ANALISIS MINAT PETANI MUDA BERWIRAUSAHA DALAM BIDANG PERTANIAN KOPI (Study Kasus Di Desa Tanjung Barus, Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo)

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

ANALISIS MINAT PETANI MUDA BERWIRAUSAHA DALAM BIDANG PERTANIAN KOPI (Study Kasus Di Desa Tanjung Barus, Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo) ANALISIS MINAT PETANI MUDA BERWIRAUSAHA DALAM BIDANG PERTANIAN KOPI (Study Kasus di Desa Tanjung Barus, Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo) TESIS Oleh: EVI ESALY KABAN – 177024009 MAGISTER STUDY PEMBANGUNAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2021 Universitas Sumatera Utara ANALISIS MINAT PETANI MUDA BERWIRAUSAHA DALAM BIDANG PERTANIAN KOPI (Study Kasus di Desa Tanjung Barus, Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo) TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Studi Pembangunan dalam Program Studi – Studi Pembangunan pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Oleh: EVI ESALY KABAN – 177024009 MAGISTER STUDY PEMBANGUNAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2021 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Telah diuji pada Tanggal : 8 Pebruary 2021 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Prof. Dr. Erika Revida, MS. Anggota : 1. Prof. Dr. Humaizi, MA. 2. Prof. Dr. R. Hamdani Harahap, M.Si. 3. Dra. Ria Manurung, M.Si Universitas Sumatera Utara PERNYATAAN “ANALISIS MINAT PETANI MUDA BERWIRAUSAHA DALAM BIDANG PERTANIAN KOPI (Study Kasus di Desa Tanjung Barus, Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo)” Dengan ini penulis menyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Studi Pembangunan pada Program Studi – Studi Pembangunan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya peneliti sendiri. Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesis ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah. Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Medan, Pebruary 2021 Penulis, Evi Esaly Kaban Universitas Sumatera Utara ANALISIS MINAT PETANI MUDA BERWIRAUSAHA DALAM BIDANG PERTANIAN KOPI (Study Kasus di Desa Tanjung Barus, Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo) Abstrak Keterlibatan kaum muda dalam pertanian semakin menurun dari tahun ke tahun. Pertanian dianggap tidak menjanjikan pendapatan yang cukup, kotor dan tidak berpendidikan. Rendahnya minat kaum muda dalam pertanian akan mempengaruhi keberlanjutan pertanian. Pola wirausaha dalam bidang pertanian atau wirausaha pertanian diyakini dapat meningkatkan pendapatan petani yang pada akhirnya menarik minat petani muda dalam bidang pertanian. Selain itu, wirausaha pertanian juga diyakini dapat memberikan cara pandang baru bahwa pertanian tidak berarti kuno, kotor dan tidak berpendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis minat petani muda dalam melakukan wirausaha pertanian kopi. Metode penelitian yaitu metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik Diskusi Kelompok Terfokus dan Wawancara Informan Kunci. Informan kunci dalam penelitian ini adalah petani muda dalam rentang usia 18-40 tahun yang memiliki kebun kopi sendiri, berasal dari keluarga petani dan melakukan pemrosesan kopi sendiri. Analisis data dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan: kondensasi data, penyajian data dan melakukan verifikasi/menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa petani muda dengan rentang usia 19 – 40 tahun memiliki minat dalam wirausaha pertanian kopi. Minat tersebut didasari atas kesempatan untuk meningkatkan penghasilan melalui hasil olahan kopi. Selain pendapatan yang meningkat, prestise bahwa menjadi petani dan pengolah kopi memberikan cara pandang baru dan kebanggan untuk petani muda. Beberapa kendala yang dihadapi petani muda dalam berwirausaha adalah akses terhadap modal yang dirasa kurang karena kepemilikan lahan masih milik keluarga, kurangnya disiplin dan karakter sebagai wirausaha. Kata Kunci : Petani Muda, Kopi, Wirausaha Universitas Sumatera Utara ANALYSIS OF THE INTEREST OF YOUNG FARMERS IN COFFEE AGRICULTURE (Case Study in Tanjung Barus Village, Barusjahe District, Karo Regency) Abstract The involvement of young people in agriculture is decreasing from year to year. Agriculture is considered not promising enough income, dirty and uneducated. The low interest of young people in agriculture