Kajian Morfologi Kecamatan Kabanjahe Ditinjau Dari Aspek Fisik Ekologi (Tahun 2010-2019)

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Kajian Morfologi Kecamatan Kabanjahe Ditinjau Dari Aspek Fisik Ekologi (Tahun 2010-2019) KAJIAN MORFOLOGI KECAMATAN KABANJAHE DITINJAU DARI ASPEK FISIK EKOLOGI (TAHUN 2010-2019) TESIS OLEH RIZKY RAMADHAN BATUBARA 167020008/AR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020 Universitas Sumatera Utara KAJIAN MORFOLOGI KECAMATAN KABANJAHE DITINJAU DARI ASPEK FISIK EKOLOGI (TAHUN 2010-2019) TESIS Untuk Memperoleh Gelar Magister Teknik Dalam Program Studi Teknik Arsitektur Pada Fakultas Teknis Universitas Sumaterta Utara Oleh RIZKY RAMADHAN BATUBARA 167020008/AR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020 Universitas Sumatera Utara PERNYATAAN KAJIAN MORFOLOGI KECAMATAN KABANJAHE DITINJAU DARI ASPEK FISIK EKOLOGI (TAHUN 2010-2019) TESIS Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Medan, 14 November 2019 ( Rizky Ramadhan Batubara ) NIM. 167020008 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Telah diuji pada Tanggal: 14 November 2019 Panitia Penguji Tesis Ketua Komisi Penguji : Beny O. Y. Marpaung, ST, MT, PhD, IPM Anggota Komisi Penguji : 1. Dr. Wahyu Utami, ST, MT 2. Ir. Nurlisa Ginting, M. Sc, PhD, IPM 3. Dr. Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc, IPM 4. Hilma Tamiami Fachruddin, ST, M.Sc, PhD Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Erupsi Gunung Sinabung sejak tahun 2010 berdampak memesatnya perkembangan fisik kota pada Kecamatan Kabanjahe (dataran tinggi), sebagai daerah evakuasi pengungsi korban bencana. Pesat perkembangan fisik kota belum ditangani secara maksimal ditandai dengan infrastruktur jaringan jalan yang belum terpadu dan perkembangan fisik kota (massa bangunan) menyebar secara organik tanpa panduan yang jelas. Diprediksi akan terjadi masalah dalam pemanfaatan ruang kota, sehingga dibutuhkan penanganan optimal dalam upaya pemenuhan kebutuhan perluasan sarana pelayanan untuk menjawab kebutuhan dimasa depan. Oleh Sebab itu, penting untuk menemukan morfologi Kecamatan Kabanjahe ditinjau dari aspek ekologi untuk dijadikan sebagai teori dasar untuk membuat konsep penanganan perkembangan. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan asosiatif. Metode tersebut digunakan untuk menggambarkan peristiwa dan fenomena pengaruh ekologi terhadap fisik kota yang terjadi pada Kecamatan Kabanjahe. Dengan mengamati pengaruh fisik ekologi (topografi dan bentuk alam) terhadap elemen Morfologi Kota (sistem jaringan jalan, penggunaan lahan, dan perletakan massa bangunan). Metode analisis yang dilakukan adalah mengkaji pengaruh topografi terhadap sistem jaringan jalan, mengkaji pengaruh bentuk alam terhadap penggunaan lahan, mengkaji pengaruh topografi terhadap perletakan massa bangunan, dan melakukan kajian pengaruh topografi terhadap bentuk (dinamika) Morfologi Kecamatan Kabanjahe. Penemuan dari morfologi Kecamatan Kabanjahe berupa perkembangan fisik dengan bentuk kipas akibat dari bentuk alam kipas aluvial. Pengaruh topografi terhadap sistem jaringan jalan berupa, jaringan jalan utama (jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kabupaten) berada pada daerah dengan kondisi topografi hampir datar s.d. topografi agak miring. Pengaruh topografi terhadap perletakan massa bangunan berupa, perletakan massa bangunan terpusat pada bagian dataran aluvial Gunung Api Sibayak yang berkarakteristik topografi hampir datar s.d. topografi agak miring. Pengaruh bentuk alam terhadap penggunaan lahan berupa, perkotaan berada pada bentuk alam dataran aluvial dengan bentuk alam datar s.d. lereng landai dimanfaatkan sebagai fungsi pusat