Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya

3.1 Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan Penataan Ruang

3.1.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya.

Peraturan Presiden Republik No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 mengamanatkan beberapa hal terkait dengan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya, antara lain: tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0%, tercapainya 100% pelayanan air minum bagi seluruh penduduk Indonesia, serta meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak (air limbah domestik, sampah, dan drainase lingkungan) menjadi 100% pada tingkat kebutuhan dasar. Adapun pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya menggunakan 3 (tiga) pendekatan, yaitu membangun sistem, fasilitasi Pemerintah Daerah, serta pemberdayaan masyarakat. Melalui 3 (tiga) pendekatan tersebut, diharapkan target Gerakan Nasional 100-0-100 dapat tercapai.

3.1.2 Arahan Penataan Ruang Sesuai dengan lingkup perencanaan RTRWN yang meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka arahan RTRWN yang akan dijadikan sebagai acuan adalah kebijakan dan rencana yang ditetapkan lokasinya di Provinsi Kalimantan Timur dan Kabupaten Paser, sebagai berikut : 1. Sistem Perkotaan Nasional a. Pusat Kegiatan Nasional (PKN) : 1). Kota 2). Kota 3). Kota b. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) : 1). Tanah Grogot 2). 3). Sanga-sanga 4). 5). Tenggarong 6). Sangatta

LAPORAN AKHIR 3 - 1

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

2. Jalan Bebas Hambatan a. Sp -Balikpapan b. Balikpapan-Samarinda c. Samarinda-Tenggarong 3. Pelabuhan Sebagai Simpul Transportasi Laut Nasional a. Pelabuhan Internasional : Pelabuhan Balikpapan b. Pelabuhan Nasional : Pelabuhan Pasir/ Tanah Grogot, Samarinda, Tanjung Sangatta, dan Tanjung Redep 4. Bandar Udara Sebagai Simpul Transportasi Udara Nasional a. Pusat Penyebar Primer : Sepinggan (Balikpapan) b. Pusat Penyebaran Sekunder : Samarinda Baru (Samarinda) c. Pusat Penyebaran Tersier : Kalimaru (Berau), Bontang 5. Wilayah Sungai Wilayah Sungai Mahakam 6. Kawasan Lindung Nasional a. Tamana Nasional b. Cagar Alam Muara Kaman Sedulang c. Cagar Alam Padang Luwai d. Cagar Alam Teluk Apar e. Cagar Alam Teluk Adang 7. Kawasan Andalan Nasional a. Kawasan Tanjung Redeb dan sekitarnya b. Kawasan Bontang - Samarinda - Tenggarong, Balikpapan Penajam dan sekitarnya (Bonsamtebajam2) c. Kawasan Andalan Laut Bontang 8. Kawasan Strategis Nasional a. Kawasan Perbatasan Darat RI dengan Malaysia (Sabah-Sarawak) b. Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Samarinda, Sanga-sanga, Muara Jawa, Balikpapan Dari arahan RTRW Nasional tersebut diatas, maka kebijakan nasional yang terkait dan bersinggungan langsung dengan wilayah Kabupaten Paser adalah sebagai: 1. Sistem Perkotaan Nasional sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Tanah Grogot. 2. Pelabuhan Sebagai Simpul Transportasi Laut Nasional Pasir/ Tanah Grogot 3. Kawasan Lindung Nasional di Cagar Alam Teluk Apar dan Cagar Alam Teluk Adang. 4. Kawasan Andalan Nasional Bontang - Samarinda - Tenggarong, Balikpapan Penajam dan sekitarnya (Bonsamtebajam2).

LAPORAN AKHIR 3 - 2

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

Rencana Tata Ruang Wilayah Pulau Kalimantan disyahkan pada tanggal 5 Januari 2012 dalam bentuk Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2012 tanggal 5 Januari 2012 tentang RTRW Pulau Kalimantan. Tujuan dari penyusunan RTRW Pulau Kalimantan adalah untuk mewujudkan: 1. Kelestarian kawasan konservasi keanekaragaman hayati dan kawasanberfungsi lindung yang bervegetasi hutan tropis basah paling sedikit 45% (empat puluh lima persen) dari luas Pulau Kalimantan sebagai Paru-paru Dunia; 2. Kemandirian energi dan lumbung energi nasional untuk ketenagalistrikan; 3. Pusat pertambangan mineral, batubara, serta minyak dan gas bumi di Pulau Kalimantan; 4. Pusat perkebunan kelapa sawit, karet, dan hasil hutan secara berkelanjutan; 5. Kawasan perbatasan negara sebagai beranda depan dan pintu gerbang negara yang berbatasan dengan Negara Malaysia dengan memperhatikankeharmonisan aspek kedaulatan, pertahanan dan keamanan negara, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian lingkungan hidup; 6. Pusat pengembangan kawasan perkotaan nasional yang berbasis pada air; 7. Kawasan ekowisata berbasis hutan tropis basah dan wisata budayaKalimantan; 8. Jaringan transportasi antarmoda yang dapat meningkatkan keterkaitan antar wilayah, efisiensi ekonomi, serta membuka keterisolasian wilayah; 9. Swasembada pangan dan lumbung pangan nasional. Arahan RTRW Pulau Kalimantan berupa rencana struktur ruang, rencana infrastruktur dan rencana pemanfaatan ruang di Provinsi Kalimantan Timur sebagai berikut:

A. Rencana Struktur Ruang Pulau Kalimantan 1. Pusat industri hilir pengolahan hasil pertambangan mineral, batubara, serta minyak dan gas bumi di PKN Kawasan Perkotaan Balikpapan-Tenggarong-Samarinda-Bontang. 2. Pusat industri pengolahan hasil pertambangan mineral, batubara, serta minyak dan gas bumi di PKW Tanjung Redeb, PKW Sangata, dan PKW Tanah Grogot. 3. Pusat industri hilir pengolahan hasil perkebunan kelapa sawit dan karet di PKN Kawasan Perkotaan Balikpapan-Tenggarong-Samarinda-Bontang. 4. Pusat industri pengolahan hasil perkebunan kelapa sawit dan karet di PKW Sangata, PKW Tanah Grogot, dan PKSN Long Pahangai. 5. pusat industri hilir pengolahan hasil hutan di PKN Kawasan Perkotaan Balikpapan- Tenggarong-Samarinda-Bontang. 6. Pusat pengolahan hasil hutan di PKW Tanjung Redeb, PKW Sangata, dan PKW Sendawar.

LAPORAN AKHIR 3 - 3

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

7. Pengembangan PKN dan PKW sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil perikanan yang ramah lingkungan dilakukan di PKN Kawasan Perkotaan Balikpapan- Tenggarong-Samarinda-Bontang, PKW Tanjung Redeb, dan PKW Sangata. 8. Pusat pengembangan ekowisata di PKN Kawasan Perkotaan Balikpapan-Tenggarong- Samarinda-Bontang, PKW Tanjung Redeb, PKW Tanah Grogot, PKW Tanah Grogot, dan PKSN Long Pahangai. 9. Pusat pengembangan wisata budaya di PKN Kawasan Perkotaan Balikpapan- Tenggarong-Samarinda-Bontang, PKW Sangata, PKW Sendawar. 10. Pengembangan dan peningkatan fungsi PKSN sebagai pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara, pertumbuhan ekonomi, pintu gerbang internasional, serta simpul transportasi di kawasan perbatasan negara dengan Negara Malaysia yaitu di PKSN Long Pahangai.

LAPORAN AKHIR 3 - 4

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

Gambar 3.1 Rencana Struktur Ruang Nasional

LAPORAN AKHIR 3 - 5

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

Gambar 3.2. Rencana Pola Ruang Wilayah Nasional

LAPORAN AKHIR 3 - 6

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

B. Rencana Pengembangan Infrastruktur 1. Pengembangan jaringan drainase di PKN dan PKW yang terintegrasi dengan sungai meliputi pengembangan jaringan drainase di : a. PKN Kawasan Perkotaan Balikpapan-Tenggarong-Samarinda-Bontang yang terintegrasi dengan Sungai Mahakam. b. PKW Tanjung Redeb yang terintegrasi dengan Sungai Berau c. PKW Sangata yang terintegrasi dengan Sungai Sangata d. PKW Tanah Grogot yang terintegrasi dengan Sungai Mahakam 2. Pengembangan jaringan jalan arteri primer pada Jaringan Jalan Lintas Selatan Pulau Kalimantan, yang merupakan bagian dari Jaringan Jalan Trans Kalimantan, yang menghubungkan Kuaro – Kademan – Penajam – Balikpapan - Loa Janan - Samarinda. 3. Pengembangan jaringan jalan kolektor primer pada Jaringan Jalan Lintas Selatan Pulau Kalimantan, yang merupakan bagian dari Jaringan Jalan Trans Kalimantan, yang menghubungkan Samarinda - Bontang - Sangata - Simpang Perdau - Muara Wahau - Labanan - Tanjung Redeb - Tanjung Selor - Malinau – Mensalong – Simanggaris. 4. Jaringan jalan kolektor primer pada Jaringan Jalan Lintas Tengah Pulau Kalimantan yang menghubungkan Tumbang Samba - Rabambang - Tumbang Jutuh - Kuala Kurun - Puruk Cahu - Muara Laung - Muara Teweh - Damai – Simpang Blusuh - Resak - Kotabangun - Tenggarong - Loa Janan – Samarinda. 5. Jaringan jalan strategis nasional pada Jaringan Jalan Lintas Utara Pulau Kalimantan yang menghubungkan Putussibau-Long Pahangai-Long Nawang-Malinau-Long Midang. 6. Jaringan jalan kolektor primer pada jaringan jalan pengumpan Pulau Kalimantan yang menghubungkan Simpang Damai-Sendawar-Long Bangun-Long Pahangai. 7. Pengembangan jaringan jalan strategis nasional untuk meningkatkan aksesibilitas di kawasan perbatasan negara yang berbatasan dengan Negara Malaysia dengan memperhatikan keberadaan kawasan berfungsi lindung dilakukan pada Jaringan Jalan Lintas Utara Pulau Kalimantan yang menghubungkan Temajuk - Aruk – Jagoi babang - Entikong - Jasa - Nanga Badau - Putussibau - Long Pahangai - Long Nawang - Malinau - Long Midang. 8. Pengembangan jaringan jalan nasional yang menghubungkan kawasan perkotaan nasional sebagai pusat pertumbuhan dengan pelabuhan dan bandar udara untuk mendukung pemasaran dan distribusi produk unggulan meliputi jaringan jalan arteri primer yang menghubungkan : a. PKN Kawasan Perkotaan Balikpapan-Tenggarong-Samarinda-Bontang dengan Pelabuhan Balikpapan (Kota Balikpapan), Pelabuhan Samarinda (Kota Samarinda), Pelabuhan Tanjung Santan (Kota Bontang), dan Bandar Udara Sepinggan (Kota

LAPORAN AKHIR 3 - 7

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Balikpapan), Bandar Udara Samarinda Baru (Kota Samarinda), serta Bandar Udara Bontang (Kota Bontang). b. PKW Tanjung Redeb dengan Pelabuhan Tanjung Redeb (Kabupaten Berau) dan Bandar Udara Kalimarau-Berau (Kabupaten Berau); c. PKW Sangata dengan Pelabuhan Tanjung Sangata (Kabupaten Kutai Timur). d. PKW Tanah Grogot dengan Pelabuhan Tanah Grogot (Kabupaten Paser). 9. Pengembangan jaringan jalan bebas hambatan untuk melayani PKN sebagai pusat pertumbuhan utama dmeliputi jaringan jalan bebas hambatan antarkota yang menghubungkan: a. Balikapan – Samarinda b. Samarinda – Tenggarong c. Tanah Grogot – Penajam d. Samarinda – Bontang, dan e. Bontang Sangata 10. Pengembangan jaringan jalan nasional yang terpadu dengan jaringan jalur kereta api, pelabuhan, bandar udara, serta transportasi sungai dan penyeberangan untuk membuka keterisolasian wilayah meliputi : a. Jaringan Jalan Lintas Selatan Pulau Kalimantan yang terpadu dengan Pelabuhan Pelabuhan Tanah Grogot (Kabupaten Paser), Pelabuhan Balikpapan (Kota Balikpapan), Pelabuhan Samarinda (Kota Samarinda), Pelabuhan Tanjung Santan (Kota Bontang), Pelabuhan Tanjung Sangata (Kabupaten Kutai Timur), Pelabuhan Tanjung Redeb (Kabupaten Berau). b. Jaringan Jalan Lintas Tengah Pulau Kalimantan yang terpadu dengan Bandar Udara Susilo (Kabupaten Sintang) dan Bandar Udara Samarinda Baru (Kota Samarinda). c. Jaringan Jalan Lintas Selatan Pulau Kalimantan yang terpadu dengan Bandar Udara Sepinggan (Kota Balikpapan), Bandar Udara Samarinda Baru (Kota Samarinda), Bandar Udara Kalimarau- Berau (Kabupaten Berau), dan Bandar Udara Bontang (Kota Bontang). 10. Jaringan Jalan Lintas Tengah Pulau Kalimantan yang terpadu dengan jaringan transportasi sungai di Sungai Mempawah, Sungai Landak, Sungai Kapuas, Sungai Kahayan, Sungai Sebangau, Sungai Barito, dan Sungai Mahakam. 11. Pengembangan jaringan jalur kereta api lintas selatan untuk menghubungkan kawasan perkotaan nasional, sentra produksi komoditas unggulan, jaringan jalan, pelabuhan, dan bandar udara meliputi : a. Batas negara - Simanggaris - Malinau - Tanjung Selor – Tanjung Redeb - Sangkulirang - Sangata – Bontang b. Bontang-Samarinda-Balikpapan

LAPORAN AKHIR 3 - 8

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

c. Balikpapan-Tanah Grogot-Tanjung-Ampah d. Samarinda-Tenggarong-Kotabangun 12. Pengembangan jaringan transportasi sungai untuk melayani PKN, PKW, dan kawasan permukiman pada bagian hulu sungai dilakukan di : a. jaringan transportasi Sungai Mahakam yang menghubungkan PKW Sendawar dengan PKN Kawasan Perkotaan Balikpapan-Tenggarong- Samarinda-Bontang. b. jaringan transportasi Sungai Kandilo yang menghubungkan PKW Tanah Grogot dengan pusat-pusat pemukiman di bagian hulu Sungai Kandilo. 13. Pengembangan jaringan transportasi penyeberangan untuk membuka keterisolasian wilayah pulau-pulau kecil terluar, meningkatkan keterkaita, antarprovinsi di Pulau Kalimantan dengan provinsi di luar Pulau Kalimantan, meliputi: a. lintas penyeberangan untuk membuka keterisolasian wilayah pulau-pulau kecil terluar yang menghubungkan Tanjung Redeb – Maratua; dan Tanjung Redeb – Pulau Sambit b. lintas penyebrangan antar provinsi yang menghubungkan: 1) Balikpapan – Mamuju (Sulawesi Selatan) 2) Balikpapan – Taipan (Sulawesi) 3) Balikpapan – Lamongan (Pulau Jawa) 14. Pengembangan dan pemantapan pelabuhan yang melayani kawasan perkotaan nasional sebagai pusat pengembangan kawasan andalan menuju pasar nasional dan internasional yang dilakukan di: a. Pelabuhan Balikpapan (Kota Balikpapan) sebagai pelabuhan utamauntuk melayani PKN Kawasan Perkotaan Balikpapan-Tenggarong-Samarinda-Bontang sebagai pusat pengembangan Kawasan AndalanBontang-Samarinda-Tenggarong-Balikpapan- Penajam dan Sekitarnya (Bonsamtebajam) dan Kawasan Andalan Laut Bontang- Tarakan dan Sekitarnya, dan PKW Buntok sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Buntok; b. Pelabuhan Samarinda (Kota Samarinda) sebagai pelabuhan pengumpul untuk melayani PKN Kawasan Perkotaan Balikpapan-Tenggarong- Samarinda-Bontang sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Sangkulirang-Sangata-Muara Wahau (Sasamawa), Kawasan AndalanBonsamtebajam dan Sekitarnya, serta Kawasan Andalan Laut Bontang- Tarakan dan Sekitarnya; c. Pelabuhan Tanjung Sangata (Kabupaten Kutai Timur) sebagai pelabuhan pengumpul untuk melayani PKW Sangata sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Sasamawa dan Kawasan Andalan Laut Bontang-Tarakan dan Sekitarnya;

LAPORAN AKHIR 3 - 9

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

d. Pelabuhan Tanjung Redeb (Kabupaten Berau) sebagai pelabuhan pengumpul untuk melayani PKW Tanjung Redeb sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Tanjung Redeb dan Sekitarnya serta Kawasan Andalan Laut Bontang-Tarakan dan Sekitarnya; e. Pelabuhan Tanah Grogot (Kabupaten Paser) sebagai pelabuhan pengumpul untuk melayani PKW Tanah Grogot sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Bonsamtebajam dan Sekitarnya, PKW Buntok sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Buntok, dan PKW Amuntai sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Kandangan; f. Pelabuhan Maloi (Kabupaten Kutai Timur) sebagai pelabuhan pengumpul untuk melayani PKW Sangata sebagai pusat pengembangan Kawasan Andalan Sasamawa dan Kawasan Andalan Laut Bontang-Tarakan dan Sekitarnya. 15. Pengembangan akses dan jasa kepelabuhanan di sepanjang Alur Laut Kepulauan Indonesia I dan Alur Laut Kepulauan Indonesia II Pelabuhan Balikpapan (Kota Balikpapan), Pelabuhan Samarinda (Kota Samarinda), Pelabuhan Maloi (Kab. KutaiTimur), Pelabuhan Tanjung Redeb (Kab. Berau), Pelabuhan Tanah Grogot (Kab. Paser), Pelabuhan Tanjung Santan (Kota Bontang).

C. Kawasan Lindung Nasional Rencana Kawasan Lindung Nasional berdasarkan RTRW Pulau Kalimantan yang ada di Provinsi Kalimantan Timur adalah sebagai berikut. Tabel 3.1 Rencana Kawasan Lindung di Provinsi Kalimantan Timur

Kota Kota Kota Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Rencana Kawasan Lindung Balikpapan Samarinda Bontang Paser PPU Kubar Kukar Kutim Berau Mahulu Perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati tumbuhan dan satwa endemik V v v v kawasan di kawasan hutan lindung Pemertahanan luasan kawasan bervegetasi hutan tetap yang memberikan V v v v perlindungan terhadap kawasan bawahannya Pengendalian kegiatan pemanfaatan ruang di V v v v kawasan hutan lindung Rehabilitasi kawasan berfungsi lindung yang terdegradasi dalam V v v v rangkamemelihara keseimbangan ekosistem pulau

LAPORAN AKHIR 3 - 10

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Kota Kota Kota Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Rencana Kawasan Lindung Balikpapan Samarinda Bontang Paser PPU Kubar Kukar Kutim Berau Mahulu Pemertahanan permukiman masyarakat adat dan penyediaan akses V v v v bagimasyarakat adat yang tidak mengganggu kawasan berfungsi lindung Pemertahanan luasan dan pelestarian kawasan bergambut untuk menjaga v sistem tata air alami dan ekosistem kawasan Pemertahanan & peningkatan fungsi kawasan resapan air, Hulu Sungai Mahakam khususnyapada hulu sungai Pengendalian kegiatan pemanfaatan ruang di Hulu Sungai Mahakam kawasan resapan air Pengendalian perkembangan kawasan terbangun yang Sempadan Sungai Mahakam, sempadan Sungai Semboja, sempadan mengganggu dan/atau Sungai Senipah, dan sempadan Sungai Semoi di WS Mahakam merusak fungsi sempadan sungai Pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan sekitar danau atau waduk yang berpotensi mengganggu V v dan/atau merusak fungsi kawasan sekitar danau atau waduk Cagar Alam Muara Kaman v Sedulang Cagar Alam Padang Luwai V Cagar Alam Teluk Apar dan Cagar Alam Teluk v Adang Taman v v v Nasional Kutai Taman Hutan Raya Bukit v v Suharto Pengembangan pengelolaan terhadap kawasan suaka alam laut, cagar alam v laut, dan taman wisata alam laut Pelestarian kawasan cagar v V v v budaya dan ilmu pengetahuan Pemertahanan kawasan pantai berhutan bakau di wilayah pesisir untuk v v v v perlindungan pantai dan kelestarian biota laut Pengembangan jaringan drainase yang terintegrasi v v v v v v v dengan sungai pada kawasan perkotaan yang rawan banjir

LAPORAN AKHIR 3 - 11

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Kota Kota Kota Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Rencana Kawasan Lindung Balikpapan Samarinda Bontang Paser PPU Kubar Kukar Kutim Berau Mahulu Rehabilitasi dan pelestarian kawasan cagar alam geologi v yang memiliki keunikan batuan dan fosil Pemertahanan fungsi kawasan cagar alam geologi v v yang memiliki keunikan bentang alam berupa karst kawasan rawan gempa bumi v kawasan rawan gerakan tanah v v v v kawasan rawan tsunami v v v v Pengendalian perkembangan kegiatan budi daya terbangun v v pada kawasan imbuhan air tanah (CAT) Tanjung Selor Pengendalian perkembangan kegiatan budi daya terbangun v pada kawasan imbuhan air tanah (CAT) Muarapayang Pengendalian perkembangan kegiatan budi daya terbangun V pada kawasan imbuhan air tanah (CAT) Muara Lahai Pemertahanan, pelestarian, dan pengembangan kawasan v laut yang memiliki ekosistem terumbu karang Koridor ekosistem bekantan, gabon, gajah, dan orang utan yang v V v v menghubungkan antarekosistem dataran rendah koridor ekosistem burung endemik yang v menghubungkan antar ekosistem pesisir Sumber: Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2012 tanggal 5 Januari 2012 tentang RTRW Pulau Kalimantan D. Kawasan Budidaya Rencana Kawasan Budidaya berdasarkan RTRW Pulau Kalimantan yang ada di Provinsi Kalimantan Timur adalah sebagai berikut. Tabel 3.2 Rencana Kawasan Budidaya RTRW Pulau Kalimantan di Provinsi Kalimantan Timur

