S.K. Trimurti: Pejuang Perempuan Indonesia
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
S.K. TRIMURTI: PEJUANG PEREMPUAN INDONESIA Ipong Jazimah Pendidikan Sejarah, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Abstrak. S.K. Trimurti adalah seorang tokoh perempuan yang memiliki peran sangat besar dalam perjuangan Indonesia. Berguru langsung kepada Soekarno dan ber- partisipasi aktif dalam Partindo adalah salah satu fase penting yang membentuk kepribadian dan jiwa perjuangannya. Dikenal berani, lantang, dan sangat nasionalis S.K. Trimurti saat itu cukup merepotkan pemerintah Belanda. Kesimpulan dari artikel ini menunjukkan bahwa perempuan juga mempunyai tempat yang sama pentingnya dengan laki-laki di masa perjuangan kemerdekaan dan setelahnya. Dibuktikan dengan posisi S.K. Trimurti sebagai ketua Partai Buruh Indonesia, ketua Barisan Buruh Wanita, Ketua Gerwis, Menteri Perburuhan, dan juga pemimpin surat kabar seperti Pesat dan Mawas Diri. Sebagai bagian dari historiografi, tulisan singkat ini tidak mengabaikan metode penelitian historis yang terdiri dari 4 langkah yaitu: (1) heuristik (pengumpulan sumber) yang berupa buku dan surat kabar; (2) kritik sumber dalam rangka mendapatkan sumber yang akurat; (3) interpretasi atau penafsiran terhadap da- ta-data; (4) historiografi atau penyajian data. Kata-kata kunci: Tokoh perempuan, S.K. Trimurti, wartawan nasionalis Abstract. S.K. Trimurti is a figure having a significant role in pursuing Indonesian Independence. She inspired by Soekarno and actively participating in Partindo is one phase shaping her personality and her spirit of struggle. She is well-known as a brave and nationalistic woman. She is also known as a stone for the Dutch government. It could be clearly seen that woman has also a place in the period of Indonesian revolution. S.K. Trimurti roles as a chair of Indonesian Labour party, a chair of Women Labour, a chair of Gerwis, a Ministry of labour, and a chair of some newspapers of Pesat and Mawas Diri. As a part of historiography, this short article does not ignore the historical method. This method consisted of four steps of (1) heuristic of books and newspapers; (2) verification in searching accurate data; (3) interpretation on teh data; and (4) historiography. Keywords: woman figure, S.K.Trimurti, nationalistic journalist Sejarah perjuangan kaum perempuan dalam Menurut sejarawan Kuntowijoyo, se- penulisan sejarah di Indonesia agak terping- jarah yang ditulis dengan kaum laki-laki se- girkan. Bukan karena mereka tidak ada namun bagai tokoh utama dan perempuan sebagai kalah oleh banyaknya tulisan tentang peranan pemeran pembantu adalah sejarah yang masih kaum laki-laki. Artinya tulisan sejarah di In- bercorak androcentric (Kuntowijoyo, donesia bisa dikatakan masih bersifat male 2013:115). Perempuan masih menempati domain, dimana laki-laki selalu menjadi tokoh kedudukan sebagai second sex atau dengan utama dan perempuan sebagai pemeran pem- kata lain di belakang layar. Tulisan sejarah bantu. Tulisan ini bermaksud untuk yang gynocentric masih harus terus dikem- mengangkat salah satu tokoh perempuan yang bangkan dengan mengambil berbagai tema di- terlibat langsung dalam arus perjuangan ke- antaranya perempuan dalam berbagai bidang merdekaan Indonesia yaitu S.K. Trimurti yang seperti ekonomi, sosial dan budaya, biografi bernama asli Surastri. perempuan, atau tentang gerakan perempuan. 47 48 SEJARAH DAN BUDAYA, Tahun Kesepuluh, Nomor 1, Juni 2016 Tulisan sejarah yang gynocentric setidaknya Keterlibatan perempuan dalam organisasi harus menempatkan perempuan sebagai tokoh politik formal seperti yang dilakoni oleh SK. utama. Trimurti adalah bentuk perwujudan kesadaran Sebenarnya sejak masa kerajaan Hin- politik perempuan (Ratih, 2009:29). Perempu- du-Budha di Indonesia, banyak tulisan sejarah an tak harus melulu di ranah domestik. Tak yang telah membuktikan bahwa perempuan bisa dipungkiri memang bahwa kebangkitan juga kerap menduduki posisi sentral. Ann perempuan tersebut juga karena kebangkitan Kumar, sejarawan dari Australia dalam nasionalis anti–kolonial yang kencang bukunya Prajurit Perempuan Jawa: kesaksian berhembus di kalangan para intelektual. Ikhwal Istana dan Politik Jawa Akhir Abad Soekarno sebagai sosok nasionalis yang Ke-18 membuktikan bahwa perempuan duduk amat dikenal masa pergerakan, bisa dikatakan sebagai prajurit penting pada masa kekuasaan maha guru bagi S.K. Trimurti. Pengaruh aja- kraton Mangkunegara di Surakarta. Para per- ran Soekarno menjadi tombak bagi S.K. Tri- empuan itu bersikap layaknya prajurit laki-laki murti untuk berjuang tanpa takut dengan yang dikenal gagah perkasa. Kenyataan itulah rintangan. Keberanian S.K. Trimurti untuk yang harus terus digali dan ditulis sehingga se- berjuang melawan Belanda berangkat dari jarah tak hanya melulu milik laki-laki. kekagumannya atas