Riyadi I Editor : Muslikhin | Grafis & Layout: Frangky Pasuhuk
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Penyusun: Penanggungjawab: Muhdi | Ketua Tim : Riyadi I Editor : Muslikhin | Grafis & Layout: Frangky Pasuhuk | Kontributor : M. Hatta Hasanuddin | Muslikhin | Frangky Pasuhuk | Cliff Sangi | Anisa Y. Endrasari | KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KANTOR WILAY AH OIREKTORAT JENOERAL PERBENOAHARAAN PROVINS! SULAWESI UTARA ClDUMOl<CUANCNI N£0AAA CCl<l•lL 1 3 JAl>NBl:rttfSW.NOIMANAOO Ttl(POII(0')1106802<11 FMStll.U: (0011803713 E"""...,,....,,._oCJ_,,,_IIO,. NOTADINAS NOMOR: ND- 741 IWPB.30/2019 Ylh Direktur Pelaksanaan Anggaran Dari Pih Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Utara Sifat Segera Lampiran : 1 (satu) buku Hal : Penyampaian Kajian Fiskal Regional Triwulan I Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2019 Tanggal : It Mei 2019 ------------- Sehubungan dengan Surat Edaran Oirjen Perbendaharaan Nomor SE-61/PB/2017 tanggal 04 Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Kajian Fiskal Regional, bersama ini kami sampaikan Kajian Fiskal Regional Triwulan I Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2019. Softcopy Kajian Fiskal Regional Triwulan I Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2019 telah kami sampaikan melalui email: !'J d1tpa@gma. corT' dan dt.pa@kL � 1� eu go id . Demikian disampaikan. alas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih. Pih. �pala Kantor KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, kita panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan Kajian Fiskal Regional Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I Tahun 2019 dengan baik. Kajian Fiskal Regional diterbitkan oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Utara berdasarkan Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor 30/PB/2013 dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-61/PB/Triwulan I 2019 sebagai sarana untuk membangun komunikasi dua arah dalam pertukaran data dan informasi baik dengan stakeholders internal maupun eksternal Dengan demikian, diharapkan para pemangku kepentingan dalam hal ini Pemerintah Daerah, Satuan Kerja Pemerintah Pusat, pelaku usaha, serta akademisi di ngkup Provinsi Sulawesi Utara dapat memperoleh masukan dalam merumuskan kebijakan pengembangan ekonomi daerah, sehingga bisa memberikan manfaat untuk pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di masa mendatang Adapun beberapa aspek yang menjadi bahasan utama dalam kajian adalah perkembangan ekonomi regional, perkembangan keuangan pemerintah pusat dan aerah, keunggulan dan potensi daerah, serta tantangan fiskal yang dihadapi daerah. Dalam penyusunan Kajian Fiskal Regional Provinsi Sulawesi Utara Triwulan I Tahun 2019 ini kami banyak memperoleh dukungan dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara, Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara, dan Seluruh Pemerintah Daerah Lingkup Provinsi Sulawesi Utara. Oleh karena itu, kami menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, semoga kerjasama yang telah terjalin selama ini dapat lebih ditingkatkan dimasa yang akan datang. Kami menyadari penyusunan Kajian Fiskal Regional ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam meningkatkan kualitas Kajian Fiskal Regional ini agar dapat memberikan manfaat yang optimal, terutama untuk kemakmuran masyarakat Sulawesi Utara. Manado,10 Mei 2019 i TIM PENYUSUN KAJIAN FISKAL REGIONAL PROVINSI SULAWESI UTARA TRIWULAN I TAHUN 2019 KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI UTARA Penanggungjawab: Kepala Kanwil DJPB Prov. Sulawesi Utara Muhdi Ketua Plt. Kepala Bidang PPA II Riyadi Editor: Muslikhin Kontributor: Moh. Hatta Hasanuddin Muslikhin Frangky Pasuhuk Cliff Pandeyate Sangi Anisa Yulianti Endrasari Desain Cover & Layout: Frangky Pasuhuk ii DAFTAR ISI Kata Pengantar …………………………………………………………………………. i Tim Penyusun …………………………………………………………………………... ii Daftar Isi …………………………………………………………………………………. iii BAB I Perkembangan dan Analisis Ekonomi Regional ……………….. 1 A. Produk Domestik Regional Bruto ………………………………... 1 B. Inflasi ………………………………...……………………………... 3 C. Indikator Kesejahteraan ………………………………................. 3 BAB II Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBN ………………. 7 A. Pendapatan Negara ………………………………....................... 8 B. Belanja Negara …………………………………………………… 11 BAB III Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBD ……………… 14 A. Pendapatan Daerah ………………………………..................... 15 B. Belanja Daerah ………………………………............................. 20 C. Prognosis Realisasi APBD ………………………………........... 21 BAB IV Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan Anggaran …………. 23 Konsolidasian (APBN & APBD) A. Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian ……………….. 23 B. Pendapatan Konsolidasian ………………………………........... 