Progress Pembangunan DDT Pengelola Kereta Api Ringan Penandatanganan Kontrak Gambar 2.22 Anggaran 2021...... 2-5 Fungsional Tertentu di lingkungan Antigen di BTP Kelas I Wilayah – Pondok S5 ...... 3-4 Paket A Tahap I antara Sumatera Selatan...... 1-15 Penyelenggaraan Subsidi Kegiatan Pemusnahan Arsip di Gambar 2.3 Angkutan Kereta Api Perintis Kantor Arsip Kementerian Direktorat Jenderal Jawa Bagian Tengah...... 2-35 Gambar 3.5 Manggarai – Jatinegara...... 3-14 Gambar 1.7 Kronologis Penyusunan RKA Perkeretaapian di Bogor...... 2-32 Lokasi Pekerjaan Peningkatan Komposisi Pegawai Setditjen Tahun Anggaran 2020...... 2-21 Perhubungan...... 2-27 Gambar 2.40 Gambar 3.16 Ditjen Perkeretaapian Tahun 2021 2-6 Pelaksanaan Kegiatan Tes Rapid Jalur Kereta Api Lintas Medan - Progress Pembangunan DDT Perkeretaapian Berdasarkan (a) Gambar 2.12 Gambar 2.23 Gambar 2.32 Gambar 2.4 Sosialisasi Bidang Kepegawaian Antigen di BTP Kelas I Wilayah Binjai...... 3-5 Paket A Tahap II Manggarai – Golongan/Kepangkatan (b)Tingkat Pengoperasian KA Bandara Bimtek Ketatausahaan Direktorat Pembahasan RKA Pagu 2-21 dan Bimbingan Teknis Aplikasi Jawa Bagian Barat...... 2-35 Gambar 3.6 Jatinegara...... 3-16 Pendidikan...... 1-16 Internasional Adi Soemarmo...... Jenderal Perkeretaapian Tahun Kebutuhan Tahun 2021 di Medan 2020...... 2-27 ncsisadmin.bkn.go.id serta Gambar 2.41 Hasil Peningkatan Jalur Kereta Gambar 3.17 Gambar 1.8 Gambar 2.13 (kiri) dan Yogyakarta (kanan)...... 2-6 Aplikasi Tunjangan Kinerja...... 2-32 Kegiatan Tes Rapid Antigen dan Api Lintas Medan – Binjai ...... 3-6 Lokasi Pembangunan DDT Paket Komposisi Pegawai Direktorat Uji coba Pengoperasian Jalur Gambar 2.24 Gambar 2.5 Tes Urin untuk Kegiatan P4GN di Gambar 3.7 B antara Bekasi - Cikarang...... 3-17 Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Kereta Api Lintas Stasiun Padang Kegiatan Pelatihan MC...... 2-28 Gambar 2.33 Penerimaan Penghargaan 2-22 Pembahasan Progress BTP Kelas I Wilayah Jawa Bagian Lokasi Peningkatan Jalur Kereta Api Berdasarkan (a) Tingkat – Stasiun Pulau Air...... Gambar 2.25 Gambar 3.18 Peringkat II Kepatuhan Pelaporan Penyusunan SOP Tahun 2020 dan Timur...... 2-36 Api Lintas Araskabu – Tebing Progress Pembangunan DDT Golongan/Kepangkatan (b) Gambar 2.14 Kegiatan Pengadaan Calon E-Performance Semester I Tahun Sosialiasasi KM 82 Tahun 2020 Tinggi – Siantar...... 3-6 Paket B antara Bekasi - Cikarang 3-18 Tingkat Pendidikan...... 1-17 Soft Launching Pengoperasian Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Gambar 2.42 2020...... 2-9 Parsial Jalur Ganda Kereta Api Lingkungan Direktorat Jenderal tentang Peta Jabatan dan Uraian Kegiatan Tes Rapid Antigen di Gambar 3.8 Gambar 3.19 Gambar 1.9 Gambar 2.6 2-22 Kegiatan Jabatan...... 2-33 Balai Perawatan Perkeretaapian... 2-36 Progres Peningkatan Jalur Kereta Lokasi Peningkatan Jalur Kereta Komposisi Pegawai Direktorat Lintas Selatan Jawa...... Perkeretaaapian...... 2-29 Website Direktorat Jenderal Api Lintas Araskabu – Tebing Api Lintas Rangkasbitung - Merak 3-19 Prasarana Perkeretaapian Gambar 2.15 Gambar 2.26 Gambar 2.34 Perkeretaapian Kegiatan Character Building Tinggi – Siantar ...... 3-7 Berdasarkan (a) Uji Coba Penggunaan Sistem Pelaksanaan Diklat Gambar 3.20 (djka.dephub.go.id)...... 2-10 Pegawai Direktorat Jenderal Gambar 3.9 Hasil Peningkatan Jalur Kereta Golongan/Kepangkatan (b) Persinyalan Sarana LRT Pengembangan Kompetensi 2-22 Perkeretaapian...... 2-33 Lokasi Peningkatan Jalur Kereta Api Segmen Rangkasbitung – Tingkat Pendidikan...... 1-18 Jabodebek...... Pegawai Direktorat Jenderal Perkeretaaapian...... 2-29 Api antara Padang - Pariaman ..... 3-8 Serang...... 3-19

DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN | xv

Gambar 3.21 Gambar 3.31 Gambar 3.40 Gambar 3.50 Progress Peningkatan Jalur Lokasi Pembangunan Jalur Lokasi Pekerjaan Pembangunan Inspeksi Pabrikan Bantalan Kereta Api segmen Serang – Ganda Kereta Api antara Jalur Ganda Kereta Api antara Polimer Produksi Darta Mckuadrat Merak...... 3-20 Kiaracondong – Cicalengka Tahap Jombang – Mojokerto...... 3-32 dan Pemilihan Benda Uji Bantalan Gambar 3.22 1 Segmen Gedebage – Haurpugur 3-27 Gambar 3.41 Produksi PT Waskita Beton Lokasi Pembangunan Jalur Gambar 3.32 Pembangunan Jalur Ganda Precast Tbk dengan Sistem Ganda Kereta Api antara Bogor - Progress Pembangunan Jalur Kereta Api antara Jombang – Penambat PT Pindad (Persero).... 3-40 Sukabumi...... 3-20 Ganda Kereta Api antara Mojokerto...... 3-33 Gambar 3.51 Gambar 3.23 Kiaracondong – Cicalengka Tahap Gambar 3.42 Proses Penetapan Sertifikat Progress Pembangunan Jalur 1 Segmen Gedebage – Haurpugur 3-28 Lokasi Pekerjaan Peningkatan Kelaikan Fasilitas Operasi Kereta Api 3-42 Ganda segmen Bogor/Paledang – Gambar 3.33 Jalur Kereta Api Segmen Bangil – Batutulis...... 3-21 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Probolinggo dan Malang – Gambar 3.24 Jalur Kereta Api Kedundang – Sumberpucung ...... 3-34 Progress Pembangunan Jalur Bandara Yogyakarta International Gambar 3.43 Ganda segmen Batutulis – Airport (YIA)...... 3-28 Hasil Peningkatan Jalur KA antara Ciomas...... 3-22 Gambar 3.34 Bangil – Probolinggo...... 3-34 Gambar 3.25 Progress Pembangunan Jalur Gambar 3.44 Progress Pembangunan Jalur kereta Api Kedundang – Bandara Hasil Peningkatan Jalur KA antara Ganda segmen Ciomas – Maseng 3-23 Yogyakarta International Airport Malang – Sumberpucung dan Gambar 3.26 (YIA)...... 3-29 Peron Stasiun Pakisaji...... 3-35 Progress Pembangunan Jalur Gambar 3.35 Gambar 3.45 Ganda segmen Ciomas – Maseng 3-23 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Lokasi Pekerjaan Pembangunan Gambar 3.27 Jalur dan Jembatan Kereta Api jalur kereta api di Pulau Sulawesi Progress Pembangunan Jalur Lintas Kroya – Kutoarjo...... 3-30 lintas Makassar – Parepare...... 3-35 Ganda segmen Cigombong – Gambar 3.36 Gambar 3.46 Cicurug...... 3-24 Progress Pembangunan jalur Progress Pekerjaan Wilayah Gambar 3.28 ganda kereta api Kroya – Kutoarjo Maros – Pangkep...... 3-37 Progress Pembangunan Sistem segmen Kroya – Gombong...... 3-30 Gambar 3.47 Persinyalan dan Telekomunikasi Gambar 3.37 IProgress Pekerjaan Wilayah Kereta Api Lintas Bogor – Cicurug 3-25 Progress Pembangunan jalur Pangkep – Barru...... 3-37 Gambar 3.29 ganda kereta api Kroya – Kutoarjo Gambar 3.48 Lokasi Penggantian Sistem segmen Gombong – Kutoarjo...... 3-31 Prosedur Penerbitan Sertifikat Persinyalan dan Telekomunikasi Gambar 3.38 Kelaikan Prasarana lintas Bandung – Ciroyom...... 3-25 Lokasi Elektrifikasi Jalur Kereta Perkeretaapian...... 3-38 Gambar 3.30 Api Lintas Yogyakarta – Solo...... 3-31 Gambar 3.49 Progress Pekerjaan Penggantian Monitoring dan Evaluasi dalam Gambar 3.39 Sistem Persinyalan dan Progress Pekerjaan Elektrifikasi rangka Proses Sertifikasi dan Telekomunikasi Lintas Bandung – Pengukuran Lebar Jalan Rel di Jalur Kereta Api Yogyakarta – Ciroyom...... 3-26 dalam Depo LRT Sumatera Solo...... 3-32 Selatan...... 3-40 LAPORAN TAHUNAN 2020

Gambar 2.7 Gambar 2.16 Gambar 2.27 Gambar 2.35 Gambar 3.10 Portal Aplikasi Direktorat Jenderal Jumpa Pers Angkutan Motor Penyusunan Analisis Jabatan dan Ruang Kerja Baru Direktorat Progress Pekerjaan Peningkatan Perkeretaapian Gratis (Motis) Tahun 2020...... 2-23 Analisis Beban Kerja di Jenderal Perkeretaapian di Gambar 3.1 Jalur Kereta Api Padang – (portal.djka.dephub.go.id)...... 2-11 Gambar 2.17 lingkungan Direktorat Jenderal Gedung Karya...... 2-34 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pariaman...... 3-9 Gambar 2.8 Jumpa Pers Akhir Tahun 2020...... 2-23 Perkeretaapian...... 2-30 Gambar 2.36 Jalur Kereta Api Lintas Langsa – Gambar 3.11 Kegiatan Penyelenggaraan SPIP Gambar 2.18 Gambar 2.28 Pelaksanaan Sosialisasi P4GN Besitang Segmen Sei Liput – Lokasi Peningkatan Jalur KA di Lingkungan Direktorat Jenderal Kegiatan Pejabat Pengelola Pembahasan Penataan dan Pencegahan Penyebaran Besitang...... 3-1 Lintas Lahat – Bungamas – Perkeretaapian...... 2-12 Informasi dan Dokumentasi Organisasi Direktorat Jenderal Covid 19 di Lingkungan Kerja Gambar 3.2 Lubuklinggau...... 3-10 Gambar 2.9 (PPID)...... 2-24 Perkeretaapian...... 2-30 Direktorat Jenderal Progres Pembangunan Jalur Kereta Gambar 3.12 Rapat Evaluasi Pelaksanaan Gambar 2.19 Gambar 2.29 Perkeretaapian Pada Era New Api Lintas Langsa – Besitang Hasil Peningkatan Jalur Kereta Anggaran Tahun 2020 dan Monitoring Kearsipan Balai Teknik Pembahasan Usulan Normal...... 2-34 Segmen Sei Liput – Besitang...... 3-2 Api Segmen Lahat – Bungamas.... 3-11 Kegiatan Monitoring Progres Perkeretaapian Jawa Bagian Pembentukan Direktorat Teknis Gambar 2.37 Gambar 3.3 Gambar 3.13 Pembangunan Jalur Kereta Api Tengah...... 2-25 dan Balai Besar Perkeretaapian di Kegiatan Tes Swab PCR di Kantor Lokasi Pembangunan Jalur Kereta Progress Peningkatan Jalur Akses Bandara Yogyakarta Gambar 2.20 Jakarta (kiri) dan di Cirebon Pusat Direktorat Jenderal Api Lintas Rantauprapat – Kota Kereta Api Segmen Bungamas – International Airport (YIA)...... 2-14 Monitoring Kearsipan Balai (kanan)...... 2-31 Perkeretaapian...... 2-34 Pinang Segmen Rantauprapat – Lubuklinggau...... 3-12 Gambar 2.1 Gambar 2.10 Pengujian Perkeretaapian...... 2-26 Gambar 2.30 Gambar 2.38 Pondok S5...... 3-3 Gambar 3.14 Dokumen Renstra Kementerian Koordinasi Pemutakhiran Data Gambar 2.21 Pembahasan Balai Pengelola Kegiatan Tes Swab PCR di Kantor Gambar 3.4 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Perhubungan Bidang Inventarisasi dan Penilaian Tahun Kegiatan Penataan Arsip Inaktif di Kereta Api Sulawesi Selatan di Balai Pengujian Direktorat Dokumentasi Pekerjaan DDT Paket A antara Manggarai – Perkeretaapian Tahun 2020-2024 2-3 2020...... 2-15 Kantor Arsip Kementerian Bogor...... 2-31 Jenderal Perkeretaapian...... 2-35 Pembangunan Jalur Kereta Api Jatinegara...... 3-13 Gambar 2.2 Gambar 2.11 Perhubungan...... 2-26 Gambar 2.31 Gambar 2.39 Rantauprapat – Kota Pinang Gambar 3.15 Surat Pengesahan DIPA Tahun Penandatanganan Kontrak Gambar 2.22 Review Usulan Jabatan Pelaksanaan Kegiatan Tes Rapid Segmen Rantauprapat Progress Pembangunan DDT Anggaran 2021...... 2-5 Penyelenggaraan Subsidi Kegiatan Pemusnahan Arsip di Fungsional Tertentu di lingkungan Antigen di BTP Kelas I Wilayah – Pondok S5 ...... 3-4 Paket A Tahap I antara Gambar 2.3 Angkutan Kereta Api Perintis Kantor Arsip Kementerian Direktorat Jenderal Jawa Bagian Tengah...... 2-35 Gambar 3.5 Manggarai – Jatinegara...... 3-14 Kronologis Penyusunan RKA Tahun Anggaran 2020...... 2-21 Perhubungan...... 2-27 Perkeretaapian di Bogor...... 2-32 Gambar 2.40 Lokasi Pekerjaan Peningkatan Gambar 3.16 Ditjen Perkeretaapian Tahun 2021 2-6 Gambar 2.12 Gambar 2.23 Gambar 2.32 Pelaksanaan Kegiatan Tes Rapid Jalur Kereta Api Lintas Medan - Progress Pembangunan DDT Gambar 2.4 Pengoperasian KA Bandara Bimtek Ketatausahaan Direktorat Sosialisasi Bidang Kepegawaian Antigen di BTP Kelas I Wilayah Binjai...... 3-5 Paket A Tahap II Manggarai – Pembahasan RKA Pagu Internasional Adi Soemarmo...... 2-21 Jenderal Perkeretaapian Tahun dan Bimbingan Teknis Aplikasi Jawa Bagian Barat...... 2-35 Gambar 3.6 Jatinegara...... 3-16 Kebutuhan Tahun 2021 di Medan Gambar 2.13 2020...... 2-27 ncsisadmin.bkn.go.id serta Gambar 2.41 Hasil Peningkatan Jalur Kereta Gambar 3.17 (kiri) dan Yogyakarta (kanan)...... 2-6 Uji coba Pengoperasian Jalur Gambar 2.24 Aplikasi Tunjangan Kinerja...... 2-32 Kegiatan Tes Rapid Antigen dan Api Lintas Medan – Binjai ...... 3-6 Lokasi Pembangunan DDT Paket Gambar 2.5 Kereta Api Lintas Stasiun Padang Kegiatan Pelatihan MC...... 2-28 Gambar 2.33 Tes Urin untuk Kegiatan P4GN di Gambar 3.7 B antara Bekasi - Cikarang...... 3-17 Penerimaan Penghargaan – Stasiun Pulau Air...... 2-22 Gambar 2.25 Pembahasan Progress BTP Kelas I Wilayah Jawa Bagian Lokasi Peningkatan Jalur Kereta Gambar 3.18 Peringkat II Kepatuhan Pelaporan Gambar 2.14 Kegiatan Pengadaan Calon Penyusunan SOP Tahun 2020 dan Timur...... 2-36 Api Lintas Araskabu – Tebing Progress Pembangunan DDT E-Performance Semester I Tahun Soft Launching Pengoperasian Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Sosialiasasi KM 82 Tahun 2020 Gambar 2.42 Tinggi – Siantar...... 3-6 Paket B antara Bekasi - Cikarang 3-18 2020...... 2-9 Parsial Jalur Ganda Kereta Api Lingkungan Direktorat Jenderal tentang Peta Jabatan dan Uraian Kegiatan Tes Rapid Antigen di Gambar 3.8 Gambar 3.19 Gambar 2.6 Lintas Selatan Jawa...... 2-22 Perkeretaaapian...... 2-29 Kegiatan Jabatan...... 2-33 Balai Perawatan Perkeretaapian... 2-36 Progres Peningkatan Jalur Kereta Lokasi Peningkatan Jalur Kereta Website Direktorat Jenderal Gambar 2.15 Gambar 2.26 Gambar 2.34 Api Lintas Araskabu – Tebing Api Lintas Rangkasbitung - Merak 3-19 Perkeretaapian Uji Coba Penggunaan Sistem Pelaksanaan Diklat Kegiatan Character Building Tinggi – Siantar ...... 3-7 Gambar 3.20 (djka.dephub.go.id)...... 2-10 Persinyalan Sarana LRT Pengembangan Kompetensi Pegawai Direktorat Jenderal Gambar 3.9 Hasil Peningkatan Jalur Kereta Jabodebek...... 2-22 Pegawai Direktorat Jenderal Perkeretaapian...... 2-33 Lokasi Peningkatan Jalur Kereta Api Segmen Rangkasbitung – Perkeretaaapian...... 2-29 Api antara Padang - Pariaman ..... 3-8 Serang...... 3-19

xvi | DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 3.21 Gambar 3.31 Gambar 3.40 Gambar 3.50 Progress Peningkatan Jalur Lokasi Pembangunan Jalur Lokasi Pekerjaan Pembangunan Inspeksi Pabrikan Bantalan Kereta Api segmen Serang – Ganda Kereta Api antara Jalur Ganda Kereta Api antara Polimer Produksi Darta Mckuadrat Merak...... 3-20 Kiaracondong – Cicalengka Tahap Jombang – Mojokerto...... 3-32 dan Pemilihan Benda Uji Bantalan Gambar 3.22 1 Segmen Gedebage – Haurpugur 3-27 Gambar 3.41 Produksi PT Waskita Beton Lokasi Pembangunan Jalur Gambar 3.32 Pembangunan Jalur Ganda Precast Tbk dengan Sistem Ganda Kereta Api antara Bogor - Progress Pembangunan Jalur Kereta Api antara Jombang – Penambat PT Pindad (Persero).... 3-40 Sukabumi...... 3-20 Ganda Kereta Api antara Mojokerto...... 3-33 Gambar 3.51 Gambar 3.23 Kiaracondong – Cicalengka Tahap Gambar 3.42 Proses Penetapan Sertifikat Progress Pembangunan Jalur 1 Segmen Gedebage – Haurpugur 3-28 Lokasi Pekerjaan Peningkatan Kelaikan Fasilitas Operasi Kereta Api 3-42 Ganda segmen Bogor/Paledang – Gambar 3.33 Jalur Kereta Api Segmen Bangil – Batutulis...... 3-21 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Probolinggo dan Malang – Gambar 3.24 Jalur Kereta Api Kedundang – Sumberpucung ...... 3-34 Progress Pembangunan Jalur Bandara Yogyakarta International Gambar 3.43 Ganda segmen Batutulis – Airport (YIA)...... 3-28 Hasil Peningkatan Jalur KA antara Ciomas...... 3-22 Gambar 3.34 Bangil – Probolinggo...... 3-34 Gambar 3.25 Progress Pembangunan Jalur Gambar 3.44 Progress Pembangunan Jalur kereta Api Kedundang – Bandara Hasil Peningkatan Jalur KA antara Ganda segmen Ciomas – Maseng 3-23 Yogyakarta International Airport Malang – Sumberpucung dan Gambar 3.26 (YIA)...... 3-29 Peron Stasiun Pakisaji...... 3-35 Progress Pembangunan Jalur Gambar 3.35 Gambar 3.45 Ganda segmen Ciomas – Maseng 3-23 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Lokasi Pekerjaan Pembangunan Gambar 3.27 Jalur dan Jembatan Kereta Api jalur kereta api di Pulau Sulawesi Progress Pembangunan Jalur Lintas Kroya – Kutoarjo...... 3-30 lintas Makassar – Parepare...... 3-35 Ganda segmen Cigombong – Gambar 3.36 Gambar 3.46 Cicurug...... 3-24 Progress Pembangunan jalur Progress Pekerjaan Wilayah Gambar 3.28 ganda kereta api Kroya – Kutoarjo Maros – Pangkep...... 3-37 Progress Pembangunan Sistem segmen Kroya – Gombong...... 3-30 Gambar 3.47 Persinyalan dan Telekomunikasi Gambar 3.37 IProgress Pekerjaan Wilayah Kereta Api Lintas Bogor – Cicurug 3-25 Progress Pembangunan jalur Pangkep – Barru...... 3-37 Gambar 3.29 ganda kereta api Kroya – Kutoarjo Gambar 3.48 Lokasi Penggantian Sistem segmen Gombong – Kutoarjo...... 3-31 Prosedur Penerbitan Sertifikat Persinyalan dan Telekomunikasi Gambar 3.38 Kelaikan Prasarana lintas Bandung – Ciroyom...... 3-25 Lokasi Elektrifikasi Jalur Kereta Perkeretaapian...... 3-38 Gambar 3.30 Api Lintas Yogyakarta – Solo...... 3-31 Gambar 3.49 Progress Pekerjaan Penggantian Monitoring dan Evaluasi dalam Sistem Persinyalan dan Gambar 3.39 Progress Pekerjaan Elektrifikasi rangka Proses Sertifikasi dan Telekomunikasi Lintas Bandung – Pengukuran Lebar Jalan Rel di Jalur Kereta Api Yogyakarta – Ciroyom...... 3-26 dalam Depo LRT Sumatera Solo...... 3-32 Selatan...... 3-40 LAPORAN TAHUNAN 2020

Gambar 2.7 Gambar 2.16 Gambar 2.27 Gambar 2.35 Gambar 3.10 Portal Aplikasi Direktorat Jenderal Jumpa Pers Angkutan Motor Penyusunan Analisis Jabatan dan Ruang Kerja Baru Direktorat Progress Pekerjaan Peningkatan Perkeretaapian Gratis (Motis) Tahun 2020...... 2-23 Analisis Beban Kerja di Jenderal Perkeretaapian di Gambar 3.1 Jalur Kereta Api Padang – (portal.djka.dephub.go.id)...... 2-11 Gambar 2.17 lingkungan Direktorat Jenderal Gedung Karya...... 2-34 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pariaman...... 3-9 Gambar 2.8 Jumpa Pers Akhir Tahun 2020...... 2-23 Perkeretaapian...... 2-30 Gambar 2.36 Jalur Kereta Api Lintas Langsa – Gambar 3.11 Kegiatan Penyelenggaraan SPIP Gambar 2.18 Gambar 2.28 Pelaksanaan Sosialisasi P4GN Besitang Segmen Sei Liput – Lokasi Peningkatan Jalur KA di Lingkungan Direktorat Jenderal Kegiatan Pejabat Pengelola Pembahasan Penataan dan Pencegahan Penyebaran Besitang...... 3-1 Lintas Lahat – Bungamas – Perkeretaapian...... 2-12 Informasi dan Dokumentasi Organisasi Direktorat Jenderal Covid 19 di Lingkungan Kerja Gambar 3.2 Lubuklinggau...... 3-10 Gambar 2.9 (PPID)...... 2-24 Perkeretaapian...... 2-30 Direktorat Jenderal Progres Pembangunan Jalur Kereta Gambar 3.12 Rapat Evaluasi Pelaksanaan Gambar 2.19 Gambar 2.29 Perkeretaapian Pada Era New Api Lintas Langsa – Besitang Hasil Peningkatan Jalur Kereta Anggaran Tahun 2020 dan Monitoring Kearsipan Balai Teknik Pembahasan Usulan Normal...... 2-34 Segmen Sei Liput – Besitang...... 3-2 Api Segmen Lahat – Bungamas.... 3-11 Kegiatan Monitoring Progres Perkeretaapian Jawa Bagian Pembentukan Direktorat Teknis Gambar 2.37 Gambar 3.3 Gambar 3.13 Pembangunan Jalur Kereta Api Tengah...... 2-25 dan Balai Besar Perkeretaapian di Kegiatan Tes Swab PCR di Kantor Lokasi Pembangunan Jalur Kereta Progress Peningkatan Jalur Akses Bandara Yogyakarta Gambar 2.20 Jakarta (kiri) dan di Cirebon Pusat Direktorat Jenderal Api Lintas Rantauprapat – Kota Kereta Api Segmen Bungamas – International Airport (YIA)...... 2-14 Monitoring Kearsipan Balai (kanan)...... 2-31 Perkeretaapian...... 2-34 Pinang Segmen Rantauprapat – Lubuklinggau...... 3-12 Gambar 2.1 Gambar 2.10 Pengujian Perkeretaapian...... 2-26 Gambar 2.30 Gambar 2.38 Pondok S5...... 3-3 Gambar 3.14 Dokumen Renstra Kementerian Koordinasi Pemutakhiran Data Gambar 2.21 Pembahasan Balai Pengelola Kegiatan Tes Swab PCR di Kantor Gambar 3.4 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Perhubungan Bidang Inventarisasi dan Penilaian Tahun Kegiatan Penataan Arsip Inaktif di Kereta Api Sulawesi Selatan di Balai Pengujian Direktorat Dokumentasi Pekerjaan DDT Paket A antara Manggarai – Perkeretaapian Tahun 2020-2024 2-3 2020...... 2-15 Kantor Arsip Kementerian Bogor...... 2-31 Jenderal Perkeretaapian...... 2-35 Pembangunan Jalur Kereta Api Jatinegara...... 3-13 Gambar 2.2 Gambar 2.11 Perhubungan...... 2-26 Gambar 2.31 Gambar 2.39 Rantauprapat – Kota Pinang Gambar 3.15 Surat Pengesahan DIPA Tahun Penandatanganan Kontrak Gambar 2.22 Review Usulan Jabatan Pelaksanaan Kegiatan Tes Rapid Segmen Rantauprapat Progress Pembangunan DDT Anggaran 2021...... 2-5 Penyelenggaraan Subsidi Kegiatan Pemusnahan Arsip di Fungsional Tertentu di lingkungan Antigen di BTP Kelas I Wilayah – Pondok S5 ...... 3-4 Paket A Tahap I antara Gambar 2.3 Angkutan Kereta Api Perintis Kantor Arsip Kementerian Direktorat Jenderal Jawa Bagian Tengah...... 2-35 Gambar 3.5 Manggarai – Jatinegara...... 3-14 Kronologis Penyusunan RKA Tahun Anggaran 2020...... 2-21 Perhubungan...... 2-27 Perkeretaapian di Bogor...... 2-32 Gambar 2.40 Lokasi Pekerjaan Peningkatan Gambar 3.16 Ditjen Perkeretaapian Tahun 2021 2-6 Gambar 2.12 Gambar 2.23 Gambar 2.32 Pelaksanaan Kegiatan Tes Rapid Jalur Kereta Api Lintas Medan - Progress Pembangunan DDT Gambar 2.4 Pengoperasian KA Bandara Bimtek Ketatausahaan Direktorat Sosialisasi Bidang Kepegawaian Antigen di BTP Kelas I Wilayah Binjai...... 3-5 Paket A Tahap II Manggarai – Pembahasan RKA Pagu Internasional Adi Soemarmo...... 2-21 Jenderal Perkeretaapian Tahun dan Bimbingan Teknis Aplikasi Jawa Bagian Barat...... 2-35 Gambar 3.6 Jatinegara...... 3-16 Kebutuhan Tahun 2021 di Medan Gambar 2.13 2020...... 2-27 ncsisadmin.bkn.go.id serta Gambar 2.41 Hasil Peningkatan Jalur Kereta Gambar 3.17 (kiri) dan Yogyakarta (kanan)...... 2-6 Uji coba Pengoperasian Jalur Gambar 2.24 Aplikasi Tunjangan Kinerja...... 2-32 Kegiatan Tes Rapid Antigen dan Api Lintas Medan – Binjai ...... 3-6 Lokasi Pembangunan DDT Paket Gambar 2.5 Kereta Api Lintas Stasiun Padang Kegiatan Pelatihan MC...... 2-28 Gambar 2.33 Tes Urin untuk Kegiatan P4GN di Gambar 3.7 B antara Bekasi - Cikarang...... 3-17 Penerimaan Penghargaan – Stasiun Pulau Air...... 2-22 Gambar 2.25 Pembahasan Progress BTP Kelas I Wilayah Jawa Bagian Lokasi Peningkatan Jalur Kereta Gambar 3.18 Peringkat II Kepatuhan Pelaporan Gambar 2.14 Kegiatan Pengadaan Calon Penyusunan SOP Tahun 2020 dan Timur...... 2-36 Api Lintas Araskabu – Tebing Progress Pembangunan DDT E-Performance Semester I Tahun Soft Launching Pengoperasian Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Sosialiasasi KM 82 Tahun 2020 Gambar 2.42 Tinggi – Siantar...... 3-6 Paket B antara Bekasi - Cikarang 3-18 2020...... 2-9 Parsial Jalur Ganda Kereta Api Lingkungan Direktorat Jenderal tentang Peta Jabatan dan Uraian Kegiatan Tes Rapid Antigen di Gambar 3.8 Gambar 3.19 Gambar 2.6 Lintas Selatan Jawa...... 2-22 Perkeretaaapian...... 2-29 Kegiatan Jabatan...... 2-33 Balai Perawatan Perkeretaapian... 2-36 Progres Peningkatan Jalur Kereta Lokasi Peningkatan Jalur Kereta Website Direktorat Jenderal Gambar 2.15 Gambar 2.26 Gambar 2.34 Api Lintas Araskabu – Tebing Api Lintas Rangkasbitung - Merak 3-19 Perkeretaapian Uji Coba Penggunaan Sistem Pelaksanaan Diklat Kegiatan Character Building Tinggi – Siantar ...... 3-7 Gambar 3.20 (djka.dephub.go.id)...... 2-10 Persinyalan Sarana LRT Pengembangan Kompetensi Pegawai Direktorat Jenderal Gambar 3.9 Hasil Peningkatan Jalur Kereta Jabodebek...... 2-22 Pegawai Direktorat Jenderal Perkeretaapian...... 2-33 Lokasi Peningkatan Jalur Kereta Api Segmen Rangkasbitung – Perkeretaaapian...... 2-29 Api antara Padang - Pariaman ..... 3-8 Serang...... 3-19

DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN | xvii

Gambar 3.21 Gambar 3.31 Gambar 3.40 Gambar 3.50 Progress Peningkatan Jalur Lokasi Pembangunan Jalur Lokasi Pekerjaan Pembangunan Inspeksi Pabrikan Bantalan Kereta Api segmen Serang – Ganda Kereta Api antara Jalur Ganda Kereta Api antara Polimer Produksi Darta Mckuadrat Merak...... 3-20 Kiaracondong – Cicalengka Tahap Jombang – Mojokerto...... 3-32 dan Pemilihan Benda Uji Bantalan Gambar 3.22 1 Segmen Gedebage – Haurpugur 3-27 Gambar 3.41 Produksi PT Waskita Beton Lokasi Pembangunan Jalur Gambar 3.32 Pembangunan Jalur Ganda Precast Tbk dengan Sistem Ganda Kereta Api antara Bogor - Progress Pembangunan Jalur Kereta Api antara Jombang – Penambat PT Pindad (Persero).... 3-40 Sukabumi...... 3-20 Ganda Kereta Api antara Mojokerto...... 3-33 Gambar 3.51 Gambar 3.23 Kiaracondong – Cicalengka Tahap Gambar 3.42 Proses Penetapan Sertifikat Progress Pembangunan Jalur 1 Segmen Gedebage – Haurpugur 3-28 Lokasi Pekerjaan Peningkatan Kelaikan Fasilitas Operasi Kereta Api 3-42 Ganda segmen Bogor/Paledang – Gambar 3.33 Jalur Kereta Api Segmen Bangil – Batutulis...... 3-21 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Probolinggo dan Malang – Gambar 3.24 Jalur Kereta Api Kedundang – Sumberpucung ...... 3-34 Progress Pembangunan Jalur Bandara Yogyakarta International Gambar 3.43 Ganda segmen Batutulis – Airport (YIA)...... 3-28 Hasil Peningkatan Jalur KA antara Ciomas...... 3-22 Gambar 3.34 Bangil – Probolinggo...... 3-34 Gambar 3.25 Progress Pembangunan Jalur Gambar 3.44 Progress Pembangunan Jalur kereta Api Kedundang – Bandara Hasil Peningkatan Jalur KA antara Ganda segmen Ciomas – Maseng 3-23 Yogyakarta International Airport Malang – Sumberpucung dan Gambar 3.26 (YIA)...... 3-29 Peron Stasiun Pakisaji...... 3-35 Progress Pembangunan Jalur Gambar 3.35 Gambar 3.45 Ganda segmen Ciomas – Maseng 3-23 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Lokasi Pekerjaan Pembangunan Gambar 3.27 Jalur dan Jembatan Kereta Api jalur kereta api di Pulau Sulawesi Progress Pembangunan Jalur Lintas Kroya – Kutoarjo...... 3-30 lintas Makassar – Parepare...... 3-35 Ganda segmen Cigombong – Gambar 3.36 Gambar 3.46 Cicurug...... 3-24 Progress Pembangunan jalur Progress Pekerjaan Wilayah Gambar 3.28 ganda kereta api Kroya – Kutoarjo Maros – Pangkep...... 3-37 Progress Pembangunan Sistem segmen Kroya – Gombong...... 3-30 Gambar 3.47 Persinyalan dan Telekomunikasi Gambar 3.37 IProgress Pekerjaan Wilayah Kereta Api Lintas Bogor – Cicurug 3-25 Progress Pembangunan jalur Pangkep – Barru...... 3-37 Gambar 3.29 ganda kereta api Kroya – Kutoarjo Gambar 3.48 Lokasi Penggantian Sistem segmen Gombong – Kutoarjo...... 3-31 Prosedur Penerbitan Sertifikat Persinyalan dan Telekomunikasi Gambar 3.38 Kelaikan Prasarana lintas Bandung – Ciroyom...... 3-25 Lokasi Elektrifikasi Jalur Kereta Perkeretaapian...... 3-38 Gambar 3.30 Api Lintas Yogyakarta – Solo...... 3-31 Gambar 3.49 Progress Pekerjaan Penggantian Monitoring dan Evaluasi dalam Sistem Persinyalan dan Gambar 3.39 Progress Pekerjaan Elektrifikasi rangka Proses Sertifikasi dan Telekomunikasi Lintas Bandung – Pengukuran Lebar Jalan Rel di Jalur Kereta Api Yogyakarta – Ciroyom...... 3-26 dalam Depo LRT Sumatera Solo...... 3-32 Selatan...... 3-40 LAPORAN TAHUNAN 2020

Gambar 3.10 BAB III Progress Pekerjaan Peningkatan Gambar 3.1 Jalur Kereta Api Padang – Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pariaman...... 3-9 Jalur Kereta Api Lintas Langsa – Gambar 3.11 Besitang Segmen Sei Liput – Lokasi Peningkatan Jalur KA Besitang...... 3-1 Lintas Lahat – Bungamas – Gambar 3.2 Lubuklinggau...... 3-10 Progres Pembangunan Jalur Kereta Gambar 3.12 Api Lintas Langsa – Besitang Hasil Peningkatan Jalur Kereta Segmen Sei Liput – Besitang...... 3-2 Api Segmen Lahat – Bungamas.... 3-11 Gambar 3.3 Gambar 3.13 Lokasi Pembangunan Jalur Kereta Progress Peningkatan Jalur Api Lintas Rantauprapat – Kota Kereta Api Segmen Bungamas – Pinang Segmen Rantauprapat – Lubuklinggau...... 3-12 Pondok S5...... 3-3 Gambar 3.14 Gambar 3.4 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Dokumentasi Pekerjaan DDT Paket A antara Manggarai – Pembangunan Jalur Kereta Api Jatinegara...... 3-13 Rantauprapat – Kota Pinang Gambar 3.15 Segmen Rantauprapat Progress Pembangunan DDT – Pondok S5 ...... 3-4 Paket A Tahap I antara Gambar 3.5 Manggarai – Jatinegara...... 3-14 Lokasi Pekerjaan Peningkatan Gambar 3.16 Jalur Kereta Api Lintas Medan - Progress Pembangunan DDT Binjai...... 3-5 Paket A Tahap II Manggarai – Gambar 3.6 Jatinegara...... 3-16 Hasil Peningkatan Jalur Kereta Gambar 3.17 Api Lintas Medan – Binjai ...... 3-6 Lokasi Pembangunan DDT Paket Gambar 3.7 B antara Bekasi - Cikarang...... 3-17 Lokasi Peningkatan Jalur Kereta Gambar 3.18 Api Lintas Araskabu – Tebing Progress Pembangunan DDT Tinggi – Siantar...... 3-6 Paket B antara Bekasi - Cikarang 3-18 Gambar 3.8 Gambar 3.19 Progres Peningkatan Jalur Kereta Lokasi Peningkatan Jalur Kereta Api Lintas Araskabu – Tebing Api Lintas Rangkasbitung - Merak 3-19 Tinggi – Siantar ...... 3-7 Gambar 3.20 Gambar 3.9 Hasil Peningkatan Jalur Kereta Lokasi Peningkatan Jalur Kereta Api Segmen Rangkasbitung – Api antara Padang - Pariaman ..... 3-8 Serang...... 3-19

xviii | DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 3.21 Gambar 3.31 Gambar 3.40 Gambar 3.50 Progress Peningkatan Jalur Lokasi Pembangunan Jalur Lokasi Pekerjaan Pembangunan Inspeksi Pabrikan Bantalan Kereta Api segmen Serang – Ganda Kereta Api antara Jalur Ganda Kereta Api antara Polimer Produksi Darta Mckuadrat Merak...... 3-20 Kiaracondong – Cicalengka Tahap Jombang – Mojokerto...... 3-32 dan Pemilihan Benda Uji Bantalan Gambar 3.22 1 Segmen Gedebage – Haurpugur 3-27 Gambar 3.41 Produksi PT Waskita Beton Lokasi Pembangunan Jalur Gambar 3.32 Pembangunan Jalur Ganda Precast Tbk dengan Sistem Ganda Kereta Api antara Bogor - Progress Pembangunan Jalur Kereta Api antara Jombang – Penambat PT Pindad (Persero).... 3-40 Sukabumi...... 3-20 Ganda Kereta Api antara Mojokerto...... 3-33 Gambar 3.51 Gambar 3.23 Kiaracondong – Cicalengka Tahap Gambar 3.42 Proses Penetapan Sertifikat Progress Pembangunan Jalur 1 Segmen Gedebage – Haurpugur 3-28 Lokasi Pekerjaan Peningkatan Kelaikan Fasilitas Operasi Kereta Api 3-42 Ganda segmen Bogor/Paledang – Gambar 3.33 Jalur Kereta Api Segmen Bangil – Batutulis...... 3-21 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Probolinggo dan Malang – Gambar 3.24 Jalur Kereta Api Kedundang – Sumberpucung ...... 3-34 Progress Pembangunan Jalur Bandara Yogyakarta International Gambar 3.43 Ganda segmen Batutulis – Airport (YIA)...... 3-28 Hasil Peningkatan Jalur KA antara Ciomas...... 3-22 Gambar 3.34 Bangil – Probolinggo...... 3-34 Gambar 3.25 Progress Pembangunan Jalur Gambar 3.44 Progress Pembangunan Jalur kereta Api Kedundang – Bandara Hasil Peningkatan Jalur KA antara Ganda segmen Ciomas – Maseng 3-23 Yogyakarta International Airport Malang – Sumberpucung dan Gambar 3.26 (YIA)...... 3-29 Peron Stasiun Pakisaji...... 3-35 Progress Pembangunan Jalur Gambar 3.35 Gambar 3.45 Ganda segmen Ciomas – Maseng 3-23 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Lokasi Pekerjaan Pembangunan Gambar 3.27 Jalur dan Jembatan Kereta Api jalur kereta api di Pulau Sulawesi Progress Pembangunan Jalur Lintas Kroya – Kutoarjo...... 3-30 lintas Makassar – Parepare...... 3-35 Ganda segmen Cigombong – Gambar 3.36 Gambar 3.46 Cicurug...... 3-24 Progress Pembangunan jalur Progress Pekerjaan Wilayah Gambar 3.28 ganda kereta api Kroya – Kutoarjo Maros – Pangkep...... 3-37 Progress Pembangunan Sistem segmen Kroya – Gombong...... 3-30 Gambar 3.47 Persinyalan dan Telekomunikasi Gambar 3.37 IProgress Pekerjaan Wilayah Kereta Api Lintas Bogor – Cicurug 3-25 Progress Pembangunan jalur Pangkep – Barru...... 3-37 Gambar 3.29 ganda kereta api Kroya – Kutoarjo Gambar 3.48 Lokasi Penggantian Sistem segmen Gombong – Kutoarjo...... 3-31 Prosedur Penerbitan Sertifikat Persinyalan dan Telekomunikasi Gambar 3.38 Kelaikan Prasarana lintas Bandung – Ciroyom...... 3-25 Lokasi Elektrifikasi Jalur Kereta Perkeretaapian...... 3-38 Gambar 3.30 Api Lintas Yogyakarta – Solo...... 3-31 Gambar 3.49 Progress Pekerjaan Penggantian Monitoring dan Evaluasi dalam Sistem Persinyalan dan Gambar 3.39 Progress Pekerjaan Elektrifikasi rangka Proses Sertifikasi dan Telekomunikasi Lintas Bandung – Pengukuran Lebar Jalan Rel di Jalur Kereta Api Yogyakarta – Ciroyom...... 3-26 dalam Depo LRT Sumatera Solo...... 3-32 Selatan...... 3-40 Gambar 3.10 Progress Pekerjaan Peningkatan Gambar 3.1 Jalur Kereta Api Padang – Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pariaman...... 3-9 Jalur Kereta Api Lintas Langsa – Gambar 3.11 Besitang Segmen Sei Liput – Lokasi Peningkatan Jalur KA Besitang...... 3-1 Lintas Lahat – Bungamas – Gambar 3.2 Lubuklinggau...... 3-10 Progres Pembangunan Jalur Kereta Gambar 3.12 Api Lintas Langsa – Besitang Hasil Peningkatan Jalur Kereta Segmen Sei Liput – Besitang...... 3-2 Api Segmen Lahat – Bungamas.... 3-11 Gambar 3.3 Gambar 3.13 Lokasi Pembangunan Jalur Kereta Progress Peningkatan Jalur Api Lintas Rantauprapat – Kota Kereta Api Segmen Bungamas – Pinang Segmen Rantauprapat – Lubuklinggau...... 3-12 Pondok S5...... 3-3 Gambar 3.14 Gambar 3.4 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Dokumentasi Pekerjaan DDT Paket A antara Manggarai – Pembangunan Jalur Kereta Api Jatinegara...... 3-13 Rantauprapat – Kota Pinang Gambar 3.15 Segmen Rantauprapat Progress Pembangunan DDT – Pondok S5 ...... 3-4 Paket A Tahap I antara Gambar 3.5 Manggarai – Jatinegara...... 3-14 Lokasi Pekerjaan Peningkatan Gambar 3.16 Jalur Kereta Api Lintas Medan - Progress Pembangunan DDT Binjai...... 3-5 Paket A Tahap II Manggarai – Gambar 3.6 Jatinegara...... 3-16 Hasil Peningkatan Jalur Kereta Gambar 3.17 Api Lintas Medan – Binjai ...... 3-6 Lokasi Pembangunan DDT Paket Gambar 3.7 B antara Bekasi - Cikarang...... 3-17 Lokasi Peningkatan Jalur Kereta Gambar 3.18 Api Lintas Araskabu – Tebing Progress Pembangunan DDT Tinggi – Siantar...... 3-6 Paket B antara Bekasi - Cikarang 3-18 Gambar 3.8 Gambar 3.19 Progres Peningkatan Jalur Kereta Lokasi Peningkatan Jalur Kereta Api Lintas Araskabu – Tebing Api Lintas Rangkasbitung - Merak 3-19 Tinggi – Siantar ...... 3-7 Gambar 3.20 Gambar 3.9 Hasil Peningkatan Jalur Kereta Lokasi Peningkatan Jalur Kereta Api Segmen Rangkasbitung – Api antara Padang - Pariaman ..... 3-8 Serang...... 3-19

LAPORAN TAHUNAN 2020

Gambar 3.21 Gambar 3.31 Gambar 3.40 Gambar 3.50 Progress Peningkatan Jalur Lokasi Pembangunan Jalur Lokasi Pekerjaan Pembangunan Inspeksi Pabrikan Bantalan Gambar 6.1 Kereta Api segmen Serang – Ganda Kereta Api antara Jalur Ganda Kereta Api antara Polimer Produksi Darta Mckuadrat Rumus Perhitungan Rate of Merak...... 3-20 Kiaracondong – Cicalengka Tahap Jombang – Mojokerto...... 3-32 dan Pemilihan Benda Uji Bantalan Accident...... 6-1 Gambar 3.22 1 Segmen Gedebage – Haurpugur 3-27 Gambar 3.41 Produksi PT Waskita Beton Gambar 6.2 Lokasi Pembangunan Jalur Gambar 3.32 Pembangunan Jalur Ganda Precast Tbk dengan Sistem Kegiatan Safety Assessment Ganda Kereta Api antara Bogor - Progress Pembangunan Jalur Kereta Api antara Jombang – Penambat PT Pindad (Persero).... 3-40 Tahun 2020...... 6-5 Sukabumi...... 3-20 Ganda Kereta Api antara Mojokerto...... 3-33 Gambar 3.51 Gambar 6.3 Gambar 3.23 Kiaracondong – Cicalengka Tahap Gambar 3.42 Proses Penetapan Sertifikat Workshop Penerapan Sistem Progress Pembangunan Jalur 1 Segmen Gedebage – Haurpugur 3-28 Lokasi Pekerjaan Peningkatan Kelaikan Fasilitas Operasi Kereta Api 3-42 Manajemen Keselamatan Ganda segmen Bogor/Paledang – Gambar 3.33 Jalur Kereta Api Segmen Bangil – Perkeretaapian (SMKP) dalam Batutulis...... 3-21 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Probolinggo dan Malang – Pelaksanaan Pembangunan Gambar 3.24 Jalur Kereta Api Kedundang – Sumberpucung ...... 3-34 Konstruksi Prasarana Progress Pembangunan Jalur Bandara Yogyakarta International Gambar 3.43 Perkeretaapian...... 6-6 Ganda segmen Batutulis – Airport (YIA)...... 3-28 Hasil Peningkatan Jalur KA antara Gambar 6.4 Ciomas...... 3-22 Gambar 3.34 Bangil – Probolinggo...... 3-34 Kegiatan Bimbingan Teknis dan Gambar 3.25 Progress Pembangunan Jalur Gambar 3.44 Observasi Lapangan...... 6-7 Progress Pembangunan Jalur kereta Api Kedundang – Bandara Hasil Peningkatan Jalur KA antara Gambar 6.5 Ganda segmen Ciomas – Maseng 3-23 Yogyakarta International Airport Malang – Sumberpucung dan Sosialisasi SMKP Online Melalui Gambar 3.26 (YIA)...... 3-29 Peron Stasiun Pakisaji...... 3-35 Progress Pembangunan Jalur Google Classroom...... 6-7 Gambar 3.35 Gambar 3.45 Ganda segmen Ciomas – Maseng 3-23 Gambar 6.6 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Lokasi Pekerjaan Pembangunan Gambar 3.27 Daftar Badan Hukum atau Jalur dan Jembatan Kereta Api jalur kereta api di Pulau Sulawesi Progress Pembangunan Jalur Lembaga Pendidikan dan Lintas Kroya – Kutoarjo...... 3-30 lintas Makassar – Parepare...... 3-35 Ganda segmen Cigombong – Pelathihan SDM Perkereteaapian Gambar 3.36 Gambar 3.46 Cicurug...... 3-24 yang di Akreditasi...... 6-10 Progress Pembangunan jalur Progress Pekerjaan Wilayah Gambar 3.28 Gambar 6.7 ganda kereta api Kroya – Kutoarjo Maros – Pangkep...... 3-37 Progress Pembangunan Sistem Akreditasi di Pusdiklat Ir.Djuanda, 3-30 Gambar 3.47 segmen Kroya – Gombong...... BPTP Sofyan Hadi, BP OPSAR, Persinyalan dan Telekomunikasi IProgress Pekerjaan Wilayah Gambar 3.37 BPTT Darman Prasetyo dan BP Kereta Api Lintas Bogor – Cicurug 3-25 Pangkep – Barru...... 3-37 Progress Pembangunan jalur Sintel...... 6-11 Gambar 3.29 Gambar 3.48 ganda kereta api Kroya – Kutoarjo Gambar 6.8 Lokasi Penggantian Sistem Prosedur Penerbitan Sertifikat segmen Gombong – Kutoarjo...... 3-31 Serah Terima Sertifikat Akreditasi Persinyalan dan Telekomunikasi Kelaikan Prasarana Gambar 3.38 oleh Direktur Keselamatan lintas Bandung – Ciroyom...... 3-25 Perkeretaapian...... 3-38 Lokasi Elektrifikasi Jalur Kereta Perkeretaapian...... 6-12 Gambar 3.30 Gambar 3.49 Api Lintas Yogyakarta – Solo...... 3-31 Gambar 6.9 Progress Pekerjaan Penggantian Monitoring dan Evaluasi dalam Gambar 3.39 Test Penggunaan Narkotika pada Sistem Persinyalan dan rangka Proses Sertifikasi dan Progress Pekerjaan Elektrifikasi Pegawai di Griya Karya Stasiun Telekomunikasi Lintas Bandung – Pengukuran Lebar Jalan Rel di Jalur Kereta Api Yogyakarta – Tarahan...... 6-13 Ciroyom...... 3-26 dalam Depo LRT Sumatera Solo...... 3-32 Selatan...... 3-40

DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN | xix

Gambar 6.10 Tim Kesehatan Melakukan Pemeriksaan Urine Terhadap Petugas Stasiun Tanjung Karang...... 6-13 Gambar 6.11 Penyuluhan Regulasi Pelanggaran Hukum di Kecamatan Laweyan, Jebres, dan Rawasari Kota Surakarta, Solo Jawa tengah...... 6-14 Gambar 3.10 Progress Pekerjaan Peningkatan Gambar 3.1 Jalur Kereta Api Padang – Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pariaman...... 3-9 Jalur Kereta Api Lintas Langsa – Gambar 3.11 Besitang Segmen Sei Liput – Lokasi Peningkatan Jalur KA Besitang...... 3-1 Lintas Lahat – Bungamas – Gambar 3.2 Lubuklinggau...... 3-10 Progres Pembangunan Jalur Kereta Gambar 3.12 Api Lintas Langsa – Besitang Hasil Peningkatan Jalur Kereta Segmen Sei Liput – Besitang...... 3-2 Api Segmen Lahat – Bungamas.... 3-11 Gambar 3.3 Gambar 3.13 Lokasi Pembangunan Jalur Kereta Progress Peningkatan Jalur Api Lintas Rantauprapat – Kota Kereta Api Segmen Bungamas – Pinang Segmen Rantauprapat – Lubuklinggau...... 3-12 Pondok S5...... 3-3 Gambar 3.14 Gambar 3.4 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Dokumentasi Pekerjaan DDT Paket A antara Manggarai – Pembangunan Jalur Kereta Api Jatinegara...... 3-13 Rantauprapat – Kota Pinang Gambar 3.15 Segmen Rantauprapat Progress Pembangunan DDT – Pondok S5 ...... 3-4 Paket A Tahap I antara Gambar 3.5 Manggarai – Jatinegara...... 3-14 Lokasi Pekerjaan Peningkatan Gambar 3.16 Jalur Kereta Api Lintas Medan - Progress Pembangunan DDT Binjai...... 3-5 Paket A Tahap II Manggarai – Gambar 3.6 Jatinegara...... 3-16 Hasil Peningkatan Jalur Kereta Gambar 3.17 Api Lintas Medan – Binjai ...... 3-6 Lokasi Pembangunan DDT Paket Gambar 3.7 B antara Bekasi - Cikarang...... 3-17 Lokasi Peningkatan Jalur Kereta Gambar 3.18 Api Lintas Araskabu – Tebing Progress Pembangunan DDT Tinggi – Siantar...... 3-6 Paket B antara Bekasi - Cikarang 3-18 Gambar 3.8 Gambar 3.19 Progres Peningkatan Jalur Kereta Lokasi Peningkatan Jalur Kereta Api Lintas Araskabu – Tebing Api Lintas Rangkasbitung - Merak 3-19 Tinggi – Siantar ...... 3-7 Gambar 3.20 Gambar 3.9 Hasil Peningkatan Jalur Kereta Lokasi Peningkatan Jalur Kereta Api Segmen Rangkasbitung – Api antara Padang - Pariaman ..... 3-8 Serang...... 3-19

LAPORAN TAHUNAN 2020

Gambar 3.21 Gambar 3.31 Gambar 3.40 Gambar 3.50 Gambar 4.12 Progress Peningkatan Jalur Lokasi Pembangunan Jalur Lokasi Pekerjaan Pembangunan Inspeksi Pabrikan Bantalan Peninjauan Dimensi Jalur Gambar 6.1 Kereta Api segmen Serang – Ganda Kereta Api antara Jalur Ganda Kereta Api antara Polimer Produksi Darta Mckuadrat Perawatan dan Tata Letak Rumus Perhitungan Rate of Merak...... 3-20 Kiaracondong – Cicalengka Tahap Jombang – Mojokerto...... 3-32 dan Pemilihan Benda Uji Bantalan Fasilitas Perawatan Depo Accident...... 6-1 Gambar 3.22 1 Segmen Gedebage – Haurpugur 3-27 Gambar 3.41 Produksi PT Waskita Beton Pulobrayan...... 4-7 Gambar 6.2 Lokasi Pembangunan Jalur Gambar 3.32 Pembangunan Jalur Ganda Precast Tbk dengan Sistem Gambar 4.13 Kegiatan Safety Assessment Ganda Kereta Api antara Bogor - Progress Pembangunan Jalur Kereta Api antara Jombang – Penambat PT Pindad (Persero).... 3-40 Bimbingan Teknis Pembangunan Tahun 2020...... 6-5 Sukabumi...... 3-20 Ganda Kereta Api antara Mojokerto...... 3-33 Gambar 3.51 Depo LRT Jabodebek dan Gambar 6.3 Gambar 3.23 Kiaracondong – Cicalengka Tahap Gambar 3.42 Proses Penetapan Sertifikat Depo Makasar – Parepare...... 4-7 Workshop Penerapan Sistem Progress Pembangunan Jalur 1 Segmen Gedebage – Haurpugur 3-28 Lokasi Pekerjaan Peningkatan Kelaikan Fasilitas Operasi Kereta Api 3-42 Gambar 4.14 Manajemen Keselamatan Ganda segmen Bogor/Paledang – Gambar 3.33 Jalur Kereta Api Segmen Bangil – Pelaksanaan Ramp Check di Perkeretaapian (SMKP) dalam Batutulis...... 3-21 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Probolinggo dan Malang – Lokomotif...... 4-7 BAB IV Pelaksanaan Pembangunan Gambar 3.24 Jalur Kereta Api Kedundang – Sumberpucung ...... 3-34 Gambar 4.15 Gambar 4.1 Konstruksi Prasarana Progress Pembangunan Jalur Bandara Yogyakarta International Gambar 3.43 Pelaksanaan Ramp Check di Revitalisasi KRL KfW 10 Train Perkeretaapian...... 6-6 Ganda segmen Batutulis – Airport (YIA)...... 3-28 Hasil Peningkatan Jalur KA antara Kereta...... 4-8 Set...... 4-1 Gambar 6.4 Ciomas...... 3-22 Gambar 3.34 Bangil – Probolinggo...... 3-34 Gambar 4.16 Gambar 4.2 Kegiatan Bimbingan Teknis dan Gambar 3.25 Progress Pembangunan Jalur Gambar 3.44 Workshop Ngrombo, Balai Uji Coba KRL KfW...... 4-1 Observasi Lapangan...... 6-7 Progress Pembangunan Jalur kereta Api Kedundang – Bandara Hasil Peningkatan Jalur KA antara Perawatan Perkeretaapian...... 4-13 Gambar 4.3 Gambar 6.5 Ganda segmen Ciomas – Maseng 3-23 Yogyakarta International Airport Malang – Sumberpucung dan Gambar 4.17 Pengoperasian Kereta Ukur (kiri) Sosialisasi SMKP Online Melalui Gambar 3.26 (YIA)...... 3-29 Peron Stasiun Pakisaji...... 3-35 Bimbingan Teknis Pembangunan Progress Pembangunan Jalur dan Kereta Inpeksi (kanan)...... 4-2 Google Classroom...... 6-7 Gambar 3.35 Gambar 3.45 Depo LRT Jabodebek dan Depo Ganda segmen Ciomas – Maseng Gambar 4.4 Gambar 6.6 3-23 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Lokasi Pekerjaan Pembangunan Makasar – Parepare...... 4-15 Kereta Penolong...... 4-5 Daftar Badan Hukum atau Gambar 3.27 Jalur dan Jembatan Kereta Api jalur kereta api di Pulau Sulawesi Progress Pembangunan Jalur Gambar 4.5 Lembaga Pendidikan dan Lintas Kroya – Kutoarjo...... 3-30 lintas Makassar – Parepare...... 3-35 Ganda segmen Cigombong – Track Motor Car...... 4-5 Pelathihan SDM Perkereteaapian Gambar 3.36 Gambar 3.46 Cicurug...... 3-24 Gambar 4.6 yang di Akreditasi...... 6-10 Progress Pembangunan jalur Progress Pekerjaan Wilayah Gambar 3.28 Railway Crane...... 4-5 Gambar 6.7 ganda kereta api Kroya – Kutoarjo Maros – Pangkep...... 3-37 Progress Pembangunan Sistem Gambar 4.7 Akreditasi di Pusdiklat Ir.Djuanda, 3-30 Gambar 3.47 segmen Kroya – Gombong...... Lori Inspeksi...... 4-5 BPTP Sofyan Hadi, BP OPSAR, Persinyalan dan Telekomunikasi IProgress Pekerjaan Wilayah Gambar 3.37 Gambar 4.8 BPTT Darman Prasetyo dan BP Kereta Api Lintas Bogor – Cicurug 3-25 Pangkep – Barru...... 3-37 Progress Pembangunan jalur Multi Tie Tamper...... 4-5 Sintel...... 6-11 Gambar 3.29 Gambar 3.48 ganda kereta api Kroya – Kutoarjo Gambar 4.9 Gambar 6.8 Lokasi Penggantian Sistem Prosedur Penerbitan Sertifikat segmen Gombong – Kutoarjo...... 3-31 Excavator...... 4-5 Serah Terima Sertifikat Akreditasi Persinyalan dan Telekomunikasi Kelaikan Prasarana Gambar 3.38 Gambar 4.10 oleh Direktur Keselamatan lintas Bandung – Ciroyom...... 3-25 Perkeretaapian...... 3-38 Lokasi Elektrifikasi Jalur Kereta Bridge Inspection Car...... 4-5 Perkeretaapian...... 6-12 Gambar 3.30 Gambar 3.49 Api Lintas Yogyakarta – Solo...... 3-31 Gambar 4.11 Gambar 6.9 Progress Pekerjaan Penggantian Monitoring dan Evaluasi dalam Gambar 3.39 Road Working Vehicle Car...... 4-5 Test Penggunaan Narkotika pada Sistem Persinyalan dan rangka Proses Sertifikasi dan Progress Pekerjaan Elektrifikasi Pegawai di Griya Karya Stasiun Telekomunikasi Lintas Bandung – Pengukuran Lebar Jalan Rel di Jalur Kereta Api Yogyakarta – Tarahan...... 6-13 Ciroyom...... 3-26 dalam Depo LRT Sumatera Solo...... 3-32 Selatan...... 3-40

xx | DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 6.10 Tim Kesehatan Melakukan Pemeriksaan Urine Terhadap Petugas Stasiun Tanjung Karang...... 6-13 Gambar 6.11 Penyuluhan Regulasi Pelanggaran Hukum di Kecamatan Laweyan, Jebres, dan Rawasari Kota Surakarta, Solo Jawa tengah...... 6-14 Gambar 3.10 Progress Pekerjaan Peningkatan Gambar 3.1 Jalur Kereta Api Padang – Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pariaman...... 3-9 Jalur Kereta Api Lintas Langsa – Gambar 3.11 Besitang Segmen Sei Liput – Lokasi Peningkatan Jalur KA Besitang...... 3-1 Lintas Lahat – Bungamas – Gambar 3.2 Lubuklinggau...... 3-10 Progres Pembangunan Jalur Kereta Gambar 3.12 Api Lintas Langsa – Besitang Hasil Peningkatan Jalur Kereta Segmen Sei Liput – Besitang...... 3-2 Api Segmen Lahat – Bungamas.... 3-11 Gambar 3.3 Gambar 3.13 Lokasi Pembangunan Jalur Kereta Progress Peningkatan Jalur Api Lintas Rantauprapat – Kota Kereta Api Segmen Bungamas – Pinang Segmen Rantauprapat – Lubuklinggau...... 3-12 Pondok S5...... 3-3 Gambar 3.14 Gambar 3.4 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Dokumentasi Pekerjaan DDT Paket A antara Manggarai – Pembangunan Jalur Kereta Api Jatinegara...... 3-13 Rantauprapat – Kota Pinang Gambar 3.15 Segmen Rantauprapat Progress Pembangunan DDT – Pondok S5 ...... 3-4 Paket A Tahap I antara Gambar 3.5 Manggarai – Jatinegara...... 3-14 Lokasi Pekerjaan Peningkatan Gambar 3.16 Jalur Kereta Api Lintas Medan - Progress Pembangunan DDT Binjai...... 3-5 Paket A Tahap II Manggarai – Gambar 3.6 Jatinegara...... 3-16 Hasil Peningkatan Jalur Kereta Gambar 3.17 Api Lintas Medan – Binjai ...... 3-6 Lokasi Pembangunan DDT Paket Gambar 3.7 B antara Bekasi - Cikarang...... 3-17 Lokasi Peningkatan Jalur Kereta Gambar 3.18 Api Lintas Araskabu – Tebing Progress Pembangunan DDT Tinggi – Siantar...... 3-6 Paket B antara Bekasi - Cikarang 3-18 Gambar 3.8 Gambar 3.19 Progres Peningkatan Jalur Kereta Lokasi Peningkatan Jalur Kereta Api Lintas Araskabu – Tebing Api Lintas Rangkasbitung - Merak 3-19 Tinggi – Siantar ...... 3-7 Gambar 3.20 Gambar 3.9 Hasil Peningkatan Jalur Kereta Lokasi Peningkatan Jalur Kereta Api Segmen Rangkasbitung – Api antara Padang - Pariaman ..... 3-8 Serang...... 3-19

LAPORAN TAHUNAN 2020

Gambar 3.21 Gambar 3.31 Gambar 3.40 Gambar 3.50 Gambar 4.12 Gambar 5.6 Gambar 5.16 Progress Peningkatan Jalur Lokasi Pembangunan Jalur Lokasi Pekerjaan Pembangunan Inspeksi Pabrikan Bantalan Peninjauan Dimensi Jalur KA Perintis Minangkabau Realisasi Angkutan Penumpang Gambar 6.1 Kereta Api segmen Serang – Ganda Kereta Api antara Jalur Ganda Kereta Api antara Polimer Produksi Darta Mckuadrat Perawatan dan Tata Letak Ekspress...... 5-9 Kereta Luar Biasa Berdasarkan Rumus Perhitungan Rate of Merak...... 3-20 Kiaracondong – Cicalengka Tahap Jombang – Mojokerto...... 3-32 dan Pemilihan Benda Uji Bantalan Fasilitas Perawatan Depo Gambar 5.7 Lintas Pelayanan...... 5-22 Accident...... 6-1 Gambar 3.22 1 Segmen Gedebage – Haurpugur 3-27 Gambar 3.41 Produksi PT Waskita Beton Pulobrayan...... 4-7 Realisasi Jumlah Penumpang KA Gambar 5.17 Gambar 6.2 Lokasi Pembangunan Jalur Gambar 3.32 Pembangunan Jalur Ganda Precast Tbk dengan Sistem Gambar 4.13 Perintis LRT Sumatera Selatan Pengecekan Suhu Sebelum Kegiatan Safety Assessment Ganda Kereta Api antara Bogor - Progress Pembangunan Jalur Kereta Api antara Jombang – Penambat PT Pindad (Persero).... 3-40 Bimbingan Teknis Pembangunan Tahun 2020...... 5-11 Melakukan Keberangkatan di Tahun 2020...... 6-5 Sukabumi...... 3-20 Ganda Kereta Api antara Mojokerto...... 3-33 Gambar 3.51 Depo LRT Jabodebek dan Gambar 5.8 Masa Pandemi COVID-19...... 5-20 Gambar 6.3 Gambar 3.23 Kiaracondong – Cicalengka Tahap Gambar 3.42 Proses Penetapan Sertifikat Depo Makasar – Parepare...... 4-7 KA Perintis LRT Sumatera Gambar 5.18 Workshop Penerapan Sistem Progress Pembangunan Jalur 1 Segmen Gedebage – Haurpugur 3-28 Lokasi Pekerjaan Peningkatan Kelaikan Fasilitas Operasi Kereta Api 3-42 Gambar 4.14 Selatan...... 5-11 Satgas COVID-19 di Area Stasiun 5-20 Manajemen Keselamatan Ganda segmen Bogor/Paledang – Gambar 3.33 Jalur Kereta Api Segmen Bangil – Pelaksanaan Ramp Check di Gambar 5.9 Gambar 5.19 Perkeretaapian (SMKP) dalam Batutulis...... 3-21 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Probolinggo dan Malang – Lokomotif...... 4-7 Realisasi Jumlah Penumpang KA Penyelenggaraan Rapid Test Pelaksanaan Pembangunan Gambar 3.24 Jalur Kereta Api Kedundang – Sumberpucung ...... 3-34 Gambar 4.15 Perintis Bathara Kresna Tahun 2020 5-12 Antigen bagi Penumpang Kereta Gambar 4.1 Konstruksi Prasarana Progress Pembangunan Jalur Bandara Yogyakarta International Gambar 3.43 Pelaksanaan Ramp Check di Gambar 5.10 Api...... 5-21 Revitalisasi KRL KfW 10 Train Perkeretaapian...... 6-6 Ganda segmen Batutulis – Airport (YIA)...... 3-28 Hasil Peningkatan Jalur KA antara Kereta...... 4-8 KA Perintis Bathara Kresna...... 5-12 Gambar 5.20 Set...... 4-1 Gambar 6.4 Ciomas...... 3-22 Gambar 3.34 Bangil – Probolinggo...... 3-34 Gambar 4.16 Gambar 5.11 Pelaksanaan Monitoring Gambar 4.2 Kegiatan Bimbingan Teknis dan Gambar 3.25 Progress Pembangunan Jalur Gambar 3.44 Workshop Ngrombo, Balai Tindak Lanjut Arahan Presiden Pengendalian Transportasi...... 5-21 Uji Coba KRL KfW...... 4-1 Observasi Lapangan...... 6-7 Progress Pembangunan Jalur kereta Api Kedundang – Bandara Hasil Peningkatan Jalur KA antara Perawatan Perkeretaapian...... 4-13 untuk Pengendalian Transportasi Gambar 5.21 Gambar 4.3 Gambar 6.5 Ganda segmen Ciomas – Maseng 3-23 Yogyakarta International Airport Malang – Sumberpucung dan Gambar 4.17 dalam Pencegahan COVID-19...... 5-13 Jumlah Penumpang Kereta Api Pengoperasian Kereta Ukur (kiri) Sosialisasi SMKP Online Melalui Gambar 3.26 (YIA)...... 3-29 Peron Stasiun Pakisaji...... 3-35 Bimbingan Teknis Pembangunan Gambar 5.12 Antar Kota dan Perkotaan pada Progress Pembangunan Jalur dan Kereta Inpeksi (kanan)...... 4-2 Google Classroom...... 6-7 Gambar 3.35 Gambar 3.45 Depo LRT Jabodebek dan Depo Kebijakan Terkait Pengendalian Masa Angkutan Nataru 2020...... 5-23 Gambar 4.4 Gambar 6.6 Ganda segmen Ciomas – Maseng 3-23 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Lokasi Pekerjaan Pembangunan Makasar – Parepare...... 4-15 Transportasi Bidang Gambar 5.22 Kereta Penolong...... 4-5 Daftar Badan Hukum atau Gambar 3.27 Jalur dan Jembatan Kereta Api jalur kereta api di Pulau Sulawesi Perkeretaapian pada Masa Jumlah Penumpang KRL Progress Pembangunan Jalur Gambar 4.5 Lembaga Pendidikan dan Lintas Kroya – Kutoarjo...... 3-30 lintas Makassar – Parepare...... 3-35 Pandemi COVID-19...... 5-13 Jabodetabek pada Masa Track Motor Car...... 4-5 BAB V Pelathihan SDM Perkereteaapian Ganda segmen Cigombong – Gambar 3.46 Gambar 5.13 Angkutan Nataru 2020...... 5-24 Gambar 3.36 Gambar 4.6 Gambar 5.1 yang di Akreditasi...... 6-10 Cicurug...... 3-24 Progress Pekerjaan Wilayah Perbandingan Kapasitas Gambar 5.23 Progress Pembangunan jalur Realisasi Jumlah Penumpang KA Gambar 3.28 Railway Crane...... 4-5 Gambar 6.7 ganda kereta api Kroya – Kutoarjo Maros – Pangkep...... 3-37 Penumpang KA Saat Pandemi Jumlah Penumpang Kereta Api Progress Pembangunan Sistem Gambar 4.7 Perintis Cut Meutia Tahun 2020..... 5-6 Akreditasi di Pusdiklat Ir.Djuanda, 3-30 Gambar 3.47 Covid...... 5-15 Bandara pada Masa Angkutan segmen Kroya – Gombong...... Lori Inspeksi...... 4-5 Gambar 5.2 BPTP Sofyan Hadi, BP OPSAR, Persinyalan dan Telekomunikasi IProgress Pekerjaan Wilayah Gambar 5.14 Nataru 2020...... 5-24 Gambar 3.37 Gambar 4.8 KA Perintis Cut Meutia...... 5-6 BPTT Darman Prasetyo dan BP Kereta Api Lintas Bogor – Cicurug 3-25 Pangkep – Barru...... 3-37 Persyaratan Protokol Kesehatan Gambar 5.24 Progress Pembangunan jalur Multi Tie Tamper...... 4-5 Gambar 5.3 Sintel...... 6-11 Gambar 3.29 Gambar 3.48 Penumpang dan Operator Kereta Jumlah Penumpang LRT ganda kereta api Kroya – Kutoarjo Gambar 4.9 Realisasi Jumlah Penumpang KA Gambar 6.8 Lokasi Penggantian Sistem Prosedur Penerbitan Sertifikat Api...... 5-15 Sumatera Selatan Pada Angkutan segmen Gombong – Kutoarjo...... 3-31 Excavator...... 4-5 Perintis Lembah Anai Tahun Serah Terima Sertifikat Akreditasi Persinyalan dan Telekomunikasi Kelaikan Prasarana Gambar 5.15 Nataru 2020...... 5-25 Gambar 3.38 Gambar 4.10 2020...... 5-8 oleh Direktur Keselamatan lintas Bandung – Ciroyom...... 3-25 Perkeretaapian...... 3-38 Realisasi Penumpang Angkutan Gambar 5.25 Lokasi Elektrifikasi Jalur Kereta Bridge Inspection Car...... 4-5 Gambar 5.4 Perkeretaapian...... 6-12 Gambar 3.30 Gambar 3.49 Kereta Luar Biasa...... 5-19 Jumlah Perjalanan KA pada Api Lintas Yogyakarta – Solo...... 3-31 Gambar 4.11 KA Perintis Lembah Anai...... 5-8 Gambar 6.9 Progress Pekerjaan Penggantian Monitoring dan Evaluasi dalam Angkutan Natal dan Tahun Baru.... 5-26 Gambar 3.39 Road Working Vehicle Car...... 4-5 Gambar 5.5 Test Penggunaan Narkotika pada Sistem Persinyalan dan rangka Proses Sertifikasi dan Gambar 5.26 Progress Pekerjaan Elektrifikasi Realisasi Jumlah Penumpang KA Pegawai di Griya Karya Stasiun Telekomunikasi Lintas Bandung – Pengukuran Lebar Jalan Rel di Jumlah Perjalanan KRL Jalur Kereta Api Yogyakarta – Perintis Minangkabau Ekspress Tarahan...... 6-13 Ciroyom...... 3-26 dalam Depo LRT Sumatera Jabodetabek pada Angkutan Natal Solo...... 3-32 Tahun 2020...... 5-9 Selatan...... 3-40 dan Tahun Baru...... 5-26

DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN | xxi

Gambar 6.10 Tim Kesehatan Melakukan Pemeriksaan Urine Terhadap Petugas Stasiun Tanjung Karang...... 6-13 Gambar 6.11 Penyuluhan Regulasi Pelanggaran Hukum di Kecamatan Laweyan, Jebres, dan Rawasari Kota Surakarta, Solo Jawa tengah...... 6-14 Gambar 3.10 Progress Pekerjaan Peningkatan Gambar 3.1 Jalur Kereta Api Padang – Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pariaman...... 3-9 Jalur Kereta Api Lintas Langsa – Gambar 3.11 Besitang Segmen Sei Liput – Lokasi Peningkatan Jalur KA Besitang...... 3-1 Lintas Lahat – Bungamas – Gambar 3.2 Lubuklinggau...... 3-10 Progres Pembangunan Jalur Kereta Gambar 3.12 Api Lintas Langsa – Besitang Hasil Peningkatan Jalur Kereta Segmen Sei Liput – Besitang...... 3-2 Api Segmen Lahat – Bungamas.... 3-11 Gambar 3.3 Gambar 3.13 Lokasi Pembangunan Jalur Kereta Progress Peningkatan Jalur Api Lintas Rantauprapat – Kota Kereta Api Segmen Bungamas – Pinang Segmen Rantauprapat – Lubuklinggau...... 3-12 Pondok S5...... 3-3 Gambar 3.14 Gambar 3.4 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Dokumentasi Pekerjaan DDT Paket A antara Manggarai – Pembangunan Jalur Kereta Api Jatinegara...... 3-13 Rantauprapat – Kota Pinang Gambar 3.15 Segmen Rantauprapat Progress Pembangunan DDT – Pondok S5 ...... 3-4 Paket A Tahap I antara Gambar 3.5 Manggarai – Jatinegara...... 3-14 Lokasi Pekerjaan Peningkatan Gambar 3.16 Jalur Kereta Api Lintas Medan - Progress Pembangunan DDT Binjai...... 3-5 Paket A Tahap II Manggarai – Gambar 3.6 Jatinegara...... 3-16 Hasil Peningkatan Jalur Kereta Gambar 3.17 Api Lintas Medan – Binjai ...... 3-6 Lokasi Pembangunan DDT Paket Gambar 3.7 B antara Bekasi - Cikarang...... 3-17 Lokasi Peningkatan Jalur Kereta Gambar 3.18 Api Lintas Araskabu – Tebing Progress Pembangunan DDT Tinggi – Siantar...... 3-6 Paket B antara Bekasi - Cikarang 3-18 Gambar 3.8 Gambar 3.19 Progres Peningkatan Jalur Kereta Lokasi Peningkatan Jalur Kereta Api Lintas Araskabu – Tebing Api Lintas Rangkasbitung - Merak 3-19 Tinggi – Siantar ...... 3-7 Gambar 3.20 Gambar 3.9 Hasil Peningkatan Jalur Kereta Lokasi Peningkatan Jalur Kereta Api Segmen Rangkasbitung – Api antara Padang - Pariaman ..... 3-8 Serang...... 3-19

LAPORAN TAHUNAN 2020

Gambar 3.21 Gambar 3.31 Gambar 3.40 Gambar 3.50 Gambar 5.6 Gambar 5.16 BAB VI Progress Peningkatan Jalur Lokasi Pembangunan Jalur Lokasi Pekerjaan Pembangunan Inspeksi Pabrikan Bantalan KA Perintis Minangkabau Realisasi Angkutan Penumpang Gambar 6.1 Kereta Api segmen Serang – Ganda Kereta Api antara Jalur Ganda Kereta Api antara Polimer Produksi Darta Mckuadrat Ekspress...... 5-9 Kereta Luar Biasa Berdasarkan Rumus Perhitungan Rate of Merak...... 3-20 Kiaracondong – Cicalengka Tahap Jombang – Mojokerto...... 3-32 dan Pemilihan Benda Uji Bantalan Gambar 5.7 Lintas Pelayanan...... 5-22 Accident...... 6-1 Gambar 3.22 1 Segmen Gedebage – Haurpugur 3-27 Gambar 3.41 Produksi PT Waskita Beton Realisasi Jumlah Penumpang KA Gambar 5.17 Gambar 6.2 Lokasi Pembangunan Jalur Gambar 3.32 Pembangunan Jalur Ganda Precast Tbk dengan Sistem Perintis LRT Sumatera Selatan Pengecekan Suhu Sebelum Kegiatan Safety Assessment Ganda Kereta Api antara Bogor - Progress Pembangunan Jalur Kereta Api antara Jombang – Penambat PT Pindad (Persero).... 3-40 Tahun 2020...... 5-11 Melakukan Keberangkatan di Tahun 2020...... 6-5 Sukabumi...... 3-20 Ganda Kereta Api antara Mojokerto...... 3-33 Gambar 3.51 Gambar 5.8 Masa Pandemi COVID-19...... 5-20 Gambar 6.3 Gambar 3.23 Kiaracondong – Cicalengka Tahap Gambar 3.42 Proses Penetapan Sertifikat KA Perintis LRT Sumatera Gambar 5.18 Workshop Penerapan Sistem Progress Pembangunan Jalur 1 Segmen Gedebage – Haurpugur 3-28 Lokasi Pekerjaan Peningkatan Kelaikan Fasilitas Operasi Kereta Api 3-42 Selatan...... 5-11 Satgas COVID-19 di Area Stasiun 5-20 Manajemen Keselamatan Ganda segmen Bogor/Paledang – Gambar 3.33 Jalur Kereta Api Segmen Bangil – Gambar 5.9 Gambar 5.19 Perkeretaapian (SMKP) dalam Batutulis...... 3-21 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Probolinggo dan Malang – Realisasi Jumlah Penumpang KA Penyelenggaraan Rapid Test Pelaksanaan Pembangunan Gambar 3.24 Jalur Kereta Api Kedundang – Sumberpucung ...... 3-34 Perintis Bathara Kresna Tahun 2020 5-12 Antigen bagi Penumpang Kereta Konstruksi Prasarana Progress Pembangunan Jalur Bandara Yogyakarta International Gambar 3.43 Gambar 5.10 Api...... 5-21 Perkeretaapian...... 6-6 Ganda segmen Batutulis – Airport (YIA)...... 3-28 Hasil Peningkatan Jalur KA antara KA Perintis Bathara Kresna...... 5-12 Gambar 5.20 Gambar 6.4 Ciomas...... 3-22 Gambar 3.34 Bangil – Probolinggo...... 3-34 Gambar 5.11 Pelaksanaan Monitoring Kegiatan Bimbingan Teknis dan Gambar 3.25 Progress Pembangunan Jalur Gambar 3.44 Tindak Lanjut Arahan Presiden Pengendalian Transportasi...... 5-21 Observasi Lapangan...... 6-7 Progress Pembangunan Jalur kereta Api Kedundang – Bandara Hasil Peningkatan Jalur KA antara untuk Pengendalian Transportasi Gambar 5.21 Gambar 6.5 Ganda segmen Ciomas – Maseng 3-23 Yogyakarta International Airport Malang – Sumberpucung dan dalam Pencegahan COVID-19...... 5-13 Jumlah Penumpang Kereta Api Sosialisasi SMKP Online Melalui Gambar 3.26 (YIA)...... 3-29 Peron Stasiun Pakisaji...... 3-35 Gambar 5.12 Antar Kota dan Perkotaan pada Progress Pembangunan Jalur Google Classroom...... 6-7 Gambar 3.35 Gambar 3.45 Kebijakan Terkait Pengendalian Masa Angkutan Nataru 2020...... 5-23 Gambar 6.6 Ganda segmen Ciomas – Maseng 3-23 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Lokasi Pekerjaan Pembangunan Transportasi Bidang Gambar 5.22 Daftar Badan Hukum atau Gambar 3.27 Jalur dan Jembatan Kereta Api jalur kereta api di Pulau Sulawesi Perkeretaapian pada Masa Jumlah Penumpang KRL Progress Pembangunan Jalur Lembaga Pendidikan dan Lintas Kroya – Kutoarjo...... 3-30 lintas Makassar – Parepare...... 3-35 Pandemi COVID-19...... 5-13 Jabodetabek pada Masa Pelathihan SDM Perkereteaapian Ganda segmen Cigombong – Gambar 3.46 Gambar 5.13 Angkutan Nataru 2020...... 5-24 Gambar 3.36 Gambar 5.1 yang di Akreditasi...... 6-10 Cicurug...... 3-24 Progress Pekerjaan Wilayah Perbandingan Kapasitas Gambar 5.23 Progress Pembangunan jalur Realisasi Jumlah Penumpang KA Gambar 3.28 Gambar 6.7 ganda kereta api Kroya – Kutoarjo Maros – Pangkep...... 3-37 Penumpang KA Saat Pandemi Jumlah Penumpang Kereta Api Progress Pembangunan Sistem Perintis Cut Meutia Tahun 2020..... 5-6 Akreditasi di Pusdiklat Ir.Djuanda, 3-30 Gambar 3.47 Covid...... 5-15 Bandara pada Masa Angkutan segmen Kroya – Gombong...... Gambar 5.2 BPTP Sofyan Hadi, BP OPSAR, Persinyalan dan Telekomunikasi IProgress Pekerjaan Wilayah Gambar 5.14 Nataru 2020...... 5-24 Gambar 3.37 KA Perintis Cut Meutia...... 5-6 BPTT Darman Prasetyo dan BP Kereta Api Lintas Bogor – Cicurug 3-25 Pangkep – Barru...... 3-37 Persyaratan Protokol Kesehatan Gambar 5.24 Progress Pembangunan jalur Gambar 5.3 Sintel...... 6-11 Gambar 3.29 Gambar 3.48 Penumpang dan Operator Kereta Jumlah Penumpang LRT ganda kereta api Kroya – Kutoarjo Realisasi Jumlah Penumpang KA Gambar 6.8 Lokasi Penggantian Sistem Prosedur Penerbitan Sertifikat Api...... 5-15 Sumatera Selatan Pada Angkutan segmen Gombong – Kutoarjo...... 3-31 Perintis Lembah Anai Tahun Serah Terima Sertifikat Akreditasi Persinyalan dan Telekomunikasi Kelaikan Prasarana Gambar 5.15 Nataru 2020...... 5-25 Gambar 3.38 2020...... 5-8 oleh Direktur Keselamatan lintas Bandung – Ciroyom...... 3-25 Perkeretaapian...... 3-38 Realisasi Penumpang Angkutan Gambar 5.25 Lokasi Elektrifikasi Jalur Kereta Gambar 5.4 Perkeretaapian...... 6-12 Gambar 3.30 Gambar 3.49 Kereta Luar Biasa...... 5-19 Jumlah Perjalanan KA pada Api Lintas Yogyakarta – Solo...... 3-31 KA Perintis Lembah Anai...... 5-8 Gambar 6.9 Progress Pekerjaan Penggantian Monitoring dan Evaluasi dalam Angkutan Natal dan Tahun Baru.... 5-26 Gambar 3.39 Gambar 5.5 Test Penggunaan Narkotika pada Sistem Persinyalan dan rangka Proses Sertifikasi dan Gambar 5.26 Progress Pekerjaan Elektrifikasi Realisasi Jumlah Penumpang KA Pegawai di Griya Karya Stasiun Telekomunikasi Lintas Bandung – Pengukuran Lebar Jalan Rel di Jumlah Perjalanan KRL Jalur Kereta Api Yogyakarta – Perintis Minangkabau Ekspress Tarahan...... 6-13 Ciroyom...... 3-26 dalam Depo LRT Sumatera Jabodetabek pada Angkutan Natal Solo...... 3-32 Tahun 2020...... 5-9 Selatan...... 3-40 dan Tahun Baru...... 5-26

xxii | DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 6.10 Tim Kesehatan Melakukan Pemeriksaan Urine Terhadap Petugas Stasiun Tanjung Karang...... 6-13 Gambar 6.11 Penyuluhan Regulasi Pelanggaran Hukum di Kecamatan Laweyan, Jebres, dan Rawasari Kota Surakarta, Solo Jawa tengah...... 6-14 6-1

6-5

6-6

6-7

6-7

6-10

6-11

6-12

6-13

LAPORAN TAHUNAN 2020

Gambar 6.10 Gambar 7.10 Tim Kesehatan Melakukan Progress Pekerjaan Stasiun Pemeriksaan Urine Terhadap Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Petugas Stasiun Tanjung Walini dan Stasiun Tegalluar...... 7-5 Karang...... 6-13 Gambar 7.11 Gambar 6.11 Persebaran Lokasi dan Realisasi Penyuluhan Regulasi Pelanggaran Upah Program Padat Karya Per Hukum di Kecamatan Laweyan, Unit Kerja...... 7-7 Jebres, dan Rawasari Kota Gambar 7.12 Surakarta, Solo Jawa tengah...... 6-14 Realisasi Jumlah Tenaga Kerja Padat Karya Per Unit Kerja...... 7-7 Gambar 7.13 BAB VII Dokumentasi Kunjungan Kerja Gambar 7.1 Komisi V DPR pada lokasi Infografis Pembangunan MRT Prorgam Kerja Padat Karya...... 7-8 Jakarta Fase 2A...... 7-1 Gambar 7.2 Paket Pekerjaan MRT Jakarta Fase 2A...... 7-2 Gambar 7.3 Rencana Lintas Pelayanan LRT Jabodebek...... 7-3 Gambar 7.4 Kunjungan Menteri Perhubungan pada Proyek Pembangunan LRT Jabodebek...... 7-3 Gambar 7.5 Progres Lintas Pelayanan 1 Cawang-Cibubur...... 7-3 Gambar 7.6 Progres Lintas Pelayanan 2 Cawang-Dukuh Atas...... 7-4 Gambar 7.7 Progres Lintas Pelayanan 3 Cawang-Bekasi Timur...... 7-4 Gambar 7.8 Progres Depo Jatimulya...... 7-4 Gambar 7.9 Lokasi Pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung...... 7-5

DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN | xxiii

6-1

6-5

6-6

6-7

6-7

6-10

6-11

6-12

6-13

LAPORAN TAHUNAN 2020

Tabel 2.9 DAFTAR TABEL Laporan Realisasi Angaran Belanja Eselon I...... 2-18 BAB I Tabel 2.10 6-13 Tabel 1.1 Jumlah Temuan yang Telah Rincian Jumlah Pegawai di Ditindaklanjuti...... 2-18 Lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian...... 1-15 BAB III Tabel 1.12 Tabel 3.1 6-14 Rincian Jumlah Pegawai Balai di Realisasi Sertifikasi Komponen lingkungan Direktorat Jenderal Tahun 2020...... 3-41 Perkeretaapian...... 1-21 Tabel 3.2 BAB II Kontrak Perawatan dan Pengoperasian Prasarana Tabel 2.1 Perkeretaapian Milik Negara Sasaran Program, Indikator dan (IMO) Tahun Anggaran 2020...... 3-44 Target Kinerja Direktorat Jenderal Perkeretaapian...... 2-2 Tabel 2.2 BAB IV Persentase Capaian Kinerja Tabel 4.1 Terhadap Indikator Kinerja Sarana Perkeretaapian Milik Program Tahun 2020...... 2-7 Negara...... 4-2 Tabel 2.3 Tabel 4.2 Tingkat Maturitas SPIP Direktorat Rekapitulasi Sertifikasi Sarana Jenderal Perkeretaapian Wilayah Jawa Tahun 2020...... 4-9 Berdasarkan Unit Tabel 4.3 Kerja...... 2-12 Rekapitulasi Sertifikasi Sarana Tabel 2.4 Wilayah Sumatera Tahun 2020...... 4-10 Target dan Realisasi PNBP 2020.. 2-14 Tabel 4.4 Tabel 2.5 Lokasi Perawatan Sarana dan Inventarisasi dan Penilaian Tahun Jenis Sarana...... 4-11 2020 Berdasarkan Unit Kerja...... 2-15 Tabel 4.5 Tabel 2.6 Kegiatan Perawatan Sarana Milik Pemanfaatan Barang Milik Negara 2-15 Negara Tahun 2020...... 4-14 Tabel 2.7 Rincian Aset Barang Milik Negara (BMN)...... 2-16 Tabel 2.8 Perkiraan Aset dan Ekuitas Dana (Audited)...... 2-17

DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN | xxv LAPORAN TAHUNAN 2020

BAB V Tabel 5.13 Perizinan Perkeretaapian Umum Tabel 5.1 dan Khusus yang Dikeluarkan Alokasi PSO Tahun 2016 – 2020 pada Tahun 2020...... 5-33 Sesuai Kontrak PSO...... 5-1 Tabel 5.14 Tabel 5.2 Daftar Penerimaan PNBP dari PT. Pelayanan Kereta Api Antar Kota Kereta Api Indonesia (KAI)...... 5-36 dan Perkotaan...... 5-2 Tabel 5.15 Tabel 5.3 Daftar Penerima PNBP dari PT. Realisasi Penumpang PSO Tahun kereta Commuter Indonesia (KCI) 5-36 2020...... 5-4 Tabel 5.16 Tabel 5.4 Daftar Penerimaan PNBP dari PT. Jumlah Penumpang KA Perintis Railink...... 5-37 Cut Meutia...... 5-5 Tabel 5.17 Tabel 5.5 Rekapitulasi Penerimaan PNBP Jumlah Penumpang KA Perintis Direktorat Lalulintas dan Angkutan Lembah Anai...... 5-7 Kereta Api Tahun 2020 ...... 5-38 Tabel 5.6 Jumlah Penumpang KA Perintis Minangkabau Ekspress...... 5-9 BAB VI Tabel 5.7 Tabel 6.1 Jumlah Penumpang KA Perintis Rate of Accident (RoA) LRT Sumatera Selatan...... 5-10 Transportasi Tabel 5.8 Perkeretaapian...... 6-2 Jumlah Penumpang KA Perintis Tabel 6.2 Bathara Kresna...... 5-12 Jumlah Kecelakaan dan Tabel 5.9 Penyebab Kecelakaan Kereta Api Perbandingan Jumlah Tahun 2015 – 2020...... 6-2 Penumpang Harian Kereta Api Tabel 6.3 Antarkota pada masa Angkutan Pelaksanaan Kegitan Safety Nataru 2019 dengan Nataru 2020 5-22 Assessment Tahun 2020...... 6-3 Tabel 5.10 Tabel 6.4 Realisasi Frekuensi Perjalanan KA 5-26 Pelaksanaan Pengujian SDM Tabel 5.11 Perkeretaapian Tahun 2020...... 6-8 Ketepatan Perjalanan Kereta Api Tabel 6.5 selama masa Angkutan Natal Sertifikasi SDM Perkeretaapian 2020 Tahun Baru 2021...... 5-27 Tahun 2015 s.d 2020...... 6-9 Tabel 5.12 Tabel 6.6 Realisasi Penetapan Trase Jalur Perlintasan Sebidang Jalur Kereta Kereta Api Tahun 2015 s.d 2020.... 5-29 Api dengan Jalan...... 6-14

xxvi | DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Transportasi mempunyai peran penting dalam mendukung pembangunan nasional. Menuju Indonesia Emas 2045 dengan visi “Berdaulat, Maju, Adil dan Makmur” diperlukan sistem transportasi yang handal, efektif dan efisien dalam mendorong dan menggerakkan kegiatan perekonomian nasional. Menyongsong era ke depan, dituntut pelayanan transportasi yang handal serta berwawasan lingkungan diantaranya melalui pelayanan moda transportasi perkeretaapian.

Perkeretaapian merupakan salah satu moda transportasi yang memiliki karakteristik dan keunggulan khusus terutama dalam kemampuannya untuk mengangkut penumpang maupun barang secara massal, hemat energi, hemat dalam penggunaan ruang, faktor keamanan yang tinggi, tingkat pencemaran yang rendah serta lebih efisien dibanding dengan moda tansportasi lainnya. Keunggulan dan karakteristik perkeretaapian tersebut perlu dioptimalkan dalam upaya pengembangan sistem transportasi massal secara terpadu dalam penyelenggaraan perkeretaapian yang aman, nyaman, cepat, tepat, teratur dengan biaya yang terjangkau baik untuk angkutan orang dan barang.

Penyelenggaraan transportasi perkeretaapian di Indonesia mengacu pada Undang- Undang nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan Peraturan Pemerintah turunannya termasuk Peraturan Menteri Perhubungan bidang perkeretaapian yang merupakan regulasi pelaksanaannya. Dalam penyelenggaraan transportasi perkeretaapian, Direktorat Jenderal Perkeretaapian berperan sebagai regulator untuk melaksanakan pengaturan, pengendalian dan pengawasan. Direktorat Jenderal Perkeretaapian juga menyusun Rencana Induk Perkeretaapian Nasional yang menjadi acuan seluruh stakeholders perkeretaapian nasional untuk berperan dalam penyelenggaraan perkeretaapian ke depan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor. 122 tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perkeretaapian mempunyai tugas dan fungsi untuk merumuskan kebijakan dan strandarisasi teknis, pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan transportasi perkeretaapian mencakup bidang lalu lintas, angkutan, sarana, dan prasarana transportasi kereta api, serta peningkatan keselamatan termasuk pelaksanaan pembangunan perkeretaapian sesuai wewenangnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Penyusunan Laporan Tahunan ini diharapkan dapat memberikan gambaran terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan hasil-hasil pembangunan perkeretaapian selama tahun 2020. Pada Laporan Tahunan ini juga disusun berdasarkan perkembangan dan isu-isu strategis yang sangat dinamis pada periode tahun 2020.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

A. MAKSUD Maksud penyusunan Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkeretaapian tahun 2020 adalah untuk menyajikan data dan informasi mengenai hasil pelaksanaan kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan operasional termasuk isu strategis di bidang perkeretaapian yang mencakup dukungan manajemen, pengelolaan prasarana, sarana, lalu lintas dan angkutan kereta api, serta keselamatan perkeretaapian.

B. TUJUAN Tujuan penyusunan Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkeretaapian tahun 2020 adalah sebagai acuan dan referensi terkait kinerja dan capaian pembangunan perkeretaapian dan pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Perkeretaapian sebagai regulator dalam rangka mewujudkan sistem penyelenggaraan Pemerintah yang baik (Good Governance), transparan dan akuntabel.

1.3 RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Laporan Tahunan terdiri dari: a. Dukungan manajemen meliputi pelaksanaan kegiatan bidang perencanaan, keuangan, hukum dan kerjasama luar negeri, serta kepegawaian dan umum. b. Kegiatan pembangunan prasarana perkeretaapian meliputi uraian hasil pembangunan prasarana perkeretaapian tahun 2020, perawatan dan pengoperasian prasarana perkeretaapian milik negara (IMO), pelaksanaan sertifikasi kelaikan prasarana perkeretaapian. c. Kegiatan pembangunan sarana perkeretaapian meliputi uraian hasil pembangunan dan pengelolaan sarana milik negara serta pelaksanaan sertifikasi kelaikan sarana perkeretaapian.