ajaran Soekarno yang saat Tulisan ini bermaksud untuk memberi itu disampaikan lewat pidato-pidatonya porsi lebih pada perempuan di lingkup sejarah (Chudori, 1993:206). Bahkan kemudian mod- Indonesia masa sebelum, menjelang dan el perjuangannya pun mengikuti gaya Soekar- sesudah kemerdekaan. Sebenarnya ada be- no, yaitu terbuka, berani, dan non kooperatif. berapa nama perempuan lain yang juga Perempuan dan laki-laki tak bisa mempunyai peran cukup penting dalam per- terpisahkan secara kodratnya. Behind every juangan kemerdekaan Indonesia, namun kare- great man, there’s great woman. Pepatah ini na tulisan ini ingin memfokuskan pada S.K. tepat untuk menggambarkan sepak terjang Trimurti saja. S.K. Trimurti dalam pergulatannya di dunia S.K. Trimurti dikenal sebagai seorang politik maupun pers. Di samping S.K. Trimur- wartawati. Tulisannya tajam dan cenderung ti ada nama besar Sayuti Melik pengetik berani sehingga menimbulkan kecurigaan naskah proklamasi, yang merupakan suamin- pemerintah Belanda. Namun demikian S.K. ya. Mereka dipertemukannya dalam panasnya Trimurti tak pernah merasa gentar atau me- arus politik masa penjajahan Belanda sampai nyerah. Semangat perjuangannya tak pernah kemudian menyeret keduanya untuk terlibat padam. Semangat itu diperoleh karena melihat secara langsung dalam upacara paling berse- sendiri bagaimana tindakan diskriminatif yang jarah yaitu proklamasi 17 Agustus 1945 di dilakukan oleh para penjajah terhadap rakyat. Jalan Pegangsaan Timur no. 56 Jakarta. Bagi S.K. Trimurti, pers juga senjata ampuh Menurut Kuntowijoyo, penulisan se- untuk mengobarkan semangat kemerdekaan di jarah perempuan dapat mengambil tema dian- tengah tekanan para penjajah walaupun usaha taranya wanita dalam politik. Tema ini sejalan surat kabarnya harus berulangkali gulung dengan arah pikiran tulisan ini yang akan tikar. mengupas bagaimana sepak terjang SK. Tri- Posisi perempuan secara tradisional murti dalam politik di Indonesia sebelum ke- sangat dibatasi. Kewajiban mereka diranah merdekaan dan setelah kemerdekaan. Dengan domestik dan ikatan-ikatan budaya membuat tetap mengikutsertakan perjalanan hidup yang perempuan tak bisa bebas terjun ke ranah pub- lainnya seperti keikutsertaanya dalam organ- lik. Sebenarnya S.K. Trimurti dilahirkan isasi perempuan dan perjuangannya di bidang dengan latar belakang keluarga seperti ini, pers. namun ia menentangnya dengan keras. Ipong Jazimah, S.K. Trimurti: Pejuang Perempuan Indonesia 49 S.K. TRIMURTI DAN DUNIA umum Partindo. Salah satu kota di Jawa Ten- PERPOLITIKAN INDONESIA gah yang akan dikunjungi oleh Soekarno ada- lah Purwokerto. Sebagai perempuan muda S.K. Trimurti lahir pada 11 Mei 1912 yang haus akan nilai-nilai dan semangat per- di Desa Sawahan Boyolali Karesidenan Sura- juangan, ia ikuti rapat umum itu. Inilah untuk karta. Ayahnya bernama R.Ng. Salim Banja- pertama kalinya S.K. Trimurti melihat dan ransari Mangunsuromo dan ibunya bernama mendengar secara langsung pidato Soekarno. R.A. Saparinten Mangunbisomo. Ayah dan Pesan utama pidato Soekarno yang di- ibunya terhitung masih abdi dalem Keraton tangkapnya adalah bahwa bangsa Indonesia Kasunanan Surakarta. Sekolah Dasar harus mulai bergegas untuk menerapkan anti ditempuhnya di sekolah Ongko Loro atau imperialisme dan anti kolonialisme. Pidato Tweede Inlandsche School (TIS). Lulus dari Soekarno ini amat mempengaruhi jiwanya TIS, atas kehendak ayahnya ia melanjutkan ke sampai akhirnya dengan tekad bulat sekolah guru perempuan atau Meisjes Nor- dilepaskannya status sebagai guru negeri dan maal School (MNS) yang mempunyai masa ia memilih bergabung dengan Partindo cabang studi selama 4 tahun. Ia merasa cocok juga Bandung. Keputusan besar yang sangat diten- menjadi guru karena itu diturutilah kehendak tang oleh keluarganya. ayahnya (Chudori, 1993:204). Lulus MNS S.K. Trimurti memilih untuk dengan nilai memuaskan, S.K. Trimurti bisa bergabung dengan Partindo cabang Bandung langsung mengajar di Sekolah Latihan. Na- karena ia ingin berguru langsung kepada Soe- mun karena tidak betah dengan lingkungan di karno. “Saya sendiri masuk kepada partai Sekolah Latihan ia memutuskan untuk keluar politik itu pada tahun 1933. Waktu itu saya dan berpindah mengajar ke sekolah Ongko berada di Bandung. Saya berguru pada Bung Loro di Alun-Alun Kidul kota Solo. Di Karno, belajar politik pada beliau.” (Trimurti, sekolah ini pun S.K. Trimurti belum dapat 1986:116). Partindo cenderung lebih berani menemukan ketenangan sehingga ia lagi-lagi dan terbuka dalam menerima anggota baru berpindah ke Meisjesschool di Banyumas. serta mengadakan rapat-rapat umum. Selain Banyumas inilah yang menjadi pintu gerbang itu juga non kooperatif. Inilah yang pertama bagi S.K. Trimurti mengenal dunia mempengaruhi model perjuangan S.K. Tri- organisasi. murti yang cenderung terbuka, berani Pada saat itu seorang perempuan di- mengambil