PERUBAHAN BUDAYA BATOBO PADA ERA MODERNISASI DI DESA SIMANDOLAK KECAMATAN BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Oleh : RAHMAD ALFINDO 1101135989 Email : Rahmad [email protected] Dosen Pembimbing : Drs. H. Basri, M.Si

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di desa Simandolak Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu pertama untuk mengetahui penyebab dari perubahan budaya batobo di era modrenisasi di desa Simandolak Kecamatan Benai Kuantan Singingi. Tujuan yang kedua yaitu untuk mengetahui dampak dari perubahan budaya batobo di desa Simandolak Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi. Menganalisa data dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Metode penelitian deskriptif kuantitatif ini adalah suatu analisis yang berusaha memberikan gambaran secara terperinci berdasarkan kenyataan yang ditemukan dilapangan dan disajikan dalam bentuk uraian-uraian serta dibantu dengan perhitungan angka-angka, persentase, dan tabel. Penelitian deskriptif kuantitatif ini disajikan dalam bentuk uraian-uraian serta dibantu dengan perhitungan angka-angka, persentase, dan tabel dan juga dan juga didukung oleh data-data primer maupun sekunder guna mendukung data-data yang ada. dengan masuknya era modernisasi ke budaya batobo berdampak perubahan yang terjadi dalam budaya batobo tersebut. Dimana, dapat dilihat bahwa dalam era modernisasi budaya batobo adanya penggunaan teknologi baik dalam kegiatan membajak lahan persawahan dan juga adanya perubahan alat-alat tempat makanan yang digunakan masyarakat untuk dibawa ke sawah oleh masyarakat desa Simandolak. hasil penelitian lapangan menunjukkan bahwa ada terjadinya perubahan-perubahan yang signifikan dalam tradisi budaya batobo yang sangat dirasakan oleh masyarakat di desa Simandolak, bahkan tradisi-tradisi yang telah ada sejak dahulunya dalam kegiatan tradisi budaya batobo sudah mulai menghilang. hal ini disebabkan oleh beberapa dampak yang turut mempengaruhi perubahan yang terjadi dalam tradisi budaya batobo yaitu adanya dampak positif dan dampak negatif.

Kata Kunci : Perubahan, Budaya, batobo

Jom Fisip Volume No. Februari 2016 Page 1

CULTURAL CHANGES BATOBO OF MODERNIZATION IN THE SIMANDOLAK VILLAGE, BENAI,

Oleh: Rahmad Alfindo/1101135989

Email : Rahmad [email protected]

Supervisor : Drs. H. Basri. M.Si Department of Sociology Faculty of Social Science and Political Science University of Riau Jl widya campus building. Transmitted by Soebrantas Km. 12.5 Simp. new 28293- Tel / fax. 0761-63277

ABSTRACT

This research was conducted in the Simandolak village Benai subdistrict, Kuantan Singing regency. the purpose of this study is the first to determine the cause of the change in the modernization batobo cultural in the Simandolak Benai, district of Kuantan Singingi. the second objective is to determine the impact of cultural change batobo in the simandolak village benai district of Kuantan Singingi. Analyzing the data in this research use descriptive quantitative research methods. This quantitative descriptive research method is an analysis that seeks to provide a detailed picture based on facts found in the field and presented in the form of descriptions and assisted with the calculation of numbers, percentages, and tables. This quantitative descriptive study is presented in the form of descriptions and assisted with the calculation of numbers, percentages, and tables as well and is also supported by data to support the primary and secondary data exist. with the inclusion of the modernization to batobo cultural impact of cultural changes that occurred in the batobo. where, it can be seen that in the of cultural modernization batobo the use of technology both in the activities of plowing paddy fields and also a change in the tools people used a food to be brought to the fields by Simandolak villages. Field study results show that there is the occurrence of significant changes in the cultural tradition batobo which is perceived by the people in the Simandolak villages, even the traditions that have been there since the former activities cultural traditions batobo already started to disappear. This is caused by some of the effects that influence the changes that occur in cultural traditions batobo namely the impact of positive and negative impacts.