Rencana Kawasan Kota Kota Kota Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Budidaya Balikpapan Samarinda Bontang Paser PPU Kubar Kukar Kutim Berau Mahulu Pengembangan kawasan peruntukan hutan yang v v V v v didukung dengan industry pengolahan dengan prinsip

LAPORAN AKHIR 3 - 12

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Rencana Kawasan Kota Kota Kota Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Budidaya Balikpapan Samarinda Bontang Paser PPU Kubar Kukar Kutim Berau Mahulu berkelanjutan dilakukan pada kawasan peruntukan hutan Pemertahanan luasan kawasan peruntukan pertanian beririgasi, rawapasang surut dan v v V v v sawah non irigasi, termasuk yang merupakan lahanpertanian pangan berkelanjutan Pengendalian perubahan peruntukan dan/atau fungsi v v V v v kawasan peruntukan Hutan Pemertahanan luasan kawasan peruntukan pertanian beririgasi, rawa pasang surut dan sawah v v non irigasi, termasuk yang merupakan lahan pertanian pangan berkelanjutan Pengendalian alih fungsi lahan kawasan pertanian v v sawah menjadi non sawah Pengembangan kawasan peruntukan pertanian sesuai dengan kesesuaian v v lahan serta kelayakan rawa dan lahan kering/tadah hujan Pengembangan kawasan budi daya perkebunan v v v v V v v v kelapa sawit Pengembangan kawasan v v v v V v v v budi daya perkebunan karet Pengembangan sentra v v v produksi perikanan Pengembangan kawasan minapolitan berbasis v v v v masyarakat Pengembangan kegiatan v v v perikanan budi daya Pengendalian kegiatan v perikanan tangkap kawasan peruntukan v v v v v pertambangan mineral kawasan peruntukan v v v v V v v v

LAPORAN AKHIR 3 - 13

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Rencana Kawasan Kota Kota Kota Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Budidaya Balikpapan Samarinda Bontang Paser PPU Kubar Kukar Kutim Berau Mahulu pertambangan batubara kawasan peruntukan pertambangan minyak dan v v v V v v v gas bumi Pengembangan kawasan peruntukan industri pengolahan hasil pertambangan mineral, v v v v v v batubara, serta minyak dan gas bumi yang didukung oleh pengelolaan limbah industri terpadu pengembangan industri pengolahan kelapa sawit v v v v V v dan karet pada kawasan peruntukan industri pengembangan industri pengolahan hasil hutan v v v pada kawasan peruntukan industry pengembangan industri pengolahan dan industri jasa hasil perikanan pada v v v v kawasan peruntukan industry Pengembangan dan pemanfaatan kawasan ekowisata berbasis eko sistem kehidupan orang v v v v utan, bekantan, meranti, anggrek, serta satwa dan tumbuhan endemik kawasan lainnya Pengembangan prasarana dan sarana pendukung kegiatan ekowisata pada zona pemanfaatan di v v v v kawasan konservasi dengan prinsip-prinsip berkelanjutan Pelestarian kawasan permukiman berbasis v V budaya Kalimantan Pengembangan prasarana dan sarana transportasi yang menghubungkan antara kawasan ekowisata, v v v v v v wisata budaya, obyek wisata lainnya, dan kawasan perkotaan

LAPORAN AKHIR 3 - 14

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Rencana Kawasan Kota Kota Kota Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Budidaya Balikpapan Samarinda Bontang Paser PPU Kubar Kukar Kutim Berau Mahulu Pengembangan pusat jasa pariwisata di kawasan v v perkotaan Pengembangan kawasan peruntukan permukiman di kawasan perkotaan yang didukung oleh Prasarana v v v v dan sarana perkotaan yang adaptif terhadap ancaman bencana banjir Pengembangan kawasan peruntukan permukiman di kawasan perbatasan negara termasuk pulau- v pulau kecil terluar dengan dukungan prasarana dan sarana yang memadai Pengembangan kawasan untuk kegiatan sektor unggulan kehutanan, termasuk kegiatan industri v v v v v v pengolahan hasil hutan, permukiman, serta jaringan prasarana dan sarana Pengembangan kawasan untuk kegiatan sektor unggulan pertanian, termasuk kegiatan industri v v v v v v pengolahan hasil pertanian, permukiman, serta jaringan prasarana dan sarana Pengembangan kawasan untuk kegiatan sektor unggulan perkebunan, termasuk kegiatan industri v v v v v v pengolahan hasil perkebunan, permukiman, serta jaringan prasarana dan sarana Peningkatan keterkaitan pusat kegiatan perkebunan v v v v v dengan kawasan perkotaan nasional Pengembangan kawasan untuk kegiatan sektor unggulan perikanan, termasuk kegiatan industri v v v v v v pengolahan hasil perikanan, permukiman, sertajaringan prasarana

LAPORAN AKHIR 3 - 15

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Rencana Kawasan Kota Kota Kota Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Budidaya Balikpapan Samarinda Bontang Paser PPU Kubar Kukar Kutim Berau Mahulu dan sarana Pengembangan kawasan untuk kegiatan sektor unggulan pertambangan, termasuk kegiatan industri pengolahan pertambangan, lokasi pembuangan tailing v v v v v v v dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkunganhidup, permukiman, serta jaringan prasarana dan sarana Pengembangan kawasan untuk kegiatan industri dan v v v v v v v permukiman, serta jaringan prasarana dan sarana Pengembangan kawasan untuk kegiatan sektor unggulan pariwisata, termasuk kegiatan v v v v v v v pendukung pariwisata, permukiman, serta jaringan prasarana dan sarana Sumber: Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2012 tanggal 5 Januari 2012 tentang RTRW Pulau Kalimantan

Berdasarkan paparan diatas, maka kedudukan Kabupaten Paser dalam RTRW Pulau Kalimantan direncanakan atau diarahkan memegang peranan dan fungsi sebagai berikut:

a) Rencana Struktur Ruang Kabupaten Paser 1) Pusat industri pengolahan hasil pertambangan mineral, batubara, serta minyak dan gas bumi di PKW Tanah Grogot. 2) Pusat industri pengolahan hasil perkebunan kelapa sawit dan karet di PKW Tanah Grogot. 3) Pusat pengembangan ekowisata di PKW Tanah Grogot.

b) Rencana Pengembangan Infrastruktur 1) Pengembangan jaringan drainase di PKN dan PKW yang terintegrasi dengan sungai meliputi pengembangan jaringan drainase di PKW Tanah Grogot yang terintegrasi dengan Sungai Mahakam. 2) Pengembangan jaringan jalan nasional yang menghubungkan kawasan perkotaan nasional sebagai pusat pertumbuhan dengan pelabuhan dan bandar udara untuk mendukung pemasaran dan distribusi produk unggulan meliputi jaringan jalan arteri

LAPORAN AKHIR 3 - 16

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

primer yang menghubungkan PKW Tanah Grogot dengan Pelabuhan Tanah Grogot (Kabupaten Paser). 3) Pengembangan jaringan jalan bebas hambatan untuk melayani PKN sebagai pusat pertumbuhan utama dmeliputi jaringan jalan bebas hambatan antarkota yang menghubungkan Tanah Grogot – Penajam. 4) Pengembangan jaringan jalan nasional yang terpadu dengan jaringan jalur kereta api, pelabuhan, bandar udara, serta transportasi sungai dan penyeberangan untuk membuka keterisolasian. 5) Pengembangan jaringan jalur kereta api lintas selatan untuk menghubungkan kawasan perkotaan nasional, sentra produksi komoditas unggulan, jaringan jalan, pelabuhan, dan bandar udara. 6) Pengembangan jaringan transportasi sungai untuk melayani PKN, PKW, dan kawasan permukiman pada bagian hulu sungai dilakukan di PKW Tanah Grogot. 7) Pengembangan dan pemantapan pelabuhan yang melayani kawasan perkotaan nasional sebagai pusat pengembangan kawasan andalan menuju pasar nasional dan internasional yang dilakukan di Pelabuhan Tanah Grogot. 8) Pengembangan akses dan jasa kepelabuhanan di sepanjang Alur Laut Kepulauan Indonesia I dan Alur Laut Kepulauan Indonesia II Pelabuhan Tanah Grogot. c) Kawasan Lindung Nasional 1) Cagar Alam Teluk Apar dan Cagar Alam Teluk Adang 2) Pemertahanan kawasan pantai berhutan bakau di wilayah pesisir untuk perlindungan pantai dan kelestarian biota laut. 3) Pengembangan jaringan drainase yang terintegrasi dengan sungai pada kawasan perkotaan yang rawan banjir. 4) Pengendalian perkembangan kegiatan budi daya terbangun pada kawasan imbuhan air tanah (CAT) Muarapayang. 5) koridor ekosistem burung endemik yang menghubungkan antar ekosistem pesisir. d) Kawasan Budidaya 1) Pengembangan kawasan peruntukan hutan yang didukung dengan industry pengolahan dengan prinsip berkelanjutan dilakukan pada kawasan peruntukan hutan. 2) Pemertahanan luasan kawasan peruntukan pertanian beririgasi, rawapasang surut dan sawah non irigasi, termasuk yang merupakan lahanpertanian pangan berkelanjutan. 3) Pengendalian perubahan peruntukan dan/atau fungsi kawasan peruntukan hutan. 4) Pengembangan kawasan budi daya perkebunan kelapa sawit. 5) Pengembangan kawasan budi daya perkebunan karet. 6) Kawasan peruntukan pertambangan mineral.

LAPORAN AKHIR 3 - 17

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

7) Kawasan peruntukan pertambangan batubara. 8) Kawasan peruntukan pertambangan minyak dan gas bumi. 9) Pengembangan kawasan peruntukan industri pengolahan hasil pertambangan mineral, batubara, serta minyak dan gas bumi yang didukung oleh pengelolaan limbah industri terpadu. 10) Pengembangan industri pengolahan kelapa sawit dan karet pada kawasan peruntukan industri. 11) Peningkatan keterkaitan pusat kegiatan perkebunan dengan kawasan perkotaan nasional.

Kebijaksanaan RTRW Provinsi Kalimantan Timur mengacu pada dokumen Revisi RTRW Provinsi Kalimantan Timur 2011 - 2031, yang hingga saat ini masih dalam proses pembahasan/pengesahan di DPRD Provinsi Kalimantan Timur.

3.1.3. Arahan Struktur Ruang

1. Rencana sistem perkotaan di Provinsi Kalimantan Timur, khususnya di Kabupaen Paser adalah Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), yaitu kawasan perkotaan yang diklasifikasikan sebagai PKW memiliki fungsi pelayanan dalam lingkup provinsi atau beberapa kabupaten. PKW di Kabupaten Paser adalah PKW Tanah Grogot, untuk lebih lengkapnya menengenai hirarki pelayanan dan fungsi utama kota dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.3 Hirarki Pelayanan dan Fungsi Utama Kota

Hirarki Orde Kota Fungsi Fungsi Kegiatan Pelayanan Kota Sekunder II Tanah Gogot II PKW  Pusat pengembangan perhubungan (Paser) udara pengumpan  Pusat pengembangan perkebunan sawit dan pengolahan hasil sawit  Pusat pemerintahan kabupaten Tersier II Long Ikis IV PKL Pusat kegiatan lokal dan pusat (Kab. Paser) pertumbuhan desa-desa sekitarnya Kuaro IV PKL Pusat kegiatan lokal dan pusat (Kab. Paser) pertumbuhan desa-desa sekitarnya

Sumber : RTRW Prov Kalimantan Timur 2. Strategi Dan Perwujudan Pengembangan Sistem Jaringan Sarana Wilayah yang terkait dengan Kabupaten Paser : a. Strategi Dan Perwujudan Pengembangan Sistem Jaringan Jalan

LAPORAN AKHIR 3 - 18

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

1) Rencana Jalan Tol/Jalan Bebas Hambatan yang menghubungkan Kota Balikpapan – Kota Samarinda – Kota Bontang – Sangatta dan Batu Licin (Provinsi Kalimantan Selatan) – Tanah Grogot – Penajam. 2) Rencana pengoptimalan dan peningkatan kualitas jaringan jalan arteri sebagai jaringan lintas nasional dan regional antar wilayah Provinsi Kalimantan Selatan dengan Provinsi Kalimantan Timur dan jalan kolektor I sebagai jaringan lintas regional yang menghubungkan jalan arteri dengan pusat-pusat pada hirarki yang lebih rendah. Adapaun pengoptimalan dan peningkatan kualitas jalan tersebut adalah dari Kuaro-Kademan-Penajam. Jalan arteri ini disebut juga dengan jalan nasional apabila dilihat dari statusnya yang pengembangannya merupakan kewenangan pemerintah pusat. Sedangkan jalan kolektor I yang juga disebut sebagai jalan nasional dan wewenang pengembangannya merupakan tanggung jawab pemerintah pusat terdiri dari Kerang (batas Prov. Kalsel) – Batas Kota Tanah Grogot – Jl. Noto Sunardi – Batas Kota Tanah Grogot – Lolo – Jl. Sudirman – Jl. Kusuma Bangsa – Lolo – Kuaro. b. Pengembangan sistem jaringan pelayanan angkutan umum dan terminal meliputi: 1) Peningkatan terminal menjadi tipe A, yaitu di Kuaro yang difungsikan sebagai terminal yang melayani penumpang antar Provinsi Kalimantan Timur – Kalimantan Selatan. 2) Peningkatan terminal tipe B di Long Ikis c. Strategis Pengembangan Jalur Kereta Api 1) Jaringan perkeretaapian nasional: Provinsi Kalimantan Selatan – Kuaro – Long Kali – Penajam – Balikpapan – Sanga sanga – Samarinda – Bontang – Sangatta – Muara Wahau – Muara Lesan – Tanjung Redeb – Tanjung Batu – Tanah Kuning – Tanjung Selor – Kerang Agung – Sesayap – Tidung Pale – Malinau – Mensalong – Pembeliangan – Salang – Simanggaris – Batas Negara, dan jaringan kereta api yang menghubungkan Samarinda – Tenggarong – Kota Bangun. 2) Jaringan perkeretaapian kabupaten menghubungkan Balikpapan – Tanah Grogot – Tanjung. d. Jaringan Sungai, Danau dan Penyeberangan 1) Alur pelayaran Lintas Tanah Grogot ke arah hulu Sungai Kandilo, dilayani dari Pelabuhan Tanah Grogot. 2) Pelabuhan Sungai Kandilo meliputi Pelabuhan : Tanah Grogot e. Sistem Jaringan Transportasi Laut 1) Pelabuhan utama pengumpul: Pelabuhan Pondong di Kabupaten Paser.

LAPORAN AKHIR 3 - 19

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

2) Pelabuhan swasta Terminal PT Kerian Equatorial Mining, Terminal PT Kedico Jaya Agung, Terminal PT BHP Kandilo Coal Indonesia, Terminal PT Perkebunan Nusantara XIII di Tanah Grogot, dan Terminal PT Utan. f. Penyebaran Bandar Udara, bandara pengumpan Bandar Rantau Panjang di Tanah Grogot. 3. Strategi Dan Perwujudan Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Wilayah yang terkait dengan Kabupaten Paser : a. Strategi Pengembangan Sistem Jaringan Energi Dan Tenaga Listrik 1) Strategi Pengembangan PLTA di Sungai Kandilo Kabupaten Paser. 2) Melanjutkan pembangunan jaringan transmisi yang menghubungkan sistem Samarinda ke sistem Balikpapan untuk mendorong adanya inducing power bagi pertumbuhan kegiatan industri di bagian selatan provinsi Kalimantan Timur, yaitu Balikpapan, Penajam, dan Tanah Grogot. b. Strategi Pengembangan Sistem Prasarana Telekomunikasi KOTA KLASIFIKASI PRASARANA ARAHAN PENGEMBANGAN Tanah Grogot Memiliki SBK (Stasiun Bumi Kecil), Peningkatan fungsi mediator utama SLJJ, dan STO. di kota kecil (IKK).

c. Strategi Pengembangan Sumber Daya Air 1) Pengembangan kawasan konservasi, pendayagunaan dan pengendalian SDA di lokasi WS Kandilo. 2) Pengembangan waduk, bendungan dan danau/situ (penyediaan air baku) di lokasi WS Kandilo dan DAS Kandilo. 3) Pengembangan Pelayanan Air Baku di lokasi WS Kandilo : Kota Tanah grogot. 4) Pengembangan Jaringan irigasi di Kabupaten Paser.

3.1.4. Arahan Pola Ruang

1) Arahan Pengembangan Kawasan Lindung Tabel 3.4 Arahan Pengembangan Kawasan Lindung

Kawasan Lindung Kriteria Arahan

a. Hutan Lindung . kawasan hutan dengan . Mencegah alih fungsi lahan hutan lindung faktor kemiringan lereng, menjadi kawasan budidaya. jenis tanah, dan intensitas hujan yang jumlah hasil . Membatasi tumbuhnya kegiatan perkotaan perkalian bobotnya sama di kawasan sekitar hutan lindung untuk dengan 175 (seratus tujuh mencegah alih fungsi lahan.

LAPORAN AKHIR 3 - 20

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Kawasan Lindung Kriteria Arahan puluh lima) atau lebih; . Mengatur mengenai masyarakat hukum . kawasan hutan yang adat dalam pengelolaan kawasan hutan mempunyai kemiringan untuk menghindari konflik pemanfaatan lereng paling sedikit 40% kawasan hutan. (empat puluh persen); atau . Melakukan rehabilitasi dan konservasi kawasan lindung. . kawasan hutan yang mempunyai ketinggian . Secara bertahap melakukan pemulihan paling sedikit 2.000 (dua kawasan lindung. ribu) meter di atas permukaan laut. . Membangun kerjasama pengawasan pengelolaan hutan lindung antara pemerintah dan masyarakat.

. Menyusun aturan pemanfaatan jasa lingkungan bagi kawasan lindung hutan.

. Mengendalikan pemungutan hasil hutan non kayu.

. Pengawasan keberlanjutan kawasan hutan lindung terhadap kegiatan permukiman di kawasan permukiman. b. Kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan bawahannya

Kawasan Bergambut Kriteria kawasan lindung . Mengembalikan fungsi kawasan untuk untuk kawasan bergambut fungsi-fungsi sebagai berikut: yaitu kawasan tanah bergambut dengan . Sebagai tempat penyimpan karbon, ketebalan 3 meter atau lebih konservasi keanekaragaman hayati, dan yang terdapat dibagian hulu sebagai pengatur hidrologi. sungai dan rawa. . Sebagai tempat pemuliaan untuk ikan-ikan yang dipasarkan di dalam negeri maupun untuk ekspor. Kawasan Resapan Air . Kawasan dengan curah . Mengendalikan kegiatan perkotaan hujan rata-rata lebih dari (industri, permukiman, dan budidaya lain) 1000 mm/tahun. yang akan mengganggu ekosistem . Lapisan tanahnya berupa kawasan resapan air. pasir halus berukuran . Rehabilitasi dan konservasi kawasan- minimal 1/16 mm. kawasan resapan air. . Mempunyai kemampuan . Mengembalikan fungsi kawasan resapan meluluskan air dengan air dengan memindahkan kegiatan kecepatan lebih dari 1 perkotaan yang berada pada kawasan m/hari. resapan air. . Kedalaman muka air tanah lebih dari 10 m terhadap permukaan tahan

LAPORAN AKHIR 3 - 21

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Kawasan Lindung Kriteria Arahan setempat. . Kelerengan kurang dari 15%. . Kedudukan muka air tanah dangkal lebih tinggi dari kedudukan muka air tanah dalam. c. Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya

Kawasan suaka alam laut Kawasan berupa perairan . Memelihara ekosistem pesisir dan laut laut, perairan darat, wilayah dengan mengendalikan kegiatan yang pesisir, muara sungai, dapat menimbulkan pencemaran kawasan gugusan karang dan atau pesisir dan laut. yang mempunyai ciri khas . Mengembangkan kegiatan wisata pesisir berupa keragaman dan/atau dan laut yang bertaraf internasional untuk keunikan ekosistem menarik wisatawan domestik dan asing. . Mengarahkan pembangunan sarana dan prasarana penunjang wisata di kawasan perkotaan terdekat. . Mengembangkan secara terbatas kegiatan perikanan yang dapat mengganggu ekosistem pesisir.

Kawasan suaka . Kawasan yang ditunjuk . Perlindungan spesies penyu. margasatwa merupakan tempat hidup . Melakukan konservasi dan rehabilitasi dan perkembangan dari suaka margasatwa secara rutin. suatu jenis satwa yang . Menjaga keanekaragaman dan keunikan perlu dilakukan upaya satwa dengan membatasi kegiatan konservasi. budidaya yang dapat mengganggu . Memiliki keanekaragaman ekosistem satwa. dan keunikan satwa. . Mengembangkan wisata suaka . Mempunyai luas yang margasatwa yang terpadu dengan cukup sebagai habitat kawasan sekitarnya. jenis satwa yang . Mengarahkan tumbuhnya sarana dan bersangkutan. prasarana wisata di kawasan perkotaan terdekat. . Mendorong keterlibatan masyarakat lokal dalam mengelola kegiatan pariwisata.

