Makam Noto Igomo Idham

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Makam Noto Igomo Idham Makam Noto Igomo Idham MAKAM NOTO IGOMO (Arkeologi Makam Tokoh Agama di Tenggarong Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur) Tomb Noto Igomo (Arcaeological Tomb Tenggarong Religious Leaders in Kutai, East Kalimantan) IDHAM Balai Penelitian dan Pengembangan ABSTRACT Agama Makassar Jl. A.P. Pettarani No. 72 Makassar Essentially tomb archaeological research is an attempt to study various concepts, buildings Telp. (0411) 452952 Facs. (0411) and other things that grew in the past. The study can be applied to various types of buildings 452982 associated with various aspects of human life, both temporal and spiritual. Building which tell e-mail: [email protected] spiritual aspects of the past are represented in the tomb. This tomb archaeological research HP. 0813 56 100 100 Naskah diterima : 13 Januari 2014 aims to find out one of the tombs of religious figures in TenggarongKutaiKartanegara in Naskah direvisi: 19-29 Mei 2014 East Kalimantan. The tomb this research is going to study is the tomb of NotoIgomo. This Naskah disetujui: 18 Juni 2014 research descriptive qualitative analytical reasoning and data collection techniques, which includes assessments, surveys, interviews, and documentation. To reveal the typology of the tomb, this study uses morphological analysis, technology analysis, stylistic analysis, contextual analysis, and analysis of inscriptions. The researchshowedthatinEast Kalimantan, particularly in KutaiKartanegarathere are many sites the remains of the Islamic past the tombs ofreligious leaders. Keywords: Archaeology of tomb, the tomb morphology, religious leaders, Noto Igomo. ABSTRAK Pada dasarnya penelitian arkeologi makam merupakan suatu upaya untuk mempelajari berbagai konsep, baik bangunan maupun hal-hal lain yang berkembang pada masa lalu. Penelitian tersebut dapat diterapkan pada berbagai jenis bangunan yang berkaitan dengan berbagai segi kehidupan manusia, baik yang sifatnya keduniaan maupun kerohanian. Salah satu bagunan yang bersifat kerohanian adalah makam. Penelitian arkeologi makam ini bertujuan untuk mengetahui salah satu makam tokoh agama di Tenggarong Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Adapun tokoh yang menjadi sasaran penelitian adalah Noto Igomo. Sebagai penelitian arkeologi, penelitian ini menggambarkan tiga tingkatan dalam penelitian arkeologi mulai dari tahap observasi, deskripsi, hingga eksplanasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan penalaran deskriptif analitis, dengan Balai Penelitianteknik dan pengumpulan Pengembangan data, yaitu: Penjajagan, survei,Agama wawancara, Semarang dan dokumentasi. Untuk mengungkapkan tipologi makam, dilakukan analisis morfologis, analisis teknologi, analisis stilistik, analisis kontekstual, dan analisis inskripsi. Penelitian menunjukkan bahwa di Kalimantan Timur, khususnya Kutai Kartanegara terdapat banyak situs dan tinggalan- tinggalan Islam masa lalu, salah satunya adalah makam tokoh agama. Kata kunci: Arkeologi makam, morfologi makam, tokoh agama, Noto Igomo. 117 Jurnal “Analisa” Volume 21 Nomor 01 Juni 2014 halaman 117-129 PENDAHULUAN masyarakat memperlakukannya. Azyumardi Azra dalam kata pengantar Penelitian arkeologi makam telah banyak Arkeologi Islam Indonesia, sebuah penghargaan dilakukan oleh para arekeolog. Pada zaman untuk Uka Tjandrasasmita mengatakan bahwa kolonial Belanda, diantaranya penelitian nisan- arkeologi merupakan salah satu ilmu yang nisan makam Islam yang berasal dari pesisir sangat dekat, bahkan lengket dengan sejarah, utara Aceh, yaitu Samudra-Pasai, diantaranya karena keduanya bertujuan sama: mengungkap telah diteliti Snouck Hurgronje pada tahun 1907. kehidupan manusia pada masa lalu (Azra, 2009: Penelitian pada peninggalan arkeologis di Gresik, ix) Didasarkan pada bukti-bukti arkeologis, yaitu makam Maulana Malik Ibrahim yang penulisan sejarah Islam Indonesia memperoleh pernah dicatat oleh Raffles tahun 1817, muncul pondasi yang kuat untuk menjelaskan masuknya dari Van Ronkel dan Th.W. Juynboll tahun 1910- Islam ke Nusantara, terbentuknya watak 1911. