KEWENANGAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK (DPD RI) DALAM MEMPERJUANGKAN PEMEKARAN DAERAH DI PROVINSI TAHUN 2012-2016

Oleh : Aris Setiawan Email: [email protected] Pembimbing: Dra. Hj. Wan Asrida, M.Si

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Program Studi S1 Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Riau Kampus Bina Widya jl. H. R. Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru, 28293- Telp/Fax. 0761-63277

Abstract

This study, entitled "Authority of the Republic of Indonesia Regional Representative Council (DPD) in the Struggle for Regional Expansion in Riau Province Year 2012-2016". This research background with the Indonesian Government Regulation No. 78 Year 2007 on Procedures for the Establishment, Abolition, and merging of Regions, which is in the form DOB (Autonomous Region Baru) must meet all the requirements of both the requisite administrative, technical, and physical territoriality. The formulation of the problem in this research is how the efforts made by DPD in the struggle for regional expansion in Riau Province in 2012-2016 as well as what are the factors that constrain the DPD in the fight for regional expansion in Riau Province in 2012-2016. Issues contained in this research are there areas that will conduct regional division namely Indragiri South (Insel) and Indragiri North is , Gunung Sahilan Darussalam from Kampar, Kota Duri from and Rokan Darussalam carved out of Rokan Hulu has met all the requirements and already have the letter the President agreed to immediately bloomed. The method used in this study is a qualitative method that describes the data descriptively. Data collection techniques used were interviews and secondary data analysis. While the source of the data used are primary data obtained from the study site in the form of research informants and further supported by secondary data.

Based on the research that has been done are some of the findings of which are respectively Head of the Region has not issued a recommendation on the area that will form a new autonomous region, the lack of political communication between the Regional Representative Council of the Republic of Indonesia (DPD RI) representative Riau Province with the rest of society, Parliament Regency / City and regional Head associated with its regions will conduct regional expansion, as well as the central government moratorium since June 2014 and to complete the draft Regulation on Design of the regional Planning (PP Desertada).

Keyword: The authority of the DPD, PP Desertada, Regional Expansion

JOM FISIP Vol 4 No 1-Februari 2017 1

A. PENDAHULUAN Sejak munculnya suatu aturan yang Indonesia merupakan negara mengatur tentang kebijakan otonomi suatu kepulauan yang mempunyai cakupan daerah khususnya Indonesia, cenderung geografis yang sangat luas, dengan kondisi menyebabkan maraknya daerah-daerah kepulauan tersebut, maka berbagai persoalan melakukan pemekaran wilayah dengan yang sering muncul, antara lain: (i) belum tujuan untuk menciptakan kemakmuran dan optimalnya akses antarpulau, (ii) masih kesejahteraan masyarakat. Secara normatif terdapat daerah tertinggal khususnya di dalam melakukan pemekaran wilayah atau bidang pembangunan infrastruktur, (iii) pembentukan suatu daerah, baru dapat rendahnya fasilitas pelayanan publik, (iv) terlaksana setelah mengikuti proses, tahapan masih terdapat kemiskinan dan dan perencanaan dalam pemekaran wilayah. pengangguran, dan (v) rendahnya kualitas Hal ini ditandai dengan pemberlakuan pendidikan dan kesehatan masyarakat. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Akibat persoalan tersebut dana bantuan atau tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian program pemerintah pusat tak kunjung dirubah menjadi Undang-Undang Nomor 23 datang mengakibatkan muncul kelompok- Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. kelompok masyarakat yang termotivasi untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah membentuk Daerah Otonom Baru (DOB). Nasional (RPJMN) 2009-2014 menempatkan Pembentukan DOB era reformasi sangat revitalisasi proses desentralisasi dan otonomi dimungkinkan dan diperbolehkan daerah ini sebagai satu prioritas dalam berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 pembangunan nasional. Revitalisasi tersebut Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah diarahkan untuk: (1) memperjelas pembagian yang telah direvisi dengan Undang-Undang kewenangan antar tingkat pemerintahan; (2) Nomor 23 Tahun 2014 dan Peraturan mendorong kerjasama antar pemerintah Pemerintah Nomor 129 Tahun 2000 tentang daerah; (3) menata kelembagaan pemerintah Pemekaran Daerah juga telah direvisi dengan daerah agar lebih efektif dan efisien; (4) Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2007. meningkatkan kualitas aparatur pemerintah Pada hakikatnya pembentukan Daerah daerah; (5) meningkatkan kapasitas keuangan Otonom Baru (DOB) akan meningkatkan pemerintah daerah; serta (6) menata Daerah kemandirian daerah dan pelayanan publik Otonom Baru (DOB). sehingga kondisi-kondisi yang telah Semangat otonomi daerah itu sendiri dikemukakan sebelumnya bisa teratasi dan salah satunya bermuara kepada keinginan menjadi lebih baik dibandingkan sebelum daerah untuk memekarkan diri yang DOB. Perubahan paradigma dari sentralistis kemudian diatur dalam Peraturan Pemerintah era orde baru menjadi desentralistis di era Nomor 78 Tahun 2007 tentang Tata Cara reformasi sangat mendasar dan mampu Pembentukan, Penghapusan, dan mengubah pemahaman politik masyarakat Penggabungan Daerah. Dalam prakteknya, Indonesia. Menurut pemahaman masyarakat, pemekaran daerah jauh lebih mendapat pembentukan DOB diharapkan membawa perhatian dibandingkan penghapusan ataupun peningkatan kesejahteraan masyarakat, penggabungan daerah. Dalam Peraturan kemudahan mendapatkan lapangan Pemerintah tersebut, daerah berhak pekerjaan, dan kemudahan memperoleh dana mengajukan usulan pemekaran terhadap transfer ke daerah dari Pemerintah Pusat daerahnya selama telah memenuhi syarat seperti Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi teknis, administratif, dan fisik dengan tujuan Khusus dan Dana Bagi Hasil. untuk mensejahterakan masyarakat yang ada di wilayahnya.

