Rencana Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Rencana Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya @TA.2016 Bab 7 RENCANA PEMBA NGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA 7.1. Kondisi Eksisting 7.1.1. Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman A. Kondisi Eksisting Pengembangan Perumahan Kabupaten Langkat Berdasarkan hasil proyeksi penduduk dibawah ini, dapat dilihat bahwa kebutuhan rumah di Kabupaten langkat dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2019. Jumlah penduduk Kabupaten Langkat pada tahun 2019 diperkirakan akan mencapai 1.205.406 jiwa. Jika diasumsikan setiap 5 (lima) orang membutuhkan 1 (satu) unit rumah maka sampai dengan tahun 2019 kebutuhan rumah diperkirakan akan mencapai 241.081 unit. Sedangkan untuk menghitung jumlah rumah yang ada saat ini bisa dihitung dari jumlah penduduk dan di asumsikan 5 (lima) orang 1 (satu) unit rumah, maka jumlah rumah yang ada sekarang baru sekitar 230.807 unit, untuk memenuhi target perumahan perlu penambahan rumah sebanyak 10.274 unit rumah lagi. Tabel 7.1.Proyeksi Jumlah Penduduk di Kabupaten Langkat Dirinci Per Kecamatan Tahun 2014-2019 No Kecamatan 2014 2015* 2016* 2017* 2018* 2019* 1 Bahorok 43,381 44,015 44,659 45,312 45,974 46,647 2 Serapit 19,174 19,454 19,738 20,025 20,317 20,613 3 Salapian 33,081 33,564 34,054 34,551 35,055 35,567 4 Kutalimbaru 16,596 16,839 17,085 17,335 17,589 17,847 VII-1 | P a g e Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Langkat @TA.2016 5 Sei Bingai 51,421 52,172 52,935 53,709 54,494 55,290 6 Kuala 41,322 41,927 42,540 43,162 43,793 44,434 7 Selesai 73,348 74,420 75,508 76,611 77,731 78,867 8 Binjai 44,113 44,758 45,413 46,077 46,751 47,435 9 Stabat 89,489 90,797 92,125 93,472 94,839 96,226 10 Wampu 44,360 45,009 45,667 46,334 47,011 47,698 11 Batang Serangan 41,772 42,383 43,004 43,634 44,274 44,922 12 Sawit Seberang 30,980 31,433 31,892 32,358 32,831 33,311 13 Padang Tualang 56,920 57,754 58,599 59,457 60,328 61,211 14 Hinai 50,624 51,365 52,117 52,880 53,654 54,439 15 Secanggang 73,724 74,801 75,894 77,003 78,129 79,270 16 Tanjung Pura 76,364 77,480 78,612 79,761 80,927 82,110 17 Gebang 51,605 52,360 53,126 53,903 54,692 55,492 18 Babalan 68,639 69,643 70,662 71,696 72,745 73,810 19 Sei Lapan 57,832 58,677 59,534 60,404 61,287 62,183 20 Brandan Barat 25,658 26,033 26,414 26,800 27,192 27,590 21 Besitang 63,389 64,316 65,256 66,210 67,179 68,161 22 Pangkalan Susu 51,323 52,073 52,835 53,607 54,391 55,187 23 Pematang Jaya 15,896 16,130 16,367 16,607 16,851 17,098 1,121,010 1,137,403 1,154,035 1,170,911 1,188,033 1,205,406 Sumber: Hasil Analisa dan Perhitungan B. Kondisi Eksisting Kawasan Kumuh Kabupaten Langkat Kondisi permukiman kumuh di Kabupaten Langkat secara umum terdapat di 3 (tiga) Kecamatan yang tersebar di 5 (lima) Kelurahan/Desa, yaitu Kelurahan Sei Bilah Barat, Kelurahan Sei Bilah Timur, Kelurahan Beras Basah, Desa Kelantan, dan Desa Perlais. Permukiman yang termasuk dalam klasifikasi kepadatan rumah tersebut terbagi dalam 1 (satu) Kategori yaitu perumahan sedang dan kepadatan rendah. Permasalahan yang terdapat di Kabupaten Langkat adalah permukiman kumuh. VII-2 | P a g e Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Langkat @TA.2016 Berdasarkan arahan dan masukan dari Bappeda dan PU Kabupaten Langkat, pihak dari kecamatan,kelurahan serta kepala desa, maka teridentifikasi kawasan permukiman kumuh di Kabupaten Langkat Sebanyak 6 (enam) lokasi dengan luas 28,34 Ha Untuk lebih jelasnya mengenai sebaran kawasan kumuh di Kabupaten Langkat dapat dijelaskan pada tabel berikut ini: Tabel 7.2. Identifikasi Kawasan Kumuh di Kabupaten Langkat Kabupaten