UAS APRESIASI SENI TRADISI Alunan Doa Gondang Toba Dibuat
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
UAS APRESIASI SENI TRADISI Alunan Doa Gondang Toba Dibuat oleh : Davidchan Gultom (201481030) [email protected] Film & Televisi 2020 Dalam konteks masyarakat Toba, gondang bukan lagi melulu merujuk pada alat musik. Dia dapat bermakna ansambel musik, repertoar musik, komposisi lagu, tempo lagu, suatu upacara, suatu segmen dari kelompok kekerabatan yang sedang menari tor-tor (Harahap 2016 dan 2011). Gondang juga bisa dilihat sebagai sebuah orkestrasi. Di dalamnya terdiri dari sarune (tiup), taganing, gordang, ogung, hesek, ende, dan sulim. Komposisi tadi dapat berubah sesuai peruntukan. Ekspedisi Alat Musik Nusantara kali ini tidak membatasi konteks gondang. Namun, titik tekannya pada gondang sebagai gejala sosial sekaligus sumber nilai. Kita akan menilik gondang sebagai the living book, kitab hidup. Bagaimana filosofi permainan gondang dihidupkan dalam perilaku keseharian. Juga melihat gondang menembus zaman. Gondang selalu digunakan dalam upacara adat. Ini seolah menjadi pengesah. Tanpa gondang, upacara adat di masyarakat Toba dianggap tidak sah. Seiring perkembangan budaya, gondang bukan hanya dimainkan dalam wilayah adat dan peribadatan. Banyak anak muda Toba yang kemudian mengeluarkan gondang dari beban kulturalnya dan memainkannya sebagaimana alat musik lain. Seiring perkembangan budaya, gondang bukan hanya dimainkan dalam wilayah adat dan peribadatan. Banyak anak muda Toba yang kemudian mengeluarkan gondang dari beban kulturalnya dan memainkannya sebagaimana alat musik lain. Pada dasarnya ada beberapa alat music yang dipakai dalam memainkan gondang, dalam uning-uningan ada instrument yang terbagi sesuai bagiannya, seperti pada gondang bolon, terdapat sarune bolon, tagading, ogung, dan juga hesek, bila dalam gondang hasapi adan garantung, hasapi doal, hasapi ende, sarunetek, dan juga hesek, dalam instrument tunggal terdapat seruling atau sulim, saga-saga, meng-mong, juga tulila. Dalam permainan suling atau sulim batak toba, terdapat istilah “buka tolu” dia adalah teknik memainkan nada dasar dari nada keempat dari nada dasar aslinya, satu seruling dapat memainkan dua nada dasar. Musik ibarat bahasa, dia dapat menyampaikan pesan terhadap Sang Khalik, dia juga mampu mengkomunikasikan sebuah pesan terhadap sesama. Musik ini diharapkan dapat terus mengalunkan doa –doa serta mempererat tali persaudaraan dari generasi ke generasi. Menurut tradisi Batak, gondang dapat diartikan sebagai seperangkat alat musik, ansambel musik, sekaligus komposisi lagu. Umumnya dimainkan untuk mengiringi tari manortor. Ada dua jenis gondang, yang terbagi berdasarkan ansambelnya, yaitu gondang sabangunan, biasanya dimainkan di halaman rumah; dan gondang hasapi, biasanya dimainkan dalam rumah. Nada yang dipakai dalam dua musik gondang itu tak berbeda. Gondang sabangunan terdiri dari sarune bolon (alat musik tiup), taganing (5 kendang yang punya peran melodis), gordang (kendang besar penentu ritme), 3-4 gong yang disebut ogung (pembentuk ritme konstan), dan hesek (perkusi, biasanya kayu atau botol yang dipukul). Gondang hasapi terdiri dari hasapi ende (sejenis gitar kecil 2 senar), garantung (gambang kayu), sulim (suling bambu berselaput kertas getar), sarune etek (sejenis klarinet), dan hesek. Komposisi musik gondang tergolong unik. Meski sama-sama terbagi dalam tangga nada sebagaimana musik umumnya, tapi disusun tidak sama persis alurnya. Selain itu, berbeda dengan tangga nada musik Barat yang memiliki tujuh tingkat, gondang hanya memiliki lima tingkatan nada diatonis mayor, yaitu do, re, mi, fa, sol. Ini seperti terdengar dari alat musik taganing dan garantung. Keunikan nada ini, menurut Mark Kenyton, kandidat doktor dari Universitas Washington, Amerika Serikat, yang baru-baru ini meneliti gondang, membuat gondang memiliki nada pentatonik unik. Nada yang sulit ditemukan di tempat lain di dunia. Bahkan, dibandingkan dengan musik pentatonik yang hampir sejenis, seperti gamelan Jawa dan Bali, gondang tetap berbeda karena setiap ansambelnya tak sama. Ketukan melodi gamelan Jawa dan Bali cenderung pakem, sedangkan gondang bervariasi, tergantung dari improvisasi dan estetis pemain sarune dan taganing, yang kadang bermain seperti sedang trance. Khusus untuk taganing-disebut juga tagading atau tataganing yang berarti lima-memiliki keunikan tersendiri. Taganing tidak hanya mampu mengatur ritme musik, tetapi juga melodi yang mendominasi lagu. Aspek yang dapat diangkat kedalam film dari Gondang Toba ke dalam aspek film atau program televisi tentunya menurut saya adalah yang paling utama dan mudah diaplikasikan ialah menjadikan Gondang Toba menjadi backsound dalam pembuatan film atau program televisi. Melodi serta alunan nada yang dimiliki oleh Gondang Toba sangat khas dan akan jarang sekali dapat ditemukan dalam alat musik tradisional lainnya di dunia, kelebihan ini dapat menarik berbagai aspek masyarakat serta menambah rasa atau hasrat kecintaan terhadap budaya nusantara kita sendiri, pada zaman ini tentunya sangat diperlukan reformasi-reformasi kebudayaan, agar kebudayaan yang sejatinya adalah identitas diri kita tidak punah atau menghilang entah kemana, penambahan aspek-aspek yang mungkin terlihat kecil seperti penambahan backsound ini, sebenarnya dapat sangat berpengaruh untuk meningkatkan kebudayaan kita sebagai masyarakat Indonesia. Saya harap bukan hanya tarian-tarian saja yang dapat memunculkan eksistensinya dalam dunia hiburan nasional seperti film atau program televise, namun Gondang Toba juga dapat melebarkan layarnya pada bidang industry yang lebih luas lagi. gobatak.com Daftar Pustaka Youtube, https://www.youtube.com/watch?v=yA3eg7SPFnA Kompas, https://nasional.kompas.com/read/2011/04/07/13562672/policy.html ; https://arsip-interaktif.kompas.id/musik_gondang .