JOM FISIP Vol 4 No 1-Februari 2017 2

Provinsi Riau secara administrasi kota, antara lain Kabupaten Rokan Hulu pemerintahan terdiri atas 10 (sepuluh) dengan 16 kecamatan memiliki 153 desa atau Kabupaten dan 2 (dua) Kota yaitu Kota kelurahan dan 543.857 jiwa penduduk, Pekanbaru dan Kota . Dengan Kabupaten Kampar dengan 21 kecamatan keseluruhan luas wilayah Provinsi Riau memiliki 245 desa atau kelurahan dan meliputi 8.915.015,09 Ha, dimana masing- 766.351 jiwa penduduk, Kabupaten Kuantan masing kabupaten dan kota memiliki luas Singingi dengan 15 kecamatan memiliki 229 wilayah yang berbeda disetiap kabupaten dan desa atau kelurahan dan 317.265 jiwa kota, antara lain Kabupaten Rokan Hulu penduduk, Kabupaten Indragiri Hulu dengan dengan ibukota Pasir Pangaraian dengan luas 14 kecamatan memiliki 194 desa atau wilayah meliputi 722.977,69 Ha, Kabupaten kelurahan dan 401.207 jiwa penduduk, Kampar dengan ibukota Bangkinang dengan Kabupaten Indragiri Hilir dengan 20 luas wilayah meliputi 1.092.819,71 Ha, kecamatan memiliki 236 desa atau kelurahan Kabupaten Kuantan Singingi dengan ibukota dan 697.814 jiwa penduduk, kabupaten dengan luas wilayah meliputi Pelalawan dengan 12 kecamatan memiliki 520.216,14 Ha, Kabupaten Indragiri Hulu 118 desa atau kelurahan dan 352.207 jiwa dengan ibukota dengan luas wilayah penduduk, Kabupaten Siak dengan 14 meliputi 767.626,67 Ha, Kabupaten Indragiri kecamatan memiliki 131 desa atau kelurahan Hilir dengan ibukota dengan luas dan 421.477 jiwa penduduk, Kabupaten wilayah meliputi 1.379.837,12 Ha, Bengkalis dengan 8 kecamatan memiliki 155 Kabupaten Pelalawan dengan ibukota desa atau kelurahan dan 543.786 jiwa Pangkalan Kerinci dengan luas wilayah penduduk, kabupaten Rokan hilir dengan 16 meliputi 240.413,95 Ha, Kabupaten Siak kecamatan memiliki 183 desa atau kelurahan dengan ibukota dengan dan 618.355 penduduk, Kabupaten luas wilayah meliputi 823.357,01 Ha, Kepulauan Meranti dengan 9 kecamatan Kabupaten Bengkalis dengan ibukota memiliki 101 desa atau kelurahan, Kota Bengkalis dengan luas wilayah meliputi Pekanbaru dengan 12 kecamatan memiliki 58 841.619,23 Ha, Kabupaten Rokan Hilir desa atau kelurahan, dan Kota Dumai dengan dengan ibukota Bagan Siapi-api dengan luas 7 kecamatan memiliki 33 desa atau kelurahan wilayah meliputi 896.142,93 Ha, Kabupaten dan 280.027 jiwa penduduk. Kepulauan Meranti dengan ibukota Selat Provinsi Riau merupakan salah satu Panjang dengan luas wilayah meliputi provinsi yang ada di pulau Sumatera dan 362.803,82, serta 2 (dua) kota yang ada di salah satu daerahnya yaitu kabupaten Provinsi Riau yaitu Kota Pekanbaru dengan Bengkalis lebih tepatnya di Duri merupakan ibukota Pekanbaru dengan luas wilayah daerah dengan pendapatan terbesar nomor meliputi 63.300,86 Ha, dan Kota Dumai dua di Indonesia. Anggota DPD RI periode dengan ibukota Dumai dengan luas wilayah 2014-2019 perwakilan Riau berjumlah empat meliputi 203.900,00 Ha. orang diantaranya adalah Intsiawati Ayus, Provinsi Riau memiliki jumlah SH, MH, Drs. H. Abdul Gafar Usman, MM, kecamatan 164 Kecamatan dengan jumlah M.Sc, Rosti Uli Purba, dan DR. Hj. Desa atau Kelurahan 1.836 Desa atau Maimanah Umar, MA. Kelurahan serta jumlah penduduk 6.188.400 jiwa dimana masing-masing kabupaten dan Kelahiran DPD ditandai melalui kota memiliki jumlah kecamatan, desa atau amandemen ketiga Undang-Undang Dasar kelurahan dan jumlah penduduk yang Negara Republik Indonesia Tahun 1945, berbeda-beda untuk setiap kabupaten dan yang disahkan pada 10 Agustus 2002.

JOM FISIP Vol 4 No 1-Februari 2017 3

Perubahan ini terdapat dalam Pasal 2 ayat (1) di seluruh tanah air. Dengan demikian, yang bunyinya: keberadaan DPD diharapkan dapat menjamin kepentingan daerah sebagai bagian yang —Majelis Permusyawaratan Rakyat serasi dari kepentingan nasional, dan terdiri atas anggota Dewan kepentingan nasional secara serasi Perwakilan Rakyat dan anggota merangkum kepentingan daerah. Jadi, Dewan Perwakilan Daerah yang kepentingan daerah dan kepentingan nasional dipilih melalui pemilihan umum dan tidak bertentangan dan tidak perlu diatur lebih lanjut dengan undang- dipertentangkan. Sejalan dengan pemikiran undang“. Sebelumnya bunyi pasal ini itu, maka latar belakang dibentuknya DPD adalah: —Majelis Permusyawaratan adalah: Rakyat terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat ditambah utusan- 1. Memperkuat ikatan daerah-daerah utusan dari daerah-daerah dan dalam wadah NKRI dan golongan-golongan yang dipilih memperteguh persatuan kebangsaan menurut aturan yang ditetapkan seluruh daerah. Meningkatkan dengan undang-undang“. agregasi dan akomodasi aspirasi kepentingan daerah dalam perumusan Perubahan terhadap ketentuan di atas kebijakan nasional berkaitan dengan berimplikasi pada reposisi peran Majelis negara dan daerah. Permusyawaratan Rakyat (MPR) dari lembaga tertinggi negara (supreme body) 2. Meningkatkan percepatan demokrasi, menjadi sebatas sidang gabungan (joint pembangunan dan kemajuan daerah session) antara DPR dan DPD. MPR secara secara serasi dan seimbang. otomatis mengalami perubahan struktur keanggotaan yang di dalamnya terdiri dari 3. Membangun mekanisme kontrol dan anggota DPR dan anggota DPD yang dalam keseimbangan antar cabang sistem ketatanegaraan modern disebut kekuasaan negara dalam lembaga dengan sistem dua kamar (bikameral). legislatif itu sendiri.

