Membangun Karakter Generasi Muda Melalui Nilai Ritual Metri
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
WASKITA: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter Vol.4 No.2 P-ISSN 2580-7005 https://doi.org/10.21776/ub.waskita.2020.004.02.1 E-ISSN 2655-8769 MEMBANGUN KARAKTER GENERASI MUDA MELALUI NILAI RITUAL METRI Rahmawati Mulyaningtyas, Yogi Dian Arinugroho IAIN Tulungagung, SMK Negeri 4 Malang Email: [email protected] Informasi Artikel: Dikirim: (5 Agustus 2020) ; Direvisi: (25 September 2020); Diterima: (15 Oktober 20) Publish: (31 Oktober 2020) Abstrak: Membangun Karakter Generasi Muda melalui Nilai Ritual Metri. Ritual selamatan atau bisa disebut metri di Desa Ringinpitu masih ada dan tetap dilaksanakan. Nilai-nilai yang terkandung dalam ritual metri dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk membangun karakter generasi muda. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari hasil wawancara dan pengkajian pustaka. Wawancara dilakukan pada sesepuh Desa Ringinpitu, Dusun Ringinagung, Kabupaten Tulungagung. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat nilai filosofis dan nilai religius dalam ritual metri di Desa Ringinpitu. Nilai-nilai ini terkandung dalam ijab (ucapan/doa pemimpin ritual metri) dan hidangan-hidangan khas yang disiapkan. Karakter yang dapat dibangun dari ritual metri adalah gotong royong, kerja sama, rukun, selalu mengingat Tuhan, dan selalu mengingat jasa para pendahulu atau leluhur. Kata Kunci: karakter, generasi muda, nilai ritual metri Abstract: The Building of Youth Character Trough Metri Ritual Value. The salvation ritual or it is so called metri in Ringinpitu Village still exists and goes on. The values contained in the ritual of metri can be used as a means to build the worthy character of the youth generation. This study uses descriptive qualitative method. Data were obtained from the results of interviews and literature review. Interviews were conducted with the elders of Ringinagung Subvillage, Ringinpitu Village, , Tulungagung Regency. The results of this study reveal that there are philosophical and religious values in ritual of metri in Ringinpitu Village. These values are contained in the ijab (speech / prayer of the leader of metri ritual) and the special dishes prepared. Worthy characters that can be built from metri rituals are mutual cooperation, cooperation, harmony, always remembering God, and always remembering the merits of the predecessors or ancestors. Key Word: character, the youth generation, the values of ritual metri Rahmawati Mulyaningtyas dan Yogi Dian Arinugroho – Membangun Karakter Generasi Muda Melalui Nilai Ritual Metri PENDAHULUAN maupun perbedaan. Bahkan, ada ungkapan Kabupaten Tulungagung merupakan Jawa yang menyatakan bahwa desa mawa salah satu wilayah di Jawa Timur yang cara. Hal ini diartikan sebagai setiap desa memiliki keragaman budaya, baik memiliki cara tersendiri. Warga Desa berbentuk tangible maupun intangible. Ringinpitu cenderung memiliki pandangan Keragaman budaya diwariskan secara tersendiri dalam memaknai ritual turun-temurun seiring perkembangan selamatan khas Jawa di desa tersebut. Hal zaman. Hal ini terbukti bahwa hingga saat ini dipengaruhi oleh faktor sejarah, pendiri, ini keragaman budaya Tulungagung tetap dan sesepuh desa. bertahan. Di sisi lain, seiring Sejarah Desa Ringinpitu tidak bisa bertambahnya zaman keragaman budaya lepas dari seorang punggawa sakti ini dapat terkikis karena adanya bernama Kiai Becak. Kiai Becak dipercaya modernisasi yang memunculkan stigma sebagai pendiri Desa Ringinpitu. Sekitar bahwa budaya terkesan kolot dan hanya abad ke-XII Kiai Becak dan dua orang milik orang tua. Hal ini sejalan dengan anaknya melakukan babat alas untuk pendapat Yuliyani (2010:43) bahwa membuka desa. Selama proses babat alas mekanisme atau proses perubahan Kiai Becak dan dua orang anaknya kebudayaan (tradisi) dapat terjadi karena menemukan tujuh pohon beringin. Dengan adanya penemuan baru, hilangnya unsur ditemukannya pohon tersebut, Kiai Becak kebudayaan, akulturasi, perubahan menyatakan bahwa tempat tersebut diberi kebudayaan secara paksa, dan modernisasi. nama Ringinpitu (Winarti, dkk., 2015:79). Salah satu desa di wilayah Desa Ringinpitu adalah salah satu Tulungagung yang hingga saat ini wilayah yang masih memegang tradisi. melestarikan dan memegang tradisi budaya Desa Ringinpitu memiliki beberapa ritual adalah Desa Ringinpitu. Desa ini memiliki selamatan. Selamatan di sini diistilahkan ritual selamatan yang tumbuh dan dengan kata metri dalam bahasa Jawa. diwariskan secara turun-temurun oleh Kata metri dapat diartikan sebagai nenek moyang. Hal ini sejalan dengan memperingati dan memohon keselamatan pendapat Hasani (2019:110) bahwa ritual pada Yang Mahakuasa terhadap sesuatu.1 selamatan di lingkup Kabupaten Metri dapat dilakukan untuk semua hal, Tulungagung sudah ada semenjak dulu dan baik dalam urusan kehidupan, kematian, menjadi bagian penting dalam budaya maupun keagamaan. hidup masyarakat. Tradisi budaya setiap desa di wilayah Tulungagung bisa memiliki persamaan 1 Hasil wawancara terhadap Bapak Mardhani, sesepuh Desa Ringinpitu. 