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh kosmopolitanisme dan dinamika lokal yang J.P. Moquette telah melangkah jauh pada tahun terjadi, sampai berlangsungnya proses akulturasi 1912 terhadap nisan-nisan makam, baik yang budaya. Salah satu data arkeologis yang ada di Aceh maupun yang ada di Gresik dengan menuntun ke arah tersebut adalah makam para membandingkannya dengan nisan makam yang tokoh agama. ada di Cambay-Gujarat (India) (Tjandrasasmita, Tokoh agama sebagai guru bangsa dan sebagai 2000: 23-24). panutan dalam kehidupan bermasyarakat adalah HJ. Cowan (1940: 15-21)meneliti sebuah nisan sosok yang mendapat tempat terhormat dalam di Meunasah Manchang Lhouksmawe (Aceh). realitas prilaku masyarakat. Penghormatan Hasil penelitiannya yang amat penting adalah terhadap mereka dalam konteks prilaku adanya hubungan antara Indonesia dengan Persia masyarakat dapat dijumpai dengan adanya (Iran) pada masa lampau. Karena nisan tersebut masyarakat tersebut mengikuti ajaran sang merupakan salah satu bukti yang memuat ghazal tokoh dan berupaya menerapkan sejumlah corak ciptaan Sa’adi. Tanda-tanda dan kata-kata nilai-nilai luhur yang dipastikan sebagai ajaran istilah pada akhir tiap bait yang terdiri dari 6 bait utama dari para tokoh tersebut. Semua tokoh atau 12 misra membenarkan dugaan itu. agama senantiasa menyerukan kedamaian Setelah Indonesia merdeka, khususnya hidup bermasyarakat, menjungjung tinggi pada tahun 1947, di Sulawesi Selatan diadakan persaudaraan dan memelihara persatuan di atas penelitian terhadap makam-makam di Watang nilai-nilai kejujuran, keadilan, kesejahteraan Lamuru, Soppeng, Sengkang dan Tempe. Adapun dan kemanusiaan. Untuk itu, masyarakat perlu yang menarik perhatian para peneliti ini adalah kembali disadarkan dan dihadirkan di hadapan makam-makam yang ada di Watampone dan mereka bagaimana masyarakat dan tokoh agama Palima. Selanjutnya pada tahun 1948, tinggalan- ini sejak dahulu saling bersinergi menciptakan tinggalan Islam di Sulawesi Selatan diteliti kehidupan sosial yang aman dan damai. Perlu dalam rangka pemugaran pada makam-makam direview Balaibagaimana Penelitian dahulu masyarakat dan Pengembangan kita Agama Semarang di Bontobiraeng Tamalate Tallo, dan Watang menghormati para tokohnya dan bagaimana Lamuru. Nisan-nisan makam di Sulawesi Selatan para tokoh tersebut menempatkan diri sebagai amat menarik perhatian peneliti karena corak guru bangsa yang dapat diteladani. Hal ini dapat tameng yang di atasnya terdapat tonjolan yang dimulai dengan melihat kembali makam-makam bertuliskan huruf Arab bersisikan syahadat para tokoh agama dan menjadikan makam- (Tjandrasasmita, 2000: 63-64; Fadillah, 1999). makam tersebut sebagai data arkeologis yang Menilik dari beberapa penelitian di Indonesia, nantinya dapat bercerita tentang bagaimana ternyata penelitian tentang makam sudah banyak dahulu tokoh tersebut berperilaku dan bagaimana dilakukan, baik sebelum maupun sesudah 118 Makam Noto Igomo Idham Indonesia merdeka. analisis teknologi, analisis stilistik, analisis kontekstual, dan analisis inskripsi. Makam yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah makam yang secara fisik dapat HASIL DAN PEMBAHASAN memberikan tanda akan ketokohan orang yang Kutai Kartanegara sebagai Lokus Penelitian dikubur di dalamnya, tanda tersebut dapat berupa inskripsi yang ada pada nisan, jirat atau Kutai berasal dari bahasa Tionghoa, yaitu Kho kijing makam. Sedangkan tokoh agama yang Thay yang berarti negeri yang besar (Soetoen, dimaksud adalah orang yang berperan terhadap 1971: 185). Dan Karta Negara yang menjadi perkembangan ajaran agama Islam. Salah satu pelengkap dari nama Kutai tersebut artinya makam tokoh agama yang banyak diziarahi mempunyai peraturan. Jadi