Kode Dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan Provinsi Riau

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Kode Dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan Provinsi Riau KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI RIAU JUMLAH N A M A / J U M L A H LUAS JUMLAH NAMA PROVINSI / K O D E WILAYAH PENDUDUK K E T E R A N G A N (Jiwa) *) KABUPATEN / KOTA KAB KOTA KECAMATAN KELURAHAN D E S A (Km2) 14 RIAU 14.01 1 KAB. KAMPAR 21 8 242 10.983,47 783.248 14.01.01 1 Bangkinang 2 2 Pulau Lawas Menjadi wil. Kec. Bangkinang Seberang, Perda No 22/2003 Muara Uwai Menjadi wil. Kec. Bangkinang Seberang, Perda No 22/2003 Salo Menjadi wil. Kec. Salo, Perda No 22 / 2003 Laboy Jaya Menjadi wil. Kec. Bangkinang Seberang, Perda No 22/2003 Suka Mulya Menjadi wil. Kec. Bangkinang Seberang, Perda No. 22/2003 Bukit Payung Menjadi wil. Kec. Bangkinang Seberang, Perda No 22/2003 Bukit Sembilan Menjadi wil. Kec. Bangkinang Seberang, Perda No 22/2003 Salo Timur Menjadi wil. Kec. Salo, Perda No 22/2003 14.01.01.2009 1 Kumantan 14.01.01.2010 2 Ridan Permai 14.01.01.1011 1 Bangkinang Pulau Menjadi wil. Kec. Bangkinang Seberang, Perda No 22/2003 14.01.01.1013 2 Langgini Pasir Sialang Menjadi wil. Kec. Bangkinang Seberang, Perda No 22/2003 14.01.02 2 Kampar 1 17 14.01.02.2001 1 Batu Belah Muara Jalai Menjadi wil. Kec. Kampar Utara, Perda No 22/2003 14.01.02.2003 2 Tanjung Berulak Sawah Menjadi wil. Kec. Kampar Utara, Perda No 22/2003 Kmp Panjang Menjadi wil. Kec. Kampar Utara, Perda No 22/2003 14.01.02.2006 3 Ranah 14.01.02.2007 4 Penyasawan 14.01.02.2008 5 Rumbio Pulau Payung Menjadi wil. Kec. Rumbio Jaya, Perda No 22 / 2003 Teratak Menjadi wil. Kec. Rumbio Jaya, Perda No 22 / 2003 Alam Panjang Menjadi wil. Kec. Rumbio Jaya, Perda No 22 / 2003 1 N A M A / J U M L A H LUAS JUMLAH NAMA PROVINSI / JUMLAH WILAYAH PENDUDUK K E T E R A N G A N K O D E KABUPATEN / KOTA KAB KOTA KECAMATAN KELURAHAN D E S A (Km2) (Jiwa) *) Pulau Birandang Menjadi wil. Kec. Kampar Timur, Perda No 22 /2003 14.01.02.2013 6 Padang Mutung Pulau Rambai Menjadi wil. Kec. Kampar Timur, Perda No 22 /2003 Kampar Menjadi wil. Kec. Kampar Timur, Perda No 22 /2003 Koto Perambahan Menjadi wil. Kec. Kampar Timur, Perda No 22 /2003 Bukit Teratai Menjadi wil. Kec. Rumbio Jaya, Perda No 22 / 2003 Sungai Putih Menjadi wil. Kec. Kampar Timur, Perda No. 22/2003 Batang Batindih Menjadi wil. Kec. Rumbio Jaya, Perda No 22 / 2003 Tambusai Menjadi wil. Kec. Rumbio Jaya, Perda No 22 / 2003 Deli Makmur Menjadi wil. Kec. Kampar Timur, Perda No 22 /2003 Kayu Aro Menjadi wil. Kec. Kampar Utara , Perda No 22/ 2003 14.01.02.2023 7 Pulau Jambu 14.01.02.2024 8 Tj. Rambutan 14.01.02.2025 9 