90 WASKITA Vol. 4 No. 2 Oktober 2020 Metri di Desa Ringinpitu dapat Karakter dapat dibentuk melalui digunakan sebagai sarana untuk mengucap berbagai cara. Salah satu cara untuk rasa syukur, memperingati sesuatu, dan membangun karakter generasi muda menolak bala. Metri yang dilaksanakan melalui kearifan lokal budaya setempat. bisa berupa netepne weton, acara pindah Sehingga diharapkan nilai-nilai yang rumah/tempat, sunatan, menikah, tedhak terkandung dalam ritual metri dapat siten, orang meninggal, dan lain-lain. Hal membangun karakter generasi muda Desa ini sejalan dengan pendapat Yana Ringinpitu khususnya, maupun generasi (2012:47) bahwa selamatan dilakukan muda Indonesia pada umumnya. Hal ini untuk mewujudkan rasa syukur dan sesuai dengan pendapat dari Salaki digunakan sebagai tanda tolak bala bagi (2014:47) bahwa budaya dapat membentuk keluarga yang mengadakannya. sikap dan nilai-nilai baik bagi generasi Tradisi metri yang dilakukan oleh muda sebagai generasi penerus bangsa. masyarakat Desa Ringinpitu terdapat nilai- Budaya dapat membangun karakter pribadi nilai luhur yang berkaitan dengan nilai ataupun kelompok. falsafah hidangan, kegiatan, sistem Selama pandemi Covid-19 ritual kepercayaan, dsb. Ritual metri adalah metri masih dilaksanakan di Desa budaya intangible yang perlu dilestarikan Ringinpitu. Hal ini dilaksanakan dengan dari generasi ke generasi selanjutnya. Hal tetap menjaga protokol kesehatan yaitu ini agar identitas budaya setempat dapat mencuci tangan, menggunakan masker, tetap bertahan tak tergerus zaman. menjaga jarak, dan mengikutsertakan Perkembangan zaman yang semakin sedikit orang. Ada pula beberapa keluarga cepat dengan kecanggihan teknologinya yang melaksanakan metri dengan cara sedikit banyak dapat mempengaruhi nilai mengantarkan makanan kepada tetangga seseorang. Fiaji (2018) menyatakan sekitar. Hal ini untuk menghindari risiko bahwasannya Banyak faktor yang penularan Covid-19. menyebabkan pergeseran nilai karakter Penelitian terdahulu terkait pada remaja saat ini, salah satu faktor yang selamatan di Kabupaten Tulungagung menyebabkan pergeseran nilai tersebut antara lain (1) penelitian yang dilakukan adalah gawai. Hal ini sejalan dengan oleh Ratih Swandayani pada tahun 2013 pendapat Salaki (2014:51) bahwa nilai- yang berjudul Ujub Slametan Sajrone nilai kebudayaan sudah mulai memudar Siklus Panguripan ing Desa Gedangan dan tergeser, budaya setempat perlu Kecamatan Karangrejo Kabupaten dilestarikan untuk menanamkan karakter Tulungagung (Tintingan Wujud lan Nilai pada generasi muda. Budaya Jawa). (2) penelitian Desy Nur 91 Rahmawati Mulyaningtyas dan Yogi Dian Arinugroho – Membangun Karakter Generasi Muda Melalui Nilai Ritual Metri Intan yang berjudul Slametan Wetonan dan mengetahui dan memahami ritual metri di Simbolnya yang Hilang. (3) penelitian Desa Ringinpitu. Adib Hasani pada tahun 2019 berjudul Lokasi penelitian di Desa Ringinpitu, Hilangnya Praktik Slametan Ider-ider di Dusun Ringinagung, Kecamatan Desa Tunggangri, Kecamatan Kalidawir, Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung. Kabupaten Tulungagung dalam Perspektif Data yang diperoleh dari wawancara Diskontinuitas Sejarah Michel Foucault. ditranskrip lebih dulu lalu dikelompokkan Berdasarkan pemaparan latar sesuai rumusan masalah, dianalisis, dan belakang di atas, artikel ilmiah ini berjudul dibahas sesuai dengan teori yang relevan. Membangun Karakter Generasi Muda Sedangkan, data dari pengkajian pustaka melalui Nilai Ritual Metri. Topik juga dikelompokkan/dikategorikan sesuai pembahasan dalam artikel ini meliputi rumusan masalah, lalu dianalisis, dan jenis-jenis metri yang ada di Desa dibahas dengan teori yang relevan. Ringinpitu, nilai-nilai yang ada pada ritual metri di Desa Ringinpitu, dan karakter HASIL DAN PEMBAHASAN yang dapat dibangun melalui nilai-nilai Berdasarkan hasil wawancara dengan ritual metri tersebut. Bapak Mardhani, 88 tahun, selaku sesepuh Desa Ringinpitu diperoleh data bahwa METODE salah satu ritual untuk penolak bala dan Metode penelitian ini adalah sering dilaksanakan oleh warga desa deskriptif kualitatif. Penelitian ini adalah ritual metri. Metri berasal dari kata menjelaskan tentang makna ritual metri petri. Menurut beliau metri berarti untuk membangun karakter generasi muda. memperingati suatu kejadian yang Data diperoleh dari teknik wawancara dan bermakna dan memohon keselamatan pengkajian pustaka/teori. Wawancara kepada Tuhan Yang Maha Esa terhadap dilakukan kepada tiga orang warga Desa hal-hal tertentu. Beliau berpendapat bahwa Ringinpitu. Ketiga warga tersebut meliputi