8 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1 Tinjauan Literatur
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA 2.1 Tinjauan Literatur Tentang Komik 2.1.1 Pengertian Komik Berikut beberapa pengertian buku komik menurut: 1. Komik berasal dari bahasa Inggris comic yang berarti cerita atau buku komik atau buku yang berisi cerita bergambar yang bersifat gembira (Kamus Lengkap Inggris – Indonesia, 2003). 2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komik mempunyai pengertian sebagai cerita bergambar baik dalam majalah, surat kabar, atau dalam bentuk buku yang pada umumnya mudah dicerna dan lucu. 3. Menurut Scott McCloud, komik mempunyai pengertian sebagai gambar yang disortir dan disandingkan dalam urutan yang disengaja, yang berfungsi untuk menyampaikan informasi dan atau untuk menghasilkan respon estetik dari pembaca. 4. Menurut Will Eisner (2000), komik berkomunikasi dalam “bahasa” yang bergantung pada pengalaman visual yang umum bagi pengarang dan pembaca. 5. Menurut Sudjana dan Rifai (2011), komik dapat dipergunakan sebagai bahan mengajar karena efektifitasnya dalam proses belajar mengajar, meningkatkan minat belajar siswa, dan menimbulkan minat apresiasi siswa. 6. Menurut R.A. Kosasih (Dwifriansyah, par. 1), komik sebagai media atau alat untuk bercerita (dalam Listiarini, 2014. p. 7). Dari beberapa pengertian dan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa komik adalah buku cerita bergambar (visual) yang diurutkan yang berfungsi untuk menghibur maupun untuk menyampaikan informasi yang dapat digunakan dalam meningkatkan proses belajar mengajar. 2.1.2 Fungsi dan Peranan Komik Dalam Kehidupan Sosial Komik menjadi bentuk bacaan yang menarik karena berisi kesenangan murni, dan sebagai bentuk hiburan yang terjangkau dan dapat dinikmati (Berndt 8 Universitas Kristen Petra 2001). Komik sebagai media hiburan membuat komik dianggap sebelah mata dan dianggap sebagai bacaan anak-anak. Menurut Arswendo Atmowiloto (1982:109) seorang pemerhati budaya, komik dapat memberikan sumbangan pada proses pertumbuhan kebudayaan nasional. “Komik sebagai media ekspresi pribadi sekaligus terlibat dalam apa yang disebut kebudayaan nasional. Mereka (komikus) adalah dinamikator-dinamikator yang kalau dilihat dari sejarah dan hasilnya, komik mampu menampung masalah sosial, politik, agama, sejarah, perjuangan, penerangan, dan aspek-aspek lain dalam kebudayaan” (dalam Listiarini, 2014. p. 11). Komik dalam kehidupan sosial berfungsi sebagai media untuk bercerita. Cerita yang disampaikan dapat berupa cerita seorang tokoh atau karakter, setting tempat maupun waktu dengan menggunakan ilustrasi atau gambar yang disesuaikan dengan tema dan genrenya. Komik dapat dibilang “membaca” dalam cakupan yang lebih luas daripada istilah yang diterapkan (Eisner, 2000. p. 6). Menurut BJohn Berger (2013), gambar dapat diartikan sebagai sebuah penemuan. Menggambar merupakan proses menemukan makna dalam suatu hal yang telah dialami oleh seorang seniman. Setelah makna ditemukan, maka seniman tersebut menuangkannya dalam bentuk sebuah gambar. Komik dapat bersifat sebagai media pendidik. Contoh komik yang bersifat mendidik seperti buku “3 Menit Belajar Pengetahuan Umum.” karya Kim Seok Ho/ Kim Seok Cheon yang berisi tentang berbagai pengetahuan di sekitar yang dikemas dalam komik humor ringan. Selain itu juga ada komik berjudul Simple Thinking About Your Blood Type oleh Park Dong Sun yang menggunakan pendekatan mendidik yang sama yaitu melalui komik humor ringan yang mudah dimengerti. 9 Universitas Kristen Petra Gambar 2.1. Simple Thinking About Your Blood Type Sumber: http://tentanggolongandarah.blogspot.co.id/2015/07/saat-belanja.html Komik dapat menjadi media propaganda. Pada artikel Dwi Nanto seorang guru fisika berpendapat jika komik dapat dijadikan sebagai media propaganda. Dwi Nanto memberikan contoh seperti: “Presiden legendaris Amerika John F Kennedy ‘menjual’ program luar angkasa di hadapan publik Amerika dibangun dari bacaan komik anak-anak tentang fantasi perjalanan ke bulan yang didasarkan atas cerita fiksi karya Yules Verne (Wirosardjono, Sutjipto., Renungan Tentang Fungsi Komik Dalam Masyarakat Indonesia, Seminar Sehari Pekan Komik dan Animasi Nasional, Jakarta, 1998). Jika seorang tokoh dunia dari negara 4 maju saja berani mengangkat komik sebagai komoditas politiknya, maka tentunya ia telah mempertimbangkan secara matang dan cermat terhadap langkahnya itu. Saat itu, negaranegara sedang dalam konflik dengan terbentuknya blok barat dan timur. Hal ini membawa dampak terhadap persaingan kemajuan teknologi. Persaingan teknologi yang terjadi meliputi teknologi persenjataan dan penjelajahan luar angkasa. Dalam hal ini, Amerika bersaing ketat dengan Rusia. Semangat nasionalisme diangkat dengan membaca sosial budaya dalam dan luar negeri. Pada saat itu komik dijadikan alat propaganda