EKSISTENSI PARTAI PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH

(STUDI KASUS PEMILIHAN BUPATI 9 DESEMBER 2015 KABUPATEN TAPANULI SELATAN)

SKRIPSI

DINA WATI

130906035

Dosen Pembimbing : Drs. Tonny P Situmorang, M.Si

DEPARTEMEN ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK

Dina Wati 130906035 Eksistensi Partai Golkar Pada Pemilihan Kepala Daerah (Studi Kasus: Pemilihan Bupati 9 Desember 2015 Kabupaten Tapanuli Selatan)

ABSTRAK

Skripsi ini menganalisis tentang eksistensi partai Golkar pada pemilihan kepala daerah di kabupaten Tapanuli Selatan . Penelitian ini menemukan bahwa ealektabilitas partai Golkar ditingkat Tapanuli Selatan cenderung stabil walaupun perolehan suara partai Golkar dikabupaten lain mungkin cenderung menurun. Kerangka pemikiran yang digunakan diskripsi ini adalah partai politik dengan mengutip beberapa sumber. Konsep itu digunakan untuk menganalisis elektabilitas partai Golkar dan mengukur eksistensi partai Golkar di dewan Pimpinan Partai Golkar Kabupaten Tapanuli Selatan serta melihat strategi yang digunakan partai Golkar dalam mencapai dan mempertahankannya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan data primer dan data sekunder,dimana dapat disimpulkan bahwa kemenangan partai Golkar di kabupaten Tapanuli Selatan ada beberapa faktor yang mendukung hingga partai tersebut tetap unggul yaitu pertama strategi pemenangan pemilu yang sampai hingga kelevel bawah (hingga ke akar),dan partai Golkar juga partai yang lama hingga sampai sekarang masih dipercaya masyarakat tapanuli selatan. Kedua implementasi program kerja yang berbasis pada pembangunan dan infrastruktur baik dalam pembangunan ekonomi maupun dan pendidikan .

Kata kunci : Partai Politik, Eksitensi ,Pemilihan umum.

Universitas Sumatera Utara UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA

FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCES DEPARTMENT OF POLITICAL SCIENCES

Dina Wati 130906035 The existence of Golkar Party in the Election of Head of Region (Case Study: Regent Elections December 9, 2015 at )

ABSTRACT

This thesis analyzes the existence of Golkar Party in the election of regional head in South Tapanuli regency. This study found that the electability of the Golkar party at South Tapanuli tended to be stable although the Golkar party vote in other districts may tend to decline. The framework that is used in this thesis is a political party by citing several sources. The concept was used to analyze the electability of Golkar party and to measure the existence of the Golkar party in the Golkar Party Leadership of South Tapanuli and to see the strategy that is used by the Golkar Party in achieving and defending it. The method used is qualitative method with primary data and secondary data, where it can be concluded that the victory of Golkar Party in South Tapanuli regency there are several factors that support until the party is still superior, that is first strategy of winning the election up to the bottom level (to root) and Golkar party is also a long party until now still trusted by South Tapanuli people. Both implementation programs work based on development and infrastructure both in economic development and education.

Keywords: Political Party, existence of general elections.

Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Halaman Persetujuan

Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan oleh: Nama : Dina Wati NIM : 130906035 Departemen : Ilmu Politik Judul : Eksistensi Partai Golkar PadaPemilihan Kepala Daerah

(Studi Kasus:Pemilihan Bupati 9 Desember 2015 KabupatenTapanuli Selatan)

Menyetujui:

Ketua Departemen Ilmu Politik Dosen Pembimbing

Warjio Ph.D Drs. Tonny P Situmorang, M.Si

NIP. 197408062006041003 NIP. 196210131987031004

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Dr. Muryanto Amin, M.Si

NIP. 197409302005011002

Universitas Sumatera Utara PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan sesungguhnya:

1. Karya tulis ilmiah saya dalam bentuk Skripsi dengan Judul “ Eksistensi Partai Golkar Pada Pemilihan Kepala Daerah (Studi Kasus: Pemilihan Bupati 9 Desember 2015 Kabupaten Tapanuli Selatan)” adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapat gelar akademik, baik di Universitas Sumatera Utara maupun di perguruan tinggi lain. 2. Skripsi ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain, kecuali arahan dari tim pembimbing dan penguji. 3. Di dalam skripsi ini, tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali ditulis dengan cara menyebutkan pengarang dan mencantumkannya pada daftar pustaka. 4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran di dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena skripsi ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan hukum yang berlaku.

Medan, 23 September 2017

Yang Menyatakan

DINA WATI

NIM 130906035

Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR

Skripsi ini berjudul “.Eksistensi Partai Golkar PadaPemilihan Kepala Daerah (Studi Kasus: Pemilihan Bupati 9 Desember 2015 KabupatenTapanuli Selatan). Skripsi ini diajukan guna memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) pada Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah swt. atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti mampu menyelesaikan tahap demi tahap pembuatan skripsi ini. Tidak lupa pula peneliti panjatkan shalawat beriring salam kepada Nabi besar junjungan kita Muhammad SAW, semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan pertolongan di hari akhir kelak, aamiin, aamiin yarabbal „alamin.

Dalam pembuatan skrispi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan penulis, untuk itulah kritik dan saran sangat penulis harapkan guna memperbaiki skripsi ini kedepan.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. dr. Runtung, S.H. M.Hum, Selaku Rektor Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Dr.Muryanto Amin, S.Sos, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Warjio Ph.D, selaku Ketua Departemen Ilmu Politik. 4. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Bapak Drs. Tonny P Situmorang, M.Si, selaku Dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan, saran dan juga kritik yang sangat membangun bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 5. Dosen dan Staff Pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. 6. Ibu Zuraidah, dan Pak Burhan yang selalu membantu dalam urusan administrasi.

Universitas Sumatera Utara 7. Terima kasih kepada Bapak Muhammad Sunhaji (Sekretaris Partai Golkar Kabupaten Tapanuli Selatan) Bapak Sabban Saleh Hutasuhut (ketua pengurus kecamatan partai Golkar dan ketua KNPI Kecamatan Sipirok selaku narasumber utama dalam penelitian ini. 8. Terima Kasih juga kepada para sahabat-sahabat dikampus “GENGGES” yang selalu menghadirkan cerita-cerita dari sedih hingga lelucon yang membuat STRESS selama masa skripsian Hilang begitu saja. Dengan kalian waktu terasa cepat berlalu. Thankyou so much more and more,semoga allah menjaga kita semua (Indah Nursafilla, Putri Handayani, Era lusi Yanni, Risky Ananda Sari, Imam ardhy, Muhammad Riduan). 9. Terima kasih juga kepada Orang-Orang yang mempermudah-dan membantu selama proses Skripsian, baik orang-orang di kantor Partai Golkar ataupun masyarakat Sipirok.

Terakhir, dengan penuh rasa cinta dan sayang peneliti ucapkan kepada kakak tersayang Dewi Sartika Hutasuhut yang telah mengambil alih peran sebagai ayah dan mamak, dengan sabar dan ikhlas memberikan perhatian, semangat, dorongan, serta doa yang tiada terkira yang dapat saya ucapkan. Semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan rezeki yang lapang aamiin. Selain itu juga pula penulis juga ucapkan terima kasih kepada kakanda dan abangda penulis (Irwan Hutasuhut,Arri Hutasuhut, Dinggol Hutasuhut, Rina Hutasuhut, Diana Hutasuhut, kak Aini Hutasuhut) yang senantiasa memberikan semangat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Medan, 23 September 2017

Dina Wati 130906035

Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL……………………………………………………………..i ABSTRAK……………………………………………………...………………...ii ABSTRACK……………………………………………………….…………….iii HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………….……iv HALAMAN PERNYATAAN………………..………………………………….v KATA PENGANTAR………………………………………...…………………vi DAFTAR ISI……………………………………………………………………vii DAFTAR TABEL…………………………………………………………...……x DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….xi BAB I Pendahuluan 1.1.Latar Belakang Masalah…………………………………………………...... 1 1.2.Rumusan Masalah………………………………………………………...... 6 1.3.Batasan Masalah………………………………………………………...... 7 1.4.Tujuan Penelitian………………………………………………………...... 7 1.5.Manfaat Penelitian………………………………………………………...... 8 1.6.Kerangka Teori……………………………………………...... 8 1.6.1.Teori Partai Politik…………………………...... 9 1.Partai Politik………………………………………………………….....9 2.Fungsi Partai Politik…………………………………………………....11 3.Klasifikasi Partai Politik……………………………………………….14 1.6.2.Tinjauan Tentang Pemilihan Kepala Daerah ……………………………...15 1.Pemilihan Kepala Daerah ...... ……..15 2.Asas Pelaksanaan Pilkada…………………………………………...... 18 1.7.Metode Penelitian……………………….…………………………………....19 1.7.1.Jenis Penelitian……………………………………………………….....….19 1.7.2.Lokasi Penelitian ………………………………………………………...... 19 1.7.3.Teknik Pengumpulan Data ……………………………………………...... 20 1.7.4.Teknik Analisis Data …………………………………………………....…21 1.8.Sistematika Penulisan……………………….……………………………...... 21

Universitas Sumatera Utara BAB II Gambaran Umum Kabupaten Tapanuli Selatan……………………. 2.1.Pembentukan dan Unifikasi Kabupaten Tapanuli Selatan…………………...23 2.2.Letak Geografis………………………………………………………...... …28 2.3.Kehidupan Ekonomi Masyarakat………………………………………....….28 2.4.Kondisi Demografi…………………………………………………………...29 2.5.Deskripsi Umum Partai Golkar……………………………………....………34 1.Partai Golkar dan Sejarahnya……………………………………….....……….34 2.Tujuan Partai Golkar………………………………………………...... ……….37 3.Visi dan Misi Partai Golkar…………………………………………...... …..38 4.Platform Partai Golkar………………………………………………...... …..39 2.6.Perkembangan Partai Golkar di Tapanuli Selatan...... 40 2.7.Profil Bupati Tapanuli Selatan ………………………....……………………40

BAB III Eksistensi Partai Golkar Pada Pilkada 2015 di Tapanuli Selatan….. 3.1.Strategi Kemenangan Partai Golkar Pada Pilkada 2015 di Kabupaten Tapanuli Selatan……………………………………………………………………………55

BAB IV Kesimpulan Dan Saran………………………………………………... 4.1.Kesimpulan ……………………………………………………………...... 64 4.2.Saran…………………………………………….…………………...... ……65

Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL

Tabel 1.1.Pemilihan Bupati 2010-2015 ...... 3

Tabel 1.2.Pemilihan Bupati 2015-2020...... 4

Tabel 2.1.Susunan Pejabat Bupati Kabupaten Tapanuli Selatan Dari Tahun

1950-2020………………………………………………………………………. 27

Table 2.2.Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan diKabupaten

Tapanuli Selatan Pada Tahun 2010 2014 dan 2015…………………………..31

Tabel 2.3.Jumlah Penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan Menurut

Kecamatan Pada Tahun 2016………………………………………………….33

Tabel 2.4.Komposisi dan Personalia DPD Partai Golkar Kabupaten Tapanuli

Selatan Masa Bakti 2015-2020………………………………………...... …….42

Universitas Sumatera Utara DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Wawancara

1.1.Wawancara dengan pihak Partai Golkar Kabupaten Tapanuli Selatan Muhammad Sunhaji (Sekretaris Partai Golkar Kabupaten Tapanuli Selatan)...... 65

1.2.Wawancara dengan pihak Ormas Bapak Sabban Saleh Hutasuhut(ketua pengurus kecamatan partai Golkar dan ketua KNPI Kecamatan Sipirok)...... 68

Universitas Sumatera Utara BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah Partai politik merupakan keharusan dalam kehidupan politik modern yang demokratis. Sebagai suatu organisasi partai politik secara ideal dimaksudkan untuk mengaktifkan dan memobilisasi rakyat, mewakili kepentingan umum memberikan jalan kompromi bagi pendapat yang saling bersaing, serta menyediakan sarana suksesi kepemimpinan politik secara absah (legitimate) dan damai. Secara umum partai politik sebagai satu kelompok yang terorganisir yang anggota anggotanya mempunyai orientasi, nilai nilai dan cita cita yang sama.Tujuan dari pada kelompok ini adalah untuk memperoleh kekuasaan politik dan melalui kekuasaan itu melaksanakan kebijakan kebijakan mereka.Sehingga dapat di artikan bahwa partai politik adalah kelompok yang mengajukan calon calon bagi jabatan publik dan dipilih oleh rakyat sehingga dapat mengontrol dan mempengaruhi tindakan tindakan pemerintah.1 Salah satu syarat dalam era demokrasi dimana pemilihan umum merupakan ajang partai politik bertarung serta memberi kesempatan atau peluang untuk menduduki kursi pemerintahan. Bagi suatu negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi maupun yang membangun proses demokrasi partai politik menjadi sarana demokrasi yang bisa berperan sebagai penghubung antara rakyat dan pemerintah. Pemilu yang demokratis adalah perebutan kekuasaan yang dilakukan dengan regulasi norma dan etika sehingga sirkulasi elit dan pergantian kekuasaan dapat dilakuakan secara damai dan beradap.2

1Ichlasul Amal.1996. Teory Mutakhir Partai Politik. Yogyakarta : Tiara Mutiara. 2 Hanif Suranto.2009. Kritis Meliput Pemilu. : lembaga Studi Pers dan Pembangunan. Hal.2

Universitas Sumatera Utara Salah satu warisan sejarah demokrasi ketika zaman orde baru adalah partai Golkar. Keberadaan partai Golkar merupakan fenomena unik dalam dinamika politik Indonesia pasca reformasi. Sejak bergulirnya reformasi yang dimotori oleh gerakan mahasiswa , kejayaan partai Golkar mengalami kemunduran yang ditandai dengan menurunnya perolehan suara partai pada tingkat nasional pada tahun 1999. Penurunan perolehan suara tidak terlepas dari kejatuhan pemerintahan orde baru. Yang merupakan buah dari kebencian masyarakat atas kepeminpinan Soeharto di bawah Partai Golkar selama lebih 30 tahun.3 Pada pemilu legislatif tahun 1999, Partai Golkar masih menduduki posisi kedua perolehan suara nasional dengan perolehan 22,44 % dari suara sah atau mengalami penurunan dari tahun 1997. Pada tahun 2009 partai Golkar kembali mengalami kekalahan dengan jumlah 19,11 % dari suara sah dan jauh dibawah perolehan suara yang didapat oleh partai Demokrat yakni 26,39 %. Meskipun perolehan suara mengalami penurunan pada beberapa pemilu namun posisi partai Golkar masih didalam peringkat ke lima besar dalam perolehan suara nasional. Penurunan elektabilitas partai Golkar di era repormasi tidak serendah persepsi sejumlah orang tentang partai Golkar, yang persepsinya hingga kelevel terendah akan runtuh. Faktanya bahwa Golkar masih dalam perhitungan nasional.4 Perolehan suara ini tidak terlepas dari keutuhan perolehan suara baik di tingkat, Propinsi maupun Kabupaten/Kota, yang secara substansialnya sangat menyumbang perolehan suara ditingkat nasional. Salah satunya adalah pada tingkat Kabupaten, pada saat ini Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan salah satu Kabupaten yang besar di Provinsi Sumatera Utara yaitu dengan luas wilayah 444.428,30 Ha dengan jumlah penduduk sebanyak 276.889,00 jiwa, rata rata tingkat kepadatan penduduknya sebesar 62 jiwa per km, dimana pada saat ini

3Daniel dhakiidae.2004.Partai Partai Politik Indonesia Ideology dan Program 2004-2009. Jakarta: Kompas Media Nusantara.Hal 389-390. 4Aulia a.Rachman.2006.Citra Khalayak Tentang Golkar Peta Permasalah Menjelang Kemenngan Pemilu 2004. Jakarta:pusat studi agama dan peradaban.

Universitas Sumatera Utara Tapanuli Selatan terdiri dari 14 kecamatan5. Tidak dipungkiri Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan penyumbang sejumlah suara untuk mengusung majunya partai Golkar, salah satunya yaitu pada pemilihan Kepala Daerah (Bupati).