Pembentukan DPD semula 4. Menjamin dan menampung dimaksudkan dalam rangka mereformasi perwakilan daerah yang memadai struktur parlemen Indonesia menjadi dua untuk memperjuangkan aspirasi dan kamar (bikameral) yang terdiri atas DPR dan kepentingan daerah dalam lembaga DPD. DPR merupakan cermin representasi legislatif. politik (political representation), sedangkan Dengan adanya lembaga DPD RI DPD mencerminkan prinsip representasi yang dari setiap provinsi berjumlah sama teritorial atau regional (regional yaitu 4 orang, maka diharapkan DPD RI representation). dapat memperjuangkan aspirasi dan Kehadiran DPD telah membangkitkan kepentingan daerah sesuai dengan kebutuhan harapan masyarakat di daerah bahwa daerahnya masing-masing. Anggota DPD RI kepentingan dan aspirasi daerah dapat perwakilan Provinsi Riau diharapkan dapat diangkat dan diperjuangkan di tingkat memperjuangkan pemekaran daerah di nasional. Sehingga kebijakan publik baik di Provinsi Riau. Kabupaten/kota yang akan tingkat nasional maupun daerah tidak membentuk Daerah Otonom Baru adalah merugikan dan bahkan berpihak kepada Kabupaten Indragiri Selatan (Insel) dan kepentingan daerah dan kepentingan rakyat Indragiri Utara yang merupakan pemekaran JOM FISIP Vol 4 No 1-Februari 2017 4 dari Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Power and Society bahwa wewenang Gunung Sahilan Darussalam dari Kampar, (authority) adalah kekuasaan formal (formal Kota Duri dari Bengkalis, dan Kabupaten power). Seseorang yang mempunyai Rokan Darussalam yang dimekarkan dari wewenang (authority) berhak untuk Rokan Hulu. Dilihat dari syarat-syaratnya mengeluarkan perintah dan membuat daerah kabupaten yang akan diperjuangkan peraturan-peraturan serta berhak untuk untuk pemekaran daerah telah memenuhi mengharapkan kepatuhan terhadap peraturan- syarat-syarat sesuai dengan peraturan peraturannya. perundang-undangan. Untuk itu perlu Menurut Ramlan Surbakti di dalam perjuangan lebih dari anggota DPD RI bukunya yang berjudul Memahami Ilmu perwakilan Provinsi Riau dalam Politik, kewenangan adalah kekuasaan. memperjuangkan aspirasi dan kepentingan Namun, kekuasaan tidak selalu berupa daerah di pusat agar daerah-daerah kewenangan. Kedua bentuk pengaruh ini kabupaten/kota yang diusulkan membentuk dibedakan dalam keabsahannya. Daerah Otonom Baru bisa terwujud. Kewenangan merupakan kekuasaan yang memiliki keabsahan (legitimate power),

B. RUMUSAN MASALAH sedangkan kekuasaan tidak selalu memiliki 5 (lima) daerah yang ada di Provinsi keabsahan. Apabila kekuasaan politik Riau yang diusulkan untuk dilakukan dirumuskan sebagai kemampuan pemekaran daerah sudah disepakati untuk menggunakan sumber-sumber untuk segera dimekarkan serta sudah mempunyai mempengaruhi proses pembuatan dan Surat Presiden, tinggal menunggu Rancangan pelaksanaan keputusan politik maka Peraturan Pemerintah tentang Desain Besar kewenangan merupakan hak moral untuk Penataan Daerah (RPP Desertada) disahkan. membuat dan melaksanakan keputusan DPD RI sebagai lembaga negara diharapkan politik. Dalam hal ini, hak moral yang sesuai mampu memperjuangkan aspirasi daerah dengan nilai dan norma masyarakat, yang diwakilinya. termasuk peraturan perundang-undangan. Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka penulis merumuskan permasalahan Orang yang mempunyai kekuasaan yakni: politik dapat berarti mempunyai pengaruh besar terhadap pembuat dan pelaksana

1. Bagaimana upaya yang telah keputusan politik. Sebagaimana tampak dilakukan oleh DPD RI dalam dalam keputusan politik yang mencerminkan memperjuangkan pemekaran daerah kehendaknya. Selain itu, dapat pula berarti di Provinsi Riau tahun 2012-2016? yang bersangkutan merupakan pembuat dan

2. Apa faktor-faktor yang menjadi pelaksana keputusan politik. Dalam kendala DPD RI dalam pengertian kekuasaan, penggunaan sumber- memperjuangkan pemekaran daerah sumber tidak selalu berdasarkan hak moral di Provinsi Riau tahun 2012-2016? tertentu, sedangkan dalam pengertian

C. KERANGKA TEORI kewenangan penggunaan sumber-sumber

1. Kewenangan selalu berdasarkan hak moral tertentu. Oleh Menurut Robert Bierstedt dalam karena itu, orang yang mempunyai karangannya yaitu An Analysis of Social kekuasaan politik belum tentu memiliki hak Power mengatakan bahwa wewenang moral untuk membuat dan melaksanakan (authority) adalah institutionalized power keputusan politik, sedangkan orang yang (kekuasaan yang dilembagakan). Harold D. memiliki kewenangan politik berarti Lasswel dan Abraham Kaplan dalam buku memiliki hak moral.

JOM FISIP Vol 4 No 1-Februari 2017 5

2. Komunikasi Politik seseorang pada akhirnya berperilaku politik Berlo dalam bukunya Communication tertentu. Dalam bukunya Mass Process mengemukakan komunikasi sebagai Communication and American politic, suasana yang penuh keberhasilan jika dan Graber (Muhtadi, 2008) melihat komunikasi hanya jika penerima pesan memiliki makna politik sebagai kekuatan yang dapat terhadap pesan tersebut dimana makna yang mempengaruhi kualitas interaksi antara diperolehnya tersebut sama dengan apa yang masyarakat dengan kekuasaan. Grabber juga dimaksudkan oleh sumber (Berlo, 1960:188). menjelaskan bahwa komunikasi politik Sedangkan Myers dan Myers (1982:15) senantiasa melibatkan aspek-aspek mengemukakan pendapatnya tentang pendidikan politik, kesadaran politik, dan komunikasi sebagai titik pusat kekuatan partisipasi politik itu sendiri. menyatukan sehingga terjadi koordinasi antara orang-orang dan karenanya mereka 3. Otonomi Daerah akan bergerak pada suatu tindakan yang Menurut Murtir Jeddawi (2009: 113), terorganisir. adanya dampak positif dan negatif dari Komunikasi politik menurut Ramlan proses pemekaran daerah yang lebih Surbakti di dalam bukunya yang berjudul menunjukkan kebhinekaan ini memang Memahami Ilmu Politik ialah proses merupakan konsekuensi logis yang akan penyampaian informasi mengenai politik dari muncul sebagai implikasi dari adanya suatu pemerintah kepada masyarakat dan dari kebijakan. Persoalannya adalah, bagaimana masyarakat kepada pemerintah. Menurut usaha yang perlu dilakukan untuk Dahlan (1999), komunikasi politik mengurangi sebanyak mungkin kemungkinan merupakan bidang atau disiplin yang dampak negatif dan mendorong semaksimal menelaah perilaku dan kegiatan komunikasi mungkin munculnya dampak positif. yang bersifat politik, mempunyai akibat Berdasarkan Undang-Undang Nomor politik, atau berpengaruh terhadap perilaku 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan politik. Dengan demikian, pengertian Daerah, yang dimaksud dengan otonomi komunikasi politik dapat dirumuskan sebagai daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban proses pengoperan lambing-lambang atau daerah otonom untuk mengatur dan symbol-simbol komunikasi yang berisi pesan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan politik dari seseorang atau kelompok kepada kepentingan masyarakat setempat dalam orang lain dengan tujuan membuka wawasan sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. atau cara berpikir, serta mempengaruhi sikap Selanjutnya Menurut Peraturan Pemerintah dan tingkah laku khalayak yang menjadi Nomor 78 Tahun 2007 tentang Tata Cara target politik. Pembentukan, Penghapusan, dan Penggabungan Daerah, yang dimaksud Selanjutnya menurut R.M. Perloff dengan otonomi daerah adalah hak, mendefinisikan komunikasi politik sebagai wewenang, dan kewajiban daerah otonom proses yang mendorong pemimpin, media, untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan dan warga negara bangsa bertukar dan pemerintahan dan kepentingan masyarakat menyerap makna pesan yang berhubungan setempat sesuai dengan peraturan perundang- dengan kebijakan publik. Komunikasi undangan. politikpada praktiknya akan melibatkan aspek-aspek bagaimana seseorang belajar D. METODE PENELITIAN politik, bagaimana seseorang menemukan Metode yang digunakan dalam sikap serta nilai-nilai berkenaan dengan penelitian ini adalah metode kualitatif yang kelembagaan politik, dan bagaimana menjelaskan data secara deskriptif. Teknik