Keyword : Change, Culture, Batobo

Jom Fisip Volume No. Februari 2016 Page 2

Modernisasi diartikan sebagai Perubahan tersebut dapat berupa proses transformasi, dalam rangka perubahan yang kecil sampai pada mencapai status modern, struktur dan taraf perubahan yang sangat besar nilai-nilai tradisional secara total harus yang mampu memberikan pengaruh diganti dengan seperangkat struktur yang sangat besar bagi aktivitas atau dan nilai-nilai modern, dasar dan perilaku manusia. Perubahan dapat konsep modern banyak diilhami oleh mencakup aspek yang sempit maupun kebudayaan-kebudayaan pada abad ke- yang luas. Aspek yang luas dapat 4 SM yakni kebudayaan Yunani dan berupa perubahan dalam tingkat Romawi yang berupa pemikiran- struktur masyarakat yang nantinya pemikiran tentang alam semesta dan dapat mempengaruhi perkembangan sikap berpikir obyektif. masyarakat di masa yang akan dating (Martono, 2012). Istilah —modern“ dan Everett M. Rogers (Dalam —modernisasi“ dalam pengertian yang Sugihen, 1997 hal 55) mengatakan sederhana sering identik atau diartikan bahwa perubahan sosial itu suatu sebagai suatu peradaban, yaitu proses yang melahirkan perubahan- peradaban ilmu pengetahuan dan perubahan di dalam struktur dan fungsi teknologi, keduanya adalah dua dari suatu sistem kemasyarakatan. Ada fakPtor penting dalam proses tiga tahapan utama di dalam proses modernisasi. Istilah modern sering atau perubahan sosial yang terjadi. dipakai di masyarakat sekarang ini, Perubahan (proses) sosial itu, pertama yakni pemakaian istilah modern yang berawal dari diciptakannya atau secara bebas dan tiada batas. Bagi lahirnya sesuatu, mungkin sesuatu kebanyakan awam, bahwa istilah yang diidamkan atau sesuatu dikaitkan dengan era, dengan demikian kebutuhan yang kemudian modern dipandang sebagai suatu era berkembang menjadi suatu gagasan yang lebih berkembang, ditandai (idea, concept) yang baru. Bila manusia menemukan atau gagasan tersebut sudah bergelinding memproduksi barang-barang dan jasa seperti roda yang berputar pada yang lebih baik (atau boleh dibilang sumbunya, sudah tersebar dikalangan canggih), serta menggunakan barang- anggota masyarakat, proses perubahan barang tadi dengan lebih praktis, sosial tersebut sudah mulai memasuki efisien dan ekonomis bagi kebutuhan tahapan yang kedua. Tahapan manusia sehari-hari, misalnya orang berikutnya sebagai tahapan ketiga tidak lagi bersusah payah mengolah disebut —hasil“ yang merupakan tanah dengan cara dibajak hewan ataun perubahan-perubahan yang terjadi manusia, karena sudah ada traktor. dalam satu sistem sosial yang bersangkutan sebagai akibat dari Tidak ada masyarakat yang diterimanya, atau ditolaknya inovasi. tidak mengalami perubahan, walaupun Perubahan perilaku yang terlibat dalam taraf yang paling kecil umumnya merupakan perubahan yang sekalipun, masyarakat (yang di telah terjadi di dalam sikap, dalamnya terdiri atas banyak sekali pengalaman dari persepsi masyarakat individu) akan selalu berubah. atau bahkan dapat merupakan repleksi

Jom Fisip Volume No. Februari 2016 Page 3 dari perubahan yang terjadi dalam Sistem pertanian masyarakat struktur masyarakat. Melayu Kuantan dikenal dengan istilah Gotong royong merupakan ciri Batobo. Batobo artinya dalam dialek khas bangsa sudah turun kuantan, asal kata dari toboyang temurun yang tercantum dalam sila ke artinya —rombongan“. Kata Batobo tiga yaitu persatuan Indonesia, sejak digunakan atau dipakai pada kelompok zaman nenek moyang pada zaman atau rombongan yang jumlahnya lebih dahulu kala. Kapan dan bagaimana dari 7 orang atau sebanyaknya 20 sifat gotong royong itu diwarisi oleh orang, terdiri dari orang muda atau daerah Riau sampai sekarang tidak sebagiannya orang tua, dan ada juga di dapat diketahui dengan jelas. Sifat buat orang Batobo itu terdiri dari gotong royong daerah Riau pada muda-mudi, berapa jumlah perempuan mulanya digerakkan oleh kebijakan begitu pula jumlah laki-laki. Kata lain Ninik Mamak, pada hakikatnya adalah dari Batobo adalah parari, yang berasal membina anak kemenakan, guna dari kata —perhari“, yakni mereka mencapai persatuan dan kesatuan bergotong royong mengerjakan lahan untuk kehidupan bersama di dalam pertanian hanya sehari bagi setiap masyarakat sekitarnya. Di daerah Riau lahan anggota dan dapat juga mereka dikenal dengan gotong royong dalam mengambil upah pada lahan orang lain bidang peretanian yaitu yang disebut yang bukan anggota Tobo. Hal ini dengan Batobo. Demikian pandangan dilakukan untuk mencari dana tradisional dari masyarakat daerah ini persatuan Tobo itu gunanya adalah yang mencerminkan sifat gotong untuk biaya pada acara pembubaran royong antara sesamanya dengan atau mamoti Tobo nantinya. Mereka pedoman sama tinggi sama rendah ini juga mempunyai ketua serta tata (Koendjaraningrat ,1980:106). tertib menurut adat. Masyarakat Kuantan Singingi Batobo salah satu kesenian sejak dahulu merupakan masyarakat anak Negeri Melayu, merupakan melayu hal itu telihat pada kebudayaan perkumpulan muda-mudi dan orang atau kesenian yang berkembang dalam dewasa untuk turun ke sawah atau masyarakat. Daerah Kuantan Singingi ladang. Batobo salah satu tradisi merupakan satu kesatuan adatnya yang budaya masa lampau yang ada di bawah kesatuan adat beberapa orang didaerah Kampar dan Kuantan godang yang oleh pemerintahan Singingi biasanya kegiatan dilakukan Hindia Belanda diakui keberadaannya. pada musim turun ke sawah atau Pedoman pemutahiran adat yang ladang yang diiringi dengan bunyi- disusun Badan Pemuka Adat Kuantang bunyian oleh kesenian tradisi, dan Singingi (BPAKS) telah dibahas pada masa panen hasil sawah atau ladang pertemuan-pertemuan dengan pemuka dinamakan acara penutupan Batobo adat ditingkat orang godang, pemuka diadakan tradisi makan bersama dan adat negeri, dan pemuka adat suku- do‘a. Diramaikan dengan malam suku (Suwardi, dkk: 2006: 103). kesenian, seperti randai atau saluang dan kesenian lainnya. Dalam hal ini bisa kita pahami kegiatan Batobo yang