Simpang Kubu Sungai Tonang Menjadi wil. Kec. Kampar Utara, Perda No 22/2003 14.01.02.1027 1 Air Tiris 14.01.02.2028 10 Limau Manis Kebun Pulau Pondok 14.01.02.2030 11 Naumbai 14.01.02.2031 12 Pulautinggi Pemekaran sebagian Desa Padang Mutung Perda No. 17/2011 14.01.02.2032 13 Ranah Baru Pemekaran sebagian Desa Ranah Perda No. 17/2011 14.01.02.2033 14 Bukitranah Pemekaran sebagian Desa Ranah Perda No. 17/2011 14.01.02.2034 15 Pulausarak Pemekaran sebagian Desa Rumbio Perda No. 17/2011 14.01.02.2035 16 Koto Tibun Pemekaran sebagian Desa Padang Mutung Perda No. 17/2011 14.01.02.2036 17 Ranah Singkuang Pemekaran sebagian Desa Penyesawan Perda No. 17/2011 14.01.03 3 Tambang - 17 14.01.03.2001 1 Tambang 14.01.03.2002 2 Kuapan 14.01.03.2003 3 Gobah 14.01.03.2004 4 Teluk Kenidai 14.01.03.2005 5 Aursati 14.01.03.2006 6 Padang Luas 14.01.03.2007 7 Terantang 14.01.03.2008 8 Kualu 2 N A M A / J U M L A H LUAS JUMLAH NAMA PROVINSI / JUMLAH WILAYAH PENDUDUK K E T E R A N G A N K O D E KABUPATEN / KOTA KAB KOTA KECAMATAN KELURAHAN D E S A (Km2) (Jiwa) *) 14.01.03.2009 9 Rimbo Panjang 14.01.03.2010 10 Parit Baru 14.01.03.2011 11 Kemang Indah 14.01.03.2012 12 Kualu Nenas 14.01.03.2013 13 Tarai bangun 14.01.03.2014 14 Sungai Pinang 14.01.03.2015 15 Balam Jaya Pemekaran sebagian Desa Tambang Perda No. 17/2011 14.01.03.2016 16 Pulaupermai Pemekaran sebagian Desa Tambang Perda No. 17/2011 14.01.03.2017 17 Palungraya Pemekaran sebagian Desa Tambang Perda No. 17/2011 14.01.04 4 XIII Koto Kampar 1 12 Tabing Menjadi wil. Kec. Koto Kampar Hulu Perda No. 22/2003 Gunung Malelo Menjadi wil. Kec. Koto Kampar Hulku Perda No. 22/203 Tanjung Menjadi wil. Kec. Koto Kampar Hulu Perda No. 22/2003 14.01.04.2004 1 Gunung Bungsu 14.01.04.2005 2 Koto Tuo 14.01.04.2006 3 Balung 14.01.04.2007 4 Muara Takus Pongkai Menjadi wil. Kec. Koto Kampar Hulu Perda No. 22/2003 Siberuang Menjadi wil. Kec. Koto Kampar Hulu Perda No. 22/2003 14.01.04.2010 5 Pulau Gadang 14.01.04.2011 6 Tanjung Alai 14.01.04.2012 7 Ranah Sungkai 14.01.04.2013 8 Lubuk Agung 14.01.04.2014 9 Koto Mesjid Bandur Picak Menjadi wil. Kec. Koto Kampar Hulu Perda No. 22/2003 14.01.04.2016 10 Pongkai Istiqomah 14.01.04.2017 11 Binamang 14.01.04.1018 1 Batu Bersurat 14.01.04.2019 12 Koto Tuo Barat 14.01.05 5 Bangkinang Barat - 9 14.01.05.2001 1 Kuok Ganting Menjadi wil. Kec. Salo, Perda No 22 / 2003 Sepungguk Menjadi wil. Kec. Salo, Perda No 22 / 2003 Siabu Menjadi wil. Kec. Salo, Perda No 22 / 2003 3 N A M A / J U M L A H LUAS JUMLAH NAMA PROVINSI / JUMLAH WILAYAH PENDUDUK K E T E R A N G A N K O D E KABUPATEN / KOTA KAB KOTA KECAMATAN KELURAHAN D E S A (Km2) (Jiwa) *) 14.01.05.2005 2 Merangin 14.01.05.2006 3 Empat Balai 14.01.05.2007 