Profil Kabupaten Karo
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
LAPORAN AKHIR BANTEK Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karo 2015- 2019 Bab 2. PROFIL KABUPATEN KARO 2.1. WILAYAH ADMINISTRASI Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera Utara yang terletak di dataran tinggi pegunungan Bukit Barisan yang berada pada ketinggian 120 – 1600 m di atas permukaan laut. Ibukota kabupaten adalah Kabanjahe yang berjarak 75 Km atau 1,5 jam perjalanan darat dari Kota Medan, ibukota Provinsi Sumatera Utara. Di dataran tinggi Karo ini bisa ditemukan indahnya nuansa alam pegunungan dengan udara yang sejuk dan berciri khas daerah buah dan sayur. Di daerah ini juga bisa kita nikmati keindahan Gunung berapi Sibayak yang masih aktif dan berlokasi di atas ketinggian 2.172 meter dari permukaan laut. Arti kata Sibayak adalah Raja. Berarti Gunung Sibayak adalah Gunung Raja menurut pengertian nenek moyang suku Karo. Secara geografis letak Kabupaten Karo berada di antara 2o50’-3o19’ LU dan 97o55’-98o38’ BT dengan luas 2.127,25 Km2 atau 2,97% dari luas Provinsi Sumatera Utara dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: . Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Deli Serdang . Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Simalungun dan Deli Serdang . Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Toba Samosir . Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara/Provinsi NAD. Secara administrasi Kabupaten Karo terdiri dari 17 kecamatan dan 269 desa/kelurahan (259 desa dan 10 kelurahan). Pusat Pemerintahan Kabupaten Karo berada di Kabanjahe. Page | II - 1 LAPORAN AKHIR BANTEK Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karo 2015- 2019 Gambar 2.1. Wilayah Administrasi Pemerintahan Kabupaten Karo Page | II - 2 LAPORAN AKHIR BANTEK Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karo 2015- 2019 Tabel 2-1 Jumlah Penduduk, Jumlah Desa dan Luas Wilayah Per Kecamatan Jumlah Desa/ Luas Wilayah No Kecamatan Penduduk Kelurahan (Km²) (Jiwa) 1 Mardingding 12 267.11 18,601 2 Laubaleng 15 252.60 19,391 3 Tigabinanga 20 160.38 21,329 4 Juhar 25 218.56 13,877 5 Munte 22 125.64 20,672 6 Kutabuluh 16 195.70 11,124 7 Payung 8 47.24 11,601 8 Tiganderket 17 86.76 13,757 9 Simpang Empat 17 93.48 20,009 10 Naman Teran 14 87.82 13,951 11 Merdeka 9 44.17 15,158 12 Kabanjahe 13 44.65 70,890 13 Berastagi 10 30.50 48,050 14 Tigapanah 26 186.84 32,500 15 Dolat Rayat 7 32.25 9,047 16 Merek 19 125.51 19,655 17 Barusjahe 19 128.04 23,010 Jumlah Tahun 2014 269 2,127.25 382,622 Tahun 2013 269 2,127.25 363,755 Tahun 2012 269 2,127.25 358,823 2.2. POTENSI WILAYAH KABUPATEN KARO 2.2.1. ADAT DAN BUDAYA KARO Adat dan budaya karo masih terpelihara sampai saat ini.Secara garis besar adat dan budaya karo dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Penduduk asli yang mendiami wilayah Kabupaten Karo disebut SukuBangsa Karo. Suku Bangsa Karo ini mempunyai adat istiadat yang sampai saat ini terpelihara dengan baik dan sangat mengikat bagi Suku Bangsa Karo sendiri. Suku ini