S.K. TRIMURTI: PEJUANG PEREMPUAN

Ipong Jazimah Pendidikan Sejarah, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Abstrak. S.K. Trimurti adalah seorang tokoh perempuan yang memiliki peran sangat besar dalam perjuangan Indonesia. Berguru langsung kepada Soekarno dan ber- partisipasi aktif dalam Partindo adalah salah satu fase penting yang membentuk kepribadian dan jiwa perjuangannya. Dikenal berani, lantang, dan sangat nasionalis S.K. Trimurti saat itu cukup merepotkan pemerintah Belanda. Kesimpulan dari artikel ini menunjukkan bahwa perempuan juga mempunyai tempat yang sama pentingnya dengan laki-laki di masa perjuangan kemerdekaan dan setelahnya. Dibuktikan dengan posisi S.K. Trimurti sebagai ketua Partai Buruh Indonesia, ketua Barisan Buruh Wanita, Ketua Gerwis, Menteri Perburuhan, dan juga pemimpin surat kabar seperti Pesat dan Mawas Diri. Sebagai bagian dari historiografi, tulisan singkat ini tidak mengabaikan metode penelitian historis yang terdiri dari 4 langkah yaitu: (1) heuristik (pengumpulan sumber) yang berupa buku dan surat kabar; (2) kritik sumber dalam rangka mendapat- kan sumber yang akurat; (3) interpretasi atau penafsiran terhadap data-data; (4) histori- ografi atau penyajian data.

Kata-kata kunci: Tokoh perempuan, S.K. Trimurti, wartawan nasionalis

Abstract. S.K. Trimurti is a figure having a significant role in pursuing Indonesian Independence. She inspired by Soekarno and actively participating in Partindo is one phase shaping her personality and her spirit of struggle. She is well-known as a brave and nationalistic woman. She is also known as a stone for the Dutch government. It could be clearly seen that woman has also a place in the period of Indonesian revolution. S.K. Trimurti roles as a chair of Indonesian Labour party, a chair of Women Labour, a chair of Gerwis, a Ministry of labour, and a chair of some newspapers of Pesat and Mawas Diri. As a part of historiography, this short article does not ignore the historical method. This method consisted of four steps of (1) heuristic of books and newspapers; (2) verification in searching accurate data; (3) interpretation on teh data; and (4) historiography.

Keywords: woman figure, S.K.Trimurti, nationalistic journalist

Sejarah perjuangan kaum perempuan dalam bercorak androcentric (Kuntowijoyo, penulisan sejarah di Indonesia agak terpinggir- 2013:115). Perempuan masih menempati kan. Bukan karena mereka tidak ada namun ka- kedudukan sebagai second sex atau dengan lah oleh banyaknya tulisan tentang peranan kata lain di belakang layar. Tulisan sejarah kaum laki-laki. Artinya tulisan sejarah di Indo- yang gynocentric masih harus terus dikem- nesia bisa dikatakan masih bersifat male do- bangkan dengan mengambil berbagai tema di- main, dimana laki-laki selalu menjadi tokoh antaranya perempuan dalam berbagai bidang utama dan perempuan sebagai pemeran pem- seperti ekonomi, sosial dan budaya, biografi bantu. Tulisan ini bermaksud untuk perempuan, atau tentang gerakan perempuan. mengangkat salah satu tokoh perempuan yang Tulisan sejarah yang gynocentric setidaknya terlibat langsung dalam arus perjuangan ke- harus menempatkan perempuan sebagai tokoh merdekaan Indonesia yaitu S.K. Trimurti yang utama. bernama asli Surastri. Sebenarnya sejak masa kerajaan Hindu- Menurut sejarawan Kuntowijoyo, se- Budha di Indonesia, banyak tulisan sejarah jarah yang ditulis dengan kaum laki-laki se- yang telah membuktikan bahwa perempuan bagai tokoh utama dan perempuan sebagai juga kerap menduduki posisi sentral. Ann Ku- pemeran pembantu adalah sejarah yang masih mar, sejarawan dari Australia dalam bukunya

45 46 SEJARAH DAN BUDAYA, Tahun Kesepuluh, Nomor 1, Juni 2016