1-2 BAB 1 PENDAHULUAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL d. Kegiatan pengelolaan lalu lintas dan angkutan kereta api meliputi penyelenggaraan angkutan kereta api kelas ekonomi (Public Service Obligation) dan angkutan perintis, serta pengendalian angkutan kereta api pada pandemi COVID-19 khususnya pada masa angkutan lebaran dan natal dan tahun baru. e. Kegiatan peningkatan keselamatan perkeretaapian meliputi uraian kegiatan rekayasa dan peningkatan keselamatan, pelaksanaan audit dan inspeksi keselamatan, pelaksanaan sertifikasi sumber daya manusia (SDM) perkeretaapian dan akreditasi kelembagaan perkeretaapian. f. Capaian lainnya meliputi keberhasilan atau penghargaan dan progres kegiatan pembangunan perkeretaapian oleh swasta, BUMN atau skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

1.4 TUGAS DAN FUNGSI

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan, bahwa sesuai tugas pokoknya Direktorat Jenderal Perkeretaapian yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Kementerian Perhubungan yang bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan.

Direktorat Jenderal Perkeretaapian mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang Perkeretaapian. Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, Direktorat Jenderal Perkeretaapian menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan di bidang penyelengggaraan lalu lintas, angkutan, sarana, dan prasarana transportasi kereta api, serta peningkatan keselamatan transportasi kereta api; b. Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan lalu lintas, angkutan, sarana, dan prasarana transportasi kereta api, serta peningkatan keselamatan transportasi kereta api; c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan lalu lintas, angkutan, sarana, dan prasarana transportasi kereta api, serta peningkatan keselamatan transportasi kereta api; d. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan lalu lintas, angkutan, sarana, dan prasarana transportasi kereta api, serta peningkatan keselamatan transportasi kereta api;

BAB 1 PENDAHULUAN 1-3 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan lalu lintas, angkutan, sarana dan prasarana transportasi kereta api, serta peningkatan keselamatan transportasi kereta api; f. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian; dan g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

1.5 STRUKTUR ORGANISASI

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Perkeretaapian sebagaiman Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun 2018 tersebut serta kewenangan yang diembankan melalui Undang-Undang Nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian kepada Pemerintah cq. Kementerian Perhubungan (Direktorat Jenderal Perkeretaapian) selaku regulator penyelenggaraaan perkeretaapian nasional, Direktorat Jenderal Perkeretaapian mempunyai struktur organisasi terdiri dari:

a. Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian;

b. Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api;

c. Direktorat Prasarana Perkeretaapian;

d. Direktorat Sarana Perkeretaapian;

e. Direktorat Keselamatan Perkeretaapian;

f. Unit Kerja Mandiri Setingkat Eselon III, dengan rincian:

1) Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jakarta dan Banten;

2) Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Barat;

3) Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah;

4) Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Timur;

5) Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumatera Bagian Utara;

6) Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumatera Bagian Barat;

7) Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumatera Bagian Selatan;

8) Balai Pengujian Perkeretaapian;

9) Balai Perawatan Perkeretaapian;

10) Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan.

1-4 BAB 1 PENDAHULUAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL

an

Perkeretaapi

Balai Teknik, Balai Perawatan, Balai Teknik, Balai Balai Pengujian & Balai Balai & Pengelola Pengujian Balai

Struktur Organisasi Struktur Direktorat Jenderal

1 Gambar 1. 1. Gambar

BAB 1 PENDAHULUAN 1-5 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

1.5.1 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian pelayanan dukungan teknis dan administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan koordinasi dan perumusan rencana, program, penyusunan dan pengembangan sistem informasi, evaluasi dan pelaporan kinerja, serta penanganan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian; b. Penyiapan pengelolaan keuangan dan barang milik negara serta pembinaan tata kelola Badan Layanan Umum di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian; c. Penyiapan pembentukan peraturan perundang-undangan, advokasi, perjanjian, urusan hubungan masyarakat dan antar lembaga, dukungan pelaksanaan keterbukaan informasi publik, kerja sama luar negeri, serta pendokumentasian hukum di bidang perkeretaapian; dan d. Penyiapan koordinasi dan pelaksanaan pengelolaan kepegawaian, standar kompetensi jabatan dan sumber daya manusia, organisasi dan tata laksana, reformasi birokrasi, pelaksanaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara dan Aparatur Sipil Negara, pengendalian gratifikasi, kegiatan administrasi perkantoran, kearsipan dan tata persuratan, pelaksanaan urusan umum dan kerumahtanggaan, pelaksanaan penanggulangan darurat akibat bencana, kesejahteraan pegawai serta pengadaan barang milik negara di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

1.5.2 DIREKTORAT LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API

Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang lalu lintas dan angkutan kereta api. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api menyelenggarakan fungsi :

1-6 BAB 1 PENDAHULUAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penataan dan pengembangan jaringan, lalu lintas dan angkutan kereta api, serta kerja sama dan pengembangan usaha di bidang perkeretaapian; b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penataan dan pengembangan jaringan, lalu lintas dan angkutan kereta api, serta kerja sama dan pengembangan usaha di bidang perkeretaapian; c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penataan dan pengembangan jaringan, lalu lintas dan angkutan kereta api, serta kerja sama dan pengembangan usaha di bidang perkeretaapian; d. Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penataan dan pengembangan jaringan, lalu lintas dan angkutan kereta api, serta kerja sama dan pengembangan usaha di bidang perkeretaapian; e. Penyiapan evaluasi dan pelaporan di bidang penataan dan pengembangan jaringan, lalu lintas dan angkutan kereta api, serta kerja sama dan pengembangan usaha di bidang perkeretaapian; dan f. Penyiapan pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian, pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi, dan rumah tangga Direktorat.

1.5.3 DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

Direktorat Prasarana Perkeretaapian mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang prasarana perkeretaapian. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Prasarana Perkeretaapian menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang prasarana perkeretaapian yang terdiri atas jalur dan bangunan kereta api, stasiun kereta api, fasilitas operasi kereta api perpotongan dan persinggungan jalur kereta api, kelaikan prasarana perkeretaapian, serta pelaksana jasa konsultansi dan konstruksi prasarana perkeretaapian;

BAB 1 PENDAHULUAN 1-7 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang prasarana perkeretaapian yang terdiri atas jalur dan bangunan kereta api, stasiun kereta api, fasilitas operasi kereta api, perpotongan dan persinggungan jalur kereta api, kelaikan prasarana perkeretaapian, serta pelaksana jasa konsultansi dan konstruksi prasarana perkeretaapian; c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria di bidang prasarana perkeretaapian yang terdiri atas jalur dan bangunan kereta api, stasiun kereta api, fasilitas operasi kereta api, perpotongan dan persinggungan jalur kereta api, kelaikan prasarana perkeretaapian, serta pelaksana jasa konsultansi dan konstruksi prasarana perkeretaapian; d. Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang prasarana perkeretaapian yang terdiri atas jalur dan bangunan kereta api, stasiun kereta api, fasilitas operasi kereta api, perpotongan dan persinggungan jalur kereta api, kelaikan prasarana perkeretaapian, serta pelaksana jasa konsultansi dan konstruksi prasarana perkeretaapian; e. Penyiapan evaluasi dan pelaporan di bidang prasarana perkeretaapian yang terdiri atas jalur dan bangunan kereta api, stasiun kereta api, fasilitas operasi kereta api, perpotongan dan persinggungan jalur kereta api, kelaikan prasarana perkeretaapian, serta pelaksana jasa konsultansi dan konstruksi prasarana perkeretaapian; dan f. Penyiapan pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian, pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi, dan rumah tangga Direktorat.

1.5.4 DIREKTORAT SARANA PERKERETAAPIAN

Direktorat Sarana Perkeretaapian mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang sarana perkeretaapian. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Sarana Perkeretaapian menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang sarana perkeretaapian yang mencakup pengembangan, pengadaan, pengawasan, kelaikan dan sertifikasi sarana, pengelolaan sarana perkeretaapian milik negara, pemberian tanda kelaikan sarana, fasilitas pengujian, serta pemeriksaan dan pengawasan perawatan sarana perkeretaapian;

1-8 BAB 1 PENDAHULUAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang sarana perkeretaapian yang mencakup pengembangan, pengadaan, pengawasan, kelaikan dan sertifikasi sarana, pengelolaan sarana perkeretaapian milik negara, pemberian tanda kelaikan sarana, fasilitas pengujian, serta pemeriksaan dan pengawasan perawatan sarana perkeretaapian; c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang sarana perkeretaapian yang mencakup pengembangan, pengadaan, pengawasan, kelaikan dan sertifikasi sarana, pengelolaan sarana perkeretaapian milik negara, pemberian tanda kelaikan sarana, fasilitas pengujian, serta pemeriksaan dan pengawasan perawatan sarana perkeretaapian; d. Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang sarana perkeretaapian yang mencakup pengembangan, pengadaan, pengawasan, kelaikan dan sertifikasi sarana, pengelolaan sarana perkeretaapian milik negara, pemberian tanda kelaikan sarana, fasilitas pengujian, serta pemeriksaan dan pengawasan perawatan sarana perkeretaapian; e. Penyiapan evaluasi dan pelaporan di bidang sarana perkeretaapian yang mencakup pengembangan, pengadaan, pengawasan, kelaikan dan sertifikasi sarana, pengelolaan sarana perkeretaapian milik negara, pemberian tanda kelaikan sarana, fasilitas pengujian, serta pemeriksaan dan pengawasan perawatan sarana perkeretaapian; dan f. Penyiapan pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian, pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi, dan rumah tangga Direktorat.

1.5.5 DIREKTORAT KESELAMATAN PERKERETAAPIAN

Direktorat Keselamatan Perkeretaapian mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang keselamatan perkeretaapian. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Keselamatan Perkeretaapian menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang rekayasa dan peningkatan keselamatan perkeretaapian, audit dan inspeksi keselamatan, pemeriksaan dan analisis kecelakaan, sertifikasi sumber daya manusia dan akreditasi kelembagaan, serta pencegahan pelanggaran dan penegakan hukum;

BAB 1 PENDAHULUAN 1-9 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang rekayasa dan peningkatan keselamatan perkeretaapian, audit dan inspeksi keselamatan, pemeriksaan dan analisis kecelakaan, sertifikasi sumber daya manusia dan akreditasi kelembagaan, serta pencegahan pelanggaran dan penegakan hukum; c. Penyiapan penyusunan standar, norma, prosedur dan kriteria di bidang rekayasa dan peningkatan keselamatan perkeretaapian, audit dan inspeksi keselamatan, pemeriksaan dan analisis kecelakaan, sertifikasi sumber daya manusia dan akreditasi kelembagaan, serta pencegahan pelanggaran dan penegakan hukum; d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang rekayasa dan peningkatan keselamatan perkeretaapian, audit dan inspeksi keselamatan, pemeriksaan dan analisis kecelakaan, sertifikasi sumber daya manusia dan akreditasi kelembagaan, serta pencegahan pelanggaran dan penegakan hukum; e. Penyiapan evaluasi dan pelaporan di bidang rekayasa dan peningkatan keselamatan perkeretaapian, audit dan inspeksi keselamatan, pemeriksaan dan analisis kecelakaan, sertifikasi sumber daya manusia dan akreditasi kelembagaan, serta pencegahan pelanggaran dan penegakan hukum; dan f. Penyiapan pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian, pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi, dan rumah tangga Direktorat.

1.5.6 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN

Balai Teknik Perkeretaapian mempunyai tugas melaksanakan peningkatan dan pengawasan prasarana, serta pengawasan penyelenggaraan sarana, lalu lintas, angkutan dan keselamatan perkeretaapian. Balai Teknik Perkeretaapian diklasifikasikan menjadi 2 (dua) kelas yaitu Balai Teknik Perkeretaapian kelas I dan Balai Teknik Perkeretaapian kelas II. Dalam melaksanakan tugasnya, Balai Teknik Perkeretaapian menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan peningkatan prasarana perkeretaapian; b. Pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan prasarana perkeretaapian; c. Pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan sarana, lalu lintas dan angkutan kereta api; d. Pelaksanaan pengawasan keselamatan lalu lintas dan angkutan kereta api; e. Pelaksanaan pemantauan kelaikan prasarana dan sarana perkeretaapian;

1-10 BAB 1 PENDAHULUAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL f. Pelaksanaan pencegahan dan penindakan pelanggaran perundang-undangan di bidang perkeretaapian; g. Pelaksanaan analisis dan penanganan kecelakaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan; dan h. Pengelolaan urusan tata usaha, rumah tangga, kepegawaian, keuangan, hukum, dan hubungan masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1-11 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

PerkeretaapianII Kelas Struktur Organisasi Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I

2 Struktur Organisasi Balai Teknik

3 Gambar 1. Gambar Gambar 1. Gambar

1-12 BAB 1 PENDAHULUAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

1.5.7 BALAI PERAWATAN PERKERETAAPIAN

Balai Perawatan Perkeretaapian mempunyai tugas melaksanakan perawatan sarana perkeretaapian milik negara. Dalam melaksanakan tugasnya, Balai Perawatan Perkeretaapian menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan perawatan berkala sarana perkeretaapian milik negara; b. Pelaksanaan perawatan berat sarana perkeretaapian milik negara; c. Pelaksanaan pengendalian kualitas perawatan sarana perkeretaapian milik negara; dan d. Pelaksanaan pengelolaan urusan tata usaha, rumah tangga, kepegawaian, keuangan, hukum, logistik, dan hubungan masyarakat.

Gambar 1.4 Struktur Organisasi Balai Perawatan Perkeretaapian

1.5.8 BALAI PENGUJIAN PERKERETAAPIAN

Balai Pengujian Perkeretaapian mempunyai tugas melaksanakan pengujian prasarana, sarana, dan sumber daya manusia perkeretaapian. Dalam melaksanakan tugasnya, Balai Pengujian Perkeretaapian menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan pengujian pertama dan berkala jalur kereta api, bangunan perkeretaapian dan fasilitas operasi kereta api; b. Pelaksanaan pengujian pertama dan berkala sarana perkeretaapian berpenggerak dan tanpa penggerak; c. Pelaksanaan pengujian pertama dan berkala peralatan khusus;

BAB 1 PENDAHULUAN 1-13 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN d. Pelaksanaan pengujian kompetensi awak sarana perkeretaapian; e. Pelaksanaan pengujian kompetensi petugas pengoperasian prasarana perkeretaapian; f. Pelaksanaan pengujian kompetensi Penguji Prasarana, Penguji Sarana, Inspektur Prasarana, Inspektur Sarana, dan Auditor Perkeretaapian; dan g. Pengelolaan urusan tata usaha, rumah tangga, kepegawaian, keuangan, hukum, dan hubungan masyarakat.

Gambar 1.5 Struktur Organisasi Balai Pengujian Perkeretaapian

1.5.9 BALAI PENGELOLA KERETA API RINGAN SUMATERA SELATAN

Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana kereta api ringan Sumatera Selatan. Dalam melaksanakan tugasnya, Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan perencanaan dan pelaksanaan perawatan dan peningkatan fasilitas sarana dan prasarana kereta api ringan;

b. Perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan sarana dan prasarana kereta api ringan, penyusunan grafik perjalanan kereta api ringan, dan kemitraan;

c. Penyusunan dan pengusulan tarif pelaksanaan pemanfaatan;

d. Penyusunan petunjuk teknis dan/atau Standar Operasional Prosedur pengelolaan kereta api ringan;

e. Penyusunan rencana program dan anggaran;

1-14 BAB 1 PENDAHULUAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

f. Pelaksanaan urusan keuangan, sumber daya manusia, kearsipan, hubungan masyarakat, hukum, kerja sama, teknologi informasi, dan data, serta pengelolaan Barang Milik Negara; dan

g. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan.

Gambar 1.6 Struktur Organisasi Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan

1.6 SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber daya manusia Direktorat Jenderal Perkeretaapian pada tahun 2020 berjumlah 603 pegawai yang terdiri dari 330 pegawai di Kantor Pusat dan 273 pegawai tersebar Balai di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Tabel 1.1 Rincian Jumlah Pegawai di Lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian

No Instansi Jumlah Pegawai

1 Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian 99 2 Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api 51 3 Direktorat Prasarana Perkeretaapian 69 4 Direktorat Sarana Perkeretaapian 53 5 Direktorat Keselamatan Perkeretaapian 58 6 Balai di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian 273 Jumlah 603 Sumber: Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian, 2020

BAB 1 PENDAHULUAN 1-15 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

A. Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian

Komposisi sumber daya manusia (SDM) Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian tahun 2020 berjumlah 99 pegawai, dapat dikelompokan berdasarkan tingkat pendidikan dan golongan/kepangkatan sebagimana pada Gambar 1.7.

Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian

Golongan IV 13

Golongan III 68

Golongan II 18

Golongan I 0

0 10 20 30 40 50 60 70 80 Jumlah Pegawai

(a) Golongan/Kepangkatan

D IV; 5 S1; 40

DIII; 20

DI; 0 SLTA; 9 DII; 0

S-2; 25 SLTP; 0 SD; 0 S3; 0

(b) Tingkat Pendidikan

Gambar 1.7 Komposisi Pegawai Setditjen Perkeretaapian Berdasarkan (a) Golongan/Kepangkatan (b)Tingkat Pendidikan

1-16 BAB 1 PENDAHULUAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

B. Direktorat Lalu Lintas Dan Angkutan Kereta Api

Komposisi sumber daya manusia (SDM) Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api tahun 2020 berjumlah 51 pegawai, dapat dikelompokan berdasarkan tingkat pendidikan dan golongan/kepangkatan sebagimana pada Gambar 1.8.

Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api

Golongan IV 6 Golongan III 39 Golongan II 6 Golongan I 0

0 10 20 30 40 50 Jumlah Pegawai

(a) Golongan/Kepangkatan

S1; 21

D IV; 4

DIII; 6

SLTA; 2 DI; 0 S-2; 18 DII; 0 SLTP; 0 SD; 0 S3; 0

(b) Tingkat Pendidikan

Gambar 1.8 Komposisi Pegawai Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Berdasarkan (a) Tingkat Golongan/Kepangkatan (b) Tingkat Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-17 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

C. Direktorat Prasarana Perkeretaapian

Komposisi sumber daya manusia (SDM) Direktorat Prasarana Perkeretaapian tahun 2020 berjumlah 69 pegawai, dapat dikelompokan berdasarkan tingkat pendidikan dan golongan/kepangkatan sebagimana pada Gambar 1.9.

Direktorat Prasarana Perkeretaapian

Golongan IV 6 Golongan III 54 Golongan II 9 Golongan I 0

0 10 20 30 40 50 60 Jumlah Pegawai

(a) Golongan/Kepangkatan

S1; 31

D IV; 2

DIII; 10

DI; 0 SLTA; 5 DII; 0 S-2; 21 SLTP; 0 SD; 0 S3; 0

(b) Tingkat Pendidikan

Gambar 1.9 Komposisi Pegawai Direktorat Prasarana Perkeretaapian Berdasarkan (a) Golongan/Kepangkatan (b) Tingkat Pendidikan

1-18 BAB 1 PENDAHULUAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

D. Direktorat Sarana Perkeretaapian

Komposisi sumber daya manusia (SDM) Direktorat Sarana Perkeretaapian tahun 2020 berjumlah 53 pegawai, dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikan dan golongan/kepangkatan sebagaimana pada Gambar 1.10.

Direktorat Sarana Perkeretaapian

Golongan IV 9

Golongan III 41

Golongan II 3

Golongan I 0

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Jumlah Pegawai

(a) Golongan/Kepangkatan

S1; 31

D IV; 0 DIII; 4 SLTA; 1 S-2; 17 DI; 0 DII; 0 SLTP; 0 S3; SD0 ; 0

(b) Tingkat Pendidikan

Gambar 1.10 Komposisi Pegawai Direktorat Sarana Perkeretaapian Berdasarkan (a) Golongan/ Kepangkatan (b) Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-19 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

E. Direktorat Keselamatan Perkeretaapian

Komposisi sumber daya manusia (SDM) Direktorat Keselamatan Perkeretaapian tahun 2020 berjumlah 58 pegawai, dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikan dan tingkat golongan/ kepangkatan sebagaimana pada Gambar 1. 11.

Direktorat Keselamatan Perkeretaapian

Golongan IV 9

Golongan III 47

Golongan II 2

Golongan I 0

0 10 20 30 40 50 Jumlah Pegawai

(a) Tingkat Golongan/Kepangkatan

S1; 26

DIV; 3

DIII; 7

SLTA; 2 S-2; 20 DI; 0 DII; 0 SLTP; 0 S3; SD0 ; 0

(b) Tingkat Pendidikan

Gambar 1.11 Komposisi Pegawai Direktorat Keselamatan Perkeretaapian Berdasarkan (a) Tingkat Golongan/ Kepangkatan (b) Pendidikan

1-20 BAB 1 PENDAHULUAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

F. Balai di Lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian

Komposisi sumber daya manusia (SDM) yang tersebar di Balai Perkeretaapian sejumlah 273 pegawai dapat diuraikan sebagaimana pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2 Rincian Jumlah Pegawai Balai di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian

No Balai Jumlah Pegawai

1 Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah I Jakarta dan Banten 28 2 Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah I Jawa Bagian Barat 40 3 Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah I Jawa Bagian Tengah 42 4 Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah I Jawa Bagian Timur 35 5 Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah II Sumatera Bagian Barat 13 6 Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah II Sumatera Bagian Utara 24 7 Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah II Sumatera Bagian Selatan 21 8 Balai Pengujian 22 9 Balai Perawatan 34 10 Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan 14

Jumlah 273 Sumber: Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian, 2020

1.7 SISTEMATIKA PELAPORAN

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkeretaapian memberikan penjelasan mengenai pelaksanaan kegiatan pembangunan perkeretaapian selama tahun 2020. Sistematika penyajian Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Tahun 2020 sebagai berikut:

a. BAB I PENDAHULUAN Memuat latar belakang, maksud dan tujuan serta ruang lingkup dari Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkeretaapian serta gambaran singkat mengenai tugas dan fungsi, struktur organisasi dan kondisi sumber daya manusia.

b. BAB II DUKUNGAN MANAJEMEN Memuat ikhtisar pelaksanaan kegiatan pelayanan dukungan teknis dan administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian mencakup kegiatan bidang perencanaan termasuk pengembangan sistem informasi, kegiatan pengelolaan keuangan dan barang milik negara, kegiatan penyusunan peraturan perundang-undangan, advokasi, perjanjian, urusan hubungan masyarakat dan antar Lembaga termasuk dukungan pelaksanaan keterbukaan informasi publik, serta pengelolaan kepegawaian, kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-21 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

administrasi perkantoran, dan pelaksanaan urusan umum dan kerumahtanggaan di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian selama tahun 2020.

c. BAB III PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN Berisikan ikhtisar pelaksanaan kegiatan pengelolaan bidang prasarana perkeretaapian diantaranya perumusan dan pelaksanaan kebijakan termasuk norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis, serta mencakup profil dan progres pembangunan/peningkatan prasarana yang dilakukan pada tahun 2020.

d. BAB IV PENGELOLAAN SARANA PERKERETAAPIAN Memuat ikhtisar kegiatan pengelolaan bidang sarana perkeretaapian mencakup perumusan dan pelaksanaan kebijakan termasuk norma, standar, prosedur dan kriteria, pembinaan, pengawasan dan kelaikan terhadap sarana perkeretaapian yang akan dioperasikan, pengelolaan sarana kereta api milik negara serta kegiatan pengadaan sarana kereta api milik negara yang dilaksanakan pada tahun 2020.

e. BAB V PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API Berisikan ikhtisar kegiatan pengelolaan yang bidang lalu lintas dan angkutan kereta api yang mencakup perumusan kebijakan termasuk norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis, serta penyelenggaraan pelayanan angkutan keperintisan, subsidi tarif angkutan ekonomi/public service obligation (PSO) serta pengendalian dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun 2020, Natal tahun 2020 dan Tahun Baru 2021.

f. BAB VI PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN Berisikan ikhtisar kegiatan peningkatan keselamatan mencakup perumusan dan pelaksanaan kebijakan termasuk norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis, pengendalian dan pengawasan dalam aspek sarana, prasarana, operasional serta sumber daya manusia untuk mencegah terjadinya kecelakaan kereta api selama tahun 2020.

g. BAB VII CAPAIAN STRATEGIS LAINYA Memuat Ikhtisar capaian pembangunan dan kegiatan strategis lainnya yang dilakukan selama tahun 2020 meliputi keberhasilan atau penghargaan dan progres kegiatan pembangunan perkeretaapian oleh swasta, BUMN atau skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

1-22 BAB 1 PENDAHULUAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

h. BAB VIII PENUTUP Materi berisikan ringkasan Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Tahun 2020 berupa kesimpulan dan rekomendasi untuk peningkatan kinerja Direktorat Jenderal Perkeretaapian kedepannya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1-23

2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN

2.1 BIDANG PERENCANAAN

2.1.1 RENCANA STRATEGIS BIDANG PERKERETAAPIAN TAHUN 2020-2024

Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Perhubungan Bidang Perkeretaapian Tahun 2020-2024 merupakan dokumen perencanaan yang mencakup program pembangunan dalam jangka waktu 5 tahun, baik program pembangunan yang ditangani langsung oleh Kementerian Perhubungan c.q Direktorat Jenderal Perkeretaapian maupun program pembangunan yang melibatkan swasta maupun Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota. Penyusunan Renstra berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 serta disusun dengan mempertimbangkan berbagai kondisi dan isu strategis terkini, sehingga kebijakan dan strategi yang dirumuskan mampu menjawab tantangan pembangunan transportasi perkeretaapian pada periode 5 tahun kedepan.

Saat penyusunan Renstra tahun 2020-2024, terdapat kondisi yang menjadi perhatian adalah terjadinya pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) yang mempengaruhi semua sektor di Indonesia termasuk transportasi perkeretaapian. Sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan khususnya terkait pengelolaan keuangan negara dalam rangka antisipasi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional. Dampak pada sektor transportasi perkeretaapian diantaranya adanya penyesuaian prioritas pembangunan dan anggaran bidang perkeretaapian untuk percepatan penanganan dampak COVID- 19 serta penyesuaian target angkutan kereta api akibat pembatasan perjalanan orang. Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Bidang Perkeretaapian tahun 2020-2024 sudah ditetapkan melalui Keputusan Direktur Jenderal Perkeretaapian nomor: PR.005/SK.89/DJKA/2020 tanggal 18 Desember 2020.

Pada dokumen rencana strategis tersebut, dijabarkan juga Visi dan Misi Direktorat Jenderal Perkeretaapian yang ditetapkan berdasarkan tema dan agenda pembangunan nasional tahun 2020 – 2024. Visi Direktorat Jenderal Perkeretaapian adalah “Direktorat Jenderal Perkeretaapian berupaya mewujudkan Perkeretaapian yang Handal, Berdaya Saing, Berintegrasi, Berteknologi dan Terjangkau guna mewujudkan Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden: Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan berkepribadian berlandaskan Gotong Royong”.

BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-1 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Direktorat Jenderal Perkeretaapian melaksanakan Misi Presiden dan Wakil Presiden yaitu Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya Saing dengan uraian sebagai berikut: a. Meningkatkan konektivitas jaringan perkeretaapian yang terintegrasi dan berkelanjutan; b. Meningkatkan kinerja pelayanan transportasi perkeretaapian yang efisien dan efektif; c. Meningkatkan keselamatan transportasi perkeretaapian yang efektif.

Dalam rangka mewujudkan visi dan misinya, setiap tahun Direktorat Jenderal Perkeretaapian menetapkan sasaran program yang kemudian dijabarkan menjadi indikator kinerja beserta dengan targetnya, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2.1 Sasaran Program, Indikator dan Target Kinerja Direktorat Jenderal Perkeretaapian

Target Target Target Target Target No Indikator Kinerja Program Unit/ Satuan 2020 2021 2022 2023 2024 1 SP1. Konektivitas Jaringan Perkeretaapian Nasional yang Diwujudkan dalam Penyediaan Infrastruktur IK1. Rasio Konektivitas Rasio 0,33 0,34 0,34 0,35 0,36 Antar Wilayah 2 SP2. Keselamatan Transportasi Perkeretaapian dengan Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana yang Handal IK2. Rasio kejadian Kejadian kecelakaan kecelakaan/ transportasi kereta api 0,24 0,24 0,23 0,23 0,22 (rate of accident) 1 juta km tempuh

3 SP3. Kinerja Pelayanan Transportasi Perkeretaapian yang Terpercaya dan Sesuai Kebutuhan IK3. Persentase capaian on time performance % 74 76 78 80 82 (OTP) transportasi kereta api IK4. Pemenuhan Target Angkutan Penumpang % 10 21 47 73 100 Kereta Api IK5. Pemenuhan Target Angkutan Angkutan % 11 27 46 68 100 Barang Kereta Api IK6. Persentase pengoperasian jalur KA % 83 85 87 90 94 yang sesuai dengan TQI Sumber: Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian, 2021

2-2 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 2.1 Dokumen Renstra Kementerian Perhubungan Bidang Perkeretaapian Tahun 2020-2024

2.1.2 PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN

Pada tahun 2020, dilaksanakan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Direktorat Jenderal Perkeretaapian tahun 2021 yang terdiri dari pagu kebutuhan, pagu indikatif, pagu anggaran dan pagu alokasi anggaran hingga selanjutnya terbit DIPA dan POK tahun 2021. Penyusunan RKA dilaksanakan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 69 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran.

Kriteria dan acuan usulan program/kegiatan prioritas tahun 2021 meliputi:

1) Penugasan Presiden dalam RPJMN tahun 2020-2024 termasuk melalui Peraturan Presiden terkait Program-Program Prioritas Pembangunan; 2) Berdasarkan kebutuhan serta perubahan lingkungan strategis nasional yang menjadi tugas dan fungsi Kementerian Perhubungan yang sejalan dengan Rencana Strategis (RENSTRA) Kemenhub tahun 2020-2024; 3) Memenuhi syarat untuk dibiayai APBN yang menjadi kewenangan Kementerian Perhubungan, yaitu simpul-simpul transportasi nasional yang bukan dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan lembaga komersial lainnya; 4) Diprioritaskan untuk kegiatan yang bersifat lanjutan dan/atau penyelesaian (KDP), kegiatan multi years contract serta pemenuhan Rupiah Murni Pendamping, termasuk usulan penyelenggaraan keperintisan melalui skema multi years contract;

BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-3 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

5) Diprioritaskan untuk kegiatan yang telah lengkap dan siap terkait dokumen perencanaan, dokumen lingkungan serta kesediaan lahan/jalan akses; 6) Memperhatikan kunjungan Kerja Komisi V DPR-RI dan usulan Daerah yang telah dikoordinasikan dengan Pemerintah Provinsi serta telah melakukan koordinasi dengan pihak operator perkeretaapian; 7) Penyampaian usulan RKA tahun 2021 memperhatikan Kerangka Pembangunan Jangka Menengah (KPJM) selama 3 (tiga) tahun yaitu termasuk indikasi kebutuhan anggaran tahun 2022 dan 2023.

Program pembangunan tahun 2021 difokuskan untuk penyelesaian KDP/kegiatan lanjutan, kegiatan kontrak tahun jamak (multi years contract) dan pelaksanaan/implementasi dari Peraturan/Instruksi Presiden terkait bidang perkeretaapian. Fokus tersebut diwujudkan dalam program pengelolaan dan penyelenggaraan transportasi perkeretaapian dan diuraikan menjadi pokok-pokok kegiatan sesuai dengan outcome Kementerian Perhubungan yaitu sebagai berikut:

a. Peningkatan keselamatan; b. Peningkatan konektivitas dan kapasitas; c. Peningkatan pelayanan; d. Dukungan manajemen.

Berdasarkan hasil penyusunan rencana kerja dan anggaran, diperoleh dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal Perkeretaapian Tahun Anggaran 2021 dengan pagu awal sebesar Rp11.103.444.048.000,00,- dan komposisi berdasarkan sumber pembiayaan terdiri dari Rupiah Murni sebesar Rp6,95 triliun (62,61%), SBSN sebesar Rp4,04 Triliun (36,47%), PHLN sebesar Rp. 90,5 Miliar (0,82%) dan BLU sebesar Rp. 12,5 Miliar (0,10%).

2-4 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 2.2 Surat Pengesahan DIPA Tahun Anggaran 2021

Selanjutnya berdasarkan Surat Menteri Perhubungan Nomor PR.001./1.7 PHB 2020 Tanggal 2 oktober 2020, terdapat rekomposisi alokasi anggaran tahun 2021 berupa pengurangan program konektivitas perkeretaapian sebesar Rp100 Miliar sehingga dengan rekomposisi tersebut pagu alokasi anggaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian tahun 2021 menjadi sebesar Rp11.003.444.048.000 yang dilaksanakan oleh 15 satuan kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Rekapitulasi berdasarkan sumber dana sebagai berikut: a. Rupiah Murni sebesar Rp6.851.371.422.000,00 b. SBSN sebesar Rp4.048.984.0000.000,00 c. PHLN sebesar Rp90.505.230.000,00 d. BLU sebesar Rp12.583.396.000,00

Sedangkan rekapitulasi berdasarkan jenis belanja sebagai berikut: a. Belanja Pegawai sebesar Rp115.101.875.000,00. b. Belanja Barang Operasional sebesar Rp75.628.545.000,00. c. Belanja Barang Non Operasional Rp2.360.968.616.000,00. d. Belanja Modal sebesar Rp8.451.745.012.000,00

BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-5 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 2.3 Kronologis Penyusunan RKA Ditjen Perkeretaapian Tahun 2021

Gambar 2.4 Pembahasan RKA Pagu Kebutuhan Tahun 2021 di Medan (kiri) dan Yogyakarta (kanan)

2.1.3 PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP)

Penyelenggaraan SAKIP Direktorat Jenderal Perkeretaapian pada tahun 2020 meliputi:

1. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP); 2. Penyusunan Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2020 termasuk dokumen revisi; 3. Penyusunan Laporan Monitoring Capaian Kinerja Triwulan I - IV tahun 2020; 4. Pelaporan kinerja melalui aplikasi e-Performance, e-SAKIP Reviu dan e-Monev Bappenas.

Pada tahun 2020 telah dilakukan penilaian terhadap implementasi penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian tahun 2019 oleh Inspektorat Jenderal Kementerian

2-6 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Perhubungan. Berdasarkan hasil penilaian tersebut diperoleh nilai sebesar 81,92 atau predikat A, apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya memang mengalami penurunan (sebelumnya 83,30) namun secara peringkat merupakan nilai tertinggi diantara unit kerja eselon I Kementerian Perhubungan lainnya.

Dalam penyelenggaraan SAKIP tahun 2020 telah dilakukan monitoring capaian kinerja secara bulanan (melalui aplikasi e-Performance) dan laporan triwulan yang selanjutnya dilakukan evaluasi secara keseluruhan melalui laporan kinerja (LKIP) setelah tahun anggaran berakhir. Secara rinci capaian kinerja Direktorat Jenderal Perkeretaapian berdasarkan Indikator Kinerja Program tahun 2020 sebagai berikut:

Tabel 2.2 Persentase Capaian Kinerja Terhadap Indikator Kinerja Program Tahun 2020

BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-7 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Sumber: Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian,2020

Pada Semester I tahun 2020, Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan juga melaksanakan pemberian penghargaan terhadap unit kerja di lingkungan Kementerian Perhubungan dalam rangka kepatuhan pelaporan capaian kinerja melalui aplikasi e-Performance untuk periode Semester I tahun 2020 yang diselenggarakan pada tanggal 27 Agustus 2020. Pada kesempatan tersebut, Direktorat Jenderal Perkeretaapian mendapatkan peringkat II terbaik untuk tingkat unit kerja Eselon I. Pada Semester 2 tahun 2020 dalam pemberian penghargaan yang sama, Direktorat Jenderal Perkeretaapian juga memperoleh penghargaan dengan mendapatkan peringkat I terbaik dalam rangka kepatuhan pelaporan capaian kinerja melalui aplikasi e-Performance untuk tingkat unit kerja Eselon I.

2-8 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 2.5 Penerimaan Penghargaan Peringkat II Kepatuhan Pelaporan E-Performance Semester I Tahun 2020

2.1.4 PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI

Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian meliputi:

1) Pelaksanaan pembinaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian diantaranya reviu usulan kegiatan TIK, pengelolaan server dan jaringan, serta koordinasi dengan Pustikom Perhubungan terkait pengelolaan TIK.

2) Pengelolaan Website Direktorat Jenderal Perkeretaapian dengan membentuk tim website melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Perkeretaapian Nomor: KP.901/SK.12/DJKA/20 tentang Tim Pengelola Website Direktorat Jenderal Perkeretaapian Tahun 2020.

BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-9 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 2.6 Website Direktorat Jenderal Perkeretaapian (djka.dephub.go.id)

3) Pengelolaan Portal Aplikasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Perkeretaapian Nomor: KP.901/SK.56/DJKA/19 tentang Penetapan dan Pemanfaatan Bersama Portal Aplikasi Direktorat melalui Jenderal Perkeretaapian.

2-10 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Pada tahun 2020, Portal Aplikasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian telah dikembangkan antara lain dengan mengintegrasikan aplikasi e-Monitoring dan dashboard strategis Kementerian Perhubungan, pembangunan database SOP, integrasi dashboard pengawasan proyek prioritas pembangunan perkeretaapian yang dikembangkan oleh PMU Direktorat Prasarana Perkeretaapian, dan pembangunan fitur Tanda Tangan Elektronik (TTE).

Gambar 2.7 Portal Aplikasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian (portal.djka.dephub.go.id)

2.1.5 PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Target tingkat maturitas implementasi SPIP Direktorat Jenderal Perkeretaapian pada tahun 2020 yaitu Level 3 (terdefinisi) dan berdasarkan hasil Self Assesment tim evaluator Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan bahwa Direktorat Jenderal Perkeretaapian memperoleh Level 3 dengan nilai 3,00 sebagaimana hasil modus seluruh unit kerja Eselon II di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Hasil penilaian tersebut kemudian disampaikan kepada Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk dilakukan Quality Assurance (QA). Secara rinci hasil penilaian Inspektorat Jenderal per unit kerja eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian sebagai berikut

BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-11 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Tabel 2.3 Tingkat Maturitas SPIP Direktorat Jenderal Perkeretaapian Berdasarkan Unit Kerja

No Unit Kerja Skor Tingkat Maturitas

1 Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian 3,358 Terdefinisi 2 Direktorat LLAKA 3,000 Terdefinisi 3 Direktorat Prasarana Perkeretaapian 3,000 Terdefinisi 4 Direktorat Sarana Perkeretaapian 3,000 Terdefinisi 5 Direktorat Keselamatan Perkeretaapian 3,000 Terdefinisi Sumber: Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian,2020

Gambar 2.8 Kegiatan Penyelenggaraan SPIP di Lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian

2.1.6 PELAKSANAAN KEGIATAN STUDI BIDANG PERENCANAAN

Pelaksanaan kegiatan studi bidang perencanaan mengacu pada Keputusan Menteri Perhubungan nomor 112 tahun 2017 tentang Pedoman dan Proses Perencanaan di lingkungan Kementerian Perhubungan serta memperhatikan Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 296 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 2128 Tahun 2018 Tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional. Pada tahun 2020 dilaksanakan beberapa kegiatan studi bidang perencanaan, namun akibat adanya pandemi COVID-19 beberapa kegiatan terdampak penghematan anggaran sehingga tidak dapat dilaksanakan tahun 2020 dan dilanjutkan tahun 2021 dengan skema kontrak tahun jamak 2020-2021, yaitu: a. Studi Kemanfaatan Pembangunan dan Pengoperasian Kereta Api Bandara Minangkabau; b. Studi Kemanfaatan Pembangunan dan Pengoperasian Kereta Api Bandara Internasional Soekarno Hatta; c. Studi Kemanfaatan Pembangunan dan Pengoperasian Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu; d. Studi Evaluasi Kemanfaatan Pengoperasian Kereta Api Lintas Kertapati-Indralaya; e. Buku Informasi Perkeretaapian Tahun 2020.

2-12 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Selanjutnya terdapat 1 kegiatan yang tetap dilaksanakan tahun 2020 yaitu kegiatan In House Consultant Bidang Perencanaan Perkeretaapian dengan lingkup kegiatan berupa supervisi penyusunan dokumen perencanaan jangka panjang dan menengah, penyusunan program serta pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kinerja di lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

2.2 BIDANG KEUANGAN

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, pada tahun 2020 telah dilaksanakan kegiatan- kegiatan terkait bidang keuangan sebagai berikut: a. Monitoring pelaksanaan anggaran baik dari sumber pendanaan Rupiah Murni (RM), Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) maupun Badan Layanan Umum (BLU) pada Balai dan Satuan Kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian tahun anggaran 2020.

Pada pelaksanaan anggaran tahun 2020, berdasarkan surat Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Nomor: S-823/AG/2020 tanggal 15 Mei 2020 perihal Revisi Penghematan Anggaran TA.2020 di Lingkungan Ditjen Perkeretaapian, Kemenhub (Revisi ke-1), terdapat penghematan anggaran sebesar Rp4.703.480.757.000, revisi pergeseran anggaran SBSN sebesar Rp460.000.000.000,00, revisi lanjutan kegiatan yang bersumber dari SBSN tahun 2019 sebesar Rp2.636.403.016.000,00 dan lanjutan kegiatan yang bersumber hibah (KfW) luar negeri sebesar Rp3.904.289.000,00, sehingga alokasi anggaran akhir pada tahun 2020 adalah sebesar Rp10.944.517.605.000,00 dengan uraian berdasarkan jenis belanja sebagai berikut: 1) Belanja Pegawai sebesar Rp77.148.607.000,00 2) Belanja Barang Operasional sebesar Rp82.795.260.000,00 3) Belanja Barang Non Operasional Rp1.227.216.370.000,00 4) Belanja Modal sebesar Rp9.557.357.368.000,0

Sedangkan berdasarkan sumber dana terdiri dari: 1) Rupiah Murni sebesar Rp2.535.478.727.000,00 2) SBSN sebesar Rp8.358.488.932.000,00 3) PHLN sebesar Rp42.000.000.000,00 4) HLN sebesar Rp3.904.289.000,00 5) BLU sebesar Rp4.645.657.000,00

BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-13 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 2.9 Rapat Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Tahun 2020 dan Kegiatan Monitoring Progres Pembangunan Jalur Kereta Api Akses Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) b. Memproses usulan revisi anggaran dari Balai dan Satuan Kerja tahun 2020 baik revisi DIPA maupun POK. c. Monitoring Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian tahun 2020. Uraian target dan realisasi PNBP tahun 2020 sebagai berikut: Tabel 2.4 Target dan Realisasi PNBP 2020

TARGET TAHUN REALISASI PERSENTASE NO. UPT/SATKER 2020 (Rp) PENDAPATAN (Rp) PENCAPAIAN

1 2 3 4 5 A. FUNGSIONAL 1 Satker Pengembangan dan Peningkatan Fasilitas Keselamatan Perkeretaapian 1.055.630.000 280.930.000 26,61% 2 Satker Pengembangan Lalu Lintas dan Peningkatan Angkutan Kereta Api 637.600.000.000 431.950.710.381 67,75% 3 Satker Pengembangan dan Peningkatan Sarana Perkeretaapian 12.247.480.000 1.037.475.000 8,47% 4 Satker Pengembangan, Peningkatan dan Perawatan Prasarana Perkeretaapian 1.208.066.000 60.000.000 4,97% B. NON FUNGSIONAL 1 Satker Kantor Pusat Ditjen Perkeretaapian 75.582.544.236 120.491.692 0,16% 2 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH JAWA BAGIAN BARAT - - 3 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH JAWA BAGIAN TIMUR - 138.828.000 4 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH JAWA BAGIAN TENGAH - - 5 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH JAKARTA DAN BANTEN - - 6 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN BARAT - - 7 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA - 294.332.072 8 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN SELATAN - - 9 BALAI PERAWATAN PERKERETAAPIAN - - 10 BALAI PENGUJIAN PERKERETAAPIAN - - TOTAL 727.693.720.236 433.882.767.145 59,62% Sumber: Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian, 2020 d. Mengusulkan calon pengelola anggaran untuk ditetapkan menjadi pengelola anggaran tahun 2020 sebagaimana tertuang dalam Instruksi Menteri Perhubungan Nomor IM 20 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Penetapan Pengelola Anggaran Di Lingkungan Kementerian Perhubungan. e. Melakukan pemutakhiran data inventarisasi dan penilaian Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Uraian inventarisasi dan penilaian tahun 2020 sebagai berikut:

2-14 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Tabel 2.5 Inventarisasi dan Penilaian Tahun 2020 Berdasarkan Unit Kerja No Nama Satker Nilai Wajar 2020 1 BALAI PERAWATAN PERKERETAAPIAN 26.449.134.000 2 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH JAWA BAGIAN TENGAH 4.212.927.759.433 3 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH JAKARTA DAN BANTEN 10.346.092.209.921 4 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH JAWA BAGIAN BARAT 2.949.938.725.000 5 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH JAWA BAGIAN TIMUR 2.714.001.179.000 6 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN BARAT 429.699.460.000 7 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN SELATAN 4.591.313.813.000 8 BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN UTARA 2.834.858.186.000 9 KP DITJEN KA 178.526.257.478.104 10 DIREKTORAT SARANA PERKERETAAPIAN 1.485.276.000 11 DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN 2.113.638.000 Total 206.635.136.858.458 Sumber: Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian, 2020

Gambar 2.10 Koordinasi Pemutakhiran Data Inventarisasi dan Penilaian Tahun 2020 f. Melakukan peninjauan lapangan terkait pemanfaatan Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Perkeretaapian tahun anggaran 2020. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 57 Tahun 2016 terdapat pemanfaatan barang milik negara pada Direktorat Jenderal Perkeretaapian tahun 2020 senilai Rp26.388.554.722, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 2.6 Pemanfaatan Barang Milik Negara

Surat Persetujuan Kemenkeu Penerimaan Negara No. Jangka Waktu Mitra Nomor Tanggal Nilai (Rp) NTPN/Tanggal Stor

1 S-231/MK.6/WKN.07/KNL.01/2019 09-Des-19 5 Tahun PT.Perusahaan Gas Negara 51.565.480 956520N9UURVFRO4/08-01-2020 2 S-169/MK.6/WKN.07/KNL.01/2019 11-Okt-19 5 Tahun PT.Pertamina 3.907.490.000 EC4113CIEEJ93MEJ/13-01-2020 3 S-06/MK.6/WKN.07/KNL.01/2020 08-Jan-20 5 Tahun PT.Aneka Gas Industry 193.120.000 559581JNEPK713TJ/09-03-2020 4 S-52/MK.6/KN.5/2020 05-Mar-20 5 Tahun PT.Bukit Pembangkit Inovative 26.645.000 E63696U8DP2PVF4B/18-03-2020 5 S-49/MK.6/KN.5/2020 02-Mar-20 5 Tahun Perumda Air Minum Tirta Jaya Mandiri 55.313.265 D47302G4UKCTGQJK/20-05-2020 6 S-75/MK.6/WKN.07/KNL.01/2020 22-Apr-20 5 Tahun PT.Pertamina Gas 250.521.275 B4C8555DE44EJU2B/29-05-2020 7 S-08/MK.6/WKN.07/KNL.01/2020 08-Jan-20 5 Tahun PT.Pertamina Gas 1.116.054.410 97FAE48VU9126U7K/29-05-2020 8 S-103/MK.6/WKN.07/KNL.01/2020 24-Agu-20 1 Tahun PT.Kereta Commuter Indonesia 20.564.564.000 951613CIEFASUB47/09-09-2020 9 S-122/MK.6/KN.5/2020 06-Jul-20 5 Tahun PT.Wika Serang Panimbang 65.563.000 EF1990N9UVKBOQIS/24-09-2020 10 S-146/MK.6/KN.5/2020 24-Jul-20 5 Tahun PT.Mora Telematika Indonesia 31.281.600 B6F2555DE4J0FIEB/21-10-2020 11 S-06/MK.6/WKN.07/KNL.01/2017 19-Jul-17 5 Tahun PT.Raja Mandala Electric Power 5.945.000 A32ED7QLTKD2OFR6/17-11-2020 12 S-230/MK.6/WKN.07/KNL.01/2019 05-Des-19 5 Tahun PT.Jejaring Mitra Persada 13.253.812 76BB80N9UVSS97DG/16-12-2020 13 S-200/MK.6/WKN.07/KNL.01/2019 15-Nov-19 5 Tahun PT.Jejaring Mitra Persada 107.237.880 50AE42G4UL1L38M6/16-12-2020