Tabel I.1 Pemilihan Bupati Periode 2010-2015

No urut Nama Calon Perolehan suara /jiwa Persentase % 1 Syahlan Rivai Dalimunthe 2.435 1,77 &Syamsul Harahap 2 Syarbaini Harahap 1028 0,75 & Hotmatua Rambe 3 Andar Amin Harahap & 47.602 34,55 Dr.Badjora Siregar 4 Sahrul M.Pasaribu 61.157 44,39 &Aldinz Rapolo 5 Ongku Pasibuan & Affan 24.710 17,94 Siregar 6 Mustafa Nauli Harahap & 840 0,61 Baleman Siregar Jumlah 137.772 100%

5 Sumber: BPS (badan pusat statistika),Jumlah penduduk pada tahun 2013 di akses melalui https://tapanuliselatankab.bps.go.id/frontend/ pada tanggal 12 April 2017

Universitas Sumatera Utara Pada tabel masyarakat yang menggunakan hak suaranya sebanyak 140.955, dengan suara sah sebanyak 137.772, suara tidak sah atau jumlah suara rusak/keliru di coblos 3.183 dan yang tidak mengunakan haknya yaitu 34.857 atau dapat dikategorikan kehadiran warga dalam memilih yakni sekitar 88 persen. 6

Tabel I.2 Pemilihan Bupati Periode 2015-2020

Kecamatan PerolehanSuara Suara Suara Total sah tidaksah 1 2 3 Aek Bilah 7.70 2.689 3.20 3.779 32 3.811 Angkola 5.833 7.265 5.73 13.671 1.24 13.795 Barat Angkola 4.280 6.753 2.74 11.307 1.60 11.467 Sangkunur Angkola 2.253 11.723 6.05 14.636 2.62 14.898 Selatan Angkola 2.042 8.524 5.17 11.083 1.48 11.231 Timur Arse 1.081 3.007 6.43 4.731 1.08 4.839 Batang 3.827 11.798 1.031 16.365 3.66 16.731 Angkola Batangtoru 7.341 9.090 5.00 16.931 2.82 17.216 Marancar 9.78 4.871 79 5.928 49 5.977

6https://pilkada2015.kpu.go.id/tapanuliselatankab dan https://nababan.wordpress.com/2010/05/16/pilkada- tapsel-kpu-tetapkan-sarasi-pemenang/ di akses pada tanggal 12 mei 2017.

Universitas Sumatera Utara Muara 3.222 3.642 2.03 7.103 1.07 7.287 Batangtoru Saipar 1.882 5.109 3.97 7.493 47 7.540 Dolokhole Sayur 2781 9489 4.85 12.755 1.89 12.944 Matinggi Sipirok 3.205 10.517 3.509 17.231 3.61 17.592 Tano 2.100 4.976 2.97 7.373 1.30 7.503 Tombangan Jumlah 41.595 99.453 9.433 150.386 2.365 152.831 27,64% 66,09% 6,27%

Keterangan nomor calon 1.H.Muhammmad Yusuf Siregar dan H rusydi Nasution 2.H.Sahrul M. Pasaribu dan ir. H.Aswin Efendi Siregar,MM 3.Ir.H.Aldinz Rapolo Siregar dan H.Borkat,S.sos,MM

Meskipun Perolehan suara mengalami penurunan drastis dibeberapa Kabupaten/Kota di Sumatera Utara, cenderung menurun dari tahun ketahun, namun dapat dilihat bahwa partai Golkar masih unggul di Tapanuli Selatan serta menunjukakan kondisi yang baik, misalnya dalam pemilihan Bupati pada 9 Desember 2015 yang di menangkan oleh calon yang di usung dari Golkar yaitu Sahrul Pasaribu berhasil memenangkan pemilihan Kepala Daerah (Bupati ) pada periode 2015 -2020. Setelah kemenangannya menjadi Bupati 2010 -2015 kembali menyandang Bupati Tapanuli Selatan untuk periode kedua.

Universitas Sumatera Utara Menunjuk pada table diatas dapat dilihat bahwa perolehan suara pada pemilihan Bupati Tapanuli Selatan, calon yang diusung dari partai Golkar, yaitu H.Sahrul M. Pasaribu dan ir. H.Aswin Efendi Siregar, stabil dan unggul hampir disetiap daerah pemilihan, meskipun perolehan suara di berbagai Kabupaten/Kota menurun. Berdasarkan fakta fakta tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian yaitu: Eksistensi Partai Golkar Pada Pemilihan Kepala Daerah (Studi Kasus:Pemilihan Bupati 9 Desember 2015 Kabupaten Tapanuli Selatan).

1.2.Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan penjelasan mengenai alasan mengapa masalah yang dikemukakan dalam penelitian dipandang menarik, penting, dan perlu diteliti. Rumusan masalah juga merupakan suatu usaha yang menyatakan secara tersurat pertanyaan pertanyaan penelitian yang perlu dijawab dan dicarikan pemecahannya. Rumusan masalah merupakan penjabaran dari identifikasi masalah dan pembatasan.7

Berangkat dari pokok pokok diatas maka penulis membuat suatu rumusan masalah, yaitu :

a) Bagaimana strategi partai Golkar mempertahankan kemenangan dalam perolehan suara pada pemilihan Kepala Daerah (Bupati) di Kabupaten Tapanuli Selatan 9 Desember 2015.

7 Husani Usman Purmono. 2004. Metodologi Penelitian Sosial. Bandung: Bumi Aksara. Hal. 26.

Universitas Sumatera Utara 1.3.Batasan Masalah

Dalam suatu penelitian perlu adanya suatu batasan masalah, agar hasil penelitian tidak keluar dari tujuan yang ingin dicapai. Agar kajian penelitian lebih fokus, maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian adalah

a) Bagaimana strategi Partai Golkar mempertahankan kemenangan dalam perolehan suara pada pemilihan Kepala Daerah (Bupati) di Kabupaten Tapanuli Selatan 9 Desember 2015.

1.4.Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan memahami srategi yang digunakan Partai Golkar dalam memenangkan pemilihan kepala daerah (Bupati)di Kabupaten Tapanuli Selatan pada 9 Desember 2015. 2. Untuk mengetahui dan mengukur keberhasilan calon dari Partai Golkar yang di pilih masyarakat Kabupaten Tapanuli Selatan dengan melihat terealisasi atau tidaknya program kerja yang di janjikan untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tapanuli Selatan.

Universitas Sumatera Utara 1.5.Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang berarti terutama bagi peneliti, pengembangan ilmu pengetahuan serta masyarakat disekitarnya :

1. Mafaat penelitian ini secara praktis adalah: agar hasil penelitian ini menjadi sebuah sumbangan bagi lembaga /institusi,yaitu LSM, atau institusi lainnya yang berkenaan dengan politik di Indonesia khususnya Kabupaten Tapanuli Selatan. 2. Manfaat penelitian secara akademis adalah agar menjadi suplemen baru dalam pengembangan studi, relevansi teori teori politik bagi mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (FISIP), khususnya mahasiswa /mahasiswi departemen ilmu politik yang tertarik dengan masalah tersebut.

1.6.Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan dasar untuk melakukan suatu penelitian yang dipergunakan untuk menjelaskan fenomena Sosial Politik yang akan dianalisa oleh peneliti. Dalam hal ini peneliti akan menggunakan teori yang berhubungan dengan proposal penelitian yang akan dilakukan, adapun teori yang di gunakan yaitu:

A. Tinjauan Tentang Partai Politik

1.Partai Politik

Partai politik pertama kali di eropa barat. Kemunculan partai politik dilatar belakangi dengan meluasnya ide bahwa partai politik merupakan faktor yang perlu diperhitungkan serta diikutsertakan dalam proses politik, maka partai politik berkembang dengan fungsi sebagai penghubung antara rakyat disatu pihak dan

Universitas Sumatera Utara pemerintahan pihak lain.8Partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau penguasaan terhadap pemerintah bagi pimpinan partainya dan berdasarkan penguasaan ini memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat ideal serta materil.9

Menurut Ramlan Surbakti menyatakan bahwa, Partai Politik merupakan sekelompok orang yang terorganisir secara rapi yang dipersatukan oleh persamaan ideologi yang bertujuan untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam pemilihan umum guna melaksanakan alternatif kebijakan yang telah mereka susun, adapun alternatif kebijakan umum yang disusun ini merupakan hasil pemanduan berbagai kepentingan yang hidup dalam masyarakat sedangkan cara mencari dan mempertahankan kekuasaan guna melaksanakan kebijakan umum dapat melalui pemilihan umum dan cara cara lain yang sah.10

Partai politik adalah organisasi dari aktifitas aktifitas politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintahan serta merebut dukungan rakyat melalui persaingan dengan suatu golongan atau golongan golongan lain yang mempunyai pandangan yang berbeda.11 Partai Politik umumnya menjadi manifestasi dari suatu sistem politik, eksistensi partai politik tidak terlepas dari tiga pihak diantaranya :

1. Anggota/ kader partai yang jumlahnya lebih besar dimana anggota tersebut harus loyal terhadap partai politiknya. 2. Pengurus organisasi partai politik. 3. Kelompok elite partai yang mempunyai wewenang dan dapat menentukan garis kebijakan partai.

8 Miriam Budiardjo. 2003. Dasar Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustak Utama. Hal.5. 9 Miriam Budiardjo. 2008. Dasar Dasar Ilmu Politik. Jakarta : Gramedia Pustaka Umum. Hal.404 10 Ramlan Surbakti. 1992. Mehami Ilmu Politik. Jakarta: Gramedya Widya Sarana. Hal. 116. 11 Miriam Budiardjo. Loc.Cit.

Universitas Sumatera Utara La Palombara dan Wainer mengemukakan bahwa ada empat karakteristik dasar yang menjadi ciri khas organisasi yang di kategorikan sebagai Partai Politik yaitu :

• Organisasi jangka panjang. Organisasi politik harus bersifat jangka panjang diharapkan dapat terus hadir meskipun pendirinya sudah tiada lagi. Partai politik bukan sekedar gabungan dari pendukung yang setia dengan memimpin yang kharismatik. Partai politik hanya akan berfungsi dengan baik sebagai organisasi ketika ada sistem dan prosedur yang mengatur aktivitas organisasi dan ada mekanisme sukses untuk jangka waktu yang lama • Struktur organisasi. Partai politik hanya akan dapat menjalankan fungsi politik apabila didukung oleh struktur organisasi mulai dari tingkat lokal sampai dengan tingkat nasional dan interaksi yang teratur dalam keduanya. Partai politik kemudian dilihat sebagai organisasi yang meliputi satu wilayah teritorial serta dikelola secara prosedural dan sistematis .Struktur organisasi partai politik yang sistematis menjamin aliran informasi dari bawah keatas maupun dari atas kebawah sehingga meningkatkan efisiensi serta efektifitas fungsi kontrol dan koordinasi. • Tujuan berkuasa partai politik didirikan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan baik di level lokal maupun nasional. • Dukungan publik luas adalah cara untuk mendapatkan kekuasaan partai politik perlu mendapatkan dukungan luas dari masyarakat..Karakteristik ini menunjukkan bahwa partai politik harus mampu diterima oleh mayoritas masyarakat dan sanggup memobilisasi sebanyak mungkin elemen masyarakat. Semakin besar dukungan publik yang didapatkan oleh suatu partai politik semakin besar juga legitimasi yang di peroleh.12

12Firmanzah.2008. Mengelola Partai Politik. Jakarta: Yayasan 0bor Indonesia. Hal.67-68.

Universitas Sumatera Utara 2.Fungsi Partai Politik Partai politik di negara demokrasi paling tidak memiliki tujuh fungsi, yaitu sosialisasi politik, rekrutmen politik, partisipasi politik, pemadu kepentingan, komunikasi politik, pengendalian konflik, dan kontrol politik. Menurut Ramlan Surbakti, fungsi utama partai politik ialah mencari dan mempertahankan kekuasaan guna mewujudkan program- program yang disusun berdasarkan ideologi tertentu. Cara yang digunakan oleh suatu partai politik dalam sistem politik demokrasi untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan ialah ikut serta dalam pemilihan umum, sedangkan cara yang digunakan partai tunggal dalam sistem politik totaliter berupa paksaan fisik dan psikologi oleh suatu diktatorial kelompok maupun oleh diktatorial individu 13. Berikut ini dirinci sejumlah fungsi partai politik sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Ramlan Surbakti : a) Sosialisasi Politik Sosialisasi politik ialah proses pembentukan sikap dan orientasi politik para anggota masyarakat. Melalui proses sosialisasi politik inilah para anggota masyarakat memperoleh sikap dan orientasi terhadap kehidupan politik yang berlangsung dalam masyarakat. Proses ini berlangsung seumur hidup yang diperoleh baik secara sengaja melalui pendidikan formal, nonformal, dan informal maupun secara tidak sengaja melalui kontak dan pengalaman sehari-hari, baik dalam kehidupan keluarga dan tetangga maupun dalam kehidupan masyarakat. b) Rekrutmen Politik Rekrutmen politik ialah seleksi dan pemilihan atau seleksi dan pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah peranan dalam sistem politik pada umumnya dan pemerintahan pada khususnya. c) Partisipasi Politik

13Ramlan Surbakti.2010.Memahami Ilmu Politik.Jakarta:Gramedia hal,149.

Universitas Sumatera Utara Partisipasi politik ialah kegiatan warga negara biasa dalam memengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan kebijaksanaan umum dan dalam ikut menentukan pemimpin pemerintahan. Kegiatan yang dimaksud, antara lain, mengajukan tuntutan, membayar pajak, melaksanakan keputusan, mengajukan kritik dan koreksi atas pelaksanaan suatu kebijakan umum, dan mendukung atau menentang calon pemimpin tertentu, mengajukan alternatif pemimpin, dan memilih wakil rakyat dalam pemilihan umum. Dalam hal ini, partai politik mempunyai fungsi untuk membuka kesempatan, mendorong, dan mengajak para anggota dan anggota masyarakat yang lain untuk menggunakan partai politik sebagai saluran kegiatan proses politik. Jadi, partai politik merupakan wadah partisipasi politik. d) Pemadu Kepentingan Fungsi ini merupakan salah satu fungsi utama partai politik sebelum mencari dan mempertahankan kekuasaan. Fungsi ini sangat menonjol dalam sistem politik demokrasi,karena dalam sistem politik totaliter, kepentingan dianggap seragam, partai politik dalam sistem ini kurang melaksanakan fungsi pemaduan kepentingan.Dalam sistem politik demokrasi, ideologi digunakan sebagai cara memandang permasalahan dan perumusan penyelesaian masalah. e) Komunikasi Politik Komunikasi politik ialah proses penyampaian informasi mengenai politik dari pemerintah kepada masyarakat dan dari masyarakat kepada pemerintah. Partai politik berfungsi sebagai komunikator politik yang tidak hanya menyampaikan segala keputusan dan penjelasan pemerintah kepada masyarakat,tetapi juga menyampaikan aspirasi dan kepentingan berbagai kelompok masyarakat kepada pemerintah. Dalam melaksanakan fungsi ini, partai politik tidak menyampaikan begitu saja, tetapi merumuskan sedemikian rupa sehingga penerima informasi (komunikan) dapat dengan mudah memahami dan memanfaatkan. Dengan demikian, segala kebijakan pemerintah yang biasanya dirumuskan dalam bahasa

Universitas Sumatera Utara teknis dapat diterjemahkan ke dalam bahasa yang dipahami masyarakat. Sebaliknya, segala aspirasi, keluhan dan tuntutan masyarakat yang biasanya tidak terumuskan dalam bahasa teknis dapat diterjemahkan oleh partai politik ke dalam bahasa yang dapat dipahami oleh pemerintah. Jadi, proses komunikasi politik antara pemerintah dan masyarakat dapat berlangsung secara efektif melalui partai politik. f) Pengendalian Konflik Partai politik sebagai salah satu lembaga demokrasi berfungsi untuk mengendalikan konflik melalui cara berdialog dengan pihak-pihak yang berkonflik, menampung dan memadukan berbagai aspirasi dan kepentingan dari pihak-pihak yang berkonflik dan membawa permasalahan ke dalam musyawarah badan perwakilan rakyat untuk mendapatkan penyelesaian berupa keputusan politik. Untuk mencapai penyelesaian berupa keputusan itu, diperlukan kesediaan berkompromi di antara para wakil rakyat, yang berasal dari partai-partai politik. g) Kontrol Politik ialah kegiatan untuk menunjukkan kesalahan, kelemahan, dan penyimpangan dalam isi suatu kebijakan atau dalam pelaksanaan kebijakan yang dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintah. Dalam melakukan suatu kontrol politik atau pengawasan, harus ada tolak ukur yang jelas sehingga bersifat relatif objektif.).Tujuan kontrol politik, adalah meluruskan kebijakan atau pelaksanaan kebijakan yang menyimpang sehingga kebijakan dan pelaksanaannya sejalan dengan tolak ukur tersebut. Fungsi kontrol ini merupakan salah satu mekanisme politik dalam sistem politik demokrasi untuk memperbaiki dan memperbaharui dirinya secara terus menerus14.

14Ibid hal 149-154.

Universitas Sumatera Utara 3.Klasifikasi Partai Politik

1. Sistem partai tunggal (one party system ) Didalam suatu negara hanya ada satu partai yang dominan diantara beberapa variasi tertentu. Sistem ini menunjukkan adanya partai yang dominan diantara partai politik lainnya. 2. System dua partai (two party system ) Biasanya di gunakan untuk menunjukkan adanya dua partai politik dalam suatu negara atau dengan beberapa variasi tertentu menunjuk adanya beberapa partai politik tapi terdapat dua partai yang berperan dominan.Dalam sistem ini partai partai dengan jelas dibagi dalam partai yang berkuasa (memenangkan pemilu) sertai partai oposisi (kalah dalam pemilu).15 3. System banyak partai (multi party system ) System ini menunjuk adanya banyak partai politik dalam suatu negara tanpa memperhatikan jumlah partai dan kedudukan dominan dalam pemerintahan.Muncul karena keanekaragaman dalam komposisi masyarakat negara tersebut yaitu adanya keragamnan ras, agama, suku bangsa, kebudayaan ataupun ideologi yang dianut dan berkembang di tengah tengah masyarakat. Multipartai lebih kepada menggambarkan keanekaragaman budaya serta keanekaragaman politik.