Langkat No Nama Kawasan Kecamatan Kelurahan/Desa Luas (Ha) 1 Kawasan A Brandan Barat Desa Kelantan 5,22 2 Kawasan B Brandan Barat Desa Perlais 11,10 3 Kawasan C Sei Lapan Kelurahan Sei Bilah Barat 2,97 4 Kawasan D Sei Lapan Kelurahan Sei Bilah Barat 1,53 5 Kawasan E Sei Lapan Kelurahan Sei Bilah Timur 2,07 6 Kawasan F Pangkalan Susu Kelurahan Beras Basah 5,45 Total 28,34 Sumber : Dok. Identifikasi Kawasan Kumuh Kab. Langkat, 2014 VII-3 | P a g e Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Langkat @TA.2016 Kondisi eksisting kawasan permukiman kawasan kumuh di Kabupaten Langkat Sebanyak 6 (enam) lokasi dengan luas 28,34 Ha. Berikut kondisi Eksisting masing-masing wilayah. a) Kawasan A VII-4 | P a g e Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Langkat @TA.2016 VII-5 | P a g e Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Langkat @TA.2016 b) Kawasan B VII-6 | P a g e Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Langkat @TA.2016 VII-7 | P a g e Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Langkat @TA.2016 c) Kawasan C VII-8 | P a g e Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Langkat @TA.2016 VII-9 | P a g e Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Langkat @TA.2016 d) Kawasan D VII-10 | P a g e Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Langkat @TA.2016 VII-11 | P a g e Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Langkat @TA.2016 e) Kawasan E VII-12 | P a g e Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Langkat @TA.2016 VII-13 | P a g e Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Langkat @TA.2016 f) Kawasan F VII-14 | P a g e Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Langkat @TA.2016 VII-15 | P a g e Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Langkat @TA.2016 7.1.2. Sektor Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum A. SPAM Ibukota Kabupaten Langkat a) Jaringan Perpipaan (JP) 1. Unit PDAM Ibukota Kabupaten Langkat yang berada di Kota Stabat memiliki 12 desa/kelurahan. Daerah pelayanan Unit Stabat ini meliputi desa/kelurahan yang ada di Kota Stabat. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel. 7.3. Daerah Pelayanan PDAM Unit Stabat Luas No. Desa/Kelurahan Keterangan (Km2) 1. Banyumas 5,01 Terlayani 2. Kwala Bingai 27,21 Terlayani 3. Sidomulyo 1,70 Terlayani 4. Pantai Gemi 12,16 Terlayani 5. Perdamaian 3,90 Terlayani 6. Stabat Baru 2,32 Terlayani 7. Ara Condong 8,78 Belum terlayani 8. Kwala Begumit 31,47 Belum terlayani 9. Mangga 5,72 Belum terlayani 10. Karang Rejo 4,55 Belum terlayani 11. Dendang 3,07 Belum terlayani 12. Paya Mabar 2,96 Belum terlayani Jumlah 108,85 Sumber: Dok RISPAM Kab. Langkat,2013 2. Unit Air Baku Unit Stabat merupakan unit yang besar dengan jumlah sambungan sebanyak 2.786 sambungan dan melayani Kecamatan Stabat yang merupakan Ibukota dari Kabupaten Langkat. Sumber air yang digunakan sebagai air baku oleh Unit Stabat pada saat ini berjumlah 4 unit, 3 (tiga) diantaranya merupakan sumur bor dan 1 (satu) berasal dari VII-16 | P a g e Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Langkat @TA.2016 sungai wampu. Semua sistem air baku dialirkan dengan sistem perpompaan. Total kapasitas sumber air baku yang terpasang adalah 82 Liter/detik. 3. Unit Produksi Saat ini PDAM Tirta Wampu Unit Stabat memiliki 1 unit IPA, yaitu WTP Pantai Gemi dengan sumber air berasal dari Sungai Wampu, sedangkan yang berasal dari sumur bor langsung didistribusikan kepada pelanggan. 4. Produksi Air, Idle Capacity dan Kehilangan Air Data produksi air bersih tahun 2012 PDAM Tirta Wampu, Kabupaten Langkat menunjukkan bahwa total kapasitas produksi adalah 49,3 Liter/detik (Idle Capacity sebesar 32,7 ltr/dtk, karena terbatasnya jangkauan pipa distribusi) dengan tingkat kehilangan air sebesar 28%. 