MANAGEMEN CLEANLINESS THE REGION CITY KAMPAR (STUDY ABOUT MUNICIPAL WASTE) Oleh : Kurniawan Resandi Email : [email protected]

Pembimbing : Dr. H. Zaili Rusli SD, M.Si Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Riau Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru 28293- Telp/Fax. 0761-63277

ABSTRACT There are several problems about waste management that is the number of piles of household garbage in the temporary disposal place (TPS) and also the rubbish pieces of tree branches near the TPS that is not transported by the worker of the Office of Environment Affair, as well as the street cleaning personnel often throw the garbage into a ditch, this caused frequent floods every time the rain take placed in Bangkinang City. The purpose of this study is to find out how the waste management and what factors affect the governance of the waste management on the region Bangkinang City . The concept of theory used is the theory of management by Goerge R.Terry which starts from planning, organizing, directing and supervision. This research uses qualitative descriptive research method. The type of data used is primary data and secondary data. In the data collecting the writer used observation techniques, interviews, literature study and documentation. Interviews were conducted with key informants, namely the Head of Waste Management, Head of Subdivision of General Affair and Personnel, Section Head of Waste Management, Waste Management Officer, TPAS Supervisor and some other informants. This research use the principle of qualitative analysis, triangulation of data by conducting check and recheck process between one informant and the other informant. The results of this study yielded the conclusion that the governance of waste management in Bangkinang City has not been implemented properly. There are still major lacks in planning, direction and supervision. Then also has been concluded that the factors that affect the governance of waste management in Bangkinang City that is population growth, knowledge and community participation, human resources, facilities and infrastructure, funds/budget.

Keyword: management, cleanliness region.

JOM FISIP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 1

PENDAHULUAN pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. Latar Belakang Masalah Dalam mengatasi masalah banjir ini diperlukan tata kelola sampah yang baik, Kebutuhan akan lingkungan yang dengan didukung berbagai aspek bersih dan sehat serta aman dibutuhkan perencanaan yang terkait didalamnya. oleh masyarakat disemua Negara. Hanya Sejalan dengan keadaan itu dibutuhkan perkembangan maupun tingkat serta ketegasan Pemerintah Daerah kebutuhaannya saja yang berbeda bagi Bangkinang Kota khususnya melalui Dinas masing-masing kelompok masyarakatnya Lingkungan Hidup untuk mengatasi maupun faktor tingkat perkembangan serta permasalahan ini demi mewujudkan kepadatan penduduk disuatu daerah. kebersihan dan kenyamanan dilingkungan Keberlangsungan makhluk hidup didunia dari banjir yang sering menggenangi ini terutama manusia, sangat memegang Bangkinang Kota. peran penting dalam menjaga ekosistem Dalam pembangunannya, peranan lingkungan. pemerintah kota sangat besar dan Hidup secara berdampingan dengan menentukan, disamping itu diperlukan pula semua makhluk ciptaan lainnya, tentu harus peran masyarakat yang bersifat berjalan secara seimbang untuk terciptanya partisipastif, dalam rangka mencapai tujuan kelestarian lingkungan hidup namun pada pembangunan perkotaan yang kenyataannya, banyak orang yang tidak berkelanjutan. memahami hal tersebut, bahwa dalam Berdasarkan fenomena diatas dapat aktivitas dan kegiatanna sehari-hari, secara disimpulkan bahwa permasalahan tata sadar atau tidak sadar manusia banyak kelola kebersihan wilayah bukanlah hal melakukan kegiatan merusak bumi, yang bisa diremehkan begitu saja, akibatnya keseimbangan ekosistem dibumi mengingat sering terjadinya bencana banjir setiap hujan melanda Daerah Bangkinang terganggu, hal ini sudah kita rasakan dalam Kota, serta rendahnya tingkat kesadaran kejadian dan bencana yang terjadi disekitar masyarakat akan akibat membuang sampah kita, seperti banjir dimusim hujan. sembarangan. Maka penulis tertarik untuk Berdasarkan UU RI Nomor 32 melakukan penelitian yang berjudul —Tata Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Kelola Kebersihan Wilayah di Pengelolaan Lingkungan Hidup, Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang (Studi tentang Sampah Perkotaan)“. dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan Perumusan Masalah perilakunya, yang mempengaruhi alam itu Dari latar belakang masalah yang sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan telah dijelaskan diatas, maka dapat dibuat kesejahteraan manusia serta makhluk hidup rumusan masalahnya adalah sebagai lain. Perlindungan dan pengelolaan berikut: lingkungan hidup adalah upaya sistematis 1. Bagaimana Tata Kelola Kebersihan dan terpadu yang dilakukan untuk Wilayah di Bangkinang Kota melestarikan fungsi lingkungan hidup dan Kabupaten Kampar (Studi tentang mencegah terjadinya pencemaran dan/atau Sampah Perkotaan)? kerusakan lingkungan hidup yang meliputi 2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, Tata Kelola Kebersihan Wilayah di

JOM FISIP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 2

Bangkinang Kota Kabupaten Kampar KONSEP TEORI (Studi tentang Sampah Perkotaan)? 1. Manajemen Tujuan dan Manfaat Penelitian Pada awalnya kata —manage“ ini diadopsi dari bahasa Italia, maneggio, dari