will affect the sustainability of agriculture. The entrepreneurial pattern in agriculture or agricultural entrepreneurship is believed to be able to increase farmers' income which in turn attracts young farmers in agriculture. In addition, agricultural entrepreneurship is also believed to be able to provide a new perspective that agriculture does not mean ancient, dirty and uneducated. The purpose of this study was to analyze the interest of young farmers in doing entrepreneurship in coffee farming. The research method is a descriptive research method with a qualitative approach. The research data uses primary data and secondary data. Data collection was carried out using Focus Group Discussion techniques and Key Informant Interviews. Key informants in this study were young farmers in the age range 18-40 years who have their own coffee gardens, come from farming families and carry out their own coffee processing. Data analysis was carried out using three stages: data condensation, data presentation and verification / drawing conclusions. The results of this study indicate that young farmers aged 19-40 years have an interest in coffee farming entrepreneurship. This interest is based on the opportunity to increase income through processing coffee. In addition to increasing income, the prestige that being a coffee farmer and processor provides a new perspective and pride for young farmers. Some of the obstacles faced by young farmers in entrepreneurship are access to capital that they feel is lacking because land ownership still belongs to their families, lack of discipline and character as entrepreneurs. Keywords: Young Farmers, Coffee, Entrepreneurship Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR Tesis dengan judul “Analisis Minat Petani Muda Berwirausaha dalam Bidang Pertanian Kopi (Study Kasus di Desa Tanjung Barus, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo)” ini ditulis untuk memenuhi salah satu sayarat untuk mencapai Sarjana Strata 2 (S2) pada Program Studi – Studi Pembangunan Universitas Sumatera Utara. Tesis ini berhasil diselesaikan berkat bimbingan dan campur tangan Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang yang mengirimkan berbagai pihak yang membantu Penulis menyelesaikan karya tulis ini. Untuk itu, Penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat para pembimbing: Prof. Dr. Erika Revida Saragih, MS dan Prof Dr. Humaizi, MA, dimana di tengah-tengah kesibukannya masih tetap meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, petunjuk, dan mendorong semangat penulis untuk menyelesaikan penulisan tesis ini. Perkenankanlah juga, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian studi ini, kepada: 1. Bapak Dr. Muryanto Amin, M.Si. selaku Rektor Universitas Sumatera Utara dan juga selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pembangunan Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Prof. Dr. Hamdani Harahap, M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Pembangunan Universitas Sumatera Utara yang juga selaku dosen Penguji yang memberikan banyak masukan dan umpan balik untuk penyempurnaan tulisan ini. 4. Ibu Dra. Ria Manurung, MSi. selaku dosen Penguji yang memberikan banyak masukan dan umpan balik untuk penyempurnaan tulisan ini Universitas Sumatera Utara 5. Bapak/Ibu Dosen Pengajar selama penulis menempuh kuliah di Program Studi Pembangunan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. 6. Bang Rasad dan Kak Dina selaku staff di Program Studi Pembangunan, yang sangat membantu dalam proses pengurusan administrasi perkuliahan. 7. Pemerintah Kabupaten Karo, Dinas Pertanian dan Perkebunan, Badan Penyuluhan Pertanian, kelompok pemuda Tanjung Barus dan para narasumber yang sangat kooperatif dalam memberikan data, informasi untuk mendukung penelitian dan penulisan karya tulis ini. 8. Kedua Ibuku: Elisabeth Tarigan dan Bagengena br. Kaban dengan semua doa dan harapan yang memacu semangat Penulis 9. Teman-teman di MSP35, khususnya Ema Sinulingga, Jenny Yelina Rambe, dan Pebri Sakinah yang memberikan semangat dan menjadi teman bertukar pikiran selama proses penulisan dan selama perkuliahan. 10. Terakhir, tetapi bukan yang terkecil: Suamiku, Rubensi Ginting yang menjadi „devil’s advocate‟ dalam penulisan ini, yang memberikan pertanyaan- pertanyaan yang memaksa Penulis untuk berfikir dan menuliskan ulang sehingga semakin menyempurnakan penulisan ini. Tulisan ini secara khusus Penulis persembahkan untuk Samuel dan Kejora, supaya Tesis ini dapat menjadi bukti bahwa belajar tidak pernah usai. Akhirnya terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis berharap semoga Tesis ini dapat bermanfaat dan permintaan maaf yang tulus jika seandainya dalam penulisan ini terdapat kekurangan dan kekeliruan. Medan, 3 Pebruary 2021 Penulis Evi Esaly Kaban Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI DAFTAR ISI .......................................................................................................... 6 DAFTAR
