Perjuangan Gerakan Pemuda Islam Indonesia Pada Masa Revolusi Fisik 1945-1949

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Perjuangan Gerakan Pemuda Islam Indonesia Pada Masa Revolusi Fisik 1945-1949 PERJUANGAN GERAKAN PEMUDA ISLAM INDONESIA PADA MASA REVOLUSI FISIK 1945-1949 Skripsi Diajukan kepda Fakultas Adab untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora Oleh: Ahmad Bayqhuni NIM: 102022024349 JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYATTULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M PERJUANGAN GERAKAN PEMUDA ISLAM INDONESIA PADA MASA REVOLUSI FISIK 1945-1949 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Adab Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora Oleh: Ahmad Bayqhuni NIM:102022024349 Di bawah bimbingan Pembimbing Dr. Jajat Burhanudin NIP: 150 268 781 JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul ”PERJUANGAN GERAKAN PEMUDA ISLAM INDONESIA PADA MASA REVOLUSI FISIK 1945-1949” telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Adab UIN ”Syarif Hidayatullah” Jakarta pada Tanggal 12 Mei 2008 Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu Syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S-1) pada Program Studi Sejarah Peradaban Islam. Jakarta, 29 Mei 2008 Sidang Munaqasyah Ketua Sidang, Sekretaris Sidang, Drs. H.M. Ma’ruf Misbah, MA Usep Abdul Matin, MA NIP: 150 247 010 NIP: 150 288 391 Penguji Pembimbing Prof. Dr. H. Budi Sulistiono, M. Hum Dr. Jajat Burhanudin NIP: 150 236 276 NIP: 150 268 781 LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayattullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bekasi, 29 Mei 2008 Ahmad Bayqhuni ABSTRAK Perjuangan bangsa Indonesia di dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang baru diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah satu bentuk nyata nasionalisme yang kuat terhadap segala bentuk penjajahan. Perjuangan tersebut tidak hanya diberikan oleh kelompok nasionalis, akan tetapi kelompok Islam pun telah memberikan kontribusinya yang sangat besar dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pada masa revolusi fisik 1945-1949 G.P.I.I. ikut berjuang mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia. Manifestasi perjuangannya bisa dilihat antara lain: yaitu Berjuang Melalui Balai Muslimin, Di Balai Muslimin inilah G.P.I.I. berjuang dengan memberikan sebuah ide pembentukan Pemuda Pelopor, gagasan tersebut dicetuskan oleh A. Karim Halim sebagai wakil ketua I G.P.I.I.. Tujuan dari pembentukan Pemuda Pelopor adalah untuk menggerakan revolusi di daerah- daerah bersama-sama dengan rakyat untuk menghadapi penjajah sehingga di daerah masing-masing diharapkan dapat terbentuk People’s Defence (pertahanan rakyat). Lebih lanjut lagi, perjuangan G.P.I.I. pada masa revolusi fisik bisa dilihat dari aktifnya G.P.I.I. di dalam organisasi kepemudaan yaitu BKPRI (Badan Kongres Pemuda Republik Indonesia). BKPRI pada awal berdirinya sebagai wadah bagi para pemuda dan rakyat Indonesia untuk berjuang yang berdasarkan semangat persatuan sekaligus sebagai penolakan terhadap Pesindo yang diduga terdapat orang-orang komunis. Keikutsertaannya G.P.I.I. di dalam membentuk D.M.P.I.I. (Dewan Mobilisasi Pemuda Islam Indonesia) pada tanggal 26 Oktober 1946 bersama-sama dengan Markas Tertinggi Hizbullah dan Markas Tertinggi Sabilillah adalah wujud nyata di dalam perjuangannya mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pada masa dewasa itu, pergolakan revolusi semakin menghajatkan pengorbanan di atas keimanan dan kepentingan negara serta keselamatan rakyat. Tujuan dari pembentukan D.M.P.I.I. adalah untuk merapatkan barisan di dalam melanjutkan perjuangan menghadapi Tentara Belanda. Penelitian ini pada dasarnya ingin menjawab permasalahan sekitar