Kawasan Konservasi Pesisir dan Laut

Kawasan cagar alam . Kawasan sarat dan atau . Melakukan konservasi dan rehabilitas rutin perairan yang ditunjuk untuk menjaga ekosistem dan mempunyai luas tertentu keanekaragaman hayati. yang menunjang . Mendorong dan mempromosikan wisata pengelolaan yang efektif alam bagi turis domestik dan asing. dengan daerah penyangga . Mengarahkan tumbuhnya sarana dan cukup luas serta prasarana wisata di kawasan perkotaan

LAPORAN AKHIR 3 - 22

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Kawasan Lindung Kriteria Arahan mempunyai kekhasan yang dekat dengan kawasan cagar alam. jenis tumbuhan, satwa . Mendorong keterlibatan masyarakat lokal atau ekosistemnya. dalam mengelola kegiatan pariwisata. . Kondisi alam baik biota . Mengembangkan industri kerajinan khas maupun fisiknya masih asli lokal sebagai penunjang pariwisata. dan tidak atau belum . Dukungan terhadap terciptanya diganggu manusia. keseimbangan ekosistem hutan hujan tropis

Kawasan pantai berhutan Kawasan pantai berhutan . Mengembangkan secara terbatas kegiatan bakau/payau bakau adalah minimal 130 perikanan budidaya, industri dan kali nilai rata-rata perbedaan permukiman yang menimbulkan air pasang tetinggi dan pencemaran hutan bakau. terendah tahunan diukur dari . Melakukan rehabilitasi dan konservasi garis air surut terendah ke kawasan pantai berhutan bakau secara arah darat. rutin. . Mencegah alih fungsi lahan.

Taman nasional . Kawasan darat dan atau . Mengembangkan kegiatan pariwisata yang perairan yang ditunjuk melibatkan masyarakat lokal. relatif luas, tumbuhan dan . Mengarahkan pembangunan sarana dan atau satwanya memiliki prasarana pariwisata di kawasan sifat spesifik dan endemik perkotaan terdekat. serta berfungsi sebagai . Mengembangkan industri kerajinan khas perlindungan sistem lokal sebagai penunjang pariwisata. penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa serta pemanfaatan secara lestari sumber daya hayati dan ekosistemnya . Dikelola dengan sistem zonasi yang terdiri atas zona inti, zona pemanfaatan dan zona lain sesuai dengan keperluan.

Taman hutan raya . Kawasan yang ditunjuk . Mengembangkan kegiatan pariwisata yang mempunyai luasan melibatkan masyarakat lokal. tertentu, yang dapat . Mengarahkan pembangunan sarana dan merupakan hutan dan prasarana pariwisata di kawasan atau bukan kawasan perkotaan terdekat. hutan . Memiliki arsitektur bentang alam dan akses yang baik untuk kepentingan pariwisata

LAPORAN AKHIR 3 - 23

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Kawasan Lindung Kriteria Arahan

Taman wisata alam . Kawasan darat dan atau . Mengembangkan kegiatan pariwisata yang perairan yang ditunjuk melibatkan masyarakat lokal. mempunyai luas yang . Mengarahkan pembangunan sarana dan cukup dan lapangannya prasarana pariwisata di kawasan tidak membahayakan perkotaan terdekat. serta memiliki keadaan . Mengembangkan industri kerajinan khas yang menarik dan indah, lokal sebagai penunjang pariwisata. baik secara alamiah . Perlindungan ekosistem hutan hujan tropis maupun buatan. dan spesies endemik. . Memenuhi kebutuhan rekreasi dan atau olah raga serta mudah dijangkau. . Kawasan yang terdapat satwa buru yang dikembangbiakkan untuk kelestarian satwa dan memungkinkan perburuan secara teratur dengan mengutamakan segi rekreasi olah raga.

Kawasan Cagar Budaya . Benda buatan manusia, . Hutan pendidikan dan ilmu pengetahuan. dan Ilmu Pengetahuan bergerak atau tidak . Memelihara dan merevitalisasi kawasan bergerak yang berupa cagar budaya secara rutin dan kesatuan atau kelompok, berkelanjutan. atau bagian-bagiannya . Mempromosikan wisata budaya dan ilmu atau sisa-sisanya, yang pengetahuan baik di dalam negeri maupun berumur sekurang- mancanegara. kurangnya 50 tahun atau . Membangun sarana dan prasarana mewakili masa gaya yang penunjang wisata bertaraf internasional. khas dan sekurang- . Membangun jaringan jalan yang kurangnya 50 tahun serta memudahkan akses pada kawasan- dianggap mempunyai nilai kawasan wisata. penting bagi sejarah, ilmu . Mengendalikan perubahan arsitektur pengetahuan, dan bangunan kawasan-kawasan budaya yang kebudayaan. perlu dilestarikan sebagai daya tarik wisata. . Lokasi yang mengandung atau diduga mengandung benda cagar budaya. d. Kawasan rawan bencana alam

Kawasan rawan sedimentasi

Kawasan Rawan Gerakan . Kawasan yang labil . Menyediakan jalan-jalan alternatif untuk Tanah disekitar sesar dengan evakuasi. morfologi berlereng terjal . Menyediakan ruang-ruang yang mudah

LAPORAN AKHIR 3 - 24

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Kawasan Lindung Kriteria Arahan dan rawan longsor. dicapai dalam keadaan bahaya untuk . Daerah dengan digunakan sebagai tempat penampungan kerentanan tinggi untuk sementara bagi korban bencana. terkena gerakan tanah, . Melindungi kawasan-kawasan yang terutama jika kegiatan digunakan sebagai lokasi alat pendeteksi manusia menimbulkan bencana. gangguan pada lereng di . Mengendalikan secara ketat pemanfaatan kawasan ini. lahan untuk kawasan budidaya perkotaan di kawasan-kawasan rawan bencana gempa bumi. . Menyediakan sarana dan prasarana sistem peringatan dini.

Kawasan rawan banjir . Daerah yang diidentifikasi . Menyediakan jalan-jalan alternatif untuk sering dan berpotensi evakuasi. tinggi mengalami bencana . Merehabilitasi kawasan-kawasan rawan banjir. bencana yang telah dimanfaatkan untuk kegiatan permukiman dan kegiatan perkotaan. . Menyediakan ruang-ruang yang mudah dicapai dalam keadaan bahaya untuk digunakan sebagai tempat penampungan sementara bagi korban bencana. . Melindungi kawasan-kawasan yang digunakan sebagai lokasi alat pendeteksi bencana. . Menyediakan sarana dan prasarana sistem peringatan dini. . Mengendalikan secara ketat pemanfaatan lahan untuk kawasan budidaya perkotaan di kawasan-kawasan rawan gerakan tanah. . Mengembangkan desain dan teknologi yang dapat mengurangi risiko gerakan tanah dan banjir. e. Kawasan perlindungan setempat

Sempadan pantai . Daratan sepanjang tepian . Merehabilitasi kawasan sempadan pantai, pantai yang lebarnya sempadan sungai, waduk, situ dan mata proporsional dengan air yang telah rusak. bentuk dan kondisi fisik . Mengarahkan pemanfaataan lahan untuk pantai sekurang- kegiatan perkotaan di luar kawasan kurangnya 100 m dari titik tersebut. pasang tertinggi ke arah . Mengembangkan kegiatan pertanian dan darat. perkebunan yang dapat membantu pemeliharaan dan pemulihan kondisi Sempadan sungai . Sekurang-kurangnya 5 m kawasan. di sebelah luar sepanjang . Merehabilitasi lahan kritis di sekitar kaki tanggul di luar kawasan sempadan pantai, sempadan kawasan perkotaan dan 3 sungai, waduk/situ dan mata air.

LAPORAN AKHIR 3 - 25

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Kawasan Lindung Kriteria Arahan m di sebelah luar sepanjang kaki tanggul di dalam kawasan perkotaan. . Sekurang-kurangnya 100 m di kanan kiri sungai besar dan 50 meter di kanan-kiri sungai kecil yang tidak bertanggul diluar kawasan perkotaan. . Sekurang-kurangnya 10 m dari tepi sungai untuk yang mempunyai kedalaman tidak lebih besar dari 3 m. . Sekurang-kurangnya 15 m dari tepi sungai untuk sungai yang mempunyai kedalaman lebih dari 3 m sampai dengan 20 m. . Sekurang-kurangnya 20 m dari tepi sungai untuk sungai yang mempunyai kedalaman lebih dari 20 m. . Sekurang-kurangnya 100 m dari tepi sungai untuk sungai yang terpengaruh oleh pasang surut air laut, dan berfungsi sebagai jalur hijau.

Kawasan sekitar waduk Daratan sepanjang tepian dan situ waduk dan situ yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik waduk dan situ sekurang-kurangnya 50 m dari titik pasang tertinggi ke arah darat.

Kawasan sekitar mata air Kawasan dengan radius sekurang-kurangnya 200 m di sekitar mata air

Kawasan perlindungan Merupakan areal tempat Konservasi anggrek hutan dan jasad renik plasma nutfah eks-situ pengembangan plasma nutfah tertentu dan tidak membahayakan.

LAPORAN AKHIR 3 - 26

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

a. Kawasan Hutan Lindung Hutan Lindung di Kabupaten Paser seluas kurang lebih 125.596 Ha, dengan sebaran di Long Kali, Long Ikis, dan Batusopang. b. Kawasan Perlindungan Setempat 1) Sempadan Pantai Terdapat sempadan pantai di Kabupaten Paser 2) Sempadan Pantai Sempadan sungai menempati bagian tepian di sepanjang sungai, baik yang merupakan daerah permukiman, kegiatan transportasi, maupun bagian tepi sungai yang belum dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya. 3) Sekitar Mata Air Kawasan sekitar mata air di Kabupaten Paser dijumpai setempat-setempat. Umumnya mata air muncul dikaki perbukitan dan hulu aliran sungai yang berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan pengairan pertanian masyarakat setempat. c. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya 1) Kawasan Bergambut Penyebaran kawasan bergambut dengan luasan kurang lebih 722.047 ha terdapat di bagian Utara Provinsi Kalimantan Timur, tersebar di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Paser. 2) Kawasan Resapan Air Daerah resapan secara umum terdapat di koridor pantai, membentang menurut arah Timur Laut – Barat Daya sejajar pantai dari Kecamatan Sangkulirang sampai Kecamatan Kerang. Daerah resapan juga secara setempat terdapat di berbagai kecamatan, seperti Long Kali, Long Ikis, Kuaro, Tanah Grogot dan Kerang. Sedangkan tanah liat atau lempung terdapat di Tanah Grogot. 3) Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya Kawasan suaka alam laut dan perairannya yang ada di Kabupaten Paser dalah Teluk Adang dan Teluk Apar. Sumber daya hayati yang ada pada kawasan ini adalah: ikan, kepiting, buaya, ganggang dan rumput laut. 4) Cagar Alam dan Cagar Alam Laut Kawasan cagar alam Teluk Apar terdapat di Kabupaten Paser dengan luas kurang lebih 46.452,95 ha dan Kawasan cagar alam Teluk Adang terdapat di Kabupaten dengan luas kurang lebih 40.416 ha. 5) Kawasan Pantai Berhutan Bakau Kawasan ini pada umumnya terdapat disekitar kawasan pantai dan muara sungai. Penyebaran kawasan ini di Kabupaten paser yaitu di Teluk Adang dan

LAPORAN AKHIR 3 - 27

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Teluk Apar. Luas pantai berhutan bakau di Kabupaten Paser yaitu sebesar ± 119,34 ha. 6) Taman Hutan Raya Taman Hutan Raya Lati Petangis Kabupaten Paser seluas 3.985,04 ha. Kawasan Rawan Bencana Alam d. Kawasan Rawan Bencana Alam Kawasan rawan bencana alam yang terjadi di Kabupaten Paser yaitu Kawasan Rawan Sedimentasi yaitu di muara Sungai Kuaro di Teluk Adang. Namun perkembangan menunjukkan bahwa seluruh muara sungai di Pantai Timur Kalimantan Timur cenderung mengalami sedimentasi dari hulu.

2) Arahan Pengembangan Kawasan Budidaya Tabel 3.5 Arahan Pengembangan Kawasan Budidaya

Kawasan Budidaya Arahan

Kawasan Hutan Produksi  arahan pemanfaatan ruang untuk Ijin Usaha Pemanfaatan Kawasan (IUPK), Ijin Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan (IUPJL), Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK), Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (IUPHHBK), Ijin Pemungutan Hasil Hutan Kayu (IPHHK) dan Ijin Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu (IPHHBK);  arahan pembatasan/pengendalian pemanfaatan dan pemungutan hasil hutan untuk menjaga kelestarian dan kestabilan neraca sumber daya hutan; dan  arahan pembangunan sarana dan prasarana dibatasi hanya untuk menunjang kegiatan pemanfaatan kawasan dan pemungutan hasil hutan.

Kawasan Pertanian  arahan pemanfaatan ruang untuk lahan pertanian tanaman pangan dan permukiman perdesaan dengan kepadataan rendah;  arahan pelarangan alih fungsi lahan menjadi lahan budidaya non pertanian kecuali untuk pembangunan sistem jaringan prasarana yang mendukung pertanian dan pembangunan sistem jaringan prasarana utama;  arahan pemanfaatan ruang untuk budidaya tanaman perkebunan, industri pengolahan hasil perkebunan serta sarana dan prasarana pendukungnya, dan permukiman perdesaan berkepadatan rendah;  arahan pelarangan alih fungsi lahan penghasil produk perkebunan spesifik lokasi (ciri khas dan kulaitas tertentu pada komoditas perkebunan yang dihasilkan dan tidak dapat diperoleh pada wilayah lainnya); dan  arahan pelarangan pengembangan lahan budidaya perkebunan dengan cara yang berakibat terjadinya pencemaran dan kerusakan fungsi lingkungan.

Kawasan Perikanan  arahan peraturan zonasi penangkapan ikan;

LAPORAN AKHIR 3 - 28

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Kawasan Budidaya Arahan  arahan peraturan zonasi pelabuhan perikanan;  arahan peraturan zonasi konservasi laut daerah; dan  arahan peraturan zonasi pemanfaatan pesisir dan pulau-pulau kecil. Kawasan Pariwisata  arahan pemanfaatan potensi alam dan budaya masyarakat sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan;  arahan perlindungan terhadap situs peninggalan kebudayaan masa lampau; dan  arahan pendirian bangunan dan sarana prasarana penunjang kegiatan pariwisata.

Kawasan Industri  arahan pemanfaatan untuk kegiatan industri baik yang sesuai dengan kemampuan penggunaan teknologi, potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia di wilayah sekitarnya;  arahan pembatasan pembangunan perumahan baru disekitar kawasan peruntukan industri; dan  Arahan Pengelolaan Kawasan Industri melalui pencegahan dan larangan untuk melakukan kegiatan yang dapat menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Kawasan Pertambangan  arahan pemanfaatan ruang untuk kegiatan usaha pertambangan umum dan migas;  arahan pengaturan pendirian bangunan tambang lepas pantai agar tidak mengganggu fungsi alur pelayaran;  arahan pengaturan kawasan tambang dengan memperhatikan keterdapatan dan potensi sumber daya mineral dan energi;  arahan pengaturan bangunan lain di sekitar instalasi dan peralatan kegiatan pertambangan yang berpotensi menimbulkan bahaya dengan memperhatikan kepentingan daerah;  arahan Pengelolaan kawasan pertambangan dengan memperhatikan aspek-aspek lingkungan hidup melalui penerapan praktek pertambangan yang ramah lingkungan; dan  arahan pemulihan kualitas lingkungan paska tambang.  seluruh kegiatan budidaya dapat dilakukan pada kawasan peruntukan pertambangan yang di dalamnya baru terdapa izin usaha pertambangan eksplorasi;  wilayah dalam kawasan peruntukan pertambangan yang sudah diberikan izin usaha pertambangan operasi produksi/eksploitasi, masih dimungkinkan adanya kegiatan budidaya lain dengan ketentuan menyesuaikan dengan rencana penambangan dan reklamasi, tidak mendirikan bangunan permanen, tidak menjadi kendala bagi aktivitas penambangan, serta memperhatikan ketentuan yang berlaku dalam lingkungan kegiatan eksploitasi;  boleh pengembangan industri terkait dengan pengolahan bahan tambang di luar zona inti penambangan;  diijinkan pengembangan pelabuhan yang terkait dengan kegiatan penambangan;  kegiatan penambangan harus terlebih dahulu memiliki kajian studi Amdal yang dilengkapi dengan RPL dan RKL untuk berskala besar, atau UKL dan UPL untuk yang berskala kecil (tambang rakyat); dan

LAPORAN AKHIR 3 - 29

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Kawasan Budidaya Arahan  percampuran kegiatan penambangan dengan fungsi kawasan lain diperbolehkan sejauh tidak merubah dominasi fungsi utama kawasan.

Kawasan Permukiman  arahan penetapan amplop bangunan;  arahan penetapan tema arsitektur bangunan;  arahan penetapan kelengkapan bangunan dan lingkungan; dan  arahan penetapan jenis dan syarat penggunaan bangunan yang diizinkan.

3.1.5. Arahan Wilayah Pengembangan Strategis

Kawasan strategis Provinsi Kalimantan Selatan yang diperuntukkan di Kabupaten Paser tidak ada, karena sumbernya masih dari ranperda. Tetapi hal ini masih menunggu Perda RTRW Provinsi Kalimantan Timur yang masih menunggu akan disahkan, apakah nantinya akan ada Kawasan Strategis Provinsi di Kabupaten Paser. Kawasan Strategis Kabupaten Paser, Berdasarkan fungsi, dasar penetapan, dan kriteria kawasan strategis, maka di wilayah Kabupaten Paser akan ditetapkan beberapa kawasan strategis berdasarkan : a. Sudut kepentingan ekonomi; b. Sudut kepentingan sosial budaya; dan c. Sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

A. Kawasan Strategis Berdasarkan Sudut Kepentingan Ekonomi Kawasan strategis berdasarkan sudut kepentingan ekonomi merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten yaitu merupakan aglomerasi berbagai kegiatan ekonomi dengan kriteria-kriteria tertentu. Kawasan strategis berdasarkan sudut kepentingan ekonomi yang ditetapkan di Kabupaten Paser meliputi : a. Kawasan Perkotaan Tanah Grogot Penetapan Kawasan Perkotaan Tanah Grogot bertujuan mewujudkan kebijakan dan strategi penataan ruang, yaitu mendukung penetapan Kota Tanah Grogot sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) sekaligus sebagai pusat pertumbuhan ekonomi wilayah kabupaten. b. Kawasan Perkotaan Long Kali Penetapan Kawasan Perkotaan Long Kali bertujuan mewujudkan kebijakan dan strategi penataan ruang, yaitu mendukung penetapan perkotaan Long Kali sebagai Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp).

LAPORAN AKHIR 3 - 30

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021 c. Kawasan Perkotaan Long Ikis Penetapan Kawasan Perkotaan Long Ikis bertujuan mewujudkan kebijakan dan strategi penataan ruang, yaitu mendukung penetapan perkotaan Long Ikis sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL). d. Kawasan Perkotaan Kuaro Penetapan Kawasan Perkotaan Kuaro bertujuan mewujudkan kebijakan dan strategi penataan ruang, yaitu mendukung penetapan perkotaan Kuaro sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL). e. Kawasan Perkotaan Batu Sopang Penetapan Kawasan Perkotaan Batu Sopang bertujuan mewujudkan kebijakan dan strategi penataan ruang, yaitu mendukung penetapan perkotaan Batu Sopang sebagai Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp). f. Kawasan Perkotaan Muara Komam Penetapan Kawasan Perkotaan Muara Komam bertujuan mewujudkan kebijakan dan strategi penataan ruang, yaitu mendukung penetapan perkotaan Muara Komam sebagai Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp). g. Kawasan Perkotaan Muara Samu Penetapan Kawasan Perkotaan Muara Samu bertujuan mewujudkan kebijakan dan strategi penataan ruang, yaitu mendukung kebijakan penetapan beberapa perkotaan kecil sebagai pusat pelayanan kawasan (PPK). h. Kawasan Perkotaan Pasir Belengkong Penetapan Kawasan Perkotaan Pasir Belengkong bertujuan mewujudkan kebijakan dan strategi penataan ruang, yaitu mendukung kebijakan penetapan beberapa perkotaan kecil sebagai pusat pelayanan kawasan (PPK). i. Kawasan Perkotaan Batu Engau Penetapan Kawasan Perkotaan Batu Engau bertujuan mewujudkan kebijakan dan strategi penataan ruang, yaitu mendukung kebijakan penetapan beberapa perkotaan kecil sebagai pusat pelayanan kawasan (PPK). j. Kawasan Perkotaan Tanjung Harapan Penetapan Kawasan Perkotaan Tanjung Harapan bertujuan mewujudkan kebijakan dan strategi penataan ruang, yaitu mendukung kebijakan penetapan beberapa perkotaan kecil sebagai pusat pelayanan kawasan (PPK). k. Kawasan Cepat Tumbuh Kuaro - Tanah Grogot Penetapan Kawasan Cepat Tumbuh Kuaro - Tanah Grogot bertujuan mewujudkan kebijakan dan strategi penataan ruang, yaitu dengan

LAPORAN AKHIR 3 - 31

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

mengembangkan keterkaitan dan interaksi sistem-sistem pusat kegiatan agar dapat mempercepat koridor ini menjadi kawasan cepat tumbuh.

B. Kawasan Strategis Berdasarkan Sudut Kepentingan Sosial Budaya Kawasan strategis berdasarkan sudut kepentingan sosial budaya merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan sosial budaya dengan kriteria- kriteria tertentu. Berdasarkan pertimbangan kebijakan dan strategi penataan ruang, maka kawasan strategis berdasarkan sudut kepentingan sosial dan budaya di Kabupaten Paser adalah Kawasan Kesultanan Sadurengas.