15 Miriam Budiardjo.Op.Cit. Hal.415-420.

Universitas Sumatera Utara B.Tinjauan Tentang Pemlilihan Kepala Daerah.

1. Pemilihan Kepala Daerah

Pemilihan umum / pemilihan kepala daerah adalah salah satu pilar dalam demokrasi. Secara tidak langsung demokrasi di Indonesia mengandung arti bahwa yang menjalankan kedaulatan adalah wakil wakil rakyat. Untuk menentukan siapakah yang berwenang mewakili rakyat ,dilaksanakan pemilu. Dalam pemilihan umum / pemilihan Kepala Daerah diharapkan wakil wakil rakyat yang benar benar mewakili aspirasi keragaman kondisi serta keinginan dari rakyat yang memilihnya. Dalam konteks sistem politik, pemilu mengandung tiga pranata secara keseluruhan yang menghubungkan dengan demokrasi yaitu :

• Persaingan yakni apakah setiap orang diperbolehkan untuk mengajukan diri sebagai calon yang mewakili rakyat. • Peran serta politik (partisipasi politik ) yakni rakyat ikut serta dalam proses seleksi wakil atau pemimpin mereka dan memilih mereka sebagai pemimpin untuk semuanya. • Kebebasan politik dan kebebasan sipil yang mewujudkan dalam kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan pers, kebebasan berserikat dan berkumpul yang menjadi dasar persaingan dan peran.16

Dengan demikian pemilihan kepala daerah dapat menjadi aktualisasi asas kedaulatan rakyat, yakni pemerintah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Pemilihan umum / pemilihan kepala daerah adalah suatu cara untuk memilih wakil wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat serta salah satu pelayanan hak hak asasi warga negara dalam bidang politik.

16 Rahardjo, M.dawam.1996. Intelektual.Inteligensia dan Perilaku Politik Bangsa. Bandung : Mizan

Universitas Sumatera Utara Menurut Ramlan,Pemilu adalah dapat di artikan sebagai mekanisme penyelesaian dan pendelegasian atau penyerahan kedaulatan kepada orang atau partai yang di percaya.

Pemilihan kepala daerah secara langsung yang sering disebut sebagai pilkada menjadi sebuah perjalanan sejarah baru dalam dinamika kehidupan berbangsa di Indonesia. Perubahan system pemilihan mulai dari pemilihan Legislatif, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, dan Wakil Kepala Daerah diharapkan mampu melahirkan kepemimpinan yang dekat dan menjadi idaman seluruh lapisan masyarakat, minimal secara moral dan ikatan serta pertanggung jawaban kepada konstituen pemilih yang notabenenya adalah masyarakat yang dipimpin.17

Selain sebagai pembelajaran dan pendidikan politik langsung kepada masyarakat, pilkada juga merupakan tonggak baru demokrasi Indonesia, bahwa esensi demokrasi adalah kedaulatan berada di tangan rakyat yang dimanifestasikan melalui pemilihan yang secara langsung dilakukan masyarat dan diselenggarakan dengan jujur, adil dan aman.

Pemilihan kepala daerah merupakan tonggak demokrasi yang terpenting didaerah, tidak hanya terbatas dalam mekanisme pemilihannya yang lebih demokratis dan berbeda dengan sebelumnya tetapi merupakan ajang pembelajaran politik terbaik dari perwujudan kedaulatan rakyat. Bahwa tolak ukur demokrasi adalah kedaulatan berada ditangan rakyat yang dimanifestasikan melalui pemilihan yang langsung dilakukan oleh masyarakat. Demokrasi sendiri adalah dari, oleh, dan untuk rakyat.

17H. Rozali,Abdullah. 2005.Pelaksanaan Otonomi Luas Dengan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Universitas Sumatera Utara Perubahan sistem pemilihan yang secara langsung dilaksanakan misalnya saja dalam pemilihan Kepala Daerah diharapakan mampu melahirkan kepemimpinan yang membawa arah dalam suatu Kabupaten/Kota yang dipimpinnya menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.Minimal secara moral ada ikatan dan pertanggung jawaban kepada konstituen.

Melalui pilkada langsung rakyat semakin berdaulat,seluruh rakyat yang mempunyai hak pilih dan dapat mengunakan hak suaranya secara langsung dan terbuka untuk memilih kepala daerahnya sendiri. Inilah yang disebut esensi dari demokrasi dimana kedaulatan ada sepenuhnya di tangan rakyat sehingga berbagai distorsi demokrasi dapat ditekan seminimal mungkin. Oleh karena itu esensi yang melekat pada pilkada hendaknya disambut masyarakat secara sadar dan cerdas dalam menggunakan hak politiknya. Partisipasi, aktif, cerdas dan jeli hendaknya menjadi bentuk kesadaran politik yang harus dimiliki masyarakat daerah didalam pemilihan kepala daerah.

Pemilihan kepala daerah adalah sebuah peristiwa luar biasa yang dapat membuat perubahan berarti bagi daerah. Dan dalam penentuan terpilihnya kepala daerah yang memiliki peranan penting adalah rakyat, dimana tanpa adanya partisipasi atau dukungan dari masyarakat seorang kepala daerah takkan ada. Oleh karena itu seorang kepala yang telah terpilih hendaknya mampu menjalani amanat yang diberikan kepada masyarakat. Untuk itu, pemimpin yang dipilih juga hendaknya orang yang benar-benar mampu dalam memimpin daerah yang akan dipimpinnya. Kualitas dari seorang pemimpin sangat diperlukan dalam memimpin suatu daerah. Namun, dalam kenyataannya kualitas kepemimpinan kepala daerah dinegara kita ini masih belum berkualitas karena masih banyak terjadinya pelanggaran hukum18.

18 Leo,Agustino.2009.Pilkada dan Dinamika Politik Lokal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Universitas Sumatera Utara 2. Asas Pelaksanaan Pilkada

Asas partai politik tidak boleh bertentangan dengan pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.19Pemilu dilaksanakan atas dasar efektif dan efisien berdasarkan asas yaitu :

a) Langsung yaitu rakyat sebagai pemilih mempunyai hak untuk memberikan suaranya secara langsung sesuai dengan kehendak hati nuraninya tanpa perantara. b) Umum yaitu mengandung makna menjamin kesempatan yang berlaku menyeluruh bagi semua warga negara tanpa diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, golongan, dan jenis kelamin kedaerahan pekerjaan dan status sosial. c) Bebas yaitu setiap warga negara yang berhak memilih bebas menetukan pilihan tanpa tekanan dan paksaan dari siapa saja. d) Rahasia yaitu dalam memberikan suaranya pemilih dijamin bahwa pilihannya tidak akan diketahui oleh manapun dan dengan jalan apapun. e) Jujur dalam penyelenggaraan pemilu baik itu, aparat pemerintah, peserta pemilu, pemantau pemilu, pemilih serta semua pihak terkait harus jujur sesuai dengan peraturan perundang undangan. f) Adil yaitu dalam penyelenggaraan pemilu setiap pemilu dan peserta pemilu mendapat perlakuan yang sama serta bebas dari kecurangan pihak manapun20.

19Undang Undang No 31 Tahun 2002 Tentang Politik dan Undang Undang No 12 tahun 2003 Tentang Pemilu. Hal 5 20http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-pemilihan-kepala-daerah.html di akses pada tanggal 12 Mei 2017.

Universitas Sumatera Utara 1.7.Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian dengan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif, dimana penelitian merupakan suatu cara dalam memecahkan suatu masalah dalam berdasarkan fakta, dan data data yang ada.21 Penelitian ini memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena melalui fakta fakta yang akurat.

1.7.1.Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertumpu pada pemahaman mengenai berbagai masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas yang komplek dan juga rinci. Defenisi Bodyan dan Taylor bahwa penelitian kualitatif merupakan suatu prosedur penelitian yang akan menghasilkan data deskiptif berupa ucapan dan tulisan dari perilaku orang orang yang diamati22. Sehingga prosedur pemecahan masalah yang diteliti dengan menggambarkan atau melukiskan subjek atau objek penelitian terhadap seseorang lembaga, masyarakat berdasarkan fakta fakta secara sistematis sehingga dapat di pahami dan disimpulkan.

1.7.2.Lokasi Penelitian

Pada penelitian ini,lokasi peneliti yang akan dijadikan sebagai sumber penelitian adalah bertempat di Kabupaten Tapanuli Selatan.

21 Sudarwan Danim. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif: Ancangan Metodologi, Presentasi dan Publikasi Hasil Penlitian untuk Mahasiswa dan Penelliti Pemula Bidang Ilmu Ilmu Sosial,Pendidikan dan Humaniora. Bandung: Pustaka Setia. Hal. 41. 22 Lexi J Moleong. 1994. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal .27.

Universitas Sumatera Utara 1.7.3.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data tersebut yakni sebagai berikut:

a. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan. Dilakukan dengan metode wawancara mendalam,yang dipandu dengan menggunakan pedoman wawancara,mengajukan pertanyaan pertanyaan secara langsung dan terbuka kepada informan kunci atau pihak yang berhubungan dan memiliki relevansi terhadap masalah yang berhubungan dengan topik penelitian.Informan terbagi menjadi tiga macam :informan kunci yaitu mereka yang mengetahui informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian, informan biasa yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam interkasi sosial yang sedang diteliti, informan tambahan yaitu mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti23. Adapun informan kunci yaitu : 1. Dewan Pengurus Daerah Partai Golkar di Tapanuli Selatan. 2. Pengurus Kecamatan Partai Golkar .

b. Data sekunder Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini adalah mencari data dan informasi melalui buku buku, e-book, jurnal lainnya yang berkaitan dengan penelian ini. Nantinya teori teori dan referensi dari sumber sumber data sekunder tersebut dapat dijadikan panduan dalam melakukan penelitian lain.

23Burhan Bungin. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Hal. 134.

Universitas Sumatera Utara 1.7.4.Teknik Analisa Data

Data yang sudah dikumpukan kemudian dianalisis, tujuan dari analisis data adalah untuk memperoleh output dari hasil yang ingin dicapai dari proses penelitian.Tahapan selanjutnya ialah penyajian data, data yang didapatkan diolah menjadi teks naratif yang tersusun secara sistematis kedalam bagian bagian yang penting. Dalam analisis data ini data yang sudah terkumpul akan diolah dan kemudian dianalisis untuk dapat diambil kesimpulan sebagai hasil dari penelitian.

1.8.Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan penjabaran rencana penulisan untuk lebih mempermudah dan terarah dalam penulisan karya ilmiah. Agar mendapat gambaran yang jelas dan terperinci, maka penulis membagi penulisan skripsi ini kedalam beberapa bab. Adapun susunan sistematika penulisan skiripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN DAN PARTAI GOLKAR DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN.

Pada bab ini penulis akan menjabarkan gambaran umum tentang kondisi daerah penelitian:tinjauan luas daerah, jumlah penduduk dan kepadatan penduduk. Deskripsi tentang bagaimana sejarah Golkar di Kabupaten Tapanuli Selatan, visi misi Partai Golkar dan lain lain.

Universitas Sumatera Utara BAB III EKSISTENSI PARTAI GOLONGAN KARYA (GOLKAR) PADA PILKADA 2015 DI TAPANULI SELATAN.

Dalam bab ini nantinya akan berisi mengenai penyajian data dan fakta yang diperoleh baik melalui wawancara maupun dengan jurnal, karya ilmiah ,internet dan sebagainya.Tahapan selanjutnya, akan diuraikan lebih dalam mengenai hasil analisis partai golkar bertahan di Kabupaten Tapanuli Selatan.

BAB IV PENUTUP

Pada bab yang terakhir ini, berisi tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari seluruh hasil penelitian dan didalamnya juga terdapat saran saran yang berguna dan bermanfaat terkait dengan hasil penelitian.

Universitas Sumatera Utara BAB II

GAMBARAN UMUM KABUPATEN TAPANULI SELATAN

2.1 Pembentukan dan Unifikasi Kabupaten Tapanuli Selatan

Kabupaten Tapanuli Selatan awalnya merupakan gabungan dari tiga Kabupaten yang berada diwilayah Tapanuli bagian Selatan. Adapun tiga Kabupaten yang dikepalai Bupati tersebut adalah Angkola Sipirok dengan ibukota Padangsidimpuan, Kabupaten Padang Lawas dengan ibukota Kabupaten Gunung Tua, dan Kabupaten Mandailing Natal dengan ibukota Kabupaten Panyabungan. Dalam sejarah Tapanuli Selatan dijelaskan bahwa Angkola mengandung dua kandungan arti penting, Angkola bisa di artikan sebagai satu wilayah teritori ataupun daerah, sedangkan makna yang lain Angkola adalah sebuah etnik yang berdiri sendiri dan asli dari Sumatera Utara.

Pada zaman penjajahan Belanda, Kabupaten Tapanuli Selatan disebut Afdeeling Padangsidimpuan yang dikepalai oleh residen yang berkedududkan di Padangsidimpuan. Disebut Afdeeling Padangsidimpuan dikarenakan pusat pemerintahannya, berada di .Afdeling Padangsidimpuan merupakan bagian dari Keresidenan Tapanuli yang berpusat di . Awalnya dalam pembentukan Keresidenan di Sibolga telah terjadi perdebatan mengenai usulan nama,ada yang mengusulkan Keresidenan Batak, tetapi ada beberapa yang tidak setuju karena ada beberapa etnis diwilayahnya yang merasa bukan etnis batak seperti Nias, Pesisir dan sebagian Mandailing. Akhirnya untuk melunakkan hati dan mengajak mereka agar mau bergabung, dipilihlah nama Tapanuli yang berasal dari kata Tapian Na Uli, tapian yang artinya tepian atau pinggiran, nauli artinya cantik atau bagus24.

24 Di ambil dari tulisan alihusein,https://alihuseinsiregar5.blogspot.co.id/?m=1, Sekertaris Umum DPD PKS Padangsidimpuan diakses pada tanggal 22 Juni 2017.

Universitas Sumatera Utara Afdeeling Padangsidimpuan di bagi menjadi tiga onder Afdeeling, masing masing di kepalai oleh seorang Cotreleur dibantu oleh masing masing demang.

1. Onder Afdeeling Angkola dan Sipirok, berkedudukan di Padangsidimpuan. Onder ini dibagi atas 3 distrik,masing masing dikepalai oleh seorang Asisten Demang yaitu: a. Distrik Angkola berkedudukan di Padangsidempuan. b. Distrik Batangtoru berkedudukan di Batangtoru. c. Distrik Sipirok berkedudukan di Sipirok. 2. Onder Afdeeling Padanglawas berkedudukan di Sibuhuan. Onder ini dibagi 3 distrik, masing masing dikepalai oleh seorang Asisten Demang yaitu: a. Distrik Padangbolak berkedudukan di Gunungtua. b. Distrik Barumun dan Sosa berkedudukan di Sibuhuan. c. Distrik Dolok berkedudukan di Sipiongot. 3. Onder Afdeeling Mandailing dan Natal, berkedudukan di Kotanopan, Onder ini dibagi atas 5 distik masing masing di kepalai oleh Asisten Demang,yaitu: a. Distrik Panyabungan berkedudukan di Panyabungan. b. Distrik Kotanopan berkedudukan di Kotanopan. c. Distrik Muarasipongi berkedudukan di Muarasipongi d. Distrik Natal berkedudukan di Natal. e. Distrik Batangnatal berkedudukan di Muarasoma.

Tiap tiap onder distrik dibagi atas beberapa Luhat yang dikepalai oleh seorang kepala Luhat dan tiap tiap Luhat dibagi batas beberapa kampung yang dikepalai oleh seorang Hoofd dan dibantu oleh seorang kepala Ripo apabila kampung tersebut penduduknya besar jumlahnya.

