Studi Penggunaan Dialek Banyumasan Di Kalangan Mahasiswa Asli Banyumasan Yang Belajar Di Universitas Sebelas Maret, Surakarta Tahun 2009)
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
1 IDENTITAS DIALEK BANYUMASAN SEBAGAI SEBUAH KONSTRUKSI BUDAYA (Studi Penggunaan Dialek Banyumasan di Kalangan Mahasiswa Asli Banyumasan Yang Belajar di Universitas Sebelas Maret, Surakarta Tahun 2009) SKRIPSI Oleh : MEIDAWATI SUSWANDARI K8405024 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009 2 IDENTITAS DIALEK BANYUMASAN SEBAGAI SEBUAH KONSTRUKSI BUDAYA (Studi Penggunaan Dialek Banyumasan di Kalangan Mahasiswa Asli Banyumasan Yang Belajar di Universitas Sebelas Maret, Surakarta Tahun 2009) Oleh : MEIDAWATI SUSWANDARI K8405024 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009 3 ABSTRAK Meidawati Suswandari, Identitas Dialek Banyumasan Sebagai Sebuah Konstruksi Budaya (Studi Penggunaan Dialek Banyumasan di Kalangan Mahasiswa Asli Banyumasan Yang Belajar di Universitas Sebelas Maret, Surakarta) Tahun 2009. Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, 2009. Penelitian ini bertujuan untuk menggali data dan informasi tentang dialek banyumasan menjadi suatu bentuk identitas kedaerahan yang dikonstruksi dan dinegosiasikan, dilihat dari a).persepsi mahasiswa asli banyumasan terhadap dialek banyumasan dalam pergaulan sehari-hari, b).adanya lingkungan yang berpengaruh dalam mempertahankan identitas kedaerahan, c).upaya mahasiswa asli banyumasan dalam mempertahankan identitas kedaerahan (khususnya dialek banyumasan). Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data didapat dari subjek penelitian yaitu mahasiswa asli banyumasan yang belajar di Universitas Sebelas Maret, Surakarta baik di lingkungan kos ataupun di lingkungan sekitar kampus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipasi dan wawancara mendalam. Teknik pengambilan informan meliputi informan kunci dan informan pendukung. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan konstruksi identitas dialek banyumasan yang diambil dari teori Anthony Giddens meliputi 4 pernyataan. Pertama, bermula dari persepsi yang berisi stereotip tertentu tentang dialek banyumasan. Stereotip yang telah muncul sebelumnya, memberikan gambaran pada mahasiswa asli banyumasan dan mahasiswa luar banyumasan tentang dialek banyumasan. Persepsi yang muncul seperti dialek banyumasan dianggap sebagai dialek masyarakat bawah dan kadang masih dianggap ndeso dan katro. Kedua, adanya penanaman persepsi tersebut, mengarah pada faktor pemilihan dialek banyumasan di kalangan mahasiswa asli banyumasan. Mahasiswa asli banyumasan melakukan pemilihan dialek karena kedekatan emosional yang secara nalar dan emosional. Ketiga, mahasiswa asli banyumasan yang telah memilih dalam penggunaan dialek merupakan proses yang dinegosiasikan dan berlangsung secara rutinitas. Keempat, disisi lain, lingkungan kos dan kampus juga berperan dalam konstruksi identitas dialek banyumasan. Identitas dibentuk dan dibangun berdasarkan lingkungan kos dan kampus yang sifatnya homogen (mayoritas mahasiswa asli banyumasan) dan heterogen (mayoritas mahasiswa luar banyumasan). Dialek banyumasan akan mengalami eksis pada saat berada di wilayah induknya yaitu sekitar BARLINGMASCAKEB (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen). Akan tetapi pada saat keluar wilayah BARLINGMASCAKEB (terutama di lingkungan UNS), dialek banyumasan mengalami pergeseran dialek meliputi dialek modifikasi antara dialek banyumasan dengan dialek Solo (Jawa alus), antara dialek banyumasan dengan Bahasa Indonesia, ataupun antara tiga bahasa yaitu dialek banyumasan, dialek Solo dan Bahasa Indonesia. 4 ABSTRACT Meidawati Suswandari. Banyumasan Dialect Identity as a Culture Construction (A Study of The Use of Banyumasan Dialect in Banyumasan Origin Student Civitas Who Are Taking Course in Sebelas Maret University, Surakarta) 2009. Thesis. Surakarta: Teaching Faculty And Education Science of Sebelas Maret University-Surakarta, 2009. This research has aim to explore any data and information about banyumasan dialects as becoming a local identity form which is constructed and negotiated, seen from a). banyumasan origin student’s perception toward banyumasan dialect in day-to-day socialization, b) there is a environment which has influence in maintaining local identity, c) banyumasan origin student’s effort in maintaining local identity (especially banyumasan dialect). This