Prioritas Buah-Buahan Basis Di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Prioritas Buah-Buahan Basis Di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara PRIORITAS BUAH-BUAHAN BASIS DI KABUPATEN KARO PROVINSI SUMATERA UTARA Indrawaty Sitepu1, Nurmely Violita Sitorus2 Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Methodist Indonesia e-mail: [email protected] DOI: https://doi.org/10.46880/methoda.Vol8No2.pp93-103 ABSTRACT This study aims to determine the commodity of any fruits that become the base of each subdistrict in Karo Regency, what commodities have fast and competitive growth in each regency in Karo Regency, the commodity of fruits of any base become a priority to be developed in each sub-district in Karo Regency. The results showed that fruits commodity which became base in Karo Regency were avocado, orange, mango, sawo, durian, guava, papaya, banana, pineapple, passion fruit, rambutan, salak; Fruit commodities have rapid growth in Karo regency are: avocado, durian, banana, pineapple, papaya, passion fruit; Commodities of fruits that have competitiveness in Karo Regency are: bananas, avocados, pineapples, passion fruit, oranges; Fruit commodity base that become the main priority in Karo Regency based on a combination of the Location Quotient (LQ) approach, the Proportional Growth (PP) component and the Regional Share Growth (PPW) that is banana, avocado, pineapple, passion fruit. Keywords: Location Quotient, Shift Share, priority fruit, base sector, Karo District 1. PENDAHULUAN pertumbuhan ekonomi masyarakat (Sitorus, Sektor pertanian merupakan sektor yang 2014). berperan penting dalam perekonomian nasional, Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) terutama dalam sumbangannya terhadap Produk Kabupaten Karo (2017), distribusi yang terbesar Domestik Bruto (PDB), penyedia lapangan kerja terhadap PDRB Kabupaten Karo adalah sektor dan penyediaan pangan dalam Negeri. pertanian, kehutanan dan perikanan pada tahun Kesadaran terhadap peran tersebut menyebabkan 2016 yaitu 55,05 persen. Dengan demikian sebagian besar masyarakat masih tetap sektor pertanian, kehutanan dan perikanan memelihara kegiatan pertanian (Khalik, 2013). menjadi andalan dibandingkan dengan sektor Pertumbuhan wilayah dan keseimbangan lainnya. Sektor pertanian terdiri dari beberapa antar wilayah dengan mengoptimalkan subsektor. Salah satuanya adalah subsektor penggunaan sumber daya yang ada perlu tanaman bahan makanan yang terdiri dari sayur- dilaksanakan. Seiring berjalannya otonomi sayuran dan buah-buahan. Komoditi yang daerah maka masing-masing kecamatan termasuk buah-buahan di Kabupaten Karo memiliki kesempatan yang terbuka dalam meliputi jeruk, markisa, alpukat, pisang, tomat, menentukan kebijakan pembangunan dan durian, nenas, mangga, sawo, jambu air, papaya, mengembangkan sumber-sumber pendapatan kesemek, rambutan, dan salak. baru sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD)-nya Penelitian bertujuan untuk mengetahui melalui pemanfaatan potensi sumberdaya alam komoditi buah-buahan apa saja yang menjadi yang tersedia di wilayahnya sebagai upaya untuk basis pada masing-masing kecamatan di dapat memajukan sektor pertanian dalam Kabupaten Karo, komoditi apa saja yang pembangunan daerahnya dan upaya peningkatan mempunyai pertumbuhan cepat dan berdaya saing pada masing-masing kecamatan di MAJALAH ILMIAH METHODA Volume 8, Nomor 2 , Mei - Agustus 2018 : 93-103; ISSN:2088-9534 | 93 Kabupaten Karo, komoditi buah-buahan basis wilayah untuk fenomena agregrat. LQ dapat apa saja yang menjadi prioritas untuk digunakan untuk mengetahui konsentrasi dan dikembangkan dengan menggunakan gabungan penyebaran aktivitas produksi di suatu wilayah. metode LQ, PP dan PPW serta data produksi Pada awalnya, variabel yang umum digunakan buah-buahan di Kabupaten Karo adalah lapangan kerja, pendapatan (PDRB), kemudian diperluas ke variabel lain, seperti 2. TINJAUAN PUSTAKA