Prajurit Perempuan Jawa: kesaksian Ikhwal Soekarno sebagai sosok nasionalis yang Istana dan Politik Jawa Akhir Abad Ke-18 amat dikenal masa pergerakan, bisa dikatakan membuktikan bahwa perempuan duduk se- maha guru bagi S.K. Trimurti. Pengaruh ajaran bagai prajurit penting pada masa kekuasaan Soekarno menjadi tombak bagi S.K. Trimurti kraton Mangkunegara di . Para per- untuk berjuang tanpa takut dengan rintangan. empuan itu bersikap layaknya prajurit laki-laki Keberanian S.K. Trimurti untuk berjuang yang dikenal gagah perkasa. Kenyataan itulah melawan Belanda berangkat dari kekagu- yang harus terus digali dan ditulis sehingga se- mannya atas ajaran Soekarno yang saat itu jarah tak hanya melulu milik laki-laki. disampaikan lewat pidato-pidatonya (Chudori, Tulisan ini bermaksud untuk memberi 1993:206). Bahkan kemudian model per- porsi lebih pada perempuan di lingkup sejarah juangannya pun mengikuti gaya Soekarno, Indonesia masa sebelum, menjelang dan yaitu terbuka, berani, dan non kooperatif. sesudah kemerdekaan. Sebenarnya ada be- Perempuan dan laki-laki tak bisa berapa nama perempuan lain yang juga terpisahkan secara kodratnya. Behind every mempunyai peran cukup penting dalam per- great man, there’s great woman. Pepatah ini te- juangan kemerdekaan Indonesia, namun ka- pat untuk menggambarkan sepak terjang S.K. rena tulisan ini ingin memfokuskan pada S.K. Trimurti dalam pergulatannya di dunia politik Trimurti saja. maupun pers. Di samping S.K. Trimurti ada S.K. Trimurti dikenal sebagai seorang nama besar Sayuti Melik pengetik naskah wartawati. Tulisannya tajam dan cenderung proklamasi, yang merupakan suaminya. berani sehingga menimbulkan kecurigaan Mereka dipertemukannya dalam panasnya arus pemerintah Belanda. Namun demikian S.K. politik masa penjajahan Belanda sampai Trimurti tak pernah merasa gentar atau menye- kemudian menyeret keduanya untuk terlibat rah. Semangat perjuangannya tak pernah pa- secara langsung dalam upacara paling berse- dam. Semangat itu diperoleh karena melihat jarah yaitu proklamasi 17 Agustus 1945 di sendiri bagaimana tindakan diskriminatif yang Jalan Pegangsaan Timur no. 56 . dilakukan oleh para penjajah terhadap rakyat. Menurut Kuntowijoyo, penulisan se- Bagi S.K. Trimurti, pers juga senjata ampuh jarah perempuan dapat mengambil tema dian- untuk mengobarkan semangat kemerdekaan di taranya wanita dalam politik. Tema ini sejalan tengah tekanan para penjajah walaupun usaha dengan arah pikiran tulisan ini yang akan surat kabarnya harus berulangkali gulung tikar. mengupas bagaimana sepak terjang SK. Tri- Posisi perempuan secara tradisional san- murti dalam politik di Indonesia sebelum ke- gat dibatasi. Kewajiban mereka diranah do- merdekaan dan setelah kemerdekaan. Dengan mestik dan ikatan-ikatan budaya membuat per- tetap mengikutsertakan perjalanan hidup yang empuan tak bisa bebas terjun ke ranah publik. lainnya seperti keikutsertaanya dalam organ- Sebenarnya S.K. Trimurti dilahirkan dengan isasi perempuan dan perjuangannya di bidang latar belakang keluarga seperti ini, namun ia pers. menentangnya dengan keras. Keterlibatan per- empuan dalam organisasi politik formal seperti S.K. TRIMURTI DAN DUNIA PERPOLI- yang dilakoni oleh SK. Trimurti adalah bentuk TIKAN INDONESIA perwujudan kesadaran politik perempuan (Ratih, 2009:29). Perempuan tak harus melulu S.K. Trimurti lahir pada 11 Mei 1912 di ranah domestik. Tak bisa dipungkiri me- di Desa Sawahan Boyolali Karesidenan Sura- mang bahwa kebangkitan perempuan tersebut karta. Ayahnya bernama R.Ng. Salim Banja- juga karena kebangkitan nasionalis anti–ko- ransari Mangunsuromo dan ibunya bernama lonial yang kencang berhembus di kalangan R.A. Saparinten Mangunbisomo. Ayah dan para intelektual. ibunya terhitung masih abdi dalem Keraton Ipong Jazimah, S.K. Trimurti: Pejuang Perempuan Indonesia 47