4 Pulau Jambu 14.01.05.2008 5 Silam Ganting Damai Menjadi wil. Kec. Salo, Perda No 22 / 2003 14.01.05.2010 6 Bukit Melintang 14.01.05.2011 7 Pulauterap Pemekaran sebagian Desa Merangin Perda No. 17/2011 14.01.05.2012 8 Lereng Pemekaran sebagian Desa Merangin Perda No. 17/2011 14.01.05.2013 9 Batulangka Kecil Pemekaran sebagian Desa Silam Perda No. 17/2011 14.01.06 6 Siak Hulu - 12 14.01.06.2001 1 Pangkalan Baru 14.01.06.2002 2 Desa Baru 14.01.06.2003 3 Teratak Buluh Kampungpinang Menjadi wil. Kec. Perhentian Raja, Perda No 22 / 2003 14.01.06.2005 4 Lubuk Siam 14.01.06.2006 5 Buluh Cina 14.01.06.2007 6 Buluh Nipis Pantairaja Menjadi wil. Kec. Perhentian Raja, Perda No 22 / 2003 Hangtuah Menjadi wil. Kec. Perhentian Raja, Perda No 22 / 2003 Sialang Kubang Menjadi wil. Kec. Perhentian Raja, Perda No 22 / 2003 14.01.06.2011 7 Tanah Merah 14.01.06.2012 8 Pandau Jaya 14.01.06.2013 9 Tanjung Balam 14.01.06.2014 10 Kapau Jaya 14.01.06.2015 11 Pangkalan Serik 14.01.06.2016 12 Kubang Jaya 14.01.07 7 Kampar Kiri 1 19 Simalinyang Menjadi wil. Kec. Kampar Kiri Tengah, Perda No 22 /2003 Kebun Durian Menjadi wil. Kec. Gunung Sahilan, Perda No 22 /2003 14.01.07.2003 1 Kuntu 14.01.07.2004 2 Padang Sawah 14.01.07.2005 3 Domo 14.01.07.2006 4 IV Koto Setingkai Gunung Sahilan Menjadi wil. Kec. Gunung Sahilan, Perda No 22 /2003 4 N A M A / J U M L A H LUAS JUMLAH NAMA PROVINSI / JUMLAH WILAYAH PENDUDUK K E T E R A N G A N K O D E KABUPATEN / KOTA KAB KOTA KECAMATAN KELURAHAN D E S A (Km2) (Jiwa) *) 14.01.07.2008 5 Teluk Paman Gunung Sari Menjadi wil. Kec. Gunung Sahilan, Perda No 22 /2003 Suka Makmur Menjadi wil. Kec. Gunung Sahilan, Perda No 22 /2003 Bina Baru Menjadi wil. Kec. Kampar Kiri Tengah, Perda No 22 /2003 Hidup Baru Menjadi wil. Kec. Kampar Kiri Tengah, Perda No 22 /2003 14.01.07.2013 6 Sungai Giringging Karya Bakti Menjadi wil. Kec. Kampar Kiri Tengah, Perda No 22 /2003 Lubuk Sakai Menjadi wil. Kec. Kampar Kiri Tengah, Perda No 22 /2003 14.01.07.2016 7 Sungai Paku Penghidupan Menjadi wil. Kec. Kampar Kiri Tengah, Perda No 22 /2003 Subarak Menjadi wil. Kec. Gunung Sahilan, Perda No 22 /2003 14.01.07.2019 8 Muara Selayah 14.01.07.2020 9 Sungai Rambai 14.01.07.2021 10 Tanjung Harapan Mayang Pongkai Menjadi wil. Kec. Kampar Kiri Tengah, Perda No 22 /2003 14.01.07.2023 11 Sungai Raja Koto Damai Menjadi wil. Kec. Kampar Kiri Tengah, Perda No 22 /2003 Utama Karya Menjadi wil. Kec. Kampar Kiri Tengah, Perda No 22 /2003 14.01.07.2026 12 Sungai Sarik 14.01.07.1027 1 Lipat Kain 14.01.07.2028 13 Lipat Kain Utara 14.01.07.2029 14 Lipat Kain Selatan 14.01.07.2030 15 Kuntu Darussalam 14.01.07.2031 16 Tanjungmas Pemekaran sebagian Desa Tanjung Harapan Perda No.