C. Kawasan Strategis Berdasarkan Sudut Kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup Kawasan strategis berdasarkan sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup dengan kriteria-kriteria tertentu. Kawasan strategis berdasarkan sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup yang ditetapkan di Kabupaten Paser meliputi : a. Kawasan Konservasi Hutan Lindung Gunung Lumut Penetapan Kawasan Konservasi Hutan Lindung Gunung Lumut bertujuan mewujudkan kebijakan dan strategi penataan ruang terutama mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem, melestarikan keanekaragaman hayati, mempertahankan dan meningkatkan fungsi perlindungan kawasan, dan melestarikan keunikan bentang alam b. Kawasan Konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Kandilo Penetapan Kawasan Konservasi DAS Kandilo bertujuan mewujudkan kebijakan dan strategi penataan ruang, terutama kebijakan pemantapan kelestarian kawasan lindung dalam bentuk pemeliharaan dan perwujudan kelestarian DAS Kandilo. c. Kawasan Konservasi Taman Hutan Raya (Tahura) Lati Petangis Penetapan Kawasan Konservasi Tahura Lati Petangis bertujuan mewujudkan kebijakan dan strategi penataan ruang, terutama kebijakan pemantapan kelestarian kawasan lindung dalam bentuk pemeliharaan dan perwujudan kelestarian Tahura Lati Petangis. d. Kawasan Teluk Adang Penetapan Kawasan Teluk Adang bertujuan mewujudkan kebijakan dan strategi penataan ruang, terutama mengatur pemanfaatan ruang kawasan Teluk Adang yang memiliki memiliki fungsi lindung dan budidaya agar kedua fungsi tersebut dapat berjalan selaras dan tidak saling mengganggu.

LAPORAN AKHIR 3 - 32

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021 e. Kawasan Pesisir dan Laut Kepulauan Balabalagan Penetapan Kawasan Pesisir dan Laut Kepulauan Balabalagan bertujuan mewujudkan kebijakan dan strategi penataan ruang, terutama mengatur pemanfaatan potensi laut bagi kepentingan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu karakteristik pesisir dan laut Kepulauan Balabalagan memiliki hubungan ekologis yang erat, yang memiliki sifat dinamis dan saling mempengaruhi, sehingga perencanaan pembangunan antara wilayah laut dan pesisir harus memiliki keterpaduan. Tabel 3.6 Kawasan Strategis Kabupaten Paser

No. Kawasan Strategis Nama Kawasan Lokasi/ Batas Kawasan 1. Kawasan Strategis a. Kawasan Perkotaan Tanah a. Kec. Tanah Grogot Berdasarkan Sudut Grogot Kepentingan Ekonomi b. Kawasan Perkotaan Long Kali b. Kec Long Kali c. Kawasan Perkotaan Long Ikis c. Kec. Long Ikis d. Kawasan Perkotaan Kuaro d. Kec. Kuaro e. Kawasan Perkotaan Batu e. Kec. Batu Sopang Sopang f. Kawasan Perkotaan Muara f. Kec. Muara Komam Komam g. Kawasan Perkotaan Muara g. Kec. Muara Samu Samu h. Kawasan Perkotaan Pasir h. Kec. Pasir Belengkong Belengkong i. Kawasan Perkotaan Batu i. Kec. Batu Engau Engau j. Kawasan Perkotaan Tanjung j. Kec. Tanjung Harapan Harapan k. Kawasan Cepat Tumbuh Kuaro k. Kec. Kuaro & Tanah - Tanah Grogot Grogot 2. Kawasan Strategis Kawasan Kesultanan Sadurengas Berdasarkan Sudut Kepentingan Sosial Budaya 3. Kawasan Strategis a. Kawasan Konservasi Hutan f. Berdasarkan Sudut Lindung Gunung Lumut Kepentingan Fungsi dan b. Kawasan Konservasi Daerah Daya Dukung Aliran Sungai (DAS) Kandilo Lingkungan Hidup c. Kawasan Konservasi Taman Hutan Raya (Tahura) Lati Petangis d. Kawasan Teluk Adang e. Kawasan Pesisir dan Laut Kepulauan Balabalagan

Sumber : Perda RTRW Kabupaten Paser 2015 – 2035

LAPORAN AKHIR 3 - 33

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

3.1.6. Arahan Rencana Pembangunan Daerah A. Arahan Kebijakan dan Strategi RPJMD Provinsi Kalimantan Timur Rumusan strategi dijadikan salah satu rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai dan diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan. Beberapa langkah yang telah ditempuh untuk menentukan strategi pembangunan jangka menengah Provinsi Kalimantan Timur antara lain: 1. Mengkaji sasaran pembangunan lima tahunan; 2. Mengkaji gambaran umum kondisi daerah dan capaian pembangunan sampai dengan periode awal perencanaan serta permasalahan pembangunan terpenting dan isu-isu strategis pembangunan daerah; 3. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh daerah (khususnya pemerintahan daerah); 4. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dan pengembangan berbagai kerangka kebijakan (arah kebijakan dan kebijakan umum) dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya; 5. Mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi; dan 6. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai sasaran pembangunan jangka menengah dengan memerhatikan arah kebijakan yang efektif untuk mencapai sasaran RPJMD. Berdasarkan kertas kerja yang telah dikembangkan, strategi pembangunan jangka menengah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018, dapat dilihat pada gambar 3.3

LAPORAN AKHIR 3 - 34

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Gambar 3.3 Strategi Pembangunan Jangka Menengah

SASARAN STRATEGI 2014 2015 2016 2017 2018 1. Meningkatkan Indeks Pembangunan S.[1] Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Manusia Pendidikan 2. Meningkatkan Angka Melek Huruf 3. Meningkatkan Rata – Rata Lama Sekolah S.[2] Peningkatan Kualitas Pelayanan 4. Meningkatkan Angka Harapan Hidup Kesehatan 5. Meningkatkan Pendapatan Per Kapita S.[3] Percepatan Pengentasan Kemiskinan 6. Menurunnya Tingkat Kemiskinan 7. Menurunnya Tingkat Pengangguran 8. Meningkatnya daya beli Masyarakat S.[4] Peningkatan dan Perluasan 9. Menurunnya Indeks Gini Kesempatan Kerja

S.[5] Pengembangan Ekonomi Kerakyatan 10. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas 11. Meningkatnya kontribusi sektor pertanian S.[6] Percepatan Transformasi Ekonomi dalam arti luas yang menjadi unggulan daerah 12. Tercapainya swasembada pangan 13. Meningkatnya pengembangan dan S.[7] Pengembangan Agribisnis pemanfaatan energi terbarukan

14. Meningkatnya kepuasan masyarakat S.[8] Peningkatan Produksi Pangan terhadap pelayanan infrastruktur dasar

S.[9] Pemenuhan Kebutuhan Energi Ramah Lingkungan 15. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN 16. Terwujudnyapeningkatan kualitas S.[10] Peningkatan Kualitas Infrastruktur pelayanan publik Dasar 17. Meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja S.[11] Reformasi Birokrasi dari Tata Kelola Pemerintahan

18. Meningkatnya indeks kualitas lingkungan S.[12] Peningkatan Kualitas Lingkungan 19. Menurunnya tingkat emisi gas rumah kaca Hidup

Berdasarkan gambar 3.3 diatas, terlihat jelas bahwa pencapaian sasaran pembangunan (RPJMD) ditentukan oleh keberhasilan dalam perumusan strategi yang kemudian ditindaklanjuti dengan realisasi pelaksanaan strategi sebagai prioritas pembangunan (strategy focused organization) lima tahun mendatang. Dalam manajemen kinerja, prioritas pembangunan merupakan salah satu teknik dalam mengarahkan perhatian birokrasi terhadap fokus utama pembangunan daerah. Untuk itu, pemerintah daerah telah menyusun strategi pembangunan sebagaimana telah digambarkan di atas sehingga dapat dijadikan sebagai prioritas pembangunan daerah lima

LAPORAN AKHIR 3 - 35

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021 tahun ke depan. Fokus atau tema pembangunan Provinsi Kalimantan Timur dapat dilihat pada Gambar 3.4. Gambar 3.4 Fokus/Tema Pembangunan Provinsi Kalimantan Timur, RKPD Tahun 2014 - 2018

Sumber : RPJMD Provinsi Kaltim 2013-2018

Kedua belas prioritas pembangunan dalam RPJMD Provinsi Kalimantan Timur 2013- 2018, meliputi: 1. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan; 2. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan; 3. Percepatan pengentasan kemiskinan; 4. Peningkatan dan perluasan kesempatan kerja; 5. Pengembangan ekonomi kerakyatan 6. Percepatan transformasi ekonomi; 7. Pengembangan agribisnis; 8. Peningkatan produksi pangan; 9. Pemenuhan kebutuhan energi ramah lingkungan; 10. Peningkatan kualitas infrastruktur dasar; 11. Reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan; dan 12. Peningkatan kualitas lingkungan hidup. Penjelasan masing-masing prioritas pembangunan yang berkaitan dengan bidang keciptakaryaan adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan Kualitas Infrastruktur Dasar Untuk kualitas infrastruktur dasar dapat dilihat pada gambar 3.5

LAPORAN AKHIR 3 - 36

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Gambar 3.5 Peningkatan Kualitas Infrasruktur Dasar

Sumber : RPJMD Provinsi Kaltim 2013-2018

Infrastruktur dasar seperti pembangunan jalan, jembatan, penyediaan air bersih, irigasi (pengairan), sarana dan prasarana kesehatan, serta infrastruktur pendidikan merupakan hal pokok dan mendasar sebagai pendukung kehidupan khususnya masyarakat Provinsi Kalimantan Timur. Infrastruktur yang tidak memadai dapat menjadi penghambat laju perekonomian daerah mengingat infrastruktur dasar merupakan aset penting dalam mendukung pembangunan daerah. Upaya pembangunan infrastruktur dasar diharapkan menjadi penghubung pusatpusat ekonomi serta pendukung pengembangan wilayah dan pusat-pusat pertumbuhan. Koordinasi yang baik dalam meningkatkan infrastruktur dasar menuju pusat-pusat layanan masyarakat dalam bidang pendidikan dan kesehatan merupakan upaya yang tepat dalam mempercepat pelayanan publik sehingga efektifitas pelayanan masyarakat dapat tercapai; khususnya di daerah-daerah terpencil. Selain itu, peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur dasar mempunyai tujuan berupa pemerataan dan pengembangan wilayah dengan prototype kawasan berkembang sekitarnya. Seperti kita ketahui, infrastruktur dasar digunakan untuk kepentingan masyarakat, sehingga sudah seyogianya Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bertanggung jawab membangun infrastruktur dasar yang memadai dan bersama masyarakat menjaga keberlanjutan infrastruktur tersebut.

LAPORAN AKHIR 3 - 37

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

2. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Gambar 3.6 Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup

Sumber : RPJMD Provinsi Kaltim 2013-2018

Isu–isu mengenai lingkungan hidup menjadi perbincangan hangat semua negara di dunia. Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berupaya penuh dalam melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan dengan pengelolaan lingkungan hidup dan mengedepankan kelestarian alam. Sedangkan maksud dari pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya berencana secara bijaksana dalam pembangunan yang terencana dan berkesinambungan untuk mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam serta pengelolaan lingkungan hidup.

Upaya yang harus dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam strategi peningkatan kualitas lingkungan hidup adalah dengan meningkatkan kualitas perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian tata ruang agar dapat mendayagunakan segala potensi dengan tepat untuk pencapaian pembangunan daerah. Selain itu, upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup perkotaan serta peningkatan kualitas udara dan perairan perlu Sumber : RPJMD Provinsi Kaltim 2013-2018 dilakukan demi mewujudkan lingkungan hidup yang berkualitas.

Dalam rangka mewujudkan lingkungan hidup yang baik maka perlu disadari bahwa penegakan hukum lingkungan yang efektif dan adil perlu dilaksanakan agar keseimbangan integritas undang-undang dan lingkungan alam sekitar tetap terjaga.

Persiapan menghadapi dinamika pasar global perekonomian dilakukan dengan mensinergikan peningkatan perekonomian dan peningkatan kualitas lingkungan hidup. Di

LAPORAN AKHIR 3 - 38

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021 sisi lain, perlu disadari sepenuhnya bahwa kegiatan pembangunan perekonomian terutama yang bersifat fisik dan memanfaatkan sumber daya alam mengandung resiko perubahan ekosistem dengan dampak negatif maupun positif. Oleh karena itu, dalam kegiatan pembangunan sebaiknya dilakukan sinkronisasi terkait pembangunan berwawasan sosial ekonomi dengan berwawasan lingkungan. Secara nyata, hal ini dapat diupayakan dengan meningkatkan luas tutupan lahan dan penerapan konsep strategi pembangunan ekonomi hijau (green economy) yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan upaya-upaya tersebut diharapkan terjadi peningkatan kualitas udara, perairan, dan lingkungan hidup serta peningkatan kualitas dan terjaganya komponen ekosistem alam dan kehidupan manusia.

Untuk selanjutnya, akan dibahas tema pembangunan yang terkait dengan cipta karya dan diterjemahkan dalam arah kebijakan sesuai prioritas pembangunan tiap tahun sebagaimana berikut: Tabel 3.7 Arahan Kebijakan Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014 - 2018

Prioritas Arahan Kebijakan (Prioritas dan Sasaran RKPD) No Pembangunan Pernyataan 2014 2015 2016 2017 2018 Peningkatan Kualitas dan Kapasitas √ √ √ √ √ Peningkatan Infrastruktur Transportasi Kualitas Peningkatan Kualitas dan Kapasitas 10 Infrastruktur Infrastruktur dan Transportasi di Kawasan √ √ √ √ √ Dasar Maloy, Kawasan Industri Lainnya dan Pusat

Pertumbuhan Peningkatan Konektivitas antar Kawasan √ √ √ √ √ Industri dan Pusat Pertumbuhan

Sumber : RPJMD Prov. Kalti m 2013-2018

B. Arahan Kebijakan dan Strategi RPJMD Kabupaten Paser

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Paser disusun dengan maksud untuk memberikan landasan hukum terkait perencanaan pembangunan selama lima tahun dalam rangka perwujudan visi dan misi Bupati/Wakil Bupati Paser. Dokumen ini juga digunakan sebagai tolok ukur pertanggungjawaban Bupati pada akhir masa jabatan. Selain itu, penyusunan dokumen RPJMD Kabupaten Paser tahun 2016-2021 dimaksudkan untuk memberikan arah dan pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan sinergi dan keberlanjutan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Paser dalam kurun 2016-2021.

LAPORAN AKHIR 3 - 39

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

1. Visi RPJMD Kabupaten Paser 2016 – 2021

Visi merupakan kondisi ideal sekaligus landasan konseptual bagi daerah. Visi daerah ini disusun dengan memperhatikan aspek substantif yang berpijak pada isu strategis, maupun aspek teknis berupa susunan kata yang sederhana dan mudah dipahami. Dalam pembangunan lima tahun mendatang, Kabupaten Paser memiliki visi:

“Terwujudnya Kabupaten Paser yang Maju, Mandiri, Sejahtera, dan Berkeadilan”

Visi di atas merupakan keberlanjutan dan penegasan dari visi pembangunan lima tahun kebelakang. Visi ini juga bermakna sebagai keberlanjutan dan apresiasi pada pembangunan yang telah dijalankan pada periode sebelumnya yang didasarkan pada realitas dan telaah obyektif. Selain itu juga memiliki makna berupa harapan untuk terus bergerak progresif menuju kondisi ideal. pembangunan lima tahun mendatang terwakili oleh empat kata kunci di dalam visi ini, yaitu: a) Maju Maju mempunyai makna menjadikan Kabupaten Paser sebagai daerah yang maju dan mampu sejajar dengan daerah lain. Maju juga berarti berdaya saing, hal yang dibutuhkan bagi setiap daerah untuk responsif dan dapat unggul di tengah perkembangan kondisi lokal, regional dan global yang dinamis. Dalam visi ini, maju merujuk pada beberapa hal, yaitu: pertama meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan terpenuhinya kebutuhan dan peningkatan akses terhadap pendidikan yang berkualitas. Kedua, sebagai suatu kondisi semakin meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Paser. Kondisi tersebut mencakup ketersediaan dan kses pelayanan kesehatan yang semakin baik dan merata serta kualitas pelayanan yang semakin meningkat. Ketiga, adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia masyarakat Paser agar selaras dengan kebutuhan pasar kerja yang semakin kompetitif. SDM berkualitas selain berperan dalam menghadapi perubahan system global, salah satunya melalui pelaksanaan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), juga mempunyai peran penting sebagai sumber daya dalam pembangunan daerah. b) Mandiri Mandiri adalah suatu kondisi masyarakat Kabupaten Paser yang mampu memenuhi kebutuhannya sendiri untuk lebih maju dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri. Mandiri juga merujuk pada kondisi yang berkesinambungan dalam proses pembangunan berkelanjutan yang mencakup aspek ekologi, ekonomi dan sosial. Kabupaten Paser dibanyangkan akan menjadi mandiri dengan mengandalkan sumber daya yang berkualitas dengan perkonomian yang merata dan berlandaskan pada potensi lokal.

LAPORAN AKHIR 3 - 40

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

c) Sejahtera Sejahtera merupakan sebuah kondisi kehidupan individu dan masyarakat yang dapat memenuhi standar kehidupan yang layak sehingga tercipta kehidupan yang aman, sentosa dan makmur. Sejahtera juga dimaknai sebagai sebuah kondisi derajat kehidupan masyarakat Paser yang semakin membaik pada berbagai bidang pembangunan terutama pada sektor ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Masyarakat membutuhkan dua prasyarat utama yaitu pendidikan dan kesehatan. Dua prasyarat tersebut sebagai modal untuk mengoptimalkan potensi masyarakat agar lebih berdaya, mandiri, produktif dan berbudaya. Semakin membaiknya tingkat kesejahteraan tersebut antara lain ditandai dengan meningkatnya produktivitas ekonomi masyarakat, meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat, hingga meningkatnya kualitas sumber daya manusia dan kesehatan masyarakat. Kesejahteraan bermakna pula secara sosial dan budaya, yaitu ketika masyarakat memiliki kohesivitas sosial yang menjadikannya sebagai modal untuk berpartisipasi aktif, serta budaya yang menjadikan setiap komponen merasa memiliki daerah dan bertanggung jawab atas berjalannya pembangunan daerah. Kondisi tersebut akan menciptakan situasi yang kondusif untuk menjalankan roda pembangunan. Namun untuk mencapainya dibutuhkan syarat berupa tata kelola pemerintahan yang baik, RPJMD 2016- 2021 Perubahan 142 yaitu adanya sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat serta sektor privat dan organisasi masyarakat sipil. d) Berkeadilan Berkeadilan merupakan perwujudan kesamaan hak dan kewajiban dalam segala aspek kehiduan tanpa membedakan latar belakang suku, agama, ras dan golongan. Adil juga bermakna bahwa pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang dilaksanakan secara merata. Merata berarti menghilangkan kesenjangan antar wilayah, termasuk kesenjangan antar masyarakat. Nilai ini sekaligus bermakna menutup/memperkecil kesenjangan dalam mendapatkan pelayanan publik, mengelola sumber daya strategis serta memperoleh distribusi hasil pembangunan. Kondisi pembangunan yang merata merupakan wujud penghormatan pada semua masyarakat yang tinggal dan mencari penghidupan di Kabupaten Paser, dan khususnya sebagai pengakuan, afirmasi, dan pemberdayaan masyarakat Paser yang masih merasakan persoalan terkait pembangunan. Harapannya akan tercipta stabilitas sosial sekaligus modal dasar bagi pembangunan dari waktu ke waktu.Kesenjangan adalah problema pembangunan bagi daerah yang mempunyai wilayah sangat luas, sekaligus tertundanya pemenuhan hak bagi setiap masyarakat daerah untuk menikmati hasil pembangunan. Dengan demikian, pemerataan adalah kewajiban pembangunan yang harus terpenuhi melalui berbagai urusan pemerintahan. Rumusan visi di atas terbangun dalam satu kesatuan dan saling melengkapi. Secara substantif, rangkaian visi tersebut bertujuan meningkatkan pemenuhan kebutuhan

LAPORAN AKHIR 3 - 41

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021 infrastruktur, peningkatan perekonomian masyarakat dan daerah, serta meningkatkan kualitas pelayanan publik. Serta tidak kalah penting, untuk mewujudkan dan meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan serta mewujudkan kohesi sosial di tengah masyarakat Paser.

2. Misi RPJMD Kabupaten Paser 2016 – 2021 Guna mewujudkan visi kabupaten 2016-2021 sebagai Kabupaten Paser yang semakin maju, mandiri, sejahtera dan berkeadilan diperlukan adanya misi sebagai perwujudan dari penjabaraan visi. Adapun misi pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Paser 2016-2021 adalah: 1.Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Transportasi, Energi, Air Bersih, dan Pemukiman. 2. Meningkatkan Pelayanan Dasar di Bidang Pendidikan dan Kesehatan. 3. Memperkuat Fondasi Perekonomian yang Berbasis Potensi Lokal dan Berkelanjutan. 4. Meningkatkan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan. 5. Memperkuat Kohesivitas Sosial, Budaya, dan Adat Istiadat Lokal. Strategi dan arah kebijakan RPJMD Kabupaten Paser 2016-2021 disusun berdasarkan pertimbangan visi, misi, serta isu-isu strategi yang teridentifikasi. Secara detail stratagi dan arah kebijakan pembangunan 5 tahun kedepan dapat diliht pada tabel berikut ini.

LAPORAN AKHIR 3 - 42

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Tabel 3.8 Strategi dan Arah Kebijakan Misi 1 RPJMD Kabupaten Paser 2016-2021

Bersambung…..

LAPORAN AKHIR 3 - 43

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Bersambung….

LAPORAN AKHIR 3 - 44

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Sumber : RPJMD Kabupaten Paser 2016 - 2021

Tabel 3.9 Strategi dan Arah Kebijakan Misi 2 RPJMD Kabupaten Paser 2016-2021

Bersambung…..

