2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA

2.1. Studi Literatur 2.1.1. Promosi tiga sarana promosi massa yang utama adalah periklanan, promosi penjualan, dan publisitas. Ketiganya merupakan sarana pemasaran massal sebagai kebalikan dari penjualan perorangan, dengan pembeli tertentu menjadi sasarannya (Kotler 251) Sebuah perusahaan harus mengadakan komunikasi dengan para konsumennya. dapat berkomunikasi dengan efektif, perusahaan menggaji biro iklan untuk menyusun kampanye iklan yang efektif; ahli promosi penjualan untuk merancang program intensif penjualan; dan ahli hubungan masyarakat (humas) untuk mengembangkan citra perusahaan.

2.1.1.1. Ramuan komunikasi pemasaran Ramuan komunikasi pemasaran (juga dikenal dengan ramuan promosi) terdiri atas empat sarana yang penting: • Periklanan Penggunaan media yang dibayar oleh seorang penjual untuk mengkomunikasikan informasi yang persuasif mengenai produk, jasa, atau organisasinya. Periklanan merupakan sarana promosi yang sangat potensial. Manfaat dari periklanan adalah memberi informasi pada konsumen dan menambah produksi sehingga keuntungan produk meningkat. Berbagai pendekatan yang digunakan dalam periklanan antara lain: a. Hard Sell Pendekatan yang rasional, berdasarkan logika dan mempengaruhi pikiran. b. Soft Sell Pendekatan yang menyentuh hati nurani dan berdasarkan perasaan.

11

Universitas Kristen Petra

c. Drama Pemain berbicara satu sama lain, bukan kepada pemirsa atau pendengar. d. Demonstration Mendemonstrasikan bagaimana menggunakan produk atau apa yang dapat dilakukan oleh suatu produk dan kelebihan suatu produk menjadi pusat perhatian. e. Comparison Membandingkan dua atau lebih produk dimana biasanya produk yang diiklankan diunggulkan, baik secara langsung dan tidak langsung. f. Humor Diharapkan pemirsa atau pendengar akan mentransfer perasaan seseorang (setelah dihibur) kepada produk yang diiklankan. g. Problem Solution Dimulai dengan sebuah masalah, kemudian produknya diperlihatkan sebagai jawaban/solusi dari masalah tersebut. h. Spoke Person Seseorang (artis, ahli atau bahkan orang biasa) berbicara atas nama suatu produk. i. Testimonial Variasi dari spoke person. Perbedaanya adalah pada testimonial berbicara mengenai pengalaman mereka terhadap suatu produk. j. Straightforward Penyampaian pesan tanpa bujukan, emosi atau efek khusus, langsung ke sasaran. k. Teaser Bersifat menggoda, tidak mengidentifikasi produk, tidak memberikan informasi yang cukup dan cenderung ke soft sell.

12

Universitas Kristen Petra

Tujuan periklanan untuk mengubah atau mempengaruhi sikap- sikap khalayak dalam hal ini sikap konsumen. Elemen-elemen iklan antara lain adalah sebagai berikut (PR. Smith 56): a. Paid Form of Communication b. Sponsor c. Cenderung mempengaruhi (influence-persuasif) d. Non personal-non individu e. Ada audience-khalayak sasaran f. Media adalah sesuatu yang dapat dilalui oleh pesan, yang dibagi menjadi: a. ATL (Above The Line) merupakan media yang berhak mengatur pengakuan dan pembayaran komisi kepada biro-biro iklan (Jefkins 86). Sifat ATL merupakan media ‘tak langsung’ yang mengenai audience, karena sifatnya yang terbatas pada penerimaan audience. Media ATL terbagi dua macam: ƒ Indoor media, adalah media-media yang ada di dalam ruangan yang memiliki fungsi utama sebagai informasi dan hiburan, seperti televisi dan radio. ƒ Outdoor media, adalah jenis media yang dipasang atau diletakkan di luar ruangan, seperti baliho-papan reklame, billboard, dll. b. BTL (Below The Line) merupakan media yang tidak memberikan pengakuan dan pembayaran komisi kepada biro- biro iklan (Jefkins 86). Sifat BTL merupakan media yang ‘langsung’ mengena pada audience karena sifatnya yang memudahkan audience langsung mencerap satu produk/pesan saja. Yang termasuk BTL antara lain: ƒ Media cetak, lembaran statis yang mengutamakan pesan visual. Terdiri dari sejumlah kata, gambar, ilustrasi, foto

13

Universitas Kristen Petra

dalam tata warna dan halaman putih seperti surat kabar dan majalah. ƒ POP (Point of Purchase), yang digunakan dalam bentuk: Wire stands, Dumper/Dumb Bin, Dispenser Pack/Display Outer, Display stands, Trade Figures, Small posters, Models. ƒ Pameran ƒ Direct mail ƒ Merchandising schemes ƒ Kalender ƒ Dll (dalam bentuk hadiah atau souvenir). c. Online, melalui internet, web-design,e-commerse. • Promosi penjualan Terdiri dari berbagai sarana intensif jangka pendek; kupon, premi, perlombaan, elawens pembelian yang dirancang untuk merangsang pasar konsumen, perdagangan, dan armada penjual perusahaan itu sendiri. Promosi penjualan memerlukan penetapan sasaran promosi penjualan, pemilihan sarana, pengembangan, pengujian pendahuluan, dan implementasi program promosi penjualan, dan penilaian hasil-hasilnya. • Publisitas Penggunaan paling kecil dari sarana promosi utama, sekalipun publisitas sangat berpotensi untuk membangun kesadaran dan preferensi pasar. Publisitas meliputi penetapan sasaran publisitas, pemilihan pesan dan sarana publisitas, implementasi rencana publisitas, dan evaluasi hasil-hasil publisitas. • Penjualan perorangan Penyajian lisan dalam percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli dengan maksud menciptakan terjadinya penjualan (Kotler 179-252).

14

Universitas Kristen Petra

2.1.1.2. Sasaran periklanan Menurut Kotler, beberapa sasaran periklanan: • Periklanan informatif (memberitahukan): ƒ Menceritakan produk baru ƒ Menyarankan penggunaan baru ƒ Memberitahukan perubahan harga ƒ Menerangkan cara kerja produk ƒ Menguraikan jasa yang tersedia ƒ Membetulkan kesan yang salah ƒ Mengurangi rasa takut konsumen ƒ Membangun citra perusahaan • Periklanan Persuasif (meyakinkan): ƒ Membangun preferensi merk ƒ Mendorong pergeseran ke produk anda ƒ Mengubah persepsi pelanggan atas ciri-ciri produk ƒ Meyakinkan pelanggan agar membeli sekarang ƒ Meyakinkan pelanggan agar bisa dikunjungi • Periklanan Pengingatan (mengingatkan): ƒ Mengingatkan pelanggan bahwa mungkin produk tersebut dibutuhkan dalam waktu dekat ƒ Mengingatkan mereka di mana membelinya ƒ Menjaga agar mereka tetap ingat selama masa sepi-sepi ƒ Membina kesadaran tinggi (Kotler 216). 2.1.1.3. Media Iklan Iklan televisi sepertinya sudah tidak efektif lagi, pemasar harus memikirkan cara lain untuk menarik perhatian consumer: • Sponsorship Perusahaan memasang nama di stadion, seragam tim, dan atlet perorangan untuk memperluas keterpaparan perusahaan.

15

Universitas Kristen Petra

• Penyebutan nama perusahaan dalam talk show • Penempatan produk • Promosi jalanan • Pengakuan selebritas • Iklan Badan (Kotler 116-7)

2.1.2 Pemasaran Menurut Kotler, pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran (Kotler 5). Pemasaran adalah ilmu dan seni menjelajah, menciptakan, dan menyampaikan nilai-nilai untuk memuaskan kebutuhan pasar sasaran (target market) demi laba. (Kotler 2). Konsep-konsep utama yang digunakan dalam pemasaran adalah segmentasi, targeting, postitioning, kebutuhan, keinginan, permintaan, penawaran, brand, nilai dan kepuasan, pertukaran , transaksi, hubungan dan jejaring, jalur pemanasan, rantai distribusi (supply chain), persaingan, lingkungan pemasaran, serta program pemasaran. (Kotler 2-3)

2.1.2.1. Konsep pemasaran Menurut Kotler, konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional adalah terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasasr sasaran (target market) dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efisien dari yang dilakukan para pesaing. (Kotler 22).