perdagangan, perkantoran, sarana pelayanan umum tingkat kabupaten, dan pemukiman. Sedangkan, pada perdesaan yang berada pada bentuk alam dataran kaki penggunaan lahan didominasi fungsi lahan pertanian, sabuk hijau, dan perumahan. Kata Kunci: Topografi, Bentuk Alam, Sistem Jaringan Jalan, Penggunaan Lahan, Perletakan Massa Bangunan i Universitas Sumatera Utara ABSTRACT The volcanic eruption at Mount Sinabung since 2010 has influenced the physical development of the city in Kabanjahe Sub-district (plateau), as evacuation areas for disaster victims. The rapid physical development of the city has not been maximally handled yet as indicated by unintegrated street network infrastructure and its physical development (building mass) is organically distributed without clear guidelines. Problems are estimated to emerge concerning use of urban space, so that it is necessary to take optimal to effort to handle it in order to meet the needs for expansion of service facilities in the future. Therefore, it is important to discover the morphology of Kabanjahe Sub-district viewed from ecological aspect to be made the grounded theory to create the concept of development handling. Descriptive qualitative method with associative approach was employed. It was employed to describe the event and phenomenon of ecological effects on municipal physique in Kabanjahe Sub-district. This research observed the effects of ecological physique (topography and forms of nature) on the elements of Municipal Morphology (street network, land use, and mass placement of buildings). The analysis method used was studying effects of topography on street network, effects of forms of nature on land use, effects of topography on mass placement of buildings, and effects topography on forms (dynamics) of Morphology of Kabanjahe Sub-district. The research discovered that the morphology of Kabanjahe Sub-district was that the municipal physique developed into the form of a fan resulted from the natural form of alluvial fan. The effect of topography on street network was that the protocol street network (national streets, provincial streets, and district streets) were located in an area which topography was from almost plain to rather tilt. The effect of topography on mass placement of buildings was that the mass had to be centered on alluvial plain of Mount Sibayak which character of its topography ranged from almost plain to rather tilt. The effect of forms of nature on land use was that the city was located in alluvial plain with forms of nature ranging from plain to gentle slope that functioned as the centers of trades, offices, service facilities at district level, and residence. Meanwhile, the land use of villages in the plains at the foot of mountains was dominated with agricultural land, greenbelt, and housing. Keyword: Topography, Forms of Nature, Street Network System, Land Use, Mass Placement of Building ii Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim. Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah menjadi sumber kekuatan, inspirasi, dan ridha-Nya selama berlangsung pengerjaan Tesis ini. Tesis ini mengambil judul “Kajian Morfologi Kecamatan Kabanjahe Ditinjau dari Aspek Fisik Ekologi (Tahun 2010-2019)” yang disusun sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Teknik dalam Program Teknik Arsitektur pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Pada kesempatan ini, dengan tulus dan kerendahan hati, Penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih Penulis tujukan kepada Komisi Pembimbing Ibu Beny O. Y. Marpaung, ST, MT, PhD, IPM dan Ibu Dr. Wahyu Utami, ST, MT, sebagai pembimbing Tesis, atas kesediaannya membimbing, memotivasi, pengarahan, dan