jumlah produksi, luas tanam dan lain-lain Menurut Tambunan dalam Anta (2017), (Saragih, 2015). Ekonomi basis menyatakan bahwa faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi suatu 3. METODOLOGI PENELITIAN daerah adalah berhubungan langsung dengan Metode Penentuan Daerah Penelitian permintaan barang dan jasa dari suatu daerah. Daerah penelitian dipilih secara sengaja Proses produksi di sektor industri di suatu daerah (purposive) yaitu pengambilan daerah penelitian yang menggunakan sumber daya produksi (SDP) dengan mempertimbangkan alasan yang lokal, termasuk tenaga kerja dan bahan baku, dan diketahui dari daerah penelitian tersebut dan output-nya di ekspor akan menghasilkan daerah penelitian ini adalah Kabupaten Karo pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan Provinsi Sumatera Utara karena subsektor per kapita, dan penciptaan peluang kerja di tanaman bahan pangan yaitu buah-buahan daerah tersebut. memberikan kontribusi yang tinggi terhadap Menurut Budiharsono dalam Wiratama PDRB. (2017), teori ekonomi basis digunakan untuk Metode Penentuan Sampel mengetahui apakah suatu sektor merupakan Sampel yang digunakan adalah sampel sektor basis atau non-basis. Ada beberapa sensus, dimana sampel dalam penelitian ini metode pengukuran dalam teori ekonomi basis, adalah 17 Kecamatan di Kabupaten Karo yaitu yaitu metode pengukuran langsung dan metode Barus Jahe, Berastagi, Dolat Rakyat, Juhar, pengukuran tidak langsung. Metode pengukuran Kabanjahe, Kuta Buluh, Laubelang, Mardinding, langsung dapat dengan survei langsung untuk Merdeka, Merek, Munte, Naman Teran, Paying, mengidentifikasi sektor mana yang merupakan Simpang Empat, Tiga Binanga, Tiganderderket, sektor basis. Metode ini menentukan sektor basis Tiga Panah. dengan tepat. Akan tetapi metode ini memerlukan biaya, waktu, dan tenaga kerja yang Metode Pengumpulan Data banyak. Mengingat hal tersebut di atas, maka Teknik pengumpulan data yang digunakan sebagian besar pakar ekonomi wilayah adalah data sekunder atau data yang diperoleh menggunakan metode pengukuran tidak secara tidak langsung melalui Badan Pusat langsung. Beberapa metode pengukuran tidak Statistik (BPS). langsung, yaitu: (1) metode melalui pendekatan asumsi; (2) metode Location Quotient; (3) Metode Analisis Data metode kombinasi pendekatan asumsi dan Untuk mengetahui komoditi buah-buahan Location Quotient; (4) metode kebutuhan apa saja yang menjadi basis pada masing-masing minimum. kecamatan di Kabupaten Karo, menggunakan Location Quetient merupakan metode yang analisis Location Quotient (LQ) , dengan rumus digunakan untukmengidentifikasi potensi !!"/$%" internal yang dimiliki suatu daerah sebagai berikut : �� = "&'/( untukmenentukan sektor mana yang merupakan )' Keterangan : sektor basis(basic sector) dan sektor mana yang LQ : Indeks location quotient komoditi bukan sektor basis (non basicsector). Location pertanian i di Kabupaten Karo Quotient atau LQ adalah suatu indeks yang Viw : Produksi komoditi buah-buahan i di membandingkan pangsa suatu wilayah untuk kecamatan j Kabupaten Karo suatu aktifitas tertentu dengan pangsa suatu 94 | MAJALAH ILMIAH METHODA Volume 8, Nomor 2 , Mei - Agustus 2018 : 93-103; ISSN:2088-9534 Vtw : Total Produksi komoditi buah-buahan Y’I :Produksi komoditi sektor buah-buahan i di kecamatan j Kabupaten Karo di Kabupaten Karo pada tahun akhir Vir : Produksi komoditi buah-buahan i di analisis Kabupaten Karo Y… :Total Produksi komoditi sektor buah- Vtr : Total produksi komoditi buah-buahan buahan di Kabupaten Karo pada tahun di Kabupaten Karo dasar analisis Apabila Y’… :Total Produksi komoditi sektor buah- LQ > 1: Komoditi buah-buahan tersebut buahan Kabupaten Karo pada tahun akhir termasuk komoditi basis. Produksi komoditi analisis buah-buahan tersebut mampu memenuhi Ri-Ra:Persentase perubahan produksi komoditi kebutuhan wilayah sendiri dan dapat diekspor ke buah-buahan i di Kecamatan j Kabupaten wilayah