Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2018-2023

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2018-2023 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 1 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2018-2023 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 263 ayat (3) dan Pasal 264 ayat (1) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2018- 2023; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara di Provinsi Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4182); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik - 2 - Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 7. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015–2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2005- 2025 Lembaran Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2009 Nomor 4); 10. Peraturan Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2011-2031(Lembaran Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2012 Nomor 4); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA dan BUPATI PENAJAM PASER UTARA MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2018-2023. - 3 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Penajam Paser Utara. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 4. Bupati adalah Bupati Penajam Paser Utara. 5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. 6. Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia. 7. Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/ daerah dalam jangka waktu tertentu. 8. Pengendalian dan evaluasi pembangunan Daerah adalah suatu proses pemantauan dan supervisi dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pembangunan serta menilai hasil realisasi kinerja dan keuangan untuk memastikan tercapainya target secara ekonomis, efisien, dan efektif. 9. Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah adalah pengkajian dan penilaian terhadap Rancangan Peraturan Daerah RPJPD dan RPJMD untuk mengetahui kesesuaian dengan kepentingan umum, dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. 10. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disingkat RPJPD adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun. 11. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak dilantik sampai dengan berakhirnya masa jabatan Kepala Daerah. 12. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. - 4 - 13. Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan Renstra Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun. 14. Rencana Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat Renja Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun 15. Permasalahan Pembangunan adalah kesenjangan antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan dan kesenjangan antara apa yang ingin dicapai di masa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. 16. Isu Strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan Daerah karena dampaknya yang signifikan bagi Daerah dengan karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, berjangka menengah/ panjang, dan menentukan pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan Daerah di masa yang akan datang. 17. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan pembangunan Daerah. 18. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. 19. Tujuan adalah sesuatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) Tahunan. 20. Sasaran adalah rumusan kondisi yang menggambarkan tercapainya tujuan, berupa hasil pembangunan Daerah/ Perangkat Daerah yang diperoleh dari pencapaian hasil (outcome) program Perangkat Daerah. 21. Strategi adalah langkah berisikan program-program sebagai prioritas pembangunan Daerah/ Perangkat Daerah untuk mencapai sasaran. 22. Arah Kebijakan adalah rumusan kerangka pikir atau kerangka kerja untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan dan mengantisipasi isu strategis Daerah/ Perangkat Daerah yang dilaksanakan secara bertahap sebagai penjabaran strategi. 23. Prioritas Pembangunan Daerah adalah fokus penyelenggaraan pemerintah Daerah yang dilaksanakan secara bertahap untuk mencapai sasaran RPJMD. 24. Program pembangunan Daerah adalah program strategis Daerah yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah sebagai instrumen arah kebijakan untuk mencapai sasaran RPJMD. 