merelakan waktu beliau sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tesis ini. Dengan ini pula, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc, PhD, IPM selaku Ketua Program Studi Magister Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara dan kepada Ibu Hilma Tamiami Fachruddin, M.Sc, PhD, IPM selaku Sekretaris Program Studi Magister Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara, serta para dosen pengajar Magister Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan iii Universitas Sumatera Utara materi pengajaran yang bermanfaat selama proses perkuliahan dan staf pegawai yang telah banyak membantu dalam hal administrasi yang diperlukan. Ucapan terima kasih yang tulus kepada Ayah (Alm. Syamsul Bahri Batubara) dan Ibu tercinta (Normaini Br. Sembiring) yang sudah memberikan dukungan dan doa yang selalu dipanjatkan demi kelancaran setiap proses perkuliahan dan penyelesaian tesis ini. Serta, kepada saudara-saudara saya tercinta, terutama Mhd. Adam Batubara dan Sofian Ansory Batubara yang juga sudah memberikan dukungan dan semangat dalam setiap prosesnya. Akhir kata, Penulis mengharapkan kiranya laporan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi Penulis sendiri, Pembaca, untuk Kita semua, dan terkhusus untuk Pemerintah Kecamatan Kabanjahe sebagai bahan pertimbangan saat mengambil keputusan yang terkait dengan hasil dan analisis dari kajian penelitian ini. Medan, 14 November 2019 Penulis, Rizky Ramadhan Batubara NIM : 167020008 iv Universitas Sumatera Utara RIYAWAT HIDUP DATA PRIBADI Nama : Rizky Ramadhan Batubara Tempat / Tanggal Lahir : Kabanjahe / 02 April 1991 Jenis Kelamin : Laki-laki Status : Belum Menikah Agama : Islam Alamat : Jl. Bunga Mawar XIV No. 1 Medan Golongan Darah : A PEKERJAAN Staf Arsitek pada PT. Tafira Sejahtera periode 2 Juni 2014 s.d. 31 Oktober 2016 PENDIDIKAN TK Swasta Aisyiyah Bustanul Athfal Kabanjahe periode (1996 s.d. 1997) SDN 040448 Kabanjahe periode (1997 s.d. 1998) SDN 064019 Medan periode (1998 s.d. 1999) SDN 060792 Medan periode (1999 s.d. 2000) SDN 064962 Medan periode (2000
Recommended publications
  • Profil Kabupaten Karo
    LAPORAN AKHIR BANTEK Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karo 2015- 2019 Bab 2. PROFIL KABUPATEN KARO 2.1. WILAYAH ADMINISTRASI Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera Utara yang terletak di dataran tinggi pegunungan Bukit Barisan yang berada pada ketinggian 120 – 1600 m di atas permukaan laut. Ibukota kabupaten adalah Kabanjahe yang berjarak 75 Km atau 1,5 jam perjalanan darat dari Kota Medan, ibukota Provinsi Sumatera Utara. Di dataran tinggi Karo ini bisa ditemukan indahnya nuansa alam pegunungan dengan udara yang sejuk dan berciri khas daerah buah dan sayur. Di daerah ini juga bisa kita nikmati keindahan Gunung berapi Sibayak yang masih aktif dan berlokasi di atas ketinggian 2.172 meter dari permukaan laut. Arti kata Sibayak adalah Raja. Berarti Gunung Sibayak adalah Gunung Raja menurut pengertian nenek moyang suku Karo. Secara geografis letak Kabupaten Karo berada di antara 2o50’-3o19’ LU dan 97o55’-98o38’ BT dengan luas 2.127,25 Km2 atau 2,97% dari luas Provinsi Sumatera Utara dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: . Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Deli Serdang . Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Simalungun dan Deli Serdang . Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Toba Samosir . Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara/Provinsi NAD. Secara administrasi Kabupaten Karo terdiri dari 17 kecamatan dan 269 desa/kelurahan (259 desa dan 10 kelurahan). Pusat Pemerintahan Kabupaten Karo berada di Kabanjahe. Page | II - 1 LAPORAN AKHIR