Kutai Kartanegara di Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara, adalah negeri besar yang mempunyai paraturan Kalimantan Timur adalah makam Noto Igomo (Kementerian Penerangan RI, 1950: 412). Ibu yang berada di Kompleks makam Kelambu kota Kutai Kartanegara adalah Tenggarong. Kuning Gunung Gandek Jl. Sultan Aji Muhammad Tenggarong berasal dari kata Tangga Arung. Perpaduan bahasa melayu, tangga dan bahasa Alimuddin. Bugis Arung (artinya tangga raja) (Idar, 1999; Berdasarkan pada latar belakang di atas, Soetoen, 1975). Pendapat lain menduga bahwa permasalahan yang diangkat dalam penelitian kata itu berasal dari kata TangngarengArung ini, adalah “Bagaimanakah morfologi, gaya dan (bahasa bugis) yang berarti pandangan raja inskripsi makam dan hubungannya dengan (Sabang, 2003: 66). Pendapat yang lain tokoh yang dimakamkan?”. Ada dua pertanyaan mengatakan bahwa Tenggarong berasal dari mendasar yang akan dijawab pertanyaan ini, bahasa Dayak Benuaq dari kelompok Ningkah yakni: 1) bagaimana morfologi, gaya dan inskripsi Olo, yakni Tengkarukng, berasal dari akar kata makam Noto Igomo; dan 2) Siapakah Noto Igomo tengkaq dan bengkarukng, tengkaq berarti naik tersebut? atau menjejakkan kaki ke tempat yang lebih tinggi (seperti eniti anak tangga), bengkarukng adalah METODE PENELITIAN sejenis tanaman akar-akaran.dimana orang Dayak Penelitian arkeologi, sebagaimana disiplin Benuaq menaiki tebing sungai Mahakam melalui ilmu yang lain, meliputi proses dan tingkatan akar bengkarukng yang lambat laun penyebutan penelitian mulai dari pengumpulan data, bengkarukng menjadi tenggarong (http: //www. pengolahan data, hingga penjelasan mengenai kerajaan nusantara.com/id/ kutai-kartanegara). hasil penelitiannya. James Deetz (dalam Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan Burhanuddin (ed): 1998: 12) menggambarkan kelanjutan dari Kesultanan Kutai Kartanegara tiga
Recommended publications
  • Analysis of Water Balance to Determine Cropping Patterns of Food Crop in Sub-Watershed Tenggarong, Kutai Kartanegara Regency
    215 Bulgarian Journal of Agricultural Science, 25 (No 1) 2019, 215–221 Analysis of water balance to determine cropping patterns of food crop in sub-watershed Tenggarong, Kutai Kartanegara regency Akas Pinaringan Sujalu1*, M. Hidayanto2, Yossita Fiana2, Akas Yekti Pulihasih3 1Faculty of Agriculture, University of 17 Agustus 1945, Samarinda, East Kalimantan Province, Indonesia 2Agency for Agriculture Research and Development, Samarinda, East Kalimantan Province, Indonesia 3Faculty of Management, Kartini University, Surabaya, Indonesia *Corresponding author: [email protected] Abstract Sujalu, A. P., Hidayanto, M., Fiana, Y., & Pulihasih, A. Y. (2019). Analysis of water balance to determine cropping patterns of food crop in sub-watershed Tenggarong, Kutai Kartanegara regency. Bulgarian Journal of Agricultural Science, 25(1), 215–221 Growing periods can be determined using water balance analysis to decrease harvest risk in certain area. Generally, there are two types of land use for crop, i.e. irrigated land and non-irrigated land. This research was aimed to determine water input, water use and water loss, consumptive use crop water balance and designing a cropping pattern on rainfed paddy fi eld at Wa- tershed Tenggarong. Determination of fi eld capacity and permanent wilting point using soil texture data was input through Bouyoucos hydrom- eter methods. The calculation of land water balance according to Thornthwaite and Mather (1957) was employed to determine the agro-climate condition, particularly the dynamics of soil moisture content to plan a general cropping patterns was used based on monthly data. The planting time period is the water holding capacity > 50% from available water. Water balance monthly indicated that this area has potential growing season about 9 months, water surplus 8 months (439.6 mm year-1) and water defi cits about 3 months (59.7 mm year-1).