1. Tujuan Penelitian bahasa latin, managiare, dari kata manus, Berdasarkan rumusan diatas, maka tujuan artinya tangan. Kata —to manage“, sendiri penelitian adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui Tata Kelola artinya 1) mengurus, mengatur, Kebersihan Wilayah di Bangkinang melaksanakan, mengelola; 2) Kota Kabupaten Kampar (Studi tentang memperlakukan. Dari kata manage (kata Sampah Perkotaan). kerja) ini terbentuklah kata-kata lainnya b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang seperti manager (kata benda), artinya mempengaruhi Tata Kelola Kebersihan pengelola/pemimpin usaha; managerial Wilayah di Bangkinang Kota (kata sifat), artinya yang berhubungan Kabupaten Kampar (Studi tentang Sampah Perkotaan) dengan kepemimpinan/pengelolaan; 2. Manfaat Penelitian mananging (kata sifat), artinya pelaksana, a. Secara Teoritis eks: managing director = direktur 1. Untuk mengembangkan dan pelaksana; manageable (kata sifat), artinya meningkatkan kemampuan dapat diatur/dikendalikan; dan berfikir melalui karya ilmiah management. Ritonga (2015:26) serta penulis menerapkan John D. Millet dalam Ritonga teori-teori yang didapat selama perkuliahan dalam (2015:26) mengatakan di dalam bukunya memecahkan masalah dan Management in the Public Services: The mencari solusinya. Quest for Effective Performance (1954) 2. Sebagai bahan mengemukakan: —Management is the perkembangan disiplin Ilmu process of directing and facilitating the Administrasi khususnya work of people organized in formal group dibidang tata kelola kebersihan. to achieve a desired goal“ (Manajemen b. Secara praktis adalah proses memimpin dan melancarkan 1. Sebagai bahan masukan dan pekerjaan dari orang-orang yang informasi bagi pihak-pihak terorganisir secara formal sebagai yang ingin melakukan kelompok untuk memperoleh tujuan yang penelitian dibidang yang diinginkan). Artinya manajemen sebagai sama. kegiatan pengelolaan sebagai suatu 2. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi —proses“ pencapaian tujuan suatu Pemerintah Bangkinang organisasi. Kota maupun pihak-pihak Perterson dan Plowman dalam yang terkait dengan Relawati (2012:21) manajemen sebagai penelitian ini.. suatu teknik dimana maksud dan tujuan

3. Sebagai referensi untuk dari sekelompok manusia tertentu mendapatkan data dan diterapkan, diklasifikasi serta dilaksanakan. informasi dalam melakukan penelitian lanjutan. Tead dalam Relawati (2012:21) manajemen adalah proses dan perangkat yang mengarahkan serta membimbing

JOM FISIP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 3 kegiatan-kegiatan suatu organisasi dalam Tujuan yang ingin dicapai selalu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. ditetapkan dalam suatu rencana (Plan), F. Mee dalam Relawati (2012:21) karena itu hendaknya tujuan yang manajemen adalah seni untuk mencapai ditetapkan —jelas, realistis, dan cukup hasil yang maksimal dengan usaha yang menantang“ untuk diperjuangkan minimal, demikian pula mencapai berdasarkan pada potensi yang dimiliki. kesejahteraan dan kebahagiaan yang Soedarsono dalam Relawati maksimal baik bagi pimpinan maupun para (2012:52) perencanaan sebagai salah satu pekerja serta memberikan pelayanan yang fungsi manajemen mempunyai fungsi untuk sebaik mungkin kepada masyarakat. memilih dan menentukan cara-cara yang Terry (2006:4) mendefinisikan akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan bahwa manajemen merupakan suatu proses yang telah ditetapkan dalam batas waktu khas yang terdiri dari tindakan-tindakan tertentu. perencanaan, pengorganisasian, 2. Pengorganisasian (Organizing) penggerakan dan pengendalian yang Dengan organizing dimaksud dilakukan untuk menentukan serta mengelompokkan kegiatan yang mencapai sasaran-sasaran yang telah diperlukan, yakni penetapan susunan ditentukan melalui pemanfaatan sumber organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi daya manusia dan sumber-sumber lainnya. dari setiap unit yang ada dalam organisasi, Menurut Daft (2002:8) serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara masing-masing unit mendefinisikan manajemen adalah tersebut. pencapaian sasaran-sasaran organisasi Terry (2006:233) pengorganisasian dengan cara yang efektif dan efisien adalah tindakan mengusahakan hubungan- melalui perencanaan, pengorganisasian, hubungan kelakuan yang efektif antara kepemimpinan, dan pengendalian sumber orang-orang sehingga mereka dapat bekerja daya organisasi. sama secara efisien, dan demikian Suhardi (2008:7) mendefenisikan memperoleh kepuasan pribadi dalam hal manajemen sebagai proses pembimbingan, melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam pengarahan, dan pemberian fasilitas kerja kondisi lingkungan tertentu guna mencapai kepada orang-orang yag di organisir dalam tujuan atau sasaran tertentu. kelompok-kelompok jurnal dalam 3. Penggerakkan/Pengarahan mencapai tujuan yang telah di tentukan. (Actuating) Manajemen adalah suatu proses yang mana Terry (2006:313) penggerakkan manajer adalah suatu pencipta, merupakan usaha untuk menggerakkan megarahkan, dan memelihara serta anggota-anggota kelompok demikian rupa melaksanakan tujuan organisasi melalui hingga mereka berkeinginan dan berusaha koordinasi dan kerja sama dari usaha untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan manusia. yang bersangkutan dan sasaran anggota- Secara lebih singkat dapat anggota perusahaan tersebut oleh karena disimpulkan bahwa manajemen memiliki cakupan lebih luas dari pada pengelolaan. para anggota itu ingin mencapai sasaran Sementara pengelolaan merupakan bagian tersebut. dari proses manajemen. Penulis mengambil Yahya (2006:111) secara umum, pandangan dari salah satu ahli manajemen pengarahan dapat diberikan batasan sebagai yang bernama George R. Terry dalam suatu proses pembimbingan, pemberian bukunya Asas-Asas Manajemen terdapat petunjuk, dan instruksi kepada bawahan empat fungsi manajemen sebagai berikut : 1. Perencanaan (Planning) agar mereka bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