JOM FISIP Vol 4 No 1-Februari 2017 6 pengumpulan data yang digunakan adalah Komite IV anggota DPD RI perwakilan wawancara dan penelusuran dokumen. Provinsi Riau, beliau menyampaikan: Sedangkan sumber data yang digunakan adalah data primer yang di peroleh dari “Kami empat orang anggota lokasi penelitian berupa informan penelitian DPD RI dari Riau sangat dan selanjutnya di dukung oleh data sekunder mendukung sekali dengan . adanya pemekaran daerah ini. E. HASIL PENELITIAN DAN Saya terus menjalin komunikasi PEMBAHASAN dengan Bupati Inhil serta 1. Upaya Dewan Perwakilan anggota DPRD dan masyarakat Daerah Republik Indonesia disana, karena kan ini sangat (DPD RI) dalam penting mengingat kita terus Memperjuangkan Pemekaran mengupayakan agar pemekaran Daerah di Provinsi Riau Tahun daerah ini bisa terealisasikan 2012-2016 dengan segera. Hal ini bisa Kewenangan DPD RI dalam hal membuat daerah-daerah kita memperjuangkan aspirasi daerah yang yang ada di Riau ini bisa terus diwakilinya tertuang dalam Pasal 22D UUD maju dan berkembang, saya Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan capek keliling terus ke Pasal 248 Undang-Undang Republik kabupaten-kabupaten untuk Indonesia Nomor 17 Tahun 2014 tentang melakukan reses, kita harus MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3). pemekaran daerah, apalagi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kalau pergi ke Tembilahan, memberikan jatah 15 kabupaten/kota untuk perjalanan sekitar delapan jam. dimekarkan di Provinsi Riau, berlaku sampai Kalau ke Tembilahan itu jauh tahun 2025, dari 15 wilayah tersebut, 13 sekali, kabupaten yang paling untuk kabupaten dan dua lagi untuk kota. jauh dari Pekanbaru. Kalau Pemekaran daerah di Provinsi Riau, untuk kesana banyak memakan waktu saat ini ada lima yang sudah diusulkan akan dan biaya. Kalau kita menjadi DOB (Daerah Otonomi Baru), pemekaran, ini kan bisa kelima DOB itu adalah Kabupaten Indragiri menambah lapangan Selatan (Insel) dan Indragiri Utara yang pekerjaan.“ merupakan pemekaran dari Kabupaten Berdasarkan hasil wawancara penulis Indragiri Hilir, Kabupaten Gunung Sahilan dengan salah satu anggota DPD RI Darussalam dari Kampar, Kota Duri dari perwakilan Riau yakni Ibu Rosti Uli Purba di Bengkalis, dan Kabupaten Rokan atas, selama ini DPD RI terus menjalin Darussalam yang dimekarkan dari Rokan komunikasi dengan Kepala Daerah, anggota Hulu. DPRD kabupaten/kota serta masyarakat agar a. Kabupaten Indragiri Hilir pemekaran daerah ini bisa segera terwujud. Kabupaten Indragiri Hilir akan Indragiri Hilir dinilai sangat tepat jika melakukan pemekaran daerah dengan membentuk Daerah Otonom Baru karena membentuk 2 (dua) daerah otonom baru jarak antara daerah satu dengan yang lainnya yakni Kabupaten Indragiri Selatan dan sangat jauh harus melewati sungai dan pulau. Kabupaten Indragiri Utara. hasil wawancara Pemekaran daerah adalah salah satu cara penulis dengan Ibu Rosti Uli Purba, selaku yang paling tepat agar pembangunan dan perkembangan daerah bisa lebih baik, selain