TOTAL 26.388.554.722 Sumber: Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian, 2020

BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-15 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN g. Melakukan penyusunan Laporan SIMAK Barang Milik Negara BMN di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Hasil inventarisasi aset Direktorat Jenderal Perkeretaapian tahun 2020 diperoleh total aset (BMN) adalah sebesar Rp249,321,143,576,403 yang terdiri dari:

Tabel 2.7 Rincian Aset Barang Milik Negara (BMN)

No Uraian Neraca Jumlah

1 Barang Konsumsi 339,451,674 2 Suku Cadang 2,838,746,450,169 3 Bahan Baku 21,616,881,000 4 Persediaan Lainnya 5,155,578,800 5 Tanah 160,443,384,186,915 6 Peralatan dan Mesin 5,205,495,090,051 7 Gedung dan Bangunan 2,385,895,379,690 8 Jalan dan Jembatan 74,200,526,642,199 9 Irigasi 1,428,150,058,169 10 Jaringan 7,643,188,934,301 11 Aset Tetap Renovasi 196,338,018,614 12 Aset Tetap Lainnya 11,442,955,578 13 Konstruksi Dalam pengerjaan 35,892,806,415,839 14 Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin (4,195,889,573,874) 15 Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan (156,105,516,403) 16 Akumulasi Penyusutan Jalan dan Jembatan (35,135,719,362,347) 17 Akumulasi Penyusutan Irigasi (223,324,426,540) 18 Akumulasi Penyusutan Jaringan (1,838,962,523,866) 19 Software 6,312,875,900 20 Hasil Kajian/Penelitian 91,475,915,144 21 Aset Tak Berwujud Lainnya 27,785,704,520 22 Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan 55,974,132,937 23 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam Operasi 3,967,486,255 Pemerintahan 24 Aset Tak Berwujud yang tidak digunakan dalam Operasional 422.216.111.258, 25 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Digunakan (3.950.585.055,) dalam 26 Akumulasi Amortisasi Software (5.198.995.275,) 27 Akumulasi Amortisasi Aset Tak Berwujud yang tidak (523.709.250,) digunakan Total 249,321,143,576,403, Sumber: Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian, 2020

i. Mengkoordinasikan penyusunan Laporan SAI Eselon I sesuai rekonsiliasi Laporan Keuangan Tahunan yang dihimpun dari seluruh Satker dan UPT di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, dengan uraian sebagai berikut:

2-16 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

1) Laporan Neraca Tingkat Eselon I Per 31 Desember 2020 sebagai berikut:

Tabel 2.8 Perkiraan Aset dan Ekuitas Dana (Audited)

Jumlah No Aset (dalam ribuan Rupiah) Aset Lancar 1 Kas Lainnya dan Setara Kas 50.136.446 2 Kas pada Badan Layanan Umum 2.113.615.496 3 Piutang Bukan Pajak 0 4 Penyisian Piutang Tak Tertagih -Piutang Bukan Pajak 0 5 Piutang Bukan Pajak (Netto) 0 6 Persediaan 2.865.858.361.643 Jumlah Aset Lancar 2.868.022.113.585 Aset Tetap 1 Tanah 160.443.384.186.915 2 Peralatan dan Mesin 5.205.495.090.051 3 Gedung dan Bangunan 2.385.895.379.690 4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 83.271.865.634.669 5 Aset Tetap Lainnya 207.780.974.192 6 Konstruksi dalam Pengerjaan 35.892.806.415.839 7 Akumulasi Penyusutan (41.550.001.403.030) Jumlah Aset Tetap 245.857.226.278.326 Aset Lainnya 1 Aset Tak Berwujud 125.574.495.564 2 Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan 55.974.132.937 3 Aset Lain – Lain 426.183.597.513 Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya (9.673.289.580) Jumlah Aset Lainnya 598.058.936.434 Jumlah Aset 249.323.307.328.345 Kewajiban Kewajiban Jangka Pendek 1 Utang kepada Pihak Ketiga 62.737.060.845 2 Pendapatan Diterima Dimuka 30.942.015 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 62.768.002.860 Jumlah Kewajiban 62.768.002.860 Ekuitas Ekuitas 1 Ekuitas 249.260.539.325.485 Jumlah Ekuitas 249.260.539.325.485 Jumlah Ekuitas 249.260.539.325.485 Jumlah Kewajiban Dan Ekuitas 249.323.307.328.345 Sumber: Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian, 2020

BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-17 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

2) Laporan realisasi anggaran belanja Eselon I per 31 Desember 2020 secara keseluruhan sebesar Rp10.271.105.992.183 atau sebesar 93,85% dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2.9 Laporan Realisasi Angaran Belanja Eselon I

Sumber Dana Pagu Realisasi (%)

RM Rp 2.535.478.727.000,- Rp 2.520.983.677.015,- 99.44 PHLN Rp 45.904.289.000,- Rp 38.923.348.289,- 84.79 BLU Rp 4.645.657.000,- Rp 3.969.799.959,- 85.45 SBSN Rp 8.358.488.932.000,- Rp 7.707.229.166.920,- 92.21 Sumber: Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian, 2020

j. Menindaklanjuti Laporan Audit BPK-RI pada Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Tindak lanjut terhadap beberapa temuan sebagaimana pada tabel berikut:

Tabel 2.10 Jumlah Temuan yang Telah Ditindaklanjuti

Tahun Jumlah Temuan 2014 1 temuan 2016 4 temuan 2017 5 temuan 2018 3 temuan 2019 8 temuan Sumber: Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian, 2020

2.3 BIDANG HUKUM DAN KERJASAMA LUAR NEGERI a. Kegiatan sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang perkeretaapian, pertimbangan hukum serta pemberian bantuan hukum di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian pada tahun 2020 sebagai berikut: 1) Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan a) Kegiatan sosialisasi dalam rangka penyempurnaan rancangan Undang - Undang mengenai Cipta Kerja bidang transportasi perkeretaapian pada tanggal 8 Oktober 2020, dengan menghadirkan para narasumber dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, Kementerian Hukum dan HAM, dan Direktur MASKA. Sosialisasi tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan, Direktorat Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Balai Teknik Perkeretaapian, serta semua stakeholder bidang perkeretaapian. b) Kegiatan sosialisasi dalam rangka penyempurnaan rancangan Peraturan

2-18 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Pemerintah tentang pelaksanaan Undang - Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja pada tanggal 4 November 2020. Rapat dipimpin oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan Reformasi Birokrasi Kementerian Perhubungan, Kepala Biro Hukum Kementerian Perhubungan, dan perwakilan seluruh unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian serta stakeholder bidang perkeretaapian. 2) Pertimbangan Hukum di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian a) Perjanjian sewa menyewa barang milik negara antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian dengan PT. Perusahan Gas Negara Tbk pada tanggal 5 Februari 2020 dengan objek sewa penanaman dan pengoperasian pipa gas antara Stasiun Cibinong – Stasiun Nambo. Perjanjian tersebut berlaku sejak ditandatangani dan berakhir tanggal 16 Juni 2021. b) Perjanjian sewa menyewa barang milik negara antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian dengan PT. Bakti Nugraha Yuda Energy pada tanggal 10 Februari 2020 dengan objek sewa penanaman dan pengoperasian pipa air baku dan kabel Power Intake WTP antara Stasiun Tigagajah – Stasiun Lubukbatang. Perjanjian tersebut berlaku sejak ditandatangani dan berakhir tanggal 5 Juli 2023. c) Perjanjian sewa menyewa barang milik negara antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian dengan Perusahan Umum Daerah Air Minum Tirta Giri Nata Kota Cirebon pada tanggal 10 Februari 2020 dengan objek sewa penanaman dan pengoperasian pipa air bersih antara Kejaksaan – Stasiun Prujakan. Perjanjian tersebut berlaku sejak ditandatangani dan berakhir tanggal 1 April 2023. d) Perjanjian sewa menyewa barang milik negara antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian dengan PT. Aneka Gas Industri Tbk. pada tanggal 27 Juli 2020 dengan objek sewa penanaman dan pengoperasian pipa gas sejajar dengan jalur kereta api antara Stasiun Wonokromo – Stasiun Waru. Perjanjian tersebut berlaku sejak ditandatangani dan berakhir tanggal 4 Februari 2024. e) Perjanjian sewa menyewa barang milik negara antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian dengan PT. Bukit Pembangkit Innovative pada tanggal 23 September 2020 dengan objek sewa yaitu pembangunan perpotongan tidak sebidang (underpass) antara Stasiun Banjarsari – Stasiun Sukacinta.

BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-19 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Perjanjian tersebut berlaku sejak ditandatangani dan berakhir tanggal 18 Agustus 2022. f) Perjanjian sewa menyewa barang milik negara antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian dengan PT. Kereta Commuter Indonesia pada tanggal 23 September 2020 dengan objek sewa berupa tanah dan bangunan yang berlokasi di Jalan Kp. Rawageni Kota Depok Provinsi Jawa Barat untuk perawatan sarana Kereta Api Listrik (KRL) Commuter Line. Perjanjian tersebut berlaku sejak tanggal 9 September 2020 dan berakhir tanggal 9 September 2021. g) Perjanjian sewa menyewa barang milik negara antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian dengan PT. Pertamina Gas pada tanggal 29 September 2020 dengan objek sewa penanaman pipa gas melintasi jalur Kereta Api di wilayah kerja Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Tengah dan Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur. Perjanjian tersebut berlaku sejak tanggal 7 November 2018 dan berakhir tanggal 7 November 2023. h) Perjanjian sewa menyewa barang milik negara antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian dengan PT. Wijaya Karya Serang Panimbang pada tanggal 3 November 2020 dengan objek sewa berupa pembangunan perpotongan tidak sebidang (Fly Over) antara Stasiun Catang – Stasiun Cikeusal. Perjanjian tersebut berlaku sejak tanggal 28 Mei 2019 dan berakhir tanggal 28 Mei 2024. i) Perjanjian sewa menyewa barang milik negara antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian dengan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Jaya Mandiri pada tanggal 7 Desember 2020 dengan objek sewa penanaman dan pengoperasian pipa air bersih yang melintas jalur kereta api antara Stasiun Parungkuda – Stasiun Cicurug dan antara Stasiun Parungkuda – Stasiun Cicurug. Perjanjian tersebut berlaku sejak ditandatangani dan berakhir tanggal 12 Juni 2024.

j) Perjanjian sewa menyewa barang milik negara antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian dengan PT. Mora Telematika Indonesia pada tanggal 30 Desember 2020 dengan objek sewa penanaman kabel serat optic melintas jalur kereta api di wilayah kerja Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara antara Stasiun Kisaran – Stasiun Hangelo Teluk Dalam, antara Stasiun Hangelo – Stasiun Teluk Dalam, antara

2-20 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Stasiun Teluk Dalam – Stasiun Puluraja, antara Stasiun Mambang Muda – Stasiun Situngkir. Perjanjian tersebut berlaku sejak tanggal 20 Desember 2018 dan berakhir tanggal 20 Desember 2023. k) Perjanjian kerja sama antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian dengan Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Kejaksaan RI pada tanggal 30 Desember 2020 tentang Pengamanan Pembangunan Strategis di Bidang Perkeretaapian. b. Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Luar Negeri, diantaranya: 1) Peliputan program pembangunan perkeretaapian nasional yang dilaksanakan Pemerintah yang telah, sedang dan akan dilaksanakan agar dapat terinformasikan kepada stakeholder serta masyarakat luas, antara lain: a) Penandatanganan kontrak penyelenggaraan subsidi angkutan kereta api perintis tahun anggaran 2020 dengan PT. KAI (Persero) pada bulan Januari 2020.

Gambar 2.11 Penandatanganan Kontrak Penyelenggaraan Subsidi Angkutan Kereta Ap Perintis Tahun Anggaran 2020

b) Pengoperasian angkutan kereta api Bandara Internasional Adi Soemarmo (KA BIAS) pada bulan Februari 2020.

Gambar 2.12 Pengoperasian KA Bandara Internasional Adi Soemarmo

BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-21 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

c) Uji coba pengoperasian jalur kereta api lintas Stasiun Padang – Stasiun Pulau Air pada bulan Februari 2020.

Gambar 2.13 Uji coba Pengoperasian Jalur Kereta Api Lintas Stasiun Padang – Stasiun Pulau Air

d) Soft Launching pengoperasian parsial Jalur Ganda Selatan Jawa yang di laksanakan di Stasiun Solo pada Bulan Oktober 2020

Gambar 2.14 Soft Launching Pengoperasian Parsial Jalur Ganda Kereta Api Lintas Selatan Jawa

e) Uji coba penggunaan system persinyalan sarana LRT Jabodebek yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2020.

Gambar 2.15 Uji Coba Penggunaan Sistem Persinyalan Sarana LRT Jabodebek

2-22 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

2) Kegiatan Jumpa Pers, dilakukan dengan mengundang narasumber jumpa pers Dirjen Perkeretaapian atau Pejabat Eselon II dan III Direktorat Jenderal Perkeretaapian, serta dihadiri oleh media cetak dan media elektronik di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian pada tahun 2020 diantaranya: a) Jumpa pers angkutan motor gratis (Motis) yang diselenggarakan pada bulan Februari 2020.

Gambar 2.16 Jumpa Pers Angkutan Motor Gratis (Motis) Tahun 2020

b) Jumpa Pers Akhir Tahun 2020 yang dilaksanakan pada Desember 2020.

Gambar 2.17 Jumpa Pers Akhir Tahun 2020

3) Kegiatan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pertemuan pejabat/petugas PPID di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian dilaksanakan untuk membahas dan mensosialisasikan tugas dan fungsi PPID di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, diantaranya kegiatan yang dilaksanakan pada Januari 2020 di Bogor.

BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-23 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 2.18 Kegiatan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)

4) Kegiatan Kerjasama Luar Negeri (KSLN)

a) KSLN Bilateral Aspasaf

The 3rd WG RI Jepang dilaksanakan pada April-Mei 2020, dimana pada pertemuan tersebut disampaikan posisi dukungan kereta api pada bidang logistik berupa update pembangunan jalur kereta api antara KEK Sei Mangke – Bandar Tinggi – Kuala Tanjung. Progres jalur kereta api tersebut telah selesai konstruksi dan proses pelaksanaan pengujian jalur, bangunan dan persinyalan serta safety assessment untuk persiapan pengoperasian.

b) KSLN Regional (ASEAN), terdapat 2 kegiatan yaitu: • Video conference the 1st task force meeting on mid-term review of the Kuala Lumpur transport strategic plan 2016-2025 (KLTSP) yang dilaksanakan pada 16 juni 2020; • The 49th ASEAN Transport Senior Officials Meeting (49th ASEAN STOM) yang dilaksanakan pada 17 Juni 2020.

c) KSLN Multilateral (ASEM)

Pada 12 Mei 2020 telah dilaksanakan ASEM Transport Senior Officials’ Meeting Video Conference. Pada pertemuan tersebut, Ditjen Perkeretaapian memberikan masukan terkait digitalisasi dan implementasi website Direktorat Jenderal Perkeretaapian yang terintegrasi untuk:

• Perijinan Badan Usaha bidang perkeretaapian dengan terintegrasi OSS yang dimulai tahun 2019; • Sertifikasi kompetensi SDM perkeretaapian (operator dan regulator) secara online yang dimulai tahun 2019;

2-24 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

• Sertifikasi kelaikan sarana perkeretaapian secara online yang dimulai tahun 2020.

2.4 BIDANG KEPEGAWAIAN DAN UMUM

2.4.1 PENGELOLAAN TATA USAHA

Tata usaha merupakan proses kegiatan perkantoran yang berkaitan dengan penanganan informasi secara tertulis meliputi pengelolaan dan pengolahan informasi dengan dukungan tata kerja atau prosedur. Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan PM 122 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan bahwa Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan urusan tata usaha kepegawaian, surat menyurat, kearsipan, ekspedisi, penggandaan dan keprotokolan. Beberapa kegiatan pada tahun 2020, antara lain: 1. Pengelolaan Arsip a. Monitoring kearsipan Dalam membentuk keseragaman dan keterpaduan serta meningkatkan kinerja Unit Kearsipan dalam pengelolaan Arsip Aktif atau Arsip Inaktif secara terencana dan teratur di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 94 Tahun 2013, telah dilaksanakan kegiatan monitoring kearsipan pada Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Bagian Tengah, Balai Pengujian Perkeretaapian dan Balai Perawatan Perkeretaapian.

Gambar 2.19 Monitoring Kearsipan Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Bagian Tengah

BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-25 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 2.20 Monitoring Kearsipan Balai Pengujian Perkeretaapian

b. Penataan arsip inaktif Penataan arsip inaktif dengan tahapan manufer fisik arsip inaktif Direktorat Jenderal Perkeretaapian periode tahun 2012 sebanyak 5 boks, 661 berkas yang dilaksanakan pada Kantor Arsip Kementerian Perhubungan, Soreang, Kabupaten Bandung.

Gambar 2.21 Kegiatan Penataan Arsip Inaktif di Kantor Arsip Kementerian Perhubungan

c. Pemusnahan Arsip Pemusnahan Arsip merupakan kegiatan memusnahkan arsip yang tidak mempunyai nilai kegunaan dan telah melampaui jangka waktu penyimpanan. Direktorat Jenderal Perkeretaapian pada tahun 2020 telah melakukan

2-26 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

pemusnahan arsip sebanyak 52 arsip periode tahun 2005-2008 yang dilaksanakan di Kantor Arsip Kementerian Perhubungan, Soreang, Kabupaten Bandung.

Gambar 2.22 Kegiatan Pemusnahan Arsip di Kantor Arsip Kementerian Perhubungan

2. Monitoring kegiatan ketatausahaan Dalam upaya meningkatkan kemampuan dan kinerja pegawai untuk melaksanakan tugas-tugas di bidang ketatausahaan dan menunjang kelancaran tugas pimpinan pada era New Normal, Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian melaksanakan Bimtek Ketatausahaan di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian yang dilaksanakan di Solo, Jawa tengah dengan mengundang narasumber dari Biro Umum (Kasubbag Protokol dan Kasubbag Kearsipan) dan Ibu Tuti Srihadi (praktisi).

Gambar 2.23 Bimtek Ketatausahaan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Tahun 2020

3. Pembinaan Keprotokolan dan MC Sebagai upaya untuk mengembangkan potensi dan bakat SDM dalam membentuk tenaga-tenaga MC professional yang sekaligus memahami tugas-tugas

BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-27 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

keprotokolan untuk menunjang kelancaran tugas pimpinan di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian melaksanakan kegiatan Pelatihan MC pada 29 dan 30 Januari 2020 yang diikuti oleh peserta dari seluruh subbagian di lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Gambar 2.24 Kegiatan Pelatihan MC

2.4.2 PENGELOLAAN KEPEGAWAIAN DAN ORGANISASI

Berdasarkan peraturan-peraturan yang terkait dengan bidang kepegawaian dan organisasi, maka unit kerja yang melaksanakan tugas pokok dan fungsi di bidang kepegawaian mempunyai kewajiban dan tanggung jawab dalam pembinaan karir, kesejahteraan, disiplin pegawai, pengurusan kepangkatan, dan lain-lain yang harus dilakukan Pegawai Negeri Sipil sesuai bidang tugasnya termasuk juga mengkoordinasikan pengembangan organisasi. Berdasarkan peranan tersebut, Direktorat Jenderal Perkeretaapian berupaya memfasilitasi dan mengakomodir kegiatan-kegiatan di bidang kepegawaian dan organisasi pada tahun 2020, antara lain:

1. Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) berbasis sistem CAT Pengadaan CPNS Formasi tahun 2019 di lingkungan Kementerian Perhubungan di 13 Lokasi dan Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) berbasis sistem CAT Pengadaan CPNS Formasi tahun 2019 di lingkungan Kementerian Perhubungan di 33 Lokasi.

2. Rapat koordinasi persiapan pelaksanaan SKB CPNS Formasi tahun 2019 dengan Penerapan Protokol Kesehatan Penanggulangan Penyebaran COVID-19 di lingkungan Kementerian Perhubungan.

2-28 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 2.25 Kegiatan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaaapian

3. Penyiapan usulan pegawai untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat), baik yang dilaksanakan oleh Badan Pengembangan SDM Aparatur Perhubungan maupun Biro Kepegawaian dan Organisasi Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan.

4. Pelaksanaan Diklat Penyusunan Jadwal dan Grafik Perjalanan Kereta Api, Manajemen Pelayanan Stasiun dan Pengatur Perjalanan Kereta Api untuk pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Gambar 2.26 Pelaksanaan Diklat Pengembangan Kompetensi Pegawai Direktorat Jenderal Perkeretaaapian

5. Penyusunan usulan pegawai yang mengikuti ujian dinas dan penyesuaian ijazah.

6. Penyusunan usulan promosi dan rotasi pegawai Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

7. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja pegawai serta disiplin pegawai di seluruh unit kerja Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

8. Inventarisasi dan mengusulkan kenaikan pangkat terpadu yang dilaksanakan pada bulan April dan Oktober 2020.

BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-29 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

9. Pengurusan pembuatan Surat Keputusan Gaji Berkala tahun 2020.

10. Penyusunan Analisis Jabatan (Anjab) dan Analisis Beban Kerja (ABK) di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian tahun 2020.

Gambar 2.27 Penyusunan Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian

11. Sosialisasi KM 82 Tahun 2020 tentang Peta Jabatan dan Uraian Kegiatan Jabatan di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian;

12. Pembahasan usulan penataan organisasi berupa pembentukan Direktorat baru dan pembentukan Balai Besar Perkeretaapian di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Gambar 2.28 Pembahasan Penataan Organisasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian

2-30 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 2.29 Pembahasan Usulan Pembentukan Direktorat Teknis dan Balai Besar Perkeretaapian di Jakarta (kiri) dan di Cirebon (kanan)

13. Pembahasan organisasi dan tata kerja Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan.

Gambar 2.30 Pembahasan Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan di Bogor

14. Penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi Reformasi Birokrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian tahun 2020 bersama Tim Evaluator Kementerian PANRB.

15. Penyiapan bahan pelaksanaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN) dan Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN) tahun 2020 di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

16. Pelaksanaan Program Pengendalian Gratifikasi dan Unit Pengendalian Gratifikasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

17. Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan Unit Kepatuhan Internal (UKI) tahun 2020 di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan koordinasi dengan Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan.

18. Pelaksanaan reviu usulan jabatan fungsional tertentu di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian dengan Kementerian PAN-RB.

BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-31 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 2.31 Review Usulan Jabatan Fungsional Tertentu di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian di Bogor

19. Pelaksanaan monitoring terhadap pembuatan laporan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Laporan Bulanan serta melakukan penyusunan rekapitulasi kehadiran pegawai.

20. Pelaksanaan sosialisasi bidang kepegawaian dan bimbingan teknis Aplikasi ncsisadmin.bkn.go.id serta Aplikasi Tunjangan Kinerja di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Gambar 2.32 Sosialisasi Bidang Kepegawaian dan Bimbingan Teknis Aplikasi ncsisadmin.bkn.go.id serta Aplikasi Tunjangan Kinerja

21. Penyusunan proses bisnis dan standar operasional prosedur dan pembahasan progress penyusunan SOP tahun 2020.

2-32 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 2.33 Pembahasan Progress Penyusunan SOP Tahun 2020 dan Sosialiasasi KM 82 Tahun 2020 tentang Peta Jabatan dan Uraian Kegiatan Jabatan

22. Kegiatan character building untuk pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dan koordinasi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi para pegawai yang dilaksanakan bulan Januari 2020.

Gambar 2.34 Kegiatan Character Building Pegawai Direktorat Jenderal Perkeretaapian

2.4.3 PENGELOLAAN RUMAH TANGGA

Pada tahun 2020 telah dilaksanakan pengelolaan rumah tangga dengan fokus pada penanganan COVID-19 untuk pegawai di lingkungan Direktorata Jenderal Perkeretaapian sebagai berikut:

BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-33 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

2. Penataan ruang kerja Direktorat Jenderal Perkeretaapian

Gambar 2.35 Ruang Kerja Baru Direktorat Jenderal Perkeretaapian di Gedung Karya

3. Sosialisasi P4GN dan pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian pada era New Normal di Cirebon pada November 2020.

Gambar 2.36 Pelaksanaan Sosialisasi P4GN dan Pencegahan Penyebaran Covid 19 di Lingkungan Kerja Direktorat Jenderal Perkeretaapian Pada Era New Normal

4. Pelaksanaan tes/uji antigen dan PCR bagi seluruh pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, antara lain: a. Kegiatan tes swab PCR di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Gambar 2.37 Kegiatan Tes Swab PCR di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perkeretaapian

2-34 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

b. Kegiatan test swab PCR di Balai Pengujian Perkeretaapian.

Gambar 2.38 Kegiatan Tes Swab PCR di Kantor Balai Pengujian Direktorat Jenderal Perkeretaapian

c. Kegiatan tes rapid antigen di BTP Wilayah Jawa Bagian Tengah.

Gambar 2.39 Pelaksanaan Kegiatan Tes Rapid Antigen di BTP Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah

d. Kegiatan tes rapid Antigen di BTP Wilayah Jawa Bagian Barat.

Gambar 2.40 Kegiatan Tes Rapid Antigen di BTP Kelas I Wilayah Jawa Bagian Barat

BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN 2-35 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

e. Kegiatan tes rapid antigen dan tes urin untuk Kegiatan P4GN di BTP Wilayah Jawa Bagian Timur.

Gambar 2.41 Kegiatan Tes Rapid Antigen dan Tes Urin untuk Kegiatan P4GN di BTP Kelas I Wilayah Jawa Bagian Timur

f. Kegiatan tes rapid antigen di Balai Perawatan Perkeretaapian.

Gambar 2.42 Kegiatan Tes Rapid Antigen di Balai Perawatan Perkeretaapian

2-36 BAB 2 DUKUNGAN MANAJEMEN

2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN

3.1 PEMBANGUNAN PRASARANA PERKERETAAPIAN

Pada tahun 2020, Direktorat Jenderal Perkeretaapian tetap melaksanakan kegiatan pembangunan prasarana perkeretaapian walaupun pada masa pandemi COVID-19 sebagai upaya peningkatan konektivitas, keselamatan dan pelayanan perkeretaapian termasuk menggerakkan perekonomian nasional. Pembangunan prasarana perkeretaapian dilaksanakan dengan mengacu protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran COVID-19 sebagaimana Surat Edaran Direktur Jenderal Perkeretaapian nomor: KA.008/A.98/DJKA/20 tanggal 27 Maret 2020.

Direktorat Jenderal Perkeretaapian telah melakukan pembangunan jalur KA sepanjang 104,22 Km’sp dan peningkatan/rehabilitasi/perawatan jalur KA sepanjang 607,79 Km’sp. Pembangunan prasarana perkeretaapian Proyek Strategis Nasional (PSN) maupun pembangunan lainnya yang dilaksanakan pada tahun 2020 diantaranya sebagai berikut:

A. Pembangunan Prasarana Perkeretaapian Wilayah Sumatera 1. Pembangunan Jalur Kereta Api Lintas Langsa – Besitang Segmen Sei Liput – Besitang

Pembangunan jalur kereta api lintas Besitang – Langsa segmen Besitang – Sei Liput sepanjang 35,4 Km’sp merupakan salah satu program prioritas Kementerian Perhubungan untuk mendukung pembangunan jalur kereta api Trans Sumatera di Provinsi Sumatera Utara (Kabupaten Tamiang) dan Provinsi (Kabupaten Langkat) yang dibiayai melalui SBSN dengan nilai investasi Rp1.358 miliar (kontrak tahun jamak Gambar 3.1 Lokasi Pekerjaan Pembangunan 2017 – 2021). Jalur Kereta Api Lintas Langsa – Besitang Segmen Sei Liput – Besitang

BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-1 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

Manfaat dari pembangunan jalur kereta api lintas Besitang – Langsa segmen Besitang – Sei Liput adalah untuk meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas orang dan barang serta mempersingkat waktu tempuh perjalanan antar kabupaten/kota, mengurangi kemacetan jalan raya dan tingkat penggunaan moda transportasi jalan raya dengan beralih ke moda transportasi massal kereta api.

Pekerjaan pembangunan jalur kereta api antara Besitang – Langsa segmen Besitang – Sei Liput sampai tahun 2020 progres fisik mencapai 98,41% dengan lingkup kegiatan pekerjaan meliputi konstruksi jalan rel kereta api yang terdiri dari pekerjaan tubuh baan sepanjang 35,038 km’sp dan pekerjaan track sepanjang 24,09 km’sp, pembangunan jembatan kereta api bentang >10 m sebanyak 2 unit dengan progres fisik mencapai 97,44%, pembangunan overpass pada jalan nasional sebanyak 3 unit dengan progres fisik mencapai 96,07%, pembangunan stasiun kereta api terdiri dari Stasiun Sei Liput, Stasiun Sei Sirah dan Stasiun Halaban telah selesai pembangunannya pada tahun 2020 progres fisik mencapai 100%, pekerjaan pembangunan sistem persinyalan kereta api dengan menggunakan sistem persinyalan SIL-4 di Stasiun Sei Liput, Stasiun Sei Sirah dan Stasiun Halaban serta pekerjaan telekomunikasi pembangunan radio traindispatching telah selesai pembangunannya pada tahun 2020 dengan progres fisik mencapai 100%.

Gambar 3.2 Progres Pembangunan Jalur Kereta Api Lintas Langsa – Besitang Segmen Sei Liput – Besitang

Pada tahun 2021 akan dilanjutkan pekerjaan pemasangan rel, pembangunan jembatan, pembangunan overpass jalan nasional, penataan track dan final

3-2 BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

tamping dengan menggunakan MTT (multi tie tamper) dan ditargetkan selesai pada tahun 2021. 2. Pembangunan Jalur Kereta Api Lintas Rantauprapat – Kota Pinang Segmen Rantauprapat – Pondok S5

Pembangunan jalur kereta api lintas Rantauprapat – Kota Pinang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun untuk mendukung jalur kereta api Trans Sumatera dengan tahap pertama segmen Rantauprapat Gambar 3.3 Lokasi Pembangunan Jalur Kereta Api – Pondok S5 sepanjang 33 Km Lintas Rantauprapat – Kota Pinang Segmen Rantauprapat – Pondok S5 yang melintasi Kabupaten Labuhan Batu dan Labuhan Batu Selatan. Kegiatan ini dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan nilai investasi Rp1,76 triliun berupa kontrak tahun jamak tahun 2017 – 2020.

Manfaat dari pembangunan jalur kereta api antara Rantauprapat – Kota Pinang adalah untuk peningkatan aksesbilitas dan mobilitas orang dan angkutan barang serta mempersingkat waktu tempuh perjalanan antar kabupaten dan antar kota di provinsi, mengurangi kemacetan jalan raya dan tingkat penggunaan moda transportasi jalan raya dengan beralih ke moda transportasi angkutan massal berbasis rel.

Kegiatan pekerjaan pembangunan jalur kereta api antara Rantauprapat – Kota Pinang segmen Rantauprapat – Pondok S5 sampai tahun 2020 progres fisik 100% dengan lingkup kegiatan pekerjaan konstruksi jalan rel kereta api yang terdiri dari pekerjaan tubuh baan dan pekerjaan pemasangan track.

Pembangunan jembatan kereta api dengan panjang bentang 140 m pada Km 15+400 dengan progres fisik 100% dan pada Km 15+540 dengan progres fisik 88,10%, pembangunan stasiun sebanyak 4 (empat) unit yaitu Stasiun Rantauprapat Baru, Stasiun Urung Kompas, Stasiun Aek Nabara, dan Stasiun Pondok S5 dengan progres fisik 94,59%, pekerjaan pembangunan sistem persinyalan kereta api dengan menggunakan sistem persinyalan SIL-2 di Stasiun Rantauprapat Baru, Stasiun Urung Kompas, Stasiun Aek Nabara, dan

BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-3 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

Stasiun Pondok S5 serta pembangunan telekomunikasi radio traindispatching dengan progres fisik 87,16%.

Gambar 3.4 Dokumentasi Pekerjaan Pembangunan Jalur Kereta Api Rantauprapat – Kota Pinang Segmen Rantauprapat – Pondok S5

Pada tahun 2021 akan dilakukan pengujian jalur kereta api yang direncanakan pada Triwulan II dan switch over pengoperasian pada jalur kereta api antara Rantauprapat – Kota Pinang Segmen Rantauprapat – Pondok S5.

3-4 BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

3. Peningkatan Jalur Kereta Api Lintas Medan – Binjai

Pekerjaan peningkatan jalur kereta api lintas Medan – Binjai sepanjang 21 km’sp merupakan program prioritas Kementerian Perhubungan yang dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan nilai investasi Rp94,3 miliar berupa single years contract pada tahun 2020. Jalur kereta api lintas Medan – Binjai masih menggunakan tipe rel R.33 dan/atau R.42 sehingga Gambar 3.5 Lokasi Pekerjaan Peningkatan Jalur perlu ditingkatkan dengan tipe rel Kereta Api Lintas R.54. Medan - Binjai

Manfaat dari peningkatan jalur kereta api lintas Medan – Binjai adalah untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api, meningkatkan kecepatan sehingga dapat mempersingkat waktu perjalanan, serta meningkatkan kapasitas lintas dan kenyamanan perjalanan kereta api.

Pekerjaan peningkatan jalur kereta api lintas Medan – Binjai yang dilaksanakan padatahun 2020 telah selesai dengan progres fisik mencapai 100%. Lingkup pekerjaan meliputi penggantian rel existing R.33 dan/atau R.42 menjadi R.54, pekerjaan pengadaan bantalan beton dengan penambat dan aksesoris, pembangunan box culvert pada BH 14A, BH 14B dan BH 41 lintas Medan – Binja

BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-5 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

Gambar 3.6 Hasil Peningkatan Jalur Kereta Api Lintas Medan – Binjai

4. Peningkatan Jalur Kereta Api Lintas Araskabu – Tebing Tinggi – Siantar

Peningkatan jalur kereta api lintas Araskabu – Tebing Tinggi – Siantar sepanjang 106 km’sp merupakan program prioritas Kementerian Perhubungan dengan nilai investasi Rp954 miliar yang dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan kontrak tahun jamak 2019 – 2021. Pada jalur kereta api lintas Araskabu – Tebing Tinggi – Siantar masih menggunakan rel R.33 Gambar 3. 7 Lokasi Peningkatan Jalur Kereta Api dan/atau R.42 sehingga perlu Lintas Araskabu – Tebing Tinggi – Siantar ditingkatkan menjadi rel R.54.

Peningkatan jalur kereta api lintas Araskabu – Tebing Tinggi – Siantar sepanjang 106 km’sp dimulai dari Km 24+000 s.d. Km 80+542 antara Araskabu – Tebing Tinggi dan Km 0+000 s.d. Km 49+000 antara Tebing Tinggi – Siantar dilaksanakan karena masih menggunakan tipe rel R.33 dan/atau R.42 sehingga perlu ditingkatkan dengan tipe rel R.54. Manfaat peningkatan jalur kereta api lintas Araskabu – Tebing Tinggi – Siantar adalah untuk meningkatkan

3-6 BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

keselamatan perjalanan kereta api, meningkatkan kecepatan sehingga dapat mempersingkat waktu perjalanan, serta meningkatkan kapasitas lintas dan kenyamanan perjalanan kereta api.

Pekerjaan peningkatan jalur kereta api lintas Araskabu – Tebing Tinggi – Siantar sampai dengan tahun 2020 progres fisik mencapai 91,20% dengan lingkup pekerjaan meliputi peningkatan jalur pada Km 24+000 s.d. Km 80+542 antara Araskabu – Tebing Tinggi dan Km 0+000 s.d. Km 49+000 antara Tebing Tinggi – Siantar progres fisik mencapai 98,60%, pekerjaan jembatan dengan bentang 15 m sebanyak 3 unit progres fisik mencapai 69%, pekerjaan stasiun meliputi pembangunan stasiun existing di Stasiun Lubuk Pakam dan peningkatan di Stasiun Araskabu, Stasiun Tebing Tinggi dan Stasiun Siantar progres fisik mencapai 0,47%.

Gambar 3.8 Progres Peningkatan Jalur Kereta Api Lintas Araskabu – Tebing Tinggi – Siantar

BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-7 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

Pada tahun 2021 akan dilakukan pekerjaan lanjutan yaitu pekerjaan jalan rel, pemasangan rel, pemasangan pagar panel, pekerjaan stasiun, perbaikan akses jalan desa, pekerjaan jembatan dan pekerjaan tamping dengan menggunakan MTT (multi tie tamper). Pekerjaan peningkatan jalur kereta api lintas Araskabu – Tebing Tinggi – Siantar ditargetkan selesai pada tahun 2021.

5. Peningkatan Jalur Kereta Api antara Padang – Pariaman

Peningkatan jalur kereta api lintas Padang – Pariaman sepanjang 53,5 km’sp merupakan program prioritas Kementerian Perhubungan dengan nilai investasi Rp656 miliar yang dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan kontrak tahun jamak 2019 – 2022. Pada jalur kereta api antara Padang – Pariaman masih menggunakan rel R.33 dan/atau R.42 sehingga perlu Gambar 3.9 Lokasi Peningkatan Jalur Kereta Api antara Padang - Pariaman ditingkatkan menjadi rel R.54. Peningkatan jalur kereta api antara Padang – Pariaman dilaksanakan pada Km 7+093 s.d. Km 26+032 antara Stasiun Padang – Stasiun Duku, Km 26+032 s.d. Km 39+699 antara Stasiun Duku dan Stasiun Lubuk Alung, Km 39+699 s.d. Km 54+164 antara Stasiun Lubuk Alung – Stasiun Kurai Tadji dan Km 54+164 s.d. Km 60+592 antara Stasiun Kurai Tadji – Stasiun Pariaman. Jalur kereta api antara Padang – Pariaman tersebut masih menggunakan tipe rel R.33 dan/atau R.42 sehingga perlu ditingkatkan dengan tipe rel R.54.

Manfaat peningkatan jalur kereta api lintas Padang – Pariaman adalah untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api, meningkatkan kecepatan sehingga dapat mempersingkat waktu perjalanan, serta meningkatkan kapasitas lintas dan kenyamanan perjalanan kereta api. Peningkatan jalur kereta api antara Padang – Pariaman sampai tahun 2020 mencapai progres fisik 75,13% dengan lingkup pekerjaan meliputi peningkatan jalur pada Km 7+093 s.d. 26+032 antara Stasiun Padang – Stasiun Duku dengan progres fisik 62,97%, Km 26+032 s.d. Km 39+699 antara Stasiun Duku dan Stasiun Lubuk Alung dengan progress fisik 71,90%, Km 39+699 s.d. Km

3-8 BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

54+164 antara Stasiun Lubuk Alung – Stasiun Kurai Tadji dengan progres fisik 62,64% dan Km 54+164 s.d. Km 60+592 antara Stasiun Kurai Tadji – Stasiun Pariaman dengan progres fisik 67,18%, peningkatan jembatan BH 24 bentang 30 m dan BH 39 Bentang 50 m dengan progres fisik 66,284% serta pekerjaan peningkatan stasiun berupa penataan emplasemen di Stasiun Tabing, Stasiun Lubuk Alung dan Stasiun Pariaman serta sterilisasi jalur kereta api.

Gambar 3.10 Progress Pekerjaan Peningkatan Jalur Kereta Api Padang – Pariaman

Pada tahun 2021 akan dilaksanakan pekerjaan lanjutan diantaranya pembangunan retaining wall di beberapa titik jalur KA yang rawan longsor dan melanjutkan pekerjaan jembatan BH 24 dan BH 39. Pekerjaan peningkatan jalur kereta api Padang – Pariaman ditargetkan selesai dan dioperasikan pada April tahun 2021.

BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-9 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

6. Peningkatan Jalur Kereta Api Lintas Lahat – Lubuklinggau

Peningkatan jalur kereta api lintas Lahat – Lubuk Linggau sepanjang 115,29 km’sp merupakan program prioritas Kementerian Perhubungan yang dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan terbagi menjadi 2 segmen yaitu Lahat – Bungamas sepanjang 25,83 km’sp yang dengan nilai investasi Rp88,83 miliar (single year contract 2020) dan Bungamas – Lubuk Linggau sepanjang 89,46 km’sp dengan dengan nilai investasi Rp387,11 miliar (kontrak tahun jamak 2020-2021).

Pada jalur kereta api lintas Lahat – Lubuklinggau masih menggunakan rel R.42 sehingga perlu ditingkatkan menjadi rel R.54. Manfaat dari peningkatan jalur kereta api lintas Lahat – Lubuklinggau adalah untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api, meningkatkan kecepatan sehingga dapat mempersingkat waktu perjalanan, serta meningkatkan kapasitas lintas dan kenyamanan perjalanan kereta api.

Gambar 3.11 Lokasi Peningkatan Jalur KA Lintas Lahat – Bungamas – Lubuklinggau

a) Segmen Lahat – Bungamas Progres peningkatan jalur kereta api segmen Lahat – Bungamas tahun 2020 telah selesai dengan progress mencapai 100%. Lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan umum, pekerjaan jalan rel dengan penggantian rel existing tipe rel R.42 menjadi R.54, pekerjaan wesel dan pekerjaan tambah seperti penggeseran wesel pemasangan sinyal di Stasiun Lahat, bongkar perlintasan aspal dan pekerjaan khusus.

3-10 BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

Gambar 3.12 Hasil Peningkatan Jalur Kereta Api Segmen Lahat – Bungamas

b) Segmen Bungamas – Lubuklinggau Peningkatan jalur kereta segmen Bungamas – Lubuklinggau dimulai dari Km 459+986 s.d. Km 474+365 antara Stasiun Bungamas – Stasiun Sukaraja, Km 474+365 s.d. Km 484+974 antara Stasiun Sukaraja – Stasiun Saungnaga, Km 484+974 s.d. Km 500+740 antara Stasiun Saungnaga – Stasiun Tebingtinggi, Km 500+740 s.d. Km 519+903 antara Stasiun Tebingtinggi – Stasiun Muarasaling, Km 519+903 s.d. Km 528+945 antara Stasiun Muarasaling – Stasiun Kotapadang dan Km 528+945 s.d. Km 549+448 antara Stasiun Kotapadang – Stasiun Lubuklinggau. Pelaksanaan pekerjaan dengan skema kontrak tahun jamak tahun 2020 – 2021 dengan nilai investasi Rp387 miliar. Pada tahun 2020, progres fisik mencapai 42,57% dengan lingkup pekerjaan meliputi peningkatan jalur penggantian rel existing tipe rel R.42 menjadi R.54 pada Km 459+986 s.d. Km 474+365 antara Stasiun Bungamas – Stasiun Sukaraja dengan progres fisik 17,70%, Km 474+365 s.d. Km 484+974 antara Stasiun Sukaraja – Stasiun Saungnaga dengan progres fisik 17,84%, Km 484+974 s.d. Km 500+740 antara Stasiun Saungnaga – Stasiun Tebingtinggi dengan progres fisik 17,88%, Km 500+740 s.d Km 519+903 antara Stasiun Tebingtinggi – Stasiun Muarasaling dengan progres fisik 18,56%, Km 519+903 s.d. Km 528+945 antara Stasiun Muarasaling – Stasiun Kotapadang dengan progres fisik 18,15%, Km 528+945 s.d. Km 549+448 antara Stasiun Kotapadang – Lubuklinggau dengan progres fisik 17,6380%, pengadaan bantalan beton lengkap telah selesai dengan progres fisik mencapai 100%.

BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-11 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

Gambar 3.13 Progress Peningkatan Jalur Kereta Api Segmen Bungamas – Lubuklinggau

Pada tahun 2021 akan dilaksanakan pekerjaan lanjutan sebanyak 6 paket pekerjaan konstruksi. Pekerjaan peningkatan jalur kereta api lintas Lahat – Lubuklinggau segmen Bungamas – Lubuklinggau ditargetkan selesai di akhir tahun 2021.

B. Pembangunan Prasarana Perkeretaapian Wilayah Jawa 1. Pembangunan Double – Double Track (DDT) Paket A Antara Manggarai – Jatinegara

Pembangunan Double Double Track (DDT) Paket A antara Manggarai - Jatinegara merupakan program prioritas Kementerian Perhubungan bidang perkeretaapian yang dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang terbagi menjadi 2 tahap dengan nilai investasi untuk tahap I sebesar Rp2,44 triliun dan tahap II sebesar Rp1,2 triliun.

Pekerjaan DDT Paket A (Pembangunan Fasilitas Perkeretaapian untuk Manggarai s.d. Jatinegara) Tahap I dan II bertujuan untuk meningkatkan kapasitas lintas prasarana perkeretaapian Jabodetabek secara khusus sehingga dapat meningkatkan pelayanan jasa angkutan penumpang Kereta Api Komuter (KRL) Jabodetabek dan kereta api antar kota dari dan ke Provinsi DKI Jakarta, serta meningkatkan keselamatan dan kenyamanan para pengguna jasa kereta api.

3-12 BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

Gambar 3.14 Lokasi Pekerjaan Pembangunan DDT Paket A antara Manggarai – Jatinegara

a) DDT Paket A Tahap I Pembangunan fasilitas perkeretaapian untuk Manggarai s.d. Jatinegara Tahap I merupakan pekerjaan kontrak tahun jamak 2014 s.d. 2021 dengan nilai investasi Rp2,44 triliun progres fisik sampai dengan tahun 2020 mencapai 97,95%. Lingkup pekerjaan terdiri dari: 1) Pekerjaan sipil ruang lingkup meliputi pekerjaan sipil elevated Bekasi Line dan Bogor Line serta pekerjaan 2 unit jembatan baja WTP yang telah selesai pekerjaanya dengan progres fisik mencapai 100%; 2) Pekerjaan jalan rel ruang lingkup meliputi pekerjaan track elevated Bekasi Line, pekerjaan track jalur Jatinegara – Pondokjati, pekerjaan track emplasemen Manggarai, Jatinegara dan Dipo Cipinang; 3) Pekerjaan bongkar Dipo Jatinegara dan pekerjaan peron area Stasiun Jatinegara dan Stasiun Manggarai yang progres fisik sampai dengan tahun 2020 mencapai 95,83%; 4) Pekerjaan bangunan gedung ruang lingkup meliputi pekerjaan bangunan gedung Stasiun Manggarai Sisi Barat, gedung Stasiun Matraman, gedung Stasiun Jatinegara dan gedung OCC Manggarai yang progres fisik sampai dengan tahun 2020 mencapai 100%; 5) Pekerjaan fasilitas operasi ruang lingkup meliputi pekerjaan fasilitas operasi jalur elevated Bekasi Line, jalur elevated Bogor Line, jalur Jatinegara – Pondokjati dan emplasemen Manggarai, Jatinegara dan Dipo Cipinang yang progres fisik sampai dengan tahun 2020 mencapai 87,24%;

BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-13 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

6) Pekerjaan supervisi ruang lingkup meliputi pengawasan pekerjaan track, pekerjaan fasilitas operasi serta pekerjaan sipil dan gedung progres fisik sampai dengan tahun 2020 mencapai 97,14%.

Gambar 3.15 Progress Pembangunan DDT Paket A Tahap I antara Manggarai – Jatinegara

Pada tahun 2021 akan dilaksanakan beberapa pekerjaan lanjutan diantaranya pekerjaan jalan rel dengan ruang lingkup pekerjaan track dan pekerjaan fasilitas operasi untuk jalur Pondokjati – Jatinegara dan jalur 1, 2, 8 di Stasiun Jatinegara, finishing peron Stasiun Jatinegara, pekerjaan sinyal jalur elevated Bogor Line serta pekerjaan supervisi dengan lingkup pengawasan pekerjaan track dan pekerjaan fasilitas operasi.