23 C. Belanja Konsolidasian ……………………………….................. 25 D. Analisis Kontribusi Pemerintah Dalam PDRB ………………… 28 BAB V Analisis Tematik ………………………………............................... 30 iii BAB I. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL Sampai dengan Triwulan I 2019, pertumbuhan ekonomi mencapai 6,58 Ekonomi Sulut Q I persen (YoY), persentase penduduk miskin 7.59 persen, tingkat pengangguran 2019 Tumbuh 6.58 Persen berada terbuka sebesar 5.37 persen (Februari 2018), dan inflasi -0.14 persen. Hampir diatas nasional (5.07), dibwah Q1 semua indikator pembangunan masih sesuai target namun terdapat beberapa 2018 (6.68) catatan penting yang perlu mendapat perhatian yaitu Struktur ekspor Sulut masih bergantung pada minyak dan lemak nabati (61.6%), terdapat kendala di sektor pertanian yang berupa alih fungsi lahan dan stagnansi produksi utama pertanian sulut terutama produksi kelapa, pertumbuhan wisatawan yang tidak diikuti dengan average spending, Pertumbuhan angkatan kerja tidak diikuti dengan peningkatan kualifikasi pekerja sehingga terdapat labor mismatch, juga masih terdapat disparitas komponen IPM antar daerah A. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) pertumbuhan Perekonomian Sulawesi Utara (Sulut) berdasarkan besaran Produk tertinggi dicapai Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Triwulan I tahun Lapangan Usaha 2019 mencapai Rp.29. 41 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 Pengadaan Air, mencapai Rp.20.49 triliun. Ekonomi bertumbuh 6.58 persen, (YoY) dan Pengelolaan memenuhi target RKP tahun 2019 (6.4 persen) lebih tinggi dari Sampah, yang tumbuh 12,27 pertumbuhan ekonomi nasional (5.07 persen) namun lebih rendah dari persen. pertumbuhan pada periode yang sama tahun 2018 (6.68 persen). Dari sisi Pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha, dengan Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Pengadaan Air, dicapai oleh Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang yang tumbuh 12,27 persen. Pengeluaran Konsumsi LNPRT Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen yang tumbuh Pengeluaran Konsumsi LNPRT yang tumbuh sebesar 18,69 persen. sebesar 18,69 persen. Kajian Fiskal Regional Triwulan I 2019 1 Struktur Pertumbuhan perekonomian ekonomi Sulut Triwulan Sulut masih tetap didominasi oleh I-2019 tumbuh sebesar - Pertanian, (20,95 11,50 persen (QTQ). persen); menurut Lapangan Usaha Dari sisi produksi hal ini dan Konsumsi Rumah Tangga disebabkan oleh efek (46.22 persen) musiman perekonomian menurut sisi pengeluaran Sulut, diantaranya berakhirnya perayaan keagamaan dan menyambut tahun baru di Triwulan IV-2018, aktivitas belanja pemerintah serta kegiatan konstruksi. Selain itu, kenaikan tarif angkutan udara yang terus melonjak sejak akhir tahun 2018 juga mengakibatkan aktivitas jasa penjualan tiket pesawat domestik serta kegiatan transportasi udara lebih rendah dari triwulan sebelumnya Sementara dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT yang tumbuh sebesar 9,13 persen. Struktur perekonomian Sulut menurut lapangan usaha tahun 2019 masih tetap didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (20,49 persen); Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (12,42 persen) dan Konstruksi (11,03 persen). Sementara struktur ekonomi menurut pengeluaran masih Kajian Fiskal Regional Triwulan I 2019 2 didominasi oleh Pengeluaran konsumsi rumah tangga (46.22 persen), PMTB (33.85 persen) dan ekspor barang dan jasa (26.37 persen) B. INFLASI Inflasi Sulut pada tahun 2018 terjaga pada level yang rendah dan inflasi Sulut sebesar 2.46 terkendali. Kota Manado pada bulan Maret 2019 mengalami Deflasi persen (yoy, sebesar 0,69 persen, inflasi tahun kalender sebesar -0,16 persen dan inflasi dibawah s inflasi nasional (2.48 “year on year” sebesar 2,46 persen dibawah inflasi nasional sebesar 2.48 persen) tomat persen. Deflasi Kota Manado pada bulan Maret 2019 disebabkan adanya sayur menjadi penyumbang penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 3.85 persen. deflasi tertinggi sementara cabai Kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau rawit sebesar 0.81 menyumbang inflasi tertinggi persen. Penyumbang Deflasi terbesar di Kota Manado pada bulan Maret 2019 yaitu tomat sayur sebesar 0,6144 persen, sedangkan penyumbang Inflasi terbesar adalah cabai rawit sebesar 0,1817 persen. C. INDIKATOR KESEJAHTERAAN 1. Kemiskinan Jumlah penduduk miskin di Sulut telah berkurang sebanyak Angka kemiskinan 15.230 orang sejak tahun 2015. Jumlah penduduk miskin pada Sulut sebesar 7.59 persen atau September 2018 berkisar 189.050 ribu jiwa atau 7.59 persen dari total 189.050 jiwa, Kemiskinan penduduk, berkurang sebesar 5.800 orang dibanding tahun 2017. pedesaan menurun Berdasarkan data BPS, sebaran penduduk miskin terbesar berada di sementara Perkotaan perdesaan dibanding