25. Pemangku Kepentingan adalah pihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Daerah antara lain unsur DPRD Kabupaten, TNI, POLRI, Kejaksaan, akademisi, LSM/Ormas, tokoh masyarakat, dunia usaha/investor, pemerintahan kabupaten, pemerintahan kecamatan, pemerintahan desa, dan kelurahan serta keterwakilan perempuan (seperti PKK, Organisasi Kewanitaan) dan kelompok masyarakat . - 5 - Pasal 2 (1) Maksud penyusunan RPJMD adalah menjaga kesinambungan pembangunan melalui rencana Pembangunan Daerah yang sesuai dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih serta permasalahan dan kebutuhan Daerah. (2) Tujuan penyusunan RPJMD adalah: a. memberikan arahan bagi perencanaan pembangunan daerah jangka menengah; dan b. menyediakan pedoman penyusunan Rencana Strategis 5 (lima) tahun dan rencana kerja Perangkat Daerah. Pasal 3 RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan Daerah sebagai landasan dan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan 5 (lima) tahun terhitung sejak Tahun 2018 sampai dengan Tahun 2023 dan pelaksanaan lebih lanjut dituangkan dalam RKPD. BAB II RPJMD Pasal 4 RPJMD merupakan penjabaran dari: a. Visi dan Misi Bupati; b. Tujuan dan Sasaran; c. Strategi, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan daerah; d. Kerangka Pendanaan Pembangunan dan Program Perangkat Daerah; e. Kinerja Penyelenggaraan Daerah. Pasal 5 (1)
Recommended publications
  • Analysis of Water Balance to Determine Cropping Patterns of Food Crop in Sub-Watershed Tenggarong, Kutai Kartanegara Regency
    215 Bulgarian Journal of Agricultural Science, 25 (No 1) 2019, 215–221 Analysis of water balance to determine cropping patterns of food crop in sub-watershed Tenggarong, Kutai Kartanegara regency Akas Pinaringan Sujalu1*, M. Hidayanto2, Yossita Fiana2, Akas Yekti Pulihasih3 1Faculty of Agriculture, University of 17 Agustus 1945, Samarinda, East Kalimantan Province, Indonesia 2Agency for Agriculture Research and Development, Samarinda, East Kalimantan Province, Indonesia 3Faculty of Management, Kartini University, Surabaya, Indonesia *Corresponding author: [email protected] Abstract Sujalu, A. P., Hidayanto, M., Fiana, Y., & Pulihasih, A. Y. (2019). Analysis of water balance to determine cropping patterns of food crop in sub-watershed Tenggarong, Kutai Kartanegara regency. Bulgarian Journal of Agricultural Science, 25(1), 215–221 Growing periods can be determined using water balance analysis to decrease harvest risk in certain area. Generally, there are two types of land use for crop, i.e. irrigated land and non-irrigated land. This research was aimed to determine water input, water use and water loss, consumptive use crop water balance and designing a cropping pattern on rainfed paddy fi eld at Wa- tershed Tenggarong. Determination of fi eld capacity and permanent wilting point using soil texture data was input through Bouyoucos hydrom- eter methods. The calculation of land water balance according to Thornthwaite and Mather (1957) was employed to determine the agro-climate condition, particularly the dynamics of soil moisture content to plan a general cropping patterns was used based on monthly data. The planting time period is the water holding capacity > 50% from available water. Water balance monthly indicated that this area has potential growing season about 9 months, water surplus 8 months (439.6 mm year-1) and water defi cits about 3 months (59.7 mm year-1).
    [Show full text]
  • Head of Regional Investment and Permittance Board of East Kalimantan) Coal Mining Potencies in East Kalimantan Brief Profile of East Kalimantan
    PRESENTED BY DIDDY RUSDIANSYAH A.D (HEAD OF REGIONAL INVESTMENT AND PERMITTANCE BOARD OF EAST KALIMANTAN) COAL MINING POTENCIES IN EAST KALIMANTAN BRIEF PROFILE OF EAST KALIMANTAN Total area of Kalimantan Timur is 125.336,81 km square (or 12,726,752 hectares), consists of : - 3 (three) Cities : 1. Samarinda 2. Balikpapan 3. Bontang - 7 (seven) Regencies : 4. Kutai Kartanegara 5. Kutai Timur 6. Kutai Barat 7. Berau 8. Penajam Paser Utara 9. Paser 10. Mahakam Hullu Its population up to 2014 is 3,508 million inhabitants, with the result that the average population density is 26,14 inhabitants/km square REGIONAL GEOLOGY ....... From geological point of view, East Kalimantan is located in three major tertiary sedimentary basins which have major impact on the process of mineral resources formation in the region. The three basins are : Kutai Basin which covers the area of Mahakam Hilir and Mahakam Hulu. Pasir Basin which covers the area of Paser. Tarakan Basin which covers the area of Tarakan, Berau, and Bulungan. COAL BEARING FORMATION Coal Bearing Formations in Kalimantan Timur are : Balikpapan Formation Pulaubalang Formation Pamaluan Formation Kuaro Formation Wahau Formation Batuayau Formation Tanjung Formation Warukin Formation Telakai Formation Birang Formation Latih Formation COAL RESOURCES AND RESERVES IN EAST KALIMANTAN IN 2012 – 2014 Coal Calorie 5000 up to 7000 Ccl and Sulphur 0,8 up to 1,5 Description 2012 2013 2014 Resources 31.817.269.817 32.258.774.367 30.651.444.628 (MT) Reserves 9.244.407.452 9.525.868.005 8.826.730.632