Jom Fisip Volume No. Februari 2016 Page 4 ada di daerah Riau, namun erat (pembubaran Batobo) yang lazimnya kaitannya dengan adat oarang minang. menggunakan Canang sekarang ini Hal ini kita lihat dalam acara hiburan menggunakan Hanphone(HP), memakai tradisi randai orang Minang. penyampaian informasi Batobo yang dari mulut ke mulut sekarang Batobo merupakan sebuah menggunakan Hanphone (HP), tempat kelompok tani yang mengandung peralatan Batobo yang biasanya sistem Gotong-royong atau disebut menggunakan Parikek sekarang ini ada Tobo. Arti Tobo sebernarnya orang sebagian petani menggunakan Tas, yang sebaya, kemudian di tambah untuk tempat nasi dan makanan yang awalan ba yang artinya ajakan, mari biasanya dibungkus dengan Upiah atau dan ayok. Sebab itu dalam organisasi Daun Pisangsekarang ini telah tani tradisional yang disebut Tobo ini menggunakan Tupperware, untuk biasanya terdiri dari teman yang membawa padi yang biasanya sebaya. Dengan demikian tobo mengunakan Kombuik namun merupakan suatu organisasi tani sekarang telah menggunakan karung tradisional yang terdiri dari orang- atau goni, ketika berangkat pergi dan orang yang sebaya, terutama biasanya pulang dari sawah yang biasanya kalangan muda yang sebaya.Tapi ada berjalan sambil membunyikan musik juga kalangan dewasa dicampur tradisional Calempong Onam sebagai dengan kalangan muda. Mereka hiburan pada saat sekarang ini petani mengerjakan ladang para anggota lebihmenggunakan sepeda motor. dengan cara bergiliran. Sehingga dentungan musik tradisional Calempong Onam sebagai ciri khas Peneliti melihat fenomena di dalam budaya Batobo mulai hilang, Desa Simandolak yang perubahan karena masuknya era Modernisasi budaya batobo ke arah era modernisasi merubah kebudayaan yang dulu ada di seperti saat ini, Seiring dengan tengah-tengah masayarakat, sehingga perkembangan ilmu pengetahuan dan sekarang kebudayaan batobo sudah perkembangan teknologi, di era mulai menghilang seperti yang di modernisasi ini masyarakat batobo rasakan oleh masyarakat desa lebih memanfaatkan peralatan modern Simandolak. Melihat fenomena untuk melaksanakan aspek-aspek diatas, penulis tertarik untuk meneliti t dalam budaya Batobo diantaranya: entang budaya batobo tersebut dengan untuk menggarap sawah petani lebih judul —PERUBAHAN BUDAYA menggunakan Traktor di bandingkan BATOBO PADA ERA Cangkul, untuk menetapkan MODERNISASI DI DESA pertahunan untuk turun ke sawah para SIMANDOLAK KECAMATAN Ninik Mamak tidak lagi perhatikan BENAI KABUPATEN KUANTAN arah bintang dan sifat tumbuhan melainkan ditetapkan berdasarkan SINGINGI“. kalender Masehi, dalam penyampaian informasi mufakat Ninik Mamak, penyampaian informasi Do‘a Ka Padang dan acara Mamoti Batobo