Universitas Sumatera Utara Pada awal kemerdekaan wilayah Afdeeling Padangsidimpuan itu dibentuk menjadi tiga Kabupaten yaitu: Daerah Angkola Sipirok dibentuk menjadi Kabupaten yang dikepalai oleh seorang Bupati yang berkedudukan di Padangsidimpuan. Daerah Padanglawas dijadikan sebagai suatu Kabupaten yang dikepalai oleh seorang Bupati yang berkedudukan di Gunungtua. Bupati pertamanya adalah Parlindungan Lubis, kemudian Sutan Katimbung.Daerah Mandailing Natal dijadikan suatu Kabupaten dikepalai oleh seorang Bupati yang berkedudukan di Panyabungan.Bupati pertamnya adalah Raja Jungjungan Lubis kemudian Fachruddin Nasution. Pada awal tahun 1950 dibentuklah Kabupaten Tapanuli Selatan dan seluruh pegawai yang ada pada kantor Bupati Angkola Sipirok, Padang Lawas dan Mandailing Natal ditentukan sebagai pegawai kantor Bupati Kabupaten Tapanuli Selatan yang berkedudukan diPadangsidimpuan. Dengan demikian tiga Kabupaten Angkola Sipirok, Padanglawas dan Mandailing Natal telah dilebur menjadi Kabupaten Tapanuli Selatan dengan Bupati pertamanya Muda Siregar, gelar Sutan Doli (1950-1951). Selanjutnya Kabupaten Tapanuli Selatan sebagai daerah otonom dipertegas kembali oleh pemerintah dengan Undang Undang nomor 7 tahun 1956 tentang pembentukan daerah otonom tentang daerah Kabupaten-kabupaten dalam lingkungan daerah Provinsi Sumatera Utara, dimana pada Bab I pasal 1 ayat 10 disebutkan Tapanuli Selatan dengan nama Kabupaten Tapanuli Selatan dengan batas batas yang meliputi wilayah Afdeeling Padangsidimpuan (yang diundangkan pada tanggal 24 November 1956). Dengan memperhatikan sejarah tersebut maka disepakati hari jadi Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 1950 dan jatuh pada tanggal 24 Nopember yang mengacu pada tanggal diundangkannya Undang Undang darurat nomor 7 tahun 1956 dan dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2008.

Universitas Sumatera Utara Pada awal pembentukannya diberi nama Kabupaten Tapanuli Selatan karena mengacu pada sejarah merupakan bagian dari wilayah Keresidenan Tapanuli dan berada relatif di bagian Selatan. Kabupaten Tapanuli Selatan telah beberapa kali dimekarkan menjadi beberapa Kabupaten dan Kota yaitu : Kabupaten Mandailing Natal dengan ibukotanya Panyabungan dibentuk berdasarkan Undang Undang RepubliK Indonesia Nomor 12 tahun 1998 dan disahkan pada tanggal 23 Nopember 1998.25 Kota Padangsidimpuan dibentuk berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2001. Kabupaten Padanglawas Utara dengan ibukotanya Gunungtua dibentuk bedasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2007 yang disahkan pada tanggal 10 Agustus 2007. Kabupaten Padanglawas dengan ibukotanya Sibuhuan dibentuk berdasarkan Undang Undang RepubliK Indonesia Nomor 38 tahun 2007 yang disahkan pada tanggal 10 agustus 2007.

25 http://akhirmh.blogspot.co.id/2011/03/kota-sipirok-ibukota-kabupaten-tapanuli.html?m=1 diakses pada tanggal 22 Juni 2017

Universitas Sumatera Utara Tabel II.1 Susunan Pejabat Bupati Kabupaten Tapanuli Selatan dari tahun 1950 - 2020. No Nama Masa Bakti 1 Muda Siregar Gelar Sutan Doli 1950-1951 2 Raja Junjungan Lubis 1951-1954 3 Abdul Azis Lubis 1954 4 Wahid R 1954 5 Muhammad Nasib Nasution 1954-1955 6 Abdul Azis Lubis 1955-1956 7 M.Nurdin Nasution 1956-1961 8 M.Nurdin Nasution 1961-1969 9 Ahmad Negara Nasution 1969-1970 10 M.Nurdin Nasution 1970-1974 11 Bgd.Syarif Hasibuan 1974-1979 12 Hamzah Lubis 1979-1984 13 H.A.Rasyid Nasution 1984-1989 14 Drs.Toharuddin Siregar 1989-1994 15 Drs.Sualoon Siregar 1994-1999 16 Ir.Suangkupon Siregar 1999-2000 17 Drs.H.M.Saleh Harahap 2000-2004 18 Abdul Rahim Siregar 2004-2005 19 Ongku P.Hasibuan 2005-2010 20 Syahrul M Pasaribu 2010-2015 21 Syahrul Pasaribu 2015-2020

Universitas Sumatera Utara 2.2 Letak Geografis Secara geografis, daerah Tapanuli Selatan berada dibelahan Barat Indonesia dan sebelah Selatan pulau Sumatera yang terletak pada 0,58º s/d 2,07º Lintang Utara dan 98,42º s/d 99,34º Bujur Timur. Daerah Tapanuli Selatan terdiri dari dataran rendah, bergelombang, berbukit serta dataran tinggi, bergunung dengan ketinggian antara 0 s/d 1985 meter diatas permukaan laut. Luas wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan 444.428,30 H.A26, dari luas Provinsi, dan merupakan salah satu daerah bagian terluas di Sumatera Utara dari daerah bagian lainnya. Adapun batasan wilayah,daerah Tapanuli Selatan di batasi dengan: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Tapanuli Tengah, 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Mandailing Natal, 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Mandailing Natal dan Samudera Indonesia, 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Padang Lawas Utara dan Kabupaten Padang Lawas dan Kabupaten Labuhan Batu Utara.

2.3 Kehidupan Ekonomi Masyrakat Daerah Tapanuli Selatan dikelilingi beberapa gunung, yaitu : Sorik Marapi di Panyabungan , Gunung Lubuk Raya didaerah Padangsidimpuan dan Gunung Sibual-Buali didaerah Kecamatan Sipirok. Selain memiliki beberapa pemandangan berupa gunung, Kabupaten Tapanuli Selatan juga mempunyai destinasi yang indah seperti Danau Tao di Kecamatan Sosopan, Danau Siais didaerah Siais, Danau Marsabut di Kecamatan Sipirok, Daerah Tapanuli Selatan juga banyak di aliri oleh sungai-sungai kecil.Bahkan aliran sungai tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit listrik tenaga air,industri maupun

26Badan Pusat Statistik,Tapanuli Selatan pada tahun 2013,Kerja sama badan Pusat Statistika dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan.

Universitas Sumatera Utara imigrasi diantaranya adalah : Sungai Batang Pane dan Sungai Barumun dan lain sebagainya. Tapanuli Selatan dengan iklim yang selalu bergantian dan curah hujan yang merata tiap bulan membuat daerah ini sesuai sebagai daerah pertanian, meliputi padi, kentang, jahe, sayur-mayur dan dari hasil perkebunan masyarakatnya meliputi : karet kering (karet), daun kering (teh dan tembakau), biji kering (kopi dan coklat), kulit kering (kayu manis dan kina), serat kering (rami), bunga kering (cengkeh), refined sugar (tebu dari perkebunan besar), gula mangkok (tebu dari perkebunan rakyat), kopra dan bunga pala serta minyak daun (sereh)27. Dengan adanya komposisi penduduk yang sebagian tinggal di pedesaan menujukkan bahwa sebagian masyarakatnya sangat mengandalkan hidupnya pada pengelolaan tanah antara lain sebagai petani sawah dan berkebun diladang serta berternak. Disamping hasil hasil tanaman yang disebutkan di atas yang ada di Tapanuli Selatan,daerah ini juga kaya dan memiliki potensi yang besar akan barang tambang seperti emas. 2.4 Kondisi Demografi Penduduk asli Tapanuli Selatan memiliki dua jenis suku sesuai dengan daerahnya yaitu Batak Mandailing yang berbatasan dengan Sumatera Barat atau Suku Batak Angkola yang mendiami daerah Sipirok. Kedua suku ini yaitu Batak Mandailing dan Batak Angkola, yang menempati sebagian besar dari keseluruhan wilayah Tapanuli Selatan sejak masa tradisional sampai pada saat sekarang ini. Secara turun temurun, sub etnis Madailing dan Angkola menganut sistem Patrilineal yang menarik garis keturunan dari pihak ayah. Selain itu terdapat sistem sosial berdasarkan garis keturunan yang di sebut marga. Marga merupakan suatu bentuk kelompok kekerabatan yang para anggotanya adalah para keturunan dari seorang kakek bersama, oleh karena itu pada hakekatnya para anggota suatu marga satu sama lain terikat oleh pertalian atau hubungan darah. Setiap anggota masyarakat yang mempunyai marga biasanya

27Ibid

Universitas Sumatera Utara menempatkan nama marga dibelakang namanya. Umumnya sub Etnis Mandailing terdiri dari Marga Marga seperti : - Nasution - Lubis - Pulungan -Rangkuti - Batubara -Daulay - Matondang -Parinduri - Hasibuan -dan lain lain. Adapun sub Etnis Angkola umumnya terdiri dari marga-marga - Siregar - Harahap - Hutasuhut - Rambe - Ritonga - Pohan - dan lain lain. Marga-marga tersebut baik Angkola dan Mandailing sebagian merupakan bukan masyarakat asli yang mendiami daerah tersebut ada juga beberapa marga yang merupakan pendatang yang mendiami daerah tersebut. Hal ini menjadikan daerah Tapanuli selatan ditempati oleh penduduk yang heterogen. Selain itu ada yang lebih menarik lagi daerah ini kaya akan budaya alam dan adat-istiadat yang melengkapi kehidupan masyarakat yang hidup dalam kerukunan dan ketentraman dalam hidup berdampingan maupun berbeda adat dan kepercayaan. Masyarakat yang membaur satu sama yang lain menjalin interaksi yang saling berkesinambungan hingga daerah Tapanuli Selatan sangat identik dengan suku Batak Angkola dan Mandailing yang keduanya memang berbeda. Seseorang mempunyai tiga kategori dalam keluarga yaitu : Dongan Sabutuha, Hula-Hula dan Anak Boruna28. Begitulah pembagian kekerabatan dalam masyarakat Tapanuli Selatan yang pada umumnya di kenal dengan Dalihan Natolu, sistem kemasyarakatan Dalihan Natolu (tiga tumpuan). Sistem ini terdiri dari tiga unsur fungsional yang masing masing unsur tersebut mempunyai rasa ketergantungan antara yang satu dengan yang lainnya yang berupa ikatan darah

28http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/39291/Chapter%20II.pdf;jsessionid=C4878ED34C9 2DB805B089C160614A20E?sequence=4

Universitas Sumatera Utara (geneologis) dan ikatan perkawinan. Ketiga kelompok tersebut adalah Mora, Kahanggi, Anak boru. Dongan sabutuha (kahanggi dalam masyarakat Tapanuli Selatan) merupakan kelompok masyarakat yang memiliki parsamaan marga menurut garis keturunan patrilineal, hula hula (mora dalam masyarakat Tapanuli Selatan) kelompok marga pemberi kelompok perempuan dan anak boru( kelompok marga penerima mempelai perempuan). Secara fungsional hula hula memiliki kedudukan yang lebih tinggi terhadap boru,hal ini tampak jelas dalam pelaksanaan suatu adat Masyarakat yang telah mendiami daerah Tapanuli Selatan sejak berabad abad yang lalu, mereka tinggal berkelompok dalam suatu kampung didalam rumah tradisional sesuai dengan corak mereka mempunyai rumah adat, mempunyai pemimpin kampung sesuai dengan adat-istiadat setempat atau alat alat perlengkapan pemerintah kampung secara tradisional29. Tabel II.2 Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Tapanuli Selatan Pada Tahun 2010, 2014 dan 2015

No. Kecamatan Jumlah Jumlah Jumlah Laju Laju Penduduk Penduduk Penduduk Pertumbuhan Pertumbuhan Tahun Tahun Tahun Penduduk Penduduk 2010 2014 2015 2010-2015 2014-2015

1 Batang 32.210 33.301 33.547 0,82 0,74 Angkola

29 http://www.tapanuliselatankab.go.id/2011/06/sejarah.html di akses pada tanggal 23 Juni 2017

Universitas Sumatera Utara 2 Sayur 23.319 24.120 24.300 0,83 0,75 Matinggi

3 Angkola 18.600 19.075 19.183 0,62 0,57 Timur 4 Angkola 26.742 27.777 28.011 0,93 0,84 Selatan 5 Angkola 24.130 24.771 24.915 0,64 0,58 Barat 6 Batang 28.667 31.077 31.639 1,99 1,81 Toru 7 Marancar 9.375 9.506 9.535 0,34 0,31 8 Sipirok 30.511 31.028 31.142 0,41 0,37 9 Arse 7.892 7.989 8.012 0,30 0,29 10 Saipar 12.705 12.880 12.919 0,33 0,30 Dolok Hole 11 Aek Bilah 6.412 6.485 6.501 0,28 0,25 12 Muara 11.430 11.755 11.829 0,69 0,63 Batang Toru 13 Tano 14.432 14.683 14.738 0,42 0,37 Tombangan Angkola 14 Angkola 18.055 18.685 18.827 0,84 0,76 Sangkunur Catatan : Data 20 Kecamatan berdasarkan SP2000

Universitas Sumatera Utara Tabel II.3 Jumlah Penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan Menurut Kecamatan Pada Tahun 2016

No Kecamatan Jumlah Pendududuk Pada Tahun 2016 1 Batang Angkola 33.769 2 Sayur Matinggi 24.465 3 Tano Tombangan 14.788 Angkola 4 Angkola Timur 19.278 5 Angkola Selatan 28.228 6 Angkola Barat 25.044 7 Angkola Sangkunur 18.956 8 Batang Toru 32.155 9 Marancar 9.562 10 Muara Batang Toru 11.896 11 Sipirok 31.245 12 Arse 8.031 13 Saipar Dolok Hole 12.955 14 Aek Bilah 6.517 JUMLAH 276.889

Universitas Sumatera Utara DESKRIPSI UMUM PARTAI GOLKAR

2.5 Deskripsi Umum Partai Golkar. 1.Partai Golkar dan Sejarah Berdirinya. Partai Golongan Karya (Partai Golkar), sebelumnya bernama Golongan Karya dan Sekretarian Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar),adalah sebuah partai politik di Indonesia. Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar pada masa masa ahir pemerintahan Presiden Soekarno,tepatnya 1964 oleh Angkatan darat untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik. Dalam perkembangannya Sekber Golkar berubah menjadi Golongan Karya yang menjadi salah satu organisasi peserta pemilu. Dalam Pemilu 1971 (Pemilu pertama dalam pemerintahan Orde Baru Presiden Soeharto) salah satu pesertanya adalah Golongan Karya dan mereka tampil sebagai pemenang.Kemenangan itu di ulang pada pada pemilu pemilu 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Setelah pemerintahan Soeharto selesai dan reformasi bergulir Golkar berubah menjadi Partai Golkar. Partai Golkar menjadi pemenang pada Pemilihan Umum (Pemilu) legislative pada tahun 2004 dengan meraih 24.480.757 suara sekitar 21,58 % dari keseluruhan suara yang sah30. Pada tahun 1964 untuk mengadapi kekuatan PKI, golongan militer khususnya perwira Angkatan Darat (seperti Letkol Suhardiman dari SOKSI) menghimpun berpuluh puluh organisasi pemuda, wanita, sarjana, sarjana dan buruh, tani, dan nelayan dalam Sekretariat Bersama Golongan Karya. Sekber Golkar didirikan pada tanggal 20 oktober 1964,lahir karena rongrongan dari PKI beserta ormas dalam kehidupan politik baik didalam maupun diluar Front Nasional yang makin meningkat. Sekber Golkar ini merupakan wadah dari golongan fungsional/golongan karya murni yang tidak berada dibawah pengaruh politik tertentu.

30 https://partaigolkar.or.id/visi diakses pada tanggal 10 Juni 2017

Universitas Sumatera Utara Jumlah anggota Sekber Golkar ini bertambah dengan pesat, karena golongan fungsional lain yang menjadi anggota Sekber Golkar dalam Front Nasional menyadari bahwa perjuanagan dari organisasi fungsional Sekber Golkar adalah untuk menegakkan pancasila dan UUD 1945. Dengan adanya pengakuan tentang kehadiran dan legalitas golongan fungsional di MPRS dan Front Nasional maka atas dorongan TNI dibentuklah Sekretariat Bersama Golongan Karya, disingkat Sekber GOLKAR pada tanggal 20 Oktober 1964. Terpilih sebagai ketua pertama ,Brigadir Jenderal (Brigjen) Djuhartono sebelum digantikan Mayor Jenderal (Mayjen) Suprapto Sukowati lewat musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) I, Desember 1965. Pada awal pertumbuhannya,Sekber Golkar beranggotakan 61 dan ahirnya bertambah menjadi berkembang menjadi organisasi fungsional. Ini terjadi karena adanya kesamaan visi di antara masing masing anggota. Organisasi organisasi yang terhimpun kedalam Sekber Golkar ini kemudian dikelompokkan berdasarkan kekaryaanya kedalam 7 (tujuh) Kelompok Induk Organisasi (KINO),yaitu : 1) Koperasi Serbaguna Gotong Royong (KOSGORO). 2) Setral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI). 3) Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR). 4) Organisasi Profesi. 5) Ormas Pertahanan Keamanan (HANKAM). 6) Gerakan Karya Rakyat Indonesia (GAKARI). 7) Gerakan Pembangunan. Untuk menghadapi Pemilu 1971, tujuh KINO yang merupakan kekuatan inti dari Sekber Golkar tersebut, mengeluarkan keputusan bersama pada tanggal 4 Februari 1970 untuk ikut menjadi peserta pemilu melalui satu nama dan tanda gambar yaitu Golongan Karya (Golkar),Logo dan nama ini sejak Pemilu 1971,tetap dipertahankan sampai sekarang. Pada pemilu 1971 ini, Sekber Golkar ikut serta menjadi salah satu konsestan, Pihak parpol yang memandang remeh keikutsertaan Golkar sebagai kontestan Pemilu.