Kasunanan Surakarta. Sekolah Dasar ditempu- kolonialisme. Pidato Soekarno ini amat hnya di sekolah Ongko Loro atau Tweede In- mempengaruhi jiwanya sampai akhirnya landsche School (TIS). Lulus dari TIS, atas ke- dengan tekad bulat dilepaskannya status se- hendak ayahnya ia melanjutkan ke sekolah bagai guru negeri dan ia memilih bergabung guru perempuan atau Meisjes Normaal School dengan Partindo cabang Bandung. Keputusan (MNS) yang mempunyai masa studi selama 4 besar yang sangat ditentang oleh keluarganya. tahun. Ia merasa cocok juga menjadi guru ka- S.K. Trimurti memilih untuk bergabung rena itu diturutilah kehendak ayahnya dengan Partindo cabang Bandung karena ia (Chudori, 1993:204). Lulus MNS dengan nilai ingin berguru langsung kepada Soekarno. memuaskan, S.K. Trimurti bisa langsung “Saya sendiri masuk kepada partai politik itu mengajar di Sekolah Latihan. Namun karena pada tahun 1933. Waktu itu saya berada di tidak betah dengan lingkungan di Sekolah Lati- Bandung. Saya berguru pada Bung Karno, han ia memutuskan untuk keluar dan berpindah belajar politik pada beliau.” (Trimurti, mengajar ke sekolah Ongko Loro di Alun-Alun 1986:116). Partindo cenderung lebih berani Kidul kota Solo. Di sekolah ini pun S.K. Tri- dan terbuka dalam menerima anggota baru murti belum dapat menemukan ketenangan se- serta mengadakan rapat-rapat umum. Selain itu hingga ia lagi-lagi berpindah ke Meisjesschool juga non kooperatif. Inilah yang di Banyumas. Banyumas inilah yang menjadi mempengaruhi model perjuangan S.K. Tri- pintu gerbang pertama bagi S.K. Trimurti murti yang cenderung terbuka, berani mengenal dunia organisasi. mengambil resiko dan menolak kerjasama Pada saat itu seorang perempuan diang- dengan Belanda. gap tabu jika mengikuti aktivitas politik mau- Di Bandung ia tinggal bersama dengan pun organisasi yang kebanyakan dilakukan kader-kader Partindo perempuan lainnya sep- oleh laki-laki. Setelah S.K.Trimurti dewasa, erti Suprapti, Sukaptinah, Aminah Amatanis barulah ia menyadari bahwa ia tidak setuju dan Nyonya Maskun. Di Partindo inilah ia mu- dengan model aturan seperti itu dan ia menolak lai merangkak belajar tentang politik dan per- semua tata aturan dalam keluarganya. Baginya juangan. Sambil berpolitik S.K. Trimurti juga seorang perempuan mempunyai hak yang bekerja sebagai guru untuk menyambung sama dengan laki-laki untuk memajukan diri hidup yaitu di sekolah swasta pimpinan Sanusi baik dalam hal akademis maupun sosial. Ka- Pane bernama Perguruan Rakyat. Bersamaan rena itu sembari mengajar ia aktif menjadi ang- dengan itu keluar peraturan mengenai gota Rukun Wanita juga kerap mengikuti vergader-verbod yang berisi larangan untuk berbagai rapat-rapat yang diadakan oleh BU mengadakan rapat-rapat. Larangan ini tidak (Budi Utomo) cabang Banyumas (Chodori, dihiraukannya, ia tetap menjadi pembicara di 1993:205). suatu rapat umum yang diadakan oleh wanita. Agustus dan September 1932, Soekarno Pidato yang disampaikan oleh S.K. Trimurti mengadakan perjalanan ke Jawa Tengah dan cukup keras, bersemangat dan menyinggung Jawa Timur guna membuka rapat-rapat umum pemerintah karena ia berbicara tentang anti Partindo. Salah satu kota di Jawa Tengah yang penjajahan. S.K. Trimurti ditangkap kemudian akan dikunjungi oleh Soekarno adalah Pur- diinterogasi walau tidak sampai di penjara. wokerto. Sebagai perempuan muda yang haus Setelah peristiwa itu nama S.K. Trimurti ter- akan nilai-nilai dan semangat perjuangan, ia catat sebagai salah satu anggota partai yang ikuti rapat umum itu. Inilah untuk pertama ka- mulai diincar keberadaannya oleh polisi Bel- linya S.K. Trimurti melihat dan mendengar anda. secara langsung pidato Soekarno. Pesan utama Tanggal 1 Agustus 1933 Soekarno dita- pidato Soekarno yang ditangkapnya adalah han oleh pemerintah Belanda karena aktivitas bahwa bangsa Indonesia harus mulai bergegas politiknya. Soekarno dianggap menghasut untuk menerapkan anti imperialisme dan anti rakyat untuk membenci pemerintah melalui