    [Show full text]
  • MENELUSURI TINGKAT PERCAYA DIRI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI KOTA MANADO PROVINSI SULAWESI UTARA Abd
    PROSIDING THE 2ND INTERNATIONAL SEMINAR ON CONTEMPORARY ISLAMIC ISSUES CONTEMPORARY ISSUES on Religion and Multiculturalism Swiss Bel Hotel Maleosan Manado, 9-10 Desember 2019 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MANADO 2019 PROSIDING THE 2ND INTERNATIONAL SEMINAR ON CONTEMPORARY ISLAMIC ISSUES Contemporary Issues On Religion And Multiculturalism Swiss Bel Hotel Maleosan Manado, 9-10 Desember 2019 Reviewer 1. Dr. Ardianto, M. Pd 2. Sulaiman Mappiasse, Ph. D 3. Dr. Hadirman,. Hum Editor : Dr. Edi Gunawan, M.HI & Rusdiyanto, M. Hum Tata Letak : Ahmad Bahaudin Desain Cover : Istana Agency Cetakan I, Desember 2019 ISBN: 978-602-53029-9-2 Diterbitkan Oleh: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Manado Gedung Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAN Manado Jl. Dr. S.H. Sarundajang Kawasan Ringroad I, Kota Manado Telp : +62431860616 E-Mail : [email protected] Web : www.fuad.iain-manado.ac.id Anggota Asosiasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia (APPTI) Dicetak oleh: CV. ISTANA AGENCY Istana Publishing Jl. Nyi Adi Sari Gg. Dahlia I, Pilahan KG.I/722 RT 39/12 Rejowinangun-Kotagede-Yogyakarta 0851-0052-3476 [email protected] 0857-2902-2165 istanaagency istanaagency www.istanaagency.com Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari penerbit Proceeding The 2nd International Seminar on Contemporary Islamic Issues (ISCII) 2019 “Contemporary Issues on Religion and Multiculturalism” Swiss Bel Hotel Maleosan Manado, 9-10 Desember 2019 Stering Commitee Dr. Yusno A Otta, M. Ag Dr. Muhammad Imran, M. Th. I Dr. Sahari, M. Pd Advisor Delmus Puneri Salim, S.Ag., MA, M.Res., Ph.D (State Islamic Institute of Manado) Dr.
    [Show full text]
  • East Kalimantan
    PROVINCE INFOGRAPHIC EAST KALIMANTAN Nunukan NUNUKAN Tideng Pale Malinau TANA The boundaries and names shown and the TID UNG designations used on this map do not imply KOTA TARAKAN official endorsement or acceptance by the Tarakan United Nations. MA LINAU BULUNGAN Tanjungselor MOST DENSE LEAST DENSE Tanjung Selor Kota Balikpapan Malinau Tanjungredep MOST POPULATED LEAST POPULATED BERA U Kota Samarinda Tana Tidung 14 1,435 KUTAI DISTRICTS VILLAGES TIMUR Putussibau Sangatta 136 KAPU AS Ujoh Bilang HULU SUB-DISTRICTS Bontang SINTANG KOTA MU RUNG KUTAI BONTANG RAYA KARTANEGARA Legend: Sendawar KOTA SAMARIND A Administrative Boundary Tenggarong Samarinda Samarinda Province Province Capital Purukcahu District District Capital BARITO KUTAI GUNUN G UTARA BARAT MA S Population Transportation Muara Teweh PEN AJAM Population counts at 1km resolution Toll road PA SER Kuala Kurun UTARA KOTA Pasangkayu Primary road 0 BALIKPAPAN Secondary road 1 - 5 Balikpapan Port 6 - 25 Penajam BARITO KATINGAN Airport 26 - 50 SELATAN 51 - 100 Buntok KOTA Other KAPU AS TABALONG PASER 101 - 500 PALANGKA Kasongan Volcano 501 - 2,500 RAYA Tanah Grogot Tamiang Water/Lake 2,501 - 5,000 KOTAWARINGIN Layang Tobadak Tanjung 5,000 - 130,000 TIMUR Palangka Raya BARITO Coastline/River TIMUR Palangkaraya Paringin MA MUJU HULU BALANGAN SUNGAI Amuntai TAPIN UTARA Barabai HULU Sampit SUNGAI KOTA PULANG BARITO HULU SUNGAI Mamuju MA MASA SELATAN TEN GAH BARU GEOGRAPHY PISAU KUALA Mamuju TORA JA East Kalimantan is located at 4°24'N - 2°25'S and 113°44' - 119°00'E. The province borders with Malaysia, specifically Sabah and Sarawak (North), the Sulawesi Ocean and Makasar Straits (East), South Kalimantan (South) and West Kalimantan, Central Kalimantan and Malaysia (West).