sejauh mana dan bagaimana pola perjuangan Gerakan Pemuda Islam Indonesia pada Masa Revolusi Fisik 1945 – 1949. Melalui Pengumpulan data tersebut dapat diketahui bahwa G.P.I.I. didalam usahanya mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia pada masa revolusi fisik 1945-1949 telah memberikan kontribusi yang sangat besar dan urgen. KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Segala puji dan syukur bagi Allah Azza wa Jalla sehingga atas perkenan-Nya jualah, karya tulis ini akhirnya bisa diselesaikan. Dan shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, teladan seluruh manusia. Dengan segala kerendahan hati serta niat yang tulus dan ikhlas, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. DR. Qomaruddin Hidayat, M.A, Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta. 2. Bapak DR. H. Abdul Chair, M.A, selaku Dekan Fakultas Adab yang telah memberikan persetujuan untuk penulisan skripsi ini. 3. Bapak Drs. H. M. Ma’ruf Misbah, M.A, selaku Ketua Jurusan Sejarah Peradaban Islam dan Sekjur Bapak Usep Abdul Matin, SA,g, M.A, yang senantiasa mendukung dan memberikan kemudahan kepada penulis. 4. Bapak Dr. Jajat Burhanudin selaku pembimbing, yang telah meluangkan banyak waktu dan tenaga untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak Prof. Drs. Budi Sulistiono, M. Hum, selaku penguji yang telah menyediakan wktunya untuk menguji skripsi ini. 6. Bapak Umar Burhanudin selaku Pengurus GPI (Gerakan Pemuda Islam) yang telah banyak memberikan bahan-bahan tulisan yang dibutuhkan bagi penulis sehingga dapat terselesaikannya penulisan skripsi ini. 7. Bapak dan Ibu Dosen di Fakultas Adab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis. 8. Kepada segenap Pegawai Perpustakaan Nasional Tahun 2008 khususnya lantai IV (Ruang Micro Film) yang senantiasa membantu serta memudahkan penulis mencari data. 9. Ayahanda Samhari Armain dan Ibunda Dra. Siti Aminah yang dengan sabar dan penuh keikhlasan selalu mengiringi penulis dengan doa-doanya. 10. Pimpinan Perpustakaan UIN “Syarif Hidayatullah”, Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Universitas Negeri Jakarta, Perpustakaan PB Nahdlathul Ulama dan Arsip Nasional, yang telah memberikan kemudahan-kemudahan kepada penulis dalam mencari bahan-bahan yang dibutuhkan. 11. Kakanda Nurman Hafiz dan Rifqiyati SE. dan Adik-adiku Miftahullah, Rahmi Ulfah, Nur Rizqiyah dan Nur Hilalliyah yang telah turut memberikan sumbangsihnya demi selesainya karya tulis ini. 12. Terima kasih juga kepada Monica Sartika yang telah banyak memberikan dukungan moril sehingga penulis dapat kembali termotivasi dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 13. Sahabat-sahabatku diantaranya: Yusuf Sidik (Epray), Bahrudin (Aji), Testriono, Ahmad Ghazali, Fahrizal, Anas Yusman, Olman Dahuri, Hendri, Adiy Setiyadi dan Muhammad Nur. 14. Teman-teman Mahasiswa SPI angkatan 2002, yang selalu memberikan kenangan manis dan semoga silahturahmi diantara kita tidak akan berakhir. Penulis sepenuhnya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam karya tulis ini. Untuk itu koreksi dan kritik membangun senantiasa penulis harapkan. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi setudi sejarah Islam di Indonesia dan dapat menambah khazanah kepustakaan Islam di Fakultas Adab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terutama bagi penulis sendiri sambil mengharap ridha Allah, agar karya tulis ini merupakan amal yang bermanfaat. Amin. Jakarta, 29 Mei 2008 Penulis DAFTAR ISI ABSTRAK………………………………………………………………....... i KATA PENGANTAR…………………………………………………........ iii DAFTAR ISI………………………………………………………………... vi SINGKATAN – SINGKATAN .................................................................... viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.......................................................... 