48 SEJARAH DAN BUDAYA, Tahun Kesepuluh, Nomor 1, Juni 2016 rapat-rapat umum yang sering diadakan Part- kai (Chodori, 1993: 223-224). Begitu me- indo, juga tulisan-tulisannya di Fikiran Rakyat, masuki persiapan kemerdekaan S.K. Trimurti dan pamflet-pamflet keluaran Partindo. Ma- adalah saksi diadakannya rapat-rapat BPUPKI, suknya Soekarno ke penjara, sediki-sedikit desakan kaum muda kepada Soekarno untuk mempengaruhi perjuangan Partindo. Ruh Part- segera memproklamasikan kemerdekaan, sam- indo seperti hilang, semangat pun semakin pai hadir dalam upacara kemerdekaan 17 lemah. Kondisi ini membuat S.K.Trimurti Agustus 1945. terpaksa kembali ke Klaten dimana orang Tak cukup sampai disitu karena S.K. tuanya saat itu berada. Trimurti juga ikur serta menyebarkan berita ke- Klaten yang senyap bukan kota yang te- merdekaan ke daerah-daerah. Ia juga menjadi pat untuk S.K. Trimurti. Ia kemudian pergi ke anggota KNIP untuk membantu pekerjaan dan di kota inilah pada tahun 1935 presiden sebelum dibentuknya DPR MPR. ia mendirikan Pengurus Besar Persatuan Mar- Suasana peralihan kekuasaan dari Jepang ke haeni Indonesia (PMI) bersama Sri Panggihan. Indonesia tidak mulus, banyak mendapat ten- Ketuanya adalah Sri Panggihan dan wakilnya tangan dari prajurit Jepang. S.K. Trimurti men- adalah S.K. Trimurti. PMI beranggotakan ban- galami sendiri bagaimana dahsyatnya per- yak sekali mantan anggota organisasi Mardi tempuran antara prajurit Jepang dan rakyat In- Wanita –organisasi di bawah Partindo. Tujuan donesia di . Bahkan antar rakyat In- utama pendirian PMI selain memberikan pen- donesia sendiri pada peristiwa tiga daerah di didikan politik bagi para perempuan Indonesia Brebes, Tegal, dan Pemalang. juga untuk memperjuangkan kemerdekaan. Pasca kemerdekaan, S.K. Trimurti Keikutsertaan S.K.Trimuti di PMI dan memilih untuk menjadi anggota Partai Buruh keberaniannya untuk menyebarkan semangat Indonesia, bahkan kemudian menjadi ketuanya perjuangan anti kolonialisme melalui pamflet- (Trimurti, 1986:119). Selain PBI, ia juga aktif pamflet gelap membuatnya harus rela dipen- di BBW (Barisan Buruh Wanita) sekaligus ia jara. Keluar dari penjara S.K. Trimurti tidak ka- adalah ketuanya. BBW aktif memberikan kur- pok dengan politik dan bergabung menjadi sus-kursus politik kepada kaum perempuan. anggota Gerindo. Tokoh-tokoh Gerindo dian- Totalitasnya di bidang perburuhan membu- taranya Sartono, Amir Sjarifoeddin, Moham- atnya diangkat menjadi Menteri Perburuhan mad Yamin, dan A.K. Gani (Suhartono, pada era kabinet Amir Sjarifoeddin. 2001:91). Seringnya diskusi-diskusi politik Saat menjadi Menteri Perburuhan, mempertemukan S.K. Trimurti dengan laki- S.K.Trimurti giat menjalankan tugasnya. Pres- laki yang kemudian menjadi suaminya yaitu tasi yang dicapai kemudian adalah lahirnya Mohammad Ibnu Sayuti atau kemudian biasa Undang-Undang Perburuhan yaitu Undang- dipanggil Sayuti Melik. Walaupun berbeda Undang Kecelakaan No. 33 tahun 1947. Selain partai politik –Sayuti Melik di Parindra- sama itu Kementerian Perburuhan pimpinan sekali tidak menghalangi keduanya untuk terus S.K.Trimurti juga berhasil menyusun Undang- maju ke jenjang pernikahan. Undang Kerja yang baru disahkan pada masa Menjelang Jepang datang, S.K. Trimurti Kabinet Hatta tahun 1948. Perhatiannya ter- diciduk dan ditawan oleh Belanda karena di- hadap pekerja perempuan sangat besar, se- anggap sebagai pihak yang membela Jepang. hingga Undang-Undang Perburuhan yang baru Namun setelah Jepang benar-benar datang, ia itu memuat beberapa pasal yang berkaitan justru ditangkap Jepang karena dituduh anti Je- dengan posisi perempuan. Diantaranya yang pang. Pada masa penjajahan Jepang semua or- berkaitan dengan jam kerja perempuan. Per- ganisasi dilarang, dengan terpaksa S.K. Tri- empuan dilarang dipekerjakan pada malam murti atas permintaan Soekarno membantu hari kecuali perawat dan bidan. Kebijakan ter- pekerjaan di Putera dan kemudian Jawa Hoko- sebut berhubungan dengan kondisi pada waktu Ipong Jazimah, S.K. Trimurti: Pejuang Perempuan Indonesia 49 