JOM FISIP Vol 4 No 1-Februari 2017 7 itu tentunya bisa menambah lapangan Berdasarkan hasil wawancara di atas, pekerjaan. ibu Maimanah Umar selaku anggota DPD RI dari Riau sangat mendukung sekali dengan Pemerintah Provinsi Riau mendukung adanya pemekaran daerah ini karena Kecamatan Kemuning menjadi ibukota mengingat wilayah Riau yang sangat luas sementara untuk usulan pemekaran hanya ada 12 kabupaten/kota. Kabupaten Kabupaten Indragiri Selatan. Rekomendasi Indragiri Hilir merupakan kabupaten yang tersebut diperoleh berdasarkan hasil terdiri dari sungai dan pulau-pulau, sulit peninjauan tim dari Biro Tata Pemerintahan dijangkau jika ingin mengurus segala Setdaprov Riau. Rekomendasi tersebut administrasi. DPD RI beserta seluruh berjalan seiring dengan usulan Pemerintah pemerintah baik itu Pemerintah Provinsi Kabupaten Indragiri Hilir dalam kajian maupun Kabupaten, DPRD serta seluruh ilmiahnya. tokoh masyarakat sangat mendukung sekali dengan adanya pemekaran daerah Kabupaten Selanjutnya hasil wawancara yang Indragiri Utara, karena memang pemekaran dilakukan oleh penulis dengan ibu DR. Hj. daerah ini sangat dibutuhkan dengan wilayah Maimanah Umar, MA, beliau mengatakan: yang banyak sungai dan pulau-pulaunya, —Saya pribadi sebagai anggota serta agar daerah-daerah di Indragiri Hilir ini DPD RI sangat mendukung terus maju dan berkembang. pemekaran daerah yang ada di Selain Indragiri Selatan yang akan Riau ini, karena di Riau ini melakukan pemekaran daerah dari kabupaten wilayahnya sangat luas. Apalagi induk yakni Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Indragiri Hilir ini Indragiri Utara juga melakukan pemekaran wilayahnya sangat luas serta daerah. Hal ini terbukti dari ribuan sulit dijangkau karena terdiri masyarakat Inhil Utara, pada hari Minggu dari banyak sungai dan pulau- (7/6/2015) malam berkumpul di Sungai pulau, jadi sangat wajar jika Guntung. Kegiatan tersebut dalam rangka akan dilakukan pemekaran Pengukuhan Badan Pekerja Pemekaran daerah baru yakni Indragiri Indragiri Utara. Kesungguhan masyarakat Utara. Tentu jika Indragiri Utara untuk memekarkan diri mengaharapkan dari DPD ditunjukkan dengan kehadiran banyak tokoh sendiri proses ini akan sangat penting di Lapangan Pemuda Sungai lama terealisasi, maka dari itu Guntung malam itu, mereka adalah, mantan kami sebagai anggota DPD Bupati Inhil dua periode Dr. Indra M Adnan, terus menjalin komunikasi Wakil Ketua Komisi 2 DPR RI yang juga dengan berbagai pihak baik itu asal Inhil, Ir HM Lukman Edy M.Si, Ketua Pemerintah Provinsi, Bupati Fraksi PKB DPRD Riau, Abdul Wahid, Indragiri Hilir, DPRD serta Ketua DPRD Inhil, Dani M Nursalam beserta seluruh masyarakat. Jadi sangat anggota DPRD Inhil, Camat Kateman, wajar jika dilakukan pemekaran Kepala Desa dan anggota Badan Pekerja asal daerah. Indonesia ini bisa maju lima kecamatan se Inhil Utara serta pelajar kalau daerah-daerahnya juga dan pemuda. maju. Tujuan dari pemekaran daerah itukan agar daerah itu Calon Kabupaten Indragiri Utara terus maju dan berkembang“. terdiri dari lima kecamatan yakni, Kecamatan Kateman, Mandah, Pelaringan, Pulau Burung

JOM FISIP Vol 4 No 1-Februari 2017 8 dan Teluk Belengkong, masyarakat sudah 11 Utara yang merupakan tahun merindukan terwujudnya daerah pemekaran dari Kabupaten otonom baru, kata H. Ruslan selaku panitia Indragiri Hilir, Gunung Sahilan pelantikan badan pekerja pemekaran. Darussalam pemekaran dari Sementara itu, Ketua DPRD Inhil, Dani M Kabupaten Kampar, Kota Duri Nursalam secara tegas mengatakan, dari Bengkalis, dan Rokan pemekaran Indragiri Hilir adalah harga mati Darussalam yang dimekarkan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dengan dari Kabupaten Rokan Hulu. anggaran APBD Inhil yang hanya 2,2 triliun Untuk Kota Duri memang menurutnya sangat tidak cukup untuk syarat-syarat yang harus membangun Inhil yng terdiri dari 20 dipenuhi sebagai kota belum kecamatan dan kondisi geografis yang sulit terpenuhi, diantaranya minimal karena terdiri dari pulau dan parit-parit. Sejak harus ada 4 kecamatan, kalo 2008 DPRD Inhil sudah mengeluarkan Surat Kota Duri baru 2 kecamatan, Keputusan Nomor 23 tentang Persetujuan Kecamatan Mandau dan Pembentukan Indragiri Utara. Pinggir. Tetapi kalau dari kacamata politik saya untuk di

b. Kabupaten Bengkalis Riau dimungkinkan satu Kabupaten Bengkalis dalam waktu provinsi lagi serta tujuh atau dekat akan bertambah tiga kecamatan lagi. delapan kabupaten.“ Ketiga kecamatan itu, Bandar Laksamana (pemekaran Kecamatan Bukit Batu), Bathin Dari hasil wawancara dengan ibu Solapan (Mandau), dan Talang Muandau Instiawati Ayus, dijelaskan bahwa untuk (Pinggir). Saat ini masih menunggu kode Provinsi Riau, daerah-daerah yang akan kecamatan dari Kementerian Dalam negeri. membentuk DOB (Daerah Otonomi Baru) Kalau sudah keluar, segera kita resmikan,“ yang sudah masuk ke pusat baru 5 daerah. ujar Amril kepada wartawan saat melakukan Khusus untuk Kota Duri belum memenuhi kunjungan kerja di Pinggir, akhir pekan syarat minimal 4 kecamatan untuk kemarin. Jika pemekaran kecamatan membentuk kota. ini semua masih terus Kabupaten Bengkalis bisa terealisasi dengan diupayakan agar Kecamatan Mandau dan segera, maka pemekaran Kota Duri Pinggir bisa pemekaran lagi. Kalau dari secepatnya juga akan terealisasi. pandangan Ibu Instiawati Ayus kalau untuk Pemekaran daerah Kota Duri dari daerah Riau pemekaran daerah kemungkinan Kabupaten Bengkalis mendapat dukungan bisa menambah lagi satu provinsi serta tujuh dari berbagai pihak, salah satunya adalah dari atau delapan kabupaten/kota. Hal ini juga DPD RI perwakilan Riau sebagai lembaga disebabkan jarak yang terlalu jauh dari suatu negara mewakili aspirasi daerah yang daerah untuk mengurus segala administrasi diwakilinya. Berikut ini adalah hasil ke ibukota kabupaten/kota. wawancara yang dilakukan penulis dengan salah satu anggota DPD RI asal Riau, ibu c. Kabupaten Kampar Instiawati Ayus, SH, MH selaku Komite III, Gunung Sahilan Darussalam yang beliau menjelaskan: akan memisahkan diri dari Kabupaten —Penataan daerah khusus yang induknya yaitu Kampar, seluruh elemen di Riau yang udah masuk di masyarakat baik itu DPRD, ninik mamak pusat baru lima daerah serta masyarakatnya sangat mendukung diantaranya adalah Indragiri dengan adanya pemekaran daerah ini. Hal ini Selatan (Insel) dan Indragiri bisa dilihat dari apa yang sudah dilakukan