lain. Karo yang di sebabkan komponen LQ = 1:Komoditi tersebut termasuk komoditi pertumbuhan proporsional nonbasis. Produski komoditi buah-buahan ri – Ri:Persentase perubahan produksi komoditi tersebut hanya mampu memenuhi kebutuhan buah-buahan i di kecamatan j Kabupaten wilayah sendiri dan tidak dapat diekspor ke Karo yang di sebabkan komponen wilayah lain. pertumbuhan pangsa wilayah LQ < 1:Komoditi buah-buahan tersebut termasuk Indikator : komoditi nonbasis. Produksi komoditi buah- a. Apabila PPij Positif, maka komoditi buah- buahan tersebut belum cukup untuk memenuhi buahan i di Kecamatan j Kabupaten Karo kebutuhan wilayah sendiri dan kekurangannya pertumbuhannya cepat. dipenuhi dengan mengimpor dari luar wilayah b. Apabila PPij Negatif, maka komoditi buah- (Widodo dalam Surbakti, 2017). buahan i di Kecamatan j Kabupaten Karo Untuk mengetahui komoditi pertumbuhannya lambat. apa saja yang mempunyai pertumbuhan cepat c. Apabila PPWij Positif, maka komoditi buah- dan berdaya saing pada masing-masing buahan i di Kecamatan j Kabupaten Karo kecamatan di Kabupaten Karo, menggunakan mempunyai daya saing yang baik jika analisis Shift Share Analysis (SSA), dengan dibandingkan dengan komoditi buah- rumus sebagai berikut : buahan i wilayah Kecamatan lainnya atau ∆ Kij = PPij + PPWij dapat dikatakan bahwa wilayah tersebut Atau mempunyai keunggulan kompetitif untuk K’ij – Kij = ∆ Kij = ( Ri – Ra ) + Kij ( ri –Ri) komoditi buah-buahan i apabila di Ppij = Kij × (Ri – Ra ) bandingkan dengan wilayah Kecamtan PPWij = Kij × (ri – Ri) lainnya. Ra = (Y’…-Y…)/Y… d. Apabila PPWij Negatif, maka komoditi Ri = (Y’I – Yi )/Yi buah-buahan i di Kecamatanj Kabupaten ri = (K’iij – Kij )/Kij Karo tidak dapat bersaing dengan baik jika Keterangan : di bandingkan dengan komoditi buah- ∆ Kij :Perubahan produksi komoditi buah- buahan i wilayah Kecamatan lainnya. buahan i di kecamatan j Kabupaten Karo (Tarigan dalam Samuel, 2017) Kij :Produksi komoditi buah-buahan i di Untuk
Recommended publications
  • Profil Kabupaten Karo
    LAPORAN AKHIR BANTEK Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karo 2015- 2019 Bab 2. PROFIL KABUPATEN KARO 2.1. WILAYAH ADMINISTRASI Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera Utara yang terletak di dataran tinggi pegunungan Bukit Barisan yang berada pada ketinggian 120 – 1600 m di atas permukaan laut. Ibukota kabupaten adalah Kabanjahe yang berjarak 75 Km atau 1,5 jam perjalanan darat dari Kota Medan, ibukota Provinsi Sumatera Utara. Di dataran tinggi Karo ini bisa ditemukan indahnya nuansa alam pegunungan dengan udara yang sejuk dan berciri khas daerah buah dan sayur. Di daerah ini juga bisa kita nikmati keindahan Gunung berapi Sibayak yang masih aktif dan berlokasi di atas ketinggian 2.172 meter dari permukaan laut. Arti kata Sibayak adalah Raja. Berarti Gunung Sibayak adalah Gunung Raja menurut pengertian nenek moyang suku Karo. Secara geografis letak Kabupaten Karo berada di antara 2o50’-3o19’ LU dan 97o55’-98o38’ BT dengan luas 2.127,25 Km2 atau 2,97% dari luas Provinsi Sumatera Utara dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: . Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Deli Serdang . Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Simalungun dan Deli Serdang . Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Toba Samosir . Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara/Provinsi NAD. Secara administrasi Kabupaten Karo terdiri dari 17 kecamatan dan 269 desa/kelurahan (259 desa dan 10 kelurahan). Pusat Pemerintahan Kabupaten Karo berada di Kabanjahe. Page | II - 1 LAPORAN AKHIR
    [Show full text]
  • STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS MINYAK KARO DI KABUPATEN KARO (Studi Kasus: Desa Barus Jahe, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo)
    STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS MINYAK KARO DI KABUPATEN KARO (Studi Kasus: Desa Barus Jahe, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo) SKRIPSI Oleh: MUAMMAR LUBIS NPM : 1104300019 Program Studi : AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN 2018 PENDAHULUAN Ringkasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-faktor internal dan eksternal apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi pengembangan usaha minyak Karo di Desa Barus Jahe Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo dan Alternatif strategi apa yang memungkinkan untuk diterapkan dalam pengembangan usaha minyak karo di Desa Barus Jahe Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo. Metode penelitian adalah deskripti dan penentuan lokasi secara sengaja (purposive). Metode analisis data menggunakan analisis SWOT ((Strenght, Weaknesses, Opportunities, Treats) dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi suatu usaha (strategi SO, ST, WO, dan WT) dan Matriks Penggabungan EFAS + IFAS. Kata Kunci : Strategi Pengembangan, Analisis SWOT, Matriks EFAS + IFAS ABSTRACK This study aims to determine what internal and external factors are the strengths, weaknesses, opportunities and threats for the development of Karo oil business in Barus Jahe Village, Barus Jahe Subdistrict, Karo Regency and what alternative strategies are possible to be applied in developing karo oil businesses in Barus Jahe Village, Barus Jahe District, Karo Regency. The research method is descriptive and purposive determination of location. The method of data analysis uses SWOT analysis ((Strenght, Weaknesses, Opportunities, Treats) by identifying various factors systematically to formulate a business strategy (SO, ST, WO, and WT strategies) and the EFAS + IFAS Merge Matrix. Keywords : Development Strategy, SWOT Analysis, EFAS + IFAS Matrix KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.
    [Show full text]
  • Experiential and Logical Structures Within Karo Batak Nominal Groups: a Study in Systemic Functional Linguistics*
    IOSR Journal Of Humanities And Social Science (IOSR-JHSS) Volume 19, Issue 9, Ver. III (Sep. 2014), PP 43-52 e-ISSN: 2279-0837, p-ISSN: 2279-0845. www.iosrjournals.org Experiential and Logical Structures within Karo Batak Nominal Groups: A Study in Systemic Functional Linguistics* 1 2 3 4 Kartini Br Bangun , T. Silvana Sinar , Amrin Saragih , Matius C.A. Sembiring 1, 2, 3, 4 Department of Linguistics, Postgraduate School, University of Sumatera Utara, Indonesia Abstract: This article studies the ideational function within the Nominal Group (NG) in Karo Batak Language (KBL) which is dominantly spoken in Karo Regency, North Sumatra Province (Indonesia). This paper specifically discusses the experiential and logical structures in KBL. The perspective of this study is of course related to Halliday’s Systemic Functional Linguistics (SFL). Halliday (1986, 2004) argues ideational function can be divided into two subfunctions; the first is the experiential function which is concerned with deictic, numerative, classifier and epithet, thing, and qualifier. The second refers to logical one which is related to modifier, premodifier, and post-modifier. The objectives of the study are to describe the experiential and logical structures within NG and to describe word classes forming NG. The results show that experiential structures within NG have some formations and can be seen as follows: (1) Entity ^ Classifier ^ Deictic ^ Numerative ^ Epithet, (2) Entity ^ Classifier ^ Deictic ^ Epithet ^ Epithet ^ Numerative ^ Epithet, (3) Numerative ^ Entity ^ Classifier ^ Deictic ^ Epithet, (4) Entity ^ Classifier ^ Epithet ^ Deictic ^ Epithet, (5) Numerative ^ Entity ^ Classifier ^ Deictic, (6) Entity ^ Classifier ^ Deictic ^ Epithet ^ Epithet ^ Numerative ^ Epithet. Whereas, the logical structure owns some simple formations such as (1) Thing ^ Modification, (2) Modifier ^ Thing, (3) Thing ^ Modifier, (4) Modifier ^ Thing, and (5) Premodification ^ Thing ^ Post-modification.