    [Show full text]
  • Diversity Analysis and Genetic Potency Identification of Local Rice Cultivars in Penajam Paser Utara and Paser Districts, East Kalimantan
    BIODIVERSITAS ISSN: 1412-033X Volume 17, Number 2, October 2016 E-ISSN: 2085-4722 Pages: 401-408 DOI: 10.13057/biodiv/d170201 Diversity analysis and genetic potency identification of local rice cultivars in Penajam Paser Utara and Paser Districts, East Kalimantan NURHASANAH1,, SADARUDDIN1, WIDI SUNARYO1 Department of Agroecotechnology, Faculty of Agriculture, Universitas Mulawarman. Jl. Pasir Balengkong No.1 Kampus Gunung Kelua, Samarinda 75119, East Kalimantan, Indonesia. Tel./Fax.: +62-541-749159/738341, email: [email protected] Manuscript received: 19 December 2015. Revision accepted: 1 May 2016. Abstract. Nurhasanah, Sadaruddin, Sunaryo W. 2016. Diversity analysis and genetic potency identification of local rice cultivars in Penajam Paser Utara and Paser Districts, East Kalimantan. Biodiversitas 17: 401-408. Local rice cultivars provide genetic diversity in rice genepool that is very useful for rice breeding programs. Less is known about local rice genetic diversity in East Kalimantan, because their existence only depends on traditional cultivation and conservation by local farmers based on needs and tendencies towards certain varieties. According to the current exploration study conducted in Penajam Paser Utara (PPU) and Paser, the smallest districts in East Kalimantan, there were high genetic diversities of rice existed in that two districts. As many as 71 local rice cultivars were collected, consisted of 53 rice and 18 glutinous rice. Traits characterization showed that there were large variation of plant height (66 to 209.33 cm), culm number (1 to 41.67), culm diameter (0.23 to 1.03 cm), leaf length (39 to 108.33 cm), leaf width (0.83 to 2.67 cm), leaf angle (10 to 50 degree), ligule length (11 to 55 mm) and weight of ten seeds (0.13 to 0.40 gram) in the local rice population showing high phenotypic variations of agro-morphological traits in the population.
    [Show full text]
  • East Kalimantan
    PROVINCE INFOGRAPHIC EAST KALIMANTAN Nunukan NUNUKAN Tideng Pale Malinau TANA The boundaries and names shown and the TID UNG designations used on this map do not imply KOTA TARAKAN official endorsement or acceptance by the Tarakan United Nations. MA LINAU BULUNGAN Tanjungselor MOST DENSE LEAST DENSE Tanjung Selor Kota Balikpapan Malinau Tanjungredep MOST POPULATED LEAST POPULATED BERA U Kota Samarinda Tana Tidung 14 1,435 KUTAI DISTRICTS VILLAGES TIMUR Putussibau Sangatta 136 KAPU AS Ujoh Bilang HULU SUB-DISTRICTS Bontang SINTANG KOTA MU RUNG KUTAI BONTANG RAYA KARTANEGARA Legend: Sendawar KOTA SAMARIND A Administrative Boundary Tenggarong Samarinda Samarinda Province Province Capital Purukcahu District District Capital BARITO KUTAI GUNUN G UTARA BARAT MA S Population Transportation Muara Teweh PEN AJAM Population counts at 1km resolution Toll road PA SER Kuala Kurun UTARA KOTA Pasangkayu Primary road 0 BALIKPAPAN Secondary road 1 - 5 Balikpapan Port 6 - 25 Penajam BARITO KATINGAN Airport 26 - 50 SELATAN 51 - 100 Buntok KOTA Other KAPU AS TABALONG PASER 101 - 500 PALANGKA Kasongan Volcano 501 - 2,500 RAYA Tanah Grogot Tamiang Water/Lake 2,501 - 5,000 KOTAWARINGIN Layang Tobadak Tanjung 5,000 - 130,000 TIMUR Palangka Raya BARITO Coastline/River TIMUR Palangkaraya Paringin MA MUJU HULU BALANGAN SUNGAI Amuntai TAPIN UTARA Barabai HULU Sampit SUNGAI KOTA PULANG BARITO HULU SUNGAI Mamuju MA MASA SELATAN TEN GAH BARU GEOGRAPHY PISAU KUALA Mamuju TORA JA East Kalimantan is located at 4°24'N - 2°25'S and 113°44' - 119°00'E. The province borders with Malaysia, specifically Sabah and Sarawak (North), the Sulawesi Ocean and Makasar Straits (East), South Kalimantan (South) and West Kalimantan, Central Kalimantan and Malaysia (West).