JOM FISIP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 4

4. Pengawasan (Controlling) 2. Lokasi Penelitian Perencanaan dan pengawasan merupakan dua sisi mata uang, karena Penelitian ini dilaksanakan di pelaksanaan perencanaanlah yang diawasi wilayah Bangkinang Kota, Penulis tertarik memilih obyek penelitian ini dan sebaliknya pengawasan ditujukan pada karena peneliti menganggap bahwa tata usaha mencegah timbulnya berbagai jenis kelola kebersihan kurang baik terjadi dan bentuk penyimpangan atau penumpukan sampah dimana-mana dan penyelewengan, baik disengaja maupun sampah ranting-ranting kayu disamping tidak. Semua fungsi manajemen tidak akan TPS (Tempat Pembuangan Sementara) efektif tanpa adanya fungsi pengawasan yang tidak diangkut oleh petugas (controlling), atau sekarang banyak kebersihan, .Yang sebagian besar data diambil dari Dinas Lingkungan Hidup digunakan istilah pengendalian. sebagai pengawas dan pelaksana tata Yahya (2006:133) pengawasan kelola kebersihan. dapat didefinisikan sebagai proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi 3. Informan Penelitian dan manajemen dapat tercapai. Ini Informan penelitian adalah subyek berkenaan dengan cara-cara membuat atau pihak yang mengetahui atau kegiatan-kegiatan sesuai yang memberikan informasi maupun direncanakan. Pengertian ini menunjukkan kelengkapan mengenai objek penelitian. adanya hubungan yang erat antara Dalam penelitiann ini peneliti sudah perencanaan dan pengawasan. memahami informasi awal tentang objek penelitian maupun informan penelitian. METODE PENELITIAN Adapun kriteria dalam memilih key informan dalam penelitian ini adalah yang

1. Jenis Penelitian mengetahui dengan baik tentang Jenis penelitian yang penulis pelaksanaan Tata Kelola Kebersihan lakukan dalam meneliti masalah penelitian Wilayah di Bangkinang Kota Kabupaten —Tata Kelola Kebersihan Wilayah di Kampar (Studi tentang Sampah Perkotaan). Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Dimana teknik pemilihan informan tersebut (Studi tentang Sampah Perkotaan)“ adalah melalui Snowball Sampling. Menurut penelitian kualitatif. Sugiyono (2013:97) Snowball Sampling Penelitian kualitatif berarti proses adalah teknik penentuan sampel yang mula- eksplorasi dan memahami makna perilaku individu dan kelompok, menggambarkan mula jumlahnya kecil kemudian membesar. masalah sosial atau masalah kemanusiaan. Adapun dijadikan informan yang dapat Proses penelitian mencakup membuat dipercayai yaitu Kepala Dinas Lingkungan pertanyaan penelitian dan prosedur yang Hidup, kepala bidang pengelolaan sampah, masih bersifat sementara, mengumpulkan kassubag umum dan kepegawaian, kepala data pada setting partisipan, analisis data seksi penanganan sampah, pegawai bidang secara induktif, membangun data yang pengelolaan sampah, mandor parsial kedalam tema, dan selanjutnya memberikan interpretasi terhadap makna TPAS(Tempat Pembuangan Akhir suatu data. Sampah) dan ditambah lagi dengan informan lainnya

JOM FISIP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 5

4. Jenis dan Sumber Data b. Observasi a. Data Primer Data ini diperoleh dari informan Observasi dilakukan dengan dalam pelaksanaannya diperoleh dari pengamatan langsung oleh penulis wawancara dan jawaban informan pada dilapangan atau lokasi penelitian untuk pertanyaan yang telah diberikan kemudian memperolah data yang berkaitan dengan pengamatan langsung di lapangan. Data permasalahan di dalam penelitian ini. Primer yang dimaksud dalam penelitian ini Metode ini digunakan untuk mengamati adalah mengenai persepsi ataupun opini fenomena sosial dan gejala yang ada di dari informasi mengenai kerjasama lokasi penelitian, untuk mendukung pemerintah dan swasta dalam mengelola keabsahan data dari apa yang telah dan penumpukkan sampah di Kota Pekanbaru. akan di observasi.