Recommended publications
  • Profil Kabupaten Karo
    LAPORAN AKHIR BANTEK Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karo 2015- 2019 Bab 2. PROFIL KABUPATEN KARO 2.1. WILAYAH ADMINISTRASI Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera Utara yang terletak di dataran tinggi pegunungan Bukit Barisan yang berada pada ketinggian 120 – 1600 m di atas permukaan laut. Ibukota kabupaten adalah Kabanjahe yang berjarak 75 Km atau 1,5 jam perjalanan darat dari Kota Medan, ibukota Provinsi Sumatera Utara. Di dataran tinggi Karo ini bisa ditemukan indahnya nuansa alam pegunungan dengan udara yang sejuk dan berciri khas daerah buah dan sayur. Di daerah ini juga bisa kita nikmati keindahan Gunung berapi Sibayak yang masih aktif dan berlokasi di atas ketinggian 2.172 meter dari permukaan laut. Arti kata Sibayak adalah Raja. Berarti Gunung Sibayak adalah Gunung Raja menurut pengertian nenek moyang suku Karo. Secara geografis letak Kabupaten Karo berada di antara 2o50’-3o19’ LU dan 97o55’-98o38’ BT dengan luas 2.127,25 Km2 atau 2,97% dari luas Provinsi Sumatera Utara dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: . Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Deli Serdang . Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Simalungun dan Deli Serdang . Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Toba Samosir . Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara/Provinsi NAD. Secara administrasi Kabupaten Karo terdiri dari 17 kecamatan dan 269 desa/kelurahan (259 desa dan 10 kelurahan). Pusat Pemerintahan Kabupaten Karo berada di Kabanjahe. Page | II - 1 LAPORAN AKHIR
    [Show full text]
  • STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS MINYAK KARO DI KABUPATEN KARO (Studi Kasus: Desa Barus Jahe, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo)
    STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS MINYAK KARO DI KABUPATEN KARO (Studi Kasus: Desa Barus Jahe, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo) SKRIPSI Oleh: MUAMMAR LUBIS NPM : 1104300019 Program Studi : AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN 2018 PENDAHULUAN Ringkasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-faktor internal dan eksternal apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi pengembangan usaha minyak Karo di Desa Barus Jahe Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo dan Alternatif strategi apa yang memungkinkan untuk diterapkan dalam pengembangan usaha minyak karo di Desa Barus Jahe Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo. Metode penelitian adalah deskripti dan penentuan lokasi secara sengaja (purposive). Metode analisis data menggunakan analisis SWOT ((Strenght, Weaknesses, Opportunities, Treats) dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi suatu usaha (strategi SO, ST, WO, dan WT) dan Matriks Penggabungan EFAS + IFAS. Kata Kunci : Strategi Pengembangan, Analisis SWOT, Matriks EFAS + IFAS ABSTRACK This study aims to determine what internal and external factors are the strengths, weaknesses, opportunities and threats for the development of Karo oil business in Barus Jahe Village, Barus Jahe Subdistrict, Karo Regency and what alternative strategies are possible to be applied in developing karo oil businesses in Barus Jahe Village, Barus Jahe District, Karo Regency. The research method is descriptive and purposive determination of location. The method of data analysis uses SWOT analysis ((Strenght, Weaknesses, Opportunities, Treats) by identifying various factors systematically to formulate a business strategy (SO, ST, WO, and WT strategies) and the EFAS + IFAS Merge Matrix. Keywords : Development Strategy, SWOT Analysis, EFAS + IFAS Matrix KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.