5. Unit Distribusi Sistem pendistribusian air di Kota Stabat menggunakan sistem pengaliran secara perpompaan. 6. Skematik SPAM Eksisting Berikut ini adalah skema sistem produksi dan distribusi PDAM Tirta Wampu unit Stabat yang menjelaskan kondisi sumber air hingga daerah pelayanan di kota Stabat. Gambar 7.1. Skema Pendistribusian Air PDAM Unit Stabat Sumber: Dok RISPAM Kab. Langkat,2013 VII-17 | P a g e Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Langkat @TA.2016 B. Bukan Jaringan Perpipaan (BJP) Sistem layanan air bersih, selain dilayani oleh PDAM juga oleh saluran air bersih yang berasal dari : 1. Sumur gali (pribadi dan umum) 2. Sumur pompa tangan (dangkal dan dalam) 3. Sumur pompa listrik C. SPAM Ibukota Kecamatan 1. Jaringan Perpipaan (JP) PDAM Daerah pelayanan PDAM Tirta Wampu meliputi 12 unit pelayanan, adapun unit-unit sistem pelayanan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: VII-18 | P a g e Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Langkat @TA.2016 Tabel. 7.4. Daerah Pelayanan PDAM Tirta Wampu No. Unit Daerah Kapasitas Pelanggan Cakupan Pelayanan Produksi (unit) Pelayanan dari (ltr/dtk) jumlah Penduduk Kecamatan (%) 1 Pangkalan Brandan Barat 86,5 5757 26,03 Brandan 2 Pangkalan Susu Pangkalan Susu 20,5 1328 3,17 3 Tanjung Pura Tanjung Pura 8,0 1333 2,05 4 Gebang Gebang 7,5 327 0,76 5 Tanjung Hinai 26,0 552 1,14 Beringin 6 Tanjung Selamat Padang Tualang 7,0 235 0,50 7 Bahorok Bahorok 5,0 368 0,92 8 Tanjung Langkat Salapian 5,0 251 0,96 9 Besitang Besitang 7,5 172 0,39 10 Kuala Kuala 5,0 336 0,85 11 Rumah Galuh Sei Bingai 7,5 373 0,77 12 Secanggang Secanggang 12,5 229 0,35 Total Pelanggan 188 11.261 Sumber: Dok RISPAM Kab.
Recommended publications
  • Kajian Tipe Penggunaan Lahan Di Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat Sumatera Utara
    i KAJIAN TIPE PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN SEI BINGAI KABUPATEN LANGKAT SUMATERA UTARA SKRIPSI MUHAMMAD IDDHIAN 141201096 DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2018 i Universitas Sumatera Utara ii KAJIAN TIPE PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN SEI BINGAI KABUPATEN LANGKAT SUMATERA UTARA SKRIPSI OLEH: MUHAMMAD IDDHIAN 141201096 DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2018 ii Universitas Sumatera Utara iii KAJIAN TIPE PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN SEI BINGAI KABUPATEN LANGKAT SUMATERA UTARA SKRIPSI Oleh: MUHAMMAD IDDHIAN 141201096 Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Kehutanan di Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2018 iii Universitas Sumatera Utara iv iv Universitas Sumatera Utara v ABSTRACT MUHAMMAD IDDHIAN: Land Use Type Study in Sei Bingai sub-District Langkat District North Sumatera, supervised by RAHMAWATY and ABDUL RAUF. Land evaluation is important to be done to determine the suitability between the quality and characteristics of the land with the requirements requested by the type of land use. This study aimed to identify the type of land usage based on land utilitization characteristics. The method of this study was matching the quality and characteristics of the land with the conditions of land unit on 10 units of land in the villages, namely: Telagah, Rumah Galuh, Kuta Buluh and Gunung Ambat. The results of evaluating the best land usage were animal feed production and agriculture with the heaviest limiting factor: slope and texture. Agriculture was the best alternative choice according to the community of Sei Bingai sub-District by prioritizing education factors in these criteria.