2.1.2.2. Proses dan prinsi pemasaran Proses-proses utama dalam pemasaran adalah: • Mengidentifikasi peluang • Mengembangkan produk baru • Menarik customer • Mempertahankan customer dan membangun loyalitas • Memenuhi pesanan (Kotler 3)

16

Universitas Kristen Petra

Prinsip pemasaran: • Hargai sentralitas customer, kompetitor, dan distributor dalam perencanaan strategi pemasaran. • Lakukan segmentasi pada setiap dasar dan kejarlah segmen yang paling menjanjikan, sesuai dengan sasaran dan kemampuan perusahaan. • Untuk setiap segmen pasar sasaran, selidiki berbagai kebutuhan, persepsi, preferensi, dan proses pembelian dari customer. • Raihlah kemenangan dengan cara mendefinisi, mencipta, dan menyampaikan sebuah janji nilai yang unggul pada pasar sasaran. (Kotler 4-5). Tujuan pemasaran untuk menjual apapun produk perusahaan pada siapapun, untuk menciptakan produk yang memenuhi kebutuhan yang sudah jelas dari pasar sasaran yang sudah jelas pula, untuk meningkatkan standar kehidupan dan kualitas hidup di dunia ini. (Kotler 13).

2.1.2.3. Marketing Mix Marketing Mix adalah perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang perusahaan gabungkan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkannya dalam pasar sasaran.(Kotler 16) Marketing Mix terdiri dari segala sesuatu hal yang dapat perusahaan lakukan untuk mempengaruhi permintaan akan produknya. Kemungkinan- kemungkinan yang banyak itu dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok variabel yang dikenal dengan “4P” yaitu product, price, place dan promotion. a. Produk (product) Merupakan kombinasi “barang dan jasa” yang perusahaan tawarkan pada pasar sasaran. b. Harga (price) Merupakan jumlah uang yang harus konsumen bayarkan untuk mendapatkan produk tersebut. c. Tempat (place)

17

Universitas Kristen Petra

Menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjadikan produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran. d. Promosi (promotion) Merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan konsumen sasaran (target consumer) agar membelinya. (Kotler 63-5).

2.1.2.4. Riset Pemasaran Menurut Kotler, riset pemasaran adalah suatu perancangan, pengumpulan, dan pelaporan data secara sistematis dan menemukan data yang relevan dengan suatu situasi pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan. Proses riset pemasaran: • Menetapkan masalah dan tujuan riset • Mengembangkan rencana riset • Mengimplementasi rencana riset • Menginterpretasi dan melaporkan hasil riset (Kotler 140-2). Menurut Kotler, wawancara pribadi mengenal dua bentuk yaitu wawancara perorangan dan wawancara kelompok. Wawancara perorangan adalah wawancara dengan cara mendatangi orang-orang baik di rumah mereka ataupun di kantor, atau berbicara dengan mereka di jalan. Pewawancara harus mendapatkan kerja sama mereka, dan waktu yang dibutuhkan untuk ini dapat berkisar dari beberapa menit sampai beberapa jam. Wawancara pribadi sangat luwes dan dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi yang besar jumlahnya, kekurangan utama wawancara pribadi adalah yang menyangkut masalah biaya serta masalah pengambilan sampel. Kuesioner adalah sarana yang paling banyak digunakan di dalam pengumpulan data primer. Singkatnya, suatu kuesioner terdiri dari seperangkat pertanyaan yang disampaikan kepada seorang responden untuk ia jawab. (Kotler 154-7).

18

Universitas Kristen Petra

Menurut Kotler, bentuk pertanyaan dapat mempengaruhi jawaban. Peneliti pemasaran membedakan antara pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka. a. Pertanyaan tertutup (Closed-end-question) Berisi semua jawaban yang mungkin, dan responden hanya membuat pilihan jawaban di antara jawaban yang telah disediakan. b. Pertanyaan terbuka (Open-end-question) Memungkinkan responden untuk memberikan jawaban menurut kehendak atau kata-katanya sendiri (Kotler 158-60).

2.1.2.5. Segmentasi Pasar Variabel-variabel utama dalam segmentasi pasar adalah: • Segmentasi Geografis menghendaki pembagian pasar kedalam unit-unit geografis seperti bangsa, negara bagian, wilayah propinsi, kabupaten atau tetangga. • Segmentasi Demografis terdiri dari pembagian pasar kedalam kelompok atas dasar variabel kependudukan seperti usia, jenis kelamin, banyaknya anggota keluarga, daur hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, dan nasionalitas. • Segmentasi Psikografis, pembeli dibagi ke dalam berbagai kelompok dasar kelas sosial mereka, gaya hidup dan atau karakteristik kepribadian mereka. • Segmentasi Menurut Tingkah Laku, pembeli digolongkan kelompok atas dasar pengetahuan, sikap, pemakaian, atau tanggapan mereka terhadap suatu produk. Syarat-syarat agar segmentasi dapat berdaya guna: • Dapat diukur (measureability) • Dapat terjangkau (accessibility) • Besarnya (Substantialitas) • Dapat dilaksanakan (Actionability) (Kotler 386-403)

19

Universitas Kristen Petra

2.1.3 Kemasan Definisi kemasan cukup beragam. “Packaging is kind of disguise. It’s kind of interference. It muddies our unmediated experience of what’s inside.”(Experimental Formats A040/041) kemasan sebagai topeng yang menutupi apa yang ada di dalamnya. Namun, ada juga yang mengatakan sebaliknya, bahwa kemasan merupakan cerminan dari isi di dalamnya. Melalui kemasan, seseorang terbantu dalam mendeskripsikan suatu produk, karakteristik, maupun kualitas produk. Kemasan sama pentingnya juga dengan kualitas produk. Kemasan yang baik menciptakan suatu dorongan membeli. Dari kemasannyalah sugesti seseorang dapat dibangun, sehingga kepercayaan konsumen akan produk meningkat. Berikut ini beberapa pendapat mengenai pengertian kemasan. a. Encyclopedia Food packaging is the enclosing of food that requires protection from tampering, whether by physical, chemicals, or biological needs. It also shows the product that is labeled to show any nutrition information on the food being consumed. (“Food Packaging”,Wikipedia, par 1) b. Basu Swastha Pembungkusan (packaging) dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan umum dalam perencanaan barang yang melibatkan penentuan desain dan pembuatan bungkus atau kemasan bagi suatu barang. (139) c. Widiatmoko (p 12) Definisi kemasan (packaging) juga mengacu pada suatu rangkaian proses produksi yang bertujuan untuk mengemas. Wadah sering juga disebut kemasan (package) dapat terdiri atas tiga tingkat bahan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan pengemasan produk. 1. Kemasan primer Merupakan kemasan yang berfungsi utama untuk melindungi produk dari pengaruh buruk cuaca atau proses alam yang dapat merusak produk. Sebuah produk mungkin hanya mempunyai kemasan primer dan kemasan pengiriman saja.

20

Universitas Kristen Petra

2. Kemasan sekunder Kemasan sekunder sering berperan sebagai pelengkap kemasan utama sebuah produk, fungsinya dapat sebagai pelindung produk yang kemasan primernya dianggap kurang bisa memenuhi fungsi kemasan sebagai pelindung. Kemasan ini tidak harus ada, meninjau dari pertimbangan nilai produk dengan nilai jualnya setelah dikemas. 3. Kemasan pengiriman Fungsi kemasan ini berperan dalam proses pendistribusian produk yang biasanya mempertimbangkan masalah waktu dan jarak. Klarifikasi kemasan ditinjau dari segi bahan yang digunakannya dibagi sebagai berikut: a. Kemasan fleksibel (Flexible packaging) Kemasan fleksibel adalah suatu bentuk kemasan yang bersifat fleksibel yang dibentuk dari aluminium foil, film plastik, selopan, film plastik berlapis logam aluminium (metalized film) dan kertas dibuat satu lapis atau lebih dengan atau tanpa bahan thermoplastic maupun bahan perekat lainnya sebagai pengikat ataupun pelapis konstruksi kemasan dapat berbentuk lembaran, kantong, sachet maupun bentuk lainnya. Kemasan fleksibel biasa digunakan pada makanan-makanan ringan, cirinya adalah bentuknya yang tidak kaku. Contohnya adalah kemasan , mie instan, kemasan pouch minyak goreng, dan lain-lain.