untuk kepentingan nasional Amerika.” (jurnal dwi nanto) Jika dilihat dari wacana diatas dapat disimpulkan jika komik tidak hanya sebagai media hiburan. Komik dapat menjadi gambaran kehidupan sosial budaya 10 Universitas Kristen Petra masyarakat sekarang, bersifat memberikan informasi yang mendidik, dan juga sebagai alat propaganda bagi pihak-pihak tertentu. Sehingga komik tidak hanya memberikan hal positif pada masyarakat tetapi dapat menghasilkan hal negatif juga. 2.1.3 Perkembangan Komik Menurut beberapa ahli, buku komik yang pertama kali dipublikasikan secara masal adalah buku yang dibuat oleh Rudolpe Topffer pada tahun 1837 dengan bukunya yang berjudul “Les Amours de Mr. Vieux”. Komik ini juga telah diterjemahkan di Amerika Serikat pada tahun 1842 dengan judul “The Adventures of Obadiah Oldbuck”. Tetapi pada buku “Understanding Comics 1” oleh Scott McCloud, komik dibuat lebih jauh dari tahun tersebut yang dibuat oleh Perancis yang disebut “Bayeux Tapestry”. Gambar yang dibuat dalam permadani tersebut mempunyai panjang 230 kaki yang berisi cerita tentang penaklukkan norman di Inggris pada tahun 1066. Tetapi Scott menjelaskan bahwa hal tersebut belum tentu dan mengakui bahwa tidak tahu pasti kapan atau darimana asal komik. Menurut Scott, Topffer merupakan bapak komik modern karena telah mengenalkan konsep batas panel dalam komik sekaligus mengkombinasikan antara gambar dan kata- kata. Gambar 2.2. Ilustrasi awal Topffer Sumber: https://jadiberita.com/wp- content/uploads/2016/06/VieuxBois061-670x415.jpg 11 Universitas Kristen Petra Negara-negara yang memberikan kontribusi tinggi pada perkembangan komik antara lain seperti benua Amerika, Eropa, dan Jepang. 1. Perkembangan Komik di Amerika Komik Amerika memiliki ciri khas dalam pembuatan gambarnya. Komik Amerika lebih memperlihatkan gambar yang realis. a. Generasi 1900-1930 Komik Amerika pertama yang dibuat adalah komik yang berjudul A True Narrative of the Horrid Hellish Popish Plot tahun 1882 oleh Francis Barlow. Kemudian dilanjutkan oleh komik The Yellow Kid oleh Richard Felton pada tahun 1886 yang berupa komik strip. Pada masa ini, komik- komik memiliki cerita yang didasari oleh aspek-aspek kebangsaan, perjuangan hidup, dan kepahlawanan. Gambar 2.3. The Yellow Kid Sumber: https://cartoons.osu.edu/digital_albums/yellowkid/1897/1897.htm Selain The Yellow Kid komik-komik terkenal yang terbit pada masa ini seperti komik Tarzan oleh Hal Foster tahun 1929 dan Superman karangan Jerry Siegel dan Joe Shuster tahun 1938. b. Generasi 1940-1950 12 Universitas Kristen Petra Komik ini muncul setelah berakhirnya masa Perang Dunia II dimana menceritakan kaum kapitalis dan intelektual. Salah satu komik pada masa ini adalah komik Archie oleh Bob Montana tahun 1946 yang terinspirasi dari film Andy Hary. c. Generasi 1960-1970 Pada masa ini adalah saat komik superhero mulai banyak dibuat. Komik- komik bertema superhero ini lahir sebagai bentuk apresiasi kepada para pahlawan yang gugur pada Perang Dunia II. Selain itu komik ini juga ingin mengembangkan pola pikir agar masyarakat dapat berkenan dan bangga menjadi pahlawan. Komik-komik yang lahir pada masa ini seperti komik X-men oleh Jacky Kirby tahun 1963, The Amazing Spiderman oleh John Romita dan Jim Mooney (1962), Fantastic Four tahun 1961 dan lain-lain. d. Generasi 1980 Komik pada masa ini dihasilkan agar dapat memberikan kritik sosial terhadap Amerika karena kebijakan politik bebas aktifnya. Salah satu komik yang dihasilkan pada masa ini adalah komik strip oleh Nicole Hollander berjudul Sylvia pada tahun 1981. e. Generasi 1990-2000 Pengaruh komik Amerika terhadap perkembangan komik memberikan dampak yang dapat dirasakan. Komik-komik Amerika berkembang pesat terutama komik-komik bergenre superhero yang banyak diminati oleh pembaca di berbagai belahan dunia. Contohnya komik-komik Marvel dan DC. f. Generasi 2000-sekarang Dengan berkembangnya teknologi film, telivisi, dan video game menyebabkan meningkatnya pembaca komik dari berbagai lapisan masyarakat. Para pembaca mulai tertarik dengan komik-komik indie karena dipicu oleh publikasi yang merajalela. Selain itu para penulis mulai bisa mempublikasikan karya melalui internet. komik pada masa ini tidak terpusat pada satu tema, tetapi si penulis dapat mengeksplor berbagai tema dalam komiknya. Contoh komik pada masa ini seperti The Walking Dead, Chew, Scott Pilgrim. 13 Universitas Kristen Petra 2. Perkembangan Komik di Eropa a. Generasi 1865-1930 Sejarah perkembangan di Eropa diawali dengan komik Historie de M. Vieux Bois pada tahun 1897 yang kemudian dilanjutkan dengan komik The Adventure of Tintin oleh George Remi pada tahun 1907. Komik Tintin sendiri sempat dikabarkan sebagai komik yang berisi rasisme karena ceritanya yang lebih ke arah kolonialise dan perbudakan pada masa Perang Dunia II. Selain itu, pada masa ini masih tertanam pemikiran bahwa