itu yang masih rawan. Bahkan ia juga menge- Amerika Serikat. Karena cekal akhirnya ia ga- luarkan hak cuti haid bagi buruh perempuan gal berangkat. Kondisi itu tidak membuatnya (Chudori, 1993:229). takut apalagi berkecil hati, sebagaimana saat ia Pada perjalanannya, PBI bergabung berjuang di masa penjajahan Belanda dan Je- dengan FDR (Front Demokrasi Rakyat) se- pang, dihukum adalah bagian dari resiko per- bagai front yang menolak kebijakan pemerinta- juangannya. han masa Kabinet Hatta bersama partai-partai lain seperti Partai Sosialis, Partai Komunis In- BERJUANG DENGAN TULISAN donesia, dan Pemuda Sosialis Indonesia. Na- mun saat FDR hendak dilebur menjadi PKI Guru utama S.K. Trimurti dalam dunia atas inisiatif Muso, ia menolak. Inilah yang tulis-menulis tak lain tak bukan adalah Soe- membuatnya lepas dari buruan tentara seperti karno. Soekarno adalah sosok yang pertama teman-temannya lain yang menjadi anggota kali meminta S.K. Trimurti untuk menuangkan FDR/PKI, walaupun S.K. Trimurti juga sempat tulisannya di Fikiran Rakyat –majalah Part- ditangkap dan secara maraton diinterogasi. indo. Awalnya SK. Trimurti menolak karena ia Lepas dari jabatan menteri, S.K. Tri- merasa tidak cukup percaya diri dengan hasil murti menjadi anggota Dewan Nasional tulisannya karena yang biasanya menulis di kemudian juga menjadi Dewan Perancang Na- Fikiran Rakyat adalah tokoh-tokoh besar Part- sional (Depernas) yang diketuai oleh Moham- indo. Namun Soekarno adalah seorang guru mad Yamin. Tahun 1959 presiden membentuk yang baik sehingga selalu meyakinkan pada MPRS, SK.Trimurti ikut terpilih sebagai ang- S.K. Trimurti bahwa ia pasti bisa. Akhirnya gota di MPRS. S.K. Trimurti memaksakan dirinya untuk Memasuki masa Orde Baru tidak lantas menulis dan dimuatlah tulisannya yang per- membuat S.K. Trimurti pensiun dari dunia tama kali di media massa yaitu di Fikiran perpolitikan. Ia menjadi salah satu penandatan- Rakyat. gan naskah Petisi 50 atau biasa disebut juga Saat di Klaten untuk mengisi waktu dan “Pernyataan keprihatinan”. Petisi 50 berisi ten- agar semangat juangnya tidak padam, S.K.Tri- tang kritikan terhadap pidato Presiden Soeharto murti menulis untuk surat kabar Berdjoeang pada tanggal 27 Maret 1980 di depan rapat pimpinan Doel Arnowo. Pada tahun 1935 ia pimpinan ABRI yang diadakan di Pekan Baru. dan teman-temannya di Solo mendirikan maja- Selain itu Petisi 50 juga mengkritik pidato lah Bedug yang bertujuan untuk komunikasi Presiden Soeharto pada HUT Kopassandhaa di mengenai perjuangan rakyat dan untuk Cijantung pada 6 April 1980. Pidato tersebut menggugah hati rakyat supaya sadar dengan dinilai dapat menyebabkan pertentangan di an- nasibnya sebagai bangsa terjajah. Bedug tara masyarakat karena adanya sinyal meng- menggunakan bahasa Jawa dengan harapan ganti makna Pancasila yang sesungguhnya. agar banyak dibaca oleh kalangan rakyat ban- Disebut Petisi 50 karena ditanda-tangani oleh yak. Namun majalah ini hanya bertahan satu 50 orang tokoh masyarakat, mantan pejabat, kali penerbitan, kemudian berganti nama men- dan mantan petinggi militer. jadi Terompet. Majalah Terompet Keikutsertaan S.K. Trimurti menan- menggunakan bahasa Indonesia, namun juga datangani Petisi 50 bukan tanpa masalah ka- tidak bertahan lama. rena pemerintah Orde Baru kemudian mem- Dunia menulis S.K. Trimurti dilanjut- berikan hukuman berupa pembatasan hak-hak kan saat ia mendapat tugas untuk mengelola sipil, isolasi, sampai pencekalan keluar negeri. majalah Suara Marhaeni milik PMI. Setelah S.K. Trimurti merasakan sendiri bagaimana ia keluar dari penjara bulu semarang, S.K.Tri- dicekal ketika hendak mengunjungi anaknya murti juga membantu mengisi tulisan di maja- yang saat itu sedang menempuh studi di lah Suluh Kita dan kadang-kadang membantu menyumbang tulisan di Sinar Selatan. Setelah