b. Data Sekunder c. Studi Kepustakaan dan Yaitu sumber data yang tidak Dokumentasi langsung memberikan data kepada peneliti Yaitu teknik pengumpulan data pada sebagai pengumpul data. Data penunjang penelitian ini berupa aturan lembaga, foto, yang relevan dengan kajian penelitian. Data dokumen lembaga, buku-buku maupun yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian terdahulu, buletin atau berita- Kerjasama pemerintah dan swasta dalam berita yang disiarkan ke media massa yang mengelola penumpukan sampah di Kota relevan terhadap permasalahan yang Pekanbaru. Data diperoleh dari dokumen diteliti. Studi kepustakaan berkaitan dengan dan laporan yang ada yaitu visi dan misi kajian teoritis dan referensi lain yang DKP Kota Pekanbaru, tugas pokok dan terkait dengan situasi sosial yang diteliti. fungsi DKP Kota Pekanbaru, tonase sampah yang masuk ke TPA Muara Fajar, 6. Analisis Data jumlah armada pengangkut DKP Kota Analisis data yang digunakan Pekanbaru dan PT. Multi Inti Guna (MIG) adalah analisa yang bersifat penalaran serta jadwal pengangkutan sampah. mengenai fenomena-fenomena yang akan diteliti, setelah data dikumpulkan 5. Teknik Pengumpulan Data melalui teknik pengumpulan data, Untuk menghimpun data yang kemudian penulis menganalisa data diperlukan, maka dipergunakan teknik secara analisis deskriptif sesuai dengan pengumpulan data sebagai berikut : hasil penelitian yaitu Tata Kelola Kebersihan Wilayah di Bangkinang a. Wawancara Kota Kabupaten Kampar (Studi tentang Yaitu peneliti dalam teknik Sampah Perkotaan). Dalam penelitian pengumpulan data, dilakukan dengan cara ini menggunakan prinsip analisis tanya jawab secara langsung kepada kualitatif, dengan menggunakan informan yang berhubungan dengan triangulasi data dengan melakukan masalah penelitian. Terkait dengan masalah proses cek dan recheck antara satu penelitian, teknik pengumpulan data informan dengan informan lainnya. diperoleh teknik wawancara tidak terstruktur, maka peneliti perlu melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang mewakili berbagai tingkatan yang ada dalam obyek penelitian.

JOM FISIP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 6

HASIL PENELITIAN DAN penulis akan menguraikan indikator- PEMBAHASAN indikator tersebut dengan lebih jelas seperti yang tercantum berikut ini : A. Tata Kelola Kebersihan Wilayah 1. Perencanaan (Planning) di Bangkinang Kota Kabupaten Perencanaan dapat didefinisikan Kampar (Studi tentang Sampah sebagai proses untuk menentukan tujuan Perkotaan) kinerja organisasi dimasa depan serta Pada bab ini, penulis akan memutuskan tugas dan penggunaan sumber mengemukakan hasil penelitian mengenai daya yang diperlukan dalam melakukan bagaimana Tata Kelola Kebersihan perancanaan terhadap tata kelola Wilayah di Bangkinang Kota Kabupaten kebersihan wilayah yang ada di Kampar (Studi tentang Sampah Perkotaan) Bangkinang Kota. Adapun indikator dan apa saja faktor-faktor yang perencanaan penelitian ini bermaksud mempengaruhi Tata Kelola Kebersihan untuk mengetahui apakah perencanaan Wilayah di Bangkinang Kota Kabupaten dalam melaksanakan tata kelola yang dapat Kampar (Studi tentang Sampah Perkotaan). dilakukan dan dapat dilihat dari tanggapan Tata kelola atau pengelolaan merupakan sebuah proses manajemen yang informan. Adapun indikator perencanaan meliputi perencanaan,, pengorganisasian, dalam penelitian ini bermaksud untuk pengarahan dan pengawasan (George R. mengetahui apakah perencanaan dalam Terry (2006:5). Dalam upaya untuk melaksanakan tata kelola kebersihan mendukung terciptanya tata kelola wilayah telah dilakukan dengan baik. kebersihan wilayah yang baik maka Indikator-indikator dalam perencanaan dibutuhkan suatu tata kelola yang sesuai dapat dilihat sebagai berikut : dengan prosedur. Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan permasalahan kedalam 4 a. Adanya Penyusunan Rencana Kerja Penyusunan rencana kerja (empat) indikator yang merupakan fungsi dimaksudkan serangkaian proses dari manajemen yang dapat menerangkan penyusunan tujuan kerja yang bertujuan bagaimana tata kelola kebersihan wilayah untuk memudahkan pekerja dalam yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan melakukan tugas dan mencapai target yang Hidup Kabupaten Kampar. Untuk telah direncanakan. Hal ini akan membuat mengetahui bagaimana tata kelola tugas besar mudah dipecahkan dan kebersihan tersebut penulis meneliti dengan pencapaian tujuan yang lebih mudah. menggunakan teori George R. Terry yang Rencana kerja biasanya dibuat pada awal menjadi indikator-indikator sebagai kalender atau sesuai kebijakan instansi, dan berikut: perencanaan (planning), berlaku untuk waktu tertentu. Berikut hasil pengorganisasian (organizing), pelaksanaan wawancara penulis dengan kepala bidang (actuating), pengawasan (controling). pengelolaan sampah mengenai penyusunan Selanjutnya penulis akan rencana kerja : menjelaskan masing-masing indikator —Ya sudah ada, setiap tahun tersebut menurut jawaban hasil wawancara rencana kerja kita itu sebelum januari terhadap informan yang telah dilakukan. mulai disusun. Rencana kerja apa yang Untuk mengetahui tanggapan informan mau dilakukan itu sebenarnya dari tersebut terhadap indikator-indikator diatas musrenbang, rencana tahun depan sudah ada dimusrenbang. Musrenbang desa,