    [Show full text]
  • Experiential and Logical Structures Within Karo Batak Nominal Groups: a Study in Systemic Functional Linguistics*
    IOSR Journal Of Humanities And Social Science (IOSR-JHSS) Volume 19, Issue 9, Ver. III (Sep. 2014), PP 43-52 e-ISSN: 2279-0837, p-ISSN: 2279-0845. www.iosrjournals.org Experiential and Logical Structures within Karo Batak Nominal Groups: A Study in Systemic Functional Linguistics* 1 2 3 4 Kartini Br Bangun , T. Silvana Sinar , Amrin Saragih , Matius C.A. Sembiring 1, 2, 3, 4 Department of Linguistics, Postgraduate School, University of Sumatera Utara, Indonesia Abstract: This article studies the ideational function within the Nominal Group (NG) in Karo Batak Language (KBL) which is dominantly spoken in Karo Regency, North Sumatra Province (Indonesia). This paper specifically discusses the experiential and logical structures in KBL. The perspective of this study is of course related to Halliday’s Systemic Functional Linguistics (SFL). Halliday (1986, 2004) argues ideational function can be divided into two subfunctions; the first is the experiential function which is concerned with deictic, numerative, classifier and epithet, thing, and qualifier. The second refers to logical one which is related to modifier, premodifier, and post-modifier. The objectives of the study are to describe the experiential and logical structures within NG and to describe word classes forming NG. The results show that experiential structures within NG have some formations and can be seen as follows: (1) Entity ^ Classifier ^ Deictic ^ Numerative ^ Epithet, (2) Entity ^ Classifier ^ Deictic ^ Epithet ^ Epithet ^ Numerative ^ Epithet, (3) Numerative ^ Entity ^ Classifier ^ Deictic ^ Epithet, (4) Entity ^ Classifier ^ Epithet ^ Deictic ^ Epithet, (5) Numerative ^ Entity ^ Classifier ^ Deictic, (6) Entity ^ Classifier ^ Deictic ^ Epithet ^ Epithet ^ Numerative ^ Epithet. Whereas, the logical structure owns some simple formations such as (1) Thing ^ Modification, (2) Modifier ^ Thing, (3) Thing ^ Modifier, (4) Modifier ^ Thing, and (5) Premodification ^ Thing ^ Post-modification.