Gambar 2.1. Mounds Chocolate Packaging Gambar 2.2. Flexible Packaging Sumber: www.globalpackagegallery.com Sumber: www.ineospolyolefins.com

21

Universitas Kristen Petra

b. Kemasan rigid (rigid packaging) Kemasan rigid atau disebut dengan kemasan kaku adalah kemasan yang bersifat kuat dan kokoh. Salah satu contoh kemasan kaku itu seperti desain pada tutup botol Aqua atau Sprite. Bahan dasar kemasannya benar- benar kaku tidak lentur. Hal itu berbeda dengan kemasan fleksibel yang mana bahannya mudah meleleh dan lentur seperti kemasan snack chiki atau pada botol plastik aqua.

Gambar 2.3. Rigid Packaging Gambar 2.4. Rigid Packaging

Sumber: www.cpchem.com Sumber: www.bestinpackaging.com

c. Kemasan semi fleksibel (semi-flexible packaging) Semi-flexible packaging adalah kemasan yang memiliki karakteristik antara flexible packaging dan rigid packaging, contohnya adalah kertas karton atau kardus.

Gambar 2.5. Semi-flexible packaging

Sumber: www.jajan-awet.cc.cc

22

Universitas Kristen Petra

2.1.4 Fungsi dan Peran Kemasan Sebuah kemasan dapat mempengaruhi sikap dan kepercayaan konsumen dalam keputusannya untuk membeli suatu produk, karena konsumen menilai sebuah produk pertama kali melalui kemasannya. Alasan disebut sebelum ini merupakan alasan sederhana yang sering dijadikan alasan melakukan pengemasan, dan berikut ini dijabarkan alasan-alasan lain melakukan pengemasan: (Swastha 139) 1. Merupakan salah satu fungsi dalam pemasaran. Membungkus merupakan salah satu cara untuk melakukan perlindungan produk terhadap cuaca, tekanan serta pemudahan dalam proses distribusinya dari produsen ke konsumen. Pengemas dapat membuat penampilan barang tampak rapi dan bersih, memiliki ketahanan terhadap cuaca ataupun tumpukan yang dapat merusakkan barang. Melalui kemasannyalah konsumen dapat mengenali suatu produk yang akan dibelinya dan mencegah penggantian barang- barang dari produsen saingan. 2. Pengemasan juga merupakan program pemasaran perusahaan. Melalui kemasannya identitas sebuah perusahaan dapat terbangun dan dikenal target market-nya. Perubahan kemasan sering juga mengubah kesan konsumen terhadap barang didalamnya, karena sering mereka menganggap bila kemasannya berubah, isi kemasan juga turut berubah. Selain sebagai identitas, kemasan juga berfungsi sebagai alat promosi yang efektif untuk memperkenalkan barang baru atau membantu perluasan pasar dari barang yang ada. Beberapa kasus yang terjadi di pasaran, kemasan dengan desain dan tampilan menarik dapat menimbulkan pembelian tanpa direncanakan (impulse buying). 3. Pemberian kemasan pada barang merupakan suatu cara untuk meningkatkan kemungkinan laba bagi perusahaan. Sering dijumpai kemasan yang menarik dapat membuat lebih banyak konsumen tertarik membeli. Agar sebuah kemasan dapat memenuhi tujuan pengadaan kemasan maka sebelum merancang sebuah kemasan terlebih dahulu harus dilakukan riset pra desain, yang terdiri dari:

23

Universitas Kristen Petra

a. Riset Internal Evaluasi hubungan antara produk, kemasan dan promosi untuk menentukan strategi perusahaan mencakup citra perusahaan dan citra merek/positioning. b. Riset Ekonomi Efektivitas biaya produksi kemasan (pemilihan bahan baku). Biaya yang dikeluarkan hendaknya sesuai dengan manfaat yang diperoleh. c. Riset Teknis Penelitian proses produksi kemasan, apakah desain dapat diproduksi? Atau sesuai dengan mesin yang tersedia? Apakah kemasan dapat melindungi produk? d. Riset Pesaing Mempelajari kegiatan pesaing/kompetitor baik keunggulan/kelemahan mereka. Karena kemasan baru harus berbeda dengan kemasan yang sudah ada. e. Riset Pasar Mencari gambaran keadaan pasar yang sebenarnya, supaya pasar yang dituju tepat, misalnya sasaran kelompok umur, jenis kelamin, pendidikan, kelas ekonomi, geografis, dan lain-lain. f. Riset Konsumen Mempelajari perilaku konsumen secara psikologis dan behavioritas (kebiasaan). g. Riset Tren/Perkembangan Jaman Penelitian mengenai kecenderungan mode yang berlaku. h. Riset Distributor Mengetahui kebutuhan mereka terhadap sistem pengemasan agar produk mudah ditangani dan dijual. Setelah melakukan riset, sebuah kemasan yang baik juga harus memenuhi beberapa fungsi. Fungsi kemasan yang baik adalah sebagai berikut:

24

Universitas Kristen Petra

a. Faktor pengamanan Melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang menimbulkan kerusakan barang dari cuaca, sinar, tumpukan, kuman, serangga, dll. b. Faktor Ekonomi Penghitungan biaya produksi harus efektif termasuk pemilihan bahan kemasan. c. Faktor Distribusi Sebagai media komunikasi yang menerangkan atau mencerminkan produk, citra merek, dan juga sebagai bagian dengan pertimbangan mudah dilihat, dipahami dan diingat. d. Faktor Ergonomi Berbagai pertimbangan kemasan mudah dibawa, dipegang, dibuka, diambil atau dihabiskan isinya. e. Faktor Estetika Merupakan daya tarik visual yang mencangkup pertimbangan warna, bentuk, logo atau merek, ilustrasi, tipografi, komposisi/tata letak, dll. f. Faktor Identitas Kemasan harus berbeda dengan kemasan yang lain, memiliki identitas produk agar mudah dikenal dalam membedakan dengan yang lain (unik).

2.1.5. Elemen Visual Kemasan Daya tarik kemasan adalah hal yang penting dalam perancangan kemasan. Sebuah kemasan yang baik akan lebih berdaya guna dan membangkitkan serta menarik minat pembeli. Keberhasilan penjualan tergantung pada citra yang diciptakan oleh kemasan tersebut. Sedang kenyataan menunjukkan 80% penginderaan melaluo penglihatan/kasat mata. Selanjutnya apa yang dilihat mata diteruskan ke otak manusia yang kemudian otak memprosesnya sehingga selanjutnya manusia meneruskannya dengan melakukan tindakan, misalnya pembelian produk. Karakter otak manusia yang dapat dipelajari agar penjualan suatu produk berhasil adalah otak butuh rangsangan, otak menyukai

25

Universitas Kristen Petra

kesederhanaan, otak cenderung emosional, otak sulit berubah, otak mudah kehilangan fokus, otak butuh penyegaran. Daya tarik sebuah kemasan produk meliputi dua hal, yang pertama adalah daya tarik visual yang berhubungan dengan penginderaan mata dan yang selanjutnya adalah daya tarik praktis yang mengacu pada efektivitas dan efisiensi penggunaan.