JOM FISIP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 7 musrenbang kecamatan nanti ke manajemen, tentunya harus melakukan musrenbang kabupaten untuk rencana fungsi manajemen lainnya. Salah satu kerja tahun depan. Rencana kerja kita fungsi manajemen adalah mengetahui salah satunya yang kita tingkatkan dari pengorganisasian yang merupakan sistem sumber daya manusianya dari sarana prasananya kita siapkan untuk tahun depan organisasi yang dianut dan menetapkan misalnya untuk sumber daya kami pembagian kerja, tugas, dan tanggung melakukan pelatihan petugas pengelolaan jawab dari masing-masing orang yang ikut TPAS (Tempat Pembuangan Akhir bekerja sama untuk mempermudah Sampah) untuk pengelolaan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. persampahannya, bagaimana cara Pengorganisasian yang baik memilah sampah seperti apa. Untuk merupakan satu integritas dari hal-hal yang pengumpul pengumpul besar ada pelatihan di Jawa. Itu pelatihannya tergantung mempengaruhi keberhasilan suatu permintaan dari pusat soalnya balai organisasi atau perusahaan untuk mencapai latihan persampahan ada di Jawa Timur“ tujuannya. Adapun dalam pengorganisasian (Wawancara pada hari rabu, 24 Mei didalam Tata Kelola Kebersihan Wilayah 2017, 09.49 WIB) di Bangkinang Kota dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut: b. Penerapan Tujuan a. Perincian Kerja Dalam melakukan tata kelola Perincian kerja dimaksudkan agar kebersihan wilayah di Bangkinang Kota pegawai Dinas Lingkungan Hidup lebih oleh Dinas Lingkungan Hidup khususnya terarah lagi dalam melaksanakan penataan di Kecamatan Bangkinang Kota, kebersihan dengan bidang-bidang yang dibutuhkan perencanaan yang tepat dan telah ditentukan. Berikut hasil wawancara matang. Perencanaan dilakukan untuk penulis dengan Kasubbag Umum dan menentukan tujuan organisasi secara Kepegawaian mengenai struktur kerja dan keseluruhan dan cara terbaik untuk tugas dan fungsi masing-masing bidang di memenuhi tujuan tersebut melalui Dinas Lingkungan Hidup : penetapan atau pemilihan organisasi dan —Dalam hal perincian kerja, kami telah penentuan organisasi, kebijakan, prosedur, membentuk struktur organisasi Dinas sistem, anggaran dan standar yang Lingkungan Hidup, dan tupoksi kami ini dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Berikut kan belum dibukukan orang ortal di Kantor hasil wawancara penulis dengan kepala Bupati belum siap jadi nomornya berapa, seksi penanganan sampah : Peraturan Bupatinya kami belum tau, kan —Setiap perencanaan pasti ada tujuan, Bupati Kabupaten Kampar baru dilantik dimana tujuan yang hendak kami capai mungkin setelah lebaran sudah siap yaitu Bangkinang Kota harus bersih setiap Perbupnya. Kan kemaren badan menjadi saat, kita punya motto berserilanjut, dinas baru ini karna pergantian Bupati bersih, sehat, asri, baru“(Wawancara pada hari Selasa, 5 berkelanjutan“(Wawancara pada hari Juni 2017, 11.53 WIB) Senin, 05 Juni 2017, 09.50 WIB) c. Penempatan dan Pembagian Tugas Pembagian kerja harus disesuaikan 2. Pengorganisasian (Organizing) dengan kemampuan dalam keahlian Setelah melakukan fungsi masing-masing pengelolaan pekerjaan manajemen yang pertama yaitu dapat berjalan efektif dalam perencanaan sebagai salah satu fungsi pengorganisasian tata kelola kebersihan

JOM FISIP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 8 yang sudah dilakukan penempatan dan ada aturan didenda, denda 15 hari pembagian tugas pegawai, sehingga kurungan dan denda satu juta. Memang masing-masing agar tidak terjadi tumpang secara apa tidak terealisasi, kalau tampak masalah tentu kasih peringatan dulu 1kali tindih dalam melaksanakan tugasnya. sampai 3 kali. Kalau sudah peringatan Berikut hasil wawancara penulis dengan sampai 3kali baru kita terapkan denda itu kepala bidang pengelolaan sampah kalau orang bersangkutan membuang mengenai pembagian tugas : sampah sembarangan. Denda belum —Pembagian tugasnya ada, dibawah ibuk diterapkan secara umum karna kurangnya ada eselon 3 dan eselon 4 mereka ada sosialisasi kepada tupoksi masing-masing. Setiap seksi masyarakat“(Wawancara pada hari ditempatkan pegawai-pegawainya dan Selasa, 23 Mei 2017, 13.30 WIB) setiap pegawai ada tugas masing masing.