Universitas Sumatera Utara Mereka meragukan komunikasi politik Golkar. NU,PNI dan Parmusi yang mewakili kebesaran dan kejayaan masa lampau sangat yakin keluar sebagai pemenang.Mereka tidak menyadari kalau perpecahan dan kericuhan internal mereka telah membuat tokoh tokohnya berpindah ke Golkar31.Hasilnya di luar dugaan, Golkar sukses besar dan berhasil menang dengan 34.348.673 suara atau 62,79% dari total perolehan suara. Perolehan suaranya pun cukup merata di seluruh provinsi,berbeda dengan parpol lainnya yang berpegang pada basis tradisional, NU hanya menang di Jawa Timur dan Kalimantan Selatan, Partai Khatolik di Nusa Tenggara Timur, PNI di Jawa Tengah, Parmusi di Sumatera Barat dan Aceh.Sedangkan Murba tidak memperoleh suara signifikan sehingga tidak memperoleh kursi DPR. Kemudian sesuai dengan ketentuan dalam ketetapan MPRS mengenai perlunya penataan kembali kehidupan politik Indonesia,pada tanggal 17 Juli 1971 Sekber Golkar mengubah dirinya menjadi Golkar. Golkar yang menyatakan diri bukan parpol karena terminologi ini mengandung pengertian dan pengutamaan politik dengan mengesampingkan pembangunan dan karya, September 1973, Golkar menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) I di Surabaya.Mayjen Amir Murtono terpilih sebagai ketua Umum. Konsolidasi Golkar pun mulai berjalan seiring dibentuknya wadah wadah profesi seperti himpunan kerukunan tani Indonesia(HKTI),himpunan nelayan seluruh Indonesia (HNSI),dan federasi buruh seluruh Indonesia (FBSI).Setelah peristiwa G30SPKI maka Sekber Golkar dengan dukungan sepenuhnya dari soeharto sebagai pimpinan militer,melancarkan aksi-aksinya untuk melumpuhkan mula-mula kekuatan PKI,kemudian juga kekuatan Bung Karno.

31Ibid

Universitas Sumatera Utara Pada dasarnya Golkar dan TNI-AD merupakan tulang punggung rezim militer Orde Baru.Semua politik Orde baru diciptakan dan kemudian dilaksanakan oleh pimpinan militer dan Golkar.Selama puluhan tahun Orde Baru berkuasa,jabatan jabatan dalam struktur ekskutip ,legislatif dan yudikatif, hampir semuanya diduduki oleh kader kader Golkar. Keluarga besar Golongan Karya sebagai jaringan konstituen, dibina sejak awal orde baru melalui suatu pengaturan informal yaitu jalur A untuk lingkungan militer, jalur B untuk lingkungan birokrasi dan jalur G untuk lingkungan sipil diluar birokrasi.Pemula ketiga jalur tersebut melakukan fungsi pengendalian terhadap Golkar lewat Dewan Pembina yang mempunyai peran strategis.

2.Tujuan Partai Golkar Dalam anggaran dasar partai golkar ,tujuan partai golkar adalah 1) Mempertahankan dan mengamalkan pancasila serta menegakkan UUD 1945 2) Mewujudkan cita-cita bangsa, sebagaimana yang dimaksud dalam pembukaan UUUD 1945 3) Menciptakan masyarakat yang adil dan makmur merata material dan spiritual berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam wadah negara kesatuan republik Indonesia (NKRI). 4) Mewujudkan kedaulatan rakyat dalam rangka mengembangkan kehidupan demokrasi,yang menjunjung tinggi dan menghormati kebenaran dan keadilan hukum dan HAM. Partai Golkar mempunyai doktrin KARYA DAN KEKARYAAN yang disebut KARYA SIAGA GATRA PRAJA .Upaya untuk memperkokoh keberadaan partai golkar sebagai partai terus ditingkatkan. Dalam rangka mengembangkan demokrasi baik secara kultural maupun structural maka partai golkar berjuang menciptakan sistem dan format politik yang di dalamnya

Universitas Sumatera Utara berjalan mekanisme kontrol dan keseimbangan (check and balance) mendorong terbukanya ruang partisispasi politik serta memperdayakan lembaga32. Sejalan dengan tuntutan pembaharuan dan tuntutan zaman maka partai golkar hadir dengan membawa paradigma baru. Paradigma ini mengandung aspek pembaharuan sekaligus aspek kesinambungan.Aspek pembaharuan ditunjukakan melalui perubahan struktur atau kelembagaan dan aspek kesinambungan tampak pada kekukuhan partai golkar untuk tetap berideologi pancasila dan berpegang teguh pada doktrin karya kekaryaan.Lahirnya paradigma baru Partai Golkar dipengaruhi oleh kondisi eksternal yaitu krisis moneter yang menimpa kawasan asia Tenggara yang berdampak pada perekonomian Indonesia sehingga partai golkar memperkuat sektor usaha. Kondisi internal juga mempengaruhi semangat perjuangan sebagai semangat yang melahirkan paradigma baru Partai Golkar. Fitrah partai golkar sebagai pembaharu mendorong untuk melakukan reformasi serta melindungi Indonesia untuk mengawal kehidupan bagsa menuju kehidupan yang lebih baik.

3.VISI DAN MISI Adapun yang mejadi visi partai Golkar adalah Partai Golkar berjuang demi terwujudnya Indonesia baru yang maju,modern bersatu damai adil dan makmur dengan masyarakat yang beriman dan bertakwa berahlak baik, menjunjung tinggi hak asasi manusia, cinta tanah air, demokratis dan adil dalam tatanan masyarakat yang madani, mandiri, terbuka egaliter, berkesadaran hukum dan lingkungan menguasai ilmu pengetahuan dan tehnologi memiliki etos kerja semangat kekayaan serta disiplin yang tinggi. Adapun yang menjadi misi Partai Golkar adalah 1. Menegakkan dan mengamankan dan mempertahankan pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa demi memperkokoh negara kesatuan republik Indonesia.

32Ibid

Universitas Sumatera Utara 2. Mewujudkan cita cita proklamasi melalui pelaksanaan pembangunan nasional disegala bidang untuk merealisasikan masyarakat yang demokratis dan berdaulat sejahtera adil dan makmur menegakkan supremasi hukum dan menghormati Hak Asasi Manusia serta terwujudnya ketertiban dan perdamaian dunia.Dalam rangka membawa misi mulia tersebut partai golkar melaksanakan fungsi fungsi sebagai sebuah partai politik modern yaitu: • Mempertegas komitmen untuk menyerap memadukan mengartikulasikan dan memperjuangkan aspirasi serta kepentingan rakyat sehingga menjadi kebijakan politik yang bersifat publik. • Melakukan rekrutmen kader kader yang berkualitas melalui sistem prestasi untuk dapat dipilih oleh rakyat dapat menduduki posisi posisi politik atau jabatan publik. Dengan posisi atau jabatan politik ini maka para kader dapat mengontrol atau mempengaruhi jalannya pemerintahan untuk di abdikan sepenuhnya bagi kepentingan dan kesejahteraan rakyat. • Meningkatkan proses pendidikan dan komunikasi politik yang dialogis dan partisipatif yaitu membuka diri terhadap berbagaipikiran dan aspirasi dan kritik dari masyarakat.

4.Platform Partai Golkar a) Senantiasa berwawasan kekaryaan dalm mewujudkan negara kesatuan Republik Indonesia berlandaskan pancasila dan UUD 1945 b) Mengembangkan wawasan kebangsaan sebagai satu satunya cara pandang mengatasi perbedaan paham, golongan dan kelompok atas dasar suku, etnis, agama, aliran dan budaya sehingga seluruh bangsa Indonesia terhimpun dalam kekuatan besar. c) Mengembangkan ciri pluralisme dalam kesatuan dengan menampung kemajemukan bangsa Indonesia yang terpatri dalam semboyan Bhineka Tungal Ika.

Universitas Sumatera Utara d) Mempertahankan komitmen terhadap kemajuan demokrasi yang tetap mempertahankan nilai nilai dasar yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945. e) Berjuang secara konsisten mewujudkan kesejahteraan keadilan dan kecerdasan rakyat secara menyeluruh. f) Mempertahankan komitmen dalam penegakan supremasi dan HAM serta mewujudkan pemerintahan yang bersih dalam tata kehidupan yang demokratis dan konstitusional. g) Mengembangkan penghayatan nilai nilai moral etika yang bersumber dari ajaran agama untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan sekaligus sebagai sumber motivasi dan inspirasi dalam pembangunan.

2.6 PERKEMBANGAN PARTAI GOLKAR DI TAPANULI SELATAN Sejarah dan perkembangan Partai Golkar yang sangat mengakar dan masuk kedalam pelosok desa didaerah Tapanuli Selatan.Fenomena politik yag seperti ini tentu terjadi karena akses yang dimiliki Partai Golkar begitu besar hingga ke masyarakat pelosok desa, akibat dari kuatnya cengkraman orde baru sebagai pemegang kekuasaan, dan tidak berdayanya partai lain pesaing Partai Golkar. Partai Golkar adalah kekuatan politik yang sangat berpengaruh, beberapa faktor yang menyebabkannya, termasuk karena banyak masyarakat yang meyakini bahwa pembangunana didaerah ini, disebabkan oleh keberadaan Golkar dari sejak zaman dahulu, sehingga memunculkan pemilih loyalitas Golkar yang secara turun temurun telah memilih Golkar.

Universitas Sumatera Utara Eksistensi partai Golkar pun terpelihara dengan baik,karena dipengaruhi oleh dukungan yang luas para pemimpin adat ataupun tokoh masyarakat setempat,karena tokoh masyarakat ini memiliki kedekatan dengan kekuasaan ataupun pemerintah pada saat itu.Mereka ini menjadi sangat berpengaruh disetiap desa karena raja raja adat ini tentunya masih memiliki keterikatan budaya, dan ekonomi dengan masyarakat. Dilihat dari rivalitas politik, pesaing terberat Partai Golkar pada setiap hajatan pemilu adalah praktis hanya partai yang berbasis islam ataupun PPP. Hal ini dikarenakan islam tradisional yang begitu masih melekat kuat didaerah Tapanuli Selatan,serta ditunjang dengan keberadaan pondok pondok pesantren yang membawa simbol simbol tradisionalisme islam. Sehingga sampai pada sekarang ini, selain Golkar yang memiliki masa pemilih tradisional,PPP tercatat tetap memiliki basis tradisional. Adapun susunan partai Golkar, yaitu : 1. Dewan Pimpinan Pusat. 2. Dewan Pimpinan Daerah Provinsi (DPD Provinsi). 3. Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten Kota. 4. Pengurus Kecamatan dan Kelurahan, serta Kelompok Kerja (pokar) yang berada dibawah pengurus Kecamatan.

Universitas Sumatera Utara Tabel II.4 Komposisi dan Personalia DPD Partai Golkar Kabupaten Tapanuli Selatan Masa Bakti 2015-2020. No NAMA JABATAN 1 Ir.H.Chaidir Ketua Ritonga,MM 2 Mahluddin Siagian Wakil Ketua Bagian Organisasi,Kaderisasi, dan Keangotaan. 3 Andesmar Siregar Wakil Ketua Bagian Kajian Strategis Pemenangan Pemilu. 4 Muslim Pasaribu Wakil Ketua Bagian Kerjasama Organisasi dan Pengabdian masyarakat. 5 Raja Honok Napitupulu Wakil Ketua Bagian Hukum dan HAM 6 Ramdhan Sofyan SH Wakil Ketua Bagian Tani dan Nelayan 7 Rizky Abdullah Wahid Wakil Ketua Bagian Tenaga Kerja 8 Yarpandi Mst.Std Wakil Ketua Bagian Koperasi dan UMKN 9 Erlinda Sari Ritonga Wakil Ketua Bagian Pemuda dan Olahraga 10 Halimatussadia Siregar Wakil Ketua Bagian Seni Budaya 11 Rahmad Efendi Nst Wakil Ketua Bagian Pendidikan dan Pelatihan 12 Illon Saputra Wakil Ketua Bagian Perempuan 13 Mubin Simanjuntak Wakil Ketua Bagian Keagamaan 14 Ombang Pakpahan Wakil Ketua Bagian Informatika dan Komunikasi

Universitas Sumatera Utara 15 Arjun Batubara SEKRETARIS

16 Dalkot Batubara Wakil Sekretaris Bagian Organisasi,Kaderisasi, dan Keangotaan 17 Asgul Idham Wakil Sekretaris Bagian Kajian Strategis Pemenangan Pemilu 18 Mhd.Yunus Pane Wakil Sekretaris Bagian Kerjasama Organisasi dan Pengabdian masyarakat. 19 Richa Pratiwi AMd Wakil Sekretaris Bagian Hukum dan HAM 20 Marwan Ritonga Wakil Sekretaris Bagian Tani dan Nelayan 21 Abdul Halim Daulay Wakil Sekretaris Bagian Tenaga Kerja 22 Pangudut Nasution Wakil Sekretaris Bagian Koperasi dan UMKN 23 Nauli Harahap Wakil Sekretaris Bagian Pemuda dan Olahraga 24 Misriadi Wakil Sekretaris Bagian Seni Budaya 25 Partaonan Pane Wakil Sekretaris Bagian Pendidikan Dan pelatihan 26 Rosmayani Ritonga Wakil Sekretaris Bagian Perempuan 27 Abdul Kadir Wakil Sekretaris Bagian Keagamaan 28 Rinaldi Zubaid Wakil Sekretaris Bagian Informatika dan Harahap Komunikasi

Universitas Sumatera Utara 29 MUSILIN BENDAHARA 30 Leoni Putri Efendi Lubis Wakil Bendahara Bagian Organisasi,Kaderisasi, dan Keangotaan 31 Mhd.Halim Wakil Bendahara Bagian Kajian Strategis Pemenangan Pemilu 32 Abdul Rozak Wakil Bendahara Bagian Kerjasama Organisasi dan Pengabdian masyarakat. 33 Rahmad Fauzi Harahap Wakil Bendahara Bagian Hukum dan HAM 34 Samsul Siregar Wakil Bendahara Bagian Tani dan Nelayan 35 Ucok Harahap Wakil Bendahara Bagian Tenaga Kerja 36 Rauf al –Asri Harahap Wakil Bendahara Bagian Koperasi Dan UMKN 37 Arif Rahman Wakil Bendahara Bagian Pemuda dan Olahraga 38 Itdal Nasution Wakil Bendahara Bagian Seni dan Budaya 39 Sunarino Wakil Bendahara Bagian Pendidikan dan Pelatihan 40 Andri Adi Wakil Bendahara Bagian Perempuan 41 Rama Hermawan Wakil Bendahara BagianKeagamaan 42 Sakimin Wakil Bendahara Bagian Informatika dan Komunikasi

43 Joni Sinaga Ketua bagian organisasi kaderisasi dan keanggotaan 44 Ama Yardi Anggota 45 Abdul Manaf Siregar Anggota 46 Syannif Siagian Ketua Bagian Kajian Srtategis dan Pemenangan Pemilu 47 Edi Rambe Anggota

Universitas Sumatera Utara 48 Ridwan Efendi Harahap Anggota 49 Ahmad serkawi Ketua Bagian kerjasama ormas,pengabdian masyarakat 50 Irawan saputra Anggota 51 Nurhamidah Hasibuan Anggota 52 Jahro Daulay Ketua Bagian Hukum dan HAM 53 Mardiana Nasution Anggota 54 Parlagutan Pakpahan Anggota 55 Amold Sitompul Ketua Bagian Tani dan Nelayan 56 Nursakinah Tanjung Anggota 57 Khoiruddin Anggota 58 Yenita Nasution Ketua Bagian Tenaga Kerja 59 Syahrial Daulay Anggota 60 Parhimpunan Pakpahan Anggota 61 Prayetno Ketua Koperasi dan UMKN 62 Rahma Safitri Pulungan Anggota 63 Hasan Sani Harahap Anggota 64 Duha Pasaribu Ketua Bagian Pemuda dan Olahraga 65 Irvan Ali Hasibuan Anggota 66 Mahyaruddin Harahap Anggota 67 Zainal Efendi Ketua Bagian Seni dan Budaya 68 Khoiruddin Siregar Anggota 69 Kamaluddin Panjaitan Anggota

Universitas Sumatera Utara 70 Musbar Chaniago Ketua Bagian Pendidikan dan Pelatihan 71 Kamaluddin Panjaitan Anggota 72 Hendra Agussali Anggota 73 Wiwik Simanjuttak Ketua Bagian Perempuan 74 Nesty Suriyani Siregar Anggota 75 Debby Tri Anggota 76 Ahmad Yunan Lubis Ketua Bagian Keamanan 77 Solahuddin Anggota 78 Ridwan Adi Putra Anggota 79 Samsul Ritonga Ketua Bagian Informatika dan Komunikasi 80 Julpan Rambe Anggota 81 Liston Chaniago Anggota

Tabel diatas adalah Komposisi dan Personalia DPD Partai Golkar Kabupaten Tapanuli Selatan Masa Bakti 2015-202033.