    [Show full text]
  • Jurnal Pertahanan Vol 6
    Isnaini, Pramudhiarta/Jurnal Pertahanan Vol 6. No. 3 (2020) pp. 416-428 Jurnal Pertahanan Media Informasi tentang Kajian dan Strategi Pertahanan yang Mengedepankan Identity, Nationalism dan Integrity e-ISSN: 2549-9459 http://jurnal.idu.ac.id/index.php/DefenseJournal GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS) FOR MAPPING OF DRUG ABUSE USING SPATIAL CORRELATION ANALYSIS IN NORTH SUMATRA PROVINCE Fitri Isnaini Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional HR Edi Sukma Street, Bogor, West Java, Indonesia 16110 [email protected] Narwawi Pramudhiarta United Nations Population Fund, UNFPA Menara Thamrin 7th Floor, M. H. Thamrin Street Kav. 3, DKI Jakarta, Indonesia 10250 Article Info Abstract Article history: Drug abuse is a problem that affects almost every country in the Received 29 July 2020 world including Indonesia. In the long term, it has the potential Revised 7 December 2020 to disrupt competitiveness, weaken national resilience, and can Accepted 26 December 2020 hinder the progress of a nation. North Sumatra is a province that has the highest prevalence of drug abusers in Indonesia, which none of the villages in this Province is free from drug abuse. The Keywords: North Sumatera Province also has the highest number of drug Drugs, abusers undergoing rehabilitation at the BNN Rehabilitation Environment, Center. The use of geospatial technology can help understand Geographic Information System, the phenomenon of drug abuse by area or spatial. One of the Rehabilitation, geospatial technology that commonly uses is the Geographic Vulnerability Information System (GIS). This study aims to show that GIS can be used in mapping drug-prone areas in North Sumatra based on North Sumatran people undergoing drug rehabilitation.
    [Show full text]
  • Strategi Pengembangan Wilayah Dalam Kaitannya Dengan Disparitas Pembangunan Antar Kecamatan Di Kabupaten Langkat
    STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH DALAM KAITANNYA DENGAN DISPARITAS PEMBANGUNAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN LANGKAT TESIS Oleh ROULI MARIA MANALU 127003018/PWD SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2015 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH DALAM KAITANNYA DENGAN DISPARITAS PEMBANGUNAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN LANGKAT TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Oleh ROULI MARIA MANALU 127003018/PWD SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2015 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Judul : STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH DALAM KAITANNYA DENGAN DISPARITAS PEMBANGUNAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN LANGKAT Nama Mahasiswa : ROULI MARIA MANALU NIM : 127003018 Program Studi : Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan (PWD) Menyetujui, Komisi Pembimbing Dr. Rujiman, MA Dr. Irsyad Lubis M.Sos, Sc Ketua Anggota Ketua Program Studi, Direktur, Prof. Dr. lic. rer. reg. Sirojuzilam, SE Prof. Dr. Erman Munir, M. Sc Tanggal Lulus: 9 Mei 2015 Telah diuji UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pada tanggal: 9 Mei 2015 PANITIA PENGUJI TESIS: Ketua : Dr. Rujiman, MA Anggota : 1. Dr. Irsyad Lubis, M.Sos, Sc 2. Prof. Dr. lic. rer. reg. Sirojuzilam, SE 3. Kasyful Mahalli, SE, M.Si 4. Dr. Agus Purwoko, S.Hut, M.Si PERNYATAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH DALAM KAITANNYA DENGAN DISPARITAS PEMBANGUNAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN LANGKAT TESIS Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain , kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