1 B. Perumusan dan Batasan Masalah............................................ 6 C. Tujuan Penelitian.................................................................... 7 D. Metode Penelitian................................................................... 7 E. Survei Pustaka........................................................................ 8 F. Sistematika Penulisan............................................................. 12 BAB II KEADAAN SOSIAL-POLITIK PASCA PROKLAMASI KEMERDEKAAN A. Munculnya Organisasi-organisasi Pemuda.............................. 14 B. Munculnya Multi Partai……………………………………… 19 C. Lahirnya Gerakan Pemuda Islam Indonesia…………………. 23 BAB III BIOGRAFI INTELEKTUAL, PEMIKIRAN DAN KONTRIBUSI KEDUA TOKOH GPII HARSONO TJOKROAMINOTO DAN ANWAR HARJONO A. Harsono Tjokroaminoto a. Latar Belakang Kehidupan Harsono Tjokroaminoto.......... 32 b. Perjalanan Pendidikan Harsono Tjokroaminoto................. 34 c. Harsono Tjokroaminoto (Islamisme dan Nasionalisme sebagai alat pemersatu bangsa)........................................... 37 B. Anwar Harjono a. Latar Belakang Kehidupan Anwar Harjono....................... 40 b. Perjalanan Pendidikan Anwar Harjono.............................. 42 c. Persepektif Anwar Harjono tentang Pancasila dan Piagam Jakarta (Pembukaan UUD 1945)........................................ 48 C. Kontribusi Harsono Tjokroaminoto dan Anwar Harjono Di dalam G.P.I.I. a. Harsono Tjokroaminoto.................................................... 52 b. Anwar Harjono................................................................. 55 BAB IV PERJUANGAN GPII PADA MASA REVOLUSI FISIK 1945- 1949 A. Berjuang Melalui Balai Muslimin
Recommended publications
  • Sumpah Pemuda Arab, 1934)
    Rabith Jihan Amaruli, Nazala Noor Maulany, Singgih Tri Sulistiyono (Sumpah Pemuda Arab, 1934) SUMPAH PEMUDA ARAB, 1934: PERGULATAN IDENTITAS ORANG ARAB-HADRAMI DI INDONESIA Rabith Jihan Amaruli, Nazala Noor Maulany, Singgih Tri Sulistiyono Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Semarang-Indonesia Alamat korespondensi: [email protected] Diterima/ Received: 2 Agustus 2018; Disetujui/ Accepted: 31 Agustus 2018 Abstract This article discusses the Sumpah Pemuda Arab (Arab Youth Pledge) in 1934 which became the forerunner of the formation of the first Arab-Hadrami nationalist organization, the Arab Association of Indonesia (PAI) which later became the Arab Party of Indonesia (PAI). This article conducted by using the historical method. Sumpah Pemuda Arab 1934 is the answer to the struggle of Arab-Hadrami identity and nationalism to fulfill its right as part of Indonesian citizen (WNI). This historical study is important in view of the fact that the phenomenon of the Arabism movement which is now emerging through the involvement of symbols and the identity of the oneness tends to place Arab-Hadrami as opposed to the direction and commitment of the nation. Keywords: Arab-Hadrami; Identity; Nationalism. Abstrak Artikel ini membahas mengenai Sumpah Pemuda Arab pada 1934 yang menjadi cikal bakal pembentukan organisasi Arab-Hadrami nasionalis pertama, Persatuan Arab Indonesia (PAI) yang di kemudian hari berubah menjadi Partai Arab Indonesia (PAI). Artikel ini disusun dengan menggunakan metode sejarah. Sumpah Pemuda Arab 1934 adalah jawaban dari pergulatan identitas dan nasionalisme orang Arab-Hadrami untuk menunaikan haknya sebagai bagian dari warga bangsa Indonesia. Kajian historis mengenai hal ini penting mengingat fenomena gerakan Arabisme yang saat ini mengemuka melalui pelibatan simbol-simbol dan identitas kearaban cenderung menempatkan orang Arab-Hadrami seolah berseberangan dengan arah dan komitmen kebangsaan.