    [Show full text]
  • DOI 10.18551/Rjoas.2019-01.46 FORENSIC ENGINEERING
    RJOAS, 1(85), January 2019 DOI 10.18551/rjoas.2019-01.46 FORENSIC ENGINEERING ANALYSIS OF BUILDING STRUCTURES IN INDONESIA: A CASE STUDY OF THE COLLAPSE OF THE MAHAKAM II KUTAI KARTANEGARA BRIDGE IN EAST BORNEO Kamaluddin*, Researcher Wahyono Agus Hari, Iskandar Tiong, Lecturers National Institute of Technology, Malang, East Java, Indonesia *E-mail: [email protected] ORCID: 0000-0002-8383-7062 ABSTRACT The objectives of this research are: 1) to provide an overview of the analysis of forensic engineering in bridge structures, 2) to obtain an overview of the application of forensic engineering in Indonesia. Analysis of forensic engineering in building structures in Indonesia goes through se veral stages. It starts from the preparatory work, then continues with the process of identifying data needs, identifying problems, and preparing literature studies. If the data is sufficient, then it will be proceeded to the data analysis and discussion process. Based on the research findings, the main cause of the collapse of the Mahakam II Bridge in Tenggarong was the construction failure of the vertical hanging cable (clamp and saddle) connecting the main cable. However, there are a number of other possibilities that cause damage to the connecting device which includes: 1) poor maintenance, 2) fatigue in the construction material of cable hangers, 3) the quality of construction materials for the cable of connecting device, 4) procedural errors in maintenance, 5) the possibility of civil engineering rules deviations in planning, and 6) design errors in determining the type of material/ material of connecting device. Commonly, building damage is caused by several factors including: 1) low quality of materials, 2) planning errors, 3) implementation process errors, and 4) poor supervision.
    [Show full text]
  • 49203-002: Sustainable Energy Access in Eastern Indonesia
    Sustainable Energy Access in Eastern Indonesia—Power Generation Sector Project (RRP INO 49203) Due Diligence Report (Social): Kaltim Peaker 2 Core Subproject Document stage: Draft Project number: 49203-002 February 2018 INO: Sustainable Energy Access in Eastern Indonesia—Power Generation Sector Project Kaltim Peaker 2 Core Subproject This is a document of the borrower. The views expressed herein do not necessarily represent those of ADB's Board of Directors, Management, or staff, and may be preliminary in nature. In preparing any country program or strategy, financing any project, or by making any designation of or reference to a particular territory or geographic area in this document, the Asian Development Bank does not intend to make any judgments as to the legal or other status of any territory or area. ABBREVIATIONS ADB – Asian Development Bank AH/AP – Affected household/Affected person AMAN – Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Indigenous People Alliance of Archipelago) BPN – Badanelago)Indigenous Pertanahan People Nasional of (National Land Agency) CSR – Corporate Social Relations DDR – Due diligence report EA – Executing agency GRM – Grievance redress mechanism HSD – High speed diesel MW – Mega Watt NJOP – Nilai Jual Object Pajak (Tax object selling price) PIB – Project information booklet PLN – Perusahaan Listrik Negara (State Electricity Company) PLTGU – Combined Cycle PP Tanjung Batu Facility PPTA – Project Preparatory Technical Assistance RCCDF – Resettlement and Customary Communities Development Framework RT – Rukun Tetangga
    [Show full text]
  • PEGAWAI KUA DI KABUPATEN BOGOR DAN BONE Tesis Di
    PENGARUH PEMAHAMAN HADIS GRATIFIKASI TERHADAP PERILAKU ANTI GRATIFIKASI KASUS: PEGAWAI KUA DI KABUPATEN BOGOR DAN BONE Tesis Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Agama (M.Ag) Oleh: Untung Afandi NIM: 2113034000003 PROGRAM STUDI TAFSIR-HADIS FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018 M LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Tesis ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata dua (S2) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sangsi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING PENGARUH PEMAHAMAN HADIS GRATIFIKASI TERHADAP PERILAKU ANTI GRATIFIKASI KASUS: PEGAWAI KUA KABUPATEN BOGOR DAN BONE Tesis Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Agama (M.Ag) Oleh Untung Afandi NIM: 2113034000003 Pembimbing I, Pembimbing II, PROGRAM STUDI TAFSIR-HADIS FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018 M ii PENGESAHAN PANITIA UJIAN Tesis berjudul Pengaruh Pemahaman Hadis Gratifikasi Terhadap Perilaku Anti Gratifikasi. Kasus: Pegawai KUA Kabupaten Bogor dan Bone, telah diajukan