    [Show full text]
  • Conference Series: Earth and Environmental Science
    IOP Conference Series: Earth and Environmental Science PAPER • OPEN ACCESS Zoning of School Vulnerability to Sinabung Eruptions in Karo District, North Sumatra Province, Indonesia To cite this article: C. Setiawan et al 2019 IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci. 271 012018 View the article online for updates and enhancements. This content was downloaded from IP address 103.8.12.101 on 26/11/2020 at 07:29 ICHMGEP IOP Publishing IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 271 (2019) 012018 doi:10.1088/1755-1315/271/1/012018 ZONING OF SCHOOL VULNERABILITY TO SINABUNG ERUPTIONS IN KARO DISTRICT, NORTH SUMATRA PROVINCE, INDONESIA C. Setiawan, Muzani, Warnadi Department of Educational Geography, Social Science Faculty, Universitas Negeri Jakarta Email: [email protected] Abstract. This study aims to determine the school vulnerability around Sinabung. This research was conducted in May to August 2018. Spatial analysis was used to determine school vulnerability of Sinabung eruptions. School vulnerability from ash and school vulnerability from eruption area was determined with buffering. There was three categories school vulnerability, namely hight, medium and low. It is known that there are 30 schools into the Sinabung volcanic eruption prone zone, 10 schools are in the volcanic lava flow prone zone, 44 schools are in the vulnerable zone of the Sinabung volcano, 5 schools are affected by lava flows, and 6 schools must be relocated due located in the hight vulnerability zone of Sinabung volcano. The Ministry of Education and Culture has just established and implemented a special disaster prevention education curriculum at all school levels since the 2011-2012 academic year.
    [Show full text]
  • IV. KEADAAN UMUM LOKASI A. Gambaran Umum Kabupaten Karo
    IV. KEADAAN UMUM LOKASI A. Gambaran Umum Kabupaten Karo Kabupaten Karo merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara . Kabupaten Karo secara geografi berada pada letak 97o55’-98o38’ Bujur Timur dan 2o50’-3o19’ Lintang Utara. Total luas wilayah Kabupaten Karo yaitu 212.725 Ha dan terletak pada dataran tinggi pegunungan Bukit Barisan yang berada pada ketinggian 120-1600 m diatas permukaan laut. Ibukota Kabupaten Karo adalah Kabanjahe yang berjarak 75 Km atau 1,5 jam perjalanan darat dari Kota Medan yang merupakan ibukota dari Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten karo terdiri dari 17 kecamatan dan 269 desa/kelurahan dengan pusat pemerintahan Kabupaten Karo berada di Kabanjahe. Kabupaten Karo yang terletak di dataran tinggi dan dikelilingi oleh Bukit Barisan dan dua gunung merapi yang masih aktif yaitu Guning Sinabung dan Gunung Sibayak. Gunung merapi Sibayak yang berolaksi di atas ketinggian 2.172 m dari permukaan laut. Secara administratif Kabupaten Karo memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut: 1. Sebalah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Deli serdang. 2. Sebelah Timur berbatsan dengan Kabupaten Simalungun dan Deli Serdang. 3. Sebelah Selatan berbatsan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Toba Samosir. 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara/Provinsi NAD. Kabupaten Karo memiliki 17 kecamatan dengan total jumlah penduduk ditahun 2010 berjumlah 350.960 jiwa, sedangakan pada pertengahan tahun 2014 30 jumlah penduduk meningkat menjadi 382.622 jiwa. Berikut jumlah penduduk berdasarkan
    [Show full text]
  • Efisiensi Pemasaran Cabai Merah Keriting Di Kabupaten Karo