Recommended publications
  • Kementerian Kelautan Dan Perikanan 2018 Kata Pengantar
    DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2018 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga buku ini dapat tersusun dengan baik. Penyusunan Profil Potensi Usaha dan Peluang Investasi Kelautan dan Perikanan bertujuan untuk: 1) Menyediakan data dan informasi potensi usaha dan peluang investasi Provinsi Sumatera Barat kepada stakeholders dan calon investor; 2) Referensi dan pertimbangan dalam memutuskan investasi di sektor kelautan dan perikanan serta percepatan industri kelautan dan perikanan; serta 3) Mempromosikan potensi usaha dan peluang investasi sektor kelautan dan perikanan, baik hulu dan hilir menurut lokasi (Provinsi dan Kabupaten/ Kota), komoditas/produk maupun bidang usaha. Profil Potensi Usaha dan Peluang Investasi Kelautan dan Perikanan berisi data dan informasi usaha kelautan dan perikanan layak investasi, potensi dan pemanfaatan perikanan, infrastruktur pendukung investasi, spesifikasi teknis bidang usaha, kemudahan investasi serta kontak hubung daerah. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi, baik secara langsung maupun tidak langsung hingga terselesaikannya buku ini. Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam buku ini, kritik dan saran terhadap penyempurnaan buku ini sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai informasi potensi usaha dan peluang investasi kelautan dan perikanan di Provinsi Riau. Jakarta, Desember 2018 Tim Penyusun PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya alam kelautan dan perikanan bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, maka taka ada jalan kecuali mengimplementasikan prinsip tiga pilar. Kedaulatan, Keberlanjutan dan Kesejahteraan. Tiga pilar inilah yang menjadi misi Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada Kabinet Kerja guna mewujudkan visi yang dicanangkan yakni Laut Sebagai Masa Depan Bangsa.
    [Show full text]
  • INDUSTRI GALANGAN KAPAL KAYU DI PESISIR RIAU Muchtar Ahmad Dan Nofrizal ABSTRACT Base on the Survei and Field Visiting at the Lo
    JURNAL PERIKANANAN DAN KELAUTAN ISSN 0853-7607 INDUSTRI GALANGAN KAPAL KAYU DI PESISIR RIAU Muchtar Ahmad1) dan Nofrizal2) 1)Laboratorium Kapal Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau, Kampus Bina Widya, Km.12.5 Simpang Baru, Pekanbaru (28294), Telp (0761) 63275, Fax. (0761) 63274. E-mail : [email protected], HP : 085363956456 2)Laboratorium Alat Penankapan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau, Kampus Bina Widya, Km.12.5 Simpang Baru, Pekanbaru (28294), Telp (0761) 63275, Fax. (0761) 63274. E-mail : [email protected], HP: 081365578455 ABSTRACT Base on the survei and field visiting at the location of dockyard industry, the state of traditional dockyard management and technology reported. Traditional dockyards use wood as raw materials for building mostly small fishing boat of less than 5 GT. The location of dockyard is built open on the bank of riverside in the coastal area without any covered building. Facilities in the traditional dockyard as well as infrastructure ro the location are almost nothing deliberately built. The dockyard persists on the wetland environment, swampy area, and unhealthy working condition. The management of the dockyard is family wise as it belongs to the one core family, but the boat craft man mostly recruite from extended family. While the technology used mostly come from the long experiences working in the famili or other dockyard. The main problem of the traditional dockyard is the raw wood materials are scarce and difficult to get it, except by high price, whilst capital to secure materials stock unavailable. The consequence, five of seven traditional dockyard surveied have been stopping to product a new boat; and frustrating to pace the future.