    [Show full text]
  • Adln-Perpustakaan Universitas Airlangga
    ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI PARTAI SYARIKAT ISLAM... DENI HARYANTO ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI PARTAI SYARIKAT I SLAM INDONESIA: PERG ULATAN POLITIK MENUJ U PEM ILU 1955 di SURABAYA (1950-1955) Oleh: Deni Haryan to 121114002 PROGRAM STUDI ILMU SEJ ARAH FAKULT AS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS AIRL ANGGA 2016 SKRIPSI PARTAI SYARIKAT ISLAM... DENI HARYANTO ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI PARTAI SYARIKAT ISLAM... DENI HARYANTO ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PARTAI SYARIKAT ISLAM INDONESIA: PERGULATAN POLITIK MENUJU PEMILU 1955 DI SURABAYA (1950-1955) SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Disusun Oleh; Deni Haryanto NIM. 121114002 PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016 iii SKRIPSI PARTAI SYARIKAT ISLAM... DENI HARYANTO ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI PARTAI SYARIKAT ISLAM... DENI HARYANTO ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI PARTAI SYARIKAT ISLAM... DENI HARYANTO ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA HALAMAN MOTTO Cobaan ini datang dari Allah. Jika tidak memilih menanggung cobaan ini, kita tidak berhak disebut Ghazi. Kita akan sangat malu berdiri di hadapan Allah pada hari pengadilan kelak. (Fatih Sultan Mehmet) vi SKRIPSI PARTAI SYARIKAT ISLAM... DENI HARYANTO ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada : Allah SWT, Orang Tuaku, Adikku dan semua orang-orang yang kusayangi dan kucintai
    [Show full text]
  • Another Look at the Jakarta Charter Controversy of 1945
    Another Look at the Jakarta Charter Controversy of 1945 R. E. Elson* On the morning of August 18, 1945, three days after the Japanese surrender and just a day after Indonesia's proclamation of independence, Mohammad Hatta, soon to be elected as vice-president of the infant republic, prevailed upon delegates at the first meeting of the Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI, Committee for the Preparation of Indonesian Independence) to adjust key aspects of the republic's draft constitution, notably its preamble. The changes enjoined by Hatta on members of the Preparation Committee, charged with finalizing and promulgating the constitution, were made quickly and with little dispute. Their effect, however, particularly the removal of seven words stipulating that all Muslims should observe Islamic law, was significantly to reduce the proposed formal role of Islam in Indonesian political and social life. Episodically thereafter, the actions of the PPKI that day came to be castigated by some Muslims as catastrophic for Islam in Indonesia—indeed, as an act of treason* 1—and efforts were put in train to restore the seven words to the constitution.2 In retracing the history of the drafting of the Jakarta Charter in June 1945, * This research was supported under the Australian Research Council's Discovery Projects funding scheme. I am grateful for the helpful comments on and assistance with an earlier draft of this article that I received from John Butcher, Ananda B. Kusuma, Gerry van Klinken, Tomoko Aoyama, Akh Muzakki, and especially an anonymous reviewer. 1 Anonymous, "Naskah Proklamasi 17 Agustus 1945: Pengkhianatan Pertama terhadap Piagam Jakarta?," Suara Hidayatullah 13,5 (2000): 13-14.
    [Show full text]
  • Studia Islamika
    Volume 24, Number 2, 2017 ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺍﻟﺮﺍﺑﻌﺔ ﻭﺍﻟﻌﺸﺮﻭﻥ، ﺍﻟﻌﺪﺩ ٢، ٢٠١٧ T R K S S O S S: E L, E G Achmad Ubaedillah ‘R’ N -S: A B B D Mehmet Özay E I S L C S T C اﻟﺤﺮﻛﺎت اﻟﻤﻨﺎﻫﻀﺔ ﻟﻠﻤﺸﺎﻳﺦ Raihani واﻟﻌﻠﻤﺎء اﻟﺤﻤﺮ ﻓﻲ Priangan: P E C D ( I I U P (PSII اﻻﺗﺤﺎد اﻷﺧﻀﺮ ١٩٤٢-١٩٢٠ ﻧﻤﻮذﺟﺎ Valina Singka Subekti ﳏﻤﺪ ﺇﺳﻜﻨﺪﺭ E-ISSN: 2355-6145 STUDIA ISLAMIKA STUDIA ISLAMIKA Indonesian Journal for Islamic Studies Vol. 24, no. 2, 2017 EDITOR-IN-CHIEF Azyumardi Azra MANAGING EDITOR Oman Fathurahman EDITORS Saiful Mujani Jamhari Didin Syafruddin Jajat Burhanudin Fuad Jabali Ali Munhanif Saiful Umam Ismatu Ropi Dadi Darmadi Jajang Jahroni Din Wahid INTERNATIONAL EDITORIAL BOARD M. Quraish Shihab (Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, INDONESIA) Tauk Abdullah (Indonesian Institute of Sciences (LIPI), INDONESIA) M.C. Ricklefs (Australian National University, AUSTRALIA) Martin van Bruinessen (Utrecht University, NETHERLANDS) John R. Bowen (Washington University, USA) M. Kamal Hasan (International Islamic University, MALAYSIA) Virginia M. Hooker (Australian National University, AUSTRALIA) Edwin P. Wieringa (Universität zu Köln, GERMANY) Robert W. Hefner (Boston University, USA) Rémy Madinier (Centre national de la recherche scientique (CNRS), FRANCE) R. Michael Feener (National University of Singapore, SINGAPORE) Michael F. Laffan (Princeton University, USA) ASSISTANT TO THE EDITORS Testriono Muhammad Nida' Fadlan Endi Aulia Garadian ENGLISH LANGUAGE ADVISOR Dick van der Meij Daniel Peterson ARABIC LANGUAGE ADVISOR Tb. Ade Asnawi COVER DESIGNER S. Prinka STUDIA ISLAMIKA (ISSN 0215-0492; E-ISSN: 2355-6145) is an international journal published by the Center for the Study of Islam and Society (PPIM) Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, INDONESIA.