Kan banyaknya dilapangan ni, ada b. Adanya pengarahan mandor, setiap ruas jalan ada mandornya, Pengarahan adalah suatu kegiatan mandor itu dibawah seksi“(Wawancara untuk menggerakkan atau mengarahkan pada hari Rabu, 24 Mei 2017, 09.49 WIB) seseorang supaya dapat bekerja dengan baik dalam upaya yang diinginkan. 3. Pengarahan (Actuating) Pengarahan yang diberikan sebelum Pengarahan ataupun Penggerakkan pegawai dan mandor Dinas Lingkungan merupakan pemberian instruksi resmi dari Hidup melaksanakan tata kelola kebersihan pimpinan kepada bawahan agar para agar dapat berjalan dengan yang bawahan mau melaksanakan tugas yang diharapkan. Berikut hasil wawancara dibebankan untuk mencapai tujuan yang penulis dengan kepala bidang pengelolaan telah ditetapkan. Fungsi pelaksanaan lebih sampah mengenai memberi pengarahan menekankan pada kegiatan yang kepada bawahannya : berhubungan langsung dengan orang-orang —Mengenai pengarahan saya selaku kepala dalam organisasi. bidang yang menangani permasalah tata a. Adanya Pedoman Kerja kelola kebersihan sudah memberikan Pedoman kerja merupakan suatu arahan kepada bawahan saya dengan cara berkomunikasi secara langsung mengenai acuan dalam bekerja maka tujuan yang hal-hal yang berupa tugas yang nantinya ingin dicapai akan berhasil. Pedoman kerja mereka lakukan. khusus untuk mandor dalam tata kelola kebersihan di Bangkinang dihari senin waktu apel dikumpulkan Kota. Berikut hasil wawancara penulis langsung saya kasih pengarahan“ dengan kepala seksi penanganan sampah (Wawancara pada hari rabu, 24 Mei mengenai pedoman kerja : 2017, 09.49 WIB) —Dalam tata kelola kebersihan yang kami 4. Pengawasan (Controlling) jadikan pedoman kerja adalah : Peraturan Pengawasan sebagai proses Daerah nomor 23 tahun 2009 tentang penentuan, apa yang harus dicapai yaitu pengelolaan sampah, itu salah satu nya untuk masyarakat barang siapa yang standar, apa yang sedang dilakukan yaitu membuang sampah sembarangan disuatu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan apa tempat seperti sekarang ini kan banyak yang perlu melakukan perbaikan sehingga sampah sepanjang jalan Pekanbaru- pelaksanaan sesuai dengan rencana. Suatu Bangkinang Kota apalagi di Rimbo pengawasan dikatakan penting karena tanpa Panjang, ini ada peraturannya setiap yang adanya pengawasan yang baik tentunya membuang sampah disepanjang jalan itu akan menghasilkan tujuan yang kurang

JOM FISIP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 9 memuaskan atau maksimal, baik bagi pekerjaan di lapangan. Berikut hasil organiasainya itu sendiri maupun bagi para wawancara penulis dengan Kepala Bidang pekerjanya. berlebihan dan kegiatan- Pengelolaan Sampah mengenai standar kegiatan lain yang menyimpang dari waktu yang telah dibuat sebagai berikut : rencana.

a. Menetapkan Standar B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dalam melakukan pengawasan Tata Kelola Kebersihan Wilayah di Bangkinang Kota maka harus adanya standar sehingga dapat menilai pelanggaran yang ada dimana Dari hasil penelitian yang dilakukan standar ini dikenal sebagai sebuah tentang Tata Kelola Kebersihan Wilayah di ketentuan yang harus diikuti, ketentuan dan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar standarlah yang kemudian diandalkan (Studi tentang sampah Perkotaan), penilaian akan diketahui mana yang salah ditemukan beberapa faktor yang dan benar selanjutnya akan dilakukan mempengaruhi tata kelola kebersihan di tindakan koreksi terhadap pelanggaran Bangkinang Kota. Adapun faktor-faktornya yang terjadi. Dalam menetapkan standar adalah sebagai berikut : yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kegiatan yang dilakukan Bidang 1. Pertumbuhan Penduduk Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Jumlah penduduk yang semakin Hidup. Berikut hasil wawancara penulis hari semakin meningkat akan memberikan ancaman jumlah produksi sampah yang dengan kepala bidang pengelolaan sampah semakin besar pula, dan itu akan membuat : kesulitan dalam mengendalikan —Standar yang digunakan dalam pelaksanaan pengelolaan penumpukan melakukan pengawasan adalah Peraturan sampah. Bertambahnya jumlah penduduk Daerah no. 23 tahun 2009 tentang sudah tentu beriringan dengan pengelolaan sampah. Wujud nyata bertambahnya pula produksi sampah di dilapangan adalah sampah ini setiap hari Bangkinang Kota dan kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya harus diangkut sebabnya kalau kita kaji ya kebersihan juga menjadi penyebab dari satu hari tidak kita angkut sampah akan masalah sampah yang menghinggapi terjadi penumpukkan ditempat Bangkinang Kota saat ini pembuangan sementara, sebabnya pekerja kita ni hari minggu sebagian pada libur, 2. Pengetahuan dan Partisipasi mungkin dihari minggu yang kerja dijalur Masyarakat jalur utama. Dipasar kita tidak libur dan Rendahnya pengetahuan dan jalur jalur utama itu dijalan protokol yang kesadaran masyarakat terhadap pentingnya banyak dilalui orang karna banyak terjadi kebersihan menjadi salah satu faktor yang pembuangan sampah, pekerja itu bekerja mempengaruhi penanggulangan kebersihan setiap hari digantikan atau di gilarkan di Bangkinang Kota. Hal tersebut setiap hari minggu“(Wawancara pada diungkapkan oleh Kepala Seksi hari Selasa, 23 Mei 2017, 13.30 WIB) Penanganan Sampah Dinas Lingkungan a. Standar Waktu Hidup Kabupaten Kampar, dukungan serta Standar Waktu adalah penentuan peran aktif masyarakat sangat diharapkan jadwal yang telah ditentukan oleh Dinas dan apabila masyarakat kurang aktif maka Lingkungan Hidup dalam melaksanakan

