Kondisi Pura Dalem Bias Muntig Dari Tahun Ketahun Mengalami
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
MASTER PLAN PENATAAN DAN PENGEMBANGAN PURA DALEM BIAS MUNTIG DI DESA PAKRAMAN NYUH KUKUH, DUSUN PED, DESA PED, KECAMATAN NUSA PENIDA, KLUNGKUNG I Kadek Merta Wijaya Dosen Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Warmadewa e-mail: [email protected] ABSTRAK Kondisi Pura Dalem Bias Muntig dari tahun ketahun mengalami penurunan kualitas fisik dan seiring dengan itu juga, status sebagai Pura Kahyangan Jagad di Nusa Penida semakin tersebar sampai di luar Pulau Nusa Penida. Hal tersebut menuntut adanya pembenahan dan penataan yang lebih baik. Berdasarkan wawancara dengan tokoh masyarakat setempat menyebutkan bahwa diperlukan suatu: (1) penataan dan pengembangkan Pura Dalem; (2) penambahan dua bangunan pelinggih di dalam area Pura Bias Muntig; (3) perencanaan pesraman pemangku; (4) penataan lanskap atau ruang luar seperti tempat parkir, fasilitas MCK dan penataan jalur pedestrian pemedek; serta (5) penataan area tempat melasti. Pengabdian ini bertujuan untuk menyusun rancangan kembali (redesign) Pura Dalem Bias Muntig dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat setempat baik permasalahan keruangan maupun manajemen pembangunannya. Aspek keruangannya yaitu sebagai dasar acuan dalam penataan dan pengembangan kedepannya sedangkan aspek manajemen pembangunan yaitu sebagai dasar dalam mengajukan proposal pendanaan kepada pemerintah maupun swasta. Sasaran dan manfaat kegiatan pengabdian ini mengarah kepada tiga pihak yaitu masyarakat Desa Pakraman Nyuh Kukuh, masyarakat umum dan institusi Universitas Warmadewa sebagai lembaga dalam pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Metode kegiatannya yaitu menggali informasi-informasi di masyarakat melalui tokoh-tokoh masyarakat sebagai mitra dialog tentang permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi yaitu penataan dan pengembangan Pura Dalem Bias Muntig, yang selanjutnya diselesaikan melalui solusi-solusi dengan mempertimbangkan keinginan dan kepentingan masyarakat setempat. Kata kunci: redesign, Pura Dalem, Pura Bias Muntig A. PENDAHULUAN dharma yatra ke Pura Dalem Bias Muntig, Pura Dalem Bias Muntig baik itu fasilitas tempat parkir, fasilitas merupakan salah satu Pura Kahyangan peristirahatan dan fasilitas penunjang Jagad di Kecamatan Nusa Penida yang lainnya. Di samping itu juga komplek terdiri dari dua komplek pura yaitu Pura pura ini berada satu kawasan dengan area Dalem dan Pura Bias Muntig. Status malasti masyarakat setempat. sebagai salah satu pura terbesar di Nusa Kondisi Komplek Pura Bias Penida menjadi salah objek wisata Muntig mengalamai renovasi dan spiritual yang dikunjungi oleh para pengembangan pada tahun 2014. pamedek di luar Pulau Nusa Penida untuk Renovasi dan pengembangan berupa melakukan persembahyangan. Hal mengganti material bangunan pelinggih, tersebut tentunya memerlukan suatu dimensi ukuran bangunan pelinggih, dan fasilitas penunjang dalam memberikan perluasan area pura. Hal ini dilakukan kenyamanan dalam melaksanakan karena keberadaan fisik pura telah 1 mengalami kerusakan dan daya tampung masyarakat Bali sebagai arah utama, pura tidak dapat lagi