    [Show full text]
  • Justicia Islamica: Jurnal Kajian Hukum Dan Sosial Vol.18, No
    Justicia Islamica: Jurnal Kajian Hukum dan Sosial Vol.18, No. 1, June 2021 (pp.79-96) INDONESIAN POLITICAL KLEPTOCRACY AND OLIGARCHY: A Critical Review from the Perspective of Islamic Law Anita Marwing* Faculty of Sharia, Institut Agama Islam Negeri Palopo, Indonesia Email: [email protected] *Corresponding author DOI: 10.21154/justicia.2352 Received: Dec 14, 2020 Revised: Feb 16, 2021 Approved: April 15, 2021 Abstract: This study discusses corruption in the Indonesian political system from Islamic law, particularly regarding the Kleptocracy and political oligarchy. One of the most basic corruption causes comes from an internal personality factor, human’s character; greedy and consumptive. Additionally, some factors also come from human external factors, namely the perpetrators’ coercion because they are tied to a system. Corruption is carried out not only by individuals but also in cooperation/conspiracy between the bureaucracy and corporations and political parties. Elites called them Kleptocracy and political oligarchy. This research is descriptive qualitative research with an approach based on legal analysis. This research has found several things. First, corruption in the Indonesian political system can be categorized into acts of Ghulul (treachery), Risywah (Gratification/bribery),Khiyanah (Unfaithful), Sariqah (theft), and Hirabah (Grand Theft/ Robbery). Second. The strategy to eradicate corruption in an Islamic perspective can be carried out by imposing sanctions, including sanctions in the world’s dimensions and the hereafter. This research encourages the strengthening of the socio-religious system, especially among religious leaders, as a preventive and curative form of handling corruption in the political system in Indonesia. Penelitian ini membahas tentang korupsi dalam sistem politik Indonesia dalam perspektif hukum Islam, khususnya tentang kleptokrasi dan oligarki politik.
    [Show full text]
  • Comparison of Tillage Costs Among Eight Paddy Farm Regions in East Kalimantan, Indonesia[Version 1; Peer Review: 1 Approved, 1
    F1000Research 2018, 7:1951 Last updated: 02 SEP 2021 RESEARCH ARTICLE Comparison of tillage costs among eight paddy farm regions in East Kalimantan, Indonesia [version 1; peer review: 1 approved, 1 approved with reservations] Karmini Karmini Faculty of Agriculture, University of Mulawarman, City of Samarinda, Province of East Kalimantan, 75123, Indonesia v1 First published: 19 Dec 2018, 7:1951 Open Peer Review https://doi.org/10.12688/f1000research.16991.1 Latest published: 07 May 2021, 7:1951 https://doi.org/10.12688/f1000research.16991.2 Reviewer Status Invited Reviewers Abstract Background: Tillage is done to prepare land for wetland paddy 1 2 farming, and it is commonly done by hand tractor. The purposes of this study were to identify the levels of ownership of hand tractor by version 2 paddy farmers, to describe the rental of hand tractor in rural areas, to (revision) report calculate and compare the tillage costs on eight paddy farm regions, 07 May 2021 and to understand the utilization of farm machinery for paddy farming in East Kalimantan, Indonesia. version 1 Methods: The study areas were Subcities/Subdistricts of North 19 Dec 2018 report report Bontang, South Bontang, Muara Muntai, Loa Janan, Tenggarong Seberang, Waru, Penajam, and Babulu. Data collection was done by interviewing 380 respondents. Analysis of data used the Chi Square 1. Ahmad Shuib, University Putra test. Malaysia (UPM), Seri Kembangan, Malaysia Results: The number of hand tractor renters (87.37%) in East Kalimantan 2014 was bigger than that of hand tractor owners 2. Ganganee Chandima Samaraweera , (12.63%). The tillage costs in Tenggarong Seberang, Loa Janan, and University of Ruhuna, Kamburupitiya, Matara, Muara Muntai in 2014 were IDR700,000.00 ha-1, IDR750,000.00 ha-1, and IDR700,000.00 ha-1, respectively.