    EFISIENSI PEMASARAN CABAI MERAH KERITING DI KABUPATEN KARO TESIS Oleh MERRY CHRISTINA KABAN 187039026/MAG PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020 i Universitas Sumatera Utara EFISIENSI PEMASARAN CABAI MERAH KERITING DI KABUPATEN KARO TESIS Tesis Sebagai Salah Satu Syarat untuk Dapat Memperoleh Gelar Magister Pertanian pada Program Studi Magister Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Oleh MERRY CHRISTINA KABAN 187039026/MAG PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020 ii Universitas Sumatera Utara Judul : Efisiensi Pemasaran Cabai Merah Keriting di Kabupaten Karo Nama : Merry Christina Kaban NIM : 187039026 Program Studi : Magister Agribisnis Menyetujui Komisi Pembimbing, ( Ir. Iskandarini, MM, Ph.D ) ( Dr. Ir. Tavi Supriana, M.S. ) Ketua Anggota Ketua Program Studi Dekan, ( Dr. Ir. Rahmanta, M.Si ) ( Dr. Ir. Hasanuddin, M.S. ) iii Universitas Sumatera Utara Telah diuji dan dinyatakan L U L U S di depan Tim Penguji pada Selasa, 29 Desember 2020 Tim Penguji : Ketua : Ir. Iskandarini, MM, Ph.D Anggota : Dr. Ir. Tavi Supriana, M.S Dr. Ir. Rahmanta, M.Si Sri Fajar Ayu, SP, MM, DBA iv Universitas Sumatera Utara LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis yang berjudul : EFISIENSI PEMASARAN CABAI MERAH KERITING DI KABUPATEN KARO Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun sebelumnya. Sumber – sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas. Medan, Desember 2020 Yang membuat pernyataan Merry Christina Kaban v Universitas Sumatera Utara EFISIENSI PEMASARAN CABAI MERAH KERITING DI KABUPATEN KARO ABSTRAK Merry Christina Kaban (187039026) dengan judul tesis “Efisiensi Pemasaran Cabai Merah Keriting di Kabupaten Karo”.
    [Show full text]
  • Model of Communication Planning for Contingency Plan of Disaster Risk Management of Mount Sinabung Eruption
    University of Nebraska - Lincoln DigitalCommons@University of Nebraska - Lincoln Library Philosophy and Practice (e-journal) Libraries at University of Nebraska-Lincoln 12-10-2019 MODEL OF COMMUNICATION PLANNING FOR CONTINGENCY PLAN OF DISASTER RISK MANAGEMENT OF MOUNT SINABUNG ERUPTION Puji Lestari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Indonesia, [email protected] Eko Teguh Paripurno Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Indonesia, [email protected] Sari Bahagiarti Kusumayudha Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Indonesi, [email protected] Arif Rianto Budi Nugroho Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Indonesi, [email protected] Follow this and additional works at: https://digitalcommons.unl.edu/libphilprac Part of the Environmental Monitoring Commons, Natural Resources Management and Policy Commons, and the Other Communication Commons Lestari, Puji; Paripurno, Eko Teguh; Kusumayudha, Sari Bahagiarti; and Nugroho, Arif Rianto Budi, "MODEL OF COMMUNICATION PLANNING FOR CONTINGENCY PLAN OF DISASTER RISK MANAGEMENT OF MOUNT SINABUNG ERUPTION" (2019). Library Philosophy and Practice (e-journal). 3635. https://digitalcommons.unl.edu/libphilprac/3635 MODEL OF COMMUNICATION PLANNING FOR CONTINGENCY PLAN OF DISASTER RISK MANAGEMENT OF MOUNT SINABUNG ERUPTION PUJI LESTARI Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Indonesia [email protected] EKO TEGUH PARIPURNO Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Indonesia [email protected] SARI BAHAGIARTI KUSUMAYUDHA Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Indonesia [email protected] ARIF RIANTO BUDI NUGROHO Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Indonesia [email protected] ABSTRACT This study aims to find communication model of contingency plan for disaster risk management of Sinabung volcano eruption, in North Sumatera. The object of the research is communication and coordination across the government, non- government organization, and community.