    [Show full text]
  • Traditional Historiography Facts in Regional Local Works ''MERGA PURBA" People Story in Karo Regency
    Traditional Historiography Facts in Regional Local Works ''MERGA PURBA" People Story in Karo Regency Hariadi Susilo1 , Asni Barus2, Salliyanti 3 1 Lecturer of Faculty of Humanities, University of Sumatera Utara, Jl Universitas Number 19 Campus USU Medan 20155 2 Asni Barus, Lecturer at the Faculty of Cultural Sciences, University of Sumatera Utara, Jl Universitas Number 19 Campus USU Medan 20155 3 Salliyanti Lecturer Faculty of Cultural Sciences, University of Sumatera Utara, Jl. Unversitas Number 19 Campus USU Medan 2015 Keywords: Methods, ethnographic aspects, and historiographic facts. Abstract: The method of research is qualitative research data type, research data source consists of primary and secondary data. Source of primary data of fact of traditional historiography in literature dearah "Merga Purba" folklore in Karo Regency at research location in Seribudolok, Pematangpurba, which examined the ethnography aspect by doing observation, historiografi fact finding Traditional Literature, (1) Myth of integrity of this path revealed in the story "Merga Purba" where the existence of trust to the magic shaman, Dukun sakti Guru Pakpak Tujuh Sejalan can predict give a virtue for himself that the youngest son should be removed or thrown away from the family looking for medication mist sadness of the King of Ancient. (2) The Legend of Thorns and decorated with seven springs of seeds in Lau Gendek Berastagi, the place is still considered sacred by the community. (3) Dongeng an angel whose parents are a sister bird and a snake. (4) folklore that there is still animism and things that may not make sense. (5) The idea of this story tells about the youngest son of King Merga Purba who later became the main character in this story that is Merga Purba.
    [Show full text]
  • Career Development for BPJS Kesehatan Kabanjahe Employees PJAEE, 17 (6) (2020)
    Career Development for BPJS Kesehatan Kabanjahe Employees PJAEE, 17 (6) (2020) CAREER DEVELOPMENT FOR BPJS KESEHATAN KABANJAHE EMPLOYEES Conie Nopinda Br Sitepu1 Vina Maria Ompusunggu1 Jupianus Sitepu1 Ingan Ukur Br Sitepu2 Mardhatillah3 Universitas Quality, Medan, Indonesia1 Universitas Quality Berastagi, Indonesia2 STKIP Bina Bangsa Meulaboh3 [email protected] [email protected] Conie Nopinda Br Sitepu, Vina Maria Ompusunggu, Jupianus Sitepu, Ingan Ukur Br Sitepu, Mardhatillah, Career Development for BPJS Kesehatan Kabanjahe Employees- Palarch’s Journal Of Archaeology Of Egypt/Egyptology 17(7),ISSN 1567-214x Abstract— Employee development at the Kabanjahe Branch of BPJS Kesehatan Office identifies gaps in increasing employee performance. The research objective is to analyze the relationship between employees' work performance and career development at BPJS Kesehatan Kabanjahe. The research method used classical assumptions and hypothesis testing. The result of the research is that part, the variable of work performance has a good and significant relationship to the career development variable of BPJS Kesehatan Kabanjahe Branch. Keywords— Job Performance, Career Development, BPJS, Kabanjahe. 1. Introduction Job performance is closely related to career development because a fair work performance assessment will lead to a promising career, such as promotion and promotion. Samsudin (2014: 159) states, "work performance is the level of task implementation achieved by someone with existing abilities and the limits set for achieving
    [Show full text]
  • IV. KEADAAN UMUM LOKASI A. Gambaran Umum Kabupaten Karo