Jom Fisip Volume No. Februari 2016 Page 5

1.2 Rumusan Masalah adalah konsop-konsop konteksual Berdasarkan latar belakang perubahan sosial. masalah yang dikemukakan diatas, 2. Manfaat Praktis maka penulis merumuskan masalah Manfaat penelitian secara didalam penelitian ini yaitu: praktis diharapkan dapat memiliki 1. Apa penyebab dari perubahan kemanfaatan Sebagai bahan evaluasi budaya batobo di era bagi pemerintah Kabupaten Kuantan Modrenisasi di desa Singingi dalam pengembangan Simandolak Kecamatan Benai kebudayaan masyarakat agar tetap Kuantan Singingi ? terjaga dan lestari. 2. Bagaimana dampak dari perubahan budaya batobo di era Modrenisasi di desa D. TINJAUAN PUSTAKA Simandolak Kecamatan Benai 2.1 Tinjauan Tentang Budaya dan Kabupaten Kuantan Singingi ? Kebudayaan 2.1.1 Pengertiaan Kebudayaan 1.3 Tujuan dan manfaat penelitian Kebudayaan ialah cultur ‹ Tujuan penelitian (bahasa Belanda), culture (bahasa Sesuai dengan perumusan inggris), dan Colere (bahasa Yunani) masalah maka tujuan penelitian yang berarti mengolah, mengerjakan, ini yaitu : menyuburkan dan mengembangkan, 1. Untuk mengetahui apa saja terutama mengolah tanah atau penyebabkan dari perubahan bertani.Dari segi arti ini budaya batobo di era berkembanglah arti culture sebagai modernisasi di desa segala daya dan aktivitas manusia Simandolak Kecamatan Benai untuk mengolah dan mengubah alam. Kabupaten Kuantan Singingi. 2. Untuk mengetahui dampak dari Soerjono Soekanto (1990:172- perubahan budaya batobo di 173) kebudayaan adalah kompleks desa Simandolak Kecamatan yang mencakup pengetahuan, kesenia, Benai Kabupaten Kuantan moral, hukum, adat-istiadat dan Singingi. kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan

‹ Manfaat Penelitian manusia sebagai anggota masyarakat. Berdasarkan tujuan diatas, maka penelitian inidiharapkan 2.1.2 Wujud Kebudayaan membawa manfaat bagi kita Koentjaraningrat (2005;74) semua,antara lain : wujud kebudayaan terbagi tiga, yaitu:

1. Manfaat Teoretis a. Wujud kebudayaan sebagai Secara teoritis penelitian suatu kompleks dari ide, bermanfaat untuk mengabangkan gagasan, nilai, norma, sosiologi, terutama kajian perubahan peraturan dan sebagainya sosial pada kebudaya masyarakat.hal b. Wujud kebudayaan sebagai ini yang dapat digali dari penelitian ini suatu kompleks aktivitas serta

Jom Fisip Volume No. Februari 2016 Page 6

tindakan berpola dari manusia seperti roda yang berputar pada dalam masyarakat. sumbunya, sudah tersebar dikalangan c. Wujud kebudayaan sebagai anggota masyarakat, proses perubahan bendaa-benda hasil karya sosial tersebut sudah mulai memasuki manusia. tahapan yang kedua. Tahapan berikutnya sebagai tahapan ketiga 2.1.3 Unsur-Unsur Kebudayaan disebut —hasil“ yang merupakan perubahan-perubahan yang terjadi Koentjaraningrat (2005:80-81) dalam satu sistem sosial yang unsur-unsur kebudayaan ada tujuh bersangkutan sebagai akibat dari yang dapat ditemukan pada semua diterimanya, atau ditolaknya inovasi. bangsa didunia. Ketujuh unsur Perubahan perilaku yang terlibat kebudayaan yang dapat kita sebut umumnya merupakan perubahan yang sebagai isi pokok dari tiap kebudayan telah terjadi di dalam sikap, didunia itu adalah: pengalaman dari persepsi masyarakat atau bahkan dapat merupakan repleksi a. Bahasa dari perubahan yang terjadi dalam b. Sistem pengetahuan struktur masyarakat. c. Organisasi social d. Sistem peralatan hidup dan 2.3 Tinjauan Tentang Budaya teknologi Batobo e. Sistem mata pencaharian 2.3.1 Pengertian Batobo hidup Batobo merupakan sebuah f. Sistem religi organisasi atau kelompok tani yang g. Kesenian mengandung sistem Gotong-royong atau disebut Tobo. Arti Tobo 2.2 Tinjauan Tentang Perubahan sebernarnya orang yang sebaya, Sosial kemudian di tambah awalan ba yang Everett M. Rogers (Dalam artinya ajakan, mari dan ayok. Sebab Sugihen, 1997 hal 55) mengatakan itu dalam organisasi tani tradisional bahwa perubahan sosial itu suatu yang disebut Tobo ini biasanya terdiri proses yang melahirkan perubahan- dari teman yang sebaya. perubahan di dalam struktur dan fungsi 2.3.2 Ciri Khas Budaya Batobo dari suatu sistem kemasyarakatan. Ada Yang menjadikan ciri khas tiga tahapan utama di dalam proses budaya Batobo Kuantan Singingi ialah atau perubahan sosial yang terjadi. dalampelaksanaan Batobo diiringi Perubahan (proses) sosial itu, pertama dengan bunyian alat musik tradisional berawal dari diciptakannya atau yaitu disebut dengan Rarak. lahirnya sesuatu, mungkin sesuatu yang diidamkan atau sesuatu 2.3.3 Proses Pelaksanaan Batobo kebutuhan yang kemudian Sistem pertanian masyarakat berkembang menjadi suatu gagasan melayu Kuantan dikenal dengan istilah (idea, concept) yang baru. Bila Batobo. Batobo artinya dalam dialek gagasan tersebut sudah bergelinding kuantan, asal kata dari tobo yang