JOM FISIP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 10 masalah penumpukan sampah tidak dapat untuk sekarang maupun dimasa yang akan tertangani dengan maksimal dan baik. datang.dana/anggaran merupakan faktor yang menentukan keberhasilan suatu kegiatan maupun program. Oleh karenanya 3. Sumber Daya Manusia dana ini harus tercukupi agar proses Sumber daya manusia adalah kegiatan dalam organisasi terutama Dinas seluruh potensi atau kemampuan yang Lingkungan Hidup dapat melaksanakan dimiliki oleh manusia serta karakteristik, tugas berdasarkan tujuan yang telah sosial, ekonomi, yang dapat dimanfaatkan ditetapkan. untuk keperluan pembangunan dengan segala potensi meliputi kualitas dan PENUTUP kuantitas. Sumber daya manusia A. Kesimpulan merupakan faktor-faktor yang sangat Berdasarkan hasil penelitian yang penting dalam pelaksanaan suatu kegiatan. telah dilakukan oleh peneliti pada uraian Meski perinta-perintah pelaksanaan bab-bab sebelumnya mengenai Tata Kelola kegiatan telah diteruskan dengan cermat, Kebersihan Wilayah di Bangkinang Kota jelas, dan konsisten, namum jika dalam Kabupaten Kampar, maka diperoleh prosesnya terjadi kekurangan sumber- kesimpulan dan indikator penelitian untuk sumber daya manusia yang diperlukan, melihat bagaimana tata kelola kebersihan wilayah di Bangkinang Kota Kabupaten maka pelaksanaan program kegiatan Kampar sebagai berikut: tersebut akan cenderung kurang efektif. 1. Pemerintah Bangkinang Kota yang telah diberikan kewenangan, 4. Sarana dan Prasarana menjalankan pelaksanaan tata kelola Sarana dan prasarana merupakan kebersihan berdasarkan Peraturan hal yang paling mendasar dan yang menjadi Daerah Kabupaten Kampar Nomor 23 tolak ukur efektifnya pengelolaan Tahun 2009 tentang Pengelolaan Sampah. Tata kelola kebersihan penumpukan sampah. Kegiatan apapun wilayah di Bangkinang Kota belum apabila tidak didukung dengan sarana dan terlaksana dengan baik. Secara prasarana yang memadai akan sangat sulit pengorganisasian Dinas Lingkungan dapat berjalan dengan baik dan efektif, Hidup telah menetapkan struktur dan karena salah satu alat pendukung pembagian tugas dengan jelas dan baik. keberhasilan dapat ditentukan oleh alatt Namun secara konsep perencanaan pendukungnya itu sendiri. yang telah ada belum dilaksanakan dengan baik. Secara pengarahan di Meningkatnya sarana dan prasarana Dinas Lingkungan Hidup telah berjalan kebersihan merupakan strategi yang paling secara rutin namun koordinasi secara utam dan terprogram dalam kegiatan tata menyeluruh di Kabupaten Kampar kelola kebersihan di Bangkinang Kota guna belum terlaksana, sehingga melaksanakan dan menyediakan armada permasalahan belum dapat diatasi angkutan sampah untuk mengangkut secara menyeluruh. Meskipun sampah yang ada di Kota Pekanbaru. Pemerintah Kabupaten Kampar telah

menetapkan standar SOP namun 5. Dana/Anggaran petugas kebersihan belum Dana/Anggaran adalah sumber ekonomis melaksanakan dengan baik. yang diukur dalam satuan yang telah terjadi 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tata untuk tujuan tertentu yang dikorbankan kelola kebersihan wilayah di untuk mendapatkan sesuatu yang Bangkinang Kota Kabupaten Kampar diharapkan memberikan manfaat baik