3-14 BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

b) DDT Paket A Tahap II Pembangunan fasilitas perkeretaapian untuk Manggarai s.d. Jatinegara Tahap II merupakan pekerjaan kontrak tahun jamak 2019 s.d. 2022 dengan nilai investasi Rp1,2 triliun progres fisik sampai dengan tahun 2020 mencapai 44,28%. Lingkup pekerjaan terdiri dari: 1) Pekerjaan main line I meliputi pekerjaan power house Manggarai dan pekerjaan track area elevated Bogor Line (BA01) s.d. stasiun Manggarai dengan progres fisik sampai dengan tahun 2020 mencapai 27,63%; 2) Pekerjaan main line II meliputi pekerjaan shifting jalur hilir Bukit Duri, pekerjaan rigid dan ornamen antara Jatinegara – Dipo Cipinang, pekerjaan track jalur V antara Jatinegara – Dipo Cipinang, pekerjaan track struktur bawah (galian, bored pile, pile cap) zona Bekasi Line dan pekerjaan track jalur at grade hulu Bogor Stasiun Manggarai dengan progres fisik sampai dengan tahun 2020 mencapai 24,94%; 3) Pekerjaan fasilitas operasi meliputi pekerjaan fasilitas operasi bangunan power house, pekerjaan jaringan LAA elevated Bogor Line, pekerjaan fasilitas operasi jalur at grade hulu Bogor Stasiun Manggarai, pekerjaan fasilitas operasi bangunan power house Manggarai, pekerjaan fasilitas operasi jalur V antara Jatinegara – Dipo Cipinang dengan progres fisik sampai dengan tahun 2020 mencapai 65,80%; 4) Pekerjaan supervisi meliputi pengawasan pekerjaan track, pekerjaan fasilitas operasi serta pekerjaan sipil dan gedung progres fisik sampai dengan tahun 2020 mencapai 58,75%.

BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-15 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

Gambar 3.16 Progress Pembangunan DDT Paket A Tahap II Manggarai – Jatinegara

2. Pembangunan Double – Double Track (DDT) Paket B Antara Manggarai – Cikarang

Pembangunan Double Double Track (DDT) Paket B antara Bekasi – Cikarang merupakan program prioritas Kementerian Perhubungan bidang perkeretaapian dengan nilai investasi Rp620 miliar yang dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan kontrak tahun jamak 2019 – 2021. Manfaat dari pekerjaan DDT Paket B (Pembangunan Fasilitas Perkeretaapian antara Bekasi – Cikarang) adalah meningkatkan Kapasitas pelayanan penumpang di stasiun, pemisahan antara Jalan Raya dan Jalan Rel dengan pembangunan perlintasan tidak sebidang, peningkatan kapasitas lintas antara Jatinegara - Bekasi dengan pemisahan Mine Line (antar kota) dan Commuter Line (perkotaan), serta peningkatan keselamatan perjalanan kereta api dengan pembangunan sterillisasi.

3-16 BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

Gambar 3.17 Lokasi Pembangunan DDT Paket B antara Bekasi – Cikarang

Pekerjaan pembangunan fasilitas perkeretaapaian untuk Bekasi – Cikarang sampai dengan tahun 2020 progres fisik mencapai 72,72% dengan lingkup pekerjaan meliputi:

a. Aktivasi double track baru antara Stasiun Cakung – Stasiun Bekasi dengan progres fisik 76,65% berupa pekerjaan ecer ballas, pekerjaan profil ballas dan pekerjaan profil las thermit; b. Modernisasi Stasiun Bekasi dengan progres fisik 73,01% berupa pekerjaan sistem persinyalan kereta api area Stasiun Bekasi, pekerjaan bangunan gedung Stasiun Bekasi, pekerjaan sipil Stasiun Bekasi, pekerjaan listrik aliran atas area Stasiun Bekasi, pekerjaan jalan rel Stasiun Bekasi, pekerjaan jalan rel pada Km 21+200 s.d. Km 25+000, pekerjaan supervisi fasilitas operasi dan bangunan kereta api area Stasiun Bekasi; c. Pekerjaan lanjutan modernisasi Stasiun Cikarang dengan progres fisik 80,36% berupa pekerjaan sistem persinyalan kereta api area Stasiun Cikarang, pekerjaan bangunan gedung Stasiun Cikarang, pekerjaan listrik aliran atas area Stasiun Cikarang, pekerjaan sipil Stasiun Cikarang, pekerjaan jalan rel Stasiun Cikarang, pekerjaan supervisi fasilitas operasi kereta api area Stasiun Cikarang dan underpass Cibitung serta supervisi pekerjaan bangunan kereta api area Stasiun Cikarang; d. Pekerjaan pembangunan underpass Cibitung dengan progres fisik 70,14% berupa pekerjaan pembangunan underpass di emplasemen Stasiun Cibitung dan supervisi pekerjaan pembangunan underpass di emplasemen Stasiun Cibitung.

BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-17 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

Gambar 3.18 Progress Pembangunan DDT Paket B antara Bekasi - Cikarang

3. Peningkatan Jalur Kereta Api Lintas Rangkasbitung – Serang – Merak

Peningkatan jalur kereta api antara Rangkasbitung – Serang – Merak merupakan program prioritas Kementerian Perhubungan yang dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan terbagi menjadi 2 segmen yaitu segmen Rangkasbitung – Serang sepanjang 33 Km’sp dengan nilai investasi Rp145 miliar (single year contract 2020) dan segmen Serang – Merak sepanjang 34 km’sp dengan nilai investasi Rp200 miliar (kontrak tahun jamak 2020 – 2021).

Pada jalur kereta api antara Rangkasbitung – Serang – Merak masih menggunakan rel R.42 sehingga perlu ditingkatkan menjadi rel R.54. Manfaat dari peningkatan jalur kereta api ini adalah untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api, meningkatkan kecepatan sehingga dapat mempersingkat waktu perjalanan, serta meningkatkan kapasitas lintas dan kenyamanan perjalanan kereta api.

3-18 BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

Gambar 3.19 Lokasi Peningkatan Jalur Kereta Api Lintas Rangkasbitung - Merak

a. Segmen Rangkasbitung – Serang Pekerjaan peningkatan jalur kereta api lintas Rangkasbitung – Serang terbagi menjadi 2 (dua) segmen yaitu segmen pertama antara Rangkasbitung – Cikeusal sepanjang 17 km’sp dari Km 79+649 s.d. Km 94+370 antara Stasiun Rangkasbitung – Stasiun Cikeusal dan segmen kedua Cikuesal – Serang sepanjang 16 km’sp dari Km 94+370 s.d. Km 113+446 antara Cikuesal – Stasiun Serang yang merupakan pekerjaan kontrak tahun tunggal/single years contract tahun 2020. Pekerjaan peningkatan jalur kereta api lintas Rangkasbitung – Serang pada tahun 2020 telah selesai dengan progres fisik mencapai 100%. Adapun ruang lingkup pekerjaannya meliputi pergantian rel eksisting tipe rel R.42 menjadi tipe rel R.54, penggantian bantalan besi menjadi beton, penggantian bantalan kayu pada jembatan dan wesel, normalisasi saluran serta retaining wall.

Gambar 3.20 Hasil Peningkatan Jalur Kereta Api Segmen Rangkasbitung – Serang

BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-19 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

b. Segmen Serang – Merak Peningkatan jalur kereta api antara Serang – Merak lintas Rangkasbitung - Merak dilaksanakan pada Km 113+446 s.d. Km 148+319 antara Stasiun Serang – Stasiun Merak dengan lingkup pekerjaan penggantian rel existing tipe rel R.42 menjadi tipe rel R.54, penggantian bantalan besi menjadi beton, penggantian bantalan kayu pada jembatan dan wesel, peron tinggi serta pekerjaan sterilisasi / pemagaran. Progres fisik pada tahun 2020 sebesar 0,24% dan akan dilanjutkan pada tahun 2021 untuk penyelesaian.

Gambar 3.21 Progress Peningkatan Jalur Kereta Api segmen Serang – Merak

4. Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Lintas Bogor – Sukabumi Segmen Bogor – Cicurug

Pembangunan jalur ganda kereta api lintas Bogor – Sukabumi segmen Bogor – Cicurug sepanjang 27 Km’sp merupakan Proyek Strategis Nasional yang merupakan bagian dari pembangunan Double Track lintas Selatan Jawa di Provinsi Jawa Barat. Pembiayaan bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan nilai investasi Rp 2,27 triliun Gambar 3.22 Lokasi Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api antara Bogor - Sukabumi berupa kontrak tahun jamak tahun 2019-2022.

3-20 BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

Lingkup kegiatan meliputi pekerjaan sipil dan jalan rel, pekerjaan jembatan, pekerjan perlintasan, pekerjaan fasilitas operasi. Manfaat dari pembangunan jalur ganda kereta api tersebut adalah mengurangi kepadatan lalu lintas jalan raya terutama dari Jakarta – Bogor – Sukabumi, meningkatkan frekuensi perjalanan kereta api penumpang dari 6 kali/hari menjadi 12 kali/hari dan perjalanan kereta api barang dari 2 kali/hari menjadi 8 kali/hari, rangkaian kereta/gerbong dapat lebih Panjang dari 6 rangkaian menjadi 8 rangkaian, mempersingkat waktu tempuh kereta api untuk Bogor – Sukabumi dari semula 123 menit menjadi 80 menit, serta meningkatkan jumlah angkutan kereta api yaitu angkutan penumpang semula 2.884 orang/hari menjadi 5.688 orang/hari dan angkutan barang semula 648 ton/hari menjadi 2.592 ton/hari.

a) Segmen Bogor/Paledang – Batutulis Pembangunan jalur ganda kereta api antara Bogor/Paledang - Batutulis lintas Bogor – Sukabumi sepanjang 4,4 km’sp dari Km 0+200 s.d. Km 4+200 dengan progres fisik mencapai 34,28%. Adapun lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan umum, pembangunan jalur ganda, pembangunan jembatan BH.16, jembatan BH19, penataan emplasemen Stasiun Bogorpaledang, pembangunan jembatan BH.21 dan pembangunan jembatan BH.22.

Gambar 3.23 Progress Pembangunan Jalur Ganda segmen Bogor/Paledang – Batutulis

BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-21 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

b) Segmen Batutulis – Ciomas Pembangunan jalur ganda kereta api antara Batutulis – Ciomas lintas Bogor – Sukabumi sepanjang 4,9 km’sp dari Km 4+200 s.d. Km 9+300 dengan progres fisik mencapai 27,98%. Adapun lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan umum, pembangunan jalur ganda, pembangunan jembatan BH.37, penataan emplasemen Stasiun Batutulis dan penataan emplasemen Stasiun Ciomas.

Gambar 3.24 Progress Pembangunan Jalur Ganda segmen Batutulis – Ciomas

c) Segmen Ciomas – Maseng Pembangunan jalur ganda kereta api antara Ciomas – Maseng lintas Bogor – Sukabumi sepanjang 4,8 km’sp dari Km 9+300 s.d. Km 13+800 dengan progres fisik mencapai 89,48%. Adapun lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan umum, pembangunan jalur ganda, pembangunan jembatan BH.61, pembangunan jembatan bh.68, pembangunan jembatan BH.75, pembangunan jembatan BH.81, pembangunan jembatan penyeberangan orang Km.9+600 dan penataan emplasemen Stasiun Maseng.

3-22 BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

Gambar 3.25 Progress Pembangunan Jalur Ganda segmen Ciomas – Maseng

d) Segmen Maseng – Cigombong Pembangunan jalur ganda kereta api antara Maseng – Cigombong lintas Bogor – Sukabumi sepanjang 5,5 km’sp dari Km 13+800 s.d. Km 19+300 dengan progres fisik mencapai 96,56%. Adapun lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan umum, pembangunan jalur ganda, pembangunan jembatan BH.89, pembangunan jembatan BH.107, dan pembangunan jembatan orang.

Gambar 3.26 Progress Pembangunan Jalur Ganda segmen Ciomas – Maseng

BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-23 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

e) Segmen Cigombong – Cicurug Pembangunan jalur ganda kereta api antara Cigombong – Cicurug lintas Bogor – Sukabumi sepanjang 7,5 km’sp dari Km 19+300 s.d. Km 26+800 dengan progres fisik telah selesai 100%. Adapun lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan umum, pembangunan jalur ganda tahap II, pembangunan jembatan BH.127 tahap II, pembangunan jembatan BH.118 tahap II, pembangunan overpass BH.121, pembangunan jembatan penyeberangan orang (5 Unit), pembangunan overpass (2 Unit) Km 22+225 dan Km 22+889 dan pembangunan overpass (2 Unit) Km 23+278 dan Km.23+480.

Gambar 3. 27 Progress Pembangunan Jalur Ganda segmen Cigombong – Cicurug

f) Pembangunan Sistem Persinyalan Elektrik Jalur Ganda Kereta Api Lintas Bogor – Cicurug Pembangunan sistem persinyalan dan telekomunikasi lintas Bogor - Cicurug meliputi pembangunan equipment room dan new interlocking di Stasiun Cicurug, intermediete block Cigombong, equipment room Stasiun Maseng, intermediete block Ciomas juga pembangunan tower radio telekomunikasi, Stasiun Batutulis, dan Stasiun Paledang serta pembangungan JPL 16 KM 20+183 dan JPL 12F KM 14+000 juga modifikasi di JPL 15 KM 19+166 dan JPL 11 KM 04+771. Progress pekerjaan sampai tahun 2020 mencapai 78,69%. Pada tanggal 18 s.d 19 Agustus telah dilaksanakan test software di Stasiun Cicurug, dilanjutkan test commissioning pada tanggal 30 September s.d 1 Oktober 2020 di Stasiun Cicurug yang bertujuan untuk memeriksa peralatan persinyalan dan telekomunikasi yang telah selesai dikerjakan.

3-24 BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

Gambar 3.28 Progress Pembangunan Sistem Persinyalan dan Telekomunikasi Kereta Api Lintas Bogor – Cicurug

5. Penggantian Sistem Persinyalan dan Telekomunikasi Lintas Bandung – Ciroyom

Pekerjaan penggantian sistem persinyalan dan telekomunikasi lintas Bandung –Ciroyom merupakan program prioritas Kementerian Perhubungan bidang perkeretaapian dalam upaya meningkatkan kinerja pelayanan dan keselamatan perjalanan kereta api baik perkotaan maupun perjalanan antar kota dari/ke menuju di wilayah Bandung. Pekerjaan ini dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan nilai investasi Rp131,2 miliar sepanjang 2,5 km’sp dimulai dari Km 155+134 s.d. Km 153+855 antara Stasiun Bandung – Stasiun Ciroyom yang merupakan pekerjaan kontrak tahun jamak 2020 – 2021.

Gambar 3.29 Lokasi Penggantian Sistem Persinyalan dan Telekomunikasi Lintas Bandung – Ciroyom

Sistem persinyalan dan telekomunikasi lintas Bandung – Ciroyom masih mengunakan sistem persinyalan tipe X DRS 60 yang terpasang di stasiun Bandung untuk mengoperasikan dan mengontrol peralatan persinyalan di

BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-25 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

bagian dalam dan bagian luar yang telah di instalasi sejak tahun 1968 dan dioperasikan pada tahun 1970. Secara umum standar umur pakai (life time) dari suatu sistem persinyalan elektrik adalah kurang lebih selama 15 - 17 tahun sedangkan sistem persinyalan yang terpasang di stasiun Bandung mencapai kurang lebih 49 tahun sehingga peralatan sistem persinyalan mengalami kekritisan seperti banyak instalasi kabel yang terpasang sudah rapuh menyebabkan putus kabel, hubungan singkat antar kabel dan drop tegangan, selain itu pabrik sudah tidak lagi memproduksi peralatan – peralatan yang menjadi suku cadang dalam sistem persinyalan NX DRS 60 sehingga ketersediaan suku cadang sudah tidak ada lagi. Oleh karena itu perlu ditingkatkan dan diganti dengan sistem persinyalan dan telekomunikasi dengan tipe SIL-04.

Pekerjaan penggantian persinyalan dan telekomunikasi lintas Bandung – Ciroyom pada tahun 2020 mencapai progres fisik 20,68% dengan lingkup pekerjaan meliputi instalasi vital interlocking system, instalasi non vital interlocking system, instalasi sistem perangkat luar persinyalan, instalasi sistem catu daya, instalasi sistem telekomunikasi, instalasi sistem perlintasan serta instalasi grounding. Pekerjaan tersebut akan dilanjutkan dan diselesaikan pada tahun 2021.

Gambar 3.30 Progress Pekerjaan Penggantian Sistem Persinyalan dan Telekomunikasi Lintas Bandung –Ciroyom

3-26 BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

6. Pembangunan Jalur Ganda KA antara Kiaracondong-Cicalengka Tahap 1 Segmen Gedebage-Haurpugur

Pembangunan jalur ganda kereta api antara Kiaracondong – Cicalengka Tahap 1 segmen Gedebage – Haurpugur sepanjang 14 km’sp merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) berupa jalur ganda lintas selatan Jawa yang dibiayai Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan skema kontrak tahun jamak 2020 – 2022 dan nilai investasi sebesar Rp779,45 miliar.

Gambar 3.31 Lokasi Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api antara Kiaracondong – Cicalengka Tahap 1 Segmen Gedebage – Haurpugur

Lingkup pekerjaan meliputi pembangunan jalur kereta api, pembangunan jembatan, pembangunan stasiun, persinyalan dan telekomunikasi, drainase, retaining wall, pekerjaan konstruksi supervisi serta pekerjaan sipil lainnya. Adapun manfaat pembangunan antara lain untuk meningkatkan kapasitas jalur kereta api serta meningkatkan pelayanan operasi kereta api penumpang maupun barang/logistik. Selain itu juga sebagai dukungan pada pembangunan jalur elektrifikasi antara Padalarang – Cicalengka sebagai moda transportasi perkotaan komuter Bandung Raya. Progress sampai dengan akhir tahun 2020 adalah sebesar 15,57% dengan target penyelesaian pada tahun 2022.

BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-27 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

Gambar 3.32 Progress Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api antara Kiaracondong – Cicalengka Tahap 1 Segmen Gedebage – Haurpugur

7. Pembangunan Jalur Kereta Api Bandara Yogyakarta International Airport

Pembangunan jalur kereta api Kedundang – Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) sepanjang 6 km’sp merupakan salah satu Poyek Startegis Nasional (PSN) yang dibiayai Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang merupakan pekerjaan kontrak tahun jamak 2019 – 2021 dengan nilai investasi Rp1,1 triliun.

Gambar 3.33 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Jalur Kereta Api Kedundang – Bandara Yogyakarta International Airport (YIA)

Tujuan pembangunan akses jalur KA bandara tersebut adalah untuk integrasi pelayanan antar moda transportasi termasuk menghubungkan beberapa bandara besar yaitu Bandara Adi Sutjipto di kota Yogyakarta dan Bandara Adi Soemarmo di Kabupaten Boyolali. Selain itu juga mendukung aksesibilitas menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Candi Borobudur. Adapun manfaat pembangunan diantaranya penghematan waktu tempuh dari Bandara YIA menuju Kota Yogyakarta (menggunakan kendaraan 75 menit, menggunakan KA 30 menit) dengan rencana operasi menggunakan 4 KRDE (@4 rangkaian kapasitas 200 penumpang).

3-28 BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

Pembangunan akses jalur KA YIA dimulai pada tahun 2019 dan ditargetkan selesai pada tahun 2021 dengan lingkup kegiatan meliputi pekerjaan sipil, pengadaan bantalan, pekerjaan jalur dan jembatan kereta api dengan metode Slab on Pile (SOP), pekerjaan track dan pekerjaan sistem persinyalan. Progress fisik sampai dengan tahun 2020 mencapai sebesar 83,83%.

Gambar 3.34 Progress Pembangunan Jalur kereta Api Kedundang – Bandara Yogyakarta International Airport (YIA)

8. Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Antara Kroya- Kutoarjo

Pembangunan jalur ganda kereta api lintas Kroya - Kutoarjo sepanjang 76 km’sp merupakan salah satu bagian dari Proyek Strategis Nasional bidang perkeretaapian yaitu jalur ganda kereta api lintas selatan Jawa. Manfaat dari pembangunan jalur ganda kereta api tersebut diantaranya untuk meningkatkan kapasitas lintas dan kelancaran mobilitas orang dan barang (mengurangi keterlambatan), serta mendukung keselamatan perjalanan kereta api.

BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-29 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

Gambar 3.35 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Jalur dan Jembatan Kereta Api Lintas Kroya – Kutoarjo

Pembangunan jalur ganda kereta api lintas Kroya - Kutoarjo dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan nilai investasi Rp2,99 triliun berupa kontrak tahun jamak tahun 2017 – 2020. Lingkup kegiatan meliputi pembangunan jalur KA, jembatan, terowongan, stasiun, persinyalan dan telekomunikasi.

Pada tahun 2020, pembangunan jalur ganda kereta api Kroya – Kutoarjo merupakan lanjutan penyelesaian pada segmen tertentu berupa pekerjaan pemasangan track pada terowongan antara Tambak-Gombong (Km 424+100 s.d 426+200) dan penyelesaian track antara Ijo-Karanganyar (Km 426+200 s.d 431+800) dengan progres fisik mencapai 100%.

Gambar 3.36 Progress Pembangunan jalur ganda kereta api Kroya – Kutoarjo segmen Kroya – Gombong

3-30 BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

Gambar 3.37 Progress Pembangunan jalur ganda kereta api Kroya – Kutoarjo segmen Gombong – Kutoarjo

10) Elektrifikasi Jalur Kereta Api Lintas Yogyakarta – Solo

Elektrifikasi jalur kereta api lintas Yogyakarta - Solo adalah salah satu program prioritas Kementerian Perhubungan yang merupakan pekerjaan kontrak tahun jamak 2019 – 2021. Pekerjaan ini dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan nilai investasi Rp1,2 triliun. Manfaat dari elektrifikasi jalur kereta api lintas Yogyakarta – Solo adalah untuk mempersingkat waktu tempuh perjalanan, meningkatkan kapasitas dan daya angkut penumpang, mengurangi populasi udara, meningkatkan kehandalan sarana perkeretaapian dan meningkatkan aksesibilitas masyarakat dengan penambahan stasiun pemberhentian serta efisiensi biaya operasi.

Gambar 3.38 Lokasi Elektrifikasi Jalur Kereta Api Lintas Yogyakarta – Solo

Ruang lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan substation, pekerjaan listrik aliran atas, pekerjaan penggantian sinyal mekanik menjadi sinyal elektrik lintas Solo- Yogyakarta (Yogyakarta s/d Ceper), pekerjaan penggantian persinyalan elektrik (DRS 60) emplasemen di Stasiun Solo Balapan, dan pekerjaan modifikasi persinyalan elektrik Stasiun Yogyakarta dan Lempuyangan (penggantian deteksi KA dari track circuit menjadi axle counter). Pencapaian pelaksanaan

BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-31 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

progress fisik s.d bulan Desember tahun 2020 sebesar 91,24%. Pengoperasian Elektrifikasi Jalur KA Yogyakarta – Solo pada tahun 2021.

Gambar 3.39 Progress Pekerjaan Elektrifikasi Jalur Kereta Api Yogyakarta – Solo

10) Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api antara Jombang – Mojokerto

Pembangunan jalur ganda kereta api lintas Jombang – Mojokerto sepanjang 24 km’sp merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu jalur ganda kereta api lintas selatan Jawa. Manfaat dari pembangunan jalur ganda kereta api tersebut diantaranya untuk meningkatkan kapasitas lintas dan kelancaran mobilitas orang dan barang (mengurangi keterlambatan), serta mendukung keselamatan perjalanan kereta api.

Gambar 3.40 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api antara Jombang – Mojokerto

Pembangunan jalur ganda kereta api Jombang – Mojokerto dilaksanakan pada Km 56+000 s.d. Km 80+000 dan melewati 4 (empat) stasiun yaitu Stasiun Mojokerto, Stasiun Curahmalang, Stasiun Sumobito dan Stasiun Peterongan. Pekerjaan ini yang dibiayai oleh Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan nilai investasi Rp750 miliar berupa kontrak tahun jamak/multi years contract (MYC) Tahun Anggaran 2019 – 2020 dengan lingkup pekerjaan meliputi pembangunan jalur KA, jembatan, stasiun, persinyalan dan telekomunikasi.

3-32 BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

Pembangunan jalur ganda kereta api antara Jombang – Mojokerto sampai tahun 2020 telah selesai dengan progres fisik 100% dan sudah beroperasi pada 26 Oktober 2020. Ruang lingkup pekerjaan pembangunan jalur kereta api meliputi pekerjaan track jalur raya sepanjang 23.775 m’sp, pekerjaan track siding sepanjang 3.095 m’sp di Stasiun Mojokerto dan Stasiun Sumobito, pekerjaan track jalur simpang 412 m’sp di Stasiun Mojokerto dan Stasiun Sumobito, pekerjaan jalur gudang sepanjang 250 m’sp di Stasiun Sumobito, pengadaan wesel sebanyak 25 unit (13 kanan dan 12 kiri), pekerjaan jembatan meliputi jembatan baja sebanyak 10 unit, jembatan beton sebanyak 3 unit dan pekerjaan box culvert sebanyak 24 unit, pembangunan Stasiun Sumobito dan 2 halte yaitu Curah Malang dan Peterongan serta pekerjaan persinyalan meliputi pekerjaan penggantian sistem persinyalan dari sistem Ansaldo pada jalur tunggal menjadi SIL pada jalur ganda serta pembangunan gedung ER.

Gambar 3.41 Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api antara Jombang – Mojokerto

11) Peningkatan Jalur Kereta Api segmen Bangil – Probolinggo dan Malang – Sumberpucung

Pada jalur kereta api segmen Bangil – Probolinggo sepanjang 35 km’sp dan Malang – Sumberpucung sepanjang 10 km’sp masih menggunakan rel R.33 dan/atau R.42 sehingga perlu ditingkatkan menjadi rel R.54. Manfaat dari peningkatan jalur kereta api tersebut adalah untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api, meningkatkan kecepatan sehingga dapat mempersingkat waktu perjalanan, serta meningkatkan kapasitas lintas dan kenyamanan perjalanan kereta api. Kegiatan peningkatan jalur kereta api dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) berupa single year contract tahun 2020 dengan nilai investasi Rp155,1 miliar untuk segmen Bangil – Probolinggo dan Rp63,9 miliar untuk segmen Malang – Sumberpucung.

BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-33 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

Gambar 3.42 Lokasi Pekerjaan Peningkatan Jalur Kereta Api Segmen Bangil – Probolinggo dan Malang – Sumberpucung

Lingkup kegiatan untuk peningkatan jalur kereta api segmen Bangil – Probolinggo lintas Surabaya – Banyuwangi meliputi penggantian bantalan dan rel menjadi rel R.54, pekerjaan drainase dan dinding penahan tanah, pengadaan bantalan beton serta perbaikan peron di emplasemen Rejoso, Grati dan Bayeman. Progres pekerjaan telah selesai 100% pada akhir tahun 2020.

Gambar 3.43 Hasil Peningkatan Jalur KA antara Bangil – Probolinggo

Lingkup kegiatan untuk peningkatan jalur kereta api segmen Malang – Sumberpucung lintas Bangil – Kertosono meliputi pekerjaan penggantian rel eksisting menjadi rel R.54, pekerjaan drainase dan dinding penahan tanah, pengadaan bantalan beton, pekerjaan stasiun berupa perbaikan peron di emplasemen Stasiun Kepanjen dan Stasiun Pakisaji serta pekerjaan penanganan lereng. Progres pekerjaan telah selesai 100% pada akhir tahun 2020.

3-34 BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

Gambar 3.44 Hasil Peningkatan Jalur KA antara Malang – Sumberpucung dan Peron Stasiun Pakisaji

C. Pembangunan Prasarana Perkeretaapian Wilayah Sulawesi Pembangunan jalur kereta api di Pulau Sulawesi meliputi lintas Makassar – Parepare sepanjang 142 km yang merupakan Proyek Strategis Nasional sebagai tahapan dari pembangunan jalur kereta api trans Sulawesi sesuai dengan Rencana Induk Perekeretaapian Nasional. Manfaat pembangunan jalur kereta api lintas Makassar – Parepare diharapkan dapat mendorong pola aktivitas ekonomi baru serta menambah alternatif pelayanan transportasi pada koridor tersebut termasuk angkutan barang/logistik dari dan menuju pelabuhan sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ekonomi daerah. Pembangunan jalur kereta api lintas Makassar – Parepare dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) berupa kontrak tahun jamak 2018 - 2022 dengan nilai investasi Rp6 triliun. Pembangunan jalur kereta api sepanjang 142 km’sp di Pulau Sulawesi memiliki spesifikasi jalur yang berbeda jika dibandingkan dengan jalur kereta api yang dibangun di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera yang ada saat ini. Spesifikasi jalur kereta api di Pulau Sulawesi memiliki lebar spoor 1.435 mm, tipe rel R-60, kecepatan desain mencapai 200km/jam, beban gandar maksimal 25 ton.

Gambar 3.45 Lokasi Pekerjaan Pembangunan jalur kereta api di Pulau Sulawesi lintas Makassar – Parepare

BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-35 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

Pembangunan jalur kereta api lintas Makassar – Parepare segmen 1 yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belajar Negara (APBN) sepanjang 16,1 km’sp dimulai dari Km 76+200 s.d. Km 92+300 antara Stasiun Tanete Rilau – Stasiun Barru yang merupakan pekerjaan kontrak tahun tunggal/single years contract (SYC) tahun 2015 telah selesai pekerjaannya dengan progres fisik mencapai 100%. Adapun lingkup pekerjaannya meliputi pekerjaan badan jalan kereta api, serta pekerjaan jembatan kereta api dan telah dilakukan pengujian jalur dan bangunan kereta api untuk dioperasikan.

Pembangunan jalur kereta api lintas Makassar – Parepare segmen 2 yang dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sepanjang 26 km’sp dimulai dari Km 116+500 dan Km 73+600 s.d. Km 76+200 antara Stasiun Takkalasi – Stasiun Palanro yang merupakan pekerjaan kontrak tahun jamak/multi years contract (MYC) tahun 2017 – 2018 telah selesai pekerjaannya dengan progres fisik mencapai 100%. Adapun lingkup pekerjaannya meliputi pekerjaan badan jalan kereta api, pekerjaan jembatan kereta api, pekerjaan stasiun kereta api serta jasa konsultansi pengawasan/supervisi dan telah dilakukan pengujian jalur dan bangunan kereta api untuk dioperasikan.

Pembangunan jalur kereta api lintas Makassar – Parepare segmen 3 yang dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sepanjang 60 km’sp dimulai dari Km 14+000 s.d. Km 73+600 antara Stasiun Mandai – Stasiun Mandalle yang merupakan pekerjaan kontrak tahun jamak 2019 – 2022. Segmen 3 terbagi atas 2 bagian yaitu Maros – Pangkep dan Pangkep – Barru dengan rincian sebagai berikut:

1. Maros – Pangkep Pembangunan jalur kereta api lintas Makassar – Parepare segmen Maros – Pangkep sepanjang 30,1 km’sp dimulai dari Km 14+000 s.d. Km 44+100 antara Stasiun Mandai – Stasiun Labakkang dimana sampai tahun 2020 progres fisik mencapai 48,05% dengan lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan umum, pekerjaan sipil berupa pekerjaan badan jalan kereta api dan pekerjaan retaining wall, pekerjaan track, pekerjaan jembatan berupa bangunan atas dan bangunan bawah, pekerjaan box culvert termasuk underpass dan box penyeimbang, serta pekerjaan pembangunan depo.

3-36 BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

Gambar 3.46 Progress Pekerjaan Wilayah Maros – Pangkep

2. Segmen Pangkep – Barru Pembangunan jalur kereta api lintas Makassar – Parepare segmen Pangkep – Parru sepanjang 29,5 km’sp dimulai dari Km 44+100 s.d. Km 73+600 antara Stasiun Labakkang – Stasiun Mandalle dimana sampai tahun 2020 progres fisik mencapai 67,74% dengan lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan sipil, badan jalan kereta api, pekerjaan retaining wall, pekerjaan track, pekerjaan jembatan overpass, underpass dan box culvert, pekerjaan persinyalan dan telekomunikasi serta pekerjaan stasiun lintas Makassar – Parepare antara Stasiun Mandai – Stasiun Mandalle.

Gambar 3.47 Progress Pekerjaan Wilayah Pangkep – Barru

3.2 PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI KELAIKAN PRASARANA PERKERETAAPIAN

Sertifikasi adalah proses untuk menjamin bahwa suatu sistem yang ada sesuai peraturan yang telah ditetapkan untuk menjamin keselamatan. Mengacu pada Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian bahwa prasarana perkeretaapian meliputi jalur kereta api, stasiun kereta api, dan fasilitas operasi kereta api agar kereta api dapat dioperasikan. Sertifikasi kelaikan prasarana perkeretaapian terdiri dari :

BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-37 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

A. Sertifikasi Kelaikan Jalur dan Bangunan Kereta Api Prasarana perkeretaapian yang dioperasikan wajib memenuhi persyaratan kelaikan teknis dan kelaikan operasional. Persyaratan kelaikan teknis meliputi persyaratan sistem dan persyaratan komponen sedangkan persyaratan kelaikan operasional merupakan persyaratan kemampuan prasarana perkeretaapian sesuai dengan rencana operasi perkeretaapian. 1) Sertifikat Sistem a) Prosedur Penertiban Sertifikat Terdapat beberapa proses yang harus dilaksanakan agar sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku dan akan dijelaskan pada bagan di bawah ini :

Gambar 3.48 Prosedur Penerbitan Sertifikat Kelaikan Prasarana Perkeretaapian

b) Pengujian jalur dan bangunan kereta api terdiri dari : (1) Uji Pertama • Uji rancang bangun tahap I yaitu memeriksa kesesuaian antara dokumen meliputi gambar teknis prasarana perkeretaapian yang telah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal, spesifikasi teknis prasarana perkeretaapian yang telah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal, gambar kerja (shop drawing) yang telah ditandatangani oleh pemohon, gambar hasil

3-38 BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

pelaksanaan (as built drawing) yang telah ditandatangani oleh pemohon, hasil pengujian komponen dari laboratorium dan/ atau lembaga independen dan terakreditasi serta dokumen teknis lain yang relevan; • Uji rancang bangun tahap II yaitu memeriksa kesesuaian antara as built drawing dengan kondisi fisik prasarana perkeretaapian; • Uji fungsi yaitu memastikan prasarana perkeretaapian dapat berfungsi sesuai dengan desain dan persyaratan teknis. (2) Uji Berkala Uji berkala dilakukan terhadap setiap prasarana yang telah dioperasikan dengan melakukan uji fungsi prasarana perkeretaapian. c) Sertifikat uji terdiri dari : (1) Sertifikasi Uji Pertama Sertifikat uji pertama diberikan untuk pekerjaan pembangunan prasarana perkeretaapian yang baru dibangun dan prasarana perkeretaapian yang mengalami perubahan spesifikasi teknis. Klasifikasi prasarana perkeretaapian yang diberikan sertifikat yaitu: • Jalan Rel : Sertifikasi mencakup jalan rel dan box culvert; • Jembatan : Sertifikasi mencakup jembatan baja, beton dan komposit; • Stasiun KA : Sertifikat mencakup semua kelas stasiun kereta api (stasiun besar, sedang, dan kecil). Pada tahun 2020 telah dilaksanakan sertifikasi kelaikan jalur dan bangunan kereta api yaitu 148 sertifikasi uji pertama. (2) Sertifikasi Uji Berkala Sertifikat uji berkala diberikan untuk prasarana jalur dan bangunan kereta api yang sudah dioperasikan selama 4 (empat) tahun. Pada tahun 2020 telah dilaksanakan sertifikasi uji berkala kereta api sebanyak 1 sertifikat.

BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-39 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

Gambar 3.49 Monitoring dan Evaluasi dalam rangka Proses Sertifikasi dan Pengukuran Lebar Jalan Rel di dalam Depo LRT Sumatera Selatan

2) Sertifikasi Komponen Komponen jalur dan bangunan kereta api wajib melalui proses sertifikasi sebelum digunakan di jalur kereta api. Sebelum penerbitan sertifikasi, proses pengujian harus dilakukan untuk memastikan kualitas komponen agar sesuai dengan persyaratan dan standar teknis. Komponen jalur dan bangunan kereta api yang perlu melalui proses sertifikasi sejauh ini adalah bantalan, sistem penambat dan komponen lainnya seperti flashbutt welding dan switch blade rolling device.

Gambar 3.50 Inspeksi Pabrikan Bantalan Polimer Produksi Darta Mckuadrat dan Pemilihan Benda Uji Bantalan Produksi PT Waskita Beton Precast Tbk dengan Sistem Penambat PT Pindad (Persero)

a) Prosedur Penerbitan Sertifikasi Sebelum penerbitan sertifikat perlu dilakukan pengujian. Tahapan pengujian komponen sebagai berikut : (1) Uji Rancang Bangun terdiri tahap satu adalah pemeriksaan kesesuaian dokumen teknis, dan tahap dua adalah pengujian di

3-40 BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

laboratorium independen yang terakreditasi seperti Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS); (2) Uji fungsi dilakukan untuk mengetahui performansi komponen di lintas salah satunya melalui pelaksanaan test track. Setelah pengujian dinyatakan lulus, sertifikat diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian. Sertifikat Uji Komponen berlaku selama 5 tahun dan harus diperpanjang. b) Penerbitan Sertifikat Komponen Sertikat yang telah diterbitkan pada tahun 2020 adalah 3 sertifikat yaitu sebagai berikut :

Tabel 3. 1 Realisasi Sertifikasi Komponen Tahun 2020

Lebar Jumlah No Pemohon Jenis Komponen Jalan Rel Sertifikat 1 PT Calvary Sertifikasi Bantalan Beton untuk Lebar Jalan Rel 1435 mm 1 Abadi 1435 MM Panjang 2440 MM Beban Gandar 25 Ton Produksi PT.Calvary Abadi dengan Sistem penambat PT. Pandrol Indonesia 2 PT Calvary Sertifikasi Bantalan Beton untuk Lebar Jalan Rel 1435 mm 1 Abadi 1435 MM Panjang 2740 MM Beban Gandar 25 Ton Produksi PT. Calvary Abadi dengan Sistem penambat PT. Pandrol Indonesia 3 PT Pandrol Sistem Penambat Pandrol E-Series Anti Theft untuk 1435 mm 1 Indonesia Lebar Jalan Rel 1435 mm (Direct Fastening System, Kategori C dan E) Produksi PT Pandrol Indonesia Sumber : Direktorat Prasarana Perkeretaapian, 2020

B. Sertifikasi Kelaikan Fasilitas Operasi Kereta Api Sertifikasi fasilitas operasi kereta api dimaksudkan untuk menjamin fasilitas operasi kereta api (peralatan persinyalan, telekomunikasi, dan pelistrikan) baik komponen, fasilitas operasi yang baru dibangun, maupun yang mengalami perubahan spesifikasi teknis dan fasilitas operasi yang telah dioperasikan, sesuai standar prasarana perkeretaapian serta memenuhi kelaikan teknis operasi dengan diterbitkannya sertifikat kelaikan fasilitas operasi kereta api. Sertifikat kelaikan fasilitas operasi kereta api terdiri dari sertifikat uji pertama dan sertifikat uji berkala.

BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-41 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

Gambar 3.51 Proses Penetapan Sertifikat Kelaikan Fasilitas Operasi Kereta Api

Sebelum mendapatkan sertifikat uji pertama ataupun sertifikat uji berkala, wajib dilakukan pengujian oleh Balai Pengujian Perkeretaapian atau Badan Hukum yang telah diakreditasi oleh Pemerintah. Apabila pada pengujian pertama masih terdapat temuan, maka akan dilakukan pengujian ulang oleh Balai Pengujian Perkeretaapian terhadap temuan/ rekomendasi yang telah ditindaklanjuti oleh pemohon. Sertifikat uji pertama diberikan untuk pekerjaan pembangunan prasarana perkeretaapian yang baru dibangun dan prasarana perkeretaapian yang mengalami perubahan spesifikasi teknis, sedangkan sertifikat uji berkala diberikan untuk prasarana perkeretaapian yang telah memiliki sertifikat uji pertama dengan jangka waktu setiap 4 (empat) tahun.

Pada tahun 2020, telah diterbitkan sertifikat fasilitas operasi kereta api sebanyak 194 (seratus sembilan puluh empat) sertifikat yang terdiri dari 131 (seratus tiga puluh satu) sertifikat uji pertama, 58 (lima puluh delapan) sertifikat uji berkala dan 5 (lima) sertfikasi komponen.

3.3 PELAKSANAAN PERAWATAN DAN PENGOPERASIAN PRASARANA PERKERETAAPIAN

Kegiatan Perawatan dan Pengoperasian Prasarana Perkeretaapian Milik Negara (IMO) terbagi menjadi 2 (dua) yaitu perawatan prasarana dan pengoperasian prasarana perkeretaapian : 1. Perawatan Prasarana sebagaimana dimaksud meliputi : a. Perawatan Jalur Kereta Api; b. Perawatan Jembatan; c. Perawatan Stasiun Kereta Api; dan d. Perawatan Fasilitas Operasi Kereta Api.

3-42 BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

2. Pengoperasian Prasarana Perkeretaapian dimaksud meliputi : a. Pengaturan dan Pengendalian Perjalanan Kereta Api; b. Pengoperasian Persinyalan, Telekomunikasi dan Instalasi Listrik Aliran Atas; c. Pengaturan Langsiran; d. Pemeriksaan dan Penjagaan Jalan Rel, Jembatan, Terowongan dan pintu perlintasan resmi dijaga. Bahwa dikarenakan Badan Usaha yang ditugaskan untuk melaksanakan perawatan prasarana perkeretaapian milik negara, atas dasar tersebut Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mengeluarkan Keputusan Menteri Nomor KP 264 Tahun 2019 tanggal 27 Desember 2019 tentang Penugasan Kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk melaksanakan Perawatan dan Pengoperasian Prasarana Perkeretaapian Milik Negara Tahun Anggaran 2020. Tindak lanjut atas Keputusan Menteri Perhubungan tersebut di atas Direktorat Jenderal Perkeretaapian cq Direktorat Prasarana dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) melaksanakan penandatangan Kontrak Perawatan dan Pengoperasian Prasarana Perkeretaapian Milik Negara (IMO) Tahun Anggaran 2020 pada tanggal 21 Januari 2020 yang ditandatangani oleh PPK Kantor Perawatan dan Pengoperasian Prasarana Perkeretaapian Milik Negara (IMO) dan Direktur Pengelola PrasaraKna PT Kereta Api Indonesia (Persero). Kegiatan Perawatan dan Pengoperasian Prasarana Perkeretaapian Milik Negara (IMO) Tahun Anggaran 2020 dilaksanakan dengan nilai kontrak sebesar Rp1.500.000.000.000 (Satu Triliun Lima Ratus Miliar Rupiah) termasuk PPN 10% (sepuluh perseratus) yang bersumber dari APBN Tahun 2019 untuk jangka waktu pelaksanaan dimulai dari awal kontrak sampai dengan akhir tahun anggaran 2020.

Selanjutnya karena refocusing dana anggaran COVID-19, sehingga pada addendum 1 kontrak Perawatan dan Pengoperasian Prasarana Perkeretaapian Milik Negara (IMO) Tahun Anggaran 2020 nilai kontrak yang awalnya sebesar Rp. 1.500.000.000.000 (Satu Triliun Lima Ratus Miliar Rupiah) berkurang menjadi Rp. 800.000.000.000 (Delapan Ratus Miliar Rupiah). Bahwa sesuai dengan addendum 2 kontrak Perawatan dan Pengoperasian Prasarana Perkeretaapian Milik Negara (IMO) Tahun Anggaran 2020 Nomor 01/KTR-SP4KA/IMO/I/2020, Nomor KL.701/I/3/KA-2020 tanggal 30 November 2020, disampaikan rincian kontrak sebagai berikut :

BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-43 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN

Tabel 3. 2 Kontrak Perawatan dan Pengoperasian Prasarana Perkeretaapian Milik Negara (IMO) Tahun Anggaran 2020

KONTRAK IMO NO URAIAN KODE TA 2020 (1) (2) (3) (4) A BIAYA PERAWATAN PRASARANA (IM) 1 Biaya Perawatan Jalan Rel BPJR 41.143.829.530 2 Biaya Perawatan Jembatan BPJB 10.847.104.636 3 Biaya Perawatan Sinyal, Telekomunikasi dan BPSTL 3.578.093.000 LAA 4 Biaya Langsung Tetap Perawatan Prasarana BLTp a. Biaya BBM Mekanik Tetap BBMT b. Biaya Personil Perawatan Prasarana BPRP 223.826.608.020 5 Biaya Tidak Langsung Tetap Perawatan BTLTp Prasarana a. Biaya Umum Perawatan Prasarana b. Biaya Perawatan Fasilitas c. Biaya Personil Perencanaan dan 26.621.125.815 Pengawasan TOTAL BIAYA IM 306.016.761.001 B BIAYA PENGOPERASIAN PRASARANA (IO) 1 Biaya Langsung Tetap Pengoperasian BLTo 215.873.137.637 Prasarana 2 Biaya Tidak Langsung Tetap Pengoperasian BTLTo 139.267.126.156 Prasarana TOTAL BIAYA IO 355.140.263.793 TOTAL BIAYA IMO 661.157.024.794 KEUNTUNGAN 10% 66.115.702.479 BIAYA TERMASUK KEUNTUNGAN 727.272.727.273 PPN 10% 72.727.272.727 NILAI BIAYA IMO TA. 2020 800.000.000.000 Sumber : Direktorat Prasarana Perkeretaapian, 2020

3-44 BAB 3 PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN

2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

BAB 4 PENGELOLAAN SARANA PERKERETAAPIAN

4.1 PENGELOLAAN SARANA PERKERETAAPIAN MILIK NEGARA

A. Pengadaan Sarana Perkeretaapian Milik Negara

Pada tahun 2020, terdapat kegiatan lanjutan pengadaan sarana pekrerteaapian milik negara yaitu revitalisasi Kereta Rel Listrik KfW sebanyak 10 trainset @ 4 unit (kontrak tahun jamak 2018-2020). Namun pekerjaan tersebut tertunda penyelesaiannya akibat adanya penghematan anggaran dalam rangka penanganan pandemi COVID-19, sehingga dari semula 40 unit ditargetkan selesai pada tahun 2020 namun hanya dapat terselesaikan sebanyak 12 unit dan sisanya diselesaikan pada tahun berikutnya. Adapun 12 unit Kereta Rel Listrik KfW yang sudah selesai tahun 2020 digunakan untuk lintas Yogyakarta – Klaten.

Gambar 4.1 Revitalisasi KRL KfW 10 Train Set

Gambar 4.2 Uji Coba KRL KfW

B. Pengoperasian Sarana Perkeretaapian Milik Negara

Pengoperasian Sarana Milik Negara dilaksanakan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Perkeretaapian dalam pelaksanaan pengendalian dan pengawasan serta untuk mendukung kegiatan pembangunan perkeretaapian yang dilaksanakan. Pada tahun 2020 telah dilaksanakan

BAB 4 PENGELOLAAN SARANA PERKERETAAPIAN 4-1 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

pengoperasian sarana milik negara sepanjang 6.545,16 Km tempuh dengan rincian sebagai berikut:

1. Pengoperasian Kereta Inspeksi Kelud dengan nomor identitas sarana SI 3 16 01 – 02 pada tanggal 18 Januari 2020 untuk lintas Tanahabang – Serang – Cipinang (225 Km tempuh). 2. Pengoperasian Kereta Ukur Galunggung dengan nomor identitas sarana SU 3 16 01 pada tanggal 24 – 29 Februari 2020 untuk lintas Daop 4 Semarang, Daop 8 Surabaya dan Daop 9 Jember (2.568 Km tempuh). 3. Pengoperasian Kereta Ukur Ciremai dengan nomor identitas sarana SU 3 14 01 pada tanggal 09 – 14 Maret 2020 untuk lintas Daop 2 Bandung, Daop 3 Cirebon, Daop 5 Purwokerto dan Daop 7 Madiun (2.386,164 Km tempuh). 4. Pengoperasian Kereta Inspeksi Kelud dengan nomor identitas sarana SI 3 16 01 – 02 pada tanggal 7 – 9 Oktober 2020 untuk lintas Jakarta – Solo – Madiun – Solo – Jakarta (1.366 Km tempuh).