    [Show full text]
  • Region Kabupaten Kecamatan Kelurahan Alamat Agen Agen Id Nama Agen Pic Agen Jaringan Kantor
    REGION KABUPATEN KECAMATAN KELURAHAN ALAMAT AGEN AGEN ID NAMA AGEN PIC AGEN JARINGAN_KANTOR NORTHERN SUMATERA ACEEH UTARA DEWANTARA ULEE PULO GAMPONG ULEE PULO 213IB0107P000076 INDI CELL INDIRA MAYA RISWADANA PENSION LHOKSEUMAWE NORTHERN SUMATERA ACEEH UTARA SEUNUDDON ALUE CAPLI DUSUN MATANG ARON 213IB0115P000048 DUA PUTRA MANDIRI RATNA JELITA PENSION LHOKSEUMAWE NORTHERN SUMATERA ACEH BESAR BAITUSSALAM BAET DUSUN KRUENG CUT 213IA0115P000031 KIOS NASI IBU BETA SURYANI PENSION BANDA ACEH NORTHERN SUMATERA ACEH BESAR BAITUSSALAM BAET JL LAKSAMANA MALAHAYATI 213IA0115P000039 KIOS WARKOP PAYONG 1903 HERI DARMANSYAH PENSION BANDA ACEH NORTHERN SUMATERA ACEH BESAR BAITUSSALAM BAET JL LAKSAMANA MALAHAYATI 213IA0115P005130 MOCHY CELL ERNI PENSION BANDA ACEH NORTHERN SUMATERA ACEH BESAR BAITUSSALAM BAET JL LAKSAMANA MALAHAYATI 213IA0115P010046 KIOS ARRAHMAN ARAHMAN KAUNUS PENSION BANDA ACEH NORTHERN SUMATERA ACEH BESAR BAITUSSALAM BAET JL LAKSAMANA MALAHAYATI 213IA0115P000026 KIOS ZAIMAN ZAIMAN NURDIN S.PT PENSION BANDA ACEH NORTHERN SUMATERA ACEH BESAR BAITUSSALAM CADEK JL LAKSAMANA MALAHAYATI 213IA0115P010008 ARITA NEW STEEL MASRI PENSION BANDA ACEH NORTHERN SUMATERA ACEH BESAR BAITUSSALAM CADEK JL LAKSAMANA MALAHAYATI 213IA0115P005091 USAHA HIJRAH SYAIF ANNUR PENSION BANDA ACEH NORTHERN SUMATERA ACEH BESAR BAITUSSALAM CADEK JL MALAHAYATI 213IA0115P005080 USAHA BARU T ISKANDAR PENSION BANDA ACEH NORTHERN SUMATERA ACEH BESAR BAITUSSALAM CADEK JL. LAKSAMANA MALAHAYATI 213IA0115P000004 PUTRA MAMA ANWARDI PENSION BANDA ACEH NORTHERN SUMATERA ACEH
    [Show full text]
  • Mapping of Land Suitability for Rambutan (Nephelium Lappaceum) in Community Agroforestry Land at Gunung Ambat Village and Simpang Kuta Buluh Village
    Available online at: http://journal.unila.ac.id/index.php/tropicalsoilJ Trop Soils, Vol. 25, No. 2, 2020: 107-117 107 DOI: 10.5400/jts.2019.v25i2.107-117 Mapping of Land Suitability for Rambutan (Nephelium lappaceum) in Community Agroforestry Land at Gunung Ambat Village and Simpang Kuta Buluh Village Rahmawaty1), Sintike Frastika1), Ridwanti Batubara1) and Abdul Rauf2) 1)Faculty of Forestry, Universitas Sumatera Utara, Jl. Tridharma Ujung No.1, Kampus USU Medan, Sumatera Utara, Indonesia 20155 2)Faculty of Agriculture, Universitas Sumatera Utara, Medan, Sumatera Utara, Indonesia 20155 e-mail: [email protected] Received October 1, 2019; Revised Februari 19, 2020; Accepted 15 April 2020 ABSTRACT Rambutan (Nephelium lappaceum) is Sapindaceae family, commonly found in agroforestry land, owned by the community in Langkat District, North Sumatra Province as One of Multy Purpose Tree Species. This study aimed to asses and map the distribution land suitability for N. lappaceum. This research was conducted in Gunung Ambat Village and Simpang Kuta Buluh Village, Sei Bingai Sub District, Langkat Regency using survey method. The soil samples data was collected in the field based on the land unit. Land suitability assessment was evaluated using matching method. To map the distribution of land suitability, the Geographic Information System (GIS) was used. Global Positioning System (GPS) also was used in this study to record the coordinate points of each soil sample from the field. The results indicate that the actual land suitability classes for N. lappaceum were dominated by moderately suitable (S2) (97.56%) in Gunung Ambat Village and moderately suitable (S2) (52.92%) in Simpang Kuta Buluh Village.