    [Show full text]
  • Chapter Thirty Statements of Al-Husain Bin
    Kamaaluddin wa Tamaamun Ni’ma 1 Chapter Thirty Statements of al-Husain bin Ali (a.s.) regarding the occurrence of Ghaibat 1 - Narrated to us Abdul Wahid bin Muhammad bin Ubdus al-Attar: Narrated to us Abu Amr Kashshi: Narrated to us Muhammad bin Masud: Narrated to us Ali bin Muhammad bin Shuja from Muhammad bin Isa from Muhammad bin Abi Umair from Abdur Rahman bin Hajjaj from as-Sadiq Ja’far bin Muhammad from his father Muhammad bin Ali from his father Ali bin Husain (a.s.) that he said: Husain Ibne Ali (a.s.) said: “In my ninth descendant there will be a similarity to Prophet Yusuf (a.s.) and a similarity to Prophet Musa bin Imran (a.s.). And he is the Qaim of us, Ahle Bayt. Allah, the Mighty and the High will reform his circumstances overnight.” 2 - Narrated to us Ahmad bin Muhammad bin Ishaq Muazi (r.a.): Narrated to us Ahmad bin Muhammad Hamdani Kufi: Narrated to us Ahmad bin Musa bin Furat: Narrated to us Abdul Wahid bin Muhammad: Narrated to us Sufyan: Narrated to us Abdullah bin Zubair from Abdullah bin Shareek from a man of Hamadan that he said: I heard Al-Husain bin Ali (a.s.) that he said: “The Mahdi of this nation is my ninth descendant. He would have an occultation and he is the one whose inheritance shall be divided during his lifetime.” 3 - Narrated to us Ahmad bin Ziyad bin Ja’far Hamdani: Narrated to us Ali bin Ibrahim bin Hashim from his father from Abdus Salam bin Salih Harawi that he said: Informed us Waki bin Jarrah from Rabi bin Saad from Abdur Rahman bin Salit that he said: Husain Ibne Ali Ibne Abi Talib (a.s.) said: “From us there are twelve Mahdis, the first of whom is Amirul Momineen Ali Ibne Abi Talib (a.s.) and the last of whom is my ninth descendant.
    [Show full text]
  • THE WAWACAN SEH RITUAL in BANTEN DISSERTATION the School of Graduate
    CULTURAL NEGOTIATION, AUTHORITY, AND DISCURSIVE TRADITION: THE WAWACAN SEH RITUAL IN BANTEN By Ade Fakih Kurniawan SRN. 1530010007 DISSERTATION The School of Graduate Studies State Islamic University Sunan Kalijaga Yogyakarta 2019 iii iv v PLAGIARISM DECLARATION To the best of my knowledge and belief, I declare that this dissertation is my own work and that I have used no sources other than the ones referred to. I understand that the School of Graduate Studies of UIN Sunan Kalijaga may take disciplinary action against me if it believes that this is not my own unaided work. vi PROMOTORS’ APPROVAL LETTER Promotor : Prof. Noorhaidi, S.Ag., MA., M.Phil., Ph.D. ( ) Promotor : Achmad Zainal Arifin, M.A., Ph.D ( ) vii APPROVAL STATEMENT To Director of the School of Graduate Studies UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Assalamu’alaikum wr.wb. I would like to inform you that the dissertation entitled: CULTURAL NEGOTIATION, AUTHORITY, AND DISCURSIVE TRADITION: THE WAWACAN SEH RITUAL IN BANTEN is written by: Name : Ade Fakih Kurniawan, M.Ud. SRN : 1530010007 Program : Doctor (S3) of Islamic Studies Concern : Islamic Thought and Muslim Societies The dissertation deserves to be submitted to the committee of the opened examination. Wassalamu’alaikum wr.wb. Yogyakarta, 22 Mei 2019 Promotor, Prof. Noorhaidi, S.Ag., M.A., M.Phil., Ph.D viii ix APPROVAL STATEMENT To Director of the School of Graduate Studies UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Assalamu’alaikum wr.wb. I would like to inform you that the dissertation entitled: CULTURAL NEGOTIATION, AUTHORITY, AND DISCURSIVE TRADITION: THE WAWACAN SEH RITUAL IN BANTEN is written by: Name : Ade Fakih Kurniawan, M.Ud.