LAPORAN AKHIR 3 - 45

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Sumber : RPJMD Kabupaten Paser 2016 – 2021

LAPORAN AKHIR 3 - 46

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Tabel 3.10 Strategi dan Arah Kebijakan Misi 3 RPJMD Kabupaten Paser 2016-2021

Bersambung……

LAPORAN AKHIR 3 - 47

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Sumber : RPJMD Kabupaten Paser 2016 - 2021

LAPORAN AKHIR 3 - 48

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Tabel 3.11 Strategi dan Arah Kebijakan Misi 4 RPJMD Kabupaten Paser 2016-2021

Bersambung…..

LAPORAN AKHIR 3 - 49

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Bersambung…..

LAPORAN AKHIR 3 - 50

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Bersambung……

LAPORAN AKHIR 3 - 51

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Sumber : RPJMD Kabupaten Paser 2016 – 2021

Tabel 3.12 Strategi dan Arah Kebijakan Misi 5 RPJMD Kabupaten Paser 2016-2021

Bersambung……

LAPORAN AKHIR 3 - 52

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Bersambung…..

LAPORAN AKHIR 3 - 53

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Sumber : RPJMD Kabupaten Paser 2016 - 2021

LAPORAN AKHIR 3 - 54

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

3.2 Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Penetapan kawasan strategis nasional dilakukan berdasarkan kepentingan pertahanan dan keamanan, pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi, serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Sesuai dengan amanat dalam Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), bahwa kawasan strategis nasional di Provinsi Kalimantan Timur hanya ditetapkan 1 lokasi yaitu Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy (Arahan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011) yang berlokasi di Kabupaten Kutai Timur. Dengan demikian mengingat kawasan strategis nasional tersebut berada diluar wilayah Kabupaten Paser, maka terkait dengan penyusunan RPI2JM Kabupaten Paser ini tidak ada arahan kawasan strategis nasional yang dapat dikutip dalam kebijakan tersebut di Kabupaten Paser. Untuk itu ulasan tentang KSN pada sub bab ini tidak ada. Dalam rangka mewujudkan kawasan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan, konsep perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya disusun dengan berlandaskan pada berbagai peraturan perundangan dan amanat perencanaan pembangunan. Untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman, Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota perlu memahami arahan kebijakan tersebut, sebagai dasar perencanaan, pemrograman, dan pembiayaan pembangunan Bidang Cipta Karya. Konsep perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya, membagi amanat pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya dalam 4 (empat) bagian, yaitu amanat penataan ruang/spasial, amanat pembangunan nasional dan direktif presiden, amanat pembangunan Bidang Pekerjaan Umum, serta amanat internasional. Dalam pelaksanaannya, pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya dihadapkan pada beberapa isu strategis, antara lain bencana alam, perubahan iklim, kemiskinan, reformasi birokrasi, kepadatan penduduk perkotaan, pengarusutamaan gender, serta green economy. Disamping isu umum, terdapat juga permasalahan dan potensi pada masing- masing daerah, sehingga dukungan seluruh stakeholder pada penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya sangat diperlukan .

3.2.1. Rencana Kawasan Permukiman (RKP) A. Visi dan misi pengembangan kawasan permukiman Visi dan misi pembangunan Kabupaten Paser merupakan acuan utama bagi seluruh bidang pembangunan di Kabupaten Paser termasuk bidang pengembangan kawasan permukiman. Visi dan misi pembangunan Kabupaten Paser tertuang dalam 3

LAPORAN AKHIR 3 - 55

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

(tiga) dokumen yakni RPJPD, RPJMD dan RTRW. Tujuan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan dirumuskan sesuai dengan nilai–nilai yang terkandung pada ketiga dokumen tersebut. Selanjutnya, kebijakan akan diturunkan berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan tersebut. Berdasarkan dokumen Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kabupaten Paser telah dirumuskan Tujuan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan di Kabupaten Paser yaitu sebagai berikut: “Terwujudnya kawasan permukiman yang mempertimbangkan keseimbangan daya dukung & daya tampung serta pemerataan pelayanan infrastruktur yang sesuai dengan standar pelayanan minimum menuju masyarakat Paser yang Agamais, Mandiri, Maju dan Sejahtera”

B. Rencana pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman kabupaten/kota Kebutuhan pembangunan permukiman dan infrastruktur didasarkan pada permasalahan yang sedang dihadapi atau potensi masalah yang akan timbul di masa yang akan datang. Perumusan kebijakan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan didasarkan dari tujuan pembangunan yang telah ditetapkan yang mana kebijakan yang dirumuskan ini harus bisa menjawab semua permasalahan dan sesuai dengan kebutuhan penanganan terhadap permasalahan permukiman dan infrastruktur perkotaan. Perumusan kebijakan ini nantinya akan digunakan sebagai dasar perumusan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan. Kebijakan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang nantinya akan menjadi wadah bagi strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan. Sehingga fungsi dari kebijakan ini ialah sebagai jembatan penghubung antara tujuan dan sasaran dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan Berikut adalah kebijakan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan Kabupaten Paser. a) Peningkatan kualitas kawasan permukiman dan optimalisasi layanan infrastruktur di kawasan cepat tumbuh Lokasi : Kawasan Perkotaan Sepanjang Jalan Nasional Tanah Grogot, Kuaro, Long Kali, Long Ikis, Batu Sopang, Muara Komam b) Pengendalian pembangunan permukiman & infrastruktur IKKab Tanah Grogot agar sesuai arahan tata ruang dan sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan Lokasi : Kawasan Perkotaan Tanah Grogot

LAPORAN AKHIR 3 - 56

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

c) Peningkatan pembangunan kawasan permukiman dan infrastruktur perkotaan mandiri di IKKecamatan yang layak dengan memperhatikan daya dukung lingkungan dan upaya pengendalian ruang. Lokasi: Kawasan Perkotaan Pasir Blengkong, Batu Engau

Perumusan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan di Kabupaten Paser tidak terlepas dari tujuan dan kebijakan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang telah dirumuskan sebelumnya. Berdasarkan pada arahan kebijakan pembangunan di Kabupaten Paser, terdapat gap yang harus dipenuhi dan menjadi dasar perumusan kebutuhan untuk mengembangkan dan menangani permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan skala kabupaten tersebut. Berdasarkan pada karakteristik perkembangan dan isu strategis kawasan permukiman di Kabupaten Paser, serta guna mencapai tujuan pembangunan permukiman dan infrastruktur di Kabupaten Paser, telah disusun 5 (lima) kebijakan pembangunan permukiman untuk skala kabupaten. Kebijakan tersebut sebagai berikut : 1. Pengendalian pembangunan permukiman & infrastruktur IKKab Tanah Grogot agar sesuai arahan tata ruang dan sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan 2. Peningkatan kualitas kawasan permukiman dan optimalisasi layanan infrastruktur di kawasan cepat tumbuh 3. Peningkatan kawasan permukiman dan infrastruktur perkotaan mandiri di IKKecamatan yang layak dengan memperhatikan daya dukung lingkungan dan upaya pengendalian ruang 4. Penataan dan pemeliharaan kawasan permukiman sekitar kawasan Kesultanan untuk mendukung pelestarian budaya 5. Peningkatan kapasitas kelembagaan dalam penyelenggaraan permukiman dan infrastrukturnya Kelima kebijakan tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam strategi-strategi pembangunan yang selanjutnya akan didetailkan dalam bentuk program-program pembangunan. 1. Strategi Untuk Mengendalikan Pembangunan Dan Infrastruktur Ikkab Tanah Grogot Agar Sesuai Arahan Tata Ruang Dan Sesuai Dengan Daya Dukung Dan Daya Tampung Lingkungan a. Fakta, Isu dan Permasalahan Kabupaten Paser dengan ibukotanya yang berada di Tanah Grogot memiliki pertumbuhan yang paling pesat diantara seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Paser. Pertumbuhan yang pesat tanpa diikuti oleh berbagai regulasi

LAPORAN AKHIR 3 - 57

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

yang tegas dalam pemanfaatan ruang maka akan berimplikasi terhadap terjadinya tumpang tindih pemanfaatan ruang yang mengakibatkan terjadinya konflik pemanfaatan ruang. Sebagai contohnya tingginya kebutuhan akan permukiman berbanding terbalik dengan ketersediaan lahan akan mengakibatkan tercaploknya lahan yang diperuntukan sebagai kawasan lindung (sempadan sungai) untuk digunakan sebagai kawasan permukiman. Perumusan strategi pengendalian pembangunan permukiman dan infrastruktur di IBukota kabupaten merupakan perwujudan dari tujuan yang telah ditetapkan yaitu Terwujudnya kawasan permukiman yang mempertimbangkan keseimbangan daya dukung & daya tampung serta pemerataan pelayanan infrastruktur yang sesuai dengan standar pelayanan minimum menuju masyarakat Paser yang Agamais, Mandiri, Maju dan Sejahtera Fakta dan isu strategis yang menjadi dasar terhadap kebutuhan strategi pengendalian pembangunan permukiman dan infrastruktur di ibukota kabupaten yaitu sebagai berikut: . Kecenderungan pembangunan permukiman di kawasan Tanah Grogot yang tidak sesuai dengan araha tata ruang, daya dukung dan daya tampung lingkungan dan yang tidak diikuti dengan pelayanan infrastrukturnya . Kepemilikan tanah yang telah didominasi oleh masyarakat, terutama pada lokasi pembangunan dan pengembangan permukiman akan menyulitkan pemerintah kabupaten Paser dalam menyusun / melaksanakan peraturan terkait perumahan dan permukiman . Terdapat kantung kumuh berupa spot di sekitar kegiatan ekonomi Pusat Kota . Terdapat beberapa bangunan dengan kepadatan bangunan tinggi, jarak antar bangunan rapat, rawan bahaya kebakaran . Sebagai Ibukota Kabupaten dan IKK terjadi kecenderungan perkembangan permukiman dan infrastruktur permukiman yang terpusat di desa dan ibu kota kabupatenn Grogot yang dimungkinkan tidak sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan

b. Kebutuhan Pembangunan Sejalan dengan fakta dan isu-isu strategis permasalahan pembangunan permukiman di Kabupaten Paser, teridentifikasi kebutuhan pembangunan permukiman di Kabupaten Paser, yaitu : . Perlu adanya pengendalian perkembangan permukiman di daerah yang peruntukannya untuk non permukiman

LAPORAN AKHIR 3 - 58

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

. Perlunya mendorong dan menata kembali legalisasi lahan hunian dan bangunan rumah . Perlunya dilakukan penataan wilayah sempadan sungai dan antisipasi perkembangan

c. Rumusan Strategi . Meningkatkan pengaturan pemanfaatan lahan dan pengendalian ruang di

pengurusan aspek legalitas lahan dan bangunan rumah . Menata administratif dan mekanisme legalisasi lahan dan bangunan rumah dan perumahan

2. Strategi Untuk Meningkatkan Kualitas Kawasan Permukiman dan Optimalisasi Layanan Infrastruktur di Kawasan Cepat Tumbuh Salah satu strategi terkait kebijakan peningkatan kualitas permukiman adalah dengan menata kawasan permukiman yang berada di kawasan strategis kabupaten. Strategi ini merupakan wujud upaya meningkatkan kualitas permukiman Kabupaten Paser di masa depan dan sekaligus dapat meningkatkan potensi perekonomian. Kawasan cepat tumbuh merupakan wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena pengaruhnya yang penting bagi perkembangan Kabupaten/Kota. Kawasan cepat tumbuh Kabupaten Paser ini juga merupakan titik – titik kawasan pengembangan perekonomian yang menjadi basis pengembangan Kabupaten Paser. Salah satu permasalahan yang seringkali ditemukan didalam maupun di sekitar kawasan cepat tumbuh ini adalah permasalahan permukiman yang belum didukung oleh penyediaan infrastruktur. Perbaikan kawasan permukiman menjadi lebih layak huni dengan ketersediaan infrastruktur yang baik akan mendukung produktifitas kawasan, sehingga dapat berperan lebih baik bagi perkembangan Kabupaten Paser. a. Fakta, Isu dan Permasalahan Secara umum kondisi permukiman di kawasan cepat tumbuh hampir sama dengan kondisi permukiman di kawasan lainnya, antara lain : . kemampuan PDAM mengembangkan kapasitas instalasi pengolah air minumnya masih terbatas (hanya IKK Tanah Grogot yg bisa memenuhi kebutuhan dengan kapasitas 200 lt/detik) . Pelayanan dan pengelolaan sampah belum menjangkau ke seluruh Wilayah karena permukiman yang berkelompok dengan jarak yang jauh

LAPORAN AKHIR 3 - 59

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

. Saluran yg ada saat ini dibangun berdasarkan kondisi ruas jalan yang ada dengan pembuangan akhir melalui sungai yang melewati daerah perkotaan tanpa memperhitungkan kapasitas tampungan maksimal dari sungai yang pada akhirnya menimbulkan banjir di daerah perkotaan B. Kebutuhan Pembangunan b. Kebutuhan Pembangunan Berdasarkan fakta dan isu strategis di atas dapat diidentifikasi kebutuhan- kebutuhan pengembangan permukiman dan infrastruktur di kawasan cepat tumbuh kabupaten antara lain : . Perlunya Fasilitasi pembangunan PSU kawasan perumahan dan permukiman . Dibutuhkannya Perbaikan lingkungan permukiman secara swadaya Perlu Pengembangan prasarana dan sarana permukiman di kawasan cepat tumbuh yang terintegrasi c. Rumusan Strategi Berdasarkan fakta, isu strategis dan kebutuhan pengembangan permukiman dan infrastruktur di kawasan cepat tumbuh kabupaten, maka dapat dirumuskan strategi sebagai berikut: . Integrasi Pembangunan infrastruktur . Peningkatan akses ke pusat kota melalui pembangunan infrastruktur perkotaan . Meningkatkan kualitas permukiman pada koridor ekonomi Kuaro, Long Kali, Long Ikis, Batu Sopang, Muara Komam

3. Strategi Untuk Meningkatkan Kawasan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Mandiri di IKKecamatan yang Layak Dengan Memperhatikan Daya Dukung Lingkungan dan Upaya Pengendalian Ruang Kawasan perkotaan mandiri yang berada tersebar di Ibukota Kecamatan Kabupaten Paser ini didefiniskan sebagai kawasan permukiman yang terbentuk secara sporadis. Kabupaten memiliki wilayah yang cukup luas dengan keberadaan kawasan permukiman perkotaan yang relative menyebar hamper di seluruh ibukota Kecamatan. Kondisi tersebut berimplikasi kepada minimnya pelayanan infrastruktur permukiman yang mana jaringan infrastruktur ini biasanya terintegrasi. Apabila jarak antar permukiman begitu sangat jauh, maka konsep pengembangan pusat pelayanan kurang begitu tepat. Untuk itu diperlukan kondisi dimana kawasan perkotaan yang tersebar ini bisa menjadi mandiri dalam hal pemenuhan kebutuhan permukiman dan infrastrukturnya.

LAPORAN AKHIR 3 - 60

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

a. Fakta, Isu dan Permasalahan Secara umum kondisi permukiman dan infrastruktur di kawasan perkotaan mandiri, antara lain : . Kawasan perkotaan di Ibukota Kecamatan merupakan Kawasan Strategis Ekonomi dalam rencana Kawasan Strategis Kabupaten Paser . Perkembangan permukiman baru yang bersifat sporadis . Pelayanan dan pengelolaan sampah belum menjangkau ke seluruh Wilayah karena permukiman yang berkelompok dengan jarak yang jauh . Pengembangan perumahan tidak disertai dengan layanan infrastruktur (prasarana dasar) permukiman b. Kebutuhan Pembangunan Berdasarkan fakta dan isu strategis di atas dapat diidentifikasi kebutuhan- kebutuhan pengembangan permukiman dan infrastruktur di kawasan perkotaan mandiri antara lain : . Penyediaan dan kemudahan akses bagi MBR di kawasan perkotaan mandiri untuk bertempat tinggal di rumah layak sesuai dengan SPM . Pengembangan jaringan jalan di kantung permukiman Pengembangan infrastruktur air bersih dan pengolahan limbah mengikuti jaringan jalan C. Rumusan Strategi Berdasarkan fakta, isu strategis dan kebutuhan pengembangan permukiman dan infrastruktur di kawasan perkotaan mandiri, maka dapat dirumuskan strategi sebagai berikut: . Memfasilitasi pembangunan dan pengembangan PSU di kawasan perkotaan mandiri . Memperbaiki lingkungan permukiman secara swadaya

4. Strategi Untuk Menata dan Memelihara Kawasan Permukiman Sekitar Kawasan Kesultanan Untuk Mendukung Pelestarian Budaya Kawasan Kesultanan Sadurengas salah satu warisan budaya Indonesia juga menjadi salah satu Kawasan Strategis Kabupaten Paser. Namun pada saat ini kawasan ini kurang begitu terawatt dari segi bentuk tampilan fisik bangunan maupun peranan kawasan disekitarnya sebagai pendukung kawasan cagar budaya. Kawasan permukiman di sekitar Kesultanan Sadurengas kondisi saat ini malah cenderung terbengkalai ditinggal oleh penghuninya, sehingga muncul beberapa permukiman kosong.

LAPORAN AKHIR 3 - 61

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

a. Fakta, Isu dan Permasalahan Secara umum kondisi permukiman dan infrastruktur di sekitar Kesultanan Sadurengas, antara lain : . Terdapat Kawasan Perumahan yang terbengkalai ditinggal penghuninya. . Lingkungan permukiman di sekitar kesultanan Sadurengas belum menunjang kawasan Kesultanan sebagai salah satu Kawasan Strategis Kabupaten Paser . bernilai sejarah di kawasan keraton belum mendapat perhatian yang cukup . Kesultanan Sadurengas merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yaitu merupakan peninggalan kerajaan di kecamatan Pasir Belengkong Kabupaten Paser Kalimantan Timur, dan sesuai dengan kebijakan tata ruang kabupaten Paser sebagai Kawasan Strategis Kabupaten /KSK b. Kebutuhan Pembangunan Berdasarkan fakta dan isu strategis di atas dapat diidentifikasi kebutuhan- kebutuhan pengembangan permukiman dan infrastruktur di kawasan permukiman sekitar Kesultanan Sadurengas antara lain : . Penataan dan pembangunan lingkungan permukiman di kawasan Kesultanan Sadurengas . Peningkatan pelayanan infrastruktur di kawasan permukiman sekitar Kesultanan Sadurengas . perlu revitalisasi kawasan Kesultanan Sadurengas tanpa menghilangkan nilai sejarahnya dimana nantinya dapat menjadi salah satu destinasi wisata di Kab. Paser c. Rumusan Strategi Rumusan strategi berdasarkan kebutuhan pembangunan yang telah diuraikan diatas untuk kawasan permukiman di sekitar Kesultanan Sadurengas ialah merevitalisasi kawasan permukiman tradisional

5. Strategi Untuk Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Dalam Penyelenggaraan Permukiman dan Infrastrukturnya Kebijakan ini terdiri dari strategi untuk mengembangkan suatu prosedur koordinasi pembangunan permukiman dan infrastruktur. Kebijakan ini diturunkan dalam tiga strategi, yaitu: STRATEGI 1 : meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman STRATEGI 2 : meningkatkan kapasitas kelembagaan STRATEGI 3 : Mengembangkan bentuk – bentuk kemitraan dengan pihak swasta

LAPORAN AKHIR 3 - 62

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

dan masyarakat dalam pembangunban permukiman dan infrastruktur perkotaan

C. Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas Berdasarkan dokumen Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan telah dilakukan penilaian penentuan permukiman kawasan prioritas di Kabupaten Paser dengan kategori penilaian kawasan prioritas tinggi, sedang dan rendah. hasil pemilihan kawasan permukiman prioritas dapat dilhat pada tabel berikut.