Jom Fisip Volume No. Februari 2016 Page 7 artinya—rombongan“. Kata Batobo 3.1 Lokasi Penelitian digunakan atau dipakai pada kelompok atau rombongan yang jumlahnya lebih Lokasi penelitian merupakan dari 7 orang atau sebanyaknya 20 syarat utama dalam melakukan suatu orang, terdiri dari orang muda atau kegiatan penelitian. Tanpa adanya sebagiannya orang tua, dan ada juga di lokasi penelitian maka penelitian tidak buat orang Batobo itu terdiri dari akan mungkin bisa terlaksana, sebab muda-mudi, berapa jumlah perempuan itu penelitian haruslah memiliki lokasi begitu pula jumlah laki-laki atau lebuh ataupun tempat agar kegiatan kurang sedikit. penelitian bisa telaksana. Tempat penelitian ini dilakukan di desa 2.4 Tinjauan Tentang Modernisasi Simandolak Kecamatan Benai 2.4.1 Pengertian Modernisasi Kabupaten Kuantan Singingi. Dipilihnya lokasi ini peneliti melihat Modernisasi merupakan proses permasalahan budaya batobo sudah menjadi modern. Istilah modern masuk ke era modernisasi. berasal dari kata modo dan ernus, artinya yang kini.Modernisasi dapat pula berarti perubahan dari masyarakat 3.2 Populasi dan Sampel tradisional menuju masyarakat yang modern. Modernisasi merupakan suatu 3.2.1 Populasi Penelitian proses perubahan di mana masyarakat yang sedang memperbaharui dirinya Populasi berasal dari kata berusaha mendapatkan ciri-ciri atau bahasa inggris population yang berarti karakteristik yang dimiliki masyarakat jumlah penduduk. Oleh karena itu, modern (dalam Cipta Pratama Tarigan, apabila disebutkan populasi, 2012: 8). kebanyakan orang menghubungkannya dengan masalah-masalah kependudukan. Namun dalam metode METODE PENELITIAN penelitian kata populasi digunakan Dalam penelitian ini, peneliti untuk menyebutkan serumpun atau menggunakan teknik kuantitatif sekelompok objek yang menjadi deskriptif yang artinya suatu analisa sasaran penelitian (Bungin, 2005; 99). data yang dideskriptip atau gambaran secara terperinci berdasarkan hasil Desa Simandolak memiliki 3 pengamatan yang diperoleh langsung Dusun dan memiliki 9 RT, Dusun I dari lapangan. Informasi (data) yang terdiri dari 2 RT, berjumlah 121 KK, diperoleh dari responden baik itu Dusun 2 terdiri dari 4 RT, berjumlah penjelasan, angka, ataupun tabel akan 188 KK dan Dusun 3 terdiri dari 3 RT, dijelaskan secara terinci. berjumlah 91 KK.