    [Show full text]
  • LEGEND N Irrigation Scheme Location Map of Irrigation Schemes
    Location of District LEGEND NORTH SUMATRA N PROVINCE Capital Town of District MEDAN Sub-District Town 28. Penambean/Panet Tongah BK ACEH District Boundary 47. Bah Korah II Lake Toba 32. Naga Sompah Sub-District Boundary DELI SERDANG 30. Karasaan Provincial Road DISTRICT Ke Tebing Tinggi River RIAU Irrigation Scheme Ke Tebing Tinggi Technical Irrigation Negeri Dolok Perdagangan Ke Tebing Tinggi WEST SUMATRA Semi-Technical Irrigation Non-Technical Irrigation KARO Sinar Raya Ke Bangun Purba Bangun Ke Kampung Tengah DISTRICT Irrigation Scheme Saran Panlang Sinaksak ASAHAN DISTRICT SIMALUNGUN Name of Scheme Registered Subject Pematang Area (Ha) Area (Ha) DISTRICT Siantar Pematang Dolok Sigalang Raya Pematang 26. Pentara 1,034 ST 298 Tanah Jawa 49. Rambung Merah 27. Simanten Pane Dame 1,000 NT 1,000 28. Penambean/Panet Tongah BK 1,723 T 1,722 Tiga Runggu PEMATANG 29. Raja Hombang/T. Manganraja 2,045 T 2,023 Sipintu Angin SIANTAR 30. Kerasaan 5,000 T 4,144 29. Raja Hombang/ T. Manganraja 31. Javacolonisasi/Purbogondo 1,030 T 1,015 32. Naga Sompah 1,360 T 1,015 47. Bah Korah II 1,995 T 1,723 49. Rambung Mera 1,104 T 944 F Lake Toba C T : Technical Irrigation E ST : Semi-Technical Irrigation D G NT : Non-Technical Irrigation B I U H Location of Sub-District 26. Pentara A K L M A Kec. Silima Kuta K Kec. Siantar B Kec. Dolok Silau Kec. Huta bayu Raja Ke Porsea J O M 27. Simantin Pane Dame C Kec. Silau Kahean N Kec. Dolok Pardamean N D Kec.
    [Show full text]
  • BAB 11 Pendahuluanpendahuluan
    BABBAB 11 PendahuluanPendahuluan 1.1 Kondisi Umum Provinsi Sumatera Utara Kondisi umum Provinsi Sumatera Utara diuraikan berdasarkan letak geografis, administratif, fisik lingkungan (geologi, topografi, jenis tanah, hidrologis, pemanfaatan tanah), sumber daya alam (kesesuaian tanah, kehutanan, kelautan dan perikanan, pertambangan, objek pariwisata), sosial budaya, ekonomi wilayah, infrastruktur wilayah, serta kelembagaan. 1.1.1 Letak Geografis Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang terletak di Pulau Sumatera. Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1° - 4° Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur. Batas-batas wilayah Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut: Sebelah Utara : Provinsi Aceh Sebelah Barat : Samudera Hindia Sebelah Selatan : Provinsi Riau dan Provinsi Sumatera Barat Sebelah Timur : Selat Malaka Untuk lebih jelas mengenai orientasi Provinsi Sumatera Utara terhadap wilayah sekitarnya dapat dilihat pada Gambar 1-1. Provinsi Sumatera Utara memiliki luas total sebesar kurang lebih 182.414,25 km² yang terdiri dari luas daratan sebesar kurang lebih 71.284,39 km² dan luas lautan sebesar kurang lebih 110.000 km² serta luas badan air Danau Toba sebesar kurang lebih 1.129,86 km² yang sebagian besar berada di daratan Pulau Sumatera dan sebagian kecil berada di Pulau Nias, Pulau-pulau Batu serta beberapa pulau kecil, baik di perairan bagian barat maupun di bagian timur Pulau Sumatera. Gambar 1-1 Peta Orientasi Wilayah Provinsi Sumatera Utara Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2033 1 Bab 1 Pendahuluan Provinsi Sumatera Utara memiliki 213 pulau yang telah memiliki nama, dengan 6 (enam) pulau di wilayah Pantai Timur termasuk Pulau Berhala sebagai pulau terluar yang berbatasan sengan selat Malaka dan sisanya 207 pulau di wilayah Pantai Barat dengan Pulau Wunga dan Pulau Simuk sebagai pulau terluar di wilayah Pantai Barat.