    [Show full text]
  • The Development Strategy of Carrot Commodity Marketing with the SWOT Analysis Approach in Merdeka District, Karo Regency
    The Development Strategy of Carrot Commodity Marketing with the SWOT Analysis Approach in Merdeka District, Karo Regency Conie Nopinda Br. Sitepu1, Vina Maria Ompusunggu2 1,2Universitas Quality, Indonesia [email protected] Abstract Keywords marketing strategy; swot analysis; The price of carrots from 2014-2016 did not increase, thus reducing carrot cultivation in Karo District, especially in Merdeka carrots District. The cause of the decline in prices, one of the causes is a wrong marketing strategy, while the marketing strategy plays an important role in achieving business success. The purpose of this study was to identify the carrot marketing strategy by conducting a SWOT analysis. The results obtained through a SWOT analysis are as follows: Strengths of Carrot Farmers always produce quality products, their own agricultural land and marketing locations are close to agricultural land, while the weaknesses of promotional Carrot Farmers are not carried out, the sales system is too long, there is no agricultural consultant, the lack of cooperation with buyers and the workforce often shifts. SO's strategy is to utilize and improve the quality of carrots so that they can be exported, increase knowledge about carrots, increase promotion. The government's WO strategy is to participate in improving the carrot sales system, maintaining a reliable workforce with adequate salaries and facilities. I. Introduction Carrots are a short-term crop that is widely cultivated in Karo District. Carrots are included in the class of tubers that grow throughout the year, the dry season and the rainy season can grow well. The agricultural potential, according to the local government of Karo Regency, is that the carrot-producing areas are Simpang Empat, Naman Teran, Merdeka, Kabanjahe, Berastagi, Tiga Panah, Dolat Rayat, Brand and Barus Jahe.
    [Show full text]
  • Determination of Groundwater System by Using Hydroisotope Method of Sei Bingei and Surrounding Areas, Langkat Regency, North Sumatra
    Journal of Applied Geology, vol. 5(1), 2020, pp. 13–24 DOI: http://dx.doi.org/10.22146/jag.51627 Determination of Groundwater System by Using Hydroisotope Method of Sei Bingei and Surrounding Areas, Langkat Regency, North Sumatra Azmin Nuha1, Heru Hendrayana*1, Agus Budhie Wiyatna2, Doni Prakasa Eka Putra1, and Azwar Satrya Muhammad3 1Department of Geological Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia 2Department of Nuclear Engineering and Engineering Physics, Universitas Gadjah Mada, Indonesia 3Water Resources and Process Department, Aqua Danone, Indonesia ABSTRACT. Groundwater plays an essential role in the supply of water for various pur- poses, so the use of groundwater must also pay attention to the balance and preservation of the resource itself. The formation of springs can be used as a reference to evaluate the quantity, quality, and continuity of the flow of water coming out of the spring. The shape and size of the spring recharge area are significant for determining the spring protection area, both in quantity and quality. Comprehensive research into the hydrogeological sys- tem is carried out through geological, hydrogeological, and hydroisotope studies. The purposes of this study are (1) to determine the LMWL (Local Meteoric Water Line) of the Sei Bingei Region, (2) to determine the recharge area for the Sei Bingei area and (3) to de- termine the genesis or origin of groundwater that appears in the Sei Bingei area. To answer the objectives, the campaign of water sampling of 23 groundwater and 15 rainwater sam- ples were taken during different months and measure for the 2H/1H(dD) and 18O/16O (d18O) isotope ratios.
    [Show full text]
  • Fulltext.Pdf
    ISBN : 978-979-8452-45-1 PROCEEDING INAFOR 2011 International Conference of Indonesia Foreesstry Researchers “Strengtheninng Forest Science and Technology foor Better Foorestry Development” Bogor, 5-7 Desember 2011 EDITORS : Dr. IBB. Putera Parthama Dr. Achmad Fauzi Mas’ud Dr. Nina Mindawati Prof. Dr. Gustan Pari Dr. Haruni Krisnawati Dr. Krisdianto Dr. Atok Subiakto Ir. Retno Maryani, M.Sc Dr. Titiek Setyawati Dr. Budi Leksono Dr. Maman Turjr aman Dr. Efi Yuliaty Yovy Dr. Leti Sundawati Dr. Dodik Ridho Nurrochmat Proof Reader : Dr. IBB. Putera Parthama Dr. Dede Rohadi Ministry of Forestry Forestry Research and Development Agency 2012 INAFOR11P-009 Genetic Diversity of Four Populations of Arenga pinnata MERR Revealed by Isozyme Markers (Liliek Haryjanto, Prastyono and Burhan Ismail) ............................................................................... 765 INAFOR11P-010 Log Tracking of Merbau (Intsia bijuga) using DNA Markers: Strategy and Research Status (Anto Rimbawanto and AYPBC Widyatmoko) .................................................................................. 771 INAFOR11P-011 The Influence of Growth Medium and Shading to the Growth of Seven Month’s Old of Manglid (Manglietia glauca BL) Seedlings (Rina Bogidarmanti, Rina Kurniaty and Ratna Uli Damayanti) .......................................................................................................... 778 INAFOR11P-012 Microhydro: Green Energy from Forest Area Enhancing Better Relationship Between Forest and People (Hunggul Yudono) .......