2.1.5.1. Daya tarik visual Daya tarik visual sebuah kemasan meliputi unsur-unsur grafis yang ada didalamnya, yaitu: warna, tipografi, merek/logo, ilustrasi, bentuk kemasan, tata letak/komposisi. 1. Warna Warna merupakan elemen pokok dalam kemasan, karena warna dapat menarik perhatian mata. • Warna sebagai simbol. Setiap warna mempunyai muatan psikologis yang berbeda-beda. Muatan psikologis ini yang membantu pikiran seseorang untuk mendefinisikan karakter yang tersirat dari sebuah produk. (Karg 52) Merah : keberanian,kekuatan,keinginan kuat,bahaya : bijaksana, optimisme, cemburu, ceria Oranye : kreativitas, kehangatan, petualang Hijau : penyembuhan, hidup, kemakmuran, regenerasi Biru : kepercayaan, integritas, kesedihan, peremajaan Ungu : royal, mistis, imaginatif Cokelat : bumi, alami, stabilitas, keseimbangan Putih : kemurnian, maya, kesucian Hitam : misteri, kematian, kebangkitan, ketetapan hati • Warna sebagai identitas. Setiap perusahaan berusaha untuk menanamkan image-nya melalui warna-warna tertentu, yang

26

Universitas Kristen Petra

nantinya di kemudian hari ketika orang melihat warna tersebut dapat segera mengenali image suatu perusahaan. Contoh: warna merah dan kuning identik dengan McDonalds, warna merah identik dengan coca-cola, warna hijau identik dengan sprite. • Warna sebagai penunjuk produk. Warna memberikan gambaran kepada pengamatnya mengenai produk apa yang sedang ditawarkan, contoh: coklat untuk produk coklat, warna- warni atau warna-warna menunjukkan produk yang dikhususkan untuk anak-anak. • Warna menunjukkan fungsi. Warna membawa imajinasi manusia untuk merasakan kesan hangat, sejuk, maskulin, feminim, tenang atau natural. • Warna sebagai sarana komunikasi untuk menjelaskan racun, gambar api dalam kotak merah menjelaskan barang mudah terbakar. 2. Tipografi • Tipografi mempunyai peran penting dalam desain, yaitu sebagai alat informasi. Melalui tipografinya, memudahkan konsumen mengetahui secara jelas mengenai produk yang ditawarkan. • Tipografi menggambarkan karakteristik produk. Suatu jenis huruf dapat memvisualkan karakteristik, kesan, suasana hati (gembira, sedih, optimis, tenteram, romantis, dll) 3. Brand dan logo • “Brand is the promise, the big idea and expectation that reside in each customer’s mind about a product, service or company.” (Wheeler 2) • Brand penting artinya bagi pengungkapan identitas perusahaan. “Good brand build companies”, sebuah perusahaan dinilai positif negatifnya dari brand yang ditanamkan di benak konsumen.

27

Universitas Kristen Petra

• Logo adalah poin pertama ketika memperkenalkan sebuah brand suatu perusahaan. Sebuah brand berbicara mengenai pikiran, hati atau sesuatu yang bersifat psikologis, namun brand identity yang diwujudkan melalui logo mengatakan kepada target audience-nya melalui visual dan bahasa verbal sehingga mudah dimengerti orang banyak. 4. Ilustrasi dan simbol • Ilustrasi yang nampak pada kemasan membantu konsumen untuk memberikan gambaran mengenai produk yang ditawarkan. Misal, pada produk minuman dengan rasa buah, diberikan ilustrasi buah. Sehingga ketika konsumen melihatnya, mereka menjadi mengerti tentang produk yang ditawarkan tersebut. • Ilustrasi juga dapat digunakan sebagai simbol, yang menunjukkan brand. 5. Bentuk Bentuk-bentuk kemasan dapat berbagai macam. Pemilihan bentuk ini didasarkan pada karakteristik produk, fungsi proteksi dan penanaman citra. Tidak jarang bentuk kemasan yang unik membentuk citra sendiri terhadap merek ataupun produk yang sedang ditawarkan. 6. Layout/Tata letak • Layout dalam sebuah desain cukup penting perannya. Layout yang baik dapat menimbulkan kesan yang baik pula. Dengan pengaturan tata letak huruf, besar kecil huruf, gambar, dan white space dapat menunjukkan karakteristik desain. • Layout berperan dalam memudahkan keterbacaan informasi yang ingin disampaikan.

28

Universitas Kristen Petra

Gambar 2.6. Macam-macam jenis layout (bagi web)

2.1.5.2. Daya tarik praktis Daya tarik praktis berbicara tentang efektifitas dan efisiensi pada kemasan, misalnya: mudah dibawa, dijinjing, dipegang, menjamin dapat melindungi produk serta mudah dibuka dan ditutup kembali untuk disimpan.

2.1.6. Kemasan Makanan Kemasan makanan adalah kemasan yang digunakan sebagai pembungkus makanan. Pada umumnya, kemasan makanan hanya digunakan sebagai pelindung terhadap produk makanan. Banyak produsen makanan yang kurang memperhatikan kemasan dan keamanannya terhadap produknya. Sebagian besar mereka hanya mencari sisi praktis dan dengan biaya seminimal mungkin. Padahal kemasan pada makanan juga mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi dan informasi.

2.1.7. Merek (brand) Merek merupakan sebuah nama atau simbol (seperti logo, merek dagang, kemasan, dan lain sebagainya) yang dibuat untuk membedakan suatu produk

29

Universitas Kristen Petra

dengan produk lainnya. Merek dapat juga dijadikan ciri untuk membedakan produk dari produk pesaingnya. Selain itu merek yang telah dipatenkan dapat membuat produk tersebut menjadi lebih terlindungi dari upaya pemalsuan dan pembajakan. Merek yang baik tidak hanya dapat menampilkan nilai fungsionalnya, melainkan juga yang dapat memberikan nilai tertentu dalam benak konsumen (Southgate 1994). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengambilan keputusan pembelian, apabila pelanggan dihadapkan pada pilihan seperti nama merek, harga, serta berbagai atribut produk lainnya, ia akan cenderung memilih nama merek lebih dulu setelah itu baru memikirkan harga (Peter &Olsen 1994). Pengertian merek (brand) adalah “a brand is a name, term, sign, symbol or design or combination of them, intended to identify the goods or services of one seller of group of sellers and differentiate them from those competitors” (Kotler 13). Pengertian merek adalah “nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sebuah kelompok tertentu” (Acker 9). Merek adalah “nama, istilah, simbol atau desain khusu atau beberapa kombinasi unsur-unsur ini yang dirancang untuk mengidentifikasi barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual” (Stanton 269). Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa merek mempunyai dua unsur, yaitu brand name yang terdiri dari huruf-huruf atau kata-kata yang dapat terbaca, serta brand mark yang berbentuk simbol, desain atau warna tertentu yang spesifik. Kedua unsur tersebut berguna untuk membedakan suatu produk dari produk lainnya dan berguna untuk mempermudah konsumen untuk mengenali dan mengidentifikasi barang atau jasa yang hendak dibeli. Merek terbaik akan memberikan jaminan kualitas. Namun pemberian nama atau merek pada suatu produk hendaknya tidak hanya merupakan suatu simbol, karena merek memiliki enam tingkat pengertian:

30

Universitas Kristen Petra

a. Atribut Setiap merek memiliki atribut. Atribut ini perlu dikelola dan diciptakan agar pelanggan dapat mengetahui dengan pasti atribut-atribut apa saja yang terkandung dalam suatu merek. b. Manfaat Konsumen tidak membeli atribut, mereka membeli manfaat. c. Nilai Merek yang memiliki nilai tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai merek yang berkelas, sehingga dapat mencerminkan siapa pengguna merek tersebut. d. Budaya Merek juga mewakili budaya tertentu e. Kepribadian Merek juga memiliki kepribadian, yaitu kepribadian bagi para penggunanya. f. Pemakai Merek juga menunjukkan jenis konsumen pemakai merek tersebut. Menurut Freddy Rangkuti, manfaat merek terbagi menjadi 3, yaitu: a. Manfaat merek bagi perusahaan: • Memudahkan penjual untuk mengolah pesanan-pesanan dan memperkecil timbulnya permasalahan. • Secara hukum melindungi penjualan dari pemalsuan ciri- ciri produk agar tidak ditiru oleh pesaing. • Memberikan peluang bagi penjual untuk mempertahankan kesetiaan konsumen terhadap produknya. • Membantu penjual mengelompokkan pasar ke dalam segmen-segmen. • Citra perusahaan akan dapat dibina dengan adanya nama baik. b. Manfaat merek bagi distributor: • Memudahkan penanganan produk. • Mengidentifikasi pendistribusian produk.