    [Show full text]
  • Profil Kabupaten Langkat
    @TA.2016 Bab 2 Profil Kabupaten Langkat 2.1. Wilayah Administrasi 2.1.1. Luas dan Batas Wilayah Administratif Luas wilayah Kabupaten Langkat adalah 6.263,29 km² atau 626.329 Ha, sekitar 8,74% dari luas wilayah Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Langkat terbagi dalam 3 Wilayah Pembangunan (WP) yaitu ; Langkat Hulu seluas 211.029 ha., wilayah ini meliputi Kecamatan Bahorok, Kutambaru, Salapian, Sirapit, Kuala, Sei Bingai, Selesai dan Binjai. Langkat Hilir seluas 250.761 ha. wilayah ini meliputi Kecamatan Stabat, Wampu, Secanggang, Hinai, Batang Serangan, Sawit Seberang, Padang Tualang dan Tanjung Pura. Teluk Aru seluas 164.539 ha. wilayah ini meliputi Kecamatan Gebang, Babalan, Sei Lepan, Brandan Barat, Pangkalan Susu, Besitang dan Pematang Jaya. Secara administratif, Kabupaten Langkat terdiri atas 23 wilayah kecamatan, 240 desa, dan 37 kelurahan. Kecamatan dengan wilayah paling luas adalah Kecamatan Batang Serangan (93,490 ha), dan yang paling sempit adalah Kecamatan Binjai (4,955 ha). Kecamatan dengan Desa terbanyak adalah Kecamatan Bahorok dan Kecamatan Tanjung Pura (19 desa/kelurahan) sedangkan kecamatan dengan desa/kelurahan paling sedikit adalah Kecamatan Sawit Seberang, Brandan Barat dan Binjai (7 Desa/Kelurahan). II-1 | P a g e Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Langkat @TA.2016 Tabel 2.1 Pembagian Wilayah Administrasi dan Luas Wilayah. Banyaknya Luas No. Kecamatan Ibu Kecamatan Desa Kelurahan Km² % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Bahorok Pkn Bahorok 18 1 1.101,83 17,59 2 Sirapit Sidorejo 10 0 98,5 1,57 3 Salapian Minta Kasih 16 1 221,73 3,54 4 Kutambaru Kutambaru 8 0 234,84 3,78 5 Sei Bingei Namu Ukur Sltn 15 1 333,17 5,32 6 Kuala Pkn Kuala 14 2 206,23 3,29 7 Selesai Pkn Selesai 13 1 167,73 2,68 8 Binjai Kwala Begumit 6 1 42,05 0.67 9.
    [Show full text]
  • Determination of Groundwater System by Using Hydroisotope Method of Sei Bingei and Surrounding Areas, Langkat Regency, North Sumatra
    Journal of Applied Geology, vol. 5(1), 2020, pp. 13–24 DOI: http://dx.doi.org/10.22146/jag.51627 Determination of Groundwater System by Using Hydroisotope Method of Sei Bingei and Surrounding Areas, Langkat Regency, North Sumatra Azmin Nuha1, Heru Hendrayana*1, Agus Budhie Wiyatna2, Doni Prakasa Eka Putra1, and Azwar Satrya Muhammad3 1Department of Geological Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia 2Department of Nuclear Engineering and Engineering Physics, Universitas Gadjah Mada, Indonesia 3Water Resources and Process Department, Aqua Danone, Indonesia ABSTRACT. Groundwater plays an essential role in the supply of water for various pur- poses, so the use of groundwater must also pay attention to the balance and preservation of the resource itself. The formation of springs can be used as a reference to evaluate the quantity, quality, and continuity of the flow of water coming out of the spring. The shape and size of the spring recharge area are significant for determining the spring protection area, both in quantity and quality. Comprehensive research into the hydrogeological sys- tem is carried out through geological, hydrogeological, and hydroisotope studies. The purposes of this study are (1) to determine the LMWL (Local Meteoric Water Line) of the Sei Bingei Region, (2) to determine the recharge area for the Sei Bingei area and (3) to de- termine the genesis or origin of groundwater that appears in the Sei Bingei area. To answer the objectives, the campaign of water sampling of 23 groundwater and 15 rainwater sam- ples were taken during different months and measure for the 2H/1H(dD) and 18O/16O (d18O) isotope ratios.