Gambar 4.3 Pengoperasian Kereta Ukur (kiri) dan Kereta Inpeksi (kanan)

C. Pembinaan dan Pengawasan Sarana Perkeretaapian Milik Negara Pembinaan dan pengawasan sarana perkeretaapian milik negara merupakan kegiatan pengelolaan yang meliputi pengaturan, pengendalian dan pemantauan termasuk pengumpulan bahan informasi tentang pengadaan, pengoperasian serta perawatan sarana perkeretaapian milik negara. Sarana perkeretaapian milik negara yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian terdiri dari:

Tabel 4.1 Sarana Perkeretaapian Milik Negara

No Jenis Aset Tahun Pengadaan Lokasi Penempatan Unit

1 Lokomotif Diesel Hidrolik 2010-2011 PT. INKA Madiun 3 Depo Kereta Cipinang Depo Lokomotif Tanahabang

4-2 BAB 4 PENGELOLAAN SARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

No Jenis Aset Tahun Pengadaan Lokasi Penempatan Unit

2012-2013 Sumatera Utara 2 Lampung 2 Gerbong Datar 2009 Gudang Peti Kemas Gedebage 9 2012 10 2015 Gudang Prasarana Kroya 30 Sumatera Utara Lampung 2014 Gudang Prasarana Pekalongan 8 3 Gerbong Datar Terbuka 2009 Depo Kereta Cipinang 9 2012 10 2015 Sumatera Utara 20 Lampung 4 Kereta Inspeksi 2009 Gudang Jatibarang 1 2011 BTP Wil. Sumut 1 2015-2016 Gudang Peti Kemas Gedebage 4 Depo Kereta Cipinang 2016-2017 Sulawesi Selatan 2 5 Kereta Ukur 2012-2013 Gudang Jatibarang 1 2015-2016 Depo Kereta Cipinang 1 2016-2017 Sulawesi Selatan 2 Sumatera Utara 2017-2018 Madiun 1 6 Kereta Kedinasan 2009 PT. INKA Madiun 2 2010 1 2011 2 2015 1 7 Kereta Penolong 2015 Sulawesi Selatan 1 8 TMC 2009 LRT Palembang 1 2011 Depok 1 2015 Sulawesi Selatan 1 9 Crane 2005 Solo 6 Bandung 2017 Medan 3 10 Lori Inspeksi 2015 Gudang Peti Kemas Gedebage 5 BTP Wil. Jatim BTP Wil. Jateng BTP Wil. Sumut BTP Wil. Sumsel 11 MTT 2014 Sumatera Selatan 7 Gudang Prasarana Jatibarang Sumatera Utara

BAB 4 PENGELOLAAN SARANA PERKERETAAPIAN 4-3 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

No Jenis Aset Tahun Pengadaan Lokasi Penempatan Unit

Gudang Prasarana Jatibarang Sumatera Utara 2016 Sumatera Utara 2 Sulawesi Selatan 2017 Sumatera Selatan 2 2017-2018 Sulawesi Selatan 2 12 Excavator 2012 Workshop Balai Perawatan 3 Gudang Prasarana Payakabung 2013 Workshop Balai Perawatan 2 13 Bridge Inspection Car 2014 Workshop Balai Perawatan 1 14 Road Working Vehicle Car 2014 LRT Palembang 2 Workshop Balai Perawatan Jumlah 159 Sumber: Direktorat Sarana Perkeretaapian, 2020

Pada tahun 2020, telah dilakukan kegiatan pembinaan dan pengawasan sarana perkeretaapian milik negara sebanyak 47 kegiatan, diantaranya: 1. Melaksanakan verifikasi penggunaan MTT milik negara tahun 2019 dan pemeriksaan bersama MTT milik negara pada tanggal 20 s.d 24 Januari 2020 di Solo dan Kebumen – Jawa Tengah; 2. Melakukan verifikasi penggunaan MTT milik negara tahun 2019, pembahasan perpanjangan penggunaan MTT milik negara oleh BTP Jawa bagian Barat tahun 2020 dan pengecekan MTT milik negara Jawa Barat pada tanggal 27 s.d 29 Januari 2020; 3. Melaksanakan pemeriksaan bersama sebelum penggunaan 10 unit gerbong terbuka milik negara pada tanggal 28 s.d 29 Januari 2020 di Depo Cipinang; 4. Melakukan pemeriksaan bersama 1 (satu) set railway crane milik negara sebelum penggunaan oleh PT KAI (Persero) tanggal 31 Januari 2020 s.d 1 Februari 2020 di Bandung – Jawa Barat; 5. Melaksanakan pengawasan pengoperasian kereta ukur milik negara untuk pengujian sertifikasi prasarana perkeretaapian pada tanggal 09 s.d 12 Maret 2020 di Daop 2, Daop 3, Daop 5 dan Daop 7.

4-4 BAB 4 PENGELOLAAN SARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 4.4 Kereta Penolong Gambar 4.5 Track Motor Car

Gambar 4.6 Railway Crane Gambar 4.7 Lori Inspeksi

Gambar 4.8 Multi Tie Tamper Gambar 4.9 Excavator

Gambar 4.10 Bridge Inspection Car Gambar 4.11 Road Working Vehicle Car

BAB 4 PENGELOLAAN SARANA PERKERETAAPIAN 4-5 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

4.2 PENGEMBANGAN DAN PENGAWASAN SARANA PERKERETAAPIAN

A. Monitoring Pelaksanaan Peraturan Menteri terhadap Standar Spesifikasi Teknis dan Pengawasan Sarana Perkeretaapian.

Kegiatan monitoring standar spesifikasi teknis sarana merupakan kegiatan rutin Direktorat Sarana Perkeretaapian yang bertujuan untuk mengetahui terpenuhinya standar spesifikasi teknis sarana perkeretaapian sesuai dengan Peraturan Menteri. Pada tahun 2020 telah dilakukan berapa kegiatan monitoring dan pembahasan, diantaranya sebagai berikut:

1. Pembahasan spesifikasi teknis sarana milik negara. 2. Pembahasan spesifikasi teknis peralatan khusus LRT Sumatera Selatan. 3. Pembahasan spesifikasi teknis rekayasa sarana milik PT. KAI. 4. Kegiatan uji rancang bangun KRDE BIAS “M”. 5. Pembahasan desain sarana Makassar – Parepare.

Selain itu, juga dilaksanakan kegiatan pengawasan tempat pemeriksaan dan perawatan sarana yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tempat perawatan (Depo/Balai yasa) sarana perkeretaapian telah memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 18 Tahun 2019 tentang Standar Tempat dan Peralatan Perawatan Sarana Perkeretaapian serta menilai kegiatan pemeriksaan dan perawatan telah dilakukan sesuai SOP yang telah ditetapkan sehingga dapat menghasilkan kualitas sarana perkeretaapian yang siap operasi.

Pada tahun 2020 telah dilakukan beberapa kegiatan pengawasan depo/balai yasa, diantaranya sebagai berikut :

1) Persiapan pengoperasian Depo Pulobrayan. 2) Pemantauan stabling dan tempat perawatan sementara KRL Yogyakarta - Solo. 3) Pemantauan pelaksanaan protokol COVID-19 dalam perawatan sarana. 4) Pengawasan APMS Bandara Soekarno Hatta. 5) Pembahasan rencana pembangunan Depo LRT Jabodebek dan Makassar – Parepare.

4-6 BAB 4 PENGELOLAAN SARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 4.12 Peninjauan Dimensi Jalur Perawatan dan Tata Letak Fasilitas Perawatan Depo Pulobrayan

Gambar 4.13 Bimbingan Teknis Pembangunan Depo LRT Jabodebek dan Depo Makasar – Parepare

B. Kegiatan Ramp Check Sarana Kereta Api Pada Penyelenggaran Angkutan Lebaran, Natal Dan Tahun Baru

Kegiatan ramp check kelaikan sarana merupakan bagian dari kegiatan pengawasan sarana perkeretaapian yang dilakukan pada momen khusus yaitu jelang angkutan Lebaran dan angkutan Nataru (Natal dan Tahun Baru) yang bertujuan untuk mengetahui kesiapan dan kelaikan sarana perkeretaapian sebelum digunakan untuk angkutan Lebaran dan Nataru untuk mendukung keselamatan perjalanan kereta api. Pada tahun 2020, dikarenakan kondisi pandemi COVID-19 dan terdapat penghematan anggaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian, maka kegiatan ramp check tahun 2020 tidak dilakukan di seluruh wilayah operasi sarana perkeretaapian.

Gambar 4.14 Pelaksanaan Ramp Check di Lokomotif

BAB 4 PENGELOLAAN SARANA PERKERETAAPIAN 4-7 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 4.15 Pelaksanaan Ramp Check di Kereta

Kegiatan rampcheck yang dilaksanakan pada tahun 2020 sebagai berikut:

1. Ramp Check Angkutan Lebaran Kegiatan ramp check angkutan Lebaran tahun 2020 dilaksanakan di wilayah DAOP 8 Surabaya, DAOP 6 Yogyakarta dan DAOP 2 Bandung dengan jumlah sarana kereta api yang telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 636 unit sarana.

2. Ramp Check Angkutan Natal dan Tahun Baru Kegiatan ramp check angkutan Natal dan Tahun Baru dilaksanakan di wilayah DAOP 6 Yogyakarta, Daop 2 Bandung dan DAOP 1 Jakarta dengan jumlah sarana kereta api yang telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 680 unit sarana.

4.3 KELAIKAN SARANA PERKERETAAPIAN

Terwujudnya kelaikan operasional sarana perkeretaapian merupakan hal yang pokok sehingga Pemerintah menetapkan standar, pedoman dan ketentuan yang dituangkan dalam peraturan dan perundang-undangan yang wajib dipatuhi dan harus dilaksanakan oleh operator (badan usaha penyelenggara sarana perkeretaapian). Pemerintah mempunyai kewajiban untuk melakukan pembinaan, pengawasan, termasuk pelaksanaan pengujian dan sertifikasi kelaikan terhadap sarana perkeretaapian yang akan dioperasikan.

4-8 BAB 4 PENGELOLAAN SARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

A. Pengujian dan Sertifikasi Kelaikan Sarana Perkeretaapian

Sertifikasi kelaikan sarana perkeretaapian sebagai upaya regulator untuk menjamin keselamatan perjalanan kereta api. Hasil kegiatan sertifikasi kelaikan sarana perkeretaapian dilakukan berdasarkan surat permohonan oleh masing-masing badan usaha penyelenggara sarana perkeretaapian. Pada tahun 2020, telah dilakukan pengujian dan sertifikasi kelaikan sarana perkeretaapian di wilayah Jawa dan Sumatera dengan rincian sebagaimana pada tabel berikut.

Tabel 4.2 Rekapitulasi Pengujian dan Sertifikasi Sarana Wilayah Jawa Tahun 2020

JUMLAH SARANA JUMLAH YANG SUDAH JUMLAH SARANA JUMLAH YANG BELUM SARANA JUMLAH USULAN YANG TIDAK LULUS PENDING JUMLAH SERTIFIKAT JUMLAH DIUJI YANG LULUS UJI DIUJI UJI SARANA UJI UJI UJI UJI UJI UJI UJI UJI UJI UJI UJI UJI UJI UJI PEMILIK JENIS PERTAMA BERKALA PERTAMA BERKALA PERTAMA BERKALA PERTAMA BERKALA PERTAMA BERKALA PERTAMA BERKALA PERTAMA BERKALA LOKOMOTIF 246 0 84 0 81 0 81 0 0 0 3 0 0 0 81 KRD 74 0 18 0 18 0 18 0 0 0 0 0 0 0 18 LRT 24 24 0 0 0 0 0 0 0 24 0 0 0 0 0 PT KAI 1 KERETA 1831 0 110 0 99 0 99 0 0 0 11 0 0 0 99 GERBONG 2337 0 54 0 52 0 52 0 0 0 2 0 0 0 52 PERALATAN KHUSUS 119 2 15 2 15 2 15 0 0 0 0 0 0 2 15 JUMLAH PT KAI 4631 26 281 2 265 2 265 0 0 24 16 0 0 2 265 2 PT KCI KRL 1050 144 1008 120 980 144 980 0 0 0 0 0 28 144 980 3 PT RAILINK KRL 60 0 60 0 60 0 60 0 0 0 0 0 0 0 60 4 PT LRT JAKARTA LRT 16 0 16 0 16 0 16 0 0 0 0 0 0 0 16 5 PT AP II APMS 12 0 12 0 12 0 12 0 0 0 0 0 0 0 12 MRT 96 96 0 96 0 96 0 0 0 0 0 0 0 96 0 PT MRT JAKARTA 6 PERALATAN KHUSUS 3 0 3 0 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 3 JUMLAH PT MRT 99 96 3 96 3 96 3 0 0 0 0 0 0 96 3 LOKOMOTIF 3 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 KERETA 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 DJKA GERBONG 56 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 PERALATAN KHUSUS 42 0 6 0 6 0 6 0 0 0 0 0 0 0 6 KRL 40 0 12 0 12 0 12 0 0 0 0 0 0 0 12 JUMLAH DJKA 142 0 20 0 20 0 20 0 0 0 0 0 0 0 20 JUMLAH SELURUH SARANA 6010 266 1400 218 1356 242 1356 0 0 24 16 0 28 242 1356 1666 1574 1598 0 40 28 1598 Sumber: Direktorat Sarana Perkeretaapian, 2020

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 1.666 usulan sarana perkeretaapian, telah dilakukan pengujian oleh Balai Pengujian Perkeretaapian sebanyak 1.574 unit, jumlah sarana yang lulus uji 1.598 unit, tertunda 40 unit, dan sebanyak 28 unit sarana yang belum di uji. Oleh karena itu sertifikat kelaikan sarana perkeretaapian yang diterbitkan oleh Direktorat Sarana Perkeretaapian di wilayah Jawa periode Januari s.d. Desember 2020 sejumlah 1.598 sertifikat.

BAB 4 PENGELOLAAN SARANA PERKERETAAPIAN 4-9 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Tabel 4.3 Pengujian Kelaikan Sarana Wilayah Sumatera Tahun 2020

Sumber: Direktorat Sarana Perkeretaapian, 2020

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 2.414 usulan sarana perkeretaapian, telah dilakukan pengujian Balai Pengujian Perkeretaapian sebanyak 1.001 unit, jumlah sarana yang lulus uji 1.001 unit, dan sebanyak 29 unit sarana yang belum di uji. Oleh karena itu sertifikat kelaikan sarana perkeretaapian yang diterbitkan oleh Direktorat Sarana Perkeretaapian di wilayah Sumatera periode Januari s.d. Desember 2020 sejumlah 1.001 sertifikat.

B. Pembinaan dan Pengawasan Kelaikan Sarana Perkeretaapian

Dalam pelaksanaan pengujian dan sertifikasi kelaikan sarana perkeretaapian juga dilaksanakan kegiatan supervisi sebagai upaya membimbing, mengawasi dan membina kegiatan yang berkaitan dengan kelaikan sarana perkeretaapian baik kepada pihak Balai Pengujian Perkeretaapian maupun pihak Badan Usaha Penyelenggara Sarana Perkeretaapian.

Kegiatan supervisi kelaikan sarana perkeretaapian dilaksanakan di daerah operasi maupun divisi regional serta lokasi lain yang mengoperasikan sarana perkeretaapian. Selain itu, kegiatan supervisi juga bertujuan untuk mengumpulkan data-data di lapangan yang terkait dengan kelaikan sarana perkeretaapian diantaranya:

1. Data armada; 2. SOP pengujian, perawatan dan pengoperasian; 3. Fasilitas dan peralatan pengujian, perawatan dan pengoperasian; 4. Program dan realisasi perawatan dan pengoperasian; 5. Check sheet perawatan.

4-10 BAB 4 PENGELOLAAN SARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

4.4 PERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN MILIK NEGARA

Perawatan (maintenance) adalah serangkaian aktivitas untuk menjaga fasilitas dan peralatan agar senantiasa dalam keadaan siap operasi untuk melaksanakan produksi secara efektif dan efisien sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan berdasarkan manual instruction perawatan. Perawatan secara umum berfungsi untuk memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan peralatan produksi yang ada serta mengusahakan agar sarana tersebut selalu dalam keadaan optimal dan siap operasi.

Perawatan Sarana Perkeretaapian Milik Negara dilaksanakan di tempat perawatan yang tersebar di 3 wilayah, yaitu Pulau Jawa, Pulau Sumatera dan Pulau Sulawesi. Dari 3 wilayah tersebut masih terbagi lagi menjadi 23 lokasi perawatan. Penempatan Sarana Perkeretaapian Milik Negara berada di lokasi Gudang Prasarana Perkeretaapian yang dikelola oleh Balai Teknik Perkeretaapian dan Depo yang dikelola oleh PT. KAI (Persero).

Tabel 4.4 Lokasi Perawatan Sarana dan Jenis Sarana

No Lokasi Perawatan Jenis Sarana Jumlah

1 Depo Mekanik Tebing tinggi MTT Duomatic 09-32 CSM 1 unit MTT Unimat Compact 08-275/3S 1 unit

Gerbong Terbuka 10 unit

Gerbong Datar 10 unit

2 Depo Kereta Medan MTT Harsco Mark IV 1 unit

3 Balai Yasa Pulubrayan Lokomotif CC 300 1 unit Kereta Inspeksi 1 unit

Kereta Ukur 1 unit

Railway Crane Set 1 unit

Gerbong Datar Crane 1 unit

Kereta Penolong Crane 1 unit

4 Kantor BTP Wilayah Sumatera Bagian Lori Inspeksi 1 unit Utara

5 Gudang BTP Wilayah Sumatera Bagian Excavator Geismar KGT-V 1 unit Selatan MTT Single Sleeper 09-16 CSM 1 unit

MTT Duomatic 09-32 CSM 2 unit

Forklift Dossan 2 unit

BAB 4 PENGELOLAAN SARANA PERKERETAAPIAN 4-11 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

No Lokasi Perawatan Jenis Sarana Jumlah

6 Depo LRT Palembang Track Motor Car 1 unit Lori Inspeksi 1 unit

Road Working Vehicle 1 unit

7 Depo Tanjungkarang Lokomotif CC 300 1 unit

8 Depo Rejosari Gerbong Datar 10 unit Gerbong Terbuka 10 unit

9 Gudang Prasarana Parung Panjang Movable Crane Tadano 1 unit

10 Depo KRL Depok Track Motor Car 1 unit

11 Depo Tanah Abang Lokomotif CC 300 1 unit

12 Depo Cipinang Lokomotif CC 300 1 unit Kereta Inspeksi 2 unit

Kereta Ukur 1 unit

Gerbong Terbuka 19 unit

13 TPK Gedebage Kereta Inspeksi 2 unit Lori Inspeksi 1 unit

Gerbong Datar 19 unit

14 Depo Lokomotif Bandung Railway Crane Set 1 unit Gerbong Datar Crane 1 unit

Kereta Penolong Crane 1 unit

15 Gudang Prasarana Jatibarang Kereta Inspeksi 1 unit Kereta Ukur 1 unit

Movable Crane Tadano 1 unit

MTT Single Sleeper 09-16 CSM 1 unit

MTT Duomatic 09-32 CSM 1 unit

MTT Unimat Compact 08-275/3S 1 unit

16 Gudang Prasarana Kroya Gerbong Datar 10 unit

17 Gudang Prasarana Pekalongan Movable Crane Tadano 1 unit Gerbong Datar 8 unit

Forklift Dossan 2 unit

18 Stasiun Kadipiro, Solo Lori Inspeksi 1 unit

19 Depo Lokomotif Solo Balapan Railway Crane Set 1 unit Gerbong Datar Crane 1 unit

4-12 BAB 4 PENGELOLAAN SARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

No Lokasi Perawatan Jenis Sarana Jumlah Kereta Penolong Crane 1 unit

20 Workshop Ngrombo Bridge Inspection Car 1 unit Excavator Geismar KGT-V 2 unit

Excavator Vaia Car 2 unit

Road Working Vehicle Car 1 unit

MTT Single Sleeper 09-16 CSM 1 unit

21 PT. INKA Madiun Lokomotif CC 300 1 unit Kereta Kedinasan 1 unit

Fudika 1 unit

22 Gudang Prasarana Bangil Moveable Crane Tadano 1 unit Lori Inspeksi 1 unit

Forklift Dossan 2 unit

23 Gudang Prasarana Kereta Api Baru Kereta Inspeksi 2 unit Kereta Ukur 1 unit

Track Motor Car 1 unit

MTT Matisa 2 unit

MTT Harsco Mark IV 1 unit

Kereta Penolong 1 unit

Sumber: Balai Perawatan Perkeretaapian, 2020

Gambar 4.16 Workshop Ngrombo, Balai Perawatan Perkeretaapian

Pada tahun 2020, telah dilaksanakan perawatan terhadap sarana perkeretaapian milik negara dengan jumlah total 169 unit. Dalam pelaksanaannya perawatan dilakukan dengan berpedoman pada peraturan yang berlaku, manual maintenance / manual instruction, manual operation, part catalogue dan riwayat pelaksanaan perawatan pada tahun anggaran sebelumnya. Sampai dengan tahun 2020, Balai Perawatan Perkeretaapian belum dapat melaksanakan perawatan terhadap sarana perkeretaapian

BAB 4 PENGELOLAAN SARANA PERKERETAAPIAN 4-13 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN milik negara secara mandiri, hal tersebut dikarenakan faktor keterbatasan sumber daya manusia, fasilitas peralatan dan tempat perawatan.

Berikut merupakan kegiatan perawatan sarana perkeretaapian milik negara yang dilaksanakan secara kontraktual pada tahun 2020:

Tabel 4.5 Kegiatan Perawatan Sarana Milik Negara Tahun 2020

Pekerjaan Nomor Kontrak Tanggal Kontrak

Perawatan Sarana Milik Negara Track Motor 01/KONT-TMC/BPW/I/2020 27 Januari 2020 Car (3 Unit) Perawatan Forklift Kapasitas Angkat 5 ton (6 02/KONT- 27 Januari 2020 Unit) FORKLIFT/BPW/I/2020 Perawatan Peralatan Khusus Multi Tie Tamper 03/KONT-MTT/BPW/I/2020 27 Januari 2020 (13 Unit) Perawatan Telescopic Railway Crane (3 Set); 04/KONT-TRC/BPW/I/2020 27 Januari 2020 Perawatan Movable Crane Tadano (4 Unit) 05/KONT-MCT/BPW/I/2020 27 Januari 2020 Perawatan Sarana Milik Negara Kereta 05/KONT-KBS/BPW/I/2020 27 Januari 2020 Berpenggerak Sendiri (12 Unit) Perawatan Sarana Milik Negara Lokomotif CC 07/KONT- 27 Januari 2020 300 (5 Unit) LOKO/BPW/I/2020 Perawatan Sarana Milik Negara Tidak 08/KONT-TB/BPW/I/2020 27 Januari 2020 Berpenggerak (104 Unit) Perawatan Sarana Pendukung (8 Unit) 09/KONT-SP/BPW/II/2020 3 Februari 2020 Perawatan Lori Inspeksi (5 Unit) 10/KONT- 14 Februari 2020 LORI/BPW/II/2020 Sumber: Balai Perawatan Perkeretaapian, 2020

Kegiatan perawatan tersebut merupakan kegiatan satu tahun (single year contract), namun dikarenakan adanya penghematan anggaran untuk percepatan penanganan Pandemi COVID-19 maka beberapa kegiatan perawatan dilakukan perpanjangan waktu penyelesaian yaitu dengan skema kontrak tahun jamak tahun 2020-2021.

Kegiatan perawatan juga dilakukan pada peralatan pengujian sarana. Perawatan dan kalibrasi dilakukan terhadap fasilitas uji dinamis perkeretaapian, alat bogie load test, dan spring load test. Bogie load test dan spring load test yang dilakukan perawatan dan kalibrasi berada di Balai Yasa Tegal dan Balai Yasa Pulu Brayan, sedangkan sarana perkeretaapian fasilitas uji dinamis perkeretaapian (FUDIKA) berada di PT. INKA, Madiun. Direktorat Sarana Perkeretaapian melakukan monitoring terhadap pelaksanaan pekerjaan tersebut.

4-14 BAB 4 PENGELOLAAN SARANA PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 4.17 Kegiatan Monitoring dan Kalibrasi Peralatan Pengujian Sarana Perkeretaapian

4.5 PENYUSUNAN NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA SARANA PERKERETAAPIAN

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Perkeretaapian, perlu dilakukan penyusunan dan reviu terhadap norma, standar prosedur dan kriteria teknis termasuk bidang sarana perkeretaapian. Pada tahun 2020, telah dilaksanakan penyusunan Peraturan Menteri Perhubungan nomor 60 tahun 2020 tentang Pengawasan Prasarana dan Sarana Perkeretaapian Berbasis Teknologi Informasi. Selain itu juga terdapat rancangan Peraturan Menteri yang masih dalam tahap pembahasan yaitu terkait standar tata cara rancang bangun dan rekayasa sarana perkeretaapian yang diharapkan dapat selesai pada tahun 2021.

BAB 4 PENGELOLAAN SARANA PERKERETAAPIAN 4-15

2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API

5.1 PENYELENGGARAAN PUBLIC SERVICE OBLIGATION (PSO)

Dalam rangka menyediakan tarif kereta api kelas ekonomi yang murah dan terjangkau kepada masyarakat, Pemerintah telah memberikan subsidi kepada pengguna jasa kereta api kelas ekonomi dalam bentuk kewajiban pelayanan publik atau Public Service Obligation (PSO) dengan tarif yang ditetapkan oleh Pemerintah. Pelaksanaan PSO (Public Service Obligation) tersebut berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian pasal 153 ayat (1) bahwa “Untuk pelayanan kereta api kelas ekonomi, dalam hal tarif angkutan kereta ekonomi ditetapkan Pemerintah atau Pemerintah Daerah lebih rendah dari pada tarif yang dihitung oleh penyelenggara sarana perkeretaapian berdasarkan pedoman yang ditetapkan Pemerintah, selisihnya menjadi tanggung jawab Pemerintah atau Pemerintah Daerah dalam bentuk kewajiban pelayanan publik”.

Pada tanggal 31 Desember 2019 telah dilakukan penandatangan kontrak antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dengan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik (Public Service Obligation/PSO) Bidang Angkutan Kereta Api Pelayanan Kelas Ekonomi Tahun 2020. Alokasi PSO tahun 2020 sebagaimana ditetapkan pada kontrak senilai Rp2.519,15 milyar yang terdiri dari pelayanan kereta api antar kota dan kereta api perkotaan. Untuk pelayanan kereta api antar kota mencakup Kereta Api Ekonomi Jarak Jauh, Kereta Api Ekonomi Jarak Sedang dan Kereta Api Lebaran. Sedangkan pelayanan kereta api perkotaan terdiri dari Kereta Api Ekonomi Jarak Dekat, KRD Ekonomi dan KRL.

Tabel 5.1 Alokasi PSO Tahun 2016 – 2020 Sesuai Kontrak PSO

Tahun Kontrak (Milyar) Persentase Peningkatan/Penurunan 2016 1.827,38 21,24 % 2017 2.094,10 14,60 % 2018 2.390,71 14,16 % 2019 2.321,44 -2,90 % 2020 2.519,15 8,51 % Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2020

BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-1 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Dalam pelaksanaan PSO tahun 2020, terdapat pandemi COVID-19 dan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mempengaruhi frekuensi perjalanan dan realisasi angkutan kereta api sehingga terdampak pada biaya operasional kereta api. Selain itu, terdapat penambahan lintas pelayanan baru yaitu kereta api Bandara Internasional Adi Sumarmo (BIAS) serta perpanjangan lintas pelayanan kereta api Siliwangi dari semula Sukabumi – Cianjur – Ciranjang menjadi Sukabumi – Cianjur – Ciranjang – Cipatat. Hal-hal tersebut menyebabkan perlunya dilakukan addendum terhadap kontrak penyelenggaraan PSO bidang angkutan kereta api kelas ekonomi tahun 2020 yaitu pada tanggal 19 November 2020 dengan kontrak nomor: HK.201/B.747/DJKA/2020 dan nomor: KL.701/XI/18/KA-2020 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik (Public Service Obligation/PSO) Bidang Angkutan Kereta Api Pelayanan Kelas Ekonomi Tahun 2020 antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian dengan PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

Pelaksanaan PSO untuk kereta api ekonomi tahun 2020 meliputi lintas pelayanan jarak jauh sebanyak 3 lintas, jarak sedang sebanyak 10 lintas, jarak dekat sebanyak 26 lintas, KRD sebanyak 12 lintas, KRL sebanyak 12 lintas dan kereta api pada masa angkutan Lebaran sebanyak 2 lintas dengan target jumlah penumpang sebanyak 194.293.987 penumpang. Rincian pelayanan PSO pada masing-masing pelayanan sebagai berikut:

Tabel 5.2 Pelayanan Kereta Api Antar Kota dan Perkotaan

No Pelayanan Nama KA Relasi 1 Jarak Jauh 1) Kahuripan 1) Blitar – Kiaracondong 2) Bengawan 2) Purwosari – Pasarsenen 3) Sri Tanjung 3) Lempuyangan – Ketapang 2 Jarak Sedang 1) Serayu 1) Purwokerto – Kroya – Pasarsenen 2) Kutojaya Selatan 2) Kutoarjo – Kiaracondong 3) Tawang Alun 3) Malangkotalama – Bangil – Ketapang 4) Rajabasa 4) Kertapati – Tanjungkarang 5) Bukit Selero 5) Kertapati – Lubuklinggau 6) Putri Deli 6) Tanjungbalai – Medan 7) Tegal Ekspress 7) Tegal – Pasarsenen 8) Maharani 8) Surabaya Pasarturi – Semarangponcol 9) Probowangi 9) Ketapang – Probolinggo – 10) Kuala Stabas Surabayagubeng 10) Baturaja – Tanjungkarang 3 Jarak Dekat 1) Merak Jaya 1) Merak – Rangkasbitung 2) Jatilihur 2) Cikampek – Tanjungpriok 3) Cilamaya 3) Purwakarta – Tanjungpriok 4) Walahar Ekspress 4) Tanjungpriok – Purwakarta 5) Eko Lokal/Cibatuan 5) Purwakarta – Cibatu 6) BD Raya Eko 6) Kiaracondong – Cicalengka 7) BD Raya Eko 7) Padalarang – Cibatu 8) BD Raya Eko 8) Cicalengka – Purwakarta 9) BD Raya Eko 9) Bandung – Padalarang

5-2 BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

No Pelayanan Nama KA Relasi 10) BD Raya Eko 10) Kiaracondong – Padalarang 11) BD Raya Eko 11) Purwakarta – Kiaracondong 12) BD Raya Eko 12) Cibatu – Bandung 13) BD Raya Eko 13) Kiaracondong – Cibatu 14) BD Raya Eko 14) Cicalengka – Padalarang 15) Penataran 15) Surabayakota – Malang – Blitar 16) Penataran 16) Blitar – Surabayagubeng 17) Tumapel 17) Surabayagubeng – Malang 18) Dhoho 18) Blitar – Kertosono – Surabayakota 19) Tumapel 19) Malang – Surabayakota 20) Ekonomi Lokal 20) Sidoardjo – Sby Ps. Turi – Bojonegoro 21) Ekonomi Lokal 21) Sby Ps. Turi – Sidoardjo 22) Ekonomi Lokal 22) Kertosono – Surabayakota 23) Pandanwangi 23) Jember – Ketapang 24) Siantar Ekspress 24) Siantar – Medan 25) Sibinuang 25) Padang – Pariaman – Naras 26) Siliwangi 26) Sukabumi – Cianjur – Ciranjang 27) Siliwangi 27) Sukabumi – Cipatat Sukabumi – Cianjur Cianjur – Cipatat 4 KRD 1) KRD 1) Sidotopo – Bangil 2) KRD 2) Bangil – Surabayakota 3) KRD 3) Surabayapasarturi – Lamongan 4) PRAMEKS 4) Yogyakarta – Solobalapan 5) PRAMEKS 5) Yogyakarta – Kutoarjo 6) PRAMEKS 6) Kutoarjo – Solobalapan 7) Srilelawangsa 7) Binjai – Medan 8) Kedung Sepur 8) Ngrombo – Semarangpocol 9) Jenggala 9) Mojokerto – Sidoardjo 10) Bandara BIAS 10) Bandara Adi Soemarmo – Klaten 11) Bandara BIAS 11) Klaten – Solo Balapan 12) Bandara BIAS 12) Solo Balapan – Bandara Adi Soemarmo 5 KRL KRL Jabodetabek 6 KA Lebaran 1) Pasundan 1) Surabayagubeng – Kiaracondong 2) Matarmaja 2) Malang - Pasarsenen Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2020

Dalam upaya memastikan pelaksanaan PSO sesuai dengan kontak yang telah disepakati dan standar pelayanan minimum, Pemerintah melaksanakan verifikasi pelaksanaan PSO secara berkala (setiap triwulan) pada masing-masing Daerah Operasional (DAOP) dan Divisi Regional (DIVRE). Hal-hal yang menjadi perhatian pada pelaksanaan verifikasi PSO diantaranya realisasi volume penumpang dan tempat duduk, realisasi perawatan kereta, cuci kereta, pest control, On Train Cleaning (OTC), pengamanan, pemeriksaan fisik kondisi fasilitas pelayanan serta sanitasi dan kebersihan kereta.

BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-3 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Realisasi jumlah penumpang PSO pada tahun 2020 sebagai berikut:

Tabel 5.3 Realisasi Penumpang PSO Tahun 2020

No Uraian Realisasi Penumpang 1 KA Antarkota a. KA Ekonomi Jarak Jauh 1.171.982 b. KA Ekonomi Jarak Sedang 2.549.383 c. KA Lebaran - 2 KA Perkotaan a. KA Ekononomi Jarak Dekat 14.379.105 b. KRD Ekonomi 3.297.847 c. KRL 154.592.896 Total 175.991.213 Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2020

5.2 PENYELENGGARAAN ANGKUTAN PERINTIS KERETA API

Angkutan perintis merupakan penyelenggaraan perkeretaapian yang dioperasikan dalam waktu tertentu untuk melayani daerah baru atau daerah yang telah memiliki jalur kereta api eksisting dalam rangka menunjang pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas pembangunan, tetapi secara komersial belum menguntungkan. Latar belakang terselenggaranya Angkutan Perintis adalah dalam rangka meningkatkan pelayanan angkutan kereta api dan untuk menunjang perkembangan ekonomi masyarakat serta membantu mobilisasi masyarakat dalam penyediaan jasa layanan transportasi dengan kereta api perintis. Selain itu juga berupa lintas pelayanan baru yang belum dilayani oleh kereta api komersial.

Subsidi angkutan perintis adalah bentuk tanggung jawab pemerintah atau pemerintah daerah yang besarnya merupakan selisih antara biaya yang dikeluarkan oleh penyelenggara sarana perkeretaapian (biaya operasi) dengan pendapatan yang diperoleh berdasarkan tarif yang ditetapkan Pemerintah atau Pemerintah Daerah. Kriteria jaringan pelayanan dan subsidi kereta api perintis berdasarkan Permenhub Nomor PM 26 Tahun 2018 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2012 Tentang Subsidi Angkutan Perintis Orang dengan Kereta Api yaitu:

1. Adanya potensi bangkitan perjalanan penumpang umum dengan perkiraan load factor kurang dari 70%; 2. Dioperasikan pada waktu tertentu untuk melayani daerah baru atau daerah yang telah ada pelayanan kereta api tetapi secara komersial belum menguntungkan; 3. Tersedianya jalur kereta api yang layak operasi;

5-4 BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

4. Adanya potensi wilayah atau suatu daerah yang akan dikembangkan secara ekonomi, sosial dan atau budaya; dan/atau 5. Adanya usulan dan atau permintaan pelayanan angkutan dari Pemerintah Daerah.

Namun akibat pandemi COVID-19 memberikan dampak terhadap keberlangsungan penyelenggaraan angkutan perintus sehubungan dengan adanya penghematan anggaran pada Kementerian Perhubungan termasuk Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Dengan ada peghematan anggaran tersebut, beberapa pelayanan kereta api perintis tidak beroperasi secara penuh pada tahun 2020 kecuali LRT Sumatera Selatan.

5.2.1 KERETA API CUT MEUTIA LINTAS KREUNG MANE – KRUENG GEUKEUH

Kereta api Cut Meutia merupakan kereta api perintis dengan lintas pelayanan Kreung Mane – Krueng Geukeuh yang beroperasi dengan kontrak penugasan kereta api perintis antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan PT. KAI (Persero) nomor: 001/PPK-PERINTIS/BTP-SBU/I/2020 dan KL.701/I/9/KA-2020 pada tanggal 28 Januari 2020.

Rute pelayanan kereta api Cut Meutia sepanjang 11,35 Km dengan 3 stasiun yaitu Stasiun Kreung Mane, Stasiun Bungkah dan Stasiun Kreung Geukeuh. Jumlah frekuensi kereta api Cut Meutia sebanyak 8 KA per hari pada bulan Januari s.d September 2020, namun pada Oktober – Desember 2020 kereta api Cut Meutia tidak beroperasi dikarenakan terjadi penurunan jumlah penumpang akibat pandemi COVID-19 dan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Realisasi jumlah penumpang kereta api Cut Meutia pada tahun 2020 terdampak dengan pandemi COVID-19 yaitu sebanyak 24.156 penumpang yang menurun 41% dibandingkan tahun 2019 sebanyak 41.284 penumpang. Rincian jumlah penumpang per bulan sebagai berikut:

Tabel 5.4 Jumlah Penumpang KA Perintis Cut Meutia

No Bulan Jumlah Penumpang

1 Januari 5.173

2 Februari 7.985

3 Maret 3.389

4 April 390

5 Mei 2.255

6 Juni 1.130

7 Juli 1.010

BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-5 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

No Bulan Jumlah Penumpang

8 Agustus 2.823

9 September 1

10 Oktober -

11 November -

12 Desember -

Total 24.156

Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2020

Jumlah Penumpang 10.000 7.985 8.000 6.000 2.823 4.000 5.173 3.389 2.255 2.000 1.010 1 0 0 0 390 1.130 0 Jan Feb Mar April May Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gambar 5.1 Realisasi Jumlah Penumpang KA Perintis Cut Meutia Tahun 2020

Gambar 5.2 KA Perintis Cut Meutia

5-6 BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

5.2.2 KERETA API LEMBAH ANAI LINTAS BIM – LUBUK ALUNG – KAYUTANAM

Kereta api Lembah Anai merupakan kereta api perintis dengan lintas pelayanan Bandara Internasional Minangkabau – Lubuk Alung – Kayu Tanam dengan kontrak penugasan kereta api perintis antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan PT. KAI (Persero) nomor KU.003/SP.02/BTP-SBB/2020 dan KL.701/I/10/KA-2020 pada tanggal 28 Januari 2020.

Rute pelayanan kereta api perintis lintas BIM – Lubuk Linggau – Kayu Tanam sepanjang 38 km dengan frekuensi perjalanan kereta api sebanyak 6 KA per hari. Pada triwulan I tahun 2020, dengan adanya pandemi COVID-19 dan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga mulai tanggal 25 April 2020 sampai dengan akhir tahun 2020 dilakukan pembatalan perjalanan kereta api Lembah Anai.

Realisasi jumlah penumpang kereta api perintis Lembah Anai tahun 2020 sebanyak 22.422 penumpang yang menurun 66% dibandingkan tahun 2019 sebanyak 66.232 penumpang. Rincian jumlah penumpang per bulan sebagai berikut:

Tabel 5.5 Jumlah Penumpang KA Perintis Lembah Anai

No Bulan Jumlah Penumpang

1 Januari 8.954

2 Februari 7.166

3 Maret 5.171

4 April 1.131

5 Mei -

6 Juni -

7 Juli -

8 Agustus -

9 September -

10 Oktober -

11 November -

12 Desember -

Total 22.422

Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2020

BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-7 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Jumlah Penumpang 10.000 8.954 8.000 7.166 6.000 5.171 4.000 2.000 1.131 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Jan Feb Mar April May Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gambar 5.3 Realisasi Jumlah Penumpang KA Perintis Lembah Anai Tahun 2020

Gambar 5.4 KA Perintis Lembah Anai

5.2.3 KERETA API MINANGKABAU EKSPRESS LINTAS BANDARA MINANGKABAU - PADANG

Kereta api Lembah Anai merupakan kereta api perintis dengan lintas pelayanan Bandara Internasional Minangkabau – Lubuk Alung – Kayu Tanam dengan kontrak penugasan kereta api perintis antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan PT. KAI (Persero) nomor KU.003/SP.02/BTP-SBB/2020 dan KL.701/I/10/KA-2020 pada tanggal 28 Januari 2020.

Rute pelayanan kereta api perintis lintas BIM – Lubuk Linggau – Kayu Tanam sepanjang 38 km dengan frekuensi perjalanan kereta api sebanyak 6 KA per hari. Pada triwulan I tahun 2020, dengan adanya pandemi COVID-19 dan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga mulai tanggal 25 April 2020 sampai dengan akhir tahun 2020 dilakukan pembatalan perjalanan kereta api Lembah Anai.

Realisasi jumlah penumpang kereta api Minangkabau Ekspress pada tahun 2020 adalah sebanyak 58.851 penumpang yang menurun 70% dibandingkan tahun 2019 sebanyak 194.729 penumpang. Rincian jumlah penumpang per bulan sebagai berikut:

5-8 BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Tabel 5.6 Jumlah Penumpang KA Perintis Minangkabau Ekspress

No Bulan Jumlah Penumpang

1 Januari 23.012

2 Februari 21.073

3 Maret 13.105

4 April 1.661

5 Mei -

6 Juni -

7 Juli -

8 Agustus -

9 September -

10 Oktober -

11 November -

12 Desember -

Total 58.851 Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2020

Jumlah Penumpang 25.000 23.012 20.000 21.073 15.000 13.105 10.000 5.000 1.661 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Jan Feb Mar April May Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gambar 5.5 Realisasi Jumlah Penumpang KA Perintis Minangkabau Ekspress Tahun 2020

Gambar 5.6 KA Perintis Minangkabau Ekspress

BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-9 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

5.2.4 LRT SUMATERA SELATAN LINTAS BANDARA SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II – OGAN PERMATA INDAH

LRT Sumatera Selatan merupakan kereta api perintis dengan lintas pelayanan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II – Ogan Permata Indah yang beroperasi dengan kontrak penugasan kereta api perintis antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan PT. KAI (Persero) dengan kontrak nomor KU.003/SP/BPKAR- SS/I/2020 dan KL.701/I/12/KA-2020 pada tanggal 28 Januari 2020. LRT Sumatera Selatan dikelola oleh Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan dengan penugasan kepada PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional III Palembang sebagai operatornya.

Rute pelayanan LRT Sumatera Selatan sepanjang 23,4 km dengan frekuensi perjalanan kereta api sebanyak 88 perjalanan per hari. Pada triwulan I tahun 2020, dengan adanya pandemi COVID-19 dan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga terdapat pembatasan kapasitas dan frekuensi pelayanan LRT Sumatera Selatan mulai bulan April 2020 sampai dengan akhir tahun 2020 dan menyebabkan realisasi jumlah penumbang mengalami penurunan.

Realisasi jumlah penumpang LRT Sumatera Selatan pada tahun 2020 adalah sebesar 1.053.492 penumpang yang menurun 60% dibandingkan tahun 2019 sebanyak 2.619.365 penumpang. Rincian jumlah penumpang per bulan sebagai berikut:

Tabel 5.7 Jumlah Penumpang KA Perintis LRT Sumatera Selatan

No Bulan Jumlah Penumpang

1 Januari 313.502 2 Februari 243.181 3 Maret 160.475 4 April 14.759 5 Mei 12.586 6 Juni 21.924 7 Juli 31.470 8 Agustus 48.483 9 September 39.673 10 Oktober 46.806 11 November 52.462 12 Desember 68.171

Total 1.053.492

Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2020

5-10 BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 5.7 Realisasi Jumlah Penumpang KA Perintis LRT Sumatera Selatan Tahun 2020

Gambar 5.8 KA Perintis LRT Sumatera Selatan

5.2.5 KERETA API BATHARA KRESNA LINTAS PURWOSARI – WONOGIRI

Kereta api Bathara Kresna merupakan kereta api perintis dengan lintas pelayanan Purwosari – Wonogiri yang beroperasi dengan kontrak penugasan kereta api perintis antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan PT. KAI (Persero) dengan kontrak nomor 001/PPK/JTG-DIY/I/2020 dan KL.701/I/13/KA-2020 pada tanggal 28 Januari 2020.

Rute pelayanan kereta api Bathara Kresna sepanjang 37 km’sp dengan frekuensi perjalanan kereta api sebanyak dua kali pulang pergi KA per hari. Pada triwulan I tahun 2020, dengan adanya pandemi COVID-19 dan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga mulai tanggal 30 Juni 2020 dan sampai dengan akhir tahun 2020 dilakukan pembatalan perjalanan kereta api Bathara Kresna.

Realisasi jumlah penumpang Bathara Kresna pada tahun 2020 adalah sebesar 23.285 penumpang yang menurun 72% dibandingkan tahun 2019 sebanyak 83.012 penumpang. Rincian jumlah penumpang per bulan sebagai berikut:

BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-11 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Tabel 5.8 Jumlah Penumpang KA Perintis Bathara Kresna

No Bulan Jumlah Penumpang

1 Januari 8.993

2 Februari 7.680

3 Maret 4.268

4 April 259

5 Mei 617

6 Juni 1.468

7 Juli -

8 Agustus -

9 September -

10 Oktober -

11 November -

12 Desember -

Total 23.285

Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2020

Gambar 5.9 Realisasi Jumlah Penumpang KA Perintis Bathara Kresna Tahun 2020

Gambar 5.10 KA Perintis Bathara Kresna

5-12 BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

5.3 KEBIJAKAN ANGKUTAN KERETA API PADA MASA PANDEMI COVID-19

Dalam rangka mendukung kebijakan Satgas COVID-19 dalam pencegahan penyebaran COVID-19, Kementerian Perhubungan menerbitkan Peraturan Menteri dan Surat Edaran untuk mengendalikan dan mengatur perjalanan dan angkutan kereta api. Pada awal pandemi COVID-19, Kementerian Perhubungan menerbitkan PM 18 tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19 yang kemudian dirubah melalui PM 41 tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 18 tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Secara rinci kebijakan yang diterbitkan oleh Kementerian Perhubungan di masa Pandemi COVID-19 terkait bidang perkeretaapian sebagai berikut:

Gambar 5.11 Tindak Lanjut Arahan Presiden untuk Pengendalian Transportasi dalam Pencegahan COVID-19

Gambar 5.12 Kebijakan Terkait Pengendalian Transportasi Bidang Perkeretaapian pada Masa Pandemi COVID-19

BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-13 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Kementerian Perhubungan menerbitkan Surat Edaran nomor 14 tahun 2020 tentang Pedoman dan Petunjuk Teknis Pengendalian Transportasi Perkeretaapian dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Untuk Mencegah Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang diubah terakhir melalui Surat Edaran nomor 15 tahun 2020. Dalam pengaturan tersebut ditetapkan bahwa pengendalian transportasi perkeretaapian dalam masa adaptasi kebiasaan baru dilakukan terhadap:

a. Angkutan kereta api antarkota, yang meliputi: 1) Angkutan kereta api kelas pelayanan luxury; 2) Angkutan kereta api kelas pelayanan eksekutif; 3) Angkutan kereta api kelas pelayanan bisnis; 4) Angkutan kereta api kelas pelayanan ekonomi; 5) Angkutan kereta api barang.

b. Angkutan kereta api perkotaan, yang meliputi: 1) Angkutan kereta rel listrik; 2) Angkutan kereta api lokal, kereta api Prambanan Ekspress, kereta api Bandara.

Waktu operasi kereta api diatur dengan memperhatikan PSBB di masing-masing daerah. Penentuan kapasitas penumpang harus memenuhi protokol kesehatan yang diatur sebagai berikut: a. KA Antar Kota 1) Tahap kesatu dilakukan pembatasan jumlah penumpang paling banyak 70% (tujuh puluh persen) dari jumlah tempat duduk dari setiap kapasitas kereta. Khusus untuk KA Luxury kapasitas penumpang maksimum 100%; 2) Tahap kedua dilakukan pembatasan jumlah penumpang paling banyak 80% (delapan puluh persen) dari jumlah tempat duduk dari setiap kapasitas kereta. b. KA Perkotaan 1) Tahap kesatu dilakukan pembatasan jumlah penumpang paling banyak 45% (empat puluh lima persen) dari kapasitas penumpang di setiap kereta; 2) Tahap kedua dilakukan pembatasan jumlah penumpang paling banyak 60% (enam puluh persen) dari kapasitas penumpang di setiap kereta. c. Kereta Api Lokal, Kereta Api Prambanan Ekspress dan Kereta Api Bandara 1) Tahap kesatu dilakukan pembatasan jumlah penumpang paling banyak 70% (tujuh puluh persen) dari jumlah tempat duduk dan penerapan jaga jarak fisik (physical distancing) sesuai dengan konfigurasi tempat duduk dari setiap jenis sarana dan tidak ada penumpang berdiri;

5-14 BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

2) Tahap kedua dilakukan pembatasan jumlah penumpang paling banyak 80% (delapan puluh persen) dari jumlah tempat duduk dan penerapan jaga jarak fisik (physical distancing) sesuai dengan konfigurasi tempat duduk dari setiap jenis sarana dan tidak ada penumpang berdiri.