menampung jumlah namun pengertian arah Utara (kaja) pemedek yang melakukan untuk Bali bagian Utara berbeda dengan persembahyangan di area pura tersebut. Bali bagian Selatan. Hal ini dikarenakan Renovasi dan pengembangan Pura Bias arah kaja berarti arah ke gunung Muntig menggunaan pendanaan dari (Gunung Agung). donator pemerintah dan swasta dengan Tata ruang bangunan pura di Bali rancangan desain merupakan hasil pada umumnya terdiri dari: pengabdian kepada masyarakat yang a. Jaba sisi. Zone ini merupakan area dilakukan oleh peneliti. Sedangkan Pura terluar dari struktur tata ruang pura Dalem sampai saat ini belum dilakukan yang disebut dengan zone nista. Pada perbaikan karena dana pembangunan zone ini terdiri dari bangunan bale belum tersedia. kulkul, bangunan parantenan (dapur) Informasi yang dikaji dari tokoh- maupun wantilan. tokoh masyarakat pengempon pura b. Jaba tengah. Zone ini sebagai area tersebut menyebutkan bahawa: (1) transisi antara zone utama dan zone penataan dan pengembangan Pura Dalem, nista yang sering disebut sebagai baik itu pada material finishing bangunan zone madya. Bangunan-bangunan pelinggih, dimensi, penambahan yang terdapat dalam zone ini adalah bangunan pelinggih dan perluasan area bale gong dan bale agung. pura; (2) pembangunan pasraman untuk c. Jeroan. Area ini merupakan zone sulinggih; (3) pembangunan wantilan; (4) utama dari struktur tata ruang pembangunan fasilitas MCK; (5) bangunan pura di Bali yang terdiri pembangunan tempat parkir; (6) dari bangunan padmasana, meru, penambahan bangunan pelinggih di prasada, gedong, ratu ngerurah, dalam area Pura Bias Muntig dan (7) piyasan dan menjangan seluang. penataan area tempat melasti. Berdasarkan permasalahan yang telah 2. Sejarah Pura Dalem Bias Muntig diuraikan di atas, maka diperlukan suatu Diceritakan setelah Dalem Dukut penataan kawasan Pura Dalem Bias (salah satu tokoh di Nusa Penida) Muntig menjadi lebih baik melalui mengalami moksa, seluruh wong samar perencanaan dan perancangan master yang berjumlah 1500 menjadi bala plan Pura Dalem Bias Muntig samarnya I Gede Mecaling (salah satu tokoh di Nusa Penida), yang menjadi raja A. TINJAUAN PUSTAKA di Nusa pada saat itu dan memiliki 1. Tata Ruang Arsitektur Pura pasukan seluruh wong samar dan Menurut Gelebet (1986) babutan yang ada di Nusa Penida adalah menyatakan bahwa tata orientasi atau I Gede Mecaling bergelar Papak Poleng, arah hadap komplek pura yaitu ke arah sedangkan istri dari I Gede Mecaling Barat sedangkan orientasi yang bergelar Sang Ayu Mas Rajeg Bumi persembahyangan pamedek ke arah dan bergelar Papak Selem. Ida berdua terbitnya matahari (kangin) yang yang menjadi penguasa dan menjaga dipercaya sebagai arah ritual. Dalam satu Pulau Nusa Penida dengan seluruh komplek pura di Bali terdiri dari dua atau pasukannya dari bebutan dan wong tiga mandala yang di dalamnya berisi samar itu sehingga pulau Nusa Penida deretan palinggih yang berada di sisi menjadi keramat sampai sekarang, dan I Timur (kangin) dan Utara (kaja). Arah Gede Mecaling melakukan yoga semedhi kaja dan kangin dipercaya oleh di Ped (sekarang disebut Pura dalem Ped 2 di Nusa Penida), Sedangkan Sang Ayu mas Rajeg Bumi meyoga semedhi di Bias C. HASIL DAN PEMBAHASAN Muntig