Jom Fisip Volume No. Februari 2016 Page 8

3.2.2 Sampel Penelitian berkenaan dengan penelitian yang Sampel adalah bagian dari dilakukan. populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari objek yang merupakan 3.4 Teknik Pengumpulan Data sumber data (Sukandarrumidi, 2004; Teknik pengumpulan data yang 50). akan digunakan pada rancangan Apabila populasi lebih dari penelitian ini menggunakan obsevasi, 100, maka sampel dapat diambil antara dan wawancara. 10-15 % atau 20-25 % atau lebih. 3.4.1 Observasi (Suharsimi Arikunto, 2002 : 108). Teknik observasi dimaksudkan Teknik pengambilan sampel adalah untuk mendapatkan pengamatan purposive sampling, (pengambilan langsung terhadap aktifitas wargadi sampel sesuai dengan keterlibatan desa Simandolak Kecamatan Benai responden dan dimana data bisa Kabupaten Kuantan Singingi. Teknik diperoleh dari wawancara dengan ini di gunakan untuk menjaring data mereka-mereka yang mengetahui dan tentang dampak perubahan budaya memahami segala sesuatu yang batobo yang menuju ke era menyangkut perubahan budaya batobo Modernisasi seperti saat ini. ke era Modernisasi). 3.4.2 Angket 3.3 Jenis Data Teknik pengumpulan data dengan Sumber data adalah segala cara mengajukan pertanyaan tertulis sesuatu yang dapat memberikan untuk dijawab secara tertulis pula oleh informasi mengenai data. Berdasarkan responden. Angket merupakan sebuah sumbernya,data dibedakan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang tertulis dua, yaitu data primer dan sekunder. yang digunakan untuk memperoleh ñ Data Primer informasi dari responden tentang diri Data primer yaitu data yang pribadi atau hal-hal yang dia ketahui. dibuat oleh penelitian untuk maksud Tujuan penyebaran angket ialah khusus menyesaikan permasalahan mencari informasi yang lengkap yang sedang ditanganinya. Data mengenai suatu masalah. dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau 3.5 Teknik Analisis Data tempat objek penelitian dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti

ñ Data Sekunder menggunakan teknik kuantitatif Data sekunder yaitu data yang deskriptif yang artinya suatu analisa telah dikumpulkan untuk maksud data yang dideskriptip atau gambaran selain menyelesaikan masalah yang secara terperinci berdasarkan hasil telah dihadapi. Data ini dapat pengamatan yang diperoleh langsung ditemukan dengan cepat. Dalam dari lapangan. Informasi (data) yang penelitian ini yang menjadi sumber diperoleh dari responden baik itu data sekunder adalah literatur, artikel, penjelasan, angka, ataupun tabel akan jurnal serta situs di internet yang dijelaskan secara terinci, data yang sudah dikumpulkan tersebut

Jom Fisip Volume No. Februari 2016 Page 9 dipindahkan dalam bentuk tabel Tabel 5.1 kemudian dikelompokkan menurut Berdasarkan Menghilang Budaya jenisnya masing-masing dan analisa Batobo Akibat Masuknya Budaya deskriptif kuantitatif yaitu suatu Asing analisis yang berusaha memberikan No Alternatif Jumlah gambaran secara terperinci Jawaban berdasarkan kenyataan yang 1 Ya 30(76,9) ditemukan dilapangan dan disajikan 2 Tidak 9(23,1) dalam bentuk uraian-uraian serta Jumlah 39(100,0) dibantu dengan perhitungan angka- Sumber :Data Olahan Tahun 2015 angka, persentase, dan tabel. Dari data tersebut akan di analisis secara deskriptif agar dalam menganalisa Perubahan budaya batobo yang permasalahan penelitian tersebut dapat sudah menghilang akibat pengaruh berarti dan dapat menjelaskan serta budaya asing seperti modernisasi 30 menjawab apa yang menjadi orang responden dan persentasenya permasalahannya. (76,9%) menjawab Ya karena budaya HASIL PEMBAHASAN asing tersebut sudah menghilangkan adat tradisi budaya batobo tersebut PENYEBAB DARI PERUBAHAN sedikit demi sedikit sedangkan yang BUDAYA BATOBO DI ERA menjawab tidak sebanyak 9 orang MODERNISASI DI DESA responden dan persentasenya (23,1%) SIMANDOLAK KECAMATAN karena mereka belum merasakan BENAI KABUPATEN KUANTAN akibat dari pengaruh modernisasi itu SINGINGI sendiri. 5.1 Masuknya Budaya Asing Pada dasarnya perubahan budaya batobo karena masuknya 5.2 Berkurangnya Campur Tanggan budaya asing sehingga sudah Pemangku Adat menghilangkan budaya asli dari desa tersebut. Sehingga masyarakat Berkurangnya campur tanggan Simandolak memiliki pemikiran pemangku adat mengalami perubahan bahwa budaya batobo yang masih ada yang membuat mulai menghilangnya sekarang mulai mengalami perubahan kebudayaan batobo itu, pemangku adat karena masuknya budaya asing. pun sudah mulai kurang kesadarannya Berikut tabelnya: untuk melakukan kegiatan budaya batobo itu sendiri.