    [Show full text]
  • DOI 10.18551/Rjoas.2019-01.46 FORENSIC ENGINEERING
    RJOAS, 1(85), January 2019 DOI 10.18551/rjoas.2019-01.46 FORENSIC ENGINEERING ANALYSIS OF BUILDING STRUCTURES IN INDONESIA: A CASE STUDY OF THE COLLAPSE OF THE MAHAKAM II KUTAI KARTANEGARA BRIDGE IN EAST BORNEO Kamaluddin*, Researcher Wahyono Agus Hari, Iskandar Tiong, Lecturers National Institute of Technology, Malang, East Java, Indonesia *E-mail: [email protected] ORCID: 0000-0002-8383-7062 ABSTRACT The objectives of this research are: 1) to provide an overview of the analysis of forensic engineering in bridge structures, 2) to obtain an overview of the application of forensic engineering in Indonesia. Analysis of forensic engineering in building structures in Indonesia goes through se veral stages. It starts from the preparatory work, then continues with the process of identifying data needs, identifying problems, and preparing literature studies. If the data is sufficient, then it will be proceeded to the data analysis and discussion process. Based on the research findings, the main cause of the collapse of the Mahakam II Bridge in Tenggarong was the construction failure of the vertical hanging cable (clamp and saddle) connecting the main cable. However, there are a number of other possibilities that cause damage to the connecting device which includes: 1) poor maintenance, 2) fatigue in the construction material of cable hangers, 3) the quality of construction materials for the cable of connecting device, 4) procedural errors in maintenance, 5) the possibility of civil engineering rules deviations in planning, and 6) design errors in determining the type of material/ material of connecting device. Commonly, building damage is caused by several factors including: 1) low quality of materials, 2) planning errors, 3) implementation process errors, and 4) poor supervision.