31

Universitas Kristen Petra

• Meminta produksi agar berada pada standar mutu tertentu. • Meningkatkan pilihan para pembeli. c. Manfaat merek bagi konsumen: • Memudahkan untuk mengenali mutu. • Dapat berjalan dengan mudah dan efisien ketika membeli kembali produk yang sama. • Konsumen dapat mengaitkan status dan prestisenya.

2.1.8. Logo Dalam perancangan kali ini juga akan dilakukan pendesainan ulang pada logo yang sudah ada sebab logo yang lama dianggap kurang efektif. Logo dapat diartikan sebagai tanda, gambar, simbol khusus atau arti suatu identitas tetapi dengan karakteristik yang berbeda. Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mendesain sebuah logo, desain logo itu harus: a. Original, mengandung nilai keaslian b. Cocok dan sesuai dengan image perusahaan c. Sederhana dan ringkas d. Mudah diingat e. Mudah dibaca dan diungkapkan f. Menggugah g. Cocok untuk ekspor h. Tidak sulit digambarkan i. Mudah disisipkan pada media manapun j. Tidak mengandung konotasi yang kurang menyenangkan Berikut adalah beberapa hal pentung lainnya yang harus dihindari dalam membuat desain sebuah logo, yaitu: a. Hindari membuat logo yang terlalu rumit, idealnya sebuah logo walaupun diperkecil masih legible. b. Hindari menggunakan warna yang specialized, sehingga sulit dicetak dan ongkos cetaknya tinggi. Terdapat empat elemen dasar yang idealnya ada dalam sebuah logo, menurut Ken T. Sudarto (Chairman Matari Inc.):

32

Universitas Kristen Petra

a. Ada nama perusahaan b. Ada simbol/ gambar c. Ada warna khas yang menjadi trade colours d. Ada kekhasan tipe huruf (typeface)

2.1.9. Gaya Desain Setiap gaya desain membantu perkembangan gaya desain lain yang berlawanan. Kekacauan dari sesuatu yang kompleks menegaskan bahwa era Post Modern dan berlanjut sampai era digital akhirnya menemukan perlawanan pada tengah-tengah tahun 90-an. New Simplicity (kadang disebut Neo Modern) sebuah pengurangan layer dari penulisan dan gambar menjadi bentuk dan pesan yang sempurna, bukan merupakan pengulangan dari Swiss International Style tetapi sedikit lebih playful. Pelajaran mengena Post Modern yang bersih, desain grafis yang harus memiliki personality, seharusnya mengekspresikan perbedaan yang beraneka ragam. Sesuatu yang dianggap lebih bertolak, namun daya tariknya tidak. Bentuk geometri dasar dan teks yang tidak terikat diperkenalkan kembali. Warna pastel yang menyenangkan dan ornamen yang minimalis diminta. Kekompleks-an tidak pernah tepat untuk semua masalah desain, atau pendekatan yang sesuai untuk semua desainer, jumlah tekstur yang berlebihan seringkali mengalahkan sebuah ide. Simplicity mengumpulkan semangat karena kenaikan informasi yang tidak pernah terjadi, baik dalam bentuk cetak maupun internet, memaksa desainer untuk membantu penerima untuk menavigasi sebuah halaman, kemasan, atau monitor dengan efisien. Gaya desain simplicity adalah untuk meminimalisasikan keruwetan dari sebuah komponen, namun tidak seluruhnya. Minimalism dan kekacauan seperti dua sisi pada sebuah koin. Mengurangi desain grafis pada bagian-bagian yang kecil, ketika mempertahankan ciri khas bagian tersebut dan menyampaikan ide, dan disaat yang sama menarik perhatian audiens, adalah benar-benar sebuah tantangan. Gaya minimalis bekerja paling baik sebagai poin yang berlawanan untuk lebih menjelaskan desain, kemudian simplicity yang radikal akan mencuri perhatian.

33

Universitas Kristen Petra

Poster Michael Bhierut “Scale” mengilustrasikan bagaimana pengaruh yang maksimum dapat diperoleh melalui manipulasi bagian yang kecil dari sebuah bentuk dasar, yaitu lingkaran. Tentu saja total skalanya adalah apa yang dapat menimbulkan kekuatan. Poster Alexander Gelman sedikit lebih polos/simple, dia menambahkan warna tetapi tidak ada pengurangan yang lebih, poster membuktikan bahwa kekuatan grafis, meskipun adanya perkembangan gaya yang berlawanan dan gaya abad 20, dipengaruhi oleh ucapan Mies Vander Rohe bahwa “less is more” (Heller & Chwast 255-256).

2.1.10. Tipografi Pengertian tipografi menurut buku Manuale Typographicum adalah “Typography can defined a art of selected right type printing in accordance with specific purpose; of so arranging the letter, distributing the space and controlling the type as to aid maximum the reader’s”. Dari pengertian diatas, memberikan penjelasan bahwa tipografi merupakan seni memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang- ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Sebagai bagian dari kebudayaan manusia, huruf tak pernah lepas dari kehidupan keseharian. Hampir setiap bangsa di dunia menggunakannya sebagai sarana komunikasi. Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph, Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglyphe pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus. Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar keseluruh Eropa. Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad ke-8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi. Perkembangan tipografi saat ini mengalami perkembangan

34

Universitas Kristen Petra

dari fase penciptaan dengan tangan (hand drawn) hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya. Berikut kami sajikan beberapa jenis huruf berdasarkan klarifikasi yang dilakukan oleh James Craig, antara lain: a. Roman Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminim. b. Egyptian Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil. c. Sans Serif Sans Serif adalah tanpa sirip/serif, sehingga huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien. d. Script Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifat pribadi dan akrab. e. Miscellaneous Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.

2.1.11. Salah satu jenis kue basah sangat dikenal adalah wajik, terbuat dari ketan kukus yang dicampur dengan gula. Mulanya, gula yang digunakan adalah gula merah sehingga menghasilkan warna coklat. Namun, muncul kemudian variasi

35

Universitas Kristen Petra

lain yang menggunakan gula pasir dan daun pandan sehingga tercipta wajik berwarna hijau. Hingga kini, wajik masih digunakan dalam upacara Tumplak Wajik yang berlngasung beberapa hari sebelum perayaan Maulud Nabi Muhammad.

Kue wajik atau dikenal dengan nama Cake , terbuat dari ketan dan gula jawa. Dengan tambahan santan dan daun pandan, rasanya cukup menggoda, dijamin sekali makan tidak akan berhenti.

Cara membuat kue wajik: Bahan: ▪ 800 g beras ketan putih yang bagus ▪ 250 g gula Jawa, sisir ▪ 100 g gula pasir ▪ 750 ml santan dari 11/2 butir kelapa parut ▪ 1/2 sdt garam ▪ 3 lembar daun pandan, potong-potong

Gambar 2.7. Kue Wajik

Cara membuat: 1. Cuci ketan lalu rendam air dingin selama 3 jam. Tiriskan. 2. Kukus ketan dalam dandang panas selama 30 menit hingga setengah matang. Angkat. 3. Masak gula Jawa, gula pasir, santan, garam, dan daun pandan hingga mendidih.

36

Universitas Kristen Petra

Angkat, saring. Jerangkan kembali hingga panas. 4. Masukkan ketan setengah masak, aduk hingga santan habis terhisap oleh ketan. Angkat. 5. Kukus dalam dandan panas selama 45 menit hingga matang. Angkat. 6. Siapkan loyang, alasi daun pisang, olesi minyak. Tuangkan ketan ke dalam loyang dan ratakan sambil tekan-tekan hingga padat. Biarkan hingga dingin. Potong-potong dan sajikan.