    [Show full text]
  • L. Sluimers Nieuwe Orde Op Java In: Bijdragen Tot De Taal-, Land- En
    L. Sluimers Nieuwe Orde op Java In: Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 124 (1968), no: 3, Leiden, 336-367 This PDF-file was downloaded from http://www.kitlv-journals.nl Downloaded from Brill.com10/04/2021 07:45:14AM via free access "NIEUWE ORDE" OP JAVA DE JAPANSE BEZETTINGSPOLITIEK EN DE INDONESISCHE ELITES 1942—1943. INLEIDING. I n 1958 verscheen van de hand van Harry J. Benda, thans verbonden -I aan de Yale University, "The Crescent and the Rising Sun".1 Dit boek kan als een eerste voorbeeld van een Indonesië-centrische behandeling der Japanse bezettingstijd worden aangemerkt. Andere belangwekkende Indonesië-centrische publicaties zijn dun gezaaid.2 Te noemen vallen hier twee publikaties van de Amerikaan B. R. O'G. Anderson. De eerste daarvan heeft de periode 1944-1945 tot onder- werp,3 de ander is een kort en briljant essay.4 Voorts deed het Okuma Social Science Research Institute een lijvig boekwerk het licht zien.5 Hiervan bestaat een door het Amerikaanse ministerie van handel ver- zorgde vertaling, die echter kennelijk van dubieus gehalte is. Ook de Duitse historicus Bernhard Dahm behandelt de Japanse tijd in zijn biografie van Soekarno zeer uitvoerig.6 Een andere publicatie van Benda7 was kennelijk bedoeld als voorstudie ten behoeve van "The 1 H. J. Benda "The Crescent and the Rising Sun: Indonesian Islam under the Japanese Occupation of Java 1942-1945" (1958). 2 Voor min of meer Japano-centrische werken zie W. Elsbree "Japan's Role in Southeast Asian Nationalist Movements" (19S3), F. C. Jones "Japan's New Order for Southeast Asia: lts Rise and Fall 1937-1945" (1954) en M.
    [Show full text]
  • Persatuan Pembangunan Party in Nanggroe Aceh Darussalam Province 1973-1998
    Persatuan Pembangunan Party in Nanggroe Aceh Darussalam Province 1973-1998 Alfian1, Suprayitno1, Warjio1 1Universitas Sumatera Utara (USU), Medan [email protected] Abstract : After the establishment of PPP in the provincial area which is explained in the previous section, it was immediately based on instructions from the center to establish DPC- DPC in Daerah Istimewa Aceh Province. The establishment of the Branch Board (DPC) began in 1974. This article uses a theoretical and approach approach in pilitik science. For research methods, this study uses historical methods. This article explains how PPP can exist or survive in the face of government party hegemony namely Golkar. In this research, the campaign system, election results, PPP vision and party goals are also described. Keyword : PPP (Persatuan Pembangunan Party); Aceh; Election I. Introduction During the New Order government, it was known as the era of national development which sought to improve the condition of the Indonesian people. By putting forward the development mission, the New Order government made improvements to the system of implementing the government which during the Old Order government did not work with it. As a development order, the New Order had three characteristics in implementing a development strategy policy consisting of development, agriculture and industrialization, and Indonesian political integration.1 From the policy of the development strategy, one of them is development in the political field where the government makes policies by combining various socio-political forces into three groups. Based on this, the government made a policy by simplifying the party or social political organization in Indonesia (orsospol). Simplification of political organizations is considered as a way out to achieve the political stability that the New Order government wants to achieve.2 On this policy, the government then merged the political organizations into three major groups namely the Golongan Karya (Golkar), Partai Demokrasi Indonesia (PDI), and Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