5.3 Acara Do‘a Ka Padang Perubahan untuk menentukan pemberitahuan acara do‘a ka padang sebelum batobo di mulai menggunakan teknologi masa kini yaitu seperti Hendpone, sehingga membuat perubahan yang sangat kuat

Jom Fisip Volume No. Februari 2016 Page 10 untuk acar pemberitahuan untuk acara tupperwere yang sudah merubah dari do‘a ka padang saja, menghilangkan ciri khas dari budaya batobo itu kebudayaan secara sistim sendiri. pemberitahuan untuk acara do‘a ka padang. DAMPAK DARI PERUBAHAN BUDAYA BATOBO DI ERA 5.4 Penggunakan Teknologi MODRENISASI DI DESA Penggunaan teknologi traktor SIMANDOLAK KECAMATAN untuk menggarap sawah didesa BENAI KABUPATEN KUANTAN Simandolak telah mengalami SINGINGI perubahan. Perubahan dalam 6.1 Dampak Positif pelaksanaan batobo sekarang Pada dasarnya masuknya menggunakan teknologi masa kini budaya asing ke tradisi batobo seperti traktor untuk menggarap memang membuat perubahan terhadap sawah, membuat kebudayaan batobo tradisi budaya batobo tersebut. yang masih ada mulai menghilang dengan cara mengunakan teknologi masa kini seperti traktor untuk 6.1.1 Mempermudah Melakukan menggarap sawah, menghilangkan ciri Tradisi Budaya Batobo khas dari budaya batobo tersebut. Tradisi budaya tersebut, sehingga sedikit demi sedikit sudah 5.4.1 Penggunakan Sepeda Motor mulai menghilangkan tradisi budaya Masa kini perubahan sudah batobo karena dengan masuknya banyak yang di alami oleh para budaya asing yang mempermuda anggota batobo masuknya teknologi melakukan tradisi budaya batobo masa kini seperti masa masuknya tersebut, sedangkan yang menjawab sepeda motor, sehingga sudah Tidak sebanyak 16 orang responden menghilangkan sedikit dari dan persentasenya (41%) mereka kebudayaan batobo tersebut yang belum merasakan akibat perubahan dulunya pergi dari tempat yang sudah masuknya budaya asing, perkumpulan menuju sawah yang di sehingga mempermuda tradisi budaya kerjakan, sekarang sudah batobo tersebut dan menghilangkan menggunakan sepeda motor kepada ciri khas dari budaya batobo itu setiap para anggota batobo tersebut. sendiri, yang di sebab kan oleh masuknya budaya asing yang sudah 5.4.2 Pelaksanaan Batobo Membawa mempermuda tradisi budaya batobo Perlengkapan Masa Kini tersebut. Para anggota batobo masa kini membawa perlengkapan seperti 6.1.2 Memperlancar Interaksi tupperwere yang sudah mulai Masyarakat menghilangkan tradisi dulunya yang perubahan budaya batobo membawa nasi mengunakan daun dengan sudah masuknya pola hidup pisang, sekarang perubahan tersebut masyarakat yang sudah mulai ke era dengan masa kini mengunakan modrenisasi sekarang, mulai

Jom Fisip Volume No. Februari 2016 Page 11 menghilangkan tradisi budaya batobo 6.2.3 Dulunya Secara Budaya tersebut, 30 orang responden dan Batobo, Sekarang Dengan Mesin persentasenya (76,9%) menjawab ya. Traktor Perubahan budaya batobo yang 6.1.3 Menghemat Ekonomi dulunya melakukan lahan sawah Perubahan budaya batobo dengan secara batobo, sekarang mengunakan sudah Masuknya budaya asing, mesin traktor sehingga sudah menghilangkan ciri khas dari batobo menghilangkan budaya batobo. tersebut, sehingga dengan cara melakukan sistem upah dan 6.2.4 Mengurangi Tradisi Budaya menghemat ekonomi sudah mulai Batobo menghilangkan ciri khas dari budaya perubahan dengan sudah batobo tersebut. menghilangnya tradisi budaya batobo, di sebabkan sudah masuknya alatœalat

6.2 Dampak Negatif modren, sehingga menyebabkan mulai Dengan masuknya budaya menghilangnya kebudayaan batobo. asing ke tradisi batobo menimbulkan dampak negatif dalam kegiatan batobo. Kesimpulan Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang 6.2.1 Berkurangnya Solidaritas telah dilakukan dilapangan, sesuai Budaya Batobo Tersebut dengan yang telah dijabarkan pada Menghilangkan Tradisi Dari bab-bab sebelumnya, maka penulis Budaya Itu Sendiri dapat menarik beberapa kesimpulan Perubahan budaya batobo yang berhubungan dengan dengan sudah berkurangnya solidaritas —PERUBAHAN BUDAYA masyarakat terhadap budaya batobo BATOBO PADA ERA tersebut tersebut, sudah mulai MODERNISASI DI DESA menghilangkan budaya itu sendiri. SIMANDOLAK KECAMATAN BENAI KABUPATEN KUANTAN 6.2.2 Menggunakan Alat Modern, SINGINGI“ Sudah Menghilangkan Tradisi Budaya Batobo