JOM FISIP Vol 4 No 1-Februari 2017 9 oleh masyarakat setempat berikut ini, media Komite I Dewan Perwakilan Daerah mengetahui adanya hibah lahan ini ketika (DPD), meminta pemerintah konsisten dalam mengkonfirmasi Ketua Panitia pembentukan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) kabupaten Gunung Sahilan Darussalam. sesuai dengan desain besar penataan daerah H.Abridar membenarkan bahwa telah ada (desertada) kurun waktu 2016-2025. DPD penyerahan lahan ulayat di Desa Kebun akan mengawal pelaksanaan pemekaran Durian dan Lipat Kain. tersebut. Hal senada juga disampaikan oleh anggota DPD RI asal Riau dari hasil Sejak pembentukan Kabupaten Rokan wawancara penulis, yakni ibu DR. Hj. Darussalam dikumandangkan tahun 2004 Maimanah Umar, MA, beliau lalu, masyarakat Rokan Kiri tidak henti- menyampaikan: hentinya berjuang agar daerah yang mereka —Memang kami anggota DPD dambakan bisa terbentuk berpisah dari selama ini terus kabupaten induk Kabupaten Rokan Hulu. memperjuangkan pemekaran Untuk lebih solid dan penyamaan persepsi daerah ini. Untuk calon warga Rokan Kiri yang terdiri dari Kabupaten Gunung Sahilan masyarakat serta tokoh adat, tokoh Darussalam memang wajar jika masyarakat, tokoh pemuda dari delapan ingin mekar karena kurangnya kecamatan yaitu Kecamatan Ujungbatu, perhatian dari Kabupaten Tandun, Rokan IV Koto, Pendalian IV Koto, Kampar“. Pagaran Tapah Darussalam, Kunto Berdasarkan wawancara di atas, DPD Darussalam, dan Bonai Darussalam tumpah selama ini terus memperjuangkan aspirasi ruah di halaman Gedung LKA Ujungbatu daerah, yang menjadi kendalanya adalah Sabtu (27/2/2016), mulai pukul 15.15 wib karena tidak boleh melanggar peraturan dalam rangka mengikuti deklarasi Kabupaten perundang-undangan. Pembentukan Rokan Darussalam. Acara deklarasi pembentukan Kabupaten Rokan d. Kabupaten Rokan Hulu Darussalam dihadiri wakil Ketua Komisi II Komite I Dewan Perwakilan Daerah DPR RI, Ir. H. Lukman Edy, M.Si, Anggota (DPD), menggelar rapat kerja dengan DPRD Kabupaten Rokan Hulu dari seluruh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo fraksi, Datuk Bendaharo, dan Ninik Mamak Kumolo, untuk membahas permasalahan dari delapan kecamatan. pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB). 2. Faktor-Faktor yang menjadi Sebagai representasi daerah, DPD Kendala Dewan Perwakilan mendukung adanya pemekaran daerah. DPD Daerah Republik Indonesia setuju dengan sikap pemerintah yang (DPD RI) dalam melakukan seleksi bertahap terhadap usulan Memperjuangkan Pemekaran DOB berdasarkan kajian administrasi, Daerah di Provinsi Riau Tahun prosedur, dan teknis. DPD selama ini banyak 2012-2016 menerima aspirasi dari daerah terutama a. Faktor Internal mengenai usulan pemekaran daerah. Setiap 1. Belum Dikeluarkannya daerah yang menginginkan pemekaran, Surat Rekomendasi mekanismenya harus melalui DPD terlebih Faktor yang menjadi kendala utama dahulu. Setelah itu, jika memenuhi seluruh dari pemekaran daerah ini adalah belum persyaratan DPD akan mendorong kepada dikeluarkannya surat rekomendasi Kepala DPR dan pemerintah. Daerah dari daerahnya yang akan

JOM FISIP Vol 4 No 1-Februari 2017 10 membentuk daerah otonomi baru walaupun Barat yang secara administratif terdiri dari 20 anggota DPRD, panitia pemekaran, pemuda, kabupaten/kota padahal secara luas wilayah ninik mamak dan masyarakat berkumpul lebih luas Riau, Riau sendiri hanya terdiri menjadi satu untuk mendeklarasikan dari 12 kabupaten/kota. pembentukan daerah otonom baru. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Empat kabupaten yang akan salah satu anggota DPD RI asal Riau dari melakukan pemekaran daerah di Riau, hanya hasil wawancara penulis, yakni ibu Intsiawati Kabupaten Indragiri Hilir yang mendapat Ayus, SH, MH, beliau mengatakan: surat rekomendasi dari Bupati, sedangkan —Sekarang ini yang jadi Kabupaten Bengkalis, Kampar dan Rokan kendalanya adalah kemauan dan Hulu sampai saat ini belum mendapatkan keiklhasan dari kabupaten dan surat rekomendasi dari Bupatinya. kota induk melalui 2. Syarat-syarat belum rekomendasinya. Jadi ini Terpenuhi tergantung dari kabupaten Menurut Peraturan Pemerintah induknya. Kalo Aceh, belom Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2007 diminta, rekom udah keluar. tentang Tata Cara Pembentukan, Yang lain itu hanya syarat Penghapusan, dan Penggabungan Daerah administrasi dan teknis sudah Pasal 8 menyebutkan bahwa: selesai, paling batas wilayah, a. pembentukan provinsi paling sedikit naskah akademik, menghitung 5 (lima) kabupaten/kota; aset udah selesai semua, itu gak b. pembentukan kabupaten paling ada, yang paling penting adalah sedikit 5 (lima) kecamatan; dan surat rekomendasinya itu. Riau c. pembentukan kota paling sedikit 4 ini wilayahnya sangat luas, (empat) kecamatan. padahal kalau mau Dari 5 daerah yang akan melakukan dibandingkan dengan Sumbar, pemekaran daerah di Provinsi Riau, masih Sumbar itu wilayahnya lebih ada daerah yang belum memenuhi syarat- kecil dari Riau tapi ada 20 syaratnya sesuai dengan Peraturan kabuapten/kota sedangkan Riau Pemerintah Republik Indonesia Nomor 78 hanya 12.“ Tahun 2007 Pasal 8 point c, yaitu sebuah Berdasarkan wawancara di atas, daerah yang akan membentuk kota paling sekarang ini yang menjadi kendalanya adalah sedikit harus mempunyai 4 kecamatan, hal kemauan dan keikhlasan dari kabupaten/kota ini sesuai dengan Duri yang akan melakukan induknya agar rela melepaskan daerahnya pemekaran daerah dari Kabupaten Bengkalis membentuk daerah otonomi baru. Kalau menjadi Kota. Duri saat ini hanya Kepala Daerah mau dengan ikhlas mempunyai dua kecamatan yakni Kecamatan melepaskan, maka surat rekomendasi itu Mandau dan Pinggir. Masih kurang dua sudah pasti ada. Kalau persoalan lainnya kecamatan lagi jika ingin membentuk kota. seperti syarat administratif dan syarat teknis Berbeda halnya dengan daerah lain seperti itu semua sudah selesai, seperti batas Indragiri Selatan dan Indragiri Utara yang wilayah, menghitung aset daerah, naskah akan memisahkan diri dari kabupaten akademik dan yang lainnya itu mudah, yang induknya yakni Kabupaten Indragiri Hilir, paling penting adalah rekomendasinya itu Gunung Sahilan Darussalam dari Kabupaten dari Kepala Daerah. Padahal jika Kampar serta Rokan Darussalam dari dibandingkan dengan Provinsi Sumatera Kabupaten Rokan Hulu, semuanya sudah