    [Show full text]
  • N. KABUPATEN LANGKAT I. PROFIL DAERAH Kondisi Geografis Kabupaten Langkat Merupakan Salah Satu Daerah Yang Berada Di
    N. KABUPATEN LANGKAT I. PROFIL DAERAH Kondisi Geografis Kabupaten Langkat merupakan salah satu daerah yang berada di Sumatera Utara. Secara geografis Kabupaten Langkat berada pada 3°14’00”– 4°13’00” Lintang Utara, 97°52’00’ – 98° 45’00” Bujur Timur dan 4 – 105 m dari permukaan laut. Kabupaten Langkat menempati area seluas ± 6.263,29 Km2 (626.329 Ha) yang terdiri dari 23 Kecamatan dan 240 Desa serta 37 Kelurahan Definitif. Area Kabupaten Langkat memiliki batas-batas wilayah antara lain: • Utara : berbatasan dengan Provinsi Aceh dan Selat Malaka • Selatan: berbatasan dengan Kabupaten Karo • Barat : berbatasan dengan Provinsi Aceh • Timur : berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kota Binjai Seperti daerah‐daerah lainnya yang berada di kawasan Sumatera Utara, Kabupaten Langkat termasuk daerah yang beriklim tropis. Sehingga daerah ini memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau dan musim hujan biasanya ditandai dengan sedikit banyaknya hari hujan dan volume curah hujan pada bulan terjadinya musim. Iklim di wilayah Kabupaten Langkat termasuk tropis dengan indikator iklim sebagai berikut : Musim Kemarau (Februari s/d Agustus); Musim Hujan (September s/d Januari). Curah hujan rata-rata 2.205,43 mm/tahun dengan suhu rata-rata 28 derajat celcius - 30 derajat celcius. Kabupaten Langkat memiliki 23 Kecamatan dimana kecamatan luas daerah terbesar adalah kecamatan Bahorok dengan luas 1.101,83 km2 atau 17,59 persen diikuti kecamatan Batang Serangan dengan luas 899,38 km2 atau 14,36 persen. Sedangkan luas daerah terkecil adalah kecamatan Binjai Penelitian KPJU Unggulan UMKM Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018 III-398 dengan luas 42,05 km2 atau 0,67 persen dari total luas wilayah Kabupaten Langkat.
    [Show full text]
  • The Role of Youth in the Development of Malay Culture-Based Tourism Destinations in Langkat Regency, North Sumatra Province
    Journal of Environmental and Development Sudies (JEDS) Vol. 2, No. 1, 2021 | 1 – 8 Journal of Environmental and Development Sudies The Role of Youth in The Development of Malay Culture-Based Tourism Destinations in Langkat Regency, North Sumatra Province Hendy Prana1, Robert Sibarani2, Dwi Suryanto3 1 Postgraduate Students, Universitas Sumatera Utara, Indonesia, 2Faculty of Cultural Scoiences, Universitas Sumatera Utara, Indonesia, 3Faculty of Mathemathics and Natural Sciences, Universitas Sumatera Utara, Indonesia Abstract. The purpose of this study is to find out how the Azizi Mosque as a Malay-based tourist destination and to determine the extent of the role of youth DPD KNPI Langkat in the development of tourism destination based malay culture in Langkat of North Sumatera Province. The results of this study are based on observational data that researchers do is that the Azizi Mosque is a building that contains historical and cultural values of Malay in Langkat district, where, in addition to the architectural splendor of the Azizi mosque building with its wide area that fascinates tourists, the Azizi mosque building ornaments also is a symbol or shows the characteristics of Malay culture in Langkat district. There is also a complex surrounding the tombs of the kings or sultans who once ruled the sultanate period langkat. Even according to historical records collected by researchers, the Azizi Mosque was once functioned as the Langkat Sultanate Palace. Until now, Azizi is a building that has witnessed the glory of the Langkat sultanate in the past. Keyword: Azizi Mosque, Langkat, Malay Culture, The role of youth, Tourism destination. Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Mesjid Azizi sebagai destinasi wisata berbasis budaya Melayu serta untuk mengetahui sejauhmana peran pemuda Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Langkat dalam pengembangan destinasi wisata berbasis budaya Melayu di Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara.
    [Show full text]
  • Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1986
    PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1986 TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BINJAI, KABUPATEN DAERAH TINGKAT II LANGKAT DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II DELI SERDANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa meningkatnya perkembangan pembangunan di Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara pada umumnya dan Kotamadya Daerah Tingkat II Binjai khususnya, menyebabkan meningkatnya fungsi dan peranan.Kota Binjai sehingga dalam kegiatan pembangunan telah melampaui batas wilayah administratif kota tersebut; b. bahwa dalam rangka tertib administrasi pemerintahan dan dalam upaya menampung gerak kegiatan pembangunan yang terus meningkat di wilayah tersebut, dipandang perlu batas wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Binjai diubah, dengan memasukkan sebagian dari wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Langkat dan Kabupaten Daerah Tingkat II Deli Serdang; c. bahwa Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Langkat dan Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Deli Serdang telah menyetujui untuk menyerahkan sebagian dari wilayahnya untuk keperluan perluasan wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Binjai; d. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 4 ayat (3) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, perubahan batas wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Binjai, wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Langkat, dan wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Deli Serdang dalam lingkungan Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara harus ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945; 2. Undang-undang Nomor 7 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-kabupaten dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 58); 3. Undang-undang Nomor 9 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota-kota Kecil dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1092); 4.
    [Show full text]