50 SEJARAH DAN BUDAYA, Tahun Kesepuluh, Nomor 1, Juni 2016 menikah dengan Sayuti Melik, S.K. Trimurti Perkawinan terdiri atas tiga kelompok. Ke- bahkan mendirikan majalah sendiri yang ber- lompok pertama dipimpin oleh Maria Ulfah nama Pesat. Sayangnya majalah ini terpaksa yang mengurusi tentang masalah sosial. Ke- ditutup ketika Jepang datang karena Jepang lompok kedua dipimpin S.K.Trimurti dengan melarang semua surat kabar kecuali yang tugas masalah perburuhan. Kelompok ketiga dikelola oleh Jepang sendiri. dipimpin J. Sulianti yang berurusan dengan Setelah merdeka, S.K. Trimurti tak penelitian tentang kesehatan masyarakat. meninggalkan dunia tulis-menulis. Melalui Api Saat masih menjabat Menteri Per- Kartini dan Harian Rakyat S.K.Trimurti kerap buruhan, perhatiannya terhadap perempuan memperjuangkan nasib perempuan agar sejajar memang sangat besar. Pada peringatan hari ibu dengan laki-laki. Ia juga kerap mengkritik ke- tahun 1947 di alon-alon Yogyakarta, bersama biasaan di masyarakat yang menganggap per- dengan Presiden Soekarno, ibu negara empuan sebagai pelengkap atau hanya embel- , tokoh pergerakan perempuan Sri embel laki-laki semata. Tahun 1975 S.K. Tri- Mangunsarkoro dan tokoh perempuan lainnya, murti bersama dengan teman-temannya mendi- S.K. Trimurti ambi bagian. Bagi S.K.Trimurti rikan majalah bertemakan filsafat dan mental perempuan adalah bagian dari kemerdekaan spiritual bernama Mawas Diri. bangsa Indonesia sehingga setiap perempuan Iklim yang berbeda membuat S.K.Tri- wajib untuk mengisi kemerdekaan dan murti banting stir mengenai tema penulisan di menggunakan kesempatan sebaik-baiknya majalahnya. Ia tak melulu menulis masalah (Kedaulatan Rakyat, 22 Desember 1947). politik, namun juga menulis tentang sosial Puncak dari keikutsertaan S.K.Trimurti ekonomi, wanita, dan perburuhan di Kedau- dalam organisasi perempuan adalah saat latan Rakyat, Majalah Gema Angkatan 45, dirinya bersama dengan beberapa teman seper- Majalah Suara Perwari, Majalah Pradjoerit, juangan mendirikan organisasi wanita yang di- Harian Nasional, dan Majalah Revolusioner. Ia namakan Gerwis (Gerakan Wanita Indonesia beranggapan bahwa majalah politik tak lagi Sedar) (Chudori, 1993:230). Gerwis merupa- sesuai karena keadaan negara tidak lagi dijajah kan fusi dari berbagai organisasi perempuan walaupun negara demokratis seperti yang ia yaitu Gerakan Wanita Rakyat Indonesia Ke- dan teman-teman seperjuangannya impikan diri, Persatuan Wanita Sedar Surabaya, Rukun belum sepenuhnya terwujud. Puteri Indonesia Semarang, Persatuan Wanita Sedar Bandung, Persatuan Wanita Murba Ma- ORGANISASI PEREMPUAN dura (Soebagijo, 1982:195). Perjalanan Gerwis semakin mantap Rukun Wanita adalah organisasi per- dengan pelaksanaan kongres pada tanggal 3-6 empuan pertama yang diikuti oleh S.K.Tri- Juni 1950. Kongres berhasil memilih pengurus murti. Walaupun aktif di dunia politik, ia juga besar Gerwis dengan ketua terpilih yaitu Tris tak melewatkan aktif di organisasi wanita sep- Metty dari Semarang, ketua II Umi Sarjono erti KOWANI (Kongres Wanita Indonesia). Ia dari Surabaya, sementara SK.Trimurti sebagai pernah menjadi ketua kelompok II dalam Ba- wakil dari Yogyakarta menjabat sebagai ketua dan Pemeriksa Penggantian Undang-Undang III. Perjalanan waktu kemudian ternyata mem- dan Undang-Undang Perkawinan yang ditetap- buat Tris Metty sebagai ketua I Gerwis digeser kan oleh kongres KOWANI di Solo pada tang- dan digantikan oleh SK.Trimurti. Oleh be- gal 26-28 Agustus 1948 (de Stuers, 2008:178). berapa anggota Tris Metty dianggap terlalu S.K.Trimurti bertugas untuk menangani masa- avonturir bahkan ada yang menganggap di- lah yang berkenaan dengan pekerja per- gesernya Tris Metty karena dia adalah seorang empuan. Di dalam badan itu SK.Trimurti tidak lesbian dan ia sangat terus terang dengan lesbi- sendiri karena Badan Pemeriksa Penggantian anisme dirinya (Wieringa, 2010:217-218). Undang-Undang dan Undang-Undang Ipong Jazimah, S.K. Trimurti: Pejuang Perempuan Indonesia 51