Tabel 3.13 Hasil Penilaian Penentuan Permukiman Kawasan Prioritas Kabupaten Paser Nilai Peringkat No. Nama Kawasan Tipologi Kawasan Skoring Prioritas 1 Batu Kajang Kawasan Pengembangan Permukiman Baru 1,82 Prioritas rendah

2 Kuaro Kawasan Pengembangan Permukiman Baru 1,96 Prioritas rendah

3 Long Ikis Kawasan Pengembangan Permukiman Baru 2,03 Prioritas sedang

4 Long Kali Kawasan Pengembangan Permukiman Baru 2,40 Prioritas sedang

5 Muara Komam Kawasan Pengembangan Permukiman Baru 2,03 Prioritas sedang

6 Jone Kawasan Pengembangan Permukiman Baru 2,16 Prioritas sedang

7 Tapis Kawasan Pengembangan Permukiman Baru 2,04 Prioritas sedang

8 Tepian Batang Kawasan Pengembangan Permukiman Baru 1,79 Prioritas rendah

9 Kayungo Kawasan Pengembangan Permukiman Baru 1,50 Prioritas rendah

10 Krayan Bahagia Kawasan Pengembangan Permukiman Baru 1,61 Prioritas rendah

11 Lombok Kawasan Pengembangan Permukiman Baru 2,08 Prioritas sedang

12 Olung Kawasan Pengembangan Permukiman Baru 1,61 Prioritas rendah

13 Pait Kawasan Pengembangan Permukiman Baru 1,73 Prioritas rendah 14 Sawit Jaya Kawasan Pengembangan Permukiman Baru 2,21 Prioritas sedang 15 Tajur Kawasan Pengembangan Permukiman Baru 1,75 Prioritas rendah

16 Pepara Kawasan Pengembangan Permukiman Baru 1,81 Prioritas rendah

17 Pulau Rantau Kawasan Pengembangan Permukiman Baru 1,83 Prioritas rendah

18 Rantau Panjang Kawasan Pengembangan Permukiman Baru 1,92 Prioritas rendah

19 Sangkuriman Kawasan Pengembangan Permukiman Baru 2,11 Prioritas sedang

20 Sempulang Kawasan Pengembangan Permukiman Baru 2,18 Prioritas sedang

21 Sungai Tuak Kawasan Pengembangan Permukiman Baru 1,67 Prioritas rendah

22 Senaken Kawasan Permukiman Padat Perkotaan 2,67 Prioritas tinggi

LAPORAN AKHIR 3 - 63

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

23 Tanah Grogot Kawasan Permukiman Sekitar CBD 3,06 Prioritas tinggi

24 Pasir Belengkong Permukiman di sekitar Kesultanan Sadurengas 2,75 Prioritas tinggi

25 Tanjung Aru Kawasan Permukiman Nelayan 2,26 Prioritas sedang

26 Kerang Kawasan Permukiman Perkotaan Mandiri 2,11 Prioritas sedang

27 Muser Kawasan Permukiman Perkotaan Mandiri 1,99 Prioritas rendah

Sumber: Dokumen SPPIP 2014

Dari hasil penilaian diatas, dapat dikelompokan menjadi 3 kelompok yaitu prioritas tinggi, sedang, dan rendah. Untuk kawasan perkotaan yang masuk dalam kategori prioritas tinggi, maka akan dilanjutkan delineasi kawasan permukiman prioritas (masuk pada Tahap 2). Berdasarkan kawasan permukiman prioritas ini, pemangku kepentingan kabupaten akan menentukan dan menyepakati kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan prioritas RP2KP Kabupatn Paser

3.2.2. Rencana Induk Penyediaan Air Minum (RISPAM) A. Rencana Sistem Pelayanan 1. Wilayah yang Perlu Dilayani Ditinjau dari pola pemanfaatan ruang Kabupaten Paser, kawasan yang akan menjadi prioritas pelayanan adalah Kawasan Pemukiman Kota, Kawasan Pemukiman Transmigrasi dan Kawasan Pariwisata. Sedangkan apabila ditinjau dari wilayah administrasi, wilayah yang akan menjadi prioritas pelayanan adalah sesuai dengan kriteria yang digunakan untuk menentukan wilayah pelayanan PDAM seperti tabel dibawah ini. Tabel 3.14 Penentuan Wilayah yang Dilayani Sistem Penyediaan Air Minum Kecamatan No. Kriteria Penyisih a b c d e f g h i j 1. Wilayah dengan pelayanan Air Minum masih rendah dibanding √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ target nasional dan MDG 2. Wilayah yang sudah terjangkau pelayanan Air Minum namun membutuhkan operasi √ √ pemeliharaan yang intensif dan peningkatan pelayanan karena fungsi kota 3. Wilayah yang potensial untuk √ √ √ √ √ √ √ √ berkembang 4. Wilayah yang dianggap mampu secara ekonomi membayar retribusi √ √ √ √ √ √ √ √ kepada PDAM 5. Rencana Tata Guna Tanah sesuai √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ RTRW Kota 6. Jumlah penderita penyakit yang ditularkan melalui air

LAPORAN AKHIR 3 - 64

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

7. Daerah pertanian 8. Kepadatan penduduk 9. Konstruksi jalan-jalan utama √ √ Keterangan: a. Kecamatan Tanah Grogot b. Kecamatan Pasir Belengkong c. Kecamatan Long Kali d. Kecamatan Long Ikis e. Kecamatan Kuaro f. Kecamatan Muara Komam g. Kecamatan Batu Sopang h. Kecamatan Batu Engau i. Kecamatan Muara Samu j. Kecamatan Tanjung Harapan

Berdasarkan kriteria penyisih diatas, maka wilayah pelayanan PDAM Kabupaten Paser adalah; Kec. Tanah Grogot, Kec. Pasir Belengkong, Kec. Long Kali, Kec. Long Ikis, Kec. Kuaro, Kec. Muara Komam, Kec. Batu Sopang dan Kec. Batu Engau. Sedangkan untuk Kec. Muara Samu dan Kec. Tanjung Harapan dilayani dengan pelayanan air minum pedesaan. Selain berdasarkan kriteria diatas, masyarakat Kecamatan Muara Samu saat ini mendapatkan layanan air secara cuma-cuma dari PT. KODECO. Meskipun kualitas air yang didistribusikan kepada masyarakat Muara Samu tanpa melalui pengolahan, masyarakat sudah merasa puas, sehingga apabila pelayanan dialihkan ke PDAM, walaupun kualitas air yang didistribusikan lebih terjamin, namun masyarakat akan keberatan karena harus membayar. Pelayanan dengan air minum pedesaan dipandang sesuai untuk Kecamatan Tanjung Harapan mengingat potensi air yang ada sangat terbatas pada air hujan atau pengumpulan air tanah dangkal melalui pembuatan sumur pengumpul. Untuk sistem penyediaan air minum yang sederhana pengelolaan oleh PDAM menjadi kurang efisien dikarenakan biaya overhead tidak seimbang dengan biaya investasi.

2. Pembagian Wilayah/Daerah Pelayanan (Zonasi) Dengan memperhatikan pada pola pelayanan eksisting, wilayah pelayanan SPAM Kabupaten Paser secara umum terbagi menjadi 3 (tiga) tipe wilayah pelayanan, yaitu : a. Tipe 1, Daerah yang sudah terlayani air minum PDAM. Pengembangan SPAM pada daerah ini diarahkan pada peningkatan cakupan pelayanan dengan; pemanfaaatan kapasitas produksi tidak terpakai (idle capacity), optimalisasi, pengurangan kebocoran, peningkatan kapasitas dan pembangunan baru.

LAPORAN AKHIR 3 - 65

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021 b. Tipe 2, Daerah yang sudah terlayani sistem penyediaan air minum perdesaan. Pengembangan SPAM pada daerah ini diarahkan untuk memaksimalkan potensi air baku yang ada dengan teknologi pengolahan sederhana. c. Tipe - 3, Daerah yang belum terlayani sistem penyediaan air minum PDAM maupun pedesaan. Pengembangan SPAM untuk daerah ini diarahkan untuk pengelolaan sistem penyediaan air minum secara mandiri (individual). Rencana zona pelayanan untuk sistem penyediaan air minum dengan sistem perpipaan, ditentukan oleh hal-hal berikut:  Batas administrasi  Rencana pengembangan kota.  Masalah teknis ekonomis yang mempengaruhi sistem.  Jarak terhadap sumber air dan kondisi topografi.  Daerah yang potensial dan merupakan prioritas pengembangan sesuai pemanfaatan ruang dalam rencana ruang kota.

Dengan mempertimbangkan berbagai kecenderungan pertumbuhan segala sektor di Kabupaten Paser dan kesinambungan dari sistem yang ada, maka zona pelayanan ditentukan sesuai dengan wilayah pelayanan SPAM pada IKK masing-masing seperti disajikan pada tabel 5.7 dan gambar. Tabel 3.15 Pembagian Zona Pelayanan SPAM Kabupaten Paser No Nama Zona Sumber Air I Tanah Grogot Sungai Kandilo II Pasir Belengkong Sungai Kandilo III Long Kali Sungai Telake IV Long Ikis Sungai Lombok V Kuaro Sungai Muru VI Muara Komam Sungai Komam VII Batu Sopang Sungai Setiu VIII Batu Engau Sungai Kerang Sumber : RISPAM Kab. Paser Tahun 2011-2030

3. Daerah Pelayanan Sampai dengan saat ini wilayah pelayanan PDAM “Tirta Kandilo” Kabupaten Paser meliputi 8 (delapan) Kecamatan yang terdiri dari: a. Kecamatan Tanah Grogot. b. Kecamatan Pasir Belengkong. c. Kecamatan Long Kali. d. Kecamatan Long lkis. e. Kecamatan Kuaro.

LAPORAN AKHIR 3 - 66

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021 f. Kecamatan Muara Komam. g. Kecamatan Batu Sopang. h. Kecamatan Batu Engau

4. Cakupan Pelayanan Cakupan pelayanan PDAM Tirta Kandilo di kedelapan kecamatan yang merupakan daerah pelayanan PDAM meliputi: a. Cakupan Pelayanan Kecamatan Tanah Grogot . Kelurahan Tanah Grogot, . Desa Tepian Batang, . Desa Janju . Desa Jone . Desa Tanah Priuk. b. Cakupan Pelayanan Kecamatan Pasir Belengkong . Desa Sangkuriman, . DesaPasir Belengkong, . Desa Damit. c. Cakupan Pelayanan Kecamatan Long Kali . Kelurahan Long Kali. d. Cakupan Pelayanan Kecamatan Long lkis . Desa Lombok, . Desa Pait, . Kelurahan Long Ikis. e. Cakupan Pelayanan Kecamatan Kuaro . Kelurahan Kuaro. f. Cakupan Pelayanan Kecamatan Muara Komam . Kelurahan Muara Komam, . Desa Batu Butok. g. Cakupan Pelayanan Kecamatan Batu Sopang . Desa Batu Sopang. h. Cakupan Pelayanan Kecamatan Batu Engau. . Desa Kerang.

LAPORAN AKHIR 3 - 67

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

B. Rencana Pengembangan SPAM

1. Dasar-Dasar Pengembangan Rencana pengembangan sistem penyediaan air minum di Kabupaten Paser dengan horizon perencanaan sampai dengan Tahun 2030 dibagi kedalam 2 (dua) periode perencanaan yaitu:  Periode perencanaan : 2011 – 2020  Periode perencanaan : 2021 – 2030 Semua perancanaan didasarkan pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Paser, kebutuhan air minum, penyebaran permukiman, kondisi topografi serta ketersediaan sumber air. Berdasarkan kajian terhadap sumber air pada bab sebelumnya, sudah ditentukan sumber air baku terpilih yang dapat digunakan oleh masing-masing daerah pelayanan (IKK) antara lain :

1. Tanah Grogot : Sungai Kandilo 2. Paser Belengkong : Sungai Kandilo 3. Longkali : Sungai Telake 4. Longikis : Sungai Lombok 5. Kuaro : Sungai Muru 6. Muara Komam : Sungai Komam 7. Batu Kajang : Sungai Setiu 8. Batu Engau : Sungai Kerang. Sistem yang ada (eksisting) akan tetap digunakan dan diinterkoneksikan dengan sistem yang direncanakan, selama kondisi dan kualitas perpipaan masih cukup baik (sesuai standar). Jika jaringan perpipaan eksisting tidak layak untuk diinterkoneksi, maka jaringan pipa akan direncanakan”full baru”. Rencana pengembangan dengan sistem perpipaan secara umum akan mengikuti pedoman-pedoman yang sudah ada, tetapi penggunaan pedoman tersebut akan disesuaikan dengan kondisi lapangan di masing-masing daerah perencanaan.

2. Rencana Pentahapan Pengembangan (5 Tahunan) Rencana pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM) di Kabupaten Paser dibagi menjadi menjadi 5 (lima) tahapan pengembangan, yaitu: 1. Tahap I (2011-2015) Merupakan tahap pengembangan jangka pendek, dengan sasaran pengembangan; pemanfaatan kapasitas tidak terpakai (idle capacity), optimalisasi sistem, penurunan kebocoran dan peningkatan pelayanan di wilayah-wilayah yang masih rendah tingkat pelayanan air minumnya.

LAPORAN AKHIR 3 - 68

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

2. Tahap II (2016-2020) Merupakan tahap pengembangan jangka menengah dengan sasaran pengembangan; pemanfaatan kapasitas tidak terpakai (idle capacity), penurunan kebocoran dan pengembangan jaringan pelayanan ke wilayah yang potensial untuk berkembang. 3. Tahap III (2021-2025) Merupakan tahap pengembangan jangka menengah dengan sasaran pengembangan; penurunan kebocoran, peningkatan kapasitas produksi dan pengembangan jaringan pelayanan ke wilayah yang potensial untuk berkembang. 4. Tahap IV (2026-2030) Merupakan tahap pengembangan jangka panjang dengan sasaran pengembangan; peningkatan kapasitas produksi dan pengembangan jaringan pelayanan ke wilayah yang potensial untuk berkembang. Dalam pelaksanaannya, tentu saja sasaran dari setiap pentahapan pengembangan tersebut harus disesuaikan dengan kondisi SPAM eksisting dan permasalahan- permasalahan di masing-masing daerah pelayanan.

3. Rencana Pengembangan a) Sumber Air Sumber air yang akan digunakan untuk pengembangan SPAM Perpipaan di Kabupaten Paser adalah sebagai berikut : Tabel 3.16 Rencana Pengembangan Sumber Air Sumber Air Baku No Daerah Pelayanan Nama Sumber Debit (m3/det) 1 Tanah Grogot Sungai Kandilo 84,762 2 Pasir Belengkong Sungai Kandilo 84,762 3 Longkali Sungai Telake

4 Longikis Sungai Lombok

5 Kuaro Sungai Muru 0,997 6 Muara Komam Sungai Komam 0,727 7 Batu Kajang Sungai Setiu 0,588 8 Batu Engau Sungai Kerang

Sumber : RISPAM Kab. Paser, Tahun 2011 b) Kapasitas Produksi Kebutuhan kapasitas produksi untuk pengembangan SPAM Perpipaan di Kabupaten Paser adalah seperti disajikan pada tabel berikut :

LAPORAN AKHIR 3 - 69

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Tabel 3.17 Kebutuhan Penambahan Kapasitas Produksi Proyeksi Kebutuhan Kap. Produksi (liter/det) Daerah Pelayanan Periode 2011-2020 Periode 2021-2030 1 Tanah Grogot 161,23 298,31 2 Pasir Belengkong 27,15 44,14 3 Longkali 25,64 41,70 4 Longikis 44,89 72,98 5 Kuaro 33,78 54,93 6 Muara Komam 22,53 36,63 7 Batu Kajang 54,90 89,26 8 Batu Engau 11,99 19,49 9 Muara Samu 1,44 2,41 10 Tanjung Harapan 2,87 4,82 Total 386,41 664,67 Sumber : RISPAM Kab. Paser, 2011 c) Bangunan Pengambilan Air Baku (Intake) Bangunan Intake diperlukan untuk dapat menyadap air baku dengan debit sesuai dengan kebutuhan harian maksimum + 10 % untuk kebutuhan instalasi. Untuk pengembangan SPAM Kabupaten Paser intake yang digunakan adalah sebagai berikut:  Unit Pelayanan Tanah Grogot : Intake & Embung, (eksisting)  Unit Pelayanan Pasir Belengkong : Intake & Embung, (eksisting)  Unit Pelayanan Long Kali : Intake Ponton, (pengembangan)  Unit Pelayanan Long lkis : Intake sumuran, (eksisting)  Unit Pelayanan Kuaro : Intake & Embung, (eksisting)  Unit Pelayanan Muara Komam : Intake Ponton, (baru)  Unit Pelayanan Batu Sopang : Intake Ponton, (eksisting)  Unit Pelayanan Batu Engau : Intake sumuran, (pengembangan)  Muara Samu (SPAM Pedesaan) : Intake sumuran, (baru)  Tanjung Harapan (SPAM Pedesaan) : Embung, (baru) d) Pipa Transmisi Sistem pengaliran dari sumber air baku ke bangunan pengolahan, direncanakan dengan pemompaan, karena topografi sumber air lebih rendah dibandingkan letak bangunan pengolahan. Pipa transmisi air baku, direncanakan menggunakan pipa jenis HDPE Steel Frameed untuk diameter diatas 300 mm dan pipa steel untuk diameter dibawah 300 mm. Berikut ini disajikan kebutuhan pipa transmisi dimasing-masing daerah pelayanan berdasarkan perioda perencanaan tahun 2011-2020 dan tahun 2020-2030.

LAPORAN AKHIR 3 - 70

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Tabel 3.18 Kebutuhan Penambahan Pipa Transmisi Kebutuhan Pipa Transmisi Daerah Pelayanan Periode 2011-2020 Periode 2021-2030  (mm) Panjang (m)  (mm) Panjang (m) 1 Tanah Grogot 500 8.250 400 8.250 2 Pasir Belengkong

3 Longkali 200 250 150 450 4 Longikis 250 450

5 Kuaro 300 66 200 66 6 Muara Komam 150 100 150 100 7 Batu Kajang 250 1.950 250 1.950 8 Batu Engau

9 Muara Samu 100 500 75 930 10 Tanjung Harapan 100 100

Sumber : RISPAM Kab. Paser, 2011 e) Instalasi Pengolahan Air (IPA) Instalasi pengolahan air minum disesuaikan dengan kualitas air baku, dimana pengolahan yang direncanakan adalah IPA Paket lengkap dengan konstruksi beton bertulang atau baja untuk pelayanan PDAM dan pengolahan sederhana untuk pelayanan non PDAM. Instalasi Pengolahan Air dibangun dengan kapasitas pengolahan sesuai kebutuhan air maksimum + 10% untuk kebutuhan intalasi. Berikut ini disajikan kebutuhan pengembangan instalasi pengolahan air yang dihitung berdasarkan perioda perencanaan tahun 2011-2020 dan tahun 2020-2030. Tabel 3.19 Kebutuhan Penambahan Kapasitas IPA Kebutuhan Tambahan Kapasitas IPA Daerah Pelayanan Periode 2011-2020 Periode 2021-2030 (lt/det) Jenis (lt/det) Jenis 1 Tanah Grogot 100 IPA Paket Beton

2 Pasir Belengkong

3 Longkali 20 IPA Paket Baja 15 IPA Paket Baja 4 Longikis 15 IPA Paket Baja 30 IPA Paket Beton 5 Kuaro 25 IPA Paket Baja 20 IPA Paket Baja 6 Muara Komam 15 IPA Paket Baja 15 IPA Paket Baja 7 Batu Kajang 50 IPA Paket Beton 35 IPA Paket Beton 8 Batu Engau 10 IPA Paket Baja 5 IPA Paket Baja 9 Muara Samu 5 SLF

10 Tanjung Harapan 5 SIPAS

Sumber : RISPAM Kab. Paser, 2011 f) Reservoir Distribusi Reservoir berfungsi sebagai penampungan air minum hasil pengolahan untuk selanjutnya didistribusikan ke daerah palayanan dan membantu kontinuitas pelayanan selama 24 jam. Volume/ kapasitas reservoir harus dapat menampung air pada saat pemakaian air minimum, oleh karena itu kapasitas reservoir ini akan dihitung 20% dari kebutuhan air rata-rata. Kebutuhan tambahan kapasitas reservoir distribusi untuk masing- masing daerah pelayanan air minum di Kabupaten Paser adalah sebagai berikut:

LAPORAN AKHIR 3 - 71

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Tabel 3.20 Kebutuhan Penambahan Kapasitas Reservoir Kebutuhan Tambahan Kapasitas Reservoir Daerah Pelayanan Periode 2011-2020 Periode 2021-2030 (m3) Konstruksi (m3) Konstruksi 1 Tanah Grogot Beton Bertulang 1.500 Beton Bertulang

2 Pasir Belengkong Beton Bertulang Beton Bertulang

3 Longkali Beton Bertulang 250 Beton Bertulang

4 Longikis Beton Bertulang 500 Beton Bertulang

5 Kuaro 300 Beton Bertulang 300 Beton Bertulang 6 Muara Komam 250 Beton Bertulang 250 Beton Bertulang 7 Batu Kajang Beton Bertulang 500 Beton Bertulang

8 Batu Engau 200 Beton Bertulang 200 Beton Bertulang 9 Muara Samu 100 Beton Bertulang Beton Bertulang

10 Tanjung Harapan 100 Beton Bertulang Beton Bertulang

Sumber : Rencana induk Sistem Penyediaan Air Munum Kabupaten, 2011 g) Pipa Distribusi Pipa distribusi untuk mengalirkan air dari reservoir ke daerah pelayanan direncanakan menggunakan pipa HDPE. Diameter pipa distribusi dihitung berdasarkan debit pada saat jam puncak (peak our). Berikut ini disajikan hasil perhitungan pipa distribusi dimasing-masing daerah pelayanan berdasarkan perioda perencanaan tahun 2011-2020 dan tahun 2020-2030. Tabel 3.21 Kebutuhan Penambahan Pipa Distribusi Kebutuhan Penambahan Pipa Distribusi Daerah Pelayanan Periode 2011-2020 Periode 2021-2030  (mm) Panjang (m)  (mm) Panjang (m) 1 Tanah Grogot 300 9.820,00 250 13.670,00 250 14.090,00 150 27.340,00

150 32.230,00

2 Pasir Belengkong 200 6.520,00

150 4.500,00

3 Longkali 200 9.080,00 200 4.350,00 150 3.690,00 150 7.250,00

4 Longikis 300 8.050,00 300 3.660,00 250 12.500,00 250 4.570,00

200 10.700,00 200 7.620,00

150 13.750,00 150 12.690,00

5 Kuaro 300 7.100,00 300 5.510,00 250 12.200,00 250 6.880,00

150 3.820,00 150 11.460,00

6 Muara Komam 200 4.740,00 200 3.440,00 150 7.900,00 150 5.740,00

100 13.170,00 100 9.560,00

7 250 250 8.380,00 Batu Kajang (SDR 13,6 PN 12,5) 2.100,00 (SDR 13,6 PN 12,5) 250 8.020,00 250 13.970,00 (SDR 17 PN 10) (SDR 17 PN 10) 200 8.020,00 200 23.280,00 (SDR 17 PN 10) (SDR 17 PN 10) 8 Batu Engau 200 12.720,00 200 3.060,00 150 3.500,00 150 5.090,00

9 Muara Samu 100 1.380,00

10 Tanjung Harapan 100 3.022,50

Sumber : RISPAM Kab. Paser, 2011

LAPORAN AKHIR 3 - 72

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Sistem Pendistribusian

Air minum yang sudah diolah ditampung di reservoir induk dan selanjutnya dialirkan melalui pipa distribusi ke daerah pelayanan. Pengaliran air dilakukan dengan sistem pemompaan dan untuk antisipasi kekurangan tekanan di wilayah pelayanan, direncanakan dipasang beberapa booster pump untuk buck up tekanan. h) Sambungan Pelayanan Sambungan pelayanan air minum di Kabupaten Paser direncanakan menggunakan Sambungan Rumah (SR) dan Hidran Umum (HU/ KU). Penambahan jumlah Sambungan Rumah (SR) dan Hidran Umum (HU/ KU) selama kurun waktu perioda perencanaan Tahun 2011 – Tahun 2030 adalah sebagai berikut: Tabel 3.22 Kebutuhan Penambahan SR dan HU 2011-2020 2021-2030 Kecamatan SR HU SR HU 1 Tanah Grogot 6.862 146 9.112 92 2 Pasir Belengkong 1.584 25 1.535 16 3 Longkali 1.716 24 1.450 15 4 Longikis 2.954 41 2.537 26 5 Kuaro 2.417 31 1.910 20 6 Muara Komam 1.755 21 1.274 13 7 Batu Kajang 4.752 50 3.103 32 8 Batu Engau 879 11 678 7 9 Muara Samu 138 3 93 2 10 Tanjung Harapan 403 7 273 5 Total 23.460 359 21.965 228 Sumber : RISPAM Kab. Paser, 2011

C. Rencana Penurunan Kebocoran Air Minum

1. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dari rencana tindak penanggulangan kebocoran air adalah sebagai berikut : a) Sasaran kinerja PDAM 1) Meningkatnya kinerja pelayanan air minum meliputi kualitas, kuantitas dan kontinuitas. 2) Menurunnya tingkat kehilangan air pada sistem produksi dan distribusi. 3) Meningkatnya kinerja keuangan meliputi peningkatan pendapatan penjualan air (harga jual air) dan meningkatnya efisiensi penagihan rekening air bulanan. b) Sasaran bidang kegiatan 1) Diterapkannya kelembagaan penanganan kehilangan air sesuai dengan kebutuhan. 2) Meningkatnya kemampuan SDM

LAPORAN AKHIR 3 - 73

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

3) Meningkatnya penyediaan perlengkapan penunjang 4) Berlangsungnya monitoring operasi sistem distribusi 5) Diterapkannya manajemen sistem operasi (MSO) 6) Dilaksanakannya perbaikan penyebab kehilangan air. 7) Diterapkannya manajemen sistem pemeliharaan (MSP). 8) Berlangsungnya kerja sama dengan pihak ketiga. 9) Berlangsungnya penyuluhan pelanggan. 10) Dilaksanakannya penertiban sambungan langganan.