    IV. KEADAAN UMUM LOKASI A. Gambaran Umum Kabupaten Karo Kabupaten Karo merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara . Kabupaten Karo secara geografi berada pada letak 97o55’-98o38’ Bujur Timur dan 2o50’-3o19’ Lintang Utara. Total luas wilayah Kabupaten Karo yaitu 212.725 Ha dan terletak pada dataran tinggi pegunungan Bukit Barisan yang berada pada ketinggian 120-1600 m diatas permukaan laut. Ibukota Kabupaten Karo adalah Kabanjahe yang berjarak 75 Km atau 1,5 jam perjalanan darat dari Kota Medan yang merupakan ibukota dari Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten karo terdiri dari 17 kecamatan dan 269 desa/kelurahan dengan pusat pemerintahan Kabupaten Karo berada di Kabanjahe. Kabupaten Karo yang terletak di dataran tinggi dan dikelilingi oleh Bukit Barisan dan dua gunung merapi yang masih aktif yaitu Guning Sinabung dan Gunung Sibayak. Gunung merapi Sibayak yang berolaksi di atas ketinggian 2.172 m dari permukaan laut. Secara administratif Kabupaten Karo memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut: 1. Sebalah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Deli serdang. 2. Sebelah Timur berbatsan dengan Kabupaten Simalungun dan Deli Serdang. 3. Sebelah Selatan berbatsan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Toba Samosir. 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara/Provinsi NAD. Kabupaten Karo memiliki 17 kecamatan dengan total jumlah penduduk ditahun 2010 berjumlah 350.960 jiwa, sedangakan pada pertengahan tahun 2014 30 jumlah penduduk meningkat menjadi 382.622 jiwa. Berikut jumlah penduduk berdasarkan
    [Show full text]
  • Model of Communication Planning for Contingency Plan of Disaster Risk Management of Mount Sinabung Eruption
    University of Nebraska - Lincoln DigitalCommons@University of Nebraska - Lincoln Library Philosophy and Practice (e-journal) Libraries at University of Nebraska-Lincoln 12-10-2019 MODEL OF COMMUNICATION PLANNING FOR CONTINGENCY PLAN OF DISASTER RISK MANAGEMENT OF MOUNT SINABUNG ERUPTION Puji Lestari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Indonesia, [email protected] Eko Teguh Paripurno Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Indonesia, [email protected] Sari Bahagiarti Kusumayudha Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Indonesi, [email protected] Arif Rianto Budi Nugroho Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Indonesi, [email protected] Follow this and additional works at: https://digitalcommons.unl.edu/libphilprac Part of the Environmental Monitoring Commons, Natural Resources Management and Policy Commons, and the Other Communication Commons Lestari, Puji; Paripurno, Eko Teguh; Kusumayudha, Sari Bahagiarti; and Nugroho, Arif Rianto Budi, "MODEL OF COMMUNICATION PLANNING FOR CONTINGENCY PLAN OF DISASTER RISK MANAGEMENT OF MOUNT SINABUNG ERUPTION" (2019). Library Philosophy and Practice (e-journal). 3635. https://digitalcommons.unl.edu/libphilprac/3635 MODEL OF COMMUNICATION PLANNING FOR CONTINGENCY PLAN OF DISASTER RISK MANAGEMENT OF MOUNT SINABUNG ERUPTION PUJI LESTARI Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Indonesia [email protected] EKO TEGUH PARIPURNO Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Indonesia [email protected] SARI BAHAGIARTI KUSUMAYUDHA Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Indonesia [email protected] ARIF RIANTO BUDI NUGROHO Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Indonesia [email protected] ABSTRACT This study aims to find communication model of contingency plan for disaster risk management of Sinabung volcano eruption, in North Sumatera. The object of the research is communication and coordination across the government, non- government organization, and community.