    [Show full text]
  • 49203-002: Sustainable Energy Access in Eastern Indonesia
    Sustainable Energy Access in Eastern Indonesia—Power Generation Sector Project (RRP INO 49203) Due Diligence Report (Social): Kaltim Peaker 2 Core Subproject Document stage: Draft Project number: 49203-002 February 2018 INO: Sustainable Energy Access in Eastern Indonesia—Power Generation Sector Project Kaltim Peaker 2 Core Subproject This is a document of the borrower. The views expressed herein do not necessarily represent those of ADB's Board of Directors, Management, or staff, and may be preliminary in nature. In preparing any country program or strategy, financing any project, or by making any designation of or reference to a particular territory or geographic area in this document, the Asian Development Bank does not intend to make any judgments as to the legal or other status of any territory or area. ABBREVIATIONS ADB – Asian Development Bank AH/AP – Affected household/Affected person AMAN – Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Indigenous People Alliance of Archipelago) BPN – Badanelago)Indigenous Pertanahan People Nasional of (National Land Agency) CSR – Corporate Social Relations DDR – Due diligence report EA – Executing agency GRM – Grievance redress mechanism HSD – High speed diesel MW – Mega Watt NJOP – Nilai Jual Object Pajak (Tax object selling price) PIB – Project information booklet PLN – Perusahaan Listrik Negara (State Electricity Company) PLTGU – Combined Cycle PP Tanjung Batu Facility PPTA – Project Preparatory Technical Assistance RCCDF – Resettlement and Customary Communities Development Framework RT – Rukun Tetangga
    [Show full text]
  • Comparison of Tillage Costs Among Eight Paddy Farm Regions in East Kalimantan, Indonesia[Version 1; Peer Review: 1 Approved, 1
    F1000Research 2018, 7:1951 Last updated: 02 SEP 2021 RESEARCH ARTICLE Comparison of tillage costs among eight paddy farm regions in East Kalimantan, Indonesia [version 1; peer review: 1 approved, 1 approved with reservations] Karmini Karmini Faculty of Agriculture, University of Mulawarman, City of Samarinda, Province of East Kalimantan, 75123, Indonesia v1 First published: 19 Dec 2018, 7:1951 Open Peer Review https://doi.org/10.12688/f1000research.16991.1 Latest published: 07 May 2021, 7:1951 https://doi.org/10.12688/f1000research.16991.2 Reviewer Status Invited Reviewers Abstract Background: Tillage is done to prepare land for wetland paddy 1 2 farming, and it is commonly done by hand tractor. The purposes of this study were to identify the levels of ownership of hand tractor by version 2 paddy farmers, to describe the rental of hand tractor in rural areas, to (revision) report calculate and compare the tillage costs on eight paddy farm regions, 07 May 2021 and to understand the utilization of farm machinery for paddy farming in East Kalimantan, Indonesia. version 1 Methods: The study areas were Subcities/Subdistricts of North 19 Dec 2018 report report Bontang, South Bontang, Muara Muntai, Loa Janan, Tenggarong Seberang, Waru, Penajam, and Babulu. Data collection was done by interviewing 380 respondents. Analysis of data used the Chi Square 1. Ahmad Shuib, University Putra test. Malaysia (UPM), Seri Kembangan, Malaysia Results: The number of hand tractor renters (87.37%) in East Kalimantan 2014 was bigger than that of hand tractor owners 2. Ganganee Chandima Samaraweera , (12.63%). The tillage costs in Tenggarong Seberang, Loa Janan, and University of Ruhuna, Kamburupitiya, Matara, Muara Muntai in 2014 were IDR700,000.00 ha-1, IDR750,000.00 ha-1, and IDR700,000.00 ha-1, respectively.
    [Show full text]
  • Indonesia's Capital City Relocation: a Perspective of Regional Planning
    Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 9 No.3, July – Augustus 2021 ISSN: 2338-4603 (print); 2355-8520 (online) Indonesia’s capital city relocation: A perspective of regional planning Farida Farida Faculty of Economics and Business, University of Persada Indonesia YAI, Jakarta, Indonesia Correspondence author email: [email protected] DOI: Received: Revised: Accepted: Published: 10.22437/ppd.v9i3.12013 04.02.2021 30.08.2021 30.08.2021 31.08.2021 Abstract The role of a capital city is essential for a nation. Indonesia‘s plan to relocate its capital from Jakarta to North Penajam Paser has been set in stone. The Indonesian government targets the relocation to be executed in 2024; therefore, the preparations and capital city development must start from 2020. This research aims to study capital relocation from the perspective of regional planning concerning institutional, spatial planning, the economy, social aspects, and the environment. The data source used in this research was the secondary data obtained from literature review and document analysis. The new capital must present a distinct identity, as it will determine the institutional that will lead to success. The main reasons for the capital relocation are growth and economic equality for the eastern part of Indonesia. It means that development will be encouraged to achieve these goals. On the other hand, overly rapid development in the new capital is also undesirable—a challenging paradox for the institutions involved that demands creativity and innovation for a successful capital relocation. Keywords: Environmental, Institutional, Regional planning, Spatial, The capital city JEL Classification: P25, Q01, R11 INTRODUCTION The plan to relocate the capital city has been stated in the 2020-2024 National Medium-Term Development Plan (2020-2024 RPJM), which specifies that the development will be on the administrative regions of North Penajam Paser Regency and Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan.