2.2. Identifikasi Data Perusahaan 2.2.1. Data Perusahaan 2.2.1.1. Nama Perusahaan Brand Wajik Prima ini pertama kali diciptakan oleh Ny. Lian pada tahun 1989. Mula-mula beliau tidak menekuni bisnis di bidang makanan. Awalnya Ny. Lian mempunyai sebuah toko jam yang terletak di daerah pertokoan Matahari Pasar Johar, Semarang. Toko jam milik Ny. Lian ini tiap hari tidak pernah sepi oleh pelanggan. Mulai dari saat pembukaan toko, hingga saat toko akan ditutup. Namun, lambat laun, omset dari toko ini dinilai anjlog karena banyaknya para pegawai yang mulai mencuri uang-uang hasil dagangan maupun para penguntit-penguntit yang mengambil barang dagangannya. Akhirnya tak lama kemudian toko mengalami kebangkrutan. Dan disinilah mulai awalnya Ny. Lian mencoba untuk menekuni bisnis di bidang kulinari. Ny. Lian awalnya menerima pesanan kue wajik untuk berbagai macam acara seperti misalnya sembahyangan, pesta lamaran dan sebagainya, namun Ny. Lian melihat ini sebagai suatu peluang bisnis yang berprospek. Akhirnya Ny. Lian memutuskan untuk mencoba membuka bisnis kulinari ini sendiri, dan mulai dijual ke berbagai macam toko-toko makanan ringan dan toko oleh-oleh yang berlokasi di daerah Semarang dan sekitarnya. Awalnya, nama dari brand ini bukanlah Wajik Prima melainkan Prima. Ny. Lian mendapatkan sejumlah pesanan kue lemper dari para pelanggan. Banyak pelanggan merasa bahwa Lemper Ny. Lian memiliki keunggulan daripada kue lemper lainnya. Lambat laun, nama Lemper Prima sudah mulai dikenal oleh banyak masyarakat kota Semarang.

37

Universitas Kristen Petra

4 tahun setelahnya, mulailah Ny. Lian mencoba untuk melebarkan usahanya. Ia mulai mencoba untuk menerima pesanan kue wajik. Alhasil, pesanan yang diterima Ny. Lian dikenal hingga mencapai daerah Jogja dan Solo. Maka, setiap 3 hari sekali, Wajik ini dikirim ke berbagai toko oleh-oleh yang ada di daerah Jogja dan Solo. Pada tahun 2007, Pengiriman ke kota Jogja dan Solo mulai dihentikan karena mulai adanya penurunan omset dan pengiriman ke kota Jogja dan Solo ini mulai sering mengalami kerugian. Retur yang didapat lebih besar daripada hasil penjualan, maka Ny. Lian memutuskan untuk memfokuskan targetnya di daerah Semarang dan sekitarnya saja. Pada tahun 2009, Ny. Lian sudah mulai pensiun membuat kue wajik dan lemper sehingga digantikan oleh anaknya, Ny. Marry. Sekarang ini, pada tahun 2011 Ny. Lian mulai ingin membuka toko baru di daerah Semarang, bernama Wajik Prima dan ingin kembali mencoba untuk melebarkan brand Wajik Prima ini mendampingi anaknya.

2.2.1.2. Pengelola Perusahaan Toko Wajik Prima ini rencananya akan dikelola oleh Ny. Marry dengan didampingi oleh pemilik sebelumnya, Ny. Lian sendiri. Ny. Marry berencana untuk membuka toko oleh-oleh di daerah Semarang, dan juga Ny. Marry berencana untuk mencoba membuka sekaligus toko Wajik Prima di daerah Jakarta. Untuk itu, dibutuhkan suatu rancangan promosi yang dapat menunjang penjualan toko Wajik Prima ini dari segi visual.

2.2.1.3. Produk - produk yang Dipasarkan Produk – produk yang ditawarkan oleh Wajik Prima antara lain adalah: 1. Wajik Makanan ringan yang dibuat dari campuran ketan, gula, dan kelapa dan dipotong seperti bentuk intan (segi empat, jajaran genjang). 2. Lemper Makanan ringan yang dibuat dari ketan, di dalamnya diisi daging cincang (dibungkus dng daun pisang).

38

Universitas Kristen Petra

3. Sentiling Sentiling adalah kue yang berbahan dasar dari singkong dan dengan campuran kelapa dengan berbagai macam warna. Rasanya manis dan disajikan bersama dengan parutan kelapa. 4. Macaroni Schotel Macaroni adalah salah satu makanan asal negara Italia. Macaroni Schotel atau dalam bahasa biasa disebut dengan macaroni panggang. Selain dari makanan-makanan diatas masih banyak lagi jenis makanan- makanan ringan yang ditawarkan oleh Wajik Prima, namun produk spesialis dari Toko Wajik Prima ini adalah Wajik Tiga Warna yang merupakan keunggulan dari produk ini.

2.2.1.4. Potensi Perusahaan Toko Wajik Prima ini memiliki peluang yang besar untuk mengambil alih pasar. Toko ini menjadi pioneer di daerah Semarang. Saat ini masih belum ada toko oleh-oleh makanan tradisional. Memang ada pusat oleh-oleh di daerah Semarang, namun masih belum ada yang secara khusus menjual beraneka di daerah Semarang. Dari segi produk yang ditawarkan, Wajik Prima memiliki suatu produk unggulan yaitu wajiknya. Wajik yang ditawarkan lain daripada yang lain. Wajik ini memiliki tiga warna yaitu warna merah jambu, hijau muda dan warna coklat. Masing-masing dengan citarasa yang berbeda. Selain itu, produsen wajik di Semarang masih tergolong sedikit, jadi ini merupakan suatu peluang besar bagi brand Wajik Prima untuk menjadi yang utama mengingat namanya yang sudah cukup terkenal di daerah Semarang.

39

Universitas Kristen Petra

2.2.1.5. Lokasi Perusahaan

Lokasi Wajik Prima

Gambar 2.8. Denah Lokasi

2.2.2. Data Produk 2.2.2.1. Jenis Produk • Kue Basah o Wajik o Lemper o Sentiling o Macaroni Schotel o Arem-arem

40

Universitas Kristen Petra

o Putu ayu o Kroket o Sosis solo o Resoles o Jadah o Ketan Biru

2.2.2.2. Nama Brand/Merek Wajik Prima

2.2.2.3. Spesifikasi Produk • Wajik o Tunggal (coklat, pandan, frambozen) Rp 2.500,- o Tiga warna Rp 3.000,- o Wajik isi 12 Rp 25.000,- • Lemper Rp 2.500,- • Sentiling Rp 3.000,- • Macaroni Schotel Rp 5.000,- • Arem-arem Rp 4.000,- • Putu Ayu Rp 2.500,- • Kroket Rp 5.000,- • Sosis solo Rp 3.000,- • Resoles Rp 3.000,- • Jadah Rp 3.000,- • Ketan Biru Rp 3.000,-

2.2.2.4. Harga Produk Harga produk aneka kue basah Wajik Prima antara lain berkisar antara Rp 2.500,00 hingga Rp 5.000,00 per produk.

41

Universitas Kristen Petra

2.2.2.5. Positioning Produk Wajik Prima menawarkan keanekaragaman produk jajan pasar dengan keunikan tersendiri dengan rasa yang nikmat dan juga kualitas yang tetap terjaga.

2.2.2.6. Target Audience Produk Untuk semua kalangan ekonomi menengah hingga menengah atas.

2.2.2.7. Foto Produk

Gambar 2.9. Produk Lemper Gambar 2.10. Produk Wajik

2.2.3. Data Pemasaran Berikut ini merupakan informasi dan analisa penelitian yang diperoleh dari perusahaan untuk menemukan titik temu antara permintaan pasar dengan penawaran produk.

2.2.3.1. Strategi Pemasaran Penyebaran produk Wajik Prima ini hanya sebatas berada di wilayah Semarang dan sekitarnya saja. Penyebaran yang dilakukan adalah Wajik Prima ini mulai mengirimkan order pada pagi hari, kepada supplier yang berada di daerah- daerah di Semarang seperti Pasar gang Baru, dan toko roti-toko roti yang tersebar di berbagai daerah di kawasan Semarang. Setelah sampai kepada supplier maka supplier juga melakukan penyebaran kembali kepada toko roti-toko roti kecil yang ada di daerah Semarang. Untuk pengiriman jumlah banyak dan sampai hingga keluar daerah Semarang seperti Jogja dan Solo, maka menggunakan sistem paket. Namun sekarang ini, Sistem ini

42

Universitas Kristen Petra

sudah tidak diberlakukan kembali mengingat jangka waktu makanan hanya dapat bertahan paling lama hanya dalam waktu 3hari, maka pengiriman menggunakan paket dinilai tidak efisien. Untuk produk wajik, biasanya dikirim ke pusat oleh-oleh yang berada di daerah jalan Pandanaran, Semarang. Seperti toko oleh-oleh Bandeng Juwana, dan lain sebagainya. Untuk Wajik pengambilan retur pada 3 hari setelah pengiriman, sekaligus untuk mengambil hasil penjualannya. Selain melakukan distribusi produk, biasanya banyak pelanggan yang secara langsung memesan melalui telefon. Dengan memesan secara langsung melalui telefon, langsung dapat diantar sampai ke tujuan. Biasanya jika memesan melalui telefon, banyak pelanggan memesan untuk suatu acara-acara tertentu.