    [Show full text]
  • IV. KEADAAN UMUM LOKASI A. Gambaran Umum Kabupaten Karo
    IV. KEADAAN UMUM LOKASI A. Gambaran Umum Kabupaten Karo Kabupaten Karo merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara . Kabupaten Karo secara geografi berada pada letak 97o55’-98o38’ Bujur Timur dan 2o50’-3o19’ Lintang Utara. Total luas wilayah Kabupaten Karo yaitu 212.725 Ha dan terletak pada dataran tinggi pegunungan Bukit Barisan yang berada pada ketinggian 120-1600 m diatas permukaan laut. Ibukota Kabupaten Karo adalah Kabanjahe yang berjarak 75 Km atau 1,5 jam perjalanan darat dari Kota Medan yang merupakan ibukota dari Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten karo terdiri dari 17 kecamatan dan 269 desa/kelurahan dengan pusat pemerintahan Kabupaten Karo berada di Kabanjahe. Kabupaten Karo yang terletak di dataran tinggi dan dikelilingi oleh Bukit Barisan dan dua gunung merapi yang masih aktif yaitu Guning Sinabung dan Gunung Sibayak. Gunung merapi Sibayak yang berolaksi di atas ketinggian 2.172 m dari permukaan laut. Secara administratif Kabupaten Karo memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut: 1. Sebalah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Deli serdang. 2. Sebelah Timur berbatsan dengan Kabupaten Simalungun dan Deli Serdang. 3. Sebelah Selatan berbatsan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Toba Samosir. 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara/Provinsi NAD. Kabupaten Karo memiliki 17 kecamatan dengan total jumlah penduduk ditahun 2010 berjumlah 350.960 jiwa, sedangakan pada pertengahan tahun 2014 30 jumlah penduduk meningkat menjadi 382.622 jiwa. Berikut jumlah penduduk berdasarkan
    [Show full text]
  • Efisiensi Pemasaran Cabai Merah Keriting Di Kabupaten Karo
    EFISIENSI PEMASARAN CABAI MERAH KERITING DI KABUPATEN KARO TESIS Oleh MERRY CHRISTINA KABAN 187039026/MAG PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020 i Universitas Sumatera Utara EFISIENSI PEMASARAN CABAI MERAH KERITING DI KABUPATEN KARO TESIS Tesis Sebagai Salah Satu Syarat untuk Dapat Memperoleh Gelar Magister Pertanian pada Program Studi Magister Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Oleh MERRY CHRISTINA KABAN 187039026/MAG PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020 ii Universitas Sumatera Utara Judul : Efisiensi Pemasaran Cabai Merah Keriting di Kabupaten Karo Nama : Merry Christina Kaban NIM : 187039026 Program Studi : Magister Agribisnis Menyetujui Komisi Pembimbing, ( Ir. Iskandarini, MM, Ph.D ) ( Dr. Ir. Tavi Supriana, M.S. ) Ketua Anggota Ketua Program Studi Dekan, ( Dr. Ir. Rahmanta, M.Si ) ( Dr. Ir. Hasanuddin, M.S. ) iii Universitas Sumatera Utara Telah diuji dan dinyatakan L U L U S di depan Tim Penguji pada Selasa, 29 Desember 2020 Tim Penguji : Ketua : Ir. Iskandarini, MM, Ph.D Anggota : Dr. Ir. Tavi Supriana, M.S Dr. Ir. Rahmanta, M.Si Sri Fajar Ayu, SP, MM, DBA iv Universitas Sumatera Utara LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis yang berjudul : EFISIENSI PEMASARAN CABAI MERAH KERITING DI KABUPATEN KARO Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun sebelumnya. Sumber – sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas. Medan, Desember 2020 Yang membuat pernyataan Merry Christina Kaban v Universitas Sumatera Utara EFISIENSI PEMASARAN CABAI MERAH KERITING DI KABUPATEN KARO ABSTRAK Merry Christina Kaban (187039026) dengan judul tesis “Efisiensi Pemasaran Cabai Merah Keriting di Kabupaten Karo”.