2. Strategi Penurunan Kebocoran Air Untuk mewujudkan dan mencapai sasaran diatas, diperlukan strategi penanganan dengan jalan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada melalui perbaikan kinerja seluruh aspek terkait baik teknis, kelembagaan maupun administrasi/keuangan. Gambar 3.7 Strategi Penanggulangan Kebocoran

TEKNIS

KELEMBAGAAN N KEUANGAN RW

ADMINISTRASI

3. Strategi Teknis Secara teknis, penurunan kebocoran dilakukan secara aktif melalui perencanaan yang sistematis dan terintegrasi. Pengendalian aktif menuntut dioptimalkannya segala sumber daya yang ada untuk mencari dan menemukan lokasi kebocoran dalam jaringan pipa. Konsep penanggulangan yang bisa diterapkan adalah konsep zoning system. Konsep zoning system pada dasarnya adalah membagi-bagi sistem distribusi menjadi beberapa zone yang setiap zonenya terdiri dari beberapa sub zone (district). Pada setiap distric dipasang District Metered Area (DMA). Dengan cara ini kebocoran pada tiap DMA bisa dihitung dan lebih mudah dilokalisir sehingga upaya penanggulangan kebocoran bisa lebih tepat sasaran. Program ini harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan sistematis, karena dalam sebuah sistem jaringan air minum terdapat hubungan antara satu bagian dengan bagian lain yang terintegrasi dan tidak terpisahkan.

LAPORAN AKHIR 3 - 74

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Strategi yang dilakukan untuk menangani kebocoran fisik ini antara lain: a) Pengelolaan tekanan b) Pengendalian secara aktif (Sounding, Distrik Metering, Model Blok Renovasi dan Model House To House) c) Perbaikan pipa d) Kecepatan dan kualitas perbaikan. Gambar 3.8 Strategi Penanggulangan Kebocoran Fisik

Mengatur Tekanan/ Pressure Management

KEBOCORAN SAAT INI Pengendalian Kecepatan dan Kebocoran Fisik Kebocoran Fisik kebocoran Kualitas Min Yang Dapat Yang Perbaikan Dicapai Berpotensi Diturunkan

Manajemen Persiapan/ Asset

4. Strategi Kelembagaan Beberapa strategi peningkatan kapasitas kelembagaan yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kebocoran adalah: a) Meningkatkan kepedulian manajemen beserta seluruh stake holders terhadap kebocoran yang terjadi. b) Meningkatkan hubungan kerja dan koordinasi antar bagian dalam organisasi dalam penanganan kebocoran. c) Meningkatkan kesadaran bagi karyawan bahwa kebocoran merupakan kerugian bagi perusahaan. d) Meningkatkan kelembagaan penanganan kebocoran dengan pengkajian dan penerapan kelembagaan yang tepat. e) Melakukan pembagian otoritas penanganan kebocoran didalam keorganisasian PDAM secara jelas. f) Meningkatkan kemampuan SDM dengan pembinaan dan pelatihan pegawai.

LAPORAN AKHIR 3 - 75

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

g) Meningkatkan perlengkapan penunjang dengan penyempurnaan, perbaikan dan pengadaan terutama pada peralatan distribusi. h) Meningkatkan monitoring operasi sistem distribusi dengan penyiapan perangkat monitoring dan pelaksanaan monitoring operasi secara rutin serta reguler. i) Meningkatkan penerapan manajemen sistem operasi (MSO) dengan pembuatan standar-standar operasi, pemanfaatan hasil monitoring operasi dan pengendalian operasi. j) Melaksanakan perbaikan faktor penyebab kebocoran insidentil dan reguler. k) Meningkatkan penerapan manajemen sistem pemeliharaan (MSP) dengan penerapan prosedur pemeliharaan preventif dan kuratif. l) Melaksanakan kerja sama dengan pihak ketiga bila diperlukan. m) Meningkatkan penyuluhan kepada pelanggan dengan penyiapan perangkat penyuluhan dan pelaksanaan penyuluhan secara reguler. n) Melaksanakan penertiban sambungan langganan dengan perbaikan database dan penyempurnaan instalasi sambungan langganan. o) Meningkatkan kesadaran masyarakat.

5. Strategi Keuangan Dalam menanggulangi kebocoran, strategi pada aspek administrasi/keuangan yang bisa dilakukan adalah melakukan perbaikan kinerja keuangan dengan jalan: a) Perbaikan billing system dengan:  Rotasi pembaca meter  Penggunaan alat bantu pembacaan/pencatatan meter.  Pembacaan meter oleh pihak ke-tiga  Pembayaran melalui kerjasama dengan bank atau pihak ke tiga lainnya kecuali untuk rekening tunggakan. b) Meningkatkan kinerja keuangan meliputi peningkatan pendapatan penjualan air (harga jual air). c) Evaluasi terhadap tarif dasar yang berlaku. d) Meningkatkan efisiensi penagihan rekening air. e) Melaksanakan secara konsisten peraturan putus sambung yang berlaku. f) Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi pekerjaan antar bagian yang terkait dalam pelaksanaan program penurunan kebocoran. g) Effisiensi biaya operasional. h) Evaluasi penggolongan langganan.

D. Rencana Tindak (Action Plan) Penurunan Kebocoran Air 1) Penanggulangan Kebocoran Secara Teknis

LAPORAN AKHIR 3 - 76

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Action plan dalam penanggulangan kebocoran secara teknis dibagi kedalam 3 (tiga) tahapan yakni :

a. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan, kegiatan yang dilakukan antara lain:  Survey dan Pengukuran  Penggambaran As Built Drawing  Pengadaan & Pasang WM Zona  100 mm  Pemeriksaan Katup di jaringan  Pengadaan & Pasang Katup Isolasi  Pengadaan & Pasang Katup Step Test.

b. Tahap Penelitian Kegiatan pada tahap penelitian antara lain:  Water Balance 0  Pengamatan Aliran Malam Hari  Stop Test  Step Test  Survey Lokasi Kebocoran (malam hari)  Survey House To House  Water Balance 1  Penelitian Akurasi WM Pelanggan  Water Balance 2.

c. Tahap Perbaikan Pada tahap perbaikan fisik, kegiatan yang dilakukan antara lain:  Pemasangan Meter Induk  Penggantian Meter Pelanggan  Penyempurnaan instalasi Sambungan Langganan  Rehabilitasi Jaringan Pipa Transmisi dan Distribusi  Perbaikan kebocoran fisik insidentil.

2) Penyiapan Kelembagaan Penanggulangan Kebocoran Langkah-langkah yang dilakukan dalam rangka penyiapan kelembagaan penanggulangan kebocoran antara lain:

a. Pembentukan Tim Penanggulangan Kebocoran air (TPKA)

b. Merumuskan dan menyusun lingkup tugas TPKA yang meliputi:  Lingkup tugas ketua

LAPORAN AKHIR 3 - 77

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

 Lingkup tugas urusan keuangan  Lingkup tugas urusan logistik dan peralatan  Lingkup tugas urusan penelitian teknik  Lingkup tugas urusan penelitian non teknik.

c. Menyiapan Prosedur Kerja  Prosedur permintaan barang dan biaya  Prosedur kegiatan pelaksanaan penelitian kebocoran  Prosedur perbaikan penyebab kebocoran  Prosedur internal organisasi TPKA.

d. Penyiapan Personil  Jumlah personil harus tersedia dengan cukup.  Kemampuan personil harus tersedia dengan pengalaman dan pembekalan yang cukup.

e. Penyusunan Rencana Kerja  Rencana kegiatan  Volume kegiatan  Kebutuhan biaya  Jadwal pelaksanaan  Pelaksana kegiatan.

3) Penyusunan Proyeksi Keuangan Program Penurunan Kebocoran Langkah-langkah dalam menyusun proyeksi keuangan program penurunan kebocoran adalah sebagai berikut: a. Pengumpulan data-data dasar seperti:  Jumlah produksi per tahun  Pemakaian air untuk proses produksi  Jumlah air yang di distribusikan  Jumlah air yang terbaca di pelanggan (jumlah air terjual)  Jumlah kebocoran: distribusi air – air terjual  Prosentase tingkat kebocoran. b. Merumuskan asumsi-asumsi dasar, antara lain:  Tingkat inflasi.  Tarif dasar  Tarif jual rata-rata  Perkiraan kenaikan tarif dasar

LAPORAN AKHIR 3 - 78

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

 Jumlah produksi air  Distribusi air  Tingkat penurunan kebocoran  Efisiensi penagihan  Jumlah sambungan langganan  Jumlah pemakain air. c. Menghitung kebutuhan Dana  Kebutuhan dana untuk biaya program  Kebutuhan dana untuk Investasi. d. Menghitung biaya pajak e. Penentuan Biaya Penyusutan f. Realisasi Produksi Air, Distribusi Air, Penjualan Air dan Jumlah Pelanggan. g. Realisasi Beban Operasional  Biaya Penyusutan  Biaya Bahan Kimia  Biaya tetap Listrik  Biaya Tenaga Kerja  dan lain-lain. h. Realisasi Laba Rugi i. Realisasi Neraca Perputaran Arus Kas  Arus kas Masuk  Arus Kas Keluar. j. Menghitung Rasio-rasio keuangan k. Perhitungan Kriteria Investasi dan Total Investasi  Payback Period  Discounted factor  Benefit/Cost Ratio  Kriteria Investasi (NPV & IRR).

4) Kegiatan Penunjang Kegiatan penunjang lain dalam penanggulangan kebocoran antara lain: a. Kegiatan untuk peningkatan kemampuan penanganan kehilangan air, yaitu:  Peningkatan kelembagaan penanganan kehilangan air  Peningkatan kemampuan sumber daya manusia. b. Kegiatan peningkatakan perlengkapan penunjang untuk mendukung pelaksanaan pencegahan dan penurunan tingkat kehilangan air, yaitu:

LAPORAN AKHIR 3 - 79

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

 Pembuatan peta dasar GIS  Pengadaan peralatan kerja  Peningkatan stock minimum barang. c. Kegiatan untuk pencegahan terjadinya peningkatan kehilangan air, yaitu:  Peningkatan monitoring operasi  Penerapan manajemen sistem operasi  Peningkatan manajemen sistem pemeliharaan  Penyuluhan pelanggan  Penertiban sambungan langganan.

3.2.3. Strategi Sanitasi Kota (SSK) Perumusan dan penetapan strategi pengembangan sanitasi di Kabupaten Paser mengacu kepada isu strategis serta permasalahan mendesak pada masing-masing sub- sektor sanitasi yang berhasil diidentifikasi. Selanjutnya dengan memperhatikan posisi pengelolaan saat ini dan sesuai hasil analisa Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (SWOT) semua aspek pada masing-masing sektor sanitasi, yang menghasilkan posisi pengelolaan sanitasi sampai dengan tahun 2017 ini, sehingga apapun strategi yang dirumuskan diharapkan bahwa strategi tersebut mampu menjawab dan mengatasi seluruh isu strategis serta permasalahan yang masih dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Paser dan diharapkan juga bahwa strategi itu mampu berkontribusi dan mendukung ke arah pencapaian kondisi yang dicita-citakan yang tertuang dalam Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Paser. Pengelolaan sanitasi yang terdiri dari sub-sektor persampahan, air limbah, dan drainase di Kabupaten Paser telah menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Paser. Hal ini nampak dari beberapa kebijakan Pemda Kabupaten Paser yang telah mulai menyentuh dan memprioritaskan sektor ini. Namun didalam pelaksanaannya, perbaikan sektor sanitasi masih memerlukan dukungan beberapa aspek, baik teknis maupun non-teknis, seperti dukungan pendanaan, kelembagaan, regulasi dan lain-lain, Misalnya dalam upaya meningkatkan kinerja dan pelayanan sub-sektor persampahan, yang berkelanjutan selain menuntut ketersediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan yang lengkap, hal tersebut perlu juga didukung dengan ketersediaan sumber daya manusia yang memenuhi kuantitas dan kualitas yang semestinya, selain itu perlu juga didukung dengan anggaran yang cukup memadai, payung hukum dan peraturan yang mengatur terselenggaranya pengelolaan persampahan yang lebih profesional, keterjangkauan dalam biaya operasi dan pemeliharaan seluruh sarana dan prasana yang ada, peran serta masyarakat dalam bentuk

LAPORAN AKHIR 3 - 80

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

kepedulian terhadap lingkungan yang bersih dan sehat sampai dengan kemauan untuk membayar retribusi pelayanan persampahan, dan lain-lain. Untuk mewujudkan kondisi yang diharapkan tersebut di atas, tentu saja bukan pekerjaan yang mudah. Kondisi pengelolaan sanitasi di Kabupaten Paser dan wilayah lainnya di Indonesia selama ini cukup memberikan gambaran mengenai betapa sulitnya untuk melaksanakan layanan sektor sanitasi yang baik, sehingga diperlukan rumusan kebijakan dan strategi yang tepat dan mampu menjawab permasalahan yang sebenarnya.

A. Air Limbah Domestik Strategi pengembangan air limbah domestik selama 5 (lima) tahun mendatang sesuai dengan isu strategis yang ada saat ini serta kaitannya dengan tujuannya dan sasaran pembangunan air limbah domestic disajikan dalam tabel 3.20. Tabel 3.23 Tujuan, sasaran dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Misi: Mewujudkan Tersedianya Sarana Prasarana Pengelolaan Air Limbah Domestik Yang Layak, Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan TUJUAN SASARAN STRATEGI Meningkatkan akses masyarakat Meningkatnya aksesibilitas 1. Peningkatan pelayanan dan kualitas terhadap fasilitas air limbah pengelolaan air limbah di sistem pengelolaan Air Limbah untuk domestic yang layak pemukiman masyarakat mencapai Standar Pelayanan Minimal yang memenuhi (SPM) persayaratan kesehatan 2. Prioritas pembangunan pada masyarakat daerah miskin, padat penduduk dan rawan penyakit terkait air 3. Meningkatnya penyediaan sarana pengelolaan air limbah domestik untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) Meningkatnya kapasitas Meningkatnya porsi 1. Mendorong peningkatan prioritas pembiayaan untuk pembangunan anggaran untuk pendanaan pemerintah daerah dalam dan pengelolaan air limbah pembangunan dan pembangunan dan pengelolaan air domestik pengelolaan air limbah limbah domestic domestik 2. Meningkatnya penyediaan sarana pengelolaan air limbah domestic untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) 3. Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) Kawasan Perkotaan

LAPORAN AKHIR 3 - 81

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Meningkatkan kinerja pengelolaan Terbentuknya institusi 1. Meningkatnya manajemen air limbah domestic dengan lebih pengelolaan air limbah di pembangunan dan pengelolaan air profesional kabupaten paser limbah di kabupaten paser 2. Menyusun masterplan sistem pengelolaan ir limbah domestic untuk wilayah Central Business District (CBD) dan padat penduduk 3. Meningkatkan pengelolaan air limbah melalui pelatihan dan pendidikan SDM yang kompeten 4. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar pemangku kepentingan dalam pengelolaan air limbah domestik Meningkatkan peran serta Makin besarnya partisipasi 1. Meningkatkan kampanye Perilaku partisipasi masyarakat dalam masyarakat dalam Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) penyelenggaraan dan pelaksanaan dan tentang air limbah yang tepat sasaran pengembangan pengelolaan air pengelolaan air limbah 2. Mensosialisasikan peraturan terkait limbah domestik doemstik penyelenggaraan pengelolaan air limbah permukiman 3. Memberikan bantuan stimulant jamban dan MCK serta penyadaran untuk tidak melakukan praktek buang air besar sembarangan (BABs) Meningkatnya regulasi terkait Adanya peraturan daerah 1. Penyusunan Raperda pengelolaan limbah doemstik pengelolaan limbah domestik mengenai pengelolaan 2. Koordinasi dan konsolidasi antar limbah domestik di lembaga pemerintah dan DPR dalam merumuskan perda pengelolaan Kabupaten Paser limbah domestik

Sumber : Strategi Sanitasi Kabupaten Paser Tahun 2017

B. Persampahan Di samping fungsinya sebagai bagian penyediaan infrastruktur dasar sebuah kawasan perkotaan, kegiatan pengelolaan persampahan merupakan salah satu dari sekian banyak kegiatan dalam upaya untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Akan tetapi dalam kenyataan di lapangan kadangkala terjadi penyimpangan dalam kegiatan tersebut, sehingga menimbulkan ekses yang berdampak negative terhadap lingkungan itu sendiri. Kelemahan dalam manjemen dan keterbatasan biaya oeprasional ditambah dengan langkanya tenaga professional dalam penanganan persampahan merupakan rentetan permasalahan yang selama ini ada di lapangan.

LAPORAN AKHIR 3 - 82

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

Strategi pengembangan persampahan selama 5 (lima) tahun mendatang sesuai dengan isu strategis yang ada saat ini serta kaitannya dengan tujuan dan sasaran pembangunan persampahan disajikan dalam tabel 3.21. Tabel 3.24 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengelolaan Persampahan Misi: Meningkatkan Cakupan Layanan Dalam Sistem Pengelolaan Persampahan Melalui Pembangunan Sarana dan Prasarana Yang Berkualitas dan Berwawasan Lingkungan

TUJUAN SASARAN STRATEGI Meningkatkan cakupan layanan Meningkatnya cakupan layanan 1. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pengelolaan pengelolaan persampahan penanganan sampah disumber sampah. berdasarkan Standar Pelayanan minimal 70% di tahun 2022 2. Peningkatan cakupan layanan penanganan sampah secara Minimal (SPM) hingga tahun terencana, dengan 2022 memprioritaskan kawasan perkotaan dan wilayah MBR.

3. Pengembangan teknologi kreatif, inovatif, dan ramah lingkungan untuk meningkatkan layanan penanganan dan pengurangan sampah disumber. 4. Pengembangan teknologi TPA ramah lingkungan dan berbasis energi. Meningkatkan peran serta Meningkatnya partisipasi dan 1. Peningkatan pemahaman tentang penanganan dan pengurangan masyarakat dalam menangani kemandirian masyarakat dalam sampah disumber sejak dini melalui dan mengurangi sampah mengelola sampah disumber pendidikan bagi anak usia sekolah. 2. Mengkampanyekan pentingnya disumber berdasarkan Standar berbasis 3R (reduce, reuse, partisipasi dan kemandirian Pelayanan Minimal (SPM) recycle) minimal 20% di tahun masyarakat untuk menangani dan mengurangi sampah sejak hingga tahun 2022 2022 disumber. 3. Peningkatan pembinaan masyarakat melalui upaya

pemicuan dan pendampingan dalam menangani dan mengurangi sampah disumber berbasis 3R.

4. Mendorong partisipasi dan keterlibatan pelaku usaha dalam kegiatan penanganan dan pengurangan sampah. Mewujudkan pengelolaan Terwujudnya pengelolaan 1. Penguatan regulasi dan/ atau kebijakan daerah terkait persampahan yang lebih persampahan yang berkualitas, pengelolaan persampahan berkualitas, akuntabel, dan akuntabel, dan berwawasan 2. Pemisahan fungsi regulator dan operator dalam pengelolaan berwawasan lingkungan lingkungan di tahun 2022 persampahan. 3. Meningkatkan kinerja operator pengelola persampahan.