    [Show full text]
  • Financial Sustainability and Financial Performance of Local Government at East Kalimantan
    International Journal of Multidisciplinary Research and Publications ISSN (Online): 2581-6187 Financial Sustainability and Financial Performance of Local Government at East Kalimantan Muhammad Kadafi1, Amirudin2, Ratna Wulaningrum3 1, 2, 3Accounting Department, Samarinda State Polytechnic, Samarinda, Indonesia E-mail address: [email protected] Abstract— This study aims to determine and analysis Financial consumption of goods to consumption of services, and Sustainability, Trend Financial Sustainability, Map of Financial increasing new sources of income such as e-commerce. Performance and Financial Performance of city/regency (local Demands for good performance are often directed at local governments) in East Kalimantan in 2015-2019. The benefit of this governments to increase their regional financial independence. research is that it becomes input for local governments and To measure the level of success of a region in implementing provincial governments in making policies related to APBD. The analysis tool uses the calculation of financial sustainability, financial regional autonomy, it is necessary to evaluate the financial sustainability trends, quadrant methods, financial performance which performance management of local governments in Indonesia consists of the calculation of growth, share, elasticity, index X, IKK. [2]. Measurement is a concept that describes the process for This study also maps the performance of the LGR based on the evaluating performance finances in accordance with a set of Quadrant Method. The results of this study indicate that there are 5 rules [3]. Financial performance measurement aims to increase cities/regencies that have financial sustainability above the average local government accountability. Furthermore, the and 5 cities/regencies whose values are below the average. For 5 measurement of the government’s financial performance will years, Trend Financial Sustainability has grown, from a value of be useful in the process of making policies regarding regional 40.77%, 36.45%, 29.07%.
    [Show full text]
  • Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya
    Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017-2021 Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya 3.1 Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan Penataan Ruang 3.1.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 mengamanatkan beberapa hal terkait dengan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya, antara lain: tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0%, tercapainya 100% pelayanan air minum bagi seluruh penduduk Indonesia, serta meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak (air limbah domestik, sampah, dan drainase lingkungan) menjadi 100% pada tingkat kebutuhan dasar. Adapun pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya menggunakan 3 (tiga) pendekatan, yaitu membangun sistem, fasilitasi Pemerintah Daerah, serta pemberdayaan masyarakat. Melalui 3 (tiga) pendekatan tersebut, diharapkan target Gerakan Nasional 100-0-100 dapat tercapai. 3.1.2 Arahan Penataan Ruang Sesuai dengan lingkup perencanaan RTRWN yang meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka arahan RTRWN yang akan dijadikan sebagai acuan adalah kebijakan dan rencana yang ditetapkan lokasinya di Provinsi Kalimantan Timur dan Kabupaten Paser, sebagai berikut : 1. Sistem Perkotaan Nasional a. Pusat Kegiatan Nasional (PKN) : 1). Kota Samarinda 2). Kota Balikpapan 3). Kota Bontang b. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) : 1). Tanah Grogot 2). Tanjung Redeb 3). Sanga-sanga 4). Sendawar 5). Tenggarong 6). Sangatta LAPORAN AKHIR 3 - 1 Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Paser Tahun 2017-2021 2. Jalan Bebas Hambatan a. Sp Penajam-Balikpapan b. Balikpapan-Samarinda c. Samarinda-Tenggarong 3. Pelabuhan Sebagai Simpul Transportasi Laut Nasional a. Pelabuhan Internasional : Pelabuhan Balikpapan b. Pelabuhan Nasional : Pelabuhan Pasir/ Tanah Grogot, Samarinda, Tanjung Sangatta, dan Tanjung Redep 4.