2.2.3.2. Wilayah Pemasaran Penyebaran Brand Wajik Prima ini hampir menjangkau seluruh daerah- daerah Semarang mulai dari Semarang Utara antara lain toko roti Wong Art, toko- toko roti di daerah Puri Anjasmoro, hingga menjangkau wilayah-wilayah Semarang bagian Selatan, Semarang Barat dan juga Semarang Timur.

2.2.3.3. Potensi Pasar Melihat potensi pasar sangat terbuka, karena daerah semarang memang cukup banyak yang menawarkan produk-produk aneka jajanan pasar, namun masih kurangnya pengetahuan masyarakat produk mana yang kualitas dan mutunya terjamin. Wajik Prima menawarkan berbagai varian produk jajan pasar dengan harga yang bersahabat dan juga dengan penampilan yang eksklusif.

2.2.3.4. Visi dan Misi Perusahaan Visi Wajik Prima adalah menjadi pioneer dalam bidang perusahaan makanan spesialis jajan pasar yang terbukti kualitasnya bagi para konsumennya di wilayah Semarang dan sekitarnya. Misi Wajik Prima adalah dengan menggunakan resep sendiri sehingga menciptakan suatu jajanan-jajanan yang lain daripada yang lain, dan

43

Universitas Kristen Petra

memperhatikan kepuasan pembeli yang pada akhirnya memberikan keuntungan perusahaan dan mitra-mitranya.

2.3. Identifikasi Data Lemper Anugerah 2.3.1. Data Perusahaan 2.3.1.1. Nama Perusahaan Anugerah

2.3.1.2. Pengelola Perusahaan Ny. Ging Hwa

2.3.1.3. Produk-Produk yang dipasarkan • Lemper • Sentiling • • Arem-arem • Jentik Manis • bandung • Putu Tegal • Ketan Biru

2.3.1.4. Potensi Perusahaan Potensi pasar masih sangat kurang karena distribusinya masih kurang merata, sehingga produknya masih sulit untuk didapatkan. Namun harga yang ditawarkan lebih terjangkau dan lebih murah dari Wajik Prima.

2.3.1.5. Lokasi Perusahaan Jalan Tambak Mas Gang 10 (Pusat)

2.3.2. Data Produk 2.3.2.1. Jenis Produk Kue basah tradisional

44

Universitas Kristen Petra

2.3.2.2. Nama Brand/Merek Anugerah

2.3.2.3. Spesifikasi Produk Kue Basah: • Arem-arem • Lemper • Sentiling • Klepon • Nagasari bandung • Putu tegal • Jentik manis • Ketan biru

2.3.2.4. Harga Produk Harga produk kue basah berkisar antara Rp 2.000,00 hingga Rp 5.000,00

2.3.2.5. Target Audience Produk • Ekonomi menengah-menengah bawah • Laki-laki dan Perempuan • Dewasa-setengah baya

2.3.3. Data Pemasaran 2.3.3.1. Strategi Pemasaran Konsumen dapat secara langsung memesan dan mendapatkan delivery sesuai dengan waktu yang diinginkan oleh konsumen. Dari kemasan masih kurang diperhatikan, namun produknya juga memiliki banyak varian tidak kalah dengan Wajik Prima.

45

Universitas Kristen Petra

2.3.3.2. Wilayah Pemasaran Lokasi pemasaran dari brand Anugerah ini masih sebatas di wilayah Semarang bagian utara saja. Masih didapatkan di daerah lain, namun jumlahnya masih sangat terbatas.

2.3.3.3. Potensi Pasar Potensi pasar masih kurang, melihat pendistribusiannya yang masih dalam ruang lingkup kecil, dan juga masih sedikit orang yang mengetahui brand ini.

2.4. Data Wawancara dan Survey 2.4.1. Tabulasi Data Wawancara Wawancara dilakukan kepada pemilik Wajik Prima pada tanggal 21 Februari 2011 untuk mengetahui sejarah Wajik Prima, asal mula dan juga sistem manajerialnya. Data yang diperoleh juga seputar perkembangan Wajik Prima dari segi produk, pemasaran dan promosi, juga diketahui apa yang menjadi harapan dari segi pemilik Wajik Prima di wilayah Semarang ini. Selain untuk mengetahui data- data tentang Wajik Prima, juga mendapatkan data tentang kompetitor-kompetitor dari Wajik Prima sendiri.

2.4.2 Tabulasi Data Survey Jenis kelamin responden adalah pembeli produk Wajik Prima dari 100 orang: Laki-laki : 23 orang Perempuan : 77 orang

Perempuan laki‐laki

Gambar 2.11. Diagram Presentase Jenis Kelamin Asumsi : Mayoritas pembeli dari Wajik Prima adalah kaum perempuan.

46

Universitas Kristen Petra

Rentang usia responden: 15-25 tahun : 15 26-35 tahun : 24 36-45 tahun : 38 46-60 tahun : 23

15‐25 th 26‐35 th 36‐45 th 46‐60 th

Gambar 2.12. Diagram Rentang Usia Responden Asumsi : Sebagian besar konsumen Wajik Prima mulai dari remaja hingga setengah baya.

Status responden: Pelajar : 15 Pengusaha : 46 Ibu Rumah Tangga : 39

pelajar pengusaha ibu rumah tangga

Gambar 2.13. Diagram Status Responden Asumsi : Target market utama dari Wajik Prima adalah berstatus Ibu rumah tangga dan Pengusaha.

47

Universitas Kristen Petra

Pernahkah anda membeli jajanan tradisional? Sering sekali : 13 Sering : 38 Pernah : 42 Jarang : 7 Tidak pernah : 0

sering sekali sering pernah jarang tidak pernah

Gambar 2.14. Diagram Persentasi Jawaban Pertanyaan no.1 Asumsi : mengetahui seberapa besar minat konsumen terhadap makanan tradisional.

Jajan Pasar apa yang paling sering anda beli? Lemper : 47 Wajik : 26 Klepon : 12 Lapis : 7 Lain-lain : 8

lemper wajik klepon lapis lain‐lain

Gambar 2.15. Diagram Persentase Jawaban Pertanyaan no.2

48

Universitas Kristen Petra

Asumsi : Jenis makanan tradisional apa saja yang paling digemari dan diminati oleh berbagai kalangan konsumen.

Apakah anda pernah membeli wajik dan lemper? Ya : 100 Tidak : 0

ya tidak

Gambar 2.16. Diagram Persentase Jawaban Pertanyaan no.3 Asumsi : Wajik dan lemper merupakan produk utama dari Wajik Prima.

Apa yang menjadi alasan anda untuk membeli makanan tradisional tersebut? Suka makanan/jajanan tradisional : 89 Alasan lain : 11

suka makanan tradisional alasan lain

Gambar 2.17. Diagram Persentase Jawaban Pertanyaan no.4 Asumsi : Banyak orang yang menyukai jenis-jenis makanan tradisional.

Apakah anda mengenal Wajik dan Lemper Prima? Ya : 100 Tidak : 0

49

Universitas Kristen Petra

ya tidak

Gambar 2.18. Diagram Persentase Jawaban Pertanyaan no.5 Asumsi : Untuk melihat mind set dari Wajik Prima di kalangan konsumen, besarnya pengetahuan konsumen terhadap brand Wajik Prima ini.

Bagaimana kualitas rasa Wajik dan lemper Prima? Sangat enak : 53 Enak : 47 Cukup : 0 Tidak enak : 0 Sangat tidak enak : 0

sangat enak enak cukup tidak enak sangat tidak enak

Gambar 2.19. Diagram Persentase Jawaban Pertanyaan no.6 Asumsi : Mengetahui kualitas yang ditawarkan oleh Wajik Prima bahwa rasanya memang enak.