Sudah masuknya era 1. Penyebab dari perubahan modrenisasi dengan cara melakukan batobo di era modernisasi di pembersihan lahan sawah Desa Simandolak Kecamatan menggunakan alat modern, sudah Benai Kuantan Singingi yaitu menghilangkan cara melakukan tradisi menghilangnya budaya batobo budaya botobo itu sendiri, sehingga diakibatkan budaya asing dari dengan cara melakukan pembersihan luar seperti pengguaan alat lahan sawah mengunkan alat modern. elektronik sebagai alat untuk mufakat, acara doa ka padang sedangkan penyebab perubahan yang sangat terlihat dari kehidupan sehari-hari dimana

Jom Fisip Volume No. Februari 2016 Page 12

dahulunya masyarakat batobo Arikunto, Suharsimi. 2002, Prosedur kesawah menggunakan parikek penelitian suatu pendekatan sedangkan sekarang tas dan praktek. Jakarta : Rineka Cipta penggunaan sepeda motor. Bahreint Sugihen. 1997. Sosiologi Pedesaan (Suatu Pengantar). Jakarta: PT. Raya Grafindo

2. Dampak dari perubahan Persada. budaya batobo di era modernisasi di Desa Bungin. 2005. Edisi pertama Simandolak Kecamtan Benai metodologi penelitian. Jakarta: Kuantan Singingi yaitu kencana berdampak positif pada sistem batobo itu sendiri seperti dalam Danil, Muhammad. 2012, melakukan pembersihan sawah —Partisipasi Masyarakat dengan mesin traktor, Dalam Tradisi —BATOBO“ Di mempermudah memberi Desa Binunang Kecamatan informasi kepada anggota Bangkinang Seberang dengan handpone, Kabupaten Kampar“, Skripsi mempermudah transportasi Jurusan Sosiologi FISIPOL- kesawah yaitu dengan UNRI PEKAN BARU menggunakan sepeda motor. Hamidy UU. 2000. —Masyarakat Adat Adapun dampak negatif dari Kuantan Singingi“. Pekanbaru: UIR perubahan budaya batobo yaitu Press berkurangnya solidaritas, menghilangnya tradisi budaya Hamidy UU. 1995.“ Kamus batobo itu sendiri. Antropologi Dialek Melayu Rantau Kuantan Riau“. Pekanbaru: Unri DAFTAR PUSTAKA Press Hamidy UU. 1985. — Masyarakat dan Buku : Kebudayaan Melayu Ali, Masran. 2007.“Riau Negeri Rantau Kuantan“. Harapan“. Pekanbaru: Bahana Pekanbaru: Bilik Mestika Karya. Kreativitas press. Koentjaraningrat. 2005. —Pengantar Apriadi, Nasri. 2009, —Sistim Sosial Antropologi“. Jakarta: Rineka Cipta Batobo (Studi Kasus Pada Martono. 2012. Sosiologi perubahan Kelompok Batobo Bapak sosial:perspektif, modern, Mudari Di Desa Gunung postmodern, dan Kecematan Gunung Toar poskolinial. Jakarta Kabupaten Kuantan Singing)“ rajawali pers Skripsi Jurusan Sosiologi Putri. 2008. Perubahan Sosial FISIPOL-UNRI PEKAN Masyarakat Logas (Studi BARU Tentang Perubahan Pola

Jom Fisip Volume No. Februari 2016 Page 13

Perilaku Sosial dan Sistem Interaksi Sosial). Skripsi Jurusan Sosiologi FISIPOL-UNRI. Pekanbaru. Rahmita. 2008 Tradisi pembuatan jalur di taluk kuantan kecamatan kuantan tengah kabupaten kuantan singing. Skripsi jurusan sosiologi FISIPOL-UNRI. Pekanbaru Sukandarrumidi. 2004. Metodologi Penelitian Petunjuk Prastis Untuk Peneliti Pemula. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Soekanto, Soerjono. 1990. —Sosiologi Suatu Pengantar“. Jakarta: Rajawali Pers Sunarto, Kamanto. 2000. —Pengantar Sosiolog“. Jakarta: Edisi Kedua. LP-FE Universitas Indonesia. Suwardi, dkk. 2006. —Pemutahiran Adat Kuantang Singingi“. Pekanbaru: Alaf Riau Tarigan, Cipta Pratama. 2012. —Pengaruh Modernisasi terhadapTata Cara Adat Pernikahan Suku Sakai Di Desa Pinggir Kecamatan Pinggir Kabupaten “. Widagdho. Dkk. 2004. —Ilmu Budaya Dasar“. Jakarta: Bumi Askara

Jom Fisip Volume No. Februari 2016 Page 14