terdiri 5 (lima) Merga, Tutur Siwaluh, dan Rakut Sitelu. Merga Silima yakni: Karo-Karo Ginting Sembiring Tarigan Perangin-angin Page | II - 3 LAPORAN AKHIR BANTEK Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karo 2015- 2019 Dari kelima Merga tersebut di atas, masih terdapat sub-sub Merga. Berdasarkan Merga ini maka tersusunlah pola kekerabatan atau yang dikenal dengan Rakut Sitelu, Tutur Siwaluh dan Perkade-kaden Sepuluh Dua Tambah Sada. Rakut Sitelu yaitu: Senina/Sembuyak Kalimbubu Anak Beru 2. Masyarakat Karo terkenal dengan semangat keperkasaannya dalam pergerakan merebut Kemerdekaan Indonesia, misalnya pertempuran melawan Belanda, Jepang, politik bumi hangus. Semangat patriotisme ini dapat kita lihat sekarang dengan banyaknya makam para pahlawan di Taman Makam Pahlawan di Kota Kabanjahe yang didirikan pada tahun 1950. 3. Penduduk Kabupaten Karo adalah dinamis dan patriotis serta taqwa kepada Tuhan Yang Esa. Masyarakat Karo kuat berpegang kepada adat istiadat yang luhur, merupakan modal yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembangunan. Dalam kehidupan masyarakat Karo, idaman dan harapan (sura-sura pusuh peraten) yang ingin diwujudkan adalah pencapaian 3 (tiga) hal pokok yang disebut Tuah, Sangap, dan Mejuah-juah. Tuah berarti menerima berkah dari Tuhan Yang Maha Esa, mendapat keturunan, banyak kawan dan sahabat, cerdas, gigih, disiplin dan menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk generasi yang akan datang. Sangap berarti mendapat rejeki, kemakmuran bagi pribadi, bagi anggota keluarga, bagi masyarakat serta bagi generasi yang akan datang. Mejuah-juah berarti sehat sejahtera lahir batin, aman, damai, bersemangat serta keseimbangan dan keselarasan antara manusia dengan manusia, antara manusia dan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhannya. Ketiga hal tersebut adalah merupakan satu kesatuan yang bulat yang tak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain. Ketiga hal tersebut adalah merupakan satu kesatuan yang bulat yang tak dapat dipisah- pisahkan satu sama lain.Selain suku bangsa Karo masih terdapat suku bangsa lainnya, seperti: Suku Batak, Suku Jawa, Suku Simalungun dan lain-lain. 2.2.2. TRANSPORTASI Jalan adalah prasarana pengangkutan yang penting untuk mendorong kegiatan perekonomian Jalan yang baik akan mempermudah mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain Panjang jalan di Kabupaten Karo tahun 2010 tercatat 1.125,30 Page | II - 4 LAPORAN AKHIR BANTEK Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karo 2015- 2019 km. Untuk kondisi permukaan jalan yang ada, sebagian besar permukaan jalan di Kabupaten Karo merupakan aspal (675,20 km), sedangkan jenis permukaan jalan lainnya merupakan permukaan berbatu sepanjang 77,20 km, kerikil sepanjang 128,40 km, dan tanah sepanjang 244,50 km. Table 2.2. Jarak Dari Ibukota Kabupaten Ke Ibukota Kecamatan (km), Kondisi dan Panjang Jalan di Kabupaten Karo Tahun 2010 No. Kecamatan Jarak Ibukota Kondisi Jalan (km) Panjang Kabupaten ke Baik Sedang Rusak Rusak Jalan Ibukota Berat Kecamatan