    [Show full text]
  • Archipel, 100 | 2020 [En Ligne], Mis En Ligne Le 30 Novembre 2020, Consulté Le 21 Janvier 2021
    Archipel Études interdisciplinaires sur le monde insulindien 100 | 2020 Varia Édition électronique URL : http://journals.openedition.org/archipel/2011 DOI : 10.4000/archipel.2011 ISSN : 2104-3655 Éditeur Association Archipel Édition imprimée Date de publication : 15 décembre 2020 ISBN : 978-2-910513-84-9 ISSN : 0044-8613 Référence électronique Archipel, 100 | 2020 [En ligne], mis en ligne le 30 novembre 2020, consulté le 21 janvier 2021. URL : http://journals.openedition.org/archipel/2011 ; DOI : https://doi.org/10.4000/archipel.2011 Ce document a été généré automatiquement le 21 janvier 2021. Association Archipel 1 SOMMAIRE In Memoriam Alexander Ogloblin (1939-2020) Victor Pogadaev Archipel a 50 ans La fabrique d’Archipel (1971-1982) Pierre Labrousse An Appreciation of Archipel 1971-2020, from a Distant Fan Anthony Reid Echos de la Recherche Colloque « Martial Arts, Religion and Spirituality (MARS) », 15 et 16 juillet 2020, Institut de Recherches Asiatiques (IRASIA, Université d’Aix-Marseille) Jean-Marc de Grave Archéologie et épigraphie à Sumatra Recent Archaeological Surveys in the Northern Half of Sumatra Daniel Perret , Heddy Surachman et Repelita Wahyu Oetomo Inscriptions of Sumatra, IV: An Epitaph from Pananggahan (Barus, North Sumatra) and a Poem from Lubuk Layang (Pasaman, West Sumatra) Arlo Griffiths La mer dans la littérature javanaise The Sea and Seacoast in Old Javanese Court Poetry: Fishermen, Ports, Ships, and Shipwrecks in the Literary Imagination Jiří Jákl Autour de Bali et du grand Est indonésien Śaivistic Sāṁkhya-Yoga:
    [Show full text]
  • Case Study of Riau Province, the Original Districts of Kampar and Indragiri Hulu1
    DRAFT The Effect of Indonesia’s Decentralisation on Forests and Estate Crops: Case Study of Riau Province, the Original Districts of Kampar and Indragiri Hulu1 Lesley Potter and Simon Badcock DISCLAIMER: This report is a DRAFT that is currently under review for publication by the Center for International Forestry Research (CIFOR). The editors anticipate that the report will be revised further before it is published. CIFOR has decided to make this draft available in its present form in order to ensure that the information contained is readily accessible to individuals and organizations involved in Indonesia’s ongoing decentralization process. The opinions expressed in the report are the views of the author(s) and do not necessarily represent the official policy or position of CIFOR. CENTER FOR INTERNATIONAL FORESTRY RESEARCH (CIFOR) Office address: Jalan CIFOR, Situ Gede, Sindang Barang, Bogor 16680, Indonesia Mailing address: P. O. Box 6596 JKPWB, Jakarta 10065, Indonesia Tel.: +62 (251) 622622; Fax.: +62 (251) 622100 E-mail: [email protected] Website: http://www.cifor.cgiar.org 1 Comments may be sent to the authors at [email protected] and [email protected] DRAFT – OCTOBER 16, 2001 1 PART 1 RIAU PROVINCE: RESOURCES AND LAND USE 1.1 THE STUDY AND ITS MAJOR FINDINGS From 1 January 2001, the Indonesian government implemented a policy of regional autonomy and decentralisation. The provincial and district governments have been handed responsibility to raise revenues locally to fund regional activities and development. The centre has retained some revenue raising powers and full details of the process of devolution have yet to be fully spelt out.
    [Show full text]
  • Kewenangan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (Dpd Ri) Dalam Memperjuangkan Pemekaran Daerah Di Provinsi Riau Tahun 2012-2016
    KEWENANGAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA (DPD RI) DALAM MEMPERJUANGKAN PEMEKARAN DAERAH DI PROVINSI RIAU TAHUN 2012-2016 Oleh : Aris Setiawan Email: [email protected] Pembimbing: Dra. Hj. Wan Asrida, M.Si Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Program Studi S1 Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Riau Kampus Bina Widya jl. H. R. Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru 28293- Telp/Fax. 0761-63277 Abstract This study, entitled "Authority of the Republic of Indonesia Regional Representative Council (DPD) in the Struggle for Regional Expansion in Riau Province Year 2012-2016". This research background with the Indonesian Government Regulation No. 78 Year 2007 on Procedures for the Establishment, Abolition, and merging of Regions, which is in the form DOB (Autonomous Region Baru) must meet all the requirements of both the requisite administrative, technical, and physical territoriality. The formulation of the problem in this research is how the efforts made by DPD in the struggle for regional expansion in Riau Province in 2012-2016 as well as what are the factors that constrain the DPD in the fight for regional expansion in Riau Province in 2012-2016. Issues contained in this research are there areas that will conduct regional division namely Indragiri South (Insel) and Indragiri North is Indragiri Hilir Regency, Gunung Sahilan Darussalam from Kampar, Kota Duri from Bengkalis and Rokan Darussalam carved out of Rokan Hulu has met all the requirements and already have the letter the President agreed to immediately bloomed. The method used in this study is a qualitative method that describes the data descriptively.