    [Show full text]
  • Prioritas Buah-Buahan Basis Di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara
    PRIORITAS BUAH-BUAHAN BASIS DI KABUPATEN KARO PROVINSI SUMATERA UTARA Indrawaty Sitepu1, Nurmely Violita Sitorus2 Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Methodist Indonesia e-mail: [email protected] DOI: https://doi.org/10.46880/methoda.Vol8No2.pp93-103 ABSTRACT This study aims to determine the commodity of any fruits that become the base of each subdistrict in Karo Regency, what commodities have fast and competitive growth in each regency in Karo Regency, the commodity of fruits of any base become a priority to be developed in each sub-district in Karo Regency. The results showed that fruits commodity which became base in Karo Regency were avocado, orange, mango, sawo, durian, guava, papaya, banana, pineapple, passion fruit, rambutan, salak; Fruit commodities have rapid growth in Karo regency are: avocado, durian, banana, pineapple, papaya, passion fruit; Commodities of fruits that have competitiveness in Karo Regency are: bananas, avocados, pineapples, passion fruit, oranges; Fruit commodity base that become the main priority in Karo Regency based on a combination of the Location Quotient (LQ) approach, the Proportional Growth (PP) component and the Regional Share Growth (PPW) that is banana, avocado, pineapple, passion fruit. Keywords: Location Quotient, Shift Share, priority fruit, base sector, Karo District 1. PENDAHULUAN pertumbuhan ekonomi masyarakat (Sitorus, Sektor pertanian merupakan sektor yang 2014). berperan penting dalam perekonomian nasional, Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) terutama dalam sumbangannya terhadap Produk Kabupaten Karo (2017), distribusi yang terbesar Domestik Bruto (PDB), penyedia lapangan kerja terhadap PDRB Kabupaten Karo adalah sektor dan penyediaan pangan dalam Negeri. pertanian, kehutanan dan perikanan pada tahun Kesadaran terhadap peran tersebut menyebabkan 2016 yaitu 55,05 persen.
    [Show full text]
  • Fulltext.Pdf
    ISBN : 978-979-8452-45-1 PROCEEDING INAFOR 2011 International Conference of Indonesia Foreesstry Researchers “Strengtheninng Forest Science and Technology foor Better Foorestry Development” Bogor, 5-7 Desember 2011 EDITORS : Dr. IBB. Putera Parthama Dr. Achmad Fauzi Mas’ud Dr. Nina Mindawati Prof. Dr. Gustan Pari Dr. Haruni Krisnawati Dr. Krisdianto Dr. Atok Subiakto Ir. Retno Maryani, M.Sc Dr. Titiek Setyawati Dr. Budi Leksono Dr. Maman Turjr aman Dr. Efi Yuliaty Yovy Dr. Leti Sundawati Dr. Dodik Ridho Nurrochmat Proof Reader : Dr. IBB. Putera Parthama Dr. Dede Rohadi Ministry of Forestry Forestry Research and Development Agency 2012 INAFOR11P-009 Genetic Diversity of Four Populations of Arenga pinnata MERR Revealed by Isozyme Markers (Liliek Haryjanto, Prastyono and Burhan Ismail) ............................................................................... 765 INAFOR11P-010 Log Tracking of Merbau (Intsia bijuga) using DNA Markers: Strategy and Research Status (Anto Rimbawanto and AYPBC Widyatmoko) .................................................................................. 771 INAFOR11P-011 The Influence of Growth Medium and Shading to the Growth of Seven Month’s Old of Manglid (Manglietia glauca BL) Seedlings (Rina Bogidarmanti, Rina Kurniaty and Ratna Uli Damayanti) .......................................................................................................... 778 INAFOR11P-012 Microhydro: Green Energy from Forest Area Enhancing Better Relationship Between Forest and People (Hunggul Yudono) .......
    [Show full text]
  • International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding (IJMMU) Vol
    Comparative Study of Post-Marriage Nationality Of Women in Legal Systems of Different Countries http://ijmmu.com [email protected] International Journal of Multicultural ISSN 2364-5369 Volume 8, Issue 1 and Multireligious Understanding January, 2021 Pages: 256-264 The Interest of Young Farmer in Coffee Farm Enterpreneurship: Case Study in Tanjung Barus Village, Karo Regency, Indonesia Evi Esaly Kaban; Erika Revida; Humaizi Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia http://dx.doi.org/10.18415/ijmmu.v8i1.2299 Abstract This study aims to analyze the interest of young farmers in running coffee farming entrepreneurship. This study used descriptive qualitative research. The research was conducted in August - September 2020 in Tanjung Barus village, Karo regency, Indonesia. The primary data were obtained by using in-depth interviews with key informants. Data analysis was done by using analysis flow with three stages: data condensation, data presentation, and verification /drawing conclusions. In general, the interest of young farmers increases along with the changing style of drinking coffee of the community showing that drinking coffee no longer belongs to old people. The style of drinking coffee in the café makes young farmers see the opportunity that they can manage to get greater added value. Some young people are even starting to see they can combine their coffee processing with ecotourism, which can increase the potential for profit making. Keywords: Interest; Coffee; Young Farmer; Entrepreneurship Introduction Young people's involvement in agriculture is not only because they are not interested in agriculture, but also because their parents do not encourage their children to become farmers.