    [Show full text]
  • Studia 16-3-09 OK Minus Hal .Indd
    Volume 16, Number 3, 2009 V o l u m e 16 , N u m b e r 3 , 2009 STINIAI$hIilIIKA ffi @ EDITORIAL BOARD: M. Quraish Shihab (UINJaharta) Taufk Abdulkh (LIPI Jakarta) Nur A. Fadhil Lubis (IAIN Sumatra Uara) M.C. Ricklefs (National Uniuersity of Singapore) Martin uan Bruinessen (Urecht Uniuersity) John R. Bouen (Vashington Uniaersity, St. Louis) M. Atho Mudzhar (UIN Jaharta) M. Kamal Hasan (Intemational Islamic Uniuersity, Kuak Lumpur) M. Bary Hooker (Austalian National Uniuersi4t, Autralia) Vi rginia M at h e s o n H o o h e r (Aut t ra lia n Natio na I Un iu e rs ity' Au s tra li a) EDITOR-]N.CHIEF Azytmardi Azra EDITORS Jajat Burhanudin Saiful Mujani Jamhari Fu'ad Jabali Oman Fathurabman ASSiSTANT TO THE EDITORS Setyadi Sulaiman Testriono ENGLISH LANGUAGE ADVISOR Dick uan der Meij ARABIC I-A.NGUAGE ADVISOR Nursamad COVER DESIGNER S. Prinka STUDIA ISLAMIKA QSSN 0215-0492) is a joumal published b1 the Centerfor the Studl of hkn and societ\ @PIM) UIN Syrif Hida\atulkh, Jabarta (STT DEPPEN No 129/SK/DITJEN/PPG/ STT/1976). It specializes in Indonesian Islamic studies in particulat and South-east.Asian Islamic Studies in general, and is intended to communicate original researches and cutrent issues on the subject. This journal wam| welcomes contributions from scholtrs of related dirciplines. All artictes pubtished do not necesaily represent the aieus of the journal, or other irctitutions to which it h afrliated. Thq are solely the uieus ofthe authors. The articles contained in this journal haue been refereed by the Board of Edirors.
    [Show full text]
  • Islam and Nationalism
    ISLAM AND NATIONALISM (An annotated translation of and commentary on Islam dan Kebangsaan, a religious-political pamphlet published by Al-Lisaan in the Netherlands East Indies in 1941.) Howard M. Federspiel Islam dan Kebangsaan (Islam and Nationalism), published in early 1942, deals with the relationship of Islam to the Indonesian nationalist movement. It was written in an era when Indonesia was a colony of the Netherlands and the major concern among Indonesians was how to win independence, even though open expression of that idea was forbidden. There was little consensus on a nationalist philosophy, but rather a wide range of philosophical, ideological, and mystical statements that competed with one another for attention. Pantja Sila, Sukarno’s encap­ sulation of national ideals which is now the official philosophy of the Indonesian state, was still over four years in the future. The follow­ ing work, like pamphlets of groups representing other views, advocated a specific outlook, hoping that it would convince concerned Indonesians and provide the philosophic substance of a successful movement to gain national independence. The pamphlet has considerable historical value because it explains the viewpoint of one political faction on the eve of Indonesian inde­ pendence and outlines its points of contention with competing groups. It sums up the arguments of one group of Muslims, later known as "radi­ cal" Muslims, who wanted a clear commitment to certain Islamic ideals as the ideology of Indonesians. The arguments of this group had appeared repeatedly and in considerable detail throughout the 1930s in a series of publications- -Pembela Islam, Al-Fatwaa, and Al-Lisaan.' Those views had been an integral part of a wide-ranging dispute between the community favoring Islamic principles and the several groups re­ flecting indigenous value systems, particularly that of non-Muslim Java.