JOM FISIP Vol 4 No 1-Februari 2017 11 memenuhi syarat minimal 5 kecamatan jika 2. Moratorium ingin membentuk daerah sebuah kabupaten. Proses pemekaran daerah ini sempat dihentikan, sejak pemerintah mengambil b. Faktor Eksternal kebijakan melakukan moratorium pemekaran 1. Belum Disahkan Draft daerah pada Juni 2014 yang lalu. Hal ini RPP tentang Desain dilakukan untuk menyelesaikan Peraturan Besar Penataan Daerah Pemerintah tentang Desain Besar Penataan (RPP Desertada) Daerah (PP Desertada). Moratorium Faktor lain yang menjadi kendala bermakna selama tiga tahun ke depan, tidak dalam pemekaran daerah ini adalah belum ada DOB definitif. Sehingga tidak akan disahkannya draft Rancangan Peraturan membebani anggaran negara. Sementara Pemerintah tentang Desain Besar Penataan waktu tiga tahun ke depan adalah masa Daerah (RPP Desertada). Jika draft ini persiapan dalam hal undang-undang yang disahkan oleh pemerintah, maka Kepala disebut sebagai DOB persiapan. Daerah tidak mempunyai alasan lagi untuk tidak merekomendasikan serta melepaskan Pertimbangan moratorium ini diambil daerahnya. Hal ini sesuai dengan apa yang setelah mempertimbangkan kondisi fiskal disampaikan oleh salah satu anggota DPD RI yang tidak mungkin membiayai operasional asal Riau dari hasil wawancara penulis, yakni daerah pemekaran baru tersebut. Sebab, ibu Rosti Uli Purba selaku Komite II, beliau begitu otonomi disetujui, pasti akan menyampaikan: membangun kantor polres, kodim, kejaksaan, —Memang kemarin kami pengadilan, kantor pemerintah lainnya dan anggota DPD RI melakukan juga penambahan pegawai negeri sipil baru. rapat dengan Menteri Dalam Salah satu pertimbangan kondisi fiskal kita Negeri, Tjahjo Kumolo serta yang belum memungkinkan penambahan komisi II DPR RI membahas anggaran. Kita lihat dari masukan Menkeu tentang daerah otonomi baru (Menteri Keuangan) melihat kondisi fiskal ini. Sampai saat ini dari seluruh kita karena sekarang lagi konsentrasi untuk provinsi yang ada di Indonesia pembangunan infrastruktur dan mengusulkan daerah otonomi pembangunan desa yang jumlahnya 74 ribu. baru. Yang masuk ada 88 DOB, Kita konsentrasi ke desa. Jadi belum untuk Riau ada 5 DOB yang memungkinkan penambahan fiskal untuk masuk. Tapi ini masih pemekaran baru. Pengeluaran pemerintah menunggu Rancangan Peraturan sudah cukup besar untuk mengurus daerah Pemerintah Desertada disahkan pemekaran yang jumlahnya sampai dua kali terlebih dahulu“. lipat sejak tahun 1999. Dengan perincian, Berdasarkan hasil wawancara di atas, jumlah kecamatan yang dahulu 5.000 untuk Riau ada 5 daerah otonomi baru yang menjadi 8.000 dan desa yang dahulu sekitar sudah dimasukkan ke dalam Rancanagan 50.000 menjadi hampir 74.000. Apalagi 58 Peraturan Pemerintah tentang Desain Besar persen DOB masih terus mengandalkan dana Penataan Daerah, tetapi ini masih menunggu transfer pusat akibat Penghasilan Asli Daerah disahkan terlebih dahulu. 5 daerah otonomi (PAD) nya tidak kunjung meningkat. baru tesebut telah disepakati untuk segera Padahal, tujuan pemekaran untuk dimekarkan. meningkatkan dan mempercepat pemerataan pembangunan di daerah.

JOM FISIP Vol 4 No 1-Februari 2017 12

3. Lemahnya Kewenangan F. PENUTUP DPD RI menurut UUD 1. Kesimpulan 1945 1. Upaya yang telah dilakukan oleh DPD DPD sebagai lembaga perwakilan RI perwakilan provinsi Riau dalam daerah di pusat, tentunya diharapkan mampu memperjuangkan pemekaran daerah mempertahankan kepentingan daerah yang dinilai masih belum maksimal. Hal ini diwakilinya. Namun dalam proses bisa dilihat dari apa yang sudah memperjuangkan kepentingan rakyat dan dilakukan oleh DPD RI baik di daerah harus sesuai dengan konstitusi yang pemerintah pusat maupun di pemerintah ada, yaitu pada Pasal 1 ayat (2) dan (3) UUD daerah yang ada di provinsi Riau. Negara RI 1945 yang bunyinya: —Kedaulatan Kabupaten/kota di Provinsi Riau yang berada di tangan rakyat dan dilaksanakan akan membentuk daerah otonomi baru, menurut Undang-Undang Dasar“, dan sebagian daerah sudah memenuhi semua —Negara Indonesia adalah negara hukum“. persyaratan baik itu syarat administratif, Sehingga dari pasal tersebut menunjukkan teknis, maupun fisik kewilayahan. bahwa sebesar apapun semangat DPD untuk Kendala utamanya adalah tinggal memperjuangkan kepentingan daerahnya, menunggu dikeluarkannya surat tetaplah harus sesuai dengan ketentuan yang rekomendasi dari masing-masing Kepala berlaku. Disisi lain menurut Pasal 248 Daerah. Kurangnya komunikasi politik Undang-Undang Republik Indonesia Nomor yang dilakukan oleh daerah-daerah 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, khususnya Kepala Daerah, DPRD dan DPRD (MD3), fungsi dari DPD hanya kabupaten/kota serta masyarakat yang sebatas mengajukan usul, ikut dalam akan melakukan pemekaran daerah membahas, memberikan pertimbangan (Daerah Otonomi Baru) kepada DPD kepada DPR, serta melakukan pengawasan RI. undang-undang yang berkaitan dengan 2. Daerah-daerah kabupaten/kota yang otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, akan membentuk Daerah Otonomi Baru pembentukan dan pemekaran serta yaitu Kabupaten Indragiri Selatan (Insel) penggabungan daerah, pengelolaan sumber dan Indragiri Utara yang merupakan daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pemekaran dari Kabupaten Indragiri serta yang berkaitan dengan perimbangan Hilir, Kabupaten Gunung Sahilan keuangan pusat dan daerah. Darussalam dari Kampar, Kota Duri dari Sebesar apapun semangat DPD dalam Bengkalis, dan Kabupaten Rokan memperjuangkan pemekaran daerah dari Darussalam yang dimekarkan dari daerah yang diwakilinya, ini hanya sebatas Rokan Hulu sudah disepakati untuk mengajukan usul, ikut dalam pembahasan, segera dimekarkan serta sudah memberikan pertimbangan kepada DPR, mempunyai Surat Presiden, tinggal serta melakukan pengawasan. DPD tidak menunggu Peraturan Pemerintah tentang sampai pada tingkat pengesahan dalam Desain Besar Penataan Daerah (PP pengambilan keputusan akhir, karena hal ini Desertada) disahkan. sesuai dengan peraturan perundang- 2. Saran undangan. Setiap lembaga negara harus 1. DPD RI diharapkan agar lebih pro aktif tunduk terhadap peraturan perundang- dalam menjalin komunikasi politik undangan. terhadap Kepala Daerah yang akan membentuk DOB (Daerah Otonomi Baru) karena hal ini merupakan tugas