33http://www.kpu.go.id/koleksigambar/Kab_Tapanuli_Selatan27072015.pdf di akses pada tanggal 12 Juni 2017

*Sebelum ada perubahan struktur organisasi /Personalia di DPD Golkar Tapanuli Selatan.

Universitas Sumatera Utara 2.7. Profil Bupati Tapanuli Selatan H.Syahrul Martua Pasaribu ,S,H lahir di Padangsidimpun, Sumatera Utara adalah Bupati Tapanuli Selatan yang menjabat dari tahun 2010 sapai pada saat ini. Adapun riwayat jabatan Sahrul Pasaribu adalah • Anggota DPRD Kota Medan (1987-1997) • Anggota DPRD Sumatera Utara (1999-2010) • Ketua fraksi DPRD Sumatera Utara (2004-2010) • Bupati Tapanuli Selatan

Riwayat Organisasi

• Ketua DPD KNPI Kota Medan (1986-1989) • Sekretaris DPD KNPI Sumatera Utara (1992-1998) • Wakil Ketua SOKSI Sumatera Utara (2002-2007) • Wakil Ketua I Sumatera Utara (2004- sekarang.

Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Selatan

1. visi mewujudkan masyarakat pembangun adalah tapsel yang maju, cerdas beriman,dan mandiri berbasis sumber daya manusia pembangun serta sumber daya alam yang produktif dan lestari. Visi ini mengandung • Beriman adalah masyarakat yang tetap mengutamakan aspek agama dalam setiap gerak kehidupan sehingga selalu mendapat lindungan dari Allah sekaligus sebagai sumber motivasi untuk berlomba lomba dalam kebajikan. • Sehat adalah kondisi fisik dan mental individu yang produktif dan memiliki umur harapan hidup yang lebih baik dari tahun sebelumnya. • Cerdas adalah masyarakat berpengetahuan, berpendidikan dan memiliki keterampilan serta tanggap dan mampu memanfaatkan potensi dirinya.

Universitas Sumatera Utara • Sejahtera adalah kondisi terpenuhi kebutuhan dalam berbagai aspek kehidupan yang memberikan perasaan adil dan makmur. • Mandiri adalah daerah yang mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan daerah lain yang telah maju dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri34.

Misi yaitu : • Meningkatkan kualitas SDM yang sehat,cerdas kreatif beriman dan profesional dengan semangat harmoni keberagaman. • Mengoptimalkan pembangunan ekonomi dan pertanian sesuai potensi daerah serta penguatan kelembagaan dengan semangat kerakyatan. • Meningkatkan efisiensi dan efektifitas tata kelola pemerintahan dengan prinsip Good Governance. • Memantapkan sarana daerah dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi dengan memperhatikan prinsip keberlanjutan.

Mengacu kepada visi misi yang telah di tetapkan,maka tujuan yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu adalah sebagai berikut, tujuannya yaitu : • Mewujudkan sumber daya manusia kabupaten tapanuli selatan yang bertakwa kepada tuhan yang maha esa, memiliki kecerdasan, kreatif, berbudaya, sehat jasmani dan rohani, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memelihara keamanan dan ketentraman serta memiliki kemampuan untuk berpartisifasi dalam pembangunan daerah.

34http://www.tapselkab.go.id/ di akses pada tanggal 26 Juni 2017

Universitas Sumatera Utara • Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang optimal dengan titik berat sektor pertanian, melalui penguatan kelembagaan ekonomi dan melalui pola pemberdayaan masyarakat. • Mewujudkan kepuasan masyarakat melalui tata kelola pemerintahan yang baik dengan prinsif partisipatif, penegakan hukum, transparansi, kesetaraan, berwawasan kedepan, akuntabilitas, responsibilitas, profesional dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal dan berkelanjutan. • Mengoptimalkan kualitas dan kapasitas insfrastruktur ekonomi dan sosial dengan tetap memelihara kelestarian lingkungan hidup. Sasarannya yaitu : Mewujudkan sumber daya manusia kabupaten tapanuli selatan yang bertakwa kepada tuhan yang maha esa, memiliki kecerdasan, kreatif, berbudaya, sehat jasmani dan rohani, menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta memiliki kemampuan untuk berpartisifasi dalam pembangunan daerah dengan sasaran meningkatnya indeks pembangunan manusia dari 74,09% menjadi 76,04 % yang akan dicapai melalui bidang prioritas sebagai berikut,yaitu :

• Bidang Pendidikan : meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pendidikan dan meningkatnya mutu dan relevansi serta kesetaraan yang ditandai berkurangnya jumlah penduduk yang buta huruf, meningkatnya angka partisipasi sekolah, meningkatnya persentase cakupan PAUD, meningkatnya kelulusan anak didik, berkembangnya jumlah pendidikan, meningkatnya cakupan masyarakat yang terampil, angka cakupan perguruan tinggi berkualitas. • Bidang Kesehatan : meningkatnya aksebilitas kesehatan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang ditandai dengan meningkatnya angka harapan hidup, menurunnya tingkat kematian bayi dan ibu melahirkan, perbaikan gizi meningkatkan kualitas lingkungan masyarakat

Universitas Sumatera Utara meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berperilaku bersih dan sehat, meningkatnya kualitas saran dan prasarana kesehatan masyarakat meningkatnya peserta kb aktif meningkatnya derajat kesejahteraaan keluarga. • Bidang Pendidikan Keagamaan : terwujudnya masyarakat modern yang berwawasan luas dan terbuka dengan tetap menjunjung nilai nilai moral agama, yang di tandai dengan meningkatnya kesadaran moral peserta didik, meningkatnya ketauladanan pendidik dan tokoh masyarakat meningkatnya gaya hidup bersumber moral agama. • Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak : terwujudnya peran perempuan dalam setiap sektor pembangunan dan terpeliharanya anak sebagai generasi penerus bangsa, yang ditandai dengan meningkatnya jumlah perempuan disektor publik, menurunnya jumlah anak sekolah yang di drop out , menurunnya kekerasan terhadap perempuan dan anak. • Bidang Kebudayaan : terwujudnya masyarakat modern yang berwawasan luas dan terbuka dan dengan tetap menjunjung nilai nilai budaya lokal, sehingga dapat mempertahankan jati diri sebagai masyarakat dan tidak goyah dalam menghadapi pengaruh budaya asin yang bertentangan dengan sikap dan kepribadian masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya pemahaman tentang budaya dalihan natolu, berkembangnya budaya lokal dan meningkatnya partisipasi masyarakat daerah dan perantauan terhadap pembangunan. • Bidang Pemuda dan Olahraga : meningkatnya aktivitas dan kreatifitas pemuda yang mandiri ditandai dengan tumbuh berkembangnya kewirausahaan, kepeloporan dan partisispasi dalam pembangunan serta meningkatnya pembinaan olahraga yang ditandai dengan tumbuh berkembangnya budaya olahraga, cabang cabang olahraga prestasi dan olah raga tradisonal di lingkungan masyarakat.

Universitas Sumatera Utara • Bidang Perlindungan sosial : meningkatnya kesejahteraan masyarakat penyandang potensi kesejahteraan sosial, yang ditandai dengan meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial. • Bidang Kependudukan : menurunnya rata rata laju pertumbuhan penduduk daerah sekitar 1,3 % pertahun, serta meningkatnya ketersediaan dan kualitas data dan informasi kependudukan. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang optimal dengan titik berat sektor pertanian, melalui penguatan kelembagaan ekonomi dan melalui pola pemberdayaan masyarakat. Sasarannya adalah :meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dari 4,53% menjadi 7%, menurunnya tingkat pengangguran terbuka dari 11,43% menjadi 11% meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat dari 10,03 % juta, manjadi 13,85 juta dan menurunnya tingkat kemiskinan serta mempertahankan laju inflasi antara 4-6 persen pertahun yang akan diprioritaskan melaui bidang : • Bidang Pertanian : meningkatnya laju pertumbuhan sektor pertanian (termasuk perkebunan, peternakan, dan perikanan ) ditandai dengan meningkatnya nilai tukar petani, meningkatnya produktivitas dan nilai tambah hasil pertanian, meningkatnya jumlah dan kualitas kelompok tani, meningkatnya pengelolaan usaha berdasarkan teknologi pertanian serta pengelolaan hasil hasil pertanian berorentasi agrobisnis dan pasar. • Bidang Pangan : menjaga kemandirian dalam bidang pangan yang di tandai dengan semakin meningkatnya ketahanan pangan masyarakat, perbaikan status gizi ibu dan anak pada golongan rawan pangan terpelihara terus meningkatkan swasembadaberas dan komoditas pangan utama lainnya. • Bidang Industri : meningkatnya laju pertumbuhan industri kecil/ menengah ditandai dengan bertambahnya unit dan pelaku usaha baru, produk yang berdaya saing untuk memenuhi pasar tradisional dan menembus pasar modern.

Universitas Sumatera Utara • Bidang Pangan : meningkatkan kualitas perdagangan barang dan jasa yang ditandai dengan meningkatnya volume dan aktivitas transaksi perdagangan, sarana dan prasarana pasar yang memadai, managemen pasar yang baik sehingga distribusi barang dan jasa dapat berjalan dengan efektip dan efisien. • Bidang Koperasi : meningkatnya aktivitas profesionalisme dan daya saing koperasi dan UMKM yang ditandai dengan meluasnya pemberian subsidi bunga pinjaman, kredit murah bagi petani, berkembangnya jumlah anggota koperasi berkualitas, meningkatnya produktivitas koperasi dan UMKM. • Bidang Kehutanan : meningkatnya kualitas kawasan hutan yang ditandai dengan berkurangnya tingkat kerusakan kawasan hutan, berkembangnya luas hutan rakyat yang berbasis masyarakat, serta meningkatnya produksi hasil hasil hutan. • Bidang Penanaman Modal : meningkatnya laju pertumbuhan investasi daerah yang ditandai dengan meningkatnya jumlah investasi, meningkatnya variasi sektoral dalam investasi dan terwujudnya pemerataan investasi disetiap wilayah. • Bidang Tenaga Kerja : meningkatnya perluasan tenaga kerja yang ditandai dengan berkurangnya jumlah pengangguran. • Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral : meningkatnya cakupan listrik di tapanuli selatan termasuk pemanfaatan energy alternative seluas luasnya. • Bidang Kelautan dan Perikanan : meningkatnya kesejahteraan petani ikan yang ditandai dengan peningkatan jumlah kelompok tani serta meningkatnya produktifitas perikanan. • Bidang Pariwisata : meningkatnya aksesibilitas pada obyek obyek wisata, meningkatnya kunjungan wisatawan,terpeliharanya lingkungan dan keindahan obyek wisata, serta tersedianya objek fasilitas wisata.

Universitas Sumatera Utara Tujuan mewujudkan kepuasan masyarakat melalui tata kelola pemerintahan yang baik dengan prinsif partisifatip, penegakan hukum, transfaransi kesetaraan berwawasan kedepan akuntabilitas, responsibilitas, profesionalisme, dengan mengunakan sumber daya yang tersedia secara optimal dan berkelanjutan sasarannya adalah : meningkatkan kualitas pelayanan publik, efektivitas dan akuntabilitas SKPD pemerintahan daerah yang ditandai dengan adanya ketertiban umum, meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik pemerintah kabupaten tapanuli selatan dari 72,56 % menjadi 75,76 % yang ditopang oleh reorganisasi struktur daerah, kapasitas pegawai yang memadai dan tata kependudukan yang baik, meningkatnya kapasitas keuangan daerah untuk membiayai pembangunan, meningkatnya kebersamaan antara pemerintah daerah, masyarakat dan semua pemangku kepentingan dalam rangka menyelesaikan berbagai masalah, menjawab tantangan masa depan dan memanfaatkan potensi dan peluang yang dimiliki dengan sasaran bidang :

• Kepegawaian : terwujudnya kualitas sumber daya pemerintah daerah yang akan dicapai melalui meningkatnya kompetensi dan kapasitas pegawai, meningkatnya etos kerja dan budaya kerja pegawai, terwujudnya tata pemerintahan yang bersih dan akuntabel. • Pemerintah Umum : terwujudnya iklim pemerintahan yang harmonis antara eksekutive, legislative, pelaku pasar maupun dengan pemerintah atasan didalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang di tandai dengan meningkatnya pendapatan daerah tapanuli selatan, meningkatnya kualitas tatanan kebijakan aturan pemerintahan, terwujudnya pemerintahan yang berwibawa dan bersih dari kolusi,korupsi dan nepotisme. • Pemberdayaan Masyarakat : terwujudnya iklim kebersamaan dan menguatnya budaya berkelompok untuk meningkatnya pendapatan masyarakat.

Universitas Sumatera Utara • Kesadaran Hukum : terwujudnya masyarakat yang memiliki kesadaran tentang hak dan kewajiban yang di tandai dengan berkurangnya angka kejahatan dan pelanggaran. • Desa Tertinggal : meningkatnya kualitas sumber daya manusia masyarakat desa yang di tandai dengan meningkatnya ekonomi masyarakat desa. • Hukum : terwujudnya masyarakat yang memiliki kesadaran tentang hak dan kewajibannya yang ditandai dengan berkurangnya angka kejahatan dan pelanggaran.

Tujuannya mengoptimalkan kualitas infrastruktur ekonomi dan sosial dengan tetap memelihara kelestarian lingkungan, sasarannya adalah : • Bidang Infrastruktur : meningkatnya kuantitas dan kualitas jaringan jalan pada pusat pertumbuhan, antara kecamatan, kawasan wisata, meningkatnya kuantitas dan kualitas irigasi, perumahan listrik, pasar telekomunikasi, serta pasilitas pelayanan umum. • Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana : membaiknya mutu lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam, menurunnya laju kerusakan lingkungan melalui prinsip Good Enviromental Governance disertai penguasaan dan pengelolaan risiko bencana yang di tandai dengan terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat dengan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan, berkurangnya jumlah kerusakan lingkungan, terwujudnya penataan ruang dan pengembangan wilayah Tapanuli Selatan serta meningkatnya kemampuan penanggulangan bencana.35

35 ibid

Universitas Sumatera Utara BAB III

EKSISTENSI PARTAI GOLKAR PADA PILKADA 2015

DI TAPANULI SELATAN

3.1.Strategi Kemenangan Partai Golkar pada Pilkada 2015 di Kabupaten Tapanuli Selatan.

Dalam melaksanakan kegiatan politik di perlukan strategi politik untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam setiap pemilu, tidak ada satupun partai yang ingin kalah. Semua partai berharap menang dalam pemilihan, dan dari itu partai membutuhkan strategi-strategi pemenangan yang tepat, sebab tanpa strategi kemenangan sangat tidak mungkin di dapatkan.

Perolehan suara yang di dapatkan partai Golkar tidak terlepas dari keutuhan perolehan suara baik di tingkat, Propinsi maupun Kabupaten/Kota, yang secara substansialnya sangat menyumbang perolehan suara ditingkat nasional. Salah satunya adalah pada tingkat Kabupaten. Meskipun perolehan suara mengalami penurunan pada saat beberapa kali pemilih, namun posisi partai Golkar masih didalam peringkat ke lima besar dalam perolehan suara nasional. Penurunan elektabilitas partai Golkar tidak serendah persepsi sejumlah orang tentang partai Golkar, yang persepsinya hingga kelevel terendah akan runtuh atau bahkan menuntut untuk membubarkan partai Golkar. Faktanya bahwa Golkar masih dalam perhitungan nasional.

Meskipun begitu partai politik pasti mempunyai kekuatan didalam partai. Seperti yang pernah di bahas di konsep sebelumnya, Partai politik adalah organisasi dari aktifitas aktifitas politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintahan serta merebut dukungan rakyat melalui persaingan dengan suatu golongan atau golongan golongan lain yang mempunyai pandangan yang berbeda.

Universitas Sumatera Utara Partai Politik umumnya menjadi manifestasi dari suatu sistem politik, eksistensi partai politik tidak terlepas dari tiga pihak diantaranya :

1. Anggota/ kader partai yang jumlahnya lebih besar dimana anggota tersebut harus loyal terhadap partai politiknya. 2. Pengurus organisasi partai politik. 3. Kelompok elite partai yang mempunyai wewenang dan dapat menentukan garis kebijakan partai.