Saat nama organisasi masih Gerwis, yang ditulis suaminya dan tentang pendirian mereka konsisten untuk tidak berpihak pada BPS. S.K.Trimurti diminta memilih akankah ia kepentingan salah satu agama, komunis, dan mengikuti langkah organisasi atau mengikuti organisasi politik sehingga tidak memiliki kai- langkah suami. Dapat dipahami bahwa tan dengan partai politik mana pun. Namun se- Gerwani dekat dengan PKI sehingga tulisan jalan dengan perubahan nama Gerwis yang Sayuti Melik bagi Gerwani juga tidak me- berubah menjadi Gerwani ternyata cenderung nyenangkan. Akhirnya S.K. Trimurti memilih pada salah satu partai politik pada pemilu 1955 untuk berada di pihak suaminya. “Saya tidak yaitu PKI. dapat berdiri di atas dua perahu. Dengan ini Pada masa menjelang tahun 1965, suami saya menyatakan bahwa saya berdiri di S.K. Trimurti yaitu Sayuti Melik membuat samping suami saya!” (Soebagijo, 1982:214). heboh dengan tulisannya di sebuah serial ber- Setelah peristiwa itu berlalu, tahun 1966 nama Suluh Indonesia. Tulisan Sayuti S.K.Trimurti didaulat menjadi Ketua V bidang mengupas tentang Marhaenisme yang meni- Ekubang (Ekonomi, Keuangan, dan Pem- tikberatkan pada paham Nasasos (Nasionalis, bangunan) di lembaga DHN (Dewan Harian Agama, dan Sosialis). Sayuti beranggapan Nasional) Angkatan 45 pada konggresnya di bahwa Marhaenisme yang dicetuskan oleh Surabaya. S.K.Trimurti aktif di lembaga ini Soekarno tidak dipengaruhi oleh Marxisme sampai menjelang tahun 1980-an. Saat duduk maupun Leninisme. Artikel tersebut sangat di DHN Angkatan 45 ia juga duduk di Lem- mengena bagi para anggota PKI yang sebe- baga Pembina Jiwa 45 –badan otonom di lumnya menyalahartikan ajaran Soekarno. bawah DHN- yang diketuai oleh Mohammad Kontan tulisan Sayuti itu membuat geger dan Hatta. Badan ini bertugas untuk menjaga jiwa bahkan melahirkan BPS (Badan Pendukung dan semangat perjuangan 1945. Sukarnoisme) yang diketuai oleh Adam Malik. Pada masa pembersihan MPR dari un- S.K.Trimurti sebagai istri dari Sayuti sur-unsur PKI, dibentuklah MPRS yang ber- Melik sang penulis artikel yang membuat laku sampai pemilu diadakan. S.K.Trimurti di- heboh itu, tentu saja juga terkena getahnya. percaya untuk duduk di MPRS, hal itu seperti Selain rumah mereka sering didatangi oleh yang terjadi ketika masa pemerintahan Soe- orang-orang PKI yang kebetulan kantor karno saat dirinya juga diminta duduk di pusatnya dekat rumah mereka, ia juga di- MPRS setelah Soekarno mengeluarkan dekrit panggil oleh pengurus Gerwani untuk datang presiden 1959. Setelah itu S.K.Trimurti banyak ke kantor pusat. Sebenarnya sebelum peristiwa menyibukkan diri pada YTKI (Yayasan ini terjadi S.K.Trimurti sudah tak begitu aktif Tenaga Kerja Indonesia) sebagai Dewan Pim- di Gerwani. Sejak Gerwis berubah nama men- pinan. Kegiatan YTKI lebih banyak pada kur- jadi Gerwani dan terlalu dekat dengan PKI, sus, pendidikan, lokakarya dan seminar tentang S.K. Trimurti merasa sudah lagi tak sehaluan. tenaga kerja Indonesia. Menurut S.K. Trimurti beberapa keputusan Perjuangan S.K.Trimurti untuk Indone- penting Gerwani seolah-olah dibawah sia merdeka mengilhami AJI (Aliansi Jurnalis pengaruh PKI. Bahkan saat pemilihan ketua Independen) mengabadikan nama SK.Trimurti Gerwani, PKI menghalangi kepemimpinan sebagai anugerah atau penghargaan dengan S.K.Trimurti (Weiringa, 2010:225). Menurut nama S.K. Trimurti Award. Anugerah ini ber- Umi Sarjono “Trimurti sangat kecewa dengan tujuan untuk melestarikan semangat dan prin- dominasi PKI. Tokoh wanita yang mereka ke- sip perjuangan S.K. Trimurti baik kepada ak- hendaki dikirim dari atas, mereka itu umumnya tivis perempuan atau jurnalis perempuan. orang baru di organisasi” (Weiringa, Nama S.K. Trimurti dipilih sebagai ikon ka- 2010:224). rena kesamaan gagasan dan semangatnya Di kantor pusat Gerwani S.K. Trimurti dengan visi AJI. S.K.Trimurti adalah salah satu ditanya oleh teman-temannya tentang artikel tokoh kemerdekaan yang dipandang gigih