    [Show full text]
  • The Development Strategy of Carrot Commodity Marketing with the SWOT Analysis Approach in Merdeka District, Karo Regency
    The Development Strategy of Carrot Commodity Marketing with the SWOT Analysis Approach in Merdeka District, Karo Regency Conie Nopinda Br. Sitepu1, Vina Maria Ompusunggu2 1,2Universitas Quality, Indonesia [email protected] Abstract Keywords marketing strategy; swot analysis; The price of carrots from 2014-2016 did not increase, thus reducing carrot cultivation in Karo District, especially in Merdeka carrots District. The cause of the decline in prices, one of the causes is a wrong marketing strategy, while the marketing strategy plays an important role in achieving business success. The purpose of this study was to identify the carrot marketing strategy by conducting a SWOT analysis. The results obtained through a SWOT analysis are as follows: Strengths of Carrot Farmers always produce quality products, their own agricultural land and marketing locations are close to agricultural land, while the weaknesses of promotional Carrot Farmers are not carried out, the sales system is too long, there is no agricultural consultant, the lack of cooperation with buyers and the workforce often shifts. SO's strategy is to utilize and improve the quality of carrots so that they can be exported, increase knowledge about carrots, increase promotion. The government's WO strategy is to participate in improving the carrot sales system, maintaining a reliable workforce with adequate salaries and facilities. I. Introduction Carrots are a short-term crop that is widely cultivated in Karo District. Carrots are included in the class of tubers that grow throughout the year, the dry season and the rainy season can grow well. The agricultural potential, according to the local government of Karo Regency, is that the carrot-producing areas are Simpang Empat, Naman Teran, Merdeka, Kabanjahe, Berastagi, Tiga Panah, Dolat Rayat, Brand and Barus Jahe.
    [Show full text]
  • Peace Building to Karo Societies: Daliken Si Telu As the Media of Religious Conflict Resolution in Kabanjahe
    PEACE BUILDING TO KARO SOCIETIES: DALIKEN SI TELU AS THE MEDIA OF RELIGIOUS CONFLICT RESOLUTION IN KABANJAHE M. Abduh Lubis UIN Sunan Kaliga Yogyakarta, [email protected] In this study, the Author see how the solidarity of Karo people in Kabanjahe which implicate to create the harmony among religious differences. The solidarity of Karo is formed by the culture inherited and continue throughout the history of the Karo society today. This research is a qualitative research by conducting direct observation to the location of the research and interviewing some religious leaders and customary figures with social approach that Emile Durkheim thought about social solidarity. The Author notes there are two most important things in the Karo people of the kinship system known as Daliken Si Telu, which means three stone stoves, or can be understood as a family arrangement consisting of: Sembuyak / Senina / Sukut, Kalibumbu and Anak Beru. In the arrangement of kinship, the Karo people have five of clan or merga who each has branches. The merga si lima become the main pillar to support Daliken si telu could be worked in Karo society the five merga are: Perangin-angin, Ginting, Tarigan, Karo-karo, and Sembiring. Daliken si telu takes a very important role for the people of Karo in Kabanjahe, especially at traditional ceremonies such as marriage, death and social problem among the Karo people. The Karo people of Kabanjahe make the tradition and culture are part of life that can not be avoided for every karo, and Daliken si telu become a way to perform it. Keywords: Karo, Daliken Si Telu, Merga silima, Peace building A.
    [Show full text]
  • Studi Antara Suku Jawa Dengan Suku Karo Di Berastagi, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo)
    INTERAKSI SUKU JAWA DI BERASTAGI (Studi Antara Suku Jawa dengan Suku Karo di Berastagi, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ilmu sosial dan ilmu politik dalam bidang Antropologi Sosial Oleh : DENNY SETYO WIGUNA 140905055 PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PERNYATAAN ORIGINALITAS INTERAKSI SUKU JAWA DI BERASTAGI (Studi Antara Suku Jawa Dengan Suku Karo Di Berastagi, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo) SKRIPSI Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar keserjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti lain atau tidak seperti yang saya nyatakan disini saya bersedia diproses secara hukum dan siap menanggalkan gelar keserjanaan saya. Medan, September 2020 Penulis Denny Setyo Wiguna i Universitas Sumatera Utara ABSTRACT Denny Setyo Wiguna, 2020, Social Interaction of Javanese in Berastagi, Berastagi District, Karo District, which consists of 5 Chapters, 100 sheets, 12 pictures, 5 tables. This thesis, entitled Social Interaction of Javanese in Berastagi, Berastagi District, Karo Regency, aims to find out how Javanese interaction occurs in Berastagi with the Karo tribe community in the city of Berastagi, Berastagi District, Karo District. The method used in this research is descriptive qualitative method. To obtain valid research data, the authors used observation and interview techniques.