    [Show full text]
  • KRITIK AL-NAWAWI< TERHADAP AL-SHI<R A<ZI< TENTANG
    KRITIK AL-NAWAWI< TERHADAP AL-SHI<RA<ZI< TENTANG KEHUJAHAN HADIS MURSAL TESIS Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Magister dalam Program Studi Ilmu Hadis Oleh: Mohammad Nasir NIM: F02815169 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2019 ii iii iv v vi ABSTRAK Kritik al-Nawawi> Terhadap al-Shi>ra>zi> Tentang Kehujahan Hadis Mursal Penulis : Mohammad Nasir. NIM : F02815169. Pembimbing : Dr. Muhid, M.Ag. NIP : 196310021993031002 Konsentrasi : Ilmu Hadis Kata Kunci : Hadis Mursal, Hujah, Al-Nawawi>, Al-Shi>ra>zi>. Dalam penelitian ini akan dikaji pendapat al-Shi>ra>zi tentang kehujahan hadis mursal dalam kritik al-Nawawi>. Dimana al-Shi>ra>zi> menggunakan pemikirannya sendiri dalam kehujahan hadis mursal yang diaplikasikan dalam kitabnya al-Muhadhdhab, yang secara umum pendapat dan aplikasi tersebut menyalahi terhadap pendapat al-Sha>fi’i. Dalam penelitian ini penulis fokus membahas tentang bagaimana kehujahan hadis mursal perspektif al-Shi>ra>zi>, bagaimana kritik al-Nawawi> terhadap al-Shi>ra>zi> tentang kehujahan hadis mursal dan bagaimana implikasi dari kritik al-Nawawi>. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan histori (sejarah) yaitu usaha merunut akar sejarah secara kritis mengapa kedua tokoh tersebut menegeluarkan sebuah gagasan dan pemikiran tertentu, bagaimana latar belakangnya sekaligus mencari struktur fundamental (filosofi) dari pemikiran tersebut. Dengan pendekatan ini diharapkan mampu menunjukkan dasar pemikiran dari kritik al-Nawawi> atas pemikiran al-
    [Show full text]
  • Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya
    Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017-2021 Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya 3.1 Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan Penataan Ruang 3.1.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 mengamanatkan beberapa hal terkait dengan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya, antara lain: tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0%, tercapainya 100% pelayanan air minum bagi seluruh penduduk Indonesia, serta meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak (air limbah domestik, sampah, dan drainase lingkungan) menjadi 100% pada tingkat kebutuhan dasar. Adapun pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya menggunakan 3 (tiga) pendekatan, yaitu membangun sistem, fasilitasi Pemerintah Daerah, serta pemberdayaan masyarakat. Melalui 3 (tiga) pendekatan tersebut, diharapkan target Gerakan Nasional 100-0-100 dapat tercapai. 3.1.2 Arahan Penataan Ruang Sesuai dengan lingkup perencanaan RTRWN yang meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka arahan RTRWN yang akan dijadikan sebagai acuan adalah kebijakan dan rencana yang ditetapkan lokasinya di Provinsi Kalimantan Timur dan Kabupaten Paser, sebagai berikut : 1. Sistem Perkotaan Nasional a. Pusat Kegiatan Nasional (PKN) : 1). Kota Samarinda 2). Kota Balikpapan 3). Kota Bontang b. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) : 1). Tanah Grogot 2). Tanjung Redeb 3). Sanga-sanga 4). Sendawar 5). Tenggarong 6). Sangatta LAPORAN AKHIR 3 - 1 Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017-2021 2. Jalan Bebas Hambatan a. Sp Penajam-Balikpapan b. Balikpapan-Samarinda c. Samarinda-Tenggarong 3. Pelabuhan Sebagai Simpul Transportasi Laut Nasional a. Pelabuhan Internasional : Pelabuhan Balikpapan b. Pelabuhan Nasional : Pelabuhan Pasir/ Tanah Grogot, Samarinda, Tanjung Sangatta, dan Tanjung Redep 4.
    [Show full text]