    [Show full text]
  • Makam Noto Igomo Idham
    Makam Noto Igomo Idham MAKAM NOTO IGOMO (Arkeologi Makam Tokoh Agama di Tenggarong Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur) Tomb Noto Igomo (Arcaeological Tomb Tenggarong Religious Leaders in Kutai, East Kalimantan) IDHAM Balai Penelitian dan Pengembangan ABSTRACT Agama Makassar Jl. A.P. Pettarani No. 72 Makassar Essentially tomb archaeological research is an attempt to study various concepts, buildings Telp. (0411) 452952 Facs. (0411) and other things that grew in the past. The study can be applied to various types of buildings 452982 associated with various aspects of human life, both temporal and spiritual. Building which tell e-mail: [email protected] spiritual aspects of the past are represented in the tomb. This tomb archaeological research HP. 0813 56 100 100 Naskah diterima : 13 Januari 2014 aims to find out one of the tombs of religious figures in TenggarongKutaiKartanegara in Naskah direvisi: 19-29 Mei 2014 East Kalimantan. The tomb this research is going to study is the tomb of NotoIgomo. This Naskah disetujui: 18 Juni 2014 research descriptive qualitative analytical reasoning and data collection techniques, which includes assessments, surveys, interviews, and documentation. To reveal the typology of the tomb, this study uses morphological analysis, technology analysis, stylistic analysis, contextual analysis, and analysis of inscriptions. The researchshowedthatinEast Kalimantan, particularly in KutaiKartanegarathere are many sites the remains of the Islamic past the tombs ofreligious leaders. Keywords: Archaeology of tomb, the tomb morphology, religious leaders, Noto Igomo. ABSTRAK Pada dasarnya penelitian arkeologi makam merupakan suatu upaya untuk mempelajari berbagai konsep, baik bangunan maupun hal-hal lain yang berkembang pada masa lalu. Penelitian tersebut dapat diterapkan pada berbagai jenis bangunan yang berkaitan dengan berbagai segi kehidupan manusia, baik yang sifatnya keduniaan maupun kerohanian.
    [Show full text]
  • Fe3120cc88ff945df2a03d16578e3c3e.Pdf
    Introduction Assalamu'alaikumWarahmatullahiWabarakatuh Alhamdulillah, praise to Allah SWT, God The Almighty on the implementation of the preparation of the book "The Study of Investment Opportunities in East Kalimantan Province (Singkong Gajah / Cassava Elephant, Waste Palm Oil and Coconut)". The purpose and goal is as sufficient information about the potential and investment opportunities in East Kalimantan, especially in commodity Singkong Gajah (cassava elephant) as a raw material of bio‐ethanol, waste palm oil as an ingredient of wood pellets and coconut as a source of bio‐fuel as well as reference / referral in order to promote the potential and investment opportunities that becomes more targeted, effective, and efficient. The publication of the Book of “The Study of Investment Opportunities in East Kalimantan Province (Cassava Elephant, Waste Palm Oil and Coconut) 2015” is aimed that it can provide the information about the investment potential of the industry especially to the commodity of Singkong Gajah (cassava elephant) as a bio‐ethanol, waste oil as an ingredient of wood pellets and coconut as a source of bio‐fuel in East Kalimantan through Investment and Licensing Agency (BPPMD). We realize though this book has been prepared as well as possible, shortcomings and negligence and error is likely to occur, to the criticisms and suggestions that are build for the improvement of Book Study of Investment Opportunities in East Kalimantan Province (Singkong Gajah / Cassava Elephant, Waste Palm Oil and Coconut) 2015. This will be received with pleasure, I hope this book of Investment Opportunities Study has beneficiary as we would expect. Wassalamu'alaikumWarahmatullahiWabarakatuh. KEPALA BPPMD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Diddy Rusdiansyah A.D, SE, MM Pembina Utama Muda Nip.
    [Show full text]