    [Show full text]
  • 6 X 10.Long New.P65
    Cambridge University Press 978-0-521-12108-8 - The Idea of Indonesia: A History R. E. Elson Index More information Index Abduh, Muhammad 9, 156 air force 231 Abdulgani, Ruslan xvi, 176, 219 army (Dutch colonial – KNIL) 32, 126, Abdulkadir Besar 244, 249, 257 152, 153 Abdullah, Baginda Dahlan 23 army (Indonesian TKR, TNI, APRIS) Abendanon, J. H. 8, 22, 26, 29, 42 (see also Peta) xviii, xix, xxii, 126–8, Abikusno Cokrosuyoso 105 135, 136, 141, 147, 149, 150, 151, Aceh(nese) xvi, 5, 7, 9, 82, 99, 117, 124, 152, 153, 160, 163, 164, 167, 168, 132, 137, 143, 144, 147, 163, 164, 169, 170, 175, 179–80, 183–5, 186, 166, 206, 240, 266–9, 282, 284–6, 191, 196, 197, 199, 201, 203–4, 210, 287, 292, 304, 312, 319 211, 213, 215, 216, 217, 219, 220, Act of Free Choice 269, 287 223, 225, 226, 231, 232, 235, 239, Afghanistan 293 240, 244, 245, 251, 257–9, 260, 263, Afro-Asian conference 159 268, 269, 272, 274, 275, 282, 284, Agung, Anak Agung Gde 146 285, 286, 287, 288, 289, 292, 295, Aidit, D. N. xvi, 159, 166, 202, 223, 232, 234 301, 303, 304, 305, 312, 317, 320 Ajie, Ibrahim 236 dual function 220, 236, 237, 258, 304 Al-Azhar University 9, 44, 46 middle way 171, 203 al-Imam 10 Staff and Command College (SSKAD/ al-Islam Congress 80 Seskoad) 204, 236 Alisyahbana, Takdir 72 Assaat 65, 122, 175 Allies 102, 103, 110, 117–18, 122, 123, associationism xvii, xix, 10, 22, 27, 42, 129, 131 59, 77 All-Indies Congress 39, 44, 68 Attamimi, A.
    [Show full text]
  • Bab Ii Riwayat Hidup Abdul Rahman Baswedan
    BAB II RIWAYAT HIDUP ABDUL RAHMAN BASWEDAN A. Asal –Usul Hidup Abdul Rahman Baswedan Abdul Rahman Baswedan lahir di Surabaya tanggal 11 September 1908 dari pasangan Awad Baswedan dan Aliyah Binti Abdullah Jahrum anak ke tiga dari 7 tujuh bersudara. Nama lengkap Abdul Rahman Baswedan adalah Abdul Rahman Awad Baswedan. Nama Awad adalah nama ayahnya, sedangkan Baswedan adalah nama keluarga. Baswedan merupakan salah satu nama keluarga atau marga di masyarakat Arab.1Sebutan Baswedan sebagai nama suku diperkenalkan untuk pertama kalinya di Indonesia oleh kakek Abdul Rahman Baswedan yang bernama Umar bin Abubakar bin Mohammad bin Abdullah Baswedan bersama kakaknya Ali Baswedan. Umar Baswedan dan kakaknya adalah seorang saudagar berasal dari Hadramaut Yaman. Kakek Abdul Rahman Baswedan seorang pedagang dan ulama yang luas hubunganya. Mereka 1 Suratmin dan Didi Kwartanada, Biografi A.R.Baswedan Membangun Bangsa Merajut Keindonesiaan, (Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2014), p.20 24 25 datang di Indonesia dengan tujuan ekonomi dan juga menyiarkan agama Islam.2 Beberapa orang yang menyandang nama Baswedan merupakan pribadi-pribadi yang cukup dikenal di kota Surabaya. Berdasarkan geneologi, marga Baswedan bukan termasuk golongan sayid, atau bukan keturunan langsung dari Nabi Muhammad, sehingga status sosial mereka lebih rendah didalam komunitas Arab karena pelapisan sosial dikalangan Arab terbagi menjadi empat golongan, yang pertama yaitu golongan Sayid (Keturunan langsung dari Nabi Muhamad SAW), golongan Gabli (bersenjata), golongan Syekh (Ulama), golongan Petani dan Buruh.3 Keluarga Abdul Rahman Baswedan termasuk keluarga yang berada dalam hal materi karena kakek Abdul Rahman Baswedan seorang pedagang atau Saudagar kaya di Surabaya. Ayahnya dan Abdul Rahman Baswedan mendapatkan warisan dari kakeknya.