Dari penelitian dilapangan, penulis mengajukan beberapa pertanyaan berdasarkan pedoman kepada informan yang telah ditentukan sebelumnya. Dari hasil penelitian dan wawancara tersebut penulis dapat mengetahui bagaimana strategi pemenangan yang dilakukan partai Golkar pada saat pemilihan kepala daerah, walau ada beberapa isu negatif tentang partai Golkar, dan apa yang membuat masyarakat tetap memilih. Bapak Muhammad Sunhaji yang merupakan Sekretaris Partai Golkar Kabupaten Tapanuli Selatan mengatakan bahwa :

“ Partai Golkar memang pernah mengalami masalah, pada tahun 1999 yang ditandai dengan banyaknya tantangan,tekanan bahkan ada beberapa diantaranya ancaman. Pada saat itu tekanan ditubuh partai Golkar dikaitkan dengan pemerintahan orde baru sehingga menimbulkan pengaruh negatif, dimana pengaruh tersebut telah mempengaruhi perolehan suara pada pemilu 1999. Selain itu terdapat oknum tertentu, seperti organisasi massa, LSM, dan partai yang mengecam bahwa partai Golkar telah melakukan pelanggaran pada pemilu 1999, bahkan ada beberapa yang menuntut agar partai Golkar dibubarkan. Sejumlah aktivis beranggapan bahwa eksistensi partai Golkar akan menjadi permasalahan. Namun ancaman tersebut tidak berpengaruh secara krusial karena tidak ada dasar yang kuat untuk membubarkan partai Golkar. Mengenai hal hal negatif yang beredar pada masa itu hanya terjadi dipusat sana,sedangkan di Kabupaten Tapanuli Selatan tidak sepenuhnya berdampak negatif, didaerah lain mungkin mengalami

Universitas Sumatera Utara penurunan, oleh karena itu dari kami sendiri menerapkan kepada kader kader agar tidak ikut terpengaruh isu luaran ” 36

Pada kenyataannya partai Golkar masih eksis dan kuat pada saat satu dekade terakhir. Dukungan politik di tingkat elit termasuk birokrasi dan konstituen masih tingkat tinggi meskipun sistem politik berubah. Hal ini juga diperkuat dengan tife realistis dan rasional,dimana pemilih mengutamakan kemampuan partai politik atau calon kontestan dalam program kerjanya, program dan analisis partai dapat dianalisis dalam dua hal: kinerja partai pada masa lampau dan tawaran program untuk menyelesaikan permasalahan nasional yang ada. Kinerja partai atau kontestan termanifestasikan pada reputasi dan citra yang berkembang dimasyarakat. Dalam konteks ini yang lebih utama bagi partai politik dan kontestan adalah mencari cara agar mereka bisa membangun reputasi didepan publik dengan mengedepankan kebijakan untuk mengatasi permasalan nasional, dimana cara yang dilakukan partai Golkar adalah sebagai berikut :

“ sama seperti partai partai lain,strategi yang kita gunakan juga hampir sama,akan tetapi masih adalah perbedaan dan cara yang tersendiri,baik itu strategi pemenangan yang dilakukan oleh partai maupun oleh calon itu sendiri,akan tetapi ada hal yang harus diperhatikan,seperti pemantapan kaderisasi karena yang menjadi salah satu yang menentukan tingginya perolehan suara sebuah partai dalam pemilihan adalah kader.Selain itu adapun cara dengan membangun reputasi ialah memberikan pendidikan politik baik itu melalui kampanye ataupun berbagai kegiatan sosial masyarakat, seperti adanya pegobatan gratis ketika ada banjir bandang ,bantuan bantuan dengan memberikan sembako atau nasi bungkus ,serta pakaian kepada mereka yang terkena bencana alam,semuanya dilakukan sebagai bentuk bakti kepada masyarakat dan membentuk citra baik partai”37

36 Hasil wawancara dengan Muhammad Sunhaji (Sekretaris Partai Golkar Kabupaten Tapanuli Selatan) 37 Wawancara dengan Muhammad Sunhaji (Sekretaris Partai Golkar Kabupaten Tapanuli Selatan)

Universitas Sumatera Utara Dikabupaten Tapanuli Selatan, khususnya kecamatan Sipirok, partai Golkar memiliki tingkat kepercayaan publik yang tinggi. Hal tersebut dijadikan sebagai modal perjuangan partai Golkar dalam rangka merealisasikan pokok pokok program perjuangan, tentunya ini di perkuat dengan beberapa potensi, potensi ini berkaitan dengan strategi Partai Golkar tetap eksis sampai saat ini di Kabupaten Tapanuli Selatan yaitu :

“ 1.Pada saat ini Partai Golkar berusia lama dari beberapa partai yang lain dan didukung juga oleh kekuatan kekuatan masyarakat dari seluruh lapisan masyarakat. 2.Partai Golkar memiliki insfrastruktur yang sangat kuat dan masih terpelihara dengan baik, struktur organisasi mulai dari pusat sampai ke desa/kelurahan berjalan sesuai dengan fungsi dan perannya masing masing dalam satu kesatuan dan tujuan. 3.Partai Golkar memiliki sumber daya manusia yang relatif berpengalaman, unggul, dan lengkap. Kader kader partai Golkar tersebar di tengah tengah masyarakat dan selalu responsif terhadap aspirasi rakyat.4.Partai Golkar adalah partai yang mengakar dan responsif. Sejumlah anggota dan kader partai Golkar tumbuh dan berkembang dari bawah dan berprestasi. Sebagai partai yang didirikan oleh kelompok kelompok dari dalam masyarakat. Partai Golkar tumbuh dan berkembang dari rakyat dan didukung oleh rakyat”.38

Jika dilihat dari pernyataan diatas,potensi potensi tersebut dimiliki oleh partai Golkar dikabupaten Tapanuli Selatan, walaupun tidak sepenuhnya terealisasi atau teraktualisasi. Namun segenap kader berusaha untuk mewujudkan doktrin, visi, misi, flatform dan pokok pokok strategi perjungan sebagaimana di paparkan diatas. Partai Golkar memiliki strategi agar eksistensi partai tersebut tetap terjaga dengan merealisasikan program unggulan di bidang yaitu infrastruktur, ekonomi, dan pendidikan dan menjalankan strategi melalui pembangunan dalam beberapa bidang.

38 Wawancara dengan Bapak Sabban Saleh Hutasuhut (ketua pengurus kecamatan partai Golkar dan ketua KNPI Kecamatan Sipirok

Universitas Sumatera Utara Dari hasil wawancara dengan beberapa informan dapat di lihat bahwa ada banyak strategi yang digunakan dalam upaya menarik hati para pemilih dalam memenangkan pemilu. Adapun tujuan strategi strategi tersebut adalah dalam rangka memberikan pendidikan serta membangun citra politik yang positif baik bagi partai politik itu sendiri maupun bagi para calon.

Partai Golkar ditingkat pusat mendorong sejumlah program kerja yang berbasis pada pembangunan dan pemberdayaan, tidak terkecuali ditingkat kabupaten yang ingin memperoleh perubahan kearah positif. Selain strategi yang dikemukakan di atas partai Golkar juga meberikan sosialisasi atau hal hal positif demi menunjang program kerja partai Golkar yang berasal dari pemerintah, berdasarkan gambaran program kerja partai Golkar tersebut, setidaknya memiliki program unggulan, dan program unggulan tersebut dijelaskan dari wawancara dengan bapak Sabban Hutasuhut beliau menjelaskan yaitu: dalam program program kerja yang Nampak nyata serta terlihat adalah dimana perubahan itu terdapat pada pembangunan dalam bidang infrastruktur,pembangunan dalam bidang ekonomi dan pembangunan dalam bidang pendidikan.

“Pembangunan dalam bidang insfrastruktur dilaksanakan dengan memokuskan pada pemberdayaan akses transportasi yaitu seperti pembangunan jalan raya baik itu memperbaiki ataupun dan pelebaran jalan raya. Pembangunan dalam bidang ekonomi yaitu pusat perbelanjaan diperbaiki agar memudahkan proses ekonomi masyarakat baik itu jual beli dan sebagainya yang menggunakan pasilitas pasar,selain itu juga adanya pelatihan atau arahan yang diberikan kepada masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menjual komoditas daerah misalnya pemerintah membantu dalam penyaluran kain ulos dari tapanuli selatan,hasil pertanian dan perkebunan yang ada di kabupaten tapanuli selatan seperti kopi ,dan tidak terkecuali makanan dari tapanuli selatan”.39

39 Wawancara dengan Muhammad Sunhaji (Sekretaris Partai Golkar Kabupaten Tapanuli Selatan)

Universitas Sumatera Utara “ Pembangunan dalam bidang pendidikan adalah dengan cara menyediakan beasiswa pendidikan kepada para pelajar atau mahasiswa yang berprestasi (khususnya putra putri daerah),dimana pendidikan merupakan salah satu faktor utama pembangunan daerah ,selain itu adajuga kegiatan seperti membagi sembako bagi yang tidak mampu atau masyarakat yang memiliki perekonomian kebawah,dan membantu para masyarakat yang terkeba musibah sewaktu waktu (banjir bandang ahir ahir ini di Padangsidimpuan).”40

Partai Golkar memiliki wakil disetiap daerah pemilihannya. Ada juga beberapa hal yang menjadi faktor kemenangan dan kekuatan partai Golkar di Kabupaten Tapanuli Selatan. Pemenangan partai Golkar dipengaruhi oleh elit politik, elit lokal. Elit Golkar mempunyai misi yang sangat kuat untuk membangun partai Golkar serta menunjukkan kualitasnya dimasyarakat dengan melaksanakan berbagai program yang membangun mulai dari pendidikan, kesehatan, infrastruktur, ekonomi budaya dan social politik yang menjadi tujuan utama untuk mendapatkan legitimasi dari masyarakat dan menjadi partai yang sangat berpengaruh dalam meningkatkan sumberdaya manusia. Dengan karya nyata para elit politik dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Golkar sehingga memperoleh hasil yang sangat signifikan dan tidak terlepas pula dari kader yang sangat solid dan bekerja keras untuk meraih suara. Kader dari koordinator desa, pengurus kecamatan sampai DPP kabupaten berusaha keras untuk mendekati masyarakat dan selalu menanyakan apa saja yang diinginkan masyarakat, tidak terlepas dari keinginan dan kepercayaan masyarakat kepada Golkar yang sudah menjadi partai besar dan partai yang lama, perubahan banyak dirasakan hingga kedalam masyarakat desa seperti pembangunan insfrastruktur kesehatan pendidikan pertanian dan pelayanan masyarakat.

40 Wawancara dengan Bapak Sabban Saleh Hutasuhut (ketua pengurus kecamatan partai Golkar dan ketua KNPI Kecamatan Sipirok

Universitas Sumatera Utara Untuk menjaga eksistensinya ditengah tengah partai politik dan masyarakat, partai Golkar selalu melihat kondisi masyarakat yang ada dikabupaten Tapanuli Selatan, kemudian melihat masyarakat ditingkat pedesaan, Golkar bergerak untuk menawarkan program program agar masyarakat mau dan tetap memilih Golkar.

Dan langkah yang berikutnya adalah menghimpun seluruh aspirasi yang muncul dari masyarakat dengan turun langsung, dengan melihat mendengar apa yang menjadi persoalan, baik persoalan aspirasi pembangunan desa, persoalan persoalan yang terjadi dimasyarakat, menyangkut sengketa dan konplik agraria yang terjadi dimasyarakat, baik antara masyarakat, kelompok, perusahaan, dengan masyarakat. Persoalan di dalam masyarakat menjadi langkah utama serta tugas partai Golkar untuk menyelesaikan dan memperjuankannya.

Selain itu ada juga faktor organisasi masyarakat (ormas) seperti yang di jelaskan bapak Sabban Hutasuhut yaitu :

“ Adanya dukungan dari organisasi kemasyarakatan. Dalam pemenangan partai Golkar pengaruh ormas sangat penting untuk mencari dukungan dari masyarakat, karena mereka menduduki jabatan jabatan strategis dan mempunyai pengaruh untuk memerintah orang lain dalam lingkup masyarakat. Organisasi masyarakat di perhitungkan untuk mendapat keuntungan dalam memperoleh suara dalam ajang pemiilihan umum legislative, dukungan dari sayap partai baik itu dari sayap partai maupun dari organisasi masyarakat menjadi salah satu kekuatan untuk mencapai suara terbanyak. Semua dari organisasi di turunkan menarik perhatian masyarakat baik dari kader didesa sampai dengan kecamatan mempunyai tugas dan fungsi masing masing, salah satunya adalah menerima aspirasi dan mewakili masyarakat dan menyampaikan kepada pemerintah selain itu para kader juga menceritakan elektabilitas partai Golkar kepada masyarakat dan meyakinkan kepada mereka bahwa Golkar sebagai partai yang besar yang bisa menampung aspirasi masyarakat dan memperjuangkannya ”.41

41 Wawancara dengan Bapak Sabban Hutasuhut sebagai Ketua KNPI Kecamatan Sipirok.

Universitas Sumatera Utara Dalam strategi kemenangannya kader sangatlah berperan dalam tubuh partai oleh sebab itu bagaimana proses pemantapan kaderisasi dan perekrutan anggota yang mempunyai kualitas dan berkemampuan dari partai golkar itu sendiri, dan berikut adalah hasil wawancara penulis dengan informan :

“ proses dan penyeleksian dan perekrutan yang kami lakukan adalah cukup hati hati,kita dari golkar tidak ingin buru buru dalam mengambil keputusan dan para calon akan melewati beberapa tahap sebelum lolos seleksi,salah satunya adalah yang pertama dengan adanya pendidikan politik yang dilakukan secara terus menerus untuk mendorong kemmpuan para calon dan kemudian mencari calon yang sudah memenuhi syarat dan ketentuan,kita tidak akan asal mencalonkan orang yang memiliki popularitas saja tanpa memenuhi aspirasi dan kepentingan masyrakat.dan partai akan mensurvei calon tersebut layak atau tidak untuk dijadikan calon ”.42

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pola perekrutan dan penyeleksian para kader / calon, dilakukan dengan hati hati agar mendapatkan bakal calon yang benar memiliki kemampuan dan kualitas dalam memperjuangkan aspirasi rakyat yang diwakilinya.

Berbagai strategi yang dilakukan partai Golkar, tidak terlepas pula dari hambatan hambatan atau kendala yang dialami baik itu hambatan kecil maupun hambatan besar yang dilalui dalam melaksanakan strategi strateginya. Hambatan tersebut seperti yag dijelaskan dalam wawancara ini

“ Kendala dan hambatan berat tidak ada Alhamdulillah, meskipun ada beberapalah hambatan kecil tapi kita tetap aman aman saja menjalankan strategi politik kita, jika adapun masalah yang kita temui baik diluar atau dalam partai kita akan mengadakan musyawarah,dan hambatan kecil lainnya adalah sedikitnya kader perempuan karna pada umumnya kan kader yang banyak itu laki laki,makanya sedikit sulit mencari kader perempuan”.43

42 Wawancara dengan Muhammad Sunhaji (Sekretaris Partai Golkar Kabupaten Tapanuli Selatan) 43 Wawancara dengan Muhammad Sunhaji (Sekretaris Partai Golkar Kabupaten Tapanuli Selatan)

Universitas Sumatera Utara Dan hambatan yang lain menurut Bapak Sabban Hutasuhut

“ hambatan yang di dapati tidak ada kalau di tingkat kecamatan sipirok tapi ada beberapa yang harus di jelaskan siapa calon dari partai Golkar terutama bagi orang tua orang tua yang sudah berumur lanjut ”.44

Dari hasil wawancara diatas dapat dipahami bahwa selama melaksanakan strategi adajuga hambatan hambatan kecil yang dihadapi misalnya sedikitnya kader perempuan yang memiliki kepercayaan diri dan belum mengerti pentingnya keterwakilan perempuan didalam politik, tapi bisa dikendalikan meskipun pada saat tersebut ada banyak persaingan persaingan dengan partai lain. Kemenangan partai politik Golkar tidak lepas dari berbagai strategi yang telah dijalankan, akan tetapi partai Golkar harus tetap berjuang dan mencari cara bagaimana kesiapan partai Golkar menghadapi pemilu yang akan datang dan strategi yang digunakan agar tetap kembali memenangkan pemilihan.

44 Sabban hutasuhut ketua pengurus kecamatan dan ketua KNPI kecamatan Sipirok.

Universitas Sumatera Utara BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1.Kesimpulan

Penelitian ini menemukan bahwa partai golkar adalah salah satu partai yang mampu bertahan pasca reformasi 1998. Sejak berakhirnya pemerintahan orde baru, tingkat kepercayaan masyarakat kepada partai Golkar cenderung menurun. Namun demikian warisan kekuasaan orde baru masih menjadi modal utama eksistensi partai Golkar di Indonesia, dimana salah satu warisan kekuasaan dan sekaligus menjadi keunggulan partai Golkar adalah kekuatan pendukung yang berda di level daerah, partai Golkar memiliki basis hingga pedesaan, sementara partai lainya hanya berada di tingkat II, kondisi ini mendukung eksistensi partai Golkar didaerah pedesaan. Faktor pendukung tersebut menjadi stimulus terhadap eksistensi partai Golkar didaerah.