52 SEJARAH DAN BUDAYA, Tahun Kesepuluh, Nomor 1, Juni 2016 memperjuangkan kebebasan pers, kebebasan S.K. Trimurti adalah saksi hidup per- berekspresi dan hak kaum tertindas terutama juangan bangsa Indonesia saat dijajah Belanda perempuan. Baik melalui karya-karya jurnalis- dan Jepang. Merasakan sendiri bagaimana tik maupun lewat pengabdian sebagai aktivis khidmatnya upacara proklamasi kemerdekaan perempuan dan politik. Indonesia 17 Agustus 1945 dan ikut serta me- Akhirnya, S.K.Trimurti sang wartawati nyebarkan berita kemerdekaan sampai ke yang begitu dekat dengan penjara baik sejak pelosok negeri Indonesia. S.K. Trimurti juga masa pemerintahan Belanda sampai larut dalam suasana langsung peristiwa per- pemerintahan Jepang, menyudahi goresan tempuran di Semarang, heroiknya peristiwa penanya di dunia pada 20 Mei 2008. Per- tiga daerah di Karesidenan Pekalongan, dan empuan pejuang dari Sawahan ini meninggal dahsyatnya Peristiwa Madiun 1948. dunia pada pukul 18.30 WIB di Rumah Sakit Akhirnya kita bisa melihat bahwa se- Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot jarah tak lagi melulu milik laki-laki. Ada kese- Subroto, Jakarta Pusat (Kedaulatan Rakyat, 21 imbangan antara laki-laki dan perempuan da- Mei 2008). Surastri Karma Trimurti mening- lam perjalanan sejarah, bahwa laki-laki dan galkan bangsa yang telah diperjuangkannya perempuan secara bersamaan hadir dalam se- pada usia 96 tahun. Tepat saat bangsa Indone- tiap lini sejarah di Indonesia. sia merayakan 100 tahun hari kebangkitan na- sional. Meninggalnya S.K.Trimurti bersamaan DAFTAR PUSTAKA dengan meninggalnya Ali Sadikin yang meninggal di Singapura sekitar pukul 17.30 De Stuers, Cora Vreede. 2008. Sejarah Per- WIB pada usia 82 tahun (Kedaulatan Rakyat, empuan Indonesia: Gerakan dan 21 Mei 2008). Pencapaian. Jakarta: Komunitas Sebelum meninggal SK.Trimurti Bambu. menerima beberapa penghargaan dari Ratih, I G.A.A. 2009. Jejak-Jejak Perb- pemerintah Indonesia yaitu Satya Lencana incangan Perempuan dalam Se- Peringatan Perjuangan Kemerdekaan (1961), jarah dalam Jurnal Perempuan Bintang Mahaputra Tingkat V (1961), Satya 63 Lencana Perintis Pergerakan Kemerdekaan Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah. Yog- (1965), Anugrah Adam Malik Bidang Sastra yakarta: Tiara Wacana. (1989) dan Tetua Wartawan dari PWI Pusat da- Chudori, L.S.. 1993. SK. Trimurti dari Politik lam rangka hari pers nasional (1999). ke Kebatinan dalam Memoir Senarai Kiprah Sejarah, Di- KESIMPULAN angkat dari Majalah Tempo. Ja- karta: Pustaka Utama Grafiti. Melihat perjalanan hidup S.K. Trimurti sampai meninggalnya dapat disimpulkan Trimurti, S.K. Si Pria dalam Wild, bahwa pembentuk karakter S.K. Trimurti ada- Colin dan Carey, Peter (penyunt- lah lingkungan di sekitarnya yang menurutnya ing). 1986. Gelora Api Revolusi: sangat tidak adil. Selain itu juga karena per- Sebuah Antologi Sejarah. Ja- gaulannya di dunia organisasi. Soekarno ada- karta: Gramedia. lah salah satu tokoh yang berpengaruh dalam Soebagijo I.N. 1982. SK. Trimurti Wanita hidup S.K. Trimurti untuk membentuk jiwa Pengabdi Bangsa. Jakarta: kepribadiannya yang kuat dan anti penjajah. Gunung Agung. S.K. Trimurti terjun ke dunia pers juga karena Suhartono. 2001. Sejarah Pergerakan Na- permintaan Soekarno di majalah Fikiran sional: dari Budi Utomo sampai Rakyat yang saat itu menjadi corong bagi Part- Proklamasi 1908-1945. Yogya- indo. karta: Pustaka Pelajar. Ipong Jazimah, S.K. Trimurti: Pejuang Perempuan Indonesia 53

Wieringa, S.E. 2010. Penghancuran Gerakan Perempuan: Politik Seksual di ndonesia Pasca Kejatuhan PKI. Yogyakarta: Galang Press. “Wanita Pendorong Masyarakat”, Kedaulatan Rakyat, 22 Desember 1947 “Duka Seabad Kebangkitan Nasional: Ali Sadikin dan SK.Trimurti Wafat”, Kedaulatan Rakyat 21 Mei 2008