    [Show full text]
  • Perjuangan Hamid Algadri Pada Masa Pergerakan Dan Pasca Kemerdekaan (1934-1950)
    PERJUANGAN HAMID ALGADRI PADA MASA PERGERAKAN DAN PASCA KEMERDEKAAN (1934-1950) Tesis Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Humaniora (M.Hum) Oleh: Lathifah Maryam NIM: 21140221000001 MAGISTER SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1490 H/2018 M ABSTRAK Lathifah Maryam. Perjuangan Hamid Algadri pada Masa Pergerakan dan Pasca Kemerdekaan (1934-1950) Peranakan Arab merupakan masyarakat yang memiliki darah Arab dan Pribumi Indonesia. Pada masa kolonial Belanda peranakan Arab masuk dalam golongan Timur Asing bersama dengan suku Tionghoa-Indonesia dan India-Indonesia. Menurut Van Den Berg, orang orang Arab di Nusantara tidak memiliki kepedulian terhadap perpolitikan di Nusantara selama kepentingan material dan spiritual mereka tidak menjadi taruhan, orang-orang Arab di Nusantara bersikap netral dan membantu kolonial Belanda. Pada masa pergerakan, ditandai dengan munculnya gagasan mengenai Nasionalisme dan organisasi-organisasi pergerakan untuk mewujudkan kemerdekaan di Indonesia, memberikan kesadaran kebangsaan kepada masyarakat Arab dan peranakan untuk sama-sama berjuang melawan kolonial. Hamid Algadri merupakan peranakan Arab yang turut berjuang melawan kolonial Belanda untuk mewujudkan kemerdekaan di Indonesia. Penelitian dengan judul “Perjuangan Hamid Algadri pada Masa Pergerakan dan Pasca Kemerdekaan (1934-1950)” bertujuan untuk, pertama, menganalisis landasan pergerakan kebangsaan Hamid Algadri di Indonesia yang mendorongnya untuk bergerak melawan kolonial. Kedua, adalah menjelaskan tentang Perjuangan Hamid Algadri pada masa pergerakan dan pasca kemerdekaan di Indonesia. Hasil penelitian ini adalah, bahwa Hamid Algadri merupakan peranakan Arab yang memberikan inspirasi dan berhasil menumbuhkan kesadaran kebangsaan dikalangan peranakan Arab untuk menolak penjajahan dan menjunjung tinggi nasionalisme Indonesia baik masa pergerakan maupun pasca kemerdekaan. Kata kunci: Hamid Algadri, perjuangan, pergerakan, pasca kemerdekaan.
    [Show full text]
  • Sang Penggerak Nahdlatul Ulama K.H
    PERPUSTAKAAN NASIONAL RI KATALOG DALAM TERBITAN Rambe, Safrizal Sang Penggerak Nahdlatul Ulama K.H. Abdul Wahab Chasbullah Sebuah Biografi Safrizal Rambe - Jakarta - Madani Institute - 2020 xii + 403 halaman + x:155 mm x y:235 mm ISBN: 978-6021-823 453 Judul Peletak Dasar Tradisi Berpolitik NU Sang Penggerak Nahdlatul Ulama KH. Abdul Wahab Chasbullah Sebuah Biografi Penulis Safrizal Rambe Penyunting Robi Nurhadi, Lita Rahmianti, S.Sos, MPP. Desain Sampul/Tata Letak Aan Raekhan Penerbit Madani Institute Cetakan Pertama 2020 HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SAFRIZAL RAMBE SANG PENGGERAK NAHDLATUL ULAMA KH. ABDUL WAHAB CHASBULLAH SEBUAH BIOGRAFI PELETAK DASAR TRADISI BERPOLITIK NU iii Kupersembahkan karya ini untuk : Kedua orang tuaku, Haji Kimon Rambe dan Hajjah Timaro Pohan Istriku tercinta Lita Rahmiati Buah hatiku, Muhammad Rausyan Fikri dan si kecil Raisa Alifah Fatihah dan ..... Para ulama pewaris Nabi iv DAFTAR ISI PENGANTAR PENULIS ix BAB I BERAKAR PADA TRADISI PESANTREN 1 1.1. Lahir Dari Keluarga Ulama Pejuang 1 1.2. Silsilah Keluarga 11 1.3. Lingkungan Sosial dan Tradisi Pesantren 18 BAB II GENEOLOGI INTELEKTUAL 29 2.1. Menjadi Santri Kelana 29 2.2. Guru-Guru KH. Abdul Wahab Chasbullah 43 Syaikh Mahfudz Al Termasy 45 Syaikh Ahmad Khatib Al Minangkabawi 51 KH. Muhammad Khalil-Bangkalan 55 Hadratusy Syaikh Hasyim Asyari 61 KH. Raden Asnawi-Kudus 72 2.3. Silsilah Keilmuan Kyai Wahab Chasbullah 80 BAB III AWAL PERJUANGAN; BERGABUNG DENGAN SAREKAT ISLAM 85 BAB IV MENGHUBUNGKAN ULAMA DENGAN MODERNITAS 99 4.1. Membangunkan Semangat Nahdlah (Kebangkitan) 99 4.2. Modernisasi Pendidikan Pesantren 120 v 4.2.1. Kurikulum Pesantren 123 4.2.2.
    [Show full text]