Seberapa sering anda membeli wajik dan lemper Prima? 1 bulan 1x : 32 1 bulan 2x : 36

50

Universitas Kristen Petra

Seminggu 1x : 12 Lain-lain : 20

1bulan 1x 1bulan 2x seminggu 1x lain‐lain

Gambar 2.20. Diagram Persentase Jawaban Pertanyaan no.7 Asumsi : Paling tidak konsumen mencari produk Wajik Prima 1-2kali tiap bulannya.

Image anda terhadap lemper dan wajik Prima? Rasanya enak : 64 Produknya fresh : 17 Sudah terkenal lama : 12 Lain-lain : 7

Rasanya enak

produknya fresh

sudah terkenal lama lain‐lain

Gambar 2.21. Diagram Persentase Jawaban Pertanyaan no.8 Asumsi : Konsumen lebih memilih Wajik Prima karena rasanya yang enak dan juga kepercayaan yang sudah lama.

Dimana anda biasa mendapatkan lemper dan wajik Prima? Pasar : 48 Mall : 15

51

Universitas Kristen Petra

Pesan langsung : 37 Lain-lain : 0

pasar mall pesan langsung lain‐lain

Gambar 2.22. Diagram Persentase Jawaban Pertanyaan no.9 Asumsi : Pendistribusian dari Wajik Prima memberikan kemudahan bagi konsumen agar dapat didapat di berbagai wilayah di Semarang.

Warna yang mendukung Wajik Prima adalah? Merah : 0 Merah muda : 6 Kuning : 6 Hijau muda : 57 Biru : 0 Putih : 14 Lain-lain : 17

merah merah muda kuning hijau muda biru putih lain‐lain

Gambar 2.23. Diagram Persentase Jawaban Pertanyaan no.10 Asumsi : Warna yang paling mempengaruhi adalah warna Hijau muda dan Putih.

Apakah anda pernah membeli wajik dan lemper dengan merk lain?

52

Universitas Kristen Petra

Pernah : 78 Tidak pernah : 22

pernah tidak pernah

Gambar 2.24. Diagram Persentase Jawaban Pertanyaan no.11 Asumsi : Mengetahui persaingan antara Wajik Prima dan para kompetitornya.

Alasan anda membeli wajik dan lemper merk tersebut? Harganya lebih murah : 0 Lebih mudah didapat : 25 Rasanya lebih enak : 13 Lain-lain : 62

harganya lebih murah lebih mudah didapat rasanya lebih enak lain‐lain

Gambar 2.25. Diagram Persentase Jawaban Pertanyaan no.12 Asumsi : Mengetahui keunggulan dari Wajik Prima dari para kompetitornya.

Kesimpulan dari keinginan,kritik dan saran konsumen: Konsumen menginginkan agar produknya ditingkatkan kualitasnya lebih lagi, mulai dari rasanya,kuantitasnya, dan juga ragam produknya lebih ditambah. Isi dari lemper semakin ditambah agar rasanya semakin kuat, dan lebih nikmat.

53

Universitas Kristen Petra

Pendistribusian dari produk ditambah lebih lagi, agar konsumen lebih mudah mendapatkan produk-produk Wajik Prima. Desain yang lebih atraktif, unik dan menarik, terutama dalam aspek kemasan.

2.4.3. Analisa Data Wawancara dan Survey 2.4.3.1. Analisis Data Wawancara • Sejak kapan Wajik Prima ini berdiri? Wajik Prima ini berdiri sejak tahun 1989, Pendirinya adalah Ny.Lien. Awalnya bermula dari keisengan Ny.Lien. Ny.Lien memang hobi membuat beraneka macam jenis-jenis makanan tradisional. Hingga akhirnya banyak yang menyarankan agar Ny.Lien mencoba untuk mengkomersilkan makanannya. Alhasil,Ny.Lien pun mencoba untuk mencoba peluang bisnis di bidang kulinari. Awalnya hanya menerima pesanan-pesanan kecil, namun lama kelamaan pesanan yang diterima menjadi berlipat dan akhirnya Ny.Lien pun memberinya nama “Lemper Prima” karena memang awalnya bisnis ini hanya bermula dari menjual Lemper saja. Namun seiring berjalannya waktu, Ny.Lien mulai mencoba untuk mengkomersilkan produk wajik, dan wajik ini dinilai lebih banyak diminati oleh konsumen dan akhirnya namanya berubah menjadi “Wajik Prima”. • Bagaimana perkembangan Wajik Prima sekarang? Hingga sekarang, Wajik Prima sudah terjadi pergantian kepemilikan. Bisnisnya sudah diturunkan kepada anak perempuannya, Ny.Marry. Target audience Wajik Prima sendiri adalah golongan ekonomi menengah hingga menengah atas. Wajik Prima menawarkan produk wajik tiga warna yang menjadi keunggulan produknya, sekarang banyak yang menyaingi produk Wajik Prima ini, namun soal kualitas rasa, tetap Prima yang nomor satu. Banyak pegawai-pegawai dari Wajik Prima yang dulunya bekerja di Wajik Prima, akhirnya keluar dan mencoba membuat wajik sendiri. Awalnya Ny.Lian merasa tersaingi, namun sekarang Ny.Lian mencoba tidak mementingkan hal tersebut.

54

Universitas Kristen Petra

Wajik Prima ini pernah disorot di salah satu televisi lokal Semarang, yaitu “Borobudur tv”. Karena kualitas rasanya yang memang lain daripada yang lain dan juga Wajik Prima ini sudah dikenal lama oleh masyarakat kota Semarang. 2.4.3.2. Analisis Data Survey Dari hasil survey yang dilakukan, mayoritas konsumen dari Wajik Prima adalah perempuan yang berstatus sebagai ibu rumah tangga dan pegawai. Kira- kira sebulan konsumen 1-2x membeli produk lemper dan wajik Prima. Banyak dari mereka memilih Wajik Prima karena memang rasanya dan juga sudah dikenal dari lama. Dari berbagai produknya, konsumen mengakui kualitas dari Wajik Prima terutama rasa, dan juga selalu fresh. Banyak dari mereka memang menggemari produk jajan pasar asli Indonesia.

2.5. Analisis Data 2.5.1. SWOT,USP,POSITIONING 2.5.1.1. SWOT Tabel 2.1. Tabel SWOT Wajik Prima dan Anugerah

55

Universitas Kristen Petra

Wajik Prima Anugerah

Produk Wajik memiliki Varian produk banyak Strength 3 rasa

Distribusinya lebih Harga lebih terjangkau merata

Varian produk lebih beragam

Kesegaran produk lebih terjaga

Weakness Promosi kurang Distribusi kurang merata

Visualnya sudah dipakai Promosi kurang sejak tahun 80-an, kurang mengikuti perkembangan jaman

Opportunities Produk asli Indonesia Produk asli Indonesia

Masih sedikit pesaing

pasar

Harga bahan baku yang Harga bahan baku yang Threat semakin naik semakin naik

Kurangnya tenaga kerja

2.5.1.2. USP (Unique Selling Preposition) • Produk yang segar dan lembut • Produknya dikemas dalam jumlah tertentu, sehingga memudahkan untuk dibawa kemana-mana.

56

Universitas Kristen Petra

• Varian wajik terdiri dari 3rasa dengan 3 warna yang sangat cantik. 2.5.1.3. Positioning Wajik Prima sebagai pioneer dalam bisnis kulinari kue tradisional selalu menyajikan kualitas dan kesegaran yang selalu prima.

2.5.2. Kesimpulan Analisis Data Kesimpulan yang diperoleh dari analisis data: • Customer dari Wajik Prima adalah mayoritas wanita, dengan status pegawai dan juga ibu rumah tangga, sehingga promosi yang dilakukan diharapkan dapat menarik perhatian para wanita. • Ekonomi konsumen digolongkan ekonomi menengah hingga menengah atas, sehingga pembuatan visualnya harus terlihat eksklusif dan simple elegan.

57

Universitas Kristen Petra