    [Show full text]
  • Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya
    LAPORAN AKHIR BANTEK Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karo 2015-2019 Bab 7. RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA 7.1. SEKTOR PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN (PKP) Sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman bahwa Pengembangan Permukiman adalah bertujuan untuk: . Memenuhi kebutuhan pengembangan permukiman melalui penyediaan sarana dan prasarana permukiman, . Mewujudkan permukiman layak dalam lingkungan sehat, aman, serasi dan teratur, . Menjadi bagian penting dalam menentukan arah perkembangan perkotaan, dan . Menunjang kegiatan ekonomi melalui penyediaan infrastruktur Sesuai Peraturan Menteri PUPR No.15/PRT/M/2015 bahwa tugas Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman adalah melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan teknis, pengawasan teknis, pengendalian dan pengaturan teknis pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman perkotaan, kawasan permukiman perdesaan, serta kawasan permukiman khusus. Sedangkan fungsi yang diamantkan terhadap Penegmbangan Kawasan Permukiman seperti dijelaskan pada skema berikut. Skema 7.1. Tugas dan Fungsi Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Sumber : Materi paparan Direktorat Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman DJCK, Jakarta, 2016 Page | VII - 1 LAPORAN AKHIR BANTEK Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karo 2015-2019 7.1.1. KONDISI EKSISTING SEKTOR PKP KABUPATEN KARO 7.1.1.1. Sebaran Kawasan Permukiman Kabupaten Karo Sebaran peruntukan kawasan permukiman eksisting di Kabupaten Karo secara umum berada pada kawasan di sepanjang jalan lintas provinsi dan jalan kabupaten serta lebih terpusat pada ibu kota kecamatan. Sesuai arahan dalam rencana tata ruang Kabupaten Karo, kawasan- kawasan permukiman ini dikembangkan sebagai pusat pelayanan kegiatan sesuai arahan hirarki struktur ruang yaitu fungsi ruang perkotaan dan perdesaan. Sebaran peruntukan kawasan permukiman eksisting di Kabupaten Karo seperti ditunjukan dalam Peta Sebaran Kawasan Permukiman sebagai berikut.
    [Show full text]
  • Implementation of Disaster Mitigation Education in Karo Regency, North Sumatra As an Effort to Build Disaster Alert Character
    Implementation of Disaster Mitigation Education in Karo Regency, North Sumatra as an Effort to Build Disaster Alert Character Yogi Ambarita1, Darsiharjo2, Mamat Ruhimat3 {[email protected]} 1,2,3Geography Education Study Program, Indonesian University of Education, Indonesia Abstract. This study aims to form students' alert character to face volcanic disasters. The method used in this research is the study of literature. Karo Regency is a disaster-prone area, which is the eruption of the Mount Sinabung volcano. The most effective prevention efforts to reduce the impact of disaster risk are from the education sector. The school is a conscious and planned effort developing student character through the cultivation of knowledge and skills. Disaster mitigation education is an essential need for students to reduce the impact of natural disasters both in the present and in the future. Nowadays, disaster education materials have been studied at schools in Indonesia. Although students have been taught several ways to cope with natural disasters, they still have a lack of awareness. The results obtained from this study are some efforts to foster the character of the students’disaster preparedness. So it is hoped that students can implement disaster mitigation education to reduce the number of fatalities. Keywords: Volcanic disasters, education, students, schools, characters. 1 Introduction Education is the effort done by the community to develop a whole people by increasing the quality of education that is meaningful and developing. Education is received by someone in childhood that will affect future life. It can be achieved through the learning process [1]. The learning process is a teaching activity carried out by the teacher and learning activities carried out by students.