4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pengelolan persampahan.

5. Meningkatkan kelengkapan payung hukum dan landasan operasional pengelolaan persampahan

6. Mendorong penerapan sanksi hukum dan pembinaan dalam pengelolaan persampahan.

7. Mendorong partisipasi OPD dalam

LAPORAN AKHIR 3 - 83

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021

kegiatan penanganan dan pengurangan sampah. 8. Peningkatan dan penguatan kapasitas kelembagaan (OPD) pengelola persampahan. Meningkatkan kapasitas Meningkatnya pembiayaan 1. Meningkatkan Komitmen Pemerintah Kabupaten Paser Pada pembiayaan pengelolaan pengelolaan persampahan Sektor Pengelolaan Persampahan. persampahan dimulai tahun 2018 2. Meningkatkan Komitmen Pelaku Usaha Untuk Sektor Pengelolaan Persampahan Melalui Program CSR. 3. Membangun Kemitraan Bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM/NGO) sektor pengelolaan persampahan.

Sumber : Strategi Sanitasi Kabupaten Paser Tahun 2017

C. Drainase Perkotaan Pengelolaan drainse perkotaan terutama di kawasan perkotaan di banyak wilayah di Indonesia secara umum masih belum sesuai harapan. Hal ini dapat dilihat dari berbagai kejadian yang kerap melanda kawasan permukiman di perkotaan, seperti kejadian banjir, genangan dan pencemaran air serta permasalahan turunannya seperti berkembangnya penyakit yang berasal dari buruknya kondisi dan aliran drainase (waterborne diseases), kerugian ekonomi akibat banjir dan masalah kesehatan dan lain-lain. Adanya sampah dan sedimen menurunkan kapasitas dan menyebabkan degradasi saluran drainase dan menyebabkan kapasitas sistem drainase perkotaan tidak mampu melayani debit limpasan pemrukaan. Gambaran umum itu semua menjadikan pengelolaan drainase sesuatu yang tidak dapat ditunda-tunda lagi. Adapun tujuan, sasaran dan strategi pengelolaan drainase di Kabupaten Paser juga untuk mencapai visi dan misi sanitasi yang telah dirumuskan dalam bab sebelumnya terlihat pada tabel berikut: Tabel 3.25 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Drainase

Misi: Mewujudkan Infrastruktur Drainase yang Berkualitas dan Terintegrasi TUJUAN SASARAN STRATEGI Terkelolanya drainase Adanya tata kelola 1. Menetapkan target pembangunan drainase secara menyeluruh drainase yang 2. Menyusun dokumen perencanaan pembangunan mulai dari tahap menyeluruh sehingga dan pengelolaan drainase skala kabupaten perencanaan, drainase berfungsi untuk konstruksi, operasi dan mengalirkan air pemeliharaan ditunjang permukaan ke saluran air dengan peningkatan atau ke bangunan

LAPORAN AKHIR 3 - 84

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017 - 2021 kelembagaan, resapan pembiayaan serta partisipasi masyarakat Terciptanya pelayanan Meningkatnya sarana 1. Peningkatan sarana dan prasarana drainase drainase yang dan prasarana drainase perkotaan dan pengendalian banjir di kawasan berkualitas di untuk mengurangi perkotaan Kabupaten Paser wilayah genangan sesuai 2. Mengembangkan perencanaan sistem drainase terutama di kawasan dengan SPM kabupaten yang terintegrasi dan komprehensif perkotaan 3. Pembangunan/pengembangan sistem drainase yang berwawasan lingkungan (konservasi air) 4. Pengembangan kapasitas operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana drainase yang sudah terbangun 5. Pengembangan SDM pengelola drainase yang professional 6. Penataan sistem aliran sungai besar sebagai saluran primer 7. Normalisasi sungai dan pembangunan kolam resapan 8. Meningkatkan jumlah pendanaan untuk pemeliharaan drainase terutama di kawasan perkotaan Meningkatkan peran Meningkatnya 1. Melakukan sosialisasi untuk mendorong peran dan kesadaran pengetahuan dan aktif masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam masyarakat dalam pemahaman masyarakat pengelolaan dan pemeliharaan drainase di pengelolaan dan terhadap fungsi saluran lingkungannya pemeliharaan drainase drainase dan partisipasi 2. Melibatkan masyarakat dalam pembangunan masyarakat dalam drainase mulai tahap perencanaan, pelaksanaan pengelolaan dan dan pemeliharaan pemeliharaan drainase

Sumber : Strategi Sanitasi Kabupaten Paser Tahun 2017

3.2.4. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Berdasarkan Permen PU No. 6 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, RTBL didefinisikan sebagai panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan Kabupaten Paser belum mempunyai dokumen Rencana Tata Bangunan dan LIngkungan sebagai pedoman pelaksanaan pengembangan lingkungan/ kawasan.

LAPORAN AKHIR 3 - 85

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

3.2.5. Matriks Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Tabel.3.26 Matriks Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya

PRODUK STATUS ARAHAN No INDIKASI PROGRAM/ KEGIATAN LOKASI RENCANA PEMBANGUNAN (ADA/TDK) -1 -2 -3 -4 -5 -6 1 RKP ada Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah: Kawasan Perkotaan · Pengembangan air minum di Kota Tanah grogot (Ibukota Kabupaten) Sepanjang Jalan · Pengembangan Distribusi Air Minum Nasional Tanah · Pengadaan pipa distribusi SPAM IKK Grogot, Kuaro, Long · Pengadaan pipa transmisi SPAM IKKPembangunan Instalasi Pengolahan air Kali,Long Ikis, Batu minum (IPA) di IKK Sopang, MuaraKomam Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Kawasan Perkotaan · Peningkatan Distribusi Penyediaan Air Baku Sepanjang Jalan · Pembangunan Prasarana Air Baku Nasional Tanah Grogot, Kuaro, Long Kali, Long Ikis, Batu Sopang, Muara Komam Program pengelolaan dan pengawasan air tanah dan permukaan Kuaro, Long Kali, · Pemanfaatan dan pengelolaan air tanah sumur bor Long Ikis, Batu - Pemeliharaan dan pengamanan sumber air tanah dan permukaan Sopang, MuaraKomam

LAPORAN AKHIR 3 - 86

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

Program Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong-gorong Kawasan Perkotaan · Pembangunan sistem drainase perkotaan Sepanjang Jalan · Pembangunan saluran drainase/ gorong-gorong Nasional Tanah · Pemeliharaan saluran drainase secara berkala Grogot, Kuaro, Long Kali, Long Ikis, Batu Sopang, MuaraKomam Program pengendalian banjir Kawasan Perkotaan · Pembangunan reservoir pengendali banjir Sepanjang Jalan - Pemeliharaan bantaran dan tanggul sungai Nasional Tanah - Peningkatan, pembersihan dan pengerukan sungai/ kal Grogot, Kuaro, Long Kali, Long Ikis, Batu Sopang, Muara Komam Program Pembangunan turap/talud bronjong Kawasan Perkotaan · Pemeliharaan turap/talud/ bronjong Sepanjang Jalan Nasional Tanah Grogot, Kuaro, Long Kali, Long Ikis, Batu Sopang, Muara Komam Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Kawasan Perkotaan - Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan Sepanjang Jalan · Peningkatan Kualitas TPA Nasional Tanah · Pengolahan sampah dengan Pola 3R Grogot Kuaro, Long · Pengembangan Teknologi Pengelolaan Persampahan Kali, Long Ikis, Batu Sopang, Muara Komam

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Kawasan Perkotaan · Pembangunan Prasarana Dan Sarana Terpadu Pengolahan Limbah (IPLT) Sepanjang Jalan · Pembangunan MCK Masyarakat dan Penampungan air limbah Komunal Nasional Tanah - Pengelolaan Sanitasi Lingkungan Grogot, Kuaro, Long Kali, Long Ikis, Batu Sopang, Muara Komam

LAPORAN AKHIR 3 - 87

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Kawasan Perkotaan - Pembangunan jalan Sepanjang Jalan - Pembangunan jembatan Nasional Tanah Grogot, Kuaro, Long Kali, Long Ikis, Batu Sopang, Muara Komam Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan· Pemeliharaan Kawasan jalan kabupaten· Program Pemeliharaan Jembatan PerkotaanSepanjang JalanNasional Tanah Grogot,Kuaro, Long Kali, Long Ikis, Batu Sopang, Muara Komam Program Lingkungan Sehat Perumahan Kawasan Perkotaan - Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat Sepanjang Jalan miskin Nasional Tanah Grogot, Kuaro, Long Kali, Long Ikis, Batu Sopang, Muara Komam Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran Kawasan Perkotaan · pengadaaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran Sepanjang Jalan Nasional Tanah Grogot, Kuaro, Long Kali, Long Ikis, Batu Sopang, Muara Komam

LAPORAN AKHIR 3 - 88

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

Program Pembangunan Sarana dan Fasilitas Perhubungan Kawasan Perkotaan · Peningkatan ruang pelataran parkir Sepanjang Jalan\ Nasional Tanah Grogot, Kuaro, Long Kali, Long Ikis, Batu Sopang, Muara Komam Program Pengembangan Perumahan penyediaan lahan untuk Kawasan Perkotaan pengembangan permukiman baru (pencadangan lahan)· Pembangunan Pasir Blengkong, sarana dan prasarana rumah sederhana sehat· Peningkatan Kualitas Rumah Batu Engau, Muara Tidak Layak Huni· Penyediaan Sarana dan Prasarana Umum untuk permukiman Samu, Tanjung pada kawasan perkotaan mandiri Harapan Program Pengembangan Perumahan Kawasan Perkotaan - penyediaan lahan untuk pengembangan permukiman baru (pencadangan Pasir Belengkong lahan) Batu Engau, Muara · Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat Samu, Tanjung · Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni Harapan · Penyediaan Sarana dan Prasarana Umum untuk permukiman pada kawasan perkotaan mandiri Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Kawasan Perkotaan · Peningkatan Jalan dan jembatan Pasir Blengkong, · Perencanaan Pembangunan jalan dan Jembatan Batu Engau, Muara Samu, Tanjung Harapan Program penyediaan dan pengolahan air baku Kawasan Perkotaan · Pembangunan sarana dan prasarana air minum dan penyehatan lingkungan Pasir Blengkong, · Pengembangan SPAM di desa rawan air, dan desa terpencil Batu Engau, Muara Samu, Tanjung Harapan

LAPORAN AKHIR 3 - 89

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

Program pengawasan, pembinaan dan pengelolaan air tanah dan Kawasan Perkotaan permukaan · Pasir Blengkong, Pemanfaatan dan pengelolaan air tanah sumur bor Batu Engau, Muara · Pemeliharaan dan pengamanan sumber air tanah dan permukaan Samu, Tanjung Harapan Program Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong – gorong Kawasan Perkotaan · Pembangunan saluran drainase/ gorong-gorong Pasir Blengkong, · Pemeliharaan saluran drainase secara berkala Batu Engau, Muara Samu, Tanjung Harapan

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Kawasan Perkotaan · Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan Pasir Belengkong, · Pengolahan sampah dengan pola 3R Batu Engau, Muara Samu, Tanjung Harapan

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Kawasan Perkotaan · Pembangunan Prasarana Dan Sarana Terpadu Pengolahan Limbah (IPLT) Pasir Blengkong, · Pembangunan MCK Masyarakat dan Penampungan air limbah Komunal Batu Engau, Muara · Pengelolaan Sanitasi Lingkung Samu, Tanjung Harapan 2 RISPAM ada Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi HDPE Steel Framed Ø 400 mm Tanah Grogot Pengadaan dan Pemasangan Pompa Submersible Kap. 50 l/dt H: 100 m Pembangunan Bak Pra Sedimentasi & ME Pembuatan IPA Paket Beton Kapasitas 100 l/dt Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan IPA (dossing pump, mixer, tanki pembubuh, dll.) 3 Pembuatan Reservoir Kap. 1500 m Pengadaan dan Pemasangan Pompa Distribusi, Kap. 70 l/det, H: 80 m Pembangunan Bak Sludge Drying Bed & ME

LAPORAN AKHIR 3 - 90

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

Pengadaan dan Pemasangan HDPE Steel Framed Pipe Ø 400 mm Pengadaan dan Pemasangan HDPE Steel Framed Pipe Ø 300 mm Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi HDPE Ø 250 mm Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi HDPE Ø 150 mm Pengadaan dan Pemasangan Pipa Tertier HDPE Ø 75 mm Pengadaan dan Pemasangan SR Pengadaan dan Pemasangan HU IKK Pasir Pengadaan dan Pemasangan Pipa Tertier HDPE Ø 75 mm Belengkong Pengadaan dan Pemasangan SR Pengadaan dan Pemasangan HU

Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi HDPE Ø 150 mm IKK Long Kali Pengadaan dan Pemasangan Pompa Submersible Kap. 15 l/dt H: 25 m Pembuatan IPA Paket Baja Kapasitas 15 l/dt Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan IPA (dossing pump, mixer, tanki pembubuh, dll.) 3 Pembuatan Reservoir Kap. 250 m Pengadaan dan Pemasangan Pompa Distribusi Kap. 47 M3/hr, H : 57 m Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi HDPE Ø 200 mm Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi HDPE Ø 150 mm Pengadaan dan Pemasangan Pipa Tertier HDPE Ø 75 mm Pengadaan dan Pemasangan SR Pengadaan dan Pemasangan HU Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi HDPE Ø 250 (SDR 13,6 PN 12,5) IKK Long Ikis Pengadaan dan Pemasangan Pompa Submersible Kap. 30 l/dt H: 30 m Pembuatan IPA Paket Baja Kapasitas 30 l/dt Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan IPA (dossing pump, mixer, tanki pembubuh, dll.) 3 Pembuatan Reservoir Kap. 500 m

LAPORAN AKHIR 3 - 91

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

Pengadaan dan Pemasangan Pompa Distribusi Kap. 47 M3/hr, H 50 mr Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi HDPE Ø 300 mm Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi HDPE Ø 250 mm Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi HDPE Ø 200 mm Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi HDPE Ø 150 mm Pengadaan dan Pemasangan Pipa Tertier HDPE Ø 75 mm Pengadaan dan Pemasangan SR Pengadaan dan Pemasangan HU Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi HDPE Ø 200 mm IKK Kuaro Pengadaan dan Pemasangan Pompa Submersible Kap. 20 l/dt H: 25 m Pembuatan IPA Paket Baja Kapasitas 20 l/dt Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan IPA (dossing pump, mixer, tanki

pembubuh, dll.) Pembuatan Reservoir Kap. 300 m3 Pengadaan dan Pemasangan Pompa Distribusi + Accessories Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi HDPE Ø 300 mm Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi HDPE Ø 250 mm Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi HDPE Ø 150 mm Pengadaan dan Pemasangan Pipa Tertier HDPE Ø 75 mm Pengadaan dan Pemasangan SR Pengadaan dan Pemasangan HU

Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi HDPE Ø 150 mm IKK Muara Komam Pengadaan dan Pemasangan Pompa Submersible Kap. 15 l/dt H: 25 m Pembuatan IPA Paket Baja Kapasitas 15 l/dt Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan IPA (dossing pump, mixer, tanki pembubuh, dll.) Pembuatan Reservoir Kap. 250 m3 Pengadaan dan Pemasangan Pompa Distribusi + Accessories Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi HDPE Ø 200 mm Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi HDPE Ø 150 mm

LAPORAN AKHIR 3 - 92

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi HDPE Ø 100 mm Pengadaan dan Pemasangan Pipa Tertier HDPE Ø 75 mm Pengadaan dan Pemasangan SR Pengadaan dan Pemasangan HU Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi HDPE Ø 250 (SDR 13,6 PN 12,5) IKK Batu Sopang Pengadaan dan Pemasangan Pompa Submersible Kap. 95 m3/jam H:121 m Pembuatan IPA Paket Baja Kapasitas 30 l/dt Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan IPA (dossing pump, mixer, tanki pembubuh, dll.) 3 Pembuatan Reservoir Kap. 500 m Pengadaan dan Pemasangan Pompa Distribusi Kap. 47 M3/hr, H 50 mr Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi HDPE Ø 250 (SDR 13,6 PN 12,5) Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi HDPE Ø 250 (SDR 17 PN 10) Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi HDPE Ø 200 (SDR 17 PN 10) Pengadaan dan Pemasangan Pipa Tertier HDPE Ø 75 mm Pengadaan dan Pemasangan SR Pengadaan dan Pemasangan HU Pengadaan dan Pemasangan Pompa Submersible Kap. 5 l/dt H: 30 m IKK Batu Engau Pembuatan IPA Paket Baja Kapasitas 5 l/dt Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan IPA (dossing pump, mixer, tanki pembubuh, dll.) 3 Pembuatan Reservoir Kap. 200 m Pembuatan Rumah Pompa Intake Pengadaan dan Pemasangan Pompa Distribusi Kap. 7 l/det, H: 70 meter Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi HDPE Ø 200 mm Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi HDPE Ø 150 mm Pengadaan dan Pemasangan Pipa Tertier HDPE Ø 75 mm Pengadaan dan Pemasangan SR Pengadaan dan Pemasangan HU

LAPORAN AKHIR 3 - 93

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

Pedesaan Muara Pengadaan dan Pemasangan Pipa Tertier HDPE Ø 75 mm Samu Pengadaan dan Pemasangan SR Pengadaan dan Pemasangan HU Pedesaan Tanjung Pengadaan dan Pemasangan Pipa Tertier HDPE Ø 75 mm Harapan Pengadaan dan Pemasangan SR Pengadaan dan Pemasangan HU 3 SSK ada Pembangunan Prasarana dan Sarana IPLT Supervisi Pembangunan P/S IPLT Kabupaten Paser Riview DED IPLT Kota Tanah Grogot Bantek Kelembagaan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik/SPALD Penyusunan Outline Plan Air limbah Kota Tanah Grogot

Pembangunan MCK Komunal Kelurahan Longkali Penyusunan Masterplan Air Limbah Skala Perkotaan Pembangunan IPAL Komunal di Kecamatan Tanah Grogot Pembangunan IPAL Komunal di Kecamatan Batu Sopang Pembangunan IPAL Komunal di Kecamatan Longikis Pembangunan IPAL Komunal di Kecamatan Longkali Pembangunan IPAL Komunal di Kecamatan Kuaro Penyediaan P/S Operasional Penanganan limbah Tinja (Pengadaan Truk Penyedot Tinja)

Pematangan Lahan Pem. P/S TPA Sampah Kota Tanah Grogot-Desa Janju Km. 7 (Sel landfill Blok II)

Pemb. P/S TPA Sampah Kota Tanah Grogot-Desa Janju Km.7 9Sel Landfill Blok II)

LAPORAN AKHIR 3 - 94

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

Pemb. P/S Penunjang TPA Sampah Kota Tanah Grogot 9pengadaan Jembatan Timbang dan Sarana Pengolahan Sampah/MRF)

Pemb. P/S Instalasi Pengolahan Lindi TPA Sampah Kota Tanah Grogot (Revitalisasi Kolam Stabilisasi, ABR dan Wetland)

Pemb. P/S Instalasi Gas Landfill TPA Sampah Kota Tanah Grogot 9Peningkatan Kapasitas Reduksi dan Pemanfaatan Gas Metan/CH4)

Pemb. P/S TPA Sampah Kecamatan Long Ikis (Sel Landfill Blok I dan Instalasi Pengolahan lindi)

Pemb. P/S Penunjang TPA Sampah Kecamatan Long Ikis

Penyediaan P/S Operasional Landfill TPA Sampah Kecamatan Long Ikis (Pengadaan Alat Berat/Buldozer)

Pemb. P/S TPA Sampah Kecamatan Batu Sopang (Revitalisasi Sel Landfill Blok I, Blok II dan Instalasi Pengolahan Lindi)

Pemb. P/S Penunjang TPA Sampah Kecamatan Batu Sopang (Pengadaan Jembatan Timbang, Garasi Alat Berat, Pos Jaga dan Sarana Pengolahan Sampah serta Sarana Penunjang lainnya)

Pemb. P/S Instalasi Gas Landfill TPA Sampah Kecamatan Batu Sopang (Pemb. Sarana Reduksi dan Pemanfaatam Gas metan/CH4)

Pemb. P/S TPA Sampah Kecamatan Batu Sopang (Sel Landfill Blok III)

Penyediaan P/S Operasional Landfill TPA Sampah Kecamatan Batu Sopang (Pengadaan Alat Berat/Bulldozer)

LAPORAN AKHIR 3 - 95

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017-2021

Pemb. P/S Pengurangan Sampah/TPS 3R/TPST (Kawasan Permukiman Jl. Gajah mada, Jend. Sudirman dan Singa Maulana

Pemb. P/S Pengurangan Sampah/TPS 3R/TPST (Kawasan Perum Batuah Jl. Kapt. P Tendean dan Gang Balai Benih)

Pemb. P/S Pengurangan Sampah/TPS 3R/TPST (Kawasan Permukiman Jl. Hasanudin dan Jl. Kandilo Bahari)

Pemb. P/S Pengurangan Sampah/TPS 3R/TPST (Kawasan Perum Korpri Jl. DI Panjaitan)

Pemb. P/S Pengurangan Sampah/TPS 3R/TPST (Kawasan Perum BTN Jone Indah

Penyediaan P/S Operasional Pengangkutan Sampah (Pengadaan Truk Angkutan Sampah/Arm Roll)

Penyediaan P/S Operasional Penanganan Kebersihan (Pengadaan Mobil Sweeper)

Penyediaan P/S Operasional 3R Bank Sampah "MAHABBAH"

Penyediaan P/S Operasional 3R Bank Sampah "GAMA"

Penyediaan P/S Operasional 3R KSM "SENYUM"

Tidak ada/ 4 RTBL belum ada

LAPORAN AKHIR 3 - 96