Kecamatan (km) (km) 1 Mardingding 95,0 2,30 3,50 37,10 52,30 95,20 2 Laubaleng 77,0 5,90 3,20 3,00 31,00 43.10 3 Tigabinanga 35,0 31,25 29,10 13,90 11,30 85,55 4 Juhar 45,0 17,20 20,70 40,80 19,50 98,20 5 Munte 24,0 8,99 48,80 14,46 24,55 96,80 6 Kutabuluh 37,0 17,00 11,60 40,10 42,20 110,90 7 Payung 25,0 12,30 9,30 0,40 0 22,00 8 Tiganderket 29,0 16,80 8,80 7,20 4,00 36,80 9 Simpang Empat 6,6 20,10 13,80 5,00 4,60 43,50 10 Naman Teran 16,5 13,80 13,30 3,30 5,90 36,30 11 Merdeka 13,0 5,60 14,30 1,50 0 21,40 12 Kabanjahe - 29,67 24,15 7,70 11,30 71,82 13 Berastagi 11,0 25,79 25,64 2,75 0 92.85 14 Tigapanah 5,0 13,60 19,90 1,20 0 34,70 15 Dolat Rayat 17,0 13,60 19,90 1,20 0 97,10 16 Merek 26,0 15,40 16,50 24,60 40,60 97,10 17 Barusjahe 15,0 24,70 24,10 11,45 23,65 83,90 Jumlah 302,99 232,16 286,50 286,50 1.125,30 Sumber: Kabupaten Karo dalam Angka 2011 Page | II - 5 LAPORAN AKHIR BANTEK Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karo 2015- 2019 Table 2.3 Panjang Jalan Kabupaten Menurut Jenis Permukaan dan Kecamatan di Kabupaten Karo Tahun 2010 No. Kecamatan Kondisi Jalan (km) Panjang Aspal Berbatu Kerikil Tanah Jalan Kecamatan (km) 1 Mardingding 8,80 6,20 37,90 42,30 95,20 2 Laubaleng 9,10 2,00 5,00 27,00 43.10 3 Tigabinanga 70,25 7,40 0 7,90 85,55 4 Juhar 43,80 14,20 20,70 19,50 98,20 5 Munte 63,85 13,50 7,90 11,55 96,80 6 Kutabuluh 37,00 0 31,70 42,20 110,90 7 Payung 21,60 0,40 0 0 22,00 8 Tiganderket 28,80 0 4,00 4,00 36,80 9 Simpang Empat 33,90 0,50 5,00 4,10 43,50 10 Naman Teran 29,60 0,80 0 5,90 36,30 11 Merdeka 21,40 0 0 0 21,40 12 Kabanjahe 54,52 8,10 5,00 5,20 71,82 13 Berastagi 54,18 0 0 0 92.85 14 Tigapanah 63,75 7,30 8,20 13,60 34,70 15 Dolat Rayat 33,50 1,20 0 0 97,10 16 Merek 45,60 10,90 0 40,60 97,10 17 Barusjahe 55,55 4,70 3,00 20,65 83,90 Jumlah 675,20 77,20 128,40 244,50 1.125,30 Sumber: Kabupaten Karo dalam Angka 2011 Gambar 2.2. Jalan Nasional sebagai aksesbilitas ke Kecamatan Berastagi dan Kabanjahe 2.2.3. PARIWISATA Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Sumatera Utara yang memiliki potensi tidak kalah baik dengan daerah tujuan wisata lainnya di Indonesia. Namun potensi yang ada tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal karena keterbatasan dana dalam pembangunan dan pengembangannya. Potensi Obyek Wisata Kabupaten Karo adalah sebagai berikut. Page | II - 6 LAPORAN AKHIR BANTEK Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karo 2015- 2019 . Obyek wisata alam : Alam Pegunungan, Hutan Raya, Air Terjun. Danau, Air Panas Alam dan Gua. Obyek wisata budaya : Rumah Tradisional Karo, Kesenian Budaya Tradisional Karo, Upacara Ritual dan Pesta Tahunan. Obyek wisata peninggalan sejarah : Museum Karo Lingga, Peninggalan Meriam Putri Hijau, Peninggalan Bangunan Arsitektur Zaman Belanda. Agrowisata : perkebunan Jeruk, tanaman bunga-bungaan dan sayur-sayuran. Kunjungan wisata ke Kabupaten Karo terus meningkat dari tahun ke tahun, pada tahun 2009 terdapat 573.471 wisatawan domestik dan mancanegara, sampai dengan bulan Agustus 2010 tercatat 393.125 wisatawan.