    [Show full text]
  • Kearifan Lokal Modifikasi Potensi Place Identity Geriten Karo
    s KEARIFAN LOKAL MODIFIKASI POTENSI PLACE IDENTITY GERITEN KARO KEYNOTE SPEAKER D Lindarto Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Medan. Indonesia. Email : [email protected] ABSTRAK Perkembangan arsitektur dunia diwarnai usaha memunculkan kekhususan ciri lokalitas / regionalisme keunikan tempat. Ditengah demolisi kemusnahan artefak arsitektur adat, penggiat arsitektur Nusantara mencoba mengabadikan dalam bentuk kertas kerja dengan semangat pengungkapan kecerdasan arsitektur Nusantara yang setara dengan pengetahuan arsitektur dunia. Tulisan ini mengungkap kecerdasan arsitektural berupa unsur pembentuk place identity yang terdapat pada geriten Karo. Secara fenomenologis, analisis dilakukan dengan metode deskriptif model Ricoeur dan teknik retorika. Pembahasan melingkupi transformasi geriten, obyek geriten-rumah, geriten-ladang, geriten artifisial, Terungkap bahwa Geriten (selain jambur) merupakan rujukan modifikasi unsur rancang bangunnya untuk beragam fungsi di masa kini. Hal ini menunjukkan bahwa geriten mempunyai unsur daya ungkit pembentuk identitas dalam ungkapan penanda tempat (landmark) antara lain elastisitas ketinggian (vertikalitas), ornamentasi, setting, distinctivenenss, occasion, boundary, orientation, rhythm. Geriten sebagai salah satu dari kecerdasan Nusantara merupakan modal kekayaan lokalitas yang potensial untuk membangun arsitektur berjati diri. Nusantara menanti kajian pengungkapan kecerdasan arsitektur Nusantara lainnya untuk bersanding dengan pengetahuan dunia. Kata Kunci : kearifan lokal,
    [Show full text]
  • A Policy Model of Adaptation Mitigation and Social Risks the Volcano Eruption Disaster of Sinabung in Karo Regency - Indonesia
    International Journal of GEOMATE, Aug. 2019, Vol.17, Issue 60, pp.190-196 Geotec., Const. Mat. & Env., DOI: https://doi.org/10.21660/2019.60.50944 ISSN: 2186-2982 (Print), 2186-2990 (Online), Japan A POLICY MODEL OF ADAPTATION MITIGATION AND SOCIAL RISKS THE VOLCANO ERUPTION DISASTER OF SINABUNG IN KARO REGENCY - INDONESIA *Dedi Hermon1 2, Ganefri2, Erianjoni2 3, Indang Dewata2 4, Paus Iskarni1, Alexander Syam2 5 *1Department of Geography – Padang State University, Indonesia 2Postgraduate - Padang State University, Indonesia 3Department of Sociology – Padang State University, Indonesia 4Department of Chemistry – Padang State University, Indonesia 5STKIP Pesisir Selatan, Indonesia *Corresponding Author, Received: 09 Jan. 2019, Revised: 04 Feb. 2019, Accepted: 20 Feb. 2019 ABSTRACT: The purpose of this research was to determine the level of volcano eruption risk and compile a disaster risk mitigation model for the Sinabung volcano eruption. Analysis technique of volcano eruption disaster risk of Sinabung uses scoring techniques for all indicators. The volcano eruption disaster risk of Sinabung refers to eruption hazard level, vulnerability level, and disaster prevention capacity index. The level of volcano eruption hazard and vulnerability of Sinabung volcano was analyzed by GIS approach using ArcGIS 10.1 software, based on units of sub-district administration. The capacity index was analyzed based on the Hyogo Framework for Action-HFA 2005-2015. While the disaster mitigation and policy model of adaptation of volcano eruption Sinabung were
    [Show full text]