research uses qualitative descriptive approach method. The data source is taken from research subject that is banyumasan origin students taking course in Sebelas Maret University, Surakarta both around boarding house or around campus’ environment. The data collection method used is participation observation and deep interview. The technique of taking tke informant such as key informant and supporting informant. The technique of data analysis used is interactive analysis model. Based on the research finding, it is concluded that the identity construction of banyumasan dialect from Anthony Giddens there are four statement. First, it is started from the perception containing certain stereotype about banyumasan dialect. The previous occurring perception give a picture to banyumasan-native student and outside-banyumasan student about banyumasan dialect. Second, the existing perception for example is that banyumasan dialect is considered a low- class society’s dialect and it is sometimes considered ndeso (countrified dialect) and katro (plebeian dialect). The existence of above perception directs toward the selection factor of banyumasan dialect in the civitas of banyumasan origin students. The banyumasan origin do the selection of the dialect because of a emotional and logical emotion closeness. Third, the banyumasan origin student who has chosen toward the use of dialect is a process that is negotiated and going on as a routine. Four, in other hand, the boarding house and campus environment also has a role in the construction of banyumasan dialect construction. The identity is constructed and built based on boarding house and campus environment which is homogenous (the majority is banyumasan origin student) and heterogeneous (the majority is outside-banyumasan student). The banyumasan dialect will experience existence when it is in its host area that is around BARLINGMASCAKEB (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen). Nevertheless, when it is outside the BARLINGMASCAKEB area (especially UNS area), the banyumasan dialect experiences dialect shift covering dialect modification between banyumasan dialect with Solo dialect (Smooth Jawa), between banyumasan dialect with Indonesian, as well as three dialect that are banyumasan dialect, Solo dialect, and Indonesian. 5 PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta, Juli 2009 Pembimbing I Pembimbing II Drs. Basuki Haryono, M.Pd Atik Catur Budiati, S.Sos, M.A. NIP. 19500225 197501 1 002 NIP. 132 308 880 6 PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Pada hari : Tanggal : Tim Penguji Skripsi : Nama Terang Tanda Tangan Ketua : Drs. M.H. Sukarno, M.Pd 1. ................... NIP. 19510601 197903 1 001 Sekretaris : Drs. Haryono, M.Si 2. ................... NIP. 130 906 771 Anggota I : Drs. Basuki Haryono, M.Pd 3. .................... NIP. 19500225 197501 1 002 Anggota II : Atik Catur Budiati, S.Sos, M.A 4. .................... NIP. 132 308 880 Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan, Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP. 19600727 198702 1 001 7 MOTTO Bahasa Mewujudkan Tingkah Laku Seseorang (Lindha Thomas) Bersatu Kita Kompak, Berkata Kita Ngapak (Anonim) Bahasa Ibarat Raga Tanpa jiwa (Penulis) 8 PERSEMBAHAN Karya ini dipersembahkan Kepada : v Ayah dan Ibu tercinta. v Kakak dan adikku. v Teman-teman angkatan 2005. v Almamater. 9 KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini dapat terselesaikan pada waktunya untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Skripsi berisi tentang pendeskripsian konstruksi identitas dialek banyumasan di lingkungan UNS yang dikaji dari teori Anthony Giddens. Banyak hambatan dan rintangan yang cukup menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang muncul dapat teratasi. Untuk itu, ucapan terima kasih peneliti haturkan atas segala bantuannya kepada yang terhormat : 1. Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Bapak Drs. Saiful Bachri, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP UNS. 3. Bapak Drs. H. MH. Sukarno, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi-Antropologi FKIP UNS. 4. Bapak Drs. Basuki Haryono, M.Pd sebagai Pembimbing I yang senantiasa memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Ibu Atik Catur Budiati, S.Sos, M.A sebagai Pembimbing II yang memberikan ide dan masukan serta bimbingannya dalam penyusunan skripsi. 6. Ibu Siany Indria L, S.Ant, M.Hum sebagai