    [Show full text]
  • Pengelolaan Surat Dinas Di Sman 1 Siak Hulu Kabupaten Kampar
    PENGELOLAAN SURAT DINAS DI SMAN 1 SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR Oleh TOHIR NIM. 10613003267 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1431 H/ 2010 M PENGELOLAAN SURAT DINAS DI SMAN 1 SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh TOHIR NIM. 10613003267 JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1431H /2010 M ABSTRAK TOHIR (2010) : Pengelolaan Surat Dinas di SMAN 1 Siak Hulu Kabupaten Kampar Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan surat dinas di SMAN 1 Siak Hulu Kabupaten Kampar dan factor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan surat tersebut. Subjek penelitian ini adalah kepala SMAN 1 Siak Hulu dan kepala tata usaha sedangkan objek penelitiannya adalah pengelolaan surat dinas. Jumlah populasi penelitian ini adalah dua orang yakni kepala sekolah dan kepala tata usaha SMAN 1 Siak Hulu. Dalam penelitian ini penulis tidak melakukan penarikan sampel. data yang diperlukan penulis menggunakan teknik wawancara, karena populasinya hanya dua orang saja. Untuk mengumpulkan data yang diperlukan penulis menggunakan teknik wawancara, dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul dianalisa secara deskriptif kualitatif dengan persentase. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di SMAN 1 Siak Hulu Kabupaten Kampar, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan surat dinas di SMAN 1 Siak Hulu Kabupaten Kampar kurang maksimal. Secara kuantitatif persentase, pengelolaan tersebut hanya terlaksana terhadap pengelolaan surat dinas diperoleh persentase 57,14%. Kurang maksimalnya pengelolaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : (a) Latar belakang pendidikan kepala sekolah, (b) Latar belakang pendidikan tata usaha, (c) Pelatihan atau penataran dan, (d) sarana dan prasarana yang digunakan dalam pengelolaan surat menyurat.
    [Show full text]
  • Kasus Sumberdaya Kelautan Dan Perikanan) Di Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2018-2019
    PENGAWASAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERIKANAN (KASUS SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN) DI KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2018-2019 Oleh : Azizul Hakim Email : [email protected] Dosen Pembimbing : Drs. H. Isril, M.H. Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Kampus Bina Widya, Jl. H.R. Soebrantas Km 12,5 Simp. Baru, Pekanbaru 28293 Telp/Fax. 0761-63277 ABSTRAK Kabupaten Rokan Hilir merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Riau yang memiliki potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang sangat melimpah. Rokan Hilir pernah menjadi Daerah dengan produksi ikan terbesar di dunia. Namun prestasi tersebut terus menurun hingga sekarang predikat daerah dengan produksi ikan terbesar di dunia tersebut lepas. Maka dari itu perlunya Pengawasan Pemerintah Daerah dalam hal ini yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau melalui Unit Pelaksana Teknis Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Wilayah 3 dalam menjaga potensi kelautan dan perikanan di wilayah Kabupaten Rokan Hilir agar dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengawasan Pemerintah Daerah Terhadap Urusan Pemerintahan Bidang Perikanan (Kasus Sumberdaya Kelautan dan Perikanan) di Kabupaten Rokan Hilir tahun 2018-2019, serta untuk mengetahui apa saja factor penghambat Pemerintah Daerah dalam melakukan pengawasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengawasan Pemerintah Daerah Terhadap Urusan Pemerintahan Bidang Perikanan (Kasus Sumberdaya Kelautan dan Perikanan) di Kabupaten Rokan Hilir ini dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau Wilayah 3.