Gambar 5.13 Perbandingan Kapasitas Penumpang KA Saat Pandemi Covid

Penumpang dan operator juga diharuskan mematuhi persyaratan-persyaratan sebagaimana pada infografis dibawah ini.

Gambar 5.14 Persyaratan Protokol Kesehatan Penumpang dan Operator Kereta Api

Selain itu terdapat protokol tambahan untuk kereta api antar kota diantaranya: a. Penumpang 1) Menggunakan face shield; 2) Persayaratan KTP dan surat keterangan bebas COVID-19;

BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-15 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

3) Mengunduh dan mengaktifkan aplikasi Peduli Lindungi pada perangkat telepon seluler. b. Operator 1) Menyediakan face shield; 2) Menyediakan ruang isolasi; 3) Memisahkan penumpang di atas 50 tahun; 4) Pengecekan suhu tubuh dan/atau kesehatan untuk perjalanan diatas 3 jam; 5) Menurunkan penumpang di stasiun terdekat apabila terjangkit COVID-19. Sedangkan protokol tambahan untuk penumpang pada kereta api perkotaan/lokal adalah tidak boleh berbicara di dalam kereta dan untuk operator melakukan penambahan petugas keamanan minimal 1 petugas per 3 kereta.

5.4 PENGENDALIAN ANGKUTAN KERETA API PADA MASA LEBARAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 H Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus (COVID-19), penyelenggaraan angkutan transportasi kereta api khususnya pada masa lebaran ditiadakan. Oleh karena itu dilaksanakan monitoring pengendalian transportasi dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus (COVID-19).

Mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tersebut, pengendalian transportasi mulai berlaku pada 24 April 2020 hingga 31 Mei 2020. Khusus untuk angkutan kereta api di atur sebagai berikut :

1. Larangan sementara penggunaan sarana transportasi perkeretaapian, berlaku untuk perjalanan kereta api antarkota dan perjalanan kereta api perkotaan; 2. Larangan perjalanan kereta api antarkota dikecualikan terharap kereta api antarkota untuk angkutan barang yang disesuaikan dengan kebutuhan; 3. Penyelenggaraan sarana transportasi perkeretaapian wajib mengembalikan biaya tiket secara penuh atau 100% (seratus persen) kepada calon penumpang yang telah membeli tiket untuk perjalanan kereta api antarkota yang dibatalkan; 4. Pembatalan perjalanan kereta api perkotaan untuk angkutan penumpang yang masuk atau keluar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi; 5. Perjalanan kereta api perkotaan untuk angkutan penumpang kereta rel listrik Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi dan wilayah lainnya, diberlakukan pengaturan pembatasan sosial berskala besar di wilayah tersebut.

5-16 BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Penyelenggara sarana perkeretaapian dapat menyelenggarakan perjalanan kereta api luar biasa dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Perjalanan kereta api luar biasa hanya dapat berjalan untuk melayani petugas penanganan pencegahan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dengan membawa surat dari gugus tugas COVID-19 yang diizinkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan; 2. Penyelenggara sarana perkeretaapian menyiapkan rangkaian kereta api luar biasa untuk pengoperasian lintas utara dan lintas selatan, dengan relasi KLB: a. Surabaya Pasarturi – Gambir, Via Yogyakarta dan Purwokerto; b. Surabaya Pasarturi – Gambir, Via Semarang Tawang; c. Bandung – Surabaya Pasarturi, Via Yogyakarta. 3. Penyelenggara sarana perkeretaapian yang melakukan pelanggaran terhadap larangan dikenai sanksi administratif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 4. Pengaturan penumpang kereta api luar biasa di stasiun dan di dalam kereta api mengikuti ketentuan peraturan yang berlaku dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Pengecualian kriteria pembatasan perjalanan orang dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 terdiri dari:

1. Kriteria Pengecualian a. Perjalanan orang yang bekerja pada lembaga pemerintah atau swasta yang menyelenggarakan: 1) Pelayanan Percepatan Penanganan COVID-19; 2) Pelayanan Pertahanan, Keamanan dan Ketertiban Umum; 3) Pelayanan Kesehatan; 4) Pelayanan Kebutuhan Dasar; 5) Pelayanan Pendukung Layanan Dasar; 6) Pelayanan Fungsi Ekonomi.

b. Pelayanan pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan darurat atau perjalanan orang yang anggota keluarga intinya (orangtua, suami/istri, anak, saudara kandung) sakit keras atau meninggal dunia. c. Repatriasi Pekerja Migran Indonesia, Warga Negara Indonesia, dan Pelajar/Mahasiswa Indonesia yang berada di luar negeri, serta pemulangan orang dengan alasan khusus oleh pemerintah sampai ke daerah asal, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-17 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

2. Persyaratan Pengecualian Persyaratan perjalanan orang yang bekerja pada lembaga pemerintahan atau swasta, antara lain: a. Menunjukkan surat tugas bagi Aparatur Sipil Negara, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia yang ditandatangani oleh minimal pejabat setingkat Eselon 2; b. Menunjukkan surat tugas bagi pegawai BUMN/BUMD/Unit pelaksana Teknis/Satuan Kerja/Organisasi non Pemerintah/Lembaga Usaha yang ditandatangani oleh Direksi/Kepala Kantor; c. Menunjukkan hasil negatif COVID-19 berdasarkan Polymerase Chain Reaction (PCR) Test/Rapid Test atau Surat Keterangan Sehat dari Dinas Kesehatan/Rumah Sakit/Puskesmas/Klinik Kesehatan; d. Bagi yang tidak mewakili lembaga pemerintah atau swasta harus mendapatkan surat pernyataan yang ditandatangani di atas materai dan diketahui oleh Lurah/Kepala Desa Setempat; e. Menunjukkan identitas diri (KTP) atau tanda pengenal lainnya yang sah; f. Melaporkan rencana perjalanan (jadwal keberangkatan, jadwal pada saat di daerah penugasan serta waktu kepulangan).

Persyaratan perjalanan pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan darurat atau perjalanan orang yang anggota keluarga intinya sakit keras atau meninggal dunia:

1. Menunjukkan identitas diri (KTP) atau tanda pengenal lainnya yang sah; 2. Menunjukkan surat rujukan dari rumah sakit untuk pasien yang akan melakukan pengobatan ditempat lain; 3. Menunjukkan surat keterangan kematian dari tempat almarhum/almarhumah (untuk kepentingan mengunjungi keluarga yang meninggal dunia); 4. Menunjukkan hasil negatif COVID-19 berdasarkan Polymerase Chain Reaction (PCR) Test/Rapid Test atau Surat Keterangan Sehat dari Dinas Kesehatan/Rumah Sakit/Puskesmas/Klinik Kesehatan.

Persyaratan repatriasi pekerja migran indonesia, warga negara indonesia dan pelajar/mahasiswa yang berada diluar negeri/ serta pemulangan orang dengan alasan khusus dari Pemerintah: 1. Menunjukkan identitas diri (KTP) atau tanda pengenal lainnya yang sah; 2. Menunjukkan surat keterangan dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BPPM) atau surat keterangan dari perwakilan RI yang berada diluar negeri (untuk penumpang dari luar negeri);

5-18 BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

3. Menunjukkan surat keterangan dari universitas atau sekolah (untuk mahasiswa dan pelajar); 4. Menunjukkan hasil negatif COVID-19 berdasarkan Polymerase Chain Reaction (PCR) Test/Rapid Test atau Surat Keterangan Sehat dari Dinas Kesehatan/Rumah Sakit/Puskesmas/Klinik Kesehatan; 5. Proses pemulangan harus dilaksanakan secara terorganisis oleh Lembaga pemerintah, pemerintah daerah, swasta dan universitas.

Realisasi penumpang angkutan Kereta Luar Biasa (KLB) dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Gambar 5.15 Realisasi Penumpang Angkutan Kereta Luar Biasa

Berdasarkan gambar diatas, total penumpang kumulatif KLB yang diangkut sampai dengan tanggal 11 Juni 2020 adalah sebanyak 4.310 orang. Jumlah penumpang KLB tertinggi terjadi pada tanggal 21 Mei 2020 sebanyak 222 orang dan terendah pada tanggal 8 Juni 2020 dengan 17 orang. Jumlah penumpang yang diangkut terbanyak terjadi pada tanggal 21 Mei 2020 pada KA 10476 sebanyak 96 orang dan jumlah penumpang terkecil terjadi pada tanggal 12 Mei 2020 pada KA 10497 sebanyak 1 orang.

Gambar 5.16 Realisasi Angkutan Penumpang Kereta Luar Biasa Berdasarkan Lintas Pelayanan

BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-19 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 5.17 Pengecekan Suhu Sebelum Melakukan Keberangkatan di Masa Pandemi COVID-19

Gambar 5.18 Satgas COVID-19 di Area Stasiun

5.5 PENYELENGGARAAN ANGKUTAN KERETA API PADA NATAL DAN TAHUN BARU

Penyelenggaraan angkutan kereta api pada Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2020 sampai dengan 4 Januari 2021. Pelaksanaan pemantauan pada masa Angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 didasarkan pada Keputusan Direktur Jenderal Perkeretaapian Nomor: KP.901/SK.43/DJKA/2020 tentang Pembentukan Posko Pengawasan Pengendalian Transportasi Selama Masa Angkutan Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021 Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Bidang Perkeretaapian.

Pelaksanaan Posko Pengawasan Pengendalian Transportasi Selama Masa Angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Bidang Perkeretaapian, terdiri atas tim yang saling berkoordinasi, yaitu: 1. Tim Posko Pusat Bidang Perkeretaapian dilaksanakan selama 18 hari, mulai dari tanggal 18 Desember 2020 (H1) sampai dengan 4 Januari 2020 (H18) bertempat

5-20 BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Posko Terpadu Kementerian Perhubungan, Ruang Nanggala, Gedung Cipta Lantai 7, Kementerian Perhubungan. 2. Tim Posko Balai Teknik Perkeretaapian dan Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan dilaksanakan selama 18 hari, mulai dari tanggal 18 Desember 2020 (H1) sampai dengan 4 Januari 2020 (H18), bertempat di tiap-tiap wilayah Balai.

Angkutan kereta api pada masa libur Hari Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 masih dibatasi dengan beberapa aturan terkait percepatan penanganan pandemi virus COVID- 19 yaitu Permenhub nomor PM 41 tahun 2020 dan Surat Edaran nomor 15 tahun 2020. Pengoperasian kereta api baik jarak jauh maupun lokal dibatasi kapasitasnya yaitu 70% dari kapasitas yang ada untuk KA antar kota dan lokal serta 45% untuk kereta api perkotaan. Penumpang pun harus dalam kondisi sehat dibuktikan dengan surat hasil tes cepat atau rapid test antigen, tidak demam, dan diimbau menggunakan pakaian lengan panjang.

Gambar 5.19 Penyelenggaraan Rapid Test Antigen bagi Penumpang Kereta Api

Gambar 5.20 Pelaksanaan Monitoring Pengendalian Transportasi

Jumlah penumpang kereta api pada masa angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 mengalami penurunan signifikan jika dibandingkan dengan program maupun dengan jumlah penumpang pada tahun sebelumnya. Sedangkan realisasi perjalanan kereta api pada angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 dapat dikatakan juga mengalami penurunan dibandingkan dengan yang diprogramkan dalam GAPEKA 2019.

BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-21 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

1. Jumlah Penumpang

Pantauan jumlah penumpang pada masa angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 meliputi jumlah penumpang kereta api yang dikelola oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero), PT. Kereta Commuter Indonesia, PT. Railink, dan Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan, sebagai berikut:

a. Kereta Api Antar Kota Jumlah penumpang kereta api antar kota pada masa Angkutan Nataru tahun ini mengalami penurunan signifikan sebesar 2.597.978 penumpang (turun 81,5%) dengan durasi masa posko angkutan nataru yang sama (18 hari). Berikut tabel perbandingan jumlah penumpang harian KA Antarkota pada Angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 dibandingkan dengan jumlah penumpang harian tahun sebelumnya.

Tabel 5.9 Perbandingan Jumlah Penumpang Harian Kereta Api Antarkota pada masa Angkutan Nataru 2019 dengan Nataru 2020

Penumpang Harian KA Antarkota No Periode Tanggal ∆ % 2019 2020 Keterangan 2018:2019 1 H1 18 Desember 141.926 31.612 -77,7 Turun 2 H2 19 Desember 150.485 31.073 -79,4 Turun 3 H3 20 Desember 182.171 38.029 -79,1 Turun 4 H4 21 Desember 185.681 30.801 -83,4 Turun 5 H5 22 Desember 190.833 22.201 -88,4 Turun 6 H6 23 Desember 187.190 41.173 -78,0 Turun 7 H7 24 Desember 176.949 40.181 -77,3 Turun 8 H8 25 Desember 191.369 30.873 -83,9 Turun 9 H9 26 Desember 175.051 27.296 -84,4 Turun 10 H10 27 Desember 181.947 40.503 -77,7 Turun 11 H11 28 Desember 185.512 28.408 -84,7 Turun 12 H12 29 Desember 194.990 25.818 -86,8 Turun 13 H13 30 Desember 178.997 33.500 -81,3 Turun 14 H14 31 Desember 163.960 30.384 -81,5 Turun 15 H15 1 Januari 185.946 27.545 -85,2 Turun 16 H16 2 Januari 171.254 35.715 -79,1 Turun 17 H17 3 Januari 175.503 48.862 -72,2 Turun 18 H18 4 Januari 169.515 27.327 -83,9 Turun Jumlah 3.189.279 591.301 -81,5 Turun Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2020

5-22 BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Rata-rata jumlah penumpang harian kereta api antar kota pada masa angkutan Nataru mengalami peningkatan 20% jika dibandingkan dengan rata-rata jumlah penumpang harian kereta api antar kota pada hari biasa (sampel bulan akhir Bulan November dan awal Bulan Desember 2020). Jumlah penumpang harian kereta api antarkota cenderung fluktuatif dengan puncak angkutan terjadi pada tanggal 3 Januari 2021 yaitu sebanyak 48.862 penumpang.

b. Kereta Api Perkotaan (Non KRL Jabodetabek) Jumlah penumpang kereta api perkotaan yang dikelola PT. Kereta Api Indonesia (non KRL Jabodetabek) pada masa Angkutan Nataru sebesar 1.372.215 penumpang. Rata-rata jumlah penumpang harian KA Perkotaan pada masa angkutan Nataru 2020 mengalami peningkatan 22% jika dibandingkan dengan rata-rata jumlah penumpang harian KA perkotaan pada saat hari biasa. Jumlah penumpang harian kereta api perkotaan tersebut cenderung stabil dengan puncak angkutan juga terjadi pada tanggal 3 Januari 2021 yaitu sebanyak 49.632 penumpang.

Gambar 5.21 Jumlah Penumpang Kereta Api Antar Kota dan Perkotaan pada Masa Angkutan Nataru 2020

c. KRL Jabodetabek Jumlah penumpang KRL Jabodetabek yang dikelola PT. Kereta Commuter Indonesia (KCI) pada masa Angkutan Nataru sebesar 5.390.067 penumpang. Rata-rata jumlah penumpang harian KRL pada masa angkutan Nataru 2020 mengalami penurunan 18% jika dibandingkan dengan rata-rata jumlah penumpang harian kereta api antar kota pada saat hari biasa (sampel bulan akhir Bulan November dan awal Bulan Desember 2020). Hal ini terjadi karena adanya pengurangan frekuensi KRL akibat diberlakukannya PPKM di wilayah Jawa dan . Jumlah penumpang harian kereta api KRL cenderung fluktuatif

BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-23 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

dengan puncak angkutan terjadi pada tanggal 21 Desember 2020 yaitu sebanyak 391.429 penumpang.

Gambar 5.22 Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek pada Masa Angkutan Nataru 2020

d. Kereta Api Bandara Jumlah penumpang kereta api bandara yang dikelola PT. Railink (Kereta api bandara Soekarno Hatta dan bandara Kualanamu) pada masa Angkutan Nataru sebesar 24.322 penumpang. Rata-rata jumlah penumpang harian KA Railink Bandara Soekarno-Hatta pada masa angkutan Nataru 2020 mengalami kenaikan 10% jika dibandingkan dengan rata-rata jumlah penumpang harian KA tersebut pada saat hari biasa (sampel bulan akhir Bulan November dan awal Bulan Desember 2020). Sedangkan rata-rata jumlah penumpang harian KA Railink Bandara Kualanamu pada masa angkutan Nataru 2020 mengalami kenaikan 73% jika dibandingkan dengan rata-rata jumlah penumpang harian KA tersebut pada saat hari biasa.

Jumlah penumpang harian kereta api Bandara Soekarno Hatta cenderung fluktuatif dengan puncak angkutan terjadi pada tanggal 23 Desember 2020 yaitu sebanyak 1.299 penumpang, sedangkan jumlah penumpang harian kereta api Bandara Kualanamu juga cenderung fluktuatif dengan puncak angkutan juga terjadi pada tanggal 3 Januari 2021 yaitu sebanyak 793 penumpang.

Gambar 5.23 Jumlah Penumpang Kereta Api Bandara pada Masa Angkutan Nataru 2020

5-24 BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

e. LRT Sumatera Selatan Jumlah penumpang LRT Sumatera Selatan yang dikelola Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan pada masa Angkutan Nataru sebesar 65.190 penumpang. Rata-rata jumlah penumpang harian KA LRT Sumatera Selatan pada masa angkutan Nataru 2020 mengalami kenaikan sangat signifikan, yaitu sebesar 129% jika dibandingkan dengan rata-rata jumlah penumpang harian KA LRT Sumatera Selatan pada saat hari biasa (sampel bulan akhir Bulan November dan awal Bulan Desember 2020).

Jumlah penumpang harian kereta api antarkota cenderung fluktuatif dengan puncak angkutan terjadi pada tanggal 1 Januari 2021 yaitu sebanyak 9.293 penumpang. Hal ini berkaitan dengan penambahan jumlah frekuensi kereta api yang dioperasikan dan antusiasme masyarakat dalam menggunakan LRT Sumatera Selatan saat libur tahun baru.

Gambar 5.24 Jumlah Penumpang LRT Sumatera Selatan Pada Angkutan Nataru 2020

2. Realisasi Perjalanan Kereta Api

Realisasi perjalanan kereta api pada masa Angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 mulai tanggal 18 desember 2020 sampai dengan 4 Januari 2021 dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Frekuensi Perjalanan Kereta Api Frekuensi perjalanan kereta api yang berjalan selama masa Angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 yang terdiri dari kereta api antar kota, perkotaan, KRL Jabodetabek, kereta api bandara Soekarno Hatta dan Kualanamu serta kereta api ringan/LRT Sumatera Selatan dengan total berjumlah 24.920 perjalanan kereta api.

BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-25 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Tabel 5.10 Realisasi Frekuensi Perjalanan KA

Frekuensi NO Jenis Kereta Api Realisasi % 1 KA Penumpang Antar Kota 1.954 7,84% 2 KA Penumpang Perkotaan 3.440 13,80% 3 KRL Jabodetabek 17.420 69,90% 4 KA Bandara Soekarno Hatta 720 2,89% 5 KA Bandara Kualanamu 400 1,61% 6 LRT Sumatera Selatan 986 3,96% Total 24.920 100,00%

Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2020

Jumlah Perjalanan Harian Kereta Api 300 245 239 233 245 250

200 177 177 177 177 177 177 177 177 177 177 177 177 177 177 135 150 97 131 100 106 128 108 111 121 103 97 119 93 96 102 103 103 100 88101 42 42 42 42 42 42 88 88 88 88 50 42 42 42 42 42 42 42 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 20 20 20 20 20 20 20 20 40 20 30 30 30 40 0 20 20 20 20 20 30

1-Jan-21 2-Jan-21 3-Jan-21 4-Jan-21 18-Dec-20 19-Dec-20 20-Dec-20 21-Dec-20 22-Dec-20 23-Dec-20 24-Dec-20 25-Dec-20 26-Dec-20 27-Dec-20 28-Dec-20 29-Dec-20 30-Dec-20 31-Dec-20

KA Antarkota KA Perkotaan Railink Jakarta Railink Medan LRT Sumsel

Gambar 5.25 Jumlah Perjalanan KA pada Angkutan Natal dan Tahun Baru

Jumlah Perjalanan Harian Kereta Api 1010 998 998 1000 990 980 970 964 964 964 964 964 964 964 964 964 964 964 964 964 964 964 960 964 950 940

1-Jan-21 2-Jan-21 3-Jan-21 4-Jan-21 18-Dec-20 19-Dec-20 20-Dec-20 21-Dec-20 22-Dec-20 23-Dec-20 24-Dec-20 25-Dec-20 26-Dec-20 27-Dec-20 28-Dec-20 29-Dec-20 30-Dec-20 31-Dec-20

KRL

Gambar 5.26 Jumlah Perjalanan KRL Jabodetabek pada Angkutan Natal dan Tahun Baru

b. Ketepatan Perjalanan Kereta Api Dalam analisis ketepatan perjalanan kereta api, data yang digunakan adalah data perjalanan kereta api selama periode angkutan Natal dan tahun Baru yang

5-26 BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

dikelompokan yaitu KA Antarkota, KA Perkotaan, KRL, KA Bandara Railink (Soekarno – Hatta dan Kualanamu), dan LRT Sumatera Selatan.

Tabel 5.11 Ketepatan Perjalanan Kereta Api selama masa Angkutan Natal 2020 Tahun Baru 2021

Ketepatan KA KA Lebih Cepat Jenis Kereta Realisasi No Jumlah Persentase Jumlah Persentase Api Frekuensi Ber Dat Ber Dat Ber Dat Ber Dat 1 KA 1.954 1.946 1.060 99,59% 54,25% 0 760 - 38,89% Penumpang Antarkota 2 KA 3.440 3.169 2.913 92,12% 84,68% 19 138 0,55% 4,01% Penumpang Perkotaan 3 KRL 17.420 16.980 16.644 97,47% 95,55% 0 0 - - Jabodetabek 4 KA Bandara 720 717 702 99,58% 97,50% 0 0 - - Soeta 5 KA Bandara 400 399 399 99,75% 99,75% 0 0 - - Kualanamu 6 LRT Sumsel 986 986 986 100,00% 100,00% 0 0 - - Total 24.920 24.197 22.704 97,10% 91,11% 19 898 0,55% 42,91% Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2020

Berdasarkan data dari diatas dapat informasi bahwa ketepatan keberangkatan perjalanan seluruh kereta api secara kumulatif selama masa Angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 adalah sebesar 97,10%, atau sebanyak 24.197 perjalanan kereta api dari total 24.920 jumlah perjalanan. Untuk ketepatan kedatangan perjalanan seluruh kereta api periode Angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 adalah 92,11%, atau sebanyak 22.704 perjalanan kereta api dari seluruh perjalanan. Data ketepatan perjalanan tersebut merupakan kumulatif dari seluruh pelayanan kereta api pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru.

LRT Sumatera Selatan merupakan pelayanan kereta api yang memiliki ketepatan yang paling baik, dengan jumlah perjalanan yang tepat berangkat sebesar 986 perjalanan KA, atau 100% dari total perjalanan kereta api, sementara jumlah perjalanan kereta api yang tepat datang sebesar adalah 986 perjalanan KA, atau 100% dari total perjalanan KA. Untuk pelayanan yang paling rendah ketepatan waktu keberangkatan adalah kereta api penumpang perkotaan dengan jumlah perjalanan yang tepat berangkat sebanyak 3.169 perjalanan kereta api atau 92,12% dari realisasi perjalanan kereta api perkotaan yaitu sebanyak 3.400 kereta api. Selain ketepatan perjalanan, kereta api penumpang perkotaan juga mencatat adanya keberangkatan dan kedatangan kereta api lebih awal dari jadwal yaitu sebanyak 19 perjalanan kereta

BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-27 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

api atau 0,55 % untuk keberangkatan dan 138 perjalanan kereta api atau 4,01 % untuk kedatangan perjalanan kereta api perkotaan.

Sedangkan pelayanan yang paling rendah ketepatan waktu kedatangan adalah kereta api penumpang antar kota dengan jumlah perjalanan kereta api yang tepat datang sebesar adalah 1.060 perjalanan kereta api atau 54,24% dari total program perjalanan kereta api antar kota. Selain ketepatan perjalanan, kereta api penumpang antarkota juga mencatat adanya data kedatangan lebih awal dari jadwal yaitu sebanyak 760 perjalanan kereta api atau 38,89 % dari jumlah perjalanan kereta api antarkota.

5.6 PENATAAN DAN PENGEMBANGAN JARINGAN KERETA API

Penetapan trase jalur kereta api diperlukan untuk menjamin keterpaduan antara perencanaan pembangunan prasarana perkeretaapian dengan pelaksanaannya dan keterpaduan dalam perencanaan pembangunan prasarana perkeretaapian dengan perencanaan tata ruang serta berdasarkan ketentuan Pasal 115 dan Pasal 116 Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian. Penetapan Trase Jalur Kereta Api diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM. 11 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Trase Jalur Kereta Api. Trase adalah rencana tapak jalur kereta api yang telah diketahui titik-titik koordinatnya. Penetapan trase jalur kereta api dimaksudkan sebagai: 1. Pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup untuk penerbitan izin lingkungan; 2. Pedoman penyusunan dokumen perencanaan pengadaan tanah dan penetapan lokasi untuk proses pengadaan tanah; 3. Pedoman dalam melaksanakan kegiatan perencanaan teknis pada tahapan desain; 4. Pedoman dalam usulan rencana kerja dan anggaran pembangunan prasarana perkeretaapian yang bersumber dari APBN, APBD, dan/atau Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha; 5. Bahan penyusunan basis data atau geodatabase Rencana Pembangunan Prasarana Perkeretaapian; 6. Bahan pertimbangan dalam melakukan evaluasi atas Rencana Induk Perkeretaapian; dan 7. Bahan masukan dalam evaluasi rencana tata ruang wilayah.

5-28 BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Penetapan trase jalur kereta api bertujuan untuk mewujudkan:

1. Keharmonisan antara rencana pembangunan jaringan jalur kereta api sesuai Rencana Induk Perkeretaapian dengan perencanaan tata ruang wilayah sesuai tatarannya; 2. Keterpaduan pengendalian pemanfaatan ruang untuk jaringan jalur kereta api dalam rangka perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pembangunan prasarana perkeretaapian; dan 3. Keterpaduan jaringan jalur kereta api sebagai satu kesatuan sistem jaringan pelayanan transportasi, sehingga mempermudah dan memperlancar pelayanan angkutan orang dan/atau barang.

Sasaran penetapan trase jalur kereta api adalah tersedianya rumaja, rumija dan ruwasja yang memenuhi persyaratan teknis jalur kereta api guna menjamin keselamatan, keamanan, kelancaran perjalanan kereta api dan efisiensi penyelenggaraan perkeretaapian. Realisasi penetapan trase jalur kereta api periode 2015 s.d 2020 tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 5.12 Realisasi Penetapan Trase Jalur Kereta Api Tahun 2015 s.d 2020

No. Nama Trase Posisi Saat Ini

1 Trase Jalur KA Monorel Sumatera Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP. 47 Tahun Selatan 2015 tentang Persetujuan Penetapan Trase Jalur Kereta Api Monorel Provinsi Sumatera Selatan

Keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 192/KPTS/DISHUBKOMINFO/2015 tentang Penetapan Trase Jalur Kereta Api Monorel Provinsi Sumatera Selatan

2 Trase Kereta Api Khusus PT Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP. 292 Tahun Priamanaya Transportasi 2015 Tentang Penetapan Trase Jalur Kereta Api Khusus PT. Priamanaya Transportasi Dari Pertambangan di Kecamatan Merapi Barat Kabupaten Lahat Menuju Terminal Khusus Patra Tani di Kecamantan Muara Belida Kabupaten Muara Enim Yang Interkoneksi Dengan Jalur Kereta Api Nasional di Provinsi Sumatera Selatan

3 Trase Jalur KA LRT Sumatera Selatan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP. 311 Tahun 2015 tentang Persetujuan Penetapan Trase Jalur Kereta Api Light Rail Transit Provinsi Sumatera Selatan

Keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 452/KPTS/DISHUBKOMINFO/2015 tentang Penetapan

BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-29 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

No. Nama Trase Posisi Saat Ini

Trase Jalur Kereta Api Light Rail Transit Provinsi Sumatera Selatan

4 Trase Kereta Api LRT PT. Adhi Karya Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP. 394 Tahun (Persero) Tbk 2015 tentang Penetapan Trase Jalur Kereta Api Light Rail Transit (LRT) di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi

5 Trase Jalur Kereta Api Lintas Rantau Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP. 666 Tahun Prapat - Duri - Dumai 2015 tentang Penetapan Trase Jalur Kereta Api Trans Sumatera Lintas Rantau Prapat - Duri - Dumai

6 Trase Jalur Kereta Api Cepat antara Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP. 25 Tahun Jakarta - Bandung 2016 tentang Penetapan Trase Jalur Kereta Api Cepat antara Jakarta - Bandung lintas Halim - Tegalluar

7 Trase Jalur Kereta Api Ringan/ LRT Surat Menteri Perhubungan Nomor KA.005/1/4 PHB PT. Jakarta Propertindo 2016 tanggal 2 Agustus 2016 perihal persetujuan penetapan trase jalur kereta api ringan (light rail transit) koridor 1 fase 1 (Kelapa Gading - Velodrome) dan koridor 7 fase 1 (Kelapa Gading - Stasiun PRJ) Wilayah Provinsi DKI Jakarta

8 Trase Jalur Kereta Api Lintas Manado Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP. 547 Tahun Bitung 2016 tentang Penetapan Trase Jalur Kereta Api Umum Nasional Trans Sulawesi Lintas Manado - Bitung

9 Trase Kereta Api Umum Provinsi Surat Menteri Perhubungan Nomor KA.005/1/23 PHB Sumatera Selatan Lintas Tanjung 2016 tanggal 7 November 2016 perihal persetujuan Enim – Tanjung Api-Api penetapan trase jalur kereta api Tanjung Enim - Tanjung Api-api di Provinsi Sumatera Selatan

Keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 38/KPTS/DISHUB/2017 tentang Penetapan Trase Jalur Kereta Api Tanjung Enim - Tanjung Api-api di Provinsi Sumatera Selatan

10 Trase Jalur Kereta Api Umum Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nasional Lintas Stasiun Solo Balapan Nomor KP 406 Tahun 2017 tentang Penetapan Trase - Stasiun Bandar Udara Adi Jalur Kereta Api Umum Nasional Lintas Stasiun Solo Soemarmo Balapan - Stasiun Bandar Undara Adi Soemarmo

11 Trase Kereta Api Umum Nasional Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP. 876 Tahun Trans Sumatera Lintas Aceh - 2017 Tentang Penetapan Trase Jalur Kereta Api Umum Besitang Nasional Lintas Trans Sumatera Lintas Aceh - Besitang dari Stasiun Lam Ujong di Kab Aceh Besar sampai Stasiun Karang Jadi di Kab Aceh Tamiang

5-30 BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

No. Nama Trase Posisi Saat Ini

12 LRT Kota Bandung (Metro Capsul) Telah terbit Surat Menteri Perhubungan Nomor: KA. 003/ 2/ 11 PHB-2017 tanggal 22 November 2017 perihal persetujuan penetapan trase LRT Koridor 3 Kota Bandung

13 Trase Jalur KA Palembang - Jambi Telah terbit Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KP 1005 Tahun 2017 tanggal 22 November 2017 tentang penetapan trase jalur kereta api Palembang – Jambi

14 Akses Jalur KA Menuju Bandara Telah terbit Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KP Yogyakarta Baru (Kulon Progo) 1052 Tahun 2017 tanggal 11 Desember 2017 tentang Penetapan Trase Jalur Kereta Api Umum Nasional Lintas Stasiun Kedundang - Stasiun Bandar Udara Yogyakarta Baru di Kabupaten Kulon Progo

15 Trase MRT Jakarta NS phase II Telah terbit Surat Menteri Perhubungan Nomor Koridor HI - Kampung Bandan KA.003/1/15 PHB 2018 tanggal 9 Februari 2018 perihal persetujuan penetapan trase jalur Mass (MRT) Jakarta Fase II North - South Korindor Bundaran Hotel Indonesia - Kampung Bandan

16 Trase Jalur KA Kota Padang - Pulau Telah terbit Surat Menteri Perhubungan Nomor Baai (Bengkulu) KA.003/1/16 PHB 2018 tanggal 9 Februari 2018 perihal persetujuan penetapan trase jalur kereta api Segmen Kota Padang - Pulau Baai

17 Trase Cable Car Gelapnyawang - Telah terbit Surat Menteri Perhubungan Nomor Cihampelas (Bandung) KA.005/1/6 PHB 2018 tanggal 27 Februari 2018 perihal persetujuan penetapan trase Cable Car Segmen Gelapnyawang – Cihampelas

18 Revisi ke-1 Trase Jalur LRT Telah terbit Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KP Jabodebek 377 Tahun 2018 tanggal 27 Februari 2018 tentang Penetapan Trase Jalur Kereta Api Ringan/ Light Rail Transit (LRT) Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) Segmen Cawang - Cibubur, Cawang - Dukuh Atas, dan Cawang - Bekasi

19 Trase Jombang -Babat Telah terbit Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KP 772 Tahun 2018 tanggal 3 Mei 2018 tentang Penetapan Trase Jalur Kereta Api Umum Nasional Segmen Jombang – Babat

20 Trase Jalur KA Trans Sulawesi Telah terbit Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KP Segmen Makassar - Parepare 1188 Tahun 2018 tanggal 6 Agustus 2018 tentang Penetapan Trase Jalur Kereta Api Umum Nasional Trans Sulawesi Segmen Makassar – Parepare

BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-31 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

No. Nama Trase Posisi Saat Ini

21 Trase Jalur KA Khusus PT. Sinar Telah terbit Surat Menteri Perhubungan Nomor Usaha Sejati segmen Katingan - KA.604/1/18 PHB 2018 tanggal 23 Agustus 2018 perihal Gunung Mas, Kalimantan Tengah Persetujuan Penetapan Trase jalur Kereta Api Khusus PT. Sinar Usaha Sejati

22 Trase Kereta Api Khusus Lahat - Ogan Telah terbit Surat Keputusan Gubernur Sumatera Ilir oleh PT Servo Marga Sejahtera Selatan Nomor 714/KPTS/DISHUB/2018 tanggal 14 Desember 2018 tentang Persetujuan Penetapan Trase Jalur Kereta Api Lahat - Ogan Ilir di Provinsi Sumatera Selatan

23 Trase Jalur Kereta Api Umum Lintas Telah terbit Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor Rangkasbitung - Labuan 51 Tahun 2019 tanggal 22 Februari 2019 tentang Penetapan Trase Jalur Kereta Api Umum Nasional Lintas Rangkasbitung - Labuan

24 Revisi ke-2 Trase Jalur KA Telah terbit Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor Ringan/LRT Jabodebek KM 207 Tahun 2019 tanggal 11 Oktober 2019 tentang Penetapan Trase Jalur Kereta Api Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi Segmen Cawang - Cibubur, Cawang - Dukuh Atas, dan Cawang - Bekasi Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2020

5.7 KERJASAMA DAN PENGEMBANGAN USAHA

5.7.1 PENYELENGGARAAN PERIJINAN PERKERETAAPIAN UMUM DAN KHUSUS

Dalam penyelenggaraan perkeretaapian, perlu ada pengaturan mengenai tatanan perkeretaapian, penyelenggaraan prasarana perkeretaapian umum, penyelenggaraan sarana perkeretaapian umum, dan penyelenggaraan perkeretaapian khusus, sumber daya manusia perkeretaapian, perizinan, pembinaan perkeretaapian, peran serta masyarakat, serta sanksi administrasi. Untuk itu, terdapat beberapa pengaturan tentang perkeretaapian umum dan perkeretaapian khusus yang tercantum di dalam Perundang-undangan di bidang perkeretaapian, yaitu : 1. Undang-undang Nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian;

5-32 BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

3. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 11 tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Jalur Kereta Api; 4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 66 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Perkeretaapian Umum; 5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 31 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sarana Perkeretaapian Umum; 6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 55 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 91 Tahun 2011 tetang Penyelenggaran Perkeretaapian Khusus. Pengaturan mengenai tatanan perkeretaapian umum dan perkeretaapian khusus, sebagai berikut: 1. Pengaturan mengenai tatanan perkeretaapian umum terbagi menjadi 2: a. Penyelenggara Prasarana Perkeretaapian umum Pengaturan mengenai tatanan penyelenggaraan prasarana perkeretaapian umum mengatur tentang Izin usaha, Izin Pembangunan dan Izin Operasi. b. Penyelenggara Sarana Perkeretaapian umum Pengaturan mengenai tatanan penyelenggaraan sarana perkeretaapian umum mengatur tentang izin usaha, izin pembangunan dan izin operasi. 2. Pengaturan mengenai tatanan perkeretaapian khusus mengatur tentang kegiatan pokok, badan usaha, wilayah penunjang, wilayah operasi dan obyek pengangkutan penyelenggaraan perkeretaapian khusus diantaranya perizinan penyelenggaraan perkeretaapian khusus, pengoperasian perkeretaapian khusus, interkoneksi penyelenggaraan perkeretaapian khusus, berakhirnya penyelenggaraan perkeretaapian khusus.

Perizinan perkeretaapian umum dan khusus yang telah dikeluarkan pada Tahun 2020 sebagai berikut:

Tabel 5.13 Perizinan Perkeretaapian Umum dan Khusus yang Dikeluarkan pada Tahun 2020

No Uraian Nomor Tanggal Badan Usaha Perizinan Penyelenggaraan Perkeretaapian Umum 1 Izin Operasi Sarana Perkeretaapian KM 90 Tahun 2020 22 April 2020 PT. Kereta Api Umum Indonesia (Persero) 2 Izin Operasi Sarana Perkeretaapian KM 134 Tahun 3 Juni 2020 PT. Kereta Umum 2020 Commuter Indonesia 3 Izin Operasi Sarana Perkeretaapian KM. 158 Tahun 16 Juni 2020 PT. Kereta Api Umum 2020 Indonesia (Persero)

BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-33 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

No Uraian Nomor Tanggal Badan Usaha 4 Penetapan Badan Usaha KM 337 Tahun 18 Desember PT. Celebes Penyelenggara Prasarana 2020 2020 Railway Perkeretaapian Makassar - Parepare Indonesia

Perizinan Penyelenggaraan Perkeretaapian Khusus

1 Perpanjangan Persetujuan Prinsip KM 305 Tahun 24 November PT. Bukit Asam Pembangunan Perkeretaapian 2020 2020 Transpasific Khusus Batu Bara Dari Bangko Railways Tengah, Tanjung Enim di Provinsi Sumatera Selatan Sampai Dengan Srengsem di Provinsi Lampung

2 Perpanjangan Persetujuan Prinsip KM 341 Tahun 22 Desember PT. Pembangunan Perkeretaapian 2020 2020 Priamanaya Khusus Batu Bara di Kecamatan Transportasi Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Menuju Terminal Khusus Patra Tani di Kecamatan Muara Belida, Kabupaten Muara Enim Interkoneksi Dengan Jalur Kereta Api Nasional di Provinsi Sumatera Selatan

Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2020

5.7.2 BIAYA PENGGUNAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN

Terdapat beberapa pengaturan tentang Biaya Penggunaan Prasarana Perkeretaapian (Track Accsess Charge / TAC) yang tercantum di dalam Perundang-undangan di bidang perkeretaapian, yaitu: 1. Undang-Undang 23 tahun 2007 Pasal 65: a. Penyelenggara prasarana perkeretaapian wajib merawat prasarana perkeretaapian agar tetap laik operasi. b. Perawatan prasarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: 1) Perawatan berkala; dan 2) Perbaikan untuk mengembalikan fungsinya. 2. Peraturan Pemerintah 72 tahun 2009 Pasal 159: a. Apabila penyelenggara sarana perkeretaapian menggunakan prasarana perkeretaapian yang dimiliki atau dioperasikan oleh penyelenggara prasarana perkeretaapian, penyelenggara sarana perkeretaapian harus membayar biaya penggunaan prasarana perkeretaapian. b. Besarnya biaya penggunaan prasarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung berdasarkan pedoman penetapan biaya penggunaan prasarana perkeretaapian yang ditetapkan oleh Menteri.

5-34 BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

c. Pedoman penetapan biaya penggunaan prasarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dihitung berdasarkan beban penggunaan prasarana yang berdampak pada biaya perawatan, biaya pengoperasian, dan penyusutan prasarana dengan memperhitungkan prioritas penggunaan prasarana perkeretaapian. 3. Peraturan Presiden 53 tahun 2012: a. Pasal 12 1) Setiap penyelenggara sarana perkeretaapian yang menggunakan prasarana perkeretaapian wajib membayar biaya penggunaan prasarana perkeretaapian kepada Badan Usaha penyelenggara prasarana perkeretaapian. 2) Besaran biaya penggunaan prasarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dihitung berdasarkan pedoman penetapan biaya penggunaan prasarana perkeretaapian yang ditetapkan oleh Menteri. b. Pasal 13 Dalam hal tidak ada Badan Usaha yang menyelenggarakan prasarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Pemerintah dapat menyelenggarakan prasarana perkeretaapian milik negara melalui penugasan kepada BUMN penyelenggara prasarana perkeretaapian. c. Pasal 14 1) Dalam hal BUMN penyelenggara prasarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 belum terbentuk, Menteri menugaskan BUMN penyelenggara sarana perkeretaapian untuk menyelenggarakan prasarana perkeretaapian milik negara. 2) BUMN penyelenggara sarana perkeretaapian yang menggunakan prasarana perkeretaapian milik negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), membayar biaya penggunaan prasarana perkeretaapian dengan menyetorkannya ke Kas Negara. d. Pasal 15 Biaya penggunaan prasarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2), merupakan penerimaan negara bukan pajak yang tarifnya ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan ketentuan peraturan diatas serta Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2016, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api berwenang menyelenggarakan

BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-35 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

biaya penggunaan prasarana perkeretaapian (Track Access Charges / TAC) pada tahun 2020 sebagai berikut:

1. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daftar Penerimaan PNBP yang berasal dari PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sebegai berikut:

Tabel 5.14 Daftar Penerimaan PNBP dari PT. Kereta Api Indonesia (KAI)

No Jenis Pemanfaatan Tanggal Penerimaan (Rp) Keterangan

1 Jasa transportasi 4 Maret 2020 16.879.632.528 Kelebihan pembayaran perkeretaapian lain – lain subsidi perintis LRT Sumsel atas biaya pegawai sarana 2 Jasa transportasi 16 Juli 2020 444.633.750 Kelebihan pembayaran perkeretaapian lain – lain atas biaya pegawai awak sarana atas subsidi perintis LRT Sumsel T.A 2019 3 Biaya Penggunaan 19 Oktober 2020 103.669.202.771 TAC PT.KAI Januari s.d Prasarana Perkeretaapian Maret 2020, hasil self assessment 4 Biaya Penggunaan 7 Desember 134.774.457.264 TAC PT.KAI (Persero) Prasarana Perkeretaapian 2020 April s.d Juni 2020, hasil self assessment 5 Biaya Penggunaan 18 Desember 118.882.354.246 TAC PT.KAI (Persero) Prasarana Perkeretaapian 2020 Triwulan III 2020, hasil self assessment 6 Biaya Penggunaan 28 Desember 119.888.170.354 TAC PT.KAI, hasil self Prasarana Perkeretaapian 2020 assessment Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2020

2. PT. Kereta Commuter Indonesia (KCI) Daftar penerimaan PNBP yang berasal dari PT. Kereta Commuter Indonesia (KCI) sebagai berikut:

Tabel 5.15 Daftar Penerima PNBP dari PT. kereta Commuter Indonesia (KCI)

No Jenis Pemanfaatan Tanggal Penerimaan (Rp) Keterangan

1 Perizinan Penyelenggara 6 Januari 2020 10.000.000 Penambahan frekuensi Perkeretaapian Umum perjalanan lintas (Penerbitan Izin Operasi pelayanan yang sama Sarana Perkeretaapian berdasarkan Umum, Penambahan KP.1895/2019 tanggal 11 Frekuensi) November 2019 2 Perizinan Penyelenggara 17 Juni 2020 33.000.000 Penambahan frekuensi Perkeretaapian Umum berdasarkan KM (Penerbitan Izin Operasi 134/2020 ttg Izin Sarana Perkeretaapian Operaasi Sarana

5-36 BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

No Jenis Pemanfaatan Tanggal Penerimaan (Rp) Keterangan Umum, Penambahan Perkeretaapian Umum Frekuensi) PT. KCI 3 Perizinan Penyelenggara 17 Juni 2020 8.000.000 Penambahan frekuensi Perkeretaapian Umum berdasarkan KM (Penerbitan Izin Operasi 134/2020 tentang Izin Sarana Perkeretaapian Operaasi Sarana Umum, Penambahan Perkeretaapian Umum Lintas Pelayanan) PT. KCI 4 Perizinan Penyelenggara 21 Desember 20.000.000 KM 300/2020 tentang Izin Perkeretaapian Umum 2020 Operasi Sarana (Penerbitan Izin Operasi Perkeretaapian Umum Sarana Perkeretaapian PT. KCI Lintas Jogja- Umum) Klaten 5 Perizinan Penyelenggara 21 Desember 2.000.000 KM 300/2020 tentang Izin Perkeretaapian Umum 2020 Operasi Sarana (Penerbitan Izin Operasi Perkeretaapian Umum Sarana Perkeretaapian PT. KCI Lintas Jogja- Umum, Penambahan Klaten (Penambahan Frekuensi, Penambahan Lintas dan Penambahan Lintas Pelayanan) Frekuensi) 6 Biaya Penggunaan 19 Oktober 2020 8.302.468.249 TAC PT.KCI Januari s.d Prasarana Perkeretaapian Maret 2020, hasil self assessment 7 Biaya Penggunaan 7 Desember 18.832.240.753 TAC PT.KCI April s.d Prasarana Perkeretaapian 2020 Juni 2020, hasil self assessment 8 Biaya Penggunaan 18 Desember 20.534.219.561 TAC PT.KAI (Persero) Prasarana Perkeretaapian 2020 Triwulan III 2020, hasil self assessment 9 Biaya Penggunaan 23 Desember 18.233.888.572 TAC PT.KAI, hasil self Prasarana Perkeretaapian 2020 assessment Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2020

3. PT. Railink Daftar penerimaan PNBP yang berasal dari PT. Railink sebagai berikut:

Tabel 5.16 Daftar Penerimaan PNBP dari PT. Railink

No Jenis Pemanfaatan Tanggal Penerimaan (Rp) Keterangan 1 Biaya Penggunaan 26 Oktober 2020 669.801.516 TAC PT.Railink Januari Prasarana Perkeretaapian s.d Maret 2020, hasil self assessment 2 Biaya Penggunaan 7 Desember 74.765.733 TAC PT.Railink April s.d Prasarana Perkeretaapian 2020 Juni 2020, hasil self assessment 3 Biaya Penggunaan 28 Desember 658.613.898 TAC PT.KAI (Persero) Prasarana Perkeretaapian 2020 Triwulan III 2020, hasil self assessment Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2020

BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API 5-37 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Tabel 5.17 Rekapitulasi Penerimaan PNBP Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Tahun 2020

Jenis Tarif Satuan Akun Volume Realisasi (Rp) PNBP Fungsional PP 15 tahun 2016 (A) Perizinan Penyelenggaraan Per 425519 53 53.000.000 Perkeretaapian Umum (Penerbitan Izin frekuensi Operasi Sarana Perkeretaapian Umum, Penambahan Frekuensi) Perizinan Penyelenggara Perkeretaapian Per lintas 425519 5 10.000.000 Umum (Penerbitan Izin Operasi Sarana Perkeretaapian Umum, Penambahan Lintas Pelayanan) Perizinan Penyelenggara Perkeretaapian Per 425519 10 10.000.000 Umum (Penerbitan Perpanjangan Izin frekuensi Operasi Sarana Perkeretaapian Umum, Penambahan Frekuensi) Perizinan Penyelenggara Per izin 425519 1 50.000.000 Perkeretaapian Khusus (Penerbitan Persetujuan Prinsip Pembangunan, Penerbitan perpanjangan) Biaya Penggunaan Prasarana Per Triwulan 425512 0 544.520.182.917 Perkeretaapian PNBP Umum (B) Penerimaan Kembali Belanja Barang - 425912 0 17.324.266.278 Tahun Anggaran Yang Lalu Total Realisasi PNBP Fungsional (A) 544.643.182.917 Total Realisasi PNBP Umum (B) 17.324.266.278 Total Realisasi (A + B) 561.967.449.195 Sumber: Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, 2020

5-38 BAB 5 PENGELOLAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API

2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

BAB 6 PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN

6.1 KINERJA KESELAMATAN PERKERETAAPIAN

Aspek keselamatan perkeretaapian merupakan hal yang menjadi prioritas dengan ditunjang oleh semua aspek dalam penyelenggaraan perkeretaapian, yaitu aspek sarana, prasarana, operasional dan SDM. Direktorat Jenderal Perkeretaapian selaku regulator mempunyai tugas untuk mencegah dan menekan serendah-rendahnya kejadian kecelakaan kereta api yang meliputi kejadian anjlogan, tabrakan KA dengan KA, terguling dan lainnya.