    [Show full text]
  • Toward Establishing a Sustainable Tourism on the Talimbaru Village in the Karo Regency
    Volume 3 Number 2 p-ISSN: 2549-1849 | e-ISSN: 2549-3434 http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jcrs/article/view/15951 TOWARD ESTABLISHING A SUSTAINABLE TOURISM ON THE TALIMBARU VILLAGE IN THE KARO REGENCY Rini Herliani, Andri Zainal* Accounting Education Department, Faculty of Economics, Universitas Negeri Medan, Medan, Indonesia * Corresponding Author: [email protected] Abstract This article aims to present a descriptive analysis related to the Embung Talimbaru Ecotourism Area (ETEA). The development of this ETEA refers to the actualization of the Talimbaru Village Mid-Term Development Plan (RPJMD) for 2016-2021 which has the potential for the realization of an ecotourism area that is not only suitable to support the Lake Toba Geopark Area, but also as the next New Bali program. Previous studies have highlighted the importance of strengthening the capacity of local communities in the development of community-based tourism that was characteristic of the previous era of tourism in Karo District. The priority issues that underline the importance of implementing business management and good governance in Village Owned Enterprise (known as BUMDES) activities, especially with the acceleration of the management of the ETEA as a leading local nature tourism object. In addition, the success of the sustainable management of the ETEA will be largely determined by the competence and professionalism of the human resources and infrastructure of the associated tourism village management ecosystem. Strategic actualization of the embodiment of a descriptive approach to the development of ETEA is presented in detail in the discussion segment toward preparing for Community Service program in both mono and multi-year schemes.
    [Show full text]
  • Predict Factors of Population Growth and the Number of Population of Karo Pjaee, 17 (6) (2020) District Using Stochastic Model
    PREDICT FACTORS OF POPULATION GROWTH AND THE NUMBER OF POPULATION OF KARO PJAEE, 17 (6) (2020) DISTRICT USING STOCHASTIC MODEL PREDICT FACTORS OF POPULATION GROWTH AND THE NUMBER OF POPULATION OF KARO DISTRICT USING STOCHASTIC MODEL By: Ferdinand Sinuhaji1), Indah Simamora2) 1) 2) Berastagi Quality University Email: [email protected], [email protected] Ferdinand Sinuhaji, Indah Simamora, PREDICT FACTORS OF POPULATIONGROWTH AND THE NUMBER OF POPULATION OF KARO DISTRICT USINGSTOCHASTIC MODEL-Palarch’s Journal Of Archaeology Of Egypt/Egyptology17(7),ISSN 1567-214x Abstract Population growth is population transition, both growing and declining. Population growth in a region is based on birth (birth), death (death), death (in-migration) and movement out out- migration). Three factors affect population growth. One is birth, death, and displacement. Population growth in Karo District has increased annually, BPS (2002). From these details, the rising population can be classified. From the truth, examining factors driving population growth in Karo District is interesting. From these results, a stochastic model can be modelled. Population growth and population growth can be measured using birth, death and movement trends. Birth, death is a mechanism of Poisson. Population growth indicates residential land and jobs decline. A stochastic model is required to predict population growth in Karo district. This study aims to establish a stochastic growth model for the phase of birth, death and displacement trends, forecasting future demographic growth and population growth in Karo district using the assumption of making stochastic population growth models and trend data. Data is analyzed using pattern analysis and mixing processes. Karo Regency's population growth projection results per day in 2030 are 26,2095 and population growth per day is 30,5232 in 2031.