    [Show full text]
  • Jumlah Wilayah Kerja Statistik Provinsi Kabupaten Kota Kecamatan Desa
    JUMLAH WILAYAH KERJA STATISTIK BLOK PROVINSI KABUPATEN KOTA KECAMATAN DESA SENSUS 11 ACEH 18 5 287 6.491 16.119 12 SUMATERA UTARA 25 8 422 5.876 40.291 13 SUMATERA BARAT 12 7 176 1.033 15.182 14 RIAU 10 2 157 1.736 18.949 15 JAMBI 9 2 131 1.484 11.404 16 SUMATERA SELATAN 11 4 225 3.205 26.433 17 BENGKULU 9 1 124 1.508 6.588 18 LAMPUNG 12 2 214 2.511 27.867 KEPULAUAN BANGKA 19 BELITUNG 6 1 46 380 4.093 21 KEPULAUAN RIAU 5 2 59 371 5.955 31 DKI JAKARTA 1 5 44 267 31.748 32 JAWA BARAT 17 9 626 5.941 147.158 33 JAWA TENGAH 29 6 573 8.578 116.534 34 D I YOGYAKARTA 4 1 78 438 12.016 35 JAWA TIMUR 29 9 662 8.505 146.183 36 BANTEN 4 4 154 1.545 31.182 51 BALI 8 1 57 716 11.793 52 NUSA TENGGARA BARAT 8 2 116 1.122 18.126 53 NUSA TENGGARA TIMUR 20 1 293 3.052 14.147 61 KALIMANTAN BARAT 12 2 176 1.970 14.666 62 KALIMANTAN TENGAH 13 1 132 1.528 11.475 63 KALIMANTAN SELATAN 11 2 151 2.000 14.300 64 KALIMANTAN TIMUR 10 4 146 1.469 15.111 71 SULAWESI UTARA 11 4 159 1.733 10.446 72 SULAWESI TENGAH 10 1 166 1.903 10.391 73 SULAWESI SELATAN 21 3 304 3.015 23.788 74 SULAWESI TENGGARA 10 2 205 2.159 8.979 75 GORONTALO 5 1 75 732 3.555 76 SULAWESI BARAT 5 0 69 645 3.842 81 MALUKU 9 2 90 1.027 4.850 82 MALUKU UTARA 7 2 112 1.075 4.022 91 PAPUA BARAT 10 1 175 1.441 4.441 94 PAPUA 28 1 389 3.619 11.370 JUMLAH 399 98 6.793 79.075 843.
    [Show full text]
  • A Study on the Economic Potential of Blood Cockles (Anadara Granosa) in Rokan Hilir, Riau Province, Indonesia 1Eni Yulinda, 2Mazni Saad, 3Muhammad Yusuf
    A study on the economic potential of blood cockles (Anadara granosa) in Rokan Hilir, Riau Province, Indonesia 1Eni Yulinda, 2Mazni Saad, 3Muhammad Yusuf 1 Faculty of Marine and Fisheries, University of Riau St. HR Subrantas, KM 12.5 Panam Pekanbaru, Riau, Indonesia; 2 Department of Tourism, Kulliyah of Languages and Management, International Islamic University Malaysia, Pagoh Education Hub, KM1, Jalan Pancor, Pagoh 84600 Muar, Johor, Malaysia; 3 Faculty of Fisheries, Cokroaminoto University of Makassar, St. Tamalanrea, KM 11, Tamalanrea, Makassar, Indonesia. Corresponding author: M. Yusuf, [email protected] Abstract. This research was conducted from January to July 2019 in Rokan Hilir Regency, Riau Province for the purpose of investigating the prospects and economic potentials of blood cockle (Anadara granosa) cultivation in the regency. The methods used included a survey, direct observation and an in-depth interview with 65 marine cockle cultivators and related stakeholders in the three production centers of marine fisheries, namely Panipahan, Bagansiapiapi and Sinaboi. The data obtained were analyzed descriptively and its business feasibility analyzed. The results showed that the blood cockle cultivation business of Rokan Hilir is very profitable (BCR 1.88 and PPC 1.92). In addition, the prospects of developing cockle cultivation is also good because of the wide (124,000,000 m2) land potential available, the low demand for high skills, and the accessibility for export of products to the Malaysian market. Key Words: Anadara granosa, economic potential, cultivation, Rokan Hilir. Introduction. Indonesia is the largest maritime and island nation in the world. The country has 17,504 large and small islands and almost 75% of the territory consists of oceans (5.9 million km2).