pada umur 245, dan moksa pada 1. Eksisting Pura Dalem Bias Muntig tahun saka 425. Dan sekarang berdiri a. Pura Dalem sebuah pura yang bernama Pura Dalem Luas area jeroan (utama mandala) Bias Muntig (hasil wawancara dengan dari Pura Dalem yaitu tidak mencukupi Mangku Wayan Leser). ketika berlangsungnya kegiatan upacara, terlebih lagi terdapat kegiatan tarian B. METODE PEMECAHAN sakral atau masolah sehingga diperlukan MASALAH ruang yang memadai dalam mewadahi Metode pemecahan masalah kegiatan ritual tersebut. Ketika kegiatan merupakan induksi dan penerjemahan persembahayangan bersama berlangsung, dari informasi-informasi dari tokoh-tokoh jeroan pura tidak mencukupi untuk masyarakat melalui wawancara secara menampung kegiatan persembahyangan terstruktur dan mendalam. sehingga pamedeg menempati jaba sisi 1. Penataan dan pengembangan untuk melakukan persembahyangan. Di Pura Dalem, yaitu (a) tata ruang samping itu juga, keberadaan kondisi dan zonasi bangunan-bangunan fisik palinggih-palinggih yang masih pelinggih pada area jaba sisi dan relatif lama dan fasilitas penunjang jaba tengah (jeroan) dan (b) seperti bale gong yang tidak terawat dan perluasan area jaba sisi dan jaba tanpa atap dapat dilihat di bawah ini. tengah sehingga mampu menampung jumlah pemedek ketika berlangsungnya kegiatan upacara. 2. Perencanaan di area Pura Bias 5 1 14 5 6 7 8 Muntig, yaitu penambahan dua 4 bangunan dan merencanakan pembatas gundukan pasir yang 15 2 3 disakralkan. 11 3. Perencanaan area jaba sisi pada 13 kompleks bangunan Pura Dalem 12 9 Bias Muntig yaitu (a) bangunan 10 pasraman pemangku; (b) perencanaan wantilan sebagai tempat pemedek beristirahat sekaligus sebagai tempat Gambar 1. Layout Eksisting Pura Dalem Sumber: hasil survey, 2016 pertemuan; (c) perencanaan tempat parkir dan fasilitas MCK untuk pemedek; (d) perencanaan area melasti dan (e) perencanaan tembok penyengker kawasan pura, jalur pedestrian, tata lanskap (taman). 3 Gambar 2. Palinggih Padmasana Gambar 3. Palinggih Pamaruman Gambar 4. Palinggih Gedong Brahma Sumber: hasil survey Sumber: hasil survey Sumber: hasil survey Gambar 5. Palinggih Meru Gambar 6. Palinggih Sapta Rsi Gambar 7. Palinggih Masatu Tumpang 3 Sumber: hasil survey Sumber: hasil survey Sumber: hasil survey Gambar 8. Palinggih Masari Gambar 9. Palinggih Gedong Sari Gambar 10. Palinggih Sapta Patala Sumber: hasil survey Sumber: hasil survey Sumber: hasil survey 4 Gambar 11. Palinggih Panglurah Gambar 12. Piasan Gambar 13. Paselang Sumber: hasil survey Sumber: hasil survey Sumber: hasil survey Gambar 14. Kori Agung Gambar 15. Palinggih Taru Gambar 16. Bale Gong Sumber: hasil survey Agung Sumber: hasil survey Sumber: hasil survey b. Pura Bias Muntig pasir yang disakralkan dengan wujud dua Pura Bias Muntig merupakan buah naga. komplek pura yang telah mengalami penataan di bandingkan dengan Pura 1 Dalem. Penataan pura ini yaitu perluasan area pura dan perwujudan palinggih- palinggih baik ukuran maupun material 4 2 yang digunakan. Perluasan area pura ini yaitu 750 m2 menjadi 900 m2 dan 5 material pelinggih yang awalnya menggunakan beton cetak diganti dengan menggunakan batu karangasem. Menurut 3 pamangku Pura Bias Muntig, diperlukan suatu penambahan fungsi penunjang