    [Show full text]
  • Analysis of the Development of Coffee Farmers on Economic Improvement Post Eruption of Mount Sinabung in Payung Sub-District, Karo Regency
    International Journal of Research and Innovation in Social Science (IJRISS) |Volume IV, Issue X, October 2020|ISSN 2454-6186 Analysis of the Development of Coffee Farmers on Economic Improvement Post Eruption of Mount Sinabung in Payung Sub-District, Karo Regency Bintang Hartini Nataria1, Sirojuzilam2, Agus Purwoko3 1,2,3Department of Regional and Rural Development Planning, University of Sumatera Utara, North Sumatra, Indonesia Abstract: This study aims to analyze the effect of coffee farmer 9 Merdeka 189.00 198.09 1,145.00 360 development on improving the economy in the Payung Sub- district. The results of data analysis indicate that the 10 Merek 1,199.00 822.71 1,127.00 2,100 development of coffee farmers has a significant and positive 11 Munthe 299.00 247.17 1,155.00 570 effect on improving the economy in Payung District. The 12 Namanteran 441.00 176.40 1,050.00 525 research findings show that the results of hypothesis testing through the t-test say that the development of coffee farmers has 13 Payung 400.00 417.40 1,216.91 765 a significant and positive effect on improving the economy in Simpang 14 1,037.00 814.24 1,120.00 1,724 Payung District. Therefore, it was decided that Ha was accepted. Empat 15 Tiga Binanga 12.00 1.14 1,140.00 450 Keywords: Pengembangan petani kopi, peningkatan perekonomian 16 Tiga Panah 651.00 460.00 871.21 850 I. INTRODUCTION 17 Tiganderket 137.00 75.00 646.55 250 Total 6,236.00 4,826.84 1,084.20 11.448 utopo Purwo Nugroho, Head of the Data Information and SPublic Relations Center for the National Disaster Source: BPS Karo Regency, 2014 Management Agency (BNPB), stated that the losses due to the From the data above, it is known that Karo Regency has 6,236 eruption of Mount Sinabung from 15 September 2013 to the hectares of coffee land spread across 17 districts.
    [Show full text]
  • A Policy Model of Adaptation Mitigation and Social Risks the Volcano Eruption Disaster of Sinabung in Karo Regency - Indonesia
    International Journal of GEOMATE, Aug. 2019, Vol.17, Issue 60, pp.190-196 Geotec., Const. Mat. & Env., DOI: https://doi.org/10.21660/2019.60.50944 ISSN: 2186-2982 (Print), 2186-2990 (Online), Japan A POLICY MODEL OF ADAPTATION MITIGATION AND SOCIAL RISKS THE VOLCANO ERUPTION DISASTER OF SINABUNG IN KARO REGENCY - INDONESIA *Dedi Hermon1 2, Ganefri2, Erianjoni2 3, Indang Dewata2 4, Paus Iskarni1, Alexander Syam2 5 *1Department of Geography – Padang State University, Indonesia 2Postgraduate - Padang State University, Indonesia 3Department of Sociology – Padang State University, Indonesia 4Department of Chemistry – Padang State University, Indonesia 5STKIP Pesisir Selatan, Indonesia *Corresponding Author, Received: 09 Jan. 2019, Revised: 04 Feb. 2019, Accepted: 20 Feb. 2019 ABSTRACT: The purpose of this research was to determine the level of volcano eruption risk and compile a disaster risk mitigation model for the Sinabung volcano eruption. Analysis technique of volcano eruption disaster risk of Sinabung uses scoring techniques for all indicators. The volcano eruption disaster risk of Sinabung refers to eruption hazard level, vulnerability level, and disaster prevention capacity index. The level of volcano eruption hazard and vulnerability of Sinabung volcano was analyzed by GIS approach using ArcGIS 10.1 software, based on units of sub-district administration. The capacity index was analyzed based on the Hyogo Framework for Action-HFA 2005-2015. While the disaster mitigation and policy model of adaptation of volcano eruption Sinabung were
    [Show full text]