Salah satu indikator kinerja tingkat keselamatan perjalanan kereta api adalah dengan perhitungan rasio kejadian kecelakaan transportasi kereta api (rate of accident) dengan menganalisis keselamatan perkeretaapian yang mangacu pada jumlah kecelakaan dibanding dengan Km tempuh dalam satu juta kejadian kecelakaan kereta api pada tahun tersebut. Formula perhitungan yang digunakan yaitu :

�����ℎ ���������� ���� �� �������� = × 1.000.000 �� �����ℎ

Gambar 6.1 Perhitungan Rate of Accident

Perhitungan rasio kejadian kecelakaan transportasi kereta api (rate of accident) telah dilakukan sejak tahun 2007 dengan rasio kejadian kecelakaan yaitu sebesar 2,99 Ratio kecelakaan/ 1 juta km dengan jumlah kecelakaan 139 kejadian. Dengan berbagai upaya peningkatan keselamatan yang telah dilaksanakan sampai dengan tahun 2020 terdapat penurunan jumlah kejadian kecelakaan secara signifikan. Berikut ini adalah Rasio kejadian kecelakaan transportasi kereta api (rate of accident) khusus dari tahun 2015 s.d 2020 sebagai berikut:

BAB 6 PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 6-1 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Tabel 6.1 Rate of Accident (RoA) Transportasi Perkeretaapian RoA Tahun Jumlah Kecelakaan KM Tempuh (Rate of Accident)

2015 55 63.710.056 0,86 2016 15 63.062.950 0,24 2017 17 66.489.586 0,26 2018 16 66.489.586 0,24 2019 11 70.294.388 0.15 2020 18 95.582.730 0,18 Sumber: Direktorat Keselamatan Perkeretaapian, 2020

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh bahwa realisasi rasio kejadian kecelakaan tahun 2020 sebesar 0,18 yang didapatkan dari perhitungan menggunakan formula di atas. Jumlah kejadian kecelakaan pada tahun 2020 sebanyak 18 kejadian dan km tempuh sebesar 95.582.730 km. Rincian jenis dan penyebab kecelakaan disampaikan pada tabel berikut.

Tabel 6.2 Jumlah Kecelakaan dan Penyebab Kecelakaan Kereta Api Tahun 2015 – 2020

No Uraian Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 2020

A. Jenis Kecelakaan 1 Tabrakan KA Kejadian 0 0 1 0 0 0 dengan KA 2 Anjlokan Kejadian 55 15 14 14 11 17 3 Terguling Kejadian 0 0 0 1 0 0 4 Lain-lain Kejadian 0 0 0 1 0 1 Jumlah Kejadian 55 15 15 16 11 18 Kecelakaan B. Penyebab Kecelakaan 1 Sarana Kejadian 7 7 2 6 4 4 2 Prasarana Kejadian 29 8 6 9 6 10 3 SDM Operator Kejadian 11 0 0 1 1 1 4 Eksternal Kejadian 7 0 1 0 0 1 5 Alam Kejadian 1 0 6 0 0 0 Jumlah Penyebab Kejadian 55 15 15 16 11 16* Kecelakaan Sumber: Direktorat Keselamatan Perkeretaapian, 2020

*) Pada tahun 2020 total terjadi 18 kejadian kecelakaan dan terdapat 2 kejadian yang belum selesai dilakukan analisis penyebab kecelakaan oleh KNKT.

6-2 BAB 6 PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

6.2 PEMERIKSAAN, AUDIT DAN INSPEKSI KESELAMATAN PERKERETAAPIAN

Berdasarkan Undang-Undang nomor 23 tahun 2007 pasal 13 ayat (1) dan ayat (2) yang menyatakan bahwa Perkeretaapian dikuasai Negara dan pembinaannya dilakukan oleh Pemerintah. Pembinaan yang dilakukan oleh Pemerintah dibagi menjadi tiga bagian yaitu pengaturan, pengendalian dan pengawasan. Dalam rangka peningkatan keselamatan di bidang perkeretaapian dan implementasi Zero Accident, maka Direktorat Jenderal Perkeretaapian melakukan pengendalian dan pengawasan berupa audit dan inspeksi keselamatan perkeretaapian. Adapun pelaksanaan kegiatan audit dan inspeksi keselamatan perkeretaapian tahun 2020 sebagai berikut:

A. Pelaksanaan Safety Assesment:

Pada Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2017 tentang perubahan terhadap PP Nomor 56 tahun 2009, bahwa:

“Ayat (1) yang berbunyi setiap prasarana, sarana, dan sumber daya manusia perkeretaapian wajib dilakukan penilaian sistem keselamatan pada saat sebelum dioperasikan untuk pertama kali, dan terjadi perubahan spesifikasi teknis prasarana dan sarana perkeretaapian”.

“Ayat (2) Dalam hal tertentu, setiap prasarana dan sarana dapat dilakukan penilaian sistem keselamatan. Untuk meningkatkan keselamatan atas pengoperasian prasarana dan sarana perkeretaapian yang handal, perlu dilakukan penilaian keselamatan (Safety Assesment) terhadap sarana dan prasarana sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan kereta api”.

Pelaksanaan kegiatan safety assesment pada tahun 2020 telah dilaksanakan di beberapa wilayah, yaitu:

Tabel 6.3 Pelaksanaan Kegitan Safety Assessment Tahun 2020 No Safety Assessment Waktu Pelaksanaan 1 Penilaian Keselamatan Perkeretaapian antara Sta. Padang – 10 Maret 2020 Sta. Pulau Aie di Sumatera Barat 2 Pembukaan Akses bojong Indah Jawa Barat 20 Mei 2020 3 Peningkatan Jalur KA R.33 menjadi R.54 dan Normalisasi 9 Juni 2020 Badan Jalan KM. 110+000 s/d KM. 125+000 antara Ciranjang – Cipatat dan Cigombong – Cicurug 4 Pembangunan Jalur Ganda Cigombong – Cicurug Lintas Bogor 18 Juni 2020 – Sukabumi 5 Depo LRT Jakarta 25 Juni 2020 6 Stasiun Cikarang 30 Juni 2020 7 Jalur Ganda KA antara St. Kotabumi – St. Cempaka Lintas 7 Juli 2020 Tarahan – Tanjung Enim

BAB 6 PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 6-3 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

No Safety Assessment Waktu Pelaksanaan 8 Hasil Pekerjaan di Jalur KA Layang (Elevated Track) Bekasi Line 15 Juli 2020 dan Bangunan Gedung Stasiun Jatinegara, Matraman, Manggarai 9 Hasil Pekerjaan Perbaikan Geometri Lengkung pada Jalur KA 20 Juli 2020 antara Bojong – Karangpucung 10 Pengoperasian Persinyalan dan Penataan Jalur KA Stasiun Solo 11 September 2020 Balapan – Solo Jebres dan elektrifikasi Yogyakarta – Solo 11 LRT Sumatera Selatan 21 September 2020 12 Pekerjaan Modifikasi Sistem Persinyalan Yogyakarta - 2 Oktober 2020 Lempuyangan 13 Jalur Ganda Jalan KA Antara Mojokerto - Jombang 9 Oktober 2020 14 Pekerjaan Peningkatan Jalur KA Eksisting Lintas Rangkasbitung 15 Oktober 2020 – Serang 15 Prasarana KA antara Medan – Besitang 14 Oktober 2020 16 Safety Assessment elektrifikasi Jogjakarta – Solo 20 Oktober 2020 17 Sistem Persinyalan Elektrik di Cicurug Jawa Barat 26 Oktober 2020 18 Sarana Kereta Rel Listrik KfW 3 November 2020 19 Pekerjaan Power House Stasiun Manggarai 11 November 2020 20 Pembangunan Paket Pekerjaan Track Tahap II Workshop 12 November 2020 Ngrombo Balai Perawatan Perkeretaapian pada Tahun Anggaran 2020 21 Hasil Pekerjaan di OOC Baru Manggarai 17 November 2020 22 Pekerjaan Elektrifikasi Yogyakarta – Solo antara Stasiun 18 November 2020 Yogyakarta – Klaten dan Revitalisasi Sarana KRL KfW 23 Pengoperasian Sarana KRL Kfw pada Lintas Yogyakarta - 20 November 2020 Klaten 24 Prasarana KA Lintas Stasiun Binjai – Stasiun Besitang, Stasiun 27 November 2020 Tanjungpura – Stasiun Besitang 25 Hasil Pekerjaan Jalur Hulu Bogor Baru (At Grade) Stasiun 1 Desember 2020 Manggarai 26 Perkeretaapian Khusus Bandara Soekarno Hatta 4 Desember 2020 27 Peningkatan Jalur Ka Rangkasbitung – Serang 18 Desember 2020 Sumber: Direktorat Keselamatan Perkeretaapian, 2020

6-4 BAB 6 PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 6.2 Kegiatan Safety Assessment Tahun 2020 B. Inspeksi Keselamatan Perkeretaapian

Kegiatan inspeksi keselamatan merupakan tindakan pencegahan terjadinya kecelakaan dengan cara pengendalian resiko kecelakaan dan tindakan korektif. Kegiatan inspeksi keselamatan dilaksanakan terhadap prasarana, sarana dan operasi dalam upaya peningkatan keselamatan. Kegiatan inspeksi keselamatan perkeretaapian pada tahun 2020 diantaranya:

1. Inspeksi Keselamatan Perkeretaapian di Jalur Kereta Api Akses Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo pada tanggal 17 s.d. 18 Februari 2020;

2. Inspeksi Keselamatan Perekeretaapian di Wilayah BTP Jakarta dan Banten pada tanggal 26 s.d. 28 Februari 2020.

C. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Perkeretaapian (SMKP)

Keselamatan dalam penyelenggaraan jasa transportasi perkeretaapian merupakan kebutuhan bagi seluruh masyarakat dan menjadi arah tujuan pembinaan perkeretaapian oleh Pemerintah. Oleh karena itu, di dalam penyelenggaraan perkeretaapian yang terstruktur dan sistematis, tugas, kewenangan dan peran dalam penjaminan keselamatan terdistribusi pada setiap stakeholder perkeretaapian.

Berkaitan dengan pembinaan di bidang keselamatan perkeretaapian, maka perlu dilaksanakan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Perkeretaapian (SMKP) kepada para tenaga pelaksana pembangunan prasarana perkeretaapian untuk menerapkan SMKP dalam setiap proses pembangunan prasarana perkeretaapian.

BAB 6 PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 6-5 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan operasional kereta api dan kecelakaan SDM perkeretaapian dalam pelaksanaan konstruksi prasarana perkeretaapian, dalam hal ini adalah para kontraktor dan konsultan guna menjamin keselamatan dan kesehatan kerja agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku sehingga semua pihak terkait menjadi sadar akan pentingnya keselamatan dan keasehatan kerja serta sanksi hukum pidana yang akan timbul sebagai akibat pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan standar keselamatan dan kesehatan serta kelalaian petugas di lapangan.

Pelaksanaan pembinaan dalam penerapan SMKP pada tahun 2020 diantaranya sebagai berikut:

1. Workshop penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Perkeretaapian (SMKP) dalam pelaksanaan pembangunan konstruksi prasarana perkeretaapian.

Kegiatan Workshop Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Perkeretaapian dilaksanakan selama 3 (tiga) hari yaitu pada tanggal 26-28 Februari 2020 di Jakarta. Peserta dari kegiatan Workshop tersebut adalah para personil yang meliputi Team Leader, Safety Enginering, Personil K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), Site Manager serta Konsultan Pengawas dari perusahaan kontraktor dan konsultan di Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten.

Gambar 6.3 Workshop Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Perkeretaapian (SMKP) dalam Pelaksanaan Pembangunan Konstruksi Prasarana Perkeretaapian

2. Kegiatan “Bimbingan Teknis Penerapan SMKP dalam Pelaksanaan Pembangunan Konstruksi Prasarana Perkeretaapian” dilaksanakan pada tanggal 11 – 13 Maret 2020 bertempat di Bandung Jawa Barat termasuk pelaksanaan observasi lapangan pada kegiatan pekerjaan peningkatan prasarana perkeretapian di wilayah BTP Wilayah Jawa Bagian Barat di lokasi Stasiun Cigombong.

Maksud dari kegiatan bimbingan teknis ini adalah memberikan panduan dan penjelasan tentang Sistem Manajemen Keselamatan Perkeretaapian (SMKP) tersebut, dengan tujuan agar setiap orang yang memerlukan dan para pihak

6-6 BAB 6 PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

yang berkepentingan dapat memahami dan dapat mengikuti, mentaati dan mematuhi setiap tahapan ketentuan yang telah dipersyaratkan, sehingga dapat mewujudkan keselamatan perkeretaapian.

Tujuan dari kegiatan ini bimbingan teknis adalah untuk:

a. Mencegah terjadinya insiden dan/atau kecelakan kereta api pada saat pekerjaan saat pelaksanaan pembangunan perkerkeretaapian; b. Mengupayakan pekerjaan yang terencana, terstruktur, terukur dan terintegarasi guna meningkatkan keselamatan; c. Melakukan penilaian risiko pada tahap perancangan dan modifikasi prasarana perkeretaapian, proses kerja dan peralatan kerja; d. Melaksanakan Kebijakan Pemerintah terkait dengan SMKP terhadap perkerjan konstruksi.

Gambar 6.4 Kegiatan Bimbingan Teknis dan Observasi Lapangan

3. Sosialisasi Sistem Manajemen Keselamatan Perkeretaapian (SMKP) kepada Tenaga Pelaksana Pembangunan Prasarana Perkeretaapian melalui Sistem Online. Kegiatan sosialisasi SMKP ini dilaksanakan selama 5 hari pada tanggal 3-7 April 2020 secara online. Peserta kegiatan sosialisasi SMKP adalah Tenaga Pelaksana Pembangunan Prasarana Perkeretaapian yang meliputi Train Watcher, Team Leader, Safety Engineer, Personil K3 (Keselamatan Kemananan dan Kesehatan Kerja), Site Manager, Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas dari perusahaan kontraktor dan konsultan yang melaksanakan pekerjaan pembangunan prasarana perkeretaapian di Balai Teknik Perkeretaapian di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Gambar 6.5 Sosialisasi SMKP Online Melalui Google Classroom

BAB 6 PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 6-7 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

6.3 PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI KOMPETENSI SDM PERKERETAAPIAN

6.3.1 PENGUJIAN SUMBER DAYA MANUSIA PERKERETAAPIAN pengujian kompetensi SDM Perkeretaapian dilaksanakan sesuai dengan standar dan prosedur perkeretaapian yang telah ditetapkan oleh Lembaga Sertifikasi Nasional ISO 9001-2015 terkait Standar Manajemen Mutu. Pengujian SDM dilakukan setelah diterimanya surat perintah pelaksanaan pengujian dari Direktur Keselamatan Perkeretaapian dan daftar nama peserta pengujian dari pemohon sertifikasi.

Pada tahun 2020, Balai Pengujian Perkeretaapian telah melaksanakan pengujian SDM Perkeretaapian sebanyak 3.649 orang yang berasal dari Politeknik Perkeretaapian Indonesia, Politeknik Transportasi Darat Indonesia-STTD, PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT MRT Jakarta, dan PT LRT Jakarta, PT Kharisna, Dinas Perhubungan Sukoharjo, dan Dinas Perhubungan Ogan Komering Ulu. Jumlah SDM perkeretaapian yang telah diuji pada tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6.4 Pelaksanaan Pengujian SDM Perkeretaapian Tahun 2020

NO URAIAN SDM (Orang)

1 Pengatur Perjalanan Kereta Api 588 2 Penjaga Perlintasan Kereta Api 166 3 Awak Sarana perkeretaapian 1.161 4 Tenaga Perawatan Sarana 385 5 Tenaga Pemeriksa Sarana 114 6 Tenaga Perawatan Prasarana 866 7 Tenaga Pemeriksa Prasarana 369 8 Penguji Sarana 0 9 Penguji Jalur dan Bangunan 0 10 Penguji Fasilitas Operasi 0 Jumlah 3.649 Sumber: Balai Pengujian Perkeretaapian, 2020

6.3.2 SERTIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA PERKERETAAPIAN

SDM perkeretaapian yang telah mengikuti pelatihan dan memenuhi kualifikasi keahlian atau kecakapan diberikan sertifikat dari Pemerintah atau badan hukum Indonesia yang telah memenuhi persyaratan akreditasi. Sertifikat untuk kualifikasi kecakapan atau keahlian wajib dimiliki oleh SDM perkeretaapian. Adapun ruang lingkup sertifikasi sumber daya manusia perkeretaapian meliputi Awak Sarana Perkeretaapian, Pengatur Perjalanan Kereta Api dan Pengendali Perjalanan Kereta Api, Penjaga Pintu Perlintasan Kereta Api, Tenaga Perawatan Sarana Perkeretaapian, Tenaga Pemeriksa Sarana

6-8 BAB 6 PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Perkeretaapian, Tenaga Perawatan Prasarana Perkeretaapian, Tenaga Pemeriksa Prasarana Perkeretaapian, Tenaga Penguji Sarana Perkeretaapian, Tenaga Penguji Prasarana Perkeretaapian, Inspektur Sarana Perkeretaapian, Inspektur Praarana Perkeretaapian, Auditor Perkeretaapian dan Asesor.

Sertifikasi SDM Perkeretaapian dari tahun 2015 sampai dengan 2020 sebagaimana tabel dibawah ini:

Tabel 6.5 Sertifikasi SDM Perkeretaapian Tahun 2015 s.d 2020

TAHUN No SERTIFIKASI 2015 2016 2017 2018 2019 2020 1 Awak sarana 1.161 1.128 1.693 1.055 1.319 1.161 pekeretaapian 2 PPKA (Pengatur 706 323 378 989 1.618 588 Perjalanan KA) 3 PJL (Penjaga Pintu 431 273 491 1.583 2.091 166 Perlintasan KA) 4 JPJ ( Tenaga 633 1.092 244 0 0 0 Pemeriksa Prasarana) 5 Penguji sarana 1 24 68 96 0 0 perkeretaapian 6 Penguji prasarana 3 27 120 150 0 0 perkeretaapian 7 Inspektur sarana 1 21 32 32 0 0 perkeretaapian 8 Inspektur prasarana 3 31 57 57 0 0 perkeretaapian 9 Auditor perkeretaapian 4 6 42 45 0 0 10 Penguji awak sarana 0 9 19 44 0 0 perkeretaapian 11 Train Watcher 0 198 114 206 0 0 12 Asesor 0 0 0 30 0 0 13 Tenaga Perawatan 0 0 0 1423 727 866 Prasarana 14 Tenaga Perawatan 0 0 0 1725 594 385 Sarana 15 Tenaga Pemeriksa 0 0 0 307 248 369 Prasarana 16 Tenaga Pemeriksa 0 0 0 1188 155 114 Sarana Total 2.943 3.132 3258 8.930 6.752 3.649 Sumber: Direktorat Keselamatan Perkeretaapian, 2020 *) Terdapat perubahan nomenklatur sertifikasi Juru Periksa Jalan (JPJ) di awal tahun 2019 yang terbagi menjadi 4 yaitu Tenaga Perawatan Prasarana (PM 17 Tahun 2017), Tenaga Perawatan Sarana (PM 16 Tahun 2017), Tenaga Pemeriksa Prasarana (PM 9 Tahun 2017), dan Tenaga Pemeriksa Sarana (PM 8 Tahun 2017). **) Penurunan jumlah sertifikasi pada tahun 2019-2020 dibanding tahun 2018 dikarenakan jumlah sertifkasi sesuai dengan usulan operator dan yang telah lulus uji kompetensi, khusus tahun 2020 terdampak pandemi COVID-19.

BAB 6 PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 6-9 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

6.4 AKREDITASI LEMBAGA PERKERETAAPIAN

Akreditasi adalah pengakuan formal yang menyatakan bahwa suatu lembaga atau badan hukum telah memenuhi persyaratan untuk melakukan kegiatan sertifikasi tertentu. Tujuan dari akreditasi kelembagaan yaitu:

1. Menetapkan kelayakan suatu badan hukum atau lembaga diklat sumber daya manusia perkeretaapian meliputi persyaratan, kualitas/mutu, konsistensi dan prosedur penyelenggaraan dalam menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kompetensi tertentu;

2. Sebagai sistem pengendalian dan pengawasan bagi badan hukum atau lembaga pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia perkeretaapian.

Sebagai sistem untuk memastikan bahwa kompetensi sumber daya manusia perkeretaapian yang diperoleh melalui badan hukum atau lembaga pendidikan dan pelatihan sesuai dengan standar kompetensi bidangnya. Oleh karena itu, akreditasi kelembagaan memegang peranan penting dalam sumber daya manusia perkeretaapian.

Gambar 6.6 Badan Hukum atau Lembaga Pendidikan dan Pelatihan SDM Perkeretaapian yang di Akreditasi

Pelaksanaan kegiatan penilaian akreditasi diantaranya melakukan penilaian terhadap unsur: 1. Unsur Tenaga Kediklatan; a. Pengelola Lembaga / Balai Diklat; b. Tenaga Pengajar. 2. Unsur Program Diklat a. Kurikulum; b. Bahan Diklat;

6-10 BAB 6 PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

c. Metode Diklat; d. Jangka waktu pelaksanaan program diklat; e. Peserta Diklat; f. Panduan Pelaksanaan Program Diklat. 3. Unsur Fasilitas Diklat a. Sarana Diklat; b. Prasarana Diklat. Akreditasi kelembagaan perkeretaapian untuk Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Perkeretaapian Ir. H. Djuanda Milik PT Kereta Api Indonesia telah dilaksanakan dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2020 dengan lokasi kegiatan sebagai berikut:

1. Pusdiklat PT KAI (Persero); 2. BP OPSAR; 3. BP Sintel; 4. BPTT Darman Prasetyo; 5. BPTP Sofyan Hadi.

Setelah penetapan akreditasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perkeretaapian Ir. H Djuanda Milik PT. Kereta Api Indonesia (Persero) oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia melalui Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: KM 218 Tahun 2020 tentang Akreditasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perkeretaapian PT. Kereta Api Indonesia (Persero), selanjutnya dilakukan seremoni penyerahan sertifikat akreditasi lembaga oleh Direktur Keselamatan Perkeretaapian kepada Direktur Utama PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang dilaksanakan pada tanggal 24 September 2020 di Jakarta Railway Center (JRC), Juanda, Jakarta.

Gambar 6.7 Akreditasi di Pusdiklat Ir. Djuanda, BPTP Sofyan Hadi, BP OPSAR, BPTT Darman Prasetyo dan BP Sintel

BAB 6 PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 6-11 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 6.8 Serah Terima Sertifikat Akreditasi oleh Direktur Keselamatan Perkeretaapian

6.5 PENCEGAHAN DAN PENEGAKAN HUKUM

6.5.1 PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA (P4GN)

Sesuai program kerja Direktorat Keselamatan Perkeretaapian tahun 2020, telah dilaksanakan kegiatan Operasi Tes Urine Pegawai Operasional di beberapa DAOP dan DIVRE PT. KAI (Persero) secara random sampling dalam rangka Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Kegiatan ini rutin diadakan setiap tahun berupa pemeriksaan terhadap personil dan pegawai/pekerja setempat untuk mengetahui kondisi personil dinyatakan negatif dari penggunaan narkotika dalam upaya meningkatkan keselamatan operasional kereta api.

Pada tahun 2020, kegiatan tes urine dilakukan pada tanggal 5 November 2020 kepada pegawai organik dan non organik PT. KAI (Persero) yang berjumlah 109 pegawai operasional, dengan rincian sebagai berikut:

1. UPT Crew KA Kelas 3 Tanjung Karang, ASP : 9 personil. 2. JPL 06 KM 11 + 9/23 Jl. Pemuda Tanjung Karang, Petugas Persinyalan: 1 personil. 3. Rumah Sinyal Stasiun Tanjung Karang, PPKA : 3 personil. 4. Stasiun Besar A Tanjung Karang, terdiri dari: a. PPKA : 2 personil b. ASP : 8 Personil c. Kondektur : 1 personil d. Pengamanan : 5 personil e. Petugas Operasional Stasiun : 8 personil 5. Griya Karya Stasiun Tarahan, ASP : 47 personil 6. Stasiun Tarahan, terdiri dari: a. PPKA : 2 personil b. ASP : 15 personil

6-12 BAB 6 PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

c. Pengamanan : 3 personil d. Petugas Operasional Stasiun : 5 personil

Berdasarkan hasil pelaksanaan tes urine terhadap 109 personil di atas secara keseluruhan dinyatakan negatif dari penggunaaan narkotika.

Gambar 6.9 Test Penggunaan Narkotika pada Pegawai di Griya Karya Stasiun Tarahan

Gambar 6.10 Tim Kesehatan Melakukan Pemeriksaan Urine Terhadap Petugas Stasiun Tanjung Karang

6.5.2 PENYULUHAN REGULASI PELANGGARAN HUKUM

Sesuai program kerja Direktorat Keselamatan tahun 2020, telah dilaksanakan kegiatan penyuluhan regulasi pelanggaran hukum di bidang perkeretaapian di beberapa DAOP dan DIVRE PT. KAI (Persero) yang secara rutin diadakan setiap tahun. Kegiatan ini berupa penyuluhan tentang pelanggaran hukum di bidang perkeretaapian terhadap masyarakat dan aparat sekitar jalur kereta api seperti Polres, Polsek, Kecamatan, Kelurahan, maupun warga dan pelajar. Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan dapat mengurangi tingkat kecelakaan maupun pelanggaran hukum di bidang perkeretaapian guna meningkatkan keselamatan operasional kereta api dan tercapainya zero accident.

Pada tahun 2020, penyuluhan regulasi pelanggaran hukum di bidang perkeretaapian telah dilaksanakan di Kota Surakarta, Solo Jawa Tengah pada tanggal 12 s.d. 14

BAB 6 PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN 6-13 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Februari 2020 dan dihadiri oleh Polsek, Koramil, Kepala Desa dan aparatnya, tokoh masyarakat, Kepala Sekolah dan OSIS/Siswa serta warga masyarakat di lokasi yang dilalui jalur kereta api.

Gambar 6.11 Penyuluhan Regulasi Pelanggaran Hukum di Kecamatan Laweyan, Jebres, dan Rawasari Kota Surakarta, Solo Jawa tengah

6.6 PENANGANAN PERLINTASAN SEBIDANG

Kegiatan penanganan perlintasan sebidang sebagai upaya pengamanan perjalanan kereta api dan juga masyarakat untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan di perlintasan sebidang. Kegiatan penanganan perlintasan sebidang diantaranya berupa upaya penutupan perlintasan sebidang, sterilisasi jalur kereta api, pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) dan upaya pembangunan perlintasan tidak sebidang. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan bekerjasama dengan PT.KAI (Persero), Kementerian PUPR, dan Pemerintah Daerah setempat.

Kondisi perlintasan sebidang jalur kereta api dengan jalan di wilayah Jawa dan Sumatera disampaikan sebagai berikut:

Tabel 6.6 Perlintasan Sebidang Jalur Kereta Api dengan Jalan

No Uraian Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 2020

1 Jawa Resmi Dijaga Unit NA 1.215 969 1.022 1.022 1.122 Resmi Tidak Dijaga Unit NA 1.356 2.923 1.753 1.753 1.860 Liar Unit NA 1.251 594 901 794 1.180 2 Sumatera Resmi Dijaga Unit NA 415 225 217 217 164 Resmi Tidak Dijaga Unit NA 602 533 293 293 102 Liar Unit NA 846 585 669 637 682 Jumlah Jawa + Sumatera Resmi Dijaga Unit NA 1.630 1.194 1.239 1.239 1.286 Resmi Tidak Dijaga Unit NA 1.958 3.456 2.046 2.046 1.962 Liar Unit NA 2.097 1.179 1.570 1.431 1.862 Jumlah Unit NA 5.685 5.829 4.855 4.716 5.110 Sumber: Direktorat Keselamatan Perkeretaapian, 2020

6-14 BAB 6 PENINGKATAN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN

2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

BAB 7 CAPAIAN STRATEGIS LAINNYA

7.1 PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN DENGAN SKEMA KPBU/ APBD/BUMN/BUMD/SWASTA

7.1.1 PEMBANGUNAN MRT JAKARTA (NORTH – SOUTH) FASE 2

Proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2 meliputi segmen kawasan Bundaran HI, Kota hingga Ancol Barat sepanjang 11,8 km’sp. Fase 2 ini melanjutkan koridor utara — selatan fase 1 yang telah beroperasi sejak tahun 2019, yaitu dari Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI sepanjang 22 km’sp. Proyek Pembangunan MRT dibiayai oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta didukung oleh dana pinjaman Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan investasi pembangunan MRT Jakarta North-South fase 2 bersumber dari APBN sebesar Rp11,02 triliun (49%) dan APBD sebesar Rp11,47 miliar (51%).

Pembangunan fase 2 MRT Jakarta terbagi menjadi dua bagian, yaitu fase 2A dan 2B. Fase 2A terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah yaitu Stasiun Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota) dengan total panjang jalur sekitar 5,8 km’sp. Dengan tambahan fase 2A ini, maka total panjang jalur utara—selatan menjadi sekitar 27,8 km’sp dengan waktu perjalanan dari Stasiun Lebak Bulus Grab hingga Stasiun Kota sekitar 45 menit. Untuk Fase 2B sepanjang 6 km’sp terdiri dari dua stasiun bawah tanah (Mangga Dua dan Ancol) dan satu depo di Ancol Barat.

Gambar 7.1 Infografis Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A

MRT Jakarta Fase 2A ini sudah mulai dilaksanakan konstruksi pada bulan Juni 2020 paket CP 201 dengan progres sampai dengan Desember 2020 sebesar 9% (overall fase

BAB 7 CAPAIAN STRATEGIS LAINNYA 7-1 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

2A sebesar 2%), sedangkan paket pekerjaan lainnya masih dalam proses lelang internasional. Untuk Fase 2B saat ini tahap reviu studi kelayakan dan penetapan lokasi dari Gubernur DKI Jakarta telah selesai, saat ini proses perijinan lingkungan.

Gambar 7.2 Paket Pekerjaan MRT Jakarta Fase 2A

Fase 2A dibagi lagi menjadi 2 segmen, yaitu segmen 1 dari Bundaran HI hingga Harmoni dan segmen 2 dari Harmoni hingga Kota. Segmen 1 direncanakan selesai pada Maret 2025 dan beroperasi pada April 2025, sedangkan segmen 2 ditargetkan akan selesai pada Agustus 2027.

7.1.2 PEMBANGUNAN LIGHT RAIL TRANSIT (LRT) JABODEBEK

Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit (LRT) terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang pelaksanaannya mengacu pada Peraturan Presiden nomor 98 tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit (LRT) terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi yang diubah terakhir melalui Peraturan Presiden nomor 49 tahun 2017.

Pembangunan prasarana LRT Jabodebek telah dimulai tahun 2015 melalui investasi dari BUMN sebesar Rp29,9 triliun. Pembangunan prasarana LRT Jabodebek sepanjang 44,43 km’sp terbagi menjadi 3 lintas yaitu Lintas Pelayanan 1 antara Cawang – Cibubur sepanjang 14,89 km’sp, Lintas Pelayanan 2 antara Cawang – Kuningan – Dukuh Atas sepanjang 11,05 km’sp, Lintas Pelayanan 3 antara Cawang – Bekasi Timur sepanjang 18,49 km’sp.

7-2 BAB 7 CAPAIAN STRATEGIS LAINNYA 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 7.3 Rencana Lintas Pelayanan LRT Jabodebek

Gambar 7.4 Kunjungan Menteri Perhubungan pada Proyek Pembangunan LRT Jabodebek

Manfaat dari pembangunan LRT Jabodebek adalah peningkatan dan pertumbuhan ekonomi kota, untuk mengurangi kepadatan lalu lintas yang luar biasa di wilayah perkotaan Jabodebek, mewujudkan transportasi yang ramah lingkungan dan terintegrasi. Progres pembangunan prasarana LRT Jabodebek tahap 1 sampai dengan 31 Desember 2020 sebesar 81,72% dengan rincian lintas pelayanan Cawang-Cibubur sebesar 98,98%, lintas Cawang-Dukuh Atas sebesar 79,53%, lintas Cawang-Bekasi Timur sebesar 89,48% dan Depo sebesar 35,46%. Saat ini sarana LRT Jabodebek sudah di lokasi (Stasiun Harjamukti, Cibubur) sebanyak 25 trainset. Adapun target operasi tahap 1 adalah pada Juni tahun 2022.

Gambar 7.5 Progres Lintas Pelayanan 1 Cawang-Cibubur

BAB 7 CAPAIAN STRATEGIS LAINNYA 7-3 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 7.6 Progres Lintas Pelayanan 2 Cawang-Dukuh Atas

Gambar 7.7 Progres Lintas Pelayanan 3 Cawang-Bekasi Timur

Gambar 7.8 Progres Depo Jatimulya

7.1.3 PEMBANGUNAN KERETA CEPAT JAKARTA - BANDUNG

Pembangunan Kereta Cepat Jakarta – Bandung merupakan Proyek Startegis Nasional yang dilaksanakan dengan mengacu Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat Jakarta dan Bandung. Pembangunan Kereta Cepat Jakarta – Bandung sepanjang 142,3 km’sp dengan rute Halim – Karawang – Walini – Tegalluar serta mencakup 4 unit stasiun dan 1 unit depo.

Pembiayaan pembangunan kereta cepat Jakarta – Bandung melalui investasi swasta senilai Rp81 triliun. Manfaat pembangunan kereta cepat tersebut diantaranya meningkatkan pelayanan angkutan massal yang melayani 2 Pusat Kegiatan Nasional

7-4 BAB 7 CAPAIAN STRATEGIS LAINNYA 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

(Jakarta dan Bandung) dengan waktu tempuh perjalanan yang lebih cepat dan mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah yang dilalui khususnya di sekitar stasiun dengan potensi pengembangan TOD.

Gambar 7.9 Lokasi Pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung

PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) merupakan badan usaha penyelenggara prasarana dan sarana kereta cepat lintas Jakarta - Bandung yang memulai pelaksanaan konstruksi fisik pada Maret 2017 di kawasan Walini. Posisi akhir Desember 2020, progres pekerjaan konstruksi telah mencapai 65,70% dan pembebasan lahan telah selesai sebesar 99,97%.

Gambar 7.10 Progress Pekerjaan Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Walini dan Stasiun Tegalluar

BAB 7 CAPAIAN STRATEGIS LAINNYA 7-5 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

7.2 KEGIATAN PADAT KARYA

Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perkeretaapian berkomitmen untuk turut meningkatkan perekonomian masyarakat melalui program padat karya dengan mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 73 tahun 2018 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Program Padat Karya di Lingkungan Kementerian Perhubungan. Tujuan dari program padat karya yaitu untuk mengurangi pengangguran dan masyarakat miskin melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat serta penciptaan lapangan kerja melalui kegiatan pembangunan prasarana dan sarana transportasi.

Pada tahun 2020, Direktorat Jenderal Pekeretaapian melaksanakan program padat karya pada 8 Balai yaitu Balai Teknik Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara, Balai Teknik Perkeretaapian Sumatera Bagian Barat, Balai Teknik Perkeretaapian Sumatera Bagian Selatan, Balai Teknik Perkeretaapian Jakarta dan Banten, Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Bagian Barat, Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Bagian Tengah, Balai Teknik Perkeretaapian Jawa Bagian Timur dan Balai Perawatan Perkeretaapian. Program padat karya di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian merupakan bagian dari kegiatan pembangunan prasarana perkeretaapian dengan skema kontraktual dan pembiayaan seluruhnya bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Target upah program padat karya tahun 2020 adalah sebesar Rp50.522.282.925 dengan realisasi sebesar Rp 41.781.964.773 atau 83% yang terealisasi pada 11 Propinsi, 36 Kabupaten/Desa dan 169 Desa. Untuk jumlah tenaga kerja program padat karya ditargetkan sebanyak 7.618 orang atau 488.257 orang/hari dengan realisasi tenaga kerja sampai akhir tahun 2020 sebanyak 6.788 Orang (89%) atau 437.466 orang/hari (90%). Dalam pelaksanaan program padat karya, telah dilakukan pengawasan secara intensif tidak hanya oleh instansi di internal Direktorat Jenderal Perkeretaapian namun juga dilaksanakan oleh berbagai unit kerja eksternal diantaranya Komisi V DPR RI, BPKP dan Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan.

7-6 BAB 7 CAPAIAN STRATEGIS LAINNYA 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 7.11 Persebaran Lokasi dan Realisasi Upah Program Padat Karya Per Unit Kerja

Gambar 7.12 Realisasi Jumlah Tenaga Kerja Padat Karya Per Unit Kerja

BAB 7 CAPAIAN STRATEGIS LAINNYA 7-7 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Gambar 7.13 Dokumentasi Kunjungan Kerja Komisi V DPR pada lokasi Prorgam Kerja Padat Karya

7.3 CAPAIAN LAINNYA

1. Menyambungkan pengoperasian jalur ganda lintas selatan Jawa dari Purwokerto sampai dengan Mojokerto sepanjang 431 km. 2. Pembentukan Badan Layanan Umum (BLU) pertama di Direktorat Jenderal Perkeretaapian yaitu Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan sebagai salah satu upaya mendukung peningkatan PNBP. 3. Penghargaan dari Kementerian Keuangan terkait Satuan Kerja SBSN terbaik bidang perkeretaapian kepada Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara. 4. Penghargaan dari Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan terkait kepatuhan pelaporan kinerja melalui aplikasi e-Performance semester 1 dan 2 tahun 2020. Pada Semester I tahun 2020, Direktorat Jenderal Perkeretaapian memperoleh penghargaan peringkat II terbaik untuk tingkat unit kerja Eselon I. Sedangkan pada Semester 2 tahun 2020, Direktorat Jenderal Perkeretaapian memperoleh penghargaan peringkat I terbaik untuk tingkat unit kerja Eselon I dalam rangka kepatuhan pelaporan capaian kinerja melalui aplikasi e-Performance. 5. Capaian realisasi keuangan meningkat secara signifikan menjadi 93,85% atau meningkat 10,10% dibanding tahun sebelumnya 83,75%.

7-8 BAB 7 CAPAIAN STRATEGIS LAINNYA

2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

BAB 8 PENUTUP

8.1 KESIMPULAN

1. Tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Perkeretaapian sebagaimana Peraturan Menteri Perhubungan PM Nomor 122 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan telah dituangkan dalam program kerja tahun 2020 yang meliputi 5 kegiatan utama yaitu pembangunan prasarana perkeretaapian, pembangunan sarana perkeretaapian, pengelolaan lalu lintas dan angkutan kereta api, peningkatan keselamatan perkeretaapian serta kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya.

Pada tahun 2021 telah dilakukan Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran (RSPP) sehingga terdapat 2 program utama Direktorat Jenderal Perkeretaapian yaitu program infrastruktur konektivitas dan program dukungan manajemen, dimana program infrastruktur konektivitas terbagi menjadi kegiatan Pelayanan Transportasi Perkeretaapian, Keselamatan dan Keamanan Transportasi Perkeretaapian, Infrastruktur Konektivitas Transportasi Perkeretaapian, dan Penunjang Teknis Transportasi Perkeretaapian.

2. Kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya meliputi kegiatan administrasi bidang perencanaan, keuangan, hukum, kepegawaian dan umum dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Perkeretaapian sebagai regulator penyelenggaraan perkeretaapian termasuk sebagai upaya untuk mewujudkan sistem penyelenggaraan Pemerintah yang baik (Good Governance), transparan dan akuntabel.

3. Kegiatan strategis pembangunan prasarana perkeretaapian pada tahun 2020 baik pembiayaan APBN maupun alternatif pendanaan, antara lain: 1. Wilayah Sumatera: 1) Pembangunan jalur kereta api lintas Rantauprapat – Kota Pinang segmen Rantauprapat – Pondok S5 (selesai); 2) Peningkatan jalur kereta api lintas Medan – Binjai (selesai); 3) Pembangunan jalur kereta api lintas Besitang – Langsa segmen Besitang – Sei Liput; 4) Peningkatan jalur kereta api lintas Araskabu – Tebing Tinggi – Siantar;

BAB 8 PENUTUP 8-1

2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

5) Peningkatan jalur kereta api lintas Padang – Pariaman; 6) Peningkatan jalur kereta api lintas Lahat – Bungamas – Lubuklinggau;

2. Wilayah Jawa: 1) Pembangunan jalur ganda kereta api lintas Kroya- Kutoarjo (selesai); 2) Pembangunan jalur ganda kereta api lintas Jombang – Mojokerto (selesai); 3) Peningkatan jalur kereta api antara Bangil – Probolinggo lintas Surabaya – Banyuwangi dan Malang – Sumberpucung lintas Bangil – Kertosono. (selesai); 4) Pembangunan Double – Double Track (DDT) Paket A antara Manggarai – Jatinegara (tahap I dan tahap II) dan Paket B antara Manggarai – Cikarang; 5) Peningkatan jalur kereta api lintas Rangkasbitung – Serang – Merak; 6) Pembangunan jalur ganda kereta api lintas Bogor – Sukabumi; 7) Penggantian sistem persinyalan dan telekomunikasi lintas Bandung – Ciroyom; 8) Pembangunan jalur ganda kereta api antara Kiaracondong – Cicalengka Tahap 1 segmen Gedebage – Haurpugur; 9) Pembangunan jalur kereta api akses menuju Bandara Yogyakarta International Airport (YIA); 10) Elektrifikasi jalur kereta api lintas Yogyakarta – Solo; 11) Pembangunan MRT Jakarta; 12) Pembangunan LRT Jabodebek; 13) Pembangunan Kereta Cepat Jakarta – Bandung.

3. Wilayah Sulawesi, yaitu pembangunan jalur kereta api lintas Makassar – Parepare segmen Maros – Pangkep – Barru.

4. Kegiatan strategis pembangunan sarana perkeretaapian tahun 2020 terdiri dari pengadaan sarana milik negara berupa revitalisasi Kereta Rel Listrik (KRL) KfW sebanyak 10 trainset (@4 unit) dengan rencana awal kontrak tahun jamak 2018- 2020. Namun dengan adanya penghematan anggaran tahun 2020 dalam rangka percepatan penanganan pandemi COVID-19 maka penyelesaian revitalisasi diperpanjang sampai tahun 2021. Adapun sampai tahun 2020 progres telah selesai revitalisasi sebanyak 12 unit yang akan digunakan untuk KRL Yogyakarta – Solo dari target semula 40 unit Kereta Rel Listrik KfW, selanjutnya sisa penyelesaiannya direncanakan pada tahun 2021.

8-2 BAB 8 PENUTUP 2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

5. Kegiatan strategis pengelolaan lalu lintas dan angkutan kereta api diantaranya penyelenggaraan angkutan ekonomi melalui skema Public Service Obligation (PSO) serta pelayanan kereta api perintis. Dalam rangka penyelenggaraan PSO, Direktorat Jenderal Perkeretaapian memberikan penugasan kepada PT. KAI (Persero) dengan nilai kontrak PSO dengan PT. KAI sebesar Rp 2.519,15 milyar dengan realisasi jumlah penumpang PSO sebesar 175.991.213 penumpang dimana jumlah tersebut mengalami penurunan 53,90% dibandingkan tahun 2019. Untuk penyelenggaraan angkutan perintis, pada tahun 2020 telah diselenggarakan 5 lintas pelayanan angkutan kereta api keperintisan di Jawa (Bathara Kresna) dan Sumatera (Cut Mutia, Lembah Anai, Minangkabau Ekspress, LRT Sumatera Selatan). Secara umum angkutan kereta api pada tahun 2020 mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19 dengan pengurangan frekuensi perjalanan kereta api dan kapasitas angkut kereta serta kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

6. Kegiatan peningkatan keselamatan perkeretaapian merupakan hal yang menjadi prioritas dan perlu ditunjang oleh semua aspek dalam penyelenggaraan perkeretaapian, yaitu aspek sarana, prasarana, operasional dan sumber daya manusia. Realisasi rasio kejadian kecelakaan transportasi kereta api (rate of accident) pada tahun 2020 adalah sebesar 0,18 dengan jumlah kecelakaan 18 pada 95.582.730 km tempuh, hal tersebut lebih tinggi apabila dibandingkan rasio kejadian kecelakaan tahun 2019 yaitu sebesar 0,15 sehingga diperlukan upaya-upaya lebih intensif peningkatan keselamatan perkeretaapian.

8.2 REKOMENDASI

Dalam upaya peningkatan kinerja Direktorat Jenderal Perkeretaapian sebagai regulator penyelenggaraan perkeretaapian, diperlukan upaya-upaya sebagai berikut:

1. Koordinasi internal Direktorat Jenderal Perkeretaapian maupun stakeholder bidang perkeretaapian (Pemerintah Daerah, Akademisi, Industri, Badan Usaha Penyelenggara) dalam rangka sinergitas perencanaan, pembangunan dan pemanfaatan hasil pembangunan sehingga dapat berdaya guna dan tepat sasaran terutama di era new normal.

2. Percepatan pembangunan prasarana dan sarana perkeretaapian dengan prioritas penyelesaiaan Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) dengan tahapan pembangunan menyesuaikan kemampuan anggaran Pemerintah.

BAB 8 PENUTUP 8-3

2020 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

3. Pengoptimalan pendanaan alternatif untuk pembangunan perkeretaapian diantaranya Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) didukung kemudahaan perijinan investasi mengacu pada Undang-Undang nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

4. Prioritas program peningkatan keselamatan dan keamanan perkeretaapian, antara lain berupa implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Perkeretaapian, pelaksanaan pengujian dan kelaikan sertifikasi prasarana, sarana dan kompetensi SDM perkeretaapian, pelaksanaan perawatan dan operasional prasarana dan sarana perkeretaapian milik negara, pelaksanaan sosialisasi dan promosi keselamatan perkeretaapian terhadap masyarakat dan stakeholders terkait, identifikasi/pendataan peningkatan keselamatan di daerah rawan pengrusakan dan pencurian di jalur kereta api, penutupan perlintasan sebidang liar dan pelaksanaan program sterilisasi di tempat rawan kecelakaan.

5. Pengoptimalan sarana perkeretaapian milik negara dalam melakukan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

6. Penyesuaian regulasi untuk mengoptimalkan penyelenggaraan PSO, IMO dan TAC termasuk upaya untuk mendorong multioperator sebagaimana Undang-Undang nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian.

7. Mendorong peningkatan peran kereta api dalam penyelenggaraan angkutan barang/logistik di Jawa, Sumatera dan Sulawesi, didukung dengan prasarana perkeretaapian yang terkoneksi dengan pelabuhan dan kawasan strategis.

8. Peningkatan SDM regulator perkeretaapian baik kuantitas maupun kualitas/ kompetensi dengan memperhatikan peningkatan teknologi perkeretaapian.

9. Peningkatan pemanfaatan teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) dalam pelaksanaan fungsi pelayanan regulator bidang perkeretaapian seperti perijinan, pengawasan, pengendalian guna meningkatkan efektifitas, transparansi dan akuntabel pelayanan.

8-4 BAB 8 PENUTUP

JL.MEDAN MERDEKA BARAT GAMBIR, KOTA JAKARTA PUSAT DKI JAKARTA 10110