Kemenangan partai Golkar di Kabupaten Tapanuli Selatan tidak terlepas dari keberhasilan anggota dan menjalankan program kerja yang menyentuh level bawah seperti peningkatan dan pengembangan ekonomi, pemerintah membuat pembangunan dan infrastruktur serta pendidikan. Kondisi dan hal inilah yang meyebabkan citra partai Golkar di kabupaten Tapanuli Selatan cenderung statis serta semakin meningkat dan bertahan hingga sekarang. Selain itu upaya pemenangan selama masa kampanye juga menjadi pendukung lainnya

Salah satu yang paling kuat dalam tubuh partai Golkar adalah elit yang ada dalam partai itu sendiri yang mempunyai kedudukan penting baik itu ditingkat kecamatan maupun kabupaten. Masyarakat sudah mengenal anggota partai Golkar yang sudah pro dengan masyarakat, sehingga inilah salah satu yang menaikkan suara Golkar dalam pemilihan yang sudah berlangsung.

Universitas Sumatera Utara Golkar mendapatkan tempat ditengah tengah masyarakat sebagai partai yang mampu mewujudkan kesejahteran dan memberikan pelajarann yang baik,serta menerima aspirasi masyarakat yang menjadi kebutuhan masyarakat. Kemenangan partai Golkar membuktikan bahwa mereka salah satu partai yang besar yang sudah dikenal masyarakat dengan menunjukkan hasil yang maksimal yaitu memperoleh kemenagan,tidak terlepas pula dari peran serta fungsi para elit local dan juga adanya dukungan dari organisasi kemasyarakatan.

Partai Golkar berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tapanuli Selatan, tingkat kepuasan inilah yang menjadi modal kemenangan partai Golkar dikabupaten Tapanuli Selatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemenangan partai Golkar di kabupaten Tapanuli Selatan merupakan perencanaan dan strategi pemenagan pemilu yang efektif dan terorganisir.

4.2.Saran

Dinamika politik yang sudah semakin membaik di masyarakat ini, mengaruskan seluruh fungsionaris partai mulai dari pusat, provinsi hingga daerah harus memantapkan koalisi, ini harus jadi perhatian bila ingin partai Golkar kembali berjaya. Dalam membentuk kader tidak perlu bayak yang penting harus berkualitas .

Kepada pengurus partai Golkar agar meningkatkan strategi dalam memajukan partai Golkar agar eksistensimya tetap terjaga dan bagi pemerintah agar dapat mendengarkan aspirasi aspirasi masyarakat. Penulis masih banyak kekurangan dalam skripsi ini penulis berharap di masa depan ada penelitian penelitian lainnya yang lebih baik yang mampu melengkapi kekurangan skripsi ini dan secara lebih khusus dan mendalam terhadap strategi partai golkar agar tetap eksis di daerah- daerah di Indonesia.

Universitas Sumatera Utara Daftar Pustaka

Abdullah, H. Rozali. 2005. Pelaksanaan Otonomi Luas Dengan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung. Jakarta: Raja Grafindo Persada..

Amal, Ichlasul . 1996. Teory Mutakhir Partai Politik. Yogyakarta : Tiara Mutiara.

Agustino, Leo. 2009. Pilkada dan Dinamika Politik Lokal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Budiardjo, Miriam. 2003. Dasar Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia PustakaUtama. Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar Dasar Ilmu Politik. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Bungin, Bungin. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Dawam, Rahardjo M. 1996. Intelektual.Inteligensia dan Perilaku Politik BangsaBandung : Mizan Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif: Ancangan Metodologi, Presentasi dan Publikasi Hasil Penlitian untuk Mahasiswa dan Penelliti Pemula Bidang Ilmu Ilmu Sosial,Pendidikan dan Humaniora. Bandung: Pustaka Setia.. Dhakiidae, Daniel. 2004. Partai Partai Politik Indonesia Ideologi dan Program 2004-2009. Jakarta: Kompas Media Nusantara. Firmanzah. 2008. Mengelola Partai Politik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Hanif, Suranto. 2009. Kritis Meliput Pemilu. Jakarta: lembaga studi pers dan pembangunan. Moleong Lexi J. 1994. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Universitas Sumatera Utara Ranchman Aulia. 2006. Citra Khalayak Tentang Golkar Peta Permasalah Menjelang Kemenngan Pemilu 2004. Jakarta: Pusat Studi Agama dan Peradaban. Surbakti, Ramlan. 1992. Mehami Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Widya Sarana. Surbakti,Ramlan.2010.Memahami Ilmu Politik.Jakarta:Gramedia

Usman, Purmono husaini. 2004. Metodologi Penelitian Sosial. Bandung: Bumi Aksara. Undang undang no 31 tahun 2002 Tentang Politik dan Undang Undang no 12 tahun 2003 Tentang Pemilu.

Sumber Internet

Badan Pusat statistik Tapanuli Selatan. “ kependudukan Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk. Badan Pusat Statistik https://tapanuliselatankab.bps.go.id/frontend/ diakses pada tanggal 12 April 2017

Daerah daerah tertinggal diSipirok dan sejarah daerah Sipirok http://akhirmh.blogspot.co.id/2011/03/kota-sipirok-ibukota-kabupaten- tapanuli.html?m=1 diakses pada tanggal 22 Juni 2017.

Gambaran umum Tapanuli Selatan diakses melalui http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/39291/Chapter% 20II.pdf;jsessionid=C4878ED34C92DB805B089C160614A20E?sequen ce=4

Komisi pemelihan umum kabupaten Tapanuli Selatan diakses melalui http://www.kpu.go.id/koleksigambar/Kab_Tapanuli_Selatan27072015.p df di akses pada tanggal 12 Juni 2017

Universitas Sumatera Utara Pemilihan Kepala Daerah dan pengertiannya menurut ahli serta teori diakses melalui http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-pemilihan- kepala-daerah.html pada tanggal 12 Mei 2017

Pemilihan kepala daerah Tapanuli Selatan diakses melalui https://pilkada2015.kpu.go.id/tapanuliselatankab,https://nababan.wordpr ess.com/2010/05/16/pilkada-tapsel-kpu-tetapkan-sarasi-pemenang/ pada tanggal 12 mei 2017.

Sejarah Tapanuli Selatan dan pembagian wilayah di Tapanuli Selatan.

https://alihuseinsiregar5.blogspot.co.id/2014/05/we-are-future-sosok- pelajar idaman.html?spref=fb diakses pada tanggal 22 Juni 2017.Dan diakses melalui http://www.tapanuliselatankab.go.id/2011/06/sejarah.html diakses pada tanggal 23 Juni 2017

Visi misi partai Golongan Karya (Golkar)diaksese melalui https://partaigolkar.or.id/visi pada tanggal 10 juni 2017 Visi misi pemerintahan Tapanuli Selatan diakses melalui http://www.tapselkab.go.id/ di akses pada tanggal 26 Juni 2017.

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Pedoman Wawancara 1.1.Wawancara dengan pihak Partai Golkar Kabupaten Tapanuli Selatan Muhammad Sunhaji (Sekretaris Partai Golkar Kabupaten Tapanuli Selatan).

1. Pewawancara : Assalamualaikum pak,Mohon maaf mengambil waktunya dan mungkin mengganggu pak,padahal seharusnya saya yang kesidimpuan tapi saya jumpain bapak disini. Narasumber: Tidak apa apa,saya juga dulu seperti itu,selagi bermanfaat justru tambah bagus. Apa apa mau di tanyak tentang partai silahkan silahkan. 2. Pewawancara: Pertama tentang strategi partai Golkar pak, bagaimana strategi pemenangan yang dilakukan partai Golkar pada saat pemilihan kepala daerah, walau ada beberapa isu negatif tentang partai Golkar, dan apa yang membuat masyarakat tetap memilih padahal kan masih banyak partai partai lain? Narasumber: Memang dari segi partai memang banyak nak,tapi tidak semudah itu masyarakat percaya apalagi partai yang baru,dan menangnya partai Golkar iyalah Partai yang lama, Partai Golkar memang pernah mengalami masalah, pada tahun 1999 yang ditandai dengan banyaknya tantangan,adapula tekanan bahkan ada beberapa diantaranya ancaman. Pada saat itu tekanan ditubuh partai Golkar dikaitkan dengan pemerintahan orde baru sehingga menimbulkan pengaruh negatif, dimana pengaruh tersebut telah mempengaruhi perolehan suara pada pemilu 1999. Selain itu terdapat oknum tertentu, seperti organisasi massa, LSM, dan partai yang mengecam bahwa partai Golkar telah melakukan pelanggaran pada pemilu 1999, bahkan ada beberapa yang menuntut agar partai Golkar dibubarkan. Sejumlah aktivis beranggapan bahwa eksistensi partai Golkar akan menjadi permasalahan. Namun ancaman tersebut tidak berpengaruh secara krusial atau keseluruhan karena tidak ada dasar yang kuat untuk

Universitas Sumatera Utara membubarkan partai Golkar. Mengenai hal hal negatif yang beredar pada masa itu hanya terjadi dipusat sana,sedangkan di Kabupaten Tapanuli Selatan tidak sepenuhnya berdampak negatif, didaerah lain mungkin mengalami penurunan, oleh karena itu dari kami sendiri menerapkan kepada kader kader agar tidak ikut terpengaruh isu luaran sama seperti partai partai lain,strategi yang kita gunakan juga hampir sama,akan tetapi masih adalah perbedaan dan cara yang tersendiri,baik itu strategi pemenangan yang dilakukan oleh partai maupun oleh calon itu sendiri,akan tetapi ada hal yang harus diperhatikan,seperti pemantapan kaderisasi karena yang menjadi salah satu yang menentukan tingginya perolehan suara sebuah partai dalam pemilihan adalah kader.Selain tiu adapun cara dengan membangun reputasi ialah memberikan pendidikan politik baik itu melalui kampanye ataupun berbagai kegiatan sosial masyarakat,seperti adanya pegobatan gratis ketika ada banjir bandang,bantuan bantuan dengan memberikan sembako atau nasi bungkus ,serta pakaian kepada mereka yang terkena bencana alam,semuanya dilakukan sebagai bentuk bakti kepada masyarakat dan membentuk citra baik partai 3. Pewawancara : Ohh begitu pak, bagaimana proses penyeleksian dan perekrutan anggota di Partai Golkar?. Narasumber : Proses dan penyeleksian dan perekrutan yang kami lakukan adalah cukup hati hati,kita dari golkar tidak ingin buru buru dalam mengambil keputusan dan para calon akan melewati beberapa tahap sebelum lolos seleksi,salah satunya adalah yang pertama dengan adanya pendidikan politik yang dilakukan secara terus menerus untuk mendorong kemmpuan para calon dan kemudian mencari calon yang sudah memenuhi syarat dan ketentuan,kita tidak akan asal mencalonkan orang yang memiliki popularitas saja tanpa memenuhi aspirasi dan kepentingan masyrakat.dan partai akan mensurvei calon tersebut layak atau tidak untuk dijadikan calon

Universitas Sumatera Utara 4. Pewawancara: Apakah ada program unggulan partai Golkar pak, apa saja yang termasuk didalamnya pak? Narasumber: Ya pastinya adalah karna kan skalanya sudah partai besar nak, misalnya dalam pembangunan dalam bidang insfrastruktur dilaksanakan dengan memokuskan pada pemberdayaan akses transportasi yaitu seperti pembangunan jalan raya baik itu memperbaiki ataupun dan pelebaran jalan raya. Pembangunan dalam bidang ekonomi yaitu pusat perbelanjaan diperbaiki agar memudahkan proses ekonomi masyarakat baik itu jual beli dan sebagainya yang menggunakan pasilitas pasar,selain itu juga adanya pelatihan atau arahan yang diberikan kepada masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menjual komoditas daerah misalnya pemerintah membantu dalam penyaluran kain ulos dari tapanuli selatan,hasil pertanian dan perkebunan yang ada di kabupaten tapanuli selatan seperti kopi ,dan tidak terkecuali makanan dari tapanuli selatan 5. Pewawancara: hambatan atau kendala yang dialami apa ya pak kira kira? Narasumber : Kendala dan hambatan berat tidak ada Alhamdulillah, meskipun ada beberapalah hambatan kecil tapi kita tetap aman aman saja menjalankan strategi politik kita, jika adapun masalah yang kita temui baik diluar atau dalam partai kita akan mengadakan musyawarah,dan hambatan kecil lainnya adalah sedikitnya kader perempuan karna pada umumnya kan kader yang banyak itu laki laki,makanya sedikit sulit mencari kader perempuan. 6. Pewawancara: Terakhir apa harapan terhadap partai Golkar pak kedepannya? Narasumber : Golkar semakin maju dan tetap di percaya pastinya, terutama di tempat kita ini Kabupaten Tapanuli Selatan. 7. Pewawancara : Terimakasih pak waktunya maaf sekali lagi pak. Narasumber : Sama sama tidak apa apa kalau ada yang masih perlu silahkan nanti ditanyakan lagi.

Universitas Sumatera Utara 1.2.Wawancara dengan pihak Ormas Bapak Sabban Saleh Hutasuhut (ketua pengurus kecamatan partai Golkar dan ketua KNPI Kecamatan Sipirok).

1. Pewawancara : Selamat siang bang,maaf menyita waktu bang untuk wawancara tentang partai golkar dan sebagai ketua organisasi KNPI? Narasumber: Tidak apa ,biasa itu di tanyak tanyak sama mahasiswa,pertanyaan seputar apa?

2. Pewawancara : Bagaimana strategi partai Golkar agar tetap eksis di Kecamatan Sipirok? Narasumber : Partai Golkar bukan lagi partai yang baru seperti yang dijelaskan bapak tadi,ada beberapa potensi potensi yang dimiliki Partai Golkar 1.Pada saat ini Partai Golkar berusia lama dari beberapa partai yang lain dan didukung juga oleh kekuatan kekuatan masyarakat dari seluruh lapisan masyarakat. 2.Partai Golkar memiliki insfrastruktur yang sangat kuat dan masih terpelihara dengan baik, struktur organisasi mulai dari pusat sampai ke desa/kelurahan berjalan sesuai dengan fungsi dan perannya masing masing dalam satu kesatuan dan tujuan. 3.Partai Golkar memiliki sumber daya manusia yang relatif berpengalaman, unggul, dan lengkap. Kader kader partai Golkar tersebar di tengah tengah masyarakat dan selalu responsif terhadap aspirasi rakyat.4.Partai Golkar adalah partai yang mengakar dan responsif. Sejumlah anggota dan kader partai Golkar tumbuh dan berkembang dari bawah dan berprestasi. Sebagai partai yang didirikan oleh kelompok kelompok dari dalam masyarakat. Partai Golkar tumbuh dan berkembang dari rakyat dan didukung oleh rakyat

Universitas Sumatera Utara 3. Pewawancara : Program unggulan tambahan yang abang nampak dan terealisasi apa saja kira kira bang? Narasumber: Pembangunan dalam bidang pendidikan adalah dengan cara menyediakan beasiswa pendidikan kepada para pelajar atau mahasiswa yang berprestasi (khususnya putra putrid daerah),dimana pendidikan merupakan salah satu faktor utama pembangunan daerah ,selain itu adajuga kegiatan seperti membagi sembako bagi yang tidak mampu atau masyarakat yang memiliki perekonomian kebawah,dan membantu para masyarakat yang terkeba musibah sewaktu waktu (banjir bandang ahir ahir ini di Padangsidimpuan) 4. Pewawancara : Ohh,iya bang faktor kemenangan dan kekuatan partai Golkar di kecamatan Sipirok khusunya apa ya bang? Narasumber : Adanya dukungan dari organisasi kemasyarakatan. Dalam pemenangan partai Golkar pengaruh ormas sangat penting untuk mencari dukungan dari masyarakat, karena mereka menduduki jabatan jabatan strategis dan mempunyai pengaruh untuk memerintah orang lain dalam lingkup masyarakat. Organisasi masyarakat di perhitungkan untuk mendapat keuntungan dalam memperoleh suara dalam ajang pemiilihan umum legislative, dukungan dari sayap partai baik itu dari sayap partai maupun dari organisasi masyarakat menjadi salah satu kekuatan untuk mencapai suara terbanyak. Semua dari organisasi di turunkan menarik perhatian masyarakat baik dari kader didesa sampai dengan kecamatan mempunyai tugas dan fungsi masing masing, salah satunya adalah menerima aspirasi dan mewakili masyarakat dan menyampaikan kepada pemerintah selain itu para kader juga menceritakan elektabilitas partai Golkar kepada masyarakat dan meyakinkan kepada mereka bahwa Golkar sebagai partai yang besar yang bisa menampung aspirasi masyarakat dan memperjuangkannya.

Universitas Sumatera Utara 5. Pewawancara: Hambatan atau kendala di tingkat kecamatan apasaja ya bang? Narasumber: Hambatan yang di dapati tidak ada kalau di tingkat kecamatan sipirok tapi ada beberapa yang harus di jelaskan siapa calon dari partai Golkar terutama bagi orang tua orang tua yang sudah berumur lanjut

6. Pewawancara : Terakhir bang apa harapan kedepannya terhadap partai Golkar? Narasumber : Semakin Positif nilai nilainya dan semakin eksis agar Kecamatan khususnya Sipirok juga semakin maju.

Universitas Sumatera Utara