    [Show full text]
  • Efektivitas Penggunaan Alokasi Dana Desa (Add) Dalam Menunjang Pembangunan Desa Di Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir
    EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) DALAM MENUNJANG PEMBANGUNAN DESA DI KECAMATAN BANGKO KABUPATEN ROKAN HILIR T E S I S Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains OLEH : NAMA : ANDRI MUNAWAR NPM : 167122030 BIDANG KAJIAN UTAMA : ADMINISTRASI PUBLIK PROGRAM MAGISTER (S2) ILMU ADMINISTRASI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2019 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) DALAM MENUNJANG PEMBANGUNAN DESA DI KECAMATAN BANGKO KABUPATEN ROKAN HILIR ABSTRAK Oleh : Andri Munawar Alokasi Dana Desa (ADD) yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten kepada desa digunakan untuk membantu pendanaan penyelenggara pemerintah desa, meningkatkan sarana dan prasarana desa, meningkat pengamalan nilai-nilai keagamaan sosial dan budaya serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan desa. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Efektivitas penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam menunjang pembangunan Desa di Kepenghuluan Serusa dan Kepenghuluan Parit Aman Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir. Penelitian ini menggunakan teori Gibson yang mengatakan bahwa Efektivitas merupakan ukuran keberhasilan suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dengan menggunakan sumber daya manusia dan sarana yang dimiliki untuk mencapai tujuan organisasi tersebut, dikatakan efektif apabila berhasil mencapai tujuan dan visi dari organisasi tersebut. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu suatu tipe penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara sistematis. Sampel
    [Show full text]
  • Journal of Geoscie Engineering, Envir Simultaneous Equation Model For
    http://journal.uir.ac.id/index.php/JGEET E-ISSN : 2541-5794 P-ISSN :2503-216X Journal of Geoscience, Engineering, Environment, and Technology Vol 5 No 2 2020 RESEARCH ARTICLE Simultaneous Equation Model for Economic Calculation of Households of Independent Rubber Farmers in Mineral Land in Kampar Regency, Riau Province, Indonesia Heriyanto 1,*, Asrol1 1Departement of Agribussines, Universitas Islam Riau, Pekanbaru, 28284. Indonesia . * Corresponding author : [email protected] Telp ; 082388011877 Received: Sept 14, 2019; Accepted: May 5, 2020. DOI 10.25299/jgeet.2020.5.2.3791 Abstract Rubber is a plantation crop which is mostly a source of community income in Kampar District. As a source of household income, rubber farming is managed by households independently. This study generally aims to design models and government policy strategies in the development of smallholder rubber plantations on land typology mineral land conditions on the economic decision making of rubber farmer households. Specifically, this study was conducted with the aim of analyzing the characteristics of independent smallholders and internal and external dominant factors that influence the allocation of working time, income and household expenses of rubber farmers. This research was conducted using a survey method located in Kampar District. The data used in this study consisted of primary data obtained using the interview method. Samples were taken by simple random sampling method with 60 rubber farmers. Descriptive analysis and Economic Decision Model of Rubber Farmer Households using the simultaneous equation model approach with the Two Stages Least Square (2SLS) analysis method were performed to answer the research objectives. The results showed that only internal factors of farm households are responsive to household economic decisions.
    [Show full text]
  • LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No
    LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 72, 2020 PEMERINTAHAN. Perbatasan Negara. Provinsi Riau. Provinsi Kepulauan Riau. Rencana Tata Ruang. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2020 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERBATASAN NEGARA DI PROVINSI RIAU DAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Pasal 123 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 2020, No. 72 -2- 3. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6042); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERBATASAN NEGARA DI PROVINSI RIAU DAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu Pengertian Pasal 1 Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan: 1.
    [Show full text]