    [Show full text]
  • International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding (IJMMU) Vol
    Comparative Study of Post-Marriage Nationality Of Women in Legal Systems of Different Countries http://ijmmu.com [email protected] International Journal of Multicultural ISSN 2364-5369 Volume 8, Issue 1 and Multireligious Understanding January, 2021 Pages: 256-264 The Interest of Young Farmer in Coffee Farm Enterpreneurship: Case Study in Tanjung Barus Village, Karo Regency, Indonesia Evi Esaly Kaban; Erika Revida; Humaizi Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia http://dx.doi.org/10.18415/ijmmu.v8i1.2299 Abstract This study aims to analyze the interest of young farmers in running coffee farming entrepreneurship. This study used descriptive qualitative research. The research was conducted in August - September 2020 in Tanjung Barus village, Karo regency, Indonesia. The primary data were obtained by using in-depth interviews with key informants. Data analysis was done by using analysis flow with three stages: data condensation, data presentation, and verification /drawing conclusions. In general, the interest of young farmers increases along with the changing style of drinking coffee of the community showing that drinking coffee no longer belongs to old people. The style of drinking coffee in the café makes young farmers see the opportunity that they can manage to get greater added value. Some young people are even starting to see they can combine their coffee processing with ecotourism, which can increase the potential for profit making. Keywords: Interest; Coffee; Young Farmer; Entrepreneurship Introduction Young people's involvement in agriculture is not only because they are not interested in agriculture, but also because their parents do not encourage their children to become farmers.
    [Show full text]
  • Jurnal Timbeej
    1l§uIDWJil!l Oifi§Jd ~ ~iiliJU5@J @b ~ffil:lBJl!mJIIIDl I" l<"~ ' ....... ; •• " .. " .... ~~~~.>i:.> Faculty of Business Management JNIVERSITI Universiti Teknologi MARA EKNOLOGI (Terengganu) ARA TLRENGGANU Ti MB EJ (/V1/) search ... AltJcJe 1: Analysis of the Etract of Agricultural Roadway Infrastructure after the E ti . InCOfTI8 of Community in Tanah Karo District of North Sumalera rup on of Mount Smabung towards the (N1/1mageellimbej/articleI2016/paper1i2.pdf) by lIyda Sudardiat Fivi Rahmat S fi h . 1 , US 0 Iya and Alsyah. AJtJellI 2: Developing Employees' Organizationa' Commitment through Stress Management (N1l1magesilimbeJ/articleI2016/paper2i2.pdf) by Elisabeth Siahaan. AItIcIe3: f'wkembangan Dramatari dan Koslum Makyong Kelantan /N1l1mageellimbej/artideI2016/paper3i2.pdf) by Fatimah Zuhaira Mohamed Yusoff Fauzi Wan Norliza wan Bakar, Rozita Shamsuddin and Raja Norazila Raja Mohd Yusoff. ' AttIcJe 4: SINce Quality and its Connection with Customer Satisfaction : A Study in Bentong Land and Oistlict Office (PTO Bentong) Malaysia (lV1/imagesltimbej/articleI2016/paper4i2.pdf) by Noor Afizah Mohd Paili, Noof Malinjasari Binti All, SI1I Fallmah Mardiah Hamzah, Nik Fazlin Hiryati Nik Jaafar and Hasmida Mohd Noor. Miae5: 1he Intuence of Performance improvement and Job Satisfaction among Employees at RISOA Office, Kuching, . lllrawak (1V1I1magesltimbej/articleI2016/paperSi2.pdf) by Nur Nahdatul Nadia Rely, Alya Farah Nadya Rosh .,...j- Norlina Mohamed Noor. Back to Top Terengganu Internalianal Management and Business Journal Valume 6, Issue 2: 1-12, 2016 Analysis of the Effect of Agricultural RoadWay Infrastructure after the Eruption of Mount Sinabung towards the Income of Community In Tanah Karo District of North Sumatera Ilyda Sudardjat, Fivi Rahmatus Sofiyah, Aisyah Faculty of Economy and Business University of North Sumatera, Indonesia Abstract T8II8h Keto district is an agricultural aras whera most of its population (73.5%) works in agriculture.
    [Show full text]