JOM FISIP Vol 4 No 1-Februari 2017 13

dan wewenang dari DPD RI dalam Hasan, Erliana. 2010. Komunikasi memajukan dan mengembangkan dari Pemerintahan. Bandung: PT Refika daerah yang diwakilinya. DPD RI Aditama. bersama dengan masyarakat serta DPRD Kabupaten/Kota juga diharapkan Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi bersama-sama terus mendesak masing- Metodologi Penelitian dan masing Kepala Daerah agar mau Aplikasinya. Jakarta: Ghalia mengeluarkan surat rekomendasinya Indonesia. demi kelancaran pemekaran daerah. Isra, Saldi. 2006. Reformasi Hukum Tata 2. DPD RI diharapkan terus mengupayakan Negara Pasca Amandemen UUD agar daerah-daerah yang akan 1945. Padang: Andalas University membentuk DOB (Daerah Otonomi Press. Baru) yang sudah disepakati untuk segera dimekarkan serta sudah memiliki Mufti, Muslim. 2013. Teori-Teori Politik. Surat Presiden agar terus mendesak Bandung: Pustaka Setia. pemerintah pusat untuk segera mengesahkan Rancangan Peraturan Rabita. 2010. Metode Penelitian Kualitatif, Pemerintah tentang Desain Besar Dasar-Dasar Wawancara. Jakarta: Penataan Daerah (PP Desertada) karena Gramedia Pustaka. salah satu cara yang paling baik untuk memajukan daerah-daerah yang Siahaan, Pataniari. 2012. Politik Hukum tertinggal adalah dengan melakukan Pembentukan Undang-Undang Pasca pemekaran daerah. Amandemen UUD 1945. Jakarta: Konpress. DAFTAR PUSTAKA Subyantoro, Arief dan FX. Suwarto. 2006. Metode dan Teknik Penelitian Sosial. Buku Yogyakarta: ANDI. Adi, Rianto. 2004. Metodologi Penelitian Surbakti, Ramlan. 2007. Memahami Ilmu Sosial dan Hukum, edisi 1. Jakarta: Politik. Jakarta: Grasindo. Granit. Surbakti, Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Asshiddiqie, Jimly. 2006. Perkembangan dan Politik. Jakarta: PT Gramedia Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Widiasarana Indonesia. Reformasi. Jakarta: Setjen dan Tabroni, Roni. 2012. Komunikasi Politik Kepaniteraan MKRI, Cetakan II. pada Era Multimedia. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Usman, Abdul Gafar (DPD RI Perwakilan Utama. Riau, Badan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan). 2015. Buku Efriza dan Syafuan Rozi. 2010. Parlemen Saku Anggota DPD RI. Jakarta: Indonesia Geliat Volksraad hingga Sekretariat Jenderal DPD RI. DPD, Menembus Lorong Waktu Doeloe, Kini, dan Nanti. Bandung: Alfabeta.

JOM FISIP Vol 4 No 1-Februari 2017 14

Jurnal dan Skripsi Peraturan Perundang-Undangan Adi Pranata. Faktor-Faktor Geografi UUD Negara Republik Indonesia Tahun terhadap Rencana Pemekaran 1945. Wilayah Kabupaten Kundur sebagai Kabupaten Baru di Provinsi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Kepulauan Riau. Universitas tentang Pemerintahan Daerah. Pendidikan Indonesia. 2015 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Dian Trisnawati. Pemekaran Daerah di tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD Kabupaten Bintan (Studi Kasus (MD3) Pemekaran Kabupaten Bintan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2007 Timur). Umrah, Tanjung Pinang. tentang Tata Cara Pembentukan, Lukman Santoso. Sebuah artikel yang Penghapusan, dan Penggabungan berjudul Problematika Pemekaran Daerah. Daerah Pasca reformasi di Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 9 Indonesia, SUPREMASI HUKUM, Tahun 2009 tentang Rencana Jurnal Kajian Ilmu Hukum, Vol. 1, Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) No 2, Desember 2012. Provinsi Riau Tahun 2005-2025. Nunik Retno Herawati. Pemekaran daerah di Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Indonesia. Provinsi Riau 2014-2033 Muhammad Afzalurrahman. Dinamika Sumber-Sumber Lainnya Aktor dalam Pembentukan Kecamatan Singkep Selatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lingga Provinsi Provinsi Riau Kepulauan Riau Tahun 2011-2012. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Universitas Riau. 2016 bekerja sama dengan United Nation Development Program. Studi Ruslan Wijaya, 1 Juni 2009, Budget Office Evaluasi Pemekaran Daerah. 2007. DPD RI Sebagai Alat Perjuangan Peningkatan Pembangunan di Badan Pusat Statistik Provinsi Riau. Daerah (Tinjauan Teoritis dan Praktis), www.dpd.go.id http://dpd.go.id/2009/06/budget- office-dpd-ri-sebagai-alat-perjuangan- peningkatan-pembangunan-di-daerah- tinjauan-teoritis-dan-praktis/, diakses 1 Juni 2012. Sri Lestari rahayu. Pemekaran Daerah : Kebutuhan Atau Euforia Demokrasi ? POTRET PEMEKARAN DAERAH.

JOM FISIP Vol 4 No 1-Februari 2017 15