JOM FISIP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 11

dinilai masih belum maksimal. Dalam untuk melakukan peninjauan di tata kelola kebersihan di Bangkinang lapangan seperti armada operasional Kota terdapat faktor-faktor yang dinas dan alat penunjang perlu mempengaruhi yaitu pertumbuhan ditambahkan. Kemudian perlu penduduk yang terus meningkat, dilakukan sosialisasi kepada kurangnya pengetahuan dan partisipasi masyarakat terhadap dampak dari masyarakat dalam penanganan sampah membuang sampah sembarangan. dilingkungan sekitar, keterbatasan 4. Perencanaan yang matang akan kuantitas sumber daya manusia, sarana melahirkan tujuan yang ingin dicapai dan prasaarana yang dibutuhkan dalam maka dari itu sebaiknya diikut dengan pengankutan sampah ini sangatlah sumber daya manusia yang berkualitas. terbatas, serta kurangnya alokasi dana/anggaran untuk penanganan DAFTAR PUSTAKA sampah dan dana/anggaran yang dibutuhkan dalam tata kelola Amirullah, dkk. 2004. Pengantar penumpukan sampah yang terjadi di Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu. Bangkinang Kota tidaklah sedikit. B. Saran Arsyad, Azhar. 2003. Pokok œ Pokok Dari hasil penelitian dan Manajemen Pengetahuan Praktis pembahasan mengenai tata kelola Bagi Pimpinan dan Eksekutif. kebersihan di Bangkinang Kota Kabupaten Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Kampar, penulis mencoba memberikan saran sebagai berikut: Asep, Nurjaman. 2010. Organisasi 1. Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar Manajemen Pemerintahan. Malang : dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup UMM Press. dapat lebih meningkatkan lagi terhadap Brantas. 2009. Dasar œDasar Manajemen . pengarahan tata kelola penumpukan Bandung.Alfabeta. sampah di Bangkinang Kota. Jika pengarahan tata kelola kebersihan Budiyono, Amirullah Haris. 2004, wilayah dilakukan sesuai dengan Pengantar Manajemen. Yogyakarta: perencanaan maka Bangkinang Kota Graha Ilmu. tidak ada lagi tumpukan sampah dipinggir-pinggir jalan. Daft, Richard L. 2002. Manajemen Edisi 2. Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar Kelima, Jilid I. Jakarta: Erlangga. hendaknya meningkatkan sosialisasi kepada semua masyarakat Bangkinang Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen Edisi Kota tentang dilarangnya membuang 2. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. sampah sembarangan dan diharuskan untuk masyarakat agar membuang Hasibuan, H. Malayu. 2005. Manajemen: sampah pada pukul 18.00 WIB sampai Dasar, Pengertian, dan Masalah. 06.00 WIB karena pada pukul 07.00 Jakarta: Bumi Aksara. WIB sampah akan diangkut oleh petugas kebersihan karena pada siang Kasim, Iskandar. 2005. Manajemen harinya Bangkinang Kota terlihat Perubahan. Bandung. Alfabeta, bersih. 3. Agar pelaksanaan tata kelola kebersihan Manullang, M. 2012. Dasar-Dasar wilayah di Bangkinang Kota dapat Manajemen. Yogyakarta: Gadjah berjalan dengan baik maka perlu Mada University Press. adanya penambahan petugas (SDM). Pengawas serta sarana dan prasarana

JOM FISIP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 12

Marnis. 2008. Pengantar Manajemen. Struktural di Lingkungan Dinas œ Pekanbaru. Unri Press. Dinas Kabupaten Kampar

Relawati, Rahayu. 2012. Dasar manajemen Peraturan Daerah Kabupaten Kampar pendekatan aplikasi bidang Nomor 23 Tahun 2009 tentang pertanian. Malang:UMM Press. Pengelolaan Sampah

Ritonga, Hasnun Jauhari. 2015. Manajemen Karya Ilmiah : Organisasi Pengantar Teori dan Cintika Effendi, 2016, Tata Kelola Menara Praktek, Medan: Perdana Publishing. Telekomunikasi Di Kota Pekanbaru. Administrasi Negara. Universitas Rosady, Ruslan. 2010. Manajemen Publik Riau : Pekanbaru Relations dan Media Komunikasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Hariandi, Deni. 2015. Implementasi Peraturan Walikota Pekanbaru Rudi, Suhardi. 2008. Sistem Manajemen Nomor 22 Tahun 2013 Tentang ISO. Jakarta : Balai Pustaka. Pedoman Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Dan Perumahan Sasmita, Jumiati, dkk. 2012. Metodologi Dengan Pola Pemberdayaan Penelitian. Pekanbaru: UR Press. Masyarakat Tahun 2013. Universitas Riau : Pekanbaru Siagian, Sondang P. 2005. Fungsi-Fungsi Manajerial. Jakarta: Bumi Aksara. Artikel : http://pekanbaru.tribunnews.com/2017/02/0 Siswanto. HB.Dr. 2007. Pengantar 6/sampah-40-ton-per-hari-kampar- Manajemen, Jakarta. Bumi Aksara. baru-miliki-satu-tpa. Di akses pada tanggal 23 Februari 2017 Pukul 22.00 Sugyono. 2013. Metode Penelitian WIB Administrasi. Bandung: Alfabeta. http://suarakampar.com/berita/berita- bagaimana--sampah-di--kampar-ini- Syafiie, Inu Kencana, dkk. 1999. Ilmu menurut--pakar-dari-belanda-.html. Administrasi Publik. Jakarta: PT. Di akses pada tanggal 27 Februari Rineka Cipta. R. 2017 pukul 20.00 WIB

Terry, George R. 2006. Asas-Asas Manajemen. Bandung: PT. Alumni.

Wiludjeng, Sri. 2007. Pengantar Manajemen. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Yahya, Yohannes. 2006. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Dokumen : Undang-Undang Republik Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

Peraturan Bupati Kampar Nomor 55 Tahun 2012 tentang Uraian Tugas Jabatan

JOM FISIP Vol. 4 No. 2  Oktober 2017 Page 13